PENGERTIAN
Suatu bentuk organisasi yang diberi fungsi untuk menerima pesanan barang- barang dan bekerja di bawah pengawasan langsung kantor pusat (Home Office), dan transaksi dengan pihak ketiga dilaksanakan secara langsung oleh kantor pusat.
Agen hanya menampilkan/ mendemonstrasikan contoh barang dagangan, menerima pesanan, dan mengatur penerimaan barang. Pemenuhan pesanan, penagihan piutang, dan aspek operasi lainnya tetap dilakukan oleh kantor pusat.
AGEN PENJUALAN
Suatu bentuk organisasi yang menjual barasng-barang dari persediaan yang dibentuknya (baik dikirim dari kantor pusat atau yang dibeli sendiri) dan diberi wewenang untuk melaksanakan transaksi transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang berdiri sendiri
Kantor Cabang memiliki persediaan sendiri utk memenuhi pesanan pelanggan, dan dpt melakukan fungsi kredit yg terpisah dr kantor pusat.
KANTOR CABANG
PENGERTIAN
Hubungan Agen dan Pusat
Agen hanya menyelenggarakan buku kas untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas. Sedangkan pusat pembukuan atas transaksi yang terjadi di agen dapat dilakukan dengan dua cara: ditentukan secara terpisah maupun secara tidak terpisah.
AGEN PENJUALAN
Hubungan Cabang dan Pusat
Bekerjanya suatu cabang diantaranya adalah : Cabang diberi modal kerja, Cabang dapat membeli kebutuhan barang dagangan, Cabang dapat melakukan aktivitas penjualan.
KANTOR CABANG
Pada umumnya kantor agen tidak menyelenggarakan akuntansi. Pihak yang melakukan pencatatan atas pembukuan kantor agen adalah Kantor Pusat.
Utk beberapa transaksi ayat jurnal yang dibuat kantor pusat berdasarkan pada dokumen sumber yg dihasilkan oleh agen. Kantor pusat memiliki catatan tentang aktiva, pendapatan, dan beban dari setiap agen secara terpisah, sebagai alat pengendalian dan evaluasi kinerja tiap agen.
Metode pencatatannya ada 2:
1) R/L kantor agen tidak dipisahkan
2) R/L kantor agen dipisahkan
Rekening yang berhubungan dengan Kantor Agen:
Modal kerja kantor agen
Penjualan kantor agen
Harga pokok penjualan agen
Biaya pemasaran kantor agen
Biaya administrasi dan umum kantor agen
AKUNTANSI UNTUK AGEN PENJUALAN
Umumnya cabang memiliki sistem akuntansi yang terpisah dari kantor pusat. Kantor Cabang dapat bertansaksi dengan pihak eksternal dan internal (dgn kantor pusat)
dan mencatatnya dalam sistem akuntansi cabang. Transaksi yg terjadi antara Kantor Cabang dengan kantor pusat dicatat dalam akun-akun
intraperusahaan, dan merupakan akun-akun resiprokal. Akun intraperusahaan di pembukuan kantor pusat disebut Investasi di Kantor Cabang,
sedangkan akun resiprokal di pembukuan Kantor Cabang disebut Kantor Pusat. Saldo akun Investasi di Kantor Cabang menunjukkan investasi kantor pusat di suatu Kantor
Cabang melalui kontribusi kas dan transfer aset ke Kantor Cabang. Saldo akun resiprokal kantor Pusat di pembukuan Kantor Cabang mencerminkan ekuitas
kantor pusat di Kantor Cabang. Saldo dari dua akun resiprokal tersebut disesuaikan untuk transaksi yg sama. Saldo akun
bertambah bila ada transfer aset dari kantor pusat ke Kantor Cabang dan berkurang karena transfer aset dr kantor cabang ke kantor pusat.
Penyesuaian atas akun juga dilakukan untuk laba/rugi yg diperoleh Kantor Cabang.
AKUNTANSI UNTUK KANTOR CABANG
Ada dua sistem yaitu melalui sistem sentralisasi dan system desentralisasi
Dalam sistem sentralisasi, akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat, jadi hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba kantor agen dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat. Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor cabang masih relatif kecil.
Dalam sistem desentralisasi, pencatatan transaksi di kantor cabang diselenggarakan oleh kantor cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos tertentu yang pencatatannya dilakukan oleh kantor pusat.
