PENGUAT DASAR TRANSISTOR - PENGUAT BERTINGKAT MODUL DARING TIPE C TUJUAN PERCOBAAN Setelah selesai melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis penguat dasar transistor . 2. Mengukur parameter-parameter penguat transistor antara lain penguatan arus, penguatan tegangan, resistansi masukan dan resistansi keluaran. 3. Menyebutkan sifat-sifat masing-masing konfigurasi penguat. 4. Mejelaskan fungsi transistor by-pass dan pengaruhnya terhadap penguatan sinyal. 5. Menyelidiki fungsi kapasitor kopling pada penguat dua tingkat. 6. Mengukur frekuensi respon dari penguat dua tingkat. DASAR TEORI A. Penguat Dasar Transistor Transistor memiliki 3 elektroda (basis, emitor, dan kolektor) sehingga pada dasarnya transistor dapat dirangkai menjadi 3 macam penguat dasar yang dikenal dengan konfigurasi penguat yaitu : 1. Konfigurasi basis emitor (common base). 2. Konfigurasi emitor bersama (common emitor). 3. Konfigurasi kolektor bersama (common collector) yang dikenal sebagai rangkaian pengikut emiter (emitter follower). Ketiga jenis konfigurasi ini memiliki sifat atau harga parameter yang berbeda. 1. Konfigurasi Basis Bersama Rangkaian dasar dari penguat transistor konfigurasi base bersama adalah sebagai berikut: Gambar 6.1 Penguat basis bersama
24
Embed
PENGUAT DASAR TRANSISTOR - PENGUAT BERTINGKAT MODUL …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGUAT DASAR TRANSISTOR - PENGUAT BERTINGKAT
MODUL DARING TIPE C
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah selesai melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan jenis-jenis penguat dasar transistor .
2. Mengukur parameter-parameter penguat transistor antara lain penguatan arus,
penguatan tegangan, resistansi masukan dan resistansi keluaran.
3. Menyebutkan sifat-sifat masing-masing konfigurasi penguat.
4. Mejelaskan fungsi transistor by-pass dan pengaruhnya terhadap penguatan sinyal.
5. Menyelidiki fungsi kapasitor kopling pada penguat dua tingkat.
6. Mengukur frekuensi respon dari penguat dua tingkat.
DASAR TEORI
A. Penguat Dasar Transistor
Transistor memiliki 3 elektroda (basis, emitor, dan kolektor) sehingga pada dasarnya
transistor dapat dirangkai menjadi 3 macam penguat dasar yang dikenal dengan
konfigurasi penguat yaitu :
1. Konfigurasi basis emitor (common base).
2. Konfigurasi emitor bersama (common emitor).
3. Konfigurasi kolektor bersama (common collector) yang dikenal sebagai
rangkaian pengikut emiter (emitter follower).
Ketiga jenis konfigurasi ini memiliki sifat atau harga parameter yang berbeda.
1. Konfigurasi Basis Bersama
Rangkaian dasar dari penguat transistor konfigurasi base bersama adalah sebagai berikut:
Gambar 6.1 Penguat basis bersama
Sinyal masukan, masuk lewat monitor, sedangkan keluaran diambil lewat kolektor.
Tegangan Eeb adalah bias maju pada pertemuan E dan B, sedangkan Ecb adalah bias
mundur kolektor. Pada rangkaian penguat base bersama, salah satu parameter yang penting
adalah penguatan arus hubung singkat (hfb) yaitu perbandingan antara perubahan arus
kolektor dengan perubahan arus emiter, sementara VCB dipertahankan konstan.
hfb = Ic / Ib
Penguatan arus pada penguat transistor base bersama (hfb) mempunyai nilai kurang dari
satu, sebab arus emitor memiliki penjumlahan arus base dan arus kolektor.
Pada penguat base bersama sinyal tegangan msukan dan sinyal tegangan keluaran
mempunyai fase yang sama artinya, penambahasn sinyal tegangan masukan akan
menghasilkan penambahan sinyal tegangan keluaran.
2. Konfigurasi Emiter Bersama
Rangkaian dasar penguat dengan konfigurasi emiter bersama adalah sebagai berikut
Gambar 6.2 Penguat emiter bersama
Arus pada basis ditentukan ditentukan dengan persamaan berikut:
𝐼𝐵 =𝑉𝐵𝐵 − 𝑉𝐵𝐸
𝑅2
𝐼𝐶 = 𝛽𝐷𝐶 . 𝐼𝐵
𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶
Gambar 6.3 Rangkaian penguat common emitter dengan sinyal AC
Untuk menghitung besaran-besaran pada rangkaian tersebut, digunakan persamaan
berikut:
𝑉𝐵𝐵 =𝑅𝐵
𝑅𝑉 + 𝑅𝐵. 𝑉𝐶𝐶
𝑉𝐸 = 𝑉𝐵𝐵 − 𝑉𝐵𝐸
𝐼𝐸 =𝑉𝐸
𝑅𝐸 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝐼𝐶~𝐼𝐸
𝑉𝐶 = 𝑉𝐶𝐶 − 𝐼𝐶 . 𝑅𝐶
𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐶 − 𝑉𝐸
Besar penguatan pada rangkaian common emitter dinyatakan sebagai perbandingan antara
tegangan output dengan tegangan input.
𝐴 = ⌈𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑉𝑖𝑛⌉ =
𝑉𝐶
𝑉𝐸
3. Konfigurasi Kolektor Bersama
Rangkaian dasar penguat dengan konfigurasi kolektor adalah sebagai berikut :
Gambar 6.4 Penguat kolektor Bersama
Pada penguat ini, masukan dihubungkan pada elektroda base, sedangkan beban
dipasangkan pada emitor. Penguat arus pada konfigurasi ini adalah :
hfc = Ic / Ib
= 1 / (1 - hfb)
= hfe + 1
Karena hfe mempunyai nilai yang besar, maka penguatan arus pada kolektor bersama
adalah hampir sama dengan penguatan arus pada emitor bersama sifat yang khas dari
rangkaian ini, adalah resistansi masukan biasanya lebih besar dari resistansi beban sinyal
tegangan masukan sefasa dengan tegangan sinyal keluaran, sehingga penguat kolektor
bersama sering dipergunakan sebagai rangkaian penyesuaian impedansi.
B. Penguat Bertingkat
Penguat bertingkat maksudnya adalah penguat yang terdiri dari dua tingkat atau
lebih. Dengan kata lain rangkaian yang memiliki penguat lebih dari satu. Penguat
bertingkat yang menggunakan transistor sebagai penguat dapat terdiri dari semua transistor
BJT atau semua FET atau kombinasi.
Penguatan total 𝐴𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 dari penguat bertingkat merupakan perkalian seluruh
penguatannya
𝐴𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐴𝑉1. 𝐴𝑉2. 𝐴𝑉3. 𝐴𝑉4.… 𝐴𝑉𝑛
dimana n merupakan jumlah tingkatan penguat.
Penguatan sering dinyatakan didalam decibel (dB) seperti berikut
𝐴𝑣 (𝑑𝐵) = 20 log 𝐴𝑣
Sehingga untuk penguatan total dari keseluruhan tingkatan penguat merupakan
penjumlahan dari masing-masing penguat.
𝐴𝑣𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙(𝑑𝐵) = 𝐴𝑣1(𝑑𝐵) + 𝐴𝑣2(𝑑𝐵) + ⋯ + 𝐴𝑣𝑛(𝑑𝐵)
Sebagai contoh misalnya ada tiga tingkatan penguat dengan nilai sesuai urutan adalah 10,
15, dan 20 kali.
Jumlah total penguat adalah perkalian ketiga penguat yaitu