-
Pengoperasian Mesin Boiler Tuff
Andi Frastiyo¹, Mohammad Arsyad²¹˒²Program Studi D3 Teknik
Elektronika Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Email-Address: [email protected]
ABSTRAK
Boiler merupakan bejana tertutup yang terbuat dari baja yang
berfungsiuntuk memindahkan panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar ke airyang pada akhirnya akan menghasilkan uap dan
digunakan untuk proses diluarboiler itu sendiri, seperti pemanas,
penggerak turbin, dan sebagainya. Pemakaiandan perawatan boiler
yang baik akan membuat efisiensi boiler semakin tinggi danmenghemat
biaya operasional secara umum.Berbagai usaha dapat dilakukanuntuk
menghemat biaya produksi uap diantaranya dengan penambahan
peralatanguna memperbesar efisiensi dan bahkan adanya penggantian
jenis bahan bakaryang digunakan, dalam hal ini bahan bakar yang
digunakan adalah solar .
Pengoperasian dan pemeliharaan yang baik akan bisa
meningkatkanefisiensi boiler secara signifikan apabila dilakukan
secara rutin dan sesuaidengan aturan maupun prosedur yang berlaku.
Untuk menjaga kualitas dankehandalan operasi Boiler diperlukan
pemeliharaan secara terjadwal agar boilerdapat bekerja dengan baik
pada saat beroperasi.Perawatan dan pemeliharaanyang terjadwal
dengan baik dapat meminimalisasi gangguan dan kerusakan sertadapat
meningkatkan kinerja dari boiler.
Kata Kunci : Boiler, Steam, Bejana
I. LATAR BELAKANG
Boiler adalah suatu alatberbentuk bejana tertutup yangterbuat
dari baja dan digunakanuntuk menghasilkan uap (steam).Steam
diperoleh denganmemanaskan bejana yang berisi airdengan bahan
bakar. Pada umumnyaboiler memakai bahan bakar cair
(residu, solar), padat (batu bara) ,atau gas. Air di dalam
boilerdipanaskan oleh panas dari hasilpembakaran bahan bakar
(sumberpanas lainnya) sehingga terjadiperpindahan panas dari sumber
panastersebut ke air yang mengakibatkanair tersebut menjadi panas
atauberubah wujud menjadi uap.
Uap yang disirkulasikan dariboiler digunakan untuk
berbagaiproses dalam aplikasi industri,seperti untuk penggerak,
pemanas,dan lain-lain. Pengoperasian Boiler
harus sesuai dengan standar operasiyang telah ditentukan oleh
penggunaboiler maupun standar pabrikanpembuat boiler itu sendiri.
Standaryang dibuat akan menjamin
1
mailto:[email protected]
-
keamanan dan kehandalan operasiboiler pada saat
dioperasikan,sehingga akan meningkatkanefisiensi sekaligus menekan
biayaoperasional.
Pemeliharaan boiler jugaharus dilakukan sesuai denganjadwal yang
telah dibuat olehperusahaan pengguna, yang meliputipemeliharaan
harian, mingguan,bulanan sampai dengan tahunan(Mayor
Overhaul).Perawatan yangbaik pada boiler dapat menjaminumur teknis
dan umur ekonomisyang relatif panjang.
1.1 Tujuan On Job Training
Tinjauan teknispengoperasian dan pemeliharaanuntuk mengetahui
prosedur danpenjadwalan dari operasi boiler,sehingga keamanan
dankehandalannya dapat terjamin.Sekaligus bagaimana
caramempertahankan kondisi boiler agardapat berfungsi
sebagaimanamestinya dan dapat dicegahterjadinya gangguan yang
dapatmenyebabkan kerusakan boiler.
Tujuan lain dari On JobTraining adalah merupakan realisasidari
tujuan pendidikan, sehinggamahasiswa dapat :
1. Memahami lebih mendalammengenai teknikperencanaan,
pemasangan,pengujian dan pemeliharaanserta perbaikan peralatan
dirumah sakit.
2. Memahami teori-teori tentangkeselamatan dan keamananterhadap
pasien, petugas,lingkungan dan peralatanrumah sakit.
3. Terbinanya minat danperhatian terhadap lapanganpekerjaan yang
harusdihadapi nantinya.
