Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN PENGENALAN ALAT DAN BAHAN OLEH: NAMA : NOVI HERVIANTI PUTRI NIM : A1E015047 ROMBONGAN : 10 PJ ASISTEN : ADRI HUDIANTO 1
48

Pengenalan Alat dan Bahan

Feb 18, 2016

Download

Documents

Acara 1 Kimia Dasar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengenalan Alat dan Bahan

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA PERTANIAN

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

OLEH:

NAMA : NOVI HERVIANTI PUTRINIM : A1E015047ROMBONGAN : 10PJ ASISTEN : ADRI HUDIANTO

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2015

1

Page 2: Pengenalan Alat dan Bahan

I. PENDAHULUAN

A. Tujuan Percobaan

Mengenal bermacam-macam alat dan bahan kimia yang sering dipakai dalam

analisis atau percobaan serta penggunaannya.

B. Latar Belakang

Bekerja dengan menggunakan alat-alat laboratorium tidaklah sama dengan

bekerja menggunakan alat-alat lain. Bekerja di laboratorium atau di lapangan

dengan menggunakan peralatan laboratorium memerlukan keterampilan,

kecermatan dan ketelitian. Peralatan sangat diperlukan dalam mengumpulkan data

atau informasi, terutama data kuantitatif. Dalam menggunakan peralatan

laboratorium praktikan harus memiliki keterampilan, kecermatan dan ketelitian

agar data yang diperoleh akurat. Oleh sebab itu, praktikan dituntut harus mengenal

setiap peralatan yang biasa digunakan di laboratorium. Pengenalan alat secara

umum mencakup spesifikasi alat, prinsip kerja dan kegunaan alat. Tujuan dari

pengenalan alat di laboratorium adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-

jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan

benar agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.

Prinsip pengenalan alat di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi alat yang

biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat

tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

2

Page 3: Pengenalan Alat dan Bahan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau

mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum

tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan

percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi.

Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium.

Alat yang kelihatan secara kasat mata belum tentu bersih, tergantung pada

pemahaman seorang analisis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas

piala atau Erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik.

Pipet, buret, dan labu volumetric mungkin memerlukan larutan deterjen panas

untuk bias bersih benar ( Day & Underwood, 1998 ).

Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau

mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum

tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan

percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat

ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di

laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,

tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat

kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun

atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan

larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).

3

Page 4: Pengenalan Alat dan Bahan

Alat-alat kimia dibedakan menjadi: (a) Alat ukut yaitu alat yang digunakan

untuk mengukur atau mengetahui volume, kesamaan larutan, panas dan lain

sebagainya. Macam-macam alat ukur diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet

ukur, gelas ukur, pH universal dan timbangan analitik. (b) Alat pemanas yaitu alat

yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang

termasuk alat pemanas adalah lampu Bunsen dari hot plate. (c) Alat gelas yaitu

peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan

ilmiah. Beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, corong, pipet

volume, tabung reaksi dan buret. (d) Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan

untuk menunjang alat lainnya seperti spatula, statif, kaki tiga dan bola karet

( Andi, 2007 ).

Bahan kimia digolongkan menjadi 6 golongan yaitu: (a) Harmful atau

berbaya yaitu bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir,

mengganggu sistem pernapasan. Semua bahan kimia mempunyai bahan seperti ini

(harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. (b) Toxic atau

beracun produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan

kimia tersebut masuk ke dalam tubu meluli pernapasan, menghirup uap, bau, atau

debu atau menyerap melalui kulit. (c) Corrosive atau korosif, produk ini dapat

merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat

menyebabkan kulit mengelupas.(d) Flammable atau mudah terbakar, senyawa ini

memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi

udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya

hidrogen) dari hidrida metal. (e) Eksplosive atau mudah meledak, produk ini dapat

4

Page 5: Pengenalan Alat dan Bahan

meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau geseekan.

Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgung

dengan logam atau metal). (f) Oksidator (pengoksidasi) senyawa ini dapat

menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan

bahan organic dan agen pereduksi (reduktor) (Wawan, 2010).

