BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO 2 ) dan proses pembentukannya. Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum mengerti
tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan
zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud
padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia,
kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta
berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan
golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya. Sebagaimana bahan-bahan yang
sangat banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah
jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh
Pliny, yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba
menemukan kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak
sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara
pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak
tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang Mesir telah membuat permata tiruan dari
kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela
sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh
para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli
sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-
16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang
dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannyapun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman. Kaca atau gelas merupakan
materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di hasilkan dari
campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang secara kimia sama dengan
1
kuarsa. dari segi fisika kaca dipandang sebagai zat cair yang sangat dingin. Disebut
demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti
dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan
(cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun
diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan
senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki
sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat
kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gelas.
2. Apa saja bahan baku penyusun gelas.
3. Bagaimana sifat dari bahan gelas.
4. Apa saja jenis-jenis gelas.
5. Bagaimana proses pembuatan gelas.
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan baha gelas.
7. Bagaimana teknik pengujian gelas.
8. Apa saja kegunaan gelas.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari gelas.
2. Untuk mengetahui bahan baku penyusun gelas.
3. Untuk mengetahui sifat dari bahan gelas.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis gelas.
5. Untuk mengetahui proses pembuatan gelas.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan baha gelas.
7. Untuk mengetahui teknik pengujian gelas.
8. Untuk mengetahui kegunaan gelas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Gelas (glass) adalah hasil perkebunan (fusion) bahan anorganik setelah didinginkan
sampai kondisi kaku tanpa kristalisasi, mempunyai sifat keras dan getas serta mempunyai
bentuk pecahan seperti bentuk kerang (conchoidal), dapat tidak berwarna dan dapat
transparan sampai buram (opaque), lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif, secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air.
Gelas merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan padatan
amorf. Hal ini dikarenakan bahan–bahan pembuat gelas bersifat amorf yang mana dapat
meleleh dengan mudah. Gelas merupakan hasil penguraian senyawa–senyawa anorganik
yang mana telah mengalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen utama dari gelas
adalah silika. Dalam kehidupan sehari–hari gelas digunakan sebagai cermin, insulator
panas, alat – alat laboratorium, dekorasi, dan pembatas ruang.
2.2 Bahan Baku
2.2.1 Bahan Utama
1. Pasir kuarsa
Pasir yang digunakan untuk membuat kaca haruslah kuarsa yang hampir
murni. Oleh karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya ditentukan oleh lokasi
endapan pasir kaca.
2. Soda (Na2O)
Soda (Na2O) terutama didapat dari soda abu padat (Na2CO3). Sumber
lainnya adalah bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat, berguna untuk
mengoksidasi besi dan untuk mempercepat pencairan.Sumber gamping (CaO)
yang terpenting adalah batu gamping dan gamping bakar dari dolomite (CaCO3 .