Top Banner
PENGENALAN HEWAN AVERTEBRATA BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN HABITAT Oleh : Nama : Venthyana Lestary NIM : B1J012133 Rombongan : I Kelompok : 5 Asisten : Sefrita Tri Utami LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN
35

Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Dec 28, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

PENGENALAN HEWAN AVERTEBRATA BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN HABITAT

Oleh :

Nama : Venthyana LestaryNIM : B1J012133Rombongan : IKelompok : 5Asisten : Sefrita Tri Utami

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2014

Page 2: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar suatu organisme.

Bentuk luar dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan

diingat dalam mempelajari organisme. Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar

organisme ini adalah bentuk tubuh, termasuk di dalamnya warna tubuh yang terlihat

dari luar. Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat

kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh

generasi ahli biologi masa depan. Hewan menempati hamper semua lingkungan di

bumi, tetapi anggota terbanyak sebagian phylum adalah spesies akuatik. Lautan yang

kemugkinan merupakan tempat asal mula jenis-jenis hewan pertama, masih

merupakan rumah bagi sejumlah besar phylum hewan (Campbell et al, 2004).

Hewan yang hidup di alam ini sangat beragam jenis beserta ciri-ciri yang

menyertainya. Berdasarkan ada tidaknya sistem tulang belakang, hewan dibagi

menjadi dua yaitu hewan vertebrata dan hewan avertebrata. Hewan vertebrata adalah

hewan yang mempunyai tulang belakang, sedangkan hewan avertebrata adalah

hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Hewan vertebrata memiliki struktur

tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan avertebrata (Campbell

et al, 2004). Golongan-golongan hewan vertebrata antara lain Pisces, Amphibia,

Reptilia, Aves, dan Mamalia (Walter, 1959).

Hewan avertebrata dapat dikelompokkan berdasarkan banyaknya sel

penyusun tubuh, struktur atau konstruksi tubuh, jumlah lapisan tubuh, kesimetrian

tubuh, pembentukan anus dan mulut pada awal perkembangan embrionalnya, kondisi

rongga tubuh, ada tidaknya lofofora dan ada tidaknya segmentasi tubuh. Berdasarkan

kedelapan pengelompokkan itu, kita dapat mempelajari kesimetrian tubuh dan ada

tidaknya segmentasi tubuh yang dapat kita ketahui melalui pengamatam morfologi.

Golongan-golongan hewan avertebrata antara lain Cnidaria, Ctenopora,

Echinodermata, Annelida, Insecta, dan Crustacea (Jasin, 1989).

Dunia hewan atau kingdom animalia juga mengenal simetri tubuh yang

dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Simetri Bilateral

Page 3: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Hewan dengan simerti ini memiliki bagian tubuhnya tersusun bersebelahan

dengan lainnya.Apabila diambil garis memotong melewati mulut dan anus makan

akan diperoleh bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan. Hewan ini selain

memiliki puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan

sisi bawah (vebtral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta juga sisi

samping (lateral). Contoh hewan ini adalah hewan-hewan dari phyla Cnidaria

dan Ctenophora (Weichert, 1984).

b. Simetri Radial

Simetri radial menggambarkan hewan yang mempunyai bagian tubuh yang

tersusun melingkar (bulat). Apabila diambil garis melewati mulut akan

menghasilkan bagian-bagian sama, hewan ini hanya mempunyai bagian puncak

(oral) dan bagian dasar (sisi aboral). Hewan yang termasuk golongan ini adalah

porifera, cnidaria, dan echinodermata. Hewan yang mempunyai simetri radial

disebut radiate contohnya adalah hewan classis insecta dari phylum Arthropoda

(Weichert, 1984).

B. TUJUAN

Page 4: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Tujuan praktikum acara 1 yaitu mengenali ciri-ciri (karakter) yang tampak

pada berbagai hewan avertebrata. Mengenali ciri-ciri (karakter) yang tampak pada

berbagai hewan avertebrata yang hidup pada habitat yang berbeda. Mendeskripsikan

dan mengelompokkan hewan avertebrata berdasarkan karakteristik yang diamati.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi merupakan pengelompokan individu-individu ke dalam suatu

kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runtut sesuai dengan

Page 5: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

tingkatannya (hirarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke

tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi

makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik. Anggota dari masing-masing

kelompok memiliki sifat atau ciri khas tertentu yang membedakan dengan anggota

dari kelompok lainnya, atau sering disebut dengan karakter taksonomi. Karakter

taksonomi meliputi karakter kualitatif (diekspresikan dengan gambar atau kata-kata),

misalnya warna dan bentuk, dan karakter kuantitatif (dapat dihitung atau diukur),

misalnya jumlah kaki dan jari (Radiopoetro, 1991). Menurut King et al (1975),

karakter taksonomi meliputi karakter morfologi, etiologi, ekologi, fisiologi dan

biogeografi.

Berdasarkan ada tidaknya sistem tulang belakang, hewan dibagi menjadi dua

yaitu hewan vertebrata dan hewan avertebrata. Vertebrata adalah subphylum terbesar

dari Chordata yang mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang

disusun dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang-tulang yang menyusun tulang

belakang disebut vertebrae. Hewan vertebrata memiliki struktur tubuh yang jauh

lebih sempurna dibandingkan dengan hewan avertebrata, dan memiliki tali yang

merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan

kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang

punggung (avertebrata). Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah

memiliki sistem kerja dan sefalisasi yang lebih sempurna dibandingkan hewan

avertebrata. Peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh

menjadi salurannya (Campbell et al, 2004).

Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de

Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata

mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia. Lamarck

membagi avertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes

(cacing). Tapi sekarang, avertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila

mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme

yang lebih kompleks seperti mollusca dan arthropoda (Radiopoetro, 1991). Menurut

Pratt (1935), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau

populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Berdasarkan habitatnya,

habitat hewan avertebrata dapat dikelompokkan menjadi hewan akuatik, semi-

akuatik, terestrial dan aboreal.

Page 6: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Coelenterata adalah golongan plankton yang bersifat carnivora. Hewan ini

menangkap mangsanya dengan tentakel yang dilengkapi dengan sel-sel penyengat

yang dinamakan nematocyst. Sebenarnaya medusa yang paling umum terdapat di

lautan mempunyai ukuran yang besar. Sepintas bentuknya hampir mirip dengan

medusa, tetapi kenyataannya tubuh mereka terdiri dari gabungan beberapa individu

(zooid) yang mungkin mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lain. Misalnya

yang satu berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak (Radiopoetro, 1991).

Menurut Djuhanda(1982), phylum Coelenterata memiliki beberapa ciri yang

antara lain :

1. Memiliki tubuh simetri radial.

2. Tipe tubuhnya ada 2 macam :

a. Bentuk polip yaitu hidup berkoloni dan hidup melekat pada substrat.

b. Bentuk medusa yaitu biasa hidup bergerak.

3. Mempunyai nematocyst yang bersifat racun.

4. Rongga pencernaan seperti kantong dan bersifat gastrovaskuler.

5. Mulut dikelilingi tentakel.

6. Hidup di dalam air, terutama di air laut.

7. Hidup didalam air, terutama air laut.

Menurut Sumantadinata (1981), karakteristik phylum Echinodermata antara

lain

1. Tubuhnya tidak bersegmen.

2. Memiliki simetri radial.

3. Tubuhnya berbentuk bintang dengan lima atau lebih daerah ambulakral,

berselang-seling dengan daerah interambulakral.

4. Tidak mempunyai kepala atau otak

5. System sensorinya menggunakan tentakel, podia, pangkal tentakel,

fotoreseptor dan stasosit.

6. Tidak memiliki anus.

7. Bergerak dengan kaki tabung dan durinya yang berasal dari daerah

ambulakral.

Menurut Oemardjati (1990), ciri-ciri yang dimiliki oleh Porifera antara lain :

1. Memiliki system saluran yang bertindak seperti halnya system sirkulasi

pada hewan tingkat tinggi.

Page 7: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

2. Memiliki kerangka yang terdiri dari kapur karbonat atau silicon dalam

bentuk spikula atau dari spongin dalam bentuk serat.

3. Makanan berupa partikel organik seperti bakteri, mikroalga, dan detritus.

4. Perkembangbiakan secara aseksual.

Menurut Rudiana (2009), ciri-ciri yang dimiliki oleh Platyhelminthes antara

lain :

1. Tubuhnya tidak beruas, triploblastic, simetris bilateral.

2. Hemaprodit.

3. Belum memiliki rongga tubuh (coelom).

4. Mulutnya terletak di bagian bawah dan di tengah tubuhnya, tidak di ujung

tubuh seperti kebanyakan hewan.

Menurut Bullough (1960), ciri-ciri yang dimiliki oleh Annelida antara lain :

1. Tubuhnya dibagi kedalam satu deretan memanjang ruas-ruas serupa

metamer atau somit.

2. Rongga tubuh antara saluran pencernaandan dinding tubuh merupakan

dinding tubuh yang sebenarnya.

3. Mempunyai ruas pra-oral yang dinamakan prostonium.

4. Kutikula bukan dari bahan kitin.

5. Permukaan tubuh ada yang dilengkapi dengan bulu-bulu kitin atau bulu

kaku

Mollusca berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Hewan yang termasuk

phylum ini tubuhnya lunak,tidak beruas-ruas, dan tubuhnya ditutupi oleh cangkang

yang terbuat dari kalsium karbonat, tetapi adapula yang tidak bercangkang. Mollusca

hidup di laut. Simetri tubuhnya bilateral. Tubuhnya dapat mengeluarkan lendir untuk

membantu berjalan. Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal

(Djuhanda, 1982).

Sifat umum yang terpenting dan berlaku untuk semua anggota

kelompok Arthropoda dan khas filum ini ialah adanya embelan tubuh yang bersendi

(jointed appendages) dan bebas dari bulu getar. Bentuk tubuhnya simetris bilateral

dan tubuhnya terdiri dari ruas-ruas yang tersusun secara linear berurutan. Masing-

masing ruas atau pada beberapa ruas melekat pada tubuh. Tubuh tertutup kerangka

luar dari kitin yang elastis pada bagian-bagian pergerakan sendi (Carpenter, 1998).

Salah satu kelas dari Arthropoda adalah Malacostraca, kelas ini memiliki 2 jenis

antena dimana 1 antenanya lebih panjang (Charles, 2009).

Page 8: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

III. MATERI DAN METODE

A. MATERI

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara 1 adalah bak preparat,

pinset, kaca pembesar, mikroskop, lembar laporan sementara, dan alat tulis. Bahan

yang digunakan adalah cumi-cumi (Loligo sp.), bekicot (Achatina fulica), planaria

Dugesia sp.), cacing tanah (Pheretima sp.), kepiting (Scylla sp.), kaki seribu (Jullus

sp.), udang (Macrobrachium sp.), kalajengking (Heterometrus sp.), capung

Page 9: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

(Orthetrum Sabina), belalang (Valanga sp.), bintang laut kecil (Parvulastra sp.) dan

bintang ular (Ophiocoma sp.).

B. METODE

Metode yang dilakukan dalam praktikum antara lain :

1. Preparat disiapkan pada bak preparat.

2. Preparat diamati ciri-ciri morfologinya.

3. Preparat digambar pada lembar laporan praktikum sementara.

4. Preparat yang telah digambar dideskripsikan.

5. Catat hasil pada tabel pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Page 10: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1

2

6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:1. Prostonium2. Peristonium3. Klitellum4. Postenium5. Seta 6. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 11: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:7. Prostonium8. Peristonium9. Klitellum10. Postenium11. Seta 12. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 12: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:13. Prostonium14. Peristonium15. Klitellum16. Postenium17. Seta 18. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 13: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:19. Prostonium20. Peristonium21. Klitellum22. Postenium23. Seta 24. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 14: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:25. Prostonium26. Peristonium27. Klitellum28. Postenium29. Seta 30. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 15: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Bekicot

Nama Ilmiah : Achatina fulica

1 7 43 6

KETERANGAN:1. Apex 2. Sutura3. Garis Pertumbuhan4. Tentakel Ventral5. Tentakel Dorsal6. Mata7. Gastropod

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : MolluscaClass : GastropodaOrdo : StylommatophoraFamily : AchatinidaeGenus : AchatinaSpecies : Achatina fulica

5

2

Page 16: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:31. Prostonium32. Peristonium33. Klitellum34. Postenium35. Seta 36. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 17: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:37. Prostonium38. Peristonium39. Klitellum40. Postenium41. Seta 42. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 18: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:43. Prostonium44. Peristonium45. Klitellum46. Postenium47. Seta 48. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 19: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Capung

Nama Ilmiah : Orthetrum sabina

2

2

2

KETERANGAN:1. Cephal2. Thorax3. Abdomen4. Mata Facet5. Mata Oceli6. Mulut7. Sayap Transparan8. Titik Nodus9. Stigma10. 3 pasang Kaki11. Terminal Abdomen

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : ArthropodaClass : InsectaOrdo : OdonataFamily : LibellulidaeGenus : OrthetrumSpecies : Orthetrum sabina

2

2

4

v4

2

2

Page 20: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:49. Prostonium50. Peristonium51. Klitellum52. Postenium53. Seta 54. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 21: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Nama Lokal : Cacing tanah

Nama Ilmiah : Pheretima sp.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengelompokkan Hewan Avertebrata

Dasar Dugesia Pheretima Loligo Achatina Keterangan

1 2 6 2

3 2

4 2

KETERANGAN:55. Prostonium56. Peristonium57. Klitellum58. Postenium59. Seta 60. Anus

KLASIFIKASI:Kingdom : AnimaliaPhylum : AnnelidaClass : HaplotaxidaOrdo : ClitellataFamily : MegascolecidaeGenus : PheretimaSpecies : Pheretima sp.

Page 22: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Pengelompokkan sp. sp. sp. fulica

Tingkat Organisasi Organ Organ Organ Organ Avertebrata

Coelom Acoelom Coelom Coelom Coelom Avertebrata

Simetri tubuh Bilateral Bilateral Bilateral Bilateral Avertebrata

Metamerisme - - - Avertebrata

Tagmatisasi - - - - Avertebrata

Dasar

PengelompokkanScylla sp.

Macrobra

chium sp.

Heterom

etrus sp.

Jullus

sp.Keterangan

Tingkat Organisasi Organ Organ Organ Organ Avertebrata

Coelom Coelom Coelom Coelom Coelom Avertebrata

Simetri tubuh Bilateral Bilateral Bilateral Bilateral Avertebrata

Metamerisme - - - - Avertebrata

Tagmatisasi Avertebrata

Dasar

Pengelompokkan

Orthetru

m Sabina

Valanga

sp.

Parvulast

ra sp.

Ophiocom

a sp.Keterangan

Tingkat Organisasi Organ Organ Organ Organ Avertebrata

Coelom Coelom Coelom Coelom Coelom Avertebrata

Simetri tubuh Bilateral Bilateral Radial Radial Avertebrata

Metamerisme - - - - Avertebrata

Tagmatisasi - - Avertebrata

B. Pembahasan

Hasil praktikum didapat dengan cara mengamati ciri-ciri morfologi preparat

yang meliputi kesimetrian tubuh, metamerisme, tagmatisasi, tingkat organisasi dan

coelom. Berdasarkan hal tersebut didapatkan semua preparat berada pada tingkat

Page 23: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

organisasi organ, semua preparat coelom kecuali planaria Dugesia sp.), simetri

tubuhnya semua bilateral kecuali bintang laut kecil (Parvulastra sp.) dan bintang ular

(Ophiocoma sp.). Semua preparat tidak memiliki metamerisme kecuali cacing tanah

(Pheretima sp.) dan yang memiliki tagmatisasi yaitu kepiting (Scylla sp.), kaki seribu

(Jullus sp.), udang (Macrobrachium sp.), kalajengking (Heterometrus sp.), capung

(Orthetrum Sabina) dan belalang (Valanga sp.).

Berdasarkan hasil praktikum cumi-cumi (Loligo sp.) dan bekicot (Achatina

fulica) mewakili phylum Mollusca. Planaria Dugesia sp.) mewakili phylum

Platyelminthes. Cacing tanah (Pheretima sp.) mewakili phylum Annelida. Kepiting

(Scylla sp.), kaki seribu (Jullus sp.), udang (Macrobrachium sp.), kalajengking

(Heterometrus sp.), capung (Orthetrum Sabina) dan belalang (Valanga sp.) mewakili

phylum Arthropoda. Bintang laut kecil (Parvulastra sp.) dan bintang ular

(Ophiocoma sp.) mewakili phylum Echinodermata.

Luwing atau kaki seribu (Jullus sp.) merupakan hewan berhabitat terestrial.

Hewan ini masuk dalam kelas Myriapoda. Myriapoda merupakan gabungan dari

kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas

mempunyai satu pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala

dan abdomen. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat

terutama tempat yang banyak mengandung sampah, kebun, dan di bawah batu-

batuan.

Cumi-cumi (Loligo sp.) adalah hewan berhabitat akuatik. Hewan ini termasuk

dalam kelas Cephalopoda yang masuk dalam phylum Mollusca. Kata Mollusca

berasal dari bahasa latin yang berarti mollis yang berati lunak.oleh sebab itu,

mollusca disebut juga hewan bertubuh lunak. Tubuh berbentuk bulat simetris dan

tidak bersegmen. Sebagian besar jenis Mollusca mempunyai cangkang (mantel),

yaitu lapisan jaringan yang menutupi organ-organ viseral dan membentuk rongga

mantel. Cangkang Mollusca tersusun atas  zat kapur (CaCO3) yang berguna untuk

melindungi diri, misalnya kerang dang keong.Tubuh kedua hewan tadi tersimpan di

dalam cangkang sehingga tak nampak dari luar. Bila keadaan aman tubuh dijulurkan

keluar dan yang tampak pertama kali adalah kakinya, dan kaki tersebut untuk

berjalan atau berenang.

Cephalopoda merupakan hewan yang kakinya terletak dikepala. Kaki ini

dikenal dengan tentakel atau lengan. Tempat hidup hewan ini di laut. Tubuh terdiri

atas kepala, badan, dan leher. Kepala dilengkapi dengan 1 pasang mata dan 8 buah

Page 24: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

tentakel (pada Octopus) atau 10 buah lengan (8 lengan dan 2 buah termodifikasi

menjdi tentakel) yang mengelilingi mulutnya, contoh cumi-cumi dan sotong.tentakel

ini berfungsi untuk menangkap mangsa.

Bintang laut kecil (Parvulastra sp.) adalah hewan akuatik yang masuk dalam

kelas Asteroidea dalam phylum Echinodermata. Tubuh Asteroidea memiliki duri

tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti

catut yang disebut pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan

serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Bagian tubuh dengan mulut disebut

bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Kaki

ambulakral hewan ini selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga

dapat melekat kuat pada suatu dasar. Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :

1. Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian

dorsal tubuh.

2. Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat.

3. Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan .

4. Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.

Belalang (Valanga sp.) adalah hewan yang berhabitat terestrial yang masuk

dalam kelas Insecta dan termasuk dalam phylum Arthropoda. Kelas Insecta memiliki

ciri-ciri antara lain memiliki 3 pasang kaki, sehingga disebut juga heksapoda. Hewan

ini memiliki antenna sebagai fotoreseptor dan juga memiliki 2 jenis mata yaitu mata

facet dan mata oceli. Tipe mulut hewan ini adalah tipe penggigit dan pengunyah.

Bagian thorax dibagi menjadi prothorax, mesothorax dan metathorax. Kaki hewan ini

dibagi menjadi 3 yaitu femur, tibia dan tarsus. Alat reproduksinya yaitu spiracle.

Sayap belalang ada 2 yaitu sayap luar dan sayap dalam. Sayap luar untuk proteksi

dan sayap dalam untuk terbang.

Kalajengking (Heterometrus sp.) merupakan hewan berhabitat terestrial yang

masuk kedalam kelas Arachinida. Hewan ini memiliki telson untuk proteksi. Memilii

dactilus (bagian dari capit yang tidak bergerak) dan polex (bagian yang dapat

bergerak). Hewan ini memiliki 2 jenis mata yaitu mata lateral sebanyak 1 buah dan

mata median sebanyak 5 buah.

Planaria Dugesia sp..) merupakan hewan berhabitat akuatik. Hewan ini

termasuk phylum Platyhelminthes. Hewan ini memiliki eyes spots, dan auricle yang

berfungsi untuk menerima sensor. Rongga gastrovaskuler berfungsi sebagai saluran

pencernaan. Bagian anterior tubuh Dugesia sp. berbentuk segitiga dan memiliki

Page 25: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

sistem indera berupa sepasang bintik mata serta celah yang disebut auricle. Bintik

mata untuk membedakan keadaan gelap dan terang, sedangkan auricle berfungsi

sebagai indera pembau saat Dugesia sp. mencari makanannya. Permukaan tubuh

bagian ventral Dugesia sp. memiliki silia yang berfungsi untuk pergerakan. Pada

bagian tengah tubuhnya terdapat mulut melalui mulut, faring dapat dijulurkan keluar

untuk menangkap mangsa yang selanjutnya dicerna di dalam usus.

Sistem eksresi Dugesia sp. terdiri dari saluran bercabang-cabang yang disebut

protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian dorsal sampai

ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel-sel api yang berbentuk seperti bola lampu dan

memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakkan air

dalam sel menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel api. Dugesia sp.

merupakan hewan hemafrodit, namun reproduksi seksual tidak dapat dilakukan

hanya oleh satu individu. Fertilisasi dilakukan secara silang oleh dua individu

Dugesia sp., zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode larva.

Sedangkan reproduksi aseksual adalah dengan membelah dirinya dan setiap belahan

tubuh akan menjadi individu baru yang dikarenakan oleh daya regenerasinya yang

sangat tinggi.

Kepiting (Scylla sp.) merupakan hewan berhabitat akuatik. Hewan ini

termasuk dalam phylum Arthropoda. Kepiting memiliki 2 jenis kaki yaitu kaki jalan

dan kaki renang. Terdapat carapax yang berfungsi untuk melindungi cephalothorax.

Kepiting memiliki dactilus ddan polex. Tubuhnya bersegmen-segmen. Seluruh

tubuhya tertutup oleh eksoskeleton yang terbuat dari zat kitin.

Udang (Macrobrachium sp.) adalah hewan yang masuk dalam kelas

Malacostraca pada phylum Arthropoda. Hewan ini berhabitat akuatik. Udang

mempunyai 3 jenis kaki yaitu kaki jalan (periopod) yang berjumlah 4 pasang dan 1

pasangnya termodifikasi menjadi capit. Kaki yang kedua adalah kaki renang

(pleopod) dan kaki dayung (uropod). Udang juga memiliki telson sebagai alat

proteksi. Bagian kepala udang yang keras disebut dengan carapax. Terdapat antena

(bagian yang lebih panjang) yang berfungsi sebagai fotoreseptor, dan antenula

(bagian yang lebih pendek) sebagai kemoreseptor.

Cacing tanah (Pheretima sp.) merupakan hewan yang termasuk dalam kelas

Haplotaxida. Cacing memiliki mulut (prostonium) yang berfungsi untuk makan,

peristonium berfungsi pada saat respirasi. Klitenium untuk meletakkan telur.

Page 26: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Postonium untuk respirasi. Seta merupakan rambut-rambut yang hanya dapat dilihat

dengan mikroskop dan yang terakhir ada anus.

Capung (Ortherum sp.) adalah hewan yang masuk dalam kelas Insecta.

Capung memiliki 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap transparan dan terdapat nodus

sebgai titik keseimbangan. Hewan ini bersifat hemametabola, mulut pada hewan ini

bertipe penggigit dan pengunyah. Capung memiliki 2 jenis mata yaitu mata facet dan

mata oceli

Bekicot (Achatina fulica) adalah hewan yang masuk dalam kelas Gastropoda

dalam phylum Mollusca yang sangat besar. Bentuk cangkang bekicot pada umumnya

seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde. Puncak kerucut merupakan

bagian yang tertua, disebut apex. Bagian cangkang terdapat garis pertumbuhan.

Tentakelnya ada 2 yaitu tentakel dorsal dan tentakel ventral. Bagian pada daerah

tentakel dorsal terdapat mata. Alat geraknya disebut gastropod.

Bintang ular laut (Ophiocoma sp.)adalah hewan berhabitat akuatik yang

masuk dalam kelas Ophiuroidea. Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri

dari lempeng-lempeng kapur. Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan

yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-

duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek. Hewan ini memiliki kaki

tabung untunk berjalan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hewan avertebrata merupakan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.

Ciri-ciri hewan avertebrata yaitu memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih

sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang

(vertebrata), sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah hewan

avertebrata lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata, dan biasanya

memiliki segmen pada tubuhnya.

2. Hewan avertebrata yang hidup di habitat yang berbeda memiliki perbedaan yang

salah satunya terletak pada alat geraknya. Hewan terestrial memiliki alat gerak

Page 27: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

berupa kaki. Hewan akuatik memiliki kaki tabung. Hewan arboreal punya sayap.

Hewan sub-terran memiliki seta.

3. Hewan phylum Arthropoda memiliki tubuh yang bersegmen-segmen. Hewan

phylum Echinodermata memiliki tubuh dengan simetri radial. Hewan pada

phylum Mollusca memiliki mantel. Hewan pada phylum Platyelminthes tidak

memiliki coelom. Hewan phylum Annelida memiliki tubuh yang bersegmen.

B. Saran

Praktikan harus bisa mengatur waktu dengan baik supaya lebih efisien dalam

menggambar preparat yang diamati. Gambar preparat yang diamati tidak harus bagus

dan sama dengan aslinya, yang penting bagian-bagian dan keterangannya jelas.

DAFTAR REFERENSI

Bullough, W. S. 1960. Practical Invertebrate Anatomy. St Martin’s Press, New York.

Campbell, A. Neil, et al. 2004. Biology Edisi Kelima Jilid Kedua. Erlangga, Jakarta.

Carpenter, E.K and Volker. R.N. 1998. The Living Marine Resources Of The Western Central Pacific. Vol 2. Cephalopods, Crustaceans, Holothurians, Sharks. FAO of United Nations, Rome.

Charles, O.C and James. K.L. 2009. Cheirocratidae. Benthic Amphipoda (Crustacea:Peracarida) of the Great Barrier Reef, Australia.

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan. Armico, Bandung.

Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.

King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. A Field Guide to The Birds of South-East Asia. Collins, London.

Oemardjati, H.S. 1990. A Manual of The Common Invertebrates Animals. McGraw Hill. Company Inc, New York.

Page 28: Pengenalan Hewan Avertebrata Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Habitat

Pratt H S. 1935. A Manual of The Common Invertebrates Animals. McGraw Hill. Company Inc, New York.

Radiopoetro. 1991. Zoology. Erlangga, Jakarta.

Rudiana, Esti. 2009. Jurnal :Morfologi dan Anatomi Cumi-cumi Loligo duvauceli yang Memancarkan Cahaya, FPIK Undip Semarang.

Sumantadinata. 1981. Vertebrata dan Avertebrata jilid 1. UI Press, Jakarta.

Walter, H. 1959. Biology of the Vertebrates. The Mac Millan Company, America.

Weichert, Charles K. 1984. Element of Chordate Anatomy 4th Edition. McGraw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.