A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN
BiodataMencantumkan biodata klien secara lengkap yang mencakup
umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan , pekerjaan , Status
perkawinan, agama, suku , alamat , tanggal masuk rumah sakit,
tanggal pengkajia, sumber informasi, diagnosa masuk, riwayat
keluarga (untuk penyakit keturunan dengan genogram)Tujuan nya untuk
menentuka faktor risiko dari klien, seberapa berisiko klien
terhadap kelainan kulit yang di deritanya Status Kesehatana. Status
kesehatan saat ini : di dalamnya adanya keluhan utama mencangkup
keluhan utama saat masuk rumah sakit dan keluhan utama saat
pengkajian, alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat
ini, serta upaya utuk mengatasi penyakitnyaPada kasus atelektasis,
mengalami demam hilang timbul, lalu timbul batuk karena adanya
iritasi pada bronkus, batuk ini dimulai dari batuk kering sampai
batuk purulenta (menghasilkan sputum), sesak nafas bila sudah
lanjut dimana infiltrasi radang sampai setengah paru, nyeri dada
jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang sampai ke
pleura sehingga menimbulkan pleuritis.Status Kesehatan Masa Lalu:
di dalamnya termasuk penyakit yang pernah dialami , pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya, kemungkinan klien pernah mempunyai
riwayat adanya bronkus yang tersumbat, penyumbatan bisa berasal di
dalam bronkus seperti tumor bronkus, benda asing, cairan sekresi
yang massif. Dan penyumbatan bronkus akibat panekanan dari luar
bronkus seperti tumor sekitar bronkus, kelenjar yang membesar.
Riwayat Penyakit KeluargaMencantumkan adanya riwayat penyakit
keturunan khususnya yang dapat diturunkan. Diagnosa Medis dan
therapyMencantumkan diagnosa klien serta terapi yang di berikan
pada klien. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisika. Mengobservasi
keadaan umum klien dengan hasilnya : baik, sedang, lemah serta
Kesadaran klien dengan hasil berupa compos mentis (sadar penuh)B.
Pemeriksaan fisik B1(Breathing)Inspeksi : Sesak, batuk, nyeri dada,
penggunaan otot bantu pernafasaan, pernafasaan diafragma dan perut
meningkat, pernafasan cuping hidung, pola nafas cepat dan dangkal,
retraksi otot bantu pernafasan.Palpasi : fremitus berkurang,
biasanya terdapat perbedaan pada gerak dinding thorak, gerak sela
iga dan diafragma.Perkusi : pekak atau datarAuskultasi : suara
pernapasan tidak terdengar, terdengar suara ronchi pada lapang paru
( karena penumpukan secret) B2 (Blood)Pada umumnya klien
atelektasis mengalami Peningkatan leukosit dan LED, BGAmenunjukkan
derajat hipoksemia (penurunan kadar oksigen dalam darah), terkadang
kadar Hb dalam darah menurun, denyut nadi meningkat
(takhikardi),dansianosis. B3 (Brain)Pada klien atelektasis biasanya
dapat terjadi penurunan kesadaran dikarenakan penurunan suplay O2
ke otak, gelisah, kejang. B4 (bladder)Terkadang prodeuksi urine
menurun. B5 (bowel)Mual dan terkadang juga muntah. B6 (bone)Pada
umumnya tidak ada kelainan.C. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan
Radiologi :Sebagai dasar gambaran radiologis pada atelektasis
adalah pengurangan volume bagian paru baik lobaris, segmental atau
seluruh paru, dengan akibat kurangnya aerasi sehingga memberi
bayangan lebih suram (densitas tinggi) dengan penarikan mediastinum
kearah atelektasis, sedangkan diafragma tertarik ke atas dan sela
iga menyempit. Dengan adanya atelektasis, maka bagian paru
sekitarnya mengalami suatu enfisema kompensasi yang kadang-kadang
begitu hebatnya sehingga terjadi herniasi hemithorak yang sehat
kearah hemethorak yang atelektasis (Rasad, 2000)Beberapa
atelektasis di kenal sebagai: Atelektasis lobaris bawah: bila
terjadi dilobaris bawah paru kiri, maka akan tersembunyi dibelakang
bayangan jantung dan pada foto thorak PA hamya memperlihatkan
diafragma letak tinggi. Atelektasis lobaris tengah kanan (right
middle lobe). Sering disebabkan peradangan atau penekanan bronkus
oleh kelenjar getah bening yang membesar. Atelektasis lobaris atas
(upper lobe): memberikan bayangan densitas tinggi dengan tanda
penarikan fissure interlobaris ke atas dan trakea ke arah
atelektasis. Atelektasis segmental: kadang-kadang sulit dikenal
pada foto thoraj PA, maka perlu pemotretan dengan posisi lain
seperti lateral, miring (obligue), yang memperlihatkan bagian uang
terselubung dengan penarikan fissure interlobularis. Atelektasis
lobularis (plate like/atelektasis local). Bila penyumbatan terjadi
pada bronkus kecil untuk sebagian segmen paru, maka akan terjadi
bayangan horizontal tipis, biasanya dilapangan paru bawah yang
sering sulit dibedakan dengan proses fibrosis. Karena hanya
sebagian kecil paru terkena, maka biasanya tidak ada keluhan.
Atelektasis pada lobus atas paru kanan. Kolaps pada bagian ini
meliputi bagian anterior, superior dan medial. Pada foto thorak PA
tergambarkan dengan fisura minor bagian superior dan mendial yang
mengalami pergeseran. Pada foto lateral, fisura mayor bergerak ke
depan, sedangkan fisura minor dapat juga mengalamai pergeseran ke
arah superior. Berikut ini beberapa tanda klasik yang sering timbul
S Sign of Golden, tanda ini berupa gambaran huruf S terbalik yang
merupakan bentuk dari fisura minor yang mengalami pergesaran
(Rasad, 2000).
Gambaran radiologi atelektasis
1. Normal
2. Atelektasis total paru kanan
3. Atelektasis total paru kiri
4. Atelektasis lobus kanan atas
5. Atelektasis lobus medius kanan
6. Atelektasis lobus bawah kanan
7. Atelektasis lobus atas kiri
8. Atelektasis lobus bawah kiri
Rasad,Sjahriar.2005.Radiologi Diagnostik.Jakarta:Balai Penerbit
FKUI