AKUNTANSI UNTUK KANTOR CABANG
Ilustrasi 2,
Asumsikan bahwa PT Everset berlokasi di Jakarta, mendirikan sebuah cabang di Surabaya. Kantor pusat mentransfer ke cabang berupa kas Rp 5.000.000 dan peralatan kantor baru senilai Rp 10.000.000.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PENDIRIAN KANTOR CABANG
Ilustrasi,
Asumsikan bahwa PT Jaya berlokasi di Jakarta, mendirikan sebuah cabang di Medan, Sumatra Utara. Kantor pusat mentransfer ke cabang berupa kas Rp20.000.000, peralatan kantor baru senilai Rp5.000.000, dan peralatan toko baru senilai Rp30.000.000. Maka pencatatannya sbb :
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PENDIRIAN KANTOR CABANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 55.000.000,00
Kas Rp 20.000.000,00
Peralatan Kantor Rp 5.000.000,00
Peralatan Toko Rp 30.000.000,00
(Transfer Aset ke Cabang Medan)
Kantor Cabang :
Kas Rp 20.000.000,00
Peralatan Kantor Rp 5.000.000,00
Peralatan Toko Rp 30.000.000,00
Investasi di Cabang Medan Rp 55.000.000,00
(Transfer Aset dari kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PENDIRIAN KANTOR CABANG
Ilustrasi : Asumsikan akun Ikhtisar Laba Rugi cabang Medan memiliki saldo kredit Rp63.000.000 pada akhir periode. Akun Ikhtisar Laba Rugi di tutup sbb:
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PENGAKUAN LABA CABANG
Biaya pengiriman yang timbul atas pengiriman barang dagang dari kantor pusat ke cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.
Ilustrasi 2 : Asumsikan akun Ikhtisar Laba Rugi cabang Surabaya memiliki saldo kredit Rp 40.000.000 pada akhir periode. Akun Ikhtisar Laba Rugi di tutup sbb:
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PENGAKUAN LABA CABANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 63.000.000,00
Laba Cabang Medan Rp 63.000.000,00
(mencatat laba cabang medan)
Kantor Cabang:
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 63.000.000,00
Kantor Pusat Rp 63.000.000,00
(Menutup Ikhtisar Laba Rugi)
Ilustrasi : Asumsikan cabang Medan PT Jaya membeli persediaan senilai Rp5.000.000 dari penjualan grosir independent, dan cabang menerapkan metode persediaan perpetual, maka transaksi tersebut akan mencatat dengan jurnal sebagai berikut :
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Cabang:
Persediaan Rp 5.000.000,00
Kas (Utang Dagang) Rp 5.000.000,00
(Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal)
Tidak ada ayat jurnal yang dibuat di buku kantor pusat atas transaksi tersebut.
Persediaan Yang Ditagih SEBESAR Perolehan Ilustrasi : Asumsikan kantor pusat PT Jaya mentransfer persediaan dengan harga perolehan Rp8.000.000 ke cabang Medan. Transaksi tersebut dicatat sbb :
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Ilustrasi 2 : Asumsikan kantor pusat PT Everset mentransfer persediaan dengan harga perolehan Rp 100.000.000 ke cabang Surabaya.
Persediaan Yang Ditagih SEBESAR Perolehan
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 8.000.000,00
Persediaan Rp 8.000.000,00
(transfer persediaan ke cabang Medan)
Kantor Cabang:
Persediaan Rp 8.000.000,00
Kantor Pusat Rp 8.000.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
Persediaan Yang Ditagih SEBESAR Perolehan
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat (Ilustrasi 2) :
Investasi di Cabang Surabaya Rp 100.000.000,00
Persediaan Rp 100.000.000,00
(transfer persediaan ke cabang Surabaya)
Kantor Cabang:
Persediaan Rp 100.000.000,00
Kantor Pusat Rp 100.000.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
Beban Pengiriman yang Dibebankan atas Pengiriman Persediaan
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Ilustrasi : Asumsikan bahwa kantor pusat PT. jaya membayar Rp. 100.000 untuk mengirim barang dagang senilai Rp 8.000.000 ke cabang medan. Ayat jurnal dicatat sebagai berikut.
Biaya pengiriman yang timbul atas pengiriman barang dagang dari kantor pusat ke cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.
