Worksheet I A No Responden B Nama Responden C RT D RW E Dusun F Desa G Kecamatan H Kabupaten I 1.1 Hubungan dengan KK Ket 1=KK Kode 2=Isteri 3=Anak 4=Orang tua 5=Saudara 6=Lainnya J 1.2 Jenis Kelamin Ket 1=Laki-laki Kode 2=Perempuan K 1.3 Umur (thn) Ket L 1.4.1 Pendidikan Formal Ket 1=Tidak Sekolah Kode 2=Tamat SD 3=Tamat SLTP 4=Tamat SLTA 5=Tamat Diploma/PT M 1.4.2 Pendidikan Non Formal Ket 1=Ada Kode 0=Tidak Ada 1.5 Pekerjaan N 1.5.1 Pekerjaan Utama Ket
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Worksheet I
A No Responden
B Nama Responden
C RT
D RW
E Dusun
F Desa
G Kecamatan
H Kabupaten
I 1.1 Hubungan dengan KK Ket
1=KK Kode
2=Isteri
3=Anak
4=Orang tua
5=Saudara
6=Lainnya
J 1.2 Jenis Kelamin Ket
1=Laki-laki Kode
2=Perempuan
K 1.3 Umur (thn) Ket
L 1.4.1 Pendidikan Formal Ket
1=Tidak Sekolah Kode
2=Tamat SD
3=Tamat SLTP
4=Tamat SLTA
5=Tamat Diploma/PT
M 1.4.2 Pendidikan Non Formal Ket
1=Ada Kode
0=Tidak Ada
1.5 Pekerjaan
N 1.5.1 Pekerjaan Utama Ket
1=Petani
Kode
2=Pedagang
Worksheet I
No Nama Responden RT RW Dusun Desa Kecamatan Kabupaten 1.1 1.2 1.3 1.4.1 1.4.21 Tarmiji 43 11 Lasah Tawangagro Karangploso Malang KK 1 35 2 02 Sunarto 40 10 Lasah Tawangagro Karangploso Malang KK 1 55 2 03 Wartib 40 10 Lasah Tawangagro Karangploso Malang KK 1 45 2 04 Ahmad Dahlan 29 8 Ngudi Tawangagro Karangploso Malang KK 1 44 3 05 Ndriono 40 10 Lasah Tawangagro Karangploso Malang KK 1 46 1 06 Sudar 40 10 Lasah Tawangagro Karangploso Malang KK 1 34 1 0
Berdasarkan data diatas, sebesar 100% reponden petani adalah bersatatus laki-laki dengan umr responden paling banyak adalah kisaran umur 42-49 tahun. Sebagian besar responden juga memiliki taraf pendidikan formal paling banyak adalah tamatan SD, hal ini dapat terjadi karena lokasi tinggal responden pada saat masa lalu sangatlah tidak mudah, terlebih untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan factor ekonomi keluarga pada saat masih anak-anak.
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat dalam hal luasan lahan sawah irigasi sebesar 58% mayoritas petani memiliki luas 150-1767 Ha, begitu juga sama halnya dengan luas lahan tegal yang dimiliki petani di desa ini mayoritas memiliki luasan lahan 150-1767 Ha. Sedangkan nuntuk luasan lahan kebun semua petani responden memiliki luas lahan lebih dari 2501 Ha. Sedangkan untuk penguasaan lahan yang dimiliki 55% mayoritas petani memiliki sendiri lahan garapannya, 27% lahan sewa, dan masing masing 9% untuk lahan yang dibagi hasil atau yang lainnya.
33%
27%
13%
7%
7%
13%
Jenis TanamanJagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
Berdasarkan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa petani responden cenderung menanam jagung (33%), kemudian diikuti padi (27%), tomat dan buncis (masing-masing 13%), dan yang paling sedikit ditanami yaitu tanaman wortel dan sawi daging (masing-masing 7%).
Berdasarkan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa kebutuhan penggunaan benih terbesar yaitu pada penggunaan benih padi, yaitu sebesar 46 Kg. Hal ini dikarenakan harga benih padi yang lebih murah yaitu total keseluruhan Rp 328.000 dibandingkan dengan harga benih lainnya seperti jagung dan buncis. Untuk jagung sendiri membutuhkan benih sebesar 24,5 Kg dengan harga total benih Rp 965.000, sedangkan buncis membutuhkan benih sebesar 5,25 Kg dengan harga 788.000. sedangkan untuk wortel membutuhkan benih sebesar 5 Kg dengan Harga Rp 10.000. Benih-benih ini semuanya didapatkan petani dengan membeli di kios perbenihan di desa tersebut.
