Top Banner
PENGGUNAAN KARTU DISKON DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MENURUT PERSPEKTIF FIKIH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: M.SYA'BAN EVENDI NIM 11100043100014 KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB FIKIH PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLLAH JAKARTA 2015 M/1436 H
75

penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

Apr 22, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

PENGGUNAAN KARTU DISKON DALAM TRANSAKSI JUAL

BELI MENURUT PERSPEKTIF FIKIH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy)

Oleh:

M.SYA'BAN EVENDI

NIM 11100043100014

KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB FIKIH

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...
Page 3: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...
Page 4: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan kebutuhan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukanlah hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 1 April 2015 M

3 Jumaditsaniah 1436 H

M.Sya'ban Evendi

NIM: 1110043100014

Page 5: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

iii

ABSTRAK

M.Sya'ban Evendi,NIM: 1110043100014, Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi

Jual Beli Menurut Perspektif Fikih, Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum,

Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fikih, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436/2015.

Skiripsi ini merupakan upaya untuk menjelaskan mengenai permasalahan ketika sebagian

masyarakat melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan kartu diskon. Alasannya,agar

mendapatkan potongan harga dari produk barang atau jasa yang tertentu. Hal ini tidak berlaku

untuk yang tidak memiliki kartu diskon tersebut. Dimana pengguna kartu diskon di wajibkan

membayar sejumlah uang untuk pendaftaran selama setahun, dan membayar juga untuk

perpanjangan masa aktif kartu setiap tahunnya. Seperti halnya yang terjadi di diskonplus.com,

dengan kartu diskon FlipFlop Card nya. Jual beli seharusnya sesuai dengan syarat dan rukunnya

dan tidak melanggar dari prinsip-prinsip fiqh muamalat.

Tujuan dari penelitian ini supaya masyarakat mengetahui hukum penggunaan kartu

diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif fikih.. Karena bisa dibilang, ini merupakan

masalah fikih muamalat kontemporer.

Jenis penelitian yaitu menggunakan Metode Pendekatan kualitatif, yang memiliki

karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subyek/obyekpenelitian (seorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain)

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.Data pun dicari melalui studi

kepustakaan (library research), sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun

metodenya menggunakan metode induktif, yaitu pengambilan kesimpulan dan Metode deduktif,

menarik fakta yang bersifat umum, untuk dijadikan fakta umum yang bersifat khusus.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli dengan menggunakan kartu

diskon baik yang diberikan secara gratis atau yang berbayar adalah sah atau boleh. Karena tidak

bertentangan dengan prinsip-prinsip fikih muamalah.

Kata kunci : Jual Beli, Kartu Diskon, dan Muamalah

Pembimbing : Prof.Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA

Tahun Daftar Pustaka : Dari Tahun 1994-2012

Page 6: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

iv

ABSTRAK

M.Sya'ban Evendi,NIM: 1110043100014, Penggunaan Kartu Diskon dalam

Transaksi Jual Beli Menurut Perspektif Fikih, Program Studi Perbandingan Mazhab

dan Hukum, Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fikih, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436/2015.

Skiripsi ini merupakan upaya untuk menjelaskan mengenai permasalahan

ketika sebagian masyarakat melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan kartu

diskon. Alasannya,agar mendapatkan potongan harga dari produk barang atau jasa

yang tertentu. Hal ini tidak berlaku untuk yang tidak memiliki kartu diskon tersebut.

Dimana pengguna kartu diskon di wajibkan membayar sejumlah uang untuk

pendaftaran selama setahun, dan membayar juga untuk perpanjangan masa aktif kartu

setiap tahunnya. Seperti halnya yang terjadi di diskonplus.com, dengan kartu diskon

FlipFlop Card nya. Jual beli seharusnya sesuai dengan syarat dan rukunnya dan tidak

melanggar dari prinsip-prinsip fiqh muamalat.

Tujuan dari penelitian ini supaya masyarakat mengetahui hukum penggunaan

kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif fikih.. Karena bisa dibilang,

ini merupakan masalah fikih muamalat kontemporer.

Jenis penelitian yaitu menggunakan Metode Pendekatan kualitatif, yang

memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, yang

diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek/obyekpenelitian (seorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

tampak.Data pun dicari melalui studi kepustakaan (library research), sumber data

primer dan sumber data sekunder. Adapun metodenya menggunakan metode induktif,

yaitu pengambilan kesimpulan dan Metode deduktif, menarik fakta yang bersifat

umum, untuk dijadikan fakta umum yang bersifat khusus.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli dengan menggunakan

kartu diskon baik yang diberikan secara gratis atau yang berbayar adalah sah atau

boleh. Karena tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip fikih muamalah.

Kata kunci : Jual Beli, Kartu Diskon, dan Muamalah

Pembimbing : Prof.Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA

Tahun Daftar Pustaka : Dari Tahun 1994-2012

Page 7: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

v

بسم هللا الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan taufik dan hidayahNYA, ridho dan ‘inayahNYA kepada penulis,

sehingga bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang insyallah dengan

keridhoaanNYA memberi manfaat kepada penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umunya. Amin

Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah sampaikan kepada junjungan

alam, uswatun hasanan kita, Nabi besar Muhammad SAW, yang dengan wasilah

ilmu-ilmunya lewat para pengikutnya, kemudian sampai kepada penulis, memberi

peranan penting bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tiada untaian kata yang pantas untuk disenandungkan, selain rasa syukur

yang tiada terhingga yang menunjukan betapa Allah telah memberikan rasa kasih

dan sayang-NYA kepada penulis dengan memberikan kekuatan fisik, psikis dan ilmu

pengetahuan untuk dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN

KARTU DISKON DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MENURUT PERSPEKTIF

FIKIH”

Penulis sangat menyadari selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan beberapa pihak, baik berupa semangat, tukar pikiran maupun berupa fiansial,

sehingga penulisan ini selesai. Adapaun penulis, tidak dapat melukiskan degan

untaian kata-kata, ungkapan yang pantas penulis haturkan kepada mereka. Penulis

hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada:

Page 8: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

vi

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA.,selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri (UIN) Syaraif Hidayatullah Jakarta. Semoga menjadi

pemimpin yang memberikan teladan dan integritas yang lebih baik.

2. Dr. Khamami, MA selaku Ketua Program Studi PMH, yang telah memberikan

pelayanan dan bantuan kepada penulis. Dan ibu Siti Hanna, MA selaku Sekretaris

Prodi yang sudah membantu menyelesaikan penilaian penulis dari awal hingga

akhir.

3. Ibu Prof.Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA yang telah membimbing,

memberi ilmu, memotivasi penulis dengan penuh keihklasan selama melakukan

penulisan skripsi sampai dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan.

4. Dosen penguji yang telah menguji penulis dalam ujian skripsi ini, dan telah

memberikan kritik maupun saran serta arahan masukannya untuk kesempurnaan

skripsi ini.

5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan tenaga dan pikirannya, untuk mendidik

penulis agar kelak menjadi manusia yag berguna dalam agama, duni dan akhirat.

Semoga doa dan didikannya menjadi berkah dan dappat menuntun penulis untuk

memasuki kehidupan yang lebih baik.

6. Ayahku yang senantiasa mensuport, membimbing, mendidik penulis dan beramat

berjasa, arif mendidik, tiada hentinya mendoakan anaknya agar menjadi manusia

yang shaleh yang berbakti kepada keduanya dan berguna bagi Bangsa dan Negara

terlebih untuk Agama. ”Doaku selalu ada untukmu yah”. Serta Adikku Rani yang

selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

7. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.si yang selalu memberi masukan saran dan

kritiknya dalam penulisan skripsi ini. Moga apa yang abah berikan ke penulis,

Page 9: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

vii

menjadi uswatun hasanah bagi penulis dan diberikan balasan dengan sebaik-

baiknya balasan. Amin.

8. Pegawai perpustakaan Utama dan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

menyediakan bahan-bahan yang menjadikan referensi dalam penulisan skripsi ini.

9. Kepada My big family yang telah memberi semangat, kepada penulis agar bisa

menyelesikan skripsi dengan baik .

10. Kepada sahabat PMF 2010, Irsyad, Rosyid, Anas, Umam, Iwan, Aan, Ade, Ayu,

Nabilah, Nurcholis, Sigit dan sahabat PH 2010 Aidz, Wiwin, Rafika, Fani,

Winda, Ilyas, Tedi, Laka, Muzi, Bambang, Ridwan, Sandi, Ade, Rianzani, Apri,

Dayat, lusi, Rani, Sofa, Fajrin, Amel, Ipul, Anjo, Ucup, Fathin, serta teman-

temanku semua yang menjadi guru, teman diskusi, seperjuangan dalam penulisan

skripsi, semoga persahabatan ini selalu dalam RidhoNYA dan apa yang dicita-

citakan akan tercapai. amin

11. Kepada sahabat semua anggota KKN BUMI

Akhirnya, kepada semua pihak yang membantu penulisan skripsi ini, penulis

berdoa semoga Allah SWT, senantiasaa mencurahkan rahmat dan hidayahNYA,

balasan dan karunianYA kepada kita semua. Amin. Harapan terakhir penulis agar

skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan

Jakarta, 16 Maret 2015 M

25 Jumadil Awal 1436 H

Penulis

Page 10: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

i

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah............................................................................ 8

D. PerumusanMasalah .............................................................................. 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 9

F. Review KajianTerdahulu ..................................................................... 10

G. Metode Penelitian ................................................................................ 11

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI

A. Pengertian Jual Beli dalam Hukum Islam ........................................... 17

B. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................................ 19

C. Rukun dan Syarat Jual Beli ................................................................. 22

D. Jual Beli yang Dilarang dan Diperbolehkan ........................................ 32

Page 11: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

ii

BAB III PRAKTEK JUAL BELI DENGAN KARTU DISKON

A. Pengertian dan Macam-Macam Kartu Diskon .................................... 41

B. Praktek Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli ........... 44

BAB IV PENGGUNAAN KARTU DISKON DALAM TRANSAKSI JUAL

BELI MENURUT PERSPEKTIF FIKIH

A. Hukum Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli Menurut

Perspektif Fikih .................................................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 59

B. Saran-Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................62

Page 12: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia pada dasarnya tidak bisa hidup sendirian, ia harus hidup

bermasyarakat, saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.1 Oleh karena itu

semenjak manusia pertama diciptakan di dunia ini, yaitu Nabi Adam A.S telah

terjadi hubungan sesama mereka dengan saling melengkapi. Oleh karena itu,

Allah Ta'ala menciptakan manusia berpasang-pasang, dan beraneka-ragam

kemampuan mereka.2

Pada umumnya orang memerlukan benda yang ada pada orang lain

(pemiliknya) dapat dimiliki dengan mudah, tetapi pemiliknya kadang-kadang

tidak mau memberikannya. Adanya syariat jual beli menjadi wasilah (jalan) untuk

mendapatkan keinginan tersebut, tanpa berbuat salah.3 Dalam melakukan aktivitas

jual beli, seseorang tidak bisa bermuamalah secara sendirian, bila ia menjadi

penjual, maka sudah jelas ia memerlukan pembeli, dan seterusnya.4

Dewasa ini, banyak sekali usaha-usaha di berbagai bidang, misalnya usaha

dari industri bisnis tempat-tempat kuliner, industri bisnis fotografi, sampai

industri bisnis jasa laundry kiloan. Usaha-usaha tersebut menyajikan banyak

1Sohari Sahrani dan Ru'fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011)

hlm. 31 2 Muhammad Arifin bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW, (Jakarta : Darul Ilmi,2012) hlm

1-2 3Muhammad Arifin bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW, hlm.65

4Muhammad Arifin bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW,hlm.31

Page 13: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

2

macam barang dan/atau jasa dengan segala kelebihannya masing-masing yang

bertujuan untuk menarik perhatian konsumen dan kemudian konsumen tersebut

memutuskan untuk membeli barang dan/ jasa tersebut demi memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari.

Maraknya usaha-usaha bisnis dewasa ini, bukan berarti para pemilik usaha

diperbolehkan untuk memikirkan kepuasan dan keselamatan konsumennya. Pada

dasarnya kepuasan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya akan tercapai

apabila konsumen tersebut memperoleh barang dan/ jasa yang dibutuhkannya itu,

sesuai dengan selera dan tidak merugikan dirinya, baik dari segi ekonomi,

kesehatan, kegunaan serta keselamatannya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan

tersebut dilakukan dengan menarik manfaat atau kegunaan suatu produk.

Manfaat atau kegunaan suatu produk dilihat dari teori ekonomi adalah

ditimbulkan dari kegunaan (utilities), karena bentuk kegunaan karena tempat,

kegunaan karena waktu, dan kegunaan karena kepemilikan.5

Islam memandang kegiatan transaksi bisnis sebagai suatu aktivitas yang

memiliki nilai ganda bagi kehidupan individu dan masyarakat dalam memenuhi

hajat material dan spiritualnya. Melalui interaksi dan transaksi antara penjual dan

pembeli yang kemudian apa yang dikenal dengan pasar, yaitu tempat di mana

antara penjual dan pembeli bertemu dalam rangka melaksanakan aktivitas jual-

beli, atau tempat dimana penjual menawarkan barang maupun jasa kepada

5Sofjan Sauri, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 1987), hlm.16.

Page 14: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

3

pembeli, mendapat apresiasi positif dalam Islam selama tidak dilakukan di luar

konteks yang digariskan Islam.6

Perkembangan ekonomi khususnya di bidang perdagangan, telah membawa

manfaat bagi para konsumen, yakni semakin banyaknya pilihan barang dan jasa

yang ditawarkan, dengan aneka jenis yang berkualitas. Seiring dengan kemajuan

teknik dan informasi yang semakin canggih serta pola distribusi yang modern dan

meluas, konsumen dapat berinteraksi sampai ke pelosok tanah air.

Di era globalisasi dan perdagangan bebas ini, dengan dukungan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan informasi yang mudah di dapat, maka semakin luas

alur keluar dan masuknya barang dan jasa melintasi batas-batas negara. Hal ini

mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan produk barang dan

jasa7.

Kondisi demikian telah memberi banyak manfaat bagi para konsumen,

namun di sisi lain konsumen menjadi objek aktivitas bisnis bagi para pelaku

usaha yang mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik para pelaku usaha

yang mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik melalui promosi,

pemotongan harga, maupun penjualan yang sering merugikan para konsumen.

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa kedudukan konsumen sangat lemah

karena tingkat kesadaran dan tingkat pendidikan konsumen relatif rendah, hal ini

6 Muhammad Arifin bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW, hlm93.

7Sri Neni Imaniati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, (Bandung: Mandarmaju, 2002).hlm

161.

Page 15: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

4

diperburuk dengan anggapan sebagian pengusaha yang rela melakukan apapun

demi produk mereka, tanpa memperhitungkan kerugian-kerugian yang dialami

oleh konsumen, juga pemahaman mereka tentang asas-asas bisnis yang tidak

benar, mereka beranggapan dalam berbisnis harus memperoleh keuntungan yang

sebesar-besarnya, ada juga yang beranggapan bahwa bisnis itu tidak mempunyai

nurani dan memerlukan banyak biaya maka akan merugikan apabila dibebani oleh

biaya-biaya sosial, dan sebagainya. Perhatian terhadap perlindungan konsumen

sangat diperlukan mengingat setiap orang memiliki hak-hak sendiri, maka dalam

keadaan apapun, konsumen tidak boleh dirugikan harus ada rasa kepercayaan ,

kenyamanan dan keadilan terhadap masing-masing pihak. Oleh karena itu

diadakan pemberdayaan konsumen8

Dalam hal ini islam telah mengajarkan bahwa setiap perbuatan yang

merugikan pihak lain itu dilarang, terutama dalam transaksi atau pemakaian

barang/jasa. Sebagaimana tercantum dalam Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 29

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah

kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.9

8Sri Neni Imaniati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, .hlm 162

9Departemen Agama RI, Al-Qur'an Al-Karim dan Terjemahannya, (Semarang: CV Thaha

Putra 1989), hlm. 404

Page 16: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

5

Para ulama mengatakan عن تراض منكم (kalian saling ridha): Jual beli itu harus

dilandasi dengan keikhlasan dan keridhoan. Artinya tidak boleh ada kedhaliman,

penipuan, pemaksaan dan hal-hal lain yang merugikan kedua pihak. Oleh karena

itu, pembeli berhak mengembalikan barang yang dibeli ketika mendapati

barangnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tentang kejujuran, sejarah Islam

telah mencatat banyak kisah tentang hal itu. Di antaranya, sebagaimana

dikisahkah oleh Imam Ghazali, yang dinukil oleh Syaikh Yusuf Qordhawi dalam

bukunya “al- Iman wal-Hayah”, bahwa Yunus bin Ubaid berjualan pakaian

dengan harga yang beragam. Ada yang berharga 200 dirham dan ada juga 400

dirham. Ketika ia pergi untuk sholat, anak saudaranya menggantikan untuk

menjaga kios. Pada saat itu datang seorang Arab Badui (kampung) membeli

pakaian yang berharga 400 dirham. Oleh sang penjuan diberikan pakaian yang

berharga 200 dirham. Pembeli merasa cocok dengan pakaian yang ditawarkan,

maka dibayarlah dengan 400 dirham. Badui tersebut segera pergi dan menenteng

pakaian yang baru ia beli. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Yunus bin Ubaid.

Ia sangat paham bahwa pakaian yang di beli Badui tersebut adalah berasal dari

kiosnya. Maka ditanyakanlah, “Berapa harga pakaina ini?” “Empat ratus

dirham”. Yunus menjawab, “ Harganya tidak lebih dari dua ratus dirham, mari

kita kembali untuk kukembalikan kelebihan uangmu”. Badui tersebut menjawab

“Ditempat lain pakaian semacam ini harganya 500 dirham, dan saya sudah merasa

senang”. “Mari kembali bersamaku, karena dalam pandangan agama kejujuran

Page 17: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

6

lebih berharga dari dunia seisinya” Sesampainya di kios, dikembalikannya sisi

uang pembelian tersebut sebanyak 200 dirham.10

Dalam ayat tersebut Allah SWT, telah mengisyaratkan bahwa transaksi

ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia harus dengan yang baik

dan benar, yaitu harus saling merelakan dan dengan cara cara-cara yang tidak

dilarang oleh agama. Manusia sebagai agen perubahan sosial dalam Islam dalam

melaksanakan aktivitas ekonomi harus dilandasi oleh kode etik dan nilai-nilai

humanitas. Nilai-nilai tersebut sangat diperlukan sebagai penopang langkah dan

pandangan manusia dalama rangka membangun sumber daya ekonomi dan

sumber daya manusia agar sejalan dengan misi dasarnya sebagai khalifah

Allah.11

Disyaratkan atas dasar suka sama suka dalam perdagangan untuk

menunjukkan bahwa akad perdagangan tersebut bukan akad riba, karena riba

bukan termasuk perdagangan, bahkan menyelisihi maksudnya, dan bahwa kedua

belah pihak harus suka sama suka dan melakukannya atas dasar pilihan bukan

paksaan. Oleh karena itu, jual beli gharar (tidak jelas) dengan segala bentuknya

adalah haram karena jauh dari rasa suka sama suka. Termasuk sempurnanya rasa

suka sama suka adalah barangnya diketahui dan bisa diserahkan.

Pembeli atau konsumen seharusnya dalam bertransaksi atau menerima

barang dalam kondisi yang baik dan dengan harga yang wajar. Mereka juga harus

10 http://mkitasolo.blogspot.com/2011/12/tafsir-surat-nisa-4-ayat-29.html diakses pada

tanggal 18 Juli 2014 Pukul 21.00 WIB.

11 Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat.(Yogyakarta : Graha Ilmu,2007), hlm.81

Page 18: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

7

diberitahu ketika ada kekurangan-kelurangan pada suatu barang.12

Dengan

demikian terjadi rasa saling ridha satu sama lain dalam jual-beli. Di zaman yang

semakin modern dan teknologi yang canggih ini. Untuk menarik perhatian dari

ketatnya persaingan bisnis. Para produsen membuat konsumen agar tertarik

membeli barang tersebut dengan cara mengadakan diskon, dan banyak cara untuk

membuat diskon. Salah satunya dengan mengadakan yang namanya kartu diskon

atau kartu member dalam transaksi jual-beli.

Dalam praktek kartu diskon atau member card ini sangat erat hubungannya

dengan kaedah hukum jual beli dimana didalamnya juga harus mengandung unsur

etika bisnis Islam. Apakah penggunaan kartu diskon ataupun kartu member dalam

transaksi jual beli itu sesuai dengan prinsip-prinsip fikih muamalah ?.

Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul

"Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli Menurut

Perspektif Fikih "

B. Identifikasi Masalah

Saat ini memang banyak pelaku usaha ataupun perusahaan-perusahaan

menggunakan konsep promosi produknya dengan kartu diskon. Namun sebaiknya

mereka tetap memperhatikan etika bisnis Islam dalam kegiatannya. Agar tidak

ada pihak yang dirugikan dan sesuai dengan syarat, rukun jual beli maupun

prinsip fikih muamalahnya.

12 Rafik Isa Beekum, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), hlm.72

Page 19: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

8

Kartu diskon ada yang diberikan secara cuma-cuma kepada pelanggannya.

Ada juga kartu diskon yang mewajibkan pelanggannya membayar sejumlah uang

setiap tahun untuk masa aktif kartunya.

Penulis berusaha mengidentifikasikan beberapa masalah dari pembahasan ini

secara umum yaitu :

1. Apakah penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli sesuai dengan

prinsip-prinsip fikih muamalah ?

2. Apakah penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli khususnya yang

berbayar termasuk riba al-fadhl ?

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak melebar dan fokus dalam pembahasan ini, maka penulis berusaha

untuk memberikan sebuah batasan atas permasalahan yang penulis bahas.

Pembatasan masalah dimaksudkan agar masalah lebih terfokus dan spesifik, serta

untuk menghindari kemungkinan terjadi tumpang tindih dengan masalah lain di

luar penelitian.13

Penulis membatasi masalah penelitian kepada diskonplus.com karena

kartu diskon yang terdapat disana sangat berbeda dengan kartu diskon pada

umumnya. Kebanyakan kartu diskon yang ada digunakan di supermarket ataupun

perusahaan lainnya tidak membebani biaya perpanjangan setelah menjadi

anggota. Namun lain halnya di diskonplus.com, konsumen yang sudah tedaftar

13Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta, UIN

SYAHID, 2007), hlm.23

Page 20: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

9

sebagai anggota diharuskan membayar sejumlah uang setiap tahunnya untuk masa

aktif kartunya.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan pokok masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hukum penggunaan kartu diskon dalam

transaksi jual beli menurut perspektif fikih ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hukumpenggunaan

kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut perspektif fikih.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Program Akademisi

Skripsi bisa menambah literatur dalam pengkajian ilmu-ilmu yang dipelajari

serta sebagai referensi kepustakaan dalam mengembangkan khasanah

keislaman khususnya dibidang fikih muamalah kontemporer.

2. Bagi Masyarakat Umum

Agar mengetahui hukum penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual-beli

sehingga tidak ragu lagi melakukan praktek jual beli dengan kartu diskon.

F. Tinjauan (Review) kajian Terdahulu

Pembahasan mengenai penggunaan kartu diskon dalam Transaksi Jual-Beli

menurut perspektif Fikih memang merupakan salah satu masalah fikih muamalah

Page 21: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

10

kontemporer, namun demikian ada juga yang membahas tentang masalah yang

berkaitan dengan ini. Oleh karena itu penulis melakukan beberapa review studi

terdahulu, agar nantinya penelitian ini menghasilkan sebuah penelitian yang baik,

sebagai pengembangan wacana yang mungkin sudah ada literatur tersebut yaitu. "

Perlindungan konsumen dalam perspektif hukum Islam : tinjauan terhadap

undang-undang no.8/1999 tentang perlindungan konsumen" yang ditulis oleh

Andi Syafrani, Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam skripsi ini menyebutkan

bahwa Undang-undang tersebut sangat relevan dengan ajaran Islam tentang jual

beli yang baik dalam hal melindungi konsumen dalam bertransaksi.

Dan juga skripsi Arifin, Fakultas Syariah dan Hukum dengan judul

"Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Potongan Harga Dengan

Menggunakan Kartu Member dalam Transaksi Jual Beli dan Relevansinya dengan

UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlingdungan Konsumen (Studi Kasus di

Alfamart Kelurahan Ngalian Semarang) yakni membahas pemberian potongan

harga dengan kartu member tanpa harus membayar setiap tahunnya menurut

Hukum Islam dan relevensinya dengan UU Perlindungan Konsumen dalam

penerapannya.

Ada pula Skripsi Abdul Hakim 2005 dengan judul " Transaksi Jual Beli

melalui Electronic Commerce (E-commerce) Dipandang dari Hukum Perikatan

Islam. Dalam skripsi ini membahas mengenai transaksi jual beli yang dilakukan

melalui internet yang disandarkan pada ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam

Hukum Perikatan Islam.

Page 22: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

11

Satu lagi skripsi dengan judul "Pencurian Kartu Kredit untuk transaksi Jual

Beli melalui internet menurut hukum Islam dan Hukum positif Indonesia" ditulis

oleh Teguh Santoso tahun 2007. Skripsi ini membahas tentang pencurian kartu

kredit yang digunakan untuk transaksi jual beli melalui internet dengan menyorot

kepada hukum Islam dan hukum positif.

Dari skripsi semua diatas tentang transaksi jual-beli, berbeda halnya dengan

judul skripsi yang penulis ambil. Dalam skripsi diatas penulis tidak menemukan

pembahasan yang saat ini sedang penulis bahas, yaitu mengenai Penggunaan

Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli menurut Perspektif Fikih. Pembahasan

dalam skripsi ini berbeda halnya dengan skripsi Arifin diatas, jika dia hanya

membahas skripsi tentang kartu member yang diberikan secara cuma-cuma tanpa

harus membayar menurut hukum Islam dengan relevansinya terhadap Undang-

Undang Perlindungan konsumen, sedangkan skripsi yang penulis bahas disini

adalah kartu diskon yang dimana konsumennya wajib membayar sejumlah uang

setiap tahunnya sebagai masa aktif kartu diskon tersebut menurut perspektif

prinsip-prinsip fikih muamalah.

G. Metode Penelitian

Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan

mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata

kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan

yang bersangkutan. Metode adalah pedoman–pedoman, cara seseorang ilmuwan

Page 23: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

12

mempelajari dan memahami lingkungan–lingkungan yang dihadapi. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode–metode sebagai berikut:

1. Metode Pendekatan

Dalam ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang

memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung,

deskriptif, proses lebih dipentingkan daripada hasil, analisis data kualitatif

cendrung dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang

esensial.14

Dalam masalah ini prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggabarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.15

Dari pemaparan di atas Penulis berusaha memaparkan suatu kejadian

dan peristiwa. Metode ini berguna untuk melahirkan teori-teori tentative,

metode deskriptif berusaha mencari bahan bukan mengujinya, penelitian ini

lahir karena kebutuhan.

Penelitian ini memerlukan kualifikasi, yaitu peneliti harus memiliki

sifat yang represif (mau menerima) yang berarti harus selalu mencari

informasi, bukan menguji kebenaran suatu teori dan penelitian harus memiliki

14 . Lexi Moeleong. Metotodologi penelitian Kualitatif, Cet. 13,(Bandung: PT. Remaja Rosda

karya, 2002), hlm.135.

15Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cet. 12, (Yogyakarta: Gajah Mada

Universitas Press 2007), hlm. 67.

Page 24: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

13

kekuatan integrative, yaitu kekuatan untuk memadukan berbagai informasi

yang diperoleh menjadi satu kesatuan penafsiran.

2. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skiripsi ini, penulis memilih studi kepustakaan

(library research). Penulis mencari bahan-bahan dari sumber tulisan yang

berhubungan dengan permasalahan judul skiripsi.

3. Sumber Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

teknik Studi Pustaka, yaitu menyelidiki dokumen-dokumen tertulis untuk

memperoleh data yang terdiri dari:

a. Sumber data primer yaitu kitab suci Al-Quran, Hadist, Kitab Fikih dan

lain-lain

b. Sumber data sekunder yaitu data yang di peroleh dari bahan-bahan hukum

yang memberikan penjelasan mengenai bahan primer seperti, buku teks,

Dokume-dokumen, Analisis data, Biografi, Kamus, maupun data dari

internet (website).

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan skiripsi ini adalah dengan di

peroleh dari hasil riset pustaka yaitu dengan mencari informasi-informasi dari

data sekunder, primer dan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah

yang sedang di angkat.

Page 25: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

14

5. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data yang telah dihimpun, penulis menggunakan

beberapa metode, yaitu:

a. Metode induktif, yaitu pengambilan kesimpulan yang dimulai dari

kesimpulan atau fakta-fakta khusus menuju kepada kesimpulan yang

bersifat umum.16 Jadi metode induktif adalah menganalisa data yang

bersifat khusus kemudian ditarik kesimpulan secara umum, oleh karenya

dalam penelitian sebagai isi dari skiripsi ini, penulis mencari berdasarkan

literarture tentang judul yang sedang penulis teliti kemudian dari temuan

tersebut dilakukan analisa atau kesimpulan secara umum.

b. Metode deduktif, menarik fakta atau kesimpulan yang bersifat umum,

untuk dijadikan fakta atau kesimpulan umum yang bersifat khsusus.17

6. Teknik Penulisan

Adapun Teknik penulisan dan penyusunan skripsi berpedoman pada

Prinsip-prinsip yang telah diatur dan di bukukan dalam buku pedoman

penulisan skiripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2011

16 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Cet ke 7, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2003), hlm.7.

17 Sutrisno Hadi, Metodelgi Penelitian Resreach, (Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, 2007),

hlm. 56.

Page 26: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

15

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini, penulisan membaginya kepada

lima bab, yang garis besarnya penulis gambarkan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Merupakan bagian pendahuluan yang memuat latar belakag masalah,

identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dengan

berangkat dari pendahuluan kita sudah mengetahui garis besar

penelitian Bab pertama ini adalah sebagai pengantar. Adapun isi

penelitian seluruhnya tertuang dalam bab II, III, IV. Inti dari penelitian

seluruhnya tertuang dalam bab V, berisi kesimpulan dan saran.

BAB II : Tinjauan Umum Tentang Jual Beli

Pengertian dan dasar hukum jual beli, Rukun dan Syarat Jual Beli,

Macam-Macam Bentuk Jual Beli, Jual Beli yang dilarang dan yang

diperbolehkan.

BAB III : Praktek Jual Beli Menggunakan Kartu Diskon

Membahas tentang Pengertian Kartu Diskon, Macam-Macam Kartu

Diskon, Praktek Transaksi Jual Beli dengan Potongan Harga

Menggunakan Kartu Diskon.

BAB IV: PenggunaanKartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli Menurut

Perspektif Fikih

Membahas tentang Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaki Jual

Beli menurut Perspektif Fikih dan Hukum Islam

Page 27: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

16

BAB V : Penutup

Sebagai bab penutup, berisikan Kesimpulan dan Saran-saran. Bab ini

merupakan rangkaian akhir dari penulisan skripsi yang meliputi;

kesimpulann, saran-saran, kata penutup. Sedangkan pada bagian akhir

skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat

hidup.

Page 28: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

17

BAB II

SEPUTAR JUAL BELI

A. Pengertian Jual Beli dalam Hukum Islam

Jual beli menurut hukum perdata (B.W) adalah suatu peristiwa perjanjian

timbal balik dimana pihak yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak

milik atas suatu barang, sedangkan pihak yang lain (pembeli) berjanji untk

membayar dengan harga yang terdiri dari sejumlah uang sebagai imbalan.1

Adapun Jual Beli dalam istilah fikih disebut dengan "al-ba-'i", adalah yang

berarti menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.

Lafal "al-ba'i" dalam bahasa Arab digunakan untuk pengertian lawannya, yakni

kata "asy-syira'" (beli). Dengan demikian kata "al-ba'i" berarti juga jual, tetapi

juga sekaligus beli.2

Secara etimologi, jual beli dapat diartikan :

مقاب لة شيء بشيء Artinya : "pertukaran sesuatu dengan sesuatu yang lain"

3

Jual beli menurut pengertian lughowi adalah saling tukar menukar

(pertukaran). Dan kata al-ba'i (jual) dan asy-syira' (beli) dipergunakan biasanya

dalam arti yang sama.4

1 R. Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995), hlm.1. 2 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah 12, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007) hlm.111 3 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, 2001), hlm.73. 4Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, Alih Bahasa Kamaludin A. Marzuki, (tk : Perc.Offset,

T.Th.) hlm.47

Page 29: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

18

Secara terminologi, jual beli menurut Sayyid Sabiq adalah "penukaran harta

dengan harta yang lain dengan jalan saling merelakan, atau memindahkan hak

milik dengan ada penggantinya dengan cara yang dibolehkan.5 Adapun menuurt

ulama Hanafi adalah tukar menukar maal (barang atau harta) dengan maal yang

dilakukan dengan cara tertentu. Atau tukar- menukar- barang yang bernilai

dengan semacamnya dengan cara yang sah dan khusus, yakni, ijab-qabul atau

mu'ȃthȃ' (tanpa ijab qabul).6

Sedangkan definisi lain yang dikemukakan oleh ulama' malikiyah, syafi'iyah

dan hanabilah mengartikan jual beli adalah saling menukar harta dengan harta

dalam bentuk pemindahan milik dan kepemilikan.7

Pengertian jual beli sama dengan pengertian muamalah dalam arti sempit

(khas) yaitu semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya

dengan cara-cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan.8 Perdagangan atau

perniagaan pada umumnya adalah membeli barang dari satu tempat atau pada

suatu waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu berikut dengan

maksud memperoleh keuntungan.

Dari berbagai definisi di atas, dapat dipahami bahwa yang diperjualbelikan

adalah suatu perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai

5Isnawati Rais dan hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan

Syariah, cet I ( Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), hlm 66.

6Wahbah az-Zuhaili Fiqih Islam 5, penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk cet X

(Damaskus: Darul Fikr, 2007) hlm 25

7Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, Alih Bahasa Kamaludin A. Marzuki,hlm..47.

8 Nasroen Haroen,Fiqh Muamalah, hlm.vii.

Page 30: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

19

secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan

pihak lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah

dibenarkan syara' dan disepakati.9

Dari uraian pengertian jual beli diatas yang dapat penulis simpulkan adalah

bahwa jual beli merupakan pertukaran barang yang bermanfaat antara kedua

belah pihak secara sukarela dengan cara-cara dan aturan yang telah ditentukan.

B. Dasar Hukum Jual Beli.

Jual Beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia

mempunyai landasan yang kuat dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw.

Terdapat sejumlah ayat Al-Qur;an yang berbicara tentang jual beli, diantaranya:10

….. …..

Artinya"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba"

(Q.S. Al-Baqarah 275)

Ayat ini menunjukkan tentang kehalalan jual-beli dan keharaman riba. Ayat

ini menolak argumen kaum mushrikin yangmenentang disyari'atkannya jual beli

yang telah di syariatkan Allah SWT dalam Al-Qur'an dan menganggap identik

dan sama dengan sistem ribawi.11

Kemudian ditegaskan lagi dalam surat An-Nisa' ayat 29 yang berbunyi :

9Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.68-69

10 Nasroen Haroen,Fiqh Muamalah, hlm.113

11 Dim Yaudim Juaini, Fiqh Mu'amalah, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.71.

Page 31: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

20

Artinya : . Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yangBerlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

(Q.S An-Nisa :29)

Ayat ini merujuk pada perniagaan atau transaksi-transaki dalam mu'amalah

yang dilakukan secara bathil. Ayat ini mengindikasikan bahwa Allah SWT,

melarang kaum muslimin memakan harta orang lain secara bathil dalam konteks

memiliki arti yang sangat luas diantaranya : melakukan transaksi berbasis bunga

(riba), transaksi yang bersifat spekulatif judi (maisir) maupun transaski yang

mengandung unsur gharar (adanya resiko dalam transaksi) serta hal-hal lain yang

bisa dipersamakann dengan itu.12

Jual beli yang diberkahi adalah jual beli yang tidak mengandung unsur

penipuan dan merugikan orang lain. Hukum jual beli juga dijelaskan dalam hadits

Rasulullah SAW yakni :

(حبان نابانا الب يع عن ت راض )رواه

"Jual beli itu atas dasar saling suka sama suka " (HR.Ibnu Hiban) No. Hadits

128313

Sabda Rasulullah Saw :

12 Dim Yaudim Juaini, Fiqh Mu'amalah,hlm.70.

13Muhammad Nashirudin Al-Albani, Irwaul-Gholil Fi Takhriji Ahadits, Juz V, Cet II (Beirut :

Munari As-Sabil, Al-Maktabah Al-Islamiyah-, hlm 125.

Page 32: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

21

هداء )رواه الرتمذي( يقي و الش د و الص دوق األمي مع النبي التا جر الص

"Pedagang yang jujur dan terpercaya sejajar (tempatnya di surga) bersama-sama

dengan para Nabi, shidiqin, dan syuhada." (HR.At-Tirmidzi, No. Hadits 10196)14

Terakhir dalil dari ijma'. Ulama muslim sepakat atas kebolehan akad jual

beli.15

. Karena kebutuhan manusia sehari-hari pada umumnya bergantung pada

apa yang ada ditangan kawannya, sedangkan kawan tersebut terkadang tidak

memberikannya dengan cuma-cuma kepada rekannya. Maka di dalam

persyariatan jual beli terdapat sarana yang sah untuk menggapai tujuan dengan

cara yang sah tanpa menzhalimi orang lain.16

Pada dasarnya hukum jual beli adalah boleh. Imam Syafi'i mengatakan,

"Semua jenis jual beli hukumnya boleh kalau dilakukan oleh dua pihak yang

masing-masing mempunyai kelayakan untuk melakukan transaksi, kecuali jual

beli yang dilarang atau diharamkan dengan izin-Nya maka termasuk dalam

kategori yang dilarang.17

Namun menurut Imam asy-Syȃtibȋ (ahli fikih Mazhab Imam Maliki),

hukumnya bisa berubah menjadi wajib dalam situasi tertentu, sebagai contoh

dikemukakannya, bila suatu waktu terjadi praktek penimbunan barang, sehingga

14

Ahmad Al-Husain bin Ali bin Musa Abu Bakr Al-Baihaqi, Sunan Baihaqi Al-Kubro, juz v

, (Maktabah Darul-Bazi:Maktabah Al-Mukaromah, 1994), hlm 266

15 Dim Yaudim Juaini, Fiqh Mu'amalah,hlm.73. 16Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan

Syariah, hlm 68. 17Wahbah az-Zuhaili Fiqih Islam 5,penerj Abdul Hayyie al-Kattani, dkk , hlm 27.

Page 33: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

22

persediaan (stok) hilang dari pasar dan harga melonjak naik. Apabila terjadi

praktek semacam itu, maka pemerintah boleh memaksa para pedagang menjual

barang-barang sesuai dengan harga pasar sebelum terjadi pelonjakan harga barang

itu. Para pedagang wajib memenuhi ketentuan pemerintah di dalam menentukan

harga di pasaran.

Berdasarkan dalil-dalil yang diungkapkan jelas sekali bahwa praktek akad

atau kontrak jual beli mendapatkan pengakuan dan legalitas dari syara' dan sah

untuk dilaksanakan dalam kehidupan manusia.18

Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dasar hukum jual beli

adalah mubah, namun bisa menjadi wajib disebabkan kejadian tertentu. Dan

transaksi jual beli tidak bisa kita pungkiri keberadaannya dalam kehidupan kita

sehari-hari. Kita membutuhkannya untuk saling mendapatkan manfaat. Jual beli

juga merupakan sarana yang sah untuk menggapai tujuan dengan cara yang sah

tanpa menzhalimi orang lain.

C. Rukun dan Syarat Jual Beli

Jual beli adalah merupakan suatu akad, dan dipandang sah apabila telah

memenuhi rukun dan syarat jual beli,19

1. Rukun-rukun Jual Beli.

Dalam melaksanakan suatu perikatan (jual beli) terdapat rukun dan

18 Dim Yaudim Juaini, Fiqh Mu'amalah,hlm.73.

19 M.Ali Hasan Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003) hlm 117

Page 34: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

23

syarat yang harus di penuhi. Secara bahasa rukun adalah "sesuatu yang harus

dipenuhi untuk syahnya pekerjaan".20

Mengenai rukun dan syarat jual beli, para ulama berbeda pendapat.

Menurut mazhab Hanafi rukun jual beli hanya ijab dan kabul saja. Menurut

mereka yang menjadi rukun dalam jual beli itu hanyalah kerelaan antara kedua

belah pihak untuk berjual-beli itu.21

Sedangkan menurut jumhur ulama ada empat rukun jual beli :Ba'i

(Penjual), Mustari (pembeli), Ma,qud'alaih (benda/barang), Sighat (Ijab-

Qabul).22

a. Ba'i (penjual)

Adalah seorang atau sekelompok orang yang menjual benda/barang

kepada pihak lain atau pembeli baik berbentuk individu atau kelompok.

b. Mustari (pembeli).

Adalah seorang atau sekelompok orang yang membeli benda/ barang

dari penjual baik berbentuk individu atau kelompok.

c. Ma'qud 'alaih (benda/barang)

Adalah objekk dari transaksi jual beli baik berbentuk barang/benda atau

uang.

20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta;Balai Pustaka,

2002), hlm. 996

21 M.Ali Hasan Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, hlm 117-118

22 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.76.

Page 35: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

24

d. Sighat.(ijab-qabul).

Yaitu ucapan penyerahan hak milik dari satu pihak dan ucapan

penerimaan di pihak lain baik darii penjual dan pembeli.

2. Syarat-syarat Jual Beli.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam akad jual beli adalah

sebagai berikut :

a. Terkait dengan Suubjek Akad (Aqad).

Subjek akad atau aqad (penjual dan pembeli) yang dalam hal ini bisa dua

atau beberapa orang melakukan akad, adapun syarat-syarat bagi orang

yang melakukan akad ialah.:

1) Baligh, Berumur 15 tahun keatas /dewasa. Anak kecil tidak sah jual

belinya. Adapun anak-anak yang sudah mengerti tetapi belum sampai

umur dewasa, menurut pendapat sebagian ulama, mereka

diperbolehkan berjual beli barang-barang yang kecil, karena kalau tidak

diperbolehkan, sudah tentu menjadi kesulitan dan kesukaran,

sedangkan agama Islam sekali-kali tidak akan menetapkan peraturan

yang mendatangkan kesulitan kepada pemeluknya.23

2) Kehendak Sendiri, artinya tidak ada unsur pemaksaan kehendak baik

dari penjual atau pembeli dalam transaksi jual beli. Unsur yang

dikedepankan adalah adanya kerelaan (suka sama suka) antara penjual

dan pembeli).

23 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam,Cet. XXIV, (Bandung: Sinar Baru Algensido, 1994), Hlm 281.

Page 36: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

25

3) Tidak Mubazir, (Pemboros), Sebab harta orang yang mubazir ditangan

walinya.

4) Berakal, yang dimaksud dengan berakal adalah dapat membedakan atau

memilih mana yang terbaik bagi dirinya24

. Hal ini agar tidak dimudah

ditipu orang, maka batal akad orang gila dan orang bodoh, sebab

mereka tidak pandai mengendalikan harta, oleh karena itu orang gila,

dan orang bodoh tidak boleh menjual harta sekalipun miliknya, Allah

berfirman :

….

Artinya. "Dan janganlah kamu serahkan hartamu kepada orang-orang

yang bodoh" (Q.S. An-Nisa' :5)

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa harta tidak boleh diserahkan

kepada orang bodoh, illat larangan tersebut ialah karena orang bodoh

tidak cakap dalam mengendalikan harta, maka orang gila dan anak kecil

juga tidak cakap sah melakukan ijab dan qabul.25

b. Terkait dengan Objek Akad (Ma'qud 'alaih)

Ma'qud 'alaih (objek akad). Syarat-syarat benda yang menjadi objek

akad ialah:

1) Suci atau mungkin untuk disucikan, maka tidak syah penjualan benda-

benda najis seperti anjing, babi, dan yang lainnya.

24 Suhardi K Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 2000), hlm.130.

25 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12, hlm.51.

Page 37: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

26

Menurut riwayat lain dari Nabi dinyatakan "kecuali anjing untuk ber-

buru"boleh diperjualbelikan. Menurut Syafi'iyah bahwa sebab

kebenaran arak, bangkai, anjing, dan babi karena najis, berhala bukan

karena najis tapi karena tidak ada manfaatnya, menurut Syara', batu

berhala bila dipecah-pecah menjadi batu biasa boleh dijual, sebab dapat

digunakan untuk membangun gedung atau yang lainnya. Abu Hurairah,

Thawas dan Mujahid berpendapat bahwa kucing haram diperdagankan

alasannya Hadits Shahih yang melarangnya, jumhur ulama

membolehkannya selama kucing tersebut bermanfaat, larangan dalam

Hadits shaih dianggap sebagai tanzih (makrȗh tanzȋh).26

2) Memberi manfaat menurut syara', maka dilarang jual beli benda-benda

yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut syara', seperti menjual

babi, kala, cecak, dan yang lainnya. Alasannya adalah bahwa yang

hendak diperoleh dari transaksi ini adalah manfaat itu sendiri. Bila

barang itu tidak ada manfaatnya, bahkan dapat merusak seperti ular dan

kalajengking, maka tidak dapat dijadikan objek transaksi.27

Sedangkan yang dimaksud dengan barang yang bermanfaat yaitu

kemanfaatan barang tersebut sesuai dengan ketentuan hukum agama

(syari'at Islam). Maksudnya pemanfaatan barang tersebut tidak

bertentangan dengan norma-norma agama. Misalnya jika sesuatu

26 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, .hlm.72.

27 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, cet I(Bogor: Kencana,2003),hlm.197

Page 38: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

27

barang dibeli, yang tujuan pemanfaatannya untuk berbuat yang

bertentangan denga syari'at Islam maka barang tersebut dapat dikatakan

bermanfaat.28

3) Jangan dikaitkan atau digantungkan kepada hal-hal lain, seperti : jika

Ayahku pergi ku jual motor ini kepadamu.

4) Tidak dibatasi waktunya, seperti perkataan saya jual motor ini kepada

Tuan selama satu tahun, maka penjualan tersebut tidak sah, sebab jual

beli adalah salah satu sebab pemilikan secara penuh yang tidak dibatasi

apa pun kecuali ketentuan syara'.

5) Dapat diserahkan dengan cepat maupun lambat, tidak sah menjual

binatang yang sudah lari dan tidak dapat ditangkap lagi, barang-barang

yang sudah hilanng atau barang yang sulit diperoleh kembali karena

samar, seperti seekor ikan jatuh ke kolam, maka tidak diketahui dengan

pasti sebab dalam kolam tersebut terdapat ikan-ikan yang sama.29

6) Milik orang yang telah melakukan akad. Maksudnya bahwa orang yang

melakukan perjanjian jual beli atau sesuatu barang adalah pemilik sah

barang tersebut dan atau telah mendapat izin dari pemilik sah barang

tersebut.30

Tidaklah sah menjual barang orang lain dengan tidak seizin

pemiliknya atau barang-barang yang baru akan menjadi miliknya.

28 Suhardi K Lubis, Hukum Ekonomi Islam, hlm.133.

29 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,hlm.72-73.

30 Suhardi K Lubis, Hukum Ekonomi Islam,hlm.133.

Page 39: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

28

7) Diketahui (dilihat), barang yang diperjualbelikan harus dapat diketahui

banyaknya, beratnya, takarannya, atau ukuran-ukuran yang lainnya,

maka tidaklah sah jual beli yang menimbulkan keraguan salah satu

pihak.

c. Terkait dengan Ijab Qabul (Lafaz Shighat)

Definisi Ijab menurut ulama Hanafiyah yaitu penetapan perbuatan

tertentu yang menunjukkan keridhaan yang diucapkan oleh orang pertama,

baik yang menyerahkan maupun yang menerima, sedangkan qabul adalah

orang yang berkata setelah orang yang mengucapkan Ijab, yang

menunjukkan keridhaan atas ucapan orang yang pertama. Sedangkan

ulama selain Hanafiyah berpendapat bahwa Ijab adalah persyaratan yang

keluar dari orang yang menyerahkan benda, baik yang dikatakan oleh

orang pertama atau kedua, sedangkan qabul adalah pernyataan dari orang

yang menerima barang.31

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fikih Sunnah ada tiga syarat yang

harus dipenuhi dalam Shighat Akad, yaitu :

1) Satu sama lainnya berhubungan di satu tempat tanpa ada pemisah yang

merusak.

2) Ada kesepakatan ijab dengan qabul pada barang yang saling mereka

rela berupa barang yang dijual dan harga barang. Jika sekiranya kedua

belah pihak tidak sepakat, jual beli (akad) dinyatakan tidak sah. Seperti

31 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.45-46.

Page 40: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

29

jika si penjual mengatakan "Aku jual kepadamu baju ini seharga lima

pound", dan si pembeli mengatakan "Saya terima barang tersebut

dengan harga empat pound", maka jual beli dinyatakan tidak sah.

Karena ijab dan qabul berbeda.

3) Ungkapan harus menunjukan masa lalu (madhi) seperti perkataan

penjual : Aku telah jual dan perkataan pembeli : Aku telah terima, atau

masa sekarang : sekarang aku jual dan sekarang aku beli. Jika yang

diingini masa yang akan datang atau terdapat kata yang menunjukkan

masa datang, misalnya maka hal itu baru merupakan janji untuk

berakad. Janji itu berakad tidak sah sebagai akad sah, karena itu

menjadi tidak sah menurut hukum.32

Transaki berlangsung secara hukum bila padanya telah terdapat

saling ridha yang menjadi kriteria utama dan sahnya suatu transaksi.

Namun suka saling ridha itu merupakan perasaann yang berbeda pada

bagian dalam hati manusia yang mungkin tidak diketahui orang lain. Oleh

karena itu diperlukan suatu indikasi yang jelas yang menunjukkan adanya

perasaan hati tentang saling ridha itu. Para ulama terdahulu menetapkan

ijab-qabul itu sebagai indikasi.33

Ijab qabul adalah salah satu bentuk indikasi yang meyakinkan

adanya rasa suka sama suka. Bila pada waktu ini dapat menemukan cara

32 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, hlm.50

33 Amir Syarifuddin, Garis-Garis BesarFiqh, cet I,hlm.195

Page 41: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

30

lain yang dapat ditempatkan sebagai indikasi seperti saling mengangguk

atau saling mendatangani dokumen, maka dengan demikian telah

memenuhi unsur suatu transaksi. Umpamanya transaksi yang dilakukan di

supermarket atau minimarket, pembeli telah menyerahkan uang dan

penjual melalui petugasnya di counter telah memberikan slip tanda terima,

maka sah jual-beli itu.34

Dalam literatur fikh muamalah terdapat pengertian ijab dan qabul

dengan berbagai rumusan yang bervariasi namun intinya sama. Misalnya

dalam buku "fikih muamalah" susunan Hendi Suhendi dijelaskan bahwa

ijab permulaan penjelasan yang keluar dari salah seorang yang berakad

sebagai gambaran kehendaknya dalam mengadakan akad, sedangkan qabul

ialah perkataan yang keluar dari pihak berakad pula, yang diucapkan

setelah ijab.35

Menurut mazhab Hanafi, ijab ialah sesatu yang keluar

pertama kali dari salah satu dari dua orang yang mengadakan akad. Baik

dari si penjual, seperti ucapan, "saya menjual kepadamu barang ini"

maupun dari si pembeli seperti ucapan : "saya membeli barang ini dengan

harga seribu", kemudian si penjual menjawab : "barang itu aku jual

kepadamu". Sedangkan "qabul" ialah suatu yang keluar kedua (sesudah

ijab).

34 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, hlm.195

35 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,.hlm.47

Page 42: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

31

Rachmad Syafe'i dengan mengutip ulama Hanafiah dalam redaksi

yang berbeda mengatakan ijab ialah penetapan perbuatan terentu yang

menunjukkan keridhaan yang diucapkan orang pertama, baik yang

menyerahkan maupun yang menerima, sedangkan qabul ialah orang yang

berkata setelah orang yang mengatakan ijab yang menunjukkan keridhaan

atas ucapan orang pertama.36

Dari rumusan-rumusan diatas dapat dapat disimpulkan bahwa ijab

ialah suatu pernyataan janji atau penawaran dari pihak pertama untuk

melakukan atau tidak melakukan seuatu. Qabul ialah suatu pernay

pernyataan menerima dari pihak kedua atas penawaran yang dilakukan

oleh pihak pertama.

Dalam hubungannya dalam ijab qabul, bahwa syarat-syarat sah ijab

qabul ialah :

1) Jangan ada yang memisahkan, jangan pembeli diam-diam saja setelah

penjual menyatakan ijab dan sebaliknya.

2) Jangan diselingi dengan kata-kata lain antara ijab dan qabul

3) Beragama Islam.

Syarat beragama Islam khusus untuk pembeli saja dalam benda-benda

tertentu, seperti seorang dilarang menjual hambanya yang beragama

Islam, sebab besar kemungkinan pembeli tersebut akan merendahkan

abid yang beragama Islam, sedangkan Allah melarang orang mukmin

membeli jalan orang kafir untuk merendahkan mukmin.

36 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.45.

Page 43: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

32

D. Jual Beli yang Dilarang dan yang Diperbolehkan

1. Jual beli yang dilarang.

Jual beli yang dilarang dalam Islam, Wahab Al-Juhlili membagi menjadi 4

(empat) poin yaitu sebagai berikut.37

a. Terlarang sebab ahliyah (ahli akad)

Ahli akad adalah orang yang melakukan akad, baik dari penjual maupun

pembeli. Ulama telah sepakat bahwa jual beli dikategorikan syahid apabila

dilakukan oleh orang yang baligh, berakal dalam memilih. Adapun yang

dipandang tidak sah dalam jual beli adalah sebagai berikut:

1) Jual beli orang gila

Ulama Fikih sepakat bahwa jual beli orang yang gila tidak sah, begitu

pula sejenisnya seperti orang mabuk dan lain-lain. Jika orang gila dapat

sadar seketika (kadang-kadang sadar dan kadang-kadang gila). Maka

akad yang dilakukannya pada waktu sadar dinyatakan sah dan yang

dilakukan ketika tidak gila tidak sah.38

2) Jual beli anak kecil

Ulama fikih sepakat bahwa jual beli anak kecil (belum mumayyiz)

dipandang tidak sah, kecuali dalam perkara-perkara yang ringan atau

sepele.

37 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.93.

38 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz 12,hlm.51.

Page 44: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

33

3) Jual beli orang yang buta

Jumhur ulama mengatakan bahwa jual beli orang buta adalah sah

apabila orang buta itu memiliki hak khiyar. Sedangkan menurut ulama

syafi'iyyah membolehkan jual ini, kecuali jika barang yang dibeli itu

telah ia lihat sebelum matana buta.39

4) Jual beli terpaksa

Jual beli ini tidak sah karena tidak ada keridhaan baik dari penjual

maupun pembeli. Jual beli dianggap tidak sah hukumnya, jika salah satu

dari penjual atau pembelinya merasa terpaksa yang bukan dalam hal

yang benar.40

5) Jual beli fudhul

Adalah jual beli milik orang tanpa seijin pemiliknya, disyari'atkan agar

kedua belah pihak yaang melakukan akad jual beli adalah orang yang

mempunyai hak milik penuh terhadap barang yang sedang diperjual-

belikan atau ia mempunyai hak untuk menggantikan posisi barang yang

asli.41

6) Jual beli orang yang terhalang

Terhalang disini adalah terhalang karena kebodohan, bangkrut atau

sakit. Jual beli orang yang bodoh yang suka menghamburkan hartanya

39 Nasroen Haroen, Fiqh Muamalah, hlm. 127.

40 Saleh Al-Fauzan Al-Mulakhasul, Fiqh Sehari-hari, Alih bahasa Hayyie,Fkk, (Jakarta:

Gema Insani, 2006), hlm. 366.

41 Saleh Al-Fauzan Al-Mulakhasul, Fiqh Sehari-hari, hlm. 367

Page 45: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

34

menurut para ulama' Malikiyyah, Hanafiyyah, dan pendapat paling

shahih dikalangan Hanabilah harus ditangguhkan. Adapun menurut

ulama' Syafi'iyyah jual beli tersebut tidak sah sebab tidak ada ahli dan

ucapannya dipandang tidak dapat dipegang.42

7) Jual beli majlis

Jual beli majlis adalah jual beli orang yang sedang dalam bahaya, yakni

untuk menghindar dari perbuatan dhalim. Jual beli tersebut fasad,

menurut ulama' Hanafiyyah dan batal menurut ulama Hanabilah.43

b. Terlarang sebab sighat.

Jual beli terlarang sebab sighat maksudnya adalah tidak terpenuhinya

perkataan, ucapan serah terima (ijab-qabul) baik dari penjual maupun

pembeli. Jual beli yang tidak memenuhi ketentuan tersebut dipandang tidak

sah.

c. Terlarang sebab mauqud 'alaih

Secara umum mauqud 'alaih adalah harta yang dijadikan alat

pertukaran oleh orang yang akad, biasa disebut maba'i (barang jualan) dan

harga. Ulama fikih sepakat bahwa jual beli dianggap sah apabila mauqud

alaih adalah orang barang yang tetap atau bermanfaat, dapat diserahkan

dapat dilihat oleh orang yang melakukan akad, tidak bersangkutan dengan

milik orang lain dan tidak ada larangan dari syara'.44

42 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.94-95 43 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.95 44 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.97

Page 46: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

35

Selain itu, ada beberapa masalah yang disepakati oleh sebagian

ulama, tetapi diperselisihkan oleh ulama' yang lain, diantaranya sebagai

berikut:

1) Jual beli muhaqalah (barang yang tidak ada atau dikhawatirkan tidak

ada)

Jual beli sesuatu yang tidak ada atau yang dikhawatirkan tidak ada. Para

ulama' fikih menyatakan jual beli seperti ini tidak sah atau batal.45

Misalnya memperjual belikan buah-buahan yang putiknyapun belum

muncul dipohon.

2) Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan.

Jual beli barang yang tidak dapat diserahkan seperti burung yang ada di

udara, ikan yang ada di air tidak berdasarkan syara'

3) Jual beli gharar

Yaitu jual beli yang samar, sehingga ada kemungkinan terjadinya

penipuan, seperti penjualan ikan yang masih dikolam atau menjual

kacang tanah yang diatasnya kelihatan bagus tapi bawahnya kelihatan

jelek.46

4) Jual beli barang najis dan terkena najis

Ulama' sepakat tentang larangan jual barang yang seperti najis seperti

khamr. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat barang barang yang

45 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, Bogor, hlm.203.

46 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,hlm.98

Page 47: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

36

terkena najis (al-mutanajis) yang tidak mungkin dihilangkan, seperti

minyak yang terkena bangkai tikus.47

5) Jual beli air

Air laut, sungai, dan yang serupa dengannya, seperti air sumber dan air

hujan, adalah mubah bagi semua orang. Air-air ini tidak khusus dimiliki

orang oleh seseorang tanpa yang lain dan tidak boleh dijual selama

masih berada ditempatnya.

6) Jual beli mudhamin

Jual beli mudhamin adalah transaksi jual beli yang objeknya adalah

hewan yang masih dalam perut induknya.48

Menurut ulama' Hanafiyya

jual beli seperti ini adalah fasid, sedangkan menurut jumhur adalah

batal, sebab akan mendatangkan pertentangan. Berarti jual beli seperti

ini dilarang, karena barangnya belum ada dan tidak tampak.

7) Jual beli barang yang tidak ada ditempat akad (ghaib), ridak dapat

dilihat

Menurut ulama Malikiyyah, membolehkan jual beli seperti ini dengan

memberikan syarat, yaitu : barang jauh sekali dari tempatnya, tidak

boleh dekat sekali tempatnya, bukan pemilik harus ikut memberikan

gambaran, harus meringkas sifat-sifat barang secara menyeluruh dan

penjual tidak boleh memberikan syarat.49

47 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.98 48 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh,hlm.202 49 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah,hlm.99

Page 48: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

37

8) Jual beli sesuatu yang belum dipegang

Ulama Hanafiyyah melarang jual beli barang yang dapat dipindahkan

sebelum dipegang, tetapi untuk barang yang tetap dibolehkan.

Sedangkan ulama Syafiiyyah melarang mutlak. Ulama Malikiyyah

melarang atas makanan, sedangkan ulama hanabillah melarang atas

makanan yang diukur.50

9) Jual beli buah-buahan atau tumbuh-tumbuhan

Menjual buah-buahan yang belum pantas untuk dipanen seperti menjual

rambutan yang masih hijau, mangga yang masih kecil-kecil dan lainnya.

Hal dilarang karena barang tersebut masih samar, dalam artian mungkin

saja buah tersebut jatuh tertiup angin kencang atau yang lainnya

sebelum diambil oleh si pembelinya.51

d. Terlarang sebab syarat

Ulama sepakat membolehkan jual beli yang memenuhi persyaratan

rukunnya. Namun demikian ada beberapa masalah yang diperselisihkan

diantara para ulama, diantaranya sebagai berikut :

1) Jual beli Riba

Adalah kelebihan dari modal dasar atau asli, yang ditentukan

sebelumnya, karena semata-mata imbalan bagi berlalunya waktu.

50 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.99

51 Rachmat Syafei, Fiqh Muamalah, hlm.99

Page 49: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

38

Menurut ulama hanafiyah adalah fȃsid,52

tetapi menurut jumhur ulama

batal.

2) Jual beli barang dari hasil merampas

Yakni merampas pedagang dari perjalanan menuju tempat yang dituju

sehingga orang yang dicegatnya akan mendapatkan keuntungan, ulama

Malikiyyah berpendapat bahwa jual beli seperti ini adalah fȃsid.

3) Jual beli waktu adzan Jum'at.

Yakni bagi laki-laki yang berkewajiban melaksanakan sholat Jum'at.

4) Jual beli anggur untuk dijadikan khamr

Menurut ulama Hanafiyah dan Syafiiyah dhahirnya shahih, tapi

bathinnya makruh, sedangkan menurut ulama Malikiyyah dan

Hambaliiyah adalah batal.

5) Jual beli induk tanpa anak yang masih kecil

Hal ini dilarang sampai anaknya besar dan mandiri.

6) Jual beli barang yang sedang dibeli oleh orang lain.

Seseorang telah sepakat akan membeli suatu barang, namun masih

dalam khiyar, kemudian datang orang lain yang menuruh untuk

membatalkan sebab ia akan membelinya dengan harga yang yang lebih

tinggi.

52Jual beli fasid adalah jual beli yang tidak mengikuti ketentuan Islam dengan sendirinya tidak

valid (jual beli yang sesuai dengan perintah syar’at)

Page 50: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

39

7) Jual beli memakai syarat.

Jual beli dengan syarat (iwadh majhul), jual beli seperti ini hampir sama

dengan jual beli menentukan dua harga, hanya saja disini dianggap

sebagai syarat, seperti seseorang berkata : "aku jual mobilku kepadamu

dengan syarat jual dulu motor padaku ". lebih jelasnya jual beli ini sama

dengan jual beli dengan dua harga menurut Al-Syafe'i.

8) Jual beli yang dilarang tapi sah.

Adapun beberapa jual beli yang dilarang oleh agama tetapi sah

hukumnya, tetapi orang yang melakukannya mendapat dosa. Jual beli

tersebut antara lain :

a) Menemui orang-orang desa sebelum mereka masuk kepasar untuk

membeli benda-bendanya dengan harga yang semurah-murahnya,

sebelum mereka tahu harga pasaran, kemudian ia jual dengan harga

yang setingginya. Perbuatan ini sering terjadi dipasar-pasar yang

berlokasi di daerah perbatasan kota dan kampung. Tapi bila orang

kampung sudah mengetahui harga pasar, jual beli seperti ini tidak

apa-apa.

b) Menawarkan barang yang sedang ditawar oleh orang lain, seperti

seseorang berkata "tolaklah harga tawarannya itu, nanti aku yang

akan membeli dengan harga yang lebih mahal".

c) Jual beli dengan najasyi, ialah seseorang menambah atau melebihkan

harga temannya dengan maksud memancing-mancing agar orang

tersebut membeli barang kawannya.

Page 51: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

40

d) Menjual diatas penjualan orang lain. Seumpamanya seseorang

berkata "kembalikan saja barang itu kepadanya, nanti barangku saja

kau beli dengan harga yang lebih murah dari itu53

2. Jual beli yang diperbolehkan

Jual beli yang diperbolehkan oleh agama Islam adalah jual beli yang

dilakukan dengan kejujuran, tidak ada kesamaran atau unsur penipuan.

Kemudian rukun dan syaratnya terpenuhi, barangnya bukan milik orang lain

dan tidak terikat dengan khiyar lagi.

53 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,hlm.82-83

Page 52: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

41

BAB III

PRAKTEK JUAL BELI DENGAN KARTU DISKON

A. Pengertian dan Macam-Macam Kartu Diskon

Kartu diskon atau biasa dikenal juga dengan member card adalah kartu yang

mana pemiliknya akan mendapatkan discount dari harga barang-barang atau

beberapa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan tertentu. Member

card ini dalam bahasa Arab dsebut dengan nama Bitaqatu at- Tahfȋzh.

Nurmadjito mengatakan, berbagai cara penjualan dilakukan untuk mencapai

target penjualan atau pengutamaan meraih pangsa serta keuntungannya, dilakukan

pelaku usaha dengan mengupayakan barang dan atau jasa (produk) yang

ditampilkan menarik dengan harga yang terjangkau.1. salah satu caranya dengan

mengadakan promosi kartu diskon

Secara sederhana promosi dapat diartikan sebagaimana diungkapkan Rendra

Widyatama dalam buku "Pengantar Periklanan" promosi adalah upaya

menyampaikan suatu pesan tentang hal yang kurang dikenal sehingga menjadi

dikenal oleh publik.2 Promosi adalah sarana paling ampuh dalam menarik dan

mempertahankan pemasaran modern, tidak hanya memerlukan pengembangan

produk atau jasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa yang menarik

1Ahmadi Niru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2008).hlm. 89-93

2 Didih Suryadi, Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan, (Yogyakarta:

tugu Publiser, 2006), h.61.

Page 53: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

42

serta lancarnya arus barang atau jasa menuju pelanggan harus menjadi prioritas

utama. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Walaupun kualitas suatu produk sangat baik, bila konsumen belum

pernah mendengar dan tidak yakin kalau produk itu akan berguna bagi mereka,

maka mereka tidak akan pernah membelinya.3

Philip Kotler dalam bukunya Managemen Pemasaran, alih bahasa Hendra

Teguh dan Ronny A.Rusly memaparkan bahwa, untuk memasarkan sebuah

produkseorang produsen mengguanakan kiat promosi konsumen, diantaranya

dengan potongan harga dan hadiah.4 Buchari Alma, dalam bukunya Pengantar

Etika Bisnis, menjelaskan bahwa bisnis adalah aktifitas ekonomi manusia yang

bertujuan mencari laba semata-mata, karena itu cara apapun boleh dilakukan demi

meraih tujuan tersebut, asalkan tidak mengabaikan aspek moralitas dalam bisnis.5

Dalam persaingan bisnis yamg semakin modern saat ini, perusahaan-perusahaan

berlomba-lomba membuat agar konsumen lebih tertarik dengan produk-produk

mereka. Harga yang lebih murah dengan pengadaan kartu diskon untuk konsumen

dan member merupakan salah satu sarana promosinya.

Pada prinsipnya dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan.

Hanya saja dalam promosi tersebut mengedepankan faktor kejujuran dan

3Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 1997) edisi II, hlm.219

4Philip Kotler, Managemen Pemasaran/ Marketting Management, alih bahasa Hendra Teguh

danRonny A. Rusly, Jilid II, (Jakarta: P.T. Prehallindo, 1998), hlm.259

5Buchari Alma, Pengantar Etika Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 1997), hlm 12.

Page 54: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

43

menjauhi penipuan.

Konsep promosi yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Ketika menjual,

beliau tidak pernah melebih-lebihkan produk dengan maksud untuk memikat

pembeli. Rasulullah SAW, menyatakan dengan tegas bahwa seorang penjual

harus menjauhi diri dari sumpah-sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu

barang. Rasulullah SAW pun tidak pernah melakukan sumpah untuk melariskan

dagangannya. Sumpah yang berlebihan dalam promosi telah sejak dulu

dianjurkan untuk dijauhi. Mengapa.. ? karena sumpah yang berlebihan, yang

dilakukan hanya untuk mendapatkan penjualan yang lebih, tidak akan

menumbuhkan kepercayaan pelanggan.

Kartu member card mempunyai beberapa macam, diantaranya adalah :

Pertama : Free Member Card, yaitu kartu keanggotaan yang didapatkan

dengan cara gratis, atau sekedar membayar uang biaya pembuatan kartu. Kedua :

Special Member Card, yaitu yang mana transaksi terjadi dari dua pihak saja :

penyelnggara yang mengeluarkan kartu, dan anggota atau peserta yang membeli

kartu. Ketiga : Common Member Card, yang mana transaksi terjadi dari tiga

pihak : penyedia barang dan jasa, penyelenggara yang mengeluarkan kartu, serta

anggota atau peserta yang membeli kartu. Kedua macam Member Card tersebut

didapat dengan cara membayar.6

6http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/262/hukum-menggunakan-member-card/diakses

pada tanggal 19Desember 2014 Pukul0.10 WIB.

Page 55: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

44

B. Praktek Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaksi Jual Beli

Allah swt mensyariatkan jual beli sebagai pemberian keluangan dan

keleluasan kepada hamba-hambanya-Nya. Karena semua manusia secara pribadi

mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan seperti ini

tak pernah putus selama manusia masih hidup. Tak seorangpun dapat memenuhi

hajat hidupnya sendiri, karena itu manusia dituntut berhubungan satu sama

lainnya.7 Inilah yang menyebabkan adanya praktek jual beli.

Pada umunya praktek transaksi sama, namun ada beberapa pelaku bisnis

yang menggunakan sarana kartu diskon kepada konsumennya untuk lebih

menarik perhatian pelanggannya. Cara ini banyak digunakan di supermarket,

outlet-outlet dan juga di www.diskonplus.com sebagai pihak ketiga.

Kartu diskon atau biasa juga disebut kartu member adalah kartu yang hanya

dimiliki oleh anggota perusahaan atau organisasi. Kartu member biasanya

menawarkan keuntungan-keuntungan tertentu seperti potongan harga) diskon

terhadap pemegangnya.

Pemilik kartu member akan merasa lebih eksklusif dengan kartu

eksklusifnya dalam transaksi barang ataupun jasa. Dan membuat member tersebut

merasa lebih dihargai.

Sebagai contoh pelaku bisnis yang menggunakan sarana kartu diskon adalah

7Abdul Rahman Ghazaly dkk, Fiqh Muamalat, cet II, (Jakarta : Prenada Media Group, 2012),

hlm.88-89

Page 56: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

45

dari website www.diskonplus.com. lebih tepatnya sebagai penyelenggara atau

perantara yang membantu para pelaku bisnis yang sudah bergabung untuk

mendapatkan manfaat. Danpara customer yang sudah bergabung dengan Flip Flop

Card supaya mendapatkan kemudahan dari discount-discount yang sudah

diberikan dari pelaku bisnis barang maupun jasa yang sudah bergabung.8

Kartu member akan membuat anggotanya merasa lebih ekslusif dan

mendapatkan keuntungan yang lebih dibanding dengan yang tidak memilikinya.

Cara Mendapatkan Kartu Exclusive DiskonPlus dari Flipflop

1. Foto copy KTP/identitas lain

2. Membayar biaya registrasi Rp.150.000. dan transfer ke rekening yang

ditentukan

3. Setelah Transfer Selesai ,lalu pengiriman kartu diskon ke alamat pelanggan

4. Exclusive Card/ Kartu Eksklusif berlaku 1 tahun

Setelah konsumen memiliki karu exclusive tersebut atau di

www.diskonplus.com biasa disebut dengan FlipFlop Card, maka konsumen

tersebut akan seacara langusng bisa menikmati semua promo diskon berupa

barang dan jasa tertentu yang ada di websitenya..

Secara sederhana praktek transaksi di jual beli dengan kartu diskon di

www.diskonplus.com sangat mudah. Setelah member mendapatkan kartu

exclusive atau kartu member yang berlaku untuk setahun. Konsumen dapat

melihat promo apa aja yang tersedia di situs tersebut. Setelah sudah mengetahui

8http://www.diskonplus.com/flipflop.html

Page 57: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

46

produk atau jasanya, ketika konsumen membayar harus membawa kartu exclusive

tersebut ketika transaksi berlangsung, dan langsung mendapatkan potongan harga

atau diskon sesuai ketentuan masing-masing produk dan jasa tersebut.

FlipFlop Card adalah nama kartu diskon eksklusif yang digunakan di

www.diskonplus.com sebagai penyelenggara, atau perantara yang memberikan

kemudahan bagi konsumen dan perusahaaan-perusahaan bisnis tertentu yang

bekerjasama.

Adapun beberapa produk berupa barang dan jasa yang sedang promo di

diskonplus.com periode 2015.

1. The jungle waterpark bogor, bisa mendapatkan 3 tiket, dengan harga harga

hanya 2 tiket, berlaku setiap hari dari bulan Februari-Maret 2015.

2. Paparonz Pizza, mendapatkan diskon 20% setiap hari, promo ini berlaku dari

1 Mei sampai 30 April 2015.

3. Gondola di Taman Impian Jaya Ancol, mendapatkan diskon 20% berlaku

untuk maksimal 4 orang,

4. D’Frenz Family Karaoke, mendapatkan diskon dari 25%-50% setiap harinya,

promo ini berlaku sampai 31 Juli 2015.

5. Dairy Queen, Dapatkan Discount 20% All Item dengan minimal belanja Rp :

50.000, Promo ini berlaku sampai 31 Desember 2015

Konsumen yang memiliki kartu member diskon flipflop card dapat

keuntungan tersendiri dibandingkan dengan konsumen biasa yang tidak

menggunakan kartu diskon. Pelanggan yang memiliki kartu diskon dapat

Page 58: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

47

menikmati potongan harga dari produk ataupun jasa tertentu seperti diatas. Hanya

saja member yang sudah menjadi pelanggan Flipflop Card, diharuskan membayar

sebesar Rp.150.000 setiap tahunnya untuk memperpanjang masa aktif kartu

diskonnya, seperti yang dikatakan dalam situs diskonplus.com.

Praktek jual beli merupakan bagian dari ta'aawun (saling menolong). Bagi

pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan

bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan baran.

Karenanya, jual beli itu merupakan perbuatan yang mulia dan pelakunya

mendapat keridhaan Allah swt. Bahkan Rasulullah saw, menegaskan bahwa

penjual yang jujur dan benar kelak diakhirat akan ditempatkan bersama para nabi,

syuhada, dan orang-orang saleh. Hal ini menunjukan tingginya derajat penjual

yang jujur dan benar.

Lain halnya, jika jual beli yang mengandung unsur kezaliman, seperti

berdusta, mengurangi takaran, timbangan, dan ukuran, maka tidak lagi bernilai

ibadah, tetapi sebaliknya, yaitu perbuatan dosa. Untuk menjadi pedagang yang

jujur itu sangat berat, tetapi harus disadari bahwa kecurangan, kicuhan, dan

kebohongan itu tudak ada gunanya. Untuk sementara, jual beli ini sepertinya

menguntungkan, tetapi justru sebaliknya, sangat merugikan. Misalnya, pembeli

yang merasa dirugikan, baik karena dikurangi kadarnya maupun kualitasnya,

dapat dipastikan tidak akan ada lagi orang yang berbelanja, maka bangkrutlah

usahanya. Selain itu, juga praktik kezaliman seperti ini akan mendapatkan murka

Page 59: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

48

dari Allah swt.9

Kondisi demikian telah memberi banyak manfaat bagi para konsumen,

namun di sisi lain konsumen menjadi objek aktivitas bisnis bagi para pelaku usaha

yang mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik para pelaku usaha yang

mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya baik melalui promosi, pemotongan

harga, maupun penjualan yang sering merugikan para konsumen.10

. Jangan

sampai kesempatan ini dijadikan iming-iming penipuan belaka. Karena Al-qur'an

sangat tidak setuju dengan penipuan dalam bentuk apapun. Penipuan (kelicikan)

digambarkan oleh Al-qur'an sebagai karakter utama kemunafikan, dimana Al-

qur'an telah menyediakan siksa yang pedih bagi tindakan ini, di dalam neraka,

Allah berfirman :

145. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang

paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang

penolongpun bagi mereka.(Q.S An-nisaa' :145).

Islam menuntut pemeluknya untuk menjadi orang yang jujur dan amanah.

Orang yang melakukan penipuan dan kelicikan tidak dianggap sebagai umat Islam

yang sesungguhnya, meskipun dari lisannya keluar pernyataan bahwasannya

9Abdul Rahman Ghazaly dkk, Fiqh Muamalat, cet II, (Jakarta : Prenada Media Group, 2012),

hlm.89 10Sri Neni Imaniati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, (Bandung: Mandarmaju,

2002).hlm 162

Page 60: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

49

dirinya adalah seorang Muslim.11

Dengan hanya menjual keunggulan produk

tanpa memberitahukan faktor-faktor yang mendukung ataupun efek samping yang

mungkin muncul, berarti sama dengan melakukan pembohongan pada

konsumen.12

Oleh karena itu diperlukan rasa saling percaya dan kerelaan (ridha/taradhi)

kedua belah pihak untuk melakukan transaksi jual beli. Akan tetapi, karena unsur

kerelaan itu merupakan unsur harti yang sulit untuk diindra sehingga tidak

kelihatan, maka diperlukan indikasi yang menunjukkan kerelaan itu dari kedua

belah pihak yang melakukan transaksi jual beli menurut mereka boleh tergambar

dalam ijab dan kabul, atau melalui cara saling memberikan barang dan harga

barang (ta'athi).13

11Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, penerj. Samson Rahman cet I (Jakarta : Pustaka

Al-Kautsar, 2001), hlm.136. 12Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Strategi Handal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi

Muhammad SAW (Bandung: Madania Prima, 2007), h.59

13 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah 12, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007) hlm.115

Page 61: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

50

BAB IV

PENGGUNAAN KARTU DISKON DALAM TRANSAKSI JUAL BELI

MENURUT PERSPEKTIF FIKIH

A. Hukum Penggunaan Kartu Diskon dalam Transaki Jual Beli menurut

Perspektif Fikih

Kartu diskon merupakan suatu hal yang baru dalam transaksi jual beli. Salah

satunya, FlipFlop Card dari diskonplus.com sebagai pihak penyelenggara atau

perantara antara penjual dan pembeli. Namun ini hanya salah satu bentuk lain dari

potongan harga (diskon). Menurut fikih sebenarnya boleh atau sah-sah saja

penggunaan kartu diskonnya, asalkan memang bentuk transaksinya masih sesuai

dengan prinsip-prinsip fikih muamalat.

Menurut Juhaya S. Praja, terdapat lima prinsip dalam melaksanakan kegiatan

muamalah yaitu tabadul al-manafi (memberikan keuntungan dan manfaat

bersama), pemerataan, 'an taradhin (suka sama suka), 'adamul ghurur (tidak boleh

terdapat tipu daya), kebaikan dan takwa, dan musyawarah (kerjasama).1

Sedangkan dalam hukum ekonomi syariah (Fikih Muamalat) menurut buku

Mar'ruf Amin terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, karena prinsip-

prinsip ini merupakan salah satu substansi dari aktifitas ekonomi yang dianjurkan

oleh syariah. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1Juhaya S.Praja, Filsafat Hukum Islam, (Bandung: LPPM UNISBA, 1995),h.114

Page 62: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

51

Pertama, pada dasarnya segala bentuk mu'amalat adalah boleh (mubah)

kecuali jika ditentukan lain oleh suatu dalil, baik al-Qur'an maupun hadits. Ini

mengandung arti bahwa hukum Islam memberi kesempatan luas bagi

perkembangan bentuk dan macam mu'amalat baru sesuai dengan perkembangan

kebutuhan hidup masyarakat.

Adapun landasan prinsip ini salah satunya adalah ayat :2

"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang diturunkan Allah

kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya Haram dan (sebagiannya) halal".

Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)

atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?" (QS.Yunus : 59)

Dalam hal ini penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli berarti boleh-

boleh saja, karena tidak ada dalil al-Qur'an maupun Hadits yang menentukan

larangannya.

Kedua, Ekonomi syariah (fikih muamalat) dilakukan atas dasar sukarela

(taradhi) tanpa mengandung unsur paksaan (ikrah). Prinsip sukarela ini

merupakan prinsip yang fundamental dalam setiap aktifitas perekonomian

syariah.3 Dalam hal ini pengguna kartu member FlipFlop Card, sudah melakukan

pendaftaran, membayar uang pendaftaran, mengetahui produk khusus apa saja

2Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam, Cet-I(Jakarta : elSAS Jakarta, 2008)

hlm.293

3Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.297

Page 63: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

52

yang mendapatkan diskon dan kedua belah pihak sudah saling merelakan dalam

transaksi jual beli.

Ketiga, terciptanya pelayanan sosial (tahqiq al-khidmah al-ijtima'iyah)

Aktifitas ekonomi syariah harus diorientasikan pada terciptanya pelayanan sosial

yang bisa meringankan beban kaum yang lemah secara ekonomi. Prinsip ini

menjadi tujuan dari setiap aktifitas ekonomi syariah, karena dalam ekonomi

syariah selain diperbolehkan untuk menambah keuntungan dan kekayaan yang

berlimpah, juga harus memperhatikan kondisi sosial disekitarnya.4

Keempat, terciptanya keadilan dan keseimbangan (al-'adlu wa at-tawazun).

Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan dan menghindari unsur-

unsur kezaliman. Segala bentuk muamalat yang mengandung unsur penindasan

tidak dibenarkan. Keadilan adalah salah satu sifat Tuhan dan Al-qur'an

menekankan agar manusia menjadikannya sebagai ideal moral sebagaimna firman

Allah SWT :5

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat

kebajikan," (QS.An-Nahl :90)

Kelima, tidak ada tipu daya ('adam al-gharar). Salah satu prinsip lainnya itu

adalah tidak adanya gharar dalam setiap transaksinya. Al-imam al-Khithabi

4Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.302

5Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.303

Page 64: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

53

menyatakan bahwa setiap jual beli yang tidak diketahui maksudnya dan tidak bisa

diukur maka itu gharar.

Akan tetapi tentu sulit untuk menghindari unsur gharar seratus persen dalam

setiap transasksi, karena gharar ini termasuk hal yang sulit dihindari seratus

persen. Oleh karenanya, yang dilarang adalah gharar yang banyak, sedangkan

gharar yang sedikit tetap diampuni oleh ajaran Islam. Bolehnya jual-beli yang

mengandung sedikit mengandung gharar ini merupakan kesepakatan diantara para

ulama, dengan alasan bahwa gharar yang sedikit tersebut sulit untuk dihindari, dan

dalam kaidah fikih sesuatu yang sulit untuk dihindari termasuk yang diampuni.

Diantara contoh bolehnya gharar kecil ini sebagaimana yang lazim di setiap

hotel, bahwa makan pagi telah termasuk dalam harga sewa kamar hotel. Akan

tetapi pihak hotel tidak mematok harga makan pagi dengan menu tertentu, tidak

peduli apakah yang sewa kamar makan pagi sedikit ataupun banyak. Sebenarnya

contoh kasus ini mengandung unsur gharar, tapi menurut para ulama gharar dalam

kasus tersebut termasuk gharar yang kecil, sehingga diampuni, dan transaksinya

tetap dianggap sah.6

Keenam, Profitable (al-Istirbah). Setiap kegiatan ekonomi tentunya yang

diharapkan adalah adanya keuntungan. Tidak logis jika transaksi ekonomi tidak

mengharapkan keuntungan.

Begitu juga dengan yang dilakukan oleh FlipFlop Card dari diskonplus.com

yang mengadakan kartu diskon dengan biaya pembuatan Rp.150.000 dan

6Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.304-305

Page 65: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

54

perpanjangan masa aktifnya setiap tahun Rp.150.0000 yang dibebankan kepada

konsumennya. Pihak penyelenggara kartu diskon ini hanya sekedar mengambil

keuntungan untuk pembayaran administrasi dan gaji karyawannya.

Tidak ada aturan dalam syariah yang melarang mengambil keuntungan dalam

aktifitas perekonomian. Sebaliknya, syariah menganjurkan berniaga yang

menguntungkan, sehingga bisa membayar zakat dan shadaqah.7

Ketujuh, mu'amalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan

manfaat dan menghindarkan mudharat (jalb al-mashalih wa dar'u al-mafasid).

Konsekuensi dari prinsip ini adalah bahwa segala bentuk mu'amalat yang dapat

merusak atau mengganggu kehidupan masyarakat tidak dibenarkan, seperti

perjudian, penjualan narkotika secara tidak sah, prostitusi dan sebagainya.8

Transaksi jual beli dengan kartu diskon FlipFlop Card dari diskonplus.com

jelas memberikan manfaat kepada pelanggannya, dibandingkan dengan mereka

yang tidak menggunakan kartu diskon Mereka akan mendapatkan bonus diskon

potongan harga dari produk atau jasa tertentu dari harga normal tidak

menggunakan kartu tersebut.

Pada umumnya orang memerlukan benda yang ada pada orang lain

(pemiliknya) dapat dimiliki dengan mudah, tetapi pemiliknya kadang-kadang tidak

mau memberikannya. Adanya syariat jual beli menjadi wasilah (jalan) untuk

7Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.306

8Ma'ruf Amin, Fatwa Dalam Sistem Hukum, hlm.306

Page 66: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

55

mendapatkan keinginan tersebut, tanpa berbuat salah9. Dalam melakukan aktivitas

jual beli, seseorang tidak bisa bermuamalah secara sendirian, bila ia menjadi

penjual, maka sudah jelas ia memerlukan pembeli, dan seterusnya10

Jual beli merupakan proses perpindahan hak kepemilikan yang dalam Islam

diperbolehkan dan dihalalkan oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam surat Al-

Baqarah 275, berbunyi

…. ....

Artinya :..."padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba"

Dengan diperbolehkannya jual beli, maka manusia dapat memperoleh apa

yang diinginkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam Al-

Qur'an. Sedangkan hikmah diperbolehkannya jual beli dalam Islam untuk

menghindarkan manusia dari kesulitan dalam bermuamalah dengan hartanya.

Seseorang memiliki harta di tangannya namun dia tidak memerlukannya,

sebaliknya dia memerlukan harta, namun harta yang diperlukannya itu ada di

tangan orang lain. Kalau seandainya orang lain yang memiliki harta yang

diinginkannya itu juga memerlukan harta yang ada di tangannya yang tidak

diperlukannya itu, maka dapat berlaku usaha tukar-menukar yang dalam istilah

bahasa arab disebut al-ba'i/ jual beli.11

9Muhammad Arifin bin Badri Sifat Perniagaan Nabi SAW, (Jakarta : Darul Ilmi, 2012), hlm

hlm.65 10Muhammad Arifin bin Badri Sifat Perniagaan Nabi SAW,hlm. 31

11 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, cet I(Bogor: Kencana,2003),hlm.194

Page 67: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

56

Dengan adanya aturan-aturan tersebut diharapkan mampu menciptakan

keadilan dalam transaksi jual beli yang terjadi di masyarakat.

Islam telah mengajarkan bahwa segala perbuatan yang berhubungan dengan

sesama manusia harus berlandaskan pada akad dan manfaat terhadap sesamanya

dan juga bahwa setiap perbuatan yang merugikan pihak lain itu dilarang terutama

dalam barang dan jasa. Karena Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa transaksi

ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia harus dengan cara yang baik

dan benar, yaitu harus saling merelakan dan cara-cara yang bathil dilarang oleh

agama.

Sehubungan dengan hal tersebut, Allah SWT, berfirman :

29.Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (Q.S.An-Nissa:29)

Ayat tersebut memberikan isyarat, bahwa perniagaan yang diperbolehkan

dalam muamalah yang Islami adalah perniagaan yang dapat memperoleh

keuntungan disamping juga bisa menimbulkan kerugian, tidak dapat disebut

perdagangan, sehingga tidak diperbolehkan melakukan riba. Pada dasarnya, setiap

tindakan untuk mengembangkan harta kekayaan itu diperbolehkannya perniagaan

asalkan saling rela.12

12Muhamad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, penerj: Saefullah Mas'shum dkk, cet XIV (Jakarta:

Pustaka Firdaus,2011), hlm.129-131

Page 68: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

57

Sekalipun Al-Qur'an menyerukan ta'awun (pertolongan semata-mata mencari

ridha Allah), dalam batasan tertentu Al-qur'an menghalalkan tijarah (niaga) yang

bertujuan mencari keuntungan berdasarkan prinsip antaradhin (saling rela)

sebagaimana diajarkan dalam surat An-Nisa' (4:29,30)

Tijarah (niaga) sesungguhnya merupakan kerja-usaha untuk menghasilkan

suatu produk (barang) atau memberikan pelayanan kepada pihak lain. Dalam hal

ini konsep tijarah harus dipahami secara luas, tidak hanya terbatas pada kerja-

usaha mengerahkan potensi SDM, melainkan termasuk juga kerja-usaha dengan

mengerahkan asset (barang dan modal).

Menurut Ghufran S. Mas'adi dalam bukunya Fiqh Muamalah Kontekstual

keuntungan atas barang atau modal yang dipinjamkan dalam konteks tijarah

(kerja-usaha) bukan dalam konteks ta'awun (pertolongan kepaa fakir miskin), tidak

tergolong riba.

Demikianlah terdapat dua konteks dalam pinjaman (atau piutang) yakni

konteks tijarah dan ta'awun. Keduanya harus dipahami secara proporsional.

Memungut keuntungan atau manfaat atas pinjaman terhadap orang yang

seharusnya ditolong (fakir-miskin) inilah praktek riba.13

Penggunaan kartu diskon untuk mendapatkan potongan harga yang diberikan

secara cuma-cuma tidak dipermasalahkan, hukumnya sah dan boleh-boleh saja.

Namun bagaimana dengan kartu diskon yang berbayar setiap tahunnya sebagai

13 Ghufran S. Mas'adi, Fiqh Muamalah Kontekstual (Jakarta : PT RajaGrafndo persada) Cet.I,

2002 Hal 155-156

Page 69: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

58

masa aktif kartu. seperti halnya yang terjadi di diskonplus.com dengan FlipFlop

Cardnya. Apakah bisa disebut dengan riba al-fadhl ?

Riba al-fadhl itu sendiri adalah penambahan pada salah satu dari benda yang

dipertukarkan dalam jual beli benda ribawi yang sejenis, bukan karena faktor

penundaan pembayaran.14

Jika dilihat dari keuntungan berlangganan kartu diskon

Flip Flop Card sangat besar. Dengan membayar Rp.150.000/tahun kartu itu bisa

digunakan untuk mendapatkan potongan harga dari macam-macam produk dan

jasa yang disediakan pada situsnya. Dan yang terpenting dari akad jual beli ini

adalah kedua belah pihak antaradhin (saling ridha).

Format dari prinsip antaradhin adalah ijab-qabul. Sedangkan substansinya

adalah "saling menguntungkan". Gharar (curang) atau tipuan), dzulum (memeras)

dan ikrah (paksaan) merupakan cara-cara bertijarah secara bathil. Semua cara

tersebut mengakibatkan keuntungan pada satu pihak dan menimbulkan kerugian

pada pihak lain.

Melihat indikasi-indikasi tersebut, menurut penulis bahwa penggunaan kartu

diskon dalam transaksi jual beli baik yang diberikan secara cuma-cuma ataupun

yang berbayar setiap tahunnya, seperti di diskonplus.com dengan FlipFlop

Cardnya, hukumnya sah dan boleh saja, karena tidak bertentangan dengan prinsip-

prinsip fikih muamalah.

14 Ghufran S. Mas'adi, Fiqh Muamalah Kontekstual , Hal 161.

Page 70: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang penulis garis bawahi, yaitu :

Pada dasarnya segala bentuk mu'amalat, termasuk jual beli adalah boleh

(mubah) kecuali jika ditentukan lain oleh suatu dalil, baik al-Qur'an maupun

hadits. Begitu juga dengan penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli

berarti boleh saja digunakan, karena tidak ada dalil al-Qur'an maupun Hadits yang

menentukan larangannya. Penggunaan kartu diskon ini juga tidak melanggar

prinsip-prinsip fikih muamalah diantaranya, dilakukan atas dasar sukarela

(antaradhin) tanpa mengandung unsur paksaan (ikrah), menciptakan pelayanan

sosial (tahqiq al-khidmah al-ijtima'iyah), menciptakan keadilan dan

keseimbangan (al-'adlu wa at-tawazun). tidak ada tipu daya ('adam al-gharar),

dan terakhir Profitable/keuntunga (al-Istirbah).tidak ada masalah penggunaan

kartu diskon untuk mendapatkan potongan harga yang dibeikan secara Cuma-

Cuma, artinya hukumnya boleh dan sah saja.Namun dalam hal keuntungan ini,

kartu diskon yang mewajibkan konsumennya membayar uang masa aktif kartu

setiap tahunnya seperti di diskonplus.com, semata-mata hanya ingin mendapatkan

keuntungan. Karena mereka adalah pihak ketiga penyelenggara kartu diskon atau

yang mempertemukan antara perusahaan dengan konsumen. Keuntungan atas

barang atau modal yang dipinjamkan dalam konteks tijarah (kerja-usaha) bukan

dalam konteks ta'awun (pertolongan kepada fakir miskin) tidak tergolong riba.

Page 71: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

60

Diantara kedua belah pihak juga sudah saling rela. Format dari prinsip

antaradhin adalah ijab-qabul. Sedangkan substansinya adalah "saling

menguntungkan". Gharar (curang) atau tipuan), dzulum (memeras) dan ikrah

(paksaan) merupakan cara-cara bertijarah secara bathil. Semua cara tersebut

mengakibatkan keuntungan pada satu pihak dan menimbulkan kerugian pada

pihak lain

Melihat indikasi-indikasi tersebut, bahwa penggunaan kartu diskon dalam

transaksi jual beli baik yang diberikan secara cuma-cuma ataupun yang berbayar

setiap tahunnya, seperti di diskonplus.com dengan FlipFlop Cardnya, hukumnya

sah dan boleh saja, karena tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip fikih

muamalah.

B. Saran-saran

Sebagai akhir dari uraian ini, ada beberapa hal yang perlu penulis sampaikan

sebagai saran-saran dan masukan kepada ;

1. Pemerintah, lewat menteri perdagangan agar lebih memperhatikan juga

pedagang-pedagang kecil yang kalah saing dengan pedagang besar karena

menggunakan bentuk promosi kartu diskon.

2. Kepada konsumen mayoritas muslim, agar lebih berhati-hati dalam jual beli

dengan kartu diskon untuk mendapatkan potongan harga, selidiki terlebih

dahulu kebenarannya. Dan perhatikan hak dan kewajiban dari ketentuan kartu

diskon tersebut.

Page 72: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

61

3. Kepada penjual, agar memberikan informasi produk kepada konsumen dengan

jelas dan melakukan persaingan dengan penjual lainnya dengan cara yang

sehat.

Akhirnya penulis yang awam ini, berharap semoga penulisan skripsi yang

jauh dari sempurna ini dapat bermanfaat, minimal untuk diri penulis sendiri.

Senantiasa penulis juga membuka diri terhadap kritik dan saran dari semua pihak,

untuk dan demi mendekati atau mencapai kesempurnaan.

Page 73: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Syaikh bin Abdullah bin baz, penerjemah, hanif yahya, amir hamzah,

fatwa-fatwa terkini 2, Jakarta: Darul Haq, 2003.

Abu, Muhamad Zahrah, Ushul Fiqh, penerjemah Mas'shum, Saefullah dkk, cet XIV,

Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011

Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis dalam Islam, penerjemah Samson Rahman, cet I,

Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2001.

Ali ,M. Hasan Berbagai Macam Transaksi dalam Islam,Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,.2003.

Alma, Buchari, Pengantar Etika Bisnis,Bandung: CV. Alfabeta, 1997.

Amin, Ma'ruf, Fatwa Dalam Sistem Hukum Islam, Cet-I, Jakarta : elSAS Jakarta,

2008.

Arifin, Muhammad, bin Badri Sifat Perniagaan Nabi SAW, Jakarta : Darul Ilmi,

2012.

Bakry, Nazar, Problematika Pelaksanaan Fiqh Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 994.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta;Balai

Pustaka, 2002

Dim Yaudim Juaini, Fiqh Mu'amalah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Fauzan, Saleh Al-Mulakhasul, Fiqh Sehari-hari, Alih bahasa Hayyie,fkk, Jakarta:

Gema, 2006

Ghazaly , Abdul Rahman dkk, Fiqh Muamalat, cet II, Jakarta : Prenada Media Group,

2012.

Gunara, Thorik dan Hardiono, Utus Sudibyo, Strategi Handal dan Jitu Praktik Bisnis

Nabi Muhammad SAW, Bandung: Madania Prima, 2007.

Hadi, Sutrisno, Metodelgi Penelitian Resreach, Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung,

2007.

Page 74: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

63

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah 12, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Isa, Rafik Beekum, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004.

K, Suhardi Lubis, Hukum Ekonomi Islam,Jakarta : Sinar Grafika, 2000.

Kotler, Philip, Managemen Pemasaran/ Marketting Management, penerjemah Teguh,

Hendra dan A. Ronny Rusly, Jilid II, Jakarta: P.T. Prehallindo, 1998.

Mas'adi, Ghufran A, Fiqh Muamalah Kontekstual, Cet.I, Jakarta : PT RajaGrafndo

persada, Cet.I, 2002.

Moeleong, Lexi, Metotodologi penelitian Kualitatif, Cet. XIII, Bandung: PT. Remaja

Rosda karya, 2002.

Muhammad bin Badri, Sifat Perniagaan Nabi SAW, Jakarta : Darul Ilmi, 2012

Muhammad, Aspek Hukum dalam Muamalat, Yogyakarta: Graha Ilmu,2007.

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Cet. XII,Yogyakarta: Gajah

Mada Universitas Press 2007

Neni, SriImaniati, Hukum Ekonomi dan Ekonomi Islam, Bandung: Mandarmaju,

2002.

Niru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:

Rajawali Pers, 2008.

Rais, Isnawati dan Hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga

Keuangan Syariah, cet I. Ciputat : Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam,Cet. XXIV, Bandung: Sinar Baru Algensido, 1994

S, Juhaya. Praja, Filsafat Hukum Islam, Bandung: LPPM UNISBA, 1995.

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah Juz 12, penerjemah Kamaludin A. Marzuki, tk :

Perc.Offset, T.Th.

Sahrani, Soharidan Ru'fah Abdullah Fikih Muamalah ,Bogor : Ghalia Indonesia,

2011.

Sangid, Akhmad, Dasyatnya Sedekah, cet.I, Jakarta: Qultum Media, 2008.

Page 75: penggunaan kartu diskon dalam transaksi jual beli menurut ...

64

Sauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, Jakarta : Raja

Grafindo 1987

Subekti, R, Aneka Perjanjian,Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995

Sudjana, Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah,Cet keVII, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2003.

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Suryadi, Didih, Promosi Efektif Menggugah Minat dan Loyalitas Pelanggan,

Yogyakarta : tugu Publiser, 2006.

Syafei, Rachmat, Fiqh Muamalah, Bandung : Pustaka Setia, 2001.

Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqh, cet I Bogor: Kencana,2003.

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta :

UIN SYAHID, 2007.

Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, edisi II,Yogyakarta: Andi Press, 1997.

Zuhaili, Wahbah, Fiqih Islam 5, penerjemah Abdul Hayyie al-Kattani, dkk cet X

Damaskus: Darul Fikr, 2007.

Internet:

http://mkitasolo.blogspot.com/2011/12/tafsir-surat-nisa-4-ayat-29.html diakses pada

tanggal 18 Juli 2014 Pukul 21.00 WIB.

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/262/hukum-menggunakan-member-card/

Artikel diakses pada tanggal 19Desember 2014 Pukul0.10 WIB.

http://www.diskonplus.com/flipflop.html diakses pada tanggal 19 Desember 2014

Pukul 0.30 WIB.