Pengertian StomatitisStomatitis merupakan istilah untuk
menerangkan berbagai macam lesi yang timbul di rongga mulut.
Gejalanya berupa rasa sakit atau rasa terbakar satu sampai dua hari
yang kemudian bisa timbul luka (ulser) di rongga mulut. Rasa sakit
dan rasa panas pada stomatitis ini membuat kita susah makan dan
minum. Sehingga pasien dengan stomatitis datang ke dokter gigi
dalam keadaan lemas. Stomatitis biasanya berupa bercak putih
kekuningan dengan permukaan agak cekung, dapat berupa bercak
tunggal maupun bercak kelompok.1,2Walaupun stomatitis memang bukan
penyakit yang mematikan, namun jika penyakit ini terjadi di dalam
mulut, maka akan sangat menyiksa penderitanya. Mulut terasa nyeri,
tidak nyaman dan di dalamnya muncul luka-luka yang terbuka,
sehingga sangat tidak nyaman jika luka tersebut disentuh oleh
makanan atau benda asing yang masuk ke dalam mulut. Kondisi
tersebut menyebabkan penderita sulit makan dan bicara. Apalagi,
bila penyakit di rongga mulut ini menimbulkan komplikasi berupa
selulitis (radang sel) mulut akibat infeksi bakteri sekunder
sariawan, infeksi dental (abses gigi) dan kanker mulut.4Stomatitis
dikatakan sering kambuh jika dalam sebulan 2-3 kali. Proses
penyembunhannya juga cukup lama, rata-rata 7-9 hari atau sampai 2
minggu.Masyarakat awam kebanyakan menganggap bahwa stomatitis
diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Maka dari itu, ketika
penyakit tersebut menyerang, banyak yang langsung berusaha
menyembuhkannya dengan mengkonsumsi vitamin C. Baik vitamin C dalam
bentuk tablet, hisap, telan, effervescent (tablet yang dilarutkan),
dan lain sebagainya dalam takar berlebih. Pemahaman semacam ini
tidak selamanya benar, sebab stomatitis bisa terjadi akibat
beberapa faktor, misalnya trauma. Trauma bisa terjadi pada saat
makan, di mana proses pengunyahan bahan makanan yang padat atau
keras berikbat pada rusaknya jaringan lunak rungga mulut.
Stomatitis yang disebabkan karena trauma biasanya sembuh sendiri
tanpa pengobatan. Selain trauma, beberapa infeksi bisa menjadi
penyebab timbulnya stomatitis seperti herpes simpleks, tuberculosis
(TBC), hingga infeksi karena HIV/AIDS. Selain itu, stomatitis dapat
juga diakibatkan munculnya penyakit sistemik.
II.2 Jenis-jenis StomatitisSetelah kita membahas pengertia dari
stomatitis, selanjutnya kita akan membahas tentang pembagian dari
stomatitis. Secara garis besar stomatitis terbagi atas:1.
Stomatitis ApthousYaitu sariawan yang terjadi akibat tergigit atau
luka akibat benturan dengan sikat gigi. Bila kuman masuk dan daya
tahan tubuh anak sedang turun, maka bisa terjadi infeksi, timbul
peradangan dan melahirkan rasa sakit atau nyeri. Stomatitis jenis
ini dibagi atas dua jenis yaitu akut dan kronis.5,6 Stomatitis
akutStomatitis akut adalah stomatitis yang disebabkan oleh trauma
akibat sikat gigi, tergigit, dan sebagainya. Bila dibiarkan saja
stomatitis ini akan sembuh dengan sednirinya dalam beberapa hari.
Stomatitis kronisStomatitis kronis adalah stomatitis yang
disebabkan xerostomia (mulut kering). Jenis ini jika dibiarkan akan
sulit sembuh.5Stomatitis apthous yang sifatnya rekuren dapat
diklasifikasikan berdasarkan karakteristik klinis yaitu ulser
minor, ulser mayor, dan ulser hipertiform: Rekuren Apthous
Stomatitis MinorSebagian besar pasien (80%) yang menderita bentuk
minor (MIRAS, ditandai dengan ulser berbentuk bulat atau oval dan
dangkal dengan diameter yang kurang daro 5 mm serta pada bagian
tepinya terdiri dari eritematous. Ulserasi bisa tunggal ataupun
merupakan kelompok yang terdiri atas empat atau lima.
