Pengintegrasian Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Dalam Pelajaran Penjasorkes SD/MI Oleh: Husaini, S.Pd, M.Pd ABSTRAK Indonesia adalah negara yang paling rawan terhadap ancaman bencana seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi. Dan bencana yang paling mengkhawatirkan adalah bencana tsunami yang memiliki risiko tertinggi terhadap sekitar 5,4 juta orang seperti yang dilansir BBC Indonesia. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.Untuk mengurangi resiko kebencanaan Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh bekerjasama dengan Disaster Risk Reduction Aceh (DRR-A) atau Pengurangan Risiko Bencana Aceh merupakan program kerjasama antara United Nations Development Programme (UNDP) mengimplementasikan sebuah program yaitu Integrasi Materi Kebencanaan ke dalam mata pelajaran pada tingkat SD/MI di Provinsi Aceh. Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah konsep dan praktek mengurangi risiko bencana melalui upaya sistematis untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab bencana termasuk dengan dikuranginya paparan terhadap ancaman, penurunan kerentanan manusia dan properti, pengelolaan lahan dan lingkungan yang bijaksana, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kejadian yang merugikan. Pengintegrasian PRB dalam pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyatukan, menggabungkan dan menggabungkan pengatahuan, sikap dan ketrampilan tentang penguarangan resiko bencana baik sebelum terjadi bencana, saat sedang terjadi bencana maupun setelah terjadi bencana melalui penguasaan materi, fakta, konsep,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Indonesia adalah negara yang paling rawan terhadap ancaman bencana seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi. Dan bencana yang paling mengkhawatirkan adalah bencana tsunami yang memiliki risiko tertinggi terhadap sekitar 5,4 juta orang seperti yang dilansir BBC Indonesia. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.Untuk mengurangi resiko kebencanaan Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Aceh bekerjasama dengan Disaster Risk Reduction Aceh (DRR-A) atau Pengurangan Risiko Bencana Aceh merupakan program kerjasama antara United Nations Development Programme (UNDP) mengimplementasikan sebuah program yaitu Integrasi Materi Kebencanaan ke dalam mata pelajaran pada tingkat SD/MI di Provinsi Aceh. Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah konsep dan praktek mengurangi risiko bencana melalui upaya sistematis untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab bencana termasuk dengan dikuranginya paparan terhadap ancaman, penurunan kerentanan manusia dan properti, pengelolaan lahan dan lingkungan yang bijaksana, serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kejadian yang merugikan. Pengintegrasian PRB dalam pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyatukan, menggabungkan dan menggabungkan pengatahuan, sikap dan ketrampilan tentang penguarangan resiko bencana baik sebelum terjadi bencana, saat sedang terjadi bencana maupun setelah terjadi bencana melalui penguasaan materi, fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap dan nilai, proses pengintegrasian melalui pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dengan materi Kebencanaan, Penyususnan Silabus, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan amelaksanakan pembelajaran sesuai dengan Standar Proses Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007.
Kata Kunci : Bencana , terintegrasi , Mata Pelajaran SD/MI
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau
dengan luas daratan 1.922.750 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Berdasarkan
letak astronomisnya, Indonesia terletak di antara 60LU - 110LS dan 950BT –
1410BT yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Secara geologis, wilayah
Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan
Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur.
Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki
gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa bumi. Daryono. (2011).
Prediksi dan Gejala Awal Tsunami. http://www.depdiknas.go.id/ inlink. (diakses
pada tanggal 20 April 2011).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-
ISDR) bahwa Indonesia adalah negara yang paling rawan terhadap ancaman
bencana seperti bahaya gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi.
Dan bencana yang paling mengkhawatirkan adalah bencana tsunami yang
memiliki risiko tertinggi terhadap sekitar 5,4 juta orang seperti yang dilansir BBC
Indonesia. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia dikepung oleh lempeng
Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Pada saat tertentu lempeng ini akan bergeser patah yang menimbulkan
gempa bumi dan selanjutnya jika terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat
menghasilkan tsunami selain dikepung tiga lempeng tektonik dunia, Indonesia
juga merupakan jalur Cincin Api Pasifik, yang merupakan jalur rangkaian gunung
api aktif di dunia. Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih
240 buah, di mana hampir 70 di antaranya masih aktif. Zona kegempaan dan
gunung api aktif Circum Pasifik amat terkenal, karena setiap gempa hebat atau
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Kesiapsiagaan Pengurangan Resiko Bencanan (PRB) di masa yang akan
datang salah satu cara yang dapat ditempuh yaitu Integrasi Materi Kebencanaan
ke dalam mata pelajaran pada tingkat SD/MI di Provinsi Aceh khususnya dan di
Indonesia pada umumnya. Kegiatan ini diawali dengan penyusunan Bahan Ajar,
Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, Pengembangan Silabus,
RPP, LKS, LE.
Realisasi kegiatan terintegrasi pernguranagn resiko bencana dalam
pembelajaran di SD/MI diawali dengan melakukan pelatihan pelatih (TOT) untuk
fasilitator tingkat provinsi, pelatihan pelatih (TOT) tingkat Kabupaten/Kotamadya,
melakukan pelatihan Pelatih (TOT) pada tingkat Gugus sekolah, melatih para guru
untuk mengintegrasikan kebencanaan kedalam mata pelajaran sesuai dengan
potensi bencana kabupaten/Kotamadya masing-masing. Melakukan Monitoring
dan Evaluasi kegiatan pembelajaran di kelas, melakukan cerdas cermat, lomba
buletin siswa bicara bencana, Menyusun Standar Oprsional Prosedur (SOP)
Pengurangan Resiko Bencana (PRB) pada tingkat sekolah dasar/madrasah
ibtidaiyah serta melakukan simulasi perngurangan resiko bencana disekolah yang
melibatkan warga sekolah, komite sekolah dan warga masyarakat dengan
demikian penguarangan resiko bencana terhadap para siswa di SD/MI dapat
tercapai.
Daftar Pustaka:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tahun (2001), “bencana” adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian, atau penderitaan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2007 Tentang standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar)
Marga Suraya, Mudhari. (2009). Modul PRB Tsunami. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Mukhlis. (2009). Buku Panduan Integrasi Materi Kebencanaan Matpel SD dan MI. Banda Aceh: Dinas Pendidikan Aceh & ADEF.
Pembelajaran Tematik Kelas I,II, dan III Pada Jenjang Sekolah Dasar Dan
Madrasah Ibtidaiyah, (Penerbit: Dinas pendidikan Provinsi Aceh dan UNDP,
Juli 2010
M. Ikhsan Shiddieqy. (2009). Gejala Alam Bila Akan Ada Gempa/ Tsunami http://www.wetlands.org/WatchRead/tabid/56/mod/1570/articleType/ArticleView/articleId/2552/Poster--Gejala-tsunami.aspx. (diakses pada tanggal 26 Juli 2011).
Wikipedia. “Gempa Bumi”.http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi. Diakses tanggal 14 Desember 2011.
Defenisi arti kata Mengintegrasikan. http://www.artikata.com/arti-365871-mengintegrasikan.html (diakses tanggal 1 Juli 2012).
Contoh: PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TERINTERGRASI MATERI PENGURANGAN RESIKO BENCANA (PRB) JENJANG
No. Tema Kelas Mapel Standar Kompetensi Kompetensi DasarJenis Kebencanaan
Gempa bumi
Tsunami Banjir Longsor Gunung Api
Angin Topan
KonflikSosial
Wabah Penyakit
1 Diri Sendiri
Satu PenjasOrkes
5. .Menerapkan budaya hidup sehat
5.1 Menjaga kebersihan diri yang meliputi kuku dan kulit
V
2 Diri Sendiri
Satu PenjasOrkes
5. .Menerapkan budaya hidup sehat
5.1 Menjaga kebersihan diri yang meliputi kuku dan kulit
V
3 Kegemaran Satu PenjasOrkes
1.1 Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Mempraktikkan gerak dasar jalan, lari, dan lompat dalam permainan sederhana, serta nilai sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi dan percaya diri.
1.2. Memutar, mengayun, ataupun menekuk dalam permainan sederhana serta nilai sportiviutas, kerjasama, toleransi, dan percaya diri
* * V
*
4 Peristiwa Satu Penjasorkes
10. Mempraktikkan dasar-dasar pengenalan air dan nilai yang terkandung di dalamnya.
12. Menerapkan budaya hidup sehat
10.1 mempraktikkan aktivitas dasar di air.
12.2 Mengenal makanan sehat
*
* V
*
*
V
5 Kesehatan Dua Penjas 12. Menerapkan budaya 12.2 Menjaga kebersihan * √
Lampiran: 1
No. Tema Kelas Mapel Standar Kompetensi Kompetensi DasarJenis Kebencanaan
Gempa bumi
Tsunami Banjir Longsor Gunung Api
Angin Topan
KonflikSosial
Wabah Penyakit
orkes hidup sehat lingkungan terhadap sumber penularan penyakit seperti nyamuk dan unggas
6 Kesehatan Tiga Penjasorkes
Mempraktikkan1. Berbagai
kombinasi gerak dasar melalui permainan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Mempraktikkan kombinasi berbagai pola gerak jalan dan lari dalam permainan sederhana,serta aturan dan kerjasama
* √ * *
7 Kesehatan Tiga Penjasorkes
5. Menerapkan budaya hidup sehat
5.1 Menjaga kebersihan pakaian * * * √
8 Peristiwa Tiga Penjasorkes
6. Mempraktikkan berbagai gerak dasar dalam permainan sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
6.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari dan lompat dengan koordinasi yang baik dalam permainan sederhana, serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan atau diri sendiri
* * * * √
Peristiwa Tiga Penjas orkes
10. Mempraktikkan gerak dasar renang gaya dada, dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
10.3 Mengkombinasikan gerakan lengan dan tungkai renang gaya dada dan nilai kebersihan
* √
9 Tiga Penjasorkes
12. Menerapkan budaya hidup sehat
12.1 Mengenal bahaya penyakit diare, demam berdarah dan influenza
* * √
No. Tema Kelas Mapel Standar Kompetensi Kompetensi DasarJenis Kebencanaan
Gempa bumi
Tsunami Banjir Longsor Gunung Api
Angin Topan
KonflikSosial
Wabah Penyakit
9 Empat PenjasOrkes
7. Mempraktikkan latihan kebugaran yang lebih kompleks untuk meningkatkan keterampilan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
7.1 Mempraktikkan aktivitas dan permainan untuk melatih daya tahan dan kekuatan dengan kecepatan dan kualitas gerak yang meningkat, serta nilai kerja keras, disiplin, kerjasama, dan kejujuran
V V * *
SILABUS TEMATIK
NAMA SEKOLAH : SD/MITEMA : Kegiatan KEBENCANAAN : Tsunami KELAS/SEMESTER : III/1
MapelStandar
KompetensiKompetensi
DasarMateri Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator PenilaianAlokasi Waktu
Alat dan Sumber
Penjas-orkes
1. Mempraktik-kan berbagai kombinasi gerak dasar melalui permainan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Memprak-tikkan kombinasi berbagai pola gerak jalan dan lari dalam permainan sederhana, serta aturan dan kerjasama
Atletik (pola gerak jalan dan lari)
Melakukan jalan ke segala arah dalam permainan sederhana
Melakukan lari ke segala arah dalam permainan sederhana menuju titik aman (Simulasi Tsunami)
Melakukan kombinasi lari dan jalan ke arah evakuasi dalam permainan sederhana menuju titik aman (Simulasi Tsunami)
1.1.1Melakukan kombinasi gerak jalan dan lari ke segala arah dalam permainan sederhana
Tes:Unjuk Kerja
Non Tes:Observasi
2x35 menit
Alat; - Peluit - Bendera
Start - Pita Garis
Finish- Rambu–
Rambu
Sumber :Buku Paket
Lampiran: 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Tematik)
Tema : KegiatanKebencanaan : TsunamiKelas/Semester : III/1Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (Pertemuan Ke I)
I. Standar Kompetensi:Penjasorkes : 1. Mempraktikkan berbagai kombinasi gerak dasar
melalui permainan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
II. Kompetensi Dasar :Penjasorkes :1.1 Mempraktikkan kombinasi berbagai pola gerak
jalan dan lari dalam permainan sederhana, serta aturan dan kerja sama
III. Indikator :Penjasorkes : 1.1.1. Melakukan kombinasi gerakan jalan dan lari ke
segala arah dalam permainan sederhana
IV. Tujuan Pembelajaran :Penjasorkes : Siswa dapat melakukan kombinasi gerakan jalan dan
lari kesegala arah dalam permainan sederhana.
V. Materi Pembelajaran :Penjasorkes : Atletik (Pola gerak dasar jalan dan Lari)
VI. Metode Pelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Demontrasi
VII. Langkah – Langkah Pembelajaran
No Uraian Kegiatan Pembelajaran PengelolaanWaktu Siswa
1 Kegiatan Awal : Mengkodisikan Kelas Permainan hitam hijau Pembagian Kelompok
2’4’4’
KlasikalKlasikal
Klasikal
Lampiran: 3
2 Kegiatan Inti : Melakukan jalan kesegala arah dalam
permainan sederhana (Ular Makan Ekornya)
Melakukan lari dalam permainan kucing masuk lorong
Melakukan lari kesegala arah dalam permainan sederhana menuju tempat aman (simulasi tsunami)
Melakukan kombinasi lari dan jalan kesegala arah evakuasi dalam permainan sederhana ke titik aman (Simulasi Tsunami)
10’
10’
15’
15’
Individu
Individu
Individu
Individu
3 Kegiatan Akhir : Bernyanyi bersama (berkebun) Menyampaikan pesan moral Repleksi
5’3’2’
KlasikalKlasikalKlasikal
VIII. Penilaian : Penilaian Proses Tes Performance
IX. Alat / Sumber : Sumber : Buku Penunjang Alat :
Peluit Bendera Star Tiang Bendera Rambu- rambu penunjuk arah
Mengetahui: ....................., ................. 2010 Kepala SD/MI N .... Guru Kelas