MATEMATIKA TEKNIK KIMIA (4 SKS) Matematika Teknik Kimia adalah salah satu mata kuliah yang cukup penting dalam ilmu Teknik Kimia, karena mempelajari dasar-dasar perhitungan baik untuk analisis proses maupun perancangan alat. Mata Kuliah ini menjadi momok bagi mahasiswa Teknik Kimia. Akan tetapi pada tulisan ini akan dibahas dasar-dasar pada mata kuliah ini secara sederhana sehingga diharapkan akan lebih mudah dipahami. Sedangkan untuk pengembangannya bisa belajar lebih jauh pada buku-buku referensi yang banyak jumlahnya. 1. Pengolahan Data Teknik Bab ini mempelajari bagaimana mengolah data-data percobaan / penelitian menjadi sebuah persamaan pendekatan yang sederhana sehingga dapat digunakan untuk memprediksikan pada kondisi yang lain 2. Pemodelan Matematis 3. Penyelesaiana Persamaan Diferensial Biasa 4. Penyelesaian Persamaan Diferensial dengan Deret
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MATEMATIKA TEKNIK KIMIA (4 SKS)
Matematika Teknik Kimia adalah salah satu mata kuliah yang cukup penting dalam
ilmu Teknik Kimia, karena mempelajari dasar-dasar perhitungan baik untuk analisis proses
maupun perancangan alat. Mata Kuliah ini menjadi momok bagi mahasiswa Teknik Kimia.
Akan tetapi pada tulisan ini akan dibahas dasar-dasar pada mata kuliah ini secara sederhana
sehingga diharapkan akan lebih mudah dipahami. Sedangkan untuk pengembangannya bisa
belajar lebih jauh pada buku-buku referensi yang banyak jumlahnya.
1. Pengolahan Data Teknik
Bab ini mempelajari bagaimana mengolah data-data percobaan / penelitian menjadi sebuah
persamaan pendekatan yang sederhana sehingga dapat digunakan untuk
memprediksikan pada kondisi yang lain
2. Pemodelan Matematis
3. Penyelesaiana Persamaan Diferensial Biasa
4. Penyelesaian Persamaan Diferensial dengan Deret
BAB I
PENGOLAHAN DATA TEKNIK
1. Pendahuluan
Dalam disiplin ilmu teknik kimia akan banyak dijumpai data-data yang merupakan
hasil penelitian atau percobaan. Akan tetapi data-data ini akan sulit untuk dibaca jika idak
diolah terlebih dahulu. Oleh karena itu data-data tersebut perlu diolah agar bias dibaca oleh
orang lain. Hasil pengolahan data-data percobaan ini biasanya ditampilkan dalam bentuk
persamaan maupun dalam bentuk grafis.
Misal pada fluida yang mengalir dalam suatu pipa, hubungan antara bilangan Reynold
(Nre) dengan factor friksi pipa (f), dalam bentuk grafik dalam digambarkan sebagai berikut :
Sedangkan dalam bentuk persamaan dapat dinyatakan dengan :
Secara sepintas akan mudah dibaca jika data ditampilkan dalam bentuk grafik, akan
tetapi mempunyai kekurangan karena tingkat pembacaan orang akan berbeda-beda.
Pembacaan tiap orang akan sama nilainya jika merupakan hasil perhitungan sebuah
persamaan, akan tetapi hal ini lebih sulit akan bentuk persamaan yang kadangkala
rumit/kompleks.
2. Metode Grafis dan Persamaan Pendekatan
Secara umum data-data hasil percobaan dapat dibentuk menjadi beberapa bentuk
grafis dengan persamaan pendekatan yang tertentu.
1. Persamaan linier
Bentuk umum persamaan linier adalah y = ax + b
Adapun bentuk grafisnya adalah :
y
Dimana :
Data Percobaan
Persamaan pendekatan
Persamaan untuk mendapatkan harga konstanta pada persamaan linier adalah :
n = jumlah pasangan data
Contoh 1:
Data dari percobaan menunjukkan hubungan antara temperatur dengan konversi pada suatu
reaski diperoleh data sebagai berikut :
No Temperatur K Konversi
1 300 0.52
2 330 0.56
3 360 0.64
4 390 0.74
5 420 0.78
6 450 0.81
7 480 0.85
Buatlah persamaan pendekatannya :
Penyelesaian :
Karena plot data diperoleh grafik yang hampir linier, maka persamaan pendekatannya adalah
linier. X = aT + b
No x y x.y x^2
1 300 0.52 156 90000
2 330 0.56 184.8 108900
3 360 0.64 230.4 129600
4 390 0.74 288.6 152100
5 420 0.78 327.6 176400
6 450 0.81 364.5 202500
7 480 0.85 408 230400
Jml 2730 4.9 1959.9 1089900
= 0,0019
= -0,0568
2. Persamaan logaritmik
Bentuk umum persamaan logaritmik adalah y = axn
Persamaan logaritmik dapat dilinierkan menjadi :
log y = log a + n log x
y’ = ax’ + b
dimana :
y’ = log y
x’ = log x
Secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk :
log x vs log y pada koordinat linier
log y
log x
x vs y pada koordinat logaritmik
y
Contoh 2.
Data kesetimbangan biosorpsi Cu dengan saccharomyces cereviacae adalah sebagai
berikut :
Berat biomassa (m) = 0.2 gram
Volume larutan CuSO4 (V) = 100 ml
No Co
(mg/l)
Cs
(mg/l)
qs data
(mg/g)
% Penyerapan
1
2
3
4
5
20
40
60
80
100
9.5325
22.2425
34.9525
47.6625
63.55
5.23375
8.87875
12.52375
16.16875
18.225
52.3375
44.39375
41.74583
40.42188
36.45
Hubungan antara Cs dengan qs adalah :
Jika isotherm kesetimbangan yang dipakaia adalah Model Isotherm Freundlich,
dengan persamaan :
qs = KFCs1/n
Carilah konstanta pada isotherm Freundlich tersebut :
Penyelesaian :
Persamaan diatas dapat dilinierkan menjadi :
log qs = log KF + (1/n) log Cs
y’ = ax’ + b
No x = log Cs y = log qs x2 xy
1
2
3
4
5
0.979207
1.347184
1.543478
1.678177
1.803116
0.718813
0.948352
1.097734
1.208676
1.260668
0.958846
1.814904
2.382325
2.816277
3.251226
0.703867
1.277604
1.694329
2.028373
2.273129
Total 7.351161 5.234243 11.22358 7.977302
Menghitung harga a :
∑x ∑y – n ∑xy
( ∑x )2
– n ∑x2
(7.351161) (5.234243) – 5 (7.977302)
(7.351161)2 – 5 (11.22358)
a = 0.677828
Menghitung harga b:
∑x ∑xy - ∑x2 ∑y
( ∑x )2 – n ∑x
2
(7.351161) (7.977302) – (11.22358) (5.234243)
(7.351161)2 – 5 (11.22358)
b = 0.050284
Dengan mengganti harga a dan b maka persamaan:
y = 0.677828 x + 0.050284
log qs = 0.677828 log Cs + 0.050284
Sehingga diperoleh harga (1/n) dan KF, sbb :
1/n = 0.677828
KF = 1.12275242 (log-1
b)
Harga kf dan 1/n disubstitusikan persamaan isotherm freundlich akan diperoleh harga
qs model (perhitungan) dan persen kesalahan :
No qs data qs model % Kesalahan
1
2
3
4
5
5.23375
8.87875
12.52375
16.16875
18.225
5.176282854
9.192698152
12.48811818
15.40987089
18.72776711
1.09801091
3.535949903
0.284513983
4.693492756
2.75866727
% Kesalahan rata-rata 2.474126964
3. Persamaan eksponensial
Bentuk umum persamaan logaritmik adalah y = aebx
Persamaan logaritmik dapat dilinierkan menjadi :
ln y = ln a + bx
y’ = ax + b
dimana :
y’ = ln y
x’ = x
Contoh 3.
Pada suatu reaksi kimia diperoleh data hubungan antara temperatur (T) dengan harga
konstanta kecepatan reaksi (k) sebagai berikut :
No Temperatur, K k. 1/menit
1 300 0.0012
2 330 0.0017
3 360 0.0025
4 390 0.0036
5 420 0.0042
Jika hubungan antara k dan T mengikuti persamaan Arrhenius :