Gambar 1: Recurrent Apthous Stomatitis MinorSumber :
http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/564/resources/image/bp/1.html
Frekuensi RAS lebih sering pada laki-laki daripada wanita dan
mayoritas penyakit terjadi pada usia antara 10 dan 30 tahun. Pasien
dengan MIRAS mengalami ulserasu yang berulang dan lesi individual
dpapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek dibandingkan dengan
tiga jenis yang lain. Ulser ini sering muncul pada mukosa
non-keratin. Lesi ini didahului dengan rasa terbakar, gatal, atau
rasa pedih dan adanya pertumbuhan macula eritematous. Klasiknya,
ulserasi berdiameter 3 sampai 10 mm dan sembuh tanpa luka dalam 7
sampai 14 hari. Rekuren Apthous Stomatitis MajorRekuren aphtous
stomatitis major (MARAS), yang diderita kira-kira 10% dari
penderita RAS dan lebih hebat dari MIRAS. Secara klasik, ulser ini
berdiameter kira-kira 1-3 cm dan berlangsung 4 minggu termasuk
daerah-daerah yang berkeratin. Tanda adanya ulser seringkali
dilihat pada MARAS. Jaringan parut terbentukkarena keparahan dan
lamanya lesi terjadi.
Gambar 2: Recurrent Apthous Stomatitis MayorSumber :
http://dentosca.wordpress.com/2011/04/08/recurrent-aphthous-stomatitis-ras/
Rekuren apthous stomatitis major lebih besar disbanding MIRAS
dan terjadi dalam jangkan waktu yang panjang. Awal dari MARAS
terjadi setelah masa puberty dan akan terus menerus hingga 20 tahun
atau lebih.
Hipertiformis Apthous StomatitisIstilah herpertiformis digunakan
karena bentuk klinis HU (yang dapat terdiri dari atas 100 ulser
kecil pada satu waktu) mirip dengan gingivostomatitis herpetic
primer tetapi virus-virus herpes tidak mempunyai peranan dalam
etioologi HU atau dalam setiap bentuk ulserasi aptosa.
Gambar 3: Herpertiformis Apthous StomatitisSumber :
http://dentosca.wordpress.com/2011/04/08/recurrent-aphthous-stomatitis-ras/
Herpertiformis apthous stomatitis menunjukkan lesi yang besar
dan frekuensi terjadinya berulang. Pada beberapa individu, lesi
berbentuk kecil dan berdiameter rata-rata 1 sampai 3 mm.Etiologi
yang utama dari RAS adalah faktor keturunan. Faktor ini mempunyai
pengaruh yang cukup besar, karena itu bila dalam satu keluarga ada
yang memiliki sariwan maka anggota lainnya biasanya juga terkena.
Adanya peningkatan terjadinya RAS pada anak dengan orang tua yang
positif RAS.
2. Oral thrush/moniliasisYaitu Sariawan yang disebabkan jamur
candidas albican, biasanya banyak dijumpai di lidah. Pada keadaan
normal, jamur memang terdapat dalam mulut. Namun, saat daya tahan
tubuh anak menurun, ditambah penggunaan obat antibiotika yang
berlangsung lama atau melebihi jangka waktu pemakaian, jamur
Candida Albican tumbuh lebih banyak lagi.7
3. Stomatitis herpeticYaitu sariawan yang disebabkan virus
herpes simplek dan berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
Sariawan di tenggorokan boasanya langsung terjadi jika ada virus
yang sedang mewabah dan pada saat itu daya tahan tubuh sedang
rendah, sehingga system imun tidak dapat mentralisir / mengatasi
virus yang masuk sehingga terjadilah ulser.8II.3 Faktor Penyebab
Terjadinya StomatitisSampai saat ini penyebab utama dari Sariawan
belum diketahui. Namun para ahli telah menduga banyak hal yang
menjadi penyebab timbulnya sariawan ini, diantaranya adalah :91.
Faktor General antara lain : Hormonal maupun penyakit sistemik
Stres2. Faktor Lokal antara lain : Overhang tambalan atau karies,
protesa (gigi tiruan) Luka pada bibir akibat tergigit/benturan
Defisiensi (kekurangan) vitamin B12 dan zat besiInfeksi virus dan
bkteri juga diduga sebagai pencetus timbulnya stomatitis ini. Ada
pula yang mengatakan bahwa stomatitis merupakan reakasi imunologik
abnormal pada rongga mulut. Sedangkan yang cukup sering terjadi
pada kita, terutama warga kota yang sibuk, adalah stres. Faktor
psikologis ini (stres) telah diselidiki berhubungan dengan
timbulnya stomatitis.9Selain itu, faktor lain yang dapat
menyebabkan terjadinya stomatitis adalah sebagai berikut :1.
TraumaTerdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa trauma pada
bagian dalam rongga mulut dapat menyebabkan RAS. Dalam banyak
kasus, trauma ini disebabkan masalah-masalah yang sangat sederhana.
Trauma merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan ulser
teruatama pada pasien yang mempunyai kelainan tetapi kebanyakan RAS
mempunyai daya perlindungan yang rlatif dan mukosa mastikasi adalah
salah satu proteksi yang paling umum.10Faktor lain yang dapat
menyebabkan trauma di dalam rongga mulut meliputi :10 Pemakaian
gigi tiruanRekuren apthous stomatitis disebabkan oleh pemasangan
gigi palsu. Seringkali, gigitiruan yang dipasang secara tidak tepat
dapat mengiritasi dan melukai jaringan yang ada di dalam rongga
mulut. Masalah yang sama sering pula dialami oleh porang-orang yang
menggunakan gigitiruan kerangka logam. Logam dapat melukai bagian
dalam rongga mulut. Trauma sikat gigiBeberapa pasien berpikir bahwa
ulser terjadi karena trauma pada mukosa rongga mulut yang
disebabkan oleh cara penggunaan dari sikat gigi yang berlebihan dan
cara menyikat gigi yang salah dapat merusak gigi dan jaringan yang
ada di dalam rongga mulut. Trauma makananBanyak jenis makanan yang
kita makan dapat menorah, menggores atau melukai jaringan-jaringan
yang ada di dalam rongga mulut dan menyebabkan terjadinya RAS.
Contohnya adalah keripik kentang, kue kering yang keras, apel dan
setelah mengunya permen keras. Prosedur DentalProsedur dental dapat
mengiritasi jaringan lunak mulut yang tipis dan menyebabkan RAS.
Terdapat informasi bahwa hanya dengan injeksi novacaine dengan
jarum dapat menyebabkan timbulnya RAS beberapa hari setelah
dilakukan penyuntikan. Menggigit bagian dalam mulutBanyak orang
menderita luka di daam mulutnya karena menggigit bibir dan jaringan
lunak yang ada di dalam rongga mulut secara tidak sengaja. Sering
kali, hal ini dapat menjadi sebuah kebiasaan yang tidak disadari
atau dapat terjadi selama tidur dan luka juga disebabkan oleh
tergigitnya mukosa ketika makan dan tertusuk kawat gigi sehingga
dapat menimbulkan ulser yang mengakibatkan RAS. Luka gigit pada
bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur.
