PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH Dr. Tatang A. Taufik Deputi Kepala BPPT Bidang PKT Lokakarya DRN “Integrasi Sistem Inovasi Daerah dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah” Puspiptek - Serpong, 14 Desember 2011
30
Embed
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DALAM PEMBANGUNAN DAERAH. Dr. Tatang A. Taufik Deputi Kepala BPPT Bidang PKT Lokakarya DRN “Integrasi Sistem Inovasi Daerah dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah” Puspiptek - Serpong, 14 Desember 2011. 1. PENDAHULUAN : POLA PIKIR. 2. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAHPENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAHDALAM PEMBANGUNAN DAERAHDALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Dr. Tatang A. TaufikDeputi Kepala BPPT Bidang PKT
Lokakarya DRN “Integrasi Sistem Inovasi Daerah
dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah”Puspiptek - Serpong, 14 Desember 2011
OUTLINE
PENDAHULUAN : POLA PIKIR1
STRATEGI KEBIJAKAN2
INISIATIF STRATEGIS3
CATATAN PENUTUP4
OUTLINE
PENDAHULUAN : POLA PIKIR1
PENDAHULUAN - 1
• Pencapaian tujuan pembangunan daerah tidak cukup hanya mengandalkan ketersediaan sumber daya alam tantangan & peluang ke depan : pembangunan daerah berbasis pengetahuan;
• Nilai tambah pengetahuan (iptek) : jika dapat memberikan kontribusi kepada (dan menjadi penyumbang peningkatan atas) proses pembelajaran, difusi, dan inovasi untuk/dalam pembangunan daerah;
PENDAHULUAN - 2
• Kompleksitas dan dinamika yang berkembang (tantangan universal & isu-isu kontekstual) menuntut strategi pendekatan sistem ~ sistem inovasi ~ sebagai suatu kesatuan (dari aktor, kelembagaan, interaksi, dan jaringan) yang memengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi, difusi, dan proses pembelajaran dalam masyarakat;
PENDAHULUAN - 3
• Sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, penguatan Sitem Inovasi Nasional bertujuan untuk mendukung pencapaian tujuan dan visi pembangunan nasional melalui peningkatkan kapasitas inovasi nasional, terutama sebagai wahana utama dalam mendorong pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy);
• Sistem Inovasi Nasional adalah suatu kerangka kerja berbasis pendekatan sistem dalam membangun kapasitas inovasi nasional. Dengan demikian, penguatan sistem inovasi nasional merupakan wahana strategis dalam mendukung proses transformasi ekonomi nasional sesuai visi pembangunan nasional 2025;
PENDAHULUAN - 4
• Pada sisi lainnya, hal tersebut dapat terwujud jika pembangunan melalui penguatan sistem inovasi juga menjadi wahana utama dalam mendorong pembangunan masyarakat yang sadar dan semakin mampu mengembangkan dan memanfaatkan pengetahuan (knowledge based society);
• Penguatan sistem inovasi merupakan kunci, pijakan, dan strategi bagi peningkatan daya saing dan penguatan kohesi sosial.
Sistem InovasiSistem Inovasi
Daya Saing dan Kohesi SosialDaya Saing dan Kohesi Sosial
Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran, Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa
Kesejahteraan/Kemakmuran, Kesejahteraan/Kemakmuran, Kemandirian & Peradaban BangsaKemandirian & Peradaban Bangsa
1. SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil2. Infrastruktur komunikasi yang dinamis3. Sistem inovasi yang efektif4. Pemerintahan, insentif ekonomi dan rejim
kelembagaan yang mendukung
Knowledge EconomyKnowledge Economy Knowledge SocietyKnowledge Society
1. Sistem informasi dan komunikasi2. Pembelajaran seumur hidup dan budaya inovasi 3. Sistem inovasi yang efektif 4. Modal sosial 5. Kepemimpinan/kepeloporan dalam pemajuan
sosial budaya masyarakat6. Rejim kebijakan yang kondusif
POLA PIKIR : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS PENGETAHUAN
OUTLINE
STRATEGI KEBIJAKAN2
PENGUATAN SISTEM INOVASI
• Penguatan sistem inovasi : “membenahi” sistem (holistik, serentak, isu-isu sistemik) secara bersistem;
• Dari perspektif kebijakan, langkah perbaikan perlu diarahkan untuk membenahi “isu-isu kegagalan sistemik” (systemic failures);
• Strategi kebijakan perlu dikembangkan sebagai suatu kesatuan kerangka kebijakan inovasi/KKI (innovation policy framework);
• KKI merupakan kerangka kerja kolaboratif sebagai pijakan bersama (common platform) para pihak bagi pengembangan koherensi dan sinergitas kebijakan dan tindakan implementasi operasionalnya;
• Para pihak dituntut semakin mampu memperbaiki, menyesuaikan dan mengembangkan diri untuk berkontribusi dan berprestasi dalam penguatan sistem inovasi nasional.
1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.
2. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM.
3. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi.
4. Mendorong budaya inovasi.5. Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan
sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah.6. Penyelarasan dengan perkembangan global.
4
5
1
6 2
3
Kerangka Kebijakan Inovasi : Heksagon
AGENDA STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI DI INDONESIA
OUTLINE
INISIATIF STRATEGIS3
Instrumenkebijakan
Instrumenkebijakan
Inovasi dan Difusi serta Pembelajaran
• Kualitas Hidup & Kesejahteraan Masyarakat
• Kemandirian• Peradaban Bangsa
Produktivitas/ Produktivitas/ Daya Saing & Daya Saing & Kohesi SosialKohesi Sosial
Reposisi, fokus, dan sinergi agar memberikan efektivitas, efisiensi, jangkauan (outreach) dan daya ungkit
(leverage) lebih besar dalam menghasilkan dampak ekonomi, sosial dan budaya.
daya ungkit (leverage)
daya ungkit (leverage)Lebih besar
Reposisi, fokus, dan sinergi
REPOSISI, FOKUS, DAN SINERGI
Visi SIN 2025
SasaranStrategis
Inisiatif Strategis
Prinsip Dasar
INISIATIF STRATEGIS
INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM IOVASI NASIONAL
1. Penguatan Sistem Inovasi Daerah : sebagai wahana untuk memperkuat pilar-pilar bagi penumbuhkembangan kreativitas-keinovasian di tingkat daerah, di mana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional.
2. Pengembangan Klaster Industri : sebagai wahana untuk mengembangkan potensi terbaik & meningkatkan daya saing industrial.
3. Pengembangan Jaringan Inovasi : sebagai wahana untuk membangun keterkaitan dan kemitraan antar aktor, serta mendinamisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi, dan pembelajaran.
4. Pengembangan Teknoprener : sebagai wahana modernisasi bisnis/ekonomi & sosial, serta mengembangkan budaya inovasi.
5. Penguatan Pilar-pilar Tematik SIN : sebagai wahana memperbaiki elemen-elemen penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual.
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGUATAN SISTEM INOVASI
ILUSTRASI KETERKAITAN PROGRAMDALAM KONTEKS “PERCONTOHAN DI DAERAH”
PPKDSPenguatan Sistem Inovasi Daerah
PPKITPengembangan Klaster Industri Unggulan Daerah
PPKDTPengembangan Jaringan Inovasi
BITPengembangan Teknoprener
KETERKAITAN PERAN DAN LAYANAN TEKNOLOGI BPPT, KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN PRAKARSA STRATEGIS
Perc
onto
han
“di d
aera
h”
K
isah
Suk
ses
SKENARIO SINKRONISASI PENGUATAN SID
Kerangka SID
RPJPD
RPJMD
Pragmatisasi RPJMD
• Landasan legal pembangunan yang sangat kuat
• Multi rejim – multi generasi (periode)
• Landasan legal pembangunan yang kuat• Satu rejim – satu generasi (periode)
• Perlu landasan legal pembangunan PENGUAT untuk memperkuat
• Perlu LEADERSHIP yang sangat kuat agar dapat diimplementasikan secara kongkrit dan memberikan dampak
• Perlu COLLECTIVE LEADERSHIP untuk operasionalisasi
• Perlu starting points yang tepat sebagai MILESTONES PENGUNGKIT YANG DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK SIGNIFIKAN
Penguatan sistem inovasi menjadi agenda penting dalam dokumen-dokumen strategis legal daerah.
1 Kabupaten Pelalawan2 Kabupaten Way Kanan3 Kota Cimahi 4 Kota Pekalongan 5 Kota Surakarta 6 Kabupaten Tegal 7 Kabupaten Banyumas8 Kota Semarang (2012)9 Kabupaten Gunungkidul
10 Kabupaten Bantul11 Kabupaten Madiun 12 Kabupaten Trenggalek13 Kabupaten Blitar14 Kabupaten Gresik15 Kabupaten Bangli16 Kabupaten Jembrana17 Desa Mlatiharjo – Kab. Demak
1 Provinsi Jateng2 Provinsi Riau (2012)3 Provinsi Jambi4 Provinsi Sumsel (T)5 Provinsi Jatim6 Provinsi Bali7 Provinsi Kalimantan Barat8 Provinsi Sulawesi Selatan9 Provinsi Papua
1 Kabupaten Kep. Anambas 2 Kabupaten Kapuas Hulu
Percontohan SID Provinsi Percontohan SID Kawasan Khusus Percontohan SID Otonom
Koridor SumateraKoridor Sumatera Koridor
KalimantanKoridor Kalimantan
Koridor SulawesiKoridor Sulawesi
Koridor JawaKoridor Jawa
Koridor Bali Nusa TenggaraKoridor Bali Nusa Tenggara
Koridor PapuaKoridor Papua3
2
1
21
43
99
65
10
12
8
9
7
5
KONTRIBUSI BPPTDALAM IMPLEMENTASI PERCONTOHAN DI DAERAH (2011)
Status per November 2011* Tinta Hitam : masih penjajakan
4
6
4
11
12
1
2
7
13
13
14
16
8
15
OUTLINE
CATATAN PENUTUP4
PENUTUP
1. Pengarustamaan penguatan sistem inovasi dalam pembangunan berbasis pengetahuan;
2. Mengusulkan inisiatif strategis yang telah disampaikan sebagai flagship dalam penguatan sistem inovasi nasional ~ program payung (umbrella program);
3. Penguatan sistem inovasi harus menjadi gerakan bersama ~ gerakan ekonomi, sosial, budaya dan sekaligus gerakan politik;
4. Langkah-langkah jangka pendek 3 tahun ke depan diarahkan untuk membangun/memperkuat fondasi penting bagi penguatan sistem inovasi nasional dan mengembangkan kisah-kisah sukses (success stories) Indonesia.
LESSONS LEARNED
• Penerimaan daerah terhadap prakarsa penguatan Sistem Inovasi beragam
• Prakarsa kreatif di daerah sudah tumbuh• Daerah yang ‘inovatif’;
– Kepemimpinan visioner, kuat dan progresif– Terbuka pada gagasan baru– Hubungan eksekutif-legislatif serasi– Ada ‘local champion’ : katalis-sinapsis– Cascading dari pimpinan tertinggi efektif– Budaya ‘sharing’ yang kuat dan tulus
Salam Inovasi Indonesia
dalam keselarasan kita maju …
TerimakasihDr. Tatang A. Taufik
Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan TeknologiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 13Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340