Ilustrasi 2: Asumsikan bahwa kantor pusat PT. Everset membayar Rp 5.000.000 untuk mengirim barang dagang senilai Rp 100.000.000 ke cabang Surabaya. Ayat jurnal dicatat sebagai berikut.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 8.100.000,00
Persediaan Rp 8.000.000,00
Kas Rp 100.000,00
(transfer persediaan ke cabang Medan dan membayar ongkos kirim)
Beban Pengiriman yang Dibebankan atas Pengiriman Persediaan
Kantor Cabang:
Persediaan Rp 8.100.000,00
Kantor Pusat Rp 8.100.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat (Ilustrasi 2) :
Investasi di Cabang Surabaya Rp 105.000.000,00
Persediaan Rp 100.000.000,00
Kas Rp 5.000.000,00
(transfer persediaan ke cabang Surabaya dan membayar ongkos kirim)
Beban Pengiriman yang Dibebankan atas Pengiriman Persediaan
Kantor Cabang:
Persediaan Rp 105.000.000,00
Kantor Pusat Rp 105.000.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Persediaan yang Ditagih Melebihi Nilai Perolehan
Ilustrasi : Asumsikan bahwa kantor pusat PT. jaya membeli barang dagang dengan harga Rp. 12.000.000 dan mengirimkan ke cabang Medan, menagihkan ke cabang sebesar Rp. 15.000.000. Ayat jurnal dicatat sebagai berikut :
Perusahaan terkadang mentransfer persediaan dari kantor pusat kecabang dan menagihkan cabang atas jumlah yang lebih besar dari biaya perolehan dari kantor pusat, sebagai contoh, ketika kantor pusat dan setiap cabang di perlakukan sebagai pusat laba untuk tujuan pelaporan dan evaluasi internal.
Ilustrasi 2: Asumsikan bahwa kantor pusat PT. Everset membayar dengan mark up 20% untuk mengirim barang dagang senilai Rp 100.000.000 ke cabang Surabaya. . Ayat jurnal dicatat sebagai berikut :
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 15.000.000,00
Persediaan Rp 12.000.000,00
Laba antar perusahaan yang belum terealisasi Rp 3.000.000,00
(transfer persediaan ke cabang Medan, ditagih melebihi harga perolehan)
Persediaan yang Ditagih Melebihi Nilai Perolehan
Kantor Cabang:
Persediaan-Dari Kantor Pusat Rp 15.000.000,00
Kantor Pusat Rp 15.000.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat (Ilustrasi 2) :
Investasi di Cabang Surabaya Rp 120.000.000,00
Persediaan Rp 100.000.000,00
Laba antar perusahaan yang belum terealisasi (20% x Rp 100.000.0000) Rp 20.000.000,00
(transfer persediaan ke cabang Surabaya, ditagih melebihi harga perolehan)
Persediaan yang Ditagih Melebihi Nilai Perolehan
Kantor Cabang:
Persediaan-Dari Kantor Pusat Rp 120.000.000,00
Kantor Pusat Rp 120.000.000,00
(transfer persediaan dari kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Mentransfer persediaan dari kantor pusat
Jurnal tersebut mencatat persediaan sebesar biaya perolehan untuk cabang tanpa memisahkan pengakuan laba antar perusahaan yang di masukan dalam harga transfer.
Ketika cabang menjual persediaan yang di peroleh dari kantor pusat, cabang mengakui laba sebesar selisih antara harga jual ke pihak eksternal dengan harga transfer dari kantor pusat. Setelah persediaan di jual ke eksternal, kantor pusat mengakui laba antar perusahaan yang sebelumnya ditangguhkan.
Dengan demikian, laba antar perusahaan yang belum terealisasi sebesar Rp. 3.000.000 dieliminasi dan persediaan dilaporkan sebesar harga perolehan awalnya sebesar Rp. 12.000.000
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Kantor Pusat :
Laba antarperusahaan Belum Terealisasi Rp 2.400.000,00
Laba Cabang Medan Rp 2.400.000,00
(Mengakui laba antarperusahaan Rp 3.000.000 x 80%)
Mentransfer persediaan dari kantor pusat
Ilustrasi : Asumsikan jika cabang medan menjual 80% persediaan yang ditransfer dari kantor pusat, laba antar perusahaan yang diakui oleh kantor pusat dengan ayat jurnal sebagai berikut.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
BIAYA PENGIRIMAN BARANG DAGANG
Mentransfer persediaan dari kantor pusat
Kantor Pusat:
Laba antarperusahaan Belum Terealisasi Rp 2.400.000,00
Laba Terealisasi Atas Pengiriman ke Cabang Rp 2.400.000,00
(Mengakui laba antarperusahaan Rp 3.000.000 x 80%)
Alternatif lainnya, perusahaan dapat menganggap bahwa laba antar perusahaan seharusnya dialokasikan ke kantor pusat atas jasa yang telah diberikan. Untuk kasus tersebut laba antar perusahaan diakui pada pembukuan kantor pusat dengan ayat jurnal sebagai berikut.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Prosedur normal diterapkan dalam akuntansi untuk aset tetap cabang yang dicatat pada
pembukuan cabang. Jika aset tetap yang dibeli kantor pusat untuk cabang dan cabang mencatat aset
tersebut pada pembukuannya, maka ayat jurnal harus dicatat oleh kantor pusat maupun cabang.