2. InfeksiTidak terdapat fakta yang menunjukkan bahwa stomatitis
secara langsung disebabkan oleh mikroba karena hanya sebagian kecil
yang disebabkan oleh infeksi silang dari Streptococci. Biasanya,
untuk mencegah infeksi rongga mulut dapat digunakan
providone-iodine (obat kumur).11Namun pada dasarnya,
providone-iodine merupakan iodine kompleks yang berfungsi sebagai
antiseptic. Povidone-iodine mapu membunuh mikroorganisme seperti
jamur, bakteri, virus, protozoa, dan spora bakteri. Tak heran agen
ini berguna untuk terapi infeksi yang berkaitan dengan
makhluk-makhluk renik tesebut. Selain sebagai obat kumur
(mouthwash) yang digunakan setelah gosok gigi, povidone-iodine
gargle memang digunakan untuk mengatasi infeksi-infeksi mulut dan
tenggorokan, seperti gingivitis (inflamasi di gusi) dan tukak mulut
(sariawan).113. Abnormalitas ImunologiAbnormalitas imonologi
kemungkinan juga dapat menybabkan ulser. Sirkulasi antibody diduga
berhubungan dengan keadaan mukosa dari rongga mulut. Dimana
antibody tersebut bergantung pada mekanisme sitoksik atau proses
penetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jika system
immunologi mengalami abnormalitas, maka dengan mudah bakteri
ataupun virus menginfeksi jaringan lunak disekitar mulut.114.
Penyakit GastrointestinalWalaupun diketahui bahwa ulser dapat
menyebabakn penderitan sukar mencerna makanan, namun hal tersebut
jarang dihubungkan dengan penyakit gastrointestinal. Tetapi lebih
sering dihubungkan dengan defisiensi vitamin B12. Akan tetapi,
ditemukan bahwa 5% psien dengan penyakit tersebut disebabkan oleh
penyakit gastrointestinal.115. Defisiensi HematologiPasien dengan
RAS yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B12, folat atau besi
mencapai 20%. Seperti frekuensi defisiensi pada pasien awalnya akan
menjadi lebih buruk pada pertengahan usia. Banyak pasien yang
defisiensinya tersembunyi, hemoglobin dengan batasan normal dan
cirri utama adalah mikrositosis atau makrositosis pada sel darah
merah. Defisiensi hematologi juga dapat disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12 atau folat.116. Faktor HormonalPada umumnya penyakit
stomatitis banyak menyerang wanita, khususnya terjadi pada fase
stres dengan sirkulasi menstruasi. Dalam sebuah penlitian,
ditemukan kadar hormone progesterone yang lebih rendah dari normal
pada penderita RAS. Sementara kadar hormone Estradiol, LH,
Prolaktin, FSH pada kedua group adalah normal. Pada wawancara
didapat adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami RAS pada
kelompok penderita dibandingkan bukan penderita RAS (5% versus 10%,
p=0,002). Dari penelitian tersebut dapat disimpukan bahwa penderita
RAS pada umumnya mempunyai kadar hormone progesterone yang lebih
rendah dari normal dan ada salah satu keluarganya yang menderita
RAS.117. StresFaktor stres dapat memicu terjadinya stomatitis sebab
stres dapat mengganggu proses kerja dari tubuh sehingga mengganggu
proses metabolism tubuh dan menyebabkan tubuh rentan terhadap
serangan penyakit, tidak hanya kejadian stomatitis bahkan
gangguan-gangguan lainnya dapat dapat dipicu oleh stres.11Biasanya
pasien mengalami ulser pada saat stres dan beberapa fakta
menunjukkan hal tersebut. Namun, stres sulit untuk diukur dan
beberapa penelitian belum dapat menemukan hubungan antara sters
dengan munculnya ulser. Faktor psikologis (seperti emosi dan stres)
juga merupakan faktor penyebab terjadinya stomatitis.12
8. Infeksi HIVStomatitis dapat digunakan sebagai tanda adanya
infeksi HIV, dimana stomatitis memiliki frekuensi yang lebih tinggi
pada keadaan defisiensi imun, seperti yang telah dibahas
sebelumnya. Namun infeksi akibat virus HIV biasanya menunjukkan
tanda klinis yang sangat jelas. Dimana jaringan sudah
parah.11Infeksi oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
merupakan infeksi kronik, yang memiliki 2 pola pada anak, yaitu :11
Pola pertama adalah yang didapati pada bayi dan anak-anak akibat
penularan prenatal. Pola kedua adalah pada remaja melalui perilaku
risiko tinggi seperti orang dewasa.9. Kebiasaan merokokKelainan
stomatitis biasanya terjadi pada pasien yang merokok. Bahkan dapat
terjadi ketika kebiasaan merokok dihentikan.11,12II.2 Penanganan
StomatitisPada umumnya stomatitis dapat sembuh dengan sendirinya,
kecuali stomatitis yang disebabkan jamur karena harus diobati
dengan obat anti jamur. Biasanya butuh waktu penyembuhan sekitar
seminggu. Jika tak diobati, bisa berkelanjutan. Walaupun tidak
sampai menyebar ke seluruh tubuh dan hanya disekitar mulut, akan
tetapi stomatitis yang diakibatkan oleh jamur segera diobati. Sebab
jika jamur ikut tertelan, sangat mungkin terjadi
diare.11,13Pengobatan untuk menyembuhkan stomatitis secara umum ada
dua, yaitu :13 Dengan menghilangkan penyebabnya seperti anemia,
avitaminosis (kekurangan vitamin dan mineral) dan infeksi berat.
