Top Banner
PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA WHATSAPP (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo Angkatan Tahun 2018) SKRIPSI Oleh : Dewi Hidayatul Maulidina NIM : 211017017 Pembimbing : Galih Akbar Prabowo, M.A. NIDN : 2021038802 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2021
108

PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

Nov 21, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

DARING MELALUI MEDIA WHATSAPP

(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo Angkatan Tahun 2018)

SKRIPSI

Oleh :

Dewi Hidayatul Maulidina

NIM : 211017017

Pembimbing :

Galih Akbar Prabowo, M.A.

NIDN : 2021038802

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2021

Page 2: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

ABSTRAK

Maulidina, Dewi Hidayatul. 2021. Penggunaan emoji dalam komunikasi

pembelajaran daring melalui media whatsapp (Studi Deskriptif pada

Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Institut Agama Islam

Negeri Ponorogo Angkatan Tahun 2018). Skripsi. Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

Pembimbing Galih Akbar Prabowo, M.A.

Kata Kunci : Emoji pada Komunikasi Pembelajaran Daring.

Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran jarak jauh yang

dilakukan karena adanya pandemi covid-19. Proses pembelajaran tersebut berjalan

dengan memanfaatkan beberapa media komunikasi, salah satunya yakni

menggunakan media whatsapp. Dengan media whatsapp khususnya melalui chat

tentunya pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi tersebut tidak dapat

diekspresikan ataupun diintonasikan secara langsung. Padahal perlu adanya

komunikasi nonverbal agar pesan dapat tersampaikan dengan baik sehingga tidak

terjadi miss komunikasi. Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi menggunakan emoji

sebagai komunikasi nonverbal ketika berkomunikasi dengan mahasiswanya dalam

pembelajaran daring. Penggunaan emoji tersebut memiliki tujuan sehingga proses

komunikasi dapat diarahkan dan dapat dirancang demi mencapai tujuan yang

diharapkan. Sehingga dampak dari penggunaan emoji menjadi penting, karena di

sanalah nanti akan diketahui apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) menjelaskan tujuan penggunaan

emoji pada proses komunikasi pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi melalui media whastapp.

2) menjelaskan bagaimana dampak penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media whastapp.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode wawancara dan

dokumentasi. Adapun analisis data, penulis menggunakan analisis data interaktif

dengan cara deskriptif data dikumpulkan yang kemudian disajikan dalam bentuk

kata-kata deskriptif dan gambar. Laporan penelitian memuat kutipan-kutipan data

sebagai ilustrasi dan dukungan fakta pada penyajian.

Penelitian ini menyimpulkan bahwasannya, 1) tujuan penggunaan emoji

dalam proses komunikasi pembelajaran daring oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi

M.Psi melalui media whastapp adalah untuk memberikan informasi,

mengekspresikan emosi, mengatur alur percakapan forum perkuliahan,

memberikan sifat, melengkapi, menentang, menggantikan dan mengembangkan

pesan verbal tertulis yang dikirimkan, mengendalikan atau memengaruhi

mahasiswanya agar aktif. 2) penggunaan emoji dalam proses komunikasi

pembelajaran daring oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media

whastapp berdampak secara kognitif yakni pengetahuan, berdampak afektif yakni

rasa atau perasaan dan berdampak secara behavior berupa respon mahasiswa.

Page 3: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …
Page 4: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …
Page 5: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …
Page 6: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …
Page 7: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya pandemi covid-19 menyebabkan lumpuhnya berbagai

aktifitas, salah satunya yakni dalam sistem pembelajaran. Pemerintah

menetapkan aturan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring

sebagai salah satu kebijakan akibat dampak pandemi yang berlaku baik

untuk tingkat sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

Pendidikan yang semulanya dilaksanakan secara tatap muka beralih

menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring, hal tersebut wajib

diterapkan sebagai upaya untuk mencegah resiko penularan virus corona

(covid-19).1

Proses komunikasi pembelajaran daring dilakukan dengan

memanfaatkan berbagai macam media komunikasi. Berkat adanya

teknologi informasi sekarang ini, dosen ataupun guru dapat memberikan

layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik.2 Seperti

yang diterapkan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi merupakan salah satu

dosen Institut Agama Islam Negeri Ponorogo yang menggunakan media

whatsapp sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan mahasiswanya pada

1 Meda Yuliani, dkk. Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan,

(Medan: Yayasa Kita Menulis, 2020), 21-22. 2 Sri Gusty, dkk, Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring Di Tengah Covid-19,

(Medan:Yayasan Kita Menulis, 2020), 17.

Page 8: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

2

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

dengan melakukan pengiriman pesan atau chat.

Melalui chat tentunya pesan yang disampaikan adalah pesan

secara tertulis yang tidak dapat diekspresikan melalui intonasi, ekspresi

wajah, maupun gerak tubuh, sehingga rawan terjadinya kesalahfahaman

dalam proses penafsiran pesan oleh komunikan. Seperti salah satu kasus

yang dikutip dari TribunJatim.com memberitakan tentang adanya tindakan

aniaya yang disebabkan karena salah penafsiran pesan whatsapp. Hal

tersebut terjadi ketika pelaku mengirim pesan “P” lalu oleh korban dibalas

dengan “OPO” yang dikira menentang pelaku padahal korban tidak

memiliki maksud tersebut.3 Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa

pesan yang diterima pelaku tidak memiliki kesamaan makna dengan

maksud yang dikirimkan oleh korban sehingga berujung kesalahfahaman

yang bahkan dapat berlanjut pada tindakan aniaya.

Komunikasi yang terjadi dengan baik dan berjalan secara efisien

merupakan hal yang sangat penting di dalam proses komunikasi

pembelajaran daring. Karena adanya kesalahan dalam proses komunikasi

dapat menyebabkan berbagai hal yang fatal, seperti terjadinya miss

komunikasi, kesalahfahaman antara komunikan terhadap komunikator,

3 TribunJatim.com, “ Sikap 2 Pemuda Surabaya Diadili Gegara Keroyok Teman, Sakah

Paham Isi Chat WA “Opo” berujung Aniaya” (Diakses pada Rabu, 14 Oktober 2020 jam 06.27

WIB, di laman https://jatim.tribunnews.com/2020/03/02/sikap-2-pemuda-surabaya-diadili-gegara-

keroyok-teman-salah-paham-isi-chat-wa-opo-berujung-aniaya).

Page 9: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

3

adanya perbedaan persepsi pesan, ataupun kesalahan dalam penafsiran

pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.4

Untuk mencapai pemahaman pesan yang dikirim oleh

komunikator kepada komunikan, komunikasi dapat dilakukan baik secara

verbal, nonverbal, maupun dengan mengkolaborasikan di antara keduanya.

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan komunikasi yang

dapat dilakukan dengan lisan (oral) dan tulisan (written). Komunikasi

verbal di sini menempati porsi yang besar karena pesan atau informasi

dapat lebih mudah untuk disampaikan.

Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan suatu bentuk

komunikasi yang disampaikan melalui sandi, simbol-simbol, ekspresi,

intonasi, dan lain-lain. Komunikasi nonverbal di sini menempati porsi

penting di mana banyak dari komunikasi verbal tidak dapat berjalan

dengan efektif karena tidak menggunakan komunikasi nonverbal di saat

yang bersamaan. Melalui komunikasi nonverbal, komunikan dapat

menarik kesimpulan tentang bagaimana perasaan komunikator dalam

menyampaikan pesannya.5

Tujuan dalam penggunaan komunikasi nonverbal khususnya

emoji di sini menjadi penting karena pada dasarnya tidak semua orang

secara intens menggunakan komunikasi nonverbal ketika berkomunikasi

dalam pesan tertulis maupun chat. Perlu diketahui bahwasannya

4 Arie Cahyono, Menciptakan Sebuah Kekuatan Komunikasi Efektif Unggul

Berkomunikasi, (Pulung: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), 94. 5 Desiani Natalina, dan Gilar Gandana, Komunikasi Dalam PAUD, (Tasikmalaya: Ksatria

Siliwangi, 2017), 2.

Page 10: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

4

komunikasi merupakan sebuah proses yakni sebuah aktifitas yang

dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan dari komunikasi itu sendiri.

Dengan demikian, proses komunikasi bukanlah sebuah kebetulan,

akantetapi proses komunikasi tersebut diarahkan dan dirancang demi

mencapai sebuah tujuan.6 Komunikasi akan dapat berjalan dengan sukses

apabila komunikator dapat menetukan tujuan secara tepat dan jelas.7

Komunikasi dapat dipastikan bahwasannya merupakan sebuah

aktifitas yang pasti juga memiliki efek atau dampak, karena komunikasi

merupakan sebuah pola yang terdiri atas unsur atau komponen serta

memiliki dampak-dampak tertentu.8 Begitu pula pada proses komunikasi

pembelajaran daring yang menggunakan emoji sebagai bentuk komunikasi

nonverbal, dengan mengetahui dampak apa yang dirasakan oleh

komunikan, maka nantinya akan di ketahui apakah tujuan dari adanya

komunikasi tersebut dapat tercapai atau tidak dan sampai pada tingkatan

apakah komunikasi tersebut berdampak terhadap komunikan.

Pesan chat di dalam proses komunikasi pembelajaran daring yang

dilakukan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi pada mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling ini, bukan hanya menggunakan tanda baca sebagai

komunikasi nonverbal akan tetapi juga menggunakan emoji dalam proses

komunikasi yang ia lakukan. Dia secara konsisten menggunakan emoji

6 Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT,

(Jakarta: Kencana, 2017), 40. 7 Gandana, Komunikasi Dalam PAUD,208.

8 Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi, (Jakarta: Medpress,

2009), 12.

Page 11: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

5

baik ketika menyapa, ketika melakukan komunikasi di tengah-tengah

percakapan, maupun diskusi dalam forum perkuliahan.

Mayrina Eka Prasetyo Budi lebih intens dan konsisten serta

menggunakan bentuk emoji whatsapp yang beragam dalam proses

komunikasi pembelajaran yang dilakukan dibandingkan dengan

penggunaan emoji yang dilakukan oleh dosen lain.

Gambar 1.1: Penggunaan emoji dosen lain dalam komunikasi

pembelajaran daring.9

9 Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah dan Yufelia

Cahya Indrawan

Page 12: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

6

Gambar 1.2: Penggunaan emoji Mayrina Eka Prasetyo Budi

dalam komunikasi pembelajaran daring.10

Mayrina Eka Prasetyo Budi menggunakan emoji mulai dari awal

perkuliahan hingga akhir perkuliahan dalam proses komunikasi mata

kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling mahasiswa Bimbingan

Penyuluhan Islam semester 5 angkatan tahun 2018 yang pada dasarnya

sudah pernah diampu olehnya baik secara langsung melalui tatap muka

maupun secara daring, sehingga diharapkan mereka akan dapat lebih jelas

merasakan dampak dari penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring yang dilakukan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi.

Mayrina Eka Prasetyo Budi tidak secara dominan menggunakan

pesan suara serta tidak menggunakan fasilitas telepon maupun video call

sehingga komunikasi yang ia lakukan dengan mahasiswanya lebih banyak

10

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah

Page 13: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

7

melalui chat dengan menggunakan emoji sebagai komunikasi nonverbal

dan di sana belum ditemukan adanya kasus kesalahfahaman dalam pesan

yang dikirimkan.

Mengingat pentingnya tujuan dan dampak penggunaan emoji

dalam komunikasi pada pembelajaran daring melalui media whtasapp,

peneliti termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang tujuan Mayrina Eka

Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji pada pesan yang dikirimkan serta

dampak apa yang dirasakan terhadap penggunaan emoji tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti mengambil judul penelitian yaitu “Penggunaan Emoji Dalam

Komunikasi Pembelajaran Daring Melalui Media Whatsapp (Studi

Deskriptif pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo Angkatan Tahun 2018)”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus di dalam

penelitian ini adalah tujuan dan dampak penggunaan emoji pada proses

komunikasi pembelajaran daring oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi melalui

media whatsapp.

C. Populasi dan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teori

populasi dan sampel oleh Gay dan Diehl yang berpendapat bahwasannya

Page 14: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

8

ukuran sampel yang diterima bergantung kepada penelitiannya. Apabila

sebuah penelitian bersifat deskriptif, maka sampel minimum yang dapat

digunakan adalah 10 persen dari populasi yang diteliti.11

Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Bimbingan

Penyuluhan Islam semester lima angkatan 2018 yang diajar dalam mata

kuliah Keterampilan Konseling oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi. Jumlah

populasi mahasiswa tersebut adalah 63 orang mahasiswa. Peneliti

mengambil sampel dengan jumlah 7 orang mahasiswa untuk melakukan

wawancara tentang dampak dari penggunaan emoji dalam komunikasi

pembelajaran daring.

D. Rumusan Masalah

Agar pembahasan ini tersusun secara sistematis, maka dirasa

perlu dirumuskan permasalahan. Berdasarkan kronologi permasalahan

yang disampaikan dalam latar belakang di atas, maka dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tujuan penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media whatsapp?

2. Bagaimana dampak penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media whatsapp?

11

Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), 60.

Page 15: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tujuan penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media whatsapp.

2. Untuk mengetahui dampak penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media whatsapp.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi

pengembangan suatu ilmu. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara tetoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai bahan pembelajaran serta referensi tambahan bagi

praktisi akademis dalam bidang yang sama, yakni dalam bidang

komunikasi.

b. Sebagai rujukan bagi tenaga pengajar dalam menjalankan

tugasnya. Khususnya dalam proses komunikasi pembelajaran

secara daring.

Page 16: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

10

c. Bagi IAIN Ponorogo, hasil penelitian ini dapat berguna dalam

melengkapi kepustakaan tentang tujuan dan dampak komunikasi

dengan menggunakan emoji yang dilakukan oleh pengajar dalam

pembelajaran daring melalui media whatsapp.

d. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi serta memperkaya

penelitian tentang komunikasi nonverbal khususnya dalam tujuan

dan dampak penggunaan emoji dalam proses komunikasi

pembelajaran daring melalui media whatsapp.

e. Bagi peneliti lainnya, adanya penelitian ini diharapkan dapat

menjadi dasar bahan kajian lebih lanjut oleh akademisi lainnya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat berguna bagi pihak-pihak

yang membutuhkan, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Bagi pengajar, dapat dijadikan pertimbangan untuk dapat

menetapkan tujuan ketika berkomunikasi dengan peserta didiknya

agar dapat mengarahkan proses komunikasi yang efektif sehingga

dapat terjadi efektifitas dalam penyampaian pesan.

b. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan

komunikasi secara baik dengan menggunakan emoji meskipun

dalam bentuk komunikasi verbal tertulis yang tidak dapat

menggunakan komunikasi nonverbal secara langsung.

c. Bagi pengguna whatsapp, dapat dijadikan acuan dalam

melakukan komunikasi via chat whatsapp sehingga tidak ada lagi

Page 17: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

11

kasus kesalahfahaman pesan yang dapat memicu pada tindakan

kriminal.

G. Telaah Pustaka

Telaah pustaka di sini menjadi landasan dalam menentukan posisi

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Terdapat penelitian yang

memiliki kaitan dengan proses komunikasi akan tetapi peneliti belum

menemukan penelitian yang memiliki pembahasan spesifik mengenai

tujuan penggunaan emoji dalam proses komunikasi pembelajaran daring

melalui media whatsapp.

Berikut beberapa penelitian yang yang dijadikan rujukan bagi

penulis:

Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Eko Kuntarto dengan

judul “Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan Bahasa

Indonesia di Perguruan Tinggi”. Di dalam penelitian tersebut, Eko

membahas tentang keefektifan model pembelajaran daring yang mencakup

beberapa aspek seperti: jenis model pembelajaran, komponen sistem

pembelajaran, komponen perangkat pembelajaran, platform media sosial

yang dipilih, kemudian besaran media atau volume data yang diunggah ke

dalam media sosial.12

Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang

penulis miliki adalah sama-sama membahas tentang pembelajaran daring.

