1 Penggunaan Instrumen Hukum Pencucian Uang dalam Menjerat Pelaku Kejahatan Kehutanan Prof. Gunadi Disampaikan pada Seminar Upaya Penegakan Hukum Terpadu dalam Memberantas Pembalakan Liar Jakarta, 29 Juni 2010 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
29
Embed
Penggunaan Instrumen Hukum Pencucian Uang dalam Menjerat Pelaku Kejahatan Kehutanan
Presentation by Prof. Gunadi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Penggunaan Instrumen Hukum Pencucian Uang dalam Menjerat Pelaku Kejahatan Kehutanan. Objective : Seminar Upaya Penegakan Hukum Terpadu dalam Memberantas Pembalakan Liar. 29 June 2010, Jakarta
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Penggunaan Instrumen Hukum Pencucian Uang
dalam Menjerat Pelaku Kejahatan Kehutanan
Prof. Gunadi
Disampaikan pada Seminar Upaya Penegakan Hukum Terpadu
dalam Memberantas Pembalakan Liar
Jakarta, 29 Juni 2010
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
2
PARADIGMA BARU
Menghilangkan motivasi pelaku kejahatan
Hasil kejahatan as “Blood of the Crime”
Harta kekayaan adalah titik terlemah dari rantai kejahatan
Kesulitan membuktikan perbuatan pidana dan pertanggungjawaban aktor
intelektual kejahatan diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil
kejahatan (“follow the money”).
Lebih adil dan lebih jauh jangkauannya.
Follow the Money
3
PROSES PENCUCIAN UANG
PlacementPenempatan hasil kejahatan dalam sistem keuangan
LayeringMemindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuanganyang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usuldana
IntegrationMengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehinggadapat digunakan dengan aman
4
Predicate Crimes
1. Korupsi2. Penyuapan3. Penyelundupan barang4. Penyelundupan tenaga kerja5. Penyelundupan imigran6. Perbankan7. Pasar Modal8. Asuransi9. Narkotika10. psikotropika11. Perdagangan manusia12. Perdgn. Senjata gelap13. Penculikan14. Terorisme 15. Pencurian
16. Penggelapan
17. Penipuan
18. Pemalsuan uang
19. Perjudian
20. Prostitusi
21. Perpajakan
22. Kehutanan
23. Lingkungan hidup
24. Kelautan
25. Tindak pidana lain dengan
ancaman pidana penjara
lebih dari 4 tahun
5
Terobosan Hukum dalam UU TPPU
• Rahasia Jabatan (Pasal 10 A, 17 A)
• Pengecualian Kerahasiaan Bank (Pasal 33)
• Perluasan Alat Bukti (Pasal 38)
• Beban Pembuktian Terbalik (shifting of burden of proof) (Pasal 35)
• Penetapan In Absensia (Pasal 36)
• Perampasan harta (Pasal 37)
• Perlindungan Saksi dan Pelapor (Pasal 15, Pasal 40-43)
• Mutual Legal Assistance (Pasal 44 dan 44A)
6
Delik TPPU
• AKTIF (Psl. 3)
• PASIF (Pasl. 6)
7
Tantangan
• Memerlukan kemauan politik yang kuat dalam
memberantas pencucian uang terkait illegal
logging,
• APG mencatat bahwa terdapat resiko PEPs
(politically exposed persons) PEPs menentang
penyidikan terhadap para regulator dan aparat
penegak hukum korup yang terlibat dalam
industri kayu ilegal.
8
Contoh Kasus :
• Selama periode 2004 – 2005, pejabat tinggi di dinas kehutanandaerah, Tn. X, menerima transfer dana dari beberapaperusahaan kayu dengan jumlah total Rp 30 – 100 juta.Diindikasikan perusahaan-perusahaan tersebut menjalankanpraktik pembalakan liar (illegal logging) di Pulau P. Oleh sebabitu, guna melindungi usaha pembalakan kayu ilegal mereka danuntuk memperoleh SKSHH, mereka secara rutinmembayarkan uang suap kepada Tn. X. Berdasarkan datatransaksi kartu kredit Tn. X, diketahui bahwa secara rutin ybsmelakukan transaksi di sebuah toko perhiasan dan beberapakali melakukan perjalanan ke luar negeri.
9
• Ny. A dan Tn. B membuka tujuh rekening baru di Bank Ppada bulan Agustus 2001. Ny. A menunjuk secara resmi Tn.B dan seorang WNA (Tn. C) untuk menarik uang darirekeningnya kapanpun mereka membutuhkan. Tn. B danTn. C dikenal sebagai eksportir kayu ke Singapura danMalaysia. Dari 2001 – 2004, mereka menerima transfer danadengan total jumlah 11 juta USD dari beberapa perusahaankayu di Singapura dan Malaysia. Tn. B dan Tn. Cmemperoleh kayu gelondongan dari Papua dan KalimantanTimur. Guna menghindari deteksi dan penyitaan olehpejabat pemerintah daerah, Tn. B secara berkalamengirimkan uang ke rekening pribadi pejabat kehutanandan penegak hukum untuk menghindari penindakanapgakum.
10
Beberapa Indikator “Red Flags”
• Kekayaan pejabat pemerintah tertentu yang tidak dapat dijelaskan (diindikasikan oleh pembelian barang-barang bernilai tinggi, misalnya kendaraan mewah) dapat dijadikan sebagai red flag untuk tindak pidana penyuapan terhadap pejabat yang terlibat.
• Transaksi perdagangan untuk membiayai usaha perkayuan (ekstraksi, pengapalan, penggergajian, dll) ke negara dengan resiko tinggi – yakni dimana tidak adanya operasi konsesi hutan yang sah menurut hukum.
• Sebagai contoh, di Kamboja tidak ada konsensi yang legal untuk penebangan dan atau eksploitasi hutan secara komersil oleh perusahaan asing.
• Pernyataan palsu atau yang patut dipertanyakan atas pinjaman bank, letter of credit, dokumen-dokumen kepabeanan dan pengapalan terkait dengan perdagangan kayu.
• Keterlibatan dengan Politically Exposed Persons (PEPs)
atau pejabat militer, atau apgakum dengan: pialang
kayu, pejabat kehutanan, pemegang-konsesi berizin
diluar kontrak, perusahaan pengolah kayu, jasa
pengapalan, eksportir, pejabat kepabeanan, dan
lembaga keuangan.
12
Identifikasi Transaksi
Keuangan Mencurigakan
13
DASAR PELAPORAN STR
• Penerapan KYC Principle
• Pedoman yang dikeluarkan PPATK
• Ketentuan internal PJK
• Pengalaman dari manajer dan staff PJK
• Pengalaman melaporkan LTKM ke PPATK
14
Transaksi Keuangan Mencurigakan
“ Transaksi yang Menyimpang dari Kebiasaan
atau Tidak Wajar dan Tidak Selalu Terkait
dengan Tindak Pidana Tertentu “
15
Unsur Transaksi Keuangan
Mencurigakan
• Transaksi yang menyimpang dari:– Profil
– Karakteristik
– Kebiasaan pola transaksi
dari nasabah yang bersangkutan
• Transaksi yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan yang wajib dilakukan oleh PJK
• Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari Hasil Tindak Pidana
16
Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan
Dalam mengidentifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan dapat menggunakan indikator
berdasarkan transaksinya dan/atau berdasarkan
perilaku nasabah
17
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Transaksi yang dilakukan
• Transaksi Tunai
– Transaksi yang dilakukan secara tunai dalam jumlah di luar kebiasaan yang dilakukan nasabah.
– Transaksi yang dilakukan dalam jumlah relatif kecil namun dengan frekuensi yang tinggi (structuring).
– Transaksi dilakukan dengan menggunakan beberapa rekening atas nama individu yang berbeda-beda untuk kepentingan satu orang tertentu (smurfing).
– Pertukaran atau pembelian mata uang asing dalam jumlah relatif besar.
18
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Transaksi yang dilakukan
• Transaksi Tunai
– Pembelian travellers checks secara tunai dalam jumlah relatif besar.
– Pembelian secara tunai beberapa produk asuransi dalam jangka waktu berdekatan atau bersamaan dengan pembayaran premi sekaligus dalam jumlah besar yang kemudian diikuti pencairan polis sebelum jatuh tempo.
– Pembelian efek dengan menggunakan uang tunai, transfer atau cek atas nama orang lain.
19
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Transaksi yang dilakukan
• Transaksi yang tidak rasional secara ekonomis
– Transaksi-transaksi yang tidak sesuai dengan
tujuan pembukaan rekening
– Transaksi yang tidak ada hubungannya dengan
usaha nasabah
– Jumlah dan frekuensi transaksi diluar kebiasaan
yang normal
20
Contoh Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan - Berdasarkan Transaksi yang
Menyimpang dari Profil
• Transaksi nasabah perorangan dengan
menggunakan dana yang nilainya tidak sesuai
dengan penghasilannya tanpa ada alasan yang
jelas
• Transaksi nasabah badan usaha yang nilainya
tidak sesuai dengan pendapatan usahanya
tanpa ada alasan yang jelas
21
Contoh Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan - Berdasarkan Transaksi yang
Menyimpang dari karakteristik
• Usaha dilakukan dalam lingkup dalam negeri
tetapi transaksinya secara internasional
• Melakukan transaksi diluar lingkup kegiatan
usahanya/pekerjaannya
• Transaksi yang underlying-nya sulit
dipertanggungjawabkan
22
Contoh Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan - Menyimpang dari kebiasaan pola
transaksi
• Seseorang yang sumber penghasilannya sekali dalam
sebulan, tetapi melakukan penyetoran dan atau
penarikan berkali-kali dalam satu bulan dalam
jumlah diluar penghasilannya tersebut
• Transfer dana kepada pihak lain yang tidak memiliki
hubungan bisnis
• Penarikan dalam jumlah diluar kebiasaan tanpa ada
penjelasan
23
Contoh Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan – Untuk Menghindari Pelaporan
• Memecah transaksi penyetoran atau penarikan
tunai senilai Rp.500 juta atau lebih (Structuring)
• Melakukan transaksi penyetoran tunai dengan
menggunakan nama pihak lain senilai Rp.500
juta atau lebih (smurfing)
24
Contoh Indikator Transaksi Keuangan
Mencurigakan – menggunakan dana diduga dari hasil
kejahatan
• Membatalkan transaksi setelah dimintai
keterangan/data oleh petugas bank
• Transaksi yang dilakukan oleh seseorang yang
sedang dalam proses hukum
• Transaksi yang dilakukan oleh badan usaha
yang diduga terlibat dalam tindak pidana
(kejahatan korporasi)
25
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Transaksi yang dilakukan
• Transfer Dana
– Transfer dana untuk dan dari offshore financial centre yang berisiko tinggi (high risk) tanpa alasan usaha yang jelas.
– Penerimaan transfer dana dalam beberapa tahap dan setelah mencapai akumulasi jumlah tertentu yang cukup besar kemudian ditransfer ke luar secara sekaligus.
– Penerimaan dan pengiriman dana dalam jumlah yang sama atau hampir sama serta dilakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat (pass-by).
– Pembayaran dana dalam kegiatan ekspor impor tanpa dokumen yang lengkap.
26
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Transaksi yang dilakukan
• Transfer Dana– Transfer dana dari atau ke negara yang tergolong berisiko
tinggi (high risk).– Transfer dana dari atau ke pihak yang tergolong berisiko
tinggi (high risk).– Penerimaan/pembayaran dana dengan menggunakan
lebih dari 1 (satu) rekening baik atas nama yang sama atau atas nama yang berbeda.
– Transfer dana dengan menggunakan rekening atas nama pegawai PJK dalam jumlah yang diluar kewajaran
27
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Perilaku Nasabah
• Perilaku nasabah yang tidak wajar pada saat melakukan transaksi (gugup, tergesa-gesa, rasa kurang percaya diri, dll)
• Nasabah/calon nasabah memberikan informasi yang tidak benar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan identitas, sumber penghasilan atau usahanya.
• Nasabah/calon nasabah menggunakan dokumen identitas yang diragukan kebenarannya atau diduga palsu seperti tanda tangan yang berbeda atau foto yang tidak sama.
28
Contoh Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan
Berdasarkan Perilaku Nasabah
• Nasabah/calon nasabah enggan atau menolak untuk memberikan informasi/dokumen yang diminta oleh petugas PJK tanpa alasan yang jelas.
• Nasabah atau kuasanya mencoba mempengaruhi petugas PJK untuk tidak melaporkan sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan dengan berbagai cara.
• Nasabah membuka rekening hanya untuk jangka pendek saja.
• Nasabah tidak bersedia memberikan informasi yang benar atau segera memutuskan hubungan usaha/menutup rekening pada saat petugas PJK meminta informasi atas transaksi yang dilakukannya.