a. PENGERTIAN MALAIKATKata malaikat berasal dari kata malak,
bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti risalah
atau mengemban amanat. Dari makna tersebut malaikat berarti utusan
Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat Allah
yang diberikan kepadanya. Malaikat termasuk makhluk Allah yang
bersifat ghaib (tidak dapat dijangkau oleh indera manusia). Hanya
Allah yang dapat mengetahui hakikat malaikat.
(QS. an-Naml (27): 65).
Allah menganugerahkan kepada malaikat akal dan pemahaman serta
menciptakan bagi mereka naluri untuk taat. Allah juga memberi
mereka kemampuan untuk berbentuk dengan berbagai bentuk serta
kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.
Al-Quran tidak menjelaskan tentang asal-usul penciptaan malaikat,
seperti penciptaan manusia dan jin. Tentang asal-usul penciptaan
malaikat dari nur (cahaya) disebutkan dalam hadits Nabi Saw. yang
berasal dari Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad,
at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam hadits tersebut Nabi Saw.
bersabda:
Artinya: Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang
berkobar, dan Adam (manusia) sebagaimana telah dijelaskan kepadamu.
(HR. Ahmad, Muslim, atTirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Aisyah
r.a.).
Hadits di atas menjelaskan asal-usul malaikat, jin, dan manusia
yang berbedabeda. Karena alasan itulah malaikat dan jin merupakan
dua makhluk yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama makhluk
ghaib. Walaupun malaikat dikatakan sebagai dzat, tetapi malaikat
tidak diberi kekuatan membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat
dalam hal ini lebih merupakan kekuatan alam daripada bersifat
seperti manusia. Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada
ketentuan Allah. Malaikat tidak memiliki kekuatan untuk menyangkal
atau durhaka. Dalam hal ini al-Quran menyatakan:
b. KEPRIBADIAN MALAIKATIstilah malaki berasal dari kata malaka
yang berarti memilik, mempunyai, atau menguasai. Istilah malaki
kemudian dinisbatkan dengan salah satu makhluk ALLAH yang disebut
malaikat (bentuk jamak dari malak)Kepribadian Malaki adalah
kepribadian individu yang didapat setelah mentransformasikan sifat
sifat malikat kedalam dirinya untuk kemudian di internalisasikan
dalam kehidupan nyataKeperibadian malaki di bagi menjadi dua pola
yaitu kepribadian malaikat menurut tugas khususnya dan sifat umum
malaikat
Pola Kepribadian Malaki menurut tugas tugas khusus malaikatPola
yang pertama merujuk pada Kedudukan malaikat tentunya tidak
terlepas dari tugas tugas khusunya seperti dalil
Al-QuranAsh-Shaaffaat : 164
Artinya:Tiada seorangpun diantara kami (malaikat) melainkan
mempunyai kedudukan yang tertentu, (QS. 37:164)
A. Kepribadian Jibrili : Menyebarluaskan informasi (wahyu) atau
ilmu pengetahuan untuk kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan
hidup manusia Ia Dapat di percaya (al - amin) Cerdas Mulia Memiliki
power dan kedudukan tertinggi di Arasy DitaatiB. Kepribadian
Mikaili Membagi-bagikan dan menebar rezeki, membuka lapanganan dan
peluang kerja, dan memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan
ibadah kepada-NYAC. Kepribadian Israfili Satu kepribadian malaki
yang meniupkan sangkakala kematian universal, agar manusia dapat
merasakan akibat dari perbuatannya dan berhati hati dalam
berprilakuD. Kepribadian Izraili Satu kepribadian malaki yang
mematikan dan membunuh sesuatu yang telah usang, tidak produktif
dan tidak berkualitas, agar tumbuh dan bangkit generasi yang lebih
berkualitas Pencabutan nyawa orang saleh (baik) dengan cara yang
baik, bahkan diberi penghormatan dan ucapan salam dan perlakuan
lembah lembut. Namun jika pada orang yang jahat (kafir) maka
pencabutannya dengan kasarE. Kepribadian Raqibi Satu kepribadian
malaki yang mencatat, mengadminstrasi atau menginventaris prilaku
yang baik untuk kemudian meningkatkannya; jika telah melakukan yang
wajib kemudian di tambah dengan yang sunahF. Kepribadian Atidi Satu
kepribadian malaki yang mencatat, mengadminstrasi atau
menginventaris prilaku yang buruk untuk kemudian meninggalkannya;
jika telah meninggalkan yang haram lalu menjauhkan yang
makruhKepribadian Munkari & Nakiri Kepribadian malaki yang
memiliki tanggung jawab atas segala perbuatannya sehingga waspada
dan berhati hati dalam beraktivitas; jika diajukan pertanyaan ia
dapat menjawab dengan baik, jika diminta laporan apa pun ia dapat
memberinya dengan baikG. Kepribadian Ridhwani Satu kepribadian
malaki yang menjaga, memelihara dan menuju kenikmatan, keindahan,
kesejahteraan dan keselamatan, tentunya hal itu hanya diperoleh
oleh pribadi yang salehH. Kepribadian Maliki Satu kepribadian
malaki yang menjaga, dan menghindari diri dari siksaan, keburukan,
kesengsaraan dan kehancuran, tentunya hal itu diperoleh dengan
meninggalkan maksiat dan dosa
c. PENGERTIAN IMAN KEPADA MALAIKATIman kepada Malaikat yaitu
meyakini dan membenarkan bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat
dengan segala tugas-tugasnya. Iman kepada malaikat berarti
mengamalkan rukun iman yang kedua. Malaikat termasuk makhluk ghaib
artinya makhluk yang tidak dapat dijangkau dan dibuktikan dengan
indra manusia, hanya Allah yang mengetahui keberadannya.
Kejadian Malaikat dijelaskan oleh Allah dalam Al Quran surat
Fathir ayat 1:
Artinya:SegalapujibagiAllahPenciptalangitdanbumi,yangmenjadikanmalaikatsebagaiutusan-utusan(untukmengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada
yang) dua, tiga dan empat. Allahmenambahkan pada ciptaan-Nya apa
yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
d. NAMA DAN TUGAS MALAIKATGambaran malaikat dalam hubungannya
dengan manusia oleh al-Quran dikaitkan dengan tugas-tugas yang
bercorak rohaniah. Tugas-tugas malaikat secara umum antara lain
adalah: Pertama, perantara dalam mengemban wahyu. Tugas malaikat
yang paling penting dan utama adalah menurunkan wahyu atau risalah
Tuhan kepada para Nabi. Para Nabi tidak saja melihat malaikat,
tetapi juga mendengar suaranya. Oleh karena itu, bagi para Nabi,
malaikat merupakan kenyataan yang hakiki. Para Nabi kadang-kadang
melihat malaikat dalam bentuk manusia dan dalam bentuk yang lain.
Al-Quran mengatakan bahwa malaikat yang mengemban wahyu kepada Nabi
disebut malaikat Jibril (QS. al-Baqarah (2): 98). Menurut Ikrimah,
kata Jibril berasal dari kata majemuk Jibr, yang artinya hamba, dan
kata il yang berarti Tuhan. Dengan demikian Jibril berarti hamba
Allah. Malaikat Jibril disebut juga Ruhul-Amin atau ruh yang
dipercaya (QS. asy-Syuara (26): 193-194), atau disebut juga
RuhulQuddus atau ruh suci (QS. an-Nahl (16): 102). Malaikat Jibril
disebut juga Rasul atau utusan, yang dengan perantaranya Allah Swt.
menyampaikan firman-Nya kepada para nabi dan rasul (QS. asy-Syura
(42): 51). Kedua, perantara untuk meneguhkan hati. Tugas malaikat
yang seperti ini adalah untuk meneguhkan hati hamba-hamba Allah
yang tulus. Malaikat juga menghibur mereka pada waktu mereka dalam
kesusahan. Al-Quran mengatakan:
Dikatakan juga bahwa malaikat adalah penjaga orang-orang yang
beriman, baik di dunia maupun di akhirat (QS. Fushilat (41):
30-31). Malaikat diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk memberi
kabar gembira dan dengan itu hatinya menjadi tenteram (QS. Ali
Imran (3): 125, dan al-Anfal (8): 12). Ketiga, perantara untuk
menjatuhkan siksaan. Tugas malaikat untuk meneguhkan hati
orang-orang yang beriman erat sekali hubungannya dengan fungsinya
untuk melaksanakan hukuman bagi orang yang kafir. Berulang kali
alQuran menegaskan bahwa ada orang-orang yang tidak mempercayai
para nabi dan akhirnya mereka mendapat adzab dari Allah Swt.
Al-Quran menegaskan:
Terkait dengan hal ini Allah Swt. juga berfirman dalam
al-Quran:
Artinya: Dan seandainya engkau melihat tatkala malaikat
mematikan kaum kafir, dengan memukul muka dan punggung mereka. (QS.
al-Anfal (8): 50). Keempat, mendorong berbuat baik.
Perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan manusia antara lain adalah
karena dorongan para malaikat. Al-Quran menjelaskan bahwa peranan
malaikat dan syetan adalah untuk mendorong manusia ke arah dua
jurusan kehidupan yang bertolak belakang. Jika malaikat mendorong
manusia ke arah kebaikan, maka syetan justeru sebaliknya,
mengarahkan manusia untuk berbuat sesat. Allah Swt. berfirman:
Kelima, mencatat perbuatan manusia. Terkait dengan tugas
malaikat yang ini Al-Quran menyebutnya sebagai kiraman katibin atau
juru tulis yang mulia. AlQuran menyatakan:
Jumlah malaikat banyak sekali, namun yang wajib kita ketahui
sebanyak 10 malaikat, yaitu: 1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu
kepada Rasul. Malaikat Jibril mempunyai julukan Ruhul Qudus2.
Mikail bertugas membagi rizki dan menurunkan hujan3. Israfil
bertugas meniup sangkakala pada Hari Kiamat. Dua kali Malaikat
Israfil meniup sangkakala. Pertama, bumi dan seisinya akan hancur
dan terjadilah Hari Kiamat. Kedua, dibangkitkannya manusia dari
alam kubur mulai jaman Nabi Adam AS sampai akhir jaman.4. Izrail
bertugas mencabut nyawa. Sebutannya Malakul maut5. Roqib bertugas
mencatat amal baik manusia6. Atid bertugas mencatat amal buruk
manusia. Rokib dan Atid mempunyai sebutan Kiroman katibin (yang
mulya lagi mencatat)7. Malik bertugas manjaga neraka. Dikenal
dengan sebutan malaikat Zabaniyah 8. Ridwan bertugas menjaga
surga.
Adapun tugas atau pekerjaan para malaikat menurut Al-Quran dan
hadis antara lain sebagai berikut:a. Mendoakan orang mukmin,
memohon rahmat da ampunan bagi mereka (Al-Mumin/40: 7-9).b.
Mencatat perbuatan manusia (AL-Muhaffin/83: 10-12), (Al-Qaf/50:
16-19).c. Memperkukuh pendirian orang mukmin (Al-Anfal/8: 12).d.
Mencabut nyawa (Al-Anam/6: 61) dan (As-Sajdah/32: 11).e.
Menggembirakan hati orang mukmin (Fushilah/41: 30).f. Membaca doa
bersama orang-orang shalat.g. Hadir dalam shalat-shalat Subuh dan
Ashar.h. Mendengarkan bacaan Al-Quran.i. Menghadiri majelis dzikir
dan pengajian.j. Memberitahu tentang orang-orang yang dicintai
Allah dan orang-orang yang dibenci-Nya
e. SIFAT DASAR MALAIKATDalam Al-Quran atau hadits tidak secara
jelas menggambarkan wujud malaikat, tetapi hanya menerangkan
tentang sifat-sifat malaikat antara lain: a. Malaikat selalu taat
kepada Allah swt serta tidak pernah durhaka kepada-Nyab. Malaikat
dapat berupa bentuk apa saja atas ijin Allah, seperti seorang
laki-laki atau hewanc. Mailakat senantiasa bertasbih kepada Allah
dan tiadak pernah bosan.d. Malaikat tidak memiliki keinginan atau
nafsue. Malaikat tidak pernah sombong atau takabburf. Diciptakan
dari nur (cahaya)g. Tidak berjenis laki-laki atau perempuanh. Tidak
membutuhkan makan dan minum maupun sarana fisik lainnyai. Ghaib,
tidak dapat dilihat oleh manusia.j. Dan lain-lain
f. FUNGSI BERIMAN KEPADA MALAIKATMenambah keyakinan kita kapada
adanya malaikat Allahb.Hidup selalu berhati-hati karenaselalu
diawasi dandipantau oleh malaikat setiap saat,dimanapun dan
kapanpunberada.c.Selalu berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT.
g. PERBEDAAN MALAIKAT DENGAN MAKHLUK LAINNYAMalaikat berbeda
dengan makhluk lainnya, seperti jin, iblis dan syetan, perbedaan
itu terletak pada asal usul kejadian dan sifat-sifatnya. Sifat
malaikat selalu taat kepada perintah Allah SWT dan tidak pernah
membangkang sedikitpun, sehingga mereka selalu melaksanakan apa
yang diperintahkan oleh Alah SWT. Jin ada yang taat, ada yang
ingkar, sedangkan iblis dan syetan selalu ingkar terhadap
perintah-perintah Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang paling
sempurna karena mempunyai akal dan nafsu. Manusia ada yang taat dan
ingkar (kafir). Dalam hal ini Allah Set. berfirman:
Menurut Maulana Muhammad Ali salah satu pengertian jin yang
digunakan dalam al-Quran adalah untuk menunjuk pada makhluk halus
yang tidak dapat ditangkap oleh indera biasa. Makhluk ini
diciptakan dari api, dan tugasnya adalah merangsang keinginan nafsu
rendah manusia. Al-Quran menyatakan:
Sebagaimana halnya manusia, jin juga terkena kewajiban untuk
menjalankan syariah (QS. al-Anam (6): 130). Adapun rasul yang harus
diikutinya adalah seperti rasul yang diikuti manusia. Oleh karena
itu, di antara jin pun terdapat kelompokkelompok yang perangainya
baik dan buruk. Sebagian ulama mengatakan bahwa di antara golongan
jin ini ada yang Muslim dan ada yang kafir (QS. al-Jin (72): 11).
Hanya saja kebanyakan dari golongan jin ini kafir dan memiliki
perangai yang buruk. Makhluk gaib yang lain adalah yang disebut
Iblis dan Syetan. Menurut ahli bahasa, kata Iblis berasal dari kata
Iblas yang berarti putus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah.
Seperti telah disebutkan di muka, Iblis diciptakan dari api seperti
halnya jin. Para ulama mengatakan bahwa Iblis adalah nenek moyang
dari seluruh syetan. Dari segi bahasa, syetan atau bentuk jamaknya
syayatin, memiliki arti setiap sesuatu yang keterlaluan, baik dari
golongan manusia atau jin. Adapun yang dimaksudkan dalam ajaran
Islam, syetan adalah sebutan untuk kelompok yang keterlaluan dari
bangsa jin. Iblis yang merupakan nenek moyang syetan adalah makhluk
yang akan hidup sampai hari kiamat kelak (QS. Shad (38): 80-81).
Iblis diberi umur yang demikian panjang karena permintaannya kepada
Allah. Permintaan ini berkaitan dengan peristiwa penolakannya untuk
memberikan hormat kepada Adam, sehingga iblis dan juga syetan itu
dilaknat oleh Allah. Setelah peristiwa itu mereka berjanji untuk
tidak berhenti mengajak dan menggoda manusia untuk menyimpang dari
ajaran Allah. Pada saat yang bersamaan disebutkan pula bahwa Iblis
juga mempunyai keturunan (QS. al-Kahfi (18): 50). Sebagaimana Allah
mengirimkan malaikat kepada manusia untuk memberikan petunjuk dan
mengokohkannya, maka Allah juga telah menciptakan syetah bagi
manusia. Adapun tugas utama syetan ini adalah menggoda dan
menjerumuskan manusia dalam kehidupan yang sesat. Syetan berusaha
menampakkan kepada manusia hal-hal yang buruk seolah-olah sebagai
perbuatan yang baik. Oleh karena tugasnya yang demikian, ketika ada
orang yang cenderung dalam dirinya melakukan perbuatan negatif,
maka keberadaan syetan menjadi semakin kuat. Karena demikian
kuatnya iblis dan syetan menggoda manusia, Allah menyebut mereka
sebagai musuh yang nyata. Untuk menghadapi dahsyatnya bujuk rayu
dan godaan syetan, cara yang bisa dilakukan adalah dengan
memperkuat keimanan kita kepada Allah dan malaikat yang senantiasa
mengarahkan kepada kebaikan. Menanamkan sifat-sifat Ilahiyah dan
malakutiyah dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan akan memberikan
cahaya cemerlang dalam jiwa dan memenuhi hati nurani dengan nur
yang gilang-gemilang. Jikalau hati sudah cemerlang dan jiwa sudah
bersinar dengan nur keimanan, maka pasti terhapuslah segala macam
godaan dan rayuan syetan itu.
Malaikat:1. Diciptakan dari cahaya dan tidak berjenis kelamin2.
Diciptakan lebih dahulu3. Dapat menjelma menjadi apa saja4.
Termasuk makhluk gaib5. Semua taat kepada Allah6. Tidak mempunyai
nafsu7. Terpelihara dari perbuatan dosa8. Mengajak manusia berbuat
kebaikan9. Diciptakan tidak berpasangan
Manusia:1. Diciptakan dari tanah dan berjenis kelamin2.
Diciptakan lebih akhir dari malaikat3. Hanya memiliki satu bentuk
saja4. Tidak termasuk makhluk gaib5. Ada yang ingkar kepada Allah6.
Diciptakan mempunyai nafsu7. Berpasangan,8. Mempunyai keturunanJin
:1. Diciptakan dari api 2. Termasuk makhluk gaib3. Ada yang muslim
dan ada yang kafir4. Dapat menjelma menjadi apa saja5. Mempunyai
hawa nafsu6. Berjenis kelamin 7. Mempunyai keturunan8. Umurnya
lebih lama dari manusiaIblis :Iblis adalah nenek moyang daripada
jin yang dulunya melawan perintah Allah saat disuruh bersujud
kepada Adam A.S.Iblis akan selalu mengajak manusia untuk berbuat
kejahatan. Sifat ini sangat berlawanan dengan sifat malaikat yang
mengajak manusia untuk berbuat kebaikan. Setan:Sedangkan Setan
menurut Asy Syekh As Shawi adalah nama bagi tiap-tiap yang durhaka
dari golongan jin dan manusia. Dengan begitu dapat kita ketahui
bahwa setan itu adalah nama sifat dan tidaklah memiliki bentuk atau
asal tertentu. Jika jin durhaka maka akan dinamakan setan, begitu
juga dengan manusia yang durhaka kepada Allah.Alghazali berkata :
dapatlah engkau daripada setan-setan jin. Dan berhati-hatilah
engkau daripada setan-setan manusia, karena sesungguhnya
setan-setan manusia itu, telah memberi kesenangan kepada
setan-setan jin daripada keletihannya.
h. HIKMAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH Memperhatikan
tugas-tugas malaikat seperti diuraikan di atas, ada beberapa hikmah
yang bisa dipetik dari beriman kepada malaikat. Tentunya kalian
dapat mendiskusikan dengan teman-teman kalian atau dengan siapa
saja yang lebih tahu tentang hal ini. Untuk membantu kalian dalam
hal ini, akan dikemukakan beberapa hikmah tersebut, yaitu:
Seseorang akan terhindar dari keragu-raguan tentang kitab suci yang
diberikan Allah Swt. kepada para nabi, karena diyakini bahwa semua
itu berasal dari Allah Swt. Seseorang akan terhindar dari
keputusasaan, karena para malaikat senantiasa memberikan semangat
dan dorongan kepadanya, baik dalam bentuk pemberian rizki, rahmat,
memohonkan ampunan, dan memberi kabar gembira. Seseorang akan
menjadi lebih berhati-hati dalam berbuat, karena ada malaikat yang
mencatat semua perbuatan yang dikerjakan.
i. ORANG-ORANG YANG DIDOAKAN MALAIKATa. Orang yang tidur dalam
keadaan suci (mempunyai wudlu)b. Orangyang dudukmenungguwaktu
shalatc. Orang-orangyang beradadi shafbarisan depan di dalam shalat
berjamaahd. Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah
(tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shof)e. Para malaikat
mengucapkan amin ketika seorang Imam selesai membaca surat
Al-Fatihahf. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan
shalatg. Orang-orangyangmelakukan shalatSubuhdan Ashar secara
berjamaahh. Orangyang mendoakan saudaranya tanpa
sepengetahuanorangyangdidoakani. Orang-orangyangberinfaqj.
Orang-orangyangsedangmakansahurk. Orang-orang yang sedang menjenguk
orang sakitl. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain.
j. RUMAH YANG TIDAK DISUKAI MALAIKATa. Rumah yang didalamnya ada
anjingb. Rumah yang didalamnya ada patungc. Rumah yang bau busuk
dan menyengat
k. KESALAHAN-KESALAHAN YANG MERUSAK KEIMANAN KEPADA
MALAIKATTerdapat kesalahan-kesalahan yang merusak keimanan kepada
malaikat. Bahkan bisa jadi kesalahan itu membawa kepada kekufuran
naudzu billahi min dzalik-. Oleh karena itulah, kita berlindung
kepada Allah agar tidak terjatuh dalam kesalahan tersebut. Beberapa
kesalahan yang ada adalah:1. Mengatakan bahwa malaikat adalah anak
perempuan Allah. Sungguh inilah yang juga dikatakan kaum musyrikin.
Maha Suci Allah dari anggapan ini. Hal ini terdapat dalam
firman-Nya, yang artinya,Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak
perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri apa yang
mereka sukai.(QS. An-Nahl [16]: 57)2. Beribadah kepada para
malaikat. Padahal jika mereka mau merenungi ayat-ayat Al-Quran,
akan jelas ditemukan bahwa para malaikat itu sendiri hanya
menyembah kepada Allah semata. Walaupun mereka diberi berbagai
kelebihan oleh Allah, mereka tetaplah makhluk Allah taala. Allah
taala berfirman,Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi
Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.(QS. Al
Araaf [7]: 206)3. Menamakan para malaikat dengan nama-nama yang
tidak ditetapkan oleh Allah taala dalam Al-Quran dan tidak
disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Seperti
misalnya menamakan malaikat maut dengan nama Izroil, malaikat
pencatat amal dengan Roqib dan Atid.4. Mengatakan bahwa
malaikat-malaikat adalah pembantu Allah. Maha Suci Allah dari
perkataan seperti ini. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dia-lah yang menciptakan para malaikat tersebut. Dan segala makhluk
yang diciptakan Allah adalah membutuhkan Allah. Malaikat-malaikat
tersebut pun melaksanakan tugas-tugasnya karena diperintah oleh
Allah dan diberi kemampuan untuk melaksanakannya. Kesalahan
anggapan ini adalah termasuk dari kesalahan pemahaman karena
menyamakan Allah dengan mahluk, dalam hal ini adalah menyamakan
Allah dengan kondisi para raja yang membutuhkan pembantu-pembantu
untuk melaksanakan pekerjaannya. Dan ini termasuk dalam hakikat
kesyirikan. -naudzubillah mindzalik-.