BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangTeori Ekonomi Mikro akan mampu mengembangkan
suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep perekonomian pasar,
seperti pemahaman tentang hakekat dan metoda pembuatan keputusan
yang dilakukan oleh konsumen, produsen dan pemerintah, yang harus
memilih di antara sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala
yang ada, seperti persaingan tidak sempurna. Pemahaman mengenai
kerangka institusional perekonomian di dalam sistem ekstrim maupun
campuran. Berarti menyangkut analisis cara-cara produsen
mengorganisasikan bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar
tenagakerja, peranan pajak dalam pilihan-pilihan ekonomi langsung,
dan dampak regulasi pemerintah pada keputusan produksi.Salah satu
tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya
yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi
mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam
memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi
teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.
Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi
pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium),
keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi
ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai
elastisitas produk dalam sistem pasar.Teori penawaran dan
permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar
persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan
penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki
kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara
signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini
ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun
penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali,
dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan
penawaran-permintaan terhadap suatu barang. B. Rumusan Masalah
Apa pengertian inflasi ? Bagaimana macam-macam inflasi?
Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
Apa masalah-masalah pertumbuhan ekonomi?
Apa pengertian pengangguran?
Bagaimana interaksi dengan perekonomian dunia?
Apa yang dimaksud dengan siklus ekonomi?
C. TujuanAgar penulis maupun pembaca mampu mengembangkan
pemahaman yang lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro) ke
dalam lingkungan sosio-politik kita secara lebih nyata.
BAB II
PEMBAHASAN
1. INFLASI
A. Pengertian Inflasi Inflasi adalah kecendrungan naiknya harga
umum barang dan rasa secara terus-menerus akibat tidak adanya
keseimbangan arus barang dan arus uang.Dalam pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa suatu Negara yang mengalami inflasi
memiliki ciri-ciri berikut :
a. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik
terus-menerus.
b. Jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan.
c. Jumlah barang relatif sedikit.
d. Nilai uang (daya beli uang) turun
B. Ciri-ciri inflasi :1. harga barang dan jasa naik secara terus
menerus2. jumlah yang beredar melebihi kebutuhan 3. jumlah barang
relatif sedikit 4. nilai uang (daya beli uang) turunApakah inflasi
itu berbahaya? Inflasi dalam jumlah yang wajar itu bisa
mendatangkan manfaat bagi masyarakat, tetapi jika laju inflasinya
tidak terkendali maka akan menimbulkan masalah dalam perekonomian.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan inflasi menimbulkan
permasalahan: inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi
ekonomi, karena harga bahan baku dalam produksi semakin tinggi
inflasi mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota
masyarakat
inflasi dapat menyebabkan penurunan output produksi dan
cenderung menurunkan peluang terbukanya kesempatan kerja (bisa
jadi, ada pemutusan hubungan kerja)
C. Macam-Macam Inflasi dan Penyebabnya1. Menurut parah atau
tidaknya inflasi :a) Inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah 10% per
tahun b) Inflasi sedang, yaitu antara 10% - 30% per tahunc) Inflasi
berat, yaitu antara 30% - 100% per tahun d) Inflasi sangat berat
(Hiperinflasi), yaitu di atas 100% per tahun2. Menurut penyebabnya
:a. Demand Pull Inflation Inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya
jumlah permintaan akan barang dan jasa. Perhatikan grafik
berikut.
Keterangan: Grafik di atas menunjukkan hubungan antara harga
barang (P), jumlah yang diminta dan ditawarkan (Q), dan
keseimbangan harga (E). Terjadinya Demand Pull Inflation ketika
permintaan akan barang dan jasa meningkat, maka kurva permintaan
total (D) bergeser dari D1D1 ke D2D2. Ketika itu para pedagang akan
mengambil keuntungan dengan menaikkan harga barang dari P1 ke P2.
