Page 1
PENGENDALIAN INTERNAL DAN
BUDAYA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Studi pada Hotel Bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta
TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh
Dhina Sri Widyaningsih
162222105
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
PENGENDALIAN INTERNAL DAN
BUDAYA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Studi pada Hotel Bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan Oleh
Dhina Sri Widyaningsih
162222105
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Dhina Sri Widyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dhina Sri Widyaningsih
Nomor Mahasiswa : 162222105
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGENDALIAN INTERNAL DAN
BUDAYA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Studi pada Hotel Bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2018
Yang menyatakan
Dhina Sri Widyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat yang melimpah
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“PENGENDALIAN INTERNAL DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM
MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi pada Hotel
Bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta)” sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Magister Manajemen.
Karya sederhana ini tak lepas dari dukungan, bimbingan, dan saran yang
sangat besar artinya bagi penulis. Pada kesempatan yang istimewa ini, penulis
menyampaikan rasa terima kasih dengan tulus kepada :
1. Drs. T. Handono Eko Prabowo, MBA., Ph.D. selaku ketua Program Studi
Magister Manajemen Sanata Dharma.
2. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA, CSRA selaku dosen pembimbing I,
terima kasih bimbingan, kesabaran, ilmu dan perhatian yang Ibu berikan
sehingga tesis ini selesai tepat waktu.
3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak. selaku dosen pembimbing II,
terima kasih Bu, untuk masukan yang berharga demi kesempurnaan tesis
ini.
4. Semua dosen-dosenku tercinta yang sudah berbagi ilmu dan inspirasi
hidup dan juga semua karyawan Prodi MM yang sudah membantu selama
ini.
5. Kedua orang tuaku, Bapak Supardi dan Ibu Sumariati, terima kasih Pak
Bu, setiap kali aku mengingat kebaikan Bapak dan Ibu aku jadi terharu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
6. Adikku satu-satunya Dhana Dwi Paminto, berjuanglah maksimal dalam
pertandingan hidup ini Bro dan teruslah jadi berkat buat sesama.
7. Seseorang yang spesial di sana, yuksss semangaaattt!! Darimu aku belajar
menikmati hidup dan melihat indahnya dunia.
8. Teman-teman MM angkatan VI, thanks untuk kebersamaannya gaesss,
beruntung sekali aku bisa bertemu kalian, sukses buat kita semua.
9. Semua pihak yang sudah membantu dan mendukung selesainya tesis ini,
terima kasih untuk doa-doa yang selalu dipanjatkan untukku dan juga
terima kasih untuk perhatian dan kasih sayangnya untukku. Tuhan selalu
menyertai kita.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kata sempurna mengingat
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga saran dan
kritik yang membangun sangat diperlukan penulis. Akhir kata semoga tesis ini
dapat berguna bagi ilmu pengetahuan maupun pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Dhina Sri Widyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS .................................. iii
PERNYATAAN ORIGINALITAS ............................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
ABSTRAK ................................................................................................. xvi
ABSTRACT ................................................................................................. xvii
BAB. I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
1.5. Sitematika Penulisan ................................................................... 10
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11
2.1. Good Corporate Governance .................................................... 11
2.1.1. Pengertian Good Corporate Governance ............................. 11
2.1.2. Tujuan Good Corporate Governance ................................... 12
2.1.3. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance....................... 13
2.2. Budaya Organisasi ..................................................................... 15
2.2.1. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) ...... 15
2.3. Pengendalian Internal ................................................................. 19
2.4. Hotel Bintang .............................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
2.4.1. Gambaran Umum Hotel Bintang .......................................... 25
2.4.2. Struktur Organisasi Hotel ...................................................... 26
2.5. Kerangka Pemikiran .................................................................... 30
2.5.1. Hubungan Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal 30
2.5.2. Hubungan Pengendalian Internal dengan Good
Corporate Governance ........................................................... 31
2.5.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Good Corporate
Governance ............................................................................. 32
BAB. III METODE PENELITIAN............................................................. 34
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................ 34
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 34
3.2.1. Tempat Penelitian .................................................................. 34
3.2.2. Waktu Penelitian ................................................................... 34
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 35
3.3.1. Subjek Penelitian ................................................................... 35
3.3.2. Objek Penelitian .................................................................... 35
3.4. Populasi dan Sampel ................................................................... 35
3.4.1. Populasi ................................................................................. 35
3.4.2. Sampel ................................................................................... 35
3.5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 36
3.6. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian............................... 37
3.6.1. Variabel Penelitian ................................................................ 37
3.6.2. Indikator penelitian ............................................................... 37
3.7. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 39
3.7.1. Pengujian Validitas ............................................................... 39
3.7.2. Pengujian Reliabilitas ............................................................ 40
3.8. Analisis Deskriptif ...................................................................... 40
3.9. Teknik Analisis Data dengan Tabulasi Silang (Crosstab) .......... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 47
4.1. Deskripsi Data ............................................................................. 47
4.2. Data Responden .......................................................................... 48
4.2.1. Jenis Kelamin ........................................................................ 48
4.2.2. Usia ....................................................................................... 49
4.2.3. Pendidikan Terakhir .............................................................. 49
4.2.4. Jabatan .................................................................................. 50
4.2.5. Masa Kerja ............................................................................ 51
4.3. Uji Validitas ................................................................................ 53
4.4. Uji Reliabilitas ............................................................................ 55
4.5. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ....................................... 56
4.5.1. Analisis Deskriptif Variabel Good Corporate Governance .. 56
4.5.2. Analisis Deskriptif Variabel Pengendalian Internal ............. 59
4.5.3. Analisis Deskriptif Variabel Budaya Organisasi................... 62
4.6. Pengujian Hubungan Budaya Organisasi dengan
Pengendalian Internal .................................................................. 70
4.7. Pengujian Hubungan Pengendalian Internal dengan GCG ......... 72
4.8. Pengujian Hubungan Budaya Organisasi dengan
Good Corporate Governance ....................................................... 73
4.9. Pembahasan ................................................................................. 76
4.9.1. Hubungan Budaya Organisasi dengan
Pengendalian Internal ............................................................ 76
4.9.2. Hubungan Pengendalian Internal dengan
Good Corporate Governanve ................................................ 79
4.9.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan
Good Corporate Governanve ................................................ 81
BAB. V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ................... 84
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 84
5.2. Keterbatasan ................................................................................ 85
5.3. Saran ............................................................................................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 87
Lampiran .................................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
2.1. The Competing Values of Leadership, Effectiveness
and Organizational .............................................................................. 18
3.1. Hotel Bintang Anggota PHRI .............................................................. 36
3.2. Variabel Penelitian ............................................................................... 38
3.3. Kategori Variabel Good Corporate Governance ................................. 42
3.4. Kategori Variabel Pengendalian Internal ............................................ 43
3.5. Kategori Variabel Budaya Organisasi .................................................. 45
3.6. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan ................ 46
4.1. Kategori Hotel dan Tingkat Respon ..................................................... 48
4.2. Jenis Kelamin Responden .................................................................... 48
4.3. Usia Responden .................................................................................... 49
4.4. Tingkat Pendidikan Responden............................................................ 50
4.5. Jabatan Responden ............................................................................... 51
4.6. Masa Kerja Responden ........................................................................ 52
4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal,
Budaya Organisasi dan Good Corporate Governance ........................ 53
4.8. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 56
4.9. Skor Rata-rata Variabel Good Corporate Governance ........................ 57
4.10. Skor Rata-rata Variabel Pengendalian Internal .................................. 60
4.11. Kategori Budaya Organisasi .............................................................. 63
4.12. Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Clan ....... 64
4.13. Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan
Adhocracy .......................................................................................... 65
4.14. Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Market ... 66
4.15. Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan
Hierarchy ........................................................................................... 67
4.16. Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan
Kombinasi .......................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
4.17. Rincian Budaya Organisasi Dominan Kombinasi.............................. 69
4.18. Budaya Organisasi Dominan di Hotel Bintang Anggota PHRI ......... 69
4.19. Crosstab Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal ............. 70
4.20. Kekuatan Hubungan Budaya Organisasi dengan
Pengendalian Internal ......................................................................... 70
4.21. Crosstab Pengendalian Internal dengan GCG ................................... 72
4.22. Kekuatan Hubungan Pengendalian Internal dengan GCG ................. 73
4.23. Crosstab Budaya Organisasi dengan GCG ........................................ 74
4.24. Kekuatan Hubungan Budaya Organisasi dengan GCG ..................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
2.1. Struktur Organisasi Hotel ..................................................................... 26
2.2. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Data Sampel Penelitian ........................................................................... 90
2. Kuesioner Penelitian ............................................................................... 93
3. Skor Rata-rata Pengendalian Internal...................................................... 104
4. Budaya Organisasi .................................................................................. 106
5. Skor Rata-rata Good Corporate Governance ......................................... 108
6. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal..... ........................... 110
7. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi..... ................................ 112
8. Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance..... ............... 115
9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengendalian Internal ............................ 116
10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi. .............................. 116
11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good Corporate Governance .............. 116
12. Tabel r ................................................................................................... 117
13. Crosstabulation BO dengan PI ............................................................. 118
14. Korelasi BO dengan PI ......................................................................... 118
15. Crosstabulation PI dengan GCG .......................................................... 119
16. Korelasi PI dengan GCG ....................................................................... 119
17. Crosstabulation BO dengan GCG ........................................................ 120
18. Korelasi BO dengan GCG ..................................................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
xvi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengendalian internal
dan budaya organisasi dalam mewujudkan good corporate governance. Penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian empiris. Subjek penelitian adalah 44 Manajer Hotel bintang anggota
PHRI (Perhimpunan Hotel danRestoran Indonesia) di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan
instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan
tabulasi silang (crosstab) untuk melihat nilai contingency coefficient dan gamma
dengan bantuan SPSS versi 24. Hasil penelitian menemukan: (1) terdapat
hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan pengendalian internal
karena budaya organisasi yang dimiliki hotel adalah kombinasi clan dan hierarchy
yang berfokus pada internal hotel; (2) terdapat hubungan yang kuat antara
pengendalian internal dengan good corporate governance karena melalui
pengendalian internal akan membantu hotel menjalankan prinsip-prinsip good
corporate governance; dan (3) terdapat hubungan yang cukup kuat antara budaya
organisasi dengan good corporate governance karena budaya organisasi yang
dimiliki hotel adalah kombinasi clan dan hierarchy yang berfokus pada internal
hotel.
Kata kunci: pengendalian internal, budaya organisasi, good corporate
governance, hotel bintang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
xvii
ABSTRACT
The aims of this study is to determine the relationship between internal control
and organizational culture in realizing good corporate governance. This research
uses a quantitative approach. The type of the research is empirical research. The
research subjects were 44 starred hotel Managers who are members of PHRI
(Indonesian Hotels and Restaurants Association) in Yogyakarta Special Region.
The sampling method is purposive sampling techniques and the research
instrument is questionnaires. Data analysis technique used was crosstab to see the
value of contingency coefficient and gamma with the help of SPSS version 24. The
study found that: (1) there is a fairly strong relationship between organizational
culture and internal control because the organizational culture of the hotel is a
combination of clan and hierarchy that focuses on internal hotels; (2) there is a
strong relationship between internal control and good corporate governance
because through internal control will help the hotel in implementing the
principles of good corporate governance; and (3) there is a fairly strong
relationship between organizational culture and good corporate governance
because the organizational culture of the hotel is a combination of clan and
hierarchy that focuses on the internal of the hotel.
Keywords: internal control, organizational culture, good corporate governance,
star hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
1
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sekarang masih tetap merupakan
daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan Mancanegara. Daerah
Istimewa Yogyakarta yang relatif aman dan nyaman dengan keramah-
tamahan masyarakatnya, menjadikan Yogyakarta banyak diminati wisatawan
untuk berkunjung. Tidak mengherankan bahwa setiap tahunnya jumlah
kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun
wisatawan nusantara (wisnus), yang datang terus meningkat. Kondisi tersebut
menjadi perhatian khusus bagi para investor untuk menanamkan dananya
dalam usaha perhotelan. Dapat kita lihat bersama bahwa di berbagai penjuru
kota, banyak hotel baru dibangun mulai dari pinggiran kota sampai di pusat
kota. Hingga saat ini jumlah hotel yang ada di DIY sebanyak 503 (Dinas
Pariwisata DIY, 2017). Tumbuhnya hotel di Dearah Istimewa Yogyakarta
sebagai pertanda pertumbuhan ekonomi yang baik di propinsi ini dan pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan
daerah. Namun di sisi lain, tumbuhnya hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta
akan makin memperketat persaingan bisnis.
Dunia bisnis saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat
cepat dan juga memasuki persaingan global serta terbuka terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
2
perubahan yang ada. Dalam menghadapi kompetisi global saat ini, good
corporate governance menjadi suatu kebutuhan yang wajib bagi setiap
perusahaan agar dapat memenangkan persaingan global yang ada. Good
corporate governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal
dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka
atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan (FCGI,
2006).
Good corporate governance merupakan salah satu pilar dari sistem
ekonomi pasar yang berkaitan erat dengan kepercayaan, baik terhadap
perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu
Negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan
iklim usaha yang kondusif, oleh karena itu pentingnya penerapan GCG di
Indonesia untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang
berkesinambungan (KNKG, 2006).
Praktik good corporate governance tidak hanya wajib digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar, namun juga bisa digunakan oleh semua ukuran
bisnis dan juga dapat diimplementasikan dalam semua bentuk bisnis. Hotel
merupakan salah satu bisnis yang sangat penting dalam menunjang
perkembangan pariwisata, dimana sampai saat ini pariwisata mempunyai
peranan besar sebagai lokomotif pembangunan ekonomi sehingga hotel juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
3
dituntut untuk memiliki good corporate governance. Good corporate
governance atau tata kelola yang baik dapat diartikan sebagai proses ketika
organisasi mengambil keputusan penting, menentukan pihak-pihak yang
terlibat dalam proses, dan bagaimana tanggung jawab mereka masing-masing
(Graham, Amos dan Plumptre, 2003). Berdasarkan pengertian di atas, good
corporate governance dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh
industri perhotelan dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya good
corporate governance dapat memberikan dampak positif bagi industri
perhotelan, diantaranya: berkontribusi mempertahankan dan meningkatkan
kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif dalam jangka panjang
(sustainable) melalui pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan,
meningkatkan kepercayaan para investor, pemegang saham, dan pemangku
kepentingan lainnya serta dapat meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap hotel tersebut.
Karakteristik khusus industri perhotelan dibandingkan jenis usaha
yang lain yaitu: pertama, industri perhotelan terutama ditandai oleh tingginya
tingkat intensitas modal, risiko bisnis yang tinggi dan ketidakfleksibelan
keuangan (DeFranco dan Lattin 2006). Kedua, industri perhotelan beroperasi
di pasar yang dinamis dimana kebutuhan dan keinginan pelanggan terus
berubah (Cornelissen, 2005). Untuk bertahan, perusahaan harus memastikan
bahwa mereka dapat membuat keputusan tepat waktu dan responsif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
4
perubahan permintaan pelanggan. Ketiga, pariwisata merupakan industri
yang sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi dan perhotelan merupakan
industri yang tidak kebal terhadap krisis keuangan (Guillet, Mattila, 2010).
Dengan kata lain, industri perhotelan beroperasi di lingkungan yang penuh
gejolak dimana kesuksesan bisnis jangka panjang sangat bergantung pada
kondisi ekonomi yang baik. Kelangsungan hidup operasi perhotelan jangka
panjang bergantung pada kemampuan mereka untuk memprediksi perubahan
lingkungan dan kebutuhan pelanggan. Karena industri perhotelan beroperasi
dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan dinamis, pengambilan
keputusan yang cepat sangat dibutuhkan. Keberhasilan perusahaan dalam
lingkungan yang dinamis sebagian besar bergantung pada manajemen puncak
untuk membuat keputusan yang tepat dan mempertahankan keunggulan
kompetitif perusahaan dalam lingkungan yang terus berubah (Carpenter dan
Westphal, 2001).
Good corporate governance tidak bisa eksis tanpa pengendalian
internal. Hal ini menyebabkan pentingnya peran pengendalian internal dalam
upaya mewujudkan good corporate governance. Pengendalian internal
adalah proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi dan manajemen untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan berikut dicapai: menjaga aset,
mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku, keandalan dan
transparansi pelaporan keuangan, serta efisiensi dan efektivitas operasi
(Romney & Steinbart, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
5
Agar dapat mewujudkan Good Corporate Governance di suatu
perusahaan, komite yang dikenal sebagai The Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commision (COSO) merancang langkah-
langkah yang diperlukan untuk menciptakan kondisi tersebut. Istilah
pengendalian internal dalam penelitian ini mengacu pada definisi COSO,
2013 yang mengembangkan kerangka pengendalian internal yang terus
berubah sesuai dengan perkembangan lingkungan operasi organisasi.
Perubahan yang cepat menuntut transparansi dan sistem pertanggungjawaban
serta keterlibatan pemangku kepentingan untuk mendukung pengambilan
keputusan manajemen yang efektif.
Dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance di Hotel,
tidak hanya cukup dengan memiliki pengendalian internal yang baik dan
dijalankan di semua lini departemen namun budaya organisasi merupakan
bagian penting yang harus melekat dalam pribadi anggota organisasi dan
dijalankan secara terus menerus dalam setiap aktivitas operasional di hotel.
Moeljono (2005) mengemukakan bahwa budaya organisasi merupakan “inti”
dari organisasi perusahaan, atau dapat pula dikatakan sebagai roh atau jiwa
dari suatu perusahaan. Lebih fokus lagi, budaya organisasi merupakan inti
dari good corporate governance. Ketika budaya organisasi mendukung
operasional maka secara otomatis dapat mendukung terwujudnya good
corporate governance. Budaya organisasi menyediakan sarana bagi anggota
organisasi untuk memahami apa yang terjadi di lingkungan mereka (Cameron
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
6
dan Quinn, 2006). Penelitian ini menggunakan The Competing Values
Framework/ CVF, sebagai alat untuk menganalisis budaya organisasi
berdasarkan nilai-nilai utama yang dimilikii oleh suatu hotel. Budaya
organisasi dibagi menjadi empat yaitu budaya organisasi clan, budaya
organisasi adhocracy, budaya organisasi market, dan budaya organisasi
hierarchy.
Cameron dan Quinn (2006) mencatat bahwa budaya organisasi
menandakan prosedur dan keteraturan tugas, yang merupakan catatan penting
untuk membuat sebuah organisasi menjadi sukses dan unik, hal ini sejalan
dengan pandangan menurut Mihaela dan Iulian (2012), pengendalian internal
merupakan upaya manajemen untuk menetapkan peraturan dan peraturan
yang diperlukan untuk mengelola sebuah organisasi dengan sukses. Kedua
gagasan ini baik budaya organisasi maupun pengendalian internal
menetapkan pedoman untuk perilaku dan tindakan karyawan yang ditujukan
untuk mencapai keberhasilan organisasi yang sedang dikembangkan.
Penelitian terkait pengendalian internal, budaya organisasi dan good
corporate governance di industri perhotelan masih sangat jarang ditemui,
baik penelitian di Indonesia maupun di luar negeri. Penelitian yang dilakukan
oleh Nakiyaga dan Lan Anh (2017) tentang budaya organisasi yang
mempengaruhi pengendalian internal, hasilnya menyatakan bahwa budaya
organisasi mempengaruhi pengendalian internal. Penelitian yang dilakukan
oleh Suyono dan Hariyanto (2012) menunjukkan bahwa pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
7
internal, audit internal, dan komitmen organisasi memiliki hubungan positif
yang signifikan dengan good governance di Propinsi Jawa Tengah,
Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Mathenge (2013) yang difokuskan
pada tantangan manajemen dan tata kelola yang efektif di BUMN Kenya,
secara keseluruhan, hasil temuan menunjukkan bahwa ada beberapa
hambatan yang terkait dengan kurangnya dukungan korporat, kurangnya
efektivitas kinerja manajer di perusahaan, rendahnya tingkat kompetensi,
budaya organisasi yang tidak mendukung dan lingkungan perusahaan yang
tidak responsif untuk mengembangkan sistem tata kelola perusahaan yang
efektif. Penelitian terkait pengaruh budaya organisasi terhadap good
corporate governance juga dilakukan oleh Lestari (2008), penelitian
dilakukan di rumah sakit umum kota padang dan hasilnya menyatakan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap penerapan prinsip-prinsip
good corporate governance pada seluruh rumah sakit umum di kota Padang.
Berdasarkan uraian dan beberapa hasil penelitian di atas dapat
dikatakan bahwa pengendalian internal dan budaya organisasi dapat
mewujudkan good corporate governance. Untuk itu peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Pengendalian Internal dan Budaya
Organisasi dalam mewujudkan Good Corporate Governance” Studi pada
Hotel Bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
8
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan budaya organisasi dengan pengendalian
internal?