Jagung Padi Tomat Sawi Dag-ing
Wortel Buncis Lainnya
Series1 24.5 46 2.1 0 5 5.25 0
2.5
7.5
12.5
17.5
22.5
27.5
32.5
37.5
42.5
47.5
Jumlah Benih (Kg)
Axi
s Ti
tle
Jagung Padi Tomat Sawi Dag-ing
Wortel Buncis Lainnya
Series1 965000 328000 954000 0 10000 788000 0
100000
300000
500000
700000
900000
1100000
Harga Benih
Har
ga
100%
Mendapatkan Benih
1=kud2=kios3=hasil sendiri4=cara lain Urea
Ja-gung
Urea Padi
Urea Tomat
Urea Sawi
Urea Wor-tel
Urea Bun-cis
Urea Lain-nya
TSP Ja-gung
TSP Padi
TSP Tomat
TSP Sawi
TSP Wor-tel
TSP Bun-cis
TSP Lain-nya
Series1
325 200 75 0 0 100 0 125 100 35 0 0 50 0
2575
125175225275325
Jumlah Pupuk Yang Digunakan
Kg
Berdasarkan grafik dan diagram diatas, maka bisa dilihat bahwa penggunaan pupuk urea yang paling tinggi dengan biaya yang paling besar adalah pada tanaman jagung, yaitu sebesar 325 Kg dengan harga Rp 1.333.000, kemudian disusul padi sebesar 200 Kg dengan harga Rp 759.000, Tomat sebesar 75 Kg dengan harga Rp 600.000, dan buncis sebesar 100 Kg dengan harga Rp 240.000. Sama halnya dengan penggunaan dan biaya pupuk TSP untuk pemakaian terbesar pada tanaman jagung yaitu sebesar 125 Kg dengan harga Rp 797.000, kemudian disusul padi sebesar 100 Kg dengan harga Rp 255.000, Tomat sebesar 35 Kg dengan harga Rp 117.500, dan buncis sebesar 50 Kg dengan harga Rp 150.000.
Untuk mendapatkan pupuk ini mayoritas petani membelinya sendiri di kios (91%), walaupun ada sebagian kecil yang mendapatkan bantuan dari pemerintah (9%).
Urea Jagung
Urea Padi
Urea Tomat
Urea Sawi
Urea Wortel
Urea Buncis
Urea Lainnya
TSP Jagung
TSP Padi
TSP Tomat
TSP Sawi
TSP W
ortel
TSP Buncis
TSP Lainnya
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
14000001333000
759000
600000
0 0
240000
0
797000
255000
1175000 0
150000
0
Harga Pupuk
Series1
50%
42%
8%
Pemenuhan Kebutuhan TKKeluarga Pengupah Tolong Lainnya
Jumlah TK Dlm Kelu-
arga
pengola-han lahan
penana-man
pemupukan
penyian-gan
penyem-protan
pemana-nenan
lainnya
Series1 NaN 13 13 15 11 11 16 4
1
3
5
7
9
11
13
15
17
Jumlah TK Dalam Keluarga
Jum
lah
2=kios91%
3=Bantuan9%
Lokasi Pembelian Pupuk
Berdasarkan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa petani menggunakan tenaga kerja baik dari dalam keluarga maupun luar keluarga. Dari hasil wawancara yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa petani yang menggunakan tambahan tenaga kerja untuk membantu usahatani mereka dari dalam keluarga (50%) lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja dari luar keluarga yang diberlakukan dengan sistem upah (42%). Sedangkan kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dari dalam keluarga yang paling banyak dibutuhkan yaitu dalam hal pemanenan, yaitu sebesar 15 orang, sedangkan yang paling sedikit yaitu dalam hal penyiangan dan penyemprotan dengan membutuhkan masing-masing 11 orang. Lain halnya dengan tenaga kerja luar keluarga , kegiatan yang membutuhkan tenaga kerja paling besar yaitu pada pengolahan lahan membutuhkan 20 orang, sedangkan paling sedikit yaitu penyemprotan yang hanya membutuhkan 2 orang saja.