Sehingga pada saat itu, terjadi inflasi dan menimbulkan harga
keseimbangan baru dari E1 ke E2. Contoh kasus: Mendekati hari raya
Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong ke pasar atau supermarket
untuk membeli kue lebaran. Ketika sebelum lebaran harga kue
dibanderol Rp 15.000,00. Karena pedangang mengambil kesempatan itu
untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, maka pedagang menaikkan
menjadi Rp 25.000,00 dan menambah pasokan barang yang dijual. Mau
tidak mau sang pembeli menyetujuinya meskipun harganya lebih tinggi
Rp 10.000,00. Kejadian seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull
Inflation. b. Cost Push InflationYaitu inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan biaya produksi
Keterangan:
Grafik di atas menunjukkan perilaku produsen ketika menghadapi
situasi dimana harga produksi mengalami peningkatan. Ketika terjadi
kenaikan harga produksi maka produsen akan menaikkan harga dari P1
ke P2 tetapi dia justru akan menurunkan jumlah barang/jasa yang
dihasilkan dari Q1 ke Q2 sehingga akan menggeser kurva penawaran
dari S1S1 menjadi S2. Hal ini dilakukan agar produsen tidak terus
merugi sambil menunggu harga produksi kembali turun.
Contoh kasus:
Di Magetan ada banyak perajin dari bahan baku kulit. Ketika
harga kulit naik, maka ongkos produksi sepatu, tas dll juga akan
mengalami kenaikan. Keadaan ini disebut dengan inflasi. Agar
perajin tidak merugi, mereka akan menaikkan harga jual produknya.
Perajin juga akan mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, karena
takut dengan harga tinggi konsumen enggan membeli. Jika ini
dibiarkan terus terjadi, maka perajin untuk mengurangi beban
produksi, maka mereka akan berpikir untuk mengurangi jumlah
karyawannya dan seterusnya. Kejadian seperti ini disebut dengan
Cost Push Inflation. Cost Push Inflation terjadi karena 2 hal:
kenaikan harga (baik faktor produksi maupun harga barang lain)
disebut Price Push Inflation Permintaan kenaikan upah atau gaji
karyawan (Wage Push Inflation)c. Inflasi karena bencana alam yang
menyebabkan rusaknya barang barang produksisehinga menyebabkan
harga naikd. Inflasi karena defisit anggaran belanja, biasanya
untuk mengurangi beban subsidi makapemerintah membuat kebijakan
menaikkan harga. Contoh: BBM e. Inflasi campuran, yaitu inflasi
yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur
inflasi tarikan permintaan dan inflasi inflasi dorongan biaya
produksif. Inflasi impor (imported inflation). Yaitu inflasi yang
terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri karena adanya
perdagangan antarnegara.3. Menurut asal inflasi:a) domestic
inflation : inflasi yang berasal dari dalam negeri tanpa adanya
pengaruh dari negara lainb) imported inflation : inflasi yang
berasa dari luar negeri c) inflasi yang berasal dari defisit
anggaran belanja negara D. Cara Mengatasi InflasiAda 3 cara untuk
mengatasi inflasi suatu negara atau daerah, diantaranya: a.
kebijakan moneter atau sering disebut kebijakan uang ketat (fight
money policy)yaitu pengendalian inflasi dengan cara mengendalikan
(mengurangi) jumlah uang yang beredar di masyarakat. Ada 5 cara
yaitu:1) Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu politik bank
sentral untuk mempengaruhi jumlah peredaran uang dengan cara
menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga bank. Ketika inflasi
tinggi maka masyarakat dihimbau untuk menabungkan uangnya di bank
agar JUB menurun dengan cara menaikkan tingkat suku bunga2) Politik
Pasar Terbuka (Open Market Operation), yaitu dengan jalan menjual
surat-surat berharga (berupa Sertifikat Bank Indonesia). 3) Politik
kredit selektif, yaitu dengan cara memperketat atau mempersulit
pemberian kredit pada masyarakat4) Politik sanering, yaitu dengan
cara penyehatan kembali nilai uang b. kebijakan fiskal, yaitu
kebijakan pemerintah untuk mengatur anggarannya. Ada 3 cara, yaitu:
1) menaikkan tarif pajak2) menekan pengeluaran pemerintah 3)
meminjam dana dari masyarakatc. Kebijakan sektor riil, yaitu
melakukan program-program nyata untuk mengendalikan harga dan
produksi secara langsung, ada 5 cara, yaitu:1) menurunkan subsidi
pemerintah 2) menaikkan atau meningkatkan hasil produksi 3)
mengusahakan peredaran barang dalam negeri menjadi lebih banyak,
bisa dari meningkatkan kapasitas produksi atau melakukan impor dari
luar negeri 4) adanya kebijakan upah 5) menetapkan harga maksimal
(price roof) untuk barang-barang tertentu E. Dampak Inflasi Inflasi
ini dalam perekonomian dapat menimbulkan dampak positif
(keuntungan) dan dampak negetif (kerugian).1 Keuntungan Inflasia.