2. Apakah terdapat hubungan pengendalian internal dengan good
corporate governance?
3. Apakah terdapat hubungan budaya organisasi dengan good corporate
governance?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan pengendalian
internal
2. Untuk mengetahui hubungan pengendalian internal dengan good
corporate governance
3. Untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan good
corporate governance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
9
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat teoritis
Penelitian ini akan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi
perkembangan ilmu pengetahuan saat ini dan yang akan datang, dalam
bidang Akuntansi Manajemen terkait dengan pengendalian internal
dan budaya organisasi dalam mewujudkan good corporate
governance.
1.4.2. Manfaat praktis
1.4.2.1. Bagi perusahaan yang diteliti
Penelitian ini dapat memberikan informasi pentingnya mewujudkan
good corporate governance yang dapat dilakukan melalui
pengendalian internal dan budaya organisasi sehingga dapat
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat demi
kelangsungan usaha di industri perhotelan.
1.4.2.2. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan bekal yang memadai buat peneliti
pada saat bergabung di perusahaan agar dapat mengimplementasikan
good corporate governance yang didukung dengan pengendalian
internal yang efektif dan budaya organisasi yang dominan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
10
1.5. Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab II berisi tentang penjelasan atas teori-teori yang mendukung
penelitian ini dan menjadi dasar dalam pembahasan hasil
penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab III berisi cara yang digunakan dalam melakukan penelitian
yang terdiri dari jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, pengukuran variabel
dan teknik analisis data.
BAB IV Analisis dan Pembahasan
Bab IV berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil
penelitian yang dilakukan pada Hotel Bintang di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
BAB V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
Bab V berisi kesimpulan atas hasil penelitian yang dilakukan
yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah
ditentukan dan juga berisi keterbatasan penelitian dan saran
untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
11
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Good Corporate Governance
2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2006)
yang dikutip dari Cadbury Committee of United Kingdom mendefinisikan good
corporate governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata
lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan.
Dari pengertian di atas penerapan Good Corporate Governance dapat
didorong dari dua sisi, yaitu etika dan peraturan. Dorongan dari etika (ethical
driven) datang dari kesadaran individu-individu pelaku bisnis untuk menjalankan
praktik bisnis yang mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan
stakeholders, dan menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat. Di sisi
lain, dorongan dari peraturan (regulatory driven) “memaksa” perusahaan untuk
patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua pendekatan
ini memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing dan seyogyanya saling
melengkapi untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
12
2.1.2 Tujuan Good Corporate Governance
2.1.2.1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui
pengelolaan yang didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
2.1.2.2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-
masing organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum
Pemegang Saham.
2.1.2.3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.
2.1.2.4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama disekitar
perusahaan.
2.1.2.5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham
dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
2.1.2.6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun
internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat
mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
13
2.1.3 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
2.1.3.1. Transparansi (Transparency)
Prinsip transparansi (transparency) adalah untuk menjaga obyektivitas
dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang
material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan
lainnya.
2.1.3.2. Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip akuntabilitas (accountability) adalah bahwa perusahaan harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu
perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan
prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
2.1.3.3. Asas Responsibilitas (Responsibility)
Prinsip responsibilitas (responsibility) adalah bahwa perusahaan harus
mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
14
sebagai good corporate governance.
Organ perusahaan harus berpegang pada
prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws).
2.1.3.4. Asas Independensi (Independency)
Prinsip independensi (independency) adalah untuk melancarkan pelaksanaan
asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-
masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat
diintervensi oleh pihak lain.
2.1.3.5. Asas Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Prinsip kewajaran dan kesetaraan (fairness) adalah bahwa dalam
melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Dalam perekonomian modern seperti sekarang ini, manajemen dan
pengelolaan perusahaan semakin banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan.
Pemisahan antara pengelolaan dengan kepemilikan perusahaan akan menimbulkan
konflik yang disebut dengan konflik keagenan. Pengelolaan perusahaan yang semakin
kompleks akan meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk menerapkan praktik tata
kelola perusahaan yang baik dengan tujuan untuk memastikan aktivitas manajemen
dalam perusahaan akan berjalan dengan baik (Wijayanti, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
15
2.2. Budaya organisasi
Budaya organisasi merujuk pada suatu sistem pengertian bersama yang
dipegang oleh seluruh anggota suatu perusahaan, yang membedakan perusahaan
tersebut dari perusahaan lain. Sistem pengertian bersama ini, dalam pengamatan
yang lebih seksama, merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai
bagi suatu perusahaan (Robbins, 2002).
2.2.1. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) merupakan
instrumen untuk menggambarkan profil budaya organisasi. Konsep ini
dikembangkan oleh Cameron dan Quinn (2006) yang disebut dengan Competing
Values Framework. Menurut Cameron dan Quinn (2006), terdapat empat tipe
budaya organisasi yaitu sebagai berikut:
2.2.1.1. Budaya organisasi clan
Budaya organisasi clan atau budaya yang memiliki kesamaan dengan
organisasi kekeluargaan. Lingkungan kerja yang terbuka dan ramah yang
memungkinkan setiap orang saling berinteraksi dan berbagi. Organisasi dikelola
sebagaimana layaknya sebagai sebuah keluarga luas (extended family).
Pemimpin dianggap sebagai mentor dan orang tua. Kepatuhan terhadap
perusahaan dan tradisi relatif sangat kuat. Menekankan pada pembinaan sumber
daya manusia jangka panjang dan kohesivitas kelompok di mana fokus perhatian
pada manusia dan sangat menghargai kerja sama tim, partisipasi dan konsensus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
16
Tipe budaya organisasi clan lebih mengutamakan kerja sama tim,
keterlibatan karyawan dalam program dan komitmen perusahaan. Beberapa
asumsi mendasar dalam tipe budaya organisasi clan adalah bahwa lingkungan
dikelola dengan baik melalui kerja sama tim dan pengembangan karyawan.
2.2.1.2. Budaya organisasi adhocracy
Salah satu tipe budaya organisasi adhocracy muncul setelah terjadinya
perubahan dari masa industrialisasi ke masa informasi dimana menekankan pada
inovasi dan penemuan-penemuan baru yang menjadi kunci kesuksesan suatu
organisasi. Tipe budaya ini banyak dijumpai pada jenis perusahaan industri yang
sifatnya dinamis.
Tipe budaya ini dapat berubah dengan cepat pada saat keadaan
berubah. Tujuan utama dari budaya organisasi adhocracy adalah mendorong
adaptasi, fleksibilitas, dan kredibilitas disaat situasi yang tidak pasti, ambigu dan
informasi yang muncul secara berlebihan. Fokus budaya ini pada eksternal
perusahaan dan diferensiasi. Budaya organisasi adhocracy dicirikan dengan jenis
lingkungan kerja yang dinamis, bersifat entrepreneurial dan kreatif. Setiap
anggota berani menghadapi risiko dan pemimpin memiliki visi, inovasi dan
berorientasi pada risiko. Perekat dalam organisasi ditandai dengan sering
bereksperimen dan berinovasi yang menekankan pada keberhasilan untuk
menjadi pelopor pada pengetahuan, produk dan layanan yang terbaru sehingga
selalu siap dalam menghadapi tantangan baru dan perubahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
17
Lingkungan kerja dikelola dengan mengedepankan karakter dinamis,
wirausaha dan kreatifitas sehingga setiap anggota perusahaan ditantang untuk
selalu melakukan inovasi dan keberanian dalam mengambil risiko. Berpikir
berbeda justru mempersatukan anggota perusahaan. Kebebasan dan inisiatif
setiap individu sangat dihargai.
2.2.1.3. Budaya organisasi market
Bentuk lain dari budaya organisasi yang menjadi popular di akhir
tahun 1960an dimana organisasi menghadapi tantangan biaya yang kompetitif
(transaction cost) menjadi hal yang penting dalam efektifitas perusahaan.
Budaya ini berfokus pada hubungan-hubungan dan transaksi-transaksi
dengan pemasok, pelanggan, kontraktor, pembuat undang-undang, konsultan dan
regulator. Fokus pada aspek eksternal organisasi diyakini dapat membawa
perusahaan mencapai kesuksesan.
Pengelolaan sumber daya manusia berorientasi pada hasil dan
kompetisi. Pemimpin adalah orang yang menuntut, pendorong dan produktif.
Penekanan pada kemenangan menjadi tujuan yang mempersatukan anggota
perusahaan. Tujuan jangka panjang adalah pada tindakan-tindakan kompetitif,
dan pencapaian sasaran serta target perusahaan. Sukses dalam hal ini diartikan
sebagai penguasa pasar dan penetrasi, serta meningkatkan harga yang kompetitif
dan kepemimpinan pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
18
2.2.1.4. Budaya organisasi hierarchy
Budaya organisasi hierarchy bersifat formal dan terstruktur. Peraturan-
peraturan dan prosedur yang mengatur sikap dan perilaku para anggota
perusahaan. Pemimpin didalamnya dituntut untuk menjadi koordinator dan
pengelola dengan pola pikir dan pendekatan efisiensi. Kebijakan formal menjadi
pedoman yang harus dipahami, ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh anggota
perusahaan.
Tabel 2.1 The Competing Values of Leadership,
Effectiveness, and Organizational (Cameron dan Quinn, 2006)
Dari keempat budaya organisasi di atas, untuk mendiagnosa budaya organisasi
tersebut terdapat enam pernyataan yang mendefinisikan dimensi budaya pada
Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
19
1. Dominant characteristic (karakteristik dominan)
2. Organizational leadership (kepemimpinan organisasi)
3. Management of employees (manajemen sumber daya manusia)
4. Organizational glue (perekat organisasi)
5. Strategic emphasis (strategi emphasis)
6. Criteria of sucsess (kriteria kesuksesan)
Penilaian ini membantu organisasi dalam mengidentifikasi budaya
suatu organisasi yang ada saat ini (current culture) dan membantu dalam
mengidentifikasikan budaya yang harus dikembangkan dalam menghadapi
tuntutan lingkungan yang akan datang dan berbagai hal yang mungkin akan
dihadapi organisasi. Dengan instrumen ini dapat dikenali budaya yang dominan
(cultural strength), tipe-tipe budaya yang ada (cultural type), dan kesesuaian
budaya tersebut (cultural congruence).
2.3. Pengendalian Internal
Pengendalian internal menurut COSO (2013) adalah sebagai berikut:
“Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors,
management, and other personal, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and
compliance.”
Berdasarkan pengertian di atas pengendalian internal adalah proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personel lainnya dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
20
entitas yang didesain untuk menyediakan jaminan yang mengarahkan pencapaian
tujuan berhubungan dengan operasional, pelaporan, dan kepatuhan.
Menurut kerangka kerja COSO (2013) pengendalian internal memiliki lima
komponen yang terintegrasi yaitu:
2.3.1. Lingkungan pengendalian (control environment)
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan
struktur yang menjadi dasar untuk melakukan pengendalian internal di
seluruh organisasi. Dewan direksi dan manajemen senior menetapkan
hal tersebut terkait pentingnya pengendalian internal termasuk standar
perilaku yang diharapkan. Manajemen memperkuat harapan pada
berbagai tingkatan organisasi, yaitu sebagai berikut:
2.3.1.1. Demonstrates Commitment to Integrity and Ethical Value
Organisasi tersebut menunjukkan komitmen terhadap integritas
dan nilai etika.
2.3.1.2. Exercises Oversight Responsibility
Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan
melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja
pengendalian internal.
2.3.1.3. Establishes Structure, Authority and Responsibility
Manajemen menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur,
garis pelaporan, dan pihak yang berwenang dan tanggung
jawab dalam mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
21
2.3.1.4. Demonstrates Commitment to Competence
Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan individu yang
kompeten yang selaras dengan tujuan.
2.3.1.5. Enforces Accountability
Organisasi meminta pertanggungjawaban individu atas
tanggung jawab pengendalian internalnya dalam mencapai
tujuan.
2.3.2. Penilaian risiko (risk assessment)
Setiap entitas menghadapi berbagai risiko baik dari sumber eksternal
maupun internal. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa
sebuah peristiwa akan terjadi dan berdampak buruk terhadap pencapaian
tujuan. Penilaian risiko melibatkan proses dinamis dan berulang untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian tujuan. Risiko
terhadap pencapaian tujuan ini dari seluruh entitas dianggap relatif
terhadap toleransi risiko yang ditetapkan. Dengan demikian, penilaian
risiko menjadi dasar untuk menentukan bagaimana risiko akan dikelola.
2.3.2.1. Specifies Suitable Objectives
Organisasi menentukan tujuan dengan kejelasan yang cukup
untuk memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko yang
berkaitan dengan tujuan.
2.3.2.2. Identifiies and Analyzes Risk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
22
Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian
tujuannya diseluruh entitas dan menganalisis risiko sebagai
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
2.3.2.3. Assess Fraud Risk
Organisasi menganggap potensi kecurangan dalam menilai
risiko terhadap pencapaian tujuan.
2.3.2.4. Identifies and Analyzes Significant Change
Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang
secara signifikan dapat mempengaruhi sistem pengendalian
internal.
2.3.3. Aktivitas pengendalian (control activities)
Aktivitas pengendalian adalah tindakan yang dilakukan melalui
kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan
manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan
dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan disemua tingkat entitas,
pada berbagai tahap dalam proses bisnis dan berada dalam lingkungan
teknologi. Aktivitas pengendalian mungkin bersifat preventif atau
detektif dan dapat mencakup serangkaian aktivitas manual dan otomatis
seperti otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan ulasan
kinerja bisnis. Pemisahan tugas biasanya dilakukan dalam pemilihan
dan pengembangan aktivitas pengendalian. Bila pemilahan tugas tidak
praktis, manajemen memilih dan mengembangkan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
23
pengendalian alternatif. Adapun komponen aktivitas pengendalian
adalah sebagai berikut:
2.3.3.1. Selects and Develops Control Activities
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang berkontribusi terhadap mitigasi risiko
terhadap pencapaian tujuan ke tingkat yang dapat diterima.
2.3.3.2. Selects and Develops Generel Controls Over Technology
Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian umum melalui teknologi untuk mendukung
pencapaian tujuan.
2.3.3.3. Deploys through Policies and Procedures
Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui
kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan dalam
prosedur yang menerapkan kebijakan.
2.3.4. Informasi dan komunikasi (information and communication)
Informasi diperlukan bagi entitas untuk melaksanakan tanggung jawab
pengendalian internal untuk mendukung tercapainya tujuan.
Komunikasi adalah proses berulang, berulang untuk menyediakan,
berbagi, dan mendapatkan informasi yang diperlukan.
2.3.4.1. Uses Relevant Information
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
24
Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan menggunakan
informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung
fungsi pengendalian internal.
2.3.4.2. Communicates Internally
Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi,
termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian
internal, yang diperlukan untuk mendukung fungsi
pengendalian internal.
2.3.4.3. Communicates Externally
Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai hal-hal
yang mempengaruhi fungsi pengendalian internal.
2.3.5. Monitoring (monitoring activities)
2.3.5.1. Conducts on going and/ or Separate Evaluations
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan/ atau terpisah untuk memastikaan apakah
komponen pengendalian internal ada dan berfungsi.
2.3.5.2. Evaluates and Communicates Deficiencies
Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-
pihak yang bertanggungjawab untuk mengambil tindakan
perbaikan, termasuk manajemen senior dan dewan direksi, jika
sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
25
2.4. Hotel Bintang
2.4.1 Gambaran Umum Hotel Bintang
Hotel bintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria penilaian
penggolongan kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan bintang
lima (PERMEN No.53 th 2013). Klasifikasi hotel bintang adalah kriteria
penggolongan hotel berdasarkan jumlah poin yang didapatkan dari hasil
penilaian. Penilaian itu berdasarkan:
a. Fisik/ bangunan
b. Manajemen/ operasional
c. Pelayanan/ service
Yang menentukan penilaian adalah Departemen Pariwisata dengan
timnya dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
Penilaian hotel bintang menggunakan rentang nilai sebagai berikut
(PERMEN No.53 th 2013):
a. ≥ 936 untuk kelas hotel bintang lima
b. 728 – 916 untuk kelas hotel bintang empat
c. 520 – 708 untuk kelas hotel bintang tiga
d. 312 – 500 untuk kelas hotel bintang dua
e. 208 – 292 untuk kelas hotel bintang satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
26
2.4.2 Struktur Organisasi Hotel
General Manager
Assistant
Book
Keeper
Credit
Spv.
Cost
ControlPurchasing
Accounting
Manager
I/A G/C
Cashier
Collector
A/R
A/P Buyer
Front Office
Manager
Assistant
Reservation
Spv.
Head
Reception
Reservation Reception
Operator
Bellboy
Doorman
Personal
Manager
Assistant
Training
Officer
Staff/Clerk
Security
Marketing
Manager
Sales
Manager PR Officer
Ass. Sales
Sales
Executive
Sales
Representa-
tive
F&B Manager
ChefBar & Rest
Manager
Saus Chef Assistant
Chef de
Party
Cook
Cook
Helper
Steward
B/R Spv.
Bartender
Waiter/
Waitress
Executive
Housekeeper
Assistant
Chief
Engineer
Assistant
Houseman
Spv.
Laundry
Spv.
Roomboy
Spv.
HousemanPool
Attendant
Gardener
Laundry Roomboy
Engineer of
Duty
Mechanic
Spv.
Electric
Spv.
Mechanic Carpenter Electric
Secretary
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Hotel
Struktur organisasi hotel di atas adalah struktur organisasi secara umum
yang dibagi menjadi tujuh departemen utama antara lain:
2.4.2.1. Departemen Front Office
Tempat yang paling depan dalam sebuah hotel dengan berbagai
koneksi dengan tamu adalah front office, front desk, cashier, dan
bagian informasi dari front office yang biasanya ditempatkan di
lobi. Front desk itu sendiri adalah pusat aktivitas dalam front
office karena tempat itulah di mana para tamu mendaftar,
memesan kamar, dan check out.
Sumber: Komar, 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
27
2.4.2.2. Departemen Housekeeping
Bagian pendukung utama front office adalah bagian
housekeeping. Tujuan dasar dari departemen ini adalah untuk
menyediakan ruangan/ kamar kosong dan kamar siap pakai,
membersihkan kamar-kamar yang telah terisi, dan membantu
front office memberitahu keberadaan kamar.
2.4.2.3. Departemen Food & Beverage
Pusat penghasilan utama atau kedua sebagian besar hotel adalah
bagian makanan dan minuman, tergantung dari jumlah dan
ukuran pengolahan makanan dan minuman. Pendapatan dari
departemen mungkin bisa diukur tetapi biasanya kurang dari
pendapatan keseluruhan dari penghasilan penyewaan kamar.
2.4.2.4. Departemen Marketing
Meskipun beberapa hotel tidak semua memiliki bagian
pemasaran yang formal, setiap perusahaan minimal memiliki
beberapa elemen penting yang terdapat dalam departemen
pemasaran. Tujuan utama dalam departemen pemasaran adalah
membuat para tamu agar tertarik untuk kembali ke hotel.
2.4.2.5. Departemen Accounting
Bagian accounting dalam hotel bertanggungjawab untuk
mengendalikan kegiatan operasional keuangan. Jumlah orang di
bagian accounting tergantung pada pengelolaan keuangan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
28
yang bersangkutan. Staf accounting perusahaan lokal dalam
pembentukan instansi, mereka mengumpulkan dan mengirimkan
data, serta bertanggung jawab untuk hasil operasi perhitungan
secara aktual. Sebagai contoh adalah daftar waktu dilanjutkan
pada kantor instansi di mana daftar gaji karyawan ditarik dan
dikirim kembali ke bagian accounting setiap hari, setiap minggu,
atau waktu yang telah ditentukan. Laporan pendapatan kemudian
diketik lalu dikirim ke kantor pusat. Jika semua fungsi akuntasi
dilaksanakan dalam hotel, tentu saja staf accounting memiliki
tanggung jawab yang lebih. Tanggung jawab tersebut meliputi
membayar semua rekening, mengirim laporan, menerima
pembayaran, menghitung gaji, mengakumulasi data operasi
(pendapatan dan biaya), dan mengumpulkan laporan pendapatan
bulanan, selain itu, mereka membuka rekening bank,
mengamankan uang perusahaan, mengatur semua kegiatan di
bagian accounting.