5

Page 6: Pengenalan Alat dan Bahan

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat yang terbuat dari kaca

yaitu, buret, pipet seukuran, pipet tetes, labu ukuran, gelas ukur, labu erlenmeyer,

labu didih (labu kjedahl), labu destilasi, kuvet, eksikator, tabung reaksi, dan gelas

arloji. Alat yang terbuat dari porselen yaitu cawan porselen, sendok porselen, dan

mortir. Alat yang terbuat dari logam yaitu muffle furnace, water destilator,

timbangan analitik, spectofotometer, water bath, oven listrik analog, meja

destilator, autoclave, deep freezer, shaker, flame fotometer, oven, kompor listrik,

sentrifuge, shaker digital, spectofotometer digital, flame fotometer digital, AAS

(atomic absorption spectofotometer) dan bio safety cabinet. Bahan-bahan yang

digunakan pada praktikum ini adalah amonium nitrat, sukrosa, magnesium oksida,

natrium karbonat, kalium klorida, ammonium klorida, asam oksalat, natrium

hidroksida, amonia, asam asetat, asam sulfat dan asam klorida.

B. Prosedur Kerja

1. Alat-alat dan bahan kimia yang ada di laboratorium diamati.

2. Nama alat dan kegunaannya ditulis sesuai dengan nomor yang tertera.

3. Nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul, derajat kemurnian, dan

keterang lain yang ada pada label kemasan ditulis.

4. Hasil pengamatan ditulis dalam bentuk tabel.

6

Page 7: Pengenalan Alat dan Bahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Alat

No.

Nama Alat Merek Kegunaan Gambar

Alat yang terbuat dari gelas1. Buret Assistent Untuk mengukur dan

menampung volume cairan

yang akan dikeluarkan atau

dipindahkan sesuai

keinginan. Biasanya dalam

proses titrasi.

2. Pipet

seukuran

Assistent Memindahkan larutan atau

zat cair dalam satu ukuran

volume tertentu.

7

Page 8: Pengenalan Alat dan Bahan

3. Pipet tetes Untuk memindahkan larutan

atau zat cair dengan cara

meneteskan larutan tanpa

memperhatikan volumenya.

4. Labu ukur pyrex a. Mengencerkan larutan

b. Menampung larutan atau

zat cair dengan volume

yang tepat

c. Membuat larutan standar

dengan tepat dan teliti.

5. Gelas ukur nerma Untuk mengukur volume

larutan atau zat cair dengan

tepat.

6. Labu

erlenmeyer

pyrex Untuk menampung larutan

pada saat titrasi atau

menampung larutan hasil

destilasi

8

Page 9: Pengenalan Alat dan Bahan

7. Labu didih

(labu

kjedahl)

pyrex Untuk mendidihkan larutan

8. Labu

destilasi

pyrex Untuk penyulingan

(destilasi)

9. Kuvet pyrex Untuk menampung larutan

yang akan diukur dengan

spektrofotometer

10. Eksikator Untuk menyimpanan bahan

atau benda supaya tetap

kering, terutama untuk

bahan higroskopis.

11. Tabung

reaksi

pyrex Untuk mereaksikan zat

9

Page 10: Pengenalan Alat dan Bahan

12. Gelas arloji Sebagai alas untuk

penguapan atau pengeringan

zat yang terlarut.