Peralatan-peralatan yang paling sering digunakan dalam usaha tani yaitu cangkul, traktor, dan sparayer. Dan yang sangat jarang digunakan adalah dengan bantuan hewan ternak yaitu sapi dalam hal pengolahan tanah
50%
42%
8%
Pemenuhan Kebutuhan TKKeluarga Pengupah Tolong Lainnya
pengolahan lahan
penanaman pemupukan penyiangan penyem-protan
pemanane-nan
lainnya
Series1 20 11 3 10 2 19 0
2.5
7.5
12.5
17.5
22.5
Jumlah TK Luar Keluarga
Axi
s Ti
tle
sprayer25%
cangkul25%
traktor25%
pembajak sapi6%
lainnya19%
Penggunaan Peralatan
Jumlah TK Dlm Kelu-arga
pengola-han lahan
penana-man
pemupukan
penyian-gan
penyem-protan
pemana-nenan
lainnya
Series1 NaN 13 13 15 11 11 16 4
1
3
5
7
9
11
13
15
17
Jumlah TK Dalam Keluarga
Jum
lah
67%
33%
Cara MenjualTebasan Tidak Tebasan
Info Harga; 83.3333333333333
Info Kemudahan ; 50
Sumber Informasi; 50pajak tanah
26%
iuran irigasi12%
bayar kredit11%
selamatan27%
transportasi13%
biaya konsumsi8%
lainnya3%
Biaya Usahatani
Hasil PanenKUD Tengkulak Pengumpul Lainnya
Membeli Pangan 20%
Membayar Hutang12%
biaya pendidikan12%
biaya kesehatan16%
membeli pakaian dan per-hiasan12%
pesta dan hajatan4%
membeli ternak8%
membeli saprotan16%
Penggunaan Penerimaan Usahatani
Bedasarkan diagram diatas maka dapat dilihat bahwa rata-rata hasil panen yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau untuk konsumsi sendiri, dimana hal ini sesuai dengan tujuan utama dari sebagian besar petani responden yang kami wawancarai, walaupun juga ada sebagian yang dijual dengan sistem tebasan yang paling sering dilakukan. Rata-rata penerimaan usahatani yang mereka dapatkan digunakan untuk membeli pangan, sangat jarang sekali digunakan untuk pesta maupun hajatan.
Untuk pemenuhan kegiatan usaha tani, petani rata-rata melakukan pinjaman di KUD karena mudah diakses dan bunga kecil, walaupun juga ada yang meminjam sanak keluarga, tetangga, atau bahkan menggunakan uang kehidupan sehari-hari.
Kode Responden
Nama Responden
Produksi Tanaman Harga Produksi Tanaman3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6 3.2.7
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
2044000
918000
152500250000 230000 185000
0
Biaya Pupuk(Rp)Series1
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
455000
290000
385000
100000 100000120000
0
Biaya TK (Rp)Series1
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
9500
19800
5500
2700
02000
0
Harga Produksi Tanaman (Rp)Series1
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
13950000
27880000
14000000
10500000 10500000
6000000
0
Penerimaan Produksi Tanaman (Rp)Series1
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
3565500
1322000 1199750
848000
155000 2500000
Biaya Lain (Rp)Series1
Jagung Padi Tomat Sawi Daging Wortel Buncis Lainnya
6064500
2530000
17372501198000
485000 5100000
Total Biaya UsahataniSeries1
Petani Pedagang Peternak
34678750
23023000
125000
Sumber Pendapatan RT TetapSeries1
Pedagang Peternak Jasa
1400000
1940000
300000
Sumber Pendapatan RT Tidak TetapSeries1
Jagung19%
Padi40%
Tomat13%
Sawi Daging3%
Wortel16%
Buncis9%
Pendapatan Usahatani
Dari pemaparan grafik worksheet III dapat disimpulkan bahwa produksi tanaman tertinggi pada data responden adalah tanaman jagung, disusul juga dengan tanaman wortel. Namun penerimaan atau harga jual produksi tanaman yang paling tinggi adalah tanaman padi mengingat tanaman padi adalah tanaman pangan utama di saat ini disusul dengan tanaman pangan lainnya. Sesuai dengan produksi tanaman jagung yang tinggi maka biaya usahatani yang dikeluarkan untuk jagung sangatlah tinggi dibandingkan dengan tanaman budidaya lainnya. Secara garis besar juga pendapatan tetap dari petani reponden adalah petani dengan pendapatan tidak tetap paling tinggi didapatkan dari beternak. Beterak sendiri menjadi sampingan petani dalam berusaha tani dengan beternak hasil sampingan berupa kotoran ternak atau tenaga ternak dapat dimanfaatkan di lahan budidaya