4. Mampu melakukanpenggunaan peralatan rumahsakit pada sasaran
pelayanankesehatan.
5. Mampu melakukanpemeliharaan peralatanrumah sakit.
6. Mampu melakukan perbaikanperalatan rumah sakit.
7. Mampu melakukan analisisteknis pada peralatan rumahsakit.
8. Mampu menerapkan prinsipkeselamatan dan kesehatankerja.
II. RSUP Dr SARDJITOYOGYAKARTA
Gagasan mendirikan RumahSakit Umum dan Pendidikan padasatu
lokasi guna pendidikan calondokter dan dokter ahli serta
untukpengembangan penelitian, pertamakali dicetuskan oleh Prof.
Dr.Sardjito pada tahun 1954, dan karenadirasakan pula adanya
kebutuhanmendesak perlunya Rumah SakitUmum Pemerintah (RSUP)
gunamencukupi kebutuhan pelayanankesehatan bagi masyarakat
diPropinsi Daerah IstimewaYogyakarta serta Jawa TengahBagian
Selatan.Perjuangan tersebutbaru berhasil tahun anggaran1970/1971
menggunakan biaya dariDepartemen Kesehatan RI denganlokasi di
Pingit, sayangnya setelahditinjau oleh Departemen KesehatanRI
dianggap tidak memadai. Setelahpembicaraan lebih lanjut
makapembangunan RSUP dipindahkan ke
2
-
daerah Sekip atau jalan kesehatanno.1 dengan nama RSUP
Dr.Sardjito. Penggunaan nama tersebutadalah untuk mengenang
perjuangandan jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito.
III. TEORI
Boiler pada prinsipnya dibagimenjadi 2 yaitu Boiler pipa api
(FireTube Boiler) dan Boiler pipa air(Water Tube Boiler). Pada
Boilerpipa api gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler
adadidalam shell untuk dirubah menjadiuap. Boiler pipa api
digunakan untukmenghasilkan uap dengan kapasitaskecil sekitar 12
ton/jam dengantekanan steam rendah sampai sedang(s.d 18 Kg/cm2F =
atau sekitar 250psi). Pada Boiler jenis ini nyala apidan gas panas
diperoleh dari hasilpembakaran bahan bakar untuk men-transfer
panasnya. Gas panasdilewatkan melalui pipa-pipadisekitar dinding
luar yangdikelilingi oleh air atau uap yangtelah terbentuk. Seperti
gambar 3.1dibawah ini.
Gambar 3.1 Boiler Pipa Api
Sedangkan Boiler pipa air(Water Tube Boiler) adalah boileryang
biasanya menghasilkan uapdengan tekanan dan kapasitas yangbesar.
Boiler jenis ini biasanya
mempunyai tekanan kerja diatas 18Kg/cm2F atau sekitar 250 psi
dankapasitas diatas 12 Ton/Jam. Boilerjenis ini adalah boiler yang
peredaranairnya terjadi didalam pipa-pipa yangdikelilingi oleh
nyala api dan gaspanas dari luar susunan pipa.Kontruksi pipa-pipa
yang dipasangdidalam boiler dapat berbentuk lurus(Straight Tube)
dan juga dapatberbentuk pengkolan/pipa bengkok(Bend Tube)
tergantung dari jenisboilernya.Pipa-pipa yang lurusdipasang secara
paralel didalamboiler dihubungkan dengan Header,kemudian Header
tersebutdihubungkan dengan bejana uapyang dipasang secara
horizontaldiatas susunan pipa. Berikut gamabar3.2 adalah boiler
pipa api.
Gambar 3.2 Boiler Pipa Air
IV. CARA PENGAMATAN
4.1 Alat dan Cara Pengamatan
RSUP Dr SardjitoYogyakarta terdapat mesin boilermerk “Tuff”
dengan model WNS2.5-1.0-YO yang diproduksi padatahun 2014 dan
termasuk jenis mesinboiler pipa api. Boiler ini digunakanuntuk
menghasilkan uap dengankapasitas kecil sekitar 2.5 ton/jamdengan
tekanan maksimal 10 bar.Pada Boiler jenis ini nyala api dangas
panas diperoleh dari hasil
3
http://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2011/08/20110819-120524.jpghttp://artikel-teknologi.com/wp-content/uploads/2011/08/20110819-121349.jpg
-
pembakaran bahan bakar solarindustri untuk men-transfer
panasnyadengan penggunaan dalam seharilebih kurang 1000 liter.
Boiler inimenghasilkan suhu steam hasilpembakaran ± 184 ̊C
danmenggunakan bahan baku air yangtelah di treatment dengan
suhuminimal ± 20 ̊C agar efisiensi dalamproses pembakaran air
menjadisteam. Dibawah ini gambar 4.1adalah mesin boiler Tuff.
Gambar 4.1 mesin boiler merk“Tuff”
Sama seperti pompa,kompresor dan peralatan pabriklainnya yang
tersusun dari berbagaikomponen sehingga alat tersebutdapat
beroperasi dan menjalankanperannya.Mesin boiler ini jugatersusun
dari berbagai macamkomponen dengan fungsinya masing-masing. Di
bawah ini adalah fungsidari masing-masing komponen yangada pada
mesin boilertuff :
A. Mesin Pembakaran /Pengapian (Furnace)
Bagian ini merupakan tempatterjadinya pembakaran bahan bakaryang
akan menjadi sumber panas,proses penerimaan panas oleh mediaair
dilakukan melalui pipa yang telahdialiri air, pipa tersebut
menempelpada dinding tungku pembakaran.Proses perpindahan panas
padafurnace terjadi dengan tiga cara:
1. Perpindahan panas secararadiasi, dimana akan terjadipancaran
panas dari api atau
gas yang akan menempelpada dinding tube sehinggapanas tersebut
akan diserapoleh fluida yang mengalir didalamnya.
2. Perpindahan panas secarakonduksi, panas mengalirmelalui
hantaran dari sisipipa yang menerima panaskedalam sisi pipa
yangmemberi panas pada air.
3. Perpindahan panas secarakonveksi. panas yang terjadidengan
singgungan molekul-molekul air sehingga panasakan menyebar ke
setiapaliran air. Di dalam furnace,ruang bakar terbagi atas
duabagian yaitu ruang pertamadan ruang kedua. Pada ruangpertama, di
dalamnya akantejadi pemanasan langsungdari sumber panas
yangditerima oleh tube (pipa),sedangkan pada ruang keduayang
terdapat pada bagianatas, panas yang diterimaberasal dari udara
panas hasilpembakaran dari ruangpertama. Jadi, fungsi dariruang
pemanas kedua iniyakni untuk menyerap panasyang terbuang dari
ruangpemanasan pertama, agarenergi panas yang terbuangsecara
cuma-cuma tidakterlalu besar, dan untukmengontrol panas fluida
yangtelah dipanaskan pada ruangpertama agar tidakmengalami
penurunan panassecara berlebihan. Motorpompa blower yang berada
difurnace berfungsi untukmenaikkan atau memperbesartekanan udara
yang akan
4
-
dialirkan dalam ruangbakar.Berikut dibawah
inigambar4.2mesinpembakaran / pengapian
Gambar 4.2 Mesin Pembakaran /Pengapian
B. Badan Mesin Boiler
Badan ketel berbetuk silindrisdengan pipa-pipa api. Badan
ketelberfungsi sebagai penampung uapdan air. Air dipanaskan dengan
caraperpindahan panas secara radiasi,konveksi maupun konduksi
daripanas pembakaran bahan bakardidalam dapur. Berikut
gambar4.3adalah badan dari mesin boiler
Gambar 4.3 mesin boiler
C. Manometer/pressure gauge
Berfungsi sebagai alat untukmenunjukkan besarnya tekanan uapdi
dalam ketel uap.Pengukur tekananini tidak dipasang secara langsung
kebadan ketel, karena kadang-kadanguap dengan temperatur tinggi
yangmasuk ke dalam alat (gauge)menyebabkan pengukuran tekanantidak
benar.Tekanan steam yangdigunakan dalam mesin boiler ini
sekitar 7 bar. Berikut dibawah inigambar 4.4 penggunaan
manometertekanan steam
Gambar 4.4 PengukurTekanan/Manometer
D. Peralatan pengukur level air
Level air harus dijaga agartetap berada disekitar standar
levelair untuk ketel, untuk itu kita harusmengetahui tentang level
air secarabenar.Biasanya digunakan pengukurair tipe gelas. Jumlah
gelas pedomanpada ketel uap harus dipasangsekurang-kurangnya 2
(dua) gelaspedoman dengan diameter dalamlebih besar dari 10 mm.
Posisi gelaspedoman yaitu:
1. Pipa penghubung kolom airharus dipasang dibatas bawahkeamanan
terendah air, pipauap harus lebih tinggi dariposisi gelas
pedomantertinggi.
2. Pipa uap harus mendatar ataumembuat sudut miringterhadap pipa
kolom air yangmendatar atau membuat sudutmiring terhadap ketel
uap.
3. Pipa penghubung tidak bolehterkena panas.
Berikut dibawah ini gambar4.5 gelaspedoman/pengukuran air
5
-
yangterpasang pada mesinboiler.
Gambar 4.5 GelasPedoman/Pengukur Level Air
E. Katup Pengamanan
Alat ini mempunyai fungsiuntuk mencegah agar tekanan kerjatinggi
yang diijinkan bagi ketelnyatidak dilampaui.Katup pengamansuatu
ketel uap yang dapat dilaluioleh uap harus mempunyai lobangkatup
sedemikian rupa sehinggadapat dilalui oleh uap yangjumlahnya cukup
besar tanpamenimbulkan kenaikan tekanan uaptidak lebih dari 10%
selama 15menit.Ketel uap sekurang-kurangnyaharus mempunyai 2 (dua)
buah katuppengaman.Berikut dibawah inigambar 4.6katup pengaman
pegasyang populer digunakan.
Gambar 4.6 Katup PengamananPegas
F. Motor Pompa Air
Motor pompa ini berfungsiuntuk mengontrol dan mensuplay airpada
jumlah tertentu yang berasal
dari tandon air sumur menuju ketangki air (Feed Water Tank)
denganspesifikasi tekanan tertentu danselanjutnya di supply ke
mesinboiler. Berikut dibawah ini gambar4.7 salah satu jenis motor
pompa air
Gambar 4.7 Motor Pompa AirGrunfos
G. Panel Pengendali
Panel pengendali mesinboiler terdiri dari beberapa saklar,tombol
dan panel touchscreen.Dimana panel kontrol itusendiri berfungsi
sebagai pengendalidan kontrol untuk menghidupkanserta mematikan
mesin secaramanual juga otomatis.Panel TouchScreen ini berisi
berbagai macaminformasi yang diperlukan olehoperator dalam hal
mengoperasikanmesin boiler, seperti Boiler monitor,Parameter
setting, Data analysis,Sistem setting, maintenance guide,dan
Attention.Dibawah ini gambarBeberapa bagian dalam panelpengendali
tertera pada gambar 4.8(a) dan gambar 4.8 (b)
6
-
Gambar 4.8 (a) Touch Screen
Gambar 4.8 (b) Saklar dan TombolManual
H. Panel KontrolPanel kontrol berfungsi untuk
mengontrol tekanan, temperatur danketinggian air pada ketel
uapsehingga dapat beroperasional sesuaidengan pengaturan kebutuhan
yangdiinginkan. Didalamnya terdapatkomponen Programable
LogicControl (PLC) yaitu suatumikroprosesor yang digunakan
untukotomasi proses sistem kendali,pengawasan serta
pengontrolanmesin boiler.Seluruh data hasilrekam operasional mesin
boilerdalam waktu tertentu tersimpan padamemory PLC,
sehinggamemudahkan operator dalammendokumentasikan
operasionalmesin. Berikut dibawah ini gambar4.9 panel kontrol mesin
boiler
Gambar 4.9 Panel Kontrol
I. Sensor Ketinggian AirSensor ketinggian air ini
berfungsi sebagai sensor pengontrolketinggian atau level air
didalammesin boiler, yang apabila air berada
pada level bawah maka sensor akanbekerja dan memerintahkan ke
motorpompa untuk mengisi air dan begitusebaliknya apabila air sudah
beradapada level ketinggiaan tertentu makamotor pompa air akan
mati. Berikutdibawah ini gambar 4.10 adalahsalah satu sensor
ketinggian air
Gambar 4.10 Sensor Ketinggian Air
J. Sensor Tekanan UapSensor tekanan ini berfungsi
sebagai sensor tekanan uap yangbekerja apabila tekanan uap
beradadibawah 5 Bar maka sensor akanbekerja mengirimkan sinyal ke
PLCyang selanjutnya akan memerintahanmesin boiler untuk menyala
danbegitu sebaliknya, apabila kondisitekanan uang sudah tercapai
sekitar 7Bar maka sensor akan memutus ygselanjutnya memberi
perintah kepadaPLC untuk memamtikan sistemmesin boiler. Berikut
gambar4.11adalah salah satu sensor tekanan.
Gambar 4.11 Sensor Tekanan
4.2 Kesulitan-kesulitan
Suatu boiler yangdioperasikan tanpa kondisi air yang
7
-
baik, cepat atau lambat akanmenimbulkan masalah-masalah
yangberkaitan dengan kinerja dan kualitasdari sistem pembangkit uap
itusendiri. Banyak masalah dankesulitan yang ditimbulkan
akibatkurangnya penanganan mesin boiler,salah satunya adalah air
umpan.Akibat dari kurangnya penangananterhadap air umpan boiler
akan dapatmenimbulkan berbagai masalah,yaitu pembentukan Kerak.
Terbentuknya kerak padadinding boier terjadi akibat
adanyamineral-mineral pembentuk kerakdan jenis-jenis kerak yang
umumdalam boiler adalah kalsium sulfat,senyawa silikat dan
karbonat. Zat-zattersebut dapat membentuk kerakmenjadi padat dan
keras, sehinggaapabila lama penenganannya akansulit sekali untuk
dihilangkan. Kerakyang menyelimuti permukaan boilerberpengaruh
terhadap perpindahanpanas permukaan dan akanmenurunkan efisiensi
boiler.
Selama ini ini untukmengurangi terjadinya pembentukankerak pada
boiler dilakukan denganbeberapa pencegahan-pencegahansebagai
berikut :
1. Mengurangi jumlah mineraldengan unit softener
danmelakukanpenggaraman/pembersihanterhadap unit softener
setiapsatu minggu sekali denganmenggunakan garam industriyang
berfungsi untukmelarutkan mineral-mineralpenyebab terjadinya
kerakdalam boiler.Berikut dibawah ini gambar
4.12 adalah Unit Softener
Gambar 4.12 Unit Softener2. Melakukan blow down atau
membuang endapan yang adadibawah permukaan air drumboiler secara
teratur dandilakukan setiap 2 jam sekaliselama 10 detik.
Rangkaiankendali blow down ini berisirelay dan timer yang
berfungiuntuk mengatur setiap 2 jamsekali secara otomatismembuka
kran blowdown.Hal ini dilakukan agarendapan-endapan mineralpenyebab
kerak tidak segeramenempel pada dindingboiler karena secara
teraturselalu dibuang melalui kranpembuangan. Dibawah inipada
gambar 4.13 adalahrangkaian kendali blowdown.
Gambar 4.13 Rangkaian BlowDown
3. Memberikan larutan bahankimia anti kerak, zat terlarutdan
tersuspensi yang terdapatpada semua air alami dapat
8
-
dihilangkan atau dikurangipada proses pra-treatment(pengolahan
awal). Dalamhal ini biasanya RSUP DrSardjito bekerja sama
denganmitra kerja atau pihak ketigauntuk melakukanpembersihan kerak
denganmenggunakan larutan bahankimia. Tindakan ini tidakboleh
dilakukan dengansembarangan karenamengingat sifat dari larutankimia
sendiri mempunyaidampak terhadap korosi padapipa-pipa dan drum
boilerserta membuang hasilpelarutan kerak itu sendirijuga ditangani
khusus olehbagian Sanitasi agar air hasilbuangan kerak
tidakmencemari lingkungansekitarnya.
V. HASIL PENGAMATAN DANPEMBAHASAN
5.1 Pengoperasian Mesin BoilerPenting dilakukan
pemanasan/kontrol yang seksamaterhadap semua peralatan pada
boileruntuk memastikan bahwa semuanyaberada dalam kondisi siap
pakaisebelum dilakukan pemanasan :
1. Periksa dan pastikan semuavalve pada boiler dalamposisi
tertutup.
2. Periksa secara visual terhadapsemua komponen.
3. Periksa level air pada glasspenduga, cobakan gelaspenduga,
guna memastikanbahwa level air sekitarsetengah gelas penduga.
4. Periksa perssure gauge,berfungsi baik atau tidak.
5. Inspeksi ruang bakar danpastikan bahwa dapur bersihdan fibre
bar dan dindingbatu secara umum siap pakai.
6. Periksa dan pastikan blowdown valve dalam posisitertutup.
7. Periksa tangki air umpan danisi bila di perlukan, Tes
alarmuntuk level air tinggi danlevel air rendah (levelpertama dan
kedua). Inidilakukan denganmemompakan air ke levelyang tinggi
kemudian buangmenjadi level pertama dankedua, kembalikan lagi
levelair diboiler sekitarsetengahnya
Untuk pengoperasian mesinboiler Tuff dioperasikan denganmanual
dan setting program sudahada didalam panel kontrol danberikut
adalah langkah-langkah yangakan digunakan dalam pengoperasianmesin
boiler Tuff adalah sebagaiberikut :
1. Membuka kran air distribusi.
Langkah awal yangdilakukan adalah membukakran pada distribusi
baktandon airterlebih dahuluuntuk mensuplai air yangsudah di
treatment ke dalammesin boiler dengan batasketinggian yang
telahditentukan.
2. Membuka kran pompapengisian air bak tandon.Setelah itu
langkahselanjutnya adalah membukakran pompa pengisian baktandon dan
digunakan untuk
9
-
mensuplai kebutuhanpersediaan air didalam baktandon
pemakaian.
3. Menghidupkan penel pompalistrik.
Setelah itu menghidupkanpanel listrik pompa otomatisuntuk
pengisian bak tandon.
4. Menghidupkan panel kontrolLangkah berikutnya
adalahmenghidupkan panel kontrolmesin boiler tuff dan mengisiair
kedalam mesin boiler daribak tandon secara otomatis.
5. Pengecekan kondisiketinggian level airSelanjutnya
memeriksaapakah supply air yangmasuk kedalam mesin boilersudah
sesuai dengan batasketinggian yang ditetapkanatau belum dengan
caramelihat ketinggian air darigelas penduga yangmenempel pada
mesin boiler.
6. Membuka kran bahan bakar.Setelah ketinggian air sudahmencapai
batas yang telahditetapkan maka langkahselanjutnya adalah
membukakran distribusi bahan bakar.Dalam hal ini bahan bakaryang
digunakan untuk prosespembakaran adalah solarindustri.
7. Menghidupkan sistem mesinboiler.Kemudian setelah
ketinggianair terpenuhi dan kran bahanbakar telah dibuka makamesin
boiler siap untukdihidupkan dengan caramenekan tombol start
pada
panel touch screen8. Pendistribusian uap.
Setelah kondisi mesin boilerhidup, maka akan memprosespembakaran
air menjadi uapyang bertekanan yangselanjutkan setelah
mencapaitekanan sekitar lebih kurang7 bar uap siap
didistribusikanke bagian instalasi gizi,instalasi sterilisasi alat
medisdan instalasi binatu.
5.2 PemeliharaanMesin Boiler
PemeliharaanMesin Boileradalah suatu kegiatan untukmemelihara
atau menjaga boiler danmelakukanperbaikan ataupenggantian peralatan
yangdiperlukan agar Boiler bisadioperasikan kembali sesuai
denganyang direncanakan.Adapun yangmenjadi tujuan dari perawatan
suatuperalatan dalam proses produksi atauoperasionaladalah untuk
menekankerugian akibat kerusakan alatproduksi, dengan biaya yang
rendahdiharapkaan mendapat hasil yangtinggi.
Bila dijabarkan lagi, makatujuan perawatan yang paling
efektifdan optimal adalah tercapainyakeadaan–keadaan sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kemampuanproduksi.
2. Menjaga kualitas produksitanpa mengganggukelancaran
produksi.
3. Menjaga agar boiler dapatbekerja dengan aman.
4. Menjamin kesiapanoperasional dari seluruhperalatan yang
diperlukandalam keadaan darurat setiapwaktu
10
-
5. Agar komponen –komponendapat mencapai umur yangpanjang sesuai
dengan umur /life timeperalatan tersebut.
6. Menekan biayamaintenanceatau perawatandengan cara
melaksanakankegiatan perawatan secaraefektif.
Untuk mencapai tujuanperawatan seperti tersebut di atasperlu
diambil, langkah–langkahantara lain :
1. Peningkatan hasil kerja(performance) daripersonil/operator,
serta prosesmaintenance yang dilakukansecara menyeluruh.
2. Pemanfaatan suku cadangsecara efisien.
3. Pengembangan teknikmodifikasi dalampenggantian peralatan
yangdilakukan selama prosesoperasi.
Perawatan yang baik padamesin boiler dapat menjamin umurteknis
dan umur ekonomis yangrelatif panjang. Dibawah jadwal
yangdianjurkan untukpemeliharaan /perawatan mesin boiler
danapabiladilakukanrutin dalam pemeliharaanakan membuat
efisiensipengoperasian mesin boiler tersebut.
Setiap 6 Bulan sekali :
1. Memeriksa danmembersihkan saringan airmaupun steam.
2. Memeriksa danmembersihkan pipa ataudinding batu api dari
semua
abu dan kerak pembakaranyang melekat pada dinding.
3. Memeriksa kondisi rotorblower dari kemungkinan abuyang
melekat.
Setiap 1 Tahun sekali :
1. Memeriksa bagian luar dandalam Boiler.
2. Membersihkan bagian dalamBoiler dan semua headerserta tong
dari kerakpembakaran.
3. Memeriksa bagian dalamboiler dan menggantinyaapabila ada yang
rusak.
Setiap 2 Tahun sekali :
1. Memeriksa secara berkalakelayakan operasional mesinboiler
oleh Kemenakersetempat.
2. Memeriksa dan memperbaikiinstrumen atau panel kontrolapabila
ada kerusakan sertamembersihkan kerak yangada didalam
pipa-pipapembakaran.
VI. SIMPULAN
Dengan melakukanpengoperasian dan perawatan yangbaik serta
berpedoman pada standar(SOP, Manual Book, Pedoman danlain-lain)
yang telah ditetapkan,maka:
11
-
1. Pengoperasian yang baik dansesuai dengan standar
yangditetapkan akan membuatboiler semakin aman baikdari sisi
pengguna (operator)maupun boiler itu sendiri.
2. Perawatan boiler harusdilakukan secara rutin dankontinyu
akanmemperpanjang umurpemakaian dan menghematbiaya produksi
sertaperawatan (maintenance).
3. Pengoperasian dan perawatanyang tidak sesuai denganstandar
yang ditetapkan padaboiler akan memperpendekumur pemakaian dan
akanmenimbulkan gangguan yangbisa berakibat kerusakanboiler serta
berakibatkecelakaan kerja padaoperator.
4. Mahasiswa dapat memahamidunia pekerjaan yangsesungguhnya dan
mampumengimplemantasikan ilmuyang didapat saatpembelajaran di
kampus.
5. Mahasiswa dapat beradaptasidengan lingkungan kerjayang
sesungguhnya.
6. Mahasiswa dapat mengenalproduk mesin boiler Tuffsebagai alat
yang optimaldalam proses pelayanandistribusi uap untukkebutuhan
rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Rs Sardjito,2019 “PPID”
http://ppid.sardjito.co.id/index
.php/sejarah/.
Djokosetyardjo,M.J.1990.Ketel
Uap.Jakarta : Pradya
Paramitha
Febriantara,Aris.2008.Klasifikasi
Mesin Boiler.Jakarta.
Anonim.2011.Bagian-Bagian
Boiler.UNEP
12
A. Mesin Pembakaran / Pengapian (Furnace)1. Periksa dan pastikan
semua valve pada boiler dalam posisi tertutup.2. Periksa secara
visual terhadap semua komponen.3. Periksa level air pada glass
penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan bahwa level air
sekitar setengah gelas penduga.4. Periksa perssure gauge, berfungsi
baik atau tidak.5. Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur
bersih dan fibre bar dan dinding batu secara umum siap pakai.6.
Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup.7.
Periksa tangki air umpan dan isi bila di perlukan, Tes alarm untuk
level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua).
Ini dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian
buang menjadi level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air
diboiler sekitar setengahnyaDAFTAR PUSTAKA