12

Eko Kuntarto, “Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa

Indonesia Di Perguruan Tinggi,” Journal Indonesian Language Education and Literature Vol. 3,

No. 1, Desember 2017.

Page 18: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

12

perbedaannya penelitian tersebut terfokuskan pada aspek-aspek yang

memengaruhi efektifitas pembelajaran daring sedangkan di dalam

penelitian ini, pembahasan tidak pada sistem atau model pembelajaran

daring yang dilakukan akan tetapi lebih terfokuskan kepada proses

komunikasi yang terjalin di dalam proses pembelajaran daring tersebut

yakni berkaitan dengan tujuan serta dampak dari penggunaan emoji dalam

proses komunikasi.

Kedua, penelitian dalam bentuk tesis yang dilakukan oleh Siti

Aisyah dengan judul “Implementasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal

dalam Kegiatan Public Speaking Santri Di Pondok Pesantren Darul Falah

Amtsilati Putri Bangsri Jepara”. Penelitian tersebut membahas tentang

penggunaan komunikasi verbal lisan yakni public speaking dan nonverbal

yakni berupa intonasi, ekspresi, maupun gerak tubuh yang dilakukan

secara bersamaan.13

Penelitian tersebut memiliki kesamaan yakni dalam pembahasan

tetang penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal dalam waktu yang

bersamaan akan tetapi perbedaannya terletak pada jenis komunikasinya

yakni komunikasi yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah

komunikasi verbal jenis oral atau lisan sehingga berbeda dengan

pembahasan di dalam penelitian ini yang menggunakan komunikasi verbal

berjenis teks atau tulisan (written) sehingga tidak dapat diintonasikan

maupun diekspresikan dengan gerak tubuh secara langsung sebagai bentuk

13

Siti Aisyah, “Implementasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal Dalam Kegiatan Public

Speaking Santri Di Pondok Darul Falah Amtsilati Putri Bangsari Jepara”, (Tesis, Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2018).

Page 19: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

13

komunikasi nonverbal melainkan menggunakan emoji yang biasa

digunakan untuk mengiringi pesan tertulis tersebut.

Pembahasan dalam penelitian ini pun juga terfokuskan pada

tujuan dan dampak dari penggunaan emoji sebagai komunikasi nonverbal

pada proses komunikasi pembelajaran daring berbeda dengan penelitian

tersebut yang membahas tentang implementasi komunikasi verbal dan

nonverbal dalam kegiatan public speaking.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dian Patrian Alan Huda

dengan judul “Motivasi Penggunaan Emoji Pada Whatsapp Dan Kepuasan

Dalam Penyampaian Pesan”. Pembahasan dalam penelitian tersebut

terfokus pada tingkat motivasi dan tingkat kepuasan dalam penggunaan

emoji ketika menyampaikan pesan di dalam media whatsapp melalui data

kuantitatif, dan sejauh mana tingkat kepuasan tersebut dapat

memengaruhi motivasi seseorang untuk menggunakan emoji. 14

Penelitian ini tidak membahas seberapa besar motivasi atau

tingkatan motivasi seseorang dalam menggunakan emoji pada proses

komunikasi, melainkan deskripsi tentang tujuan seorang komunikator yang

memilih menggunakan emoji sebagai bentuk komunikasi nonverbal serta

dampak yang dirasakan pada penggunaan emoji dalam proses komunikasi

pembelajaran daring melalui media whatsapp.

14

Dian Patrian Alan Huda, “Motivasi Penggunaan Emoji pada Whatsapp dan Kepuasan

dalam Penyampaian Pesan” Jurnal Universitas Sebelas Maret, 2017.

Page 20: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

14

Kemudian, skripsi tersebut menggunakan penelitian kuantitatif

yakni dalam mengukur tingkat motivasi dan tingkat kepuasan penggunaan

emoji, sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang

tujuan dan dampak penggunaan emoji sebagai pengiring pesan verbal

secara tekstual atau tertulis melalui media whatsapp.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan

dengan penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis pada saat ini, baik

dalam segi penggunaan metodologi penelitian, perbedaan dalam acuan

teori, fokus pembahasan, serta lokasi penelitian. Dengan adanya

perbandingan dari hasil penelitian terdahulu, diharapkan penelitian ini

dapat mengisi kekosongan, melengkapi, mengembangkan, dan

memperkaya hasil penelitian tentang tujuan dan dampak penggunaan

emoji sebagai bentuk komunikasi nonverbal di dalam proses komunikasi.

H. Metode Penelitian

1. Metode dan Jenis Pendekatan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

deskriptif merupakan sebuah bentuk penelitian dengan berusaha

mendeskripsikan suatu peristiwa, gejala, kejadian, yang terjadi pada

saat ini. Melalui metode penelitian deskriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian

Page 21: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

15

dengan tidak memberikan perlakuan khusus terhadap kejadian

tersebut.15

Sedangkan pendekatan kualitiatif memiliki tujuan untuk

mendapatkan pemahaman yang bersifat umum terhadap suatu

fonomena kenyataan sosial dari sudut pandang partisipan. Pemahaman

tersebut tidak secara langsung ditentukan, akan tetapi perlu dilakukan

analisis dahulu terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus

penelitian. Berdasarkan analisis tersebut, nantinya akan ditarik

kesimpulan berupa pemahaman secara umum.16

Penulis ingin mendeskripsikan hasil penelitian yang

diperoleh dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif melalui

metode wawancara yang kemudian dianalisis dan dicari kesimpulan

secara umum. Pada penelitian ini, penulis mendeskripsikan tentang

tujuan dan dampak dari penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling

oleh Mayrina Eka Preasetyo Budi melalui media whatsapp.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi di dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi

penelitian di Insitut Agama Islam Negeri Ponorogo lebih spesifiknya

berada di kelas Bimbingan Penyuluhan Islam yang tepatnya berlokasi

di Jalan Pramuka No. 156, Ronowijayan, Ponorogo untuk kampus satu

dan di Jalan Puspita Jaya, Desa Pintu, Jenangan, Ponorogo akan tetapi

15

Salim dan Haidir, Penelitian dan Pendidikan Metode, Pendekatan, dan Jenis, (Jakarta:

Kencana, 2019), 49. 16

Albi Anggito dan Johan Setawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV

Jejak, 2018), 16.

Page 22: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

16

perlu digaris bawahi bahwasannya proses pembelajaran tersebut

berlangsung secara daring (dalam jaringan) sehingga penelitian tidak

secara langsung dapat dilakukan di lokasi tersebut.

Lokasi tersebut dipilih dengan alasan bahwasannya untuk

mahasiswa Bimbingan Penyuluhan Islam semester lima merupakan

mahasiswa yang diampu oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi dalam mata

kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling yang memiliki arti bahwa

kelas tersebut melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan

emoji sebagai bentuk komunikasi nonverbal dalam komunikasinya

selama satu semester.

Selain itu, mahasiswa tersebut sudah pernah diampu oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi baik secara langsung melalui tatap muka

maupun secara daring sehingga diharapkan mereka akan dapat lebih

jelas merasakan dampak dari penggunaan emoji pada proses

komunikasi pembelajaran daring tersebut.

3. Data dan Sumber Data Penelitian

Data merupakan suatu fakta mentah yang merupakan hasil

pengamatan yang diperoleh dari lapangan dalam bentuk huruf, angka,

gambar, grafik, dan sebagainya yang kemudian dapat diolah lebih

lanjut sehingga memperoleh hasil tertentu.17

Sumber data di dalam penelitian kualitatif adalah sebagai

berikut:

17

Ibid, 213.

Page 23: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

17

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang baru, atau data yang

pertama kali digunakan serta merupakan data asli yang diperoleh

langsung oleh peneliti melalui sumbernya. Peneliti mencari

berbagai data sebagai bukti fakta yang terjadi di lapangan. 18

Penelitian ini, di dalamnya terdapat beberapa data yang

akan dijadikan sumber data primer oleh peneliti diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) Data berupa tujuan dan alasan yang melatarbelakangi Mayrina

Eka Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji pada proses

komunikasi pembelajaran daring.

2) Data berupa bagaimana pendapat mahasiswa tentang dampak

penggunaan emoji yang dirasakan oleh mahasiswa sebagai

komunikan pada proses komunikasi pembelajaran daring.

3) Data berupa dokumentasi screenshoot history percakapan

whatsapp dan google classroom forum grup mata kuliah

Keterampilan Komunikasi Konseling.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui

sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.

Data sekunder di sini diklasifikasikan menjadi dua yakni internal

data (data yang tertulis pada sumber data sekunder) dan ekternal

18

Nikolaus Duli,Metodologi Penelitian Kualitatif : Beberapa Konsep Dasar Untuk

Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: Depublish, 2019), 84.

Page 24: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

18

data (data yang diperoleh melalui sumber luar yang masih

relevan).19

Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Profil IAIN Ponorogo sebagai lokasi penelitian.

2) Profil Subjek Penelitian

3) Data jumlah mahasiswa yang diampu oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi pada mata kuliah Keterampilan Komunikasi

Konseling.

4) Proses pembelajaran daring, media yang digunakan, dan

mekanisme perkuliahan pembelajaran daring mata kuliah

Keterampilan Komunikasi Konseling.

5) Data dosen yang menggunakan emoji dalam komunikasi

pembelajaran daring.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian

kualitatif ini antara lain sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah proses percakapan yang

dilakukan oleh interviewer dan interviewee dengan tujuan tertentu,

dengan pedoman, dan bisa bertatap muka maupun melalui alat

komunikasi tertentu.20

Wawancara dapat dilakukan secara

19

Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005), 132. 20

Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodignostik, (Yogyakarta: PT Leutika

Nouvalitera, 2016), 3.

Page 25: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

19

tersembunyi maupun terbuka, di mana informan mengetahui bahwa

ia sedang diwawancarai.21

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara secara

terbuka kepada Mayrina Eka Prasetyo Budi dan kepada 7

perwakilan mahasiswa yang diampu dalam mata kuliah

Keterampilan Komunikasi Konseling yakni dengan cara bertemu

secara langsung dan melakukan wawancara melalui telfon serta

videocall media whatsapp..

Teknik wawancara digunakan peneliti untuk menggali

data tentang tujuan Mayrina Eka Prasetyo Budi dalam penggunaan

emoji pada proses komunikasi pembelajaran daring melalui media

whatsapp, deskripsi proses pembelajaran, mekanisme dan proses

komunikasi pembelajaran daring tersebut berlangsung.

Teknik wawancara di sini juga digunakan untuk menggali

data tentang dampak yang dirasakan oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi sebagai komunikator serta dampak yang dirasakan oleh

mahasiswa sebagai komunikan dalam penggunaan emoji pada

proses komunikasi pembelajaran daring pada mata kuliah

Keterampilan Komunikasi Konseling.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan kumpulan atau jumlah signifikan

dari bahan tertulis ataupun film (berbeda dari catatan), berupa data

21

Nur Sayidah, Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya Dalam

Penelitian, (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2018), 146.

Page 26: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

20

yang akan ditulis, dilihat, disimpan, dan digulirkan dalam

penelitian, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan

seorang peneliti yang rinci dan mencakup segala keperluan data

yang diteliti, mudah diakses.

Dokumen merujuk pada materi seperti foto, video, film,

memo, surat, catatan harian, catatan kasus klinis, dan memorabilia

segala macam yang bisa digunakan sebagai informasi tambahan

sebagai bagian dari studi kasus yang sumber data utamanya adalah

observasi atau wawancara partisipan.22

Dokumentasi yang diambil dalam penelitian ini berupa

screenshoot atau tangkapan layar history percakapan whatsapp

group serta google clasroom yang merupakan ruang kelas atau

forum perkuliahan aktif yang digunakan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi dan mahasiwanya dalam melaksanakan komunikasi

pembelajaran daring selama satu semester.

5. Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan model analisis data

interaktif yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman di mana analisis

data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus

sampai tuntas.

Terdapat 3 aktifitas dalam analisis data yang penjelasannya

adalah sebagai berikut:

22

Anggito, dkk, Metodologi Penelitian Kualitatif, 146.

Page 27: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

21

a. Reduksi Data

Mereduksi data memiliki arti merangkum, memilih inti

atau hal-hal yang pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang

penting, serta mencari tema beserta dengan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan.23

Data yang didapatkan melalui hasil wawancara akan

peneliti rangkum dan difokuskan pada pembahasan tentang tujuan

dan dampak dari penggunaan emoji pada komunikasi

pembelajaran daring melalui media whatsapp.

b. Display Data (Penyajian Data)

Setelah data direduksi maka akan dilakukan penyajian

data, di sini peneliti akan menyajikan data berbentuk uraian

singkat atau teks berbentuk naratif.24

Kemudian data tersebut

disusun secara sistematis sehingga pembaca akan lebih mudah

dalam memahami konsep.25

Data yang telah didapatkan dalam

penelitian ini akan peneliti sajikan ke dalam bentuk teks deskripsi

dan gambar.

23

Umarti dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Teori Konsep Dalam Penelitian

Pendidikan, (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2020), 88. 24

Ibid.,89. 25

Helaluddin, dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitattif : Sebuah Tinjauan Teori dan

Praktik, (Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019), 124

Page 28: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

22

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Peneliti melakukan penarikan kesimpulan yang diperoleh

berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan pada penelitian

disesuaikan dengan hasil konfirmasi antara kesimpulan hasil

reduksi data dengan kesimpulan hasil analisis untuk data lanjutan.

Sehingga kesimpulan hasil reduksi data sesuai dengan hasil

analisis untuk data lanjutan, maka kesimpulan penelitian sesuai

dengan kesimpulan hasil reduksi data. 26

Simpulan merupakan sebuah intisari atau intipokok dari

sebuah temuan penelitian yang menggambarkan pendapat terakhir

berdasarkan dengan uraian-uraian sebelumnya. Kesimpulan harus

relevan dengan fokus penelitian serta temuan penelitian yang

sudah dibahas sebelumnya.27

Data yang telah dianalisis berdasarkan teori kemudian

disimpulkan oleh peneliti yang terfokus pada pembahasan tentang

tujuan dan dampak dari penggunaan emoji oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi pada komunikasi pembelajaran daring melalui

media whatsapp.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Cara yang digunakan peneliti dalam pengecekan keabsahan

data adalah melalui proses triangulasi sumber yakni dengan

26

Vigih Hery Kristanto, Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah,

(Yogyakarta: Deepublish, 2018), 99. 27

Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif ,

(Surabaya, Unesa University Press, 2007), 32.

Page 29: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

23

membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan informasi

melalui sumber yang berbeda.28

Data yang di dalam penelitian ini diperoleh melalui delapan

sumber yakni dari pengajar/dosen dan tujuh mahasiswa yang

diampunya dalam pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling. Rincian dari narasumber tersebut adalah

sebagai berikut:

Sumber 1 : Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi selaku pengajar atau

dosen

Sumber 2 : Harisa Matsna Nur Hamidah selaku mahasiswa

Sumber 3 : Octavia Ammar Rodiana selaku mahasiswa

Sumber 4 : Arma’ruf Hidayah selaku mahasiswa

Sumber 5 : Fatimah Burujim Musyayadah selaku mahasiswa

Sumber 6 : Karimatus Sholihah selaku mahasiswa

Sumber 7 : Catur Langgeng Pribadi selaku mahasiswa

Sumber 8 : Muhammad Isnaini Muttaqim selaku mahasiswa

I. Sistematika Pembahasan

Penulis di dalam penelitian ini, membagi sistematika pembahasan

menjadi lima bab yang memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Isi dari

masing-masing bab memiliki gambaran sebagai berikut:

28

Bachtiar S. Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian

Kualitatif”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 10, April 2010, 48.

Page 30: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

24

BAB I Memuat tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi

yang akan ditulis mulai dari latar belakang, fokus

penelitian, populasi dan sampel, rumusan masalah, tujuan,

kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II Memuat tentang landasan secara teoritik tentang

pengertian, unsur, proses, tujuan, dan dampak

komunikasi, pembahasan tentang pengertian komunikasi

nonverbal, bentuk, tujuan, dan fungsinya, penjelasan

tentang pengertian emoji dan jenis emoji pada aplikasi

whatsapp, pengertian dan media pembelajaran daring,

whtasapp sebagai media pembelajaran daring.

BAB III Memuat tentang temuan penelitian yakni pembahasan data

tentang deskripsi subjek, deskripsi objek, dan profil dan

sejarah sngkat IAIN Ponorogo, visi dan misi dan tujuan

IAIN Ponorogo, kemudian proses pembelajaran, media

pembelajaran, dan proses komunikasi pembelajaran daring

di dalam mata kuliah Keterampilan Komunikasi

Konseling. Serta paparan data tentang tujuan Mayrina Eka

Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji pada proses

komunikasi pembelajaran daring serta data tentang

dampak penggunaan emoji yang dirasakan oleh Mayrina

Eka Prasetyo Budi sebagai komunikator dan dampak yang

Page 31: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

25

dirasakan oleh mahasiswa sebagai komunikan.

BAB IV Memuat hasil analisa data yang telah ditemukan yakni

berisi analisa tentang tujuan Mayrina Eka Prasetyo Budi

dalam penggunaan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling melalui media whatsapp, dan

analisa data tentang dampak penggunaan emoji yang

dirasakan oleh mahasiswa.

BAB V Merupakan penutup, bab ini memiliki bertujuan untuk

mempermudah para pembaca dalam mengambil intisari

hasil penelitian. Bab ini memuat tentang kesimpulan hasil

penelitian dan saran penulis.

Page 32: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

26

BAB II

KOMUNIKASI, EMOJI, DAN PEMBELAJARAN DARING

A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah

communication merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin

yakni communis yang bermakna “sama”, communico, communicatio,

atau communicare yang memiliki arti “membuat sama” (to make

common). Communico merupakan kata yang paling sering disebut

sebagai asal dari kata komunikasi, yang merupakan akar atau dasar

dari kata-kata latin yang lain.1

Komunikasi atau communicate sebagai verb (kata kerja) di

dalam bahasa Inggris memiliki arti sebagai berikut:

a. Untuk bertukar fikiran, perasaan, dan informasi.

b. Untuk membuat sama.

c. Untuk menjadikan seseorang faham atau tahu.

d. Untuk memiliki hubungan yang simpatik.

Sedangkan sebagai noun (kata benda), communication

memiliki arti:

a. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.

1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarta, 2013), 46.

Page 33: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

27

b. Seni mengekspresikan ide/gagasan.

c. Proses pertukaran antar individu dengan menggunakan simbol

yang sama.

d. Pertukaran pesan, simbol, dan informasi.

Komunikasi secara garis besar dapat diartikan sebagai usaha

dalam menyampaikan pesan antar manusia.2 Ada pendapat yang

menyebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses

penyampaian pesan oleh komunikator (pengirim) kepada komunikan

(penerima) dengan menggunakan saluran tertentu. Ada pula yang

menyebutkan bahwasannya komunikasi merupakan suatu proses

penyampaian pesan (baik berupa suara, gambar, lambang, dan lain-

lain) dari suatu sumber kepada audience atau sasaran dengan

menggunakan saluran tertentu.

Orang yang berbicara merupakan sumber atau source dari

komunikasi atau juga bisa disebut dengan komunikator, sedangkan

orang yang mendengarkan atau menerima disebut dengan

komunikan. Hal atau informasi yang disampaikan oleh komunikator

disebut sebagai pesan, sementara perantaranya disebut dengan

saluran atau channel.3

2 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012), 55-

56. 3 Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006),

3-4.

Page 34: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

28

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Terdapat perbedaan pendapat tentang unsur atau elemen

yang menjadi pendukung proses komunikasi. Ada yang menilai

bahwa komunikasi terjadi cukup dengan hanya tiga unsur

(komunikator, pesan, dan komunikan) akan tetapi ada juga yang

menambahkan umpan balik atau feedback, dan saluran.4

a. Sumber

Sumber merupakan pengirim atau pembuat informasi.

Sumber biasa disebut dengan komunikator, pengirim, atau di

dalam bahasa Inggrisnya disebut sender, source, atau encoder.

Sumber bisa terdiri dari individu maupun kelompok.5 Seorang

komunikator bisa jadi mengetahui maupun tidak mengetahui siapa

yang akan menjadi penerima pesannya.6

Ketika seseorang ingin menjadi komunikator yang

efektif, maka ia harus berusaha untuk melakukan komunikasi baik

secara verbal maupun nonverbal dengan memahami budaya orang

lain. Akan tetapi kita juga harus mengantisipasi bahwasannya,

orang lain bisa saja tidak sengaja dalam melakukan komunikasi

yang sesuai dengan budaya kita baik secara verbal maupun

nonverbal.7

4 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 22.

5 Ibid, 24.

6 Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa,(Jakarta: Kencana, 2013), 17.

7 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya, (Bandug: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008), 5.

Page 35: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

29

b. Pesan

Pesan di dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan

message, content, atau information. Pesan merupakan sesuatu

yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima baik secara

langsung maupun dengan melalui media tertentu. Pesan, dapat

berisi tentang suatu informasi, ilmu pengetahuan, nasihat,

hiburan, dan lain sebagainya.8 Pesan dapat diterima atau

dirasakan oleh indra yang dapat ditujukan oleh banyak orang

ataupun hanya satu orang saja. 9

c. Media

Media yang dimaksudkan di sini adalah sebuah alat yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber ke penerima.

Saluran atau media komunikasi memiliki bermacam-macam

bentuk seperti halnya ketika terjadi komunikasi antar pribadi

pancaindralah yang sebagai media dalam penyampaian

komunikasi.

Selain indra manusia, terdapat juga saluran komunikasi

yakni seperti telepon, telegram, surat, yang dijadikan media

komunikasi.10

Akan tetapi, terkadang pesan juga membutuhkan

lebih dari satu saluran agar dapat mencapai sasarannya.11

8 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, 24.

9 Morissan, Teori Komunikasi Individu, 19-20.

10 Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, 26.

11 Morissan, Teori Komunikasi Individu,20.

Page 36: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

30

d. Penerima

Penerima merupakan seseorang atau pihak yang menjadi

sasaran dari pesan yang disampaikan oleh komunikator atau

sumber. Penerima juga bisa terdiri dari satu orang ataupun

kelompok. Penerima memiliki istilah lain seperti sasaran,

komunikan, atau di dalam bahasa Inggris disebut dengan reciver

atau audience. Adanya penerima merupakan akibat dari

keberadaannya sumber, tidak akan ada penerima jika tidak ada

sumber.

Penerima merupakan elemen penting dalam komunikasi,

pasalnya dialah sasaran dari komunikasi atau pesan yang

tersampaikan tadi. Jika suatu pesan tidak dapat diterima oleh

seorang komunikan (penerima), maka akan muncul berbagai

masalah yang menjadi akar perubahan baik pada pesan, sumber,

maupun saluran atau media.12

Penerima dan sumber dapat secara

langsung berhubungan dalam suatu situasi, akan tetapi dalam

kesempatan yang lain penerima pesan dan sumber dapat

dipisahkan oleh ruang dan waktu.13

12

Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, 26. 13

Morissan, Teori Komunikasi Individu,20.

Page 37: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

31

e. Tanggapan balik atau feedback

Feedback merupakan sebuah bentuk pengaruh yang

berasal dari komunikan. Akan tetapi saluran atau media dan pesan

juga dapat menjadi asal dari feedback tersebut.14

Feedback atau umpan balik terdiri dari dua jenis, yakni

umpan balik yang bersifat negatif dan umpan balik yang bersifat

positif. Umpan balik negatif akan mengubah sebuah proses

komunikasi atau bahkan dapat mengakhiri proses komunikasi itu

sendiri. Sedangkan umpan balik positif akan dapat mendorong

proses komunikasi tersebut lebih jauh.15

3. Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan langkah mulai dari

menciptakan informasi sampai kepada pemahaman komunikan

terhadap informasi tersebut. Esensi di dalam proses komunikasi

adalah agar memperoleh kesamaan dalam pemahaman makna di

antara orang-orang yang terlibat di dalamnya.

14

Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, 27. 15

Morissan, Teori Komunikasi Individu, 24.

Page 38: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

32

Langkah dalam proses komunikasi, pada aplikasinya

dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Langkah pertama, yakni merupakan ide atau gagasan yang

dibuat oleh sumber atau komunikator.

b. Langkah kedua, proses encoding.

Encoding adalah proses merubah ide atau gagasan

tersebut oleh komunikator menjadi berbagai lambang atau

simbol komunikasi yang memiliki arti atau makna dan dapat

dikirimkan atau disampaikan.16

Dalam proses komunikasi,

16

Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi, (Yogyakarta:

MedPress, 2009), 8.

IDE

ENCODING

PENGIRIM

DECODING

BALIKAN

Page 39: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

33

encoding dapat berlangsung sekali ataupun juga dapat terjadi

berkali-kali.

Seseorang ketika mengobrol secara tatap muka, maka

di sana terjadi proses encoding yang berlangsung sekali ketika

komunikator melakukannya terhadap fikirannya ke dalam

kata-kata. Berbeda ketika seseorang berkomunikasi melalui

telepon, proses encoding terjadi dua kali yakni ketika

komunikator melakukan encoding terhadap fikirannya

kemudian ketika pesawat telepon melakukan encoding pada

gelombang suara yang yang diucapkan oleh komunikator.17

c. Langkah ketiga, pesan yang telah melalui proses encoding

tersebut kemudian dikirim atau disampaikan melalui media

yang sesuai dengan lambang atau simbol komunikasi,

kemudian ditujukan kepada komunikannya.

d. Langkah keempat, proses decoding

Decoding merupakan proses penafsiran pesan yang

telah diterima oleh komunikan sesuai dengan persepsinya

untuk mengartikan pesan tersebut.18

Decoding adalah kegiatan

untuk menerjemahkan pesan-pesan fisik menjadi sebuah

bentuk sehingga memiliki arti bagi penerima.

Decoding dapat berlangsung sekali maupun berkali-

kali. Ketika seseorang membaca buku, maka ia melakukan satu

17

Morissan, Teori Komunikasi Individu, 18. 18

Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen, 8.

Page 40: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

34

kali decoding terhadap pesan yang ada dalam buku tersebut,

akan tetapi ketika ia membaca buku sambil mendengarkan

radio, maka ia sedang melakukan dua decoding secara

bersamaan yakni visual dan audio.19

e. Langkah kelima, ketika pesan telah berhasil didecoding, maka

akan terdapat feedback dari komunikan dengan mengirim

kembali pesan tersebut kepada komunikator.20

4. Tujuan Komunikasi

Setidaknya, terdapat lima tujuan di dalam komunikasi

manusia, yakni sebagai berikut:

1) Untuk memengaruhi orang lain

2) Untuk mengelola atau membangun sebuah relasi

3) Menemukan berbagai perbedaan dalam jenis pengetahuan

4) Untuk membantu orang lain.

5) Untuk bermain atau bergurau

Komunikasi dapat berkembang melalui motivasi untuk

menghasilkan sesuatu yang diharapkan oleh komunikan.

Maknanya, tujuan tersebut perlu memperhatikan rencana

komunikasi dalam berinteraksi.

19

Morissan, Teori Komunikasi Individu, 22. 20

Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen, 8.

Page 41: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

35

Kategori lain menyebutkan bahwa, manusia menjalani

komunikasi dengan tujuan sebagai berikut:

a. Tujuan utama : Mengirimkan pesan, menerima pesan,

menginterpretasi pesan, merespon pesan secara tepat dan jelas,

bertukar informasi.21

b. Tujuan pendukung : untuk meneliti atau mengoreksi sebuah

informasi, memberikan kepuasan dan kesenangan berdasarkan

informasi atau pesan. 22

5. Dampak Komunikasi

Aktifitas komunikasi, dapat dipastikan semuanya memiliki

dampak atau efek. Pada konsep komunikasi paradigmatik

menyebutkan bahwasannya komunikasi adalah sebuah pola yang

terdiri dari komponen atau unsur serta memiliki dampak-dampak

tertentu. Pola-pola komunikasi yang memiliki dampak diantaranya

adalah penerangan, penyuluhan, kampanye, propaganda,

pendidikan, pemutaran film/ video, acara radio/ televisi, dan

diplomasi.23

21

Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana, 2011),128. 22

Ibid., 129. 23

Suprapto, Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi, 12.

Page 42: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

36

Terdapat tiga dampak dalam proses komunikasi,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Dampak Kognitif

Dampak kognitif adalah ketika seorang komunikan

menjadi tau atau meningkat secara intelektualnya. Tujuan

komunikator hanya berkisar untuk mengubah pikiran dari

komunikan. Pesan yang disampaikan di sini, ditujukan pada

pikiran komunikan.

b. Dampak Afektif

Dampak afektif di sini memiliki kadar yang lebih

tinggi dibandingkan dengan dampak kognitif, yakni tujuannya

bukan hanya agar seorang komunikan tahu, akan tetapi juga

dapat tergerak hatinya sehingga akan timbul perasaan sedih,

gembira, iba, terharu, marah, dan lain sebagainya.

c. Dampak Behavioral

Merupakan dampak yang timbul pada komunikan

dalam bentuk tindakan, kegiatan, atau perilaku. Dampak

behavioral memiliki kadar yang paling tinggi di antara dampak

lainnya. 24

24

Henny Kustini, Communication Skill, (Sleman: CV Budi Utama, 2017) 12-13.

Page 43: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

37

6. Komunikasi Nonverbal

a. Pengertian

Komunikasi nonverbal merupakan sebuah bentuk

komunikasi yang dalam penyampaiannya tidak menggunakan

kata-kata.25

Cakupan dari komunikasi nonverbal adalah semua

isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan

Richard E. Porter dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktik oleh Marhaeni Fajar mengungkapkan bahwasannya

komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali

rangsangan verbal) dalam suatu komunikasi, yang dihasilkan

oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, serta

memiliki nilai pesan potensial bagi penerima maupun

pengirim.26

Studi yang dilakukan oleh Albert Mehrabian di dalam

buku Komunikasi Dalam PAUD oleh Desiani Natalina dan

Gilar Gandana mengungkapkan bahwa, tingkat kepercayaan

dari sebuah pembicaraan seseorang hanya 7% bersal dari

komunikasi verbal, 38% berasal dari vokal suara, dan 55% dari

ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa, ketika terdapat

sebuah pertentangan antara apa yang diucapkan dengan

25

Desiani Natalina, dan Gilar Gandana, Komunikasi Dalam PAUD, (Tasikmalaya: Ksatria

Siliwangi, 2017),, 66. 26

Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik,(Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2009),

52.

Page 44: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

38

perilakukanya, maka seseorang akan cenderung lebih

membercayai hal-hal yang bersifat nonverbal. 27

b. Bentuk Komunikasi Nonverbal

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk dari komunikasi

nonverbal :

1) Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh dapat berupa raut wajah, tatapan

mata, gerak tangan, gerak kepala, gerak gerik pada tubuh

dapat mengungkapkan isi hati, perasaan, kehendak, isi

pikiran, dan sikap seseorang.

2) Tanda

Tanda dalam komunikasi non verbal menjadi

pengganti dari kata-kata. Seperti rambu-rambu, aba-aba

dalam olah raga, bendera, dan lain-lain.

3) Tindakan/perbuatan

Tindakan di sini tidak sertamerta digunakan

untuk menggantikan kata-kata, akantetapi juga

menghantarkan makna. Misalkan menutup pintu dengan

keras, menggebrak meja dalam percakapan.

4) Objek

Merupakan bentuk komunikasi yang tidak

menggantikan kata-kata akan tetapi dapat menghantarkan

27

Gandana, Komunikasi Dalam PAUD, 69.

Page 45: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

39

makna. Misalkan aksesoris, berdandan, kendaraan,

hadiah.28

5) Vokalik

Vokalik merupakan bentuk komunikasi nonverbal

berupa suara yang bukan dalam bentuk kata-kata akan

tetapi diciptakan dalam proses pengucapan pesan selain

kata-kata. Istilah lainnya adalah “vokalika” atau

“parabahasa”.29

Vokalik dapat berupa kecepatan berbicara,

tertawa, batuk, sengau, tinggi rendahnya suara, irama,

berhenti, bahkan keheningan.

Penggunaan isyarat ini pada bahasa tertulis dapat

dilakukan pada tampilan visual dari materi tertulis. Seperti

penggunaan huruf capital dapat diartikan dengan berteriak,

tanda-tanda emosi (emotikon dan emoji) juga sangat

berguna dalam pesan tertulis. Isyarat ini dapat

memengaruhi cara berfikir terhadap seseorang dan

berhubungan dengan penulis.30

c. Tujuan Komunikasi Nonverbal

Meskipun berdiri sendiri, akan tetapi komunikasi

verbal sering memiliki kaitan dengan komunikasi nonverbal.

28

Ibid., 67. 29

Nofrion, Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori Dan Konsep Komunikasi Dalam

Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2016 ), 96. 30

Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart terj. Ibnu Hamad, Komunikasi Dan Perilaku

Manusia, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013), 117.

Page 46: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

40

Komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan karena seringnya

penggabungan di antara keduanya dalam suatu situasi.

Berikut ini merupakan enam tujuan dari penggunaan

komunikasi nonverbal yang diungkapkan oleh Thil dan Bovee

dalam Excellent in Business Communication :

a. Memberikan atau menyediakan informasi.

b. Mengatur alur percakapan.

c. Mengekspresikan emosi.

d. Memberi sifat, menentang, melengkapi, atau

mengembangkan pesan-pesan verbal.

e. Mempersuasi, atau mengendalikan orang lain.

f. Mempermudah tugas-tugas khusus, semisal memberikan

contoh dengan cara mengayunkan tongkat golf yang baik

dan benar.31

d. Fungsi Komunikasi Nonverbal

Kecuali dari hakikatnya dapat menyampaikan makna,

komunikasi nonverbal memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Melengkapi komunikasi verbal

Misalkan, ketika kita menyapa teman kita yang

datang dengan berkata “selamat datang” sembari

memberikan senyuman kemudian menepuk pundaknya.32

31

Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2006), 10. 32

Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal Dan Intrapersonal,(Yogyakarta:

Penerbit Kansius, 2003), 27.

Page 47: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

41

2) Menekan komunikasi verbal

Misalkan, ketika kita tidak setuju dengan pendapat

rekan kita ketika sedang melakukan diskusi dengan berkata

“saja tidak setuju” sembari menggebrak meja.

3) Membesar-besarkan komunikasi verbal

Misalkan, setelah melihat pameran pesawat

terbang, kita bercerita tentang ukurannya yang super besar

dan superpersonik kecepatan terbangnya dengan berkata

“kapal terbang itu ukurannya sangat besar sekali, dan

cepaaaaat sekali” sembari dengan melebarkan tangan dan

menukik nukikkan ke atas dan ke bawah.

4) Melawan komunikasi verbal

Misalkan, ketika teman kita sedang marah

kemudian kita bertanya kepadanya “kamu marah ya?”

kemudian ia menjawab “aku tidak marah” dengan

memberikan ekspresi wajah masam dan telinga yang merah

membara.

5) Meniadakan komunikasi verbal

Misalkan, ketika kita dimintai uang secara paksa.

Kemudian kita mengeluarkannya dari saku dengan berkata

“ini uangnya!” sembari memasukkan kembali uang tersebut

kedalam saku.33

33

Ibid, 28.

Page 48: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

42

B. Emoji

1. Pengertian Emoji

Emoji menurut editor Oxford Dictionary merupakan sebuah

ikon digital atau gambar kecil uang dipergunakan untuk

mengekspresikan emosi atau ide di dalam komunikasi elektronik.

Secara etimologis, istilah emoji merupakan pinjaman kata dari bahasa

Jepang yakni berasal dari kata e yang bermakna “gambar” dan moji

yang bermakna “huruf, katakter”. Kemiripan dengan kata emotikon

yang berasal dari bahasa Inggris membuat pengguna lebih mudah

untuk mengingatnya. Meskipun terdapat perbedaan yakni emotikon

berasal dari kata emotion dan icon yang memiliki definisi ekspresi

wajah yang terdiri dari karakter papan ketik.34

Simbol emoji berbeda dengan emotikon di mana emoji dibuat

sekitar tahun 1998 oleh pekerja perusahaan telekomunikasi Jepang

yang bernama Shigetaka Kurita dengan mengadaptasi gaya manga

yang menarik secara visual untuk menggantikan gaya emotikon yang

lebih grafis.35

Emoji semakin populer digunakan karena menjadi

pengantar ekpresi atau emosi dari penggunanya. 36

Berdasarkan pemaparan di atas menyebutkan bahwa

penggunaan emoji dapat menggantikan ekspresi dari penggunanya

34

Fathur Rokhman dan Surahmat, Linguistik Disruptif Pendekatan Kekinian Memahami

Perkembangan Bahasa. (Jakarta: Bumi Aksara, 2019) 128. 35

Marcel Danesi, The Semiotic Of Emoji : The Rise Of Visual Language In The Age Of

Internet, (London: Bloomsbury,2016), 2. 36

Norwati Mohd Zain dan Hishamudin Isam, “Emoji dan Ekspresi Emosi Di Kalangan

Komuniti Siber”, PENDETA Journal Of Malay Language, Education And Literature,Vol. 10,

2019, 22.

Page 49: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

43

yang merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Sehingga bisa

dikatakan emoji juga merupakan suatu pesan nonverbal yang biasa

mengiringi pesan teks dalam komunikasi.

2. Jenis-Jenis Emoji Dalam Media Whatsapp

Terdapat berbagai jenis emoji di dalam media whatsapp yang

dapat dipergunakan oleh penggunanya. Jenis-Jenis emoji yang terdapat

di dalam media whatsapp adalah sebagai berikut:

a. Emoji smiley dan orang (smileys and people)

Page 50: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

44

Gambar 2.1 Emoji Smileys and People.

37

b. Emoji hewan dan alam (animals and nature)

37

Screenshoot aplikasi whatsapp.

Page 51: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

45

Gambar 2.2 Emoji animals and nature.

38

c. Emoji makanan dan minuman (food and drink)

Gambar 2.3 Emoji food and drink.

39

d. Emoji aktifitas (activity)

38

Ibid. 39

Ibid.

Page 52: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

46

Gambar 2.4 Emoji activity.40

e. Emoji perjalanan dan tempat (travel and places)

Gambar 2.5 Emoji travel and places.

41

f. Emoji objek (objects)

40

Ibid. 41

Ibid.

Page 53: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

47

Gambar 2.6 Emoji objects.

42

g. Emoji simbol (symbols)

42

Ibid.

Page 54: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

48

Gambar 2.7 Emoji symbols.43

h. Emoji bendera (flags)

Gambar 2.8 Emoji flags.

44

43

Ibid. 44

Ibid.

Page 55: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

49

C. Pembelajaran Daring

1. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring sangat dikenal oleh masyarakat dengan

istilah pembelajaran online (digital learning) atau juga sangat umum

disebut dengan istilah pembelajaran jauh (learning distance).

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang antara pengajar

dengan yang diajar tidak melakukan tatap muka secara langsung

melainkan sebuah pembelajaran yang dilakukan di dalam jaringan.

Isman di dalam buku Konsep Pembelajaran Daring Berbasis

Pendekatan Ilmiah oleh Anggota IKAPI menyatakan bahwasannya,

pembelajaran daring merupakan sebuah proses pembelajaran yang

memanfaatkan jaringan internet di dalamnya.45

Sedangkan menurut

Meidawati, dkk, pembelajaran daring dapat didefinisikan sebagai

sebuah pendidikan formal yang peserta didik dengan guru

(instrukturnya) berada di lokasi yang berbeda sehingga membutuhkan

sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya

serta sumberdaya yang diperlukan di dalamnya sehingga pembelajaran

daring dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja bergantung

kepada alat pendukung yang dipergunakan.46

45

Anggota IKAPI, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah,

(Purwodadi: CV Sarnu Untung, 2020) 2. 46

Ibid., 2-3.

Page 56: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

50

2. Whatsapp sebagai Media Pembelajaran Daring

Whatsapp adalah sebuah media sosial yang dapat diakses

melalui smartphone yang merupakan salah satu aplikasi chatting.

Whatsapp adalah aplikasi pesan instan yang memiliki fungsi untuk

mengirim dan menerima pesan. Berbeda dengan sms dan telepon

selular, whatsapp tidak menggunakan biaya pulsa melainkan

menggunakan paket data internet baik jaringan dengan koneksi 3G,

4G, maupun menggunakan wifi.47

Sejak kemunculannya, media whatsapp ini menjadikan

penggunanya seperti berkomunikasi dalam dunia nyata. Beberapa

komunikasi yang dapat dilakukan melalui media whatssapp adalah

sebagai berikut:

a. Chatting merupakan komunikasi yang dilakukan dengan saling

mengirimkan pesan dalam teks atau tulisan.

b. Voice Note merupakan sebuah pesan dalam bentuk suara. Pengguna

hanya perlu merekam suara mereka kemudian dikirimkan.

c. Calling merupakan panggilan atau percakapan seperti ketika

seseorang sedang melakukan telepon.

d. Video call komunikasi seperti telepon yang memungkinkan

pengguna untuk berkomunikasi dengan melihat lawan bicaranya.

e. Status merupakan vitur yang memungkinkan penggunanya untuk

membuat status baik dalam bentuk tulisan, gambar, video, maupun

47

A Andjani, IA Ratnamulyani, AA Kusumadinata, “Penggunaan Media Komunikasi

Whatsapp Terhadap Efektifitas Kinerja Karyawan”, Jurnal Komunikatio, Vol, 4, No. 1, April

2018, 43.

Page 57: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

51

suara. Status pada media whatsapp ini bersifat sementara yakni

karena hanya dapat dilihat selama 24 jam.48

48

Afina Amna, “Whatsapp Dan Konsep Jarak Sosial Baru di Masyarakat”, Jurnal Ilmu

Komunikasi, Vol. 1, No. 2, November 2018, 138.

Page 58: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

52

BAB III

PAPARAN DATA

TUJUAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN EMOJI DALAM

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DARING

A. Deskripsi Subjek, Objek, dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

a. Informan 1

Nama : Mayrina Eka Prasetyo Budi, S.Psi.,

M.Psi., Psi.

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 11 April 1983.

Profesi : Dosen dan Psikolog.

Status di IAIN Ponorogo : Dosen PNS.

Riwayat Pendidikan :S1 Psikologi Universitas Negeri

Malang S2 Magister Profesi

Psikolog UNPAD Bandung.

Sebagai dosen pengampu mata kuliah keterampilan komunikasi

konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), semester

lima, tahun ajar 2020/2021. 1

b. Informan 2

Nama : Harisa Matsna Nur Hamidah.

Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 25 September 2000.

1 Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021.

Page 59: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

53

Jurusan-Kelas :Bimbingan Penyuluhan Islam -

Kelas “B”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.2

c. Informan 3

Nama : Octavia Ammar Rodiana.

Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 8 Oktober 2000 .

Jurusan-Kelas : Bimbingan Penyuluhan Islam -

Kelas “A”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.3

d. Informan 4

Nama : Arma’ruf Hidayah.

Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 16 Mei 1998.

Jurusan-Kelas : Bimbingan Penyuluhan Islam -

Kelas “B”.

Angkatan : 2018.

2 Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

3 Hasil Wawancara Octavia Ammar Rodiana, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 60: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

54

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.4

e. Informan 5

Nama : Fatimah Burujim Musyayadah

Tempat, Tanggal Lahir : Ponorogo, 9 Januari 2000

Jurusan-Kelas :Bimbingan Penyuluhan Islam - Kelas

“B”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.5

f. Informan 6

Nama : Karimatus Sholihah

Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 15 Februari 2000

Jurusan-Kelas :Bimbingan Penyuluhan Islam - Kelas

“B”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.6

4 Hasil Wawancara Arma’ruf Hidayah, pada Jum’at, 25 Desember 2020..

5 Hasil Wawancara Fatimah Burujim Musyayadah, pada Senin, 15 Februari 2021.

6 Hasil Wawancara Karimatus Sholihah, pada Senin, 15 Februari 2021.

Page 61: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

55

g. Informan 7

Nama : Catur Langgeng Pribadi

Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 02 April 2000

Jurusan-Kelas :Bimbingan Penyuluhan Islam - Kelas

“B”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.7

h. Informan 8

Nama : Muhammad Isnaini Muttaqim

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 6 Maret 2020

Jurusan-Kelas :Bimbingan Penyuluhan Islam - Kelas

“B”.

Angkatan : 2018.

Sebagai mahasiswa penerima mata kuliah keterampilan

komunikasi konseling jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI), semester lima, tahun ajar 2020/2021.8

7 Hasil Wawancara Catur Langgeng Pribadi, pada Minggu, 14 Februari 2021.

8 Hasil Wawancara Muhammad Isnaini Muttaqim, pada Minggu, 14 Februari 2021.

Page 62: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

56

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah tentang apasaja yang menjadi

tujuan dari Mayrina Eka Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji

sebagai bentuk komunikasi nonverbal pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah keterampilan komunikasi konseling

melalui media whatsapp. Selain itu juga dampak apa saja yang yang

dirasakan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai komunikator dan

dampak apa saja yang dirasakan oleh mahasiswa sebagai komunikan

dalam penggunaan emoji pada proses komunikasi pembelajaran

daring mata kuliah keterampilan komunikasi konseling.

3. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Profil dan Sejarah Singkat Berdirinya IAIN Ponorogo

Penelitian ini berlokasi di Institut Agama Islam Negeri

Ponorogo yang beralamatkan di Jalan Pramuka No. 156,

Ronowijayan, Kabupaten Ponorogo untuk kampus satu dan Jalan

Puspitajaya, Desa Pintu, Kecamatan Jenangan, Kabupaten

Ponorogo untuk kampus 2.

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo berdiri tidak

terlepas dari didirikannya Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA)

pada tanggal 1 Februari tahun 1968 atas ide KH. Chozin Dawoedy.

Kemudian, akademi ini dinegerikan pada tanggal 12 Mei 1970

yang semulanya Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA) menjadi

Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel. Setelah itu, pada

Page 63: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

57

tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) dan pada tahun 2016 menjadi Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) dengan predikat akreditasi B.9

b. Visi IAIN Ponorogo

Visi Institut Agama Islam Negeri Ponorogo adalah

“Sebagai Pusat Kajian Dan Pengembangan Ilmu Keislaman Yang

Unggul Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani”

c. Misi IAIN Ponorogo

1) Menghasilkan sarjana di bidang ilmu-ilmu keislaman yang

unggul dalam kajian materi dan penelitian.

2) Menghasilkan sarjana yang mampu mewujudkan civil society.

3) Menghasilkan sarjana yang berkarakter dan toleran.

d. Tujuan IAIN Ponorogo

1) Memberikan akses pendidikan tinggi keislaman kepada

masyarakat dengan tata kelola yang baik.

2) Menyiapkan human resources yang terdidik.

3) Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

yang berkualitas.10

9 https://iainponorogo.ac.id/sejarah-singkat/, diakses pada Jumat, 8 Januari 2021 pada

pukul 12..00 WIB. 10

https://iainponorogo.ac.id/tentang-kami/visi-dan-misi/, diakses pada Jumat, 8 Januari

2021 pada pukul 12..00 WIB.

Page 64: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

58

B. Deskripsi Data Umum

1. Proses Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi.

Mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling merupakan

sebuah mata kuliah yang memiliki bobot 3 SKS. Mata kuliah ini

disampaikan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi secara daring selama

satu semester kepada mahasiswa semester lima jurusan Bimbingan

Penyuluhan Islam (BPI) pada tahun 2020 yang berjumlah 63

mahasiswa yakni terdiri dari dua kelas yaitu BPI “A” dengan jumlah

32 orang mahasiswa dan BPI “B” dengan jumlah 31orang

mahasiswa.

Mata kuliah tersebut terjadwal di hari yang sama yakni

seminggu sekali pada hari Selasa, hanya saja terdapat perbedaan jam

masuk perkuliahan yaitu pukul 08.40-10.20 untuk kelas BPI “A” dan

pada pukul 07.00-08.40 untuk kelas BPI “B”. Seperti yang dijelaskan

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai berikut :

Jadi, untuk keterampilan komunikasi konseling ini ada 3 SKS

dan diberikan kepada mahasiswa BPI (Bimbingan

Penyuluhan Islam) di semester lima dan untuk harinya di hari

yang sama hari Selasa, hanya beda jam yang kelas BPI “B” di

jam 07.00-08.40, kalau untuk kelas satunya BPI “A” di hari

Selasa juga di jam 08.40 sampai jam 10.20.11

Mekanisme perkuliahan yang dilaksanakan dalam mata

kuliah keterampilan komunikasi konseling ini tidak lepas dari proses

kesepakatan antara dosen dengan mahasiswanya. Terdapat beberapa

11

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021.

Page 65: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

59

poin penting yang memang harus dipatuhi dan diterapkan di dalam

perkuliahan ini, yakni sebagai berikut:

a. Absensi dilakukan 15 menit sebelum perkuliahan dimulai, apabila

terlambat maka mahasiswa diharuskan untuk melaksanakan

absensi di akhir perkuliahan agar tidak mengganggu proses

diskusi atau presentasi yang sedang berlangsung. Absensi

dilakukan dengan mengisi list presensi atau daftar hadir yang

telah dikirimkan oleh dosen.

b. Tugas yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa yakni membuat

makalah yang dengan tema yang telah dibagikan serta harus

dijelaskan atau dipresentasikan kepada teman satu kelasnya dalam

forum grup perkuliahan yakni melalui media whatsapp. Presentasi

tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal penugasan yang telah

ditentukan

c. Aspek penilaian pada mata kuliah keterampilan komunikasi

konseling ini berupa presensi atau kehadiran mahasiswa dalam

perkuliahan, kedisiplinan, pengumpulan tugas, melaksanakan atau

mengerjakan UTS, dan UAS.

Mayrina Eka Prasetyo Budi memberikan penjelasan

sebagaimana berikut ini:

Untuk proses kuliah yang berjalan mekanisme terkait dengan

kesepakatan dengan mahasiswa. Jadi meskipun secara online

atau daring tetap terkait dengan beberapa poin penting di sana

saya sepakati juga dengan mahasiswa. Termasuk mereka

Page 66: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

60

masuk jam berapa dengan toleransi keterlambatan berapa

menit, itu pun juga saya berlakukan artinya ketika mereka

presensi sebelum mereka nantinya membahas satu topik

bahasan maka mereka pun presensi secara tertulis artinya

mereka mencatatkan nama mereka di list presensi itu lima

belas menit sebelum perkuliahan dimulai dan lebih dari jam

itu maka mereka nanti kalau hadir bisa presensi di akhir

perkuliahan supaya tidak mengganggu proses diskusi yang

berjalan di kelas begitu. Termasuk penilaiannya apa saja baik

kehadiran, kedisiplinan, kemudian juga berkaitan dengan

tugas yang harus dikerjakan dan saya tidak memberikan

banyak tugas. Jadi untuk satu semester hanya satu tugas yang

saya berikan yakni membuat makalah kemudian mahasiswa

menjelaskan isi dari makalah mereka, dan makalah mereka

itu berkaitan dengan mikro konseling yakni keterampilan

yang harus dimiliki dalam melakukan proses konseling. Jadi

masing-masing kelompok dapat satu teknik mikro konseling

yang mereka harus lakukan adalah membuat makalah

kemudian menjelaskan kepada temen-temennya sampai

memberikan contoh bagaimana teknik itu mereka lakukan.

Jadi itu terkait dengan tugas untuk mahasiswa, ada presentasi,

UTS, kemudian juga ada UAS.12

2. Media Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi.

Mayrina Eka Prasetyo Budi dan mahasiswanya menggunakan

google classroom dan aplikasi whatsapp sebagai media untuk

melaksanakan pembelajaran maupun berkomunikasi selama

melakukan proses pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling. Seperti yang dijelaskan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut:

Berkaitan dengan pilihan, akhirnya menggunakan google

classroom dan whatsapp itu berdasarkan melihat kondisi kita

semua, melihat kondisi mahasiswa yang memang kita tidak

bisa memaksa karena memang kita menginginkan semuanya

bisa hadir dan bisa mengikuti perkuliahan.13

12 Ibid.

13 Ibid.

Page 67: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

61

Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh Harisa Matsna

Nur Hamidah yang merupakan salah satu mahasiswa BPI kelas “A”

yang ia ampu dalam mata kuliah tersebut : “Menggunakan whatsapp

dan google classroom kalau google classroom itu hanya untuk

mengirimkan tugas, UTS, dan UAS”.14

Media whastapp dan google classroom digunakan karena

dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Seperti yang di jelaskan oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi: “Jadi untuk perkuliahan kita selama

pandemi ini memang tidak seperti biasanya. Jadi aktifitas yang

biasanya tatap muka secara langsung secara offline berganti aktifitas

secara online”.15

Mayrina Eka Prasetyo Budi juga menambahkan bahwasannya

terdapat beberapa media yang hendak dipakai seperti penggunaan e-

learning yang diharapkan oleh kampus, akan tetapi karena banyak

yang memakai atau memanfaatkan sehingga mengakibatkan servernya

down dan tidak dapat dipergunakan. Selain itu mahasiswa juga tidak

menghendaki pemakaian aplikasi zoom karena beberapa hal.

Media apa saja yang di gunakan sebagai sarana pembelajaran

di sini, Mayrina Eka Prasetyo Budi mempertimbangkan berbagai

kondisi yang dihadapi oleh mahasiswanya seperti adanya kendala

sinyal maupun kuota data karena memang mahasiswa telah kembali

ke tempatnya masing-masing. Sehingga pemilihan media whatsapp

14

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020. 15

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021.

Page 68: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

62

dan google classroom merupakan kesepakatan antara mahasiswa

dengan dosen.

Pernyataan tersebut di paparkan oleh penjelasan Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut:

Untuk memastikan perkuliahannya bisa berjalan memang

saya sendiri dengan melihat kondisi mahasiswa ya, artinya

kondisi mahasiswa yang sudah kembali ke tempat masing-

masing, ada yang di daerah yang bagus secara sinyal

mungkin di kota, ada juga di plosok desa yang jauh hingga

kesulitas sinyal ataupun kuota dan sebagainya. Akhirnya

memang mahasiswa sendiri yang meminta untuk

menggunakan aplikasi yang memang mudah bagi mereka

yang bisa mengikuti perkuliahan, dan pilihannya google

classroom kemudian juga whatsapp begitu. Kalau zoom

mahasiswa sudah menolak sejak awal, artinya mereka sudah

tidak mau dalam tanda petik mereka tidak secara langsung

mengatakan tidak mau tapi mengatakan kalau zoom itu

begini, begini, dan begini.16

Hal tersebut juga diperkuat oleh penjelasan Harisa Matsna

Nur Hamidah sebagai berikut: “Kan teman-teman ku itu banyak yang

di gunung dan tidak ada sinyal jadi kalau pakai zoom atau google

clasroom, itu jarang ada yang mau jadi, kesepakatan awal kuliah itu

pakai whatsapp”.17

Berikut merupakan media yang digunakan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi dan mahasiswanya selama melakukan pembelajaran

daring.

16

Ibid. 17

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 69: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

63

Gambar 3.1 Media whatsapp dan googleclasroom yang digunakan

dalam pembelajaran daring.18

3. Proses Komunikasi Pembelajaran Daring Mata Kuliah

Keterampilan Komunikasi Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi M.Psi.

Komunikasi yang dilakukan dalam pembelajaran daring

mata kuliah keterampilan komunikasi konseling adalah dengan

melakukan komunikasi secara tertulis melalui chat media whatsapp

dengan menambahkan emoji-emoji di dalamnya serta menggunakan

voice note untuk penyampaian beberapa contoh dari materi tertentu.

Mayrina Eka Prasetyo Budi tidak dapat melakukan komunikasi secara

18

Dokumentasi Hasil Screenshoot aplikasi whatsapp dan google classroom oleh

Arma’ruf Hidayah.

Page 70: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

64

tatap muka baik secara langsung maupun virtual karena sebab-sebab

yang sudah dijelaskan di dalam poin sebelumnya. Hal tersebut di

jelaskan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai berikut:

Proses komunikasi dilakukan dengan memakai whatsapp jadi

menggunakan bahasa tulis meskipun saya juga menggunakan

voicenote kita lebih banyak bahasa tulis. Memang pada

akhirnya pilihannya adalah tidak haya sebatas bahasa tulis ya,

karena kalau bahasa tulis itu kan sifatnya netral dalam artian

tidak cukup bisa untuk mengekspresikan apa yang ingin kita

ekspresikan begitu, sehingga pada akhirnya saya

menggunakan emoji itu salah satu cara untuk mensuasanakan

beberapa hal yang ingin saya suasanakan di kelas sehingga

akhirnya ini yang sering saya pakai.19

Hal tersebut juga dijelaskan oleh Harisa Matsna Nur

Hamidah sebagai berikut: ”Salah satunya kan biasanya kalau presensi

kan ada bunga-bunga terus ada senyum”.20

19

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021. 20

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 71: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

65

Contoh dari proses komunikasi yang di lakukan oleh Mayrina

Eka Prasetyo Budi adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Proses komunikasi pembelajaran daring menggunakan

emoji.21

C. Deskripsi Data Khusus

1. Tujuan Penggunaan Emoji Pada Proses Komunikasi

Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan Komunikasi

Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi Melalui Media

Whatsapp.

Terdapat beberapa tujuan yang menjadikan Mayrina Eka

Prasetyo Budi menggunakan emoji pada proses komunikasi

pembelajaran daring mata kuliah keterampilan komunikasi konseling

yang di lakukan.

21

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah.

Page 72: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

66

Mayrina Eka Prasetyo Budi menjelaskan bahwasannya emoji

di sini dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mentransfer

energi positif kepada mahasiswanya.22

Seperti yang dipaparkan oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi berikut ini:

Untuk bisa mensuasanakan perkuliahan dengan suasana yang

menyenangkan suasana yang mereka pun juga memiliki

sebuah transfer energi positif, salah satu cara yang bisa

dilakukan adalah dengan memberikan nuansa-nuansa tidak

hanya secara tertulis tapi dengan menggunakan emoji.23

Mayrina Eka Prasetyo Budi juga menambahkan bahwa selain

untuk menjadikan suasana perkuliahan yang menyenangkan, emoji di

sini digunakan untuk menjadikan suasana perkuliahan yang lebih

santai sehingga proses komunikasi dan proses pembelajaran tersebut

dapat berjalan lebih enak. Seperti yang dijelaskan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut:

Sejatinya emoji itu kan bentuk gambar yang mewakili

ekspresi wajah, macam-macam, buah-buahan dan hewan, dan

itu lebih bisa untuk mewakili, dan lebih bisa mensuasanakan

santai. Misalkan ketika saya Tanya karena kuliah jam tuju

ya, apakah ada yang belum makan pagi, ada yang belum

sarapan lha itu kan saya bisa menggunakan emoji disitu, dan

juga nuansanya lebih nyaman ya lebih enak untuk proses itu

berjalan, jadi tidak terlampau serius meski saya agak serius

orangnya. Sehingga menjadikan mereka senang dan hadir di

dalam perkuliahan.24

22

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021. 23

Ibid. 24

Ibid.

Page 73: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

67

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan riwayat history chat

dalam forum grup kelas aplikasi whatsapp sebagai berikut:

Gambar 3.3 Emoji pengiring

pesan tulis menjadikan suasana

kelas lebih menyenangkan.25

Perkuliahan yang diharapkan oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi dengan adanya emoji dalam proses komunikasi yang ia lakukan

adalah perkuliahan yang menyenangkan, sehingga dapat menjadikan

mahasiswanya semangat dalam mengikuti perkuliahan tersebut. Hal

tersebut dijelaskan oleh Mayrina Eka Prasetyo sebagai berikut:

Untuk mensuasanakan agar perkuliahan bisa menyenangkan

bagi mahasiswa. Karena jika menyenangkan itu tidak ada

maka, mahasiswa tidak akan semangat untuk hadir dalam

perkuliahan. Salah satu cara agar menyenangkan adalah

25

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah.

Page 74: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

68

dengan menggunakan komunikasi yang dibantu dengan

menggunakan emoji begitu.26

Mayrina Eka Prasetyo Budi menjelaskan bahwasannya ia

ingin menjadikan mahasiswanya merasa dirinya menyenangkan

melalui komunikasi dengan menggunakan emoji, sehingga dari sana

nanti dapat timbul kedekatan meski tidak dapat bertemu secara

langsung.27

Hal tersebut dinyatakan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi

sebagaimana berikut ini:

Sehingga sebetulnya lebih kesana dorongannya ya,

bagaimana menjadikan mahasiswa itu merasakan bahwa saya

itu orang yang menyenangkan dalam artian mereka bisa

merasa dekat meskipun tidak bertemu secara langsung.

apalagi untuk beberapa kelas adalah kelas yang belum pernah

saya masuki belum pernah saya ajar.28

Mayrina Eka Prasetyo Budi menginginkan mahasiswanya

mengetahui ekspresi yang ingin ia tunjukkan melalui emoji. Pasalnya,

Mayrina Eka Prasetyo Budi merasa bahwasannya komunikasi verbal

secara tertulis saja tidak cukup bisa untuk mengekspresikan apa yang

ingin ia ekspresikan. Seperti yang diungkapkan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut:

Memang pada akhirnya memang pilihannya adalah tidak

hanya sebatas bahasa tulis ya, karena kalau bahasa tulis itu

kan sifatnya netral dalam artian tidak cukup bisa untuk

mengekspresikan apa yang ingin kita ekspresikan begitu,

sehingga pada akhirnya saya menggunakan emoji itu.29

26

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021. 27

Ibid. 28

Ibid. 29

Ibid.

Page 75: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

69

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil screenshoot history

percakapan whatsapp sebagai berikut:

Gambar 3.4 emoji untuk mengekspresikan emosi

30

Mayrina Eka Prasetyo Budi menggunakan emoji dengan

tujuan agar mahasiswanya dapat memahami isi pesan yang di

sampaikan, terutama ketika ia ingin berhati-hati pada saat menegur

mahasiswanya agar tidak merasa tersinggung, sehingga dapat tercapai

persepsi yang sama antara Mayrina Eka Prasetyo Budi dengan

mahasiswanya. Seperti penjelasan yang dipaparkan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut:

Seperti ketika menegur, kan kalau kita salah dalam sebuah

kalimat dan sebagainya kan juga tidak bagus ya dampaknya

bagi mahasiswa sehingga biasanya saya sertakan juga emoji.

30

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah

Page 76: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

70

Jadi di mana saya menebali tulisan dengan tinta tebal tapi

tetap di sertai dengan emoji, entah dengan entah dengan

bunga, emoji tersenyum atau kepala berputar-putar dan

sebagainya itu yang saya coba untuk lakukan dan

harapannya adalah mahasiswa bisa faham dengan apa yang

saya sampaikan dan tidak merasa tersinggung, karena mau

tidak mau namanya komunikasi apalagi dengan banyak orang

pasti akan ada saat-saat dimana apa yang kita harapkan

mereka faham tidak bisa mereka fahami karena beda

persepsi begitu.31

Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan riwayat

percakapan yakni sebagai berikut:

Gambar 3.5: Contoh penggunaan emoji oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi ketika menegur.32

31

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021. 32

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah.

Page 77: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

71

2. Dampak Penggunaan Emoji Pada Proses Komunikasi

Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan Komunikasi

Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi melalui media

Whatsapp.

Penggunaan emoji yang dilakukan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi pada proses komunikasi pembelajaran daring mata

kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling tentunya berdampak

kepada mahasiswa yang diampu yang secara otomatis menjadi

komunikan dari proses komunikasi yang dilakukan.

Mahasiswa sebagai komunikan menjadi tahu bagaimana

emosi dan ekspresi apa yang diberikan oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi sebagai komunikator dalam penyampaian pesan. Seperti

penjelasan yang diberikan oleh Harisa Matsna Nur Hamidah sebagai

berikut: “Jadi, kita bisa mengetahui dosen ini lagi senyum, lagi senang

perasaannya”.33

Harisa Matsna Nur Hamidah juga menambahkan sebagai

berikut:

Karena komunikasi yang dilakukan melalui chatting jadi kan

tidak tatap muka, sehingga kita tidak bisa menerima apakah

pesan tersebut perintah, atau itukan perasaannya tidak ada,

kan cuman tulisan, jadi kita tidak tahu ekspresinya.

Menurutku kalau emoji bisa membantu kita.34

33

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020. 34

Ibid.

Page 78: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

72

Fatimah Burujim Musyayadah juga menjelaskan sebagai

berikut:

Kalau aku sih lebih semangat dan menarik perhatian ketika

membaca pesannya, biar tidak garing. Ketika dikasih emoji

itu seakan-akan membayangkan begini lo ekspresinya bu

Mayrina ketika berkomunikasi saat menghadapi mahasiswa

saat menyampaikan pesannya. Dibandingkan dengan pesan

yang tidak ada apa-apanya itu seakan-akan juenuh begitu

membacanya. Jadi seakan-akan membayangkan ekspresinya

bu Mayrina itu bagaimana begitu.35

Karimatus Sholihah juga menambahkan penjelasan

sebagaimana berikut:

Kalau seumpama membaca chatnya bu Mayrina itu lebih bisa

mengekspresikan, kalau bu Mayrina itu bicaranya seperti ini

begitu. Kayak seperti dikelas begitu lo mbak, jadi kan kadang

kalau tidak ada emojinya membacanya kan beda-beda

intonasinya. Jadi kalau ada emoji kita bisa tahu bagaimana

ekspresinya. Lalu juga pernah bu Mayrina menggunakan

emoji pada pesan chat. Akantetapi emojinya tidak sesuai

dengan pesannya. Seperti ketika jawaban dari teman-teman

tidak sesuai dengan pertanyaannya, lalu bu Mayrina

mengirim pesan yang diiringi emoji tersenyum. Pesannya itu

ketika tidak sesuai dengan emojinya. Kan itu kayak bermakna

jengkel begitu pesannya jadi kayak beda gitulo antara pesan

chat sama emoji yang digunakannya.36

Catur Langgeng Pribadi memberikan penjelasan sebagai

berikut:

Dampak yang saya rasakan, lebih ekspresif ketika bu

Mayrina mengirimkan pesan dengan emoji, jadi sebagai

mahasiswa jadi tahu, ekspresi apa yang dikeluarkan oleh

dosen itu sendiri.37

35

Hasil Wawancara Fatimah Burujim Musyayadah, pada Senin 15 Februari 2021. 36

Hasil Wawancara Karimatus Sholihah, pada Senin, 15 Februari 2021. 37

Hasil Wawancara Catur Langgeng Pribadi, pada Minggu, 14 Februari 2021

Page 79: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

73

Dampak tersebut juga dirasakan oleh Muhammad Isnaini

Muttaqim yang memberikan penjelasan sebagai berikut :

Dengan memakai emoji itu perkuliahan lebih terasa kayak

hidup, jadi dengan adanya emoji kan kita menjadi bisa

membayangkan bagaimana ekspresinya bu Mayrina juga bisa

membayangkan bagaimana suara nada bicara yang bu

Mayrina berikan ketika chat. Jadinya terkesan seperti kita

berdiskusi.38

Emoji yang hadir sebagai komunikasi nonverbal berdampak

pada respon yang diberikan oleh mahasiswa. Dampak tersebut

ditandai dengan bagaimana mahasiswa merespon dan aktifitas respon

yang diberikan. Seperti yang dijelaskan oleh Harisa Matsna Nur

Hamidah sebagai berikut: “Ibu May itu paling sering memakai emoji

dan pesan bu May itu paling sering dibalas sama anak-anak”.39

Dampak tersebut juga dirasakan oleh Arma’ruf Hidayah

dengan pernyataannya sebagai berikut

Terutama dengan emoji-emoji sedikit menggambarkan

bagaimana dosennya. Jadi, mahasiswa lebih merasa

disayangi, menambah kedekatan, sehingga ketika ingin

berpendapatpun lebih lepas. Lebih asik, karena berbeda dosen

yang menanggapi tanpa emoji, berpengaruh sekali dengan

proses komunikasi ketika pembelajaran.40

Fatimah Burujim Musyayadah juga menjelaskan sebagai

berikut:

Kalau aku sih lebih semangat dan menarik perhatian ketika

membaca pesannya, biar tidak garing. Ketika dikasih emoji

itu seakan akan membayangkan begini lo ekspresinya bu

mayrina ketika berkomunikasi ketika menghadapi mahasiswa

38

Hasil Wawancara Muhammad Isnaini Muttaqim, pada Minggu 14 Februari 2021 39

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020. 40

Hasil Wawancara Arma’ruf Hidayah, pada Jum’at, 25 Desember 2020.

Page 80: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

74

kalau pesannya. Dibandingkan dengan pesan yang tidak ada

apa-apanya itu seakan-akan juenuh begitu membacanya. Jadi

seakan-akan membayangkan ekspresinya bu Mayrina itu

bagaimana begitu.41

Karimatus Sholihah juga memberikan penjelasan

sebagaimana berikut:

Kalau untuk responnya sama aja, tapi kadang lebih banyak

yang pakai emoji sih mbak. Karena kalau ndak ada emojinya

kadang kan malas baca ya mbak karena tulisan semua.

Meskipun hanya menjawab salamnya saja jadi banyak.42

Respon dari mahasiswa dapat dilihat dalam riwayat chat

dalam forum grup perkuliahan berikut ini:

Gambar 3.6 Respon mahasiswa terhadap pesan yang menggunakan

emoji.43

41

Hasil Wawancara Fatimah Burujim Musyayadah, pada Senin, 15 Februari 2021. 42

Hasil Wawancara Karimatus Sholihah, pada Senin, 15 Februari 2021 43

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah dan Octavia

Ammar Rodiana.

Page 81: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

75

Emoji dapat menambah kedekatan karena dapat

menimbulkan perasaan nyaman ketika berkomunikasi. Seperti yang

diungkapkan oleh Octavia Ammar Rodiana sebagai berikut:

“Komunikasinya menjadi kayak lebih hangat begitu, tidak terlalu

kaku”.44

Arma’ruf Hidayah juga menambahkan bahwasannya dengan

adanya emoji dapat menambah kedekatan antara dosen dengan

mahasiswa, merasa lebih disayangi. Secara tidak langsung, mahasiswa

yang semulanya pendiam melihat dosen yang sangat humble

menyebabkan mereka lebih lepas untuk berpendapat.45

Secara tidak langsung, mahasiswa yang semulanya pendiam,

melihat dosen yang humble banget dengan mahasiswa.

Terutama dengan emoji-emoji sedikit menggambarkan

bagaimana dosennya. Jadi, mahasiswa lebih merasa

disayangi, menambah kedekatan, sehingga ketika ingin

berpendapatpun lebih lepas.Lebih asik, karena berbeda dosen

yang menanggapi tanpa emoji, berpengaruh sekali dengan

proses komunikasi ketika pembelajaran.46

Haritsa Matsna Nur Hamidah juga menyatakan bahwasannya:

“Apalagi memang dalam pembelajaran daring ini kita tidak bisa

seratus persen nyaman, dan dengan adanya emoji sedikit membantu

untuk lebih nyaman dalam berkomunikasi”.47

44

Hasil Wawancara Octavia Ammar Rodiana, pada Sabtu, 12 Desember 2020. 45

Hasil Wawancara Arma’ruf Hidayah, pada Jum’at, 25 Desember 2020. 46

Ibid. 47

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 82: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

76

Fatimah Burujim Musyayadah menjelaskan bahwasannya:

“Kalau aku sih lebih semangat dan menarik perhatian ketika membaca

pesannya, biar tidak garing”.48

Muhammad Isnaini Muttaqim menjelaskan sebagaimana

berikut:

Dan karena penggunaan emoji itu, kita seperti berdiskusi

dengan teman sendiri, jadi boleh sekali kalau dosen lainnya

mau menerapkan. Karena nanti akan terjalin keakraban dan

rasa nyaman dalam proses pekuliahan di masa sekarang ini.49

Catur Langgeng Pribadi juga menjelaskan bahwasannya:

“Emoji itu sendiri juga bisa memecahkan kekakuan-kekakuan dalam

perkuliahan”.50

Emoji dapat memengaruhi cara baca komunikan terhadap

pesan verbal tulis. Emoji memberikan dampak nada baca pada pesan

verbal tulis yang ada sebelumnya, emoji seperti menjadi pengganti

nada saat seseorang berbicara. Seperti yang diungkapkan oleh Octavia

Ammar Rodiana yakni sebagai berikut:

Dan lebih enakan pakai emoji. Karena kayak memengaruhi

cara kita baca, kayak memengaruhi perasaan. Seperti

pengganti nada. Kayak misal kalau tanpa emoji itu kesannya

kaku, kayak lagi marah. Tapi kalau pakai emoji kayak

ngomong biasa gini, tidak terlalu kaku begitu.51

48

Hasil Wawancara Fatimah Burujim Musyayadah, pada Senin, 15 Februari 2021 49

Hasil Wawancara Muhammad Isnaini Muttaqim, pada Minggu, 14 Februari 2021 50

Hasil Wawancara Catur Langgeng Pribadi, pada Minggu, 14 Februari 2021 51

Hasil Wawancara Octavia Ammar Rodiana, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 83: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

77

Karimatus Sholihah juga menambahkan penjelasan

sebagaimana berikut:

Emojinya itu juga bisa mempengaruhi banget cara kita

bacanya mbak. Misalkan ketika assalamualaikum itu kalau

pakai emoji tersenyum bisa dibaca assalamualaikum (dengan

nada ceria), kalau ndak ada emotnya ya biasa kayak

assalamualaikum (dengan nada datar).52

Muhammad Isnaini Muttaqim juga menjelaskan

bahwasannya:

Dengan memakai emoji itu perkuliahan lebih terasa kayak

hidup, jadi dengan adanya emoji kan kita menjadi bisa

membayangkan bagaimana ekspresinya bu Mayrina juga bisa

membayangkan bagaimana suara nada bicara yang bu

Mayrina berikan ketika chat. Jadinya terkesan seperti kita

berdiskusi. 53

Dampak dari penggunan emoji tidak hanya dirasakan oleh

mahasiswa selaku komunikan, akan tetapi penggunaan emoji juga

berdampak kepada Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai komunikator.

Dampak penggunaan emoji dalam komunikasi pembelajaran daring

mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling yang dirasakan oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi selaku komunikator adalah sebagai

berikut:

Mayrina Eka Prasetyo Budi merasa bahwasannya dengan

menggunakan emoji maka pesannya akan lebih bisa tersampaikan

kepada mahasiswanya. Seperti yang dijelaskan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai berikut: “Pesan yang ingin saya sampaikan

lebih tersampaikan, baik untuk memberikan energi positif dan

52 Hasil Wawancara Karimatus Sholihah, pada Senin, 15 Februari 2021

53 Hasil Wawancara Muhammad Isnaini Muttaqim, pada Minggu, 14 Februari 2021

Page 84: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

78

bagaimana bisa mengikuti perkuliahan dengan maksimal. Poin poin

penting tersampaikan”.54

Mayrina Eka Prasetyo Buda juga menjelaskan dengan adanya

emoji dapat meminimalisir miss komunikasi sehingga tidak ada

kendala yang berarti selama proses komunikasi pembelajaran tersebut

berlangsung. Seperti yang ungkapkan oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi sebagai berikut:

Jadi tidak ada miss komunikasi yang cukup menjadi kendala

tidak ya, artinya bisa tersampaikan dari apa yang ingin

mereka fahami kecuali ada beberapa mahasiswa yang

ketinggalan info ya, seperti telat masuk grup. Kalau berkaitan

dengan komunikasi sejauh ini bisa berjalan, kalau ada

beberapa catatan tadi, ada yang tidak tau ada grup itu kan

berarti kurang mencari informasi ya.55

Mayrina Eka Prasetyo Budi merasa bahwa dengan adanya

emoji dapat menjadikan suasana perkuliahan ketika berkomunikasi

lebih cair, sehingga menjadikan mahasiswa lebih leluasa untuk

merespon dengan ekspresi yang ingin mereka sampaikan. Seperti yang

diungkapkan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi :

Dengan emoji itu bisa mendekatkan komunikasi agar lebih

cair ya, agar lebih nyaman untuk kemudian mahasiswa juga

tidak merasa jauh hubungan dengan dosen. Bukti lebih dekat

ini apa, saya mencoba melihat mahasiswa yang bisa

mengekspresikan apa yang mereka ingin ekspresikan. Tapi

yang saya lihat mereka bisa mengekspresikan apa yang ingin

mereka ekspresikan dengan leluasa dengan tetap faham

memperhatikan apa yang harus diperhatikan dalam

komunikasi, mereka bercanda di dalam proses kuliah itu

adalah hal yang biasa ya, dan biasa merespon temannya yang

bercanda begitu.56

54

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021. 55

Ibid. 56

Ibid.

Page 85: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

79

Harisa Matsna Nur Hamidah juga mengungkapkan

bahwasannya: “Iya mbak, ketika dosennya menggunakan emoji, saya

membalasnya juga selalu menggunakan emoji, kata-kata terus tak

kasihkan emoji”.57

Respon mahasiswa yang juga menggunakan emoji dalam

mengirim pesan dapat dilihat melalui salah satu dari mereka ketika

meminta maaf di forum kelas dengan menggunakan emoji. Respon

dengan menggunakan emoji sebagai bentuk ekspresi mereka dalam

forum kelas dapat dilihat sebagaimana berikut ini:

Gambar 3.7 Respon mahasiswa

yang mengekspresikan pesan

melalui emoji58

57

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020. 58

Dokumentasi hasil Screenshoot aplikasi whatsapp oleh Arma’ruf Hidayah.

Page 86: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

80

BAB IV

ANALISIS DATA

TUJUAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN EMOJI DALAM

KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DARING MELALUI MEDIA

WHATSAPP

A. Analisis Data Tentang Tujuan Penggunaan Emoji Pada Proses

Komunikasi Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi

Melalui Media Whatsapp

Komunikasi merupakan sebuah proses yakni sebuah aktifitas

yang lakukan untuk mencapai sebuah tujuan dari komunikasi itu sendiri.

Dengan demikian, proses komunikasi bukanlah sebuah kebetulan,

akantetapi proses komunikasi tersebut diarahkan dan dirancang demi

mencapai sebuah tujuan.1 Komunikasi akan dapat berjalan dengan sukses

apabila komunikator dapat menetukan tujuan secara tepat dan jelas.2

Berdasarkan teori tujuan komunikasi nonverbal yang

dikemukakan oleh Thill dan Bovee tujuan Mayrina Eka Prasetyo Budi

dalam penggunaan emoji pada proses komunikasi pembelajaran daring

pada mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling dapat analisis dan

diklasifikasikan sebagaimana berikut ini:

1 Husniyatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT,

(Jakarta: Kencana, 2017), 40. 2 Desiani Natalina, dan Gilar Gandana, Komunikasi Dalam PAUD, (Tasikmalaya: Ksatria

Siliwangi, 2017), 208.

Page 87: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

81

1. Komunikasi nonverbal digunakan dengan tujuan untuk

memberikan informasi.

Mayrina Eka Prasetyo Budi menggunakan emoji sebagai

bentuk komunikasi nonverbal agar pesan yang ia sampaikan dapat

terjadi secara efektif sehingga informasi akan pesan yang

dikirimkan memiliki kesamaan pemahaman dengan informasi atas

pesan yang diterima oleh mahasiswanya. Hal tersebut sesuai

dengan teori yang diungkapkan oleh Thill dan Bovee

bahwasannya komunikasi nonverbal digunakan dengan tujuan

untuk memberikan informasi oleh komunikator kepada

komunikan.3

Agar hal tersebut dapat terjadi, maka Mayrina Eka

Prasetyo Budi menggunakan emoji supaya antara dia sebagai

komunikator dengan mahasiswanya selaku komunikan memiliki

persepsi dan pemahaman yang sama dalam memaknai pesan atau

informasi yang disampaikan.

Dalam proses komunikasi, komunikasi nonverbal sangat

menentukan arti atau makna pesan yang disampaikan. Seseorang

dapat menyampaikan pikiran dan gagasan dengan menggunakan

komunikasi nonverbal. Terdapat berbagai situasi yang dapat

menyebabkan seseorang tidak dapat mengungkapkan emosi atau

3 Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2006), 10.

Page 88: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

82

gagasan secara langsung, maka penggunaan komunikasi

nonverbal dapat dijadikan sebagai sarana tersebut.4

Seperti ketika Mayrina Eka Praseyo Budi menegur

mahasiswanya, agar mahasiswanya tidak merasa tersinggung,

faham, serta memiliki persepsi yang sama terhadap isi pesan yang

ingin disampaikan, ia menggunakan berbagai macam bentuk

emoji yang sekiranya dapat menggambarkan maksud dari isi

pesan tersebut.5

Mayrina Eka Prasetyo Budi menjelaskan bahwasannya

informasi akan dapat tersampaikan dengan baik apabila

mahasiswanya dapat memahami secara penuh melalui proses

komunikasi yang dilakukan. Dan di sini, salah satu cara yang

digunakan agar penyampaian informasi dan penangkapan makna

tersebut dapat berjalan dengan baik, maka Mayrina Eka Prasetyo

Budi menggunakan emoji sebagai bentuk dari komunikasi

nonverbal.

Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan

makna yang sebenarnya dari komunikasi verbal sehingga dapat

difahamai atau bahkan tidak dapat difahami. Komunikasi verbal

dan nonverbal saling membutuhkan agar komunikasi dapat terjadi

4 Tri Indah Kusumawati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”, Al-Irsyad: Jurnal

Pendidikan dan Konseling Vol.6, No. 2, Juli 2016, 94-95. 5 Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021.

Page 89: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

83

secara efektif, keduanya akan sulit untuk beroperasi secara

terpisah.6

2. Emoji digunakan dengan tujuan untuk mengekspresikan emosi.

Mayrina Eka Prasetyo Budi ingin tergambarkan

bagaimana ekspresinya ketika berkomunikasi inilah merupakan

emosi yang ingin disampaikan kepada mahasiswanya melalui

emoji. Dengan menambahkan emoji di dalamnya ia ingin

memberikan penekanan dalam pesan tulis yang ia kirimkan,

sehingga dapat terbaca bagaimana ekspresi atau emosi yang ingin

ia sampaikan kepada mahasiswanya. Hal tersebut juga sesuai

dengan teori tujuan komunikasi yang menjelaskan bahwasannya

komunikasi nonverbal dapat digunakan dengan tujuan untuk

mengekspresikan emosi.7

Penggunaan emoji dilakukan karena dapat membantu

mengekspresikan pesan tulis melalui chat yang pada dasarnya

Mayrina Eka Prasetyo Budi merasa bahwasannya pesan verbal

tulis tersebut bersifat netral dalam artian pesan tulis saja tidak

cukup bisa untuk mengekspresikan apa yang ingin ia ekspresikan.

Pesan verbal hanya dapat mengkomunikasikan tentang konsep

dan gagasan yang bersifat abstrak sementara bahasa nonverbal

6 Natalina, Komunikasi Dalam PAUD, 75-76.

7 Purwanto, Komunikasi Bisnis, 10.

Page 90: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

84

mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang dimiliki oleh

komunikator.8

Emoji menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi agar keinginannya untuk

mengekspresikan emosi dapat tercapai baik itu emosi bahagia,

tegas, dan yang lainnya. Sehingga, mahasiswanya dapat

mengetahui bagaimana ekspresi yang ia tunjukkan ketika

mengirimkan pesan meskipun tidak dapat secara langsung

bertemu. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberikan efek

emosional dibandingkan dengan komunikasi verbal.9

Editor Oxford Dictionnary dalam buku Linguistik

Disruptif Pendekatan Kekinian Memahami Perkembangan Bahasa oleh

Fathur Rokhman dan Surahmat menjelaskan bahwasannya emoji

merupakan sebuah ikon atau gambar yang digunakan untuk

mengekspresikan emosi dan ide dalam komunikasi elektronik.10

3. Penggunaan emoji bertujuan untuk mengatur alur suatu

percakapan.

Sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwasannya

Mayrina Eka Prasetyo Budi ingin mengarahkan proses

komunikasi dalam perkuliahan yang menyenangkan. Oleh karena

itu, ia menggunakan emoji sebagai salah satu cara berkomunikasi

8Yasir, Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan

Komperhensif,(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020), 112. 9 Natalina, Komunikasi Dalam PAUD, 74.

10 Fathur Rokhman dan Surahmat, Linguistik Disruptif Pendekatan Kekinian Memahami

Perkembangan Bahasa. (Jakarta: Bumi Aksara, 2019) 128.

Page 91: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

85

untuk mentransfer energi positif kepada mahasiswanya sehingga

tujuannya tersebut dapat tercapai.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Barnuld yang

menyatakan bahwasannya tindakan nonverbal baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat memberikan petunjuk

mengenai percakapan yang sedang berlangsung sehingga

komunikasi nonverbal dapat mengarahkan suatu pembicaraan.11

Mayrina Eka Prasetyo Budi juga mencoba untuk

mengarahkan alur komunikasi yang nyaman sehingga mahasiswa

dapat secara aktif masuk dan ikut dalam forum perkuliahan yang

sedang berlangsung dengan menggunakan emoji.

Mayrina Eka Prasetyo Budi merasa dengan

menggunakan emoji, bisa menjadikan mahasiswanya bahagia

meskipun bisa jadi mereka sedang tidak dalam kondisi yang

bahagia, selain itu komunikasi dengan menggunakan emoji juga

dapat menambah suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.12

Keinginan Mayrina Eka Prasetyo Budi yang ingin

mengatur suasana berjalannya komunikasi dalam forum

perkuliahan sehingga terasa menyenangkan dan nyaman tersebut

sesuai dengan teori tujuan komunikasi Thil dan Bovee yakni

11

Yasir, Pengantar Ilmu Komunikasi, 112. 12

Hasil Wawancara Mayrina Eka Prasetyo Budi, pada Sabtu, 3 Januari 2021.

Page 92: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

86

komunikasi nonverbal digunakan dengan tujuan untuk mengatur

alur suatu percakapan.13

4. Untuk memberi sifat, melengkapi, menentang, mengganti dan

mengembangkan pesan-pesan verbal.

Tujuan tersebut sesuai dengan pendapat Ekman dan

Friesen yang menyatakan bahwasannya komunikasi nonverbal

dapat memengaruhi komunikasi verbal.14

Mayrina Eka Prasetyo

Budi di sini memberikan emoji pada komunikasi verbal tulis yang

ia lakukan baik ketika menyapa, memberikan salam, maupun

ketika bercengkrama dengan mahasiswanya melalui chat media

whatasapp. Selain itu tujuan ketika ia menggunakan emoji salah

satunya adalah untuk menentang komunikasi verbal yang ia

kirimkan yakni ketika menegur mahasiswanya, ia ingin

menghilangkan makna galak pada pesan verbal tulis yang ia

kirimkan.

Pesan ketika ia menegur tersebut akan terbaca ketus

apabila hanya dikirim melalui pesan verbal secara tertulis maka,

ia mencoba untuk menghilangkan kesan ketus dan galak tersebut

agar tidak dipersepsikan secara demikian oleh mahasiswanya

melalui emoji. Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwasannya komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk

13

Purwanto, Komunikasi Bisnis, 10. 14

Rolyana Ferinia, dkk, Komunikasi Bisnis, (Medan:Yayasan Kita Menulis, 2020), 65.

Page 93: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

87

menunjukkan kontradiksi dari pesan verbal serta menekankan

bagaimana perasaan komunikator yang sebenarnya.15

Emoji-emoji yang digunakan ketika memberikan salam,

dan menyapa mahasiswanya di awal perkuliahan juga bertujuan

untuk memberikan energi positif. Selain itu dalam history

percakapan whastapp Mayrina Eka Prasetyo Budi juga

menambahkan emoji sign pada pesan whatsapp yang ia kirimkan.

Emoji tersebut merupakan emoji yang ia gunakan untuk

melengkapi pesannya yang merupakan list daftar mahasiswa yang

tidak hadir. Komunikasi nonverbal di sini digunakan untuk

memberikan sifat pesan verbal juga sebagai pelengkap

komunikasi verbal tulis.16

5. Untuk mengendalikan atau memengaruhi orang lain.

Thill dan Bovee menyebutkan bahwasannya tujuan dari

penggunaan komunikasi nonverbal adalah untuk mengendalikan

atau memengaruhi orang lain.17

Mayrina Eka Prasetyo Budi

menggunakan emoji dengan harapan agar terjalin kedekatan

dengan mahasiswanya selain itu ia juga menginginkan

mahasiswanya memiliki semangat dan merasa nyaman ketika

mengikuti perkuliahan.

Hickson dan Stacks menegaskan bahwasannya

komunikasi nonverbal digunakan untuk pengendalian terhadap

15

Ibid. 16

Purwanto, Komunikasi Bisnis, 10. 17

Ibid.

Page 94: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

88

percakapan selain itu juga untuk mengontrol orang lain.18

Secara

tidak langsung Mayrina Eka Prasetyo Budi mencoba untuk

memengaruhi mahasiswanya agar bersemangat hadir dalam forum

kelas dengan menjadikan perkuliahan menyenangkan melalui

penggunaan emoji. Komunikasi nonverbal digunakan dengan

tujuan untuk mengendalikan komunikan melalui sebuah

ketertarikan atau kesenangan.19

Mayrina Eka Prasetyo Budi juga menggunakan emoji

agar komunikasinya dapat mengarah pada komunikasi yang

menjadikan mahasiswanya merasa dekat dengannya meskipun

pada kenyataannya mereka tidak dapat bertemu secara langsung.

B. Analisis Data Tentang Dampak Penggunaan Emoji Pada Proses

Komunikasi Pembelajaran Daring Mata Kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling Oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi M.Psi

Melalui Media Whatsapp

Dampak penggunaan emoji pada proses komunikasi pembelajaran

daring mata kuliah Keterampilan Komunikasi Konseling yang dirasakan

oleh mahasiswa di sini dapat dianalisis melalui teori dampak komunikasi

yakni sebagaimana sebagai berikut:

18

Natalina, Komunikasi Dalam PAUD, 75 19

Ibid.

Page 95: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

89

a. Emoji memberikan dampak kognitif kepada mahasiswa.

Dengan adanya penggunaan emoji pada pesan yang

dikirimkan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi menjadikan mahasiswa

dapat mengetahui dan mengerti maksud dari pesan yang disampaikan

tersebut, apakah pesan tersebut sebuah perintah, ataupun teguran.

Mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana perasaan bagaimana

ekspresi Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai dosen ketika

mengirimkan pesan.

Emoji juga dapat membantu mereka untuk mengetahui nada

bicara apa yang digunakan dosen ketika berkomunikasi. Sehingga

dapat disimpulkan bahwasannya emoji di sini menjadikan mahasiswa

mengetahui dan memiliki gambaran pemikiran tentang ekspresi dan

pesan apa yang sebenarnya ingin di sampaikan oleh Mayrina Eka

Prasetyo Budi. Hal tersebut sesuai dengan teori dampak komunikasi

yang menjelaskan bahwasannya dampak kognitif merupakan dampak

yang terjadi apabila komunikan menjadi mengerti, mengetahui,

informasi dan meningkat secara intelektualnya.20

Dampak tersebut berhubungan dengan tujuan Mayrina Eka

Prasetyo Budi sebagai komunikator yang memang menginginkan

mahasiswanya mengerti dan memiliki pemahaman terhadap pesan

yang di kirimkan. Selain itu, Mayrina Eka Prasetyo Budi juga

menginginkan mahasiswanya mengerti serta mengetahui ekspresi apa

20

Henny Kustini, Communication Skill, (Sleman: CV Budi Utama, 2017). 12-13.

Page 96: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

90

yang ingin di sampaikan.Tujuan komunikator pada dampak ini

berkisar untuk mengubah fikiran komunikan, jadi pesan yang

disampaikan di sini ditunjukkan pada fikiran dari komunikan.21

b. Emoji memberikan dampak afektif pada mahasiswa.

Teori dampak komunikasi menjelaskan bahwasannya dampak

akfektif di sini memiliki kadar yang lebih tinggi daripada dampak

kognitif, yakni komunikan bukan hanya sekedar mengetahui akan

tetapi juga dapat tergerak hatinya sehingga dapat menimbulkan

perasaan-perasaan seperti sedih, senang, gembira, iba, terharu, marah,

dan lain sebagainya.22

Penggunaan emoji pada pesan yang dikirimkan oleh Mayrina

Eka Prasetyo Budi menjadikan mahasiswa tergerak hatinya. Terbukti

dengan perasaan yang mereka miliki seperti perasaan nyaman ketika

berkomunikasi dalam forum perkuliahan, timbulnya rasa semangat

dalam diri mahasiswa untuk aktif dalam forum kelas, sehingga juga

muncul kedekatan antara mereka dengan Mayrina Eka Prsetyo Budi.

Emoji dapat berdampak demikian karena, emoji di sini dapat

menjadikan pesan yang dikirimkan menjadi lebih hangat dan tidak

terlalu kaku.23

Penggunaan emoji juga dapat memengaruhi perasaan

mahasiswa, karena dosen lebih terbuka dengan ekspresi-ekspresi yang

ia kirimkan. Hal tersebutlah yang menjadikan mereka merasa lebih

21

Ibid. 22

Kustini, Communication Skill, 12. 23

Hasil Wawancara Octavia Ammar Rodiana, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 97: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

91

disayangi oleh dosen pengajar karena dengan adanya emoji, dapat

menggambarkan ekspresi dan karakteristik dosen yang humble

sehingga dapat timbul perasaan dekat antara komunikan dengan

komunikator.24

Dampak tersebut memiliki hubungan dengan tujuan Mayrina

Eka Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji pada proses komunikasi

yang di lakukan yang memang ingin memberikan kenyamanan dan

perasaan senang kepada mahasiswanya. Dia juga menginginkan

mahasiswanya memiliki perasaan semangat dan merasa dekat

dengannya meskipun pada dasarnya mereka tidak dapat bertemu

secara langsung dalam perkuliahan.

c. Emoji dapat memberikan dampak behavioral kepada mahasiswa.

Dampak Behavioral merupakan dampak yang memiliki kadar

paling tinggi di antara dampak yang lainnya. Dampak behavioral akan

muncul dalam diri komunikan dalam bentuk tindakan, kegiatan,

ataupun perilaku.25

Semangat dan perasaan nyaman yang timbul karena

penggunaan emoji dalam pesan yang dikirimkan, berdampak pada

perilaku mahasiswa dengan melihat respon yang diberikan.

Mahasiswa dapat secara aktif merespon komunikasi yang dilakukan

oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi. Bahkan, mahasiswa yang terkesan

24

Hasil Wawancara Arma’ruf Hidayah, pada Jumat, 25 Desember 2020. 25

Kustini, Communication Skill, 13.

Page 98: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

92

pendiam dapat lebih lepas untuk berpendapat di forum perkuliahan.26

Mahasiswa lebih banyak melakukan respon terhadap pesan yang

dikirimkan oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi meskipun hanya berupa

salam.27

Mahasiswa juga memberikan respon dengan mengirim pesan

menggunakan emoji untuk megekspresikan perasaannya. Respon

tersebut dapat berupa sebuah respon sapaan, ataupun respon terhadap

salam yang diberikan oleh Mayrina Eka Prsetyo Budi.

Dampak tersebut berkaitan dengan tujuan Mayrina Eka

Prasetyo Budi dalam penggunaan emoji yang berkeinginan agar

mahasiswanya semangat dalam mengikuti perkuliahan sehingga aktif

dan dapat selalu hadir. Dengan menggunakan emoji pada pesan yang

ia kirimkan, ia mengharapkan mahasiswa juga dapat mengekspresikan

apa yang mereka rasakan melalui respon yang mereka berikan.

Berdasarkan dampak yang dirasakan oleh Mayrina Eka Prasetyo

Budi dan mahasiswanya maka, dapat diketahui bahwa emoji di sini

menjalankan fungsi sebagai komunikasi nonverbal. Di antara fungsi-fungsi

tersebut dapat dianalisis menggunakan teori fungsi komunikasi nonverbal

sebagai berikut:

26

Hasil Wawancara Harisa Matsna Nur Hamidah, pada Sabtu, 12 Desember 2020 27

Hasil Wawancara Karimatus Sholihah, pada Senin, 15 Februari 2021.

Page 99: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

93

1. Emoji di sini berfungsi sebagai pelengkap komunikasi verbal.

Seperti ketika Mayrina Eka Prasetyo Budi menggunakan

emoji pada saat menyapa mahasiswanya, setelah ia menggunakan

pesan tertulis ia memberikan emoji seperti emoji smiley, emoji hati,

dan emoji gerakan tangan. Misalkan juga, ketika ia mengirimkan

pesan berupa pertanyaan tentang apakah mahasiswanya sudah makan

atau belum dengan diiringi emoji berbagai jenis makanan.

Komunikasi verbal yang efektif dapat melengkapi dan menguatkan

pesan-pesan yang dikirim atau disampaikan dengan komunikasi

nonverbal.28

Pesan tertulis tersebut merupakan pesan verbal kemudian

dikuatkan kembali dengan emoji yang merupakan pesan nonverbal.

Sehingga, emoji di sini berfungsi sebagai pesan nonverbal yang

menjadi pelengkap atau menjadi pengiringi pesan verbal tulis yang ia

kirimkan. Sesuai dengan pendapat Mark L. Knapp menyatakan

bahwasannya komunikasi nonverbal dapat berfungsi sebagai

komplemen, yaitu memperkaya dan melengkapi makna dari

komunikasi verbal.29

28

Enie Novieastari, dkk, Dasar-Dasar Keperawatan Edisi 9, (Singapura: Elsevier,2017),

299. 29

Tri Indah Kusumawati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”, Al-Irsyad: Jurnal

Pendidikan dan Konseling, Vol. 6 No. 2, Desember 2016, 94.

Page 100: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

94

2. Emoji di sini berfungsi sebagai penekanan terhadap komunikasi

verbal.

Komunikasi nonverbal juga berfungsi untuk memberikan

pengulangan, penekanan, melengkapi bahkan menggantikan

komunikasi verbal.30

Mahasiswa ketika meminta maaf di dalam forum

perkuliahan, di antara mereka terdapat mahasiswa yang menambahkan

emoji tangan setelah memberikan pesan verbal tulis “mohon maaf”.

Emoji tangan tersebut memberikan penekanan terhadap pesan verbal

tulis tersebut. Dengan kalimat tertulis “mohon maaf” sebenarnya

sudah mewakili pesan yang ingin ia sampaikan yakni meminta atau

memohon maaf, akan tetapi di sini mahasiswa menekan pesan tersebut

dengan menggunakan emoji sebagai pesan nonverbal.

3. Emoji berfungsi untuk melawan komunikasi verbal.

Bab sebelumnya telah menjelaskan bahwasannya ketika

Mayrina Eka Prasetyo Budi menegur mahasiswanya ia menggunakan

emoji tersenyum. Hal tersebut ia lakukan untuk meniadakan kesan

ketus dan galak yang ada pada pesan verbal dengan memberikan

emoji tersebut, sehingga mahasiswanya tidak berpersepsi demikian.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mark. L Knapp yang

menjelaskan bahwasannya salah satu dari fungsi komunikasi

nonverbal adalah kontradiksi yakni menolak komunikasi verbal.31

30

Nofrion, Komuniaksi Pendidikan, Penerapan, Teori, dan Konsep Komunikasi Dalam

Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2016), 91. 31

Kusumawati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”, 94.

Page 101: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

95

Emoji tersenyum tersebut melawan komunikasi verbal yang

memiliki kesan ketus dan galak yang disampaikan sebelumnya.

Sehingga pesan dapat terbaca sesuai dengan apa yang diinginkan

Mayrina Eka Prasetyo Budi sebagai pengirim pesan atau komunikator.

Mahasiswa juga merasakan bahwasannya pesan verbal tertulis akan

terkesan kaku yakni seperti marah ketika disampaikan tanpa

menggunakan emoji akan tetapi ketika menggunakan emoji pesan

tersebut lebih terasa hangat.32

32

Hasil Wawancara Octavia Ammar Rodiana, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Page 102: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis data yang peneliti lakukan

akhirnya peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tujuan penggunaan emoji sebagai bentuk komunikasi nonverbal pada

proses komunikasi pembelajaran daring mata kuliah Keterampilan

Komunikasi Konseling oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi adalah untuk

memberikan informasi berupa pesan yang ingin disampaikan,

kemudian emoji digunakan dengan tujuan untuk mengekspresikan

emosi ketika menyampaikan pesan kepada mahasiswanya.

Emoji digunakan dengan tujuan untuk mengatur alur

percakapan dalam forum perkuliahan yang diampu agar sampai pada

alur yang diinginkan, emoji digunakan dengan tujuan untuk

melengkapi, menentang, mengganti, maupun mengembangkan pesan-

pesan verbal tertulis yang di gunakan, emoji digunakan dengan tujuan

untuk mempersuasi dan mengendalikan mahasiswanya secara tidak

langsung agar mereka memiliki semangat sehingga hadir dalam forum

perkuliahan.

2. Penggunaan emoji oleh Mayrina Eka Prasetyo Budi pada proses

komunikasi pembelajaran daring melalui media whatsapp berdampak

secara kognitif, afektif, dan behavior terhadap sebagian besar

mahasiswanya.

Page 103: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

97

Dampak kognitif ditandai dengan mahasiswa menjadi

mengerti dan mengetahui apa makna pesan yang disampaikan oleh

Mayrina Eka Prasetyo Budi seperti mengetahui ekspresinya, dan

mengetahui maksud atau isi pesan yang di sampaikan. Dampak afektif

ditandai dengan rasa atau perasaan yang dimiliki oleh mahasiswa.

Seperti perasaan senang, nyaman, dan semangat ketika mengikuti

perkuliahan. Dampak behavior ditandai dengan adanya respon dari

mahasiswa yang biasanya cenderung pendiam dalam forum

perkuliahan serta dapat dilihat juga melalui bagaimana respon yang

diberikan oleh mahasiswa lainnya.

B. Saran

Pada pembahasan yang terakhir ini, peneliti memberikan saran-

saran kepada guru atau pengajar, pengguna media sosial whatsapp, dan

peneliti lainnya. Saran-saran tersebut meliputi:

1. Kepada guru atau pengajar hendaknya menggunakan komunikasi

nonverbal dalam melaksanakan proses komunikasi pembelajaran

daring yang disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan agar mahasiswa

menjadi lebih mengetahui dan memahami makna pesan yang

disampaikan sehingga dapat tercapai efektifitas dalam proses

komunikasi tersebut.

2. Kepada pengguna whatsapp disaran untuk menggunakan emoji sesuai

dengan kebutuhan dan tujuan dari dikirimkannya pesan tersebut. Hal

Page 104: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

98

itu sangat penting agar dapat terhindar dari kesalahfahaman dalam

penafsiran pesan oleh komunikan.

3. Bagi peneliti yang berniat dalam bidang yang sama, dengan segala

kekurangan dan keterbatasan, hasil penelitian ini merupakam

informasi yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Oleh karena itu diharapkan sekiranya peneliti menguji aspek yang lain

sehingga dapat melengkapi keilmuan di bidang yang sama.

Page 105: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

99

DAFTAR PUSTAKA

Amna, Afina. “Whatsapp Dan Konsep Jarak Sosial Baru di Masyarakat”. dalam

Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 1, No. 2, November 2018: 134-144.

Andjani,A, IA Ratnamulyani, AA Kusumadinata. “Penggunaan Media

Komunikasi Whatsapp Terhadap Efektifitas Kinerja Karyawan”. dalam

Jurnal Komunikatio. Vol. 4, No. 1. April 2018: 41-50.

Anggito, Albi dan Johan Setawan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:

CV Jejak, 2018.

Anggota IKAPI. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah.

Purwodadi: CV Sarnu Untung, 2020.

Asiyah, Siti. Implementasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Kegiatan

Public Speaking Santri Di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Putri

Bangsri Jepara. Universitas Islam Negri Walisongo Semarang, 2018.

Az-Zahrani, Musafir bin Said, terj. Sari Narulita, dan Miftahul Jannah. Konseling

Terapi. Depok: Gema Isnani, 2005.

Bachri, Bachtiar S. “Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada

Penelitian Kualitatif”. dalam Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 10, No. 1.

April 2010: 46-62.

Bugin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2005.

Cahyono, Arie. Menciptakan Sebuah Kekuatan Komunikasi Efektif Unggul

Berkomunikasi. Pulung: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Danesi, Marcel. The Semiotic Of Emoji. London: Bloomsbury, 2016.

Duli, Nikolaus. Metodologi Penelitian Kualitatif : Beberapa Konsep Dasar Untuk

Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPS. Yogyakarta: Depublish,

2019.

Edi, Fandi Rosi Sarwo. Teori Wawancara Psikodignostik. Yogyakarta: PT

Leutika Nouvalitera, 2016.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Garaha Ilmu,

2009.

Ferinia, Rolyana. dkk. Komunikasi Bisnis. Medan:Yayasan Kita Menulis, 2020.

Page 106: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

100

Gusty, Sri. dkk. Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring Di Tengah Covid-19.

Medan:Yayasan Kita Menulis, 2020.

Hardjana, Agus M. Komunikasi Interpersonal Dan Intrapersonal. Yogyakarta:

Penerbit Kansius, 2003.

Helaluddin dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitattif : Sebuah Tinjauan Teori

dan Praktik. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019.

https://iainponorogo.ac.id/sejarah-singkat/. diakses pada Jumat, 8 Januari 2021

pada pukul 12.00 WIB.

https://iainponorogo.ac.id/tentang-kami/visi-dan-misi/. diakses pada Jumat, 8

Januari 2021 pada pukul 12.00 WIB.

Huda, Dian Patrian Alan. “Motivasi Penggunaan Emoji pada Whatsapp dan

Kepuasan dalam Penyampaian Pesan”. dalam Jurnal Universitas Sebelas

Maret 2017: 1-19.

Husniyatus Salamah Zainiyati. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

ICT. Jakarta: Kencana, 2017.

Kristanto, Vigih Hery. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Kuntarto, Eko. “Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan

Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi”. dalam Journal Indonesian

Language Educatiaon and Literature. Vol. 3, No. 1. Desember 2017: 99-

110.

Kustini, Henny. Communication Skill. Sleman: CV Budi Utama, 2017.

Kusumawati, Tri Indah. “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”. Al-Irsyad: Jurnal

Pendidikan dan Konseling Vol.6, No. 2. Juli 2016.

Liliweri, Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana, 2011.

Mamik. Metodologi Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015.

Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana, 2013.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarta, 2013.

_________. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008.

Page 107: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

101

Natalina, Desiani dan Gilar Gandana. Komunikasi Dalam PAUD. Tasikmalaya:

Ksatria Siliwangi, 2017.

Nofrion. Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori dan Konsep dalam

Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2016.

Novieastari,Enie dkk. Dasar-Dasar Keperawatan Edisi 9. Singapura: Elsevier.

2017.

Purwanti, Joko. Komunikasi Bisnis, Jakarta: Erlangga, 2006.

Riyanto, Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif,

Surabaya: Unesa University Press, 2007.

Rokhman, Fathur dan Surahmat. Linguistik Disruptif Pendekatan Kekinian

Memahami Perkembangan Bahasa. Jakarta: Bumi Aksara, 2019.

Ruben, Brent D. dan Lea P. Stewart terj. Ibnu Hamad. Komunikasi Dan Perilaku

Manusia. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Salim dan Haidir. Penelitian dan Pendidikan Metode, Pendekatan, dan Jenis.

Jakarta: Kencana, 2019.

Sayidah, Nur. Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya

Dalam Penelitian. Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2018.

Soyomukti, Nurani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2012.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo,

2006.

_________. Pengantar Teori dan Managemen Komunikasi. Yogyakarta:

MedPress, 2009.

TribunJatim.com, “Sikap 2 Pemuda Surabaya Diadili Gegara Keroyok Teman,

Sakah Paham Isi Chat WA “Opo” berujung Aniaya” (Diakses pada Rabu,

14 Oktober 2020 jam 06.27 WIB, di laman

https://jatim.tribunnews.com/2020/03/02/sikap-2-pemuda-surabaya-

diadili-gegara-keroyok-teman-salah-paham-isi-chat-wa-opo-berujung-

aniaya).

Tubbs, Stewart L. dan Sylvia Moss. terj. Deddy Mulyana. Human Communication

Prinsip-Prinsip Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Umarti dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif Teori Konsep Dalam

Penelitian Pendidikan, Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray,

2020.

Page 108: PENGGUNAAN EMOJI DALAM KOMUNIKASI …

102

Yasir. Pengantar Ilmu Komunikasi: Sebuah Pendekatan Kritis dan Komperhensif.

Yogyakarta: CV Budi Utama, 2020.

Yuliani, Meda, dkk. Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan

Penerapan. Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.

Zain, Norwati Mohd dan Hishamudin Isam. “Emoji dan Ekspresi Emosi Di

Kalangan Komuniti Siber”. dalam PENDETA Journal Of Malay

Language, Education And Literature. Vol. 10, 2019: 13-23.

Zainiyati, Husniatus Salamah. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT.

Jakarta: Kencana, 2017.