Ilustrasi ,
Asumsikan bahwa kantor pusat PT Jaya membeli peralatan toko senilai Rp 30.000.000 untuk cabang
Medan. Maka ayat jurnal yg dicatat sebagai berikut :
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 30.000.000,00
Kas Rp 30.000.000,00
(Membeli peralatan untuk cabang Medan)
Kantor Cabang:
Peralatan Toko Rp 30.000.000,00
Kantor Pusat Rp 30.000.000,00
(Mencatat pembelian peralatan oleh kantor pusat)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Ketika aset tetap cabang dicatat hanya pada pembukuan kantor pusat,tidak ada ayat jurnal yang diperlukan pada pembukuan cabang jika kantor pusat melakukan pembelian.
Ilustrasi , Asumsikan bahwa kantor pusat PT Jaya membeli Rp 30.000.000 peralatan toko untuk cabang Medan dan peralatan tersebut dicatat pembukuan kantor pusat daripada cabang,maka kantor pusat mencatat pembelian tersebut sebagai berikut.
Kantor Pusat:
Peralatan Toko- Cabang Medan Rp 30.000.000,00
Kas Rp 30.000.000,00
(Mencatat pembelian peralatan untuk cabang Medan)
Tidak ada ayat jurnal yang dibuat di buku kantor Cabang atas transaksi tersebut.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Ketika kantor cabang membeli aset tetap yang dicatat pada pembukuan kantor pusat, maka ayat jurnal harus dibuat oleh kantor pusat maupun kantor cabang.
Ilustrasi , Asumsikan bahwa kantor bahwa cabang Medan PT Jaya membeli peralatan toko senilai Rp 30.000.000 yang digunakan oleh cabang, tetapi dicatat oleh kantor pusat. Maka ayat jurnal tersebut sebagai berikut.
Ilustrasi , Asumsikan bahwa kantor bahwa cabang Surabaya PT Overset membeli peralatan senilai Rp 10.000.000 yang digunakan oleh cabang, tetapi dicatat oleh kantor pusat. Maka ayat jurnal tersebut sebagai berikut.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Kantor Pusat :
Peralatan Toko - Cabang Medan Rp 30.000.000,00
Investasi di Cabang Medan Rp 30.000.000,00
(Membeli peralatan)
Kantor Cabang:
Kantor Pusat Rp 30.000.000,00
Kas Rp 30.000.000,00
(Membeli peralatan)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG
Kantor Pusat (Ilustrasi 2) :
Peralatan Toko - Cabang Surabaya Rp 10.000.000,00
Investasi di Cabang Surabaya Rp 10.000.000,00
(Membeli peralatan)
Kantor Cabang:
Kantor Pusat Rp 10.000.000,00
Kas Rp 10.000.000,00
(Membeli peralatan)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PEMBAGIAN BEBAN SECARA PROPOSIONAL
Penetapan beban dapat dibagi ke beberapa jenis,yaitu: 1. Beban yang dikeluarkan oleh cabang tetapi dibayar oleh kantor pusat. Misalnya,persediaan yang
dibeli dari pihak eksternal oleh cabang dan ditagihkan ke kantor pusat. 2. Beban yang dikeluarkan oleh kantor pusat atas nama cabang.Misalnya, penyusutan atas peralatan
cabang yang dicatat pada pembukuan kantor pusat atau biaya kampanye iklan untuk cabang yang diminta oleh kantor pusat.
3. Alokasi biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat. Misalnya,sebagian dari biaya kampanye iklan umum atau sebagian dari biaya overhead umum kantor pusat.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PEMBAGIAN BEBAN SECARA PROPOSIONAL
Ilustrasi : Asumsikan bahwa kantor pusat PT Jaya yang mengeluarkan biaya yang ditetapkan ke cabang Medan adalah sebagai berikut.
