pengertian keamanan NegaraUNDANG-Undang Dasar 1945 Bab XII
berjudul "Pertahanan dan Keamanan Negara". Dalam bab itu, Pasal 30
Ayat (1) menyebut tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Ayat (2) menyebut
"usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung". (huruf
kursif oleh penulis).Ayat (3) menyebut tugas TNI sebagai
"mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara". Ayat (4) menyebut tugas Polri sebagai "melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, dan menegakkan hukum". Ayat (5)
menggariskan, susunan dan kedudukan, hubungan kewenangan TNI dan
Polri dalam menjalankan tugas, serta hal-hal lain yang terkait
dengan pertahanan dan keamanan, diatur dengan undang-undang
(UU).Dari pembacaan Pasal 30 secara utuh dapat disimpulkan, meski
TNI dan Polri berbeda dalam struktur organisasi, namun dalam
menjalankan tugas dan fungsi masing-masing keduanya bekerja sama
dan saling mendukung dalam suatu "sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta". Pengaturan tentang sinkronisasi tugas pertahanan
negara (hanneg) dan keamanan negara (kamneg) itulah yang seyogianya
ditata ulang melalui undang-undang yang membangun adanya
"ke-sistem-an" yang baik dan benar.TANGGAL 8 Januari Tahun 2002 DPR
melahirkan UU No 2 dan UU No 3 Tahun 2002, masing-masing tentang
Polri dan tentang Hanneg, hasil dari Ketetapan MPR No VI dan VII
Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri . Pada 18 Agustus 2000
Komisi Konstitusi meresmikan Amandemen Kedua UUD 1945 yang
menghasilkan Ayat (2) Pasal 30 UUD 1945 dengan rumusan sistem "han"
dan "kam" serta "ra" dan "ta" . Pada Agustus 2003 Ketetapan I MPR
Tahun 2003 menggugurkan Ketetapan VI dan VII MPR Tahun 2000 setelah
ada perundang-undangan yang mengatur Polri dan tentang Hanneg.
Pertengahan Oktober 2004 DPR meluluskan UU No 34 Tahun 2004 tentang
TNI.Dengan demikian, pada awal Maret 2005 telah ada UU tentang
Hanneg, UU tentang Polri, dan UU tentang TNI. Namun, hingga kini
belum ada UU tentang "Keamanan Negara" guna merangkai "Kamneg"
dalam satu sistem dengan "Hannneg" (kata "dan" antara "han" dan
"kam" untuk membedakan dan memisahkan organisasi TNI dari Polri).
Sayang, UU tentang Polri, UU tentang Hanneg, dan UU tentang TNI
sama sekali tidak menyebut "sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta" sebagai landasan pokok pemikiran bahwa ada kaitan sinergis
antara fungsi "pertahanan negara" dan "keamanan negara".Oleh karena
itu, apabila kita konsisten dengan amanat Pasal 30 Ayat (2), yaitu
membangun sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, perlu
disiapkan UU tentang Pertahanan dan Keamanan Negara yang lebih
bermuatan semangat dan kinerja "sishankamrata". Bila penyebutan
pertahanan negara (hanneg) dan keamanan negara (kamneg) dipilih
sebagai peristilahan baku sesuai judul Bab XII UUD 1945, dari
logikanya seharusnya ada UU Keamanan Negara yang mewadahi UU Polri.
Sebagaimana pasal-pasal dalam UU Hanneg menyebut, pertahanan negara
bukan sekadar mengurus tentang TNI, maka UU Kamneg perlu
menegaskan, keamanan negara bukan sekadar tugas dan wewenang Polri.
Penjelasan UU tentang TNI menyebutkan, "di masa mendatang TNI akan
berada dalam Departemen Pertahanan (Dephan)", suatu pengukuhan
konsep dan praktik supremasi sipil serta efisiensi kebijakan,
strategi, dan penggunaan kekuatan TNI. UU Polri pun perlu
"ditemani" UU Kamneg yang kelak mengintegrasikan Polri ke dalam
suatu institusi sipil (misalnya, Departemen Dalam Negeri)
sebagaimana Dephan kelak menjadi instansi yang mengintegrasikan TNI
di dalamnya.PRAKARSA Dephan menyiapkan naskah akademik melalui
undang-undang yang 1) Mencerminkan adanya "kesisteman" antara
pertahanan negara dan keamanan negara; 2) Mengandung adanya
semangat kerja sama TNI dan Polri dalam departemen dengan otoritas
sipil yang berbeda; dan 3) Membina kerja sama, baik antara fungsi
TNI dan fungsi Polri di lapangan; diharapkan "merapikan" dan
"menyelaraskan" pasal-pasal yang ada dalam UU tentang Polri, UU
tentang Hanneg serta UU tentang TNI.Tak ada niat dari Departemen
Pertahanan untuk "memadukan", "menggabungkan", apalagi "meleburkan"
organisasi TNI dan organisasi Polri ke dalam pola "hankam" seperti
keadaan pada pra Juli 2000, saat Polri masih ada di bawah
kewenangan Departemen Pertahanan.Yang ada adalah ikhtiar untuk
menyebarluaskan pada khalayak ramai bahwa menurut Bab XII dan Pasal
30 UUD 1945, pertahanan negara tidak sekadar pengaturan tentang TNI
dan bahwa keamanan negara tidak sekadar pengaturan tentang Polri.
Pertahanan negara dan keamanan negara perlu dijiwai semangat Ayat
(2) tentang "sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta". Makna
dari bunyi Ayat (5), "hal-hal lain yang terkait pertahanan dan
keamanan negara, diatur dengan undang-undang" adalah bahwa RUU, UU,
dan Peraturan Pemerintah lain seperti RUU Intelijen, UU tentang
Keimigrasian, UU tentang Kebebasan Informasi, UU Hubungan Luar
Negeri, RUU tentang Rahasia Negara, UU tentang Otonomi Daerah, dan
hal-hal lain yang terkait pertahanan dan keamanan negara perlu
terjalin dalam semangat kebersamaan "sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta".Setelah melantik Kabinet Indonesia Bersatu 21
Oktober 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggariskan bahwa
sebagai seorang "konstitusionalis" ia bertekad agar hal-hal yang
berhubungan dengan penyelenggaraan negara taat pada ketentuan UUD
1945.Sejalan dengan tekad itu, perluasan dan pendalaman sekitar
makna Bab XII dan Pasal 30 UUD 1945 adalah salah satu tugas menteri
pertahanan. Namun, Bab XII UUD 1945 bukanlah monopoli departemen
dan/atau kementerian negara yang sehari-hari ada di bawah
koordinasi Menko Polhukam. Bab XII UUD 1945 adalah bagian dari bab
dan pasal lain dalam UUD 1945 secara keseluruhan.Marilah kita baca
dengan saksama Bab XII Pasal 30 UUD 1945. Marilah kita gelar wacana
tentang makna Pasal 30 serta ayat-ayat yang terkandung di dalamnya
secara utuh dan lengkap, termasuk kaitannya dengan pasal-pasal lain
dalam UUD 1945. Pertahanan dan keamanan negara yang dijiwai "sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta" adalah hal yang terlalu
penting untuk dibahas hanya di kalangan TNI dan Polri. Sumber :
http://keamanan-negara.blogspot.com
Keamanan negara
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat
dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman
bahaya, kecemasan, dan ketakutan". Dalam kajian tradisional,
keamanan lebih sering ditafsirkan dalam konteks ancaman fisik
(militer) yang berasal dari luar. Walter Lippmann merangkum
kecenderungan ini dengan pernyataannya yang terkenal: "suatu bangsa
berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak dapat dipaksa
untuk mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting (vital)
...dan jika dapat menghindari perang atau, jika terpaksa
melakukannya, dapat keluar sebagai pemenang. Karena itu, seperti
kemudian disimpulkan Arnord Wolfers, masalah utama yang dihadapi
setiap negara adalah membangun kekuatan untuk menangkal (to deter)
atau mengalahkan (to defeat) suatu serangan. Dengan semangat yang
sama, kolom keamanan nasional dalam International Encyclopaedia of
the Social Science mendefinisikan keamanan sebagai kemampuan suatu
bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman
luar".Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma
keamanan (security dilemma) dan dilemma pertahanan (defence
di1emma). Istilah yang pertama, dilema keamanan, menggambarkan
betapa upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya dengan
mempersenjatai diri justru, dalam suasana anarki internasional,
membuatnya semakin rawan terhadap kemungkinan serangan pertama
pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan, menggambarkan betapa
pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun aplikasi doktrinal
nasional mungkin saja justeru tidak produktif atau bahkan
bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan nasional.
Berbeda dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa
yang [mungkin] dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata
bersifat non-interaktif, dan hanya terjadi dalam lingkup nasional,
terlepas dari apa yang mungkin dilakukan pihak lain.
Sumber :
http://pertahanandankeamanannegara.blogspot.com/2010/03/pertahanan-dan-
keamanan-negara.html
Essay1As part of your school assignment, your teacher has asked
you to describe on eye-witness account of an accident.It was a very
cold morning as it had been raining very heavily the previous
night. As my mother was feeling a little under the weather, my
sister volunteered to drive me to school. I had overslept and as a
result, was running a bit late for school. We got into the car
hurriedly. The road was already congested with traffic. It appeared
that everyone was late as well.My sister was a careful driver and
despite the fact I was already late, she refused to drive fast on
the slippery road. I was lucky she was such a resolute and careful
person because a few hundred meters away from the school, we
witnessed a tragic accident. it all happened very quickly, as most
accidents do. A car full of school children had made a left turning
without signaling and as a result a school bus crashed into it. A
few cars behind the school bus rammed into the bus as they could
not brake in time and soon it became a pile up. The already
congested road became jammed with vehicles that came to a crawl. I
told my sister that I wanted to help the victims and she nodded
silently. She brought the car to a halt not too far from the
accident spot.The scene that greeted us was something I would never
forget. It left an indelible imprint in my mind to date. The impact
of the accident had plunged three school children out of the car.
The driver, a lady, lay lifeless on the steering wheel. I rushed to
the children who were preschoolers. Two of them were seriously hurt
and bleeding profusely from the head and hands. they were conscious
although too weak to realize what had happened. One of them had her
left hand severed and appeared unconscious. I think she was killed
on the spot. In the meantime passers-by had called the ambulance
and while waiting we tried as best as possible to help the
victims.The passengers in the school bus too were injured. I dashed
into the bus and saw the driver laid slumped on the wheels. He had
severe injuries on the head. While my sister helped him down from
the bus, I told the injured school children to stay calm. Most of
them appeared to suffer from minor cuts and bruises on their arms
and bodies. it was really fortunate that nobody was badly hurt. By
then a few adults had entered the bus and together we instructed
the children to come out of the bus slowly. The children were
crying and screaming for their parents and we had to hug them to
keep them quiet.Meanwhile, two ambulances had arrived. A traffic
police car was there too. Two policemen were taking down statements
from eye-witnesses. The injured and the dead were whisked away to
the hospital. My sister and I later gave an account to the police
of what had happened.I was late for school. In fact, many drives
were also late for their work. I informed my teacher of the
accident and both felt that it could have been prevented if the
drivers had been more careful. Innocent lives would not have been
lost otherwise.
Essay2One rainy day last year, while I was returning home from
Mersing, a town in the east coast of Malaysia, I witnessed an
accident which I shall never forget.I was returning home in my
fathers car. It was raining heavily and the road therefore could
not be seen clearly. My father, an old man, was driving slowly to
avoid an accident. The journey seemed longer than usual, which made
me begin to feel tired.All of a sudden, a small car ran at great
speed, overtaking us. My father was shocked at the recklessness of
the driver of the car. We could not count the number of persons in
the car, but were sure that there were at least five, including two
children. My father at once predicted that tragedy would befall the
occupants of the car. After the prediction, I began to grow
impatient. I did not wish to see any horrific scene resulting from
accident. Although the car had gone quite far away from us, its
rear lights could still be seen.In the distance, there was a narrow
bridge. Looking at the way the car was running, I too was now sure
that an accident would come.A lorry was coming from the other side
of the bridge. It was already on the bridge. The driver of the
small car, however, could not slow down in time. He lost control of
the car which skidded and plunged into the river. Somehow, the
driver managed to slip out of the car. The others however were
doomed. When we arrived at the bridge, we were touched deeply by
what we saw. Two children were struggling in the river and we could
do nothing to save them. Their mother, as we came to know later,
was at the bottom of the river, trapped in the car. They were swept
away by the rush of the current and drowned. The driver, father of
the children, began to cry piteously because of the death of the
wife and children. He had lost them so suddenly.It was indeed a
very touching scene that I shall never forget.
Essay3The road in front of my school is a narrow one. It is also
very busy. Every afternoon when school is dismissed the road
becomes almost impassable as children, bicycles, cars and buses
jostle and struggle to use it. Sometimes a policeman is there to
help things out, but generally chaos reigns and we have to be
careful not to get involved in an accident.A few accidents had
already occurred. I was a witness to one.If happened just after
school. As usual the road was an utter mad house. Children were
running across the road to get to their cars and buses. Cars and
buses honked angrily at them.Just then I saw a young boy make a
dash across the road. There was a loud blare of horn, a squeal of
brakes and I saw a car knock into the boy. He fell as though his
feet were swept from under him.Fortunately the car was not moving
very fast and the driver managed to stop the car before a wheel
could run over the fallen boy.All traffic stopped. I ran over to
the boy and saw blood on the road. He was bleeding from a cut on
his head. A man came and examined the boy. Then he lifted the boy
and carried him to a car. They sped off, presumably to the
hospital.Many people surrounded the driver who looked dazed and
bewildered. A policeman came to calm things down.As there was
nothing I could do, I turned and walked down the road carefully. It
was terrible to witness an accident. I certainly would not like to
be involved in one.
KepentingAN Keamanan NegaraSatu Malaysia jadi pegangan, Rukun
Negara teras panduan, Satu Malaysia benteng negara, Rakyat Malaysia
taat setia. Serangkap lagu satu Malaysia di atas menunjukkan betapa
pentingnya perpaduan kaum diamalkan oleh rakyat Malaysia. Sudah
terang lagi bersuluh, slogan kata Satu Malaysia yang menjadi
pegangan wazir negara kita, Dato Seri Najib Abdul Razak merupakan
satu langkah yang jelas bagi memantapkan perpaduan kaum dalam
kalangan rakyat Malaysia. Hal ini demikian kerana, banyak
kepentingan yang boleh kita peroleh daripada amalan perpaduan kaum
di Malaysia. Antara kepentingan perpaduan kaum di Malaysia ialah
mewujudkan masyarakat yang harmoni. Sebagai rakyat Malaysia, pasti
kita sudah tidak asing lagi dengan wujudnya masyarakat berbilang
kaum di negara kita seperti Cina, Melayu, India, Kadazan dan
sebagainya. Peribahasa rambut sama hitam, hati lain-lain jelas
menunjukkan walaupun manusia mempunyai warna rambut yang sama
tetapi sukma dan keinginan manusia adalah berbeza. Dengan
mewujudkan perpaduan kaum dalam kalangan masyarakat, barulah
masyarakat harmoni yang mempunyai aspirasi yang sama dapat
tercapai. Oleh hal yang demikian, sebagai rakyat Malaysia yang
prihatin, kita hendaklah mewujudkan perpaduan kaum dalam kalangan
rakyat Malaysia, seperti kata peribahasa, bulat air kerana
pembetung, bulat manusia kerana muafakat. Industri pelancongan
merupakan salah satu industri yang menjadi penyumbang terbesar
kepada pendapatan negara. Kunci utama dalam menarik kedatangan
pelancongan ke Malaysia ialah dengan rakyat Malaysia mengamalkan
perpaduan kaum. Perpaduan kaum yang wujud dalam kalangan rakyat
Malaysia akan menarik minat pelancong dari luar negara untuk
melihat sendiri amalan perpaduan kaum yang menjadi pegangan setiap
rakyat Malaysia. Hal ini secara implicit dapat memperkenalkan
keindahan Malaysia kepada masyarakat luar seterusnya menaikkan nama
negara. Oleh itu, wajarlah rakyat Malaysia mengamalkan perpaduan
kaum kerana selain dapat menarik kedatangan pelancong, perpaduan
juga mampu menaikkan nama negara, seperti kata peribahasa, sambil
menyelam minum air. Selain itu, dengan mengamalkan perpaduan kaum,
kita juga dapat memajukan ekonomi negara. Apabila perpaduan kaum
diamalkan oleh rakyat Malaysia, penindasan ekonomi tidak akan
berlaku kerana setiap kaum akan bersaing dengan adil tanpa sedikit
pun perasaan hasad dengki dalam diri mereka. Contohnya, persaingan
yang berlaku dalam dunia perniagaan. Bukan itu sahaja, apabila
rakyat mengamalkan peribahasa, bersatu kita teguh, bercerai kita
roboh, nescaya rakyat juga dapat bersama-sama memajukan ekonomi
negara. Keamanan negara turut dapat dipertingkatkan apabila amalan
perpaduan kaum telah meresap ke dalam jiwa s etiap rakyat Malaysia.
Seperti yang kita ketahui, tanpa perpaduan kaum, keamanan tidak
dapat diwujudkan kerana rakyat akan bergaduh sesama sendiri
sehingga menghancurkan keamanan sesebuah negara yang telah dibina
itu. Pertelingkahan yang berlaku antara rakyat hanya akan
menghasilkan suasana hidup yang porak-peranda. Oleh hal yang
demikian, benarlah perpaduan kaum itu penting untuk meningkatkan
keamanan negara. Konklusinya, semua pihak harus berganding bahu dan
tidak mengharapkan pihak kerajaan semata-mata dalam mewujudkan
perpaduan kaum. Janganlah kita bersikap evasif mahupun bagai enau
dalam belukar melepaskan pucuk masing-masing kerana perpaduan kaum
itu hanya akan wujud apabila semua kaum menjalankan obligasi
masing-masing dengan sempurna dan bersikap bertolak ansur.
Sumber :
http://noraini-ismail.blogspot.com/2013/04/kepentingan-perpaduan-kaum-di-
malaysia.html
Kepentingan Perpaduan Kaum
Membina struktur masyarakat yang hidup harmoniRakyat Malaysia
yang terdiri daripada berbilang kaum mempunyai amalan, budaya dan
keinginan yang berbeza-beza - sekiranya perpaduan kaum dapat
dicapai - dapat membentuk masyarakat yang bermuafakat dan mempunyai
aspirasi yang sama - hidup aman dan harmoni tanpa
sengketa.Membentuk masyarakat yang saling menghormati tanpa mengira
status, agama atau bangsaPerpaduan dijadikan teras dalam hidup
bermasyarakat - tidak timbul isu status, agama atau bangsa yang
berbeza - setiap ahli masyarakat akan belajar menghormati antara
satu sama lain - bergabung atas nama 1Malaysia - rakyat yang
membawa identiti Malaysia, bukan hanya bangsa atau kaum
tertentu.Memupuk semangat patriotisme atau cinta akan negaraApabila
semangat perpaduan telah meresap dalam jiwa masyarakat - semangat
patriotisme akan dapat disemai dan dipupuk - semuanya hidup bersatu
padu - sama-sama akan gembleng tenaga agar keamanan dan
kesejahteraan negara dapat dilestarikanMemelihara kedaulatan
negaraRakyat yang memiliki semangat cinta akan negara - kuat
mempertahankan negara - mengekalkan kemerdekaan - menangkis
campurtangan kuasa luar - kedaulatan negara terpelihara -
keselamatan negara lebih terjaminMeningkatkan imej negara di mata
duniaPerpaduan kaum antara tulang belakang kejayaan negara -
rakyatnya yang berbilang kaum - hidup bersama-sama - memancing
perhatian dunia - bagaimana rakyat boleh hidup bersatu-padu? -
amalan perpaduan inilah yang menaikkan nama MalaysiaMembangunkan
ekonomi negarai. Menarik pelancong dari luar datang ke Malaysia -
selain keindahan tempat-tempat di Malaysia, amalan perpaduan rakyat
Malaysia yang berbilang kaum turut menjadi tarikan pelancong untuk
berkunjungii. Dapat mengelakkan penindasan ekonomi - apabila
wujudnya perpaduan - penindasan tidak akan berlaku - semua akan
bersaing secara sihat dan adil
Mengekalkan kestabilan politikAmalan perpaduan amat penting
terutama sekali dalam pentadbiran negara - jabatan yang menjalankan
fungsi pentadbiran negara sama-sama berganding bahu tanpa mengira
kaum, kestabilan politik dapat dikekalkan - struktur pentadbiran
negara akan jadi lebih ampuh - politik yang stabil akan mengundang
minat pelabur asing - pulangan lumayan buat negara
Sumber :
http://funcrayons.blogspot.com/2014/07/pt3-sejarah-2014-kepentingan-
perpaduan.html
Contoh Kepentingan Perpaduan Kaum Antara kepentingan perpaduan
kaum di Malaysia adalah mewujudkan masyarakat yang harmoni dan
sejahtera (1 Markah). Tanpa persefahaman diantara kaum, negara
Malaysia yang terdiri daripada pada bangsa Melayu, Cina, India dan
lain-lain akan huru hara (1 Markah). Maka, peristiwa 13 Mei 1996
akan berulang dimana rusuhan kaum telah tercetus dan merupakan
kemuncak masalah perpaduan dalam sejarah Malaysia (1 Markah).
Kepentingan perpaduan ialah dapat menjadikan Malaysia sebagai
sebuah negara yang merdeka (1 Markah). Sebelum Malaysia mencapai
kemerdekaan, pelbagai ranjau berduri yang dilalui oleh generasi
terdahulu untuk menuntut kemerdekaan (1 Markah). Hasil perpaduan
masyarakat Tanah Melayu ketika itu yang berganding bahu menuntut
kemerdekaan telah membuka mata pihak Inggeris supaya memberikan
kemerdekaan kepada Tanah Melayu (1 Markah).
Selain itu, perpaduan kaum juga dapat membangunkan ekonomi
negara (1 Markah). Keharmonian masyrarakat majmuk di Malaysia akan
meningkatkan keyakinan pelabur asing di Malaysia (1 Markah). Isu
perbalahan kaum di Malaysia yang tercetus akan menyebabkan pelabur
asing mengganggap ekonomi dan politik Malaysia tidak stabil (1
Markah).
Perpaduan kaum juga dapat mewujudkan masyarkat yang saling
menghormati (1 Markah). Di Malaysia, setiap kaum mempunyai pegangan
adat, budaya dan agama yang tersendiri (1 Markah) Setiap individu
haruslah menghormati agama lain dengan tidak menghina agama yang
dianuti bagi mengekalkan semangat perpaduan (1 Markah).
Perpaduan kaum juga dapat meningkatkan kadar pelancong asing ke
Malaysia (1 Markah). Ramai pelancong asing datang ke Malaysia hanya
untuk mengenali adat, budaya dan lokasi menarik di Malaysia (1
Markah). Jika perbalahan kaum berlaku, pelancong asing akan
merasakan negara Malaysia tidak selamat untuk dikunjungi (1
Markah).
Sumber :
http://www.melvister.com/2014/07/kepentingan-perpaduan-kaum-tugasan-
sejarah-pt3-2014.html3.0 Kepentingan Mengekalkan Keamanan Negara
Malaysia3.1 Keharmonian dan Kedamaian Keamanan negara merupakan
perkara yang amat mustahak untukmengekalkan keharmonian dan
kedamaian rakyat di Malaysia.Malaysia yang aman dan damai dapat
manjamin kebahagiaan dankeselamatan rakyatnya. Kedamaian dan
kesejahteraan dalam kalanganmasyarakat Malaysia dapat mengelakkan
daripada berlakunyapertelingkahan dan perselisihan faham antara
satu sama lain. Sikaptoleransi turut dilahirkan daripada kedamaian
dalam kalangan rakyatMalaysia. Hal ini berlaku demikian, kerana
rakyat Malaysia sedar bahawasikap bertolak ansur penting bagi
mengekalkan keharmonian negara.3.2 Perpaduan Masyarakat Keamanan
negara Malaysia amat penting dalam menjadikannegara Malaysia
sebagai negara maju menjelang tahun 2020.Perpaduan masyarakat
Malaysia penting bagi mencapai hasratWawasan 2020. Bekas Perdana
Menteri Malaysia kita, Tun Dr.Mahathir Mohamad telah mengemukakan
Wawasan 2020 dalampersidangan pertama Majlis Perdagangan Malaysia
pada tahun 1991.Dalam ucapannya, beliau mengemukakan perpaduan
rakyat Malaysiasebagai cabaran pertama untuk membentuk sebuah
negara yang utuh.Perpaduan hanya tercapai jika rakyat kita yang
terdiri daripadaberbilang kaum dan agama mempunyai perasaan
kekitaan sebagaiwarga Malaysia. Tanpa perpaduan kaum, kita tidak
dapat membawanegara kita ke tahap kemajuan yang optimum. Oleh itu,
Wawasan2020 akan tercapai dengan keamanan negara Malaysia.
4.0 KesimpulanKesimpulannya, keadaan keamanan yang sebegini
perlu dikekalkan untuk selama-lamanya. Pada masa yang sama aspek
pembangunan negara harus diberikan penekanan juga kerana inilah
kemodenan yang harus dinikmati oleh semua. Kita harus sedar dan
menghargai aspek keamanan ini dengan sebaik mungkin. Peribahasa
jika tidak dipecahkan ruyung manakan dapat sagunya kerana keamanan
ini memerlukan satu usaha yang gigih daripada semua pihak.
http://bmngaifen.blogspot.com/2011/11/pemeliharaan-keamanan-sesebuah-negara.html
http://semekarcintaku.blogspot.com/2013/09/langkah-mengatasi-ancaman-komunis.html