Dengan menghindarkan penyebab seperti kebiasaan merokok, bumbu
masak yang merangsang, makan makanan panas, serta selalu menjaga
kebersihan gigi dan mulut.Pengobatan secara local di mulut biasanya
dengan memakai obat-obatan yang diminum atau yang dikumur sehingga
mengurangi keluhan penderita. Ada sifat unik dari jaringa mulut
yang memudahkan proses penyembuhan stomatitis tetapi juga rentan
untuk kambuh kembali yakni banyaknya pembuluh darah. Sering terkena
trauma/ perlukaan, dan terdapat sel-sel yang daya regenerasinya
cepat.13Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita dapat
menghindari timbulnya stomatitis ini, diantaranya dengan menjaga
kebersihan rongga mulut serta mengkonsumsi nutrisi yang cukup,
terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Juga selain itu,
menghindari stres. Namun bila ternyata stomatitis timbul, maka
dapat mencoba denga kumur-kumur air garam dan pergi ke dokter gigi
untuk meminta obat yang tepat. Hal tersebut untuk menghindari kita
dari mengkonsumsi obat yang salah.13Pengobatan sebaiknya diberika
berdasarkan faktor penyebabnya. Dengan tujuan menghindari efek
samping dai obat tersebut, apakah obat tersebut bersifat
karsinogenik, atau merangsang kanker13.Apabila telah diberi obat
dan berkumur dengan obat kumur, anak tidak juga sembuh, maka harus
dicari penyebab lain. Mungkin karena jumlah kuman bertambah, dosis
pemakaian obat kurang, atau akibat mengunyah terjadi lagi trauma
baru di lidah. Bisa juga lantaran daya tahan tubuh anak memang
randah atau karena kebersihan mulut dan gigi tidak terjaga.13Selain
cara penanganan stomatitis yang telah dibahas diatas ada beberapa
bentuk penanganan lain yaitu sebagai berikut :13 Sebelum tidur,
daerah yang mengalami stomatitis diolesi kenalog (sejenis salep
untuk sariawan) ditambah minum suplemen vitamin C cair. Olesi
bagian yang terkena stomatitis dengan madu, namun hati-hati dalam
mengkonsumsi madu, karena jika kelebihan madu dapat menyebabkan
panas dalam. Timbulnya sariawan bisa jadi karena pertanda akan
sakit flu, oleh karena itu disarankan mengkonsumsi vitamin C 1000mg
agar tidak terkena sakit flu. Gunakan pasta gigi yang dapat
meringankan sariawan. Perbanyaklah minum jus tomat, karena dapat
mengurangi pembesaran dari stomatitis dan mengurangi gejala
klinisnya. Minum the bunga teratai/chyrantenum, teh ini juga sangat
efektif untuk mengobati panas dalam. Hindari gejala stres dan
kecapekan, karena dapat menimbulkan dan memperparah gejala
stomatitis. Gejala stomatitis dapat juga dihilangkan dengan
berkumur air rebusan daun saga. Minumlah air kacang hijau setiap
pagi. Kacang hijaunya tidak direbus tapi hanya diseduh dengan air
panas sampai airnya warna hijau baru diminum ditambah denga gula
sedikit agar rasanya lebih enak. Gunakan obat-obatan yang dapat
meredakan gejala stomatitis.