2.4.2.6. Departemen Engineering
Bagian perbaikan dan perawatan di hotel mempunyai tanggung
jawab dalam menjaga penampilan dari semua bentuk, yaitu
interior dan eksterior dalam hotel. Selain itu, bagian tersebut juga
menjaga semua peralatan operasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
29
2.4.2.7. Departemen Personnel
Fungsi dan tanggung jawab departemen personalia adalah
bertanggungjawab atas perencanaan, pengawasan, dan berperan
serta dalam masalah ketenagakerjaan, administrasi yang
berhubungan dengan personalia seperti gaji, penerimaan
karyawan, program pelatihan, serta bertanggungjawab dalam
perlengkapan dan pelaksanaan-pelaksanaan peraturan
perusahaan, bekerja sama dengan departemen lain yang
membutuhkan karyawan sesuai standar peraturan dan prosedur
yang ditentukan perusahaan, serta membantu dalam memberikan
pengarahan, program pelatihan, dan mengevaluasi para
karyawan. Departemen personalia membawahi training officer,
staf/ clerk, dan security.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
30
2.5. Kerangka Pemikiran
2.5.1. Hubungan Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal
Menurut Mihaela dan Iulian (2012), pengendalian internal merupakan
upaya manajemen untuk menetapkan peraturan dan kebijakan yang diperlukan
untuk mengelola sebuah organisasi dengan sukses. Pandangan ini serupa dengan
yang diberikan oleh Cameron dan Quinn (2006), yang menyatakan bahwa
budaya organisasi menandakan prosedur dan keteraturan tugas, yang merupakan
perhatian untuk membuat sebuah organisasi menjadi sukses dan unik. Mengingat
pandangan ini, gagasan bahwa baik budaya organisasi maupun pengendalian
internal menetapkan pedoman untuk perilaku dan tindakan karyawan yang
ditujukan untuk mencapai keberhasilan organisasi yang diinginkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Nakiyaga dan Lan Anh (2017) tentang
budaya organisasi (yang menjadi fokus penelitian adalah budaya hierarchy) yang
mempengaruhi efektifitas pengendalian internal, melalui peran yang ditunjukkan
oleh top manajemen, studi kasus pada Uganda Revenue Authority dan hasilnya
menyatakan bahwa budaya hierarchy mempengaruhi efektifitas pengendalian
internal artinya para manajer dalam orientasi budaya semacam itu, memainkan
peran penting dalam mengendalikan semua proses bisnis dimana organisasi
beroperasi secara efektif dan efisien, dapat menyajikan pelaporan keuangan yang
handal serta dapat mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan budaya organisasi yang kuat yang dimilikii oleh suatu
organisasi maka efektifitas pengendalian internal dapat terwujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
31
2.5.2. Hubungan Pengendalian Internal dengan Good Corporate
Governance
Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance) dalam
sebuah perusahaan sangat penting sebagai salah satu proses untuk menjaga
kesinambungan perusahaan dalam jangka panjang yang mengutamakan
kepentingan para pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan
(stakeholders). Pentingnya tata kelola perusahaan tersebut, industri perhotelan
memandang perlunya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance).
COSO 2013 mempublikasikan kerangka kerja pengendalian internal
dalam upaya mewujudkan corporate governance yang baik. Penelitian terkait
hubungan pengendalian internal terhadap good corporate governance yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Suyono dan Hariyanto (2012) menemukan bahwa
pengendalian internal, audit internal, dan komitmen organisasi berhubungan
positif terhadap praktik tata kelola yang baik di Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa pengendalian internal dapat memastikan
keandalan pelaporan keuangan, operasi yang efisien dan efektif, serta kepatuhan
terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Dengan kata lain, jika
pengendalian internal berjalan dengan efektif, maka tata kelola perusahaan yang
baik dapat diterapkan dengan baik pula. Pemerintahan dan Industri perhotelan
memiliki kesamaan dalam hal pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan
yang tepat akan menyebabkan penggunaan keuangan yang tepat, sehingga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
32
mencegah terjadinya korupsi yang dilakukan oleh karyawan. Pengendalian
internal yang efektif yang berarti bahwa tujuan perusahaan terkait dengan
operasi, pelaporan dan kepatuhan dapat tercapai maka akan menjadikan
pengelolaam perhotelan yang baik.
2.5.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Good Corporate
Governance
Industri perhotelan harus senantiasa menerapkan good corporate
governance dan mengembangkannya secara konsisten dan berkesinambungan.
Dengan penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang didukung
oleh integritas dan komitmen yang tinggi serta peran aktif dari semua karyawan,
diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh industri perhotelan tetapi menjadi bagian dari budaya
organisasi untuk mencapai kesinambungan dan ketahanan usaha perhotelan
dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja perhotelan, dan pada akhirnya
memberikan nilai tambah perhotelan untuk kepentingan shareholders dan
stakeholders, termasuk pula para pengguna jasa perhotelan. Pendekatan top-
down dalam penerapan GCG oleh perhotelan, dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku dan budaya organisasi, diharapkan dapat memperlancar penerapan
GCG dan memperoleh dukungan dari setiap pihak.
Penelitian pengaruh budaya organisasi terhadap good corporate
governance yang pernah dilakukan oleh Lestari (2008) pada Rumah Sakit Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
33
di kota Padang, hasilnya menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh
signifikan positif terhadap penerapan prinsip-prinsip good corporate governance
pada seluruh rumah sakit umum di kota Padang. Hal ini berarti semakin kuat
budaya organisasi dalam suatu instansi maka penerapan prinsip-prinsip GCG
juga akan semakin baik. Rumah sakit dan perhotelan memiliki kesamaan dalam
hal pelayanan kepada publik. Pelayanan yang baik dan memuaskan akan
memberikan dampak yang positif baik kepada pasien yang dirawat di rumah sakit
maupun konsumen yang berkunjung ke hotel, agar bisa memberikan pelayanan
yang baik maka diperlukan adanya aturan formal yang harus dijalankan oleh
semua karyawan. Budaya organisasi yang kuat, maka akan meningkatkan
pengelolaan hotel yang semakin baik.
Oleh karena itu, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Budaya Organisasi Pengendalian Internal
GCG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk melihat hubungan pengendalian internal dan budaya
organisasi dalam mewujudkan good corporate governance pada hotel bintang di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada Hotel Bintang anggota PHRI di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), juga dikenal
sebagai Indonesian Hotel and Restaurant Association, adalah asosiasi non-profit
dari pemilik hotel dan restoran serta para profesional yang memfokuskan
kegiatannya untuk pengembangan dan pertumbuhan sektor-sektor penting
industri pariwisata di Indonesia.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Februari – Maret 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
35
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah HR Manager, asisten HR Manager,
General Manager dan jabatan yang lain seperti Accounting Manager dimana
mereka adalah orang yang ditunjuk oleh pemilik perusahaan atau manajemen
untuk mengelola hotel.
3.3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah opini HR Manager, asisten HR Manager, General
Manager dan jabatan yang lain seperti Accounting Manager dimana mereka
adalah orang yang ditunjuk oleh pemilik perusahaan atau manajemen untuk
mengelola hotel dan mengetahui tentang pengendalian internal dan budaya
organisasi dalam mewujudkan good corporate governance.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua hotel bintang di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3.4.2. Sampel
Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, yaitu mengambil
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan
adalah Hotel Bintang yang menjadi anggota PHRI.
Adapun hotel yang diteliti adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
36
Tabel 3.1 Hotel Bintang Anggota PHRI
Sumber data: PHRI Yogyakarta
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan menyebarkan
kuesioner kepada HR Manager, asisten HR Manager, General Manager dan
jabatan yang lain seperti Accounting Manager dimana mereka adalah orang yang
ditunjuk oleh pemilik perusahaan atau manajemen untuk mengelola hotel yang
mengetahui aktivitas pengendalian internal, budaya organisasi dan good
corporate governance di hotel. Kuesioner diberikan ke responden melalui front
office pada malam hari lalu keesokan harinya peneliti akan menelpon ke hotel-
hotel yang sudah diberikan kuesioner untuk memastikan ke responden apakah
kuesioner sudah diterima. Jika sudah diterima maka peneliti akan menanyakan
kepada responden kapan kuesioner sudah diisi dan bisa ambil. Rata-rata dari tiap
responden sudah mengisi kuesioner itu setelah 1 minggu kuesioner diterima.
Kuesioner diberikan dengan menjawab pernyataan tertutup sehingga responden
lebih mudah dalam menjawab. Jawaban responden diharapkan adalah kondisi
nyata yang terjadi pada objek penelitian. Untuk mengukur respon dari setiap
pernyataan menggunakan skala Likert dengan ketentuan tertentu.
Kategori Jumlah
Bintang 5 9
Bintang 4 23
Bintang 3 44
Bintang 2 31
Bintang 1 9
Total 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
37
3.6 Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian
3.6.1. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang akan diuji, variabel tersebut
adalah: pengendalian internal, budaya organisasi, dan good corporate
governance.
3.6.2. Indikator penelitian
Variabel-variabel tersebut dikembangkan ke dalam beberapa dimensi dan
indikator yang digunakan untuk acuan penyusunan kuesioner. Variabel
penelitian ditunjukkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
38
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Variabel Definisi Variabel Dimensi Skala
Good
Corporate
Governance
Menurut Forum for
Corporate Governance in
Indonesia (FCGI, 2006)
yang dikutip dari Cadbury
Committee of United
Kingdom mendefinisikan
good corporate governance
adalah seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan
antara pemegang saham,
pengurus (pengelola)
perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan, serta
para pemegang kepentingan
internal dan eksternal lainnya
yang berkaitan dengan hak-
hak dan kewajiban mereka
atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengendalikan
perusahaan.
1.Transparansi
2.Akuntabilitas
3.Tanggung jawab
4.Independen
5.Kewajaran&
kesetaraan
Skala
likert
Pengendalian
Internal
Pengendalian internal adalah
proses yang dipengaruhi oleh
dewan direksi, manajemen
dan personel lainnya dalam
suatu entitas yang didesain
untuk menyediakan jaminan
yang mengarahkan
pencapaian tujuan
berhubungan dengan
operasional, pelaporan, dan
kepatuhan. COSO (2013)
1. Lingkungan
Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Aktivitas
Pengendalian
4. Informasi dan
Komunikasi
5. Monitoring
Skala
likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
39
Tabel 3.2 Variabel Penelitian (lanjutan)
Variabel Definisi Variabel Dimensi Skala
Budaya
organisasi
Budaya organisasi merujuk
pada suatu sistem pengertian
bersama yang dipegang oleh
seluruh anggota suatu
perusahaan, yang
membedakan perusahaan
tersebut dari perusahaan lain.
Sistem pengertian bersama
ini, dalam pengamatan yang
lebih seksama, merupakan
serangkaian karakter penting
yang menjadi nilai bagi suatu
perusahaan (Robbins, 2002).
1.Karakteristik
dominan
2.Kepemimpinan
organisasi
3.Manajemen sumber
daya manusia
4.Perekat organisasi
5.Strategi emphasis
6.Kriteria kesuksesan
Skala
likert
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
3.7.1. Pengujian Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan setiap butir skor total dengan bantuan SPSS 24. Apabila
terdapat item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan
diteliti lebih lanjut. Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan r-
tabel dengan r-hitung. Hasil r-tabel diperoleh dari pemaknaan r-tabel dengan
ketentuan nilai df (N-2) dan taraf signifikansi 5%. Dimana N adalah jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya r-hitung diperoleh dari
hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS 24. Kriteria penetapan validitas
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
40
Jika r-hitung > r-tabel, maka pernyataan kuesioner dinyatakan valid
Jika r-hitung < r-tabel, maka pernyataan kuesioner dinyatakan tidak valid
3.7.2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur yang
menunjukkan ketepatan dan kemantapan dalam mengukur variabel. Dengan
demikian pernyataan dalam kuesioner menjadi jelas dan hasilnya dapat benar-
benar sesuai kenyataan. Metode pengujian reliabilitas menggunakan metode
Cronbach Alpha (a) dengan bantuan SPSS 24. Jika hasil perhitungan nilai
Cronbach Alpha (a) > 0,7 maka instrumen kuesioner dinyatakan reliabel.
3.8 Analisis Deskriptif
Pengukuran variabel penelitian menggunakan uji statistis deskriptif.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk analisis data responden dan
melakukan uji kesesuaian variabel-variabel penelitian dengan kriteria teoristis
yang ditetapkan. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria rata-rata dari
masing-masing variabel. Hal ini dilakukan dengan perhitungan nilai jawaban
tertinggi dan jawaban terendah dengan rumus sebagai berikut:
Xmean = (Xtertinggi – Xterendah) / interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
41
Keterangan:
Xmean : nilai rata-rata untuk menetapkan kriteria
Xtertinggi : skor tertinggi
Xterendah : skor terendah
Interval : kriteria yang digunakan
Hasil perhitungan nantinya akan menghasilkan kategori, dimana untuk
kelompok angka terbesar kategori sangat baik dan angka terkecil dengan kategori
sangat tidak baik. Nilai rata-rata jawaban responden akan dibandingkan dengan
kategori yang ditetapkan. Jawaban ini akan menggambarkan implementasi masing-
masing variabel penelitian yang dilakukan di hotel bintang.
3.8.1. Good Corporate Governance
Menganalisis variabel GCG yang terdiri dari berbagai dimensi dan indikator.
Dimensi GCG meliputi Transparency, Accountability, Responsibility,
Independent dan Fairness. Dimensi tersebut dijabarkan ke dalam indikator
dengan total 16 pernyataan kuesioner. Indikator-indikator tersebut diukur dengan
menggunakan skala likert. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan rata-rata
jawaban responden setiap dimensi dengan perhitungan jawaban tertinggi (5) dan
jawaban terendah (1). Rentang skor rata-rata digunakan sebagai pedoman
ketegori variabel GCG yang ditunjukkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
42
Tabel 3.3 Kategori Variabel Good Corporate Governance
Skala
Likert
Rentang
Skor Skala
Likert
Deskripsi Skala Likert Kategori
1 1,00 – 1,80 Ketentuan/ peraturan belum ada dan
praktik belum dilaksanakan
Sangat tidak
baik
2 1,81 – 2,60 Ketentuan/ peraturan belum ada dan
praktik berjalan sebagian Kurang baik
3 2,61 – 3,40 Ketentuan/ peraturan tersedia sebagian
dan praktik berjalan sebagian Cukup baik
4 3,41 – 4,20 Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap
dan praktik berjalan sebagian baik
5 4,21 – 5,00 Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap
dan praktik berjalan baik Sangat baik
3.8.2. Pengendalian Internal
Menganalisis variabel pengendalian internal yang terdiri dari beberapa
dimensi dan indikator. Variabel pengendalian internal terdiri dari 5 dimensi
yaitu: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,
informasi & komunikasi dan monitoring. Setiap dimensi memiliki indikator yang
dijabarkan ke dalam bentuk pernyataan dengan total 20 pernyataan untuk
mengukur varibel pengendalian internal. Indikator-indikator tersebut diukur
dengan menggunakan skala likert. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan
rata-rata jawaban responden setiap dimensi dengan perhitungan jawaban tertinggi
(5) dan jawaban terendah (1). Rentang skor dari hasil perhitungan skor rata-rata
digunakan sebagai pedoman ketegori variabel pengendalian internal yang
ditunjukkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
43
Tabel 3.4 Kategori Variabel Pengendalian Internal
Skala
Likert
Rentang Skor
Skala Likert Deskripsi Skala Likert Kategori
1 1,00 – 1,80
Ketentuan/ peraturan
belum ada dan praktik
belum dilaksanakan
Sangat tidak efektif
2 1,81 – 2,60
Ketentuan/ peraturan
belum ada dan praktik
berjalan sebagian
Kurang efektif
3 2,61 – 3,40
Ketentuan/ peraturan
tersedia sebagian dan
praktik berjalan sebagian
Cukup efektif
4 3,41 – 4,20
Ketentuan/ peraturan
tersedia lengkap dan
praktik berjalan sebagian
Efektif
5 4,21 – 5,00
Ketentuan/ peraturan
tersedia lengkap dan
praktik berjalan baik
Sangat efektif
3.8.3. Budaya Organisasi
Variabel budaya organisasi memiliki 6 dimensi yaitu karakteristik
dominan, kepemimpinan organisasi, manajemen sumber daya manusia, perekat
organisasi, penekanan strategis, kriteria keberhasilan.
3.8.3.1. Karakteristik dominan, dimensi ini menunjukkan karakteristik apa
yang mudah dilihat dan paling menonjol di dalam sebuah lingkungan
organisasi.
3.8.3.2. Kepemimpinan organisasi, dimensi ini menunjukkan gaya
kepemimpinan apa yang ada di dalam organisasi, model kepemimpinan dan
persepsi bawahan terhadap model kepemimpinan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
44
3.8.3.3. Manajemen sumber daya manusia, dimensi ini menunjukkan
bagaimana cara mengelola karyawan pada sebuah organisasi, baik
pengelolaan secara individu maupun kelompok.
3.8.3.4. Perekat organisasi, dimensi ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai
yang digunakan dalam merekatkan segala sumber daya pada sebuah
organisasi.
3.8.3.5. Penekanan strategis, dimensi ini menunjukkan cara yang digunakan
sebuah organisasi untuk memfokuskan segala elemen di dalam mencapai misi
strategis yang ada.
3.8.3.6. Kriteria keberhasilan, dimensi ini menunjukkan bagaimana sebuah
organisasi menetapkan sebuah standar di dalam pencapaian tujuan yang ada.
Dari 6 dimensi tersebut mengandung 24 pernyataan yang
menggambarkan tipe budaya organisasi. Pernyataan A mengarah pada budaya
organisasi clan, pernyataan B mengarah pada budaya organisasi adhocracy,
pernyataan C mengarah pada budaya organisasi market dan pernyataan D
mengarah pada budaya organisasi Hierarchy.
Indikator-indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala likert.
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan jawaban dari masing-masing
pernyataan, yaitu pernyataan A dijumlahkan semua, pernyataan B dijumlahkan
semua, pernyataan C dijumlahkan semua, pernyataan D dijumlahkan semua
setelah itu dirata-rata dari masing-masing pernyataan. Rata-rata yang terbesar
diantara A, B, C, D menunjukkan budaya yang dominan di hotel tersebut, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
45
jika nilai rata-ratanya sama maka akan menggambarkan kombinasi dua atau lebih
tipe budaya organisasi (pernyataan E). Untuk makna budaya kombinasi tersebut
adalah dalam satu hotel memiliki dua atau tiga atau empat budaya organisasi
yang dominan, dominan yang dimaksud disini adalah memiliki nilai rata-rata
yang paling besar dan sama diantara dua atau tiga atau empat tipe budaya
organisasi tersebut. Kategori variabel budaya organisasi dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.5 Kategori Variabel Budaya Organisasi
Pernyataan Kategori Tipe Budaya
A Clan
B Adhocracy
C Market
D Hierarchy
E Kombinasi
3.9 Teknik Analisis Data dengan Tabulasi Silang (Crosstab)
Analisis tabulasi silang (crosstab) menyajikan data dalam bentuk
tabulasi yang meliputi baris dan kolom serta data untuk penyajian crosstab
adalah data dengan skala nominal atau kategori (Ghozali, 2011). Analisis
tabulasi silang (crosstab) menggunakan SPSS 24.
Langkah berikutnya adalah menarik kesimpulan dari hasil analisis
pada tabel tabulasi silang (crosstab) antar variabel dengan melihat keeratan
hubungan antar variabel dengan melihat nilai Gamma dan Contingency
Coefficient. Hasan (2006) memberikan patokan nilai koefisien korelasi (KK)
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
46
Tabel 3.6 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Interval Nilai Kekuatan Hubungan
1 KK = 0 Tidak ada hubungan
2 0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat lemah
3 0,20 < KK ≤ 0,40 Lemah
4 0,40 < KK ≤ 0,70 Cukup kuat
5 0,70 < KK ≤ 0,90 Kuat
6 0,90 < KK ≤ 1,00 Sangat kuat
7 KK = 1,00 Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sampai
Oktober 2017 terdapat 116 hotel bintang yang menjadi anggota PHRI. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, di mana sampel yang
diteliti adalah hotel bintang yang menjadi anggota PHRI yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dari 116 yang terdaftar sebagai anggota PHRI terdapat 1 hotel
yang sudah tutup yaitu Hotel Istana Batik Ratna yang beralamat di Jl. Pasar Kembang
No. 29 sehingga jumlah kuesioner yang berhasil dibagikan ke hotel-hotel bintang
anggota PHRI sebanyak 115 kuesioner. Kuesioner mulai dibagikan pada bulan
Februari 2018 sampai Maret 2018, pada saat proses pembagian kuesioner juga
sekaligus melakukan proses follow up. Dari 115 kuesioner yang sudah dibagikan,
sebanyak 44 kuesioner yang kembali dan diisi sehingga data tersebut yang akan
diolah lebih lanjut. Tingkat pengembalian kuesioner sebesar 38,26% dan sisanya
sebesar 61,74% atau sebanyak 71 kuesioner tidak kembali. Beberapa alasan yang
disampaikan oleh responden yang tidak bersedia mengisi kuesioner adalah karena
kesibukan pekerjaan, sudah banyak kuesioner yang masuk, baru berganti manajemen,
tidak diijinkan oleh manajemen dan responden akan memberitahu peneliti jika
kuesioner sudah diisi dan pada akhirnya tidak ada pemberitahuan sama sekali dari
responden. Daftar nama hotel yang dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini
disajikan dalam lampiran 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
48
Tabel 4.1 Kategori Hotel dan Tingkat Respon
Sumber: olah data kuesioner
Tingkat respon (response rate) hasil penelitian di hotel bintang anggota PHRI
adalah sebesar 38,26%.