Inflasi akan meningkatkan pendapatan bagi para konglomerat /
pengusahab. Inflasi menguntungkan bagi orang yang memiliki kekayaan
dalam bentuk barang berharga seperti emas dll, karena saat inflasi
harga jual barang berharga pasti juga ikut meningkatc. Buruh yang
tergabung dalam serikat kerja yang kuat, dapat menuntut upah naik
bahkan bisa melebihi dari tingkat inflasid. Biaya produksi naik
sehingga harga komoditi ekspor ikut naik2 Kerugian Inflasi a.
Inflasi merugikan orang yang berpendapatan tetapb. Inflasi
merugikan investor
c. Inflasi merugikan kreditur (orang yang memberikan pinjaman
kepada pihak lain)
d. Daya saing perusahaan melunak
e. Efisiensi menurun karena tingginya biaya produksi
f. Arus impor meningkat sehingga menimbulkan defisit anggaran
belanja, neraca perdagangan, dan cadangan devisa
g. Inflasi menimbulkan pengangguran
2. PERTUMBUHAN EKONOMI
A. Pengertian Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi ( Economic
Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka
panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai
akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu
diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama
besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar
dari pertambahan produksi yang sebenarnya.Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila
jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi
pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang
lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
B. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi antara lain :
1. Peningkatan Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National
Product (GNP) dari tahun ke tahun (jangka pendek)2. Kenaikan jumlah
barang dan jasa3. Ditemukannya sumber-sumber produktif yang dapat
didayagunakan.
C. Manfaat Pertumbuhan EkonomiManfaat Pertumbuhan Ekonomi antara
lain sebagai berikut: Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan
ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya
dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab
semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin
tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara
untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari
oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Sebagai dasar
pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan
perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan
Fischer, S, 1994:649-651)
D. Masalah Pertumbuhan EkonomiMasalah pertumbuhan ekonomi adalah
masalah global. Bagi masyarakat awam, mungkin negara maju dianggap
akan terbebas dari segala macam masalah termasuk masalah ekonomi.
Kenyatannya, tak ada satu negara pun di dunia ini yang bisa
terbebas dari lingkaran setan tersebut. Mari kita bahas satu per
satu masalah ekonomi, seperti apakah yang ada pada masing-masing
negara.
Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara MajuPermasalahan ekonomi
di negara maju mungkin dianggap tidak terlalu rumit. Sama halnya
seperti orang kaya yang "tak mungkin" akan bermasalah dengan
stabilitas perekonomian keluarga. Padahal, negara maju pun tak
luput dari masalah ekonomi. Ingin bukti? Lihat saja kondisi Amerika
Serikat, salah satu negara adidaya, beberapa tahun terakhir ini
dari sisi ekonomi.Kurang lebih tiga tahun yang lalu, publik sempat
dikagetkan dengan peristiwa bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan
jasa keuangan raksasa dunia. Bangkrutnya perusahaan raksasa
tersebut tentu mengakibatkan efek samping yang tak bisa dianggap
remeh. Yang merasakan tak hanya Amerika, namun juga hampir semua
negara di dunia ini. Ibarat pondasi, Amerika merupakan pondasi
utama yang menopang bangunan di atasnya. Ketika ada kerusakan di
salah satu bagian pondasi, bangunan di atasnya pun akan ikut
