Pengintegrasian Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Biologi Eva Nauli Taib & Masri Pada Sekolah Menengah Atas Di Takengon Dan Lhokseumawe Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2020 VOL. 20, NO. 2, 225- 237 Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA VOL. 20, NO. 2, Februari 2020 | 225 PENGINTEGRASIAN NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI TAKENGON DAN LHOKSEUMAWE Eva Nauli Taib Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh [email protected]Masri Universitas Syiah Kuala Banda Aceh [email protected]Abstact This study aims to determine character values and how to integrate character values in biology learning in Takengon and Lhokseumawe. The method used in this study is a qualitative descriptive . This research was conducted in Takengon and Lhokseumawe districts involving 7 biology’s teachers in purposive sampling techniques. The data collection techniques used were observation, then conducted interviews with teachers and analysis of teacher RPP documents to find additional information as supporting data. The results showed that the character values integrated into biology learning in schools were concerned about health, religion, independence, tolerance, friendliness / communicative, social care, responsibility, and caring character of the environment. But the percentage of eacch character is different, the highest percentage (100%) are religiuous, independence, responsibility values for both regions and the lowest percentage (25%) values are health care and friendly/comunicaive in Takengon City, while in Lhokseumawe city the value of caring for health, caring social and enviromental care which have the lowest percentage (33,3%). Integration of character values is carried out in various ways, including refraction of greeting and prayer at the beginning and end of learning, chaplaincy, integration also done through of learning models and media is one of the ways to integrate character in biology learning. Keywords: Integration, Character Value, Biology Learning Abstrak Tujuan penelitian ini untuk menjabarkan nilai-nilai karakter serta cara mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran biologi di Takengon dan Lhokseumawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kota Takengon dan Lhokseumawe dengan melibatkan 7 guru biologi di yang teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, selanjutnya melakukan wawancara dengan guru dan analisis dokumen RPP guru untuk menemukan informasi tambahan sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran biologi di sekolah adalah peduli kesehatan, religius, mandiri, tolerensi, bersahabat/komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, serta karakter peduli lingkungan sudah dilakukan. Namun persentase setiap karakter berbeda, nilai karakter yang paling tinggi dalah nilai religius, mandiri dan tanggung jawab 100% untuk kedu wilayah dan nilai persentase terendah
13
Embed
PENGINTEGRASIAN NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengintegrasian Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Biologi Eva Nauli Taib & Masri
Pada Sekolah Menengah Atas Di Takengon Dan Lhokseumawe
adalah peduli kesehatan, bershabat/komunikatif 25% di Kota Takengon, sedangkan di kota
Lhokseumawe nilai peduli kesehtan, peduli sosial dan peduli lingkungan 33,3% yang memilki nilai
terendah. Pengintegrasian nilai karakter dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya
pembiasaan mengucapkan salam dan berdoa di awal dan akhir pembelajaran, ketauladanan, serta
pengintegrasian melalui materi dan pengunaan model dan media pembelajaran biologi.
Kata Kunci: Integrasi, Nilai karakter, Pembelajaran Biologi
PENDAHULUAN
Penanaman nilai-nilai karakter melalui pendidikan telah menjadi prioritas pemerintah sejak
lama dari tahun 2005 sampai sekarang, karena keprihatinan atas merosotnya karakter bangsa.
Pemerintah telah mengupayakan agar pendidikan mampu mengatasi keprihatinanan ini, salah satu
upayanya adalah dengan memberlakukan kurikulum 2013 di seluruh Indonesia. Kurikulum 2013
dikenal juga dengan istilah kurikulum berkarakter. Serta untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2005 yaitu “mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.1
Character education is essence to form a tough, competitive nation, have good moral, noble,
tolerance, speakers of brewers, soulless developing dynamic, patriotic, oriented to science and
technology, which are all imbued by faith and committed to the Lord Almigthy God based on
Pancasila.2 Pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk berbagai nilai karakter yang
dibutuhkan peserta didik untuk hidup di masyarakat nantinya. Nilai-nilai karakter sudah tertuang
dalam standar kelulusan setiap mata pelajaran dan dijabarkan dalam standar proses pada KI 1 dan
KI 2. Tetapi kemerosotan karakter terus saja terjadi. Keadaan ini terus mengikis karakter generasi
bangsa, salah satu upayanya adalah melalui pendidikan.3 Kita tidak bisa menyalahkan satu pihak
atas keadaan krisis karakter sekarang. Tetapi satuan pendidikan selalu dipersalahkan atas keadaan
ini terlihat dari kecaman media dan masyarakat sewaktu siswa melakukan kesalahan pasti satuan
pendidikan yang persalahkan. Keaadaan ini juga terjadi di Provinsi Aceh yang dikenal dengan
syariat Islam termasuk di daerah Takengon dan Lhokseumawe.
Salah satu misi dari kota Takengon adalah melanjutkan peningkatan kualitas pendidikan
dalam rangka menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman, berilmu pengetahuan dan mampu
1 Depdiknas, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, 2003. 2 Hendra Darmawan, “A Model of Character Education as Reflected in Fuady ’ s the Land of Five Towers,”
International Journal on Studies in English Language and Literature (IJSELL) Volume 3, Issue 8, August 2015 3, no. 8
(2015): 16–22. 3 Ismail Sukardi, “Character Education Based on Religious Values: An Islamic Perspective,” Ta’dib, 2016,
https://doi.org/10.19109/td.v21i1.744; S Muthohar, “Antisipasi Degradasi Moral Di Era Global,” Nadwa 7 (2016),
http://www.journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/565; Putri Indaayu, “Peran Pendidikan Karakter
Dalm Kecerdasan Emosional Siswa Sekolah Dasar,” in Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan, vol. 1 (Medan, 2017), 344–47.
Pengintegrasian Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Biologi Eva Nauli Taib & Masri
Pada Sekolah Menengah Atas Di Takengon Dan Lhokseumawe
mengintegrasikan nilai karakter, walalupun ada juga yang merasa kesulitan dalam mengintegrasikan
nilai karakter dalam pelajaran biologi.
Pemahaman guru tentang nilai karakter sudah baik. Terlihat dari jawaban yang diberikan ketika
proses wawancara. Kutipan jawaban guru 1 dan 2 tentang nilai karakter yang harus dikembangkan
dalam pembelajran sebagai berikut “Penguatan nilai karakter dalam kurikulum 2013 diantaranya
yaitu mandiri, tanggung jawab, disiplin, jujur, dan kreatif. Pada penguatan pendidikan karakter ini
sebenarnya luas, namun yang utamanya itu ada 5, yaitu nasionalis, religius, kemandirian, gotong
royong, dan integritas” Guru 3 menjawab “Penguatan nilai karakter dalam kurikulum 2013 dituntut
untuk dapat membuat siswa memiliki/memunculkan karakter yang baik, misalnya berani,
bertanggung jawab, menghargai dan dapat bekerja sama. Namun, tidak hanya sebatas ini, masih
banyak karakter lain yang harus ada pada siswa, yang mana dengan adanya karakter tersebut bisa
membuat siswa menjadi lebih baik.”
Sebaran jawaban yang diberikan guru terlihat meraka paham betul tentang karakter yang
harus ditanamkan. Namun hanya sebatas pada karakter prioritas yakni 5 karakter tersbut. Sedangkan
karakter yang seharusnya muncul dalam pelajaran biologi sesuai dengan SKL belum terlalu
dipahami. Nilai karakter berdasarkan mata pelajaran dan jenjang pendidikan yang dirumuskan oleh
Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas dalam mata pelajaran biologi jenjang pendidikan
menengah:
• Peduli Kesehatan adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan
• Religius, nilai yang berkaitan dengan tidakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan
pada nilai-nilai ketuhanan dan atau ajaran agamanya.
• Mandiri, suatu sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tuganya
• Toleransi merupakan sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda11
Toleransi juga berarti membiarkan
dan menerima perbedaan baik untuk sementara maupun dalam waktu yang lama12
• Bersahabat/komunikatif, tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan
bekerja sama dengan orang lain
• Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan
• Tanggung jawab, merupakan sikap dan prilaku seseorang untuk meaksanakan tugas dan
kewajibannya sebagaimana yang seharusnya di alakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, social dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
• Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi (Salahuddin, Anas, dkk 2013)13
11 Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. 12 Kiki Rahmawati and Laila Fatmawati, “Penanaman Karakter Toleransi Di Sekolah Dasar Inklusi Melalui
Pembelajaran Berbasis Multikultural,” in Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 2016.
Pengintegrasian Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Biologi Eva Nauli Taib & Masri
Pada Sekolah Menengah Atas Di Takengon Dan Lhokseumawe