Top Banner
Nurochman PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN
36

PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jan 09, 2016

Download

Documents

Devi

PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN. Nurochman. Apa itu JST?. “Otak buatan” dalam film fiksi Komputer berpikir seperti manusia berpikir Sistem yang meniru cara kerja jaringan syaraf biologis - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Nurochman

PENGENALAN JARINGAN SYARAF

TIRUAN

Page 2: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Apa itu JST?

“Otak buatan” dalam film fiksiKomputer berpikir seperti manusia

berpikirSistem yang meniru cara kerja

jaringan syaraf biologissuatu model matematik atau komputasi

untuk mensimulasikan struktur dan fungsi dari jaringan syaraf dalam otak.

Page 3: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Apa itu JST?

JST tda elemen2 yg saling terhubung dan beroperasi scr paralel

JST tdk diprogram utk menghasilkan output tertentu

JST menghasilkan output/ kesimpulan berdasarkan pengalaman saat pelatihan

Page 4: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

JST

Suatu sistem pemrosesan informasi yang mencoba meniru kinerja otak manusia

Merupakan generalisasi model matematis dengan asumsi: Pemrosesan informasi terjadi pada elemen

sederhana (=neuron) Sinyal dikirimkan diantara neuron-neuron melalui

penghubung (=dendrit dan akson) Penghubung antar elemen memiliki bobot yang

akan menambah atau mengurangi sinyal Untuk menentukan output, setiap neuron memiliki

fungsi aktivasi (biasanya non linier) yang dikenakan pada semua input

Besar output akan dibandingkan dengan threshold

Page 5: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

JST

Baik tidaknya suatu model JST ditentukan oleh: Pola antar neuron (arsitekur jaringan) Metode untuk menentukan dan mengubah bobot

(disebut metode learning) Fungsi aktivasi

JST disebut juga: brain metaphor, computational neuroscience, parallel distributed processing

Page 6: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

JST

JST dapat belajar dari pengalaman!Biasanya berhubungan dengan angka

(numerik) sehingga data yang tidak numerik harus dibuat ke numerik

Tidak ada rumus yang tetap (fixed) sehingga disebut dengan free-estimator!

JST disebut black box atau tidak transparan karena tidak mampu menjelaskan bagaimana suatu hasil didapatkan!

JST mampu menyelesaikan permasalahan yang tidak terstruktur dan sulit didefinisikan!

Page 7: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Aplikasi JST

Pengenalan pola (pattern recognition) Huruf, tanda tangan, suara, gambar yang sudah

sedikit berubah (mengandung noise) Identifikasi pola saham Pendeteksian uang palsu, kanker

Signal Processing Menekan noise pada saluran telepon

Peramalan Peramalan saham

Autopilot dan simulasiKendali otomatis otomotif

Page 8: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Sejarah

Model JST formal pertama diperkenalkan oleh McCulloch dan Pitts (1943)

1949, Hebb mengusulkan jaringan Hebb1958, Rosenblatt mengembangkan perceptron untuk

klasifikasi pola1960, Widrow dan Hoff mengembangkan ADALINE

dengan aturan pembelajaran Least Mean Square (LMS)

1974, Werbos memperkenalkan algoritma backpropagation untuk perceptron banyak lapisan

1975, Kunihiko Fukushima mengembangkan JST khusus pengenalan karakter, disebut cognitron, namun gagal mengenali posisi atau rotasi karakter yang terdistorsi

Page 9: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Sejarah

1982, Kohonen mengembangkan learning unsupervised untuk pemetaan

1982, Grossberg dan Carpenter mengembangkan Adaptive Resonance Theory (ART, ART2, ART3)

1982, Hopfield mengembangkan jaringan Hopfield untuk optimasi

1983, perbaikan cognitron (1975) dengan neocognitron

1985, Algoritma Boltzmann untuk jaringan syaraf probabilistik

1987, dikembangkan BAM (Bidirectional Associative Memory)

1988, dikembangkan Radial Basis Function

Page 10: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Biological Neuron

Dendrit , bertugas menerima informasi

Soma, tempat pengolahan informasi Axon, mengirim inpuls-inpuls ke sel

syaraf lainya Synapse, penghubung antara 2

neuron

Page 11: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Human Neuron

Dendrites

Soma (cell body)

Axon

Page 12: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Human Neuron (detail)

synapses

axon dendrites

Page 13: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Artificial Neuron

Σp2

.

.

.

Penjumlahanw1

w2

wi

Bobot/Weight = bisa diatur

F(y)n=Σpi.wi

a=f(n)

Fungsi Aktifasi

Page 14: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Artificial Neuron dg Bias

Σp2

Masukan /Inputs

.

.

.

Penjumlahanw1

w2

wi

Bobot/Weight = bisa diatur

F(y)n=Σpi.wi

a=f(n)

Fungsi Aktivasi

b (Bias)=Fix

Page 15: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Analogi JSB vs JST

Otak Manusia JST

Soma Node

Dendrites Input/Masukan

Axon Output/Keluaran

Synapsis Weight/ Bobot

Page 16: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Model Neuron

Pada JST, neuron-neuron akan dikumpulkan dalam lapisan lapisan yang disebut dengan layers

Neuron dalam satu lapisan akan dihubungkan dengan neuron pada lapisan lainnya

Kadang muncul juga layer tersembunyi (hidden layer) untuk menambah keakuratan pelatihan

Informasi tersebut bisa dirambatkan secara forward ataupun backward

Page 17: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Istilah dalam JST

Neuron: sel syaraf tiruan yang merupakan elemen pengolah JST Jaringan: bentuk arsitektur JST, kumpulan neuron yang saling

berhubungan dan membentuk lapisan Input: sebuah nilai input yang akan diproses menjadi nilai output Output: solusi dari nilai input Hidden layer: lapisan yang tidak terkoneksi secara langsung

dengan lapisan input atau output, memperluas kemampuan JST Bobot: nilai matematis dari sebuah koneksi antar neuron Fungsi aktivasi: fungsi yang digunakan untuk mengupdate nilai-

nilai bobot per-iterasi dari semua nilai input. Fungsi aktivasi sederhana adalah mengakalikan input dengan

bobotnya dan kemudian menjumlahkannya (disebut penjumlahan sigma)

Berbentuk linier atau tidak linier, dan sigmoid Paradigma pembelajaran: bentuk pembelajaran, supervised

learning, atau unsupervised learning

Page 18: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Model Matematis

X=input/masukan i= banyaknya inputW=bobot/weight Keluaran Penjumlah -> n = Σpi.wi

(Jumlah semua Input(pi) dikali bobot (wi) Output/Keluaran Neuron= a = f(n) f=fungsi aktivasi

Page 19: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Fungsi Aktivasi

Beberapa fungsi aktivasi a=f(n)

Hardlimit function a =

Linear Function a = n Sigmoid Function a = 1 /( 1+ e-n )

1 Jika n ≥ 0

0 Jika n < 0

Page 20: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Grafik Fungsi Aktivasi

a=f(n)

Hardlimiter Purelinear

Sigmoid

Page 21: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Pengggunaan Fungsi Aktivasi

Untuk pengambilan keputusan biasanya digunakan Hardlimit

Untuk pengenalan pola/jaringan back propagation biasanya digunakan sigmoid

Untuk prediksi/aproksimasi linear biasanya digunakan linear

Page 22: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Neuron Sederhana

Page 23: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Kelebihan JST

Mampu mengakuisisi pengetahuan walau tidak ada kepastian

Mampu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari suatu pola data tertentu

JST dapat menciptakan suatu pola pengetahuan melalui pengaturan diri atau kemampuan belajar (self organizing)

Memiliki fault tolerance, gangguan dapat dianggap sebagai noise saja

Kemampuan perhitungan secara paralel sehingga proses lebih singkat

Page 24: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Kemampuan JST

Klasifikasi: memilih suatu input data ke dalam kategori tertentu yang sudah ditetapkan

Asosiasi: menggambarkan suatu obyek secara keseluruhan hanya dengan bagian dari obyek lain

Self organizing: kemampuan mengolah data-data input tanpa harus mempunyai target

Optimasi: menemukan suatu jawaban terbaik sehingga mampu meminimalisasi fungsi biaya

Page 25: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Kelemahan JST

Kurang mampu untuk melakukan operasi operasi numerik dengan presisi tinggi

Kurang mampu melakukan operasi algoritma aritmatik, operasi logika dan simbolis

Lamanya proses training yang mungkin terjadi dalam waktu yang sangat lama untuk jumlah data yang besar

Page 26: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

JST dengan 3 layer

Page 27: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Arsitektur Jaringan

Single Layer Hanya memiliki satu lapisan dengan bobot-bobot

terhubung. Langsung menerima input dan mengolahnya menjadi

output tanpa menggunakan hidden layerMulti Layer

Memiliki satu atau lebih lapisan input, satu atau lebih lapisan output, dan lapisan tersembunyi

Dapat menyelesaikan masalah yang lebih kompleks karena lebih akurat

Fungsi pembelajarannya lebih rumitKompetitive Model / Recurrent Model

Hubungan antar neuron tidak diperlihatkan secara langsung pada arsitektur

Hubungan antar neuron dapat digambarkan sebagai jaring yang rumit

Page 28: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Model JST

Single Layer • Multi Layer

• Competitive Layer / Recurrent

Page 29: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Pengelompokkan JST

JST Feed Forward Tidak mempunyai loop Contoh: single layer perceptron, mutilayer

perceptron, radial basis function

JST Feed Backward (Recurrent) Memiliki loop, lapisan output akan memberi input lagi

bagi lapisan input Contoh: competitive networks, kohonen, hopfield, ART

Page 30: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Paradigma pembelajaran

Supervised Learning Kumpulan input berusaha membentuk target output yang

sudah diketahui sebelumnya Perbedaan antara output yang masih salah dengan output

yang diharapkan harus sekecil mungkin Biasanya lebih baik daripada unsupervised Kelemahan: pertumbuhan waktu komputasi eksponensial,

data bnyk berarti semakin lambatUnsupervised Learning

JST mengorganisasikan dirinya untuk membentuk vektor-vektor input yang serupa tanpa menggunakan data atau contoh-contoh pelatihan, biasanya ke dalam suatu kategori/kelompok2 tertentu

Hibrida Learning Gabungan antara unsupervised dan supervised

Page 31: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Algoritma Pembelajaran Umum

Dimasukkan n data pelatihanInisialisasi bobot-bobot jaringan, set i = 1Masukkan contoh ke-i ke dalam inputCari tingkat aktivasi unit output

menggunakan algoritma yang ditetapkan If memenuhi kriteria output then exit

else:Update bobot2 menggunakan fungsi galat

error, Bobot baru = bobot lama + deltaIf i=n then reset i=1, else i=i+1

Page 32: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

JST dan Aplikasi

Klasifikasi: ADALINE, BackpropagationPengenalan Pola: ART, BackpropagationPeramalan: ADALINE, MADALINE,

BackpropagationOptimasi: ADALINE, Hopfield, Boltzman,

Backpropagation

Page 33: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Fungsi Aktivasi

Fungsi undak biner (hard limit)

Fungsi undak biner (threshold)

Page 34: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Fungsi Aktivasi

Fungsi bipolar

Fungsi bipolar dengan threshold

Page 35: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Fungsi Aktivasi

Fungsi Linier (identitas)

Fungsi Sigmoid biner

Page 36: PENGENALAN   JARINGAN SYARAF  TIRUAN

Pertanyaan ?