goyang. Kebangkrutan salah satu perusahaan raksasa di bidang jasa
tersebut ibarat virus. Dalam waktu yang tidak terlalu lama,
perusahaan- perusahaan yang bisa dikategorikan besar juga ikut
berjatuhan atau setidaknya "koma". Kondisi perekonomian yang tidak
stabil tersebut berimbas ke mana- mana. Nilai saham yang jatuh
hingga ke level minus, pengangguran meningkat, dan kriminalitas
bertambah banyak.Masalah ekonomi di negara maju berkaitan dengan
bagaimana negara maju tersebut mempertahankan kondisi
perekonomiannya agar tetap stabil. Dari sisi produktivitas, negara
maju adalah negara yang tingkat produktivitasnya tinggi. Banyak
produk-produk baru yang bermunculan dari tahun ke tahun. Kualitas
jasa yang diberikan juga terus meningkat.Namun, bagaimana cara
mempertahankan kedua hal tersebut, itu yang menjadi masalah. Bila
kita mengingat terguncangnya beberapa negara adidaya beberapa puluh
tahun yang lalu, opini kita pun akan semakin kuat, kalau yang
menghancurkan sesuatu yang sudah besar bukanlah kondisi eksternal
melainkan internal. Enron, salah satu perusahaan raksasa di bidang
energi salah satu contohnya. Siapa yang menduga bahwa perusahaan
super raksasa itu bisa habis "hanya" karena pihak manajemennya
diduga melakukan moral hazard, yaitu berupa penyalahgunaan atas
laporan keuangan. Kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan
bukan?Jatuhnya Enron saat itu bisa dibilang peristiwa besar yang
mengguncang peradaban ekonomi dunia. Karena kebangkrutannya, salah
satu kantor akuntan publik (KAP) berskala internasional, yaitu
Anderson di-delisting. Sungguh ironis. Lagi- lagi pertanyaannya
sama, apakah kebangkrutan Enron tersebut berimbas ke segala aspek
kehidupan? Ya, sudah tentu. Negara lain yang sebelumnya sudah
memiliki masalah pertumbuhan ekonomi yang cukup serius, kondisinya
bertambah parah karena bangkrutnya Enron.Jadi, bila ada yang bilang
negara maju itu pasti tak memiliki masalah pertumbuhan ekonomi, hal
itu adalah salah besar. Negara maju tetap memiliki masalah ekonomi
yang harus diwaspadai. Masalah tersebut bisa diatasi dengan
mempertahankan stabilitas ekonomi dan meningkatkan integritas dari
pihak-pihak internal, yang biasanya justru menjadi musuh dalam
selimut.
Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Negara BerkembangBerbeda dengan
negara maju, masalah pertumbuhan ekonomi di negara berkembang
sangat mudah dilihat. Tak perlu jauh- jauh mencari siapa contoh
negara berkembang itu, karena Indonesia sudah bisa kita jadikan
bahan analisis. Apa masalah ekonomi yang ada di negara berkembang?
Berikut ini adalah beberapa masalahnya.
1. Gempuran produk dan jasa dari luar Poin pertama ini
berhubungan dengan perdagangan bebas yang mulai dilakukan oleh
banyak negara termasuk negara kita. Mudahnya produk dan jasa dari
luar untuk keluar masuk ke negara kita, telah menjadi ancaman
tersendiri bagi produsen dalam negeri. Namun, sebenarnya hal
tersebut justru menjadi tantangan untuk merangsang kreativitas. Apa
jadinya bila kita hidup "sendiri" tanpa ada rival. Tentu perjuangan
kita tak akan maksimal. Jadi, persaingan entah dari mana asalnya,
sebenarnya adalah sesuatu yang mutlak terjadi dan tak seharusnya
kita hadapi secara manja. 2. Kurangnya dukungan pengadaan barang
dan jasaMasalah pertumbuhan ekonomi berikutnya di negara
berkembang, berhubungan dengan dukungan terhadap pengusaha baru.
Banyak pengusaha yang curhat seperti ini, "Bagaimana bisa
berkembang coba, belum-belum udah "dipalak" sana-sini dengan alasan
kontribusi, keamanan, dan uang kerjasama!" Ya, dilema memang. Di
satu sisi, kita disuruh untuk kreatif dengan menciptakan banyak
lapangan kerja. Namun di sisi lain, pungutan liar masih ada di
mana-mana. Ibarat sebuah kondisi kita sedang berada di dalam sumur.