Beban utilitas (biaya yang dikeluarkan oleh cabang Medan dan ditagih ke akun utama kantor pusat) Rp 14.000.000 Beban penyusutan (aset cabang Medan yang dicatat pada pembukuan kantor pusat) Rp 3.000.000 Overhead umum (dialokasikan ke cabang berdasarkan penjualan bruto) Rp 18.000.000 Total Rp 35.000.000
Kantor Pusat :
Investasi di Cabang Medan Rp 35.000.000,00
Beban utilitas Rp 14.000.000,00
Beban penyusutan Rp 3.000.000,00
Beban Overhead umum Rp 18.000.000,00
(Mengalokasikan beban ke Cabang Medan)
Kantor Cabang :
Beban utilitas Rp 14.000.000,00
Beban penyusutan Rp 3.000.000,00
Beban Overhead umum Rp 18.000.000,00
Investasi di Cabang Medan Rp 35.000.000,00
(Mencatat beban ke Cabang Medan)
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
PEMBAGIAN BEBAN SECARA PROPOSIONAL
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
Penyusunan laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan umumnya menggunakan kertas kerja untuk memudahkan penggabungan akun-akun kantor pusat dan cabang serta mengeliminasi akun-akun antarperusahaan.
Jika yang disusun adalah laporan keuangan lengkap,maka kertas kerja tiga bagian
dapat digunakan untuk menggabungkan akun-akun kantor pusat dan cabang.
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
PT Ultra Surabaya Jawa Timur, distributor peralatan kantor mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar Bali. Kantor pusat menjual kepada peritel (pengecer) dan kepada cabang Bali dengan laba atas penjualan antarperusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat. Asumsi lainnya adalah sebagai berikut : 1) PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun 20X1 dengan mentransfer dana uang tunai
sebesar Rp30.000.000. selain itu, kantor pusat juga mentransfer peralatan dan perlengkapan kantor baru senilai Rp100.000.000 ke cabang Denpasar.
2) Selama tahun 20X1, kantor pusat dan cabang Denpasar membeli barang dagang masing-masing sebesar Rp260.000.000 dan Rp50.000.000 dari pihak eksternal.
ILUSTRASI
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
3) Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer barang dagang ke cabang Denpasar dengan total harga transfer sebesar Rp110.000.000. Biaya perolehan barang dagang kantor pusat senilai Rp70.000.000.
4) Kantor pusat menjual barang dagang seharga Rp254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp480.000.000. Cabang Denpasar menjual barang dagang senilai Rp128.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp158.000.000. Sejumlah persediaan yang dijual oleh cabang Denpasar senilai Rp38.000.000 telah dibeli dari pihak eksternal.
5) Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar Rp70.000.000 ke kantor pusat. 6) Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp133.000.000.
Sementara beban operasi yang terjadi di cabang Denpasar sebesar Rp34.000.000.
ILUSTRASI
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
7) Kantor Pusat membayar utang sebesar Rp390.000.000 selama tahun 20X1, sementara cabang Denpasar membayar utang Rp77.000.000.
8) PT Ultra mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp50.000.000. 9) Pada akhir tahun 20X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp30.000.000, sementara
cabang Denpasar mencatat penyusutan Rp 6.000.000. 10) Pada akhir tahun 20X1, saldo persediaan cabang yang telah dibeli dari pihak eksternal memiliki
biaya sebesar Rp12.000.000. Saldo persediaan cabang yang telah di transfer dari kantor pusat memiliki biaya perolehan dari kantor pusat sebesar Rp15.000.000 dan ditagihkan ke cabang sebesar Rp20.000.000
ILUSTRASI
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
1) PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun 20X1 dengan mentransfer dana uang tunai sebesar Rp30.000.000. selain itu, kantor pusat juga mentransfer peralatan dan perlengkapan kantor baru senilai Rp100.000.000 ke cabang Denpasar.
2) Selama tahun 20X1, kantor pusat dan cabang Denpasar membeli barang dagang masing-masing sebesar Rp260.000.000 dan Rp50.000.000 dari pihak eksternal.
(1) 130,000,000.00Rp 30,000,000.00Rp
Kas 30,000,000.00Rp 100,000,000.00Rp Peralatan 100,000,000.00Rp Kantor Pusat 130,000,000.00Rp
(2) Persediaan 260,000,000.00Rp Persediaan 50,000,000.00Rp Utang Dagang 260,000,000.00Rp Utang Dagang 50,000,000.00Rp
(Membeli persediaan)
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
Investasi di Cabang Medan Kas
Peralatan
(Transfer Aset ke Cabang Medan ) (Transfer Aset dari kantor pusat )
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
3) Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer barang dagang ke cabang Denpasar dengan total harga transfer sebesar Rp110.000.000. Biaya perolehan barang dagang kantor pusat senilai Rp70.000.000.
4) Kantor pusat menjual barang dagang seharga Rp254.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp500.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp480.000.000. Cabang Denpasar menjual barang dagang senilai Rp128.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp200.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp158.000.000. Sejumlah persediaan yang dijual oleh cabang Denpasar senilai Rp38.000.000 telah dibeli dari pihak eksternal.
(3) 110,000,000.00Rp 110,000,000.00Rp
Persediaan 70,000,000.00Rp Kantor Pusat 110,000,000.00Rp
Laba antar
perusahaan yang
belum terealisasi 40,000,000.00Rp
(4) Piutang Dagang 500,000,000.00Rp Piutang Dagang 200,000,000.00Rp
Penjualan 500,000,000.00Rp Penjualan 200,000,000.00Rp
(Mencatat penjualan) (Mencatat penjualan)
Beban HPP 254,000,000.00Rp Beban HPP 128,000,000.00Rp
Persediaan 254,000,000.00Rp Persediaan 38,000,000.00Rp
Persediaan- Kantor Pusat 90,000,000.00Rp
Kas 480,000,000.00Rp Kas 158,000,000.00Rp
Piutang Dagang 480,000,000.00Rp Piutang Dagang 158,000,000.00Rp
(transfer persediaan dari kantor
pusat )
(transfer persediaan ke cabang
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
Investasi di Cabang Medan Persediaan-Dari Kantor Pusat
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
5) Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar Rp70.000.000 ke kantor pusat. 6) Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp133.000.000.
Sementara beban operasi yang terjadi di cabang Denpasar sebesar Rp34.000.000.
(5) Kas 70,000,000.00Rp Kantor Pusat 70,000,000.00Rp
Investasi Cabang Medan 70,000,000.00Rp Kas 70,000,000.00Rp
(6) Beban operasi 133,000,000.00Rp Beban operasi 34,000,000.00Rp
Utang Dagang 133,000,000.00Rp Utang Dagang 34,000,000.00Rp
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
7) Kantor Pusat membayar utang sebesar Rp390.000.000 selama tahun 20X1, sementara cabang Denpasar membayar utang Rp77.000.000.
8) PT Ultra mengumumkan dan membayar dividen sebesar Rp50.000.000.
(7) Utang Dagang 390,000,000.00Rp Utang Dagang 77,000,000.00Rp
Kas 390,000,000.00Rp Kas 77,000,000.00Rp
(8) Dividen diumumkan 50,000,000.00Rp
Kas 50,000,000.00Rp
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
9) Pada akhir tahun 20X1, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp30.000.000, sementara cabang Denpasar mencatat penyusutan Rp 6.000.000.
10) Pada akhir tahun 20X1, saldo persediaan cabang yang telah dibeli dari pihak eksternal memiliki biaya sebesar Rp12.000.000. Saldo persediaan cabang yang telah di transfer dari kantor pusat memiliki biaya perolehan dari kantor pusat sebesar Rp15.000.000 dan ditagihkan ke cabang sebesar Rp20.000.000
(9) Beban penyusutan 30,000,000.00Rp Beban penyusutan 6,000,000.00Rp
Akum Penyusutan 30,000,000.00Rp Akum Penyusutan 6,000,000.00Rp
(10)Laba antarperusahaan Belum Terealisasi 35,000,000.00Rp
Laba
terealisasi
35,000,000.00Rp
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
= 40 jt - (20 jt - 15jt) = 35 juta
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
KANTOR PUSAT KANTOR CABANG
Investasi Cabang Medan 32,000,000.00Rp Penjualan 200,000,000.00Rp
Laba Cabang Medan 32,000,000.00Rp Beban HPP 128,000,000.00Rp
(Mencatat laba dari Cabang Medan) Beban Operasi 34,000,000.00Rp
Beban Penyusutan 6,000,000.00Rp
Penjualan 500,000,000.00Rp Ikhtisar Laba rugi 32,000,000.00Rp
Laba Cabang Medan 32,000,000.00Rp (Menutup akun Pendapatan & Beban)
Laba Terealisasi atas Pengiriman Ke Cabang 35,000,000.00Rp
Beban HPP 254,000,000.00Rp 32,000,000.00Rp
Beban Operasi 133,000,000.00Rp Kantor Pusat 32,000,000.00Rp
Beban Penyusutan 30,000,000.00Rp
Ikhtisar Laba rugi 150,000,000.00Rp
(Menutup akun Pendapatan & Beban)
150,000,000.00Rp
Kantor Pusat 150,000,000.00Rp
Saldo laba 50,000,000.00Rp
Dividen 50,000,000.00Rp
JURNAL PENUTUPAN
Ikhtisar Laba/Rugi
(Menutup Ikhtisar Laba Rugi )
Ikhtisar Laba/Rugi
(Menutup Ikhtisar Laba Rugi )
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
(a) 32,000,000.00Rp
170,000,000.00Rp
Investasi di Cabang Medan 202,000,000.00Rp
(mengeliminasi akun antar perusahaan)
(b) Laba terealisasi atas pengiriman ke Cabang 35,000,000.00Rp
Harga Pokok Penjualan 35,000,000.00Rp
(mengeliminasi laba kantor pusat dari harga pokok penjualan )
( c) 5,000,000.00Rp
5,000,000.00Rp
(mengeliminasi laba kantor pusat dari harga pokok penjualan )
(d) 15,000,000.00Rp
15,000,000.00Rp
(mereklasifikasi akun persediaan dari kantor pusat ;
JURNAL PENYESUAIAN
Kantor pusat sebelum saldo penutup
Laba antarperusahaan belum terealisasi
Persediaan
Laba Cabang Medan
20jt – 15 jt= 5 jt
130jt + 110jt – 70 jt = 170 jt
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN SECARA KESELURUHAN
LATIHAN SOAL
PT Permata mendirikan kantor cabang penjualan di Semarang. Transaksi- transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 1) PT PERMATA mendirikan cabang Semarang pada tahun 19X1 dengan mentransfer kas Rp 80.000.000.
sebagai, tambahan kantor pusat juga mentransfer peralatan dan perabotan kantor baru senilai Rp 120.000.000 ke cabang Semarang
2) Selama tahun tersebut, kantor pusat dan cabang Semarang membeli persediaan masing-masing sebesar Rp 350.000.000 dan Rp 125.000.000 dari pihak ekternal
3) Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke cabang Semarang dengan total harga transfer Rp 320.000.000. Harga perolehan persediaan kantor pusat senilai Rp 180.000.000
4) Kantor pusat menjual persediaan Rp 300.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp 600.000.000 selama tahun berjalan dan piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp 580.000.000. Cabang Semarang menjual persediaan senilai Rp 200.000.000 ke pihak eksternal dengan harga Rp 400.000.000 dan berhasil menagih piutang sebesar Rp 375.000.000. dari jumlah persediaan yang dijual cabang Semarang sebesar Rp 50.000.000 dibeli dari pihak eksternal
5) Cabang Semarang mengirimkan kas sebesar Rp 150.000.000 ke kantor pusat
LATIHAN SOAL
6) Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat sebesar Rp 175.000.000 sementara beban operasi yang terjadi di cabang Semarang sebesar Rp 60.000.000
7) Kantor pusat membayar utang sebesar Rp 250.000.000 selama tahun tersebut, sementara cabang Semarang membayar utang Rp 120.000.000
8) PT PERMATA mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp 70.000.000 9) Pada akhir tahun, kantor pusat mencatat penyusutan sebesar Rp 50.000.000, sementara cabang Semarang
mencatat penyusutan sebesar Rp 10.000.000 10) Pada akhir tahun, saldo persediaan cabang tersisa yang dibeli dari pihak eksternal adalah senilai Rp
75.000.000. Persediaan cabang yang tersisa yang berasal dari transfer kantor pusat memiliki harga perolehan di kantor pusat senilai Rp 100.000.000 dan ditagih ke cabang pada harga Rp 200.000.000,00
Diminta : a) Buatlah ayat jurnal yang perlu dicatat PT PERMATA dan Cabang Semarang! b) Buatlah ayat jurnal penutup yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2017 untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi!