PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
4.5.Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan dari praktikum briket batubara non-karbonisasi
dapat dilihat tabel berikut ini:Tabel 4.2Data Hasil Pengamatan
Briket Batubara Non-Karbonisasi
No.Nama Sampel%
Batubara%
Kanji%
KaolinBahan LainKeterangan
%
Serbuk Kayu%
Kapur
1.Biasa 165 %15 %20 %--a. Kekuatan Fisik: kompak
b. Permukaan: kasar
c. Warna: abu-abud. Briket yang berhasil: 8e. Briket yang gagal:
0
2.Biasa 270 %10 %20 %--a. Kekuatan Fisik: kompak
b. Permukaan: halusc. Warna: abu- abud. Briket yang berhasil:
8e. Briket yang gagal: 0
3.Biomassa160 %15 %10 %10 %5 % a. Kekuatan Fisik: kurang
kompakb. Permukaan: kasar
c. Warna: abu abu kecoklatand. Briket yang berhasil: 6e. Biket
yang gagal: 2
No.Nama Sampel%
Batubara%
Kanji%
KaolinBahan lainKeterangan
%
Serbuk Kayu%
Kapur
4.Biomassa
270 %10 %10 %10 %5 %a. Kekuatan Fisik: kurang kompak
b. Permukaan: kasar
c. Warna: abu-abu kecoklatand. Briket yang berhasil: 4e. Briket
yang gagal: 4
4.6. Pengolahan Data
Perhitungan untuk data hasil pengamatan pada praktikum kali ini
yaitu :1. Berat campuran bahan (batubara + kaolin + kanji + serbuk
kayu kering) = 200 gram.2. Batubara yang digunakan adalah batubara
dengan kalori 7000 kkal.Perhitungan komposisi campuran dari briket
batubara non-karbonisasi diantaranya yaitu :1. Campuran 1 (Briket
Batubara Non-Karbonisasi Biasa 1)Diketahui:Batubara = 65 %
Kaolin= 20 %
Kanji
= 15 %Ditanya: a.Berat batubara dalam campuran
b. Berat kaolin dalam campuran
c. Berat kanji dalam campuran
Jawab:a. Berat batubara dalam campuran = x 200 gram = 130
gram
b. Berat kaolin dalam campuran = x 200 gram = 40 gram
c. Berat kanji dalam campuran = x 200 gram = 30 gram
2. Campuran 2 (Briket Batubara Non-Karbonisasi Biasa
2)Diketahui:Batubara = 70 %
Kaolin= 20 %
Kanji
= 10 %
Ditanya: a.Berat batubara dalam campuran
b. Berat kaolin dalam campuran
c. Berat kanji dalam campuran
Jawab:a. Berat batubara dalam campuran = x 200 gram = 140 gramb.
Berat kaolin dalam campuran = x 200 gram = 40 gramc. Berat kanji
dalam campuran = x 200 gram = 20 gram3. Campuran 4 (Briket Batubara
Non-Karboniasasi Biomassa 1)Diketahui:Batubara = 60 %
Kaolin = 10 %
Kanji
= 15 %
Serbuk kayu = 10 %
Kapur
= 5 %
Ditanya: a.Berat batubara dalam campuran
b. Berat kaolin dalam campuran
c. Berat kanji dalam campuran
d. Berat serbuk kayu dalam campuran
e. Berat kapur dalam campuran
Jawab:a. Berat batubara dalam campuran = x 200 gram
= 120 gram
b. Berat kaolin dalam campuran = x 200 gram
= 20 gramc. Berat kanji dalam campuran = x 200 gram
= 30 gram
d. Berat serbuk kayu dalam campuran = x 200 gram
= 20 gram
e. Berat kapur dalam campuran= x 200 gram
= 10 gram
4. Campuran 5 (Briket Batubara Non-Karboniasasi Biomassa
2)Diketahui:Batubara = 70 %
Kaolin = 10 %
Kanji
= 10 %
Serbuk kayu = 5 %
Kapur
= 5 %
Ditanya: a.Berat batubara dalam campuran
b. Berat kaolin dalam campuran
c. Berat kanji dalam campuran
d. Berat serbuk kayu dalam campuran
e. Berat kapur dalam campuran
Jawab:a. Berat batubara dalam campuran= x 200 gram
= 140 gram
b. Berat kaolin dalam campuran= x 200 gram
= 20 gram
c. Berat kanji dalam campuran= x 200 gram
= 20 gram
d. Berat serbuk kayu dalam campuran = x 200 gram
= 10 gram
e. Berat kapur dalam campuran= x 200 gram
= 10 gram4.7. PembahasanDalam praktikum batubara pembuatan
briket batubara non-karbonisasi. Adapun komposisi dari briket
batubara itu sendiri terdiri dari batubara dengan sedikit campuran
dari kaolin, kanji untuk briket biasa dan tambahan bahan lain
berupa serbuk kayu dan kapur untuk briket biomassa. Batubara
sendiri berfungsi sebagai bahan utama dalam pembuatan briket. Pada
umumnya dalam pembuatan briket batubara, komposisi batubara harus
selalu lebih besar daripada bahan yang lain (kaolin, kanji dan
kapur). Persentase komposisi batubara pada setiap campuran adalah
> 60%.Selain batubara sebagai bahan utama, bahan yang digunakan
adalah kaolin yang berfungsi untuk mengurangi asap dan
penstabilitas panas, kanji sebagai perekat, serbuk kayu yang
memudahkan dalam pembakaran dari briket itu sendiri. Selain itu
kapur yang berguna sebagai pengurang bau pada saat atau sedang
pembakaran. Persentase dari bahan-bahan tambahan harus di bawah
dari 60%. Proses pembuatan briket yaitu dengan mencampur semua
bahan sesuai dengan takaran komposisi masing-masing tiap briket.
Takaran tiap bahan sudah ditetapkan sebelumnya. Proses pencampuran
bahan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar adonan bahan
yang dihasilkan tercampur dengan rata sehingga briket yang
dihasilkan nantinya akan baik pula. Dari tiap campuran dihasilkan 8
buah briket batubara. Karena memiliki komposisi yang berbeda-beda
maka akan mempengaruhi karakteristik briket yang dihasilkan.
Karakteristik ini yang kemudian akan diamati dan dianalisa yang
meliputi kekuatan fisik briket, permukaan briket dan warnanya.
Tidak lupa juga hasil pembakaran yang akan dilakukan pada praktikum
selanjutnya.Dalam praktikum kali ini dilakukan empat kali campuran
dengan komposisi yang berbeda-beda. Berat keseluruhan dari masing
masing briket harus 200 gram dalam 1 kali cetak. Pada campuran
pertama adalah membuat briket batubara non-karbonisasi biasa 1.
Briket ini terdiri dari campuran batubara, kaolin dan kanji. Adapun
komposisinya adalah batubara 65 % = 130 gram, kaolin 20 % = 40 gram
dan kanji 15 % = 20 gram. Hasil yang didapat adalah briket batubara
yang kuat dan kompak. Dan warna briket ini adalah hitam keabu-abuan
dikarenakan bahan yang mendominasi adalah batubara. Sedangkan
permukaan dari briket ini adalah kasar. Banyak briket yang
dihasilkan secara sempurna 8 buah. Pada campuran kedua adalah
membuat briket batubara non-karbonisasi biasa 2. Briket ini terdiri
dari campuran batubara, kaolin dan kanji. Adapun komposisinya
adalah batubara 70% = 140 gram, kaolin 20 % = 20 gram dan kanji 10
% = 20 gram. Hasil yang didapat adalah briket batubara yang kuat
dan kompak. Warna briket ini adalah hitam dikarenakan bahan yang
mendominasi adalah batubara. Sedangkan permukaan dari briket ini
adalah kasar. Banyak briket yang dihasilkan secara sempurna 8
buah.Untuk campuran ketiga adalah pembuatan briket batubara
non-karbonisasi biomassa 1. Briket ini memiliki komposisi batubara
sebanyak 60 % = 120 gram, kaolin sebanyak 10 % = 20 gram, kanji
sebanyak 15 % = 30 gram, kapur sebanyak 5 % = 10 gram dan serbuk
kayu sebanyak 10 % = 20 gram. Hasil yang didapat adalah briket
batubara yang kurang kompak. Warna yang terdapat pada briket ini
adalah abu abu kecoklatan. Sedangkan permukaan dari briket ini
adalah kasar yang disebabkan oleh adanya serbuk kayu. Banyak briket
yang dihasilkan secara sempurna 6 buah. Sedangkan yang tidak
tercetak dengan sempurna sebanyak 2 buah itu dikarenakan komposisi
dari briket itu sendiri tidak seimbang, kemungkinan yang ke dua
yaitu saat membagi material perlubang tidak sama rata sehingga
tekanan yang akan terjadi pada 2 buah briket tersebut tidak
sesempurna dengan 6 buah briket lainnya.Untuk campuran keempat
adalah pembuatan briket batubara non-karbonisasi biomassa 2. Briket
ini memiliki komposisi batubara sebanyak 70 % = 140 gram, kaolin
sebanyak 10 % = 20 gram, kanji sebanyak 10 % = 20 gram, kapur
sebanyak 5 % = 10 gram dan serbuk kayu sebanyak 5 % = 10 gram.
Hasil yang didapat adalah briket batubara yang kurang kompak
dikarenakan kandungan dari semua komposisi kurang seimbang. Warna
yang terdapat pada briket ini adalah abu-abu kecoklatan. Sedangkan
permukaan dari briket ini adalah kasar yang disebabkan oleh adanya
serbuk kayu. Banyak briket yang dihasilkan adalah 4 buah, karena
faktor manusianya sehingga briket yang dihasilkan tidak sempurna (8
buah), pada saat pengangkatan briket yang kurang hati-hati. Dua
briket mengalami retak dan pecah pada saat proses pengangkatan
tutup cetakan briket. Campuran ini bisa dikatakan berhasil,
meskipun ada salah satu briket yang pecah, sedangkan dua buah lagi
dikarenakan campuran dari semua komposisi kurang seimbang.Warna
briket untuk biasa (batubara, kanji dan kaolin) umumnya hitam
sampai hitam keabu - abuan dan untuk biomassa (batubara, kanji,
kaolin, serbuk kayu dan kapur) agak hitam kecoklatan, abu-abu
kecolatan dan sampai kecoklatan. Hal ini disebabkan karena bahan
utama briket yang dominan adalah batubara makanya warna briket pun
jadi hitam. Untuk briket biomasa yang agak kecoklatan disebabkan
oleh adanya campuran serbuk kayu yang terkandung di dalamnya.
Begitu pula untuk permukaan briket agak kasar. Hal ini disebabkan
karena adanya serbuk kayu pada briket sehingga permukaan briket
agak sedikit kasar.4.8. Penutup
4.8.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini
adalah:
a. batubara non-karbonisasi adalah briket batubara yang tidak
mengalami dikarbonisasi sebelum diproses menjadi briket dan
harganya pun lebih murah karena zat terbangnya masih terkandung
dalam briket batubara maka pada penggunaannya lebih baik
menggunakan tungku sehingga menghasilkan pembakaran yang
sempurna.
b. Briket batubara non-karbonisasi biasa yang paling baik adalah
briket batubara non-karbonisasi biasa 1 hal ini dikarenakan
komposisinya yang seimbang, dengan batubara 65%, kanji 15% dan
kaolin 20% membuat briket campuran ini kompak dengan warna hitam
dan permukaan yang cukup kasar.c. Briket batubara non-karbonisasi
biomassa yang paling baik adalah briket batubara non-karbonisasi
biomassa 1. Hal ini dikarenakan komposisinya yang cukup seimbang
batubara 60%, kanji 15%, kaolin 10%, serbuk kayu 10% dan kapur 5%
membuat briket campuran ini cukup kompak dengan warna kecokelatan
dan permukaan yang kasar. d. Beberapa parameter yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan briket batubara yaitu ukuran butir,
tekanan mesin pencetak pada saat pencetakan dan kadar air yang
terkandung dalam batubara, serta komposisi dari semua kandungan
briket itu harus seimbang tidak boleh kelebihan dan kekurangan agar
menghasilkan briket batubara yang sempurna.4.8.2.Saran
Adapun saran untuk praktikum briket non-karbonisasi ini
adalah:
a. Sebaiknya praktikan menggunakan alat safety yang lengkap pada
saat melaksanakan praktikum
b. Sebaiknya alat pencetak briket ditambah lagi agar pratikum
lebih cepat selesai.
c. Praktikan melakukan percobaan dengan cekatan untuk menghemat
penggunaan waktu dikarenakan jumlah alat yang ada terbatas.
Kelompok III
_1442928932.unknown
_1474976098.unknown
_1474976455.unknown
_1474976654.unknown
_1475119851.unknown
_1474976596.unknown
_1474976271.unknown
_1442928974.unknown
_1442929119.unknown
_1474976080.unknown
_1442929097.unknown
_1442928965.unknown
_1442928657.unknown
_1442928689.unknown
_1442928642.unknown
_1416476027.unknown