Ketika kita ingin keluar dari sumur yang gelap tersebut, dan ingin
merasakan hangatnya sinar matahari, kaki kita ditarik oleh
orang-orang yang juga sama-sama berada di dalam sumur. 3. Kurangnya
kreativitasSekalipun jumlah orang-orang kreatif meningkat dari
waktu ke waktu, namun sejujurnya kita masih kekurangan orang-orang
kreatif. Hal itulah yang juga akan menjadi masalah ekonomi. Tak ada
kreativitas itu artinya mati. Bila saat ini kita adalah mahasiswa
yang baru saja lulus dan tak juga mendapatkan pekerjaan, apa yang
akan kita lakukan? Memulai usaha atau bertahan menjadi pengangguran
bergengsi? "Malu dong, masa sarjana jualan?" begitu salah satu
contohnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa bisa terus
naik karena banyaknya orang-orang kreatif di negara tersebut.Bila
tak ada yang kreatif, mungkin tak ada yang akan menciptakan
kendaraan dan alat komunikasi. Namun, di negara berkembang,
biasanya para penduduknya masih suka mengikuti tren. Kebanyakan
dari mereka akan malu bila berjalan sedikit "menyimpang" dari
teman-temannya. Hal tersebut bisa jadi, karena negara berkembang
biasanya sudah "terbiasa" dijajah oleh bangsa lain. Sehingga pola
pikir menurut dan patuh itu sangat membudaya. Sedangkan pola pikir
nyeleneh atau tampil beda itu dianggap melanggar aturan. Padahal
pola pikir dan sikap nyeleneh yang positif adalah bagian dari
kreativitas yang mungkin bisa bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi
bangsa.
4. Kurangnya apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat
Masalah pertumbuhan ekonomi lainnya di negara berkembang adalah
kurang adanya apresiasi atau dukungan terhadap penemuan-penemuan di
bidang ekonomi yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan,
lebih sering mungkin sikap nyinyir yang akan diperlihatkan ketika
penemuan tersebut tercipta.
3. PENGANGGURAN
A. Pengertian PengangguranPengangguran adalah orang yang masuk
dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari
pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari
kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma,
mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu
hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.Pengangguranatautuna
karyaadalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang
layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja
atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalamperekonomiankarena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatanmasyarakatakan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinandan
masalah-masalahsosiallainnya.Tingkat penganggurandapat dihitung
dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah
angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauanpolitikkeamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnyaGNPdan pendapatan per kapita suatunegara. Di
negara-negara berkembang sepertiIndonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.B. Jenis & Macam Pengangguran1. Berdasarjan Jam
KerjaBerdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3
macam: Pengangguran Terselubung(Disguised Unemployment) adalah
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan
tertentu. Setengah Menganggur(Under Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka(Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal.
2. Berdasarkan Penyebab TerjadinyaBerdasarkan penyebab
terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
Pengangguran friksional(frictional unemployment)Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian
suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran konjungtural(cycle unemployment)Pengangguran
konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural(structural unemployment)Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:1. Akibat permintaan berkurang2. Akibat kemajuan dan
pengguanaan teknologi3. Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran musiman(seasonal Unemployment)Pengangguran musiman
adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya
sepertipetaniyang menanti musim tanam,pedagangdurian yang menanti
musimdurian. Pengangguran siklikalPengangguran siklikal adalah
pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
kerja. Pengangguran teknologiPengangguran teknologi adalah
pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga
manusia menjadi tenaga mesin-mesin. Pengangguran siklusPengangguran
siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus
disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
C. Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlahangkatan kerjatidak
sebanding dengan jumlahlapangan pekerjaanyang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalamperekonomiankarena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatanmasyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan danmasalah-masalah sosiallainnya.Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlahangkatan kerjayang dinyatakan dalam
persen.Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga
dapat menimbulkan efekpsikologisyang buruk terhadap penganggur
dankeluarganya.Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauanpolitik, keamanan dan sosial sehingga
mengganggupertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka
panjang adalah menurunnyaGNPdan pendapatan per kapita
suatunegara.
Di negara-negara berkembang sepertiIndonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.
D. Akibat PengangguranBagi Perekonomian Negara1.
Penurunanpendapatan perkapita.2. Penurunan pendapatan pemerintah
yang berasal dari sektorpajak.3. Meningkatnya biaya sosial yang
harus dikeluarkan olehpemerintah.
Bagi Masyarakat1. Pengangguran merupakan
bebanpsikologisdanpsikis.2. Pengangguran dapat
menghilangkanketerampilan, karena tidak digunakan apabila tidak
bekerja.3. Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilansosialdanpolitik.
E. Cara Mengatasi PengangguranCara Mengatasi Pengangguran
StrukturalUntuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang
digunakan adalah:
Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja. Segera memindahkan
kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. Mengadakan pelatihan
tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang
kosong, dan Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang
mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran FriksionalUntuk mengatasi
pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara
sebagai berikut.
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan
industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
Deregulasidandebirokratisasidi berbagai bidang industri untuk
merangsang timbulnya investasi baru. Menggalakkan pengembangan
sektor informal, sepertihome industry. Menggalakkan program
transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektoragrarisdan sektor
formal lainnya. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah,
seperti pembangunan jembatan, jalan raya,PLTU,PLTA, dan lain-lain
sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk
merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran MusimanJenis pengangguran ini bisa
diatasi dengan cara sebagai berikut.
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor
lain, dan Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk
memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran SiklusUntuk mengatasi pengangguran
jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai
berikut.
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
Meningkatkan daya beli masyarakat.
F. Ciri Ciri Pengangguran Di IndonesiaPengangguran sangatlah
melekat terhadap terbatasnya tingkat perekonomian dalam kehidupan
pelakunya. Kurangnya kemampuan untuk mencukupi kebutuhan
sehari-harinya ditambah dengan tidak adanya pendapatan yang
diperoleh, membuat pengangguran memiliki ciri ciri sebagai berikut
:
a. Melekatnya dengan tindak kriminal (premanisme), misalnya
perampokan, pembegalan, pencurian dll.b. Melekatnya dengan larangan
perintah agama, misalnya pelacuran yang dilakukan oleh para wanita
disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia yang
mengakibatkan mereka harus bekerja dengan jalan yang kurang
disegani.c. Tidak memiliki pendirian dalam hidupnyad. Tidak
memiliki penghasilan dan tempat tinggal yang layake. Mudah berputus
asaf. Tidak mampu mencukupi kebutuhannyag. Memiliki masalah masalah
sosial dalam kehidupannya, dll.
4. INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASIONALA. Pentingnya Kerjasama
Ekonomi InternasionalCakupan kerjasama ekonomi internasional sangat
luas. Ada yang langsung memberikan manfaat dan ada yang baru
memberikan manfaat dalam jangka panjang. Kerjasama ekonomi yang
dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan
internasional. Sedangkan kerjasama yang memberikan manfaat dalam
jangka panjang misalnya penanaman modal langsung. Misalnya
pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam bidang
industri di Indonesia, membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum
dapat berproduksi.B. Teori-teori Perdagangan
InternasionalSebenarnya banyak teori perdagangan internasional.
Namun akan dibahas 2 teori yang paling terkenal.1. Teori Keunggulan
Absolut (Absolute Advantages)Teori ini dikemukan oleh Adam Smith.
Menurut Adam Smith, perdagangan akan meningkatkan kemakmuran bila
dilaksanakan melalui mekanisme perdagangan bebas. Melalui mekanisme
perdagangan bebas, para pelaku ekonomi diarahkan untuk melakukan
spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi. Menurut Adam Smith,
sebaiknya spesialisasi dilakukan berdasarkan pertimbangan
keunggulan absolut, yaitu keunggulan yang dilihat dari kemampuan
produksi dengan biaya lebih rendah. Sebab bila biaya produksinya
lebih rendah, dengan input yang sama dapat dihasilkan output yang
lebih banyak. Contoh:Biaya Produksi per Unit Sepeda Motor dan Beras
Diukur dengan Jumlah Tenaga Kerja yang Digunakan untuk Memproduksi
1 Unit Output di Indonesia dan JepangNegara Motor (M) Beras (B)
Rasio Tukar Domestik Indonesia 60 15 1 M : 4 BJepang 12 24 1 M
:
Bagi Indonesia biaya produksi per unit sepeda motor adalah empat
kali lebih mahal daripada biaya produksi per unit beras (1 unit = 1
ton). Sebab untuk memproduksi satu unit sepeda motor dibutuhkan 60
tenaga kerja, sedangkan 1 ton beras dibutuhkan 15 tenaga kerja,
sehingga rasio tukar domestiknya (berapa ton beras harus
dikorbankan untuk memproduksi 1 unit motor) adalah 1:4. Artinya,
setiap unit motor nilainya sama dengan 4 ton beras. Bagi Jepang,
biaya produksi per unit motor hanya separuh biaya produksi per unit
beras. Sebab biaya produksi per unit beras adalah 24, sedangkan per
unit motor hanya 12. Dengan demikian rasio tukar domestik adalah
1:1/2; setiap unit motor setara dengan setengah unit beras.2. Teori
Keunggulan Komparatif (Comparatif Advantages)Teori ini dikemukakan
oleh David Ricardo. Contoh:Biaya Produksi per Unit Mobil dan
Tekstil Diukur dengan Jumlah Tenaga Kerja yang Digunakan untuk
Memproduksi 1 Unit Output di Indonesia dan JepangNegara Mobil (M)
Tekstil (T) Rasio Tukar Domestik Indonesia 100 20 1 M : 5 TUSA 25
10 1 M : 2,5 T Tabel di atas menunjukkan bahwa USA memiliki
keunggulan absolut dalam produksi mobil maupun tekstil. Untuk
memproduksi satu unit mobil, USA hanya membutuhkan 25 tenaga kerja,
sedangkan Indonesia 100 tenaga kerja. Untuk memproduksi satu unit
tekstil, USA hanya membutuhkan 10 tenaga kerja, Indonesia 20 tenaga
kerja. Menurut David Ricardo, Indonesia dan USA dapat melakukan
perdagangan bila masing-masing negara memiliki keunggulan
komparatif. Berdasarkan tabel di atas di lihat dari rasio tukar
domestiknya harga mobil di USA diukur dengan unit tekstil adalah
dua kali lebih murah daripada harga mobil di Indonesia. Karena itu
biaya ekonomi memproduksi tekstil di USA lebih mahal dibanding di
Indonesia. USA memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi
mobil, karenanya sebaiknya USA menspesialisasikan diri dalam
memproduksi mobil. Sedangkan Indonesia memproduksi tekstil.
Keunggulan komparatif USA dalam memproduksi mobil dapat juga
dilihat dari tingkat efisiensi relatifnya. Karena untuk memproduksi
1 unit mobil USA hanya membutuhkan 25 tenaga kerja, sementara
Indonesia membutuhkan 100 tenaga kerja, maka USA memiliki efisiensi
4 kali lipat dalam produksi mobil. Sedangkan dalam produksi
tekstil, USA memiliki efisiensi hanya dua kali lipat. Karena itu
sebaiknya USA menspesialisasikan diri dalam produksi mobil,
sedangkan Indonesia memproduksi tekstil.5. SIKLUS EKONOMI
A. Anatomi Siklus EkonomiSiklus ekonomi dapat digambarkan
sebagai gelombang naik turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas
empat elemen :a. Gerakan manaikPemulihan ekonomi ditandai dengan
gerakan perekonomian yang menaik. Kadang kadang gerakan menaik ini
disebut juga ekspansi bila gerakan menaik ini terjadi selama
minimal dua triwulan berturut turut.
b. Titik puncak atau kulminasiEkspansi ekonomi tidak akan
terjadi selamanya, suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titik
tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi. Setelah
mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan
kembali.
c. Gerakan menurunYang dimaksud dengan gerak menurun adalah
menurunnya output yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan
ekonomi. Kadnang kadang gerakan penurunan ini disebut resesi, bila
terjadi selama minimal dua triwulan berturut turut.
d. Titik terendah atau nadirGerakan menurun akan berlanjut
hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut titik nadir.
Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali
dilihat dari adanya gerakan menaik.B. Durasi Siklus dan
Faktor-faktor yang mempengaruhinyaWaktu yang dibutuhkan dalam
pergerakan satu siklus telah lama menjadi pengamatan para ahli
ekonomi. Mereka menemukan beberapa variasi siklus.
a. Siklus jangka pendek (Kitchin Cycle)Durasi siklus jangka
pendek sekitar 40 bulan. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph
Kitchin (1923). Itulah sebabnya siklus ini dinamakan siklus Kitchin
(Kitchin cycle).Faktor faktor yang diduga mempengaruhi siklus
jangka pendek adalah pengaruh alamiah dan adat istiadat atau
kebiasaan.
b. Siklus jangka menengah (Juglar Cycle)Durasi siklus jangka
menengah adalah berkisar 7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali
ditemukan oleh Clement Jugalar (1860)
c. Siklus janka panjang (Kondratief Cycle)Pola siklus jangka
panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief (1925).
Durasi siklusnya berkisar 48-60 tahun.
C. Siklus Ekonomi, kesempatan kerja dan inflasia. Siklus ekonomi
dan kesempatan kerjaSecara umum ada hubungan positif antara tingkat
output dengan kesempatan kerja, terutama bila analisanya janka
pendek. Sebab, dalam janka pendek teknologi dianggap konstan,
barang modal merupakan input tetap. Sedangkan yang dianggap
variabel adalah tenaga kerja. Karenanya pengaruh siklus sangat
terasa bagi kesempatan kerja.
b. Siklus ekonomi dan inflasiJika output riil lebih kecil dari
output natural , inflasi cenderung menurun dan begitu pula
sebaliknya jia output riil lebih besar dari output natural maka
inflasi cenderung meningkat. Karenanya pengaruh siklus sangat
berpengaruh terhadap inflasi.
D. Pengelolaan Siklus EkonomiKarena siklus ekonomi tidak
terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelolah siklus agar
dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola
siklus diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak
naik turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara
kecenderungan output jangka panjang terus meningkat.
a. Kebijakan jangka pendekTarget utama jangka pendek adalah
mengatasi perbedaan output riil dengan output natural.
b. Kebijakan jangka panjangTarget yang ingin dicapai dalam janka
panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi,
juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang
kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.
E. Masalah Siklus Ekonomi Jangka Pendek : Output Gap
Kebijakan FiskalKebijakan fiskal bertujuan menstabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang
yang beredar. Instrument utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran
dan pajak. Dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mengusahakan
terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak
diinginkan. Seperti keadaan dimana banyak pengangguran, inflasi,
neraca pembayaran internasional yang terus menerus defisit dan
sebagainya.
Kebijakan MoneterKebijakan moneter pada dasarnya bertujuan untuk
mencapai kebijakan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan
eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan
ekonomi makro, yakni menjaga stabilitas ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran
internasional yang seimbang.
F. Kebijakan jangka panjangTarget yang ingin dicapai dalam janka
panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi,
juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Sebab, simpangan yang
kecil tidak banyak artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.
Untuk mengubah kondisi stabil stagnan ke kondisi stabil dengan
pertumbuhan dapat digunakan peralatan kebijakan fiskal dan moneter.
Jika dalam jangka pendek penekanan tujuan kebijakan fiskal dan
moneter adalah stimulasi permintaan, maka dalam jangka panjang
lebih diarahkan kepada stimulasi penawaran. Contohnya seperti,
pemberian kredit kepada UKM (Usaha Kecil Menengah), alokasi
anggaran yang lebih besar kepada pengeluaran-pengeluaran yang
meningkatkan kualitas SDM dan kesehatan.BAB III
PENUTUPA. Kesimpulan
Jadi Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar,
banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi
dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk keluar dari
firma, inovasi, aturan merek dagang.Hukum dan Ekonomi menerapkan
prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi
dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi perburuhan
mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh.B.
SARANBerdasarkan pembahasan kesimpulan diatas, maka penulis
memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh
pihak produsen bahwa kepuasan pelanggan sangatlah penting, jika
kita kehilangan satu pelanggan saja berarti kita sudah kehilangan
kepercayaan dari konsumen yang lainnya karena dari pelanggan dan
konsumenlah orang mengetahui produk tersebut, oleh karena itu
berusahalah untuk menerima pengaduan dari kata yang bersifat
negatif.DAFTAR PUSTAKA R. L. Day (ed.), Costumer Satisfaction,
disatisfaction aand Comlaining Behavior, Bloomington, IN: Indiana
University Press. Greenberg, J. (1982), Approaching Equity and
avoiding inequity in Groups and Organization, J. Greenberg and R.
L. Cohen (eds), Equity and justice in Social Behavior, New York,
NY: Springer-Verlag.
1