MATA PUTIH VISUS MENURUN PERLAHAN 1. Katarak a. Definisi Katarak dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau keduanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. b. Epidemiologi Menurut WHO, katarak adalah penyebab kebutaan terbesar di seluruh dunia. Katarak menyebabkan kebutaan pada 18 juta orang diseluruh dunia dan diperkirakan akan mecapai angka 40 juta orang pada tahun 2020. Hampir 20,5 juta orang dengan usia di atas 40 yang menderita katarak, atau 1 dari 6 orang dengan usia di atas 40 tahun menderita katarak (American Academy Ophthalmology, 2007). c. Etiologi Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, tetapi dapat juga diakibatkan oleh : 1) Penyakit
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MATA PUTIH VISUS MENURUN PERLAHAN
1. Katarak
a. Definisi
Katarak dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana
penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak
adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau
keduanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan
progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang
lama.
b. Epidemiologi
Menurut WHO, katarak adalah penyebab kebutaan terbesar di
seluruh dunia. Katarak menyebabkan kebutaan pada 18 juta orang
diseluruh dunia dan diperkirakan akan mecapai angka 40 juta orang
pada tahun 2020. Hampir 20,5 juta orang dengan usia di atas 40 yang
menderita katarak, atau 1 dari 6 orang dengan usia di atas 40 tahun
menderita katarak (American Academy Ophthalmology, 2007).
c. Etiologi
Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, tetapi
dapat juga diakibatkan oleh :
1) Penyakit
Glaukoma
Ablasi
Uveitis
Retinitis pigmentosa
2) Bahan toksik khusus : bahan kimia dan fisik
3) Keracunan obat
Eserin (0.25% – 0.5%)
Kortikosteroid
Ergot
Antikolinesterase topical
4) Kelainan sistemik atau metabolik
Diabetes mellitus
Diabetes dapat menyebabkan perubahan metabolisme
lensa. Tingginya kadar gula darah menyebabkan
tingginya kadar sorbitol lensa. Sorbitol ini
menyebabkan peningkatan tekanan osmotik lensa
sehingga lensa menjadi sangat terhidrasi dan timbul
katarak.
Galaktosemi
Distrofi miotonik
5) Katarak yang ditemukan tanpa adanya kelainan mata atau
sistemik (katarak senil, juvenile dan herediter) atau kelainan
kongenital mata. Katarak bisa disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu :
Fisik
Kimia
Penyakit predisposisi
Genetik
Infeksi virus dimasa pertumbuhan janin
Usia
Seiring dengan pertambahan usia, lensa akan
mengalami penuaan juga. Keistimewaan lensa adalah
terus menerus tumbuh dan membentuk serat lensa
dengan arah pertumbuhannya yang konsentris. Tidak
ada sel yang mati ataupun terbuang karena lensa
tertutupi oleh serat lensa. Akibatnya, serat lensa paling
tua berada di pusat lensa (nukleus) dan serat lensa yang
paling muda berada tepat di bawah kapsul lensa
(korteks). Dengan pertambahan usia, lensa pun
bertambah berat, tebal, dan keras terutama bagian
nukleus. Pengerasan nukleus lensa disebut dengan
nuklear sklerosis. Selain itu, seiring dengan
pertambahan usia, protein lensa pun mengalami
perubahan kimia. Fraksi protein lensa yang dahulunya
larut air menjadi tidak larut air dan beragregasi
membentuk protein dengan berat molekul yang besar.
Hal ini menyebabkan transparansi lensa berkurang
sehingga lensa tidak lagi meneruskan cahaya tetapi
malah mengaburkan cahaya dan lensa menjadi tidak
tembus cahaya.
d. Gejala
1) Penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang
menurun secara progresif.
2) Pupil berwarna putih atau abu-abu.
3) Kekeruhan pada lensa seperti pada bagian korteks dan nukleus.
4) Fotofobia
5) Seperti ada titik gelap di depan mata dan bisa terjadi
penglihatan ganda
e. Pemeriksaan
1) Sinar celah (slitlamp)
2) Funduskopi
3) Tajam penglihatan
f. Klasifikasi katarak
Berdasarkan usia katarak dapat diklasifikasikan dalam :
1) Katarak kongenital
a) Definisi
Katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera
setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun.
b) Etiologi
Hampir 50% katarak kongenital adalah sporadik
dan tidak diketahui penyebabnya.
Riwayat prenatal pada ibu yang terinfeksi :
rubela pada kehamilan trimester pertama dan
pemakaian obat selama kehamilan.
Ibu hamil dengan riwayat kejang, tetani, ikterus
atau hepatosplenomegali.
c) Bentuk katarak kongenital
Katarak piramidalis atau polaris anterior :
Gangguan terjadi pada saat kornea belum
seluruhnya melepaskan lensa dalam
perkembangan embrional. Hal ini juga
mengakibatkan terlambatnya pembentukan bilik
mata depan pada perkembangan embrional. Pada
kelainan yang terdapat di dalam bilik mata
depan yang menuju kornea sehingga
memperlihatkan bentuk kekeruhan seperti
piramid. Katarak polaris anterior berjalan tidak
progresif.
Katarak piramidalis atau polaris posterior :
Katarak polaris posterior disebabkan
menetapnya selubung vaskular lensa. Kadang-
kadang terdapat arteri hialoid yang menetap
sehingga mengakibatkan kekeruhan pada lensa
bagian belakang.
Katarak zonularis atau lamelaris : Katarak
zonular terlihat segera sesudah bayi lahir.
Kekeruhan dapat menutupi seluruh celah pupil,
bila tidak dilakukan dilatasi pupil sering dapat
mengganggu penglihatan.
Katarak subkapsular anterior
d) Penatalaksanaan
Tindakan bedah pada katarak kongenital yang
umum dikenal adalah disisio lensa, ekstraksi linear,
ekstraksi dengan aspirasi. Pengobatan katarak
kongenital bergantung pada :
Katarak total bilateral : dilakukan pembedahan
secepatnya, segera setelah katarak terlihat.
Katarak total unilateral : dilakukan pembedahan
6 bulan sesudah terlihat atau segera dan sebelum
terjadinya juling.
Katarak total atau kongenital unilateral :
dilakukan pembedahan secepat mungkin, karena
memiliki prognosis yang buruk sehingga mudah
sekali terjadinya ambliopia dan diberikan
kacamata segera dengan latihan bebat mata.
Katarak bilateral partial : pengobatan
konservatif, sementara dapat dicoba dengan
kacamata atau midriatika. Bila terjadi kekeruhan
yang progresif disertai dengan mulainya tanda-
tanda juling dan ambliopia maka dilakukan
pembedahan.
2) Katarak juvenile
a) Definisi
Katarak yang lembek dan terdapat pada orang
muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9
tahun atau lebih dari 3 bulan. Katarak juvenile biasanya
merupakan kelanjutan katarak kongenital.
b) Etiologi
Katarak juvenile biasanya disebabkan adanya
penyakit sistemik ataupun metabolik dan penyakit
lainnya :
Katarak metabolik
o Katarak diabetik dan galaktosemik
(gula)
o Katarak hipokalsemik (tatanik)
o Katarak defisiensi gizi
o Katarak aminoasiduri (termasuk
sindrom Lowe dan homosistinuria)
o Penyakit Wilson
Otot : distrofi miotonik (umur 20 – 30 tahun)
Katarak traumatik
Katarak komplikata
o Kelainan kongenital dan herediter
(siklopia, koloboma, mikroftalmia,
aniridia, pembuluh hialoid persisten,
heterokromia iridis)
o Katarak degenaritif (dengan myopia dan
distrofi vitreoretinal),
o Katarak anosia
o Toksik (kortikosteroid sistemik atau
topikal, ergot, naftalein,
dinitrofenol,triparanol (MER-29),
anticholinesterase, klopromazin, miotik,
klorpromazin, busulfan)
o Kelainan kongenital disertai dengan
kelainan kulit (sindermatik), tulang
( disostosis kraniofasial, osteogenesis
inperfekta, khondrodistrofia kalsifikans
kongenital pungtata) dan kromosom
o Katarak radiasi
3) Katarak sensil
a) Definisi
Katarak yang terdapat pada usia lanjut yaitu usia
diatas 50 tahun. Tipe utama pada katarak senilis adalah
katarak kortikal, katarak nuklear, dan katarak
subkapsular posterior:
Katarak Nuklear : Inti lensa dewasa selama hidup
bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama
kelamaan inti lensa yang mulanya menjadi putih
kekuningan menjadi cokelat dan kemudian menjadi
kehitaman. Keadaan ini disebut katarak brunesen
atau nigra.
Katarak Kortikal : Pada katarak kortikal terjadi
penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan
terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi
lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-akan
mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat
pada usia yang bertambah.
Katarak subkapsular posterior: Katarak ini dapat
terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau
nuklear. Kekeruhan dapat terlihat di lapis korteks
posterior dan dapat memberikan gambaran piring.
Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat
bertambahnya katarak. Katarak ini sering sukar
dibedakan dengan katarak komplikata.
b) Stadium pada katarak senil :
Keterangan Insipien Imatur Matur Hipermatur
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan lensa Normal Bertambah
air masuk
Normal Berkurang
(air +masa
lensa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata
depan
Normal Dangkal Normal Dalam
Shadow test Negatif Sempit Normal Terbuka
Penyulit - Glaukoma - Uveitis +
glaukoma
Katarak insipien : kekeruhan mulai dari tepi ekuator
berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan
posterior (katarak kortikal ). Vakuol mulai terlihat di
dalam korteks.
Katarak Imatur : ditandai dengan kekeruhan
sebagian lensa dan belum mengenai seluruh lapisan
lensa. Pada katarak imatur volume lensa akan dapat
bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik
bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa
mencembung akan dapat menimbulkan hambatan
pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.
Katarak Matur : pada keadaan matur kekeruhan
telah mengenai seluruh massa lensa. Kekeruhan ini
bisa terjadi akibat deposisi ion kalsium yang
menyeluruh. Lensa berwarna putih keruh. Bila
katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan
maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa
kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi
kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan
mengakibatkan kalsifikasi lensa. Kedalaman bilik
mata depan normal kembali, tidak terdapat
bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji
bayangan iris negatif.
Katarak Hipermatur : katarak yang mengalami
proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau
lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi
keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi
mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada
pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan
kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan
terus sehingga hubungan dengan zonula zinn
menjadi kendur. Bila proses katarak berjalan lanjut
disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks
yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar.
Korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai
sekantong susu disertai dengan nukleus yang
terbenam di dalam korteks lensa karena lebih berat.
Keadaan ini disebut katarak Morgagni.
c) Penatalaksanaan
Pengobatan terhadap katarak adalah
pembedahan, pembedahan dilakukan apabila
tajam penglihatan sudah menurun sedemikian
rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-
hari atau bila sudah menumbulkan penyulit
seperti glaukoma dan uveitis.
4) Katarak Komplikata
Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti
radang dan proses degenerasi seperti ablasi retina, retinitis
pigmentosa, glaukoma, tumor intra okular, iskemia okular,
nekrosis anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan
pasca bedah mata.
Bisa juga disebabkan oleh penyakit sistemik endokrin
(diabetes mellitus, hipoparatiroid, galaktosemia dan miotonia
distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intra vena, steroid local
lama, steroid sistemik dan miotika antikolinesterase).
Katarak komplikata terdapat 2 bentuk yaitu bentuk yang
disebabkan kelainan pada polus posterior (akibat penyakit