4.2 Data Responden
4.2.1. Jenis Kelamin
Data responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin yang bertujuan
untuk mengetahui berapa banyak jumlah responden laki-laki dan perempuan.
Deskripsi data responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 19 43%
Perempuan 25 57%
Jumlah 44 100%
Sumber: olah data kuesioner
Berdasarkan data di atas jumlah responden laki-laki sebanyak 19 orang (43%)
dan jumlah responden perempuan sebanyak 25 orang (57%) sehingga dapat
disimpulkan bahwa responden perempuan lebih banyak jika dibandingkan
Kategori Kuesioner yang
dibagikan
Kuesioner
yang diproses
Tingkat
respon tiap
kategori
Bintang 5 9 0 0,00%
Bintang 4 23 10 43,48%
Bintang 3 44 19 43,18%
Bintang 2 31 13 41,94%
Bintang 1 8 2 25,00%
Total 115 44 38,26%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
49
dengan responden laki-laki. Meskipun demikian tidak terdapat perbedaan
pekerjaan antara laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan hotel.
4.2.2. Usia
Data responden dikelompokkan berdasarkan usia yang bertujuan untuk
melihat rentang usia responden. Data responden berdasarkan usia dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
25 - 35 Tahun 22 50%
36 - 45 Tahun 11 25%
46 - 55 Tahun 11 25%
Jumlah 44 100%
Sumber: olah data kuesioner
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rentang usia responden
terbanyak berada di usia 25 – 35 tahun yaitu sebanyak 22 orang (50%)
dilanjutkan dengan responden yang berusia 36 – 45 tahun yaitu sebanyak 11
orang (25%) dan responden yang berusia 46 – 55 tahun juga sebanyak 11
orang (25%). Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar
responden berada dalam usia yang sangat produktif.
4.2.3. Pendidikan Terakhir
Data responden dikelompokkan berdasarkan pendidikan terakhir yang
bertujuan untuk melihat tingkat pendidikan yang ditempuh oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
50
Data responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Persentase
S2 5 11%
S1 24 55%
D3 10 23%
Tidak menyebutkan 5 11%
Jumlah 44 100%
Sumber: olah data kuesioner
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan yang paling
banyak adalah S1 (55%) atau sebanyak 24 orang, D3 (23%) atau sebanyak 10
orang dan dilanjutkan dengan S2 (11%) atau sebanyak 5 orang dan responden
yang tidak menyebutkan tingkat pendidikannya 11% atau sebanyak 5 orang.
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa orang-orang yang dipilih manajemen
untuk mengelola perusahaan adalah orang-orang yang berpendidikan.
4.2.4. Jabatan
Data responden dikelompokkan berdasarkan jabatan bertujuan untuk melihat
jabatan dari responden. Data responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada
tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
51
Tabel 4.5 Jabatan Responden
Jabatan Jumlah Persentase
HR Manager 9 20%
Asisten HR Manager 14 32%
HR Coordinator 6 14%
General Manager 3 7%
Hotel Manager 3 7%
Direktur Hotel 1 2%
Direktur Keuangan 1 2%
Accounting Manager 1 2%
Talent & Culture Coordinator 2 5%
Training Officer 1 2%
PR Officer 1 2%
Tidak Menyebutkan 2 5%
Jumlah 44 100%
Sumber: olah data kuesioner
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa jabatan responden sangat beragam
tetapi mereka semua adalah orang-orang yang dipilih oleh pemilik ataupun
manajemen untuk mengelola hotel sehingga mereka sangat mengetahui
tentang topik penelitian ini.
4.2.5. Masa Kerja
Data responden dikelompokkan berdasarkan masa kerja bertujuan untuk
mengetahui sudah berapa lama responden berperan serta dalam posisi
tersebut. Dengan demikian diharapkan responden pada penelitian ini sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
52
mengetahui dengan jelas kegiatan operasional di hotel secara menyeluruh.
Data responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Masa Kerja Responden
Masa Kerja Jumlah Persentase
< 1 Tahun 8 18%
1 - 5 Tahun 23 52%
6 - 10 Tahun 7 16%
11 - 15 Tahun 2 5%
16 - 20 Tahun 0 0%
21 - 25 Tahun 2 5%
> 25 Tahun 2 5%
Jumlah 44 100%
Sumber: olah data kuesioner
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa responden terbanyak adalah mereka yang
sudah bekerja selama 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 23 orang (52%), dari 23 orang
tersebut 9 orang diantaranya sudah bekerja selama 1 – 2 tahun dan sisanya
sebanyak 14 orang sudah bekerja > 2 – 5 tahun, responden yang bekerja < 1 tahun
yaitu sebanyak 8 orang (18%), responden yang bekerja 6 – 10 tahun yaitu
sebanyak 7 orang (16%), responden yang bekerja 11 – 15 tahun yaitu sebanyak 2
orang (5%), responden yang bekerja 21 – 25 tahun yaitu sebanyak 2 orang (5%)
bahkan ada responden yang sudah bekerja di hotel tersebut > 25 tahun yaitu
sebanyak 2 orang (5%). Masa kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
berapa lama responden menduduki jabatan yang saat ini dijalankan di hotel yang
sedang dikelola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
53
4.3 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Kuesioner dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Hasil r hitung diperoleh dari
pengolahan data menggunakan SPSS yang ditunjukkan dengan kolom
pearson correlation pada kolom total masing-masing variabel sedangkan r
tabel diperoleh dari tabel r. Jumlah responden (N) adalah 44 sehingga degree
of freedom (df) adalah 42 (N-2 = 44-2) dengan taraf signifikansi 5%, sehingga
hasil r tabel sebesar 0,2973. Jumlah pernyataan yang terdapat pada kuesioner
sebanyak 60 yang terdiri dari 20 pernyataan pengendalian internal, 24
pernyataan budaya organisasi dan 16 pernyataan good corporate governance.
Hasil perhitungan validitas menggunakan perbandingan r hitung dan r tabel
pada setiap item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal, Budaya
Organisasi dan Good Corporate Governance
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Variabel Pengendalian Internal
PI 1 0.791 0.2973 Valid
PI 2 0.683 0.2973 Valid
PI 3 0.797 0.2973 Valid
PI 4 0.717 0.2973 Valid
PI 5 0.856 0.2973 Valid
PI 6 0.774 0.2973 Valid
PI 7 0.714 0.2973 Valid
PI 8 0.680 0.2973 Valid
PI 9 0.659 0.2973 Valid
PI 10 0.630 0.2973 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
54
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal, Budaya
Organisasi dan Good Corporate Governance (lanjutan)
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
PI 11 0.763 0.2973 Valid
PI 12 0.758 0.2973 Valid
PI 13 0.816 0.2973 Valid
PI 14 0.849 0.2973 Valid
PI 15 0.597 0.2973 Valid
PI 16 0.688 0.2973 Valid
PI 17 0.785 0.2973 Valid
PI 18 0.815 0.2973 Valid
PI 19 0.817 0.2973 Valid
PI 20 0.759 0.2973 Valid
Variabel Budaya Organisasi
BO 1 0.562 0.2973 Valid
BO 2 0.638 0.2973 Valid
BO 3 0.534 0.2973 Valid
BO 4 0.691 0.2973 Valid
BO 5 0.584 0.2973 Valid
BO 6 0.615 0.2973 Valid
BO 7 0.545 0.2973 Valid
BO 8 0.773 0.2973 Valid
BO 9 0.666 0.2973 Valid
BO 10 0.647 0.2973 Valid
BO 11 0.639 0.2973 Valid
BO 12 0.777 0.2973 Valid
BO 13 0.791 0.2973 Valid
BO 14 0.691 0.2973 Valid
BO 15 0.749 0.2973 Valid
BO 16 0.653 0.2973 Valid
BO 17 0.592 0.2973 Valid
BO 18 0.692 0.2973 Valid
BO 19 0.692 0.2973 Valid
BO 20 0.620 0.2973 Valid
BO 21 0.720 0.2973 Valid
BO 22 0.693 0.2973 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
55
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
BO 23 0.565 0.2973 Valid
BO 24 0.644 0.2973 Valid
Variabel Good Corporate Governance
GCG 1 0.754 0.2973 Valid
GCG 2 0.639 0.2973 Valid
GCG 3 0.737 0.2973 Valid
GCG 4 0.849 0.2973 Valid
GCG 5 0.873 0.2973 Valid
GCG 6 0.877 0.2973 Valid
GCG 7 0.805 0.2973 Valid
GCG 8 0.881 0.2973 Valid
GCG 9 0.854 0.2973 Valid
GCG 10 0.847 0.2973 Valid
GCG 11 0.845 0.2973 Valid
GCG 12 0.808 0.2973 Valid
GCG 13 0.872 0.2973 Valid
GCG 14 0.780 0.2973 Valid
GCG 15 0.862 0.2973 Valid
GCG 16 0.856 0.2973 Valid
Sumber: olah data kuesioner
Berdasarkan uji validitas dapat kita lihat bahwa 60 pernyataan dari tiga
variabel yaitu pengendalian internal, budaya organisasi dan good corporate
governance dinyatakan valid semua sehingga dapat digunakan untuk proses
pengujian selanjutnya.
4.4 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas ini digunakan untuk mengukur apakah variabel yang
digunakan dalam penelitian reliabel atau tidak. Variabel kuesioner dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
56
reliabel jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten. Suatu variabel
dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha (a) > 0.70. Hasil pengujian
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Standar
Cronbach’s Alpha Keterangan
Pengendalian
Internal 0,954 0,70 Reliabel
Budaya Organisasi 0,939 0,70 Reliabel
Good Corporate
Governance 0,966 0,70 Reliabel
Dari data di atas dapat dilihat bahwa semua variabel yaitu pengendalian
internal, budaya organisasi dan good corporate governance, ketiganya
dinyatakan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
4.5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif variabel dilakukan untuk menggambarkan secara umum
tentang data variabel penelitian yang diperoleh selama penelitian sehingga
dapat diketahui makna keadaan yang sebenarnya dari objek yang sedang
diteliti. Analisis ini dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean) dari
jawaban setiap variabel.
4.5.1. Analisis Deskriptif Variabel Good Corporate Governance
Analisis deskriptif variabel GCG dilakukan untuk melihat sejauh mana
GCG telah dijalankan di hotel. Good corporate governance di hotel sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
57
diperlukan agar dapat memenangkan persaingan diantara banyaknya hotel
yang dibangun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut hasil skor rata-rata
responden untuk variabel Good corporate governance:
Tabel 4.9 Skor Rata-rata Variabel Good Corporate Governance
Dimensi Skor rata-rata Kategori
Transparansi (Transparency) 4,36 Sangat baik
Akuntabilitas (Accountability) 4,43 Sangat baik
Responsibilitas (Responsibility) 4,49 Sangat baik
Independensi (Independency) 4,47 Sangat baik
Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) 4,53 Sangat baik
Skor rata-rata variabel GCG 4,46 Sangat baik
Sumber: olah data kuesioner
Tabel di atas menunjukkan bahwa implementasi good corporate governance
pada hotel bintang anggota PHRI di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah berjalan
sangat baik. Skor rata-rata indikator transparansi 4,36 termasuk kategori sangat
baik yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang
lengkap dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI
ditunjukkan dengan tersedianya informasi (visi, misi & kondisi keuangan) yang
tepat waktu, memadai, jelas, akurat yang dapat diakses oleh pemangku
kepentingan; prinsip keterbukaan yang dianut oleh hotel tidak mengurangi
kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan hotel sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; serta kebijakan hotel tertulis dan dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan di hotel dapat berasal dari pihak
internal dan eksternal. Pemangku kepentingan yang berasal dari pihak internal
meliputi pemilik hotel, manajemen hotel dan karyawan, sedangkan pemangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
58
kepentingan yang berasal dari pihak eksternal meliputi supplier, pemerintah,
bank, tamu, hotel pesaing, lembaga pendidikan, media, lembaga sertifikasi dan
masyarakat.
Skor rata-rata indikator akuntabilitas 4,43 termasuk kategori sangat baik yang
mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang lengkap dan
praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI ditunjukkan dengan
pemisahan tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan; semua
karyawan memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing; hotel memiliki ukuran kinerja, serta memiliki sistem
reward dan punishment; dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
semua karyawan berpegang pada etika bisnis dan pedoman yang telah disepakati.
Skor rata-rata indikator responsibilitas 4,49 termasuk kategori sangat baik
yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang lengkap
dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI ditunjukkan
dengan kepatuhan dari semua organ perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan, anggaran dasar dan peraturan hotel; hotel melakukan tanggung jawab
sosial dengan peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di
sekitar hotel.
Skor rata-rata indikator independensi 4,47 termasuk kategori sangat baik yang
mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang lengkap dan
praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI ditunjukkan dengan
organ perusahaan menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
59
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari
segala pengaruh atau tekanan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara objektif dan juga ditandai dengan tidak saling mendominasi dan atau
melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
Skor rata-rata indikator kewajaran dan kesetaraan 4,53 termasuk kategori
sangat baik yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan
yang lengkap dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI
ditunjukkan dengan kesempatan yang diberikan kepada pemangku kepentingan
untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat untuk kepentingan
hotel; adanya perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan
sesuai dengan kontribusi yang diberikan kepada hotel; serta hotel memberikan
kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
tugasnya secara professional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender¸ dan kondisi fisik.
4.5.2. Analisis Deskriptif Variabel Pengendalian Internal
Analisis deskriptif variabel pengendalian internal dilakukan untuk melihat
sejauh mana pengendalian internal telah dijalankan di hotel. Pengendalian
internal sangat diperlukan agar dapat mewujudkan good corporate governance
pada hotel bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut hasil skor rata-rata
responden untuk variabel pengendalian internal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
60
Tabel 4.10 Skor Rata-rata Variabel Pengendalian Internal
Dimensi Skor Rata-rata Kategori
Lingkungan Pengendalian 4,63 Sangat efektif
Penilaian Risiko 4,27 Sangat efektif
Aktivitas Pengendalian 4,60 Sangat efektif
Informasi dan Komunikasi 4,66 Sangat efektif
Monitoring 4,67 Sangat efektif
Skor rata-rata variabel PI 4,57 Sangat efektif
Sumber: olah data kuesioner
Skor rata-rata indikator lingkungan pengendalian 4,63 termasuk kategori
sangat efektif yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan
yang lengkap dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI
ditunjukkan dengan kode etik, menjunjung tinggi integritas, dan perilaku etis;
penilaian kinerja karyawan; struktur organisasi, pemisahan tugas dan tanggung
jawab yang tertulis dengan jelas; karyawannya memiliki motivasi kerja yang
tinggi dan terus berkarya serta standar operasional prosedur (SOP) yang rinci dan
jelas.
Skor rata-rata indikator penilaian risiko 4,27 termasuk kategori sangat efektif
yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang lengkap
dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI ditunjukkan
dengan proses untuk mengidentifikasi risiko organisasi, baik risiko operasional
dan risiko keuangan serta analisis kemungkinan terjadinya; hotel memiliki
rancangan proses mengurangi rimbulnya risiko serta hotel memiliki dokumen
tertulis tentang pengelolaan risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
61
Skor rata-rata indikator aktivitas pengendalian 4,60 termasuk kategori sangat
efektif yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang
lengkap dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI
ditunjukkan dengan pemisahan tugas dan wewenang antar fungsi dalam hotel;
semua fungsi memiliki pengendalian dan di review oleh pejabat yang levelnya
lebih tinggi; semua transaksi tercatat dengan baik dan ada pengawasan; laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana wajib diselesaikan dalam rentang waktu
tertentu serta dilakukan pencatatan aset secara berkala.
Skor rata-rata indikator informasi dan komunikasi 4,66 termasuk kategori
sangat efektif yang mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan
yang lengkap dan praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI
ditunjukkan dengan semua komputer dan server terlindungi dengan sistem
keamanan data; menggunakan password untuk akses aplikasi tertentu terutama
data keuangan dan hanya orang tertentu yang mengetahuinya; back up data
dilakukan secara berkala serta arsip dokumen disimpan pada tempat yang bebas
dari api dan banjir.
Skor rata-rata indikator monitoring 4,67 termasuk kategori sangat efektif yang
mengindikasikan bahwa sudah tersedia ketentuan/ peraturan yang lengkap dan
praktik berjalan dengan baik di hotel bintang anggota PHRI ditunjukkan dengan
tinjauan dari manajemen secara berkala pada aktivitas operasional; manajemen
menindaklanjuti rekomendasi yang terdapat pada laporan audit serta melakukan
rapat evaluasi secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
62
4.5.3. Analisis Deskriptif Variabel Budaya Organisasi
Analisis deskriptif variabel budaya organisasi dilakukan untuk melihat budaya
organisasi yang dominan dan tidak dominan di hotel bintang anggota PHRI.
Dalam hal ini budaya yang dominan di masing-masing hotel adalah budaya yang
mampu mengikat seluruh anggotanya, yang mampu berfungsi sebagai sistem
perekat. Budaya yang mampu menjadi perekat adalah budaya yang menjadi milik
bersama (shared together) dari seluruh organisasi perusahaan (Moeljono, 2006).
Di hotel bintang anggota PHRI yang diteliti semuanya memiliki keempat tipe
budaya yang ada (clan, adhocracy, market, hierarchy) dengan nilai rata-rata yang
berbeda. Budaya organisasi dengan nilai rata-rata tertinggi merupakan budaya
organisasi yang dominan di hotel bintang anggota PHRI, jika nilai rata-rata
tertinggi budaya organisasi clan maka budaya organisasi clan merupakan budaya
organisasi yang dominan di hotel tersebut dan budaya organisasi adhocracy,
market dan hierarchy merupakan budaya organisasi yang tidak dominan, begitu
juga untuk budaya organisasi yang lain. Budaya organisasi yang nilai rata-
ratanya sama maka menggambarkan kombinasi dua atau lebih tipe budaya
organisasi. Makna budaya kombinasi dalam penelitian ini adalah dalam satu
hotel memiliki dua atau tiga atau empat budaya organisasi yang dominan.
Dominan yang dimaksud itu memiliki nilai rata-rata yang paling besar dan sama
diantara dua atau tiga atau empat tipe budaya organisasi. Hasil penelitian di hotel
bintang anggota PHRI di Daerah Istimewa Yogyakarta diperoleh hasil
pengkategorian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
63
Tabel 4.11 Tabel Kategori Budaya Organisasi
Budaya Organisasi Jumlah Hotel
Clan 10
Adhocracy 1
Market 2
Hierarchy 7
Kombinasi 24
Total 44
Sumber: olah data kuesioner
Budaya organisasi dikategorikan menjadi 5 tipe yaitu budaya organisasi clan,
adhocracy, market, hierarchy, dan kombinasi.
Terdapat 10 hotel yang memiliki budaya organisasi dominan clan, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik budaya organisasi clan yaitu suasana kekeluargaan di
mana karyawan saling berbagi mengenai diri mereka masing-masing; kepemimpinan
di organisasi dilakukan dengan memberikan bimbingan dan fasilitas; pengelolaan
organisasi memiliki karakteristik yang bertumpu pada partisipasi dan kerja sama;
yang menjadi perekat organisasi adalah kesetiaan dan kepercayaan bersama,
komitmen merupakan hal yang paling penting dalam organisasi; organisasi
menekankan pada pengembangan SDM, kepercayaan tinggi, keterbukaan, partisipasi
dan selalu melibatkan setiap karyawan; serta organisasi mendefinisikan sukses atas
dasar pengembangan SDM, kerja tim, komitmen karyawan dan kepedulian pada
anggota organisasi. Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan clan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
64
Tabel 4.12 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Clan
No Nama Hotel Bintang
1 Hotel Bintang Fajar 2
2 Hotel Abadi 3
3 Hotel Asana Grove 3
4 Hotel Griya Persada 3
5 Hotel Indies Heritage 3
6 Hotel Prime Plaza Hotel 3
7 Hotel Ibis Styles 4
8 Hotel Gallery Prawirotaman 4
9 Hotel Merapi Merbabu 4
10 Hotel The Rich Jogja 4
Sumber: olah data kuesioner
Hotel bintang anggota PHRI yang memiliki budaya organisasi dominan clan
adalah hotel bintang 2, 3, dan 4. Hotel bintang 2 sebanyak 1 hotel, hotel bintang 3
sebanyak 5 hotel dan hotel bintang 4 sebanyak 4 hotel.
Terdapat 1 hotel yang memiliki budaya organisasi dominan adhocracy, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik budaya organisasi adhocracy yang bersifat dinamis
dan mendorong kewirausahaan, karyawan berani mengambil risiko dalam berkarya;
kepemimpinan di organisasi dilakukan dengan menunjukkan pengambilan risiko,
inovasi dan kewirausahaan; pengelolaan organisasi memiliki karakteristik yang
bertumpu pada inovasi, kebebasan berkreasi, pengambilan risiko dan keunikan
individual; perekat organisasi adalah komitmen pada inovasi dan pengembangan,
selalu fokus pada hal-hal yang paling mutakhir; organisasi menekankan pada
penemuan sumber daya baru dan penciptaan tantangan baru, mencoba hal-hal baru
dan mencari peluang baru; serta organisasi mendefinisikan sukses berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
65
terbentuknya produk baru, organisasi merupakan pemimpin dalam produk/ jasa dan
inovator. Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan adhocracy sebagai berikut:
Tabel 4.13 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Adhocracy
No Nama Hotel Bintang
1 Hotel Griya Sentana 2
Sumber: olah data kuesioner
Budaya organisasi dominan adhocracy hanya terdapat di hotel Griya Sentana
di mana hotel tersebut merupakan hotel bintang 2 yang mendorong karyawannya
untuk berwirausaha dan mengambil banyak risiko dalam bekerja.
Terdapat 2 hotel yang memiliki budaya organisasi dominan market, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik budaya organisasi market yang sangat berorientasi
terhadap hasil dan fokus dalam penyelesaian pekerjaan, karyawan berdaya saing yang
ketat dan berorientasi pada pencapaian; kepemimpinan di organisasi bersifat agresif,
fokus terhadap hasil, dan tegas; pengelolaan organisasi memiliki karakteristik yang
bertumpu pada pencapaian, kompetensi, dan ekspektasi; perekat organisasi adalah
pada prestasi dan pencapaian tujuan, keagresifan dan kemenangan merupakan hal
yang utama; organisasi menekankan pada kompetisi dan prestasi, mencapai target dan
memenangkan pasar merupakan hal yang diutamakan; serta organisasi
mendefinisikan sukses berdasarkan memenangkan kompetisi, menjadi pemimpin
pasar yang kompetitif merupakan kunci utama. Hotel yang memiliki budaya
organisasi dominan market sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
66
Tabel 4.14 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Market
No Nama Hotel Bintang
1 Hotel Grand Zuri Malioboro 3
2 Hotel The Cangkringan Villa & SPA 4
Sumber: olah data kuesioner
Budaya organisasi dominan market hanya terdapat di 2 hotel bintang anggota
PHRI yaitu hotel Grand Zuri Malioboro dan hotel The Cangkringan Villa & SPA.
Kedua hotel tersebut terletak di area obyek wisata yaitu kawasan malioboro dan
kawasan kaliurang.
Terdapat 7 hotel yang memiliki budaya organisasi dominan hierarchy, hal ini
dapat dilihat dari karakteristik budaya organisasi hierarchy yang sangat terstruktur
dan dikendalikan secara ketat, karyawan beraktivitas berdasarkan prosedur formal
yang tersedia; kepemimpinan di organisasi dilakukan melalui koordinasi,
pengelolaan, dan efisiensi operasional; pengelolaan organisasi memiliki karakteristik
rasa aman pada diri karyawan, adanya keseragaman, dapat diprediksi dan stabilitas
hubungan; hal yang dapat mempersatukan di organisasi adalah peraturan dan
kebijakan formal, memelihara kelancaran jalannya organisasi merupakan hal yang
penting; serta organisasi ini mendefinisikan keberhasilan berdasarkan efisiensi,
produk dan jasa yang dapat diandalkan dan diproduksi dengan biaya yang rendah
merupakan hal yang kritis. Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan
hierarchy sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
67
Tabel 4.15 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan Hierarchy
No Nama Hotel Bintang
1 Hotel Airlangga 1
2 Hotel Uniq 2
3 Hotel Rosalia Indah 2
4 Hotel Dermaga Keluarga 3
5 Hotel Grage 3
6 Hotel The Victoria 3
7 Hotel Royal Darmo Malioboro 4
Sumber: olah data kuesioner
Budaya organisasi dominan hierarchy terdapat di hotel bintang 1, bintang 2,
bintang 3 dan bintang 4, sedangkan hotel bintang 5 tidak terdapat budaya organisasi
dominan hierarchy karena tidak ada responden yang bersedia mengisi kuesioner.
Budaya organisasi kombinasi adalah kombinasi dari keempat budaya di atas
yaitu clan, adhocracy, market dan hierarchy. Kombinasi yang dihasilkan bisa terdiri
dari dua atau tiga atau empat tipe budaya organisasi yang memiliki nilai dominan
yang sama besar. Terdapat 24 hotel yang memiliki budaya organisasi dominan
kombinasi, ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.16 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan
Kombinasi
No Nama Hotel Bintang Budaya
Organisai Keterangan
1 Hotel Cordela 2 Kombinasi market, hierarchy
2 Hotel Matahari 2 Kombinasi market, hierarchy
3 Hotel Fave
Kusumanegara 2 Kombinasi clan, hierarchy
4 Hotel Cakra Kusuma 3 Kombinasi clan, hierarchy
5 Hotel Ros In 4 Kombinasi clan, hierarchy
6 Hotel Quin Colombo 3 Kombinasi clan, adhocracy
7 Hotel Malioboro Inn 2 Kombinasi clan, adhocracy,
hierarchy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
68
Tabel 4.16 Daftar Hotel yang Memiliki Budaya Organisasi Dominan
Kombinasi (lanjutan)
No Nama Hotel Bintang Budaya
Organisai Keterangan
8 Hotel Pyrenees 2 Kombinasi clan, adhocracy,
hierarchy
9 Hotel Midtown Xpress 2 Kombinasi adhocracy, market,
hierarchy
10 Hotel Dafam Fortuna
Malioboro 3 Kombinasi
adhocracy, market,
hierarchy
11 Hotel Dafam Fortuna
Seturan 3 Kombinasi
adhocracy, market,
hierarchy
12 Hotel Arjuna 3 Kombinasi clan, market, hierarchy
13 Hotel Ayola Tasneem 3 Kombinasi clan, market, hierarchy
14 Hotel Grage Ramayana 3 Kombinasi clan, market, hierarchy
15 Hotel Grand Ina
Malioboro 4 Kombinasi clan, market, hierarchy
16 Hotel Ishiro 1 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
17 Hotel Eclipse 2 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
18 Hotel Poeri Devata
Resort 2 Kombinasi
clan, adhocracy,
market, hierarchy
19 Hotel Yogya Plaza 2 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
20 Hotel Ibis Malioboro 3 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
21 Hotel Pandanaran 3 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
22 Hotel Sriwedari 3 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
23 Hotel Grand Quality 4 Kombinasi clan, adhocracy,
market, hierarchy
24 Hotel The Westlake
Resort 4 Kombinasi
clan, adhocracy,
market, hierarchy
Sumber: olah data kuesioner
Hasil pengelompokan budaya organisasi dominan kombinasi terdapat: 19
hotel yang memiliki salah satu budaya organisasi dominan clan, 15 hotel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
69
memiliki salah satu budaya organisasi dominan adhocracy, 18 hotel yang memiliki
salah satu budaya organisasi dominan market dan 23 hotel yang memiliki salah satu
budaya organisasi dominan hierarchy.
Tabel 4.17 Tabel Rincian Budaya Organisasi Dominan Kombinasi
Budaya organisasi kombinasi Jumlah hotel
Salah satu budaya organisasi dominan clan 19
Salah satu budaya organisasi dominan adhocracy 15
Salah satu budaya organisasi dominan market 18
Salah satu budaya organisasi dominan hierarchy 23
Sumber: olah data kuesioner
Tabel 4.18 Tabel Budaya Organisasi Dominan di Hotel Bintang Anggota PHRI
Keterangan Jumlah hotel Total hotel
Budaya organisasi dominan clan 10
29 Budaya organisasi kombinasi yang salah satu
dominannya clan 19
Budaya organisasi dominan adhocracy 1
16 Budaya organisasi kombinasi yang salah satu
dominannya adhocracy 15
Budaya organisasi dominan market 2
20 Budaya organisasi kombinasi yang salah satu
dominannya market 18
Budaya organisasi dominan hierarchy 7
30 Budaya organisasi kombinasi yang salah satu
dominannya hierarchy 23
Sumber: olah data kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
70
4.6 Pengujian Hubungan Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan
seberapa besar kekuatan hubungan budaya organisasi dengan pengendalian
internal. Tabel di bawah ini adalah tabulasi silang (crosstab) yang dihasilkan:
Tabel 4.19 Crosstab Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal
Pengendalian Internal
Total Cukup
Efektif Efektif
Sangat
Efektif
Budaya
Organisasi
Clan 0 3 7 10
(0,0%) (6,8%) (15,9%) (22,7%)
Adhocracy 0 0 1 1
(0,0%) (0,0%) (2,3%) (2,3%)
Market 0 1 1 2
(0,0%) (2,3%) (2,3%) (4,5%)
Hierarchy 2 2 3 7
(4,5%) (4,5%) (6,8%) (15,9%)
Kombinasi 1 1 22 24
(2,3%) (2,3%) (50,0%) (54,5%)
Total 3 7 34 44
(6,8%) (15,9%) (77,3%) (100,0%)
Sumber: Data yang diolah 2018
Kekuatan hubungan budaya organisasi dengan pengendalian internal dilihat
dari nilai contingency coefficient. Berikut adalah tabel kekuatan hubungan budaya
organisasi dengan pengendalian internal:
Tabel 4.20 Tabel Kekuatan Hubungan Budaya Organisasi dengan Pengendalian
Internal
Value Approximate
Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient 0,487 0,090
N of Valid Cases 44
Sumber: Data yang diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
71
Nilai contingency coefficient sebesar 0,487 menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan pengendalian internal
berarti budaya organisasi dapat mewujudkan pengendalian internal yang sangat
efektif di hotel bintang anggota PHRI.
Budaya organisasi kombinasi, jika dilihat lebih rinci terdapat: 19 hotel yang
memiliki salah satu budaya organisasi dominan clan (17 hotel memiliki pengendalian
internal yang sangat efektif), 15 hotel yang memiliki salah satu budaya organisasi
dominan adhocracy (14 hotel memiliki pengendalian internal yang sangat efektif), 18
hotel yang memiliki salah satu budaya organisasi dominan market (17 hotel memiliki
pengendalian internal yang sangat efektif) dan 23 hotel yang memiliki salah satu
budaya organisasi dominan hierarchy (22 hotel memiliki pengendalian internal yang
sangat efektif).
Jika dilihat secara keseluruhan, hotel yang memiliki budaya organisasi
dominan hierarchy dan budaya organisasi kombinasi yang salah satu budaya
organisasi dominannya hierarchy akan menghasilkan pengendalian internal sangat
efektif paling banyak yaitu 25 hotel. Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan
clan dan budaya organisasi kombinasi yang salah satu budaya organisasi dominannya
clan akan menghasilkan pengendalian internal sangat efektif sebanyak 24 hotel. Hotel
yang memiliki budaya organisasi dominan market dan budaya organisasi kombinasi
yang salah satu budaya organisasi dominannya market akan menghasilkan
pengendalian internal sangat efektif sebanyak 18 hotel dan hotel yang memiliki
budaya organisasi dominan adhocracy dan budaya organisasi kombinasi yang salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
72
satu budaya organisasi dominannya adhocracy akan menghasilkan pengendalian
internal sangat efektif sebanyak 15 hotel.
4.7. Pengujian Hubungan Pengendalian Internal dengan Good Corporate
Governance
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan
seberapa besar kekuatan hubungan pengendalian internal dengan good corporate
governance. Tabel di bawah ini adalah tabulasi silang (crosstab) yang dihasilkan:
Tabel 4.21 Crosstab Pengendalian Internal dengan GCG
Good Corporate Governance
Total Sangat
Tidak Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
Pengendalian
Internal
Cukup
Efektif
0
(0,0%)
2
(4,5%)
1
(2,3%)
0
(0,0%)
3
(6,8%)
Efektif 0
(0,0%)
1
(2,3%)
3
(6,8%)
3
(6,8%)
7
(15,9%)
Sangat
Efektif
1
(2,3%)
0
(0,0%)
3
(6,8%)
30
(68,2%)
34
(77,3%)
Total 1
(2,3%)
3
(6,8%)
7
(15,9%)
33
(75,0%)
44
(100,0%)
Sumber: Data yang diolah 2018
Kekuatan hubungan pengendalian internal dan good corporate governance
dilihat dari nilai gamma. Tabel yang menunjukkan kekuatan hubungan pengendalian
internal dengan good corporate governance sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
73
Tabel 4.22 Tabel Kekuatan Hubungan Pengendalian Internal dengan GCG
Sumber: Data yang diolah 2018
Nilai gamma sebesar 0,843 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat
antara pengendalian internal dengan good corporate governance berarti pengendalian
internal yang sangat efektif dapat mewujudkan corporate governance yang sangat
baik di hotel bintang anggota PHRI terbukti dengan 30 hotel yang sudah memiliki
tingkat pengendalian internal yang sangat efektif maka dapat mewujudkan good
corporate governance.
4.8. Pengujian Hubungan Budaya Organisasi dengan Good Corporate
Governance
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan
seberapa besar kekuatan hubungan budaya organisasi dengan good corporate
governance. Tabel di bawah ini adalah tabulasi silang (crosstab) yang dihasilkan:
Value
Asymptotic
Standard
Errora
Approximate
Tb
Approximate
Significance
Ordinal by
Ordinal Gamma 0,843 0,102 2,996 0,003
N of Valid Cases 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
74
Tabel 4.23 Crosstab Budaya Organisasi dengan GCG
Good Corporate Governance
Total Sangat
Tidak Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
Budaya
Organisasi
Clan 1
(2,3%)
1
(2,3%)
0
(0,0%)
8
(18,2%)
10
(22,7%)
Adhocracy 0
(0,0%)
0
(0,0%)
0
(0,0%)
1
(2,3%)
1
(2,3%)
Market 0
(0,0%)
0
(0,0%)
1
(2,3%)
1
(2,3%)
2
(4,5%)
Hierarchy 0
(0,0%)
1
(2,3%)
4
(9,1%)
2
(4,5%)
7
(15,9%)
Kombinasi 0
(0,0%)
1
(2,3%)
2
(4,5%)
21
(47,7%)
24
(54,5%)
Total 1
(2,3%)
3
(6,8%)
7
(15,9%)
33
(75,0%)
44
(100,0%)
Sumber: Data yang diolah 2018
Kekuatan hubungan budaya organisasi dengan good corporate governance,
dilihat dari nilai contingency coefficient. Tabel kekuatan hubungan budaya organisasi
dengan good corporate governance sebagai berikut:
Tabel 4.24 Tabel Kekuatan Hubungan Budaya Organisasi dengan GCG
Value Approximate
Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient 0,548 0,090
N of Valid Cases 44
Sumber: Data yang diolah 2018
Nilai contingency coefficient sebesar 0,548 menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan good corporate
governance berarti budaya organisasi dapat mewujudkan good corporate governance
di hotel bintang anggota PHRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
75
Budaya organisasi kombinasi, jika dilihat lebih rinci terdapat: 19 hotel yang
memiliki salah satu budaya organisasi dominan clan (17 hotel memiliki CG yang
sangat baik), 15 hotel yang memiliki salah satu budaya organisasi dominan
adhocracy (14 hotel memiliki CG yang sangat baik), 18 hotel yang memiliki salah
satu budaya organisasi dominan market (15 hotel memiliki CG yang sangat baik) dan
23 hotel yang memiliki salah satu budaya organisasi dominan hierarchy (20 hotel
memiliki CG yang sangat baik).
Jika dilihat secara keseluruhan, hotel yang memiliki budaya organisasi
dominan clan dan budaya organisasi kombinasi yang salah satu budaya organisasi
dominannya clan akan menghasilkan CG yang sangat baik sebanyak 25 hotel.
Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan hierarchy dan budaya
organisasi kombinasi yang salah satu budaya organisasi dominannya hierarchy akan
menghasilkan CG yang sangat baik sebanyak yaitu 22 hotel.
Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan market dan budaya
organisasi kombinasi yang salah satu budaya organisasi dominannya market akan
menghasilkan CG yang sangat baik sebanyak 16 hotel.
Hotel yang memiliki budaya organisasi dominan adhocracy dan budaya
organisasi kombinasi yang salah satu budaya organisasi dominannya adhocracy akan
menghasilkan CG yang sangat baik sebanyak 15 hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
76
4.9. Pembahasan
4.9.1. Hubungan Budaya Organisasi dengan Pengendalian Internal
Hasil penelitian menemukan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan
yang cukup kuat dengan pengendalian internal di hotel bintang anggota PHRI di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
telah dilakukan Nakiyaga dan Lan Anh (2017) yang menyatakan bahwa budaya
organisasi berpengaruh terhadap pengendalian internal.
Budaya organisasi yang mewujudkan pengendalian internal yang sangat
efektif di hotel bintang anggota PHRI adalah budaya organisasi dominan clan,
budaya organisasi dominan hierarchy atau budaya organisasi kombinasi clan dan
hierarchy yang dominan. Budaya organisasi clan memiliki karakteristik dominan
kekeluargaan di mana pemimpin berperan sebagai pembimbing, menjunjung tinggi
kerja sama tim, memiliki kesetiaan dan kepercayaan yang tinggi antar sesama
karyawan serta komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan, keterbukaan, partisipasi
dan selalu melibatkan karyawan, pengembangan dan kepedulian terhadap
karyawan merupakan kriteria keberhasilan bagi hotel. Suasana kekeluargaan yang
sangat tinggi di hotel dan adanya keterbukaan dari setiap karyawan maka akan
sangat mudah pemimpin hotel atau general manager untuk menyampaikan
aktivitas-aktivitas penting terkait pengendalian internal yang ada di hotel,
diantaranya lingkungan pengendalian internal yang berkaitan dengan kode etik,
perilaku etis maupun nilai-nilai yang harus dijalankan akan sangat mudah
disampaikan pimpinan dan diterima oleh karyawan layaknya seorang bapak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
77
memberitahu kepada anaknya akan tugas-tugas yang harus dilakukan. Dengan
karakteristik budaya organisasi clan tersebut maka pengendalian internal di hotel
dapat berjalan sangat efektif.
Budaya organisasi hierarchy memiliki karakteristik dominan sangat
terstruktur dan dikendalikan secara ketat, karyawan beraktivitas berdasarkan
prosedur formal yang tersedia, gaya kepemimpinan dilakukan melalui koordinasi,
karyawan memiliki rasa aman dalam bekerja, peraturan dan kebijakan formal
merupakan pemersatu antar karyawan, kelancaran aktivitas operasional merupakan
bagian penting dalam organisasi serta efisiensi merupakan definisi keberhasilan
dalam hotel. Karyawan yang sedang bekerja berdasarkan prosedur yang formal
maka akan sangat mudah untuk menjalankan SOP dengan kesadaran yang tinggi.
Ketika efisiensi merupakan bagian penting maka dapat meminimalisir risiko
keuangan karena hotel hanya akan mengeluarkan dana sesuai dengan kebutuhan.
Koordinasi yang jelas dari atasan akan membuat karyawan bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Hotel yang memiliki budaya
organisasi hierarchy maka akan dapat mewujudkan pengendalian internalnya
secara efektif.
Hotel yang memiliki budaya organisasi kombinasi clan dan hierarchy yang
dominan berarti kedua karakteristik tersebut berada di satu hotel yang sama,
dengan demikian akan sangat mudah pemimpin untuk menyampaikan terkait SOP,
tugas dan tanggung jawab karyawan juga dapat mendorong karyawannya untuk
berkarya yang terbaik serta karyawan dituntut untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
78
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya secara tepat waktu, dengan demikian
pengendalian internal di hotel berjalan sangat efektif.
Budaya organisasi adhocracy memiliki karakteristik dominan di mana hotel
bersifat dinamis dan mendorong kewirausahaan serta karyawan berani mengambil
risiko dalam bekerja, karyawan bebas berkreasi, perekat dalam organisasi adalah
komitmen pada inovasi dan pengembangan, hotel menekankan pada penemuan
sumber daya baru serta kriteria kesuksesan berdasarkan terbentuknya budaya baru.
Budaya organisasi market memiliki karakteristik dominan yang berorientasi pada
hasil dan penyelesaian pekerjaan, pemimpin bersifat agresif, perekat organisasi,
penekanan strategis dan kriteria keberhasilan adalah prestasi. Kedua tipe budaya
tersebut dimiliki oleh hotel bintang anggota PHRI tetapi jumlahnya tidak banyak
karena aktivitas yang dilakukan lebih banyak mengarah pada pencapaian-
pencapaian yang berasal dari sumber eksternal, sementara untuk pengendalian
internal sumber aktivitasnya berasal dari dalam hotel itu sendiri.
Berdasarkan pembahasan di atas menyatakan bahwa budaya organisasi
memiliki hubungan hanya cukup kuat dengan pengendalian internal karena budaya
organisasi yang dimiliki oleh sebagian besar hotel bintang anggota PHRI di
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah budaya organisasi kombinasi clan dan
hierarchy yang dominan di mana kedua tipe budaya tersebut merupakan tipe
budaya yang berfokus pada internal hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
79
4.9.2. Hubungan Pengendalian Internal dengan Good Corporate
Governanve
Kekuatan hubungan yang ditunjukkan dari nilai gamma sebesar 0,843
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengendalian internal dengan
good corporate governanve. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah
dilakukan oleh Suyono dan Hariyanto (2012) yang menyatakan bahwa pengendalian
internal, internal audit, dan komitmen organisasi berhubungan positif dengan praktik
tata kelola yang baik di lembaga pemerintahan propinsi Jawa Tengah.
Pengendalian internal di hotel bintang anggota PHRI sudah berjalan sangat
efektif dengan terlaksananya dimensi-dimensi pengendalian internal yaitu lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi
serta monitoring. Pengendalian internal yang sudah sangat efektif ini mewujudkan
corporate governance (CG) yang sangat baik. Dalam pelaksanaannya terkait
lingkungan pengendalian, struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional sudah didukung dengan adanya mekanisme internal control and check
dalam tiap departemen secara maksimal. Hal itu ditunjukkan dengan job desc dan
SOP yang sudah disosialisasikan secara tertulis kepada karyawan sehingga karyawan
akan mengetahui rincian tugasnya dengan jelas. Karyawan yang mengetahui rincian
tugasnya dengan jelas akan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab sehingga corporate governance (CG) terkait dengan prinsip akuntabilitas dapat
terpenuhi karena karyawan dapat mempertanggungjawabkan pekerjaannya baik
kepada pihak internal maupun pihak eksternal hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
80
Pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal pengelolaan risiko
berdampak pada sudah terwujudnya corporate governance yang sangat baik. Hal ini
ditunjukkan dengan hotel melakukan tanggung jawab sosial melalui kepedulian
terhadap lingkungan sekitar diwujudkan dalam bentuk corporate social responsibility
(CSR) berupa aksi sosial kepada korban bencana alam, pemberian bantuan rutin
kepada anak yatim piatu, adanya pelatihan khusus memasak di kawasan desa wisata
dan kegiatan yang lainnya. Dengan program CSR yang dilakukan hotel diharapkan
hotel dapat diterima dan juga dapat memberikan dampak yang bermanfaat bagi
lingkungan sekitar. Dengan pengendalian internal yang sangat efektif dalam hal
pengelolaan risiko inilah maka prinsip responsibility terwujud dengan sangat baik.
Pengendalian internal yang sangat efektif dalam aktivitas pengendalian
berdampak pada sudah terwujudnya corporate governance yang sangat baik. Hal ini
ditunjukkan melalui pemisahan tugas dan wewenang antar fungsi dalam hotel
sehingga karyawan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing
dengan jelas dan selaras dengan visi, misi dan nilai-nilai hotel (corporate values).
Dengan demikian, aktivitas pengendalian yang sudah sangat efektif mewujudkan
corporate governance terkait prinsip accountability yang sangat baik.
Dari pembahasan di atas menyatakan bahwa melalui pengendalian internal
yang sangat efektif akan mendorong dan membantu hotel untuk menjalankan prinsip-
prinsip corporate governance sehingga dapat mewujudkan corporate governance
yang sangat baik di hotel bintang anggota PHRI di Daerah Istimewa Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
81
4.9.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Good Corporate Governanve
Hasil pengujian variabel menemukan bahwa terdapat hubungan yang cukup
kuat antara budaya organisasi dengan good corporate governanve. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari (2008) yang
menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap
penerapan prinsip-prinsip good corporate governanve pada seluruh rumah sakit di
kota padang. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Mathenge (2013) yang menyatakan bahwa budaya organisasi tidak
mendukung tata kelola perusahaan yang efektif.
Budaya organisasi yang mewujudkan corporate governance (CG) yang sangat
baik di hotel bintang anggota PHRI adalah budaya organisasi dominan clan,
budaya organisasi dominan hierarchy atau budaya organisasi kombinasi clan dan
hierarchy yang dominan. Budaya organisasi clan memiliki karakteristik dominan
kekeluargaan di mana pemimpin berperan sebagai pembimbing, menjunjung tinggi
kerja sama tim, memiliki kesetiaan dan kepercayaan yang tinggi antar sesama
karyawan serta komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan, keterbukaan, partisipasi
dan selalu melibatkan karyawan, pengembangan dan kepedulian terhadap
karyawan merupakan kriteria keberhasilan bagi hotel. Suasana kekeluargaan yang
sangat tinggi di hotel dan adanya keterbukaan dari setiap karyawan maka akan
sangat mudah pemimpin hotel atau general manager untuk menyampaikan visi
dan misi hotel serta kebijakan-kebijakan hotel, sehingga prinsip transparency
dapat terwujud dengan sangat baik. Pemimpin/ general manager juga dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
82
mudah menyampaikan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ
hotel, nilai-nilai hotel (corporate values), juga dapat memastikan bahwa karyawan
bekerja sesuai dengan kompetensi yang diperlukan sesuai dengan level jabatannya,
pemimpin juga dengan mudah menyampaikan ukuran kinerja, sistem penghargaan
(reward) atau sanksi (punishment) kepada karyawan, dengan demikian prinsip
accountability dapat terwujud dengan sangat baik.
Budaya organisasi hierarchy memiliki karakteristik dominan sangat
terstruktur dan dikendalikan secara ketat, karyawan beraktivitas berdasarkan
prosedur formal yang tersedia, gaya kepemimpinan dilakukan melalui koordinasi,
karyawan memiliki rasa aman dalam bekerja, peraturan dan kebijakan formal
merupakan pemersatu antar karyawan, kelancaran aktivitas operasional merupakan
bagian penting dalam organisasi serta efisiensi merupakan definisi keberhasilan
dalam hotel. Karyawan yang bekerja berdasarkan prosedur yang formal maka akan
sangat mudah untuk menjalankan visi dan misi perusahaan serta bersedia
menjalankan kebijakan-kebijakan hotel dengan kesadaran yang tinggi, dengan
demikian prinsip transparency terwujud dengan sangat baik. Hotel yang memiliki
budaya organisasi hierarchy karyawannya akan senang jika bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang sudah ditentukan yang selaras dengan visi, misi
serta nilai-nilai yang dianut hotel, dengan demikian akan terwujud prinsip
accountability dengan sangat baik.
Hotel yang memiliki budaya organisasi kombinasi clan dan hierarchy yang
dominan berarti kedua karakteristik tersebut berada di satu hotel yang sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
83
dengan demikian akan sangat mudah pemimpin untuk menyampaikan terkait SOP,
tugas dan tanggung jawab karyawan juga dapat mendorong karyawannya untuk
berkarya yang terbaik serta karyawan dituntut untuk dapat
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya secara tepat waktu, hotel memiliki
kepedulian yang tinggi dengan lingkungan sekitar yang dilakukan melalui program
CSR. Dengan memiliki budaya organisasi kombinasi clan dan hierarchy yang
dominan maka dapat mewujudkan corporate governance yang sangat baik.
Budaya organisasi adhocracy memiliki karakteristik dominan di mana hotel
bersifat dinamis dan mendorong kewirausahaan serta karyawan berani mengambil
risiko dalam bekerja, karyawan bebas berkreasi, perekat dalam organisasi adalah
komitmen pada inovasi dan pengembangan, hotel menekankan pada penemuan
sumber daya baru serta kriteria kesuksesan berdasarkan terbentuknya budaya baru.
Budaya organisasi market memiliki karakteristik dominan yang berorientasi pada
hasil dan penyelesaian pekerjaan, pemimpin bersifat agresif, perekat organisasi,
penekanan strategis dan kriteria keberhasilan adalah prestasi. Kedua tipe budaya
tersebut dimiliki oleh hotel bintang anggota PHRI tetapi jumlahnya tidak banyak.
Berdasarkan pembahasan di atas menyatakan bahwa budaya organisasi
memiliki hubungan hanya cukup kuat dengan good corporate governance karena
budaya organisasi yang dimiliki oleh sebagian besar hotel bintang anggota PHRI
di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah budaya organisasi kombinasi clan dan
hierarchy yang dominan di mana kedua tipe budaya tersebut merupakan tipe
budaya yang berfokus pada internal hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
84
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti mengenai hubungan
“Pengendalian Internal dan Budaya Organisasi dalam mewujudkan Good
Corporate Governance”. Populasi dalam penelitian ini adalah hotel bintang
anggota PHRI di Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data dilakukan
dengan analisis tabulasi silang (crosstab) menggunakan SPSS 24.
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan pada variabel-
variabel di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan
pengendalian internal. Budaya organisasi memiliki hubungan hanya
cukup kuat dengan pengendalian internal karena budaya organisasi
yang dimiliki oleh sebagian besar hotel bintang anggota PHRI di
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah budaya organisasi kombinasi clan
dan hierarchy yang dominan di mana kedua tipe budaya tersebut
merupakan tipe budaya yang berfokus pada internal hotel.
5.1.2. Terdapat hubungan yang kuat antara pengendalian internal dengan
good corporate governance, karena melalui pengendalian internal yang
sangat efektif akan mendorong dan membantu hotel untuk menjalankan
prinsip-prinsip corporate governance sehingga dapat mewujudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
85
corporate governance yang sangat baik di hotel bintang anggota PHRI
di Daerah Istimewa Yogyakarta.
5.1.3. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan
good corporate governance. Budaya organisasi memiliki hubungan
hanya cukup kuat dengan good corporate governance karena budaya
organisasi yang dimiliki oleh sebagian besar hotel bintang anggota
PHRI di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah budaya organisasi
kombinasi clan dan hierarchy yang dominan di mana kedua tipe
budaya tersebut merupakan tipe budaya yang berfokus pada internal
hotel.
5.2 Keterbatasan
5.2.1. Objek penelitian ini terbatas hanya pada hotel bintang anggota PHRI
(Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
5.2.2. Rendahnya dukungan dari manajemen hotel untuk berkontribusi dalam
penelitian ini sehingga kuesioner yang terkumpul dan dapat diproses
hanya 38,26%.
5.2.3. Responden yang kurang sungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner
sehingga kemungkinan kurang menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
86
5.3 Saran
5.3.1. Responden lebih sungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner dan
kuesioner didukung dengan wawancara mendalam dengan responden.
5.3.2. Hotel sebaiknya mempertahankan karakteristik budaya organisasi clan
dan budaya organisasi hierarchy yang terbukti mampu mewujudkan
pengendalian internal yang sangat efektif dan corporate governance
yang sangat baik.
5.3.3. Objek penelitian selanjutnya tidak hanya terbatas pada hotel bintang
anggota PHRI, namun dapat melakukan penelitian ke semua hotel
bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta atau propinsi lain di Indonesia
atau luar negeri, atau bahkan melakukan penelitian di hotel non bintang
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta atau propinsi lain di
Indonesia atau luar negeri.
5.3.4. Hotel sebaiknya memberi kesempatan peneliti supaya hasil penelitian
berguna untuk banyak pihak atau hotel-hotel yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
87
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, K.S. dan Quinn, R.E. (2006). Diagnosing and Changing Organizational
Culture: Based on the Competing Values Framework. Revised ed. San
Fransisco: Jossey-Bass.
Carpenter, Mason A., dan Westphal, James D. (2001). The strategic context of
external network ties: Examining the impact of director appointments on
board involvement in strategic decision-making. Academy of Management
Journal, 44, 639–660.
Cornelissen, S. (2005). Tourism impact, distribution and development: The spatial
structure of tourism in the Western Cape, South Africa, Development
Southern Africa, 22, 2.
COSO. (2013). Internal Control – Integrated Framework, Executive Summary.
www.coso.org
Csepregi, A. (2008): “The Effect of Culture and Leadership on Knowledge Sharing”
in Proceedings of New Trends and Tendencies in Human Resource
Management – East Meets West
DeFranco, A.L. dan Lattin, T.W. (2006). Hospitality financial management. New
York: John Wiley & Sons, Inc
Effendi, Muh. Arief. (2009). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implikasi. Jakarta: Salemba Empat.
Effendi, Muh. Arief. (2016). The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implikasi Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Elbannan, M. (2008). Quality of internal control over financial reporting, corporate
governance, and credit ratings. In American Accounting Association (AAA)
2008 Annual Meeting (Financial Accounting and Reporting section), August 3-6, 2008. Anaheim, California.
Ernawan. Erni R. (2011). Budaya Organisasi dalam Perspektif Ekonomi dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Graham, J., Amos, B. dan Plumptre, T., 2003. Principles for Good Governance in the
21st Century. Policy Brief No. 15, August.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
88
Guillet, B., dan Matilla, A. (2010). A Descriptive Examination of Corporate
Governance in the Hospitality Industry. International Journal of Hospitality
Management 29, 677-684.
Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Askara.
Khan, M. Y. (1994). Financial services (3rd ed.). India: Tata McGraw-Hill
Publishing Company Ltd.
Komar, Richard. (2014). Hotel Management. Jakarta: Grasindo.
KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. www.knkg-
indonesia.org
Mihaela, D. dan Iulian, S. (2012). Internal Control and the Impact on Corporate
Governance, in Romanian Listed Companies. Journal of Eastern Europe
Research in Business & Economics, 2012(2012), 1-10.
Moeljono, Djokosantoso. (2006). Good Corporate Culture sebagai inti dari Good
Corporate Governance. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Payne, K. D. (2010, July 30). Is your hotel a mess? Retrieved from
http://www.hvs.com/ article/4677/is-your-hotel-a-mess
Priyatno, Duwi. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: Andi Offset.
Rezaee, Z., Sharbatoghlie, A., Elam, R., dan McMickle, P. L. (2002). Continuous
auditing: Building automated auditing capability. Auditing: A Journal of
Practice & Theory, 21(1), 147–163.
Robbins, Stephens. (2002). Prilaku organisasi jilid 2 edisi bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Prenhallindo
Romney, M., & Steinbart, P. (2006). Accounting information systems (10th ed.). New
Jersey: Person Prentice Hall.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0).
Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
89
Suyono, E., dan Hariyanto, E. (2012). Relationship between internal control, internal
audit, and organization commitment with good governance: Indonesian case.
China-USA Business Review, 11(9), 1237-1245.
Tika, Moh. Pabundu. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyono. Teguh (2012). Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20. Jakarta: Penerbit
Elex Media
The Challenge: Facilitating Powerful Knowledge Sharing. in Proceedings of
Knowledge Management in Organization (KMO 2008) Challenges of
Knowledge Management. Vaasa: Finnland. pp. 399-410.
Ties: Examining the Impact of Director Appointments on Board Involvement in
Strategic Decision Making (2001). Academy of Management Journal 4 (4),
639–660.
Tunggal, Amin Widjaja. (2016). Memahami Pengendalian Internal Dalam Audit
Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
90
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sampel Penelitian
No Nama Hotel Bintang Alamat Tahun
Berdiri
1 Hotel Airlangga 1 Jl. Prawirotaman No. 6-8 1996
2 Hotel Ishiro 1 Jl. Kaliurang Km. 4,2 1996
3 Hotel Bintang Fajar 2 Jl. Perintis Kemerdekaan
No. 87 2001
4 Hotel Cordela 2 Jl. Bhayangkara No. 35 2016
5 Hotel Eclipse 2 Jl. Prawirotaman No. 35 2009
6 Hotel Fave
Kusumanegara 2 Jl. Kusumanegara No. 91 2012
7 Hotel Griya Sentana 2 Jl. Gowongan Lor No.
65-76 2002
8 Hotel Malioboro Inn 2 Jl. Sosrowijayan No. 23-
25 2006
9 Hotel Matahari 2 Jl. Parangtritis No. 123 1991
10 Hotel Midtown Xpress 2 Jl. Cendrawasih No. 19 2013
11 Hotel Uniq 2 Jl. Magelang No. 61 2017
12 Hotel Poeri Devata
Resort 2
Klurak,Tamanmartani,
Kalasan 1989
13 Hotel Pyrenees 2 Jl. Sosrowijayan No. 1 2012
14 Hotel Rosalia Indah 2 Jl. Veteran No. 180 A 2012
15 Hotel Yogya Plaza 2 Jl. Tribrata No. IA 1988
16 Hotel Abadi 3 Jl. Pasar Kembang No.
49 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
91
No Nama Hotel Bintang Alamat Tahun
Berdiri
17 Hotel Arjuna 3 Jl. Mangkubumi No. 44 2012
18 Hotel Asana Grove 3 Jl. Ganesha 2 No. 53 2014
19 Hotel Ayola Tasneem 3 Jl. Brigjen Katamso 2014
20 Hotel Cakra Kusuma 3 Jl. Kaliurang Km. 5,2 No. 25
2007
21 Hotel Dafam Fortuna
Malioboro 3 Jl. Dagen No. 60 2013
22 Hotel Dafam Fortuna Seturan
3 Jl. Seturan 2013
23 Hotel Dermaga Keluarga 3 Jl. RE. Martadinata No.
69 2005
24 Hotel Grage 3 Jl. Sosrowijayan No. 242 1996
25 Hotel Grage Ramayana 3 Jl. Sosrowijayan No. 33 2008
26 Hotel Grand Zuri Malioboro
3 Jl. Mangkubumi No. 18 2013
27 Hotel Griya Persada 3 Jl. Boyong No. 99 2009
28 Hotel Ibis Malioboro 3 Jl. Malioboro No. 52-58 1997
29 Hotel Indies Heritage 3 Jl. Prawirotaman III No.
3 2015
30 Hotel Pandanaran 3 Jl. Prawirotaman No. 38 2015
31 Hotel Prime Plaza Hotel 3 Jl. Affandi Gejayan 1995
32 Hotel Quin Colombo 3 Jl. Raya Jogja-Solo Km. 14
2013
33 Hotel Sriwedari 3 Jl. Laksda Adisucipto
Km. 6 1975
34 Hotel The Victoria 3 Jl. Laksda Adisucipto Km. 5
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
92
No Nama Hotel Bintang Alamat Tahun
Berdiri
35 Hotel Ibis Styles 4 Jl. Jogonegaran No. 58 2011
36 Hotel Gallery Prawirotaman
4 Jl. Prawirotaman II No. 839B
2014
37 Hotel Grand Ina
Malioboro 4 Jl. Malioboro No. 60 1908
38 Hotel Grand Quality 4 Jl. Laksda Adisucipto No. 48
1992
39 Hotel Merapi Merbabu 4 Jl. Seturan 2011
40 Hotel Ros In 4 Jl. Lingkar Selatan No. 110
2000
41 Hotel Royal Darmo
Malioboro 4 Jl. Kemetiran No. 54 2016
42 Hotel The Cangkringan Villa & SPA
4 Jl. Raya Merapi Golf 2005
43 Hotel The Rich Jogja 4 Jl. Magelang Km. 6 2012
44 Hotel The Westlake Resort
4 Jl. Ringroad barat 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
93
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
94
Hal : Permohonan pengisian kuesioner
Lampiran : 1 bendel kuesioner
Kepada Yth.
Manajer HRD ……………
Di ………………………….
Dengan hormat,
Kuesioner ini didesain untuk meneliti tentang “Pengendalian Internal dan Budaya
Organisasi dalam Mewujudkan Good Corporate Governance pada Hotel Bintang
di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu
meluangkan waktu untuk menjawab semua pertanyaan yang saya berikan sesuai
dengan kondisi yang sesungguhnya di Hotel yang Bapak/ Ibu kelola agar diperoleh
informasi yang menyeluruh mengenai topik yang dikemukakan di atas.
Penelitian ini saya lakukan sebagai salah satu syarat penyelesaian studi Magister
Manajemen di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Semua informasi yang
Bapak/ Ibu sampaikan dalam kuesioner dijamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/ Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Salam hangat,
Dhina Sri Widyaningsih
[email protected]
081390217441
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
95
QUESTIONNAIRE SURVEY
A. Profil Responden
Nama :…………………………………………………………………………
Jenis Kelamin : L/ P*
Usia :…………………………………………………………………………
Pendidikan :…………………………………………………………………………
Jabatan :…………………………………………………………………………
Masa Kerja :…………………………………………………………………………
B. Informasi Hotel
Nama Hotel :…………………………………………………
Hotel Bintang :…………………………………………………
Status Manajemen Hotel : Independent Hotel/ Chain Hotel*
Berdiri sejak :…………………………………………………
Jumlah karyawan tetap :…………………………………………………
Jumlah karyawan kontrak :…………………………………………………
Tingkat hunian 2 tahun terakhir :…………………………………………………
Struktur kepemilikan (uraian :…………………………………………………
persentase kepemilikan hotel)
Pemilik dominan :………% Yaitu……………………………….
Bentuk badan usaha : Perseorangan/ CV/ Firma/ Tertutup/ Terbuka*
*Lingkari yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
96
C. Kuesioner Good Corporate Governance
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2006) yang dikutip
dari Cadbury Committee of United Kingdom mendefinisikan Good Corporate
Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem
yang mengendalikan perusahaan.
Berilah tanda V pada pernyataan Good Corporate Governance di bawah ini yang
sesuai dengan kondisi sesungguhnya di Hotel yang Bapak/ Ibu kelola.
Keterangan:
1. Ketentuan/ peraturan belum ada dan praktik belum dilaksanakan
2. Ketentuan/ peraturan belum ada dan praktik berjalan sebagian
3. Ketentuan/ peraturan tersedia sebagian dan praktik berjalan sebagian
4. Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap dan praktik berjalan sebagian
5. Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap dan praktik berjalan baik
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Transparansi (Transparency)
1
Hotel menyediakan informasi secara tepat
waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
diperbandingkan serta mudah diakses oleh
pemangku kepentingan sesuai dengan haknya
2 Informasi yang diungkapkan meliputi visi, misi,
dan kondisi keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
97
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Transparansi (Transparency)
3
Prinsip keterbukaan yang dianut oleh hotel tidak
mengurangi kewajiban untuk memenuhi
ketentuan kerahasiaan hotel sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan,
dan hak-hak pribadi.
4 Kebijakan hotel tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan.
Akuntabilitas (Accountability)
5
Hotel menetapkan rincian tugas dan tanggung
jawab masing-masing organ hotel dan semua
karyawan secara jelas dan selaras dengan visi,
misi, nilai-nilai hotel (corporate values), dan
strategi hotel.
6
Hotel meyakini bahwa semua organ hotel dan
semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai
dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya
dalam pelaksanaan GCG.
7 Hotel memastikan adanya sistem pengendalian
internal yang efektif dalam pengelolaan hotel.
8
Hotel memiliki ukuran kinerja untuk semua
jajaran hotel yang konsisten dengan sasaran
usaha hotel, serta memiliki sistem penghargaan
dan sanksi (reward and punishment system).
9
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, setiap organ hotel dan semua
karyawan berpegang pada etika bisnis dan
pedoman perilaku (code of conduct) yang telah
disepakati.
Responsibilitas (Responsibility)
10
Organ hotel berpegang pada prinsip kehati-
hatian dan memastikan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, anggaran dasar
dan peraturan hotel (by-laws).
11 Hotel melaksanakan tanggung jawab sosial
dengan peduli terhadap masyarakat dan
kelestarian lingkungan terutama di sekitar hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
98
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Independensi (Independency)
12
Masing-masing organ hotel menghindari
terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas
dari benturan kepentingan (conflict of interest)
dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara
obyektif.
13
Masing-masing organ hotel melaksanakan
fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran
dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak
saling mendominasi dan atau melempar
tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
14
Hotel memberikan kesempatan kepada
pemangku kepentingan untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat bagi
kepentingan hotel serta membuka akses terhadap
informasi sesuai dengan prinsip transparansi
dalam lingkup kedudukan masing-masing.
15
Hotel memberikan perlakuan yang setara dan
wajar kepada pemangku kepentingan sesuai
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan
kepada hotel.
16
Hotel memberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan, berkarir dan
melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan,
gender, dan kondisi fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
99
D. Kuesioner Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen dan personel lainnya dalam suatu entitas yang didesain untuk
menyediakan jaminan yang mengarahkan pencapaian tujuan berhubungan dengan
operasional, pelaporan, dan kepatuhan COSO (2013).
Berilah tanda V pada pernyataan pengendalian internal di bawah ini yang sesuai
dengan kondisi sesungguhnya di Hotel yang Bapak/ Ibu kelola.
Keterangan:
1. Ketentuan/ peraturan belum ada dan praktik belum dilaksanakan
2. Ketentuan/ peraturan belum ada dan praktik berjalan sebagian
3. Ketentuan/ peraturan tersedia sebagian dan praktik berjalan sebagian
4. Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap dan praktik berjalan sebagian
5. Ketentuan/ peraturan tersedia lengkap dan praktik berjalan baik
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Lingkungan Pengendalian
1
Hotel memiliki kode etik, menjunjung tinggi
integritas, perilaku etis, dan memiliki nilai-nilai
yang diperjuangkan
2 Hotel memiliki sistem penilaian kinerja
karyawan
3
Hotel memiliki struktur organisasi, pemisahan
tugas dan tanggung jawab yang tertulis dengan
jelas
4 Hotel mendorong karyawannya untuk memiliki
motivasi bekerja yang tinggi dan terus berkarya
5 Hotel memiliki standar operasional prosedur
(SOP) yang rinci dan jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
100
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Penilaian Risiko
6
Hotel memiliki proses untuk mengidentifikasi
risiko organisasi baik risiko operasional dan
risiko keuangan serta analisis kemungkinan
terjadinya
7 Hotel memiliki rancangan proses mengurangi
timbulnya risiko
8 Hotel memiliki dokumen tertulis pengelolaan
risiko
Aktivitas Pengendalian
9 Terdapat pemisahan tugas dan wewenang antar
fungsi dalam hotel
10 Semua fungsi memiliki pengendalian dan di
review oleh pejabat yang levelnya lebih tinggi
11 Semua transaksi tercatat dengan baik dan ada
pengawasan
12 Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
wajib diselesaikan dalam rentang waktu tertentu
13 Dilakukan pencatatan asset secara berkala
Informasi dan Komunikasi
14 Semua komputer dan server terlindungi dengan
sistem keamanan data
15
Menggunakan password untuk akses aplikasi
tertentu terutama data keuangan dan hanya
orang tertentu yang mengetahuinya
16 Back up data dilakukan secara berkala
17 Arsip dokumen disimpan pada tempat yang
bebas dari api dan banjir
Monitoring
18 Manajemen secara berkala melakukan
peninjauan pada aktivitas operasional
19 Manajemen menindaklanjuti rekomendasi yang
terdapat pada laporan audit
20 Hotel melakukan rapat evaluasi secara berkala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
101
E. Kuesioner Budaya Organisasi
Budaya organisasi merujuk pada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh
seluruh anggota suatu perusahaan, yang membedakan perusahaan tersebut dari
perusahaan lain. Sistem pengertian bersama ini, dalam pengamatan yang lebih
seksama, merupakan serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu
perusahaan (Robbins, 2002)
Berilah tanda V pada pernyataan budaya organisasi di bawah ini yang sesuai dengan
kondisi sesungguhnya di Hotel yang Bapak/ Ibu kelola.
Keterangan:
1 2 3 4
Sangat tidak setuju Sangat setuju
No Pernyataan 1 2 3 4
1. Karakteristik Dominan
A
Terdapat kedekatan yang bersifat pribadi dengan
organisasi. Terdapat suasana kekeluargaan dimana
karyawan saling berbagi mengenai diri mereka
masing-masing
B
Organisasi bersifat dinamis dan mendorong
kewirausahaan. Karyawan berani mengambil risiko
dalam berkarya.
C
Organisasi sangat berorientasi terhadap hasil dan
fokus dalam penyelesaian pekerjaan. Karyawan
berdaya saing yang ketat dan berorientasi pada
pencapaian.
D
Organisasi sangat terstruktur dan dikendalikan secara
ketat. Karyawan beraktivitas berdasarkan prosedur
formal yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
102
No Pernyataan 1 2 3 4
2. Kepemimpinan Organisasi
A Kepemimpinan di organisasi dilakukan dengan
memberikan bimbingan dan fasilitas.
B
Kepemimpinan di organisasi dilakukan dengan
menunjukkan pengambilan risiko, inovasi dan
kewirausahaan.
C Kepemimpinan di organisasi bersifat agresif, fokus
terhadap hasil, dan tegas.
D Kepemimpinan di organisasi dilakukan melalui
koordinasi, pengelolaan, dan efisiensi operasional.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
A Pengelolaan organisasi memiliki karakteristik yang
bertumpu pada partisipasi, konsensus, dan kerja sama.
B
Pengelolaan organisasi memiliki karakteristik yang
bertumpu pada inovasi, kebebasan berkreasi,
pengambilan risiko, dan keunikan individual.
C
Pengelolaan organisasi memiliki karakteristik yang
bertumpu pada pencapaian, kompetensi, dan
ekspektasi.
D
Pengelolaan organisasi memiliki karakteristik rasa
aman pada diri karyawan, adanya keseragaman, dapat
diprediksi dan stabilitas hubungan.
4. Perekat Organisasi
A
Yang menjadi perekat organisasi ini adalah kesetiaan
dan kepercayaan bersama. Komitmen merupakan hal
yang sangat penting dalam organisasi.
B
Perekat organisasi ini adalah komitmen pada inovasi
dan pengembangan. Selalu fokus pada hal-hal yang
paling mutakhir.
C
Perekat organisasi ini adalah pada prestasi dan
pencapaian tujuan. Keagresifan dan kemenangan
merupakan hal utama.
D
Hal yang dapat mempersatukan dalam organisasi ini
adalah peraturan dan kebijakan formal. Memelihara
kelancaran jalannya organisai merupakan hal yang
penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
103
No Pernyataan 1 2 3 4
5. Penekanan Strategis
A
Organisasi ini menekankan pada pengembangan
SDM. Kepercayaan tinggi, keterbukaan, partisipasi,
dan selalu melibatkan setiap karyawan.
B
Organisasi ini menekankan pada penemuan sumber
daya baru dan penciptaan tantangan baru. Mencoba
hal-hal baru dan mencari peluang baru.
C
Organisasi ini menekankan pada kompetisi dan
prestasi. Mencapai target dan memenangkan pasar
merupakan hal yang diutamakan.
D
Organisasi ini menekankan pada ketahanan dan
stabilitas. Efisiensi, pengendalian, dan kelancaran
operasi merupakan hal yang penting.
6. Kriteria Keberhasilan
A
Organisasi ini mendefinisikan sukses atas dasar
pengembangan SDM, kerja tim, komitmen karyawan
dan kepedulian pada anggota organisasi.
B
Organisasi ini mendefinisikan sukses berdasarkan
terbentuknya produk baru. Organisasi merupakan
pemimpin dalam produk/ jasa (product leader) dan
inovator.
C
Organisasi ini mendefinisikan sukses berdasarkan
memenangkan kompetisi. Menjadi pemimpin pasar
yang kompetitif merupakan kunci utama.
D
Organisasi ini mendefinisikan keberhasilan
berdasarkan efisiensi. Produk dan jasa yang dapat
diandalkan, jadwal rutin dan produksi dengan biaya
yang rendah merupakan hal yang kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
104
Lampiran 3. Skor Rata-rata Pengendalian Internal
Res
pon
den
Dimensi Variabel Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan
Komunikasi Monitoring
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 5 3 4 4 2 2 2 3 3 4 4 2 3 5 4 2 4 2 4
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
3 5 5 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
7 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5
8 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
9 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
11 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 5 5 5 4 5 3 5 3 4 3
12 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
14 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 5 3 3 5 3 5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 4 3 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
21 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
24 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
25 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
105
Res
pon
den
Dimensi Variabel Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi dan
Komunikasi Monitoring
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
32 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 3 4
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 5 4 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
37 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
41 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4
42 4 3 5 4 3 5 4 3 3 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5
43 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
44 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
A* 203 202 205 206 202 200 184 179 197 193 208 210 205 203 214 202 202 207 205 204
B* 4.61 4.59 4.66 4.68 4.59 4.55 4.18 4.07 4.48 4.39 4.73 4.77 4.66 4.61 4.86 4.59 4.59 4.70 4.66 4.64
C* 4.63 4.27 4.60 4.66 4.67
Keterangan*:
A: Skor total tiap pernyataan
B: Skor rata-rata tiap pernyataan
C: Skor rata-rata tiap dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
106
Lampiran 4. Budaya Organisasi
Responden 1
A
2
A
3
A
4
A
5
A
6
A
1
B
2
B
3
B
4
B
5
B
6
B
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
C
1
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
D A* B* C* D*
Budaya
Organisasi
1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 17 14 15 19 Hierarchy
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 18 18 18 Clan
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 22 22 23 23 Kombinasi
5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 23 23 23 23 Kombinasi
6 2 4 4 4 4 4 2 3 1 4 2 3 2 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 22 15 16 22 Kombinasi
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 2 2 3 3 23 24 18 17 Adhocracy
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 24 24 23 24 Kombinasi
9 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 19 24 24 Kombinasi
10 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 22 23 23 23 Kombinasi
11 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 2 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 4 20 16 16 21 Hierarchy
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 18 18 16 18 Kombinasi
14 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 21 21 20 23 Hierarchy
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
16 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 22 21 20 20 Clan
17 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 23 17 23 23 Kombinasi
18 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 23 19 22 20 Clan
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 23 24 24 Kombinasi
20 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 19 14 18 19 Kombinasi
21 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 24 24 24 Kombinasi
22 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 24 24 24 Kombinasi
23 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 21 21 22 24 Hierarchy
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 18 18 18 19 Hierarchy
25 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 19 18 19 19 Kombinasi
26 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 22 20 23 22 Market
27 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 22 19 21 21 Clan
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
107
Responden 1
A
2
A
3
A
4
A
5
A
6
A
1
B
2
B
3
B
4
B
5
B
6
B
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
C
1
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
D A* B* C* D*
Budaya
Organisasi
29 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 4 3 23 16 11 20 Clan
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
31 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 23 18 18 19 Clan
32 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 20 20 19 19 Kombinasi
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
34 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 22 22 21 23 Hierarchy
35 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 20 18 19 18 Clan
36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 24 20 23 23 Clan
37 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 23 24 24 Kombinasi
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
39 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 18 16 17 16 Clan
40 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 24 21 18 24 Kombinasi
41 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 19 19 19 20 Hierarchy
42 3 4 2 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 18 18 21 20 Market
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 24 22 21 22 Clan
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 24 24 24 Kombinasi
Keterangan*:
A: Clan
B: Adhocracy
C: Market
D: Hierarchy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
108
Lampiran 5. Skor Rata-rata Good Corporate Governance
Responden
Dimensi Variabel Good Corporate Governance
Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 3 5 4 4 4 4
2 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5
3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
6 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
7 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5
8 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 2 1 3 4 5 3 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5
10 3 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5
11 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4
12 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
16 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
18 5 5 5 3 3 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
20 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
23 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
25 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
26 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
27 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
109
Responden
Dimensi Variabel Good Corporate Governance
Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
32 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
35 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5
36 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5
37 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
38 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
39 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3
40 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
41 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
42 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4
43 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
44 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
A* 192 188 196 192 196 193 193 195 197 196 199 197 196 195 202 201
B* 4.36 4.27 4.45 4.36 4.45 4.39 4.39 4.43 4.48 4.45 4.52 4.48 4.45 4.43 4.59 4.57
C* 4.36 4.43 4.49 4.47 4.53
Keterangan*:
A: Skor total tiap pernyataan
B: Skor rata-rata tiap pernyataan
C: Skor rata-rata tiap dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
110
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 PI11 PI12 PI13 PI14 PI15 PI16 PI17 PI18 PI19 PI20 PITOTAL
PI1 Pearson Correlation
1 .549** .565
** .576
** .600
** .656
** .520
** .411
** .433
** .371
* .473
** .542
** .749
** .757
** .625
** .608
** .671
** .632
** .616
** .663
** .791
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0 0.006 0.003 0.013 0.001 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI2 Pearson Correlation
.549** 1 .626
** .453
** .782
** 0.235 .301
* .398
** .527
** .494
** .425
** .376
* .339
* .599
** .635
** .427
** .571
** .604
** .448
** .524
** .683
**
Sig. (2-tailed)
0
0 0.002 0 0.125 0.047 0.007 0 0.001 0.004 0.012 0.025 0 0 0.004 0 0 0.002 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI3 Pearson Correlation
.565** .626
** 1 .623
** .734
** .547
** .496
** .470
** .482
** .425
** .579
** .459
** .618
** .620
** .441
** .487
** .646
** .781
** .775
** .588
** .797
**
Sig. (2-tailed)
0 0
0 0 0 0.001 0.001 0.001 0.004 0 0.002 0 0 0.003 0.001 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI4 Pearson Correlation
.576** .453
** .623
** 1 .674
** .525
** .418
** .364
* .350
* .401
** .508
** .427
** .536
** .576
** 0.277 .618
** .541
** .758
** .624
** .669
** .717
**
Sig. (2-tailed)
0 0.002 0
0 0 0.005 0.015 0.02 0.007 0 0.004 0 0 0.069 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI5 Pearson Correlation
.600** .782
** .734
** .674
** 1 .433
** .506
** .567
** .661
** .617
** .636
** .589
** .511
** .654
** .476
** .574
** .752
** .717
** .669
** .627
** .856
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0
0.003 0 0 0 0 0 0 0 0 0.001 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI6 Pearson Correlation
.656** 0.235 .547
** .525
** .433
** 1 .763
** .610
** .484
** .413
** .603
** .674
** .864
** .656
** .349
* .384
* .459
** .571
** .663
** .534
** .774
**
Sig. (2-tailed)
0 0.125 0 0 0.003
0 0 0.001 0.005 0 0 0 0 0.02 0.01 0.002 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI7 Pearson Correlation
.520** .301
* .496
** .418
** .506
** .763
** 1 .805
** .440
** .365
* .469
** .514
** .610
** .560
** 0.271 .366
* .414
** .470
** .485
** .477
** .714
**
Sig. (2-tailed)
0 0.047 0.001 0.005 0 0
0 0.003 0.015 0.001 0 0 0 0.076 0.015 0.005 0.001 0.001 0.001 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI8 Pearson Correlation
.411** .398
** .470
** .364
* .567
** .610
** .805
** 1 .419
** .416
** .460
** .471
** .512
** .522
** 0.217 0.265 .499
** .379
* .459
** .375
* .680
**
Sig. (2-tailed)
0.006 0.007 0.001 0.015 0 0 0
0.005 0.005 0.002 0.001 0 0 0.156 0.082 0.001 0.011 0.002 0.012 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI9 Pearson Correlation
.433** .527
** .482
** .350
* .661
** .484
** .440
** .419
** 1 .875
** .338
* .352
* .377
* .433
** 0.245 .406
** .507
** .406
** .440
** .318
* .659
**
Sig. (2-tailed)
0.003 0 0.001 0.02 0 0.001 0.003 0.005
0 0.025 0.019 0.012 0.003 0.108 0.006 0 0.006 0.003 0.036 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI10 Pearson Correlation
.371* .494
** .425
** .401
** .617
** .413
** .365
* .416
** .875
** 1 .349
* .325
* 0.293 .414
** 0.192 .515
** .475
** .407
** .388
** .357
* .630
**
Sig. (2-tailed)
0.013 0.001 0.004 0.007 0 0.005 0.015 0.005 0
0.02 0.031 0.054 0.005 0.211 0 0.001 0.006 0.009 0.017 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
111
PI11 Pearson Correlation
.473** .425
** .579
** .508
** .636
** .603
** .469
** .460
** .338
* .349
* 1 .863
** .719
** .666
** .547
** .517
** .610
** .633
** .688
** .559
** .763
**
Sig. (2-tailed)
0.001 0.004 0 0 0 0 0.001 0.002 0.025 0.02
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI12 Pearson Correlation
.542** .376
* .459
** .427
** .589
** .674
** .514
** .471
** .352
* .325
* .863
** 1 .784
** .741
** .680
** .523
** .518
** .558
** .585
** .628
** .758
**
Sig. (2-tailed)
0 0.012 0.002 0.004 0 0 0 0.001 0.019 0.031 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI13 Pearson Correlation
.749** .339
* .618
** .536
** .511
** .864
** .610
** .512
** .377
* 0.293 .719
** .784
** 1 .802
** .561
** .465
** .657
** .580
** .739
** .613
** .816
**
Sig. (2-tailed)
0 0.025 0 0 0 0 0 0 0.012 0.054 0 0
0 0 0.001 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI14 Pearson Correlation
.757** .599
** .620
** .576
** .654
** .656
** .560
** .522
** .433
** .414
** .666
** .741
** .802
** 1 .625
** .608
** .671
** .632
** .667
** .663
** .849
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0 0 0 0.003 0.005 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI15 Pearson Correlation
.625** .635
** .441
** 0.277 .476
** .349
* 0.271 0.217 0.245 0.192 .547
** .680
** .561
** .625
** 1 .530
** .419
** .443
** .335
* .559
** .597
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0.003 0.069 0.001 0.02 0.076 0.156 0.108 0.211 0 0 0 0
0 0.005 0.003 0.026 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI16 Pearson Correlation
.608** .427
** .487
** .618
** .574
** .384
* .366
* 0.265 .406
** .515
** .517
** .523
** .465
** .608
** .530
** 1 .458
** .673
** .495
** .698
** .688
**
Sig. (2-tailed)
0 0.004 0.001 0 0 0.01 0.015 0.082 0.006 0 0 0 0.001 0 0
0.002 0 0.001 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI17 Pearson Correlation
.671** .571
** .646
** .541
** .752
** .459
** .414
** .499
** .507
** .475
** .610
** .518
** .657
** .671
** .419
** .458
** 1 .581
** .787
** .455
** .785
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0.002 0.005 0.001 0 0.001 0 0 0 0 0.005 0.002
0 0 0.002 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI18 Pearson Correlation
.632** .604
** .781
** .758
** .717
** .571
** .470
** .379
* .406
** .407
** .633
** .558
** .580
** .632
** .443
** .673
** .581
** 1 .818
** .784
** .815
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0 0.001 0.011 0.006 0.006 0 0 0 0 0.003 0 0
0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI19 Pearson Correlation
.616** .448
** .775
** .624
** .669
** .663
** .485
** .459
** .440
** .388
** .688
** .585
** .739
** .667
** .335
* .495
** .787
** .818
** 1 .587
** .817
**
Sig. (2-tailed)
0 0.002 0 0 0 0 0.001 0.002 0.003 0.009 0 0 0 0 0.026 0.001 0 0
0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PI20 Pearson Correlation
.663** .524
** .588
** .669
** .627
** .534
** .477
** .375
* .318
* .357
* .559
** .628
** .613
** .663
** .559
** .698
** .455
** .784
** .587
** 1 .759
**
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0 0.001 0.012 0.036 0.017 0 0 0 0 0 0 0.002 0 0
0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
PITOTAL Pearson Correlation
.791** .683
** .797
** .717
** .856
** .774
** .714
** .680
** .659
** .630
** .763
** .758
** .816
** .849
** .597
** .688
** .785
** .815
** .817
** .759
** 1
Sig. (2-tailed)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
112
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi Correlations
A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6 D1 D2 D3 D4 D5 D6 TOTAL
A1 Pearson Correlation
1 0.226
0.201
.388**
0.129
0.118
.384**
.382*
.524**
0.211
.464**
.546**
.578**
.320*
.521**
.348*
.339*
.327*
0.253
0.201
.505**
0.224
0.199
0.115
.562**
Sig. (2-tailed)
0.140
0.191
0.009
0.406
0.445
0.010
0.011
0.000
0.170
0.002
0.000
0.000
0.034
0.000
0.021
0.024
0.030
0.098
0.191
0.000
0.143
0.196
0.457
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
A2 Pearson Correlation
0.226
1 .414**
.667**
.517**
.565**
.335*
.685**
.340*
.353*
.424**
.354*
.380*
.334*
.380*
0.156
.404**
.566**
.456**
.583**
0.192
.383*
.417**
.396**
.638**
Sig. (2-tailed)
0.140
0.005
0.000
0.000
0.000
0.026
0.000
0.024
0.019
0.004
0.018
0.011
0.027
0.011
0.313
0.007
0.000
0.002
0.000
0.213
0.010
0.005
0.008
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
A3 Pearson Correlation
0.201
.414**
1 .499**
.624**
.506**
0.238
.379*
.320*
.351*
0.222
.334*
.370*
0.251
.383*
0.138
0.072
0.282
.603**
.507**
0.253
.392**
.353*
0.232
.534**
Sig. (2-tailed)
0.191
0.005
0.001
0.000
0.000
0.119
0.011
0.034
0.020
0.147
0.027
0.013
0.101
0.010
0.371
0.642
0.064
0.000
0.000
0.098
0.009
0.019
0.130
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
A4 Pearson Correlation
.388**
.667**
.499**
1 .609**
.536**
.306*
.635**
0.287
.436**
.385**
.578**
.469**
.418**
.379*
0.211
.411**
.449**
.635**
.499**
0.257
.466**
.498**
.375*
.691**
Sig. (2-tailed)
0.009
0.000
0.001
0.000
0.000
0.043
0.000
0.058
0.003
0.010
0.000
0.001
0.005
0.011
0.170
0.006
0.002
0.000
0.001
0.092
0.001
0.001
0.012
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
A5 Pearson Correlation
0.129
.517**
.624**
.609**
1 .374*
0.278
.419**
.381*
.472**
.349*
.460**
.348*
.378*
0.123
0.191
0.165
.338*
.575**
.366*
.305*
.423**
.350*
.435**
.584**
Sig. (2-tailed)
0.406
0.000
0.000
0.000
0.012
0.068
0.005
0.011
0.001
0.020
0.002
0.021
0.011
0.425
0.215
0.285
0.025
0.000
0.014
0.044
0.004
0.020
0.003
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
A6 Pearson Correlation
0.118
.565**
.506**
.536**
.374*
1 0.166
.497**
.353*
.378*
0.173
.368*
.434**
.299*
.487**
.337*
0.182
.438**
.497**
.720**
.299*
.585**
.575**
.467**
.615**
Sig. (2-tailed)
0.445
0.000
0.000
0.000
0.012
0.281
0.001
0.019
0.011
0.262
0.014
0.003
0.049
0.001
0.025
0.236
0.003
0.001
0.000
0.049
0.000
0.000
0.001
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B1 Pearson Correlation
.384**
.335*
0.238
.306*
0.278
0.166
1 .334*
.374*
0.245
.463**
.428**
.449**
.633**
.308*
.421**
0.085
0.076
.334*
0.291
.429**
0.140
0.118
0.197
.545**
Sig. (2-tailed)
0.010
0.026
0.119
0.043
0.068
0.281
0.027
0.012
0.108
0.002
0.004
0.002
0.000
0.042
0.004
0.582
0.622
0.027
0.056
0.004
0.364
0.445
0.200
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B2 Pearson Correlation
.382*
.685**
.379*
.635**
.419**
.497**
.334*
1 .407**
.630**
.524**
.534**
.638**
.535**
.588**
.352*
.408**
.516**
.459**
.677**
.446**
.491**
.336*
.539**
.773**
Sig. (2-tailed)
0.011
0.000
0.011
0.000
0.005
0.001
0.027
0.006
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.019
0.006
0.000
0.002
0.000
0.002
0.001
0.026
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B3 Pearson Correlation
.524**
.340*
.320*
0.287
.381*
.353*
.374*
.407**
1 0.218
.633**
.620**
.572**
.430**
.561**
.464**
0.175
.501**
.302*
.320*
.607**
.340*
0.130
0.201
.666**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.024
0.034
0.058
0.011
0.019
0.012
0.006
0.155
0.000
0.000
0.000
0.004
0.000
0.002
0.255
0.001
0.046
0.034
0.000
0.024
0.400
0.191
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B4 Pearson Correlation
0.211
.353*
.351*
.436**
.472**
.378*
0.245
.630**
0.218
1 .330*
.391**
.602**
.449**
.433**
.411**
.380*
.422**
.428**
.425**
.349*
.534**
.398**
.592**
.647**
Sig. (2-tailed)
0.170
0.019
0.020
0.003
0.001
0.011
0.108
0.000
0.155
0.029
0.009
0.000
0.002
0.003
0.006
0.011
0.004
0.004
0.004
0.020
0.000
0.007
0.000
0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
113
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B5 Pearson Correlation
.464**
.424**
0.222
.385**
.349*
0.173
.463**
.524**
.633**
.330*
1 .618**
.420**
.342*
.526**
.389**
.371*
.408**
.312*
0.106
.413**
.357*
0.163
0.223
.639**
Sig. (2-tailed)
0.002
0.004
0.147
0.010
0.020
0.262
0.002
0.000
0.000
0.029
0.000
0.005
0.023
0.000
0.009
0.013
0.006
0.039
0.494
0.005
0.018
0.291
0.145
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
B6 Pearson Correlation
.546**
.354*
.334*
.578**
.460**
.368*
.428**
.534**
.620**
.391**
.618**
1 .543**
.407**
.689**
.376*
.474**
.571**
.479**
.454**
.633**
.415**
.420**
.410**
.777**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.018
0.027
0.000
0.002
0.014
0.004
0.000
0.000
0.009
0.000
0.000
0.006
0.000
0.012
0.001
0.000
0.001
0.002
0.000
0.005
0.004
0.006
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C1 Pearson Correlation
.578**
.380*
.370*
.469**
.348*
.434**
.449**
.638**
.572**
.602**
.420**
.543**
1 .533**
.696**
.574**
.447**
.534**
.503**
.444**
.595**
.403**
.350*
.452**
.791**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.011
0.013
0.001
0.021
0.003
0.002
0.000
0.000
0.000
0.005
0.000
0.000
0.000
0.000
0.002
0.000
0.000
0.003
0.000
0.007
0.020
0.002
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C2 Pearson Correlation
.320*
.334*
0.251
.418**
.378*
.299*
.633**
.535**
.430**
.449**
.342*
.407**
.533**
1 .344*
.724**
0.294
0.279
.433**
.420**
.517**
.379*
0.272
.507**
.691**
Sig. (2-tailed)
0.034
0.027
0.101
0.005
0.011
0.049
0.000
0.000
0.004
0.002
0.023
0.006
0.000
0.022
0.000
0.053
0.066
0.003
0.005
0.000
0.011
0.074
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C3 Pearson Correlation
.521**
.380*
.383*
.379*
0.123
.487**
.308*
.588**
.561**
.433**
.526**
.689**
.696**
.344*
1 .526**
.522**
.630**
.461**
.453**
.511**
.490**
.340*
.301*
.749**
Sig. (2-tailed)
0.000
0.011
0.010
0.011
0.425
0.001
0.042
0.000
0.000
0.003
0.000
0.000
0.000
0.022
0.000
0.000
0.000
0.002
0.002
0.000
0.001
0.024
0.047
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C4 Pearson Correlation
.348*
0.156
0.138
0.211
0.191
.337*
.421**
.352*
.464**
.411**
.389**
.376*
.574**
.724**
.526**
1 .391**
.383*
.396**
0.138
.596**
.542**
.311*
.351*
.653**
Sig. (2-tailed)
0.021
0.313
0.371
0.170
0.215
0.025
0.004
0.019
0.002
0.006
0.009
0.012
0.000
0.000
0.000
0.009
0.010
0.008
0.371
0.000
0.000
0.040
0.019
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C5 Pearson Correlation
.339*
.404**
0.072
.411**
0.165
0.182
0.085
.408**
0.175
.380*
.371*
.474**
.447**
0.294
.522**
.391**
1 .670**
.348*
0.204
.396**
.501**
.610**
.552**
.592**
Sig. (2-tailed)
0.024
0.007
0.642
0.006
0.285
0.236
0.582
0.006
0.255
0.011
0.013
0.001
0.002
0.053
0.000
0.009
0.000
0.021
0.184
0.008
0.001
0.000
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
C6 Pearson Correlation
.327*
.566**
0.282
.449**
.338*
.438**
0.076
.516**
.501**
.422**
.408**
.571**
.534**
0.279
.630**
.383*
.670**
1 .397**
.413**
.416**
.504**
.425**
.499**
.692**
Sig. (2-tailed)
0.030
0.000
0.064
0.002
0.025
0.003
0.622
0.000
0.001
0.004
0.006
0.000
0.000
0.066
0.000
0.010
0.000
0.008
0.005
0.005
0.000
0.004
0.001
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D1 Pearson Correlation
0.253
.456**
.603**
.635**
.575**
.497**
.334*
.459**
.302*
.428**
.312*
.479**
.503**
.433**
.461**
.396**
.348*
.397**
1 .379*
.446**
.712**
.336*
.457**
.692**
Sig. (2-tailed)
0.098
0.002
0.000
0.000
0.000
0.001
0.027
0.002
0.046
0.004
0.039
0.001
0.000
0.003
0.002
0.008
0.021
0.008
0.011
0.002
0.000
0.026
0.002
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D2 Pearson Correlation
0.201
.583**
.507**
.499**
.366*
.720**
0.291
.677**
.320*
.425**
0.106
.454**
.444**
.420**
.453**
0.138
0.204
.413**
.379*
1 .392**
.392**
.450**
.505**
.620**
Sig. (2-tailed)
0.191
0.000
0.000
0.001
0.014
0.000
0.056
0.000
0.034
0.004
0.494
0.002
0.003
0.005
0.002
0.371
0.184
0.005
0.011
0.009
0.009
0.002
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D3 Pearson Correlation
.505**
0.192
0.253
0.257
.305*
.299*
.429**
.446**
.607**
.349*
.413**
.633**
.595**
.517**
.511**
.596**
.396**
.416**
.446**
.392**
1 .558**
.388**
.553**
.720**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
114
Sig. (2-tailed)
0.000
0.213
0.098
0.092
0.044
0.049
0.004
0.002
0.000
0.020
0.005
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.008
0.005
0.002
0.009
0.000
0.009
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D4 Pearson Correlation
0.224
.383*
.392**
.466**
.423**
.585**
0.140
.491**
.340*
.534**
.357*
.415**
.403**
.379*
.490**
.542**
.501**
.504**
.712**
.392**
.558**
1 .419**
.560**
.693**
Sig. (2-tailed)
0.143
0.010
0.009
0.001
0.004
0.000
0.364
0.001
0.024
0.000
0.018
0.005
0.007
0.011
0.001
0.000
0.001
0.000
0.000
0.009
0.000
0.005
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D5 Pearson Correlation
0.199
.417**
.353*
.498**
.350*
.575**
0.118
.336*
0.130
.398**
0.163
.420**
.350*
0.272
.340*
.311*
.610**
.425**
.336*
.450**
.388**
.419**
1 .636**
.565**
Sig. (2-tailed)
0.196
0.005
0.019
0.001
0.020
0.000
0.445
0.026
0.400
0.007
0.291
0.004
0.020
0.074
0.024
0.040
0.000
0.004
0.026
0.002
0.009
0.005
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
D6 Pearson Correlation
0.115
.396**
0.232
.375*
.435**
.467**
0.197
.539**
0.201
.592**
0.223
.410**
.452**
.507**
.301*
.351*
.552**
.499**
.457**
.505**
.553**
.560**
.636**
1 .644**
Sig. (2-tailed)
0.457
0.008
0.130
0.012
0.003
0.001
0.200
0.000
0.191
0.000
0.145
0.006
0.002
0.000
0.047
0.019
0.000
0.001
0.002
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
TOTAL
Pearson Correlation
.562**
.638**
.534**
.691**
.584**
.615**
.545**
.773**
.666**
.647**
.639**
.777**
.791**
.691**
.749**
.653**
.592**
.692**
.692**
.620**
.720**
.693**
.565**
.644**
1
Sig. (2-tailed)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
115
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance Correlations
GCG1 GCG2 GCG3 GCG4 GCG5 GCG6 GCG7 GCG8 GCG9 GCG10 GCG11 GCG12 GCG13 GCG14 GCG15 GCG16 TOTAL
GCG1 Pearson Correlation
1 .853** .557
** .559
** .540
** .620
** .563
** .596
** .620
** .540
** .629
** .562
** .632
** .458
** .529
** .505
** .754
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG2 Pearson Correlation
.853** 1 .567
** .446
** .412
** .588
** .478
** .488
** .467
** .386
** .584
** .385
** .523
** .340
* .359
* .334
* .639
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.002 0.005 0.000 0.001 0.001 0.001 0.010 0.000 0.010 0.000 0.024 0.017 0.027 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG3 Pearson Correlation
.557** .567
** 1 .663
** .478
** .586
** .471
** .587
** .568
** .663
** .729
** .545
** .508
** .543
** .652
** .625
** .737
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG4 Pearson Correlation
.559** .446
** .663
** 1 .832
** .685
** .655
** .779
** .727
** .716
** .788
** .697
** .699
** .553
** .631
** .713
** .849
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG5 Pearson Correlation
.540** .412
** .478
** .832
** 1 .781
** .721
** .809
** .687
** .714
** .686
** .693
** .819
** .760
** .754
** .767
** .873
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.005 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG6 Pearson Correlation
.620** .588
** .586
** .685
** .781
** 1 .722
** .848
** .802
** .721
** .666
** .664
** .735
** .658
** .700
** .711
** .877
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG7 Pearson Correlation
.563** .478
** .471
** .655
** .721
** .722
** 1 .633
** .692
** .662
** .603
** .558
** .767
** .693
** .700
** .638
** .805
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG8 Pearson Correlation
.596** .488
** .587
** .779
** .809
** .848
** .633
** 1 .799
** .691
** .661
** .801
** .734
** .659
** .762
** .739
** .881
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG9 Pearson Correlation
.620** .467
** .568
** .727
** .687
** .802
** .692
** .799
** 1 .687
** .713
** .750
** .692
** .584
** .727
** .746
** .854
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG10 Pearson Correlation
.540** .386
** .663
** .716
** .714
** .721
** .662
** .691
** .687
** 1 .746
** .659
** .728
** .658
** .789
** .802
** .847
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG11 Pearson Correlation
.629** .584
** .729
** .788
** .686
** .666
** .603
** .661
** .713
** .746
** 1 .612
** .664
** .544
** .695
** .788
** .845
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG12 Pearson Correlation
.562** .385
** .545
** .697
** .693
** .664
** .558
** .801
** .750
** .659
** .612
** 1 .700
** .640
** .698
** .715
** .808
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG13 Pearson Correlation
.632** .523
** .508
** .699
** .819
** .735
** .767
** .734
** .692
** .728
** .664
** .700
** 1 .736
** .763
** .740
** .872
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
116
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG14 Pearson Correlation
.458** .340
* .543
** .553
** .760
** .658
** .693
** .659
** .584
** .658
** .544
** .640
** .736
** 1 .835
** .682
** .780
**
Sig. (2-tailed) 0.002 0.024 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG15 Pearson Correlation
.529** .359
* .652
** .631
** .754
** .700
** .700
** .762
** .727
** .789
** .695
** .698
** .763
** .835
** 1 .846
** .862
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.017 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
GCG16 Pearson Correlation
.505** .334
* .625
** .713
** .767
** .711
** .638
** .739
** .746
** .802
** .788
** .715
** .740
** .682
** .846
** 1 .856
**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
TOTAL Pearson Correlation
.754** .639
** .737
** .849
** .873
** .877
** .805
** .881
** .854
** .847
** .845
** .808
** .872
** .780
** .862
** .856
** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengendalian Internal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.954 20
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.939 24
Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Good Corporate Governance
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.966 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
117
Lampiran 12. Tabel r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
118
Lampiran 13. Crosstabulation BO dengan PI
Budaya Organisasi * Pengendalian Internal Crosstabulation
Pengendalian Internal
Total Cukup
Efektif Efektif
Sangat
Efektif
Budaya
Organisasi
Clan Count 0 3 7 10
% of Total 0.0% 6.8% 15.9% 22.7%
Adhocracy Count 0 0 1 1
% of Total 0.0% 0.0% 2.3% 2.3%
Market Count 0 1 1 2
% of Total 0.0% 2.3% 2.3% 4.5%
Hierarchy Count 2 2 3 7
% of Total 4.5% 4.5% 6.8% 15.9%
Kombinasi Count 1 1 22 24
% of Total 2.3% 2.3% 50.0% 54.5%
Total Count 3 7 34 44
% of Total 6.8% 15.9% 77.3% 100.0%
Lampiran 14. Korelasi BO dengan PI
Symmetric Measures
Value Approximate
Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .487 .090
N of Valid Cases 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
119
Lampiran 15. Crosstabulation PI dengan GCG
Pengendalian Internal * Good Corporate Governance Crosstabulation
Good Corporate Governance
Total Sangat
Tidak
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
Pengendalian
Internal
Cukup
Efektif
Count 0 2 1 0 3
% of Total 0.0% 4.5% 2.3% 0.0% 6.8%
Efektif Count 0 1 3 3 7
% of Total 0.0% 2.3% 6.8% 6.8% 15.9%
Sangat
Efektif
Count 1 0 3 30 34
% of Total 2.3% 0.0% 6.8% 68.2% 77.3%
Total Count 1 3 7 33 44
% of Total 2.3% 6.8% 15.9% 75.0% 100.0%
Lampiran 16. Korelasi PI dengan GCG
Symmetric Measures
Value
Asymptotic
Standard
Errora
Approximate
Tb
Approximate
Significance
Ordinal by
Ordinal Gamma .843 .102 2.996 .003
N of Valid Cases 44
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
120
Lampiran 17. Crosstabulation BO dengan GCG
Budaya Organisasi * Good Corporate Governance Crosstabulation
Good Corporate Governance
Total Sangat
Tidak
Baik
Cukup
Baik Baik
Sangat
Baik
Budaya
Organisasi
Clan Count 1 1 0 8 10
% of Total 2.3% 2.3% 0.0% 18.2% 22.7%
Adhocracy Count 0 0 0 1 1
% of Total 0.0% 0.0% 0.0% 2.3% 2.3%
Market Count 0 0 1 1 2
% of Total 0.0% 0.0% 2.3% 2.3% 4.5%
Hierarchy Count 0 1 4 2 7
% of Total 0.0% 2.3% 9.1% 4.5% 15.9%
Kombinasi Count 0 1 2 21 24
% of Total 0.0% 2.3% 4.5% 47.7% 54.5%
Total Count 1 3 7 33 44
% of Total 2.3% 6.8% 15.9% 75.0% 100.0%
Lampiran 18. Korelasi BO dengan GCG
Symmetric Measures
Value Approximate
Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .548 .090
N of Valid Cases 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI