Top Banner
299

Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

Mar 08, 2019

Download

Documents

vuanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya
Page 2: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

Pengorganisasian

SIDeKa Sistem Informasi Desa dan Kawasan

Jilid 2

Page 3: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

.

Page 4: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

PENGORGANISASIAN SIDEKASistem Informasi Desa dan Kawasan\

<jilid 2>

Erik Triadi, dkk

Prakarsa Desa

Page 5: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

Pengorganisasian SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)<jilid 2>

Penyunting : Erik Triadi, dkkTata letak : PrasetyoDesain cover : Robby Eebor dan Sholeh Budi

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (Prakarsa Desa):

Gedung Permata Kuningan Lt 17Jl. Kuningan Mulia, Kav. 9CJakarta Selatan 12910

Jl. Tebet Utara III-H No. 17Jakarta Selatan 10240t/f. +6221 8378 9729m. +62821 2188 5876e. [email protected]. www.prakarsadesa.idCetakan Pertama, 2015

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)Erik Triadi, dkk (penyunting) Pengorganisasian SIDeKa jilid 2Cet. 1—Jakarta:298 hal., 14 x 20 cmISBN: 978-602-0873-10-7© Hak Cipta dilindungi undang-undangAll Rights Reserved

Page 6: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

v

pengantar

PENGANTAR

Pengembangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDEKA)adalah langkah sejarah, dengan kandungan maksud menciptakansuatu cara baru menghadirkan negara. Konsepsi ini tentu sajabukan suatu konsepsi yang bersifat eksklusif, yang seakan-akanberdimensi “negara” (baca: pemerintah), melainkan suatu konsepsiyang didalamnya memuat pergerakan yang mengandalkan dua jalursekaligus, yakni jalur kemasyarakatan dan jalur kenegaraan. Yagpertama mengandalkan prakarsa dari masyarakat sipil, dan yangkedua mengandalkan kerja pemerintahan, yang dijalankansepenuhnya dengan kaidah demokrasi, keadilan social dankemajuan. Segi dasar yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanamenjadikan kedua jalur tersebut menjadi satu kesatuan pergerakandengan arah yang sama. Hal ini berarti bahwa yang diharapkanoleh masyarakat sama dan sebangun dengan apa yang dilakukanoleh negara, dan demikian sebaliknya.

Kata kunci untuk itu semua adalah pengorganisasian.Pengalaman bangsa Indonesia sendiri mengajarkan bahwa suatukeadaan baru yang diinginkan masyarakat, hanya mungkindiwujudkan jika dan hanya jika seluruh rakyat ambil bagian dalam

Page 7: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

vi

kancah perjuangan. Rumus ini mensyaratkan bahwa untukmencapai maksud yang besar dan bermakna, dan memiliki dimensiperubahan mendasar, maka tiada pilihan lain, kecuali melibatkanrakyat secara keseluruhan – tentu saja dengan porsi masing-masing,atau dengan jenis sumbangan yang berbeda pada setiapelemennya. Namun, hal tersebut, tidak mengubah syarat, bahwaketerlibatan keseluruhan menjadi mutlak. Bagaimana hal tersebutdimungkinkan? Pengorganisasian adalah jawaban utamanya.

Mengapa demikian? Dalam hal ini kita berurusan dengan tigahal sekaligus, yakni: Pertama, berkait dengan pengetahuan dankesadaran. Rakyat hanya akan dapat terlibat secara utuh, apabilaterbangun suatu kesadaran baru di kalangan rakyat – bahwa tidakmungkin suatu perubahan mendasar berlangsung, apabila rakyathanya berpangku tangan di rumah saja. Kedua, berkait dengankemampuan dan keterlibatan kongkrit. Kesadaran yang baik dannyata adalah kesadaran yang mendorong kemamuan danperbuatan. Dan ketiga, berkait dengan pilihan-pilihan langkah, yangsecara demikian adalah suatu jenis ketrampilan untuk menyusunlangkah yang sedemikian rupa sehingga seluruh warga dapat ambilbagian.

Badan Prakarsa Desa sangat concern dengan bab tentangpengorganisasian. Untuk karena itu, sejumlah naskah diterbitkan,dan pada khususnya penerbitan naskah perihal pengorganisasian– dalam mana pada bagian lain, diterbitkan naskah yang diposisikansebagai Pedoman Pandu Desa. Dalam hal pengorganisasian,diterbitkan dua jenis buku – tetapi kesemuanya tetap diletakkansebagai naskah awal, yang pada waktunya akan diterbitkan naskahyang lebih utuh, yakni naskah yang didasarkan pada riset khusus,dan dalam penulisannya melibatkan kalangan yang lebih luas.Naskah yang dimaksud adalah: Pertama, naskah yang memuat

Page 8: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

vii

pengantar

dasar-dasar pengorganisasian, dalam uraian yang lebih umum (dibawah tajuk: Pedoman Umum Pengorganisasian) dan Kedua,naskah yang merupakan kumpulan tulisan dari para Pandu Desa,yang didalamnya termuat pandangan dan rencana para Pandudalam melakukan pengorganisasian SIDEKA. Besar harapan bahwadengan penerbitan ini, diperoleh respon balik, dan juga pemikiran-pemikiran baru yang lebih segar, yang dengan itu, kita benar-benarakan memiliki teknik-teknik baru pegorganisasian, dan padagilirannya hasil yang baru.

Semoga.

Jakarta, April 2015.

Page 9: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

.

Page 10: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

daftar isi

ix

DAFTAR ISI

Pengantar ~~~ v

1. AKHMAD SYAFRIL HARAHAP [Indramayu –Jawa Barat] ~~~ 1

2. ABDUL HANNAN [Situbondo – Jatim] ~~~ 3

3. ABDUL QODIR [Gresik – Jawa Timur] ~~~ 6

4. ABDUL WAHAB [Waikabubak] ~~~ 10

5. ST. AGUNG DWI PRAMONO [Kendal – Jawa Tengah] ~~~ 12

6. AGUS ALI THOMAS [Indramayu – Jawa Barat] ~~~ 16

7. AGUS DASUKI [Gresik – Jawa Timur] ~~~ 17

8. ANDI ALBAR [Tolitoli – Sulawesi Tengah] ~~~ 23

9. ATMAWATI [Pesisir Selatan – Sumatera Barat] ~~~ 26

10. BADRUT TAMAM [Kabupaten Pati Jawa Tengah] ~~~ 30

11. BUDI AFIYANTO [Lamongan – Jawa Timur] ~~~ 34

12. BUDI LAKSANA [Indramayu – Jawa Barat] ~~~ 37

13. DARMAWAN D TAMBUSAI [BaganSiaapiapi, RokanHilir –Riau] ~~~ 42

Page 11: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

x

14. DARMONO [Karanganyar – Jawa Tengah] ~~~ 46

15. DEDY DHARMA RIZAPUTRA [Banyuasin –Sumatera Selatan] ~~~ 50

16. DWI KURNIAWAN [Gorontalo] ~~~ 53

17. EDY SAPUTRA [Kotawaringin Barat –Kalimantan Tengah] ~~~ 60

18. FANDHOLI, S.Pd [Batang – Jawa Tengah] ~~~ 63

19. FATIN CATUR LESTARI [Pekalongan – Jawa Tengah] ~~~ 68

20. HAMIM [Banyuwangi – Jawa Timur] ~~~ 74

21. HAPPY SURYANI HEREFA, S.SI [Nias, Nias Utara, Nias Barat,Nias Selatan dan Gunungsitoli – Sumatera Utara] ~~~ 80

22. HAPSAK AYU SAPUTRI [Malang – Jawa Timur] ~~~ 83

23. HASANUDIN [Lampung Timur – Lampung] ~~~ 89

24. HELMI SUDRAJAT [Sukabumi – Jawa Barat] ~~~ 92

25. I MADE DANAMERTHA [Tabanan – Bali] ~~~ 96

26. I NYOMAN BUDIARTA, SE [Tabanan – Bali] ~~~ 99

27. IIN ARINTA FAHADIANA [Rembang – Jawa Tengah] ~~~ 102

28. IMAM GHAZALI Ms [Bangkalan – Jawa Timur] ~~~ 106

29. IQBAL ALI HUSNI [Pemalang – Jawa Tengah] ~~~ 109

30. IWAN KUSTIAWAN [Tasikmalaya –Jawa Barat] ~~~ 112

31. JEFFRY SENTANA S. PUTRA, SE ~~~ 115

32. JUNAIDI [Banyuwangi - Jawa Timur] ~~~ 118

33. KHAIRUL ISHAQ [Probolinggo – Jawa Timur] ~~~ 120

34. KHAIRUNNAS [Aceh Barat Daya – Aceh] ~~~ 123

Page 12: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

daftar isi

xi

35. MOH KHUSNUL KOWIM [Pekalongan –Jawa Tengah] ~~~ 128

36. M ZAENAL ARIFIN [Blitar – Jawa Timur] ~~~ 132

37. RADA MARUDUT SINAGA [Medan –Sumatera Utara] ~~~ 136

38. MISBAHUL MUNIR [Probolinggo – Jawa Timur] ~~~ 139

39. MISRIATUL HIKMAH SPd.I [Lamongan –Jawa Timur] ~~~ 143

40. MOH. FAOZAN [Pekalongan – Jawa Tengah] ~~~ 152

41. MUHYAR [Labuhanabtu – Sumatera Utara] ~~~ 158

42. MUNAWAROH [Pemalang – Jawa Tengah ~~~ 162]

43. MUSTAMIM [Mamuju Tengah] ~~~ 165

44. NEHEMIA FANPADA [Alor – Nusa Tenggara Timur] ~~~ 167

45. NUR YULIAS, S.Pd.I., AMd.Kom. [Serang – Banten] ~~~ 172

46. LALU NURUL ANWAR [Lombok Barat – Nusa TenggaraBarat] ~~~ 176

47. NURUL HADI IKH [Kebumen – Jawa Tengah] ~~~ 180

48. PEPEN EPENDI [Serang – Banten] ~~~ 184

49. RAHDIAN, S.IP [Karimun – Kepulauan Riau ] ~~~ 187

50. RAMLI PAPALIA [Buru – Maluku] ~~~ 191

51. ROSINAH [Sumenep – Jawa Timur] ~~~ 194

52. MUHAMAD RIDHO DINATA [Serang – Banten] ~~~ 201

53. ROFIYONO [Jepara – Jawa Tengah] ~~~ 206

54. ROSYIDI [Cirebon – Jawa Barat] ~~~ 212

55. SALMAN [Merangin – Jambi] ~~~ 217

Page 13: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

xii

56. SUHADI PURNAWAN, ST [Kota Bandar Lampung –Lampung] ~~~ 224

57. UKRIADI ADIPUTRA [Majene – Sulawesi Barat] ~~~ 227

58. SUPIANI [Banjarmasin – Kalimantan Selatan] ~~~ 230

59. SUPRIADI K. MAKMUR [Topoyo Mamuju Tengah – SulawesiBarat] ~~~ 234

60. SUYANTO [Beji Pasuruan – Jawa Timur] ~~~ 238

61. MOH SYAFI”IL ANAM [Demak – Jawa Tengah] ~~~ 243

62. SYAIFUL [Jember –Jawa Timur] ~~~ 247

63. TAMSUL [Sampang – Jawa Timur] ~~~ 250

64. UBAIDILLAH [Lamongan – Jawa Timur] ~~~ 253

65. VALEND BURDAM [Raja Ampat] ~~~ 261

66. WAHID ACHMAD [Pasuruan Jawa Timur ] ~~~ 267

67. Drs. YOHANES, TB [Kota Bandar Lampung –Lampung] ~~~ 271

68. YONATHAN ALFRIN MARASUT [Minahasa Utara – SulawesiUtara] ~~~ 275

69. YUSUP MAULANA [Bekasi – Jawa Barat] ~~~ 279

70. ZAINAL ABIDIN [Pamekasan – Jawa Timur] ~~~ 281

Page 14: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

1

AKHMAD SYAFRIL HARAHAP

[Indramayu – Jawa Barat]

“BERIKAN AKU 11 DESA MAKA INDONESIAAKAN MENDUNIA”

Indonesia adalah Negara kepulauan yang sangat besar danoleh karena itu dalam bernegara perlu adanya terobosan ataupembaruan dalam tata kelola Pemerintahan yang bisa mencakupseluruh wilayah Negara dalam membangun segala aspekPembangunan.

Maka SIDeKa adalah inovasi yg konkret dan tepat dgnmengedepankan desa tidak lagi sebagai obyek tapi sebagai subyekyg menempatkan desa di garis depan pembangunan seperti yg disebut dalam Nawacita (sembilan program prioritas) PemerintahanJKW-JK dalam menerjemahkan Trisaktinya Bung Karno.

Oleh karena dalam membangun Indonesia dari desa perluadanya pendampingan desa yang membentuk pandu-pandu desadalam mengejahwantahkan “cara baru” SIDeKa.untuk itu pandudesa yang sangat strategis posisinya perlu tidak hanya punyakemampuan keilmuan yg menunjang seperti IT juga mempunyaiintegritas dan attitude yg baik agar program SIDeKa berjalan seperti

Page 15: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

2

yg kita harapkan dan inginkan.inilah kerangka pikir yg harus dikembangkan agar pandu desa bisa bersinergi membangun desadalam wadah SIDeKa.

Maka perlu adanya langkah-langkah yang kongkret dan cepatguna mewujudkan SIDeKa yang bermakna untuk desa,denganadanya program-program turunan dari SIDeKa yang akanmemperkuat SIDeKa dari dalam.Kami punya angan-angan adanyaprogram turunan SIDeKa yaitu SEDeKaH. SEDeKaH adalah SistemEkonomi Desa Kawasan Hebat.artinya di sini dalam SIDeKa iniSEDeKaH menunjang dan sangat memperkokoh SIDeKa denganadanya SEDeKaH maka setiap desa bisa membangun desanyadengan kemampuan serta kemauan sendiri sesuai karakter danpotensi desa itu bisa berkembang.contoh kawasan pesisir bisabertukar komiditi dengan kawasan pertanian.Hingga terjadi eksportimport antar kawasan yg saling menguntungkan.Dengan adanyaSEDeKaH semoga bisa membuat banyak “gula” di desa sehinggadesa bisa bergerak membangun dgn “menyemutnya” potensi dansumber daya.Sehingga Indonesia tidak hanya hebat pertumbuhanekonominya tapi juga kesenjangan ekonomi semakin di bawah0,41dan ini akan menuju Indonesia yang makmur dan sejahterasecara keseluruhan. Dan Indonesia yang Gemah Ripa Loh Jinawi.Hidup Pandu Desa SIDeKa!!!

Page 16: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

3

ABDUL HANNAN

[Situbondo – Jatim]

1. Pandangan tentang Sideka dalam posisinya sebagai cara barumenghadirkan Negara sedemikian rupa sehingga Negara menempuhjalan benar dalam merealisasikan tujuannya

Desa merupakan struktur pemerintah paling bawah dalamNegara, desa dengan segenap problematikanya perlu mendapatperhatian semua pihak karena keterbatasan SDM masyarakat desa,keterbatasan sarana dan prasarana, keterbatasan informasi dll,seiring pergantian dinasti kepemimpinan bangsa ini maka silihberganti pula pola pandang mereka terhadap desa, pada masa ordebaru didesa dijadikan objek pembangunan, semua program disentralisir oleh pemerintah di atasnya sehingga kebebasanterbelenggu potensi kreatifitas dibatasi sehingga terbangunlahbudaya ketergantungan pada pemerintah, begitujuga ketika digantimasa reformasi, akan tetapi ada sebagian perubahan, pada masaini desa sudah bisa lebih leluasa bergerak dengan diberi kewenanganmelalui musrenbangdes, musrenbangcam yang nantinya akandibawa dalam musrenbangkan dan seterusnya.

Musrembang diharapkan mampu untuk memberdayakan

Page 17: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

4

desa, akan tetapi seiring perjalanan waktu musrenbang tak mampumembangun desa dengan baik, karena ada dua factor yaitu karenasistem yang kurang baik dan adanya penyimpangan dari pelaksanadi lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belumsepenuhnya dapat bangkit, menggali potensi desa baik potensi SDMmaupun SDA. kedua musrenbang hanyalah formatilas faktanyamasyarakat tidak turut andil aktif dalam perencanaan, karena hakmereka diambil alih oknum PNPM dan partai politik, fakta dilapangan RKPDes disulap oleh kepala desa dan tim suksesnya, Koutakecamatan yang sudah disepakati hilang ditingkat kabupatenkarena dibintangi oleh DPR. Karena dpr punya kepentingan programkue untuk dibagikan pada pendukungnya.mengapa ini semuaterjadi?Ini semua terjadi karena masyarakat tidak punya akses untukmengetahui program desa, pemerintah pusat juga tak punya aksesuntuk mengontrol kegiatan pemerintahan desa atau memangpemerintah pusat sengaja pura pura tidak tahu.

Dari beberapa permasalahan di atas SIDeka diharapkan akanmampu menyelasaikan problematika desa. Ada beberapa alasanSIDeka akan mampu menjawab permaslahan desa yaitu : Sidekaakan menjadi pusat informasi untuk diakses oleh masyarakat danpemerintah pusat sehingga membatasi ruang gerak oknum partaidan kepala desa beserta timnya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu di uraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut

a. Kemampuan yang harus dimiliki pandu yaitu :- Mempunyai kemampuai IT yang memadahi sesuai dengan

Page 18: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

5

tujuan SIDeka- Memahami UU Desa dan segala sesuatu tentang

pemerintahan desab. Kemampuan dapat diperoleh melalui :

- Pelatihan- Membaca referensi dari buku, internet dll

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeka yang bermakna bagi Desa

Sideka dalam rangka membantu desa dalam sistem informasiDesa dan Kawasan dengan paket program web desa akanmembantu dalam sisi administrasi (bang data desa), efesiensiwaktu, memperluas informasi dll, masih belum cukup, karena tidaksemua masyarakat mampu akses lewat internet, untuk itu usulanyg dapat disampaiakan sebagai berikut : Secepatnya tim pandu desabergerak dengan panduan dan instruksi dari Tim BP2DK dan dikasihbatas waktu supaya kinerja dapat terukur dan dievaluasi, untukmemaksimalkan informasi tentang program desa (keterbukaan)penting dibuat sarana selain web desa seperti TV komonitas, RadioKomonitas dll yang bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat

Page 19: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

6

ABDUL QODIR

[Gresik – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Seiringan ditepatkannya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa,yang salah satu misi UU Desa, untuk melindungi, menguatkan danmemberdayakan desa agar lebih maju, mandiri dandemokratis.Disamping itu Desa berhak mendapatkan aksesinformasi melalui Sistem informasi Desa dan Kawasan, sepertiamanat Undang-Undang Desa pasal 86. Sistem Informasi Desa inidari terdiri data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta yang berkaitan dengan Pembangunan Desa danpembangunan Kawasan Perdesaan sehingga dibutuhkannya sistemyang mampu mengintegrasikan kawasan desa sebagai wadah barudalam bertukar informasi secara up date.

Disamping itu, kucuran dana desa yang begitu besar akansangat berbahaya jika tanpa adanya program pendampingan yangmengawalnya. Banyak pihak yang meragukan profesionalitas dan

Page 20: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

7

integritas aparat desa dalam mengelola dana desa ini. Transparansidan akuntabilitas tata kelola data pemerintahan desa juga harusdisajikan lebih berteknologi sehingga dibutuhkannya sebuah sisteminformasi desa yang mampu menjawab tantangan kedepan demitercapainya masyarakat yang mandiri dan terintegrasi.

Pemerintah desa sebagai bagian terkecil bagi sebuah negaradalam tata kelola pemerintah selama ini kurang dalam pelayananterhadap warganya, keterbatasan sumber daya yang dimilikimaupun dukungan sistem yang ada masih minim sehingga harusmemberikan pelayanan apa adanya.

Atas permasalahan di atas, Badan Prakarsa PemberdayaanDesa dan Kawasan (BP2DK) mengembangkan salah satu sisteminformasi terpadu (sideka) yang dirancang untuk dapat dioperasikansecara mudah dengan kebutuhan perangkat yang murah sehinggabisa dimanfaatkan sebagai perbaikan pelayanan publik padamasyarakat, pemetaan kondisi sosial ekonomi masyarakat sepertikemiskinan, kondisi kesehatan masyarakat, mengetahui produkunggulan di suatu desa yang selanjutnya dapat diarahkan untukmewujudkan one village one product.

Serta kemudahan lain adalah manajemen pembagian tugasyang jelas antar lembaga sehingga mendukung mengelolahpelayanan yang prima terhadap masyarakat yang menjadi salah satucita-cita pemerintah desa yaitu memperbaiki sistem pendataan ditingkat desa, mengingat adanya berbagai masalah yang terkaitdengan data.Dan memberikan akses kepada masyarakat Desa dansemua pemangku kepentingan.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuan

Page 21: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

8

tersebut.

Konsepsi pendampingan desa dijabarkan dalam PP 43 / 2014Tentang Peraturan pelaksana UU Desa pasal 128 - 131 dengan subparagrap Pendampingan Masyarakat Desa adalah tugaspendampingan menjadi tugas dari jenjang pemerintah disemualevel, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi hinggapemerintah kabupaten (pasal 128 ayat 1).

Posisi pendamping tidak hanya hanya memberdayakankelembagaan dan aparatur desa, melainkan juga ikut merencanakanprogram yang aspiratif sesuai dengan kebutuhan masyarakat desaserta memastikan pembangunan desa dilaksanakan secaratransparan dan akuntabel, namun juga penyelenggaraanpemerintahan desa juga harus demikian.

Pendamping desa juga dituntut mendorong partisipasimasyarakat dalam penyusunan kebijakan Desa yang dilakukanmelalui musyawarah Desa.Kebijakan-kebijakan strategis yangberkaitan dengan desa, utamanya pengelolaan pembangunan desa,harus dipertanggungjawabkan melalui musyawarah desa.

Selanjutnya, Pendamping juga bertugas mendorongpengawasan dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan desadan pembangunan Desa yang dilakukan secara partisipatif olehmasyarakat Desa, pendamping desa bisa menjadi gerakan sosialyang memiliki gaung besar untuk mendorong tumbuhnyakemandirian desa.

Maka pendamping harus mampu menguasai cara main yaitumendampingi masyarakat karena itulah tugas utama seorangpendamping, membimbing secara menarik dalam menerima umpan-balik yang mudah diterima berkaitan dengan pelatihan danpemberian penjelasan kepada masyarakat, selain tugas-tugas

Page 22: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

9

tersebut seorang pendamping dituntut untuk peka terhadappermasalahan dimasyarakat sehingga mampu mengidentifikasimasalah dan mengantisipasi masalah serta memberikan pemecahanmasalah secara logis maupun sistematis.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Langkah strategis yang dilaksanakan pendamping merupakanpola awal dalam grand design yang diamanatkan UU desa tersebutdalam mensosialisasi sistem infomasi desa dan kawasan (SIDEKA)melalui forum pelatihan dan workshop.sehingga virus (Sideka)mampu menyebar luas didaerah desa dan pesisir.

Pendamping berperan memberikan berbagai masukan danpertimbangan yang diperlukan oleh kelompok dalam menghadapimasalah. Pendamping tidak memutuskan apa yang perlu dilakukan,akan tetapi kelompoklah yang nantinya membuat keputusan,sebagai katalisator dan dinamisator juga memberikan berbagaikemampuan dasar yang diperlukan oleh kelompok sepertimengelola rapat, pembukuan, administrasi, memecahkan masalah,mengambil keputusan dan sebagainya yang terakhir sebagaipenghubung masyarakat dengan lembaga-lembaga yang terkait(stakeholder) dan diperlukan bagi pengembangan kelompok.

Disamping menggali dan mengumpulkan data potensi tentangdesa, pendamping juga Mendorong tumbuh dan berkembangnyakader-kader, menguatkan jaringan komunikasi didesa untukmenjamin proses-proses keberlanjutan dalam mendorong tatakelola pembangunan yang bertumpu pada prinsip-prinsip “goodgovernance” untuk kesejahteraan rakyat dan kepemimpinan yangbervisi kerakyatan.

Page 23: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

10

ABDUL WAHAB

[Waikabubak]

“Sideka” sebagaisebuahcarabarumengawal prosespembangunan Negara berbasis desa dan kawasan, memiliki fungsipenting dalam mengelola dinamika desa dan kawasan menjadisebuah informasi yang akuratdan actual. Pada tahap selanjutnya,informasi tersebut bisa menjadi dasar pembacaan terhadapkeadaaan desa dan kawasan pada saat pengambil kebijakan maupunpegiat pembangunan melakukan peramalan-peramalan masa depandesa, hasil bacaan itu kemudian menjadi pijakan penentuan programpembanguan. Pada saat yang sama, Sideka hadir sebagai penuturterhadap seluruh lapisan warga ‘negara’ tentang apa yang terja didalam ‘negara’ yang ia huni, harapannya penuturan alaSidekamampu menciptakan pemahaman warga ‘negara’ dan menjadi salahsatu pendorong partisipasi secara terbuka dan bertanggungjawab.Singkatnya, Sideka akan hadir menjadi wahana komunikasi antarapemerintah, warga ‘negara’ berikut para pegiat ‘negara’ yangselama ini seringkali mengalami pembiasan dan bahkan kebuntuan.

Guna mewujudkan Sideka berikut semangat ke-bangsa-andank e-negara-annya, maka pendampingan terhadap sideka mutlakdiperlukan. Hal ini menjadi penting agar Sideka tidak hanya dipahami

Page 24: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

11

sebagai alat teknis belaka tanpa muatan ideologi. Oleh karenanya,ketangguhan para pandu secara ideologis maupun taktis-aplikatifdalam mengelola dinamika Sideka perlu ada. Ketangguhan tersebutaka nada pada setiap diri pandu melalui berbagai forum pembelaran,baik pembelajaran mandiri berdasarkan inisiatif pandu itu sendirisecara kolektif antar sesama pandu, maupun pembelajaran yangdifasilitasi oleh inisiator Sideka yang dalam hal ini Badan PrakarsaPembangunan Desa dan Kawasan (BP2DK). Forum-forumpembelajaran tersebut diharapkan mampu mengingkatkankapasitas pandu dalam penerapan Sideka.

Agar sideka cepat terwujud dan bermakna bagi desa, makapara pandu harus memabngun komunikasi dengan para kepala desamaupun pemerintah daerah setempat, komunikasi tersebutkemudian dikonsolidasi, minimal dalam sebuah forum diskusiterpimpin. Target diskusi ini tidak mengharuskan seluruh kepaladesa setuju atau secara serentak membuat Sideka ala desa.id,namun penciptaan pemahaman baru dalam menyikapi dinamikapembangunan hari ini lebih penting. Kemudian segera diambiltindakan pelayanan pembuatan Sideka terhadap desa-desa yangmenyepakati dan menyanggupi untuk membuat dan melakukanSideka. Para kepala desa maupun pengelola (admin, pengelolaberita) website perlu dikonsolidasi dalam forum pembelajaran yangbersifat maya atau nyata.

Page 25: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

12

ST. AGUNG DWI PRAMONO

[Kendal – Jawa Tengah]

MENGHADIRKAN NEGARA DENGAN MEMBANGUNSISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN

Memajukan kesejahteraan umum dan keadilan sosial dalampembukaan UUD 1945 Alenia IV menjelaskan bahwa tujuan danfungsi dari sebuah Negara didirikan atara lain adalah agarmasyarakat bisa mencapai apa yang disebut kesejahteraan secaraumum serta terjadi sebuah keadilan di seluruh pelosok negeri ini.Dalam mencapai fungsi dan tujuan tersebut maka Negaramelakukan pembangunan diberbagai sektor, terus menerus dansebisa mungkin menjangkau wilayah atau wilayah terpencil. Namunpada kenyataanya kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia masih jauh dari yang diharapkan undang-undang dasar kita. Kesenjangan antar wilayah, kesenjangan atarwarga Negara diberbagai aspek kehidupan masih sangat jelasterlihat.

Dalam implementasinya pelaksanaan pembangunan tentunyaada prosedur, administrasi ataupun mekanisme yang harusdijalankan karena hal itu juga merupakan amanat dari sebuah

Page 26: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

13

undang-undang agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dalammelaksanakan pembangunan. Disisi lain prosedur, administrasiataupun mekanisme kadang dirasakan justru menghambatterciptanya kesejahteraan umum dan keadilan sosial tersebut halini dikarenakan sumber daya manusia di berbagai daerah, wilayahataupun kawasan di Negara ini belum setara, sehingga banyak ceritatentang tidak dilaksanakanya pembangunan terjadi hanya karenamasalah prosedur, administrasi ataupun mekanisme yang tidak bisadipenuhi.Banyak cerita tentang kebutuhan masyarakat, permasalahataupun potensi dari satu wilayah yang tidak pernah tersampaikankepada Negara.

Di sinilah peran Sistem Informasi Desa dan Kawasan (sideka)diharapkan mampu menghadirkan Negara di seluruh pelosok negeriini.Teknologi Informasi memungkinkan setiap daerah, wilayah, desadan kawasan bisa menyusun seperangkat data baik itu kuantitatifatau pun kualitatif, berupa informasi tulisan ataupun media, foto,audio video dan sebagainya secara “real time” tertata dengan baikdan kapanpun dibutuhkan ada dan tersedia. Sehingga hal-hal yangbersifat prosedur, administrasi ataupun mekanisme tidak akanmenjadi penghambat bagi Negara untuk menjangkau semuawilayah. Teknologi Informasi yang dikembangkan menjadi SistemInformasi tentunya akan mempercepat proses pembangunan, mulaidari pengenalan potensi dan masalah (mapping), analisis potensimasalah, penyusunan rencana pembangunan, penyusunan rencanainvestasi pembangunan, penyusunan sekala prioritas dan lainsebagainya.

Selanjutnya ketika sebuah Sistem Informasi tersebut dimilikisampai kepada level desa dan atau kawasan, tentunya musyawarahrencana pembangunan baik ditingkat desa, daerah, provinsiataupun pusat akan bisa dilakukan dengan lebih objektif serta

Page 27: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

14

mampu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampingan

Pengembangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan tentunyabukan sekedar mengembangkan sebuah web desa saja. Melainkansebuah Sistem Informasi yang mampu memberikan manfaatsebesar-besarnya untuk mewujudkan keadilan sosial. Untuk itukemanfaatan Sistem Informasi yang harus dikembangkan haruslahmampu mengakomodir banyak aspek. Namun melihat kondisimasyarakat yang belum sepenuhnya akrab dengan TeknologiInformasi maka peran pendamping sangatlah diperlukan agarmasyarakat bisa membangun sistem informasi tersebut tanpaadanya kendala yang berarti. Belum lagi ketika masyarakat belummemahami/merasakan manfaat dari keberadaan sistem informasitersebut tentunya masyarakat juga akan sedikit engganmenjalankanya.

Di sinilah peran dan fungsi pendamping, selain melakukanbimbingan teknis terkait dengan pembangunan sistem informasiyang akan dikembangkan, pendamping haruslah memahami arahdan tujuan dibangunya sistem informasi tersebut, bagaimanamemanfaatkanya dalam pelaksanaan pembangunan, bagaimanasistem informasi tersebut bisa berkembang sesuai dengankebutuhan mayarakat yang tentunya berbeda disetiap wilayah.Untuk itu bentuk pendampingan yang dirasa tepat adalah sebuahtim dimana tim tersebut akan bisa melakukan banyak diskusi terkaitdengan dinamika yang ada di lapangan sehingga bisa menemukansolusi yang lebih baik. Dengan pendampingan tim ini diharapkanproses pendampingan bisa berjalan dengan maksimal baik dari sisiteknis ataupun sisi pengembangan kelembagaannya yang pada

Page 28: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

15

akhirnya kelembagaan ataupun pengelola sistim informasi desayang dimaksut mampu secara mandiri melanjutkan tanpa adanyapendampingan. Satu catatan terpenting adalah pendampingbukanlah pengambil keputusan, pendamping adalah pelayanmasyarakat dalam mewujudkan sistem informasi desa dan kawasan.

Langkah Kongkret Percepatan Sistem Informasi Desa danKawasan di Kabupaten Kendal

1. Kabupaten Kendal memiliki 6 desa dengan Basis Data yangcukup baik

2. Dalam pelaksanaan pilot project (6 desa) ini, rencananya akandiupayakan melibatkan pemerintah daerah dan pihak swasta(sponsorship) dalam prosesnya.

3. Ke enam desa ini selanjutnya akan dijadikan Pilot Projectsehingga kami yang di Kendal bisa melakukan “kajian praktis”dari hasil Pilot Project tersebut.

4. “Kajian praktis” (monitoring dan evaluasi) dari pelaksanaanPilot Project tersebut akan menjadi dasar penyusunan strategipembangunan Sistem Informasi Desa dan Kawasan di seluruhdesa yang berada di Kabupaten Kendal.

5. Pelaksanaan Pilot Project ini akan dipelopori oleh tim relawanyang ada di Kendal serta lembaga pengelola kawasan yangada di enam wilayah desa tersebut.

Page 29: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

16

AGUS ALI THOMAS

[Indramayu – Jawa Barat]

1. Sistem Informasi Desa dan Kawasan dengan programnyasangatlah menunjang dalam perceptan tumbuh kembangDesa dan Kawasan dimana informasi antar Desa, tentang hal-hal yang mengenai Desa akan lebih cepat di dapat untuk pusatpemerintahan.

2. Untuk sosialisasi akan program SiDeKa ke Desa-Desa perlulahpelatihan khusus para pelaksana program SiDeKa masing-masing Desa, dimana nanti para Pandu Desa berkoordinasidengan Team Pusat SiDeKa BP2DK akan menberi arahanprogram SiDeKa sesuai target dan sasaran.

3. Saya sebagai calon Pandu Desa akan mengajak bekerjasamadalam menunjang program yang sangat bermanfaat untukkemajuan Negara dengan PKBL-CSR Pertamina Balongan yangada di Indramayu. Dimana dalam hal CSR pertamina sangatmembuka untuk membantu dalam pelaksanaan pelatihansosialisasi program SiDeKa nanti.

Page 30: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

17

AGUS DASUKI

[Gresik – Jawa Timur]

“ Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengandidorongkan oleh keinginan yang luhur supaya berkehidupankebangsaan yang bebas....”“....memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa dan ikut serta dalam perdamaian dunia...”

SIDeka dan Posisinya:Cara baru menghadirkan negara dalam jalur yang benardalam merealisasikan tujuannya.

Indonesia merupakan negara besar, tidak hanya besar dan luassecara geografis tetapi juga besar dan melimpah dalam sumber dayaalam, apa yang tidak ada dinegeri bernama Indonesia ini. Sebagaibentuk syukur kepada tuhan atas karunia itu, maka para pendiribangsa ini menuangkan rasa syukur itu dalam naskah tekspembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada Alinea ke-2 danmerumuskan tujuan dan arah bangsa ini pada Alinea ke-4.

Bunyi kalimat dalam teks pembukaan Undang-undang Dasar1945 tersebut, bagi anak bangsa mungkin sudah hafal di luar kepala,

Page 31: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

18

karena sering kita baca dan kita dengar tidak hanya pada momentupacara kenegaraan atau tujuhbelasan melainkan setiap hariseninsaat upacara di sekolah semenjak kita masih kecil, bahkan rutinitastersebut terusberlangsung hingga putra-putri kita sekarang ini.

Pertanyaannya adalah setelah hampir 70 tahun Indonesiamerdeka; Sudahkah kalimat yang kita baca dan dengar tersebutterwujud? atau apakah negara telah hadir di tengah-tengahrakyatnya ? Sudahkah negara berhasil mensejahterakan rakyatnya?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, maka sebagaigambaran akan kasus yang dihadapi sebagian rakyat banga ini. Pusatdata dan Informasi yang dihimpun KIARA (Koalisi Rakyat untukKeadilan Perikanan) menyebutkan bahwa Hingga hari ini, tidak adakerangka perlindungan dan pemberdayaan terhadap nelayantradidional atau nelayan skala kecil, bahkan sampai periode Juni 2014kita mencatat setidaknya ada 255 nelayan tradisional hilang danmeninggal dunia di laut, jumlah tersebut terus meningkat dari tahunke tahun. Fakta menunjukkan lebih dari 95,6% dari 2,7 juta jiwanelayan adalah nelayan tradisional/nelayan kecil yang beroperasidipesisir pantai atau beberapa mil saja dari lepas pantai.

Pusat data dan Informasi KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional)juga menerangkan bahwa saat ini tidak ada jaminan keselamatandan dana asuransi kecelakaan di laut sebagaimana yang diberikanJasa Raharja bagi kecelakaan didarat , subsidi BBM buat nelayan,asuransi untuk cuaca ekstrim, bea siswa pendidikan dan kesehatanuntuk nelayan dan anak-anak nelayan dan masih banyak lagi hal lainyang semestinya menjadi hak bagi masyarakat nelayan dankewajiban negara untuk rakyatnya, masalah lain yang tidak kalahpentingnya adalah gambaran tentang kesenjangan pendidikan,kurang meratanya pembangunan Infrastuktur dibeberapa daerah,kesenjangan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya dan masih banyak

Page 32: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

19

lagi masalah di lapangan. Dari sekelumit paparan di atas, maka jawabandari beberapa

pertanyaan adalah, apa yang tertuang dalam naskah PembukaanUndang-Undang dasar 1945 tersebut saat ini masih sebatas tulisandan pelengkap seremoni upacara tujuhbelasan atau upacara disekolah-sekolah, karena implementasinya di lapangan “masih JauhPanggang dari api “, apa yang kita lihat di lapangan menunjukkanakan jauhnya keinginan dan kenyataan.

SIDeKa merupakan terobosan baru sekaligus langkah strategisyang diambil oleh beberapa orang yang tergabung dalam BP2DKyang menjadi embrio untuk terus mengggerakkan, membakar sertamenggelorakan semangat keterlibatan masyarakat dalam prosespembangunan dan pengembangan desa dan Kawasan.

Gaung dari langkah bijak orang-orang cerdas dalam BP2DKini, tidak lain bukan untuk mengawasi apalagi mengontrolpemerintah akan tetapi menjadi mitra agar pembangunan danpengembangan desa dan Kawasan terus melaju pada jalur yangbenar, sehingga tujuan awal berdirinya bangsa ini - tetap sesuaidengan apa yang tertulis dalam naskah Pembukaan Undang-undangDasar 1945 - sebagai kerangka fundamental lahirnya bangsa inisegera terwujud.

SIDeKa, menorehkan secercah harapan baru untukmengarahkan gerbong besar bernama Indonesiaagar tetap terarahpada tujuan awalnya dan merealisasikan tujuan tersebut dalambentuk pemerataan, kemakmuran, keadilan, kesejahteraan seluruhrakyat Indonesia.

Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampingan

Pandu menjadi salah satu bagian terpenting dalam

Page 33: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

20

keberlangsungan program pendampingan pengembangan Desadan Kawasan yang digagas BP2DK ini, dimana Pandu menjadijembatan penghubung antara desa - sebagai bagian terkecil daripemerintahan - di satu pihak dengan BP2DK sebagai Inisiator,sehingga Pandu merupakan kepanjangan tangan BP2DK diseluruhnusantara, sehingga Ruh dari keberhasilan program ini sangatditentukan oleh kemampuan seorang Pandu di lapangan. SeorangPandu tidak cukup hanya bermodal kepandaian, melainkan harusdisertai kerja keras, kemauan dan komitmen yang kuat untukmengubah bangsa ini kearah yang lebih baik, mengubah budayamasyarakat yang acuh, cuek terhadap keberlangsungan jalannyapemerintahan desa menuju masyarakat yang ikut terlibat untukmengawal, memberi masukan, gagasan dan solusi positif.

Mungkin ada yang berpikir negatif bahkan apriori terhadapgagasan BP2DK ini, namun pandu-pandu diseluruh wilayahIndonesia harus tetap yakin, tetap fokus dengan tugas mulia ini,terus mengasah kemampuan karena mengubah kearah yang lebihbaik tidak semudah membalik telapak tangan dan membutuhkanwaktu yang tidak singkat.

Adapun beberapa kemampuan yang harus dimiliki, antara lain:1. Kemampuan dalam menterjemahkan gagasan BP2DK untuk

di implem asikan di lapangan.2. Kemampuan melakukan Analisis Sosial (AnSos), pemetaan

sosial terhadap klasif ikasi masyarakat, sehingga dapatmenentukan langkah-langkah yang diambil di lapanganbeserta solusi dan antisipasinya.

3. Kemampuan memberikan pemahaman kepada masyarakatakan hak dan kewajibannya terhadap negara / Desa.

4. Kemampuan menejerial, baik memenej dirinya sendiri maupunkelompok-kelompok masyarakat.

Page 34: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

21

Kemampuan tersebut dapat diperoleh seorang pandu tidakserta merta diperoleh dari bangku sekolah / kuliah, melaikan dapatpula dari media sosial, media electronik, gemar membaca,pengalaman di lapangan, ditempah dari organisasi, mengikutipelatihan-pelatihan, memahami tujuan berdirinya serta tetapberkomunikasi secara kontinyu dengan BP2DK sebagai regulatordan inisiator.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKayang bermakna bagi Desa

Rasanya kurang afdzol menunda-nunda inisiatif yang sangatbaik dan bermanfaat bagi desa, karena semakin lama program inidilakukan, maka semakin lama pula waktu yang terbuang, makaBP2DK haruslah memaksimalkan pandu dengan melakukanpercepatan Program SIDeKa melalui langkah yang terstruktur danterencana antara lain :

a. Menjalin komunikasi StrukturalKomunikasi ini dilakukan dengan pemangku dan penentukebijakan (Camat, Kepala Desa, Lurah)

b. Menjalin komunikasi horizontalKomunikasi dilakukan dengan tokoh masyarakat (BPD, tokohmasyarakat, Ulama)

c. Menjalin komunikasi dengan pemuda, karang taruna,organisasi masyarakat, organisasi profesional.

Langkah yang kita ambil melalui penjelasan sekaligus memahamkankepada mereka tentang SIDeka dan apa pula manfaatnya buat desadan masyarakatnya, bisa dilakukan pula dengan memberi contoh

Page 35: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

22

profil desa yang terkonek dengan desa.id. Penjelasannya bisadilakukan secara individu maupun berkelompok, bagi mereka yangmengerti akan manfaat SIDeKa maka mereka akan menjadi corongdan akan berpartisipasi secara tidak langsung terhadap percepatanprogram ini.

“...Sukses dapat dimulai dengan filsafat telor, telor jangan pecahdari luar sebab tidak akan bisa dimanfaatkan, tapi usahakantelor pecah dari dalam itu berarti akan ada kehidupan baru yangmengubah tatanan...” (Gus Das)

Page 36: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

23

ANDI ALBAR

[Tolitoli – Sulawesi Tengah]

“Sideka” dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan“Negara”. Dalam menempuh jalan benar untuk merealisasitujuannya.

Tentunya dalam mewujudkan cita-cita yang mulia ini, perluadanya informasi dan data-data yang dibutuhkan yang akandigunakan dalam mengkaji serta merumuskan strategi yang tepat,cepat serta terarah pada sasarannya. Keakurasian data sangatlahmenentukan keberhasilan strategi yang diterapkan, kesalahan datadapat mengakibatkan kesalahan fatal yang disebabkan informasiyang diperoleh berbeda dengan faktanya sehingga mengakibatkanterjadinya kesalahan dalam membuat formulasi yang akhirnyatujuan dan sasaran tidak tercapai.

Dengan adanya sideka sebagai cara barudalam menghadirkanNegara untuk mencapai tujuannya merupakan langkah strategis.Dimana masyarakat di desa didorong memberikan informasi secarasadar dan partisipatif ke dalam sistem informasi. Sehingga Negaradapat dengan mudah dan cepat mengakses data-data sertainformasi yang dibutuhkan dalam menyusun strategi gunamempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat yang

Page 37: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

24

berada pada wilayah perdesaan. Bukan hanya itu dengan adanyasistim informasi akan terjadi transfer informasi baik dari bawah keatas maupun dari atas ke bawah khususnya mengenai kebijakan daninformasi lainnya yang dibutuhkan desa dan para pihak lainnya.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan, dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasaryang sangat dibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut.

Tentunya dalam mewujudkan tercapai tujuan SIDEKA, akansangat sulit tanpa adanya peran pendampingan/pandu. Dimanaseorang pandu harus memiliki kapasitas, kemampuan dalammemfasilitasi serta komunikasi secara efektif sehingga dapatmemberikan semangat serta motifasi kepada masyarakat di desauntuk segera mengetahui dan melibatkan secara langsung dirinyadalam sistim informasi.

Seorang Pandu harus memiliki karakter, moral dan semagatkepedulian yang tinggi sebagai modal awal dalam peranannyasebagai pendamping di desa. Hal ini dapat dimiliki seorang pandukalau pandu mengetahui keadaan serta fakta-fakta yang ada dalamarea tugasnya. Kepedulian ini akan lahir ketika seorang pandu mulaiberinteraksi secara langsung, menyaksikan secara langsung apayang dia lihat dalam kehidupan social suatu wilayah perdesaan.Disamping itu kemampuan dalam berinteraksi dan melakukanpendekatan-pendekatan sosial serta analisa yang kuat juga harusada pada diri pandu, tentunya ini dapat diperoleh dari prosespelatihan-pelatihan yang sesuai dengan peran dan fungsinya di desa.Dan pengalaman-pengalaman seorang pandu dalam socialkemasyarakatan merupakan nilai tambah seorang pandupengetahuan yang diperolehnya dapat membantu tugas-tugasnyayang tentunya dikombinasikan dengan penguatan yang diperoleh

Page 38: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

25

lewat pelatihan dasar.Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-

langkah percepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagidesa.

1. Memberikan penguatan kapasitas lewat pelatihan para Panduyang sesuai dengan tugas-tugasnya

2. Memberikan penempatan tugas kepada pandu ke wilayah-wilayah desa sasaran sesuai dengan daerah asalnya, yangdiharapkan sudah mengetahui keadaan kultur budaya, adat-istiadat daerahnya.

3. Mengkordinir para pandu dengan menugaskan tenagaKoordinator di wilayah kabupaten guna memudahkankomunikasi yang efektif kaitannya terhadap tugas.

4. Mengevaluasi secara rutin pencapaian pandu dalammelaksanakan tugas-tugasnya di desa.

Page 39: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

26

ATMAWATI

[Pesisir Selatan – Sumatera Barat]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai cara baru menghadirkan Negara sedemikianrupa sehingga “negara” menempuh jalan benar dalam merealisasikantujuannya.

a. Membangun Sistem Informasi Desa dan kawasan (SIDeKa)sangat penting dan dibutuhkan desa untuk memperkuatdatabase di desa sehingga data base dapat tertata denganbaik, pelayanan menjadi lebih efisien.sehingga perencanaanpembangunan serta kebijakan di desa diputuskan berdasarkandata lapangan .pentingnya kebijakan satu data dengankualitas data yang baik, akurat dan mutakhir serta tepat dapatbermanfaat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan dasardalam memutuskan sebuah perencanaan di desa.

b. Desa sebagai unit pemerintahan terkecil, memiliki pekerjaanbaru yang besar,desa juga akan mengelola dana yangbesar,desa sebagai subjek pembangunan kedepan sehinggasistem Informasi desa (SIDeKa) sangat perlu dikembangkandi desa sehingga akan terujud Transparansi dan akuntable di

Page 40: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

27

desa.c. SIDeKa akan dapat membantu desa dalam membuat kebijakan

yang diambil benar benar dapat menyentuh danmenyelesaikan persoalan rakyat sesuai dengan tujuan Negaradan didukung dengan UU No. 6 Tentang desa Pasal 86mengenai Dasar Hukum Sistem Informasi Desa.

2. Pandangan tentang posisi dan Strategi pergerakan pendampingan, dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Posisi dan Strategi pergerakan Pendampingan :Posisi pendamping peranannya sangat penting dan strategis,saat ini masih sangat dibutuhkan oleh negara dan masyarakat,keberadaannya sangat dibutuhkan oleh Negara untukmengawal pembangunan desa dan sangat dibutuhkan desa/masyarakat untuk memperkuat pemerintahan desa .Seorang pendamping harus mempunyai kemampuan adaptasiyang baik. Kemampuan mengorganusir masyarakat,peningkatan kapasitas dan berbaur hidup bersamamasyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kritismasyarakat dan mendorong kemandirian masyarakatsehingga tidak bergantung pada Pendamping dalamkeberlanjutan program kedepan.

Kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pandu:1. Pemahaman tentang UU Desa no.6 Tahun 2014 dan PP

Pendukungnya.2. Pemahaman tentang UU Keterbukaan Informasi

Page 41: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

28

3. Teknik Fasilitasi , Advokasi dan Mediasi4. Teknik PRA(Participatori Rural Appraisal)5. Teknik Perencanaan Pembangunan Desa.6. Kemampuan dalam mengelola Sistem Informasi (dalam hal

kaitannya dengan SIDeKa)

Cara mendapatkan kemampuan tersebut dengan membaca, belajar,berlatih/melalui pelatihan, diskusi.

3. Usulan konkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam meujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

1. Melakukan Koordinasi dan Sosialisasi dengan pemerintahansetempat (Bupati, Camat, Kepala Desa) tentang ProgramSIDeKa dan sekaligus menentukan jadwal yang tepat(singkronisasi/ Integrasi dengan acara kecamatan) untukmengumpulkan seluruh Kepala desa per Kecamatan untukSosialisasi.

2. Melakukan Sosialisasi dengan Kepala Desa tentang ProgramSIDeka, menyangkut Tujuan, Manfaat dan Peran SIDeKakedepan dalam memyongsong Pembangunan desa yang lebihTransparan dan akuntable.

3. Menfasilitasi dan mendampingi desa dalam SIDeKa (MengisiForm Pendaftaran, Membuatkan email desa, membuatkanwebsite desa)

4. Memfasilitasi agar di masing masing desa terdapat pandu yangbisa dikaderkan agar website desa dapat diisi dan di updatesesuai dengan perkembangan informasi yang ada di desa.

5. Menfasilitasi Pemerintahan daerah agar dapatmenganggarkan dana untuk website dari ADD Desa beserta

Page 42: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

29

tunjangan insentif untuk kader pandu yang mengupdate webdesa.

6. Menfasilitasi pelatihan pelatihan mandiri agar kader pandudesa dapat mengembangkan potensi dan kreatifitasnya.

Page 43: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

30

BADRUT TAMAM

[email protected]. [email protected].[Kabupaten Pati Jawa Tengah]

Negara Indonesia adalah negara yang penduduknya sangatbesar dan padat, yang terdiri dari berbagai kepulauan. Jumlahpenduduknya sekitar 350 juta yang menempati ribuan pulau-pulauyang tersebar dari sabang sampai merauke dengan latar belakangagama, suku, ras yang berbeda. Untuk mengelola masyarakat yangsangat besar ini tentu tidaklah mudah, membutuhkan seorangleadhership (kepemimpinan) yang matang, profesional dandemokratis.

Indonesia sudah mengalami sejarah yang amat panjang, mulaidari sejak penjajahan, orde lama, orde baru, sampai denganreformasi dengan tipe-tipe kepemimpinan yang berbeda-beda,dengan pola-pola pembangunan yang berbeda-beda pula. Dansampai hari ini bisa kita saksikan tingkat kemiskinan danpengangguran di indonesia masih sangat tinggi. Isu-isu tentangpengangguran, kelaparan, penggusuran, penindasan terhadaprakyat kecil, penegakan hukum yang masih tumpul ke atas dan tajamke bawah masih selalu menghiasi media di Indonesia, baik mediaelektronik maupun media cetak.

Harapan rakyat sekarang ada pada pemerintahan Jokowi-JK

Page 44: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

31

yang pada 2014 lalu berhasil memenangkan pemilu. PemerintahanJokowi – Jk tentu sudah paham dengan kondisi Indonesia, baik dariaspek ekonomi, sosial, politik, budaya, hukum dan keamanan. Olehkarena itu dibutuhkan cara dan terobosan baru untuk mengelolanegara ini. Dan salah satu program/terobosan pemerintahanJokowi-JK adalah menghidupkan lagi Trisakti (berdaulat dibidangpolitik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidangkebudayaan). Lebih jauh lagi pemerintahan Jokowi-JKmenerjemahkan Trisakti didalam pembangunan yang disebutdengan Nawacita (sembilan program prioritas), yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenapbangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warganegara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis danterpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuatdaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistempenegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat danterpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesai menlaluipeningkatan kualitas pendidikan, keehatan dan kesejahteraanrakyat.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasarinternasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju danbangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkansektor-sektor startegis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan

Page 45: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

32

penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

Tentu program ini sangat membanggakan dan kita nantikanrealisasinya untuk kita semua sebagai warga negara. Kita sangatberharap banyak terhadap pemerintahan Jokowi-Jk karena selamaini kita hidup dalam kepura-puraan dan kebohongan belaka.Program-program swasembada pangan, larangan impor beras, guladan garam adalah bentuk nyata dukungan pemerintahan terhadaprakyat.

Kemudian munculnya UU Desa No. 6 th 2014 memberi harapandan angin segar untuk rakya bawah. Sistem pembangunan yangdulunya bersifat top down (dari atas), akan dibalik menjadi bottomup (dari bawah). Pembangunan akan dimulai dari desa. Dari sinilahakan muncul partisipasi dan peran serta masyarakat yang cukupmasif dalam pembangunan. Dari UU ini pemerintah benar-benarakan menempatkan desa sebagi subjek pembangunan, bukan objekpembangunan. Desa akan menjadi pusat lokomotif pembangunanyang selama ini termarginalkan.

Oleh karena itu perlu disiapkan sumber daya manusia besertaperangkatnya yang cukup handal untuk mengelola semua ini. Dansalah satu yang paling penting adalah tentang SIDeKa (sisteminformasi desa dan Kawasan). SIDeKa ini menjadi amat pentingkarena dengan SIDeKa ini desa-desa terpelosok/pinggiran akanmampu bersaing dengan desa/kelurahan yang ada di kota-kotabesar yang sudah maju. Desa-desa terpelosok akan mampumenampilkan keunggulannya masing-masing dan akan dilihat olehseluruh dunia yang selama ini tidak pernah dillihat orang. Kawasanpariwisata desa dan sumber daya alam desa akan terlihat kemudian

Page 46: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

33

orang-orang mancanegara akan berbondong-bondong melihat danberinvestasi di desa-desa di Indonesia.

Selanjutnya yang dibutuhkan desa untuk membantumengelola pembangunan di desa adalah diperlukan seorangpendamping/pandu yang mengerti permasalahan-permasalahan didesa dan mampu memberikan solusi yang tepat dan cepat. Panduini tentu bukanlah seorang sembarangan, diperlukan kemampuan-kemampuan khusus untuk menjadi pandu. Tentu harus adapelatihan pandu, pengalaman organisasi seorang pandu, danminimal berpendidikan seorang sarjana. Kemudian langkah-langkahuntuk melakukan percepatan dalam mewujudkan SIDeKa bagi desaadalah: Pertama. Perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) yanghandal dan mumpuni. Kedua. Perlu adanya pelatihan-pelatihankhusus yang berkaitan dengan SIDeKa. Ketiga. Perlu adanyasosialisai ke desa-desa. Keempat, perlu disiapkan perangkat-perangkat lunak, seperti komputer/laptop, jaringan internet danlain-lain bagi desa-desa. Kelima. Perlu disiapkan anggaran yangproporsional dan terbuka. Demikian sekilas makalah yang dapatkami sampaikan, semoga cita-cita-kita bersama untuk membangunIndonesia segera terwujud. Amiiiiin. Salam pandu Indonesia!!!

Page 47: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

34

BUDI AFIYANTO

[Lamongan – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

SIDeka, Merupakan langka positif dalam menyiapkan peranserta masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses membangunbangsa. Langka ini dirasa perlu dan harus ditindak lanjuti sebagaiterobosan baru yang selama ini belum perna dilakukan olehpemerintah sebelumnya.

Program ini, tidak dan tidak bukan sebagai persiapanpenterjemah Nawacita yang berisi 9 (sembilan) cita-cita andalanpemerintah sekarang yang beberapa poin pentingnya adalahmemulai pembangunan sosial dari daerah pinggir (Pesisir) danmewujudkan indonesia sebagai negara poros maritim dunia.

SIDeka, merupakan program proaktif warga negara untukmenyiapkan akurasi data dan informasi desa, berupa aset dansumber daya lainnya sebagai akses embrio terkecil yang nantimengarah sebagai data nasional secara utuh sebagai rumah besar

Page 48: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

35

bangsa Indonesia.SIDeka sebagai cara baru kehadiran bangsa indonesia yang

kongkrit,yang mampu menjadi jawaban atas masalah-masalahrakyat, khususnya masalah-masalah masyarakat desa.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Menambah ilmu sehingga mempunyai kemampuan dankecakapan untuk bekal sebagai pandu serta menambah jaringanpertemanan dengan latar belakang yang berbeda dalam rangkauntuk mewujudkan pembangunan dan kemajuan negara khususnyadidaerah pesisir.

Fasilitator pada intinya menjadi pendamping dalam programtertentu dengan tujuan tertentu, jangan lupa posisi pendampingadalah menfasilitasi semua kegiatan berjalan sesuai tujuan, hindarimenjadi nara sumber atau guru dan sok intelek.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Memberikan kesadaran bagi masyarakat, kesadaran yangmenempatkan informasi sebagai titik penting dalam pergerakandesa untuk membangun serta keterampilan dalam menghimpun,mengelolah dan menggunakan informasi, termasuk penggunaantegnologi informasi.

Memberikan dan memperkuat langkah-langkah pembaruandesa sehingga desa dapat mencapai masa depan yang baru.

Page 49: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

36

Melibatkan institusi yang terkait (Pemerintah/institusimasyarakat) dan melibatkan peran serta masyarakat, proses untukmencapai semua itu diawali dengan perencanaan, promosi kegiatan,koordinasi dengan semua yang terkait, pelatihan dan monev ataumonitoring dan evaluasi.

Page 50: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

37

BUDI LAKSANA

[Indramayu – Jawa Barat]

SIDeKA ; Membangun Indonesia dari Pinggir

Sejarah kelam hubungan Negara-Desa tidak lepas dariUndang-Undang Desa Nomor 74 Tahun 1975 tentang pemerintahandesa. Pemerintah menyeragamkan susunan kelembagaan danorganisasi desa. Desa ditempatkan menjadi satuan wilayahpemerintahan di bawah pemerintahan kecamatan. Kemudian sejakreformasi bergulir pada tahun 1999 muncul UU Otonomi Daerahyang menghapus keberadaannya karena dianggap bertentangandengan UUD 1945. UU No.22 tahun 1999 tentang otonomi daerahmenempatkan desa dalam bingkai otonomi daerah. Lalu muncul UUNo.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudianmenjadi sub-ordinat yang menjadikan desa sebagai bagian daripemerintahan daerah.

Lahirnya Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014merupakan langkah penting bagi Pemerintahan Desa danmasyarakat perdesaan untuk mengatur rumah tangganya sendiridengan haknya sendiri berdasarkan prakarsa masyarakatnya.Dengan lahirnya UU No.6 Tahun 2014, Desa ditempatkan dengan

Page 51: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

38

kedudukan yang jelas dan tidak dipandang sebagai sub-ordinatkekuasaan karena Desa punya asal-usul, sejarah, sebelumtatanegara modern ini berdiri. UU No.6 Tahun 2014 menyebutkanbahwa pengaturan desa berdasarkan asas rekognisi dan subsidiritasyang mempunyai pengakuan keragaman budaya, serta peranpartisipatif masyarakatnya dengan menjamin kewenangan lokalbersekala desa.

Persoalan ketertinggalan desa selama ini, bukan kepadainfrastrukturnya saja. Melainkan juga tidak ada daya dukung sepertiUU yang mengatur desa agar lebih leluasa, dalam mengelolasumber-sumber agraria, dan potensi desa. Baik desa itu sendiri, ataudesa-desa yang lainnya. Sistem Informasi Desa dan kawasan(SIDEKA) sebagaimana diatur dalam UU Desa No.6 tahun 2014terutama pasal 86 (1) Desa berhak mendapatkan akses informasimelalui sistem informasi melalui sistem informasi Desa yangdikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. (2)Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajibmengembangkan sisteminformasi Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan. (3) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputifasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan serta sumberdaya manusia. (4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (2) meliputi data Desa, Kawasan Perdesaan, sertainformasi lain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa danPembangunan Kawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desasebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desadan dapat diakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangkukepentingan. (6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakaninformasi perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Dari pasal 86 tersebut upaya untuk mendorong ide, gagasan,dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia dan

Page 52: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

39

keunggulan alam untuk menyampaikan informasi-informasi yangdiperlukan bagi masyarakatnya. Hubungan antar jaringan kawasanperdesaan membuka peluang untuk melakukan akses distribusi,pasar, bagi masyarakat perdesaan.

Dalam konteks masyarakat pesisir tentu saja ini menjaditantangan yang harus dilakukan karena berdasarkan Badan PusatStatistik (BPS) 2013 ada 10.640 desa pesisir dan 25 persenmenyumbang kemiskinan nasional. Persoalan karakter masyarakatpesisir (nelayan) secara sosial-budaya dengan menggantungkanhidupnya kepada wilayah lautan yang selalu berpindah-pindah tentusangat berebeda dengan kehidupan masyarakat agraris (bertani).Dengan mayoritas di Indonesia nelayan adalah nelayan tradisonal(nelayan kecil) yang mengandalkan alam dalam melakukanpekerjaannya dengan resiko yang sangat besar. Hal yang menariktentu saja SIDEKA ini bisa menjadi tukar informasi berbasis dataterkait cuaca, musim ikan, harga ikan pasaran, tentu saja kecelakaankerja dilaut. Karena para nelayan tradisional tidak pernah dibekaliterkait informasi tersebut.

Pendamping Kawan Inti Rakyat

UU Desa No.6 tahun 2014 adalah guna mendorong desa yangmandiri, demokratis, dan partisipatif. UU Desa No.6 tahun 2014adalah jawaban dari UU sebelumnya sehingga desa menjadi bagianpaling belakang dari Indonesia. Pendamping harus berangkat darirefleksi dan mengevaluasi dari desa masa lalu yang menyandarkandesa adalah objek pemerintahan. Yang terpenting untukpendamping adalah membangun subjek-subjek aktif dimasyarakatperdesaan sehingga merasa mempunyai tanggung jawab terhadapdesanya. Modal dasar masyarakat desa adalah gotong royong yang

Page 53: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

40

menjadi kunci bagaimana pendamping masuk dan menjadi kawaninti masyarakat desa.

Pendamping bukan menjadi guru, bukan yang lebih tahusehingga model mentranformasikannya seperti memindahkanpikiran pendamping kepada subjek yang akan menjadi pendampinglokal. Tetapi bagaimana mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunciyang jawabannya ada pada dirinya sendiri. Sehingga dalammelakukan pendampingan, pendampingan tidak menjadi kakudalam melaksanakan tugasnya sebagai pandu desa tidak terjebakkepada hal-hal yang birokratis yang kemudian akan dijauhi olehsubjek masyarakat desa dan kemudian menjadi tertutup.

Sebagai subjek pembangunan masyarakat desa,pendampingan desa dalam melaksanakan SIDEKA ini adalahmengetahui informasi mendasar terkait peraturan. Seperti regulasiyang ada, analisa sosial dalam masyarakat pedesaan, mengetahuipenerapan teknologi IT, kemampuan menfasilitasi masyarakat,pengetahuan terkait informasi berbasis media teknologi (web dsb).Ini hal umum yang memang harus dimiliki oleh para pendampingwalau memang tidak semua pendamping memiliki ketrampilantersebut, karena pendampingan dalam potret masa lalu (orde baru)dan sekarang (nawa cita) tentu berbeda. Tetapi itu menjaditantangan tersendiri bagi pendamping untuk terus belajar dariperkembangan yang terjadi saat ini juga berupaya mendapatkanpengetahuan dari pihak luar dengan cara berjaringan denganpendamping yang lain untuk diberi pelatihan khusus terkaitkebutuhan di lapangan.

Hal yang Harus Dilakukan untuk SIDeKa

Penengembangan sistem informasi desa dan kawasan bukan

Page 54: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

41

sekedar teknis administratif saja melainkan pengakuan atas desaserta kebutuhan desa untuk bisa mengembangkan sumber dayayang ada. Desa harus mengambil inisiatif atas prakarsamasyarakatnya guna menjalankan amanat UU dengan kerangkayang lebih luas. Tentu saja ini tidak mudah untuk menerapkan didesadan kawasan karena desa selalu menjadi bagian terbelakang. Tetapipercepatan atas kebutuhan dasar terkait pelayanan informasi danmasyarakatnya diperlukan dengan asas demokratis, gotong royongdan keterbukaan. Dengan modal yang sudah ada tentu saja lebihmudah untuk mengembangkan SIDEKA dengan melibatkan semuaunsur didalamnya. Seperti Bupati/Walikota hingga pemerintah desa.Ini tidak dilihat hubungan yang sifatnya formalistik (atas-bawah)sebagaimana desa selalu menunggu atas intruksi tetapi perlu adainisiatif yang perlu dilakukan dari pemerintahan desa (bawah-atas).

Maka perlu melakukan langkah yang lebih kongkrit untukmensosialisasikan kepada bupati/walikota, pemerintah desa, dantentu saja masyarakat desa dengan kebaruan inovatif dalammengelola pemerintahan desa. Bahwa pengelolaan terbarukanperlu dengan kesadaran baru yang menempatkan informasi pentingsebagai dinamika di desa, penelolaan informasi berbasis teknologiinformasi dan kebiasaan baru yang dalam cara pengelolaan didesa.

Page 55: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

42

DARMAWAN D TAMBUSAI

[BaganSiaapiapi, RokanHilir – Riau]

Tingkat perekonomian masyarakat desa pada umumnyamasihlah rendah. Juga tidak semua memiliki harta dan benda.Beberapa keluarga hanya bergantung kehidupan pada kekayaanalam semata. Bila banyak usaha yang dilakukan maka akanmendapatkan hasil alam yang bertambah. Pada saat tertentu, iklimtidak bersahabat dan mempengaruhi hasil bumi yang diperoleh.Sedangkan alam masa kini telah mengalami situasi mengglobalterhadap sifat perubahan alam dan juga pencemaran alam lokalyang sangat mempengaruhi usaha untuk dapat merengkuhkekayaan alam itu sendiri. Kenyataan, pengetahuan dankemampuan menguasai usaha dan teknologi juga masih rendah.

Beberapa keluarga memiliki sumber lahan olahan danpertanaman yang besar dan usaha memetik kekayaan alam laut diperairan desa untuk mengkokohkan kehidupan demi kesejahteraan.Kegiatan ini tidak selalu lancer sebagai akibat sulitnya pemasarandengan persaingan. Terkadang juga dalam proses produksimengalami kekurangan bahan proses yang dibutuhkan.

Semua kondisi di atas dialami banyak pedesaan dan kawasanpesisir di Indonesia.Kawasan di Indonesia sangatlah luas.Disamping

Page 56: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

43

itu, menjangkau tempat-tempat tertentu tidak juga mudah.Dengankemajuan Teknologi Informasi dan Kebaikan Jaringan Informasizaman sekarang, “SistemInformasi Desa dan Kawasan(SIDeKa)”dapat secara individu membantu pemberdayaan usahadan pengembangan.Lebih hebat lagi, ini dapat memberdayakandesa tersebut sebagai suatu kesatuan dan kekuatan terhadapbermacam bidang usaha didalamnya, atau memberikan kerjasamayang kuat untuk saling membutuhkan dalam pemenuhan kebutuhanglobal baik dari kebutuhan unsure industri maupun kemudahanpemasaran yang tidak bergantung pada pasar lokal.

Sistem informasi membebas-tuntaskan halangan fisik baikjarak dan waktu.Bila ini dilakukan dengan benar sebagai usahamemberantas kebuntuan cara, Negara dapat mengambil peluangyang tepat dari sisi”public interest” yang sangat tinggi padakemajuan teknik informasi yang tengah merambah hingga padaperangkat komputerisasi maupun pada hand set (mobile phone).Tiap individu desa harus dapat menguasai dengan benar danmerasakan manfaatnya.Padadasarnya aktifitas ini dapat menjadihobbi, meliputi keinginan mengungkapkan jatidiri, unjuk usaha,mencari informasi dan meningkatkan usaha danpengembangan.Hubungan jangkauan antardaerah yangkebanyakan sulit, kebijakan pada penetapan langkah SistemInformasi sebagai pemberdayaan dalam memajukan penghidupandan usaha masyarakat dari sisi individu bangsa adalah merupakanpercepatan dan partisipasiaktif lebih maju memperkuatkanketeguhan kebanggaan anak bangsa terhadap negaranya. Padaakhirnya, himbauan dan kebersamaan Bangsa pada masa datangoleh Negara akan sedianya disambut oleh sumber daya manusiayang tidak lagi merasa ditinggalkan dan tidak GAPTEK (gagapteknologi) dengan gagasan gagasan mendatang dari pemerintah,

Page 57: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

44

dalam merealisasi tujuan.

Keberadaan Pandu dan Kebutuhan.

PenguasaanTeknologi Informatika tidak bisa didapa tbegitusaja ataupun kebutuhan akan ha itu belum disadari adanya olehmasyarakat desa. Masyarakat umum tidak banyak memiliki sifatotodidak, lebih cenderung pada kegiatan tatap mukalansung.Pergerakan pendampingan memberikan ketertarikantersendiri dan lebih mengarahkan pada suatu objektif.Itulah yangbesar kemungkinan digandrungi kebanyakan orang.Kemampuandasar Informasi Teknologi adalah objek, dan sumberdayamasyarakat adalah juga objek.Maka kemampuan membuatketertarikan masyarakat dengan menguasai kedua objek adalahketerampilan pemaduan yang dibutuhkan seorang pandu.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa.

Seorang pandu secara nyata melakukan kunjunganpendekatan ke desa. Pendekatan awal tentu dilakukan padapemerintah tertinggi kabupaten dan turun ke tingkat desa.Selanjutnya adalah langkah pemahaman keadaaan desa secara realpada potensi dan kesulitan, serta kemungkinan temuan ide barudan solusi. Secara singkat ini dikatakan mencari sumber penggerakkemajuan desa dan ketertarikan pada bidang tertentu yang lebihmencuat yang ada. Sejalan paralel, penjelajahan pencarian potensidan approach pada kondisi pembinaan ketertarikan SistemInformasipun dijalani pada sumberdaya masyarakat. Pendekatan ini

Page 58: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

45

dilakukan selain cara anjang sana pribadi namun juga dilaksanakandengan induksi secara resmi oleh pemerintah daerah padawarganya.

Aktifitas pemberdayaan Sistem Informasi ini bisa saja belumdidukung oleh pemerintah desa.Pendekatan kepada penduduk desadapat saja dilakukan dengan anjangsana, perkenalan memanfaatkanmedia social dengan membuat ketertarikan dan seterusnyapembekalan masyarakat padahal hal yang diperlukan denganmetoda silaaturrahmi.Dalam hal pemantapan gerakan usahapeningkat kesejahteraan desa, koperasi menjadi organisasi yangtepat.Sumberdaya penyuluhan berkoperasi dapat diperolehtentudari aparat setempat yang berkemampuan.Dengan begitu,lengkaplah unsur-unsur indigenous yang dibutuhkan dalammemberdayakan SiDeKa sebagai cara baru dan memenuhi tujuanNegara terhadap desa dan kawasan pesisir.

Page 59: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

46

DARMONO

[Karanganyar – Jawa Tengah]

1. SIDeKa sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara” terutama didesa adalah sesuatu yang memberikan harapan. Tujuan besar yangmenjadi target dari system tersebut terasa menjadi tidak muluk.

SiDeKa akan menjadi cermin yang memantulkan keadaansuatu desa. Negara akan dengan mudah melihat/mengetahui apayang sebenarnya akan dilakukan suatu desa dan sampai dimanalangkah desa untuk mewujudkan tujuannya. Dengan demikianNegara akan bisa hadir di titik yang tepat sesuai yang dibutuhkanwarganya.

Pernyataan yang berkembang saatini yang merugikan petaniadalah Negara, bahkan ada pernyataan yang lebih keras dari itu.

Masyarakat kita menjadi sangat konsumtif dan cenderungtidak produktif adalah hasil dari kebijakan Negara.

Dengan harmoni dan organisnya kehidupan dan tatakehidupan Desa “sebagaimana seharusnya” berarti harmoni danorganis jugalah kehidupan dan tata kehidupan Negara ini.Jadi! “mengelola Negara ini yang seharusnya”berarti kita mulaidari” mengelola Desa yang seharusnya”.

Page 60: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

47

Seharusnya “SIdeka” seperti apa?- Berawal dari menggali kembali keakuratan seluruh data Desa.- Menjadikan sarana dan media dasar interaksi dan sinergi antar

warga dan manajemen Desa, serta antar Desa dan Kawasan.- Di sinilah peran Negara mulai menjalankan fungsi yang

seharusnya.Untuk mencapai itu bagaimana?

SIDeka harus mampu menjadi sarana dan media yang cepatuntuk memulai “Rerevolusi mental” warga Desa dan PenggelolaDesa, bola salju revolusi mental akan mulai mengglindingmembangunkan para penikmat-penikmat Negara ini dari tidurpanjangnya.

2. A. Tahap-tahap pendampingan adalah :

1. Mendampingi masyarakat sampai mampu memetakanpermasalahan dan kebutuhan masyarakat dari hulu sampaihilir, secara menyeluruh.

2. Mendampingi masyarakat untuk terlibat dalam kelompok-kelompok sesuai kebutuhan dan kepentingannya secaramenyeluruh.

3. Mendampingi masyarakat menyusun skala prioritasnya.4. Mendampingi masyarakat untuk menemukan praktisi ahli

sesuai bidangnya untuk menjadi mentor sesuai dengan yangditargetkan. (berhasil atau permasalahan selesai)

5. Negara melalui parapandu dan lintas sektoral bertugasmensinergikan lintas kawasan/Desa.

B. Kemampuan dasar yang sangat di butuhkan pandu : - Terlibat dalam pergulatan sosial di wilayah tersebut.

Page 61: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

48

C. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan tersebut :1. Melakukan penggalian, iventarisir, dan identif ikasi ulang

mengenai permasalahan dan potensi desa secara menyeluruh.2. Mentoring3. Magang calon-calon pandu di Desa/kawasan yang sudah layak.

D. Pembekalan yang diperlukan dalam sekolah pandu :1. Pemahaman budaya2. Pengorganisasian3. Peningkatan kualitas komunikasi personal.4. Membangun rasa empati.5. Peningkatan Ahlaq yang terpuji.6. Membangun kerangka berfikir mengenai konsep hidup.7. Membangun kerangka berfikir mengenai konsep Negara.8. Konsep pengembangan dan penguatan usaha lokal dengan

system intidan plasma, inti dimiliki oleh plasma dan pandu/pendamping mendapatkan stimulan modal untuk dapatterlibat di dalamnya.

3. Untuk melakukan percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi Desa.

BP2DK melakukan percepatan lintas sektoral birokrasi (sudahdilakukannya!) golnya adalah Birokrasi semua tingkatan berujungKepala Desa familier lahirnya jabang bayi “cara baru” menghadirkan“Negara” dengan SIDeKa”.

Para pandu-pandu membangun kerangka berfikir ke simpul-simpul syaraf Desa dan memobilisasi semua simpul-simpul Desamendorong mengglindingnya bola salju jabang bayi ini.

Bersamaan dengan kesadaraan warga Desa bahwa “Negara”

Page 62: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

49

adalah miliknya dan akan siap menjemput datangnya.Pemerintah Desa bergegas menjalankan tugas sebagaimana

“seharusnya”.Pandu-pandu Desa bermental mentoring dan problem solving.Lintas sektoral bergegas melakukan perannyase bagaimana

“seharusnya”Karena sang pemilik Negara sudah bangun dari bius

panjangnya.Bangun komunitas pandu di tiap-tiap Kabupaten/Kecamatan”(Di Desa saya apabila seorang Kepala Desa wanprestasi para

Ketua-ketua RT dan lembaga yang ada musyawarah mengevaluasikinerjanya, di Kecamatan saya kalau Camat atau Kepala Puskesmasatau setingkatnya wanprestasi dengan sangat cepat dan mudahmengingatkannya sampai pada minta ganti ke siapapun BUPATIatau Kepala Dinasnya)

Page 63: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

50

DEDY DHARMA RIZAPUTRA

[Banyuasin – Sumatera Selatan]

“Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)” dalam posisinyasebagai “carabaru” menghadirkan “Negara” sedemikian rupasehingga “Negara” menempuh jalan benar dalam merealisasitujuannya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dalam posisinyasebagai “carabaru” menghadirkan “Negara” sedemikian rupasehingga “Negara” menempuh jalan benar dalam merealisasitujuannya adalah sebuah upaya yang dilakukan atas dasar menjawabsebuah tantangan berbagai permasalahan yang ada di eraglobalisasi.

Kegagalan memaknai terselenggaranya pemerintahan yangdemokratis, kegagalan dalam memaknai konsep pemerintahan yangotonom (self-government) serta konsep pemerintahan yang palingmenyentuh masyarakat. Kegagalan sistem tata kelola informasi danketerbukaan pada masyarakat menyebakan keterbatasan kapasitasserta wewenang masyarakat untuk bertindak serta mendapatkanhak dan kewenangannya untuk membuat keputusan menyangkutisu-isu baik secara langsung atau tidak langsung atas banyak hal

Page 64: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

51

yang mempengaruhinya.Karena wewenang negara yang dipercayakan kepada

pemerintah sesungguhnya adalah kewenangan yang dipercayakanoleh masyarakat untuk melakukan segala daya dan upaya gunamemperjuangankan hajat hidup mereka.

Konsep Sideka idealnya hadir sebagai upaya terpadu untukmembantu masyarakat kembali memperolehnya legitimasi atas hakdan kewenangan.

“Posisi dan strategi pergerakan pendampingan, kemampuan dasaryang sangat dibutuhkan Pandu dan bagaimana cara mendapatkankemampuan tersebut”

Posisi dan strategi pendampingan untuk menghadirkankembali legitimasi atas hak dan kewenangan harus kembali kepadatitik persoalan utama yaitu masyarakat.

Strategi pergerakan dan pendampingan pandu harus dapatmenjadi jawaban atas berbagai perubahan dimensi yang sistematis.Seorang pandu harus memiliki kemampuan dalam membuka danmenghadirkan berbagai informasi social ekonomi, politik danteknologi melalui cara-cara yang dapat dilakukan oleh masyarakatitu sendiri, mendorong agar masyarakat memahami hak dankewenangan, mendorong agar masyarakat mampu merumuskanserta memutuskan banyak persoalan secara mandiri.

Secara umum kemampuan tersebut dapat ditempuh denganmembangun kesadaran individu untuk melakukan prosesperubahan melalui proses pembelajaran mandiri maupun melaluicoaching khusus.

“Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkah

Page 65: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

52

percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa”

1. Penguataan sumberdaya dan kapasitas masyarakat akankesadaran dan pemahaman tentang legitimasi atas hak dankewenangan dalam mengatur dan mengelola wilayah danpotensinya ;

2. Mendorong agar masyarakat desa mampu menyuarakankembali kepada pemerintah bahwa masyarakat paham akanhak dan kewenangannya serta mampu melakukannya

3. Menghadirkan sebuah sistem informasi terpadu berbasisteknolgi sederhana yang dapat diakses secara mudah olehmasyarakat tentang berbagai macam kondisi social ekonomidan politik sebagai sebuah kekuatan utuh dalammeningkatkan posisi tawar

Page 66: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

53

DWI KURNIAWAN

[Gorontalo]

PERSEPEKTIF KEDUDUKAN SIDEKA SEBAGAI “CARABARU” MEREALISASIKAN TUJUAN NEGARA

“Di perdesaan negara berkembang (yaitu tempat tinggalmayoritas penduduknya), instalasi dan perawatan infrastrukturteknologi relatif mudah dibandingkan dengan pengadaaninfrastruktur informasi” (TIK, BAPPENAS dan UNDP)

Definisi Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggiyang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yangberhubungan dengan kepentingan masyarakat luas serta memilikikewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan mencerdaskankehidupan bangsa.

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertulisdalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat :

o Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahIndonesia ;

o Memajukan kesejahteraan umum;o Mencerdaskan kehidupan bangsa;

Page 67: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

54

o Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkankemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam rangka mencapai tujuan yang diamanahkan oleh UUD1945Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyairencana yang tertuang pada Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional (RPJMN), disamping itu juga9 (Nawa Cita)Agenda Prioritas yang digagas oleh pemerintahan saat ini dan awaltahun lahirnya UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa tentang desa yangmerupakan aturan kelembagaan baru untuk desa yang mana dalampraktiknya, memerlukan banyak telaah kritis dan masukan. Di sinilahbermula muatan TIK dalam kelembagaaan desa secara formal.

Ada beberapa pasal dalam UU No. 6 yang secara eksplisitberbicara mengenai TIK untuk Desa, yaitu mengenai “TeknologiTepat Guna” :

o Pasal 26 ayat (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Kepala Desa berwenang: … (l)memanfaatkan teknologi tepat guna;

o Pasal 80 ayat (4) Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhanPembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhanmasyarakat Desa yang meliputi: ...(d) pengembangan danpemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi;dan..

o Pasal 83 ayat (3) Pembangunan Kawasan Perdesaan meliputi:... (c) pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomiperdesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna; dan...

o Pasal 112 ayat (3) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberdayakanmasyarakat Desa dengan: …(a). menerapkan hasil

Page 68: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

55

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologitepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi danpertanian masyarakat Desa;

Dalam UU Desa pasal 86 telah diatur suatu ketentuan:1. Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem

informasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

3. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

5. Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

6. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Seperti kita ketahuibahwa perkembangan teknologi informasikomunikasi (TIK) sangat pesat telah merambah setiap lapisanmasyarakat. Berbagai infrastruktur dan aplikasi TIK dikembangkandan diperkenalkan pada masyarakat sebagai upaya menujumasyarakat informasi dunia (World Information Society).Sayangnya, pengetahuan TIK ini lebih banyak dikenal dan dikuasaimasyarakat urban yang dekat dengan pusat-pusat infrastruktur dan

Page 69: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

56

pengetahuan. Masyarakat rural atau masyarakat perdesaan belumbanyak yang mengenal dan menguasai berbagai aplikasi TIK baikkarena infrastruktur yang kurang memadai maupun keterampilanpenguasaan TIK. Padahal, masyarakat perdesaan memiliki hak yangsama dan potensi untuk digali demi memajukan perekonomianperdesaan.

Permasalahan yang demikian membutuhkan dukungan sistempendataan desa berupa Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa). Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan,tidakbisa dilihat sebagai langkah teknis dan administrative. Aksesinformasi harus diletakkan dalam kerangka yang lebih luas: suatupintu yang membuka banyak kemungkinan bagi desa untuk ambilbagian dalam mengurus urusan rumah tangganya, dan pada saatyang bersamaan menjadi langkah kontribusi desa dalam ikutmenjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa. Olehsebab itu pula, konsepsi sistem informasi desa, penting untuk dilihattidak dalam kerangka dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah keatas dan dinamika relasi tersebut. Pemerintah Daerah dalam hal inipunya kewajiban untuk mengembangkan sistem informasi desa,namun di sisi yang lain, desa dan para pihak yang mendorongpembangunan desa, juga memiliki kesempatan untuk memajukansuatu sistem, terutama agar informasi yang tersedia benar-benarinformasi yang punya makna dalam gerak maju desa.

Strategi pergerakan pendampingan dalam rangka membantumewujudkan tujuan Negara dibeberapa belahan nusantara sudahdilakukan dan sampai saat ini masih berproses, salah satunya adalah“pandu desa”. Pandu desa adalah pribadi atau suatu gerakan,dengan suatu kualifikasi yang dibutuhkan untuk dapat memperkuatlangkah-langkah pembaruan desa, sedemikian rupa sehingga desadapat mencapai masa depannya yang baru, suatu masa depan yang

Page 70: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

57

merupakan cita-cita luhur masyarakat desa.Seorang pandu desa harus mempunyai semangat, kemauan

kuat dan kebiasaan bertindak ketiga hal tersebut berwujud:o Memiliki kemampuan untuk mengungkapkan secara kritis dan

benar, sebab-sebab yang menjadikan desa belum dapatsepenuhnya menggunakan seluruh potensi yang dimilikinyauntuk mencapai keadaan yang lebih adil dan makmur;

o Memiliki kemampuan untuk menjadi bagian dalam“memajukan kesadaran warga desa, memajukan kemauanwarga desa dan memajukan tindakan bersama dari wargadesa” dan

o Memiliki kemampuan untuk menjadi bagian dari upayamenggerakkan “seluruh kekuatan desa” dan kekuatan-kekuatan di luar desa untuk memastikan langkah pembaruandesa, yang sesuai dengan kenyataan-kenyataan dan kehendakdesa.

Yang menjadi pertanyaan bagaimanakah seorang pandu desamendapatkan kemampuan tersebut?

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK),mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dinamakan sekolahpandu desa. Sistem pendidikan ini dipersiapkan secara sengaja danterencana , dengan arah utama memperkuat posisi desa, melaluipenyiapan pandu-pandu desa, yang memiliki kemampuan dankecakapan yang dibutuhkan desa untuk mencapai hari depannyayang baik dan lebih bermakna.

Berikut ini adalah kerangka umum pembelajaran SIDeKa,antara lain :

o Kelas utama, memuat dasar-dasar pengorganisasian

Page 71: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

58

SIDeKa(visi, landasan, medan dan kerja-kerjapengorganisasian SIDeKa);

o Kerja lapangan, berupa penugasan-penugasan kerjapengorganisasian, termasuk didalamnya pengorganisasianpertemuan-pertemuan, pendidikan dan berbagai upayamenggerakkan SIDeKa;

o Kelas pendalaman, berupa refleksi bersama, memperkuatsegi-segi yang diperoleh dari kelas utama dan kelas lapangandan menambah segi-segi yang dibutuhkan berdasarkanpengalaman dan temuan-temuan lapangan.

SIDeKa bisa berupa website desa, apa itu website?

Website atau situs web adalah kumpulan halaman yangmemiliki topik saling terkait. Website itu ibarat majalah atau buku.Ada banyak halaman dengan isi yang beragam. Tulisan dan gambar.Tetapi, website adalah “majalah” spesial plus plus. Website adalahmajalah yang tidak hanya berisi tulisan dan gambar, tapi juga bisamengeluarkan suara (musik), menampilkan gambar bergerak(video), bahkan bisa berkomunikasi antar pembaca.

Kenapa Website Desa?

Website desa adalah salah satu bentuk penerapan amanat UUNomor 6 tahun 2014 tentang desa, khususnya pasal 82. Pada ayat 4disebutkan Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaandan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa,Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan danBelanja Desa kepada masyarakat Desa melalui layanan informasikepada umum.

Page 72: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

59

Website desa menjadi “rumah” bagi desa di dunia internet.Konten yang dipublikasikan di website desa menjadi catatan sejarahdesa sekaligus “etalase” yang dapat dilihat oleh siapapun daribelahan dunia manapun, pemanfaatan website desa mendorongterwujudnya tata kelola pemerintahannya dengan lebih baik, cepat,efektif dan transparan.

Page 73: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

60

EDY SAPUTRA

[Kotawaringin Barat – Kalimantan Tengah]

Pertanyaan Tulisan Pasca Pelatihan

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandudan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Jawab :

1. Pandangan saya tentang Sistem Informasi Desa danKawasan (SIDeKa) Merupakan cara baru yang inovatif dan kreatifdalam menghadirkan “negara” sebagai jalan yang benar dalammerealisasikam tujuannya. Meskipun perlu pembuktian di lapangan

Page 74: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

61

namun cara ini cukup jitu dalam merealisasikan prinsip desamembangun, dimana masyarakat desa terutama masyarakat Desapesisir yang selama ini termarginalkan akan terangkat harkat danmartabatnya dikarenakan mudahnya bagi masyarakat desa dalammenerima informasi apapun yang diperlulkan. Dengan SIDeKa Kitamampu mewujudkan impian – impian bangsa kita dalammensejahterakan seluruh masyarakat indonesia terutamamasyarakat desa yang selama ini hanya sebagai masyarakat kelasdua yang tidak pernah dilibatkan dalam peran serta pembangunanmaupun menikmati hasil dari pembangunan yang ada dinegeri ini.Masyarakat desa merupakan bagian masyarakat indonesia yangmemiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membangun bangsadan negara kita.

2. Untuk mewujudkan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa) sangat diperlukan pergerakan pendampingan. Namunpendamping yang diperlukan adalah pendamping yang memilikikemampuan, pemahaman, dan keahlian serta niat yang ikhlas dalammelaksanakan tugasnya. Adapun kemampuan dasar yang harusdimiliki pendamping antara lain

o Memahami sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasandan pemantauan Pembangunan Desa.

o Menguasai wilayah tugasnyao Mampu beradaptasi dengan masyarakat setempato Memiliki jiwa pemberdayaan / tidak matrialistiso Mampu bekerja sama dengan Aparatur desa dan masyarakat

desao Mampu bertugas di bawah tekanano Mampu mengendalikan emosio Berjiwa besar

Page 75: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

62

o Memiliki integritas dan kredibiltas yang baiko Memiliki visi dan misi yang jelas dalam rangka membangun

bangsa dan negaraUntuk mendapatkan kemampuan itu maka yang diperlukan adalah:

o Pelatihan2 yang dilaksanakan secara rutin sesuai kebutuhanmateri di lapangan

o Mendapat informasi dari sumber yang tepato Pengembangan dirio memiliki sifat teachable / sifat mau belajaro Dukungan pemerintah baik secara moral maupun materil.o Dukungan dari Komunitas

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desaantara lain :

o Sosialisasi disetiap kesempatan baik melalui pertemuan,pelatihan, media masa/ media cetak, media elektronik, Jejaringsosial.

o Memberikan cara mudah untuk meoperasionalkan danmerealisasikan SIDeka bagi masyarakat Desa.

o Penguatan materi SIDeKa untuk para PANDU

Page 76: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

63

FANDHOLI, S.Pd

[email protected][Batang – Jawa Tengah]

1. Pandangan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dalamposisinya sebagai cara baru yang menghadirkan Negara SedemikianRupa Sehingga Negara menempuh Jalan benar dalam merealisasikantujuannya.

SIDeKa adalah salah satu Program yang terbaru dan terbaikyang memanfaatkan IT untuk tata kelola Informasi dan tata kelolasumberdaya desa dan kawasan. Karena pada prinsipnya denganprogram pemanfaatan IT semua persoalan dan yang terkaitkesejahteraan akan mudah diketahui dan bisa dicari solusinya.Kenapa desa selama ini pembangunannya lamban dan terkesanlamban , karena sebelumnya Desa belum memanfaatkan IT sehinggapermasalahan desa seperti data penduduk dan data kemiskinantidak akurat sehingga program pemerintah tidak tepat sasaran.

Desa dan daerah kawasan merupakan subyek pembangunanyang memiliki ruang kesempatan yang luas untuk tumbuh danberkembang sebagai kekuatan yang mendorong percepatanpembangunan di Indonesia. Persoalan mendasar selama ini , kenapapembangunan di desa dan daerah kawasan kurang maju,bahkan

Page 77: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

64

kesannya lembaga-lembaga struktural desa seolah-olah tidakmendapat tempat dan terkucilkan sehingga pemerintah desa danlembaga-lembaga masyarakat desa menjadi mandul. ProgramSistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)dapat menjawab ataspersoalan desa dan daerah kawasan.

Program SIDeKa dapat mendorong Prakarsa, Ide tentunyadengan memperkuat akses Informasi Desa, antar desa maupunkawasan pedesaan. Sebagai contoh : Daerah Kawasan Pantai wisataCelong merupakan salah satu pantai wisata yang berada di daerahKabupaten Batang tepatnya di Desa Kedawung KecamatanBanyuputih. Pantai ini sebenarnya memiliki potensi yang sangatbesar baik hasil produksi ikan maupun lingkungan yang asri sehinggasangat menarik untuk dijadikan obyek wisata. Tetapi kesemuanyaitu tak dapat dikembangkan tanpa SIDeKa. Sistem Infoermasi Desadan Kawasan inilah yang akan membawa perubahan baru karenadengan adanya SIDeKa Maka potensi-potensi yang ada di desa dandaerah kawasan akan di angkat ke ranah publik bahkan goInternasional sehingga harapan-harapan dan impian yang belumterealisasi akan menjadi nyata dan kemajuan akan segera dirasakanmanfaatnya. SIDeKa dipandang akan mampu membawa perubahanyang sangat signifikan dalam pembangunan menuju Indonesia yangmaju dan Rakyat Sejahtera.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Dengan adanya Undang-undang baru tentunya diharuskanseorang pandu harus memiliki semangat baru, karena dengan

Page 78: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

65

semangat baru kita mampu berdialog dengan kebutuhan lokalsehingga segala harapan untuk memajukan desa akan segeraterealisai dan bukan sekedar hisapan jempol belaka. Di sini menjaditantangan baru untuk melakukan pendampingan yang terusdilakukan secara beruntun dan tak kenal lelah, tentunya sesuaikebutuhan dan fungsinya.

Adapun kemampuan yang sangat dibutuhkan seorang pandudiantaranya ,sebagai berikut :

1. Kemampuan Penguasaan terhadap undang-undang desa danaturan lainya yang berhubungan dengan desa.

2. Kemampuan Pengorganisiran dan advokasi kebijakan sertafasilitas

3. Kemampuan pengemasan berita dan informasi4. Kemampuan mengelola website seperti unggah konten,

promosi desa dan lain-lain.5. Kemampuan membuat Instalasi sistem operasi terbuka6. Kemampuan membuat Instalasi sistem informasi mitra desa

lainnya.7. Kemampuan perencanaan pembangunan desa,

Perlu kita sadari membangun desa merupakan pendekatan yangideal dilakukan dengan ruhnya Undang-undang desa. Namun tidakserta merta atau semudah membalikkan telapak tangan untukpelaksanaannya. Pendampingan perlu ada strategi agarkehadirannya bisa diterima oleh pemerintah desa.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Pada prinsipnya langkah-langkah percepatan dalam

Page 79: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

66

mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa itu banyak langkahdan upaya-upaya. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukandiantaranya sebagai berikut :

1. Desa harus meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik,efektif dan efesien demi memajukan pembangunan danmensejahterakan masyarakat.

2. Desa sudah saatnya memulai melakukan hal yang baru sepertipengembangan tentang:a. Tata perencanaanb. Penganggaranc. Pelaksanaan Pembangunan yang akuntabel dan

transparan.d. Sistem Informasi yang mudah diakses oleh masyarakat

desa. Tentunya desa dan daerah kawasan harus memilikiwebsite desa, dan nantinya dengan adanya website inidiharapkan bisa memberi informasi tentangpembangunan desa atau potensi-potensi desa yang dapatdiketahui oleh masyarakat desa pada khususnya bahkandunia Internasional.

3. Desa dan daerah kawasan wajib mengembangkan SistemInformasi Desa melalui pendekatan yang lebih akomodatif danaspiratif sehingga percepatan pembangunan akan segeraterealisasikan.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan Sideka agar lebihbermakna bagi desa adalah:

a. Dukungan regulasi dari pemerintah pusat harus disegerakanyang akan dijadikan pedoman bagi pemerintah di daerah dandesa

b. Dukungan sarana dan prasarana telekomunikasi bagi desa-

Page 80: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

67

desa tertinggal tentunya perlu disegerakan denganpeningkatan anggaran yang memadai.

c. Peran aktih pemerintah dalam mendorong CSR untukpenyediaan layanan jaringan dan perangkat lunak untuk desa-desa tertinggal

d. Revitalisasi mikanisme pendataan baik dari BPS, Disdukcapil,badan informasi Geospacial (BIG) maupun oleh instansi-instansi terkait lainnya dan validasi basis data

e. Ada idetintas yang jelas legalitasnya dan disepakati padadomain desa di internet.

f. Subsidi dari pemerintah untuk biaya registrasi dan hostingminimum 1 tahun di desa-desa rintisan

g. Penganggaran dari masing-masing daerah untuk kegiatansosialisasi dan pelatihan-pelatihan Sideka dan bantuan fasiltiasdari BP2DK bagi daerah-daerah yang masih sulit untuk diajakkompromi bagi pengembangan Sideka.

Page 81: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

68

FATIN CATUR LESTARI

[Pekalongan – Jawa Tengah]

1. Sideka merupakan cara baru menghadirkan Negara dalamdesa. Sehingga desa dapat merealisasikan tujuannya

Negara merupakan sebuah wilayah dimana kekuasaan ataspolitik, militer, ekonomi, social dan budaya di atur sendiri olehsebuah pemerintahan yang ada di wilayah tersebut. Negara harusmemiliki wilayah, warga, pemerintahan dan harus mendapatpengakuan dari pihak lain.

Desa selama ini hanya diartikan sebagai satuan wilayah terkecildalam sebuah Negara dimana segala sesuatunya diatur dari pusatpemerintahan Negara.

Selama ini bentuk desa di Indonesia diseragamkan, tanpamengindahkan keberagaman kondisi deas baik secara geografistopografis dan adat istiadat. Sehingga banyak sekali kebijakanpemerintah yang tidak tepat sasaran dalam pembangunan desa.

Dibutuhkan cara baru, yang bisa menghadirkan “Negara”pada desa. Sideka merupakan cara baru menghadirkan Negaradalamdesa.

Desa diposisikan sebagai sebuah bentuk, dimana desamemiliki hak dalam mengatur dan mengurus kepentingan

Page 82: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

69

masyarakat setempat, desa harus mampu menjadi mandiri, kuat,maju dan demokratis sehingga mempunyai landasan yang kuatdalam mengatur dan melaksanakan pemerintahannya, menujumasyarakat adil dan makmur. Dan hal ini harus diatur tersendiridengan undang-undang.

Kebutuhan dasar desa dalam menjalankan sebuah” Negara”adalah bagaimana desa betul-betul mengenali dirinya sendiri.Dengan mengenali diri sendiri, makaarah, strategi dan tujuanpembangunan dapat ditetapkan.

Kebutuhan desa untuk mengenali diri sendiri dapat dipenuhidengan cara baru, yakni sideka. Desa dalam menjalankan fungsinyasebagai Negara, desa memerlukan sebuah sistem teknologi yangmampu mengatasi kelemahan-kelemahan manusia, sistem ini harusmemiliki kemampuan dalam menyimpan informasi, kecepatan kerja,dan lain-lain dalam mendukung kinerja desa menghadirkan Negara.Sideka menjadi intrumen yang sangat penting dalam dalammensukseskan kemajuan dan kemandirian desa dalam mewujudkanmasyarakat yang adil dan makmur.

2. Posisi pandu dan strategi pendampingan dalam sideka,pada dasarnya sideka mampu dilaksanakan semua desa, hanya sajatidak semua desa mau dan sadar kebutuhan akan sideka. Posisipandu sendiri lebih sebagai katalis dalamsideka. Sebagai agen yangmempercepat pembaharuan desa. Subjek dan objek pembangunanadalah desa, sehingga cara pendampingan yang diberikan pandukepada desa lebih mengarah kepada penyadaran desa akankebutuhan untuk menjadi kuat, mandiri, dan maju, sehingga dapattercapai masyarakat desa yang adil dan makmur.

Sebagai pembaharu, maka pandu harus mampu mencoba,menerima dan menciptakan hal baru dalam membantu

Page 83: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

70

mempercepat proses pembangunan desa. Menjadi pandu harusmemiliki kemampuan pembaharu, kemampuan ini harus terusdikembangkan, dengan banyak membaca, banyak melihat, banyakmencoba.

3. Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan sidekaSosialisasi sideka ke desa dapat menanamkan kesadaran awal

tentang kebutuhan desa akan sideka.Pembentukan dan pelatihan pandu yang ada desa, sebagai

agen pembaharu yang akan mempercepat penyebaran kesadaransideka.

Pendampingan dalam pemanfaatan konkrit dari sideka.

Page 84: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

71

HADI ISMANTO

[Lampung Selatan – Lampung]

Jawaban pertanyaan tulisan paska pelatihan

1. Pandangan tentang sideka dalam posisinya sebagai carabaru menghadirkan negara, sedemikian rupa sehingga negaramenempuh jalan benar dalam merealisasikan tujuanya?Pandangannya adalah : Sideka (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)ini merupakan salah satu wujud nyata dari program nawacitasekaligus sistem pelaksana kerja dari UU No.06 th 2014 tentang desa.Oleh karna itu dengan adanya sideka ini semua pihak dijajarankementrian dan lembaga terkait haruslah bersyukur danmendukung untuk dijadikan acuan sistem kerja demi majunyaNegara Repoblik Indonesia. Kenapa demikian ? alasanya karnasideka ini sangatlah efektif dalam rangka sebagai cara barumenghadirkan negar sehingga negara dapat menempuh jalan yangbenar dalam mereliasikan tujuannnya dan juga sideka ini sangatefisien ikut andil dalam mewujudkan Nawacita atau sembilanprogram prioritas pemerintahan Jokowi-JK pandangan selanjutnyaadalah sideka ini sangat praktis dalam merealisasikan undang-undang No.06 Th 2014 tentang desa, yang menjadikan desa sebagai

Page 85: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

72

subjek dalam mengatur urusan pemerintahan dan kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masarakat. sideka jugaprakmatis, dalam pemanfaatan sistem ini sangat sesuai, serasidengan kebutuhan zaman dan kemajuan teknologi di bidanginformasi, komunikasi.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan ? yaitu : dengan strategi pergerakan pendekatanhubungan secara emosional pada posisi level bawah yaitupendekatan terhadap aparatur desa, lembaga desa, dan organisasimasarakat desa dalam mensosialisasikan sideka. kemampuan dasaryang sangat dibutuhkan :

a. Dapat menumbuhkembangkan minat bakat sumber dayamanusia masyarakat yang ada di desa akan sadar betapapentingnya IT (Informasi Teknologi) dengan cara membentukkomunitas masyarakat / pemuda sadar IT dengan tujuanmemiliki relawan desa untuk menjadi jurnalis warta warga danredaktur program sideka.

b. Dapat mandiri dan berkelanjutan dalam melaksanakanprogram sideka dengan cara pembentukan dan pemanfaatanbadan usaha milik desa diantaranya membentuk koprasinelayan desa dan koprasi tani desa yang bergerak di bidangserba usaha termasuk pengolaan limbah tani menjadi produkyang dapat dimanfaatkan oleh manusia, pengelolaan retribusihasil tangkapan ikan dan pemanfaatan limbah nelayan ataulimbah ikan menjadi pupuk untuk tanaman panagan.Selanjutnya dapat mandiri dan berkelanjutan dalammelaksanakan program sideka dengan cara menggali potensidesa / bekerjasama dengan perusahaaan-perusahaan yang adadi desa melalui pemanfaatan CSR.

Page 86: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

73

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagidesa yaitu :

a. Pergerakan pada level bawah yaitu didesa untuk segeradibentuk desa percontohan dalam menggunakan sidekasebagai cara baru untuk menghadirkan negara.

b. Pergerakan padalevel menengah yaitu melakukan presentabeldesa percontohan, yang sudah menuai manfaat dalammelaksanakan sideka kepada kepala daerah dan komisi DPRDyang membidangi KOMINFO, dengan tujuan agar sistem inimendapatkan payung hukum secara permanenpadapemerintah daerah setempat.

Page 87: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

74

HAMIM

[Banyuwangi – Jawa Timur]

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) dalam posisinya sebagai“cara baru” menghadirkan “Negara” sedemikian rupa sehingga“Negara” menempuh jalan benar dalam merealisasikan tujuannya.

Dengan adanya SIDeKa, masyarakat akan lebih mengetahuitentang segala informasi tentang desanya, potensi dan peluangyang dimiliki desa, desa akan akan lebih bisa menentukan arahpembangunan, merencanakan masa depan desa sesuai denganharapan masyarakat. Pembangunan yang selama ini bersifatsentralistik akan terurai karena dengan adanya SIDeKa , partisipasidan usulan bersifat botton up (dari bawah). Masyarakat yangmerencanakan sesuai dengan kondisi riildan kebutuhan masyarakat.

Jadi tatanan masyarakat yang demokratis dari rakyat, olehrakyat dan untukrakyat akan segera terwujud. Dengan adanyaSIDEKA, desa akan lebih mengetahui dan menerima hak darianggaran daerah/ Pusat dan merealisasikan hak tersebut sesuaisesuai dengan keinginan masyarakat.

Selama ini masyarakat “ Desa” hanya menerimaprogram”proyek” dari pusat/ daerah. Yang kadang dalam proyek

Page 88: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

75

tersebut belum tentu sesuai dengan keinginan dan sesuai dengankebutuhan yang urgent bagi masyarakat. Banyak kasus/ contohyang terjadi didesa. Desa hanya sebagai obyek pembangunan daripusat, banyak proyek yang turun dari pusat ke desa dan masyarakat“desa” hanya sebagai penonton dan hanya menikmati limbah dariproyek pembangunan tersebut. Dengan adanya SIDeKa,pemanfaatan Aset Desa dan tata ruang desa wajib melibatkandesa.dan apabila perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan , danpendayagunaan aset desa untuk pembangunan tidak sesuai denganhasil musyawarah masyarakat di desa ( Musyawarah Desa) makadesa dapat menolak hasil rancangan dari Pemerintah Daerah / Pusat.

Manfaat lain dari SIDeKa ketika ada Pembangunan KawasanPerdesaan yang dilakukan oleh Pemerintah baik oleh pemerintahpusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan pihak ketiga Wajib adanyamendayagunakan potensi sumber daya alam yang ada di desakawasan tersebut dan sumber daya manusia yang ada didesakawasan. Ini dapat mengurangi penganggguran yang ada di desa.

Dengan adanya SIDeKa, Masyarakat “Desa” bisamenjadipelaku dan menikmati hasil dari pembangunan yang ada di desanya sesuai dengan aspirasi dan keinginan masyarakat sendiri.tidaklagi menjadi Penonton dan Terdampak dari limbah “pembangunan”yang ada di desanya.

Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampingan SIDeKa

Kegiatan pemberdayaan masyarakat (communityempowering) yang baik, pada umumnya mensyaratkan adanyaproses pendampingan. Ini menjadi penting karena objekpemberdayaan masyarakat adalah masyarakat dengan dinamikanyayang beragam. Fungsi pendampingan adalah untuk memfasilitasi,

Page 89: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

76

memotivasi masyarakat serta mengawasi agar kegiatanpemberdayaan sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki.Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakatadalah program yang disusun sendiri oleh masyarakat, mampumenjawab kebutuhan dasar masyarakat, mendukung keterlibatankaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan lainnya, dibangundari sumberdaya lokal, sensitif terhadap nilai-nilai budaya lokal,memperhatikan dampak lingkungan, tidak menciptakanketergantungan, berbagai pihak terkait terlibat (instansipemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, LSM, swasta danpihak lainnya), serta dilaksanakan secara berkelajutan.

PERAN PENDAMPINGPeran pendampingan sangat menentukan kerberhasilan

program pemberdayaan masyarakat. Peran pendamping umumnyamencakup tiga peran utama, yaitu: fasilitator, pendidik, perwakilanmasyarakat, dan peran-peran teknis bagi masyarakat yangdidampinginya.

1. Fasilitator Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi,kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugasyang berkaitan dengan peran ini antara lain menjadi model,melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan,membangun konsensus bersama, serta melakukanpengorganisasian dan pemanfaatan sumber.

2. Pendidik Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberimasukan positif dan direktif berdasarkan pengetahuan danpengalamannya serta bertukar gagasan dengan pengetahuan

Page 90: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

77

dan pengalaman masyarakat yang didampinginya.Membangkitkan kesadaran masyarakat, menyampaikaninformasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakanpelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas yangberkaitan dengan peran pendidik.

3. Perwakilan masyarakat.Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan interaksi antarapendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas namadan demi kepentingan masyarakat dampingannya. Pekerjasosial dapat bertugas mencari sumber-sumber, melakukanpembelaan, menggunakan media, meningkatkan hubunganmasyarakat, dan membangun jaringan kerja.

4. Peran-peran teknisMengacu pada aplikasi keterampilan yang bersifat praktis.Pendamping dituntut tidak hanya mampu menjadi ‘manajerperubahan” yang mengorganisasi kelompok, melainkan pulamampu melaksanakan tugas-tugas teknis sesuai denganberbagai keterampilan dasar, seperti; melakukan analisissosial, mengelola dinamika kelompok, menjalin relasi,bernegosiasi, berkomunikasi, memberi konsultasi, danmencari serta mengatur sumber dana.

Untuk mengimbangi peran pendamping perlu diambil langkahkebijakan strategis diantaranya sebagai berikut :

a. Meningkatkan Kapasitas dan Standar Kompetensi FasilitatorPemberdayaan Masyarakat melalui Penguatan terhadapLembaga Sertifikasi Profesi

b. Penyusunan Standar Remunerasi Profesi FasilitatorPemberdayaan Masyarakat setara dengan Profesi Pengabdianlainnya

Page 91: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

78

c. Peningkatan Peran dan Kapasitas Kader PemberdayaanMasyarakat dalam rangka Keberlanjutan Pemberdayaan

d. Mengembangkan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi untukMembentuk Program Studi Pemberdayaan Masyarakat gunameningkatkan Kapasitas dan Kompetensi setiap FasilitatorPemberdayaan Masyarakat.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalampercepatan dalam mewujudkan SIDeKa, antara lain :

1. Sosialisasi menyeluruh untuk stakeholer di desa tentang UURI No. 6 tahun 2014 tentang DesaSosialisasi tentang UU Desa terutama tentang pemahamantentang SIDeKa harus segera dilaksanakan secaramenyeluruh, tidak hanya bagi Kepala Desa sebagai pemgankujabatan di desa tapi juga bagi setiap stakeholder yang adadidesa agar semua dapat mengerti dan memahami SIDeKa danmenerapkan dalam pembangunan di desanya.

2. Alokasi Anggaran SIDeKaDalam pelaksanaan SIDeKa perlu didukung dengan adanyaanggaran pelaksanaan SIDeKa. Anggaran ini di gunakan untukpelatihan bagi administratur desa dan juga pengadaanhardware juga software bagi desa.

3. Pelatihan yang intensif bagi Administratur / tenaga IT yangmenangani SIDeKa

Page 92: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

79

Pelatihan ini mendesak untuk dilaksanakan karena SIDeKamembutuhkan tenaga ahli dalam pelaksanaanya.

4. Adanyan Pendampingan SIDeKaUntuk mempercepat program pembangunan dibutuhkanpendamping yang intensif dalam mengawal programpembangunan yang ada didesa. Pendampingan bisa dilakukandisetiap jenjang pemerintahan, mulai dari tingkat desa, tingkatKecamatanBahkan sampai tingkat Pusat.

Page 93: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

80

HAPPY SURYANI HEREFA, S.SI

[Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan dan Kota Gunungsitoli –Sumatera Utara]

Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945 namunkenyataannya masih banyak wilayah yang belum merasakankemerdekaan itu. Data Kementrian Desa dan Pembangunan DaerahTertinggal tahun 2014 memperlihatkan terdapat 122 daerah atausekitar 17.000 desa dari 419 Kabupaten/Kota se Indonesia yangmasih tergolong sebagai daerah tertinggal. Apa yang salah denganpembangunan selama ini? Dimana Negara selama 70 tahun ini?

“Kepulauan Nias” misalnya, terdiri atas 4 kabupaten dan 1kota, termasuk sebagai wilayah yang termarginalkan dalampembangunan selama ini. Seluruh kabupaten dalam pulau inimenghiasi daftar kabupaten tertinggal di wilayah Sumatera Utara,bersama dengan 2 kabupaten lain dari daratan Sumatera. Di sisi lain,kabupaten-kabupaten ini sesungguhnya merupakan kabupatenterluar dan terdepan dari wilayah Republik Indonesia, yang dalampemahaman baru adalah sebagai pintu gerbang, yang seharusnyamemperlihatkan wajah terbaik Indonesia kepada negara-negaratetangga yang berbatasan langsung dengan Indonesia.

Selama 70 tahun sejak Indonesia merdeka Negara telah hadirbagi rakyatnya namun menimbulkan ketimpangan. Kini, Sideka,

Page 94: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

81

sistem informasi desa dan kawasan, hadir membawa harapan baru.Sideka sebagai sebuah sistem informasi berbasis TIK, merupakankebutuhan mendesak yang tidak terbantahkan saat ini, mengingatdata dan informasi adalah fondasi utama bagi pembangunan. Sidekaibarat oase di padang gurun bagi daerah-daerah tertinggal sepertiKepulauan Nias. Melalui Sideka, negara menjangkau rakyat denganlebih intim, langsung tanpa perantara. Sideka menempatkan desadan kawasan sebagai zona penting dan utama yang harus bisa“dijangkau” dengan mudah dan dilihat secara utuh. Dengan carapandang baru seperti ini, dipercaya kehadiran negara dapat cepatdirasakan oleh setiap hati rakyat Indonesia dari Sabang sampaiMerauke, dapat segera membawa keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia.

Pemerintah daerah/desa perlu diyakinkan tentang arti pentingSideka dan hal ini tidak cukup dengan komunikasi telepon atau emaildari pusat. Di sisi lain, desa-desa terlebih-lebih desa tertinggal, selalumenghadapi kendala dalam memetakan potensi dan persoalan-persoalan yang mereka hadapi, apalagi sampai harusnyamengemasnya dalam bentuk informasi yang menarik. Melihatpersoalan ini, kehadiran dan kebaradaan pandu/pendamping Sidekamemegang arti sangat penting dalam memastikan teralisasinyaSideka yang berkualitas di Indonesia.

Pandu/pendamping haruslah seseorang yang benar-benarmemahami apa itu Sideka. Pandu/pendamping haruslah memilikiparadigma pembangunan yang transformatif, yang dipercaya olehpemerintah daerah/desa dan yang memiliki kemampuankomunikasi/lobby yang baik ke bawah dan ke atas. Di sisi lain panduharus juga memiliki beberapa keterampilan teknis fasilitasi,kemampuan IT dan komputerisasi. Beberapa dari kemampuan dasarini adalah kemampuan bawaan yang sulit untuk dipelajari dalam

Page 95: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

82

waktu yang singkat. Namun sebagian lainnya seperti pemahamansideka, keterampilan teknis, bisa dipelajari dari dokumen, pelatihandan kursus-kursus.

Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK)sebagai pusat koordinasi Sideka memegang peranan besar dalampercepatan implementasi Sideka. BP2DK diharapkan dapat segeramengambil langkah-langkah konkret, baik langkah yang mengarahlangsung ke daerah, atau pun langkah-langkah koordinatif yangmenguatkan posisi Sideka.

BP2DK telah melatih pandu/pendamping angkatan keduasebanyak 80 orang. Mereka harus segera di berikan “SIM” untukbergerak di daerah/desa. Operasi pandu di daerah/desa pasti tidakterlepas dari persoalan yang membutuhkan respon cepat antarapusat koordinasi Sideka dengan daerah. Untuk itu BP2DK juga perlumemastikan tersedianya wadah komunikasi yang supportif danyang dapat diakses dari semua daerah.

Sambil mendorong pergerakan ke daerah, BP2DK diharapkantetap melanjutkan koordinasi dan lobby ditingkatan pemerintahpusat dalam rangka mendapatkan dukungan payung hukum Sideka.Kekuatan dari sisi legalitas tentu sangat membantu percepatanpenerimaan inisitatif ini di daerah/desa. Sideka!! Merdeka!!

Page 96: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

83

HAPSAK AYU SAPUTRI

[Malang – Jawa Timur]

Pandangan tentang Sideka

Sangat pentingnya sistim informasi dan kawasan di desakarena mulai jaman orde lama, orde baru hingga reformasi inperkembangan desa sangat dinamis. Di masa orde barudiberlakukan sebagai pujian-pujian belaka yang memberi semangatkepada warga desa agar mengembankan desanya. Dengansemangatnya warga desa membangun desanya tetapi tidak adaimbal balik dari pemerintah pusat untuk memberi bantuan baikberupa bangunan fisik maupun dalam bentuk dana. Jujur kalau kitasemua mau merenungkan keberadaan desa yang ada di Republikini, hampir semua kebutuhan perekonomian, pertanian, dansebagainya berasal dari desa.

Maka dari itu sangat wajar kalau di era sekarang Pemerintahakan mengucurkan dana desa untuk masing-masing desa yang adadi republik ini. Agar desa bisa mempunyai ruang kesempatan untukbergerak, berkembang dan inisiatif yang didasarkan pada potensidan partisipasi masyarakat, maka pemerintah membuat UU no. 6tahun 2014 tentang desa, yang menyatakan bahwa desa adalah desa

Page 97: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

84

dan desa adat atau dengan sebuatan lain, selanjutnya disebut desaadalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayahyang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusanpemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul dan hak tradisional yang diakuidan dihormati dalam sistim pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Dengan adanya perubahan status desa maka akan semakinkuat posisi desa itu. Namun kita juga sadar bahwa dengan terbitnyasebuah kebijakan bukan akhir dari sebuah proses. Dalam hal ini kitaperlu membantu desa untuk meningkatkan dalam bentuk sosialisasikebijakan yang sudah hadir. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalamUU Desa posisi desa sangat strategis.

Dalam UU Desa pasal 86 telah diatur suatu ketentuan:1. Desa berhak mendapat akses informasi melalui sistem

informasi desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten.

2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi desa dan pembangunan kawasan pedesaan.

3. Sistem informasi desa harus ada fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan serta sumber daya manusia.

4. Sistem informasi desa harus tercantum data desa. DataPembangunan Desa, Kawasan Pedesaan, serta informasi lainyang berkaitan dengan pembangunan kawasan pedesaan.

5. Sistem informasi desa dikelola oleh pemerintah desa dandapat dilihat di akses oleh semua masyarakat desa.

6. Pemerintah Daerah kabupaten menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabuparen.

Kita semua mengharapkan agar pelaksanaan SIDEKA ini

Page 98: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

85

segera direalisasikan. Namun demikian dalam hal ini pemerintahpusat harus mempersiapkan dengan matang, agar dikemudian haritidak terjadi istilah program yang gagal.

Sampai hari ini saya masih yakin bahwa SIDEKA ini sangatefektif untuk mempercepat semua informasi yang ada di desa untuksampai ke pusat.

Pentingnya Peran Pendamping dalam Rangka MensukseskanSideka

Perwujudan Sistem Informasi Desa menempatkanpendamping pada posisi sebagai Fasilitator yang mampumemfasilitasi berbagai kalangan dalam rangka terwujudnya sisteminformasi Desa. Pada posisi ini, pendamping tidak sebagai pengambilkeputusan, artinya seorang pendamping adalah orang/lembagayang berperan memberi pemahaman tenteng pentingnya sisteminformasi Desa dan melatih ketrampilan masyarakat untukmelakukan pengelolaan sistem informasi Desa. Pendampingan yangdilakukan oleh pendamping adalah mengkomunisasi terlebih dahulutentang kegiatan ini ke Pemetintah Kabupaten sebagai upayasosialisasi untuk mendapatkan dukungan setelah pemerintahkabupaten memahami manfaat sistem informasi desa, disisi lainpendampingan ke Pemerintah Desa dan masyarakat harus dilakukansecara intens untuk memberikan pemahaman dan ketrampilantentang sistem informasi desa.

Dalam mewujudkan sistem informasi desa, dibutuhkan sebuahproses pendampingan yang efektif. Pendampingan yang efektif initerkait dengan hasil-hasil capaian dari sebuah prosespendampingan. Perlu sebuah langkah yang strategis untukmenghasilkan pendampingan efektif.

Page 99: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

86

Secara umum strategis pendampingan meliputi:1. Memahami tentang karakter pihak-pihak yang akan

didampingi.Pemahaman karakter ini akan membawa kita pada strategi/teknik pendampingan yang bisa diterima oleh pihak yangdidampingi, baik Pemerintah maupun masyarakat. Olehkarenanya pemahaman karakter ini harus dilakukan dengankomunikasi efektif dengan menggali sebanyak mungkintentang informasi secara internal tentang pihak yang akandidampingi.Di sisi lain penting juga menggali informasi dari pihak lain yangmengetahui tentang karakter dari kelompok masyarakat/pemerintah yang akan didampingi.

2. Mengkomunisasikan apa yang akan dilakukan kepada pihakyang akan didampingi, sambil mensosialisasikan kepadastakeholders tentang manfaat kegiatan. Pada proses ini, perlupemahaman pendamping tentang konsep atau yang akanmenjadi kerangka kegiatan dengan tujuan yang jelas sehinggakegiatan yang akan dilakukan bisa tersampaikan dengan baikdan diterima.

3. Menjalin hubungan antar stakeholders adalah hal pentingyang tak bisa diabaikan dalam proses pendampingan. Hal inidibutuhkan agar dukungan dari semua pihak akan semakinbanyak dan dengan demikian kegiatan yang akan didampingitersebar luas kepada public dan tentu respon public ini akanbisa menjadi modal lain dalam proses pencapaian tujuanpendampingan.

4. Komunikasi yang intens dengan semua pihak agar kegiatanini akan terus menggaung, dan akan terus membangkitkansemangat yang akan terus ada pada pihak yang akan

Page 100: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

87

didampingi.5. Selalu melakukan evaluasi di setiap tahapan atau hasil yang

dicapai.

Evaluasi ini dibutuhkan agar bisa mengetahui sejauh mana capaiandan apa saja kendala yang dihadapi untuk menyusun langkahstrategis lainnya.

Usulan untuk Mempercepat Dalam Mewujudkan Sideka yangBermakna Bagi Desa

Persoalan ketertinggalan desa selama ini bukan saja hanya dipandang akibat ketertinggalan infrastruktur desa, memangketerbatasan dan tidak adanya atau rusaknya infrastruktur desayang berdampak pada upaya mendorong upaya-upaya membangunkesejahteraan rakyat, tetapi persoalan mendasar selama ini adalahakses informasi dan pemahaman tentang sistem informasi desa.

Untuk mendorong upaya peningkatan kesejahteraanmasyarakat desa melalui beberapa cara guna mendorongberjalannya kinerja fungsi-fungsi dalam organik desa untukmemperkuat desa, meliputi:

1. Upaya memperkuat desa dapat dilakukan melalui langkah-langkah keberdayaan masyarakat desa yaitu mendorongkesadaran kritis masyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruang publik di masyarakat desa sebagai bejana sosial untukmembangun refleksi kolektif terhadap kondisi desa sebagaiproses belajar untuk membangun komitmen kolektif.

2. Memperkuat peran-peran Pemerintah Desa dan lembagaMasyarakat Desa, melalui peningkatan kapasitas yangmendorong pemahaman Desa, melalui peningkatan kapasitas

Page 101: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

88

yang mendorong pemahaman pengetahuan, sikap danketrampilan dalam tata kelola pembangunan danpemberdayaan masyarakat desa.

3. Mendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelolapembangunan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitastata kelola, transparansi, akuntabilitas serta mendorongpartisipasi kesadaran.

4. Mendorong tumbuh berkembangnya kader-kader, untukmenjamin proses-proses keberlajutan dalam mendorong tatakelola pembangunan yang bertumpu pada prinsip untukkesejahteraan rakyat dan kepemimpinan yang bervisikerakyatan.

5. Mendinamisasi peran-peran hubungan antara MasyarakatDesa, Lembaga Masyarakat Desa, Pemerintah Desa dan BadanPermusyawaratan Desa dalam proses-proses membangunkemandirian desa dengan mendorong kerja-kerja kolektifuntuk mencapai tujuan kolektif sebagai wujud sebuahkesadaran kritis.

Page 102: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

89

HASANUDIN

[Lampung Timur – Lampung]

SiDeka sebagai cara baru menghadirkan Negara menempuhjalan benar dalam merealisasikannya

Desa merupakan pemerintahan sangat terbawah dan terkecildalam birokrasi pemerintahan Indonesia, desa memiliki Kepala Desadan Aparat Desa yang membantu penyelenggara pemerintahandesa. Menyambut Undang Undang Nomor 06 Tahun 2014memberikan dampak yang luas dan dapat di rasakan dalampemerintahan desa untuk mengelola aset dan potensi yang dimilikipemerintahan bersekala lokal, desa diberikan pengakuan dankehormatan atas dasar keragaman sebelum dan sesudahterbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Desadiberikan kewewenangan untuk mengatur peraturan rumahtangganya sendiri dalam menjalankan peraturan pemerintahberdasarkan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, NegaraKesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Desa memiliki sumber potensial yang berbagai ragam daripertanian, perkebunan, hutan, nelayan, adat budaya dan lainnyamerupakan aset desa yang dimiliki Negara Kesatuan Republik

Page 103: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

90

Indonesia. Aset yang berpotensial tersebut tidak pernah nampakdalam Informasi public tanah air ini. SiDeKa Dengan era baru danpemerintahan baru di harapkan dapat menjalankan cara baru dalammenempuh peraturan pemerintah yang transpran, akuntabel,Kreatif, Inovatif dan komunikatif. SiDeKa akan memberikanInformasi yang tepat guna untuk membangun desa dari pinggir

Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyaikemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumberdan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi(Menurut Mc leod,). Berdasarkan undang undang desa, desa berhakmegembangkan sistem informasinya dan membangun kawasanperdesaan. SiDeKa memberikan jalan yang mudah bagi desa-desadalam pengembangan sistem informasi desa, SiDeKa mempunyaiPandu – Pandu Desa yang dapat merealisasikan tugas undangundang desa yang termaktub pada pasal 86 tersebut.

Pergerakan pendamping dalam menjalankan SiDeKa

Komunikasi dan hubungan yang baik itu suatu langkah yangtepat yang harus dilakukan dalam pendekatan pendampingan,berbaur di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan caramelakukan pergerakan dalam menumbuhkan keakraban untukmempersamakan pembangunan visi. Langkah tersebut tidak lahmudah untuk bisa di lakukan pendamping, maka dari itupendamping harus mempunyai strategi dan konsep yang dapatditerima masyarakat desa. Dalam konsep desa membangunberdasarkan undang undang desa itu yang harus pendampingmenjadikan pedoman dalam pendekatan komunikasi antarapendamping dengan masyarakat desa.

Stake holder terkait provinsi hingga kecamatan sangat lah

Page 104: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

91

mendorong dalam menjalankan SiDeKa, maka dari itu sangat butuhsuatu kemampuan komunikasi baik bagi pendamping untuk dapatmerealisasikannya. Dengan gagasan Strategi dan konsep yangPandu cipkan untuk dapat melahirkan kader-kader desa dalampertumbuhan jaringan dan keakraban melakukan TeknologiInformasi Komunikasi merupakan pembelajaaran yang paling efektifuntuk seorang PANDU DESA.

Langkah langkah percepatan dalam mewujudkan SiDeKayang bermakna bagi Desa

o Dukungan Pro aktif prasarana telekomunikasi jaringan untukdesa-desa yang masih minim dan kurang memadai.

o SiDeKa mempunyai legalitas dalam menjalankan programnyadi tingkat pemerintahan daerah.

o Memberikan bimteks atau pelatihan-pelatihan SiDeka sebagaipelaku Teknologi Informasi Komunikasi desa, agarmempererat dan menjalin emosional antara SiDeKa denganmasyarakat Desa.

o Dorongan BP2DK pada pemerintah daerah dalammemfasilitasi perangkat telekomunikasi desa dan kawasan.

Page 105: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

92

HELMI SUDRAJAT

[Sukabumi – Jawa Barat]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Indonesia dibagi habis pada desa/kelurahan/nagari sehinggabila kita mengurus desa maka kita berarti mengurus negarasehingga upaya penyelesaian masalah bangsa harus di selesaikanmulai dari tingkat desa, selama ini permasalahan-permasalahan danupaya pembangunan oleh pemerintah selalu mengalami miss-konsepsi, contoh kebijakan yang tidak tepat sasaran adalah blsmyang merupakan kebijakan dari pencabutan subsidi hal inidisebabkan akibat dari pengolahan data dan pengelolaan informasiyang tidak berkelanjutan.

dari fakta tersebut sideka hadir menjadi “cara baru” dalammenyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan, kesenjangan,kesehatan dan sebagainya. melalui sideka desa akan mendapatkandata yang utuh dan dapat menentukan kondisi masyarakat danpotensi yang dimilikinya hingga desa dapat menentukan kebijakan

Page 106: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

93

yang sesuai dengan kebutuhan desanya. hingga data yang telahdiolah menjadi informasi dapat diakses oleh pemerintah daerahsampai pusat untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam mengambilkeputusan. kebijakan-kebijakan yang diambil berdasarkan informasiyang diperolah melalui sideka maka diharapkan negara menempuhjalan benar dalam merealisasikan kebijakan dalam merealisasikantujuannya. seiring dengan rencana implementasi uu desa yangmemberikan kewenangan besar kepada desa untuk mengurusiwilayahnya serta 10% dana perimbangan apbn yang secara bertahapakan segera ditransfer kedesa telah semakin membuat kita yakinbetapa sideka menjadi sangat penting untuk menunjang kinerjadesa khususnya dalam hal prinsip transparansi dan akuntabilitasserta mekanisme perencanaan dan pembangunan desa yangberbasis pada kondisi objektif, oleh karena itu melalui sideka untukmenjadikan desa sebagai garis depan kemajuan bangsa untukmenemukan momentumnya.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Mengingat sebagian besar desa masih mengalamiketerbatasan infrastruktur, sumber daya manusia yang lemah,minim wawasan, dan keterampilan teknis dalam teknologiinformasi, oleh karena itu dalam rangka menjadikan desa yangberdaulat diperlukan tenaga pendamping yang tidak hanyaprofesional (keterampilan teknis) tetapi juga memiliki kemampuanuntuk mengungkapkan secara kritis sebab-sebab yang menjadikandesa belum mampu mengembangkan potensi desanya sehingga

Page 107: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

94

desa mengalami kesulitan untuk mencapai kehidupan yang adil danmakmur.

Selain pengetahuan dan keterampilan teknis yang harusdimiliki oleh pendamping juga harus memiliki kemampuan dalammemetakan wilayah dan mengenali karakteristik manusianya hal inipenting karena dengan mengetahui karakteristik dari manusia makaakan dapat menentukan cara pendekatan serta mengetahui apa-apa saja potensi yang terdapat pada sebuah kawasan, hal ini di dapatdidapatan dengan cara bersosialisasi dan kemampuanberkomunikasi yang baik, dengan demikian pendamping desasesungguhnya ia yang hidup di desa mengalami segala sesuatu yangdialami oleh warga desa dalam kehidupan kesehariaannya. langkahpembelajaran yang dibutuhkan oleh pendamping adalah menjalanikehidupan di desa sehingga dapat melihat langsung kondisi obektifdesa dengan berbagai seluk beluk dan kesaling hubungannyasembari dilengkapi dengan pengetahuan teoritis sebagai pelengkapdalam mencari solusi untuk penyelesaian berbagai permasalahanyang dihadapi oleh desa.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Dari uraian singkat pandangan di atas tentang signifikansiSIDeKa dan kerja pengorganisasiannya maka dibutuhkan langkahkongkrit untuk mendukung percepatan SIDeKa.

- Mengidentif ikasi dan mengklasif ikasikan desa yangberpotensi untuk dijadikan pelopor dalam gerakanimplementasi SIDeKa dan segera menjalankan SIDeKa di desatersebut sebagai percontohan.

- Mendorong berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta

Page 108: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

95

(CSR Perusahaan) untuk segera terlibat dalam melakukanpembangunan infrastruktur penunjang inflementasi SIDeKa.

- Mendorong para aktivis, LSM, NGO untuk terlibat dalammelakukan pendampingan dan pembinaan sumber dayamanusia dan menggerakan kesadaran warga desa untukmemanfaatkan website desa sebagai salah media komunikasidi desa untuk penunjang proses SIDeKa.

- Menunjukan projek percontohan SIDeKa kepada SKPD terkaitdi Pemda dan DPRD bahwa desa sudah siap untuk mandirisecara informasi.

- Melakukan pengawalan dalam penyusunan regulasi di tingkatpemda sambil memperluas jaringan lingkar belajar antar desamelalui pemanfaatan website desa.

Page 109: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

96

I MADE DANAMERTHA

[Tabanan – Bali]

Dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir bahkan sampaidengan saat ini, mau tidak mau atau suka tidak suka kita harusmenyadari bahwa kita masih mengalami banyak permasalahandalam pembangunan bermasyarakat, berbangsa dan bernegaradimana masih terdapat tingginya tingkat kemiskinan, tingginyakesenjangan ekonomi, banyaknya pengangguran, tingginya korupsidari level bawah sampai level atas, belum meratanya pembangunandan mungkin masih banyak permasalahan lain yang menyebabkanBangsa Indonesia masih belum bisa disejajarkan dengan bangsamaju lainnya. Berkaca dari hal tersebut kita meyakini bahwa kitaharus menempuh “ Cara Baru “ untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada tersebut.

Permasalahan-permasalahan yang ada kalau kita cermati dankita runut terjadi akibat dari beberapa hal diantaranya diawali dariketidak akuratan data yang tersedia, ketidak merataan penyebaraninformasi, tidak transparannya informasi dan terhalangnya aksesinformasi. Oleh karena itu kita membutuhkan sebuah SistemInformasi yang berbasis masyarakat terutama masyarakat desadengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada dan

Page 110: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

97

berkembang saat ini sehingga nantinya dapat menyelesaikanpermasalahan yang masih ada dan dapat mencapai masa depanyang lebih baik. Penerapan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa) inilah merupakan “Cara Baru” yang harus dikembangkandimana menempatkan Desa di garis depan pembangunan, bukansebagai objek melainkan sebagai subjek / pelaku pembangunan,sesuai dengan amanat UU No. 06 Tahun 2014 tentang Desa dansejalan dengan Program Prioritas Pemerintah (Nawacita).

Dalam menerapkan Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa) kita membutuhkan sinergisitas antara pihak-pihak yangterlibat baik aparat pemerintahan dari jajaran pusat, daerah sampaipemerintah desa maupun masyarakat, komitmen yang sama,pesepsi yang sama serta tujuan yang sama dalam mewujudkan danmembangun Sistem Informasi berbasis Desa dan Kawasan untukmenyelesaikan permasalahan yang ada dan mencapai masa depanyang lebih baik. Tahap awal penerapan SIDeKa ini dimulai darisosialisasi pemahaman dan advokasi desa terkait denganpentingnya dan manfaat dari SIDeKa dilanjutkan dengan langkahteknis penerapan Sistem Informasi melalui teknologi informasi (IT),sehingga dipandang perlu untuk melakukan pendampingan kepadadesa (pemerintahan dasa dan masyarakat) sampai pada titik dimanadesa mampu sendiri untuk melaksanakan dan mengelola SistemInformasi Desa dan Kawasan dengan baik. Dalam rangkapendampingan desa, para Pendamping atau para Pandu harusmempunyai bekal tentang konsep dan kebijakan pelaksanaanSIDeKa dan kemampuan dalam melakukan sosialisasi, pendekatankemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan mampumelakukan transfer pengetahuan kepada para kader desa sertakemampuan teknis informasi teknologi terhadap aplikasi SIDeKa.Untuk memperoleh persepsi yang sama terhadap SIDeKa, perlu

Page 111: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

98

dilakukan pelatihan atau pembekalan baik secara kebijakan maupunsecara penerapan teknis kepada para Pandu, sehingga mempunyaikesamaan pemahaman dalam pendampingan pelaksanaan SIDeKa,disamping itu para Pandu diharapkan memiliki bekal pengetahuansosial pemberdayaan masyarakat dan pengetahuan bidangteknologi informasi untuk alpikasi SIDeKa yang dapat diperoleh paraPandu melalui buku, media, media sosial, koordinasi dan konsolidasidengan para pembimbing.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mempercepatpenerapan SIDeKa yang bermakna bagi desa dapat dilakukandengan langkah untuk mencapai target jangka pendek dandilanjutkan dengan langkah untuk mencapai target jangka panjang.

Langkah untuk mencapai target jangka pendek diantaranya :· Melakukan sosialisasi terkait kebijakan pelaksanaan SIDeKa,

dan advokasi desa terkait dengan hak dan kewajiban desadalam penerapan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

· Membuat media yang bisa dipakai desa untukmengaplikasikan SIDeKa yaitu Web Site Desa;

Langkah untuk mencapai target jangka panjang diantaranya :· Melakukan pelatihan-pelatihan kepada aparat desa dan

masyarakat terkait pelaksanaan SIDeKa, aplikasi, pengelolaanWeb Site ;

· Penataan dan pengelolaan informasi segala jenis data yangakurat dan terukur oleh pemerintahan desa sebagai awal dariketersediaan informasi data yang baik;

· Melakukan pemantauan dan pengawasan secara berkalaterkait dengan pelaksanaan SIDeKa.

Page 112: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

99

I NYOMAN BUDIARTA, SE

[Tabanan – Bali]

1.Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” dalam menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga”Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya

Sebagai anak bangsa tentu kita ingin mencapai apa yangmenjadi cita-cita kemerdekaan. Sekarang kita menyadari bahwabangsa Indonesia hidup dalam suatu tatanan dunia yang sedangbergerak, berubah, dan jarak seperti semakin dekat semakinterkoneksi akibat perkembangan IT dan pula menghadapi krisis yangsemakin dekat akibat dari menurunnya daya dukung bumi.Perkembangan ini mengakibatkan kita sebagai bangsa harus bisamengelola tindakan-tindakan kita. Pada saat inilah kitamembutuhkan cara-cara baru tentang bagaimana dalampenyelesaian masalah-masalah bangsa bisa hadir secara konkrit. Kitatentu akan membayangkan bagaimana pelayanan publiK sertaberbagai tugas pemerintahan berjalan dengan berkualitas yangdidukung oleh suatu sistem yang membantu dalam prosespengambilan keputusan dengan realitas yang ada sebagai

Page 113: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

100

konsekuensi dari keterbukaan informasi.Dalam kerangka inilah SIdeKa menjadi cara baru sebagai suatu

sistem dimana kemajuan ICT telah demikian pesat dan bergeraksecara cepat. Penggunaan IT dalam mengelola pemerintahaan baiktingkat Pusat sampai paling bawah yaitu Desa akan, mulai dan terusberkembang. Tuntutan untuk transparansi, partisipasi danakuntabilitas, dalam penyelenggaraan pemerintahan akan terjawab.Dengan berbagai aplikasi yang telah berkembang, layanan publikdimudahkan dan keterlibatan public makin besar yang akanmeningkatkan kualitas layanan publik. Dengan sebuah aplikasiberbasis teknologi informasi ini tentunya pengelolaan data daninformasi yang dibutuhkan oleh warga dan pemerintah akan denganmudah, cepat dan akurat dalam proses penyajiannya. Pada akhirnyaprogram apapun yang dilakukan oleh Pemerintah akan semakinberkualitas, berdaya guna dan tepat sasaran. Sebagai sebuah sistem,SIDeKa tidak hanya diperuntukkan bagi peningkatan layanan sebuahpemerintahaan desa, namun juga terkoneksi dengan baik,mengintegrasikan desa-desa dalam suatu jaringan, terkoneksidengan pemerintahaan di atasnya sampai di tingkat pusat.

Dalam hal inilah SIDeKa kita maknai sebagai cara barukehadiran Negara. Kehadiran Negara haruslah suatu kehadiran yangkonkrit, yakni kehadiran yang mampu menjadi jawaban atasmasalah-masalah rakyat, bangsa dan Negara. Kehadiran SIDeKaakan mampu membuat kebijakan politik menghasilkan keputusanyang benar, yaitu keputusan yang didasarkan pada pengetahuanyang luas serta sesuai dengan realitas yang ada di masyarakat.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuan

Page 114: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

101

tersebut

Posisi dan strategi pergerakan pendampingan dalam konteksprogram SIDeKa yaitu mengubah keadaan posisi desa yang mana untukperiode yang panjang posisi desa hanya sebagai objek yang tentu sajamenempatkan desa dalam posisi dan kondisi yang kurangmenguntungkan, menjadikan posisi desa lebih bermartabat ataumenjadi subyek. Melalui pergerakan pendampingan, masyarakat desadiupayakan mampu mengembangkan kemandirian dan kesejahteraanmasyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, ketrampilan,perilaku, kemampuan, kesadaran, serta mampu memanfaatkan sumberdaya melalui program kegiatan dan prioritas kebutuhan masyarakatdesa. Dalam hal ini pendampingan mempunyai tiga dimensi utama, yaitu(I) peningkatan kapasitas politik, (II) peningkatan kapasitas sosial-ekonomi, (III) peningkatan pengetahuan.

Kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pandu yaituadanya semangat, kemauan, dan kebisaan bertindak. Kemampuanini didapat melalui proses pendidikan, pengalaman berorganisasi,pengalaman bermasyarakat serta adanya empati terhadaplingkungan sosial.

3.Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

1. Perlu adanya aspek legalitas terhadap Program SIDeKa2. Perlu adanya regulasi yang jelas dalam pengelolaan Program

SIDeKa3. Penyediaan infrastuktur yg memadai4. Pelatihan terhadap SDM yang akan mengelola Program

SIDeKa

Page 115: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

102

IIN ARINTA FAHADIANA

[Rembang – Jawa Tengah]

UPAYA MEMAKNAI SIDEKA

Sejak di sahkannya Undang-undang Desa tahun 2014 lalu,maka sudah seharusnya desa mulai mempersiapkan diri untuk ikutberperan dalam pembangunan. Desa yang sebelumnya lebih banyakmenerima mulai sekarang harus mulai ikut menentukan. Namunbagaimanakah cara agar desa bisa ikut berperan dalampembangunan tadi dan bagaimanakah agar dunia luar mulai tahudan menghargai potensi desa. Salah satunya adalah denganmembangun Sistem Informasi Desa dan Kawasan, dengan carainilah desa akan dapat terbaca oleh dunia luar. Tentu saja dengansajian informasi yang bertanggungjawab. Dari sinilah desa akanmulai menapakkan kakinya. Desa dengan berbagai potensinya yangdimulai dari sumberdaya manusia, potensi alamnya, budaya maupunadat istiadatnya secara lengkap akan disajikan dan di informasikanmelalui sideka ini. Di sini desa dituntut dengan kemauan dankemampuan sendiri berusaha untuk belajar bersuara demikemandirian desanya. Dari informasi inilah yang dapat dilihatsebagai cerminan sebuah Negara. Dimana informasi dari desa-desa

Page 116: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

103

di seluruh Negara dapat terbaca dari sistem sideka ini. Tentu sajaakan mempermudah administrasi Negara yang menyangkut desa,maupun usaha peningkatan pembangunan lainnya. Sistem Sidekaini yang akan banyak membuka peluang desa untuk bisa membukapenawaran dengan dunia luar bahkan dengan Negara lain.

Sistem Informasi desa dan kawasan tentu saja harus dikeloladengan baik dan teratur jika akan menjadi sumber informasi yangbertanggungjawab. Potensi desa yang terinformasi dengan benarakan mempermudah pemerintah pusat mengarahkan programnyauntuk desa yang membutuhkan demikian pula jika ada investor dariluar yang akan ikut berperan serta membangun desa. Informasi daridesa-desa inilah yang terhimpun dalam satu wilayah yang akhirnyabisa disebut dengan kawasan. Biasanya dalam satu kawasan itumempunyai potensi yang hampir sama sebagai contoh kawasanpesisir pantai utara jawa, mempunyai potensi alam yang hampirsama, dengan kondisi geografis yang hampir sama pula. Jikapembangunan Negara diterapkan di kawasan ini tentu akan lebihditerima oleh masyarakat di kawasan tersebut. Untuk menghadirkanpusatinformasi yang bertanggung jawab tentu saja membutuhkansumberdaya manusia yang mampu, oleh karena itu untuk sistemsideka ini diperlukan pendamping di desa.

Pandu merupakan istilah yang sulit diterjemahkan, karena ituada sebagian yang lebih senang menyebutnya sebagai pendampingdesa. Seperti halnya untuk program sideka ini. Pendamping yangnantinya akan bekerja di desa sebagai orang yang membantu desauntuk menyampaikan informasi desa maka diharuskan memilikibeberapa kemampuan antara lain:

1. KepedulianSeorang pandu haruslah mempunyai rasa kepedulian yangtinggi untuk ikut berperan serta membangun desa, karena

Page 117: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

104

kalau hanya materi saja yang dipikirkan maka sebagai seorangyang merasa dirinya lebih bisa dibandingkan masyarakat desalainnya akan bekerja setengah hati jika tidak mendapatkanimbalan yang memadai

2. Ketrampilan ICT yang MumpuniSeorang pandu dituntut untuk selalu meningkatkankemampuan dan ketrampilan ICTnya karena sebagaian besarpekerjaannya akan berurusan dengan ICT, jika tidak makasistem sideka di desa tersebut tidak dapat terlayani denganbaik

3. Kemampuan public speakingPandu desa sebaiknya mempunyai kemampuanmenyampaikan informasi dengan baik sehingga masyarakatdampingan juga akan mendapatkan informasi dari luar jugasehingga akan memacu desa agar lebih maju.

Tiga kemampuan dasar tersebut paling tidak yang harus di milikioleh seorang pandu sideka agar sistem sideka yang terbangun bisatersaji dengan baik dan desa bisa merasakan manfaatnya, demikianpula dengan Negara.

Kerja pandu desa bisa disamakan dengan kerjapengorganisasian, pengkaderan, advokasi karena itu diperlukansumberdaya manusia yang mumpuni dan cukup, baik kualitasmaupun kwantitasnya. Oleh karena itu diperlukan beberapa upayauntuk mewujudkan sideka yang bermakna bagi desa, upaya tersebutantara lain:

1. Penambahan jumlah panduPenambahan tenaga Bantu untuk pandu yang sudah adasebelumnya, dengan jumlah tenaga sideka yang bekerja didesa maka informasi yang terjadi akan semakin cepattersampaikan. Dengan satu orang kordinator di tiap

Page 118: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

105

kabupaten.2. Adanya sekretariat Pandu Sideka

Karena dengan adanya sekretariat setiap ada permasalahanakan lebih mudah untuk mengkordinasikannya, sehinggacepat terselesaikan dan tidak menimbulkan miss komunikasiyang berlanjut

Demikian sedikit upaya memaknai sideka sebagai sumber informasidesa yang di harapkan dapat menghadirkan Negara melalui sistemtersebut.

Page 119: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

106

IMAM GHAZALI Ms

[Bangkalan – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang SIDEKA dalam posisinya sebagai cara barumenghadirkan Negara sedemikian rupa sehingga Negara menempuhjalan benar dalam merealisasikan tujuannya :

“Sudah lama Indonesia merdeka, tapi masih saja kemerdekaanitu tidak dirasakan oleh masyarakat,mereka hanya terbebas dariBelanda dan Jepang tidak dari Bangsa sendiri,

Masyarakat belum diberikan kebebasan untuk mengelola,mengembangkan daerah yang ditempati, walaupun sudah ada UUno 5 thn 1974, itu tidak sesuai dengan prinsip penyelenggaraanOtonomi Daerah, hal ini perlu diganti dengan Undang Undang baruyang memihak pada kebebasan masyarakat terutama masyarakatdesa, Sistim Imformasi Desa dan Kawasan yang digagas sangatmembantu masyarakat menjadi masyarakat Desa yang benar-benarmerasakan kemerdekaan, SIDEKA menjadikan masyarakatberlomba dan berkreasi bersama untuk memajukan daerahnyadengan membuka diri dan seluruh asset kekayaan alamnya, jugamenjadikan kuat dengan manajemen Desa, Sistim ini dapat menjadisarana informasi Desa dan daerah lain yang saling mendukung dan

Page 120: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

107

mendapat informasi keterbatasan dan kemajuan mereka ,sehinggabisa secara nyata dipantau oleh pemerintah pusat, PemerintahPusat dapat secara langsung mengakses perkembangan Desa tanpaadanya penyimpangan penyimpangan informasi, juga pusat secaralangsung memberikan solusi pada desa, SiDeKa membantumewujudkan kesadaran masyarakat yang dapat meningkatkankwalitas hidup dan kehidupan,sehingga mampu mengembangkankemandirian dengan meningkatkan pengetahuan ,perilaku danketerampilan, maka terciptalah masyarakat yang makmur,adil danberadab.”

2. Pandangan Tentang Posisi dan Strategi pergerakan pendampingan:

“Pendampingan memang sangat dibutuhkan untukmerealisasikan ,dan mencerdaskan kehidupan bangsa, karena tidaksemua masyarakat tahu, tidak semua masyarakat memahami,dantidak semua masyarakat mau untuk saling bahu membahu dalammemajukan taraf hidup dan kesadaran secara umum.

Dalam hal ini pendamping harus mampu :· Menguasai pengetahuan pendanpingan yg dihadapi· Menguasai wilayah yg didampingi· Mampu berkomunikasi dengan daerah masyarakat yg

didampingi· Dan Pemetaan wilayah

Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh pendamping adalahkomunikasi yang baik terhadap masyarakat dan mengajakmasyarakat menyadari pentingnya suasana baru dalanmeningkatkan kwalitas sumber daya manusia, sumber daya alam,dan peningkatan produtififas ekonomi, terutama kearifan lokal.

Page 121: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

108

Pendamping sebagai pembawa amanat untuk mencapaitujuan, harus mampu menuntun dan membawa yang di dampingisesuai dengan sistim yg dipakai.

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah langkahpercepatan dalam mewujidkan SiDeKa yang bermakna di desa.

Agar terlaksana SiDeKa di masyarakat maka :a. Mengadakan konsolidasi kepada kepala desa dan tokoh.

Menjelaskan pentingnya SiDeka bagi desa, untuk mengangkatproktifitas desa, pengembangan sumberdaya Alam, dan dapatmemciptakan kemandirian . bisa dengan silaturrahmi

b. Pelatihan pendampingan bagi masyarat DesaYaitu: dengan mengundang dua pemuda atau perwakilan desamemberikan pelatihan IT, serta menjelaskan dan memberikanpengetahuan pentingnya SiDeka dan menghadirkan tim IT,dan Dinas terkait Materi.

c. Mengajak dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah agarmendukung pergerakan pendampingan.

d. Pemetaan. Yaitu: memeta awal Desa mana yang mudah diajakbekomunikasi dan siap untuk bersama sama maju denganSiDeKa sebagai percontohan.

e. SIDEKA SIAP BEROPERASI DI DESA.

Demikian tugas ini kami buat sebagai acuan pendampingan di desapesisir .

Page 122: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

109

IQBAL ALI HUSNI

[Pemalang – Jawa Tengah]

Sistem informasi desa dan kawasan (SiDeKa) merupakanprogram strategis yang dikelola pemerintah desa gunamemepermudah akses informasi tentang hal-hal yang berkaitandengan desa yang bertujuan untuk meningkatkan/mempercepat.pembangunan desa dan kawasan sertapemberdayaan masyarakat. Dimana hak, kewajiban dan hal-hallainnya yang berkaitan dengan sistem informasi desa dan kawasantercantum jelas di dalam pasal 86 Undang-undang nomor 6 tahun2014 tentang Desa. Sehingga dari undang-undang ini bagi desa,diharapkan :

• Kedudukan desa semakin jelas dan kuat.• Desa bukan lagi sebagai pemerintahan semu, tetapi sebagai

pemerintahan masyarakat atau pemerintahan berbasismasyarakat.

• Desa mempunyai kewenangan yang jelas dan relevan dengankepentingan warga masyarakat setempat

• Desa mempunyai basis material (terutama dana) yang lebihbesar

• Satu desa, satu perencanaan dan satu anggaran

Page 123: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

110

• Desa akan menjadi lebih demokratis• Pembangunan desa akan lebih dinamis dan maju.

Pendamping atau Pandu desa sebaiknya berperan sebagai subyekaktif bagi komunitas masyarakat desa yang diharapkan mampumendampingi masyarakat hingga mereka menjadi masyarakat yangmandiri dan menjadi “dewasa”. Menurut Sutardjo (seorangpenggiat dan pemerhati desa), hal-hal yang dibutuhkan olehPendamping Desa dalam program SiDeKA (Sistem InformasiDesa dan Kawasan) adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap regulasi saatini (UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalam

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa dan

Kawasan Perdesaan5. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Analisa Sosial dalam

dinamika perubahan masyarakat6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan (Sistem Informasi,

dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh~ Droneuntuk pemetaan desa)

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa.

Adapun cara untuk memperoleh kemampuan tersebut yaitu dengandiadakannya pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang mencakupkeseluruhan materi-materi serta praktik-praktiknya yang dibutuhkan

Page 124: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

111

oleh calon-calon pandu desa.Untuk mewujudkan SiDeKa yang bermakna bagi desa

diperlukan langkah-langkah yang terencana dan terlaksana denganbaik, serta monitoring dan evaluasi sehingga dapat memberikankesan positif yang kelak dapat mengubah mindset masyarakat desauntuk menjadi bagian dari masyarakat yang berperan aktif dalampembangunan.

Page 125: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

112

IWAN KUSTIAWAN

[Tasikmalaya – Jawa Barat]

“SIDeKa” merupakan suatu gerakan untuk merubah sisteminformasi demi mencapai kemajuan desa berbasis informasi agarmudah dan cepat dalam menempuh jalan yang benar untukmerealisasi tujuannya.

Tentunya dalam mewujudkan cita-cita yang mulia ini, perluadanya informasi dan data-data yang dibutuhkan yang akandigunakan dalam mengkaji serta merumuskan strategi yang tepat,cepat serta terarah pada sasarannya. Keakurasian data sangatlahmenentukan keberhasilan strategi yang diterapkan, kesalahan datadapat mengakibatkan kesalahan fatal yang disebabkan informasiyang diperoleh berbeda dengan faktanya sehingga mengakibatkanterjadinya kesalahan dalam membuat formulasi yang akhirnyatujuan dan sasaran tidak tercapai.

Dengan adanya SIDeKa merupakan suatu gerakan untukmerubah sistem demi mencapai kemajuan desa berbasis informasiagar mudah dan cepat dalam menempuh jalan yang benar untukmerealisasi tujuannya. Dimana masyarakat di desa didorongmemberikan informasi secara sadar dan partisipatif kedalam sisteminformasi. Sehingga Desa dapat dengan mudah dan cepat

Page 126: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

113

mengakses data-data serta informasi yang dibutuhkan dalammenyusun strategi guna mempercepat pertumbuhan ekonomikhususnya masyarakat yang berada pada wilayah perdesaan. Bukanhanya itu dengan adanya sistim informasi akan terjadi transferinformasi baik dari bawah ke atas maupun dari atas kebawahkhususnya mengenai kebijakan dan informasi lainnya yangdibutuhkan desa dan para pihak lainnya.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Dalam mewujudkan tercapai tujuan SIDeKa, akan sangat sulittanpa adanya peran pendamping/pandu. Dimana seorang panduharus memiliki kapasitas, loyalitas dan kemampuan dalammemfasilitasi serta komunikasi secara baik sehingga dapatmemberikan semangat serta dorongan kepada masyarakat di desauntuk segera mengetahui dan melibatkan secara langsung dirinyadalam sistim informasi desa.

Seorang Pandu harus memiliki karakter, moral dan semagatyang tinggi sebagai modal awal dalam peranannya sebagaipendamping desa. Hal ini dapat dimiliki seorang pandu untukmengetahui keadaan serta fakta-fakta yang ada dalam ruang lingkuptugasnya. Kepedulian ini akan lahir ketika seorang pandu mulaiberinteraksi secara langsung dengan masyarakat untuk berperanaktip secara langsung apa yang dia lihat dalam kehidupan sosialsuatu wilayah perdesaan. Disamping itu kemampuan dalamberinteraksi dan melakukan pendekatan-pendekatan sosial sertaanalisa, tentunya ini dapat diperoleh dari proses pelatihan-pelatihan

Page 127: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

114

yang sesuai dengan peran dan fungsinya di desa. Pengalaman-pengalaman seorang pandu dalam sosial kemasyarakatanmerupakan nilai tambah yang dapat membantu tugas-tugasnya dantentunya dikombinasikan dengan penguatan yang diperoleh lewatpelatihan dasar.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagi desa.

1. Memberikan dorongan perubahan dengan kapasitas lewatpelatihan para Pandu yang sesuai dengan tugas-tugasnya.

2. Memberikan penempatan tugas kepada pandu ke wilayah-wilayah desa sasaran sesuai dengan daerah asalnya, yangdiharapkan sudah mengetahui keadaan kultur budaya, adat-istiadat daerahnya.

3. mengevaluasi secara rutin pencapaian pandu dalammelaksanakan tugas-tugasnya di desa.

Page 128: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

115

JEFFRY SENTANA S. PUTRA, SE

[email protected]

1. Pandangan tentang “sideka” dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara” sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sideka merupakan suatu pergerakan yang membentuksebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai salah satu saranabagi desa sehingga desa semakin punya peluang meningkatkankemajuan pembangunan dalam arti seluas - luasnya.

Sideka juga memiliki bentuk informasi yang sederhana dandapat diaplikasikan keseluruh pelosok nusantara sehinggameningkatkan nilai tambah bagi daerah dan nasional.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Kemampuan Dasar Pandu:- Memahami UU Desa (Pelatihan)

Page 129: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

116

- Mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat- Memahami Tekhnologi Informasi- Menguasai Tekhnik Pemasaran Domestik/Internasional- Menguasai Sistem Pemerintahan Desa

Strategi Pergerakan Pendampingan:- Mengadakan silaturahmi dengan Organisasi Kepala Desa- Mempresentasikan kepada Kepala Daerah (Bupati/Walikota)

sehingga tercipta MOU dlm bentuk kerjasama jangka panjang.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagi desa.

Langkah 1Sideka harus didukung dengan kebijakan pemerintah dlm

nentuk sebuah peraturan yang mengikat. Peraturan yang dapatdibuat berupa Peraturan Presiden dan seminimal mungkin dibentukmenjadi Peraturan Menteri Desa Tertinggal atau pun PeraturanMenteri Dalam Negeri.

Langkah 2Jika peraturan sudah terbentuk selanjutnya dimasing masing

daerah dapat dijadikan Perda sebagai Acuan bagi Pemerintah Desa.

Langkah 3Sosialisasikan keberhasilan dan manfaat Sideka dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga nilaiprogresnya menjadi terukur

Langkah 4

Page 130: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

117

Keberhasilan Sideka hanya dapat diukur melaluibertambahnya kemajuan terhadap masyarakat desa. SehinggaSideka menjadi kebutuhan bagi seluruh desa yang ada di nusantara.

Demikian uraian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatiandan kerjasama yg baik saya ucapkan terimakasih.

Page 131: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

118

JUNAIDI

[Banyuwangi – Jawa Timur]

1. Kehadiran negara, haruslah suatu kehadiran yang kongkrit,yaitu kehadiran yang mampu menjadi jawaban masalah-masalahrakyat, bangsa dan negara, khususnya masalah-masalah desa, olehkarena itulah POLITIK NEGARA haruslah politik yang bersentuhanlangsung dengan rakyat, sehingga politik akan menghasilkankeputusan-keputusan yang benar, keputusan yang di dasarkan padapengetahuan yang luas dan persis dengan kenyataan-kenyataanyang ada di lapangan (masyarakat).

Di republik ini masih banyak diwarnai dengan adanya importililegal yang dilakukan di daerah-daerah perbatasan, karenanyasampai saat ini Indonesia masih belum berdaulat dalam soal panganyang disebabkan adanya kelemahan sistem keamanan kawasanpantai (maritim), akibat kedaulatan pangan bangsa yang beradadalam penjajahan importasi urusan pangan dan kesejahtaraanrakyat semakin tidak jelas, hal ini tentu tidak terbatas pada rusaknyakedaulatan pangansaja, akan tetapi lebih jauh lagi kelemahanpengawasan territorial kelautan (maritim) yang mengindikasikankelemahan proteksi terhadap kedaulatan bangsa. Kalau kawasanlaut (maritim) sudah di jajahdan di injak-injakuntuk importasi

Page 132: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

119

pangan, pasti juga rawan untuk yang lainnya. Kinerja pengawasan,pengamanan kelautan negeri maritim ini harus ditingkatkan, disinilah peran SINDEKA sangat dibutuhkan untuk menjagakedaulatan NKRI.

2. a. Menguasai secara baik dan benar konsep-konsepSINDEKA.

b. Berdiskusi dengan PANDU yang lain (pandu antarkabupaten).

3. a. Intensifikasi komunikasi dan menjalin hubungan yang baikdengan masyarakat, pemerintah desa (ke atas), lembaga desa, nonlembaga desa.

b. Membangun kerjasama dengan kelompok-kelompok kecilyang ada di desa (karangtaruna, kelompok pengajian, dll).

Page 133: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

120

KHAIRUL ISHAQ

[Probolinggo – Jawa Timur]

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) merupakansebuah kreasi baru anak bangsa demi untuk menjadikan desasebagai ujung tombak pembangunan nasional meliputipembangunan sumberdaya manusia dan sumber daya alam.Keberadaan Sideka menjadi sebuah keniscayaan untuk memberikannilai tambah pada desa melalui informasi yang bisa dimunculkanselalu dan diupdate setiap saat, sehingga potensi desa akandiketahui oleh masyarakat luar desa dan bahkan masyarakatinternasional. Hal ini kemudian akan berdampak ketertarikan parastake holder untuk melakukan kerjasama dengan desa di dalamberbagai hal. Adanya Sideka akan menjadikan desa tidak lagiterkungkung, terkurung atau terpinggirkan karena kondisi geografisdesa, yang jauh dari kota, namun desa akan jauh uncul dipermukaanlewat informasi yang diberikan, desa akan mudah membangun kerjasama dengan desa lain yang mempunyai potensi berbeda dankepentingan yang sama.

Undang-undang desa yang baru saja dibentuk telahmemberikan hawa surgawi bagi desa untuk mengembangkanberbagai potensi desa melalui payung hukum yang dimilikinya.

Page 134: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

121

Disamping akan mendapatkan kucuran dana besar dengan kisaran1 milyar lebih, dalam Undang-undang Desa disebutkan Sumberpendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dariBadan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaankawasan wisata skala Desa, pengelolaan tambang mineral bukanlogam dan tambang batuan dengan tidak menggunakan alat berat,serta sumber lainnya dan tidak untuk dijualbelikan, akanmemberikan keleluasaan bagi desa untuk membangun desa secaramandiri dan bertanggung jawab.

Kendati pemerintah, media cetak, televisi dan mediaelektronik lainnya sudah banyak menyinggung, mensosialisasikan,dan mempublis keberadaan undang-undang desa, kemudianjanganlah diyakini hal tersebut mampu diserap dan dimengengertisecara menyeluruh oleh para stake holder desa, namun perlusesuatu yang lebih dari sekedar itu, yaitu perlu adanya pendampingdesa atau PANDU yang mampu mengerahkan dan mengantarkandesa sesuai dengan harapannya. Seorang PANDU Desa diharapkanmempunyai kemampuan berkomunikasi sesuai dengan bahasarakyat atau bahasa masyarakat yang ada di desa, dengan demikianPandu desa dan masyarakat desa akan berbaur dan berkelindandalam keakraban dan pemikiran demi untuk memajukan desa. Selainitu, seorang PANDU diharapkan juga mampu berkreasi untukmengupdate kemampuannya di dalam membangun relasi dengankomunitas desa dan para stake holdernya, serta berkreasi dalammengikuti perkembangan tekhnologi masa kini. Hal ini dapatdilakukan oleh seorang PANDU dengan cara sering berkomunikasiaktif dengan kelompok masyarakat lain diluar masyarakat desa,seperti kelompok bloger, LSM dan lain sebagainya.

Sepandai apapun seorang PANDU untuk berkomunikasidengan para “pemangku” desa, untuk mengajak desa bergabung

Page 135: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

122

dengan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa), namunkemudian keberadaan Sideka dirasa tidak ada nilai tambah bagi desadan warganya, maka bukan tidak mungkin desa akan menjauhibahkan menolak keberadaan Sidea. Oleh sebab itu Sistem InformasiDesa dan Kawasan (SIDeKa sebagai sebuah system pengolahaninformasi dari sebuah desa, diharapkan memberikan informasikepada masyarakat luas akan keberadaan sebuah desa, nantinyaakan menjadikan desa lebih maju lewat jalur informasi yang salingbertukar, dan komunikasi yang akan saling dibangun antar desa dankawasan.

Harapan besarnya adalah suatu potensi yang ada didesa akandiketahui oleh nasyarakat luas, sehingga akan membantu desadalam mewujudkan cita-cita dan kemakmuran masyarakatnya. Desaakan mampu dikenal dan mengenal masyarakat di luar desa dankawasan sekitarnya tentang seputar potensi yang bisa disharekepada desa lainnya. Seorang PANDU diharapkan mampu mengajakmasyarakat desa untuk maju bersama dengan cara saling bekerjasama, bergotong royong membangun desa melalui banyak hal,seperti pembangunan Badan Usaha Milik DEsa (BUM Desa) lewatmusyawarah desa, melakukan remabug desa untuk menganalisapotensi desa dan lain sebagainya.

Page 136: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

123

KHAIRUNNAS

[Aceh Barat Daya – Aceh]

“Desa adalah ibarat kaki bagi negara,jika kaki lumpuh makatubuh dan kepala tidakakan maksimal”,begitulah kutipan perkataanMohammad Yamin dan Soepomo dalam siding BPUPKI sebelummasa Proklamasi Kemerdekaan.Sebagai ‘Kaki’ bagi Negara KesatuanRepublik Indonesia, Desa tentunya merupakan elemen pentingdalam cita-cita mewujudkan Negara Indonesia yang hebat dantangguh.

Lahirnya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desasebagai bentuk pengakuan kembali oleh Negara terhadapkedaulatan dan kemandirian Desa harus kita jadikan foundasi untukmemperbaharui Sistem Tata Kelola Negara, yang kita awali denganmembangun Sistem di tingkat Desa. Sistem yang paling terpentingdibutuhkan Desa saat ini adalah suatu Sistem dimana Desa dengansegala kewenangannya dapat mengelola segala informasi potensiasset dan Data yang dimiliki oleh Desa, dan kemudianmengintegrasikannya dengan sistem perencananaan Desa yangtentunya akan menjadi rujukan utama bagi setiap pemangkukebijakan untuk membangunDesa dan Kawasan.

Pasal 86 Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Page 137: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

124

telah mengamanatkan bahwa Pemerintah berkewajibanmengembangkan Sistem Informasi Desa dan PembangunanKawasan Perdesaan. Merujuk dari isi pasal tersebut, pengembanganSistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) tidak hanya bertumpupada penyediaan alat berteknologi semata, lebih dari itu,SIDeKajuga harus menjadi cara untuk membangun kualitas masyarakatDesa dan mampu menghadirkan Negara disetiap langkah wargaDesa dalam mewujudkan cita-cita mereka.

Gagasan besar SIDeKa sebagai cara baru untuk menghadirkanNegara harus kita maknai sebagai gerakan untuk memberikankembali kemerdekaan bagi Desa. Terutama kemerdekaan Desadalam mengelola dan mengembangkan informasi terkait potensi,asset dan data yang dimiliki oleh Desa itu sendiri. Dengan SIDeKa,Desa diharapkan mampu memanfaatkan kekuatan yang merekamiliki untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Misalnyaseperti dalam hal optimalisasi penggunaan teknologi informasi,segala informasi tentang asset dan potensi Desa dapatdisebarluaskan dengan media Website Desa sehingga dapat menarikminat para pelaku kepentingan yang ingin membangun Desa danKawasan.

Dengan demikian, SIDeKa bukan hanya sekedar cara untukmewujudkan kemandirian Desa, namun jauh daripada itu, SIDeKaadalah suatu kebutuhan mutlak bagi Desa yang ingin membangunsatu tatanan di tingkat Desa dan mampu menjadi sumberkesejahteraan bagi warganya.

Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampingan

Untuk mencapai semua gagasan besar tersebut, Desatentunya tidak akan mampu berjalan sendiri dengan segala

Page 138: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

125

keterbatasan dan ketidaktahuannya. Pendampingan terhadapDesa adalah hal penting dalam tujuan pengembangan danpengelolaan Sistem Informasi Desa dan Kawasan. Kehadiranpendamping atauPanduDesa dan menjadi bagian dari Desa itusendiri adalah factor utama untuk menumbuhkan kesadaran wargaDesa dalam implementasi SIDeKa nantinya. Oleh karena itu, seorangpendamping atau Pandu Desa harus memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut :

a. Kemampuan memiliki Knowledge (pengetahuan) tentangsemua hal yang berkaitan dengan Desa, baik itu mencakupregulasi maupun informasi lainnya.Seorang PanduDesa yang memiliki pengetahuan luast entangDesa tentunya akan sangat mudah memberi pemahaman danpencerdasan kepada Desa terkait dengan kewenangan danhak Desa. Bagi seorang Pandu, kemampuan ini bisadidapatkan dengan cara memperbanyak Diskusi tentang Desadan memperkaya bahan bacaan yang berkaitan denganregulasi Desa.

b. Kemampuan Fasilitasi dan Komunikasi. Dalam pergerakanpendampingan, kemampuan ini merupakan hal penting yangharus dimiliki setiap Pandu. Seorang Pandu adalah fasilitator,dan sejatinya fasilitator akan senantiasa hadir bersama denganDesa dan cerdas dalam mengelola komunikasi dengan setiappemangku kebijakan mulai dari level Desa hingga Kabupaten.Untuk mendapatkan kemampuan ini, seorang Pandu harusmengasah diri dengan mengikuti ToT tentang fasilitasi dan bisamembangun kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

c. Kemampuan Penguasaan Teknologi Informasi yang berkaitandengan Desa.Ketika seorang Pandu bicara tentang SistemInformasi, maka sesungguhnya dia telah bicarat entang inovas

Page 139: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

126

iteknologi informasi. Dalam pengembangan SIDeKa,kemampuan ini akan dibutuhkan ketika Pandu dituntut untukmampu mendemontrasikan tools penting dalam SIDeKa,seperti pengelolaan Website, penggunaan aplikasi SistemInformasi Desa, manajemen perkantoran online bahkansampai dengan optimalisasi jejaring social. Kemampuan iniakan didapatkan seorang Pandu dengan carap elatihanTeknologi Informasi dan memperbanyak praktek dalampenggunaan teknologi yang berkaitan dengan Desa.

d. Kemampuan Manajemen Arsip dan Pelaporan. Setiapkegiatan dari proses pendampingan SIDeKa yang dilaksanakanoleh Pandu tentu harus dicatat dan didokumentasikan untukmemudahkan Pandudalam mengelola target dan rencanakegiatan. Manajemen arsip dan Pelaporan akan sangatdibutuhkan Pandu, terutama ketika ada kegiatan yangdilaksanakan bersama mitra yang mengharuskan Pandumenyampaikan Dokumentasi dan laporan pelaksanaankegiatan di Desa. Kemampuan ini bisa didapatkan Pandudengan melatih dir untuk terbiasa mencatat danmendokumentasikan setiap proses dari pendampinganSIDeKa.

Langkah-langkah Percepatan dalam Mewujudkan SIDeKa

T idak ada upaya yang lebih baik selain membangunkesepahaman antara Pemerintah Pusat, Daerah dan Desa dalammengartikan maksud dan tujuan untuk mewujudkan SIDeKa.Kesepahaman tersebut akan tercapai apabila adanya langkah-langkah sebagai berikut :

- Pertama, adanya regulasi berlevel nasional yang secara khusus

Page 140: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

127

mengatur tentang penerapan SIDeKa di seluruh Indonesiadan menjadi pijakan Pemerintah Daerah dan Desa dalammelahirkan regulasi di tingkat lokal.

- Kedua, adanya dukungan infrastruktur dari Pemerintah terkaitmemaksimalkan fungsi dan tujuan SIDeKa di Desa. Sepertiketersediaan jaringan teknologi informasi dan tools yangmemudahkan Desa dalam menjalankan SIDeKa.

- Ketiga, adanya apresiasi dan pengakuan dari Pemerintahterhadap Database (kemiskinan dan social ekonomi) tingkatDesa yang dihasilkan Desa melalui pola partisipatif danterbuka.

- Keempat, evaluasi dan revitalisasi sistem pendataan yangdilakukan oleh istansi terkait seperti BPS, Kemensos danPemerintah Daerah. Serta mengsinergikan Data base yangdihasilkan Desa dengan Data dari instansi tersebut.

- Kelima, menegaskan posisi dan kedudukan Pandu Desa dalamKeputusan Presiden atau Menteri sebagai elemen pentingdalam mengembangkan SIDeKa di Desa.

- Keenam, adanya dukungan pendampingan dan fasilitasi dariBP2DK terhadapPandu –Pandu yang memiliki kendala saatbekerja di lapangan.

Semoga dengan segala upaya dan langkah-langkah tersebut di atas,cita-cita kita dalam menjadikan SIDeKa sebagai ‘carabaru’ untukmenghadirkan ‘Negara’ segerat erwujud dan menjadi semangatbaru dalam memperkokoh Indonesia.

Demikian dan Terimakasih.

Page 141: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

128

MOH KHUSNUL KOWIM

[Pekalongan – Jawa Tengah]

SIDEKA ; MENEBAR VIRUS BANGGA PADA DESA

Pendahuluan; Menyambut Kembalinya Negara

Ada adagium yang melekat di masyarakat berbunyi, “negarahanya hadir ketika pengurusan KTP”. Adagium tersebut munculsebagai respon atas kekecewaan sebagian besar masyarakatterhadap negara. Pasca Indonesia merdeka, yang merupakan simbolterbentuknya negara Indonesia (NKRI), rakyat optimis dan menaruhharapan besar negara ini akan menjadi negara besar. Indonesiamemiliki segala yang dibutuhkan oleh manusia dan negara di duniayang bisa memakmurkan dan menyejahterakan rakyatnya.

Optimisme itu kini berbalik menjadi psimisme yang merangseksetiap pikiran masyarakat. Problem di setiap bidang mulai ketidak-adilan hukum, kemiskinan, perpolitikan, pendidikan, lingkungan dansektor lain menjadikan masyarakat seakan berhenti berharapterhadap negara. Namun, pemerintahan Jokowi-JK bersama NawaCitanya yang menawarkan cara baru menghadirkan negara ditengah-tengah masyarakat mengembalikan optimisme masyarakat.

Page 142: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

129

Butir pertama Nawa Cita yang berbunyi “Menghadirkankembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikanrasa aman pada seluruh warga negara” adalah sangat tepat. Rumuspertama itu dipahami sebagai pondasi untuk memberikan keyakinankepada masyarakat untuk memiliki kembali negara. Dengan begiturakyat tergerak untuk bersama pemerintahan baru bekerja untuknegara dan bangsa sebagaimana jargon Jokowi; “kerja-kerja-kerja”.

Pandangan tentang Sideka

Beragam cara untuk menghadirkan negara dalam kehidupankita, sebelumnya kita tahu bahwa pemilihan umum (pemilu)langsung adalah cara setiap rakyat untuk menentukan sendiri nasibbangsanya. Kesuksesan pemilu harus diduplikasi semangatnyadalam program-program lain dalam rangka untuk menghadirkannegara di setiap rakyat. Di era informasi ini, teknologi informasi (IT)lah yang tepat untuk diterapkan untuk menunjang kebutuhanmasyarakat di berbagai bidang. Baik itu pendidikan, pemerintahan,kebudayaan, sosial dan sebagainya.

Untuk itu, sejak hadirnya UU no. 6 tahun 2014 tentang Desa(UU Desa) yang menjadi angin segar bagi kemajuan desa, dirasapenting untuk segera direalisasikan. Terlebih pada upayapenyelenggaraan pemerintahan yang baik dengan mengoptimalkanpenggunaan teknologi (TI). Optimalisasi IT yang berwujud dalamrumusan Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) yang diaturdalam UU Desa menjadi senjata ampuh untuk menjadikan desa lebihmaju.

Alvin Toffler pernah berpesan, “Siapa yang menguasaiinformasi, Dialah yang akan menguasai dunia”. Dengan demikianbenar, jika UU Desa mengamanatkan kita untuk mengoptimalkan

Page 143: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

130

informasi dengan IT. Bahwa salah satu sebab tidak majunya sebuahdesa/ kawasan adalah minimnya informasi, baik yang masuk ataupunkeluar. Sejauh ini informasi hanya dikuasai oleh mereka yang beradadi kota dengan segenap dukungan teknis dari pemerintah danswasta. Desa jauh tertinggal. Oleh karena itu SIDeKa adalah solusitepat untuk memajukan desa.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan

Meminjam jargonnya pak Jokowi, “Jokowi adalah Kita”, posisipandu adalah bagian dari masyarakat yang bersinergi denganpemerintah. Kehadiran pandu tidak eksklusif sebagai manusia yangmenguasai IT, namun yang lebih harus ditonjolkan kapasitas sebagaipandu Sideka adalah pada kapasitasnya memasyarakatkanteknologi informasi dalam segala aspek yang berdaya guna.

Masih bisa dihitung dengan jari orang yang tahu dan pedulidengan IT dan menggunakannya untuk kepentingan bersama danlebih luas lagi kepentingan membangun desanya. Remaja kita sudahbanyak yang memakai gawai canggih, namun mereka hanyamenggunakannya untuk komunikasi dalam ruang personal dankelompok. Belum kita lihat segelintir pemuda yang berhimpun untukmengoptimalkan kemampuan bercerita di media sosial untukmenceritakan desanya kepada dunia. Mereka tidak lagi harus malumenyebut asal muasalnya. Dengan SIDeKa pemuda desa akanmenjadi bangga dengan desanya.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa

Ada dua pendekatan setidaknya untuk merealisasikan

Page 144: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

131

percepatan dalam mewujudkan SIDeKa. Pertama, dengan carakonvensional. Yakni menjalin MoU dengan kepala daerah untukmendorong para pejuang desa menerapkan SIDEKA. Pendekatandengan kepala daerah bisa dilakukan melalui pendekatan terhadapdinas terkait dalam hal ini adalah Dinas Komunikasi dan Informasi.Tak cukup itu, harus juga mengajak organisasi masyarakat yangconcern di bidang IT (Di Pekalongan namanya Pusat KomputerMasyarakat (PUSKOMAS) dan Relawan Inovasi (RELASI). Sayasudah berkomunikasi dengan keduanya. Kabar gembiranya, merekamendukung penuh dengan adanya SIDEKA dan siap mengawalhingga ke kepala daerah. Tak berhenti disitupendekatan terhadapcamat hingga kepala desa adalah bagian perjuangan pandu.

Kedua, dengan gerakan di luar pemerintahan. Jalur ini bisaditempuh melalui media yang kini banyak digunakan olehmasyarakat. Yakni mengoptimalkan jejaring sosial denganmenularkan virus bangga menjadi desa. Langkah ini bukan dalamposisi planing B, namun langkah wajib sembari menempuh jalurformal. Langkah lain yang bisa ditempuh adalah denganmenggandeng mahasiswa. Kaum intelektual merupakan sasaranempuk untuk digandeng. Mengingat visi SIDeKa adalah bernafaskansosial yang minim kepentingan. Di Pekalongan kami juga banyakmenjalin komunikasi seperti HMI, PMII, IMM, IPNU-IPPNU, IPM danorganisasi kepemudaan lainnya. Merekalah ujung tombak dariperjuangan dari bawah dan harapan rakyat, sehingga cita-cita parapendiri bangsa bisa tercapai, berdaulat di bidang politik, berdikaridi bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.Semoga.

Page 145: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

132

M ZAENAL ARIFIN

[Blitar – Jawa Timur]

Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan”(SIDeKa) dalam Posisinya sebagai Cara Baru dalamMenghadirkan “Negara”

Berbicara Desa yang terbesit pertama kali di benak kita adalahKelompok masyarakat yang lemah, tidak memiliki SDM yangmemadai, tidak mampu mengelola aset yang ada dan tidakmemahami IT dan tidak mampu memanfaatkan sebagai salah satusumber informasi. Dengan begitu banyaknya stigma yang melekatpada desa maka perlu adanya pembaharuan ditingkat kapasitas parapelaku di desa agar terkikis stigma tersebut.

Hadirnya UU Desa No 6 tahun 2014 bisa menjawab segalapersoalan yang ada desa, bila kita cermati di dalam UU ini adabeberapa kontruksi dalam membangun desa antara lain

1. Eksistensi desa dan desa adat2. Penguatan kelembagaan desa3. Penguatan sumber ekonomi desa4. Pembangunan desa dan kawasan perdesaan

Meretas uraian di atas, sebenarnya didesa sudah memiliki SDA, SDM

Page 146: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

133

dan IT. Namun Desa belum mampu menggunakan dengan Optimal.Oleh karena itu perlu sinergis itas antara potensi yang ada tersebut.Perlu memahami budaya sosial ekonomi yang ada di desa, Bisadikatakan masyarakat desa pada usia 17 sd 45 tahun menggunakanhandphone. Dan hanya sebagian saja yang menggunakan alattersebut sebagai alat untuk mengakses informasi internet,walaupun ada yang mengakses internet hanya sebatas untukchatting FB,BBM dan WA dsb. Berbicara SIDeKa perlu merubahmindset masyarakat yang belum akrab dengan dunia internet(SIDeKa) agar masyarakat merasa butuh SIDeKa sebagai wahanainformasi yang sangat penting. Dapat dikatakan “Negara “ hadir didesa bila masyarakat sudah menggatakan “Alhamdulillah Ya Tuhan,dengan SIDeKa hasil tangkapan ikan ku harganya baik, pengepultidak ngemplang harga lagi”. Atau Terimakasih SIDeKa dengankehadiranmu semua hal tentang harga kebutuhan dan hasil produksisudah dapat saya informasikan melaluimu dan pembeli bisakomunikasi dengan komunitasku.

Pandangan tentang Posisi dan Strategi PergerakanPendampingan.

Desa yang memiliki hak asal usul dan diberi kewenangan untukmengurus dirinya, juga desa telah berkembang secara dinamisberbagai bentuk budayanya sehingga perlu adanya perlindungandan pemberdayaan agar bisa kuat mandiri dan sejahtera denganhidup berdemokrasi. Di samping itu desa harus sebagai subyekpembangunan dalam mengakses semua aspek informasi di dalamaktifitas membangun desanya melalui SIDeKa.

Page 147: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

134

PANDU DESADari uraian di atas perlu adanya pendampingan desa yang kita

sebut Pandu Desa. PANDU DESA yang fungsi Utamanya adalahsebagai Pemandu langsung Sistem Informasi Desa dan Kawasanbaik pada Pemerintahan Desa maupun pada Masyarakat Desa.

MENGAPA SIDeKa MEMBUTUHKAN PANDU DESA?Sebagian besar pemerintahan Desa dan masyarakat desa

belum mampu mengeksplorasi potensi yang ada desa dan bahkantidak mempunyai kekuatan tersebut. Untuk itulah memerlukanPANDU DESA untuk memperjuangkan ketidakmampuannyamenggali dan mengelola potensinya.

Dengan potret desa yang demikian maka PANDU DESA harusmemiliki Kemampuan dasar sebagai PANDU DESA:

1. Memiliki kompetensi dan kapasitas koqnitif (pengetahuan)yang dalam dan luas di bidangnya khususnya tentangPemerintahan Desa dan IT (SIDeKa).

2. Memiliki komitmen, profesional, motivasi serta kematangandalam pelaksanaan tugasnya.

3. Memiliki kemauan yang sangat kuat untuk membagi apa yangdianggapnya baik bagi orang lain

4. Memiliki kemampuan dalam mengumpulkan data,menganalisis dan identifikasi masalah.

5. Memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi ataumembangun hubungan dengan orang lain.

6. Memiliki kemampuan berorganisasi dan mengembangkankelembagaan (SIDeKa).

USULAN :Langkah dalam percepatan mewujudkan SIDeKa yang

Page 148: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

135

bermakna di desa perlu merubah mindset program. Program yangselama ini berjalan adalah dengan komposisi 80% untuk menyiapkanperangkatnya sedangkan buat SDM hanya 20%. Sehingga banyakprogram tersebut tidak berjalan karena alatnya rusakdisebabkankan tidak siapnya SDM dan tidak terbangunnya budayapenggunaan IT. Oleh karena itu saya menggusulkan PERTAMAterkait anggaran bahwa 80% untuk menyiapkan SDM, budaya, dantradisi IT pada masyarakat, agar masyarakat senang dan akrabdengan IT SIDeKa sehingga terjadi sinergis SDA, SDM dan SD IT(Sumber Daya IT) di masyarakat. Dan 20% untuk menyiapkanperangkat IT software dan Hardware nya. Usulan saya yang KEDUAadalah adanya “MALAM KEAKRABAN DENGAN SIDeKA”.

TERIMA KASIH

Page 149: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

136

RADA MARUDUT SINAGA

[Medan – Sumatera Utara]

Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Bahwa Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)diwilayah pesisir mestinya sudah harus dikembangkan keseluruhwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Denganmemanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dapatmempermudah transformasi kebijakan-kebijakan dariPemerintahan yang di pusat ke pemerintahan di Desa, jugasebaliknya apa yang di butuhkan pemerintahan Desa dapat dengancepat diketahui oleh pemerintahan di pusat. Disisi lain SistemInformasi Desa ini juga dapat memudahkan kita melihatperkembangan suatu Desa setiap saat, apa yang terjadi di Desamasyarakat umum dapat dengan mudah mengetahuinya.

Kehadiran Sistem Informasi Desa ini akan sangat membantuperan pemerintah (Negara) dalam mengetahui perkembangansetiap Desa di seluruh Indonesia terlebih di kawasan pesisir, dan

Page 150: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

137

bertindak atas apa yang dibutuhkan masyarakat Desa. Karnakemajuan suatu Negara dapat diukur dari perkembanganmasyarakat yang tinggal dipedesaan (pesisir).

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut

Posisi Pandu dalam pergerakan pendampingan desa adalah:1. Berpihak dan mementingkan kepentingan Bersama

(kepentingan Desa)2. Pandu juga harus Bertanggungjawab pada Masyarakat diDesa

(Pesisir)3. Adanya proses saling belajar antara Pandu dengan Masyarakat4. Setara atau tidak membeda-bedakan status sosial seorang

Pandu dengan masyarakat5. Mengutamakan Musyawarah sebagai media komunikasi

dalam mengambil setiap keputusanStrategi pergerakan pendampingan:

1. Pandu harus menempatkan masyarakat Desa (Pesisir) sebagaisubjek (pelaku utama) dalam menentukan masa depannya

2. Pandu harus bertumpu pada potensi dan kemampuan sumberdaya masyarakat

3. Untuk kemajuan suatu desa (pesisir) Pandu harus mengacupada kepentingan dan kebutuhan masyarakat desa itu sendiri.

Kemampuan dasar seorang Pandu dan cara mendapatkannya:1. Pandu mudah bergaul dengan masyarakat yaitu dengan

sesering mungkin berinteraksi langsung dengan masyarakat.2. Peningkatan Kapasitas seorang Pandu yaitu dengan mengikuti

Page 151: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

138

pelatihan-pelatihan pendampingan masyarakat.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa

1. Berkerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah danpemangku kepentingan

2. Mengaktifkan Pandu-Pandu Desa yang sudah dilatih

Page 152: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

139

MISBAHUL MUNIR

[Probolinggo – Jawa Timur]

SIDEKA, HARAPAN BARU

Akhir-akhir ini desa menjadi pembahasan umum dan menarikdi Indonesia. Hal ini erat kaitannya dengan Undang-Undang Desayang baru saja telah disahkan oleh DPR RI. Selain mengembalikankedaulatan desa dengan memelihara dan melestarikan seluruh adat-istiadat desa, pokok bahasan yang sangat menarik lainnya adalahtentang otonomi desa beserta anggarannya dan yang tidak bolehluput dari perhatian masayrakat Indonesia adalah adanya SistemInformasi Desa. Dengan adanya Sistem Informasi Desa, diharapkanseluruh desa di Indonesia bisa terus selalu berinovasi untukmemajukan desanya. Selain itu Negara bisa mengetahui secaralangsung kondisi, posisi dan perkembangan desa tersebut. Dengandemikian kehadiran Negara bisa dirasakan oleh seluruh Rakyat diIndonesia, karena Negara mengetahui betul tentang Desa tersebutmelalui Sistem Informasi Desa yang di sajikan oleh desa yangbersangkutan.

Sehubungan dengan pentingnya Sistem Informasi Desa makasangat perlu seluruh desa di Indonesia di fasilitasi untuk bisa

Page 153: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

140

menggunakan system informasi yang murah, mudah, cepat danakurat. Salah satu Sistem Informasi Desa yang sangat fenomenaladalah SIDEKA (Sistem Informasi Desa Kawasan) yang dilahirkanoleh Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa Kawasan (BP2K) Jakarta.Sistem Informasi ini paling tidak sudah memenuhi kreteria yangsangat di harapkan atau sudah sangat ideal untuk saat ini. Denganadanya Sideka, maka harapan baru untuk penataan desa ke depanakan semakin baik dan yang penting adalah sebagai salah satu carauntuk menghadirkan Negara ke Desa. Kalau Sideka ini sudah bisa diakses dan digunakan oleh seluruh desa di Indonesia, maka kehadiranNegara di tengah-tengah masayarakat akan semakin terasa.Harapan umum dari masayarakat adalah bagaimana Negara bisahadir saat dibutuhkan, dan ini bisa dijawab dengan Sideka.

Kehadiran Sideka tentunya sangat berarti bagi seluruh Desadi Indonesia, karena sangat membantu dalam proses percepatanpembangunan yang diharapkan di desa tersebut. Disisi lain, Negarabisa mengetahui secara jelas perkembangan sebuah desa termasukdata potensi yang dimiliki, sehingga Negara bisa dengan cepatmemetakan pembangunan secara nasional dengan cepat dan tepat,yang pada akhirnya seluruh pembangunan di nikmati oleh seluruhmasayarakat Indonesia. Sideka merupakan salah satu ihtiayar untukmenemukan cara baru dalam menghadirkan Negara di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, maka Sideka sangat perlu untukterus disosialisasikan dan dikembangan serta di sesuaikan denganperkembangan zaman, sehingga Sideka selalu bisa menjawab danmemebrikan solusi terbaik bagi setiap Desa di Indonesia.

Untuk mengawal Sideka sampai ke Desa-Desa di seluruhIndonesia, mak perlu adanya pendampingan yang terus menerussehingga SIdeka bisa diterima dengan baik oleh masayarakat desa.Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam proses pendampingan

Page 154: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

141

diperlukan seorang pendamping yang tangguh, tahan banting,tidak mudah mengeluh, professional dan bertanggung jawab.Kehadiran pendamping di desa-desa sebagai Tokoh Pandu Desadiharapkan bisa mempercepat kehadiran Sideka di Desa.Pendampingan yang selau dilakukan terus menerus danberkesinambungan serta terjadwal sangat memudahkan Sideka didi terima oleh seluruh desa di Indonesia. Oleh karena itu makapeningkatan kemampuan pendamping sangat dibutuhkan, sepertikemampuan berbahasa dan berbicara dengan bahasa mereka yangsangat mudah dicerna, kemampuan bernegosiasi dan tidak berbelit-belit, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan meyakinkanorang, serta kemampuan untuk menjaga penampilan dan sikap.

Pada intinya seorang pendamping harus memiliki kemampuanberorganisasi, manajerial, leadership, skill serta mampu menjadiseorang negosiator dan tim loby yang sangat tangguh. Oleh karenaitu maka seorang pendamping memerlukan sebuah panduan tugas-tugas kerja serta kode etik dalam menjalankan tugasnya, sehinggatidak melenceng terlalu jauh dengan apa yang diharapkan. Gariskomando sebagai pusat informasi juga harus jelas sehingga dalamkeadaan darurat, seorang pendamping bisa memiliki orang yangdiajak untuk berkoordinasi, komunikasi, konsultasi serta selalumemberikan alternative-alternatif lain yang memberikanpencerahan kepada pendamping sehingga selalu menemukan caradan jalan lain menuju ke arah yang telah ditetapkan. Dengandemikian maka Sideka akan terus hidup di seluruh Indonesia dandengan demikian desa-desa kawasan akan cepat berkembang danmuncul dengan seluruh potensi yang dimiliki.

Langkah-langkah lain yang sangat penting untuk dilakukandalam proses percepatan Sideka ke desa-desa antara lain :

1. Adanya pendamping yang selalu hadir saat dibutuhkan

Page 155: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

142

sehingga betul-betul menjadi menjadi pandu desa2. Pemberdayaan Pandu Desa yang telah diadakan pembekalan

awal terutama tentang penguasaan program Sideka olehPandu Desa.

3. Aplikasi Sideka harus cepat dan mudah diakses oleh desa-desadiseluruh Indonesia tentunya dengan biaya murah meriah.

4. Harus ada evaluasi dan koordinasi terus menerus antara Desa,Pandu Desa dan BP2DK dalam mengawal Sideka, sehinggaDesa merasa diayomi, dibina dan diarahkan dalammenggunakan Sideka.

5. Adanya respon yang sangat cepat dalam setiap menerimakeluhan dan pengaduan.

Dengan adanya Sideka disetiap desa, maka harapan baru untukpembangunan desa yang berkelanjutan akan cepat tercapai. Sidekaadalah harapan baru untuk menata masayarakat pedesaan diIndonesaia dimasa yang akan dating. Sideka, harapan baru baiIndonesia.

Page 156: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

143

MISRIATUL HIKMAH SPd.I

[email protected][Lamongan – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Pandangan umum yang dapat digarisbawahi sejakdisahkannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan sikapoptimisme yang tinggi bahwa telah tiba saatnya desa bergeraksebagai subjek pembangunan yang berdaulat dan masyarakathokum yang mempunyai ketentuan untuk mengatur, menguruskepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat berdasarkanprakrasa desa tersebut, oleh karena itu desa memiliki ruangkesempatan yang luas untuk tumbuh dan berkembang sebagaikekuatan yang mendorong percepatan pembangunan di Indonesia.Dalam Upaya untuk menempuh jalan pembaruan desa tentunyamembutuhkan langkah-langkah untuk memperkuat desa setidaknyakini desa memiliki posisi dan tanggungjawab yang sangat besar.Oleh sebab itu desa berhak atas ruang kesempatan yang lebih luasdalam meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik, efektif dan

Page 157: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

144

efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut sudah seharusnya desakini memulai melakukan pengembangan tata perencanaan,penganggaran, pelaksanaan pembangunan yang akuntabel dantransparan serta di ikuti oleh penguatan kapasitas pemerintah desasebagai penunjang pelayanan publik termasuk didalamnya hakuntuk mendapatkan informasi pembangunan merupakan langkahawal untuk menjadikan desa sebagai subjek pembangunan yangditandai dengan partisipasi aktif masyarkat desa.

Desa sebagai realitas historis sosio-kultural itu kini beroperasidalam tata kedaulatan & jurisdiksi tata-negara modern, Desa sebagaikomunitas sosio-kultural dan keanggotaan seorang di dalamnyatidak lenyap, namun dalam kedaulatan tata-negara modern dengan„kewarganegaraan (citizenship) sbg identitas keanggotaan, statuskomunitas sosio-kultural desa secara legalformal “di-absorbsi”dalam bangunan kedaulatan baru ini.

Sedangkan Fungsi pelayanan publik adalah salah satu manfaatdasar dari SIDeKa bagi desa, selain untuk mendukung perencanaanpembangunan desa dan pemetaan potensi/sumber daya desa.Dengan berjalannya fungsi dasar pelayanan publik, diharapkanSIDeKa bisa lebih terkomunikasikan keberadaan dan manfaatlayanannya bagi masyarakat desa.

Tujuan umumnya untuk melakukan pengembangan jaringanSIDeka di tingkatan desa pesisir sehingga mampu melasanakanpengembangan teknologi didesa yang bisa di nikmati dan diaksesoleh desa, kecamatan dan kabupaten dalam pembuatan beritaperkembangan desa tersebut.

Tujuan khusus hasil pengembngan teknologi di tingkat desamampu dinikamati oleh semua kalangan agar mengerti mengenaiperkembangan yang ada di daerah pesisir.

Potensi yang bisa dilihat di Desa Dengan adanya penelitian

Page 158: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

145

untuk pemetaan wilayah pesisir dan laut dalam pengembangandan pengelolaan sumberdaya perikanan berdasarkan kapasitas dandaya dukung sumberdaya alam. Sebagai landasan pengaturanmanajemen pengelolaan sumber daya perikanan.Penelitian ini dapat memberikan:

a) Tersedianya data dan informasi menyangkut penggunaanlahan di wilayah pesisir dan laut yang ada pada saat ini,meliputi komoditas, teknologi, potensi pengembangan yangtersedia, serta keberadaan sarana dan prasarana pendukung.

b) Memantapkan sistem data base untuk pengelolaan kawasanpesisir dan laut bagi keperluan pemerintah daerah dan pusatserta investor swasta.

c) Memantapkan batas kawasan pesisir dan laut berdasarkanekosistem untuk berbagai tipe seperti ekosistem tambak,ekosistem mangrove, ekosistem terumbukarang danekosistem padanglamun.

d) Gambaran tingkat teknologi yang tepat guna dan sesuai bagipilihan jenis spesies/komoditi serta komoditi wilayah.

e) Menyusun konsep penataan ruang kawasan pesisir untukpengembangan pertambakan dan penangkapan ikan.

f) Menyusun konsep pengembangan kawasan sentraproduksiperikanan yang diunggulkan dalam upaya pemerataanpembangunan perikanan dalam artiluas sebagai kegiatanusaha untuk peningkatan nilai tambah produk primer yangdihasilkan.

Dalam UU Desa pasal 86 ayat 2 menyatakan bahwa “Pemerintahwajib mengembangkan sistem informasi desa dan pembangunankawasan perdesaan” dan pada ayat 6 dinyatakan “PemerintahDaerah Kabupaten menyediakan informasi perencanaanpembangunan Kabupaten untuk Desa”, dalam hal ini kita

Page 159: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

146

menyaksikan bahwa sesungguhnya Negara diarahkan untukberpihak pada desa dengan menjadikan desa sebagai wilayah yangmemungkinkan masyarakat desa dengan seluruh sumberdaya yangdimilikinya memfungsikan peran strategis dengan menjadi bagiandalam usaha percepatan pencapaian cita-cita proklamasikemerdekaan. Dalam pengembangan teknologi di tingkatan desaitu masih sangat dibutuhkan bagi masyarakat karena di dalammasayarakat itu masih terdapat banyak sekali potensi yang tidakterpublikasikan sehingga membuat minim bagi mereka mengenaiinformasi yang dari luar. Dengan adanya pelatihan atau pembuataninformasi yang bertaraf teknologi sangat di inginkan bagi merekaagar bisa memenuhi apa yang belum bisa di lakukan oleh mereka.Adanya bentuk sebuah informasi bahwasannya Masayarakatnelayan untuk Usaha penangkapan ikan laut di KabupatenLamongan terpusat di beberapa titik perairan Laut Jawa padawilayah Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran yang memiliki5 (lima) Tempat Pendaratan Ikan (TPI), yaitu mulai dari arah timurke barat (Weru, Kranji, Brondong, Labuhan dan Lohgung). Dilihatdari produksinya paling tinggi adalah Pelabuhan PerikananNusantara Brondong yang mencapai kurang lebih 100 ton/hari,dibandingkan dengan keempat pangkalan pendaratan ikan yang lainyaitu Weru, Kranji, Labuhan dan Lohgung yang hanya mencapai 10ton/hari agar bisa disampaikan melalui Sisitem Informasi Desa danKawasan (SIDeka).

Penyeragaman (bagian menimbang UU No.5 tahun 1979menyatakan: bahwa sesuai dengan sifat Negara Kesatuan RepublikIndonesia maka kedudukan pemerintahan Desa sejauh mungkindiseragamkan, dengan mengindahkan keragaman keadaan Desa danketentuan adat istiadat yang masih berlaku untuk memperkuatpemerintahan Desa agar makin mampu menggerakkan masyarakat

Page 160: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

147

dalam partisipasinya dalam pembangunan dan menyelenggarakanadministrasi Desa yang makin meluas dan efektif),

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Pandangan tentang posisi pergerakan pendampingan adalah:Untuk mendorong upaya peningkatan kesejahteraan

masyarakat desa melalui loncatan-loncatan yang signifikan dari“keterisolasian” dengan mendorong optimalisasi sistem informasidan teknologi, sehingga desa lebih leluasa menggali berbagaipotensi sumber daya untuk di kembangkan lebih lanjut melaluihubungan terintegrasi dalam desa, antar desa dan kawasan. Sebagaiupaya mendukung pengembangan SIDeKa sekali lagi peranpendamping atau tenaga professional menjadi penting dalamproses tersebut, mengingat kondisi SDM di desa secara umum masihkurang memadai dalam pemanfaatan berbagai perangkat dalamkonsepsi SIDeKA. Ada banyak kualifikasi keahlian yang harus dimilikioleh para pendamping desa seperti penguasaan atas berbagaiteknologi informasi yang dibutuhkan dalam konsep SIDeKA, sepertipenguasaan pengelolaan informasi desa, penggunaan aplikasi tatakelola pemerintahan desa serta pemanfaatan media sosial dalammewujudkan transparansi dan keterbukaan informasipembangunan desa yang partisipatif dan demokratis. Maka kamidibutuhkannya fasilitas bagi para pendamping desa dalampenguatan kapasitas dan peningkatan berbagai keterampilan yangberkaitan dengan program pengembangan SIDeKA, sehingga padagilirannya para pendampingpun dapat menularkan ilmu dan

Page 161: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

148

pengetahuannya di desa dampingannya masing-masing.

Strategi pergerakan pendampingan adalah :1. Persiapan

Dengan melakukan koordinasi dulu melalui tingkat desa tukmelihat kesiapannya, mengukur kapasita desa supaya bisadilibatankan dalam pendampingan desa mengenai SistemInformasai Desa dan Kawasan (SIDeka), khususnyapengembangan teknologi di desa. Kalaupun desa tersebuttidak mau untuk di dampingi, maka sebagai Pandu harus bisamengkomunikasikan lagi ke desa lainnya dengan sistem cepatdan setelah semua selesai pengoordiniran di tingkat desamaka pandu akan mengkomunikasikan ke pihak kecamatanbahwasannya ada beberapa desa yang akan dilasanakanpendampingan mengenai SIDeka sehingga pemerintahkecamatan mampu mengkoordinir tingkat desa.

2. Pelaksanaan PendampinganSedangkan pelaksanaan pendampingan ada beberapalangkah mulai dari tingkat desa sampai di tingkat kabupaten.Ø Melasanakan Workshop.Ø Meningkatkan kapsitas warga dan perangkat agar bisa

menguasi teknologi informasi desa “menjadi pencariinformasi tentang desa”.

Ø Pelatihan pengelolaan website desa dan penggunaanmedia sosial untuk meningkatkan peran serta masyarakatdesa dalam mewujudkan pemerintahan yang transparandan akuntabel.

Ø Melasanakan Lokakarya di tingkat KabupatenØ Adanya pertemuan forum multistakeholder untuk

mempertemukan pemerintah desa dengan pihak

Page 162: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

149

kecamatan dan pihak SKPD yang terkait di tingakatankabupaten, agar ada kerjasama yang baik dan pemerintahkabupaten lamogan mengetahui kalau desa yang ada dikecamatan tersebut mendapat pendampingan mengenaiSistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeka).

Ø Melakukan Pelatihan untuk pengetahuan tentang internetbagi desa.

3. Penguatan PendampinganKemudian kalau langkah-langkah tersebut sudah bisadilakukan untuk penguatan di tingkat kabupaten sebagaiproses tahapan pendampingan. Maka perlunya komunikasiaktif dengan stakeholders dan membuat forum di tingkatandesa agar masyarakat yang ada di desa tersebut tau semuakhususnya pemerintah desa dan mulai melakukanpendampingan untuk menggali potensi yang ada desatersebut dan setelah kegiatan tersebut dilasanakan pandumulai memahami mengenai desa tersebut sehinggamemudahkan kita untuk melakukan pendampingan,memahami mulai dari adat istiadata, ekonomi desanya dankebijakan atau aturan-aturan yang sudah dibuat oleh desatersebut, mengetahui berapa masyarakat yang di desatersebut menjadi nelayan, tambak, petani dan yangberpergian ke luar kota (memahami profil desa). Untukmendukung program pengembangan SIDeka mengawalpemerintah agar menfasilitasi jaringan internet di tingkatandesa.

Bagaimana cara mendapatkan kemampuan tersebut adalah :Dengan cara belajar mengikuti beberapa pelatihan mengenai

strategi pendampingan dan pemahaman tentang desa dengan

Page 163: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

150

melasanakan strategi untuk mengaktifkan kesadaran yang kritisuntuk membantu masyarakat dalam melasanakan pembangunandesa maka pendamping membutuhkan beberapa cara :

Ø Pengetahuan dan Pemikiran mendasar mengenai Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa.

Ø Mengetahui dan memahami tentang sejarah desa (profildesa).

Ø Mengetahui tentang pembangunan dan perkembangan desa.Ø Mengetahui Keterampilan,Sikap dan tata cara /adat istiadat

desa.Ø Membikin keterampilan dalam pelatihan pengelolaan media

informasi desa.Ø Mendapatkan pelatihan teknologi sistem informasi dan

teknologi.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Langkah Percepatan dalam Mewujudkan SIDeka yaitu :Pada dasarnya data SIDeKa akan melasanakan kemudahan

dalam penggunaan sistem informasi bagi desa, terkait dengankebijakan desa dan strategi untuk pengembangan kawasan desatersebut. Dengan langkah pecepatan sebagai berikut :

Ø Membangun jaringan di tingkat Desa, Kabupaten dan Provinsi.Ø Melihat kapasitas desa peisir agar bisa mengembangkan

percepatan dalam sistem informasi.Ø Menggali informasi tentang desa pesisir.Ø Mengumpulkan data mengenai desa pesisir.Ø Berkomunikasi atau koordinasi dengan tingkat desa ,

kecamatan dan kabupaten.

Page 164: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

151

Ø Memberi pelatihan tentang sistem informasi di desa.Ø Melasanakan sosialisasi mengenai SIDeka di desa.Ø Mewujudkan desa yang maju di sistem informasi.Ø Menguatkan jaringan desa yang sudah ada.Ø Adannya perkembangan infomasi di desa pesisir.Ø Melasanakan Workshop di tingkatan kabupaten.

Dalam pelaksanaan langkah-langkah tersebut maka SIDeka akanlebih mudah lagi untuk dikembangkan dengan adanya bentukkesadaran masyarakat menempakan sistem informasi sebagai titikpenting dalam keseluruhan pergerakan desa untuk membangundesa, perlunya keterampilan dalam menghimpun, mengelolahmenggunakan informasi baru dan desa mampu mempurgunakansemua informasi menjadi elmen penting untuk diakses oleh desasehingga menjadi desa yang bisa maju dan berkembang sehinggasisitem informasi bukan menjadi hal yang asing bagi masyrakat desa.

Dalam Konsepsi ditegaskan UU No. 6 tahun 2014 tentang desa,yang menyatakan bahwa desa adalah desa dan desa adat atau yangdisebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenanguntuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa yang kitalihat adalah semangat: (a) menempatkan desa sebagai subyekpembangunan; dan (b) mengakui adanya keberagaman,

Dengan demikian desa mendapatkan ruang kesempatanuntuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kenyataan-kenyataan yang ada di desa supaya bisa mengetahui informasi darikawasan desa yang lain maupun dari pemerintah.

Page 165: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

152

MOH. FAOZAN

[email protected][Pekalongan – Jawa Tengah]

“PEMBANGUNAN NEGARA YANG BERKESEJAHTERAANDAN BERKEADILAN sebagai TUJUAN BANGSA INI AKAN

TERCAPAI LEBIH PROGESSIF DENGAN SIDEKA”

Kemerdekaan Bangsa Indonesia telah dideklarasikan oleh parapendidi bangsa ini hampir mencapai 70 tahun. Bukanlah sebuah usiayang singkat dalam sebuah proses pembangunan bangsa, tapikenyataan yang terjadi masih banyak wilayah dan daerah yang hidupdalam keterbelakangan, baik dalam kemajuan/peningkatanekonomi maupun pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan(sebut desa), terutama di wilayah-wilayah terluar negara ini (pesisirdan perbatasan). Tapi di sisi lain, ada wilayah (kota) sangat luar biasakondisi ekonomi maupun infrastrukturnya, sehingga terjadilahgejolak-gejolak social yang disebabkan kesenjangan yang terlalulebar dan dalam diantara kedua wilayah tersebut.

Urbanisasi adalah salah satu gejolah sosial yang sulitdipecahkan dikarenakan permasalahan kesenjangan tersebut.Dengan urbanisasi juga memunculkan masalah-masalah social barudi kedua wilayah tersebut. Kota sebagai wilayah yang dianggap

Page 166: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

153

menjanjikan kemudahan dalam perolehan peningkatan ekonomidan ketersediaan segala infratruktur hidup yang dapatmendapatkan kemudahan dalam menghadapinya, menjadi tujuanhampir semua orang yang berduyun-duyun mendatangi kota untukmeraih itu semua. Bahkan ada agadium di masyarakat “ kalau inginmaju/berkembang, maka pergilah ke kota atau ke ibu kota”.Sehingga semua sumber daya yang ada di desa dipaksa keluarmenuju kota, baik itu sumber daya manusia, sumber daya alam,sumber daya budaya dan sumber daya modal dibawa ke kota untukmeraih kemudahan dan fasilitas hidup yang enak dan cepat. Dengansemua sumber daya itu masuk dan terkumpul di kota, maka semakinluar biasalah perkembangan dan kemajuan kota (yang sebenarnyasebagian besar sumber daya itu menggunakan bahkanmengekploitasi sumber daya-sumber daya yang dimiliki oleh desa).

Desa dengan segala identitas tidak baik bahkan identitasjeleknya ditinggalkan dan dibiarkan oleh penghuninya, bahkansumber-sumber daya yang dimilikinya juga semua dieksplotasi kekota. Semakin tertinggallah desa, sehingga semakin tinggi dandalam- lah jurang pemisah dan kesenjangan ekonomi antara keduawilayah tersebut (kota dan desa).

Sideka (Sistem Informasi Desa dan Kawasan), sebagai sebuahmedia/tool untuk dapat menjembatani permasalahan dan realitasyang terjadi seperti yang dijabarkan di atas. Sebagai sebuah sisteminformasi yang diharapkan menggambarkan dan mengeksplorasisegala hal yang ada di wilayahnnya, baik yang kasat mata maupunpotensi/kandungan yang tidak kasat mata, semuanya itu akandiinformasikan ke semua lembaga maupun person yangbersinggungan dengan media informasi.

Informasi sebagaimana kita ketahui selalu ada di sekitar kitadan selalu mempengaruhi pola kehidupan ini, bahkan informasi itu

Page 167: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

154

menjadi sebuah sistem syaraf kehidupan ini. Informasi setiapberganti waktu selalu menjadi tren yang selalu naik, sehingga semuaorang/lembaga/organisasi pasti membutukan media informasi ini.Sehingga informasi itu benar-benar menjadi sistem syaraf kehidupanbagi manusia, yang tidak mungkin bisa terpisahkan bagi kehidupanmanusia.

Desa dengan kawasannya sebagai satu entitas yang realmemiliki banyak sekali sumber daya, yang selama ini masih menjadibahan kajian atau obyek bagi orang/lembaga yang berkepentingan.Kemudian semua hasilnya akan dibawa dan diangkut ke kota, dandigunakan dengan optimal di kota, yang akhirnya akan lebihmenguatkan kota. Ini adalah sebuah ironi, desa dengan kawasannya-lah yang memiliki sumber daya, tapi kota-lah yangmemanfaatkannya. Desa tetaplah desa yang penuhketerbelakangan dan selalu tidak menarik.

Sideka, hadir dengan gagah berani dan menawarkan sebuahsolusi bagi Negara ini untuk menghilangkan jurang kesenjanganantara kota dan desa, yang akan tercipta sebuah kekuatan besardalam membangun bangsa ini. Sideka sebagai sebuah sisteminformasi akan menggali dan menyampaikan sebuah kenyataanbahwa di desa dan kawasannya itu yang memiliki banyak sekalisumber daya, yang antara satu desa/kawasan dengan desa/kawasanyang lain itu berbeda sumber daya yang dimiliki. Keberagamansumber daya di masing-masing desa/kawasan tersebut yang biladikelola dan diorganisir dengan bagus akan mendatangkankekuatan yang luar biasa bagi bangsa dan Negara ini.

Sebagai sistem informasi yang berbasis desa dan kawasan,yang dimulai dari dari daerah terluar dan terdalam di dalam Negaraini. Sideka akan memotret, menggali dan menginformasikan segalahal yang ada di desa, terutama tentang kandungan sumber daya

Page 168: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

155

yang dimiliki baik itu sumber daya alam, sumber daya manusia,sumber daya budaya maupun sumber daya modal, yang dimiliki olehdesa dan kawasannya, juga diharapkan Sideka mampumengkonsolidasikan semua sumber daya yang ada. Sideka juga akanmenggali dan menginformasikan segala dinamika kehidupan didesa/kawasan, segala hal kejadian yang ada di desa itu akanterinformasikan ke semua orang/lembaga. Sehingga apa yang adadan apa yang terjadi di satu desa/kawasan akan dapat diakses danterinformasikan ke semua orang/lembaga.

Begitu juga Negara, dengan muncul dan eksisnya Sideka didesa/kawasan dan masyarakatnya akan selalu memotret danmenyajikan segala informasi yang ada di desa/kawasan, sehinggaupdate dan konsistensi data desa, baik data kependudukan secaralengkap/rinci dengan dinamikanya, data pemerintahan desa dengansegala program dan dinamikanya, bahkan kejadian-kejadian yangada di desa/kawasan langsung dapat diakses oleh Negara. Data yangselama ini disampaikan oleh banyak sumber dan cenderungberbeda-beda angkanya, Sideka akan menyajikan data langsung darisumbernya, bahkan dinamikanya akan selalu terpantau,terinformasikan dan dapat terkonfirmasi langsung dari sumbernya.Sehingga Negara dapat langsung hadir pada level pemerintahanpaling bawah (desa).

Sideka sebagai alat perjuangan dan cara baru dalammenghadirkan Negara untuk dapat merealisasikan kesejahteraanrakyat yang berkeadilan, harus diberdayakan dan dikuatkan denganoptimal dan maksimal. Untuk itu perlu adanya gerakan yangterorganisir dan massif di semua wilayah dan semua liniperikehidupan bernegara. Pergerakan ini harus selalu terpantau danterfasilitasi dengan bagus, sehingga diperlukan prosespendampingan yang intensif dan terorganisir.

Page 169: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

156

Proses pendampingan yang harus didasari semangat bekerjadan mengabdi pada masyarakat dan Negara ini harus diserahkanpada para pandu. Karena para pandu yang punya gelora bekerjadan pengabdian sangat besar, akan menanamkan betapapentingnya kedudukan dan fungsi Sideka ini bagi desa danmasyarakatnya. Sehingga Sideka akan menjadi sebuah kebutuhanuntuk dapat memotret dan mengorganisir semua sumber daya yangdimiliki di desa/kawasannya. Desa akan menjadi wilayah yang cukupeksotis untuk diberdayakan semua sumber daya yang dimiliki.

Sebagai pendamping Sideka, seorang pandu mempunyaitugas yang cukup berat dan sangat berarti bagi masyarakat danNegara ini. Sehingga seorang pandu harus punya kemampuan yangcukup bagus dalam proses organisasi komunitas, proses negosiasi,identif ikasi tokoh, proses pengembangan comunitas danpengorganisasian organisasi komunitas yang terbentuk. Dan yangpaling penting juga penguasaan tekhnologi informasi yang baik jugaseharusnya dimiliki oleh seorang pandu. Untuk itu seorang panduseharusnya didasari oleh penguasaan hal-hal sebagaimana tersebut.Tapi juga harus ada standarisasi keahlian dan pengetahuan seorangpandu untuk dapat mengorganisir Sideka, misalnya dengan adanyapelatihan berkala.

Sebagai kebutuhan yang sangat urgen di masyarakat danNegara ini, Sideka seharusnya dengan cepat digerakkan dandiorganisir oleh para pandu. Para pandu yang nantinya akan menjadipendamping agar Sideka ini menjadi sebuah sistem syarafmasyarakat dan Negara dalam kehidupan ini, harus selalu didorong,difasilitasi dan diberikan kewenangan dalam mengorganisirpembentukan dan pelaksanaan Sideka di masing-masingwilayahnya. Para pandu juga harus selalu dikoordinasikan dandievaluasi keberadaan, tugas dan fungsinya. Juga harus selalu

Page 170: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

157

ditingkatkan kapasitas dan kualitas dirinya, sehingga akan mampumengorganisir dan mengkonsolisasikan Sideka, serta mempunyaikemampuan menghadirkan Negara dengan Sideka ini.

Disamping itu, harus dibarengkan penyelarasan langkah daripara pembuatan kebijakan (pemerintah) dari tingkatan pusatsampai daerah kabupaten bahkan kecamatan, untuk mendukung,mengeluarkan kebijakan dan memonitor pelaksanaan kebijakanSideka ini. Sehingga usaha para pandu akan selaras dan sejalandengan kebijakan Negara. Sebenarnya kebijakan ini sudahtercantum di UU tentang desa, tapi para pembuat kebijakanseharusnya membuat dan menerapkan kebijakan yang aplikatif diwilayahnya.

Kebijakan pemerintah dan langkah para pandu, akan dapatlebih optimal dan maksimal kalau didukung oleh departemen tekniskomunikasi dan informasi dalam memfasilitasi jaringan informasibagi tempat-tempat yang tidak ada atau tidak stabil jaringaninformasi di wilayah yang memang kondisinya begitu. Karenasebagaimana kita ketahui bahwa banyak wilayah pinggiran/perbatasan dan wilayah desa yang belum terjangkau jaringaninformasi, ini akan sangat menghambat perkembangan danpengorganisasian Sideka.

Page 171: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

158

MUHYAR

[Labuhanabtu – Sumatera Utara]

Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “carabaru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Sistim Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKA) Desa Pesisir, inimerupakan hal yang baru di Pesisir Indonesia. Hampir rata-rataseluruh masyarakat yang hidup di desa pesisir tidak pernahmendengar ini.

Desa pesisir memiliki potensi alam yang begitu melimpah ruahtetapi hanya dimamfaatkan segelintir orang bahkan Pemerintah(Negara) masih belum mampu melindungi masyarakat desa sertapotensi alam yang begitu kaya. Selain desa pesisir terisolir,masyarakatnya hanya sedikit yang mampu mengakses informasi dariluar.

Dengan adanya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa iniadalah suatu era baru bagi masyarakat pesisir, selama ini desadianggap adalah suatu pemberian oleh Negara tetapi kebenarannyadesa adalah harus diakui keberadaannya oleh Negara.Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa tersebut

Page 172: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

159

mengamanahkan masyarakat desa berdaulat atas desa bahkan UUtersebut membuka akses informasi seluas-luasnya bagi masyarakatdesa.

Namun, jauh melihat ke belakang, sebenarnya Pemerintahmasih belum melakukan apa yang diamanah oleh undang-undangtersebut.Untuk itu perlu kedepannya suatu gerakan politik orang-orang desa agar dapat mencapai tujuannya bahwa desa mendapatpengakuan oleh Negara.

Sistim Informasi dan Kawasan (SIDeKA) suatu yang baru bagimasyarakat desa pesisir bahwa nantinya masyarakat desaPemerintah Daerah, Pusat dan internasional akan mendapatinformasi tentang desa secara terbuka melalui website desa , tidakseperti selama ini bahwa masyarakat desa tidak pernahmendapatkan informasi tentang desanya sendiri, masyarakat desatidak pernah diajak bermusyawarah.Karena kemajuan suatu Negaradapat diukur dari perkembangan masyarakat yang tinggaldipedesaan. Di sinilah peran masyarakat desa untuk memajukandesanya dengan melakukan perubahan cara lama, yang manaselama ini masyarakat dianggap adalah objek.Semestinyamasyarakat desalah yang menentukan nasib desa sendiri.

Pertanyaannya, bagaimanakah SIDeKA ini dapat berjalan baik? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan ini. Oleh karena itu,untuk menjawab pertanyaan perlu masyarakat desa diberipemahaman tentang apa itu UU nomor 6 tentang Desa dan SistimInformasi Desa dan Kawasan (SIDeKA)

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan panduan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Page 173: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

160

Pendamping turut sebagai agent perubahan yang terlibatmembantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.Pendamping masyarakat dapat diartikan sebagai interaksi dinamisantara masyarakat dan pendamping untuk cara bersama-samamenghadapi beragam tantangan seperti : merancang program,perbaikan kehidupan social ekonomi, termasuk bagaimanamenjalankan sistim informasi desa dan kawasan (SIDeKA),memobilisasi sumberdaya masyarakat desa, memecahkan masalahbersama, menciptakan akses bagi pemenuhan kebutuhan, menjalinkerjasama dengan berbagai pihak.

Pendamping memiliki peran yang sangat menentukankeberhasilan program masyarakat sesuai dengan prinsipperberdayaan, pemberdayaan masyarakat sangat perlumemperhatikan pentingnya partispasi public.Dalam konteks ini,peran kapasitasnya sebagai pendamping bukan sebagai penyembuhatau pemecah masalah secara langsung .

Untuk itu kedepannya perlu mengaktifkan Pandu yang sudahdilatih serta menumbuhkan pandu dari masyarakat desa itu sendiri,karena pandu yang berasal dari masyarakat desa sendiri sangatefektif.Pandu yang datang dari luar desa kebiasaannya hanyalahsebuah program, tetapi pandu dari desa sendiri adalah keharusanbagi masyarakat untuk memecahkan persoalan yang ada didesanyasendiri.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

1. Pemerintah pusat, daerah membuat kebijakan yang berpihakkepada Sistim Informasi Desa Kawasan (SIDeKA).

2. Pandu Desa yang sudah dilatih dimamfaatkan semaksimal

Page 174: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

161

mungkin untuk melakukan pendampingan di Desa Pesisirserta merekrut Pandu dari Desa.

3. Secepatnya melakukan sosialisasi dan melatih pandu yangdirekrut.

Page 175: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

162

MUNAWAROH

[Pemalang – Jawa Tengah]

1. Pengembangan Desa dan kawasan sedang trend beberapatahun belakangan ini. Salah satu yang popular adalah ProgramNeighborhood Development (ND) penataan kawasan lingkunganyang sekarang berganti nama menjadi Penataan lingkunganBerbasis Kawasan (PLPBK) milik P2KP atau yang sekarang dikenaldengan PNPM Mandiri Perkotaan. Refleksi dari program-programyang sudah ada dan membidik potensi masyarakat di era digital,Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) merupakan cara baruyang dibangun dengan mimpi dan imajinasi yang merupakan solusistrategis dalam menjawab trend program pemberdayaan saat inidengan physical mindset to cyber. Jika ada jargon “dunia dalamgenggaman”, optimislah bahwa cara baru dalam “menghadirkanNegara”ke berbagai lapisan masyarakat ini merupakan jalan benardan cara yang tepat sekarang ini. SIDeKa adalah komitmen paraagen pembaharu dalam mendukung program pemerintah dalammerealisasi tujuannya dan sekaligus merangkum kebutuhan rakyatdengan menyajikan informasi yang dapat diakses tanpa bataswaktu.

Page 176: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

163

2. Ide visioner SIDeKa perlu didukung dengan strategipendampingan dan kapasitas pendamping yang cukup mumpuni.Yang pertama adalah penguasaan terhadap budaya dan kearifanlocal. Sudah tepat pemilihan pandu dari putra daerah. Karena dalammengurai masalah berawal dari apa yang kita punya, bukan dari apayang kita harap kita punya. Kapasitas, kebiasaan, bakat, minat,potensi dan network bisa menjadi modal dasar seorang pandu Desa.Kemampuan lain yang perlu dimiliki pandu adalah kecermatanpengamatan atau observasi. Contoh, dalam membentu Kader Desayang nantinya akan diajarkan mengenai sistem informasi, langkahawal dalam memilih calon Kader minimal orang yang tertarik denganteknologi. Rasa keingintahuan, penasaran, atau istilah sekarang“kepo” perlu juga pandu memilikinya. Rasa keingintahuan danpenasaran dalam hal ini adalah mau belajar, mengikuti informasiterkini sehingga pandu memiliki pengetahuan luas yang dapatmendukung komunikasi dengan masyarakat. Tepat bahwa panduberangkat dari voluntary, sukarela. Dengan begitu pandu bisa bebasberekspresi di lapangan tanpa keharusan dan keterikatan waktutertentu.

3. Yang pertama dalam melakukan sesuatu adalahmemimpikannya. Membayangkan apabila lingkungan kita,kampungkita, Desa kita mendunia, berkolaborasi dengan orang-orang, brand dan tenaga professional lain untuk meningkatkanstandar hidup masyarakat di Desa kita. Buka mata masyarakat Desadengan cerita-cerita nyata, produk local yang menjadi unggulan diluar Negeri mengapa biasa saja di Negeri sendiri? Produknya dibelidengan harga murah. White tea Gambung Ciwidey adalah salah satuterbaik di dunia. Teh dari perkebunan Kajoe Aro Kerinci juga salahsatu terbaik dunia, diekspor untuk aristocrat Eropa. Kayumanis

Page 177: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

164

paling bagus dan mahal di dunia juga berasal dari Indonesia dengannama Amerika Korintji. Apa yang salah di sini? Informasi yang tidaksampai kepada masyarakat adalah salah satu pembodohan. Denganassessment tersebut, SIDeKa merupakan bagian dalam langkahpercepatan yang membawa misi baru guna mewujudkan sisteminformasi yang bermakna bagi Desa dan Kawasan.

Page 178: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

165

MUSTAMIM

[Mamuju Tengah]

1 Pandangan saya tentang system inpormasi desa (SINDEKA)adalah salah satu langka maju yang di lakukan oleh kawan-kawantim prakarsa desa yamg harus mendapat perhatian dari semuapihak, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Desayang harus memiliki system inpormasi desa. Karena selama ini kamimerasakan ketertingalan yang begitu jauh dari desa-desa yang adadi pulau jawa, karena selaini tidak ada lembaga yang bisamempasilitasi desa untuk menginpormasikan potensi-potesi desadan kawasan sehinga desa-desa yang ada di wilaya timur mengalamiketertinggalan yang begitu jauh, dengan hadirnya badan prakarsadesa sebagai solusi untuk menghadirkan negara ke seluruh penjuruindonesia.

2. pandangan saya tentang posisi dan startegis pendampingdesa yang dirumuskan oleh kawan-kawan badan prakarsa desaadalah salah satu langkah baru untuk melakukan pendampingandesa dan kawasan, yang melaksanakan pelatihan dan melahirkanpandu-pandu desa yang baik.

Menurut saya cara yang harus ditempuh untuk mendapatkankemampuan pendampingan desa kita harus memiliki reverensi yang

Page 179: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

166

baiktentangpendampingandesadankawasan.

3.-Memperbanyak sosialisasi di tingkatan desa dan daerahsebagai sasaran program sindeka

-Memperbanyak tentang pembangunan desa dan kawasanserta melakukan pelatihan -pelatihan di desa sebagaisasaranprogram.

-dan melatih prangkat desa yang akanmenjadi adminitrasidesa.

Page 180: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

167

NEHEMIA FANPADA

[Alor – Nusa Tenggara Timur]

1. Negara kita memiliki laut yang sangat luas yang kaya akanpotensi-potensinya, namun selama ini kurang mendapat perhatianserius dari pemerintah, terkhusus desa-desa yang berada di pesisir,berbatasan langsung dengan laut, jika pemerintah sebelumnyamenaruh perhatian serius pada potensi-potensi kelautan kita dandesa-desa pesisir, maka tidak mustahil Negara kita bisa menjadiNegara penghasil ikan terbesar di dunia.

Secara pribadi saya memberikan prof isiat dan dukunganpenuh kepada pemerintah sekarang yang menaruh perhatian penuhpada kelautan Negara kita dengan menjaga dan melindungi potensi-potensi kelautan kita sebagai negara maritim terbesar.

Dan dengan adanya Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SiDeKa) melalui BP2DK adalah suatu langkah maju dan cara baruyang sangat baik untuk membantu deesa-desa pesisir dalammerubah dan membangun kondisi desa yang jauh lebih baik dalambidang pemerintahan, sosial, ekonomi, budaya dan politik.

Melalui SiDeKa juga dapat diharapkan meningkatkan kualitaspelayanan publik, terintegrasinya informasi, dapat terkoneksidengan baik agar informasinya cepat dan lancar demi tercapainya

Page 181: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

168

tujuan yang diharapkan oleh Bangsa yaitu masyarakat yang adil,makmur dan sejahtra.

2. Kemampuan dasar tersebut kami peroleh melalui PelatihanPendampingan SiDeKa dari panitia BP2DK di cikarang, kami dibekalidengan pengalaman dan ilmu yang sangat baik sebagai kemampuanawal/ dasar untuk menjadi pandu desa. Dengan pembekalanpelatihan itu, saya siap dan bersedia menjadi pandu desa, sekaligusuntuk melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakatindonesia di desa-desa pesisir demi kemajuan dan kejayaan Bangsa.

3. Usulan konkrit demi percepatan dalam mewujudkan SiDeKayang bermakna adalah:

Ø Selalu ada komunikasi yang baik dari pandu, pemerintahKabupaten/kota, pemerintah Desa, masyarakat dan pihakpengelola SiDeKa (BP2DK)

Ø Adanya program perencanaan pembangunan yang jelas dantransparan

Ø Adanya pelatihan pendampingan lanjutan bagi para pandudesa

Page 182: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

169

NUGROHO GHOZALI

[Rembang – Jawa Tengah]

1) Pandangan tentang sideka dalam posisi cara baru Negara sehinggaNegara mampu merelasasikan. Tujuannya dengan cara yang benar :

“sideka : “ Sitem informasi desa dan kawasan” dimanakemajuan ICT telah demikian pesat, dengan bergerak. Eksponensialsuatu perkembangan yang belum pernah terluka dan cepat. Desamerupakan sasaran kemajuan ICT . Internet masuk desa merupakansalah satu aspek dan layanan yang berkembang. Penggunaan ITdalam mengelola pemerintahan desa terus berkembang, sehinggadapat meningkatkan layanan public. Dimana dokumen tari data desatersebut pada akhirnya bisa menjadi pangkalan data warga yangbisa dimanfaatkan untuk membantu kinerja pelayanan publik,pemetaan sosial, perencanaan pembangunan desa dengan sebuahaplikasi berbasis teknologi informasi ini tentunya pengelolaan datadan informasi yang dibutuhkan oleh warga dan pemerintahan desaakan mudah, cepat, akurat, dalam penyajiannya.

“ Negara dalam hal ini memiliki kewajiban untuk membangundesa, dan pada sisi lain desa berhak mengubah kondisi, melaluilangkah-langkah pembaharuan desa yang sesuai. Kenyataan di

Page 183: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

170

lapangan, darapan dan tantangan setempat sehingga aplikasisistem informasi desa ( SID ) tergiat. SID untuk memperbaikikapasitas dalam menyimpan dan mengolah data tentang desa”.Data yang baik juga bisa mensukseskan menuntaskan kemiskinan.“ dalam kerangka inilah SIDEKA sangat penting dikembangkan,sebagai suatu visi teknologi desa, yang satu sisi merupakan upayadesa dalam mengembangkan sistem yang akan didukung aplikasiSID sesuai kebutuhan setempat dan sejalan dengan kebutuhanpembangunan nasional yang pada akhirnya program apapun yangdilakukan Negara akan semakin berkualitas, berdaya guna dan tepatsasaran, terealisasikan tujuan Negara dengan benar

2) Pandangan posisi dan strategi pergerakan pendampingan, dankemampuan dasar yang dibutuhkan pandu dan cara mendapatkankemampuan tersebut.

“ Posisi dan Strategi pergerakan pendampingan”Sangat perlu karena tenaga pendamping yang telah di didik

untuk memiliki kemampuan upaya menggerakkan kekuatan desadengan SID untuk memastikan langkah pembaharuan desa yangsesuai kenyataan dari kehendak desa, belajar bersama untukmemperkuat posisi desa sebagai garis depan kemandirian bangsa.

“ Kemampuan dasar yang dibutuhkan pandu1. Kemampuan untuk mengungkapkan secara kritis dan benar

yang jadi sebab desa belum menggunakan potensi yang dimilikinya

2. Kemampuan untuk memajukan kesadaran warga desa3. Kemampuan menggerakkan “ kekuatan desa “4. Kemampuan IT

Page 184: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

171

3. cara mendapat kan kemampuan :a. sekolah pandu desa, pendidikan pengorganisasian sistem

informasi desa untuk mendapatkan keahlian khususb. belajar ITc. dengan studi lapangan unutk mengetahui kebutuhan desa

3) Usulan Konkret untuk langkah percepatan

a. Segera dilakukan pelatihan ke desa-desa untuk belajarmenerapkan SIDEKA

b. Bekerja sama dengan pemerintah daerah agar member ruangkepada pandu desa untuk menerapkan SIDEKA

Page 185: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

172

NUR YULIAS, S.Pd.I., AMd.Kom.

[Serang – Banten]

SIDeKa DARI UJUNG TOMBOK MENJADI UJUNG TOMBAK

SIDeKa Jalan Baru Menuju Penguatan Desa

Bak menyambut Nawa Cita 9 agenda prioritas Jokowi-JK; gongdesa pun saat ini seakan sedang ditabuh dan bergaung menyebarke seantero nusantara. Sedikit demi sedikit, desa akan menjadi pusatperhatian semua kalangan, termasuk kebebasan semua orang untukmenafsirkan pointer dari Nawa Cita itu sendiri. Seakan menjadimutlak untuk memanfaatkan momen ini oleh setiap orang untuktampil guna merealisasikan sesuatu positif menurut cara pandangmereka masing-masing tentang desa.

Setelah fase Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatPerdesaan selesai, saat ini mulai berkembang ke fase berikutnya.Fase berikutnya adalah tak lain menjadikan desa sebagai porosutama dari kemajuan negara secara menyeluruh, hal ini pun tak lebihdipengaruhi dan didominasi oleh amanat Undang-Undang No.6Tahun 2014 Tentang Desa. Naik kelasnya desa menjadi pemerintahdesa yang diakui dan diatur sedemikian rupa di dalam Undang-

Page 186: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

173

Undang No.6 Tahun 2014 tersebut, menjadikan desa bisa berbuatsesuatu yang lebih untuk berkembang menjadi jauh lebih baik darisebelumnya.

Seakan sudah menjadi maklum, desa saat ini masihterkungkung pada cara pandang yang terbatas dan pada posisi yangsangat lemah. Sehingga desa cenderung belum dapat berdayaseutuhnya. Maka oleh karena dari pengalaman yang cukup dan darinilai historis tentang desa yang begitu begitu panjang dan arif, makaseyogyanya desa memiliki peran yang cukup signifikan dan bergeraklebih bebas dan terbuka.

Akhirnya lahirlah berbagai inisiatif dari perkembangan opinitentang desa yang disampaikan oleh berbagai kalangan. Mulai darisosok Nawa Cita yang kemudian melahirkan kementerian perdesaanyang khusus mengurus desa – walaupun sempat ada perdebatanpanjang – sampai dengan lahirnya SIDeKa (Sistem Informasi Desadan Kawasan).

SIDeKa menjadi sebuah upaya yang konkret untuk menjadikandesa lebih terbuka dan berkembang. Dengan memanfaatkaninformasi berupa data yang dahulu bersifat desentralisasi, sekarangsaatnya desa dapat mengelola data tersebut dan menjadikannyasebagai sebuah pijakan untuk membuat kebijakan yang dapat lebihtepat sasaran pada masyarakat.

SIDeKa sendiri akan memiliki peran yang cukup akut, ia akanberjalan sebagai sosok yang memiliki berbagai fungsi yang cukupsignifikan antara lain, SIDeKa akan mampu memberikan informasike semua kalangan, karena memang data desa akan dipublishmenggunakan teknologi berbasis internet. Namun disisi lain, ia jugaakan berfungsi sebagai publik kontrol, dimana semua orang akandapat membaca perkembangan desa dan kemudianmengevaluasinya.

Page 187: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

174

‘Jadilah Orang Desa’ sebagai Modal Pendampingan

Dengan lahirnya SIDeKa tidak serta merta membuatpemerintahan desa akan dapat langsung berlari cepat. Masih butuhwaktu untuk dapat mengusai cara “mengemudikan” SIDeKa. Prosestersebut sangat membutuhkan pandu yang turun langsung di desa.Dikarenakan proses pendampingan akan bersentuhan langsungdengan para pihak yang ada di desa, maka sepatutnya menjadikankemampuan seorang pandu sebagai sesuatu yang sangat vital.

Banyak teori dan praktek tentang pendampingan di negeriini, termasuk dengan lahirnya PNPM sebagai programpemberdayaan masyarakat. Namun sekarang sudah bergeser kearah yang lebih spesifik yaitu pemberdayaan yang fokus padatingkat desa. Menjadikan desa yang mampu menjadi wilayah yangberadidaya sehingga mampu berdiri dan dapat mencukupikebutuhan masyarakat.

Maka langkah yang paling arif bagi proses pendampinganadalah upaya menjadikan seorang pendamping sebagai orang desayang dapat belajar kepada orang desa. Karena sesungguhnya ilmuitu adanya di desa bukan di wilayah akademis pada umumnya.Karena desa adalah lumbung ilmu yang berkembang cukup dinamis.

Pendampingan di desa kiranya memanfaatkan kearifan lokalsetempat yang sudah berkembang cukup baik. Dengan kata lain,sebagai seorang pendamping tidak cukup dengan ilmupendampingannya yang sudah dimiliki, namun harus terusditingkatkan kapasitasnya dengan melalui berbagai pelatihan.

Tombok vs Tombak, Sebuah Percepatan SIDeKa

Salah satu agenda dari Nawa Cita Jokowi-JK adalah

Page 188: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

175

membangun Indonesia dari pinggiran. Kegiatan yang sedangdipersiapkan dalam kontek menafsirkan agenda nawacita tersebutadalah mengumpulkan data tingkat desa. Data ini akan berbicaraseputar desa secara menyeluruh, baik program desa, informasiBumDes dan lainnya. Namun kegiatan-kegiatan desa yang nantinyaakan dipublish secara online menjadi tugas pemerintah desa untukmengakomodirnya yang dalam hal ini nantinya akan ditugaskankepada dua orang kader pandu desa.

Dikarenakan kata kunci yang dibicarakan adalah data, makadesa kelak akan memiliki pusat informasi desa. Dan dikarenakanposisi data yang cukup strategis maka para pihak yangmembutuhkan data akan mendapatkan informasi tersebut cukupdengan mengambilnya melalui website desa. Maka di sini akantimbul simbiosis mutualisme antara desa dengan pihak yangmembutuhkan data tentang desa. Sehingga lambat laun desa akanmenjadikan posisinya sebagai garda depan pembangunan secaranasional, karena bermula dari data maka akan timbul kerjasamalainnya.

SIDeKa merupakan upaya konkret menjadikan desa sebagaiujung tombak pembangunan; sebagai pelaku penting dan strategisuntuk pembangunan secara nasional. SIDeKa mendorongmasyarakat untuk cerdas memanfaatkan kekayaan wilayahnyauntuk kepentingan desa secara menyeluruh.

Oleh karena itu penting sekiranya dapat dilakukan langkah-langkah strategis yaitu menyamakan persepsi semua stakeholderbaik dari tingkat pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatansampai dengan pemerintah desa. Langkah menyamakan persepsiini penting karena informasi yang utuh tentang SIDeKa yangdisampaikan kepada para stakeholder akan mewujudkan kebijakandan percepatan pemberlakuan SIDeKa.

Page 189: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

176

LALU NURUL ANWAR

[Lombok Barat – Nusa Tenggara Barat]

1. Pandangan tentang Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)dalam posisinya sebagai “ cara baru” menghadirkan “ Negara”sedemikian rupa sehingga “ Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Pertanyaan yang muncul ketika membuat jawaban ini adalahapakah pemerintah terdahulu sudah menempuh jalan yang benardalam merealisasikan tujuannya? Diakhir pemerintahan yang lalu,hadir UU Desa yang diharapkan sebagai era baru dalammerealisasikan tujuan Negara sesuai UU dasar 45 . UU Nomor 6Tahun 2014 tentang Desa Pasal l1, mengatur asas pengaturan yaituasas rekognisi dan subsidaritas. Asas yang dimaksud adalahpengakuan terhadap desa sebagai organisasi rakyat yang memilikihak asal-usul. Sedangkan asas subsidaritas adalah pengakuanNegara dan pendelagasian Negara terhadap urusan berskala desa.Asas pengaturan tersebut, merupakan inti dari UU Desa.

Dalam rentan kehidupan bernegara, desa merupakan ujungtombak pembangunan di setiap Negara. Desa diibaratkan sebagaiminiature sebuah Negara yang harus di jaga dan berkeadilan. Syarat

Page 190: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

177

minimal yang memungkinkan pemerintah desa dapat melakukanpambangunan yang berkeadilan mesti adanya keterlibatan ataupartisipasi aktif dari masyarakat, dalam situasi inilah SIDeKa menjadipenting untuk dilaksanakan. Dalam UU Desa Pasal 86 ayat 2menyatakan bahwa “Pemerintah wajib mengembangkan sistiminformasi desa dan pembangunan kawasan perdesaan” dan padaayat 6 dinyatakan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kotamenyediakan informasi perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa”, dalam hal ini kita menyaksikan bahwasesungguhnya Negara diarahkan untuk lebih memperhatikan desadengan menjadikan desa sebagai wilayah yang memungkinkanmasyarakat desa mengetahui apapun informasi dari desa denganseluruh sumberdaya yang dimiliknya memfungsikan peran strategisdengan menjadi bagian dalam usaha pencapaian Nawacita. Aksesinformasi harus diposisikan dalam kerangka yang lebih luas sekaligusmenjadi kesempatan bagi desa untuk mengambil bagian dalammengurus urusan rumah tangganya dan pada saat yang bersamaanmenjadi langkah kontribusi desa dalam ikut menjadi bagian daripenyelesaian masalah-masalah bangsa. Dengan demikianpengembangan SIDeKa sebagai sistem atau cara barumenghadirkan Pemerintah sehingga Negara menempuh cara yangbenar dalam merealisasi tujuannya.

2. Dalam kerangka posisi dan strategi pergerakanpendampingan, kemampuan dasar yang harus dimiliki seorangPANDU adalah memiliki kompetensi Pengetahuan, Sikap danKeterampilan. Penguasaan pengetahuan yang dimaksud adalah :

1. Penguasaan terhadap UU Desa dan aturan lain yangberhubungan dengan UU Desa. Cara mendapatkankemampuan tersebut adalah dengan cara berdialog dengan

Page 191: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

178

aparat pemerintah dan NGO (Non Government Organization)yang paham tentang UU Desa dan membuat forum diskusitentang undang-undang desa serta menambah referensimengenai penjelasan tentang UU Desa melalui pihak-pihakyang memahami UU Desa secara baik .

2. Pengorganisasian dan advokasi kebijakan serta fasilitasi. Caramendapatkan kemampuan tersebut adalah menambahreferensi melalui bahan bacaan dan internet serta melaluipelatihan-pelatihan.

3. Pengemasan Informasi (Radio, TV, dan Koran Lokal atau KoranNasional).

Kompetensi kedua yang harus dimiliki adalah sikap, dimanasebagai PANDU desa harus berjiwa besar dan tahan ujian agar tujuankemerdekaan Indonesia sesuai amanat UU Dasar 1945 dapat dicapai.Sementara itu, Kompetensi harus dimiliki seorang pandu adalahpengetahuan dan keterampilan dalam hal memfasilitasi SIDeKa agarcara baru ini dapat dipahami oleh masyarakat Desa selaku penerimamanfaat dari SIDeKa..

3. Langkah-langkah percepatan Mewujudkan SIDeKa yang bermaknabagi Desa adalah :

1. Pandu Desa melakukan sosialisasi di Tingkat Kabupaten ,Kecamatan dan Desa agar Pemerintah Kabupaten sampaiDesa serta Masyarakat memahami arti pentingnya SIDeKabagi pembangunan di Desa. Output dari proses tersebutadalah masyarakat dalam Desa dan luar desa mengetahuiproses pembangunan di desa serta turut berpartisipasi aktifmelakukan pengawasan terhadap proses pembangunan yang

Page 192: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

179

terjadi di Desa melalui SIDeka.2. Melakukan komunikasi aktif dengan para stakeholder baik

pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk mendukungpengembangan SIDeKa, seperti mengawal pemerintah daerahagar dapat memfasilitasi ketersediaan jaringan Internet diDesa.

3. Melakukan pelatihan Peningkatan kapasitas pemerintah Desadan pandu desa khususnya dalam hal penguasaan teknologiinformasi dan komunikasi seperti kemampuan dalam halpenyusunan berita dan bagaimana menulis berita yang baik.

4. Mengetahui tingkat kesiapan Desa untuk memulaimelaksanakan SIDeKa. Dalam hal ini di identifikasi sumberdayayang ada di Desa. Sumber daya dimaksud adalah SDM (sumberdaya manusia) yang nantinya menjadi pandu yang membantupengelolaan data informasi desa serta pengembangan SIDeKa(Sistem Informasi Desa dan Kawasan). Sumber daya lainnyaadalah tersedianya jaringan internet di desa baik hardwaremaupun software.

5. Melakukan pelatihan bagi Pemerintah Desa dalammenerapkan SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan)dalam mekanisme pengambilan kebijakan berskala desa.6. Melakukan pelatihan pandu desa dalam hal pengelolaanwebsite desa dan penggunaan media sosial.

Page 193: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

180

NURUL HADI IKH

[Kebumen – Jawa Tengah]

Sistem Informasi Desa dan Kawasan atau diistilahkan sebagaiSIDeKa adalah suatu keniscayaan dalam implementasi UU No 6tentang Desa Tahun 2014. Hal itu merujuk pada pasal 86 UU No 6Tahun 2014 yang antara lain berisi bagaimana urgensinya informasidesa, pemerintah desa dan masyarakat desa berhak atas segalamacam jenis informasi publik melalui sistem informasi desa yangdikembangkan oleh pemerintah desa, atau pemerintah daerah.Pemerintah daerah wajib menfasilitasi pengembangan sisteminformasi desa.

Sistem informasi desa ini meliputi data desa, datapembangunan desa, kawasan perdesaan serta lainnya yang yangberkaitan dengan pembangunan desa dan pembangunan kawasanperdesaan (ayat 4 pasal 86 UU No 6 Tahun 2014)

Dengan sistem informasi desa yang dikembangkan olehpemerintah desa, pemerintah kabupaten dan dikelola olehpemerintah desa ini diharapkan bisa memicu pertumbuhan danpercepatan informasi, baik yang bersifat informasi, data, hasil hasilmusyawatah, kebijakan pemerintah desa, hasil hasil pembangunandan lain sebagainya, sehingga kepuasan publik terhadap

Page 194: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

181

pengelolaan pemerintahan desa juga meningkat, dimana goodgovernance sebagai muaranya

Melaluia SIDeKa ini diyakini bahwa Keakuratan data,kebenaran informasi dan keterbukaannya menjadi salah satu carauntuk menghadirkan negara di tengah masyarakat dalam berbagaihal, sehingga data data sasaran pembangunan tidak lagi menjadiperkiraan, seperti dalam kebijakan pemberian Raskin misalnya, dataorang orang miskin yang berhak atas itu bisa menjadi lebih akurat,tidak seperti selama ini, data dari berbagai sumber selalu tidak adasingkronisasi. Dan dengan SID ini bisa menjadikan media konsolidasidata sebelum dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Karenaproblem pembangunan selama ini yang tidak pernah ada kepastianadalah soal data.

Data datadan informasi yang diunggah melalui SIDeKa ini jugabisa menjadi menjadikan rujukan bukan hanya bagi pemerintahdesa, pemerintah daerah , pemerintah provinsi maupun pemerintahpusat, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak yangberkepentingan dengan desa dan masyarakat desa tersebut, sepertiwarga desa perantauan, warga desa yang peduli terhadappemerintah dan masyarakatnya, atau juga pihak ketiga yangberkepentingan dengan data dan informasi desa.

Mengingat penting dan urgensinya SIDeKa ini, maka mestinyaSIDeKa ini bisa menjadi gerakan nasional melek informasi bagipemerintah desa dan mayarakat desa, hanya saja problem yangdihadapi dalam gerkan ini antara lain adalah, masih banyaknyapenyelenggara pemerintahan desa yang belum melek teknologi,kurangnya relawan dari masyarakat desa tersebut unyuk peduli akanpentingnya pembangunan informasi desa, masih banyaknnyapenyelenggara pemerintahan kabupaten yang belum mamandangSID sebagai sebuah kebutuhan.

Page 195: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

182

Dengan problematikan SIDeKa ini maka perlu adanya relawanyang dijadikan garda depan dalam menyebarkan virus informasi inimelalui SIDeKa. Para relawan ini tentu bukan sekedar relawan yangsekedar mampu mendorong pemerintah desa membuat SID, tapirelawan ini tentu haruslah yang mempunyai beberapa kriteria antaralain adalah mempunyai jiwa kepanduan dan semangat patriotismeyang tinggi, kepedulian sosial yang melekat pada dirinya, punyakemampuan fasilitasi dan motivasi masyarakat untuk bergerak maju,mempunyai kemampuan teknologi informasi yang cukup memadaidan beberapa kemampuan lain yang mendukung jiwa kepanduandan relawan untuk memajukan bangsa dan negara melaluimasyarakat dan pemerintah desa.

Pandu desa atau relawan desa merupakan garda terdepandalam mendorong dan menyadarkan masyarakat juga pemerintahdesa dalam pengembangan SIDeKa, maka untuk melibatkan banyakpandu di desa dalam mewujudkan SIDeKa ini diperlukan strategidan cara antara lain sebagai berikut :

1. Pendekatan formal dan informal terhadap pemerintah desauntuk melakukan sosialisasi arti penting pandu desa danSIDeKa ini

2. Deseminasi dan Sosialisasi rencana adanya pandu desa,rencana SIDeKa

3. Pelatihan Pandu Desa4. Pelatihan SIDeKa5. Pelatihan Jurnalisme Warga6. Pembuatan SIDeKa / Web Desa7. Pendampingan kepada pandu desa dalam aplikasi dan

implementasi SIDeka8. Monitoring dan evakuasi keberadaan SIDeka9. Peningkatan kapaitas operator SIDeKa

Page 196: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

183

Mengingat penting dan urgensinya SIDeKa ini, penting pulapandunya, karena SIDeKa ini adalah ibarat pistol atau pisau, siapayang akan mennggunakannya, kalau digunakan dengan baik makakeluarannya juga baik, begitu pula sebaliknya.

Page 197: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

184

PEPEN EPENDI

[Serang – Banten]

1. Pembangunan Desa dan Kawasan pada hakekatnyabertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhanagar lebih baik, lebih menyenangkan dan mengenakkan wargamasyarakat dari keadaan sebelumnya. Mencapai kesejahteraan,itulah yang menjadi tujuannya dan dirasa sangat sulit pada saat ini,sehingga masyarakat yang perlu melakukannya secara bertahapsesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalammeningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kawasan yaitu,masih kurang berkembangnya kehidupan masyarakat desa karenaterbatasnya akses masyarakat desa dan kawasan terhadap sumberdaya modal, infrastruktur, dan teknologi serta akses terhadappelayanan publik dan pasar; masih terbatasnya kapasitaskelembagaan pemerintahan dan kelembagaan sosial ekonomi ditingkat desa dan kawasan untuk mendukung peningkatan sumberdaya pembangunan di desa dan kawasan; dan masih kurangnyaketerkaitan antara kegiatan ekonomi kota dan desa yangmengakibatkan makin meningkatnya kesenjangan ekonomi dankesenjangan pelayanan infrastruktur antar wilayah.

Page 198: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

185

Untuk menjawab hal tersebut, maka SIDeKa melalui konsepbarunya dalam pemberdayaan masyarakat Desa dan Kawasan diIndonesia dengan menciptakan Pandu-pandu Desa yangmempunyai kemampuan untuk melakukan pengorganisasian sisteminformasi, agar desa dan kawasan lebih mandiri dalam segi sisteminformasi sehingga mampu mengurus rumah tangganya sendiri agardapat mensejahterakan masyarakatnya sekaligus menjadi bagiandalam proses percepatan pembangunan Nasional.

Melalui SIDeKa, Pandu Desa harus mampu menggali segalapotensi dan sumber daya yang terdapat di Desa dan Kawasandengan mengelolanya dalam sebuah bentuk sistem informasisehingga seluruh potensi dan sumber daya tersebut dapat diaksesoleh seluruh lapisan masyarakat dan tentunya mempunyai nilai jualyang tinggi untuk kemajuan dan kesejahteraan Desa dalam prosespercepatan pembangunan Nasional, karena seperti yang kita tahubahwa selama ini sebagian besar Desa dan Kawasan di Indonesiaterisolasi dalam akses informasi dan hanya sebagai objek proyekdari sebuah proses pembangunan Nasional.

Untuk itu Pemerintahan Kabupaten/Kota berkewajiban untukmengembangkan Sistem Informasi Desa dan Kawasan sesuaidengan amanat UU desa Pasal 86 dan lebih berpihak kepada desauntuk mendorong desa dengan segala potensi dan sumber dayayang dimilikinya untuk menjadi bagian dari proses percepatanpembangunan Nasional yang berkeadilan dengan menyediakaninformasi sebanyak-banyaknya tentang seluruh proses perencanaanpembangunan untuk Desa dan Kawasan. Dan tentunya sisteminformasi desa ini juga harus di kelola oleh pemerintah desa yangmengatur dan mengelola atas proses-proses pembangunan danpemberdayaan masyarakat sehingga memiliki legitimasi dan regulasiyang dapat memberikan kepastian hukum dalam mengelola

Page 199: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

186

pembangunan.

2. Peran Pendamping sangatlah penting dalam hal inimengingat kondisi SDM di desa masih sangat kurang dalam halpemanfaatan teknologi informasi dan perangkatnya, untuk itu makapendamping harus mempunyai keahlian dan penguasaan teknologiinformasi yang dibutuhkan untuk SIDeKa untuk itu perlu adanyapelatihan khusus bagi para pendamping untuk memperkuatkeahlian dan penguasaan teknologi informasi sebagai bekal dalampendampingan, mengingat para pendamping direkrut dari berbagailatar belakang pendidikan umum yang berbeda, sehingga padaakhirnya pendamping dapat memberikan ilmu dan pengetahuannyakepada Pandu-pandu Desa.

3. Sistem Informasi Desa dan Kawasan bukan hanyasekumpulan database semata tetapi juga wajib mengembangkansistem informasi desa dan kawasan serta menyediakan perangkatlunak yang mampu mendukung proses pembangunan Desa danKawasan melalui media informasi. Salah satu yang paling pentingdan harus kita dorong sebagai langkah percepatan mewujudkanSIDeKa yang lebih bermakna bagi desa adalah, agar pemerintahsesegera mungkin menyediaan perangkat lunak beserta jaringannyasesuai dengan amanat UU desa Pasal 86, karena sebagian besardari Desa dan Kawasan tidak mempunyai fasilitas-fasilitas tersebutsebagai penunjang Sistem Informasi Desa dan Kawasan sebagaibagian dari proses percepatan pembangunan Nasional.

Page 200: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

187

RAHDIAN, S.IP

[email protected]/[email protected][Karimun – Kepulauan Riau ]

Pandangan tentang “sideka” dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “negara” sedemikian rupa sehingga “negara”menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sideka merupakan sebuah sistim informasi desa yang sangatbermanfaat dalam mendukung perencanaan pembangunan desa,pemetaan potensi desa dan sumber daya alam desa. Dengan adanya“sideka” yang sudah terintegrasi dan terkelola dengan baik, akanmeningkatkan kepedulian dari semua lapisan mulai dari masyarakatsetempat, kelompok peduli, serta pemerintah daerah maupunpusat.

Selama ini Desa selalu sebagai Subyek bukan sebagai Obyekmaka dari itu Setelah otonomi Desa berlangsung maka di hadirkanNegara di Desa Tersebut, supaya dapat mengatur segala bentukKewenangan Desa secara terstruktur dan Demokrasi.

Pihak Desa dan masyarakat Berkumpul dan BerembugMembuat suatu perencanaan Desa yang melibatkan elemenmasyarakat menentukan dan membuat sebuah kebijakan yangberpihak kepada masyarakat.

Page 201: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

188

Sideka membuka cakrawala atau akses baik masyarakatmaupun pihak luar yang ingin mendapatkan informasi tentang Desamaupun potensi Desa tersebut, dengan cara sideka tersebut banyakpotensi Desa yang belum tergali dapat terekspos dan dapat dibacaoleh pihak lainnya.

Desa hanya sebagai sapi perah oleh pihak Kecamatan danKabupaten untuk Desa tersebut sebagai Lahan Industri, padahalDesa tersebut merupakan Potensi Lahan Pertanian dan Perikanan,karena kebijakan dari Pusat maupun Daerah, Desa tersebutterpinggirkan.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Berbagai tipe logi desa dan berbagai Kearifan local desa yangBerbeda, maka di perlukan strategi pendampingan Desa yangmaksimal.

Desa Kawasan Pengunungan sangat Berbeda dengan Desakawasan pesisir dan Juga Desa yang miskin dan juga Desa yang kayaakan sumber daya alam,

Seorang pandu mencoba memasuki Desa tersebut harusmelaksanakan social mapping / pendataan Desa tentang pendudukDesa, batas Desa dengan desa yang lain, potensi dan kelebihan Desadan asset yang dimiliki desa, maka setidaknya kita mempunyai Database Desa.

Berkoordinasi Dengan pihak desa tentang sideka (sisteminformasi desa dan kawasan pesisir) bagaimana kemamfaatansideka tersebut, karena menyakinkan pihak Desa perlu bagaimana

Page 202: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

189

sideka tersebut bermamfaat baik bagi desa maupun masyakarakat,karena pilar pertama yang kita hadapi adalah kepala desa dan pihakdesa karena kemampuan Pihak desa berbagai ragam dan tingkatpendidikan pihak desa yang beraneka ragam, karena banyak jugapihak desa yang telah di ster oleh pihak lain untuk jadi kepala desasupaya kepentingan kelompok tersebut terealisasi.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagi desa.

1. Koordinasi dan sosialisasi “sideka” Di Tingkat Kabupaten danKecamatan

2. Koordinasi dan sosialisasi “sideka” di Tingkat Desa3. Sosialisasi “ Sideka” dengan Kelembagaan Pemberdayaan

masyarakat yang ada di desa serta merangkul kelembagaantersebut untuk ikut terlibat langsung.

4. Sosialisasi “ Sideka” dengan masyarakat Desa.5. Membentuk Tim Peduli atau Relawan untuk melakukan

pemetaan Desa.6. Mengumpulkan dan merumuskan bersama hasil pemetaan

desa yang sudah dilakukan.7. Melakukan input data yang sudah valid ke Aplikasi “sideka”.

Sebelum melaksanakan langkah-langkah teknis “ sideka “ di desasangat diperlukan oleh seorang pandu yaitu surat tugas yang jelas.Dan surat Secara Resmi dari Badan Prakarsa Pemberdayaan Desadan Kawasan (BP2DK) ke Pemerintahan Kabupaten. Kenapa inisangat diperlukan?... Karena ini pengalaman di lapangan, biasanyaPemerintah desa ataupun masyarakat akan susah dimasuki / diajakikut serta program yang baru bagi mereka tanpa ada keterlibatan

Page 203: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

190

dari pemerintah daerah setempat. Dan diharapkan PemerintahDaerah juga ikut andil dan terlibat langsung dalam program “sideka”.

Page 204: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

191

RAMLI PAPALIA

[Buru – Maluku]

Pandangan tentang “Sideka” dalam posisinya sebagai “Cara baru”

Kini tiba saatnya Indonesia mengalami kejayaan dari segiinformasi publik. SIDeKa merupakan sebuah sistim reformasiinformasi bagi desa dari segi konsilidasi data alis perombakan besar-besaran bagi sistim informasi data desa yang mana pada awalnyatransparansi pimpinan desa atau pemangku kepentingan yang adadi desa dilaksanakan secara blak-blakan, tetapi dengan hadirnyaSIDeKa sebagai cara baru dapat merubah sistim yang ada, dimanasegala hal yang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat dapat diekspos secara tranparansi lewat sistim informasi yangdikembangkan lewat SIDeKa.

Dengan hadirnya SIDeKa sebagai cara baru bisa mengajakseluruh penyelenggara Negara di tingkat bawah untuk bekerjasesuai tujuan Negara yang mana tujuan Negara merupakanpedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapanNegara serta mengatur kehudupan rakyanya, maka SIDeKa dalamposisinya dapat merubah polah pikir penyelenggara Negara demiterwujutnya tujuan Negara yang sebenarnya sesuai dengan Nawa

Page 205: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

192

Cita joko widodo dan amanat UUD 1945. Yaitu (1). Melindungisegenap bangsa Indonesia (2) Memajukan kesejahteraan umum (3)Mencerdaskan kehidupan bangsa (4) Ikut melaksanakan ketertibandunia.

SIDeKa dapat memenuhi dan mewujudkansicercahharapanbaru bagi Indonesia kearah yang lebih baik yaitu Keinginanpemerintah dari segi penerpan transparansi desa lewat infomasiyang di kembangkan, SIDeKa akan mampu mewujudkan haltersebut demi kejayaan bangsa dan Negara.apalagi denganpenerapan implementasi Undang-Undang Desa yang manapemerintah memberikan kewenangan sepenuhnya untuk desamengelolah anggaran sendiri, hal tersebut tanpa dibarengi denganpengawasan informasi maka akan menjerumuskan ke hal-hal yangtidak diinginkan, sehingga SIDeKa hadir di tengah-tengahmasyarakat untuk membantu mengimformasikan karena SIDeKaadalah bagian dari masyarakat, yang lebih jelas SIDeKa dapatmewujudkan kemajuan bangsa dan tercapainya tujuan Negara.

Posisi dan Strategi serta Kemampuan dasar yang sangat dibutuhkanpandu dan bagainama cara mendapatkan kemampuan tersebut.

Terkait posisi bagi seorang pandu desa adalah untukmengabdet informasi desa baik yang bersifat umum ataupunkelompok demi tercapainya kemajuan desa dan masyarakatnya darisegi informasi.

Strategi pergerakan pendampingan yang dibutuhkan seorangpandu yaitu pendekatan-pendekatan baik di tingkat KabupatenKecamatan sampai di Desa, sedangkan kemampuan dasar yangharus dimiliki seorang pandu sesuai dengan tugas pokoknya yaitumenulis segala informasi yang didapat, selalu menjalin komunikasi

Page 206: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

193

dengan pihak-pihak terkait didesa yaitu dengancara pendekatanpersuasive dan transparansi kepada lembaga yang ada padamasyarakatdengan sangat yakin akan tercapai tujuan yangdiinginkan.

Usulan kongkret tentang bagainama melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan sideka yang bermakna bagi desa.

Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa

1. Selalu menjalin komonikasi Struktural dan Horisontal yangbaik dengan pemerintah Kabupaten, kecamata dan Desa danseluruh unsur pemerintah yang beradas didesa demiterwujudnya SIDeKa yang bermanfaat.

2. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait tugas danfungsi dari SIDeKa

3. Mengekspos segala macam potensi yang berada didesa demikemajuan desa

Page 207: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

194

ROSINAH

[Sumenep – Jawa Timur]

1. Sistem informasi desa dan kawasan (Sideka) dalam posisinyasebagai “cara baru” menghadirkan “negara” sedemikian rupasehingga “negara” menempuh jalan benar dalam merealisasitujuannya.

Desa sebagai ruang produksi sosial, budaya dan politik, desaadalah ruang yang sangat penting untuk dipertahankan dan direbutkembali kedaulatanya. Orientasi pembangunan dengan visi keadilan,kelesterian lingkungan dan keadilan relasi antara laki laki danperempuan, hendaknya diwujudkan dalam program yang kongkritdan pro terhadap rakyat miskin, perempuan dan kalangan pemudaserta berbasis pada potensi lokal.

Selama ini sebagian besar masyarakat, terutama pesisir belummemperoleh manfaat yang besar dari pembangunan di daerahnya.Oleh karena itu, pembangunan desa di kawasan pesisir harusberorientasi pada kondisi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungansetempat. Hal ini di sebabkan, pada sisi yang lain, status sumberdaya wilayah pesisir menunjukan kondisi lingkungan dengan tingkatpencemaran yang semakin meningkat.

Page 208: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

195

Lahirnya UU desa no.6 tahun 2014 membawa angin segarbagi masyarakat desa secara umum. Namun bagaimanapun baiknyaUU tentang Desa jika tidak ada partisipasi dan atau tidak melibatkanmasyarakat dalam implementasinya maka justru akan menjadibumerang bagi pembangunan desa itu sendiri, khususnya kawasanpesisir yang memiliki potensi sumber daya alam, mineral danmanusia untuk di tingkatkan. Oleh sebab itu ada 3 hal yang harusdilakukan yakni ; 1. pendidikan kristis, pengorganisasian danpembangunan organisasi nelayanpada khususnya tidak bolehdiabaikan, karena itu akan menjadi kontrol terhadap jalannyapembangunan desa. 2. Memperkuat peran-peran Pemerintah Desa, melalui peningkatan kapasitas yang mendorong pemahamananpengetahuan, sikap dan keterampilan dalam tata kelolapembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa secara umum.3. Perlu adanya kaderisasi desa untuk menjamin keberlanjutanjalannya tata kelola pembangunan desa. 4. Perlu adanya mediainformasi desa. Keterlibatan beberapa pihak dalam halpembangunan dan pengembangan potensi desa harus dilakukansecara simultan dan berkesinambungan. Hal ini merupakansemangat awal dalam prinsip-prinsip dasar pembangunan yangbersifat partisipatoris.

Bagaimana Posisi SIDeka

Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan, dengandemikian tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis danadministrative. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangkayang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinanbagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkah

Page 209: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

196

kontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi sisteminformasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari ataske bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasitersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan sistem informasi desa, namun di sisi yang lain,desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, jugamemiliki kesempatan untuk memajukan suatu sistem, terutama agarinformasi yang tersedia benar-benar informasi yang punya maknadalam gerak maju desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) bisamenjawab atas persoalan utama desa, UU No 6 tahun 2014memberikan ruang, sebagaimana pada Bagian Ketiga TentangSistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan. Pasal 86 (1) Desa berhak mendapatkan akses informasimelalui sistem informasi Desa yang dikembangkan oleh PemerintahDaerah Kabupaten/Kota. (2) Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (3) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras danperangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia. (4) Sisteminformasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi dataDesa, data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasilain yang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. (5) Sistem informasi Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapatdiakses oleh masyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dpat

Page 210: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

197

mendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa

2. Pandangan tentang posisi dan strateghi pendampingan, dankarenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang dibutuhkan pandudan bagaimana cara mendapatkan kemampuan tersebu.

Sebelum berbicara tentang posisi dan strategi pendampingan,maka terlebih dahulu kita memahami apa pendampingkomunitasdesa/ desa?

Pendampingan adalah serangkaian kegiatan memfasilitasikelompok-kelonmpok marjinal dalam rangka transformasi sosialuntuk meningkatkan kualitas sosial ekonomi melalui cara-carapartisipatif dan dialogis. Pendampingan memiliki nilai dan maknayang luas dan mendalam tidak sekedar melaksanakan sebuahproyek atau program saja sebagai orientasinya. Wilayahpendampingan meliputi seluruh dimensi kehidupan masyarakat,baik secara ekonomi, sosial, budaya dan politik. Atau dimaknaisebagai proses membangun desa yang dilakukan secaratransformatif, sistematis dan berkesinambungan melaluipengorganisasian dengan tujuan membangun kekuatan dankemandirian desa yang berdaulat.

Page 211: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

198

Adapun posisi pendamping;· Harus berasal dari komunitas desa yang menjadi keterwakilan

untuk melakukan pendampingan di daerahnya dimana diamemahami betul karakteristik desa khususnya kawasan pesir.

· Pendamping sebagai organisatoris yang berfungsi melakukanpenguatan ditingkat komunitas desa

· Pendamping desa juga sebagai : fasilitator, mediator danmotivator sehingga mampu mempertemukan antarakepentingan-kepentingan komunitas desa dan ntorgara.

· Pendamping juga harus memiliki kemampuan advokasi· Melakukan asistensi dalam rangka penguatan komunitas desa/

desaPosisi pendamping dalam program SIDeka ini ialahberfungsi sebagaijantung dalam menggerakkan membangun sistem informasidikawasan pesisir ,Sehingga hadirnya SIDeka menjadi bagianstrategis dalam upaya-upaya melakukan pembaharuan desa.

Adapun strategi pendampingan adalah:· Melakukan komunikasi dan koordinasi secara intens dengan

kepala desa beserta jajarannya.· Secara kualitas membangun kesadaran beroganisasi menjadi

kesadaran politik bagi komunitas desa.· Membangun sistem informasi dan komunikasi sebagai media

masyarakat dan desa· Membangun jaringan

Dari uraian di atas sebagai pendamping (pandu) harus dibekaliketerampilan dan pendidikan, sebagai senjata dalam melakukanpendampingan, antara lain :

· Pendidikan pengorganisasian

Page 212: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

199

· Pendidikan mengelola manajemen informasi· Pelatihan advokasi kebijakan· Pelatihan IT dll seseuai kebutuhannya

3. Usulan kongkrit tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeka yang bermakna bagidesa.

Beberapa langkah yang perlu di tempuh dalam melakukanpercepatan mewujudkan SIDEka meliputi antara lain :

1. Membangun komunikasi yang efektif dan persuasif dengankepala desa beserta jajarannya dalam rangka melakukansosialisasi pentingnya SIDEka.

2. Menata dan memperbaiki mekanisme sistem informasi yangbersifat up to date terkait perkembangan desa dan kawasan.

3. Memperkuat kemampuan kelembagaan dan peran sertamasyarakat dalam pemantauan terhadap pemanfaatansumber daya yang ada di daratan maupun laut.

4. Mendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelolapembangunan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitastata kelola, transparansi, akuntabilitas serta mendorongpartisipasi kesadaran.

5. Mendorong tumbuh dan berkembangnya Kader-kader desadan kawasan, untuk menjamin proses-proses keberlanjutandalam mendorong tata kelola pembangunan yang bertumpupada prinsip-prinsip “good governace” untuk kesejahteraanrakyat dan kepemimpinan yang bervisi kerakyatan.

6. Mendinamisasi peran-peran hubungan antara MasyarakatDesa, Lembaga Masyarakat Desa, Pemerintah Desa dan BadanPermusyawaratan Desa dalam proses-proses membangun

Page 213: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

200

kemandirian desa dengan mendorong kerja-kerja kolektifuntukmencapai tujuan kolektif sebagai wujud sebuahkesadaran kritis.

Page 214: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

201

MUHAMAD RIDHO DINATA

[Serang – Banten]

Hadirnya undang-undang No. 6 Tahun 2014 menjadi awallangkah melanjutkan desentralisasi di Indonesia, dengan kata lainlahirnya undang-undang desa ini menjadi momentum untuk kembalimenggagas masa depan desa yang dipahami sebagai keseluruhankerja semua pihak untuk meningkatkan kemandirian dankesejahteraan masyarakat desa. Di samping undang-undang desaini juga telah mempertegas posisi politik dan kewenangan desa yangmenjadi indikator dan motivasi masyarakat desa menciptakankemandirian dan kesejahteraannya sendiri, karena undang-undangdesa akan mengatur 10% dari APBN akan disalurkan ke desa. Dengananggaran tersebut desa diberi kewenangan untuk menggunakananggaran yang ada demi mewujudkan desa yang makmur.

Namun dalam kondisi yang menggembirakan tersebut banyakpihak yang mengkhawatirkan implementasi dari undang-undangdesa tersebut, mulai dari proses politik perebutan jabatan kepaladesa dan perangkat desa menjadi lebih kompetitif, karenadiperkirakan memancing aktor-aktor potensial desa untukmemperebutkan jabatan desa termasuk jabatan peerangkat desasecara tidak sehat. Hal ini akan memicu tingkat gravitasi yang kuat

Page 215: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

202

bagi warga untuk terlibat dalam kontestasi kepala desa di masamendatang, akibatnya money politik akan menjadi ancaman seriusyang mewarnai demokratisasi pemilihan kepala desa. Akibatbesarnya anggaran desa maka besar kemungkinan semua kelurahanakan meminta dirubah menjadi desa. Desa - desa besar akanmemekarkan diri menjadi beberapa desa, Besarnya anggaran desanantinya akan melebihi besarnya anggaran kecamatan. Akan tetapiyang lebih mengkhawatirkan lagi adalah tidak tersalurkannyaanggaran desa dengan tepat sasaran dan tepat program, sehinggaperlu formulasi khusus untuk mengawal implentasi undang-undangdesa pada tingkat grassroot di tengah ke-awaman dan kebingungankepala desa beserta perangkatnya dalam mencapai tujuan mulia dariundang- undang desa ini.

Sehingga dalam kondisi seperti itu diperlukan sebuah sistempendampingan dan pemberdayaan masyarakat desa, maka untukmenjawab kondisi di atas program SIDeKa (sistem informasi desadan kawasan) menjadi sangat penting untuk mengawal danmenyiapkan desa dalam implementasi undang-undang desa ini.Namun, program SIDeKA harus menjadi pembeda dan melengkapisisi-sisi kelemahan dari program-program pemberdayaanmasyarakat yang telah ada.

Sebagai pendamping dari program SIDeKA tentu harusmenguasai pengetahuan tentang pemberdayaan masyarkat yangbertumpu kepada kaidah-kaidah ilmu komunikasi, sebab dalampemberdayaan masyarakat pendamping harus mampu menyerapdan mentransformasikan informasi dengan kearifan lokal di suatudaerah supaya efektif. Karena dalam fasilitasi, mediasi dan negosiasiinilah pendamping dituntut untuk beradaptasi dengan masyarakatdesa dengan beranekaragam karakter tetapi pendamping harusmenjunjung tinggi intervensi dari program SIDeKA ini. Dengan kata

Page 216: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

203

lain walaupun pendamping dituntut untuk beradaptasi tetapi tidakkemudian menjadi kompromistik untuk hal-hal negatif yang tidaksesuai acuan program SIDeKA. Pengetahuan lain yang juga harusdikuasai oleh pendamping adalah tentang pengembangan sisteminformasi manajemen (SIM) yang berbasis IT.

Selanjutnya langkah-langkah yang harus dilakukan gunamendapatkan pengetahuan tersebut bisa diperoleh dari dua aspek;pertama, otodidak ; pendamping bisa saja sudah sedikit banyakmengetahui teori dan teknis pemberdayaam masyarakat karenadisiplin ilmunya atau karena berpengalaman sebagai pendampingpemberdayaan masyarakat. Kedua, pengetahuan di atas bisadidapatkan dari pelatihan dasar yang diberikan oleh pihak BadanPrakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan atau manajemenSIDeKA itu sendiri. Artinya harus ada pelatihan dasar di awal dan upgrading pendamping di setiap tahunnya, sehingga pendampingdalam melakukan pendampingan di masyarakat mampumentransformasikan nilai-nilai kepada masyarakat sesuai intervensiprogram SIDeKA ini. Di samping evaluasi kinerja per 3 bulan sekaliterhadap pendamping juga harus dilakukan sebagai bentukmonitoring kepada mereka, sehingga apabila ditengah perjalananada pendamping yang melanggar aturan kerja atau secara penilaiankinerja tidak baik maka harus diberikan peringatan baik itu sifatnyaringan ataupun berat.

Sedangkan secara konkrit apabila kita petakan apa saja yangharus dipersiapkan dalam kerangkan pelatihan ada 2 sasaran yangharus dibidik ;

Fasilitator / pendampingSeperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa sejatinya

Page 217: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

204

pendamping harus mendapatkan gambaran umum dan khusus dariprogram SIDeKA ini. Maka yang harus dilakukan diawal adalahpelatihan dasar bagi pendamping yang didalamnya terdapat muatanmateri tentang ; paradigma pembangunan, problem danpenanggulangan kemiskinan, strategi pemberdayaan masyarakat,tugas dan fungsi pendamping dan lain sebagainya. Intinya pelatihandasar ini harus diberikan supaya pendamping baik yangberpengalaman ataupun tidak mengetahui peta tugas dan fungsimereka sebagai pendamping. Dari pelatihan ini dapat terlihat pulaperbedaan konsep antara program SIDeKA dengan programpemberdayaan masyarakat lainnya.

MasyarakatUntuk mentransformasikan intervensi program SIDeKA

kepada masyarakat fasilitator sebagai katalisator SIDeKA tentudisampaikan oleh pendamping yang telah mendapatkan pelatihandasar di atas. Adapun sasaran dari pelatihan masyarakat adalahpihak kepala desa dan aparat desa, RT/RW, dan kalau perlumembuat lembaga Badan Keswadayaan Masyarakat, membangunkomunitas belajar kelurahan, menciptakan media warga dansebagainya. Akan tetapi untuk pelatihan ini harus diagendakansecara kontinu dan berkelanjutan, baru setelah mereka memahamikonsep dasar dari SIDeKA desa kemudian didorong untuk membuatperencanaan jangaka panjang dan pendek dalam menyelesaikanmasalah kemiskinan di lingkungannya.

Dan sebaiknya untuk memudahkan masyakat mencernainformasi konsep pendampingan dari program SIDeKA lebih baikdibuat video dokumenter dari setiap tahapan siklus program SIDeKAini. Selain memudahkan pemahaman juga menjadi motivasitersendiri dengan melihat langsung tahapan siklus dari video

Page 218: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

205

dokumenter tersebut.Dalam rangka mewujudkan pengorganisasian program

SIDeKA yang efektif, maka harus dibentuk tim dari tingkat pusatsampai tingkat desa. Konkritnya di setiap desa harus ada 1-3pendamping dengan masing-masing disiplin keilmuan ; teknik,ekonomi dan sosial. Dimana tim per desa ini harusbertanggungjawab melakukan pelaporan secara online langsung keserver SIDeKA Pusat, akan tetapi di samping tim yang selalumelaporkan progresnya tim juga bertanggungjawab mendampingidesa dalam mengelola sistem informasi manajemen secara onlineatau mendampingi desa supaya memiliki website masing-masingyang di dalamnya teradapat informasi menyeluruh tentang suatudesa.

Page 219: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

206

ROFIYONO

[Jepara – Jawa Tengah]

Pandangan tentang “ Sistim Informasi Desa dan Kawasan (SiDeka) “dalam posisinya sebagai “ Cara Baru “ Menghadirkan “ Negara “sedemikian rupa sehingga “ Negara “ Menempuh jalan benar dalamrealisasi tujuan :

Agar desa dapat maju dan dapat memberikan data – data yangbenar dan selalu di abdet setiap ada perubahan, dengan adanyawebsite untuk desa sangatlah baik sekali karena kita bisamemberikan informasi terkini. SIDeka (Sistem Informasi Desa danKawasan sangat penting bagi desa untuk mewujudkan kinerja desadan memberikan laporan kegiatan desa maupun profil desa.Pertumbuhan dan perkembangan, membuka ruang kesempatanbagi desa untuk memikirkan suatu sistem saraf yang bekerja dalamkerangka Nawacita (Trisakti), dengan keutamaan membangun diridesa, atau desa sebagai garis depannya, sebagai subyek daripembangunan. Arah tersebut membutuhkan beberapa hal pokokyakni; badan atau organ kerja,

Jelas apa yang hendak dilakukan atau apa yang hendakdikerjakan, dan pengendalian, suatu mekanisme yang mengontrol

Page 220: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

207

dan memastikan seluruh proses berjalan sebagaimana maksudnya: keputusan dari atasan dan sebangun apa yang di inginkan atauyang menjadi kebutuhan di desa; sebaiknya arus desa kongruendengan keputusan politik yang di ambil di tingkat pusat (atas) yangbottom up sama dengan sebangun top down pun sebaliknya.Kesemua itu tidak saja melibatkan pergerakan barang dan jasa,tetapi juga pergerakan informasi bagi desa pesisir dan desapedalaman, pergerakan informasi adalah pergerakan otak,pergerakan sistem saraf.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan Pendampingan,dan karenanya perlu di uraikan kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan panduan bagaimana caramendapatkan kemampuantersebut :

Pendampingan desa mempunyai beberapa hal yang sangatperlu di perhatikan yaitu “ Prinsip “ dengan kawan sebaya, kawanseperjalanan, saling membelajari, bukan minteri dan gaya hidup.Dalam hal Pendampingan kita harus bisa fasilitasi desa maupunwarga desa, mengerti dan mampu untuk mengembangkan desanya,dalam hal ini fasilitasi berasal dari kata latin “ Fasilis “ yang artinya “Mempermudah “ secara leksikal “ membebaskan kesulitan danhambatan, membuat menjadi mudah, mengurangi pekerjaan,membantu “ makanya di dalam Pembedayaan membantu danmenguatkan masyarakat agar dapat memecakan masalah danmemenuhi kebutuhannya sendiri sesuai potensi yang di milikinya.Faktor Pendampingan yang menjadi perhatian adalah penguasaanmateri, penguasaan tipe masyarakat desa yang ada dan menguasaiteknik komunikasi, contoh : Menggunakan bahasa yang sederhana,jangan terlalu cepat berbicara, pengaturan suara, menggunakan

Page 221: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

208

contoh – contoh yang nyata, memberi kesempatan untuk bertanya,tidak mendominasi atau memaksakan, sikap netral dan dilarang buatkeputusan sendiri.

Proses Pendampingan di masyarakat kita harus identifikasi,menyebar luaskan Program dan melakukan Pendampinganmendapatkan pembelajaran melalui pelatihan, mengorganisir dirimenjadi dinamis untuk wujud nyatakan tujuan yang di capai danRefleksi hasil. Didalam lingkup Pendampingan di forum – forumpertemuan merupakan salah satu media yang di gunakan sebagaiwahana interaksi antara porsenil, kelompok maupun Lembagadalam membahas isu - isu tertentu. Peran Pendamping adalahsebagai Pemandu proses kelangsungan kegiatan, sebagai pemecahatau kebekuan agar dalam pendampingan tidak ada permasalahan,sebagai narasumber, sebagai penengah dan sebagai dinamisator.Kompetensi Pendampingan atau kemampuan dasar kita bisaberadaptasi, memahami dinamika dan realitas sosial masyarakatserta memiliki komitmen terhadap masyarakat bawah dan jugamenguasai metodologi, trampil mendesain fasilitasi, mendorongpartisipatif, komonikatif, menjalin hubungan dengan baik, memilikikemampuan dalam membuka akses, menciptakan keterbukaan atautransparansi, menguasai teknik pemberian umpan balik,kemampuan untuk melakukan toleransi dan kemampuan dalammenangani ketegangan konflik.

Dalam pendampingan ada beberapa hal yang harus di pegangoleh Pendamping atau Pandu yaitu : Etika profesi pandu ataupendamping : Tidak memaksakan kehendak, tidak mengambilkeputusan yang seharusnya dimiliki masyarakat, tidak menipulasi,konsisten dalam pemberin masukan dan informasi, membantumasyarakat berf ikir secara logis melihat asumsi, membantumasyarakat melihat dari perspektif lain dan menambah alternatif,

Page 222: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

209

memberikan umpan balik kepada masyarakat walaupun kurangdisenengi, tidak membohongi, tidak menjelekan program lain,Pandu lain, atau atasan proyek didepan masyarakat, menghormatitokoh atau penguasa setempat dengan tulus, menghormatipengalaman dan kemampuan orang lain, netral tidak berpihak(kecuali yang konsisten dengan tujuan program). Menjadi seorangpendamping desa mampu menghayati kebutuhan masyarakat ,menyadari kekuatan diri, bekerja dengan penuh tanggungjawab,bangga atas profesinya, pandai menyesuaikan diri, cakap dalammenetapkan prioritas, cakap dalam bermitra atau berkolaborasi,senantiasa positiv tingking, dan senantiasa belajar.

Usulan konkret tentang bagai mana melakukan langkah – langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeka yang bermakna bagi desa :

Pada satu sisi menonjolkan koersi dan pada sisi yang lainmenghilangkan kesempatan bagi desa untuk mengoptimalkan apayang dimiki desa dan kawasan. Penyeragaman desa dan kawasanmembuat desa harus menjalankan apa yang sebetulnya tidak dibutuhkan, namun harus dijalankan, agar tidak di tuding sebagaibentuk pahlawan , maka desa dan kawasan tidak heran jika desamerumuskan dirinya bukan sebagai ujung tombak, melainkansebabai ujung tombak dan liher dalam herarki tersebut, maka desasesunggunya lebih di posisikan sebagai penyedia tenaga kerja dantentu suara ketika pemerintah mengadakan pemilihan umum yangakan datang, oleh karena itu dalam uu desa nomer 6 tahun 2014 ‘dapat di pelajari sebagai upaya memperkuat apa yang telahberkembang di awal Revormasi, melalui uu nomer 22 tahun 1994,tentang pemerintah daerah (yang menggantikan uu nomor 5 tahun1947 tentang pokok – pokok pemerintaan di daerah dan uu nomoe

Page 223: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

210

22 tahun 1999 secara vulgar memberikan kesaksian sebagai manatermuat dalam bagian menimbang, huruf (d) dan (e) yangmenyataan: Bahwa undang – undang nomor 5 tahun 1974 tentangpokok – pokok pemerintahan daerah (Lembaga Negara Tahun 1974nomor 38; tambahan Lembaran Negara nomor 3037) tidak sesuailagi dengan prinsip penyelenggaraan otonomi daerah danperkembangan keadaan, sehingga perlu di ganti ; dan (e) bahwa uunomor 5 tahun 1979 tentang pemerintah lembaran Negara nomor3153) yang menyeragamkan nama bentuk, suasana dankdudukanpemerintahan desa, tidak sesuai dengan UUD 1945 danperlunya mengakui serta menghormati hak asal usul daerah yangbersifat istimewa sehingga perlu di ganti.

Oleh karena itu bagaimana SIDeka harus di munculkan agardesa dan kawasan pesisir bisa memberikan informasi di dunia mayabenar – benar nyata dan bisa memberikan contoh pada desa – desayang lain agar kekurangan dan kelebihan dari desa itu, bisamemberikan suatu informasi yang baik dan terbaru. Dalam hal iniagar desa dapat memberikan data – data atau profil desa denganbaik dan nyata dan tidak ada perselisihan pendataan antaralembaga-lembaga yang lain. SIDeka sangatlah di butuhkan di desa– desa pesisir maupun desa-desa pedalaman karena sangat susahuntuk memajukan perekonomian desa dalam hal ini produk-produkyang ada di desa sangat sulit kita bawah atau kita informasikanpemasaran di tingkat dunia, setelah masuknya SIDeka,kemungkinan-kemungkinan besar akan memajukan desa tentangproduk – produk home industi yang ada di desa pesisir maupun didesa pedalaman dan juga bisa memberikan informasi ke duniatentang kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintahdesa sesuai dengan tahapan- tahapan yang di lakukan di desa. Suatucontoh; Desa melaksanakan musyawarah desa atau musyawarah

Page 224: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

211

Rt dan Rw atau musyawarah Tim 11 dalam pembuatan atau reviewdokumen RPJMDes agar dokumen itu benar – benar dimusyawarahkan dengan baik dan transparansi dan juga bisamengabdit kegiatan di lapangan tentang penggalian gagasan ataupengkajian keadaan desa (PKD) untuk melengkapi dokumenRPJMDes benar-benar di laksanakan dengan baik.

Tidak hanya itu saja yang bisa di informasikan dalam tahapanpemerintahan desa; kegiatan sosial, budaya, Muserenbangdes dansosialisasi – sosialisasi yang ada di desa. Serta pelayanan-pelayananpemerintahan desa yang optimal agar terwujudnya desa yangmandiri dan sejahterah, sesuai keluhan maupun kritikan untukpemerintahan bisa di sampaikan ke Dunia nyata agar desa bisa maju.Dengan adanya program SIDeka, desa bisa bekerja dengan optimaldan transparansi di Dunia nyata dan tidak dan tidak ada lagi pelaku– pelaku tingkat desa menggunakan haknya seenaknya sendiri.

Page 225: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

212

ROSYIDI

[Cirebon – Jawa Barat]

Ada banyak isu yang mencuat ketika UU Desa No. 06 Th. 2014telah disahkan oleh DPR RI, terutama bagi pemerintahan Desa yangdibangun tidak dengan sistem yang sebenaranya/baik. SebagaiPemerintahan terkecil di wilayah, banyak Desa membangun sistemdengan apa adanya, seperti yang disampaikan oleh Bpk. LaodeBurchamaa D, S.ST dari Direktorat Pemerintahan Desa danKelurahan kemendagri ketika menyampaikan di hadapan parapeserta pelatihan Sistim Informasi Desa dan Kawasan (Sideka)sabtu, 13 maret 2015 lalu “pemerintahan desa terlihat bekerja hanyapada saat menjalankan program dari ADD” ini menjadi keprihatinanmasyarakat di daerah, selebihnya mereka melakukan rutinitasseperti biasa tanpa sistem, hanya sebatas administratif”. Belum lagidengan adanya kesenjangan “jarak” antar pemerintah Desa denganWarganya yang banyak terjadi di Indonesia ini.

Ketakutan dan kekhawatiran disebabkan sistem yang berjalanselama ini, justru akan berdampak negative bahkan fatal bagaiAparatur Desa ketika anggaran UU Desa No. 06 Th. 2014direalisasikan. Desa Gebang Kulon, Kec. Gebang, Kab. Cirebonmisalnya, selain sistem “rutinitas” yang buruk, juga belum adanya

Page 226: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

213

pelatihan dari kemendagri sampai dengan tingkat desa untukpenyususnan perencanaan dan penataan pengelolaan keuanganmenjadi momok menakutkan menyambut realisasi anggaran UUDesa No. 06 Th. 2014, padahal masyarakat berharap UU Desa No.06Th. 2014 ini mampu mengangkat kinerja pemerintahan desa dengansistem yang baku sehingga desa mampu menciptakan danmenjalankan kewenangannya secara utuh demi terlaksananyapembangunan di desa dan kawasan tersebut, karena desa memilikihak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat dan berperan mewujudkan cita-cita kemerdekaan berdasarkan Undang-UndangDasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945.

Mewujudkan Undang-Undang No. 06 Th. 2014 tentang Desapasal 86, Prakarsa Desa melalui Badan Prakarsa Pemberdayaan Desadan Kawasan (BP2DK) malakukan terobosan atau langkah-lanhgkahyang efektif, jalan “lintas cepat” ditempuh dengan mengadakanpelatihan Sistim Informasi Desa dan Kawasan (sideka) yang diiikutioleh perwakilan dari desa-desa seluruh Indonesia. Sideka yangdilaksanakan selama 3 hari ini dan telah melaksanakan 2 angkatandalam waktu yang berbeda dan peserta yang berbeda pula, telahmemberikan banyak informasi, baik yang menyangkut pemahamantentang UU Desa No. 06 Th. 2014 maupun tentang sisteminformatika yang akan diterapkan kepada seluruh desa yang ada diIndonesia.

Acara yang didukung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan(KKP), Kementrian Perencanaanpembanguna nNasional(BAPENAS), Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi RI, Kementrian Koperasidan UKM, KementrianPerdagangan, Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) danKementrian Komunikasi dan Informatika (kemenkominfo)

Page 227: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

214

menjadikan para peserta pelatihan sideka menjadi pandu(pendamping) dalam hal sistem informasi desa dan kawasan,dengan kata lain kegiatan pelatihan sideka ini bertujuanmenghadirkan Negara dengan jalan baru, para peserta yang padaakhirnya terlibat langsung di daerah.

Pendamping yang disebut sebagai pandu dalam pelatihansideka dan akan terlibat secara langsung dengan desa, tentu harusmampu menguasai hal-hal yang berhubungan dengan sisiteminformasi desa dan kawasan. Bahwa setiap desa harus punyawebsite sendiri, dikelola sendiri, dan ini menguntungkan kerenasetiap problem desa, informasi maupun kegiatan desa, dapatdiakses secara nasional maupun internasional itulah salah satuwawasan yang diberikan dalam Pelatihan sideka, selain itu parapeserta juga diajarkan dengan praktek aplikasi office online, mediasocial, open source bahkan langsung diajarkan bagaimanapengelolaan website desa yang akan diberlakukan seluruh desa se-indonesia. Selanjutnya para peserta akan menyampaikannya kepadadesa-desa yang ada di wilayahmasing-masing. Kemampuan dasarini harus dimiliki oleh setiap pandu. Dengan sistem ini BP2DK melaluipara pandu diharapkan menjadi jembatan yang baik antaraPemerintah Pusat dengan Pemerintah Desa, sehinggamenghilangkan rasa kekhawatiran Pemerintah Desa dan dapatmewujudkan terealisasinya UU Desa No. 06 Th. 2014 dengan baik.Selain itu pandu juga harus mampu menguasai komunikasi aktif danefektif dalam menyampaikan program SIDEKA kepadaPemerintahan Desa sehingga informasi yang diterima PemerintahDesa yang masih “nol” dapat memahami dengan baik tanpa adakesalahpahaman.

Adapun usulan dari saya agar program sideka bisa langsungmenyebarkan firus ke desa-desa dan menjadi sistem saraf nawacita:

Page 228: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

215

- Lebih dari satu pandu dalam 1 kabupaten, sehingga dapatmengatur siasat yang tepat dengan berdiskusi.

- Jalur atas-bawah, BP2DK haru ssegera mensosialisasikankepara seluruh Bupati-bupati dan harus didampingi olehpandu setempat, sementara di bawah para Pandu bergerilyasambil menunggu jadwal tersebut di atas, sehinggapercepatan sosialisai bisa terwujud secara merata.

- BP2DK dapat memetakan wilayah-wilayah /desa-desa yangbelum tersentuh karena “keterbatasan” pandu, sehinggamendapat perhatian lebih.

- Selain beasiswa para pandu harus dibekali “senjata” jaket, t-shirt, tas/ransel dan yang lainnya berlogo sideka/ desa.web.id/BP2DK.

- Mengadakan pertemuan tingkat kecamatan, sehingga lebihefektif daripada bergerilya dari satu desa ke satu desa yanglain.

- Pendekatan terhadap wakil-wakil rakyat yang ada di sekitarpandu, sehingga mereka dapat membantu koneksi ke wilayahyang lebih luas dengan orang yang tepat.

- Pertemuan rutin baik dengan BP2DK ataupun dengan panduyang lain (seangkatan) sebagai reuni membangun.

- Bisa lebih cepat kalau ada iklan layanan web desa di TV.- BP2DK mengirimkansurat-surat ke seluruh kepala desa

tentang program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka)dengan menyertakan nama pandu di wilayah (kabupaten)tersebut

- PP dari pemerintah harus segera dikeluarkan sebagai payinghukum

- Komunikasi antar pandu/siswa calon pandu di wilayah denganBP2DK menjadi fasilitatornya, hal ini akan menjadi

Page 229: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

216

penyemangat antar wilayah,- Siswa yang telah mengikuti belajar namun belum menjadi

pandu harus bisa membuktikan desanya mendaftarkandesa.web.id

Page 230: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

217

SALMAN

[Merangin – Jambi]

SIDEKA SEBAGAI CARA PEMBERANTASAN KORUPSI

A. PENDAHULUAN

Melihat serta menafsirkan pasal 86 Undang-Undang Nomor6 Tahun 2014 tentang Desa bisa diambil suatu kesimpulan bahwaperintah dari pasal tersebut agar setiap desa di Indonesia memilikisistem informasi desa yang gunanya sebagai tempat bagi data Desa,data Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan, serta informasi lainyang berkaitan dengan Pembangunan Desa dan pembangunanKawasan Perdesaan. Selanjutnya sistem informasi desadiperintahkan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untukmengembangkan dan memberikan akses informasi desa tersebutkepada desa, lalu desa diberikan kewenangan untuk mengelolasistem informasi desa tersebut.

Berdasarkan substansi dari pasal 86 UU Desa bisa dikatakansistem informasi desa sebagai salah satu cara pemberantasankorupsi, yakni upaya pencegahan korupsi di tingkat desa denganmengedepankan transparansi anggaran maupun kebijakan melalui

Page 231: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

218

sistem informasi desa.

B. PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN SIDEKA

Pasal 52 PP 43 Tahun 2014, yang merupakan peraturanpelaksana UU Desa, dikatakan “Kepala Desa menginformasikansecara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses olehmasyarakat mengenai penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepadamasyarakat Desa”. Berdasarkan perintah dari pasal ini, bisa difahamibahwa keterbukaan anggaran dan kebijakan dalam melaksanakantugas dan kewajibannya harus dilaksanakan oleh penerintahan desa.Jika pemerintahan desa itu bersih dan akuntable tentunya hal iniakan dilaksanakan, karena tidak ada yang ditutupi dari masyarakatdesa jika pemerintah desa itu bersih.

Secara teoritis salah satu penyebab terjadinya korupsi ialahkarena tidak adanya keterbukaan terhadap kekuasaan yang dimilikioleh seseorang, Klitgaard mengungkapkan suatu rumus tentangterjadinya korupsi, yaitu C = M + D – A. Maksudnya yaitu korupsiadalah jumlah monopoli kekuasaan dan kewenangan dikurangiakuntabilitas1. Dengan demikian bisa diminimalkan, atau bahkandiberantas, praktek korupsi “kecil-kecilan” yang ada di tingkat desa.

Mengingat besarnya dana yang dialokasikan untuk masing-masing desa setelah pengesahan UU Desa, dirasa perlu bagipemangku kebijakan untuk secepatnya merealisasikanpengembangan sistem informasi desa. Hal ini diperlukan agar danayang ada memang benar-benar demi kemakmuran desa danmasyarakatnya, bukan hanya dinikmati oleh segelintir elit yang adadi desa. Dengan transparansi anggaran dan kebijakan desa melaluisistem informasi desa, maka masyarakat akan lebih mudahmengontrol anggaran kebijakan tersebut, sehingga melahirkan 2

Page 232: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

219

(dua) keuntungan, yaitu pertama, pemerintah desa akan lebih hati-hati dan bisa jadi tidak berani untuk melakukan penyelewengan.Kedua, masyarakat tahu anggaran dan kebijakan pembangunandesa sehingga masyarakat bisa mengontrolnya dengan lebihmudah. Pengawasan ini bukan hanya bisa lebih mudah olehmasyarakat desa, tapi juga oleh penegak hukum.

C. SEKILAS TENTANG SIDeKa

SIDeKa merupakan sarana yang harus ada dan mau tidak maupemerintah maupun pemerintah daerah mengadakannya untukdesa, sebab sistem ini merupakan syaraf bagi Indonesia itu sendiri.2

Dengan demikian sistem informasi desa dan kawasan ini nantinyayang akan menentukan gerak maju Indonesia, karena desamerupakan fondasi Indonesia itu sendiri. Jika desa maju Indonesiaakan maju, dan kalau desa mundur maka Indonesia akan hancur.Bagaimanapun juga, desa telah ada ratusan tahun sebelumIndonesia berdiri.

Dengan perkembangan dunia yang semakin cepat, desa harusmempunyai sistem informasi sendiri, sehingga apa yangdirencanakan dan dilaksanakan oleh desa dengan sendirinya akandiketahui oleh masyarakat, bukan hanya masyarakat desa itu sendiritapi juga oleh masyarakat global termasuk pemangku kepentingandi negeri ini. Berarti dengan demikian maka SIDeKa dijadikan suatumetode baru untuk mengembangkan desa itu sendiri, sehingga desatidak lagi terisolir di pedalaman atau garis belakang republik ini,tetapi hadir ditengah-tengah pusaran global melalui SIDeKa.

Berkaitan dengan pemberantasan korupsi di Indonesia,alangkah baiknya jika transparansi dimulai dari pemerintahan palingbawah, yakni desa. Desa yang kadang disebut “negara kecil” harus

Page 233: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

220

bersih dari korupsi, agar apa yang dianggarkan, direncanakan dandiharapkan benar-benar sampai pada rakyat itu sendiri, mengingatrakyat yang paling banyak adalah rakyat desa. Di samping itu, jikatelah ada sistem informasi desa maka desa juga akan cepatmendapatkan informasi perihal kebijakan-kebijakan pemerintahatau pemerintah daerah, baik kebijakan mengenai desa itu sendirimaupun kebijakan nasional lainny, sehingga desa mampumengontrol kebijakan-kebijakan itu. Jadi, SIDeKa merupakan carabaru yang harus dilaksanakan dan dikembangkan dalam rangkapemberantasan korupsi, baik korupsi di tingkat desa itu sendirimaupun ditingkat daerah dan nasional.

D. KEMAMPUAN PANDU

Pergerakan pendampingan desa mempunyai posisi yang harusselalu ada dalam rangka pembangunan desa, hal ini mengingatsebagian besar desa di Indonesia masih terbelakang dan mempunyaimasalah pada kurangnya Sumber Daya Manusia. Untuk itupergerakan pendampingan masih sangat diperlukan, denganpergerakan ini maka desa-desa yang masih “terbelakang” akansangat terbantu. Tidak semua desa mempunyai potensi SDM yangmencukupi dalam berbagai hal, sehingga keberadaan gerakanpendampingan sangat dibutuhkan oleh desa. Di samping itu, aksesdan jejaring desa sangat terbatas, pendampingan desa jugadibutuhkan dalam hal membuka akses dan jejaring tersebut agarsegala potensi dan energi yang ada di desa bisa lebih dimanfaatkan.

Pandu desa yang merupakan relawan pegiat pembangunandesa atau pendamping desa merupakan salah satu tulang punggungpemberdayaan desa mempunyai posisi yang penting dalam programpemberdayaan desa, karena pandu mestilah orang-orang yang

Page 234: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

221

mempunyai kemampuan untuk mengkosolidasi “energi” desa itusendiri untuk mencapai cita-cita dan tujuan desa tersebut. Untukitu dibutuhkan satu strategi pendampingan yang bersifatpartisipatif-proaktif dalam pendampingan desa.

Strategi partisipatif-proaktif adalah strategi yang dilakukanpandu dengan cara terjun langsung ke desa, menjadi orang desaitu sendiri, dalam rangka menjalankan programnya denganintensitas yang terus menerus. Kalau diperlukan, pandu harusberdomisili di dalam desa itu. Dengan cara tersebut akan adatanggapan yang baik dari masyarakat desa terhadap pandu danpandangan masyarakat tersebut akan memudahkan pergerakanpandu sebagai pendamping karena telah mendapatkan posisi di hatimasyarakat.

Kemampuan dasar yang diperlukan pandu dalam rangkapendampingan ini yaitu kemampuan konsilidasi, kemampuanmendekati masyarakat desa serta kemampuan menguasai teknologiinformasi dan komunikasi. Dua kemampuan pertama bisadidapatkan pandu secara alamiah di lapangan dengan terus menerusmelakukannya, serta belajar dari pengalaman yang ada. Lakukansesering mungkin, jika gagal coba lagi, begitu seterusnya dengantidak meninggalkan proses evaluasi pada setiap tahapnya. Untukkemampuan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi bisasambil jalan dengan cara memperoleh kemampuan pertama dankedua, yaitu bisa dengan cara otodidak disertai keingintahuan danharus banyak bertanya kepada yang lebih mengetahuinya. Dengancara-cara yang demikian maka pandu akan mempunyai 3 (tiga)kemampuan dasar tersebut sekaligus dalam waktu yang hampirbersamaan.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna

Page 235: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

222

bagi desa, yaitu :1. Mendorong pemerintah maupun pemerintah daerah untuk

menerapkan SIDeKa di seluruh wilayah NKRI, penggunaandomain desa.id dipercepat penyebarannya;

2. Melakukan pendidikan pelatihan bagi pandu-pandu desatentang sistem informasi dan komunikas, agar pandulangsung menerapkannya di desa;

3. Satu desa harus ada minimal 1 titik hot spot (WIFI) yang aksesinternetnya cepat.

4. Setiap desa harus ada paling sedikit 2 pandu yang akanmelaksanakan pendampingan di desa mengenai SIDeKa;

5. Percepatan penetapan payung hukum tentang SIDeKa;

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan sistem informasi desa yang bisa diakses oleh seluruhmasyarakat desa, maka kecil kemungkinan pemangku yang ada ditingkat desa akan menyelewengkan anggaran dan kebijakan ditingkat desanya. Untuk itu SIDeKa mempunyai posisi yang strategisdalam rangka menjalankan amanat reformasi, yakni pemberantasankorupsi. SIDeKa dan program-program lain yang akan dikeluarkanoleh pemerintah akan sangat efektif kerjanya jika dilakukan olehdesa-desa dengan pendampingan yang dilakukan oleh pandu-pandudesa yang mempunyai kemampuan dasar untuk mengkonsilidasimasyarakat desa, kemampuan mendekati masyarakat dankemampuan menguasai teknologi informasi.

SIDeKa sangatlah diperlukan bagi pembangunan desa danpenggalian potensi serta energi yang ada di desa, khususnyameminimalisir korupsi di desa. Untuk diusulkan kepada Pemerintah,Pemerintah Daerah maupun NGO, Ormas dan lembaga lainnya agar

Page 236: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

223

dipercepat realisasi sistem informasi yang berbasis desa, sehinggaapa yang dicita-citakan dalam UU Desa akan cepat tercapai dan bisamenjadi jalan untuk mewujudkan “keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia”.

Page 237: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

224

SUHADI PURNAWAN, ST

[Kota Bandar Lampung – Lampung]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Dengan adanya Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentangDesa akan memperkuat posisi tawar menawar desa itu sendiri, didalam pasal 86 kutipan tersebut :

“Sistem Informasi Pembangunan Desa dan PembangunanKawasan Perdesaan “Penjabaran pasal 86 tersebut, menjadikan Desa itu berhak

untuk mengeluarkan informasi-informasi yang ada di desa, sepertipotensi sumber daya alam. Munculnya SIDeKa (Sistem InformasiDesa dan Kawasan) menjawab semua keinganan desa khususnyamasyarakat yang ada di desa-desa yang bisa membagi informasi-informasi yang ada didesa dengan hanya “satu klik”. Dengan caramenerjemahkan desa di dunia internet mulai dari desa itu sendiri,kabupaten, propinsi, negara dan dunia juga bisa melihatperkembangan, potensi alam, potensi sumber daya manusia dan

Page 238: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

225

data-data yang diperlukan. Nah dalam urusan data yang selama inisangat ribet dan komplek, kadangkala masyarakat di desa di buatpusing oleh pihak-pihak yang terkait untuk meminta data-data itu-itu saja, SIDeKa (Sistem Informasi Desa dan Kawasan) denganberbasis web.desa.id akan membuat beberapa desa menjadi dekatdengan cara membuat web.desa.id tersebut, sehingga semuainstansi ataupun pihak yang berkaitan dengan pentingnya desadapat mencari data-data yang diinginkan olehnya. Desa dapatberinteraksi sendiri dan menjadi bagian dalam kepentingan negaradan dunia. Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukimsutau masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebutmengadakan pemerintah sendiri. Dan desa harus dibuat pengakuankarena di suatu negara bila tidak ada desa itu belum disebut dengannegara. Jadi dengan lahirnya Undang-Undang No 6 Tahun 2014tentang Desa akan terbentuk suatu seperti “negara” yang bisamerencanakan, melaksanakan dan suatu proses ke pemerintahansendiri dan memberikan kemudahan bagi semua orang yang ada didesa,kabupaten, provinsi, negara dan dunia untuk melihat apa yangada di desa tersebut.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Seorang Pandu harus bisa berbagi ilmu pengetahuan kepadamasyarakat desa. Oleh karena itusebagai seorang pandu harusmemiliki terlebih dahulu pengetahuan dasar dalam hal-hal yangdibutuhkan atau yang di inginkan masyarakat, seperti pelatihan-pelatihan dasar bagi kepanduan dalam pendampingan SIDeKa,kenal

Page 239: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

226

lingkungannya, mengetahui teknologi yang ada, serta dapatberkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang.

Mempunyai komitmen terhadap program-program SIDeKa,dalam melakukan sosialisasi kepada aparat pemerintah, masyarakatdesa tentang Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang desakhususnya pasal 86 tentang Sistem Informasi Desa dan Kawasanyang sangat berguna bagi desa-desa untuk berkembang dan mandirisebuah desa.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Untuk mewujudkan SIDeKa berguna dan bermakna bagi desa,seorang pandu harus melakukan :

a) Sosialisasi kepada pemerintah daerah kabupaten.b) Koordinasi dengan pihak kecamatan serta desa dan ikut rapat

bulanan untuk mensosialisasikan SIDeKa tersebut.c) Memberikan pelatihan dasar kepada pandu muda dalam hal

pendaftaran web.desa.id serta tata cara penginputan materi/bahan expose yang akan di publikasi di website.

d) Seorang pandu bisa melakukan kerjasama antar lembaga-lembaga yang ada, seperti LSM, Media serta pemangku-pemangku kepentingan yang ada di desa.

e) Seorang pandu harus mempunyai komitmen dalam halpembangunan di desa itu.

f) Pandu bisa membuat “ pojok desa “ yang artinya ditempat-tempat tertentu seorang pandu bisa saling diskusi, salingberbagi pengalaman dan lainnya dan akan dituangkan di beritadesa tersebut.

Page 240: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

227

SUKRIADI ADIPUTRA

[Majene – Sulawesi Barat]

1. Inilah cara baru yang bisa meningkatkan pembangunandesa terutama dalam hal masyarakat pesisir dan kawasan, tidakdipungkiri bahwa desa adalah sentral ekonomi Negara ini makadengan adanya program SIDeKa ini semoga bisa menjadi wadahekspektasi masyarakat desa pada umumnya, mengingat dalamsistem global saat ini akses informasi sangatlah dibutuhkan untukmembangun sinergitas antara pemerintah desa, kecamatan,kabupaten, provinsi dan pusat. Menindak lanjuti apa yang telah kamilakukan selama ini adalah melakukan pendampingan kepadamasyarakat dengan pendekatan partisipatoris bukan pengerahanmassa yang sifatnya memaksa. Proses pendampingan tersebutdimulai dari perencanaan pembangunan yang ada dalam lingkunganpermukiman hingga pelaksanaan kegiatan.

Dalam proses pendampingan tersebut, pembangunanlingkungan diberikan penekanan khusus untuk mewujudkanperubahan perilaku masyarakat yang sejalan dengan menciptakanberbagai aspek sumberdaya sehingga penanggulangan kemiskinanmelalui pembangunan manusia seutuhnya (spiritual dan material)dengan segera dapat terwujud.

Page 241: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

228

Yang sering dilupakan adalah masyarakat saat ini selalu diajakuntuk menyelesaikan masalah dengan mengharapkan sesuatu yangsifatnya berasal dari luar masyarakat tanpa memperhatikan potensilokal, padahal apabila diperhatikan masyarakat sebenarnya mampumenyelesaikan masalahnya sendiri tanpa adanya bantuan dari luar.Hal ini akan terwujud apabila masyarakat tersebut sadar akanpotensi yang mereka miliki.

2. Pandu harus mampu memahami kondisi masyarakat saatini,baik dari segi sosial dan budayanya. Contoh kasus : Masyarakatsaat ini selalu diajak untuk menyelesaikan masalah denganmengharapkan sesuatu yang sifatnya berasal dari luar masyarakattanpa memperhatikan potensi lokal, padahal apabila diperhatikanmasyarakat sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiritanpa adanya bantuan dari luar. Hal ini akan terwujud apabilamasyarakat tersebut sadar akan potensi yang mereka miliki.

Apa yang terjadi ketika masyarakat selalu mengharapkanintervensi eksternal dengan mengabaikan potensi lokal yangmereka miliki? jelas semangat gotong royong, kerjasama dan salingmenolong akan terkikis. Kebanyakan masyarakat menganggapbahwa cukup diam dan duduk dirumah semua masalah akan selesai,karena akan ada orang lain yang akan membantu dari luarkomunitas. Sedikit demi sedikit sifat individu dikalangan masyarakatakan terbangun dengan sendirinya.

Masalah seperti ini yang musti harus di pahami pendampingdan menyelesaikannya secara bersama-sama dengan masyarakatsoal potensi yang dimiliki. Kemampuan dasar seperti inilah yangharus di miliki oleh pandu/pendamping dalam mewujudkanpembangunan desa pesisir dan kawasan.

Page 242: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

229

3. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, untuk menciptakankualitas program harus-lah dimulai dari masyarakatnya sendiri.Apabila masyarakat telah terlepas dari permasalahan kemiskinan,maka kualitas masyarakat akan juga ikut membaik. Oleh karena ituuntuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan sinergitas antarapemerintah, swasta dan masyarakat.

Peran pemerintah dalam hal ini adalah, membuat kebijakanyang menyentuh langsung ke akar permasalahan. Jangan lagimelakukan tindakan secara parsial, tetapi harus dilakukan secarakomprehensif dan selalu melibatkan masyarakat dalampengambilan keputusan.

Perubahan perilaku yang diperlihatkan oleh masyarakat akanmenarik perhatian, baik oleh pemerintah maupun swasta. Apabilamasyarakat mampu menjual ide gagasan perubahan sosial gunamendukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan desa yangtelah di inisiasi selama ini dan juga sesuai dengan hasil perencanaanyang telah dikembangkan, maka permasalahan-permasalahan yangada akan dapat terselesaikan.

Page 243: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

230

SUPIANI

[Banjarmasin – Kalimantan Selatan]

1. Definis Desa adalahUU No. 5 Tahun 1979 Desa adalah suatu wilayah yang ditempati

oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya kesatuan masyarakat dan hukum yang mempunyaiorganisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat danberhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

UU No. 22 Tahun 1999 Desa adalah kesatuan masyarakathukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adatistiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasionaldan berada di daerah Kabupaten.

UU No. 6 Tahun 2014 Desa adalah desa dan desa adat atauyang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dandihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Page 244: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

231

Indonesia.Dalam UU No.6 Tahun 2014 Negara dalam hal ini pemerintah

mengakui (azas pengakuan) bahwa desa berhak dan berwenanguntuk mengatur dan mengurus segala kepentingan, mengurusurusan pemerintahan desa dan masyarakat (azas subsidiaritas),tentu berdasarkan usulan dan prakarsa masyarakat desa itu sendiri,dengan demikian desa memerlukan alat penunjuk jalan atau kompasyang dapat membawa desa kearah yang benar.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKa) adalah carapandang baru untuk menghadirkan Negara dalam desa sehinggadesa mampu menempuh jalan yang benar dalam merealisasikantujuan pembangunan

2. Definisi Pendamping social, menurut Edi Suharto, PhDDosen STKS, UNPAS dan UNLA Bandung. International PolicyAnalyst, Centre for Policy Studies (CPS), Central EuropeanUniversity, Hungary) Pendampingan sosial dapat diartikan sebagaiinteraksi dinamis antara kelompok miskin dan pekerja sosial untuksecara bersama-sama menghadapi beragam tantangan seperti; (a)merancang program perbaikan kehidupan sosial ekonomi, (b)memobilisasi sumber daya setempat (c) memecahkan masalahsosial, (d) menciptakan atau membuka akses bagi pemenuhankebutuhan, dan (e) menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yangrelevan dengan konteks pemberdayaan masyarakat

Definisi Pandu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)pandu 1 /pan·du / n 1 penunjuk jalan; perintis jalan; 2 mualim

(di kapal); 3 kapal penunjuk jalan (dl pelabuhan); 4 anggotaperkumpulan pemuda yg berpakaian seragam khusus, bertujuanmendidik anggotanya supaya menjadi orang yg berjiwa kesatria,

Page 245: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

232

gagah berani, dan suka menolong sesama makhluk;Untuk di perlukan kemampuan dasar untuk seorang

pendamping yaitu1. Kemampuan beradaptasi:2. Kemampuan dalam memahami dinamika dan realitas sosial

yang dihadapi masyarakat:3. Memiliki komitmen terhadap masyarakat bawah:4. Menguasai teknik melakukan assessment secara partisipatif:5. Menguasai metodologi:6. Terampil mendesain fasilitasi:7. Mendorong partisipasi:.8. Komunikatif: .9. Menjalin hubungan baik:.10. Memiliki kemampuan dalam membuka akses:.11. Menciptakan keterbukaan/transparansi dan menguasai media

publik:12. Menguasai teknik pemberian umpan balik:13. Kemampuan untuk melakukan kaderisasi:14. Kemampuan menumbuhkan toleransi:15. Kemampuan dalam menangani ketegangan dan konflik

Untuk mendapatkan kemampuan tersebut, seorang pendampingharus dapat mengembangkan diri dan mau terus belajar, baik itubelajar secara teoritis, belajar dari alam, belajar dari mengalamanyang mampu merubah paradigma lama. Seorang pendamping harusmampu mengupdate dirinya agar wawasannya selalu yangterbarukan, bisa melalui buku, referensi atau tulisan di dunia maya,juga melalui pelatihan dan peningkatan/penguatan kapasitas.Pendamping sejati memang harus punya pengalaman dan jamterbang lebih panjang

Page 246: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

233

3. Usulan dalam melakukan langkah percepatan dalam mewujudkanSiDeKa yaitu :

a. Sebaiknya ada Alur Proses kegiatan Lapangan disertai targetdan Time Line yang jelas agar seorang pandu dapat mengiringdirinya untuk mencapai target yang diinginkan dan dapatmempercepat dalam mewujudkan SiDeKa yang lebihbermakna bagi Desa

b. Sebaik apapun seorang pendamping atau pandu, harus adaaturan main, atau bisa disebut pentunjuk Teknis Lapanganatau istilah lain yang sejenis, agar seorang pandu mampumengawal terwujudnya SiDeKa sesuai yang diinginkan danlebih bermanfaat bagi Desa

c. Seorang Pandu juga harus punya legalitas bahwa dirinyaadalah seorang pandu, sehingga kewenangannya dapatdiperhatikan oleh apatur ditingkat desa atau yang lebih tinggi

d. Sebaiknya ada pertemuan Rutin bagi para Pandu Desa untukberkoordinasi, berbagi pengalaman (Share) atau membuatkesepakatan/keputusan yang diperlukan, dalam jangka waktutertentu dan tempat yang di tentukan

Page 247: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

234

SUPRIADI K. MAKMUR

[Topoyo Mamuju Tengah – Sulawesi Barat]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Dalam sejarahnya Desa sudah ada sejak pemerintahan Hindia-Belanda, terbukti dengan peraturan-peraturan yang diberlakukanoleh pemerintah Hindia-Belanda seperti, Indische Staatsregelingpasal 128 ayat 1 sampai 6, Inlandsche Gemeente Ordonanntie Javaen Modoera, disingkat dengan nama I.G.O, Inlandsche GemeenteOrdonanntie Buitengewesten, disingkat dengan nama I.G.O.B,Reglement op de verkiezing, de schorsing en het onslag van dehoofden der Inlandsche Gemeenten op Java en Madoera, Nieuweregelen omtrent de splitsing en samenvoeging van desa op Java enMadoera met uitzondering van de Vorstenlanden, dan HerzieneIndonesische Reglement, disingkat H.I.R atau Reglemen Indonesiayang diperbaharui, disingkat R.I.B.

Pemerintah Hindia-Belanda telah memberikan hakkewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan sendiri

Page 248: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

235

kepada kesatuan-kesatuan Masyarakat Hukum “Pribumi” dengansebutan Inlandsche gemeente yang terdiri dari dua bentuk, yaituSwapraja dan Desa atau yang dipersamakan dengan Desa.

Kemudian, Pemerintahan Masa Jepang Peraturan tentangdesa tidak banyak merubah peraturan-peraturan dari PemerintahKolonial Belanda, tetapi hanya pemerintah Jepang menyeragamkanDesa-Desa dengan sebutan ‘Ku’, Demikian juga cara pemilihan danpemberhentiannya diatur oleh osamu Seirei No. 7 tahun 2604(1944).

Peraturan tentang Desa dilanjutkan pada Pemerintahan padaEra Proklamasi yakni Undang-Undang Desa Praja. Pada UU ini telahmemperkuat keberadaan daerah Desa.

Sampai pada Pemerintahan Orde Baru Undang-Undang No. 6Tahun 1969, Undang-Undang No. 5 Tahun 1979, yang mengaturtentang kedudukan pemerintahan desa.

Kemudian Lahirlah Undang-Undang No. 6 tahun 2014 sebagaipengakuan wujud atas otonomi desa secara penuh. Dimana desaberhak atas pengelolaan daerahnya sendiri, selain itu Desa Salurkananggaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Atas hak otonom Desa maka penting artinya pengawasanbaik itu pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah di atasnya,Lembaga Kemasyarakatan ataupun Masyarakat dan dilakukansecara terbuka. Dengan adanya program Sistem Informasi Desa danKawasan (SIDeKa) yang dilaksanakan oleh Badan PrakarsaPemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK) yang melahirkan pendu-pandu desa dimana sengaja didik untuk melakukan pengawasan danpemberdayaan Desa. Ini adalah langkah konkrit atas kepedulianterhadap Desa dan Kawasan yang dipilih oleh BP2DK. Karena padakenyataannya masih banyak aparat Desa belum memahami maksuddan tujuan pencapaian UU No. 6 Tahun 2014. Ketakutannya adalahbanyak aparat Desa yang tidak menjalankan wewenang dan

Page 249: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

236

tanggungjawanya karena persoalan ketidak pahamannyaterhadam maksud pengaturan UU No. 6 Tahun 2014.

SIDeKa Hadir sebagai alat untuk mewujudkan tujuan UU No.6 tahun 2014, sehingga dalam prakteknya, Aparat Desa sebagaipelaksana UU No. 6 tahun 2014 akan selalu merasa terawasi danmelibatkan masyarakat dalam pelaksanaan UU No. 6 tahun 2014akan hadir.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Pendampingan adalah sebagai wujud kepedulian terhadapDesa dan Kawasan, dengan demikian Aparat desa akan merasaterbantu dengan pendampingan tersebut. Untuk itu kemampuanyang harus dimiliki oleh pandu desa adalah kemampuanmenciptakan perekonomian yang berbasis kerakyatan di setiapdesa, mensosialisasikan maksud dan tujuan UU No. 6 Tahun 2014,mampu menciptakan dan mengusulkan program-program untukkepentingan rakyat Desa, mampu menyusun rancangan programkerja untuk Desa, serta mampu memberikan pemahaman tentangpentingnya Sistem Informasi untuk kepentingan keterbukaan dantransfarasi data yang bisa diakses oleh setiap warga masyarakatbaik yang ada di Desa maupun diluar Desa tersebut.

Dalam mewujudkan Pandu yang mampu menciptakan Desayang diamanahkan UU No. 6 tahun 2014, maka hal pertama yangharus dilakuakan adalah mengadakan pendidikan khusus kepadapandu untuk penanamkan rasa kepedulian terhadap Desa. Karenarasa kepedulian terhadap Desa adalah hal yang utama dalam

Page 250: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

237

melakukan tindakan. Setiap masalah yang timbul di Desa dapatkita ketahui atas kegelisahan dalam diri akibat kepedulian padakondisi Desa. Sedangkan dalam perencanaan yang bersifatstrategis dibutuhkan pengetahuan masalah-masalah yang timbuldi Desa tersebut.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

1. Langkah yang harus dilakukan untuk mempercepat dalammewujudkan SIDeKa yang bermakna adalah melakukansosialisasi tentang pentingnya SIDeKa untuk Desadilaksanakan ditingkat Kabupaten/Kota dan mengundangunsur aparatur Desa dan kerjasama dengan pihak Telkom/Telkomsel untuk mewujudkan partisipasi pihak swasta dalamhal pembangunan Desa.

2. Melakukan negosiasi kepada pemerintah daerah untukmembangung SIDeKa di tiap Desa, Kalau memang pihakpemerintah daerah tidak merespon, planning B dilakukandengan negosiasi dengan beberapa pemerintah Desa untukmelakukan pendaftran dan mengajukan MOU.

3. Apabila MUO sudah jelas maka akan melakukan perekrutanpandu desa untuk dipelatihankan dan didik untuk memberikanpengetahuan tentang SIDeKa dan Pendampingan Desa.

Page 251: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

238

SUYANTO

[Beji Pasuruan – Jawa Timur]

TENTANG “SISTEM INFORMASI DESA DAN KAWASAN(SIDEKA)” DAN IMPLEMENTASINYA

Pengantar

Sebetulnya sudah lama sekali saya tidak menuli sebuah esaitentang sebuah ilmu pengetahuan Sistem Informasi karena sibukdi lapangan, tetapi Saya menganggap ini penting tetapi saya tidaktahu bagaimana saya bisa melakukannya. Saya bukan akademisiyang dengan lebih mudah bisa mendapatkan sumber-sumber datayang diperlukan, dan saya juga tidak punya disiplin keilmuantertentu yang dengan begitu dapat menyusun kerangka berpikirsaya melalui disiplin keilmuan tersebut dan mengembangkannyake arah yang diperlukan. Dulu memang pernah saya bergelut dibidang IT dan menjadi praktisi untuk meberikan pelatihan-pelatihankomputer, internet dari mulai tingkat SMP maupu karang taruna didesa-desa, beragam pegalaman yang di dapat dari semua itu karenasetiap individual ataupun lembaga mempunyai tujuan berbeda-bedamengenai sebuah sistem informasi yang di bangunya.

Page 252: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

239

Latar belakang pendidikan saya yang bukan murni darijurusan IT memaksa saya untuk membaca buku-buku dan berdiskusipada teman teman yang menguasai bidang tersebut, bahan takjarang mengikuti beberapa pealatihan mengenai sistem informasibahkan yang paling konyol adalah saya sempat dekat denganseorang perempuan yang ahli IT lulusan Universitas Negeri Terkenaldi surabaya yakni ITS demi untuk memperoleh ilmu gratis danlangsung praktek. pertemuan yang membuahkan perkembanganke arah yang positif. Baik secara sinergis maupun dialektis.Pertemuan sinergis yang saya maksudkan adalah pertemuan yangmembuat sebuah gagasan, buah pikiran atau keyakinan menjadilebih kuat, lebih bermakna dan lebih sempurna dari sebelumnya.Adapun pertemuan dialektis yang saya maksudkan, adalahpertemuan yang menghasilkan koreksi atau negasi terhadapgagasan, buah pikiran maupun keyakinan sebelumnya, sehinggamenghasilkan sesuatu yang sama sekali baru bagi saya sekaligusmenguatkan aras berpikir yang lainnya. Selama ini yang terjadiadalah pertemuan sebatas kulit luar saja, tidak menyentuh kepadahal-hal lebih substantif.

Berangkat dari semua itu saya coba membuat tulisan yangmunkin tidak sistematis, terstruktur dan tidak lengkap tapi saya akanberusaha semaksimal mungkin, mencoba menghadirkan coretan-coretan dari sisi lain, soal pengertian ataupun yang menjadi tujuandi rumuskannya SIDeKA itu sendiri sebenarnya sudah dapat kitabaca atau tinggal “clik” di google pasti akan muncul sekitar 2210result per 0,40 detik jadi yang menjadi pertanyaannya apakahnantinya tulisan ini akan sama dengan yang lain akan bisa jadi begitu,saya coba menulis yang ada di kepala dan yang saya ketahui,

Page 253: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

240

Latar Belakang

Bicara SIDeKA tidak terlepas dari adanya implemtasi UU Desadan juga UU RI Tentang KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK yangmana di situ secara garis besar menyatakan Informasi Publik yangwajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah dan/ at au badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negaraatau Badan Publik adalah lem baga eksekutif, legislatif, yudikatif,dan badan lain yang fungsi dan t ugas pokoknya berkait an denganpenyelenggaraan negara, yang sebagian at au seluruh dananyabersum ber dari anggaran pendapat an dan belanj a negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, atau organisasinonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananyabersumber dari anggaran pendapat an dan belanja negara dan/atauanggaran pendapatan dan belanja daerah, sumbangan masyarakat,dan/atau luar negeri dari asumsi awal tersebut sekiranya sebuahinformasi yang bisa di sajikan oleh desa akan bisa dapat di aksesoleh publik secara luas, baik tentang perkembangan pembangunandesa, profile desa, potensi desa dan lain sebagainya.

Lahirnya UU Desa yang mana kita ketahui mempunyaisemangat baru dalam hal paradigma yakni Desa tidak lagi menjadiObyek dari Negara (pemerintahan pusat) akan tetapi Desa berhakmenentukan nasibnya sendiri melalui aturan-aturan main yangsudah di undangkan, melalui rembug desa, rapat desa sehinggamenjadi RPJMD dan berujung menjadi Perdes (peraturan desa)darisitulah akan muncul beragama pola tentang bagaimanamembangun desa yang di sesuaikan dengan kearian atau kebutuhanlokal desa tersebut sehingga satu sama lain tidaklah sama sehinggatidakakan ada lagi sebuah penyeragamana seperti yang terjadi di

Page 254: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

241

masa lalu, dari ketidak beragaman tersebut akan sangat menarikjika itu di tampilkan menjadi sebuah informasi yang tersediri dalamdesain website desa, sehingga pihak luar ataupun penduduk desaitu sendiri bisa mengakses persoalan-persoalan desanya dantentunya bisa yang di harapkan bisa memberikan kontribusipemikiran yang baik untuk wilayah desanya, yang kita tau selamaini informasi-informasi yang sifatnya proyek hanya ada di gengamankepala desa atau seglintir pemdes, sehingga kita tidak mengetahuiberapa besar bantuan yang di berikan pihak luar untukpembangunan desa tersebut, dan lain sebagainya.

Lantas apa yang harus kita lakukan? Siapa Kita? Siapa yangdiuntungkan atau dirugikan oleh hadirnya SIDeKA ini? semua halbaru tentunya akan menuai 2 hal baik dan buruk, mungkin baik bagimereka yang menginginkan keterbukaan informasi publik burukbagi mereka (oknum) yang selama ini makan dari hasil-hasil tidakbaik atau pejabat-pejabat korup, namun sebagai upaya menuju yangbaik kita harus mampu mewujudkannya dengan membentuk pandu-pandu desa yang se visi dengan arus kita, lalu mereka kita godoksecara baik melalui Rencana kerja strategis Pandu Kabupaten dalamupaya mewujudkan Pandu-pandu Desa yang effektif, integratif dankomperehensif yakni :

u Secepatnya melakukan rekrutemen pandu-pandu desa untukkemudian di latih Sideka

u Adanya program peningkatan kapasitas Pandu Desa yang dilakukan lembaga melalui pelatihan pelatihan, dan memberikankontribusi pemikiran untuk mewujudkan unit unit yang adasesuai dengan hasil agenda renstra lembaga.

u Mengembangkan peranan Pandu kabupaten melalui mediapertemuan dengan mengagendakan bersama pertemuanforum pandu se kab secara periodik dengan konsep

Page 255: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

242

partisipatori, pendampingan melaui outhtread,pertemuanrutin pandu di lokasi lebih di intensifkan .memfasilitasi untukpeningkatan kapasitas Pandu Desa dalam bidang IT,

u Mendorong program intervensi perubahan perilaku dalammenanggulangi Kurang meleknya informasi denganmelibatkan jejaring masyarakat dan pemangku kepentinganlokal. dan juga mendorong pemerintah daerah melalui SKPDyang berkepentingan untuk lebih konsen di peningkatanpembangunan desa untuk meningkatkan kapasitaspengetahuannya melalui agenda pelatihan khusus

Tulisan ini memang hanya sebuah rintisan saja, yang mencobamencari jalan dan makna lain untuk mengatasi problem mendasardari banyak pemaknaan tentang UU Desa yang hampir semua pihakmempuyai tafsir tersendiri untuk kepentingannya masing-masingkhususnya mengenai Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKA)

Page 256: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

243

MOH SYAFI”IL ANAM

[Demak – Jawa Tengah]

Dengan adanya Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA)dapat mendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuatakses informasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan,sebagai bentuk komunikasi dalam pengelolaan sumberdaya yangsaling membutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi di perdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan modal, akses produksi, akses distribusi, danakses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakan pertumbuhan baruekonomi di desa-desa

Sistem Informasi Desa ini harus dikelola oleh pemerintah desayang mengatur dan mengelola atas proses-proses pembangunandan pemberdayaan masyarakat sehingga memiliki legitimasi danregulasi yang dapat memberikan kepastian hukum dalam mengeloladesa dan kawasan. Sistem Informasi Desa dan Kawasan diharapkandapat mendorong pembangunan dan pemberdayaan masyarakatyang menciptakan pertumbuhan ekonomi perdesaan sepertimeningkatnya keberdayaan masyarakat desa dalam

Page 257: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

244

mendayagunakan potensi diri secara maksimum untukkemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri,membangundan mengembangkan pendekatan pembangunan danpemberdayaan masyarakat dan desa secara terintegrasi sehinggamemberikan rasa aman-nyaman, berkeadilan sosial danmensejahteraan masyarakat desa, mendorong kinerja kelembagaandan modal sosial/modal Kapital kawasan perdesaan yang dapatmenumbuhkan budaya dengan tetap memperkuat kohesi sosial,mendorong gerakan demokratisasi lokal dalam bingkai NKRI.

Untuk mendorong upaya peningkatan kesejahteraanmasyarakat desa melalui loncatan-loncatan yang signifikan dari“keterisolasian” dengan mendorong optimalisasi sistem informasidan teknologi, sehingga desa lebih leluasa menggali berbagaipotensi sumberdaya untuk dikembangkan lebih lanjut melaluihubungan terintegrasi dalam desa, antar desa dan kawasan.

Posisi dan strategi pergerakan pendampingan dalam SistemInformasi Desa dan Kawasan seharusnya mampu melakukan kajianreflektif atas realisasi pendampingan yang dilakuan dalam program-program pemberdayaan selama ini. Tantangan penting yang perludijawab oleh pendamping berkaitan implementasi UU Desa adalahmenciptakan subjek aktif bagi masyarakat komunitas menjadi kuncikebangkitan masyarakat. Subjek aktif berarti, bahwa pendampinganpada masyarakat dipahami sebagai kerja sementara hingga subjekyang didampangi mampu menjadi dewasa dan mandiri.Pendampingan desa yang telah menjadi dewasa dan aktif tentumerupakan kesadaran yang tumbuh dan berkembang. Untukmemasifkan kesadaran kritis masyarakat sebagai subyekpembangunan maka hal yang di butuhan oleh fasilitator/Pendamping Desa dalam program SiDeKA (Sistem Informasi Desadan Kawasan ) meliputi :

Page 258: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

245

1. Pengetahuan atas Pemikiran mendasar terhadap aturan saatini (UU Desa, PP, Permen, dll)

2. Pengetahuan dan Pemahaman Sejarah pengelolaan Desa danKawasan

3. Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Fasilitasi dalamPembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat

4. Pengetahuan tentang Pembangunan Desa, Antar Desa danKawasan Perdesaan

5. Pengetahuan, Sikapdan Keterampilan Analisa Sosial dalamdinamika perubahan masyarakat

6. Pengetahuan tentang Teknologi terapan (system Informasi,dan Teknologi pembebasan desa lainnya contoh; Drone untukpemetaan desa )

7. Keterampilan Teknik-teknik fasilitasi kegiatan dan PelatihanMasyarakat

8. Pengetahuan dan Keterampilan pengelolaan mediamainstream desa

Desa berada pada posisi dan peran strategis untukmembangun negara, melalui azas Rekognisi yang memberikanpengakuan keragaman budaya untuk membangun keadilan budayaserta pengakuan terhadap kemandirian desa dengan hak asal-usul,Azaz subsidiaritas yang menjamin kewenangan local berskala Desa,Kedua Azas tersebut mampu menyesuaikan perkembangan zamandengan memberikan peluang dan tantangan bagi desa agarberkarya dalam memperkuat desa, serta di dorong oleh alokasi danadesa, tentunya akan mendorong berjalannya kinerja fungsi-fungsidalam organic desa untuk memperkuat desa, meliputi :

Upaya memperkuat desa dapat dilakukan dilakukan melaluilangkah-langkah keberdayaan masyarakat desa yaitu mendorong

Page 259: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

246

kesadaran kritis masyarakat desa dengan menciptakan ruang-ruang publik di masyarakat desa sebagai media sosial untukmembangun kondisi desa. Upaya pemberdayaan Masyarakat Desamelalui program sektoral telah menciptakan terganggunya kerjakolektif masyarakat desa, memperkuat peran-peran PemerintahDesa dan Lembaga Masyarakat Desa melalui peningkatan kapasitasyang mendorong pemahamanan pengetahuan, sikap danketerampilan dalam tata kelola pembangunan dan pemberdayaanmasyarakat desa, mendekatkan desa dengan teknologi dalam tatakelola pembangunan untuk menciptakan dan mendorongpartisipasi kesadaran.

Page 260: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

247

SYAIFUL

[email protected][Jember –Jawa Timur]

1. Pandangan tentang Sistem Informasi Desa dan Kawasa “SIDeKa”dalam posisinya sebagai “carabaru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Seiring dengan perjalanan roda zaman yang semakin canggih,kemajuan teknologi informasi yang sedemikian rupa. Hal ini bisadijadikan tantangan tetapi sekaligus sebagai peluang. Karena sudahmenjadi sunnatullah bahwa adanya sesuatu yang baru pasti akanmembawa dua potensi, yaitu potensi yang mengarah pada positifdan potensi yang mengarah pada negative. Kita sebagai manusiatinggal pandai-pandai memanfaatkan potensi tersebut lebihdominan yang ke-arah positif. Salah satunya adalah denganmunculnya program Sistem Informasi Desa dan Kawasan “SIDeKa”.Hal ini merupakan jawaban kongkrit dalam menjawab tantanganmodernitas dengan sesuatu yang lebih positif.

SIDeKa sebagai salah satu tawaran kongkrit dalam rangkamemberikan potret desa-desa di seluruh Indonesia. Kalau selama

Page 261: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

248

ini pemerintah banyak tidak tahu ketika dipojok-pojok desatertentu, di gunung- gunung, dipinggir-pinggir pantai, didaerah-daerah kumuh dan tempat-tempat lain terdapat warga bangsa yangmerintih kelaparan, kurang layaknya tempat tinggal dan infrastruktur yang sangat terbatas. Diharapkan dengan SIDeKa mampumemberikan informasi dan data kongkrit tengtang profil desa,situasi dan kondisi desa, baik yang berkaitan dengan infrastrukturmaupun yang berhubungan dengan kehidupan social masyarakat.Sehingga program pemerintah, khususnya Pemerintah Desa biasmenyentuh seluruh masyarakat tersebut. Sehingga kemakmuranNegara ini dapat segera dirasakan oleh seluruh warga bangsa.Apabilan keadilan dan kemakmuran sudah dapat dirasakan olehwarga bangsa ini berarti hal ini sudah sesuai dengan tujuandidirikannya Negara ini.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Pendampingan merupakan bentuk kepedulian terhadap yangdi dampingi. Pendampingan merupakan bagian dari upaya yangterus menerus dalam menfasilitasi pihak yang di dampingi.Pendampingan juga mempunyai fungsi pembinaan, pengajaran,pengarahan, mengendalikan dan mengontrol. Dalam melakukanpendampingan diperlukan adanya skill/kemampuan yang dimilikioleh para pandu/calon pendamping.

Adapun cara mendapatkan kemampuan tersebut diantaranyaadalah :

a. Adanya tekad dan kemauan yang kuat

Page 262: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

249

b. Adanya kemauan untuk terus belajarc. Berani berbuatd. Mempunya inovasi dan strategie. Ulet dan Tidak mudah putus asa.

3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Langkah-langkah percepatan mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa adalah :

a. Adanya payung hukum yang menaungi.b. Terciptanya system kepanduan yang terstruktur, terorganisir

secara sistematis.c. Dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan pemerintah

desa.d. Tersedianya sarana yang menunjang untuk mengakses

Internet.e. Ada langkah-langkah kongkrit untuk mendapatkan dan

menampilkan data yang obyektif dan akurat.f. Ada langkah serius bagi pemerintah, khususnya pemerintah

desa dalam menanggulangi problem kemasyarakatan sepertikemiskinan, ketertinggalan pendidikan, kesenjangan socialdan lain-lain.

Mampu mengoptimalkan potensi yang ada. Baik yang berupasumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kalau keduanyadapat dioptimalkan, tentunya percepatan memakmurkan desamudah dicapai.

