Pengertian dan lingkup Rumah Sakit€¦ · PPT file · Web view · 2011-03-14... respons respons serjarah perkembangan rumah sakit dr.adib abdullah yahya,mars 5 februari 2011 pembahasan

11

CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI

Nama : dr.ADIB ABDULLAH YAHYA,MARSPangkat : Brigjen TNI (Purn)Tempat/tanggal lahir : Magelang,16 Februari 1949Jabatan : President Asian Hospital Federation (AHF) Agama : IslamALAMAT : Jl. Punai H-24,Kel.Tengah,Jakarta Timur – 13540

Telp : (021)8404580 Fax : (021) 8408047 HP : 08161803497 E-MAIL : [email protected]

PENDIDIKAN UMUMSMA Negeri Magelang 1966S1 : Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM),

Yogyakarta, 1973S2 : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), Jakarta,

Program Kajian Administrasi Rumah Sakit ( KARS )

PENDIDIKAN MILITERSekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (SESKOAD), 1987/1988

PELATIHANCombined Humanitarian Assistance Response Training, oleh Singapore Armed Forces (SAF), Singapura, 2000Health as a Bridge for Peace Workshop, oleh World Health Organization (WHO), Yogyakarta, 2000

22

PENGALAMAN JABATAN

Komandan Detasemen Kesehatan Pasukan Pengamanan Presiden (DanDenkes Paspampres), 1987-1991Kepala Rumah Sakit “Muhammad Ridwan Meuraksa”, Jakarta, 1992Kepala Kesehatan Daerah Militer (Kakesdam) Jaya, Jakarta, 1993Komandan Pusat Pendidikan Kesehatan TNI – AD,1995 – 1999Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI, 1999 – 2000Kepala RSPAD Gatot Soebroto, 2000 – 2002Dekan Fakultas Kedokteran UPN, Jakarta, 2000 – 2002Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI, 2000 – 2002Direktur Kesehatan TNI Angkatan Darat (Dirkesad), 2002-2004 Wakil Ketua Tim Pemeriksaan kesehatan untuk calon Presiden dan calon Wakil Presiden RI Th.2004Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan calon Hakim Agung RI Th.2006Dosen KAJIAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT (KARS), FKM UIDIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MMC

ORGANISASIKetua Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (IRSJAM), 2000-2003Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia ( PERSI), 2003-2009Ketua Divisi Kemahkamahan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Pusat Ketua Komite Tetap Bidang Kebijakan Kesehatan KADIN IndonesiaAnggota TNP2KTim Konsultan Institut Manajemen Risiko Klinis ( IMRK )Koordinator Bidang 1 : KAJIAN KESELAMATAN PASIEN, KKPRSInstruktur HOPE ( Hospital Preparedness for Emergencies and Disasters} PRESIDENT OF ASIAN HOSPITAL FEDERATION ( AHF ) 2009 – 2011

PROSES PEMBELAJARAN

Tujuan Instruksional :Mahasiswa mampu memahami,

mengkaji dan mengajukan justifikasi implementatif dari berbagai konsep dalam pengorganisasian dan kegiatan manejenem di rumah sakit sebagai suatu sistem.

M e t o d a :Tugas baca, diskusi dan presentasi

kelompok, dan tugas perorangan.

PEMIKIRAN ARAH PROSES PEMBELAJARANPEMIKIRAN ARAH PROSES PEMBELAJARAN

MEMBUKA WAWASAN BAHWA ORG RS KINI MEMBUKA WAWASAN BAHWA ORG RS KINI BERADA DALAM LINGKUNGAN BISNIS BERADA DALAM LINGKUNGAN BISNIS YANG YANG KOMPETITIFKOMPETITIFMEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA MEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA ENTERPREUNERSHIPENTERPREUNERSHIPMEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA MEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA MANAGERIAL MANAGERIAL LEADERSHIPLEADERSHIPWAWASAN UNTUK WAWASAN UNTUK BERPIKIR STRATEGISBERPIKIR STRATEGISMEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA MEMBANGUN MINDSETS TTG PERLUNYA KOMUNIKASI DAN KOLABORASIKOMUNIKASI DAN KOLABORASI

Rujukan :

Schuktz, Rockwell and Alton C. Johnson, ‘Management of Hospitals and Health Services; Strategic Issues and Performance’, The C.V. Mosby Company, St. Louis, 1990 (RS-AJ)

Wolper, Laurence F. , ‘Health Care Administration’, Alpen Publishers, Inc, Gaithersburg, Maryland, 1995 (LW)

Taylor, Robert J and Susan B. Taylor, ‘The AUPHA Manual Of Health Service Administration’, Alpen Publishers, Inc, Gaithersburg, Maryland, 1994 (RT-ST)

ORGANISASI& MANJEMEN

- TEORI ORG- MANAJEMEN- PERAN MANAJER- PERAN LEADERSHIP

MENGOPERASIKAN SISTEM TEKNIS

MEMPOSISIKAN ORGANISASI

MEMETAKAN MASA DEPAN

MEMOTIVASI & MEMIMPIN- PERSO NIL- GRUP

- MNGT STRATEGIS- ANTISIPASI MASA DEPAN

- DISAIN ORG- ALIANSI STRATEGIS- MNGT PERUBAHAN- SET TUJUAN

- MENDISAIN TIM - KOMUNIKASI & KOORDIINASI

- MEMENUHI KEBUTUHAN & NILAI INDIVIDU- MEMBERI ARAH- KERJASAMA

MASALAH SURVIVAL & PERTUMBUHAN :-SURVIVAL JANGKA PANJANG- PERTUMBUHAN

MASALAH LINGKUNGAN - KOMPLEKSITAS- PERUBAHAN SOSIAL & TEHNOLOGI- KEKUATAN KOMPETITIF- TUNTUTAN PERFORMANCE

MASALAH PERFORMANCE TEHNIS -PRODUKTIFITAS- EFISIENSI- KUALITAS- KEPUASAN PASIEN

MASALAH PERSONIL :- KOMITMEN- TURNOVER- APATHY- KONFLIK PROFESI

HARUSHARUS

HARUSHARUS

HARUSHARUS

HARUSHARUS

DENGANDENGANCARACARA

DENGANDENGANCARACARA

DENGANDENGANCARACARA

DENGANDENGANCARACARA

RESPONS

RESPONS

RESPONS

RESPONS

SERJARAH PERKEMBANGAN SERJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKITRUMAH SAKIT

dr.Adib Abdullah Yahya,MARSdr.Adib Abdullah Yahya,MARS5 FEBRUARI 20115 FEBRUARI 2011

PEMBAHASANPEMBAHASAN

ETYMOLOGY DAN SEJARAH ETYMOLOGY DAN SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKITPERKEMBANGAN RUMAH SAKITJENIS RUMAH SAKITJENIS RUMAH SAKITGAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DI GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DI

INDONESIAINDONESIA

ETYMOLOGY ETYMOLOGY DANDAN

SEJARAH PERKEBANGAN SEJARAH PERKEBANGAN RUMAH SAKITRUMAH SAKIT

Etymology Etymology The word The word "hospital""hospital" comes from the Latin comes from the Latin "hospes""hospes" which which refers refers to either a to either a visitor or the hostvisitor or the host who receives the visitor. who receives the visitor. From "hospes" came the Latin From "hospes" came the Latin "hospitalia","hospitalia", an an apartment for apartment for

strangers or guestsstrangers or guests, and the medieval Latin "hospitale" and , and the medieval Latin "hospitale" and the Old French "hospital.“the Old French "hospital.“

It crossed the Channel in the 14th century and in England began a It crossed the Channel in the 14th century and in England began a shift in the 15th century to mean a shift in the 15th century to mean a home for the elderly or home for the elderly or infirminfirm or a home for the down-and-out. or a home for the down-and-out.

"Hospital" only took on its modern meaning as "Hospital" only took on its modern meaning as "an institution "an institution where sick or injured are given medical or surgical care"where sick or injured are given medical or surgical care" in in

the the 16th century16th century. . Other terms related to hospital includeOther terms related to hospital include hospice hospice, , hospitalityhospitality, , hospitablehospitable, , hosthost, , hostelhostel and and hotelhotel. . The Hôtel-Dieu, a name often given to a hospital in France during The Hôtel-Dieu, a name often given to a hospital in France during

the Middle Ages, is the hotel (of) God.the Middle Ages, is the hotel (of) God.

Definisi RumahsakitDefinisi Rumahsakit A A buildingbuilding in which the sick, injured, or infirm in which the sick, injured, or infirm are received and treated; are received and treated;

a public or private a public or private institutioninstitution founded for founded for reception and cure, or for the refuge, of reception and cure, or for the refuge, of persons diseased in body or mind, or persons diseased in body or mind, or disabled, infirm, or dependent, and in which disabled, infirm, or dependent, and in which they are treated either at their own expense, they are treated either at their own expense, or more often by charity in whole or in part; or more often by charity in whole or in part;

a a tent, building, or other placetent, building, or other place where the sick where the sick or wounded of an army cared for.or wounded of an army cared for.

Peraturan Menkes RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006Peraturan Menkes RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006..Rumahsakit didefinisikan sebagai suatu Rumahsakit didefinisikan sebagai suatu fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan peroranganpelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera, dan melahirkan. cidera, dan melahirkan.

Definisi ini berbeda dengan definisi yang diusung oleh Definisi ini berbeda dengan definisi yang diusung oleh Kep Menkes Nomor 582/Menkes/SK/VI/1997Kep Menkes Nomor 582/Menkes/SK/VI/1997 yang yang menyebutkan rumahsakit sebagai menyebutkan rumahsakit sebagai sarana kesehatansarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian.pendidikan tenaga dan penelitian.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIAUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 44 TAHUN 2009NOMOR 44 TAHUN 2009

TENTANG RUMAH SAKITTENTANG RUMAH SAKITBAB IBAB I

KETENTUAN UMUMKETENTUAN UMUMPasal 1Pasal 1

““RUMAH SAKIT ADALAH RUMAH SAKIT ADALAH INSTITUSI INSTITUSI PELAYANAN PELAYANAN KESEHATANKESEHATAN YANG MENYELENGGARAKAN YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGANPELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN SECARA PARIPURNA YANG MENYEDIAKAN SECARA PARIPURNA YANG MENYEDIAKAN PELAYANAN PELAYANAN RAWAT INAP,RAWAT JALANRAWAT INAP,RAWAT JALAN, DAN , DAN GAWAT DARURATGAWAT DARURAT

DEFINISI RUMAH SAKIT MENURUT W.H.O ?DEFINISI RUMAH SAKIT MENURUT W.H.O ?

Sejarah Perumahsakitan Sejarah Perumahsakitan di Indonesiadi Indonesia

Latar belakangLatar belakang

- Alinea ke 4Alinea ke 4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang Negara Republik Indonesia 1945, yang menyebutkan bahwa,menyebutkan bahwa,

””Kemudian daripada itu, untuk membentuk Kemudian daripada itu, untuk membentuk

suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umummemajukan kesejahteraan umum, , mencerdaskan kehidupan bangsa”mencerdaskan kehidupan bangsa”..

--

Undang-undang Dasar 1945Undang-undang Dasar 1945

- - pasal 28Apasal 28A juga menyatakan bahwa, juga menyatakan bahwa, ””Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak

mempertahankan hidupmempertahankan hidup dan kehidupannya” dan kehidupannya”. .

- - pasal 28 H ayat 1pasal 28 H ayat 1, , ””Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang lingkungan hidup yang baik dan sehatbaik dan sehat, serta , serta berhak memperoleh pelayanan berhak memperoleh pelayanan kesehatan”kesehatan”, ,

- - pasal 34 ayat 1pasal 34 ayat 1, , ””Fakir miskinFakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara dan anak-anak yang terlantar dipelihara

oleh Negara”oleh Negara”,,- - pasal 34 ayat 3pasal 34 ayat 3, ,

””NegaraNegara bertanggungjawab atas penyediaan bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatanpelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang dan fasilitas pelayanan umum yang layak”layak”..

Dalam lingkup yang lebih operasional, Dalam lingkup yang lebih operasional, Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional (Kep Menkes (Kep Menkes 131Menkes/SK/II/2004) menempatkan 131Menkes/SK/II/2004) menempatkan Rumahsakit sebagai salah satu bentuk Rumahsakit sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Strata Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Strata KeduaKedua (RS Tipe C dan B Non Pendidikan) (RS Tipe C dan B Non Pendidikan) dan dan UKP Strata ketigaUKP Strata ketiga (RS Tipe A dan B (RS Tipe A dan B Pendidikan). Pendidikan).

UKP merupakan salah satu unsur utama UKP merupakan salah satu unsur utama dalam Subsistem Upaya Kesehatan. dalam Subsistem Upaya Kesehatan.

PERKEMBANGAN RUMAH SAKITPERKEMBANGAN RUMAH SAKIT

Pelayanan RS dimulai sejak Pelayanan RS dimulai sejak VOC ( Vereenigde Oost Indische VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie )Compagnie )* RS Militer ,yang menampung : * RS Militer ,yang menampung :

- Pelaut- Pelaut - Pekerja yang luka- Pekerja yang luka

- Serdadu yang luka- Serdadu yang luka* VOC menunjang & memberi subsidi pembangunan RS untuk * VOC menunjang & memberi subsidi pembangunan RS untuk masyarakat Cina di Jakarta : masyarakat Cina di Jakarta :

- Yang terlantar- Yang terlantar - Pecandu madat- Pecandu madat

Herman Willem DaendelsHerman Willem Daendels membangun membangun Groot Militaire HospitalenGroot Militaire Hospitalen di di Jakarta ,Semarang ,dan Surabaya.Jakarta ,Semarang ,dan Surabaya.

- Beberapa kelompok penduduk pribumi yang bebas biaya : - Beberapa kelompok penduduk pribumi yang bebas biaya : Pelacur yang sakit ,orang gila ,penghuni Pelacur yang sakit ,orang gila ,penghuni

penjara yang penjara yang sakit,dan pegawai pemerintah.sakit,dan pegawai pemerintah.

• Tahun 1830 : sistem tanam paksa Tahun 1830 : sistem tanam paksa ( cultuurstelsel ) di perkebunan :( cultuurstelsel ) di perkebunan :

• RS Perkebunan RS Perkebunan • RS PelayaranRS Pelayaran

sebagai cikal bakal sebagai cikal bakal RS BUMNRS BUMN. Buruh . Buruh (perkebunan & (perkebunan & tambang) langsung dipotong upah tambang) langsung dipotong upah (sakit/tidak)(sakit/tidak)

• Tahun 1901 : Politik Etis : di Jakarta dibangun Tahun 1901 : Politik Etis : di Jakarta dibangun Centraal Burgerlijk Ziekenhuis (CBZ),Centraal Burgerlijk Ziekenhuis (CBZ),sekarang RSCM.sekarang RSCM.

• RS Swasta : RS misionaris Kristen ,awalnya RS Swasta : RS misionaris Kristen ,awalnya membiayai membiayai sendiri ,1906 subsidi pemerintahsendiri ,1906 subsidi pemerintah

• RS keagamaan lainnya. RS keagamaan lainnya.

Perkembangan RS berbasis RS Militer → Perkembangan RS berbasis RS Militer → RS Keagamaan → RS Pemerintah & RS Keagamaan → RS Pemerintah & BUMNBUMN

Aspek Sosial menonjolAspek Sosial menonjol → mempengaruhi → mempengaruhi persepsi masyarakatpersepsi masyarakat

Perkembangan Selanjutnya :Perkembangan Selanjutnya :

• Tahun 1980-anTahun 1980-an harga minyak bumi anjlok → harga minyak bumi anjlok → reformasi reformasi kebijakan pembiayaan kebijakan pembiayaan kesehatan :kesehatan :

- Deregulasi & Debirokratisasi- Deregulasi & Debirokratisasi- RS Pemerintah → Swadana- RS Pemerintah → Swadana- Swastanisasi- Swastanisasi- Sistem JPKM- Sistem JPKM

• Tahun 1990-an → PMA untuk RSTahun 1990-an → PMA untuk RS

KONDISI SAAT INI :KONDISI SAAT INI :.. RS mengalami masa transisi : RS mengalami masa transisi :

- Lembaga Sosial - Lembaga Sosial lembaga sosio- lembaga sosio-ekonomis ekonomis

• RS menghadapi suasana global & kompetitif RS menghadapi suasana global & kompetitif ( termasuk dengan pelayanan kesehatan ( termasuk dengan pelayanan kesehatan

alternatif )alternatif )• Diperlukan pengelolaan RS dengan dasar Diperlukan pengelolaan RS dengan dasar konsep konsep

““manajemen yang beretika”manajemen yang beretika”..

Sophisticated equipments

Professional ethics

Referral system

Growth of private hospital

Technical and managerial competence

Globalization

Consumer’s expectationCost of medical supplies

Safety and quality

Efficiency, Productivity, Quality, Patient Responsiveness

MANAJEMENMANAJEMEN

Improving Efficiency and Effectiveness ofImproving Efficiency and Effectiveness of Hospital Management Hospital Management

We need to establish hospital management reforms that try to address We need to establish hospital management reforms that try to address problems with problems with efficiency, productivity, quality, and patient responsiveness.efficiency, productivity, quality, and patient responsiveness.

-The private hospitals : - implementing -The private hospitals : - implementing modern management modern management techniques. techniques.

Objectives of management techniques :Objectives of management techniques :-Discover something-Discover something-Measure or estimate the value-Measure or estimate the value-Improve performance -Improve performance -Optimized performance-Optimized performance-Specify a desired action-Specify a desired action-Control -Control -Communicate information -Communicate information -Demonstrate something-Demonstrate something

- Public hospital establish hospital - Public hospital establish hospital management reformmanagement reform

KEBIJAKAN KELEMBAGAAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT PEMERINTAHRUMAH SAKIT PEMERINTAH

Trend Kebijakan : Trend Kebijakan : - Sejak dekade 1980-an upaya Sejak dekade 1980-an upaya memberikan memberikan

otonomi yang lebih besar kepada otonomi yang lebih besar kepada Rumah Sakit milik PemerintahRumah Sakit milik Pemerintah

- Akhir abad 20 terjadi perubahan dalam dunia Akhir abad 20 terjadi perubahan dalam dunia Administrasi Pemerintahan dari nilai Administrasi Pemerintahan dari nilai

dan dan norma tradisional ke konsep yang norma tradisional ke konsep yang disebut disebut New Public Management (NPM)New Public Management (NPM)

MODEL KELEMBAGAAN MODEL KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT PEMERINTAHRUMAH SAKIT PEMERINTAH

Perubahan kelembagaan RS menurut Perubahan kelembagaan RS menurut Preker dan HardingPreker dan Harding : :

- Tahap 1Tahap 1 RS Subsidi ( RS Subsidi (Budgetary UnitBudgetary Unit):):Sepenuhnya merupakan bagian dari birokrasi pemerintahSepenuhnya merupakan bagian dari birokrasi pemerintah

- Tahap 2Tahap 2 RS Otonom ( RS Otonom (Outonomous UnitOutonomous Unit) :) :Memiliki kebebasan mengelola bidang tertentu (keuangan)Memiliki kebebasan mengelola bidang tertentu (keuangan)

- - Tahap 3Tahap 3 RS Korporat ( RS Korporat (Corporatized UnitCorporatized Unit) :) :Aset milik Pemerintah, manajemen dikelola sebagai Aset milik Pemerintah, manajemen dikelola sebagai organisasi organisasi bisnisbisnis

- Tahap 4Tahap 4 RS Privatisasi ( RS Privatisasi (Privatized UnitPrivatized Unit) :) :Merupakan PT dengan menjual sahamnya kepada publikMerupakan PT dengan menjual sahamnya kepada publik

– The Aims of Public Hospital ReformationThe Aims of Public Hospital Reformation : :

(a) an increase the management autonomy of (a) an increase the management autonomy of the organization the organization

((autonomisationautonomisation); ); (b) transform the hierarchical bureaucracy (b) transform the hierarchical bureaucracy

into corporations that are exposed to into corporations that are exposed to market-like pressures (market-like pressures (corporatisationcorporatisation); ); and and

(c) divest the organizations from the public (c) divest the organizations from the public sector (sector (privatizationprivatization).).

PENGELOLAANADMINISTRATIF

PENGELOLAANEnterprenir, Visioner, Responsif, & Akuntabel

BADAN USAHA(Korporat)

KebijakanJasa medik

(Reward System)

1986

KebijakanSwadana

1991

UU PNBP

RS Perjan(Korporatisasi)

1999-2000 2004

BLU

LEMBAGABIROKRAT

2005

UUPBN

Administrasi Birokrat(Tidak Efisien, Tidak

Responsif, Tidak Produktif, Tidak Berkualitas

1997

Public Hospital Public Hospital ReformationReformation

PRIVATISASI(PT)

PROF.DR.HASBULLAH THABRANY (modifikasi)PROF.DR.HASBULLAH THABRANY (modifikasi)

Kecenderungan Perkembangan Rumah SakitKecenderungan Perkembangan Rumah Sakit

Berubah dari Berubah dari organisasi normatiforganisasi normatif (organisasi (organisasi sosial) kearah sosial) kearah organisasi utilitarianorganisasi utilitarian (organisasi (organisasi sosial ekonomis)sosial ekonomis)

Mendorong proses korporatisasi Mendorong proses korporatisasi rumah sakit pemerintah.rumah sakit pemerintah.

LEADERSHIP & ENTREPREUNERSHIPLEADERSHIP & ENTREPREUNERSHIP menjadi pentingmenjadi penting

SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT DI DUNIA ?SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT DI DUNIA ?

JENIS RUMAH SAKITJENIS RUMAH SAKIT

JENIS RUMAH SAKITJENIS RUMAH SAKIT

MATERIMATERI

BAB VIBAB VIJENIS DAN KLASIFIKASIJENIS DAN KLASIFIKASI

Bagian KesatuBagian KesatuJenisJenis

Pasal 18 Pasal 18 Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayananjenis pelayanan

dan dan pengelolaannya.pengelolaannya. Pasal 19Pasal 19

1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah 1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit UmumRumah Sakit Umum dan dan Rumah Sakit KhususRumah Sakit Khusus..

Rumah Sakit UmumRumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan pada (1) memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.semua bidang dan jenis penyakit.

Rumah Sakit KhususRumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan utama pada satu (1) memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

PENJELASANPENJELASAN

2) Rumah Sakit Umum sebagaimana 2) Rumah Sakit Umum sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanankesehatan memberikan pelayanankesehatan pada semua bidang dan jenis pada semua bidang dan jenis penyakit.penyakit.

3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana 3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksud pada ayat (1) memberikan pelayanan utama memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.kekhususan lainnya.

Ayat (3)Ayat (3)Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan

kekhususan lainnyakekhususan lainnya adalah jenis pelayanan adalah jenis pelayanan Rumah Sakit sesuai Rumah Sakit sesuai dengan perkembangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan bidang ilmu pengetahuan bidang kedokterankedokteran

Pasal 20Pasal 20

1) Berdasarkan pengelolaannya Rumah 1) Berdasarkan pengelolaannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit privat.Sakit publik dan Rumah Sakit privat.

2) 2) Rumah Sakit publikRumah Sakit publik sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikelola dimaksud pada ayat (1) dapat dikelola oleh Pemerintah, pemerintah daerah, oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan Badan Hukum yang bersifat dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba.nirlaba.

3) Rumah sakit publik yang dikelola 3) Rumah sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pemerintah dan Pemerintah Daerah diselenggarakan berdasarkan diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.perundang-undangan.

4) Rumah Sakit publik yang dikelola 4) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan pemerintah daerah Pemerintah dan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dialihkan menjadi Rumah tidak dapat dialihkan menjadi Rumah Sakit privat.Sakit privat.

Ayat (2)Ayat (2)Dalam ayat ini yang dimaksud Dalam ayat ini yang dimaksud

dengan badan hukum nirlaba dengan badan hukum nirlaba adalah badan hukum yang sisa adalah badan hukum yang sisa hasil usahanya tidak dibagikan hasil usahanya tidak dibagikan kepada pemilik, melainkan kepada pemilik, melainkan digunakan untuk peningkatan digunakan untuk peningkatan pelayanan, yaitu antara lain pelayanan, yaitu antara lain Yayasan, Perkumpulan dan Yayasan, Perkumpulan dan Perusahaan Umum.Perusahaan Umum.

Ayat (3)Ayat (3)Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan

Pemerintah adalah Pemerintah Pemerintah adalah Pemerintah Pusat termasuk TNI dan POLRIPusat termasuk TNI dan POLRI..

Pasal 21Pasal 21

Rumah Sakit privatRumah Sakit privat sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dikelola dalam Pasal 19 dikelola oleh Badan Hukum dengan oleh Badan Hukum dengan tujuan profit yang tujuan profit yang berbentuk Perseroan berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.Terbatas atau Persero.

RUMAHSAKIT

RS.KHUSUS KELAS A,B,C

RS.UMUM KELAS A,B,C,D

KLASIFIKASI

RS.PENDIDIKAN/NON PENDIDIKAN

RS.PRIVAT PT/PERSERO

BADAN HUKUM NIRLABA

RS.PEMDA

RS.PEMERINTAH

RS.PUBLIK

RS.KHUSUS

RS.UMUM

PENGELOLAAN

JENISPELAYANAN

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKITGAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DI INDONESIADI INDONESIA

Gambaran Umum Rumah Sakit Gambaran Umum Rumah Sakit   

A. Jumlah Rumah Sakit KeseluruhanA. Jumlah Rumah Sakit Keseluruhan (Umum dan Khusus) (Umum dan Khusus)

1.Jumlah Rumah Sakit menurut 1.Jumlah Rumah Sakit menurut PengelolaPengelola..

- Seluruh rumah sakit di Indonesia berjumlah 1.268 dengan - Seluruh rumah sakit di Indonesia berjumlah 1.268 dengan tempat tempat tidur sebanyak 136.766.tidur sebanyak 136.766.

- Dari jumlah tersebut, sektor Swasta memiliki jumlah - Dari jumlah tersebut, sektor Swasta memiliki jumlah terbanyak terbanyak yaitu 626 (49,4%) dengan tempat tidur 51.375 yaitu 626 (49,4%) dengan tempat tidur 51.375 (37,6%); (37,6%);

- Depkes dan Pemda 452 (35,6%) dengan tempat tidur 67.715 - Depkes dan Pemda 452 (35,6%) dengan tempat tidur 67.715 (49,5%); (49,5%);

- TNI & POLRI 112 (8,8%) dengan tempat tidur 10.849(7,9%) dan - TNI & POLRI 112 (8,8%) dengan tempat tidur 10.849(7,9%) dan - Dep lain & BUMN 78 (6,2%) dengan tempat tidur 6.827 (5%).- Dep lain & BUMN 78 (6,2%) dengan tempat tidur 6.827 (5%).

Gambaran Umum Rumah Sakit….Gambaran Umum Rumah Sakit….

2. Distribusi Rumah Sakit menurut 2. Distribusi Rumah Sakit menurut JenisJenis..

- Menurut jenisnya, rumah sakit umum berjumlah paling - Menurut jenisnya, rumah sakit umum berjumlah paling banyak banyak yaitu 995 (78,5%) dengan tempat tidur 116.286 yaitu 995 (78,5%) dengan tempat tidur 116.286 (85%); (85%); - Rumah Sakit Jiwa 51 (4%) dengan tempat tidur 8.527 (6,2%) ; - Rumah Sakit Jiwa 51 (4%) dengan tempat tidur 8.527 (6,2%) ; - Rumah Sakit Kusta 22 (1,7%) dengan tempat tidur 2.446 - Rumah Sakit Kusta 22 (1,7%) dengan tempat tidur 2.446 (1,8%); (1,8%); - Rumah Sakit Tuberkulosa Paru 9 (0,7%) dengan tempat tidur - Rumah Sakit Tuberkulosa Paru 9 (0,7%) dengan tempat tidur 766 (0,6%), 766 (0,6%), - Rumah Sakit Bersalin 56 (4,4%) dengan tempat tidur 2.533 - Rumah Sakit Bersalin 56 (4,4%) dengan tempat tidur 2.533 (1,9%);(1,9%);- Rumah Sakit Mata 10 (0,8%) dengan tempat tidur 475 (0,3%); - Rumah Sakit Mata 10 (0,8%) dengan tempat tidur 475 (0,3%); dan dan - Rumah Sakit Khusus Lainnya 125 (9,9%) dengan tempat tidur - Rumah Sakit Khusus Lainnya 125 (9,9%) dengan tempat tidur 5.733 (4,2%).5.733 (4,2%).

3. Jumlah Rumah Sakit menurut 3. Jumlah Rumah Sakit menurut Provinsi.Provinsi.Dari sejumlah 1.268 rumah sakit,Dari sejumlah 1.268 rumah sakit,- - 635 (50%) berada di Jawa635 (50%) berada di Jawa, , - 308 (24,3%) berada di Sumatera, - 308 (24,3%) berada di Sumatera, - 33 (2,6%) berada di Bali, - 33 (2,6%) berada di Bali, - 38 (3%) berada di Nusa Tenggara, - 38 (3%) berada di Nusa Tenggara, - 91 (7,2%) berada di Kalimantan, - 91 (7,2%) berada di Kalimantan, - 115 (9,1%) berada di Sulawesi, - 115 (9,1%) berada di Sulawesi, - 23 (1,8%) berada di Maluku dan - 23 (1,8%) berada di Maluku dan - 25 (2,0%) berada di Irian Jaya- 25 (2,0%) berada di Irian Jaya

4. 4. Rasio Tempat Tidur terhadap PendudukRasio Tempat Tidur terhadap Penduduk..- Secara - Secara nasionalnasional rasionya adalah rasionya adalah 1 berbanding 1.5911 berbanding 1.591 yang berarti 1 yang berarti 1 tempat tidur rata-rata diperuntukkan bagi 1.591 penduduk.tempat tidur rata-rata diperuntukkan bagi 1.591 penduduk.- Rasio paling kecil di DKI Jakarta yaitu 1 tempat tidur diperuntukkan - Rasio paling kecil di DKI Jakarta yaitu 1 tempat tidur diperuntukkan bagi 503 penduduk, sedangkan bagi 503 penduduk, sedangkan - yang paling besar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, 1 tempat - yang paling besar adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat, 1 tempat tidur diperuntukkan bagi 3.635 penduduk.  tidur diperuntukkan bagi 3.635 penduduk.  

B. Jumlah Rumah Sakit UmumB. Jumlah Rumah Sakit Umum

1. Jumlah Rumah Sakit Umum menurut 1. Jumlah Rumah Sakit Umum menurut Pengelola.Pengelola.Rumah Sakit Umum keseluruhan berjumlah 995 buah, dengan perincian :Rumah Sakit Umum keseluruhan berjumlah 995 buah, dengan perincian :

- 13 milik Depkes, - 13 milik Depkes, - 43 milik Pemda Propinsi, - 43 milik Pemda Propinsi, - 322 milik Pemda Kab/Kota, - 322 milik Pemda Kab/Kota, - 110 milik TNI & POLRI, - 110 milik TNI & POLRI, - 71 milik Dep Lain & BUMN dan 436 milik Swasta. - 71 milik Dep Lain & BUMN dan 436 milik Swasta.

Dilihat penyebarannya pada tiap-tiap Provinsi, Dilihat penyebarannya pada tiap-tiap Provinsi, - Jawa Timur memiliki jumlah terbanyak yaitu 133 buah - Jawa Timur memiliki jumlah terbanyak yaitu 133 buah

sedangkan sedangkan - Gorontalo memiliki jumlah paling sedikit yaitu hanya 2.- Gorontalo memiliki jumlah paling sedikit yaitu hanya 2.

2. Distribusi menurut 2. Distribusi menurut Pengelompokan Tempat TidurPengelompokan Tempat Tidur..Diseluruh Indonesia masih ada : Diseluruh Indonesia masih ada : - 27 RSU yang memiliki tempat tidur kurang dari 25 dan - 27 RSU yang memiliki tempat tidur kurang dari 25 dan - 119 RSU yang memiliki tempat tidur antara 25 - < 50.- 119 RSU yang memiliki tempat tidur antara 25 - < 50.Sedangkan yang memiliki tempat tidur antara 600 - < 1000 ada Sedangkan yang memiliki tempat tidur antara 600 - < 1000 ada

11 11 RSU dan RSU dan lebih dari 1000, ada 2 RSUlebih dari 1000, ada 2 RSU

3. 3. Distribusi RSU Depkes dan Pemda Distribusi RSU Depkes dan Pemda menurut Kelasmenurut Kelas..

RSU Depkes dan Pemda berjumlah 378 dengan 55.281 tempat tidur. RSU Depkes dan Pemda berjumlah 378 dengan 55.281 tempat tidur. Dari jumlah tersebut: Dari jumlah tersebut:

- Kelas A berjumlah 6 buah dengan tempat tidur 5.085 - Kelas A berjumlah 6 buah dengan tempat tidur 5.085 - Kelas B 75 buah dengan tempat tidur 22.652 - Kelas B 75 buah dengan tempat tidur 22.652 - Kelas C 231 buah dengan tempat tidur 24.027 dan - Kelas C 231 buah dengan tempat tidur 24.027 dan - Kelas D 66 buah dengan tempat tidur 2.517 - Kelas D 66 buah dengan tempat tidur 2.517

4. Jumlah RSU Depkes dan Pemda 4. Jumlah RSU Depkes dan Pemda menurut Provinsimenurut Provinsi..

- Rumah Sakit Kelas A hanya terdapat di 6 Provinsi yaitu : - Rumah Sakit Kelas A hanya terdapat di 6 Provinsi yaitu : Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta,

Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.- Untuk RSU Kelas B dan Kelas C terdapat pada semua provinsi. - Untuk RSU Kelas B dan Kelas C terdapat pada semua provinsi. - Sedangkan untuk Rumah Sakit kelas D hampir di semua Provinsi di - Sedangkan untuk Rumah Sakit kelas D hampir di semua Provinsi di Indonesia, kecuali pada 8 provinsi yaitu : Indonesia, kecuali pada 8 provinsi yaitu :

Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Banten, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, D.I. Yogyakarta, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo Bali, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo

C. Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa.C. Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa.

1. Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa menurut Provinsi dan 1. Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa menurut Provinsi dan Pengelola.Pengelola.Jumlah RS Khusus dan RS Jiwa berjumlah 273 dengan perincian: Jumlah RS Khusus dan RS Jiwa berjumlah 273 dengan perincian: - milik Depkes = 18, - milik Depkes = 18, - Pemda Propinsi = 35, - Pemda Propinsi = 35, - Pemda Kab/Kota = 21, - Pemda Kab/Kota = 21, - TNI & Polri = 2 - TNI & Polri = 2 - Swasta = 190, sedangkan- Swasta = 190, sedangkan- Dep Lain & BUMN = 7.- Dep Lain & BUMN = 7.

Keberadaannya menyebar pada 32 provinsi, 4 Provinsi yang tidak Keberadaannya menyebar pada 32 provinsi, 4 Provinsi yang tidak ada RS Khusus adalah Kalimantan Tengah,Maluku Utara,Irian Jaya ada RS Khusus adalah Kalimantan Tengah,Maluku Utara,Irian Jaya Barat, Irian Jaya Tengah Barat, Irian Jaya Tengah

2. Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa menurut 2. Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa menurut Jenis dan Pengelola Jenis dan Pengelola

Dari 273 RS Khusus, terdiri dari 51 RS Jiwa, 22 RS Kusta, 9 RS Dari 273 RS Khusus, terdiri dari 51 RS Jiwa, 22 RS Kusta, 9 RS Tuberkulosa Paru, 10 RS Mata, 1 RS Orthopedi, 56 RS Bersalin dan Tuberkulosa Paru, 10 RS Mata, 1 RS Orthopedi, 56 RS Bersalin dan 124 RS Khusus Lainnya. RS Khusus Lainnya misalnya RS Infeksi, 124 RS Khusus Lainnya. RS Khusus Lainnya misalnya RS Infeksi, RS Jantung, RS Kanker, RS Anak dan Bersalin, RS Bedah, dsb. RS Jantung, RS Kanker, RS Anak dan Bersalin, RS Bedah, dsb.

D. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI D. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI

1. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI menurut Pemilik.1. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI menurut Pemilik.Rumah Sakit TNI & POLRI berjumlah 112, dengan Rumah Sakit TNI & POLRI berjumlah 112, dengan

perincianperincian- 60 milik Angkatan Darat, - 60 milik Angkatan Darat, - 20 milik Angkatan Laut, - 20 milik Angkatan Laut, - 19 milik Angkatan Udara dan - 19 milik Angkatan Udara dan - 13 milik POLRI - 13 milik POLRI

2. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI menurut Provinsi2. Jumlah Rumah Sakit TNI & POLRI menurut ProvinsiHanya pada dua Provinsi di Indonesia yang tidak Hanya pada dua Provinsi di Indonesia yang tidak

mempunyai Rumah Sakit TNI & POLRI yaitu Bangka mempunyai Rumah Sakit TNI & POLRI yaitu Bangka Belitung dan Gorontalo, yang banyak terdapat Rumah Belitung dan Gorontalo, yang banyak terdapat Rumah Sakit TNI & POLRI nya adalah di Provinsi Jawa Barat Sakit TNI & POLRI nya adalah di Provinsi Jawa Barat dan dan Jawa Timur. Jawa Timur.

E. Jumlah Rumah Sakit Dep Lain & BUMNE. Jumlah Rumah Sakit Dep Lain & BUMN

1.Jumlah Rumah Sakit Dep Lain & BUMN menurut Provinsi.1.Jumlah Rumah Sakit Dep Lain & BUMN menurut Provinsi.Rumah Sakit Dep Lain & BUMN berjumlah 78, tersebar di Rumah Sakit Dep Lain & BUMN berjumlah 78, tersebar di

18 18 Provinsi di Indonesia, paling banyak di Sumatera Utara dan Provinsi di Indonesia, paling banyak di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Jawa Timur.

F. Jumlah Rumah Sakit Swasta.F. Jumlah Rumah Sakit Swasta.

1. Jumlah Rumah Sakit Swasta menurut Pemilik dan Jenis.1. Jumlah Rumah Sakit Swasta menurut Pemilik dan Jenis.Rumah Sakit Swasta berjumlah 626 terdiri dari 436 RSU, 16 RS Rumah Sakit Swasta berjumlah 626 terdiri dari 436 RSU, 16 RS

Jiwa, 1 Jiwa, 1 RS Kusta, 1 RSTP, 9 RS Mata, 53 RS Bersalin dan 110 RS Khusus RS Kusta, 1 RSTP, 9 RS Mata, 53 RS Bersalin dan 110 RS Khusus Lainnya.Lainnya.Sedangkan dari pemilikannya, 55 dimiliki oleh Yayasan Islam, 28 Sedangkan dari pemilikannya, 55 dimiliki oleh Yayasan Islam, 28 Yayasan Kristen Katholik, 18 Yayasan Kristen Protestan, 3 Hindu Yayasan Kristen Katholik, 18 Yayasan Kristen Protestan, 3 Hindu

dan dan Budha, 462 Yayasan Sosial dan 60 Perusahaan. Budha, 462 Yayasan Sosial dan 60 Perusahaan.

2. Jumlah Rumah Sakit Swasta menurut Provinsi.2. Jumlah Rumah Sakit Swasta menurut Provinsi.Rumah Sakit Swasta tersebar di 29 Provinsi, hanya 3 Provinsi yang Rumah Sakit Swasta tersebar di 29 Provinsi, hanya 3 Provinsi yang tidak ada RS Swasta yaitu Kalimantan Tengah,Gorontalo dan tidak ada RS Swasta yaitu Kalimantan Tengah,Gorontalo dan

Maluku Maluku Utara sedangkan yang paling banyak di DKI Jakarta,Jawa Utara sedangkan yang paling banyak di DKI Jakarta,Jawa Barat,Jawa Barat,Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tengah dan Jawa Timur.

Perkembangan Jumlah Rumah SakitPerkembangan Jumlah Rumah Sakit- Selama 10 tahun, rumah sakit bertambah 18,1% dari - Selama 10 tahun, rumah sakit bertambah 18,1% dari 1074 menjadi 1.268 (tidak termasuk Rumah Bersalin). 1074 menjadi 1.268 (tidak termasuk Rumah Bersalin).

- Apabila dilihat berdasarkan jenis rumah sakit, Rumah - Apabila dilihat berdasarkan jenis rumah sakit, Rumah Sakit Umum bertambah * 16,1% dari 858 tahun 1996 Sakit Umum bertambah * 16,1% dari 858 tahun 1996 menjadi 995 tahun 2005, sedangkan Rumah Sakit Khusus menjadi 995 tahun 2005, sedangkan Rumah Sakit Khusus bertambah 26,4% dari 216 tahun 1996 menjadi 273 tahun bertambah 26,4% dari 216 tahun 1996 menjadi 273 tahun 2005.2005.

- Secara keseluruhan peningkatan terbanyak adalah pada - Secara keseluruhan peningkatan terbanyak adalah pada sektor Swasta yaitu * 32,1% dari 474 tahun 1996 menjadi sektor Swasta yaitu * 32,1% dari 474 tahun 1996 menjadi 626 tahun 2005 626 tahun 2005

- Sedangkan menurut provinsinya, Jawa Tengah dan Jawa - Sedangkan menurut provinsinya, Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami peningkatan paling banyak yaitu 27,4% Timur mengalami peningkatan paling banyak yaitu 27,4% dan 36,1% dan 36,1%

- Perkembangan RSU Depkes dan Pemda dalam - Perkembangan RSU Depkes dan Pemda dalam kurun waktu tahun 1996 s/d tahun 2005 hanya kurun waktu tahun 1996 s/d tahun 2005 hanya meningkat * 11,2%, dari 340 tahun 1996 menjadi 378 meningkat * 11,2%, dari 340 tahun 1996 menjadi 378 tahun 2005.tahun 2005.

- Rumah Sakit Kelas A bertambah 50% dari 4 - Rumah Sakit Kelas A bertambah 50% dari 4 menjadi 6, RSU Kelas B bertambah 78,6% dari 42 menjadi 6, RSU Kelas B bertambah 78,6% dari 42 menjadi 75, RSU Kelas C bertambah * 19,1% dari 194 menjadi 75, RSU Kelas C bertambah * 19,1% dari 194 menjadi 231, sedangkan RSU Kelas D berkurang 34% menjadi 231, sedangkan RSU Kelas D berkurang 34% dari 100 pada tahun 1996 menjadi 66 pada tahun dari 100 pada tahun 1996 menjadi 66 pada tahun 2005 2005

- Apabila dilihat selama kurun waktu 5 Repelita - Apabila dilihat selama kurun waktu 5 Repelita (Akhir R. I s/d tahun 2005), RSU Depkes dan Pemda (Akhir R. I s/d tahun 2005), RSU Depkes dan Pemda bertambah hanya 37,5%. Peningkatan paling banyak bertambah hanya 37,5%. Peningkatan paling banyak pada RSU Kelas C yaitu lebih 5 kali lipat dari 42 pada pada RSU Kelas C yaitu lebih 5 kali lipat dari 42 pada akhir R.I menjadi 231 pada akhir tahun 2005 akhir R.I menjadi 231 pada akhir tahun 2005   

SUMBER DEPKES RISUMBER DEPKES RI

MODERN MEDICARE : Dr. GEETIKA SAREEN, SHREEDEVI MENONMODERN MEDICARE : Dr. GEETIKA SAREEN, SHREEDEVI MENON

TERIMAKASIHTERIMAKASIH