Top Banner
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Pada Diploma III Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH : KIKI FATMAWATI NIM. P00324014056 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII TAHUN 2017
74

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Nov 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUUWATU

KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Pada Diploma III Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH :

KIKI FATMAWATI NIM. P00324014056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII

TAHUN 2017

Page 2: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …
Page 3: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …
Page 4: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Kiki Fatmawati

Tempat Tanggal Lahir : Bungguosu, 26 Januari 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Tolaki / Indonesia

Alamat : Desa Bungguosu Kec. Limbo

Kab. Konawe Utara

B. Pendidikan

1. SDN 2 Lembo : Tamat tahun 2008

2. SMPN 2 Sawa : Tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 1 Lembo : Tamat tahun 2014

4. Terdaftar sebagai mahasiswi Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan

Kebidanan Tahun 2014 sampai sekarang.

Page 5: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG PERDARAHAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI

PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017

Kiki Fatmawati 1, Kartini2, Farming 2

Latar belakang : Perdarahan pervaginam dalam trimester III menyebabkan

komplikasi 4 % dari semua kehamilan sehingga dianggap suatu

kedaruratan obstetrik karena perdarahan tetap merupakan penyebab

kematian ibu dan bayi..

Tujuan penelitian : mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan

trimester III di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Metode penelitian : Jenis penelitian penelitian deskriptif dengan populasi

sebanyak 36 orang. Sampel penelitian diambil secara total sampling yaitu 36

orang. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder.

Hasil penelitian : Pengetahuan ibu yang kategori baik sebanyak 7 orang (19,4%), cukup sebanyak 17 orang (47,2%) dan kurang sebanyak 12 orang (33,3%). Ibu hamil yang dengan pengetahuan baik terbanyak pada umur 20 – 35 tahun (19,4%), graviditas II (8,3%), pendidikan tinggi (13,9%), pengetahuan cukup terbanyak pada umur 20 – 35 tahun (38,9%), graviditas II (19,4%), pendidikan menengah (36,1%). Sedangkan pengetahuan kurang terbanyak pada umur 20 – 35 tahun (27,8%), graviditas I (22,2%), pendidikan dasar (25%). Kesimpulan : pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan trimester III masih pada kategori cukup. Kata kunci: pengetahuan, ibu hamil, perdarahan trimester III. 1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan. 2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan.

Page 6: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena berkat limpahan Rahmat dan Hidayah serta Karunia-Nyalah

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya Kebidanan di Politeknik

Kesehatan Kendari.

Selama persiapan, pelaksanaan, penyusunan sampai penyelesaian

karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan dan

motivasi dari berbagai pihak secara moril dan materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setingginya-tingginya khususnya kepada Ibu DR. Kartini, S.Si.T, M.Kes

selaku pembimbing I dan Ibu Farming, SST, M.Keb selaku pembimbing II

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

arahan selama proses penyusunan karya tulis ini hingga dapat

diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Kepala Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara.

3. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan dan penguji karya tulis

ilmiah .

Page 7: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

4. Ibu Askrening, SKM, M.Kes dan Ibu Nasrawati L, S.Si.T, MPH selaku

penguji karya tulis ilmiah.

5. Para Dosen Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan yang

telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama

dibangku kuliah dan seluruh staf dan tata usaha yang memberikan

pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Terkhusus untuk orang tua saya tercinta, Bapak Sahrir, S.Hut dan Ibu

Mariati yang telah mengasuh, memberikan dukungan motivasi serta

senantiasa mensupport, memberikan cinta kasih sayang dan inspirasi,

biaya, doa restunya yang tiada ternilai harganya demi kesuksesan

studi yang peneliti laksanakan, semoga Allah SWT melimpahkan

kesehatan serta hidayah-Nya kepada keduanya.

7. Terkhusus pula untuk saudara-saudara saya, Risal Endriansyah, S.P ,

Firda Rindayani, Muh. Nur Akbar, dan Muh. Umair As Sidik yang telah

memberikan saya motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan Karya

Tulis Imiah ini.

8. Teman-teman Mahasiswa D-III Kebidanan 3B squad angkatan 2014,

Khususnya sahabat-Sahabat saya “11 IDIOTS” Riskie, Ririn, Yanni,

Hanny, Wiwik, Arni, Indah, Dea, Ka’ Miro, Gita dan sahabat saya grup

“DONGGA” Trimakasih atas semua bantuannya dan kebersamaannya.

9. Terkhusus pula untuk Ardi Meirivaldi yang telah memberikan

semangat, motivasi, dukungan dan bantuan selama menyelesaikan

studi.

Page 8: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan

Rahmat-Nya kepada kita semua Amin. Akhir kata semoga karya tulis ini

dapat berguna bagi yang membutuhkan.

Kendari, Juli 2017

Penulis

Page 9: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iv ABSTRAK .............................................................................................. v KATA PENGANTAR .............................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................ ix DAFTAR TABEL .................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5 E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ..................................................................... 6 B. Landasan Teori ..................................................................... 28 C. Kerangka Teori ...................................................................... 30 D. Kerangka Konsep .................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 32 B. Waktu dan Tempat ................................................................ 32 C. Populasi dan Sampel ............................................................ 32 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................... 33 E. Jenis Pengumpulan Data ...................................................... 34 F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 35 G. Teknik Pengolahan Data ....................................................... 35 H. Penyajian Data ...................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 38 B. Pembahasan ......................................................................... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 53 B. Saran ..................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk wilayah Puskesmas Puuwatu Tahun

2016....................................................................................

39

Tabel 2. Jumlah dan Jenis Sarana Kesehatan Tahun 2016............. 41

Tabel 3. Sarana Prasarana Puskesmas Puuwatu Tahun 2016........ 41

Tabel 4. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas

Puuwatu Tahun 2016..........................................................

42

Tabel 5. Karakteristik Responden...................................................... 43

Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perdarahan

Trimester III di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun

2017………………………………………………………….....

44

Tabel 7. Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perdarahan

Trimester III Berdasarkan Umur di Puskesmas Puuwatu

Kota Kendari Tahun 2017...................................................

45

Tabel 8. Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perdarahan

Trimester III Berdasarkan Graviditas di Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017....................................

46

Tabel 9. Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perdarahan

Trimester III Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017................

47

Page 11: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen penelitian

Lampiran 2 Surat izin penelitian

Lampiran 3 Master tabel penelitian

Page 12: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdarahan trimester III adalah perdarahan pervaginam pada

kehamilan di atas 28 minggu atau lebih dan biasa disebut dengan

perdarahan antepartum.Perdarahan pervaginam dalam trimester III

menyebabkan komplikasi 4 % dari semua kehamilan sehingga

dianggap suatu kedaruratan obstetrik karena perdarahan tetap

merupakan penyebab kematian ibu dan bayi.Kehamilan dan

persalinan merupakan proses alami tetapi bukannya tanpa risiko dan

merupakan beban bagi seorang wanita. Dalam kehamilan dan

persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi risiko terjadinya penyulit

atau komplikasi baik ringan ataupun berat yang dapat memberikan

bahaya terjadinya kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan

atau ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya. Mortalitas dan mordibitas

pada wanita hamil adalah masalah besar di negara berkembang Di

berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu

disebabkan oleh pendarahan; proporsinya berkisar antara kurang

dari 10% sampai hampir 60%.(Manuaba, 2012).

Di Indonesia tiga faktor utama penyebab kematian ibu

melahirkan yakni, pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre-

eklamsia dan infeksi.Pendarahan menempati persentase tertinggi

penyebab kematian ibu (28%).(Yeyeh, A dan Rukiyah, 2014).Angka

Page 13: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

indikator kesehatan yang digunakan untuk menggambarkan status

gizi dan kesehatan ibu dan bayi, kondisi kesehatan lingkungan serta

tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, melahirkan

dan masa nifas.Di Indonesia masalah kematian ibu masih

merupakan masalah besar. Angka Kematian Ibu (AKI) menurut

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

sebanyak 228/100.000 kelahiran hidup, dan tahun 2012

AKImeningkat menjadi 359/100.000 kelahiran hidup(Kemenkes RI,

2013).

AKI di Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 tercatat sebesar 65

kematian, di tahun 2015 meningkat menjadi 67 kematian.

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara diperoleh

informasi, penyebab kematian ibu yang utama pada tahun 2015

adalah perdarahan yaitu sebesar 22 kematian.Tingginya jumlah

kematian ibu di Sulawesi Tenggara kemungkinan disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain keterlambatan penanganan pada kasus

komplikasi, rendahnya pengetahuan dan kes

adaran masyarakat untuk memeriksakan kehamilan ke tenaga

kesehatan, enggan melahirkan di fasilitas kesehatan yang tersedia

dan lebih memilih ke dukun ketika melahirkan (Dinkes Sultra, 2016).

Penyebab-penyebab langsung kematian ibu maternal sebagian

besar dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan yaitu dengan

Page 14: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

pelaksanaan asuhan kehamilan yang biasa dikenal dengan ANC (Ante

Natal Care).Pada asuhan kehamilan yang adekuat diharapkan dapat

dideteksi lebih dini keadaan-keadaan yang mengandung risiko

kehamilan dan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin.Penyebab

utama kematian ibu adalah perdarahan.Perdarahan pada kehamilan

harus selalu dianggap berbahaya karena keadaan tersebut beresiko

mengancam nyawa terhadap ibu dan janin.Perdarahan trimester III

biasa disebut dengan perdarahan antepartum.Yang termasuk

perdarahan antepartum adalah plasenta previa, solusio plasenta dan

rupture uteri.Perdarahan obstetrik yang terjadi pada kehamilan

trimester III pada umumnya adalah perdarahan yang berat, dan jika

tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat bisa

mendatangkan syok yang fatal (Wiknjosastro, 2012).

Data yang ada di Puskesmas Puuwatumenggambarkan jumlah

ibu hamil pada tahun 2014 sebanyak 734 ibu hamil, pada tahun 2015

jumlah ibu hamil meningkat menjadi 747 ibu, sedangkan pada tahun

2016 jumlah ibu hamil sebanyak 775 ibu, di Puskesmas Puuwatu

juga tercatat pada tahun 2016 terdapat 12 orang yang dirujuk karena

perdarahan trimester III.Hasil wawancara pada 10 ibu hamil diperoleh

data bahwa dari 10 ibu hamil terdapat 8 ibu hamil yang menyatakan

kurang mengetahui tentang perdarahan Trimester III.Berdasarkan

uraian di atas maka penulis perlu melakukan penelitian dengan judul

“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Trimester III di

Page 15: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Perdarahan Trimester III di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan

trimester III di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan

trimester III berdasarkan umur di Puskesmas Puuwatu Kota

Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.

b. Untuk mengetahuipengetahuan ibu hamil tentang perdarahan

trimester III berdasarkan graviditas di Puskesmas Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan

trimester III berdasarkan pendidikan di Puskesmas Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017.

Page 16: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan

menambah perbendarahaan bacaan bahan bagi

mahasiswaPoltekes

Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan untuk penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas

kesehatan di Puskesmas Puuwatu dan khususnya bagi para ibu

hamil tentang bahaya perdarahan trimester III bagi ibu dan

janinnya.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan terutama mata kuliah metodologi penelitian.

E. Keaslian Penelitian

Fandiar Nur Isdiaty dan Titin Ungsianik (2013) dengan judul

Pengetahuan tentang perdarahan antepartum dengan perilaku

perawatan kehamilan pada ibu hamil trimester III.Tempat penelitian di

Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Sukmajaya.Penelitian ini

menggunakandesain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross

sectional dengan variabel penelitian independen yaitu pengetahuan

Page 17: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

sedangkan variabel dependennya yaitu perilaku perawatan

kehamilan.Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu jenis

penelitian, lokasi penelitian dan variabel penelitian.

Page 18: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Tinjauan Tentang Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang

menjadi telah seseorang setelah melakukan pengindraan

terhadap obyek tertentu. Penginderaan tersebut melalui panca

indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan

diperoleh melalui belajar yang merupakan suatu proses mencari

tahu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, konsep mencari tahu

mencakup berbagai metode dari konsep, baik melalui proses

pendidikan maupun pengalaman. Pengetahuan adalah sebagian

ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari, mengingat

kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal terperinci

untuk teori tetapi apa yang diberikan telah menggunakan ingatan

akan keterangan yang sesuai (Notoatmodjo, 2010).

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan pengetahuan adalah segala yang telah

diketahui dan mampu diingat oleh setiap orang setelah

Page 19: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

mengalami, menyaksikan, mengamati atau diajarkan semenjak ia

lahir sampai menginjak dewasa khususnya setelah diberi

pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun non formal

dan diharapkan dapat mengevaluasi terhadap suatu materi atau

obyek tertentu untuk melaksanakannya sebagai bagian dalam

kehidupan sehari – hari (Notoatmodjo, 2010).

Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar.Untuk

memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak jaman dahulu telah

berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada

dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan

seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung

maupun melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang mencakup di dalamnya domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan, yakni :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Page 20: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih

ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam

suatu bentuk keseluruhan.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

pemikiran terhadap suatu materi atau obyek.(Notoatmodjo,

2010).

c. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh langsung ataupun melalui

penyuluhan baik individu maupun kelompok.Untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatan perlu diberikan penyuluhan yang

bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga

maupun masyarakat, dalam membina dan memelihara hidup sehat

Page 21: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan

yang optimal. Pengetahuan adalah proses kegiatan mental yang

dikembangkan melalui proses kegiatan pada umunya sebagai

aktifitas kognitif. Proses adopsi adalah perilaku menurut

Notoatmodjo (2010), sebelum seseorang mengadopsi perilaku

didalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang berurutan

yang terdiri dari:

1). Kesadaran(awareness)

Individu menyadari adanya stimulus.

2). Tertarik (Interest)

Individu mulai tertarik pada stimulus.

3). Menilai (Evaluation)

Individu mulai menilai tentang baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Pada proses ketiga ini subjek sudah

memiliki sikap yang lebih baik lagi.

4). Mencoba (Trial)

Individu sudah mulai mencoba perilaku yang baru.

5). Menerima(Adoption)

Individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

sikap dan kesadarannya terhadap stimulus (Notoatmodjo,

2010).

Page 22: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

d. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan

dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2010).

Pertanyaan (test) yang dapat dipergunakan untuk pengukuran

pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua

jenis:

1) Pertanyaan Subjektif; bentuk pertanyaannya berupa essay.

2) Pertanyaan Objektif; jenis pertanyaan berupa pilihan ganda,

betul/salah dan pertanyaan menjodohkan(Arikunto, S, 2008).

Pertanyaan berupa essay disebut pertanyaan subjektif karena

penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari

penilaian, sehingga nilainya akan berbeda dari seorang penilai

dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu

lainnya. Pertanyaan pilihan ganda, betul/salah, menjodohkan,

disebutkan pertanyaan objektif karena pertanyaan-pertanyaan

tersebut dapat dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa

melibatkan faktor subjektifitas dari penilai (Arikunto, S, 2008).

e. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2010) :

Page 23: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Tokoh pendidikan abad 20 M. J. Largevelt yang dikutip oleh

Notoatmojo (2010) mendefinisikan bahwa pendidikan

adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan

yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada

kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan

lain, bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk

menjadi kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup.

b) Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya

pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari

seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan

berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.

c) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami

seseorang, mengatakan bahwa tidak adanya suatu

pengalaman sama sekali. Suatu objek psikologis

cenderung akan bersikap negatif terhadap objek tersebut

untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu

Page 24: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan emosi,

penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan lama

membekas.

d) Usia

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir

dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang

yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang

yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai

akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin

tua seseorang maka makin kondusif dalam menggunakan

koping terhadap masalah yang dihadapi.

2) Faktor Eksternal

a) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuahan primer ataupun

sekunder, keluarga dengan status ekonomi baik lebih

mudah tercukupi dibanding dengan keluarga dengan

status ekonomi rendah, hal ini akan mempengaruhi

kebutuhan akan informai termasuk kebutuhan

sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi

Page 25: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang

berbagai hal.

b) Informasi

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan

sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi

baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif

baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal

tersebut.Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi

tersebut apabila arah sikap tertentu.Pendekatan ini

biasanya digunakan untuk menggunakan kesadaran

masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh

perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media

masa.

c) Kebudayaan/Lingkungan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan

kita.Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya

untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan maka

sangat mungkin berpengaruh dalam pembentukan

sikap pribadi atau sikap seseorang.

Page 26: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

2. Tinjauan Tentang Kehamilan

Kehamilan merupakan keadaan mengandung embrio atau

fetal didalam tubuh setelah penyatuan sel telur dan spermatozoa

(Wiknjosastro, H, 2012).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan (trimester) yaitu

a. Kehamilan triwulan I antara 0 – 12 Minggu

b. Kehamilan triwulan II antara 12 – 28 Minggu

c. Kehamilan triwulan III antara 28 – 40 Minggu

(Saifuddin, AB, 2009)

Adapun tanda-tanda yang menyertai kehamilan yaitu :

a. Amenorrhea

b. Perubahan pada payudara

c. Mual dan Muntah

d. Sering kencing

(Wiknjosastro, 2012)

Tanda pasti kehamilan :

a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ),

b. Terasa gerak janin,

c. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,

ada gambaran embrio,

Page 27: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (> 16

minggu).

Tanda tidak pasti kehamilan :

a. Rahim membesar,

b. Tanda hegar,

c. Tanda Chadwick,

d. Tanda Piskacek,

e. Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat,

f. Ballotement positif,

g. Tes urine kehamilan (tes HCG) positif,

(Manuaba, IBG, 2008).

Agar kehamilannya tetap sehat, ada beberapa hal yang harus

diketahui ibu hamil, antaranya :

a. Perubahan Fisik.

Pada umumnya ibu hamil akan mengalami perubahan fisik

seperti: terhentinya menstruasi, adanya rasa mual dan muntah,

payudara membesar dan perut membesar.

b. Pemeriksaan Kesehatan.

Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko komplikasi yang bisa

mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil

memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode

antenatal (Yeyeh, A dan Rukiyah, 2014) yaitu :

1) Trimester pertama satu kali kunjungan.

Page 28: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

2) Trimester kedua satu kali kunjungan.

3) Trimester ketiga dua kali kunjungan.

Pengawasan sebelum melahirkan penting untuk dilakukan

dengan jadwal tertentu. Sebagai gambaran jadwal pemeriksaan

berkelanjutan meliputi :

1) Trimester I dan II

Pada periode ini dilakukan pemeriksaan setiap bulan.Dengan

rancangan pemeriksaan meliputi anamneses untuk

mengetahui keadaan normal dan keluhan hamil muda,

pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan) sehingga dari

pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang

kehamilan.Kesimpulan mungkin normal sehat dan

memuaskan, adanya penyakit ibu, atau adanya komplikasi

kehamilan. Pada periode ini pula dapat dilakukan pengobatan

kehamilan berupa obat simtomatis untuk gejala hamil muda,

pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan, dan

pemberian obat penyokong (vitamin, obat khusus), dan

vaksinasi tetanus toksoid I. Anjuran yang diberikan pada masa

ini umumnya berkaitan dengan kesehatan dan secara khusus

berkaitan dengan kesimpulan kehamilannya.

2) Trimester III

Pada periode ini pemeriksaan dilakukan setiap dua minggu

atau setiap minggu.Rancangan pemeriksaan meliputi

Page 29: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

anamnesa terhadap keadaan normal dan keluhan hamil

trimester III, pemeriksaan fisik (umum, khusus, dan

tambahan).Kesimpulan dari pemeriksaan ini adalah normal,

sehatdan memuaskan, dan penggolongan kehamilan (resiko

tinggi, meragukan atau resiko rendah).Juga dilakukan

pengobatan penyakit ibu atau komplikasi kehamilan.Obat

penyokong kesehatan hamil adalah vitamin tambahan dan

obat khusus, juga pemberian vaksinasi tetanus toksoid II.

Anjuran pada masa ini berkaitan dengan kesehatan umumdan

khusus berkaitan dengan kehamilannya juga petunjuk kapan

datang ke rumah sakit. Pada bulan kesembilan, dilakukan

pemeriksaan setiap minggu dengan rancangan yang sama.

Kelahiran dapat terjadi setiap waktu, oleh karena itu perlu

diberikan petunjuk kapan harus datang ke rumah sakit

(Simkin, 2013). Anjuran untuk datang ke rumah sakit adalah

bila (1) sakit perut datang menghilang dan makin lama makin

bertambah keras dan waktu makin pendek; (2) terjadi

pengeluaran darah, keluar air banyak (sampai basah), keluar

lendir campur darah; (3) adanya keluhan badan panas,

penglihatan kabur, sakit kepala berat dan sakit ulu hati. Pada

hamil pertama waktu sampai lahir sekitar 12-28 jamdan untuk

ibu yang pernah melahirkan antara 10-14 jam.Sebaiknya

Page 30: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

menunggu di rumah sakit dibandingkan di rumah karena ada

pengawasan khusus (Manuaba, IBG, 2008).

3. Perdarahan Trimester III

a. Definisi

Perdarahan trimester III adalah perdarahan pervaginam

pada kehamilan di atas 28 minggu atau lebih dan biasa disebut

dengan perdarahan antepartum (Wiknjosastro, H, 2012).

b. Pemeriksaan Awal

1) Prinsip Penanganan

Pemeriksaan awal pada seorang pasien dengan perdarahan

trimester III harus mencakup riwayat, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan khusus yang dirancang untuk menetapkan

penyebab perdarahan (Hacker, dkk, 2011).

2) Riwayat

Setiap riwayat cedera atau hubungan seksual sebelum

permulaan perdarahan harus ditentukan, lama

berlangsungnya dan jumlah perdarahan harus

ditetapkan.Pasien harus ditanyai mengenai setiap nyeri

perut, kontraksi rahim atau keduanya.Riwayat obstetrik

harus ditinjau untuk seksio sesarea sebelumnya, persalinan

kurang bulan, atau plasenta previa.Riwayat medis harus

diperiksa untuk mencari kelainan perdarahan atau penyakit

Page 31: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

hati yang dikenal.Riwayat sosial harus ditinjau mengenai

penyalahgunaan tembakau atau kokain.(Hacker, dkk, 2011).

3) Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda vital dan jumlah perdarahan harus diperiksa

dengan segera begitu juga status jiwa pasien.Pemeriksaan

perut harus mencakup pengukuran tinggi fundus dan

penilaian nyeri tekan rahim.Pemeriksaan pelvis tidak boleh

dilakukan sebelum plasenta previa telah disingkirkan dengan

ultrasonografi.(Hacker, dkk, 2011).

4) Penyelidikan

Cara yang paling tepat untuk menentukan penyebab

perdarahan trimester III adalah dengan

ultrasonografi.Aktifitas rahim dan frekuensi denyut jantung

janin harus dipantau untuk menangani persalinan dan

menetapkan kesehatan janin.(Hacker, dkk, 2011).

c. Pembagian

Perdarahan trimester III dikelompokkan atau dibagi menjadi :

1) Plasenta Previa

a) Definisi

Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi di

sekitar segmen bawah lahir, sehingga dapat menutupi

sebagian atau seluruh osteum uteri internum (Saifuddin,

2012).

Page 32: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Secara teoritis plasenta previa dibagi dalam bentuk klinis

(1) Plasenta previa totalis :

(a) Menutupi seluruh osteum uteri internum pada

pembukaan 4 cm.

(b) Plasenta previa sentralis bila pusat plasenta

bersamaan dengan sentral kanalis servikalis.

(2) Plasenta previa partialis, bila menutupi sebagian

osteum uteri internum pada pembukaan 4 cm.

(3) Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada

sekitar pinggir osteum uteri internum pada

pembukaan 4 cm (Manuaba, 2008).

b) Gejala umum

(1) Perdarahan tanpa rasa sakit

(2) Terjadi pada saat pembentukkan SBR, sehingga

terdapat pergeseran atau dinding rahim dengan

plasenta yang menimbulkan perdarahan.

(3) Bentuk perdarahan :

(a) Sedikit tanpa menimbulkan gejala klinis.

(b) Banyak disertai gejala klinis ibu dan janin.

(4) Gejala klinik ibu :

(a) Tergantung KU dan jumlah darah hilang, yang

bersifat sedikit demi sedikit atau dalam jumlah

besar dalam waktu singkat.

Page 33: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(b) Terjadi gejala kardiovaskuler dalam bentuk :

- Nadi meningkat dan tekanan darah turun

- Anemia disertai bagian ujung dingin

- Perdarahan banyak dapat menimbulkan syok

sampai kematian.

(5) Gejala klinik janin :

(a) Bagian terendah belum masuk PAP atau terdapat

kelainan letak.

(b) Perdarahan mengganggu sirkulasi retroplasenter,

menimbulkan asfiksia intrauterin sampai kematian

janin.

(c) Hb sekitar 5 % dapat menimbulkan kematian janin

serta ibunya. (Manuaba, 2008).

c) Dasar diagnosis

(1) Terdapat perdarahan tanpa rasa sakit

(2) Keadaan umum setelah perdarahan tergantung dari :

(a) Keadaan umum sebelumnya.

(b) Jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan.

(c) Menimbulkan gejala klinik pada ibu dan janin.

(3) Perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian

terendah.

(4) Terdapat kelainan letak atau bagian terendah belum

masuk PAP.

Page 34: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(5) Pemeriksaan tambahan :

(a) Double set up di meja operasi, dapat menentukan

klasifikasi plasenta previa dengan memasukkan

jari ke osteum uteri internum atau meraba fornik.

(b) Melakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi.

(Manuaba, 2008).

d) Sebab-sebab terjadinya

(1) Gangguan kesuburan endometrium sehingga perlu

perluasan implantasi :

(a) Multiparitas dengan jarak hamil pendek

(b) Beberapa kali menjalani seksio sesarea

(c) Bekas dilatasi dan kuretase

(d) Ibu dengan gizi rendah

(e) Usia hamil pertama diatas 35 tahun

(2) Pelebaran implantasi plasenta : kehamilan ganda,

memerlukan perluasan plasenta untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi janin karena endometrium kurang

subur. (Manuaba, 2008).

e) Komplikasi

(1) Komplikasi ibu : trias komplikasi

(a) Perdarahan tambahan saat operasi menembus

plasenta dengan insersio di depan.

(b) Infeksi karena anemia.

Page 35: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(c) Robekan implantasi plasenta di bagian belakang

SBR :dangerous plasenta previa.

(d) Terjadi ruptura uteri karena susunan jaringan

rapuh dan sulit diketahui.

(2) Komplikasi janin : trias komplikasi

(a) Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas

tinggi.

(b) Mudah infeksi karena anemia disertai daya tahan

rendah.

(c) Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian.

(Manuaba, 2008)

f) Penatalaksanaan

Plasenta previa dengan perdarahan merupakan keadaan

darurat kebidanan yang memerlukan penanganan yang

baik. Bentuk pertolongan pada palasenta previa adalah :

(1) Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat

menyelamatkan ibu dan anak atau untuk mengurangi

kesakitan dan kematian.

(2) Memecahkan ketuban diatas meja operasi

selanjutnya pengawasan untuk dapat melakukan

pertolongan lebih lanjut.

(3) Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa

dapat mengambil sikap melakukan rujukan ke tempat

Page 36: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

pertolongan yang mempunyai fasilitas yang cukup.

(Rayburn, 2014).

2) Solusio Plasenta

a) Definisi

Solusio plasenta adalah lepasnya plasenta dari

insersinya di fundus uteri sebelum waktu

persalinan.(Rayburn, 2014).

Solusio plasenta dibagi menjadi :

(1) Solusio plasenta ringan :

(a) Perdarahan kurang 500 cc dengan lepasnya

plasenta kurang dari 1/5 bagian.

(b) Perut ibu masih lemas sehingga bagian janin

mudah diraba.

(c) Tanda fetal distres belum tampak.

(d) Terdapat perdarahan hitam pervaginah.

(e) Tanpa gangguan pembekuan darah fibrinogen di

atas 250 mg %.

(2) Solusio plasenta sedang :

(a) Lepasnya plasenta antara 1/4 - 2/3 bagian dengan

perdarahan sekitar 1000 cc.

(b) Perut mulai tegang dan bagian janin sulit diraba.

(c) Janin sudah fetal distres berat sampai IUFD.

(d) Pemeriksaan dalam ketuban tegang.

Page 37: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(e) Tanda persalinan telah ada dan dapat

berlangsung cepat sekitar 2 jam.

(3) Solusio plasenta berat :

(a) lepasnya plasenta sudah melebihi 2/3 bagian.

(b) Perut nyeri dan tegang, bagian janin sulit diraba

seperti papan.

(c) Janin sudah fetal distres berat sampai IUFD.

(d) Pemeriksaan dalam ketuban tegang.

(e) Darah dapat masuk otot rahim, uterus couvelaire

yang menyebabkan atonia uteri serta perdarahan

pascapartus.

(f) Terdapat gangguan pembekuan darah fibrinogen

kurang dari 100 mg % - 150 mg %.

(g) Gangguan ginjal sudah mulai tampak. (Rayburn,

2014).

b) Sebab-sebab terjadinya

(1) Trauma langsung abdomen

(2) Hipertensi ibu hamil

(3) Umbilikus pendek atau lilitan tali pusat.

(4) Tekanan pada vena cava inferior.

(5) Pada pre-eklamsia – eklamsia.

(6) Saat melakukan versi luar.

(7) Saat memecahkan ketuban :

Page 38: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(a) Hamil biasa

(b) Pada hidramnion

(c) Setelah persalinan pertama hamil ganda

(Wiknjosastro, 2012)

c) Gejala klinik

(1) Perdarahan yang disertai rasa sakit

(2) Tergantung jumlah darah retroplasenter :

(a) Menimbulkan gangguan kardiovaskuler ibu.

(b) Ketegangan perut ringan sampai berat.

(c) Gangguan janin asfiksia ringan samapai IUFD.

(3) Gangguan pembekuan darah.

(4) Gangguan alat vital, seperti : jantung, ginjal dan lever.

(Wiknjosastro, 2012).

d) Dasar diagnosis

(1) Anamnesa :

(a) Trauma langsung abdomen.

(b) Perdarahan disertai rasa sakit.

(2) Pemeriksaan fisik :

(a) Palpasi : abdomen terdapat ketegangan ringan

sampai berat, bagian janin masih dapat diraba

sampai sulit ditentukan.

(b) Denyut jantung janin : masih baik sampai terjadi

kematian intrauterin.

Page 39: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(c) Pemeriksaan dalam : ketuban tegang terdapat

darah.

(d) USG : plasenta lepas dari implantasinya.

(Wiknjosastro, 2012).

e) Komplikasi

(1) Perdarahan karena :

(a) Couvelaire uteri.

(b) Atonia uteri.

(c) Perdarahan pascapartus.

(2) Gangguan pembekuan darah :

(a) Intravaskuler koagulasi.

(b) Fibrinogen berkurang.

(3) Gangguan alat vital :

(a) Kegagalan ginjal akut.

(b) Dekompensasio kardis.

(c) Sesak napas – emboli paru.

(4) Kematian ibu karena :

(a) Perdarahan yang tidak dapat diatasi.

(b) Dekompensasi kordis.

(c) Mudah terjadi infeksi

(d) Kegagalan ginjal. (Wiknjosastro, 2012)

f) Penatalaksanaan

(1) Menghindari gangguan pembekuan darah :

Page 40: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

(a) Tranfusi masif.

(b) Pemberian fibrinogen jumlah cukup.

(2) Solusio ringan dan sedang diupayakan seksio

sesarea, untuk dapat menyelamatkan ibu dan

janinnya. Solusio plasenta berat:

(a) Persalinan dalam waktu singkat 6 jam.

(b) Hindari perdarahan karena atonia uteri.

(c) Gangguan kontruksi otot rahim dilakukan

histerektomi.

(d) Hindari infeksi dengan antibiotik. (Henderson,

2012).

3) Perdarahan Pada Plasenta Letak Rendah

Plasenta letak rendah dimaksudkan bila pada pemeriksaan

dalam jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi

bawah plasenta.Perdarahan pada plasenta letak rendah

baru terjadi bila pembukaan mendekati lengkap, sehingga

memberikan petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam

dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.

Tindakan yang dapat dilakukan adalah :

a) Memecahkan ketuban yang diikuti induksi persalinan

untuk mempercepat proses persalinan.

b) Dilakukan tindakan mengakhiri persalinan dengan

indikasi.

Page 41: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

c) Untuk bidan segera melakukan konsultasi atau merujuk

penderita. (Saifuddin, 2012)).

4) Pecahnya Vasa Previa

Yang dimaksud dengan vasa previa adalah menyilangnya

pembuluh darah plasenta yang berasal dari insersio

vilamentosa pada kanalis servikalis.Untuk menegakkan

diagnosis vasa previa agak sukar dan memerlukan

pengalaman, disamping jumlahnya tidak terlalu banyak.Bila

dapat ditemukan pada pembukaan kecil, dimana teraba

denyut pembuluh darah saat melakukan pemeriksaan

dalam, maka satu-satunya sikap bidan adalah mengirim

penderita ke rumah sakit untuk persalinan dengan primer

seksio sesarea.Bahaya yang mengancam terutama untuk

bayi karena perdarahan berasal dari pembuluh darah

janin.Gejala klinis yang perlu diperhatikan adalah ketuban

pecah diikuti perdarahan dan terjadi asfiksia janin dalam

kandungan.(Manuaba, 2008).

5) Pecahnya Sinus Marginalis

Pecahnya sinus marginalis merupakan pedarahan yang

sebagian besar baru diketahui setelah persalinan.Pada

waktu persalinan, perdarahan terjadi tanpa sakit dan

menjelang pembukaan lengkap perlu dipikirkan kemungkitan

perdarahan karena sinus marginalis yang pecah.Karena

Page 42: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

pembukaan mendekati lengkap, maka bahaya untuk ibu

maupun janinnya tidak terlalu besar.(Manuaba, 2008).

B. Landasan Teori

Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor

pokok, yakni faktor perilaku (Behaviour Causes) dan faktor di luar perilaku

(Non-Behavior Causes).Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan oleh

faktor-faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya (Notoatmojo, 2010).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Melalui proses

melihat, mengalami dan diajar sangat menentukan terjadinya tindakan

untuk seseorang individu. Pengetahuan ibu hamil dipengaruhi beberapa

faktor diantaranya umur, graviditas, pendidikan dan sumber

informasi.Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

bertambahnya pengetahuan yang diperoleh karena umur ibu yang masih

produktif (20-35 tahun), sehingga mereka lebih aktif dalam mencari

informasi tentang kesehatan.Pengetahuan pada ibu multigravida lebih

tinggi dibandingkan dengan ibu primigravida Tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, semakin tinggi pendidikan

seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya (Notoatmodjo,

2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,

sehingga diperlukan asuhan dalam periode ini.Untuk itu diperlukannya

Page 43: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

peran serta masyarakat terutama ibu-ibu hamil untuk memiliki

pengetahuan tentang perdarahan trimester III agar ibu dapat mengetahui

dan mengenal secara dini bahaya perdarahan trimester III sehingga bila

terjadi ibu dapat segera mencari pertolongan ke petugas

kesehatan(Yeyeh, Ai, 2014).Mengingat pentingnya hal tersebut, maka

perlu bagi ibu hamil untuk mengenali perdarahan trimester III yang

meliputi plasenta previa, solusio plasenta, Perdarahan Pada Plasenta

Letak Rendah dan Pecahnya Vasa Previa (Wiknjosastro, H, 2012).

C. Kerangka Teori

Faktor Internal a. Umur b. Pendidikan c. Pekerjaan d. Jumlah kehamilan

Faktor Eksternal

a. Lingkungan b. Sosial Budaya c. Sumber Informasi

Pengetahuan Tentang

Perdarahan Trimester III

Gambar 1. Kerangka Teori dimodifikasi dari Notoadmojo (2010); (Wiknjosastro, H, 2012)

Page 44: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

D. Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel bebas (Independen): Umur, Graviditas, Pendidikan

Variabel terikat (Dependen) : Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Perdarahan Trimester III

Pendidikan

Graviditas

Umur

Pengetahuan Ibu

Hamil tentang

Perdarahan

Trimester III

Kehamilan

Page 45: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan fakta mengenai suatu

keadaan secara obyektif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli KIA/KB Puskesmas Puuwatu

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Juni-Juli2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah semua ibu hamil di poli KIA Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari periode Juni-Julitahun 2017 yang berjumlah

36 ibu hamil.

2. Sampel

Sampeldalampenelitianadalahsemua ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya dipoli KIA Puskesmas Puuwatu Kota

Kendari selama penelitian berlangsung.Pengambilan sampel

menggunakan tehnik total sampling yaitu sebanyak 36 orang.

Page 46: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (independent) yaitu umur, graviditas,

pendidikan.

b. Variabel terikat (dependent) yaitu pengetahuan ibu hamil

tentang perdarahan trimester III.

2. Definisi Operasional

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

responden sehubungan dengan perdarahan trimester III.

Kriteria objektif :

1) Kategori baik, jika persentase jawaban benar 76% -100%

2) Kategori cukup, jika persentase jawaban benar 56% -75%

3) Kategori kurang, jika persentase jawaban benar <55%

(Notoatmodjo, 2010).

b. Umur

Umur adalah usia ibu yang dihitung berdasarkan ulang tahun

terakhir yang ditanyakan pada saat wawancara yang

dinyatakan dalam bentuk tahun.

Kriteria objektif :

1) < 20 Tahun

2) 20-35 Tahun

3) > 35 Tahun (Manuaba, IBG, 2008)

Page 47: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

c. Graviditas adalah jumlah kehamilan seluruhnya yang telah

dialami oleh ibu tanpa memandang hasil akhir kehamilan.

Kriteria obyektif

1) Graviditas I

2) Graviditas II

3) Graviditas III

4) Graviditas ≥ IV (Wiknjosastro, H, 2012)

d. Pendidikan adalah pendidikan formal yang telah diselesaikan

responden pada saat penelitian ini.

Kriteria Obyektif :

1) Pendidikan Dasar : SD - SMP

2) Pendidikan Menengah : SMA

3) Pendidikan Tinggi : Perguruan Tinggi

E. Jenis dan Pengumpulan Data

1. Jenis data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara

langsung dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannyadi

Poli KIA/KB Puskesmas Puuwatuselama penelitian

berlangsung.

Page 48: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

b. Data sekunder

Data sekunder adalah semua data yang diperoleh dari buku

register ibu hamil di Puskesmas Puuwatu selama penelitian

berlangsung.

2. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara

kepada responden dengan panduan kuesioner yang menyangkut

umur, graviditas, pendidikan, dan pengetahuan ibu hamil tentang

perdarahan trimester III

F. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini meliputi :

1. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dalam

penelitian disusun dengan pilihan jawaban benar atau salah.

Pernyataan terdiri dari 2 jenis pernyataan yaitu favorable dan

unfavorable, skor 1 bila jawaban tepat dan skor 0 bila jawaban tidak

tepat.

2. Kuesioner penelitian, berisi daftar pertanyaan yang berisi informasi

tentang identitas responden, pendidikan, umur,dan graviditas.

G. Tehnik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang digunakan sebagai

panduan wawancara pada responden diolah dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

Page 49: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

1. Penyutingan data (editing), dilakukan dengan pengecekan isian

pada instrument, apakah data yang sudah terkumpul sudah jelas,

lengkap dan relevan.

2. Pengkodean data (coding), dilakukan dengan merubah data yang

berupa huruf menjadi angka.

3. Pengolahan data (prosessing), dilakukan dengan tujuan agar data

dapat dianalisa.

4. Pembersihan data (cleaning), dilakukan dengan memeriksa

kembali apabila ada kesalahan dalam perekapan

5. Scoring, perhitungan secara manual dengan menggunakan

kalkulator untuk persentase setiap variabel.

6. Tabulating, menyusun data dalam bentuk table distribusi frekuensi

setelah dilakukan penghitungan secara manual meupun

menggunakan kalkulator.

Proses menghitung data-data hasil observasi dan kuesioner yang

sudah diberi kode serta serta dimasukkan ke dalam tabel. Data

yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.Dalam penelitian ini dilakukan

analisis univariabel secara deskriptif sederhana berupa

persentase. Rumus yang digunakan adalah :

f X = ---- x k n Keterangan :

Page 50: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

X : Nilai persentase yang diperoleh

f : Jumlah variabel

n : Jumlah sampel penelitian

k : Konstanta (100 %) (Arikunto, 2006)

H. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel

distribusi, dinarasikan secara deskriptif variabel yang di teliti dan di

presentatif.

Page 51: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan trimester III

di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari telah dilaksanakan di Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari pada bulan Juni hingga Juli tahun 2017.Sampel

penelitian adalah ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

yang berjumlah 36 ibu.Data yang telah terkumpul diolah dan

dianalisis.Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel yang

disertai penjelasan.Hasil penelitian terdiri dari gambaran umum lokasi

penelitian, karakteristik responden, gambaran pengetahuan ibu hamil

berdasarkan umur, graviditas, dan pendidikan ibu. Hasil penelitian akan

ditampilkan sebagai berikut:

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Puuwatu berlokasi di Jln. Prof. Muh. Yamin No. 64

Kel.Puuwatu, Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara Kode Pos 93114, dan E-mail [email protected].

Luas wilayah kerja Puskesmas Puuwatu yaitu 21,56km2dengan batas-

batas administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Wawombalata

Kecamatan Mandonga (Wilayah Kerja Puskesmas

Labibia)

Page 52: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Lepo-lepo Kecamatan

Baruga (Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-lepo)

Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Mandonga

Kecamatan Mandonga (Wilayah Kerja Puskesmas

Labibia)

Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Abeli Sawah Kecamatan

Anggalomoare (Wilayah Kerja Puskesmas

Anggalomoare)Kabupaten Konawe.

Wilayah kerja Puskesmas Puuwatu meliputi 6 kelurahan

diantaranya Kelurahan Puuwatu, Kelurahan Watulondo, Kelurahan

Tobuuha, Kelurahan Punggolaka, Kelurahan Lalodati, Kelurahan Abeli

Dalam. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu dapat di

lihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1 Jumlah Penduduk wilayah Puskesmas Puuwatu Tahun 2016

Nama Kelurahan

Jml Rt

Jml Rw

Jml KK

Jml Pddk

Laki-laki

Jml Pddk

Perempuan

Jml pddk

Puuwatu 27 9 1422 3053 2974 7485

Watulondo 26 8 1560 3168 3063 7825

Punggolaka 26 8 1493 4249 3614 9390

Lalodati 12 4 776 1585 1596 3973

Tobuuha 24 8 1117 2313 2214 5676

Abeli dalam 6 2 157 306 285 756

Jumlah 121 39 6525 14674 13746 35105 Sumber: Profil Kecamatan Puuwatu tahun 2016

Penduduk wilayah kerja Puskesmas Puuwatu yang terdiri dari 6

kelurahan mempunyai penduduk 35105 Jiwa dengan bermacam-macam

Page 53: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

suku diantaranya suku Tolaki, Muna, Buton, Jawa, Bugis / Makassar, Bali

dan Toraja. Dari jumlah penduduk tersebut menganut agama Islam,

Kristen, Hindu dan Budha.Perilaku masyarakat Sangat dipengaruhi oleh

adat istiadat setempat, seperti persatuan yang diwujudkan dalam sikap

kegotong royongan yang kokoh.Ini terlihat pada acara-acara seperti

selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang

sangat mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat.

Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah pedagang,dan

Penyedia Jasa serta PNS/TNI/Polri. Sarana transportasi yang digunakan

adalah Taksi, angkutan umum (pete-pete), Bis Trans lulo dan ojek.

Puskesmas Puuwatu terbagi atas Ruang Rawat Jalan, Ruang Rawat

Inap dan Ruang Persalinan, dengan luas bangunan 1 Ha.

a. Ruang Rawat Jalan, terdiri dari Ruang Kepala Puskesmas, Ruang

Tata Usaha, Ruang Loket Kartu/Pendaftaran, Ruang Poli Umum,

Ruang Poli Anak, Ruang Poli Gigi, Ruang Farmasi, Ruang Kesling,

Promkes, Imunisasi, P2M, Ruang KIA / KB, Ruang Laboratorium.

b. Ruang Rawat Inap, terdiri dari 6 Kamar, Bangsal dewasa dan Bangsal

Anak, Kapasitas tempat tidur sebanyak 10 buah, Kamar mandi/ WC 4

buah, Ruang Jaga, Kamar tidur Perawat Jaga, Ruang Instalasi Gizi.

c. Ruang Persalinan, terdiri dari Ruang Tamu, Ruang Jaga, Ruang

Tindakan Persalinan, Ruang Bayi, Kamar mandi/ WC 2 buah.

Berikut distribusi jenis sarana kesehatan yang ada di puskesmas

puuwatu pada tahun 2016 dapat terlihat pada tabel berikut ini

Page 54: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Tabel 2 Jumlah dan Jenis Sarana Kesehatan Tahun 2016

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

Sarana kesehatan pemerintah a. Puskesmas Induk b. Puskesmas Pembantu c. Rumah Sakit Pemerintah

1 1 1

Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat a. Posyandu Balita b. Posyandu Lansia c. Pos Kesehatan Kelurahan d. Bidan Praktek Swasta e. Klinik Pratama

17 4 2 2 3

Sumber: Puskesmas Puuwatu Tahun 2016.

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah dan jenis sarana kesehatan

tahun 2016 untuk sarana kesehatan pemerintah sebanyak 2 sarana,

diantaranya Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit

Pemerintah masing-masing 1 sarana. Sedangkan sarana kesehatan

bersumber daya masyarakat diantaranya Posyandu Balita sebanyak 17

sarana, Posyandu Lansia sebanyak 4 sarana, Pos Kesehatan Kelurahan

dan Bidan Praktek Swasta masing-masing 2 sarana, dan Klinik Pratama 3

sarana. Sarana prasarana yang ada di Puskesmas Puuwatu yaitu sebagai

berikut

Tabel 3 Sarana Prasarana Puskesmas Puuwatu Tahun 2016

Jenis Sarana Jumlah

Mobil Ambulans 1 Buah Mobil Operasional 1 Buah Motor 14 Buah

Sumber: PuskesmasPuuwatu Tahun 2016

Tenaga Kesehatan di Puskesmas Puuwatu dapat di lihat pada tabel

sebagai berikut

Page 55: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Tabel 4 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Puuwatu Tahun 2016

Jenis Tenaga Status Ketenagaan

Jumlah PNS PTT Honorer Sukarela

Dokter Umum. 2 - 1 - 3

Dokter Gigi. 2 - - - 2

Sarjana Farmasi,

Apoteker

1 - - 1 2

Asisten Apoteker 2 - - - 2

Sarjana Keperawatan 7 - - 9 16

Sarjana Gizi 1 - - - 1

Sarjana Kesmas 11 - 2 4 17

S2. Kespro 2 - - - 2

D IV Kebidanan 1 - - 1

D III Keperawatan. 9 - 5 26 40

D III Kebidanan. 5 - - 24 29

D III Kesling 3 - - 1 4

D III Gizi 7 - - 1 8

D III Komputer - - 1 - 1

D III Gigi - - - - 0

DIII Analis - - - 1 1

D III Farmasi 1 - - - 1

SPK 8 - - - 8

D I Bidan. 2 - - - 2

SPPM 1 - - - 1

Pekarya 2 - - - 2

SPAG 2 - - - 2

SPPH 1 - - - 1

SMF 1 - - - 1

SPRG 3 - - - 3

SMA 2 - 4 3 9

J U M L A H 76 - 13 70 159

Sumber: Puskesmas Puuwatu Tahun 2016

2. Karakteristik Responden

Karakteristik merupakan ciri atau tanda khas yang melekat pada diri

responden yang membedakan antara responden yang satu dengan yang

lainnya.Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari umur,

Page 56: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

graviditas, pendidikan dan pekerjaan.Karakteristik responden dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik Responden

Karakteristik Jumlah

n %

Umur

< 20 tahun

20 – 35 tahun

> 35 tahun

3

31

2

8,3

86,1

5,6

Graviditas

I

II

III

> IV

15

11

6

4

41,7

30,6

16,7

11,1

Pendidikan

Dasar

Menengah

Tinggi

13

18

5

36,1

50

13,9

Sumber: Data Primer

Setelah dilakukan analisis data, dapat dilihat bahwa responden

terbanyak pada umur 20-35 tahun sebanyak 31 ibu (86,1%), Graviditas I

sebanyak 15 ibu (41,7%), berpendidikan menengah sebanyak 18 ibu

(50%). Kesimpulan dari karakteristik responden adalah sebagian besar ibu

hamil berada pada umur reproduksi sehat, hamil yang pertama, dan

berpendidikan.

Page 57: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

3. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Trimester III di

Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

Pengetahuan tentang perdarahan trimester III adalah kemampuan

responden untuk mengetahui dan memahami sejumlah pertanyaan yang

berkaitan dengan perdarahan trimester III.Pengetahuan dalam penelitian

ini dibagi menjadi 3 kategori, yaitu pengetahuan baik (persentase jawaban

benar 76–100%), pengetahuan cukup (persentase jawaban benar 56–

75%) dan pengetahuan kurang (persentase jawaban benar ≤55 %). Hasil

penelitian tentang pengetahuan dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Distribusi Pengetahuan Ibu hamil Tentang Perdarahan Trimester III

di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

Pengetahuan Jumlah

N %

Baik

Cukup

Kurang

7

17

12

19,4

47,2

33,3

Total 36 100

Sumber: Data Primer

Pengetahuan responden tentang perdarahan trimester III sebagian

besar dalam kategori cukup sebanyak 17 orang (47,2%). Hal ini berarti ibu

hamil di Puskesmas Puuwatu memiliki pengetahuan yang cukup tentang

perdarahan trimester III.

4. Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester III Berdasarkan Umur

Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

Pengetahuan tentang perdarahan trimester III berdasarkan umur ibu

adalah segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang perdarahan

Page 58: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

trimester III berdasarkan umur ibu.Umur ibu dibagi menjadi tiga, yaitu < 20

tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun.Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel

7.

Tabel 7 Distribusi Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester IIIBerdasarkan

Umur Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

Umur Ibu

Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % N %

< 20 tahun

20 – 35 tahun

> 35 tahun

0

7

0

0

19,4

0

1

14

2

2,8

38,9

5,6

2

10

0

5,6

27,8

0

3

31

2

8,3

86,1

5,6

Total 7 19,4 17 47,2 12 33,3 36 100

Sumber: Data Primer

Tabel 7 menyatakan bahwa responden yang berpengetahuan baik

semuanya pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 7 orang (19,4%),

yang berpengetahuan cukup terbanyak pada kelompok umur 20-35 tahun

sebanyak 14 orang (38,9%) demikian pula yang berpengetahuan kurang

terbanyak pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 10 orang (27,8%).

5. Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester III Berdasarkan

Graviditas Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

Pengetahuan tentang perdarahan trimester III berdasarkan graviditas

adalah segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang perdarahan

trimester III berdasarkan jumlah kehamilan yang pernah dialami

Page 59: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

ibu.Graviditas ibu dibagi menjadi empat, yaitu graviditas I, II, III, dan >

IV.Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8 Distribusi Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester IIIBerdasarkan

Graviditas Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

Graviditas

Ibu

Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % N % N %

I

II

III

>IV

2

3

0

2

5,6

8,3

0

5,6

5

7

3

2

13,9

19,4

8,3

5,6

8

1

3

0

22,2

2,8

8,3

0

15

11

6

4

41,7

30,6

16,7

11,1

Total 7 19,4 17 47,2 12 33,3 36 100

Sumber: Data Primer

Tabel 8 menyatakan bahwa responden yang berpengetahuan baik

terbanyak pada graviditas II sebanyak 3 orang (8,3%), yang

berpengetahuan cukup terbanyak pada graviditas II sebanyak 7 orang

(19,4%) sedangkan yang berpengetahuan kurang terbanyak pada

graviditas I sebanyak 8 orang (22,2%).

6. Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester III Berdasarkan

Pendidikan Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari

Pengetahuan tentang perdarahan trimester III berdasarkan

pendidikan ibu adalah segala sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang

pentingnya perdarahan trimester III berdasarkan pendidikan ibu.Pendidikan

ibu dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pendidikan dasar, pendidikan

Page 60: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

menengah dan pendidikan tinggi.Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel

9.

Tabel 9 Distribusi Pengetahuan tentang Perdarahan Trimester IIIBerdasarkan

Pendidikan Ibu di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017

Pendidikan

Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % N %

Dasar

Menengah

Tinggi

0

2

5

0

5,6

13,9

4

13

0

11,1

36,1

0

9

3

0

25

8,3

0

13

18

5

36,1

50

13,9

Total 7 19,4 17 47,2 12 33,3 36 100

Sumber: Data Primer

Tabel 9 menyatakan bahwa responden yang berpengetahuan baik

terbanyak pada jenjang pendidikan tinggi sebanyak 5 orang (13,9%), yang

berpengetahuan cukup terbanyak pada jenjang pendidikan menengah

sebanyak 13 orang (36,1%), sedangkan yang berpengetahuan kurang

terbanyak pada jenjang pendidikan dasar sebanyak 13 orang (36,1%).

B. Pembahasan

Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan trimester

IIItelah dilaksanakan di Puskesmas Puuwatu Kota Kendari pada bulan

Juni hingga Juli tahun 2017.Hasil penelitian menyatakan bahwa

pengetahuan responden tentang perdarahan trimester IIIterbanyak pada

kategori cukup sebanyak 17 orang (47,2%), kategori kurang sebanyak 12

orang (33,3%) dan kategori baik sebanyak 7 orang (19,4%).

Page 61: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan adalah merupakan hasil

dari tahu yang menjadi telaah seseorang setelah melakukan

pengindraan terhadap obyek tertentu. Pengetahuan diperoleh melalui

belajar yang merupakan suatu proses mencari tahu yang tadinya tidak

tahu menjadi tahu, konsep mencari tahu mencakup berbagai metode dari

konsep, baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman.

Pengetahuan adalah sebagian ingatan atas bahan-bahan yang telah

dipelajari, mengingat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal

terperinci untuk teori tetapi apa yang diberikan telah menggunakan

ingatan akan keterangan yang sesuai.

Hal ini responden hanya bisa menjawab benar dan salah dari

pertanyaan melalui kuesioner tentang perdarahan trimester III.Tingkat

pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu tahu dan

memahami. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil

tentang perdarahan trimester III di Puskesmas Puuwatu dapat di

kategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 ibu ( 47,2%).

Hasil penelitian menggambarkan bahwa mayoritas responden

berpengetahuan cukup, hal ini karena mayoritas responden belum

memahami informasi dengan benar tentang perdarahan trimester III.

Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Pada kenyataannya bidan

selalu memberikan penyuluhan pada setiap ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya. Adanya hal tersebut mungkin karena

keterbatasan kemampuan seseorang dalam menangkap dan mengingat

Page 62: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

materi yang telah disampaikan oleh bidan, dimana menurut Notoadmodjo

(2010) tahu di artikan sebagai kemampuan untuk mengingat suatu materi

yang telah dipelajari/diterima sebelumnya, termaksud diantaranya adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena

itu perlu diberikan informasi dasar mengenai kehamilan dengan

menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti.

Pengetahuan ibu hamil dipengaruhi beberapa faktor diantaranya

umur, graviditas dan pendidikan (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian

menyatakan bahwa berpengetahuan ibu tentang perdarahan trimester III

kategori baik baik semuanya pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak

7 orang (19,4%), yang berpengetahuan cukup terbanyak pada kelompok

umur 20-35 tahun sebanyak 14 orang (38,9%) demikian pula yang

berpengetahuan kurang terbanyak pada kelompok umur 20-35 tahun

sebanyak 10 orang (27,8%). Data ini dapat menggambarkan bahwa ibu

hamil di Puskesmas Puuwatu hamil dalam usia reproduksi sehat. Hal ini

sesuai dengan teori Saifuddin (2012) bahwa ibu hamil sebaiknya hamil

dalam usia reproduksi sehat agar kehamilannya bisa berjalan dengan

baik.

Data yang diperoleh didapatkan bahwa pegetahuan baik diketahui

pada ibu dengan usia 20 – 35 tahun. Dengan melihat fakta yang ada pada

data tersebut diketahui bahwa 20 – 35 tahun ibu sudah mengetahui

tentang perdarahan trimester III, hal ini disebabkan karena usia yang

Page 63: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

semakin matang akan membuat ibu semakin banyak kemauan untuk

belajar. Dengan demikian menunjukkan bahwa responden sudah

menginjak usia dewasa dan memiliki usia yang matang sebagai seorang

ibu. Semakin bertambah usia, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini sebagai

akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Sebaliknya pada ibu

hamil usia muda mereka cenderung tidak tanggap dan kurang menyadari

pentinggnya mengenali perdarahan trimester III untuk ibu seumur mereka.

Ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun

memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi kehamilan, termasuk

proses persalinan dengan perdarahan yang bisa berlanjut pada

perdarahan post partum. Pada ibu hamil berumur kurang dari 20 tahun

Rahim dan panggil ibu belum berkembang dengan baik selain itu secara

psikis belum siap menanggung beban emosional dan mental yang timbul

akibat kehamilan. Pada ibu yang berumur lebih dari 35 tahun kesehatan

dan keadaan Rahim ibu tidak sebaik pada umur 20-35 tahun.(Manuaba,

2008).

Hasil diatas juga didapatkan pada ibu dengan umur 20 – 35 tahun

mempunyai pengetahuan yang cukup paling banyak. Hal ini dapat

dikarenakan walaupun pada usia tersebut sudah merupakan usia dewasa,

penuh kreatifitas dan sudah banyak tahu tentang perdarahan trimester III

namun kedewasaan dan kreatifitas tergantung pada minat dan

kemampuan individual masing-masing sehingga pada usia tersebut masih

Page 64: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

ada yang berpengetahuan yang kurang tentang perdarahan trimester III

disebabkan mereka belum dapat memahami pentingnya mengetahui

perdarahan trimester III.

Selain umur, faktor yang mempengaruhi kehamilan adalah

graviditas. Hasil penelitian menyatakan bahwa ibu hamil yang

berpengetahuan baik terbanyak pada graviditas II sebanyak 3 orang

(8,3%), yang berpengetahuan cukup terbanyak pada graviditas II

sebanyak 7 orang (19,4%) sedangkan yang berpengetahuan kurang

terbanyak pada graviditas I sebanyak 8 orang (22,2%), sehingga dapat

disimpulkan bahwa ibu hamil di Puskesmas Puuwatu yang menjadi

responden belum pernah hamil sebelumnya.

Graviditas adalah jumlah kehamilan seorang wanita.gravida I

merupakan perasaan dan pengalaman baru baginya dalam kehamilan

khususnya dalam mengenali tanda bahaya dalam kehamilan khususnya

perdarahan trimester III oleh karena itu mereka masih sangat minim

memperoleh informasi, khususnya informasi tentang perdarahan trimester

III. Keadaan seperti ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh

Saifuddin (2011) yang menyatakan bahwa kehamilan, persalinan dan

memiliki anak adalah perasaan dan pengalaman baru bagi ibu

primigravida, sehingga informasi tentang perdarahan trimester III yang

mereka peroleh masih sangat minim.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa responden yang

berpengetahuan baik terbanyak pada jenjang pendidikan tinggi sebanyak

Page 65: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

5 orang (13,9%), yang berpengetahuan cukup terbanyak pada jenjang

pendidikan menengah sebanyak 13 orang (36,1%), sedangkan yang

berpengetahuan kurang terbanyak pada jenjang pendidikan dasar

sebanyak 13 orang (36,1%), hal ini menyatakan bahwa ibu hamil yang

berpengetahuan kurang terbanyak pada ibu dengan jenjang pendidikan

dasar (SD dan SMP). Pendidikan adalah salah satu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup, serta perlu ditekankan bahwa

seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti berpengetahuan

rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari

pendidikan formal akan tetapi dapat juga diperoleh pada pendidikan non

formal.

Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin tinggi pula

pengetahuan ibu.Hal ini dapat disebabkan karena semakin tinggi tingkat

pendidikan semakin mendorong ibu untuk berpikiran maju dan mencoba

hal-hal baru. Sikap yang demikian ini akan mendorong ibu untuk selalu

mencoba mancari tahu ilmu baru. Tingkat pendidikan merupakan salah

satu faktor internal yang mempengaruhi seseorang akan pola hidup

terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam

pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,

makin mudah menafsirkan informasi sehingga menciptakan suatu hal

yang baik, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

Page 66: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

penafsiran informasi seseorang terhadap obyek-obyek baru yang

diperkenalkan (Notoatmodjo, 2010).

Tingkat pendidikan yang terbatas, seringkali ibu-ibu hamil dalam

proses mendapatkan pengetahuan dihadapkan pada kata-kata teknis atau

istilah-istilah yang tidak dipahami dan tidak pernah didengar sebelumnya

oleh ibu. Banyak ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah tidak

dapat memahami istilah perdarahan trimester III atau bahkan tidak pernah

mendengar istilah tersebut, sehingga mereka tidak dapat mengakses

informasi tentang perdarahan trimester III dan akhirnya menyebabkan

kurangnya pengetahuan mereka tentang perdarahan trimester III. Bahasa

juga merupakan salah satu hambatan yang dapat terjadi antara dua orang

atau lebih yang sedang mengadakan transfer ilmu pengetahuan.

Akibatnya proses transfer ilmu pengetahuan itu tidak mencapai tujuannya.

Page 67: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan trimester III terbanyak

pada kategori cukup. Artinya ibu hamil cukup mengetahui dan

belum dapat memahami dengan tepat tentang perdarahan trimester

III.

2. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik, cukup dan kurang

terbanyak ditemukan pada umur 20 – 35 tahun.

3. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik dan cukup terbanyak

ditemukan pada graviditas II. Sedangkan yang mempunyai

pengetahuan kurang terbanyak ditemukan pada graviditas I.

4. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik terbanyak pada

pendidikan tinggi, yang pengetahuan cukup terbanyak pada

pendidikan menengah, sedangkan yang pengetahuan kurang

terbanyak pada pendidikan rendah.

B. Saran

1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang terjadinya

perdarahan trimester III, diharapkan para petugas kesehatan atau

bidan lebih giat memberikan informasi-informasi dan penyuluhan

tentang terjadinya perdarahan trimester III serta menjelaskan

bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan pada ibu dan janin.

Page 68: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

2. Sebaiknya di Rumah Sakit disediakan brosur atau poster tentang

tanda bahaya kehamilan yang salah satunya adalah perdarahan

trimester III dalam bentuk gambar-gambar yang disertai dengan

keterangan.

3. Diharapkan bagi ibu-ibu hamil agar lebih rajin dan aktif mencari

informasi-informasi tentang perdarahan trimester III.

Page 69: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi IV. Jakarta : Rineka Cipta

Dinkes Sultra. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara.Kendari: Pusat Data dan Informasi. Hacker N, dkk, 2011.Esensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:

Hipokrates. Hamilton, PM. 2010. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi

12Jakarta : EGC Henderson, C. 2012. Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta : EGC Hidayat, AAM. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa

Data.Jakarta : Salemba Medika Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan

Informasi. Manuaba, IBG. 2008. IlmuKebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta :

Rineka Cipta Notoatmodjo.(2010). Promosi Kesehatan Teori dan Ilmu Perilaku.

Jakarta:Rineka Cipta Rayburn W, 2014. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Saifuddin, AB. 2009. Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan,

Maternal, dan neonatal.Jakarta : YBPSP ------------------, 2012.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.Jakarta : YBPSP. Simkin, P. 2013. Kehamilan, melahirkan, &bayi : panduan lengkap.

Jakarta : Arcan Wiknjosastro, H. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Page 70: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

Yeyeh, Ai, dan Rukiyah. 2014. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : CV. Trans Info Media

Page 71: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN IBUHAMILTENTANG PERDARAHAN TRIMESTER III

DI PUSKESMASPUUWATU KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI

TENGGARA TAHUN 2017

Identitas Responden

Nama :

Graviditas :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

Berilah Tanda Cheklist (√) benar atau salah pada pernyataan di

bawah ini.

No. Pernyataan B S

1. Perdarahan trimester III adalah perdarahan yang

terjadi pada kehamilan di atas 7 bulan atau lebih

2. Perdarahan trimester III bukan merupakan salah

satu dari tanda bahaya kehamilan

3. Perdarahan pada kehamilan 8 bulan merupakan

hal yang normal selama kehamilan.

4. Perdarahan pada trimester III kehamilan disertai

dengan rasa sakit

5. Perdarahan trimester III terjadi karenaari-aribayi

menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir bayi

sehingga tidak bisa lahir normal

6. Perdarahan pada trimester III kehamilan tidak

disertai dengan rasa sakit

7. Perdarahan trimester III merupakan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa ibu dan janin

Page 72: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

8. Perdarahan trimester III terjadi karena ari-ari bayi

telah terlepas di dalam kandungan sebelum bayi

lahir

9. Tindakan yang paling tepat bila ibu mengalami

perdarahan trimester III adalah segera ke Rumah

Sakit

10. Ibu yang sudah sering melahirkan dengan jarak

hamil kurang dari 2 tahun akan lebih berisiko untuk

mengalami perdarahan trimester III

11. Gizi kurang dalam kehamilan dapat menyebabkan

terjadinya perdarahan trimester III

12. infeksi karena kurang darah (anemia) pada ibu

hamil tidak dapat menyebabkan perdarahan

trimester III

13. Perdarahan yang tidak disertai rasa sakit yang

terjadi selama hamil tua harus segera dilakukan

operasi persalinan

14. Perdarahan trimester III yang tidak segera

ditangani oleh petugas kesehatan dapat

menyebabkan kematian

15. Usia hamil pertama diatas 35 tahun lebih berisiko

untuk mengalami perdarahan trimester III

Page 73: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …
Page 74: PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERDARAHAN …

1 Ny.L 34 1 S1 12 80 Baik

2 Ny.S 33 2 SMA 8 53,33 Kurang

3 Ny.N 22 1 SMA 8 53,33 Kurang

4 Ny.S 32 4 SMA 10 66,67 Cukup

5 Ny.E 28 3 SMA 10 66,67 Cukup

6 Ny.H 28 1 SMA 11 73,33 Cukup

7 Ny.A 19 1 SMP 8 53,33 Kurang

8 Ny.E 33 4 D3 12 80 Baik

9 Ny.H 36 2 SMA 10 66,67 Cukup

10 Ny.N 16 1 SMP 8 53,33 Kurang

11 Ny.R 37 5 SMA 10 66,67 Cukup

12 Ny.S 22 1 D3 12 80 Baik

13 NY.T 24 2 SMA 12 80 Baik

14 Ny.Y 30 4 SMA 12 80 Baik

15 Ny.H 20 1 SMP 8 53,33 Kurang

16 NY.U 26 2 SMA 11 73,33 Cukup

17 Ny.A 27 2 SMP 10 66,67 Cukup

18 Ny.I 25 2 SMA 10 66,67 Cukup

19 Ny.N 22 1 SMA 11 73,33 Cukup

20 Ny.E 21 1 SMA 11 73,33 Cukup

21 Ny.A 24 2 S1 13 86,67 Baik

22 Ny.P 25 3 SMP 8 53,33 Kurang

23 Ny.N 29 2 SMA 10 66,67 Cukup

24 Ny.A 27 2 SMA 9 60 Cukup

25 Ny.K 23 2 SMP 10 66,67 Cukup

26 Ny.T 23 1 SMP 7 46,67 Kurang

27 Ny.A 22 1 SD 6 40 Kurang

28 NY.H 31 3 SMP 9 60 Cukup

29 Ny.S 27 3 SD 7 46,67 Kurang

30 Ny.M 21 1 SMP 8 53,33 Kurang

31 Ny.S 27 3 SMP 9 60 Cukup

32 Ny.P 23 1 SMA 8 53,33 Kurang

33 Ny.N 22 1 SMA 10 66,67 Cukup

34 Ny.S 33 2 S1 14 93,33 Baik

35 Ny.A 26 3 SD 8 53,33 Kurang

36 Ny.H 19 1 SMA 10 66,67 Cukup

% Kriteria

Sumber : Data Primer Tahun 2017

MASTER TABEL PENELITIAN

“Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Trimester III di Puskesmas

Puuwatu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”

No.

Nama

Respon

den Umur

Gravidit

as

Pendidi

kan

Pengetahuan

Skor