Page 263: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

250

TAMSUL

[Sampang – Jawa Timur]

1. Desa itu ada sebelum negara ada. Negara terbentuk karenaadanya desa-desa atau wilayah yang saling berhubungan antarayang satu dengan yang lainnya untuk mencapai kesejahteraanbersama. Dalam rangka mencapai tujuan utama yang diinginkan,perlu diatur dengan standart etika dan norma yang dibangunberdasarkan budaya dan adat istiadat dari masing-masing desa.Dalam konteks ini, hak-hak dasar dari setiap warga desa yangtertuang dalam adat istiadat dan budaya perlu dijunjung tinggikarena itu merupakan kesepakatan bersama dari masing-masingdesa.

Untuk menjamin adanya pengakuan hak-hak dasarmasyarakat desa yang berbeda-beda tersebut agar tidak salingbertabrakan, kemudian dibentuklah pemerintahan. Pemeritahanadalah sebuah sistem yang dibuat secara bersama-sama olehmasyarakat desa untuk mengatur tata kelola kehidupan merekasediri. Bangunan besar yang terdiri dari komunitas masyarakat,sistem pemerintahan dan wilayah/tempat masyarakat berkumpul(desa) ini yang disebut dengan negara.

Page 264: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

251

Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa) sebenarnyabukanlah sesuatu yang baru. Sistem itu sudah dilakukan olehmasyarakat desa beratus-ratus tahun yang lalu dengankesederhanaan dan keterbatasan ilmu pengetahuan mereka.

SIDeKa menurut pendapat saya hanyalah sebagai pendukunguntuk mempermudah dan mempercepat proses pencapaiankesejahteraan warga desa.

Proses percepatan pencapaian kesejahteraan ini adalahmenjadi tanggungjawab negara sebagaimana tertuang dalam UUD45 dengan tetap memberikan kewenangan penuh kepadamasyarakat desa untuk mengatur dirinya sendiri.

2. Pandangan Tentang Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampigan

Hakikat pendamping adalah orang atau lembaga yangbertugas untuk membimbing dan mengarahkan obyek yangdidampingi untuk memahami hak-hak dasar mereka sebagai warganegara yang mempuyai hak dan kewenangan mengatur danmengelola diri dan desanya. Untuk mencapai kesejahteraanbersama, pendamping harus mempunyai kemampuan dasarberkomunikasi , memahami kultur dan budaya masyarakat (sosiologibudaya) serta memahami dasar-dasar tentang tekhnologi informasiagar bisa meleburkan diri dan menyatu dengan masyarakat desauntuk bisa mendapatkan kemampuan sebagaimana saya sebutkandi atas, perlu adanya pelatihan pandu lanjutan yang lebih spesifikberbicara tentang pendekatan Sosio Cultural baik oleh praktisiataupun akademisi.

3. Langkah-Langkah Konkrit Percepatan dalam Mewujudkan SIDeKayang Bermakna bagi Desa.

Page 265: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

252

a. Sosialisasi program kepada pemerintah kabupaten/kota baikformal maupun non formal untuk memberikan pemahamanyang utuh tentang kewajiban pemerintah daerahsebagaimana yang tertuang dalam UU nmr 6 tahun 2014tentang desa, khususnya pasal 86 serta penegasan tentangPP nmr 43 tahun 2014 tetang peraturan pelaksanaan UU nmr6 tahun 2014 tentang desa.

b. Memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya sisteminformasi desa melalui pelatihan formal atau non formalkepada objek (anggota BPD atau pemuda desa) yangmempuyau potensi dasar dan mempunyai komitmen tinggiuntuk memajukan desanya.

c. Saya secara pribadi telah melakukan komunikasi awal denganSekretaris Daerah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi danKepala Bapedda untuk mengadakan lokakarya untukmempercepat proses membumikan sideka ini kepadamasyarakat.

Page 266: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

253

UBAIDILLAH

[email protected][Lamongan – Jawa Timur]

1. Pandangan tentang “SIDEKA” dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “Negara” sedemikian rupa sehingga “Negara”Menempuh jalan benar dalam merealisasi tujuannya.

Sistem Informasi Desa dan Kawasan.

Pengembangan sistem informasi desa dan kawasan, dengandemikian tidak bisa dilihat sebagai langkah teknis danadministrative. Akses informasi harus diletakkan dalam kerangkayang lebih luas: suatu pintu yang membuka banyak kemungkinanbagi desa untuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, dan pada saat yang bersamaan menjadi langkahkontribusi desa dalam ikut menjadi bagian dari penyelesaianmasalah-masalah bangsa. Oleh sebab itu pula, konsepsi sisteminformasi desa, penting untuk dilihat tidak dalam kerangka dari ataske bawah, tetapi juga dari bawah ke atas dan dinamika relasitersebut. Pemerintah Daerah dalam hal ini punya kewajiban untukmengembangkan sistem informasi desa, namun di sisi yang lain,

Page 267: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

254

desa dan para pihak yang mendorong pembangunan desa, jugamemiliki kesempatan untuk memajukan suatu sistem, terutama agarinformasi yang tersedia benar-benar informasi yang punya maknadalam cara baru menghadirkan desa dan kawasan

Dalam merealisasikan cara baru SIDEKA, desa sendiri harusmulai dengan tiga kebaruan, yakni:

1. Kesadaran baru – suatu kesadaran yang menempatkaninformasi sebagai titik penting dalam keseluruhan pergerakandesa untuk membangun;

2. Ketrampilan baru – pada khususnya dalam menghimpun,mengolah, mengelola dan menggunakan informasi, termasukpenggunaan teknologi informasi; dan

3. Kebiasaan baru. Apa yang paling utama dari hal yang terakhirini adalah bahwa soalnya bukan terletak pada penghimpunaninformasi dan menatanya menjadi sumber informasi yangakurat. Soal utamanya adalah apakah desa akan punyakemampuan mempergunakan semua informasi yang adamenjadi elemen penting penggerak seluruh pihak di desauntuk bersama-sama membangun desa? Kemampuan inilahyang harus berkembang, sehingga sistem informasi desa,bukan menjadi hal yang bermakna bagi pihak luar, tetapibermakna bagi desa dan warga desa sendiri.

SIDEKA pada dasarnya adalah sistem saraf, sistem saraf nawacita.Dengan sistem ini, kita mengharapkan:

a. Pertama, makin baiknya kualitas layanan publicb. Kedua, makin terintegrasikan informasi (satu data), sehingga

response para pihak menjadi semakin cepat dan tepat.c. Ketiga, makin menempatkan masyarakat (desa) sebagai

subyek, sebagai pusat, yang ditunjukan oleh kemudian aksesdan layanan.

Page 268: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

255

d. Keempat, makin terkoneksi, sedemikan semua operasimenjadi semakin cepat, efisien dan memungkinkan proses-proses baru yang tidak mengandalkan kertas, pertemuan danlain-lain.

e. Kelima, makin memungkinkan menghimpun pikiran-pikiransehingga membentuk kecerdasan komunitas (desa). Padaintinya kita akan mendapatkan lebih dari apa yang selama inidapat kita peroleh dengan cara-cara lama.

2. Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakanpendampingan desa kawasan, memang sangat diperlukan atauwajib bagi pemerintah desa dalam memajukan desa kawasan tentuperlu kemampuan dasar bagi pandu desa untuk strategipendampingan desa kawasan.

Untuk mendorong kemampuan SDM desa kawasan tentangpengetahuan sistem informasi dan teknologi, sehingga desa lebihleluasa menggali berbagai potensi sumber daya untukdikembangkan lebih lanjut melalui hubungan terintegrasi dalamdesa, antar desa dan kawasan sebagai upaya pengembanganSIDEKA.

Peran pendampingan desa kawasan perlu ada perencanaanperan pendamping umumnya mencakup tiga peran utama, yaitu:fasilitator, pendidik, perwakilan masyarakat, dan peran-peran teknisbagi masyarakat yang didampinginya.

Strategi Pergerakan Pendampingan Desa

Page 269: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

256

1. PersiapanDengan melakukan koordinasi ditingkat desa, kecamatan,dan kabupaten untuk kesiapannya, terkait dengan SIDEKA

2. Pelaksanaan pendampinganSedangkan untuk pelaksanan pendampingan desa adabeberapa langkah mulai dari tingkat desa sampai di tingkatkabupaten.1) Melaksanakan workshop2) Meningkatkan kapasitas warga dan perangkat agar bias

menguasai TIK3) Pelatihan pengelolaan website id.desa dan penggunaan

media social4) Melakukan pelatihan untuk pengetahuan tentang internet

di desa.5) Audensi dengan pemeritah desa, kecamatan dan

kabupaten dengan adanya program SIDEKA3. Penguatan pendampingan

Kemudian kalau langkah-langkah tersebut sudah biasdilakukan untuk penguatan ditingkat kabupaten sebagaiproses tahapan pendampingan, maka perlu adanyakomunikasi dengan stokeholders dan membuat forumditingkat desa agar masyarakat yang ada didesa tersebut tausemua khususnya pemerintah desa, dan mulai melakukanpendampingan untuk menggali potensi yang ada didesatersebut, setelah kegiatan pandu dilaksanakan, pandu mulaimemahami mengenai desa tersebut sehingga memudahkankita untuk melakukan pendampingan, memahami mulai dariadat istiadat, ekonomi desa dan kebijakan atau aturan-aturanyang sudah dibuat oleh desa tersebut, mengetahui berapamasyarakat yang didesa tersebut menjadi ; nelayan, tambak,

Page 270: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

257

petani dan yang berpergian keluar kota (memahami profildesa). Untuk mendukung program pengembangan SIDEKAmengawal pemerintah agar menfasilitasi jaringan internetditingkatan desa.

4. Evaluasi3. Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-

langkah percepatan dalam mewujudkan Sideka yangbermakna bagi desa.

Langkah-langakh percepatan dalam mewujudkan SIDEKA.

Pada dasarnya data Sideka akan melaksanakan kemudahandalam penggunaan sistem informasi dan komunikasi bagi desa,terkait dengan kebijakan desa dan. strategi untuk pengembangandesa kawasan tersebut. Dengan langkah percepatan sebagaiberikut:

1. Membangun akses jaringan ditingkat desa, kecamatan,kabupaten, provinsi danpemerintah pusat.

2. Upaya memperkuat desa dapat dilakukan dilakukan melaluilangkah-langkah keberdayaan masyarakat desa yaituMendorong kesadaran kritis masyarakat desa denganmenciptakan ruang-ruang publik di masyarakat desa sebagai“bejana sosial” untuk membangun refleksi kolektif terhadapkondisi desa sebagai proses belajar untuk membangunkomitmen kolektif. Realitas Desa saat ini cenderungmendapatkan treatment bersifat sektoral yang tidakmenumbuhkan kerja-kerja kolektif, di sebabkan prilakupembangunan sektoral melalui proses proyek pemberdayaansaat ini hanya mendorong kelompok fungsional “pemainproyek” tidak mendorong berjalannya peran-peran struktural

Page 271: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

258

“yang cenderung dinampikan” karena di bangunnyaparadigma kontrol dalam kontek “good governance”, “cleanGoverment”, sehingga lembaga-lembaga strukural desaseolah tidak mendapat tempat dan terkucilkan, tidak sedikitdianggap sebagai musuh bersama dalam imlementasi prosespemberdayaan masyarakat desa, sehingga peranpemerintahan desa dan lembaga-lembaga masyarakat desamenjadi mandul. Upaya pemberdayaan Masyarakat Desamelalui program sektoral telah 1. menciptakan terganggunyakerja kolektif masyarakat desa, 2. Proses pelemahan peranpemerintah dan lembaga masyarakat desa yang di perparahpandangan “kriminalisasi” terhadap pemerintah desa danlembaga desa, 3. Ketergantungan pada peran-peranpendampingan sebagai jembatan anggaran dan berfungsiproses-proses mekanik pembangunan sehingga partisipasicenderung bersifat mobilisasi bukan sebagai tindakankesadaran kolektif.

3. Memperkuat peran-peran Pemerintah Desa dan LembagaMasyarakat Desa, melalui peningkatan kapasitas yangmendorong pemahamanan pengetahuan, sikap danketerampilan dalam tata kelola pembangunan danpemberdayaan masyarakat desa.

4. Mendekatkan desa dengan teknologi dalam tata kelolapembangunan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitastata kelola, transparansi, akuntabilitas serta mendorongpartisipasi kesadaran.

5. Mendorong tumbuh dan berkembangnya Kader-kader, untukmenjamin proses-proses keberlanjutan dalam mendorongtata kelola pembangunan yang bertumpu pada prinsip-prinsip“good governace” untuk kesejahteraan rakyat dan

Page 272: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

259

kepemimpinan yang bervisi kerakyatan6. Mendinamisasi peran-peran hubungan antara Masyarakat

Desa, Lembaga Masyarakat Desa, Pemerintah Desa dan BadanPermusyaratan Desa dalam proses-proses membangunkemandirian desa dengan mendorong kerja-kerja kolektifuntukmencapai tujuan kolektif sebagai wujud sebuahkesadaran kritis.

SIDeKA perkuat pembangunan desa-desa

Persoalan ketertinggalan desa selama ini bukan saja hanya dipandang akibat ketertinggalan infrastruktur desa, memangketerbatasan dan tidak adanya atau rusaknya infrastruktur desayang berdampak pada upaya mendorong upaya-upaya membangunkesejahteraan rakyat, tetapi persoalan mendasar desa selama iniadalah akses informasi yang menyebabkan ketergantungan desapada supra desa, kedaulatan atas tata kelola desa terhadap sumber-sumber yang ada di desa, antar desa dan kawasan perdesaan.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) bisamenjawab atas persoalan utama desa, UU No 6 tahun 2014memberikan ruang, sebagaimana pada Bagian Ketiga TentangSistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan KawasanPerdesaan. Pasal 86

(1) Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sisteminformasi Desa yang dikembangkan oleh Pemerintah DaerahKabupaten/Kota.

(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkansistem informasi Desa dan pembangunan KawasanPerdesaan.

(3) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Page 273: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

260

meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak,jaringan, serta sumber daya manusia.

(4) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)meliputi data Desa, data Pembangunan Desa, KawasanPerdesaan, serta informasi lain yang berkaitan denganPembangunan Desa dan pembangunan Kawasan Perdesaan.

(5) Sistem informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikelola oleh Pemerintah Desa dan dapat diakses olehmasyarakat Desa dan semua pemangku kepentingan.

(6) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasiperencanaan pembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa.

Program Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKA) dapatmendorong prakarsa/gagasan/ide desa dengan memperkuat aksesinformasi desa, antar desa, maupun kawasan perdesaan, sebagaibentuk inter-koneksitas dalam pengelolaan sumber daya yang salingmembutuhkan sebagai modal membangun kawasan strategispertumbuhan ekonomi untuk membangun kesejahteraan desa.Untuk mengembangan ekonomi diperdesaan, harus dipastikanterjadinya peningkatan basis dukungan modal, akses produksi,akses distribusi, dan akses pasar bagi rakyat, sehingga menciptakanpertumbuhan baru ekonomi di desa-desa.

Page 274: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

261

VALEND BURDAM

[Raja Ampat]

SiDeKa sebagai bagian pembangunan Sistem informasi desadan Kawasan, merupakan wujut dari hadirnya Negara dalam sistimpemerintahan kita saat ini, sebagai wujut kehadiran Negara yangkuat, desa pun memegang peran penting dalam menentukanpembangunan Negara ini kedepan. Dalam artian, maju tidak Negaraini salah satu indikator alat pengukur adalah perkembagan Desa.

Dengan demikian hadirnya SiDeKa merupakan salah satuwujut dari Perhatian Pemerintahan Jokowi –JK melalui agendaPembagunan Nawacita(sembilan program prioritas). SiDeKasebagai ujung tombak sistim informasi desa dan kawasan harus diperkenalkan ke tingkatan yang paling bawah (desa dan kawasan).Bahwa inilah Negara yang sesungguhnya hadir dan memberi warnadalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dalammewujutkan masyarakat yang adil dan beradap dalam bingkaiNegara kesatuan Repoblik Indonesia.

Hadirnya negara yang berdaulat secara utuh, tentunya tidakterlepas dari cita-cita para leluhur yang manakala mempertahankanRepoblik ini dengan peralatan seadanya untuk merebut kekuasan

Page 275: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

262

dari tangan para penjajah. Dengan demikian Negara berkewajibanmemberi kesejahteraan itu melalui berbagai bidang dan sebenarnyahal inilah yang dirindukan dan didambakan oleh leluhur kita yangtelah gugur dalam medang pertempuran dalam merebutkemerdekaan bangsa kala itu.

Saat ini dengan adanya Undang-Undang no 06 tahun 2014tentang desa, maka kini Negara berkewaiban meningkatkankesejahteraan dalam segala hal (Pendidikan, Kesehatan, ekonomidan juga memberi rasa aman kepada setiap warga Negara).

Dengan demikian melalui kehadiran negara dalam konteksSiDeKa, diharapkan ada pola-pola baru yang nantinya dengansendirinya dikembangkan sesuai amanat undang-undang desa itusendiri dalam mewujud nyatakan cita-cita rakyat.

Indonesia sebagai negara kepulauan, negara maritim tentunyamulai menciptakan dan memprioritaskan sektor kelautan sebagaiporos pembagunan dan sumber pendapatan Negara yang benar-benar terakomodir dalam setiap kebijakan di pusat hingga kedaerahbaik dalam sistem regulasi dan atau aturan-aturan lain yang tentunyajuga berpihak pada rakyat kecil. Harapan Rakyat tentunya melaluiprogram SiDeKa ini ada ruang kontrol dari rakyat terhadapkebijakan-kebijakan publik yang barangkali selama ini belum jugaterakomodir dalam sistim pemerintahan kita.

Aspek lain yang terpenting juga dalam menghadirkan Negaraadalah laut kita yang didalamnya terdapat pulau dan pesisir adabagian laut dan pulau yang berhadapan langsung dengan negaratetangga yang juga disebut pulau-pulau terdepan. Dimana negaraberkewajiban mengawasi pulau-pulau terdepan kita dari kapal-kapalberbendera asing yang selalu malang melintang di perairanIndonesia, yang terus meraup keuntungan melalui potensiperikanan dan juga memasukkan Narkoba dan lain-lain yang

Page 276: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

263

semuanya ini berpeluang konflik. Namun kita yakin bahwa negarakita saat ini dibawa kepemimpinan pemerintahan Jokowi-JK terusmenerus menata pola-pola yang sedang mengarah padakeberpihakan rakyat atas sumber-sumber pendapatan dalammeningkatkan taraf hidup masyarakat kita saat ini. Kita percayabahwa Negara manapun tidak akan membiarkan rakyatnyaterlantar.

Mengacu pada undang-undang desa nomor 06 tahun 2014,maka kini saatnya negara hadir membagun dan sekaligus melindungisegenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia mulai dariSabang sampai Merauke.

Melalui program SiDeKa ini, Kini Desa akan sebagai objek danbukan lagi sebagai subjek, melalui program SiDeKa ini negara akankuat, negara akan terlindungi dan terawasi secara bersama olehrakyat.

2.Kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan pandu dan bagaimanacara mendapatkan kemampuan tersebut adalah: Menurut saya yakniseorang pandu Desa memiliki kepribadian yang baik, dalam sikap danpergaulan keseharian ditengah masyarakat tidak terlibat dalam hal-hal atau kasus-kasus kriminalitas. Mampu menyesuaikan diri danselalu berinteraksi atau membagun komunikasi baik denganmasyarakat.

Memahami kondisi yang terjadi di daerahnya baik kondisisocial masyarakat, tingkat pendidikan, kesehatan, akses informasi,sarana dan prasarana dan juga transportasi serta potensi desa dankawasan, peluang dan tantangan yang terjadi jika kelak daerahtersebut akan di kembangkan sistem informasi desa dan kawasan.

Selain materi yang akan diperoleh oleh pandu desa dalam

Page 277: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

264

menbantu mengembangkan sistim informasi desa dan kawasan,seorang pandu desa pada prinsipnya siap jika ingin melakukan kerja-kerja di tingkat masyarakat.

Seorang pandu Desa dapat sebagai corong masyarakat, dapatjuga dikatakan sebagai fasilitator kampong, sebutan ini merupakanpanutan bagi banyak orang sehingga kelak ketika menjadi seorangpandu atau fasilitaotor kampong, kiranya dapat menjadi teladanbagi banyak orang sehingga lebih meyakinkan masyarakat terutamadalam hal tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Pandu Desa.

Seoarang pandu di tengah masyarakat memiliki integritasyang kuat dalam memajukan dan mengembangkan desa. Sederhanadan berjiwa social, turut merasakan apa yang dirasakan olehmasyarakat, makan bersama mereka, kerja bersama mereka, danterus menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan komunitasmasyarakat setempat.

Seorang pandu tidak menggurui, melainkan banyakmendengar setiap masukan setiap pembicaraan dalam sesi diskusiataupun rapat-rapat kampung yang di gelar di masing-masingkampung untuk selanjutnya di kaji dan dikembangkan dalam sistiminiformasi desa dan kawasan. Tugas pandu selanjutnya adalah lebihbanyak menggali informasi desa dan kawasan melalui forum- forumdiskusi atau pertemuan desa.

3. Langkah-langkah percepatan dalam mewujutkan Sideka yangbermakna bagi desa yakni tentunya tidak terlepas daripenyelengaraan SiDeKa itu sendiri dimana masyarakat danpemerintah desalah yang sangat mengetahui kondisi geografisdiwilayah desa atau kawasan tersebut. Namun agar untukmempercepat langkah SiDeKa berikutnya adalah tugas dan peranfasilitator atau pandu desa.

Page 278: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

265

Tugas dan peran utama ini tentunya bagi peserta yang telahdibekali dengan materi dasar SiDeKa, agar secepatnya dapatmembagun komunikasi dengan para pemangku kepentingan diKabupaten dalam hal ini instansi-instansi tekhnis terkait hinggasampai pada pemerintah kampung sehingga harapannya adalahmulai ada komunikasi-komunikasi yang dibagun dalam halmewujudkan program SiDeKa ini kedepan.

Karena fokus utama SiDeKa ini pada sistim informasi Desa danKawasan maka, langkah awal fasilitator yakni mulai mencoba danmencoba apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang fasilitator/pandu desa dalam hal meraih kesempatan awal bersamapemerintah Desa.

Salah satu menurut saya yang harus dilakukan adalah mulaimendata kampung-kampung terdekat tentunya dengan melakukanpertemuan atau diskusi dengan memperlihatkan MOU kepadaKepala Desa atau pemangku kepentingan di Desa atau di Kawasanterdekat. Hal ini tentunya bagi Kabupaten kota yang telah resmibersama program BP2DK mengadakan MOU dengan PemerintahDaerah.

Langkah selanjutnya adalah mulai mendaftarkan Web SiteDesa sehingga terdaftar pada pusat data informasi Desa danKawasan, selanjutnya adalah mulai melatih beberapa warga desadan aparat kampung terdekat dalam menyiapkan data dan informasisebagaimana yang dibutuhkan pada Web Site Desa.Id danseterusnya sampai pada tahapan memasukkan data dan informasi.

Karena Pemerintah desa adalah bagian dari PemerintahKabupaten maka, langkah berikutnya secara tehnis lapanganpemerintah Desa menurut saya, dapat menyurat ke Bupati melaluiBidang Kominfo di Dinas Perhubungan atau Bagian Humas

Page 279: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

266

Kabupaten kota setempat untuk menggunakan fasilitas layananfi-sat yang dimiliki di Kantor pemerintahan setempat sebagailangkah awal fasilitator atau pandu desa dapat memperkenalkanWeb-Site Desa.Id kepada beberapa kepala kampung untuk terusmemasukkan informasi sambil menunggu fasilitas layanan internetdesa yang akan disiapkan oleh Kementrian Informasi danKomunikasi.

Page 280: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

267

WAHID ACHMAD

[email protected][email protected][Pasuruan Jawa Timur ]

PANDU SIDeKa dan FUNGSI PENGORGANISASIAN

Sitem Informasi Desa dan Kawasan adalah sebuah pintumasuk untuk hal-hal baru bagi desa dan pada akhirnya bagipencapaian cita-cita bangsa yang terangkum dalam Nawacita.Selama ini yang terjadi seakan-akan ada sebuah grand design yangdengan sengaja dijalankan agar masyarakat pedesaan tidak bisaberbuat banyak dan sengaja diciptakan rasa ketergantungan kepadaorang atau pihak-pihak luar sehingga hampir bisa dipastikan merekatidak mengenali desanya sendiri. Begitu juga dengan sisteminformasi yang selama ini tersedia masih berupa data-data dariberbagai sudut pandang dan dari berbagai lembaga pengumpul datayang antra satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan yangsangat fundamental. Apakah tidak mungkin Indonesia mempunyaisebuah data yang mempunyai satu standart dan berlaku bagi semuamacam dan jenis data sesuai dengan kebutuhan Negara ini.Informasi tentang desa saat ini hanya sebatas penyajian angka-angka saja tidak pernah terpikir bahwa dengan data yang akurat

Page 281: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

268

dan terupdate terus bisa dijadikan bahan awal menentukankebijakan dan arah dari keinginan masyarakat desa yang berpihakpada kepentingan dan kebutuhannya sendiri. Pemetaan darisebuah kawasan diperlukan untuk menyesuaikan dengankebutuhan masyarakat. Sistem Informasi Desa dan Kawasanmerupakan sebuah sistem informasi yang disajikan secara utuhtentang desa disusun oleh desa sendiri sebagai pelaku atau subyekpembangunan, artinya desa mempunyai peran penting dalammenentukan nasibnya sendiri, tidak hanya sebagai obyek darikepenting-kepentingan. Ketersediaan tentang informasi desa dankawasan merupakan salah satu bentuk adanya kepastian hukumatas wilayah, asset desa dan kawasan, serta penggunaan keuangandesa sesuai dengan rancangan pembangunan desa.

Pengorganisasian masyarakat adalah suatu pendekatanpengembangan masyarakat dengan tujuan mengubah dari sikapapatis, individual, dan “masyarakat bisu” menjadi situasi sadar,dinamis, dan partisipatif. Dari masyarakat yang rentan menjadimasyarakat yang mempunyai posisi tawar dan tanggungjawab politik yang memadahi, serta mencapai perubahan sosial kearah yang lebih baik. Pengorganisasian masyarakat juga merupakanpengembangan yang mengutamakan kesadaran kritis danpenggalian potensi lokal masyarakat yang mengutamakan dialogdan musyawarah yang demokratis. Membangun etos dan komitmenorganiser agar mampu bertahan dalam menjalankan fungsi-fungsipendampingan. Belajar bersama rakyat, merencanakan bersamadan membangun dengan apa yang mereka punya. Pendampingdiharapkan bias menciptakan sebuah grand design baru bagiterwujudnya pusat-pusat produksi pengolahan sumber daya alam,penyerapan dan penerapan teknologi inovatif, menciptakan matarantai perdagangan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat

Page 282: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

269

desa. Sruktur-struktur organisasi atau lembaga tradisionalmengandung banyak maslah, antara lain, yang paling seringdikemukakan adalah sifatnya yang serba paternalistik, primodial,bahkan banyak yang sangat feodal dan patriarkis. Karena itu,pengorganisasian rakyat tidak sekadar membentuk danmembangun struktur kelembagaan dan mekanisme kerja organisasitradisional lokal, tetapi sekaligus juga berarti membangun nilai-nilai,memberi makna baru pada struktur-struktur tradisional tersebutagar menjadi lebih terbuka, lebih demokratis dan egaliter, lebihpartisipatif dan lebih berwawasan kesetaraan atau keadilan gender.

Faktor terpenting dalam pengambilan keputusan dalampemerintahan memerlukan sumber data dan informasi yang up-todate, bukan lagi rekayasa data dan informasi. Salah satu sumberdata yang valid adalah data yang berasal dari masyarakat sendiri.Pendamping bukan lagi berfungsi sebagai event organizer akantetapi dibutuhkan kemampuan organizer. Oleh karena itu,pendamping harus melakukan cara kerja sebagai berikut. 1)perhatikan dengan sungguh-sungguh gagasan yang datang darimasyarakat yang masih terpenggal dan belum sistematis. 2) pelajarigagasan tersebut secara bersama-sama dengan mereka sehinggamenjadi gagasan yang sistematis. 3) menyatulah dengan rakyat. 4)kaji kembali gagasan yang datang dari mereka sehingga merekasadar dan memahami bahwa gagasan itu milik mereka sendiri, 5)terjemahkan gagasan tersebut dalam bentuk program, 6) danseterusnya berulang -ulang sehingga gagasan tersebut menjadibenar. Data dan informasi tidak cukup sebagai sebuah bahanpertimbangan sebuah keputusan, tapi harus ditindaklanjuti denganpemetaan wilayah di masing-masing sector yang terdapat di desa.

Informasi dan data desa berjenjang dari tingkat desa,kecamatan, kabupaten dan pada ahirnya menjadi sebuah dashboard

Page 283: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

270

presiden, jadi sistem keamanannyapun harus benar-benar terjamin.Inilah bentuk baru blusukan pemerintah yang setiap saat bisamengetahui informasi apa yang sedang terjadi di seluruh penjurunusantara dalam waktu sekejap dan tingkat akurasi yang valid,karena sistem informasi dan data ini bersifat online. Untuk lebihmemudahkan monitoring terhadap para pandu desa makadiusahakan adanya koordinator di semua tingkatan. Pandu desa,pandu tingkat kecamatan, pandu tingkat kabupaten dan panduregion, pandu wilayah. Hal ini untuk mengurangi adanyapenyimpangan penyalahgunaan wewenang pendamping dan dapatmengukur capaian. Pelatihan Pendamping SIDeKa II meski khususdesa pesisir tidak menutup para peserta juga menggarap desa-desapertanian karena keduanya mempunyai hubungan yang tidak bisadipisahkan.

Page 284: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

271

Drs. YOHANES, TB

[Kota Bandar Lampung – Lampung]

Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru” menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Undang Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa merupkansesuatu yang memberikan dampak yang sangat sangat besarkepada masyarakat, karena dengan lahirnya Undang-Undangtersebut keberadaan desa mendapatkan pengakuan secara utuh,oleh karena itu muncullah diskusi dan perdebatan dimana-manamulai dari desa sampai diperkotaan, mulai dari perkantoran sampaikewarung-warung kopi, bukan hanya sekedar menjadi diskusi danperdebatan tertutup saja namun menjadi perbincangan secaraumum, namun demikian diskusi dan perdebatan tersebut hanyamembahas sebagian terkecil dari isi dan makna yang terkandungdalam undang-undang tersebut.

SistemInformasiDesadanKawasan (SIDeKa), merupakanlangkah strategis dalam menyajikan sistem pembangunan dalam

Page 285: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

272

bentuk penyadaran terhadap pelaku pembangunan baik yang adadi birokrasi maupun pelaku pembangunan lainnya, selain dariwadah informasi tentang desa, dari struktur organisasi, potensisumber daya alam, kegiatan-kegiatan yang ada didesa, bahkandapat menjadi alat komunikasi untuk masyarakat dalampengembangan desa itu sendiri, yang dikemas melalui wibesitedesa, sehingga desa dapat dikenal didaerah,maupun nasionalbahkan mendunia.

SiDeKa bukan sajamengembangkan informasi namun lebihjauh akan membantu desa dalam pembangunan Desa dan Kawasan,pengembangan Desa melalui teknologi merupakan upaya agar desatidak lagi terbelenggu dalam melaksanakan membangunan yangtak terarah dan terkontrol dengan baik, selain itu pengenalan desaterhadap ternologi ini adalah bentuk upaya pembangunan yangmenghadirkan sebuah keutuhan bernegaran dari sisi lain,penyadaran terhadap para pemangku kepentingan baik dijajaranpemerintah maupun dimasyarakat untuk lebih mengenal tata carahidup bernegara yang benar, karena sistim informasi yang dibangunselama ini tentang desa baik potensi yang ada didesa maupunperkembangan yang ada, tidak mampu mengembangkan sesuaidengan cita-cita bangsa indonesia.

Oleh karena itu berbagai upaya dalam meluruskan jalan untukmencapai tujuan bernegara, dengan berbagai usaha harusdilakukan, dengan lahirnya SiDeKa adalah bentuk upaya untukmelakukan pembangunan Desa dan Kawasan agar negara dapatmenempuh jalan yang benar, dalam hal ini sangat dibutuhkan pandudalam melakukan pendampingan terhadap desa sebagaiperpanjangan tangan dari SiDeKa.

Pandangan tentang posisi dan strategi pergerakan pendampingan,

Page 286: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

273

dan karenanya perlu diuraikan kemampuan dasar yang sangatdibutuhkan pandu dan bagaimana cara mendapatkan kemampuantersebut.

Mengingatperan atau tugas Pandu dalam melakukanpendampingan masyarakat merupakan posisi yang sangat strategisdalam upaya-upaya pembelajaran dan pemberdayaan, dibutuhkanberbagai jenis keterampilan dan kemampuan dasar dari seorangPandu, yaitu:

1. Mampu menganalisa secara ilmiah dan metodis pada aspekfisik lingkungan, social dan ekonomi.

2. Menguasai teknis pendampingan dan pengembanganmasyarakat.

3. Mampu menguasai teknologi yang ada.4. Mampu berkomunikasidan koordinasi 2 (dua) arah5. Mampu memfasilitasi perencanaan program6. Mampu menyesuaikan diri dengan gaya hidup dan gaya kerja

(kinerja) masyarakat.7. Mampu melakukan penghapusan peran diri secara sadar dan

terencana8. Mampu memberikan solusi terhadap setiap permasalahan

yang muncul dan berkembang.

Dari berbagai kemampuan dasar yang harus dimiliki maka dalamrangka mendapatkan kemampuan Pandu yang benar-benardiharapkan maka beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :

1. Melakukan pelatihan pada pandu yang sudah ada secaraberkala

2. Melakukan seleksi ulang atau evaluasi pada pandu yang adauntuk melihat sejauhmana seorang pandu mempunyai

Page 287: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

274

komitmen yang tinggi.3. Pandu rutin melakukan diskusi

4. Rekrutmen pandu melalui lembaga-lembaga, aktivis-aktivis, serta sukarelawan- sukarelawan yang bergerakdibidang pembangunan desa

5. Kerja sama dengan Perguruan Tinggi.

Usulan konkret tentang bagaimana melakukan langkah-langkahpercepatan dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Dalam rangka mewujudkan SiDeka sehingga bermakna bagidesa maka beberapa hal yang perlu dilakukan :

1. Mempunyai Pandu atau kader yang mempunyai kredebilitasyang baik

2. Melakukan pengorganisasian terhadap pandu yang adadidaerah

3. Mempunyai komitmen terhadap pembangunan desa4. Membuka jaringan melalui media yang ada didaerah5. Memfasilitasi desa dalam menemukan kebutuhannya6. Menjadi solutif bagi desa.

Page 288: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

275

YONATHAN ALFRIN MARASUT

[Minahasa Utara – Sulawesi Utara]

1. Pandangan tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SIDeKa)”dalam posisinya sebagai “cara baru”menghadirkan “Negara”sedemikian rupa sehingga “Negara” menempuh jalan benar dalammerealisasi tujuannya.

Pertanyaan yang muncul ketika membuat essay ini adalahapakah rezim pemerintah yang lalu sudah menempuh jalan yangbenar dalam merealisasikan tujuannya? Di akhir pemerintahan yanglalu, hadir UU Desa yang diharapkan sebagai era baru dalammerealisasikan tujuan Negara sesuai UU dasar 45. UU Nomor 6Tahun 2014 tentang desa Pasal1, mengatur asas pengaturan yaituasas rekognisi dan subsidaritas. Asas yang dimaksud adalahpengakuan terhadap desa sebagai organisasi rakyat yang memilikihak asal-usul. Sedangkan asas subsidaritas adalah pengakuanNegara dan pendelagasian Negara terhadap urusan berskala desa.Asas pengaturan tersebut, merupakan inti dari UU Desa.

Dalam rentan kehidupan bernegara, desa merupakan ujung

Page 289: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

276

tombak pembangunan yang berkeadilan. Syarat minimal yangmemungkinkan pemerintah desa dapat melakukan pambangunanyang berkeadilan mesti adanya keterlibatan atau partisipasi aktifdari masyarakat, dalam situasi inilah SIDeKa menjadi penting. DalamUU DesaPasal 86 ayat 2 menyatakan bahwa “Pemerintah wajibmengembangkan sistim informasi desa dan pembangunan kawasanperdesaan” dan pada ayat 6 dinyatakan Pemerintah DaerahKabupaten/Kota menyediakan informasi perencanaanpembangunan Kabupaten/Kota untuk Desa”, dalam hal ini kitamenyaksikan bahwa sesungguhnya Negara diarahkan untukberpihak kepada pada desa dengan menjadikan desa sebagaiwilayah yang memungkinkan masyarakat desa dengan seluruhsumberdaya yang dimiliknya memfungsikan peran strategis denganmenjadi bagian dalam usaha percepatan pencapaian cita-citaproklamasi kemerdekaan. Akses informasi harus diposisikan dalamkerangka yang lebih luas sekaligus menjadi kesempatan bagi desauntuk ambil bagian dalam mengurus urusan rumahtangganya, danpada saat yang bersamaan menjadi langkah kontribusi desa dalamikut menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah bangsa.Dengan demikian pengembangan SIDeKa sebagai “cara baru”menghadirkan “Negara” sehingga Negara menempuh cara yangbenar dalam merealisasi tujuannya.

2. Dalam kerangka posisi dan strategi pergerakan pendampingan,kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pandu adalah memilikikompetensi Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan. Penguasaanpengetahuan yang dimaksud adalah :

1. Penguasaan terhadap UU Desa dan aturan lain yangberhubungan dengan UU Desa. Cara mendapatkan

Page 290: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

277

kemampuan tersebut adalah dengan cara membuat forumdiskusi tentang undang-undang desa serta menambahreferensi mengenai penjelasan tentang UU Desa melaluipihak-pihak yang memahami UU Desa secara utuh.

2. Pengorganisasian dan advokasi kebijakan serta fasilitasi. Caramendapatkan kemampuan tersebut adalah menambahreferensi melalui bahan bacaan dan internet serta melaluipelatihan-pelatihan dalam hal ini pelatihan yang dilaksanakanoleh BP2DK.

3. Pengemasan Informasi (berita tulis, berita audio, Berita Videodan Berita Foto). Cara mendapatkan kemampuan tersebutadalah melalui

4. Cara dan Teknik Mengelola website, dalam hal ini websitedesa.

5. Perencanaan Pembangunan Desa.Kompetensi kedua yang harus dimiliki adalah sikap, dimanasebagai pandu desa harus berjiwa kader agar tujuankemerdekaan Indonesia sesuai amanat UU Dasar 1945 dapatdicapai.Sementara itu, Kompetensi harus dimiliki seorang panduadalah keterampilan dalam hal memfasilitasi SIDeKa agar carabaru ini dapat dipahami oleh Desa.

3. Langkah-langkah percepatan Mewujudkan SIDeKa yang bermaknabagi Desa adalah :

1. Pandu Desamelakukansosialisasi di T ingkat Desa agarPemerintah Desa dan Masyarakat memahami arti pentingnyaSIDeKa bagi pembangunan di Desa. Output dari prosessosialisasi adalah masyarakat mengetahui proses

Page 291: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

278

pembangunan di desa serta turut berpartisiapasi aktifmelakukan pengawasan terhadap proses pembangunan yangterjadi di Desa melalui SIDeka.

2. Mengukur tingkat kesiapan Desa untuk memulaimelaksanakan SIDeKa. Dalam hal ini diidentifikasi sumberdayayang ada di Desa. Sumberdaya dimaksud adalah sumberdayamanusia yang nantinya menjadi pandu yang membantupengelolaan data informasi desa serta pengembangan SistemInformasi Desa dan Kawasan. Sumber daya lainnya adalahtersedianya jaringan internet di desa baik hardware maupunsoftware.

3. Melakukan pelatihan Peningkatan kapasitas pemerintah Desadan pandu desa khususnya dalam hal penguasaan teknologiinformasi dan komunikasi seperti kemampuan dalam halpenyusunan warta desa.

4. Melakukan pelatihan pandu desa dalam hal pengelolaanwebsite desa dan penggunaan media sosial.

5. Melakukan pelatihan bagi Pemerintah Desa dalammenerapkan SIDeKa dalam mekanisme pengambilankebijakan berskala desa.

6. Melakukan komunikasi aktif dengan para stakeholder baikpemerintah daerah maupun pihak swasta untuk mendukungpengembangan SIDeKa, misalnya mengawal pemerintahdaerah agar dapat memfasilitasi ketersediaan jaringanInternet di Desa.

Page 292: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

279

YUSUP MAULANA

[Bekasi – Jawa Barat]

1. Menurut saya tentang “Sistem Informasi Desa dan Kawasan(SIDeKa)” adalah “cara baru” yang sangat jitu dalam upayamemajukan Negara merata hingga ke pelosok-pelosok. Pasalnyakompleksitas masalah ketertinggalan berada di pelosok/pesisir.Minim informasi dan ketidaktahuan tentang teknologi adalah muaramasalahnya. Jika SIDeKa sudah ter-Aplikasi di desa-desa khususnyadesa di pesisir, saya optimis segala permasalahan yang menyangkuthak-hak warga Negara Indonesia dapat teratasi hingga menujuNegara Indonesia Maju, Adil dan merata.

2. Pandu harus aktif di media sosial, sudah pasti melekterhadap teknologi informasi saat ini serta memahami betulkedaerahannya masing-masing. Yang terpenting adalah pandumempunyai animo besar untuk meng-Aktifasi daerahnya sebagaidasar posisi dan strategi pergerakan pendampingan.

3. Langkah secepatnya adalah sesegera mungkin melakukan

Page 293: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

280

sosialisasi terkait program SIDeKa tersebut ke desa-desa. dan sayarasa tidak sulit, karna mayoritas orang di desa saat ini sudahmengerti tentang Informasi dan Teknologi. BP2DK secepatnyamemberi legalitas bagi para pandu desa dalam pergerakanpendampingan untuk mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagidesa dalam mewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Sekian dan Terimakasih.

Page 294: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

281

ZAINAL ABIDIN

[email protected]/[email protected][Pamekasan – Jawa Timur]

Menjadi negara yang sesuai dengan tujuan UU 1945 yaitu:melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah, memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia, adalah cita-cita luhur para foundingfather negara Indonesia. Kini, setelah 69 tahun merdeka negara kitamasih jauh dari pantas untuk disebut negara yang sesuai dengankeinginan par pendiri negara ini. Kita semua tahu bahwa apa yangsedang dan telah diprogramkan pemerintah dibawah kepemimpianBapak Ir. Joko Widodo dan Drs. H. Yusuf Kalla tidaklah semudahmembalikkan telapak tangan karena begitu banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Diberlakukanya UU nomor 6 tahun 2014 tentang otonomi desamemberikan peluang sekaligus tantangan, dari aspek kewenanganselain kewenangan yang disarkan pada hak asal usul sebagaimanadihormati dan diakui negara. Tampak bahwa asas subsidiaritas yangmelandasi undang undang desa memberikan keleluasaan dalampenetapan kewenangan berskala local dan pengambilan keputusan

Page 295: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

282

secara local untuk kepentingan masyarakat desa yang telahdijalankan oleh desa, atau yang muncul karena perkembangan desadan prakarsa masyarakat desa, antara lain tambahan perahu, pasardesa, tempat pemandian umum, saluran irigasi. Semuakewenangan tambahan yang ditugaskan oleh pemerintah daerahmaupun pusat hanya mungkin dilaksanakan jika disertai olehpembiyaan yang jelas.

Namun sisi lain bukan hal yang mustahil menjadi ancaman bagiperkembangan desa dimasa akan datang. Kewenangan desa yangluas ditunjang oleh keuangan yang menjanjikan tampak seperti pisaubelati bermata dua. Dalam konteks BPD mislanya, sekalipundinyatakan dalam undang-undang BPD berada diluar batasanpengertian pemerintahan desa, namun praktis BPD tak memilikifungsi pengawasan terhadap akuntabilitas kepala desa.Kehawatiran tersebut bukan tanpa alasan sebabpertanggungjawaban akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatankepala desa disampaikan kepada kepala daerah bukan kepada BPD.Tugas BPD selain berfungsi sebagai lembaga pemerintahan hanyamelakukan pembahasan dan penerima laporan dari masyarakat,tanpa kewenagan yang bersifat punishmen. Kondisi seperti itu dapatmelemahkan BPD sekaligus pada saat yang bersamaan menguatkankepala desa (executive heay). Harus diakui disatu sisi memberikankeleluasaan bagi pemerintah desa dalam menjalankan program,namun disisi lain cenderung mengurai chek and balance systemsehingga pemerintah desa absen dari pengawasan wakil masyarakatdan berpeluang korupsi di desa disebabkan sumber daya aparaturyang minim, apalagi jika pemerintah lalai dalam melakukanpembinaan dan pengawasan sebagaimana amanat undang-undangdesa. Peluang korupsi tidak saja terbuka lebar secara internalpemerintah desa. Di luar itu, potensi terjadi korupsi secara sistemik

Page 296: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

283

dimunkinkan karena peluang seorang kepala desa dapat bertahanselama 6 kali 3 periode sehingga dengan mudah dapatmelanggenggkan kekuasaan lewat penggunaan sumber keuangandan kewenangan yang luas.

Dalam kerangka pelaksanaan pembangunan, desamembutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Peluang bagipengembang otonomi desa yang demokratis tanpak terbuka lebardimana masyrakat berhak memperoleh informasi, melakukanpemantauan serta melaporkan semua aktifitas yang dinilai kurangtransparan kepada pemerintah desa dan BPD. Proses semacam inimerupakan bentuk pembelajaran partisipasi demokrasi melaluisiklus perencanaan, implementasi dan evaluasi pembangunan didesa. Dengan demikian tercipta mikanisme buttom up yangsenyatanya, bukan rekayasa musyawarah pembangunan desaseperti yang terjadi selama ini.

sistim informasi desa dan kawasan (SIDeKa) memposisikandirinya sebagai penggerak dengan cara dan pola fikir yang barutentu dengan menempuh jalan yang benar guna merealisasikantujuan negara yang sudah di harapkan kita bersama.

Posisi dan Strategi Pergerakan Pendampingan

Membangun dari pinggir atau desa merupakan langkah yangideal dilakukan al ini sesuai dengan ruhnya UU Desa. Pendampinganperlu adanya strategi gerakan agar bisa bisa diterima ole pemerintahdesa, tidak cukup hanya meningkatkan silaturrahmi tanpa adanyakomunikasi yang baik dengan stake holder pemerintah desa, tetapijuga kemampuan lobi-lobi bagi para pendamping dan memabangunjejaring terutama dengan yang sevisi dalam melakukan pergerakan.

Tidak kalah pentingnya juga pelatihan untuk pelatih, guna

Page 297: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

pengorganisasian sideka 2

284

melahirkan pandu-pandu yang handal yang melobi para pihaksebagai penggerak di tingkat desa sekaligus telah membuktikanbahwa sekolah pandu mampu mencetak generasi-generasi yangsiap pakai.

Langkah Kongkrit percepatan dalam mewujuskan SIDeKa

Kewenangan yang luas ditambah sifat monopolistic tanpaakuntabilitas,terbatasnya SDM dalam menjalankan systemadministrasi dan pemberdayaan masyarakat bisa memunculkanpersoalan yang serius ditambah dengan keterbelakangan (terutamamoral), maka pemerintah desa bukan mustahil dapat terjebak padamasalah kejahatan korupsi di luar konfrontasi yang akan semakingaduh dengan masyarakat dilingkungan desa. Menyadari hal ituperlu langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan SIDeKa yangbermakna bagi desa, yaitu; 1) aturan tehnis yang memperjelashubungan kewenangan antara SIDeKa dengan pemerintah desa,kecamatan dan pemerintah daerah. Menihilkan aturan tehnistersebut dapat mendorong konflik yang berkepanjangan, 2)diperlukan pendidikan dan pelatihan terus menerus kepada pandudesa dan stakeholder terkait guna mempersiapakan SDM yangmemadai, dan 3) adanya fasilitas-fasilitas dan penunjang lainnyaterutama desa-desa tertinggal guna mempercepat dalammewujudkan SIDeKa yang bermakna bagi desa.

Page 298: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya
Page 299: Pengorganisasian SIDeKa - BP2DKbp2dk.id/wp-content/uploads/2016/09/pengorganisasian-sideka-2-L.pdf · di lapangan, sistem dikatakan tidak baik karena pertama desa belum sepenuhnya

Buku-buku lain:

1. Panggilan Tanah Air

2. Pedoman Umum Penyelenggaraan SIDeKa

3. Petunjuk Penggunaan Aplikasi

4. Tentang Pengaturan Desa

5. Jurnalisme Desa

6. Pengorganisasian <jilid 1>