Alat-alat yang terbuat dari porselen

1. Cawan

porselen

Cawan bercucuk yang

dipakai untuk penguapan

atau pengeringan padatan

dalam bentuk tepung

2. Mortar Untuk mengancurkan zat

dalam bentuk padatan

3. Sendok

porselen

Untuk mengaduk dan

mengambil bahan kimia

berbentuk tepung dan

padatan

10

Page 11: Pengenalan Alat dan Bahan

Alat-alat yang terbuat dari karet1. Filler Meyedot atau mengeluarkan

larutan

2. Prop Tutup botol yang terbuat

dari karet

Alat-alat yang terbuat dari besi1. Muffle

furnace

Foteks Pengabuan, mematikan

jaringan

2. Water

destilator

Boeco Pendestilasi atau

penyulingan air

11

Page 12: Pengenalan Alat dan Bahan

3. Timbangan

analitik

Mettle

Toledo

Mengetahui massa suatu

bahan secara akurat

4. Spectofoto

meter

Miltoroy

company

Mengetahui absorbansi

dari suatu bahan kimia

5. Water bath Nuonhai Memanaskan suatu bahan

tanpa mengenai sumber

panasnya secara langsung

6. Oven listrik

analog

Memert Mengeringkan suatu bahan

7. Meja

destilator

Menyuling suatu bahan

kimia

12

Page 13: Pengenalan Alat dan Bahan

8. Autoclave Mensterilkan alat

praktikum

9. Deep

freezer

Nuaire Untuk mendinginkan atau

membekukan suatu bahan

10. Shaker Kotterman Menghomogenkan suatu

larutan

11. Flame

fotometer

Jenway Mengetahui emisi suatu

logam

12. Oven

Digital

Binder Mengeringkan suatu bahan

13

Page 14: Pengenalan Alat dan Bahan

13. Kompor

listrik

Gerhadt Memanaskan suatu bahan

dengan kontak langsung

dengan sumber bahan

14. Sentrifuge Fisher

scientific

Memecahkan suatu ikatan

dalam suatu larutan

dengan gaya sentrifugal

15. Shaker

digital

Selecta Mengocok suatu bahan

atau larutan

16. Spectrofoto

meter

digital

shimadzu Mengetahui absorbansi

dari suatu bahan kimia

14

Page 15: Pengenalan Alat dan Bahan

17. Flame fotometer digital

Mengetahui emisi suatu logam

18. AAS

(atomic

absorption

spectofotom

eter)

Hitachi Gabungan flamefotometer

dan spectrofotometer

19. Bio safety

cabinet

Nuaire Menyimpan suatu benda

agar tetap steril

20. PH meter HANNA Mengukur derajat keasaman.

15

Page 16: Pengenalan Alat dan Bahan

2. Bahan kimia

No.

Nama

bahan

kimia

Rumus

kimia

Bobot

molekul

(gr/mol)

Derajat

kemurnianKeterangan lain

1. Amonium

nitrat

NH4NO3 80,04 Pro analisis Bentuk serbuk,

warna putih,

higroskopis

2. Sukrosa C12H22O11 342,30 Dibentuk oleh

tumbuhan,

struktur

mengandung

cincin glukosa,

bentuk serbuk,

warna putih.

3. Magnesium

oksida

MgO 40,30 Bentuk serbuk,

warna putih,

higroskopis

4. Natrium

karbonat

Na2CO3 105,99 Pro analisis Tidak berbau,

tidak larut dalam

etanol, larut

dalam gliserol.

5. Kalium KCl 14,55 Pro analisis Tidak berbau,

16

Page 17: Pengenalan Alat dan Bahan

klorida penampilan

hablur kaca tanpa

warna

6. Ammonium

klorida

NH4Cl 53,49 Pro analisis Berbentuk Kristal

padat warna putih

7. Asam

oksalat

C2H2O4.2H2O 126,07 Pro analisis Dapat ditukan

dalam bentuk

bebas dan garam

8. Natrium

hidroksida

NaOH 40,50 Pro analisis Terbentuk dari

oksidasi basa,

berbentuk putih

padat

9. Amonia NH3 17,03 Pro analisis Gas tak berwarna,

berbau tajam

10. Asam asetat CH3COOH 60,05 Pro analisis

96%

Cairan tidak

berwana atau

Kristal

11. Asam sulfat H2SO4 98,07 Cairan bening, tak

berwarna dan tak

berbau

12. Asam

klorida

HCl 36,09 Cair, bersifat

korosif.

B. Pembahasan

17

Page 18: Pengenalan Alat dan Bahan

Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca dalam praktikum ini diantaranya

buret, pipet seukuran, pipet tetes, labu ukuran, gelas ukur, labu erlenmeyer, labu

didih (labu kjedahl), labu destilasi, kuvet, eksikator, tabung reaksi, dan gelas

arloji. Berikut ini adalah uraian lengkapya:

1. Buret

Tabung kaca bergaris dam memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai

dari 5 ml dan 10 ml (mikroburet) dengan skala 0.01 ml, dan 25 ml dan 50

ml dengan skala 0.05 ml. Biasa digunakan untuk mengeluarkan larutan

dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

2. Pipet seukuran

Terbuat dari kaca dan bagian tengahnya menggelembung. Biasa digunakan

untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat. Cara

menggunakannya adalah dengan memasangkan filler pada bagian

ujungnya.

3. Pipet tetes

Pipa kecil yang terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya

meruncing serta pada bagian ujung atasnya ditutupi karet. Biasa digunakan

untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Cara menggunakannya

adalah dengan memasukkan pipet kedalam gelas kimia yang berisi laritan,

lalu memencet dan melepaskan bagian karetnya agar larutan tersebut

masuk ke dalam pipet. Lalu teteskan sesuai kebutuhan.

4. Labu ukur

18

Page 19: Pengenalan Alat dan Bahan

Terbuat dari gelas dengan bentuk membulat seperti labu dan mendatar

pada bagian bawahnya juga memiliki leher yang cukup panjang. Labu ini

memiliki tutup dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Biasa

digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu ataupun

untuk mengencerkan larutan.

5. Gelas ukur

Gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau

plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2 L.

Biasa digunakan untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan

tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

6. Labu Erlenmeyer

Gelas yang diameternya semakin atas semakin kecil dengan skala di

sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2L. Biasa

digunakan untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat

hasil penyaringan, dan menampung titran pada proses titrasi. Cara

menggunakannya adalah dengan membersihkannya terlebih dahulu lalu

memasukkan larutan, kemudian dapat dengan menggoyangkan memutar

labu erlenmeyer tersebut.

7. Labu didih (labu kjedahl)

abu didih adalah perangkat laboratorium seperti labu yang memiliki jenis

leher single neck, double neck dan triple neck. Pada umumnya labu didih

berdasar bundar dan berukuran 250 ml hingga 2000 ml. Karena labu didih

terbuat dari kaca yang tahan panas pada suhu 1200 – 3000 C, maka labu

19

Page 20: Pengenalan Alat dan Bahan

didih sering digunakan untuk memanaskan larutan. Selain unutk

memanaskan larutan, labu didih juga dapat digunakan untuk menyimpan

larutan. Labu didih juga sering disebut sebagai labu lemak karena sering

digunakan pada pemanasan bahan berlemak.

8. Labu destilasi

Untuk penyulingan (destilasi).

9. Kuvet

Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil.

Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer.

Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena

atau polimetakrilat.

10. Eksikator

Eksikator adalah sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi

silica gel. Fungsi eksikator adalah untuk mendinginkan bahan atau wadah

sebelum dilakukan penimbangan serta untuk menyimpan bahan agar tetap

dalam kondisi kering.

11. Tabung reaksi

Tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca

borosilikat tahan panas, terdiri dalam berbagai ukuran. Biasa digunakan

sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia ataupun melakukian reaksi

kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya adalah dengan

membersihkannya terlebih dahulu lalu memasukkan bahan kimia yang

akan direaksikan, kemudian menggoyangkannya memutar.

20

Page 21: Pengenalan Alat dan Bahan

12. Gelas arloji

Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Sebagai

penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang

bahan kimia, tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.

Sedangkan alat-alat yang terbuat dari porselen adalah cawan porselen, mortir,

dan sendok porselen. Berikut ini adalah uraian lengkapya:

1. Cawan porselen

Cawan Porselen atau Evaporating Basin atau Evaporating Dish adalah

cawan yang terbuat dari porselen. Cawan ini fungsinya hampir sama

dengan Krus (Crucible). Fungsinya yaitu dapat digunakan sebagai wadah

pada saat pemanasan, biasanya digunakan ketika akan menguapkan larutan

dari beberapa bahan kimia untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi,

mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric

sehingga menjadi bentuk stabil, dan lain sebagainya.

2. Mortar

Berupa mangkuk dan tongkat tumbuk. Terbuat dari porselen, kaca, atau

batu granit. Biasa digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan

padatan. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan padatan yang

akan ditumbuk ke dalam mangkuk (mortar) lalu tumbuk dengan

menggunakan pastle.

3. Sendok porselen

Untuk mengambil zat padat yang bereaksi dengan atau merusak zat

organik, misal: KMNO4, I2.

21

Page 22: Pengenalan Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah amonium nitrat,

sukrosa, magnesium oksida, natrium karbonat, kalium klorida, ammonium

klorida, asam oksalat, natrium hidroksida, amonia, asam asetat, asam sulfat dan

asam klorida. Bahan-bahan tersebut masing-masing memiliki kegunaan untuk

pertanian. Berikut adalah masing-masing kegunaan dari bahan kimia tersebut:

1. Ammonium Nitrat

Amonium nitrat dapat mengalami reaksi perombakan berganda dengan

sejumlah garam-garam, termasuk KCl. Sifat ini dimanfaatkan untuk

membuat pupuk-pupuk majemuk ataupupuk lengkap. Dengan bahan alkali

amonium nitrat akan membebaskan amonia. Pupuk amonium nitrat

dikelompokkan sebagai bahan yang "berbahaya". Di dalam perdagangan

biasanya mengandung sekitar 1% hidrokarbon-minyak dan 5 % kaolin

untuk menjaga agar buti-butir kristalnya tidak melekat satu sama lain.

Amonium nitrat mumi tidak disarankan untuk pertanian. Dalam

perdagangan terdapat pupuk amonium nitrat yang telah "diolah" sehingga

tidak berbahaya dengan berbagai nama, antara lain "nitram" dan

"nitrochalk", dengan N antara 20-30 %.

2. Sukrosa

Sukrosa adalah salah satu komponen organik yang terdiri dari glukosa dan

fruktosa. Sehingga sukrosa merupakan sumber energi bagi tanaman dan

mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Sebenarnya

fungsi peranan sukrosa pada tanaman bukan hanya sebatas sebagai sumber

22

Page 23: Pengenalan Alat dan Bahan

energi. Beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai karbon skeleton atau

kerangka karbon, osmoprotectan, dan ekspresi gen.

3. Magnesium oksida

Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion magnesium (Mg++). Di

dalam tanah magnesium bersumber dari pelapukan batuan yang

mengandung mineral, seperti biotit, terpentin, klorit, dan olivin. Karena

bermutan fositif, ion magnesium dapat terikat pada koloid tanah atau tetap

berada dalam larutan tanah. Salah satu bentuk magnesium yaitu

magnesium oksida ( magnesia ). Perannannya yaitu sebagai pembentuk warna

hijau pada daun ( klorofil ), Pengaturan dalam penyerapan unsur hara lain seperti

P dan K, Merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, Membantu

translokasi pati dan distribusi phosphor di dalam tanaman, dan sebagai aktifator

berbagai jenis enzim tanaman, Mg merupakan salah satu enzim yang disebut

organic pyrophosphate dan carboxy pestisida.

4. Natrium karbonat

Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu), Na2CO3,

adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air.

Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang

menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk

larutan alkali yang kuat. Sejauh ini, belum ada penelitian yang

membuktikan adanya manfaat natrium karbonat untuk tanaman.

5. Kalium klorida

23

Page 24: Pengenalan Alat dan Bahan

Pupuk kalium yang saat ini cukup langka ditemukan dipasaran, karena

harganya tergolong cukup mahal. Kendatipun demikian, pupuk kalium

klorida yang lebih terkenal dengan sebutan pupuk KCl ini tetap dicari dan

digunakan oleh petani untuk mencukupi kebutuhan hara K pada tanaman

budidayanya. Seperti halnya pupuk ZK, pupuk KCl juga dapat

ditemukandalam 2 macam, yakni KCl 80 yang memiliki kandungan K2O

sebesar 53% dan KCl 90 yang memiliki kandungan K2O sebesar 58%.

6. Anomium klorida

Amonium klorida dapat digunakan sebagai pupuk. Pupuk ammonium

klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.. Nitrogen

diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau amonium. Kemudian, di

dalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino,

selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsur yang paling

banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari

nitrogen.

7. Asam oksalat

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan

nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat merupakan salah satu

bahan baku yang dibutuhkan pada industry sebagai bahan pelapis yang

melindungi logam dari kerak, Menetralkan kelebihan alkali pada

pencucian dan sebagai bleching, dan lain-lain.

8. Natrium hidroksida

24

Page 25: Pengenalan Alat dan Bahan

Natrium hidroksida digunakan untuk menetralkan tanah pertanian yang

kelebihan asam.

9. Ammonia

Ammonia didapatkan melalui melalui beberapa tahapan. Proses alami

pengambilan gas nitrogen dan konversinya menjadi senyawa-senyawa

yang bermanfaat dikenal sebagai fiksasi nitrogen, dan dilakukan oleh

bakteri pengikat-nitrogen. Bakteri ini “mengikat” nitrogen menjadi

senyawa yang mengandung nitrogen lainnya: amonia (NH3). Amonia lebih

terjangkau secara biologis dibanding gas nitrogen dan digunakan oleh

bakteri penitrifikasi untuk membentuk nitrit (NO2) dan kemudian nitrat

(NO3). Nitrat-nitrat ini adalah bentuk nitrogen yang bisa diolah tanaman,

sehingga merupakan bentuk yang menyalurkan nitrogen ke dalam rantai

makanan. Tetapi jika semua nitrogen atmosfer pada akhirnya mengakhiri

perjalanan pada tanaman atau hewan, maka akan segera terjadi

kekurangan. Untungnya ada bakteri denitrifikasi yang melengkapi siklus

tersebut dan mengonversi nitrat kembali menjadi N2 yang lembam.

10. Asam asetat

Asam asetat dapat diolah menjadi bio vinegar atau cuka kayu. Kandungan

asam asetat pada cuka kayu dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan

mencegah serangan penyakit pada tanaman. (Mitsuyoshi, 2002)

11. Asam sulfat

H2SO4 di gunakan sebagai pereaksi dalam pembuatan pupuk superfosfat,

dengan reaksi Ca3(PO4)2 + 2H2SO4→ Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4.

25

Page 26: Pengenalan Alat dan Bahan

Senyawa amonium sulfat sebagai jenis pupuk yang di kenal dengan pupuk

ZA (zwavelvur amonium). Pupuk ini dibuat dengan mereaksikan asam

sulfat dan Amonia 2NH3+ H2SO4→ (NH4)2SO4

Asam sulfat cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Konsentrasi

asam sulfat pada puk yang dibuat biasanya sekitar 62%.

12. Asam klorida

Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam

air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau menyengat. HCl

termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Sejauh ini, belum ada penelitian

yang membuktikan adanya manfaat natrium karbonat untuk tanaman.

Semua alat-alat yang ada di laboratorium dibuat oleh pabrik dan mempunyai

merek merek tertentu. Yang pertama yaitu pyrex. Pyrex merupakan sebuah merk

yang diperkenalkan oleh perusahaan Corning Incorporated pada tahun 1915 yang

memproduksi bahan gelas borosilikat dan digunakan untuk peralatan laboratorium

dan dapur. Pyrex yang banyak digunakan di Amerika Serikat terbuat dari gelas

tempered, sedangkan di luar Amerika Utara masih banyak menggunakan bahan

borosilikat. Pada perkembangannya Corning tidak lagi memproduksi brand Pyrex

namun merknya masih diproduksi oleh berbagai perusahaan dengan lisensi.

Mettler toledo adalah manufacture alat-alat laboratorium dari Switzerland.

Produk Mettler Toledo antara lain timbangan, atu timbang, pengukur kadar air,

Meter Kadar Air ( MKA), pH meter, conductivity meter, pengukur kadar oksigen

( DO-meter), titrator ( General & Karl Fischer).

26

Page 27: Pengenalan Alat dan Bahan

Milton Roy adalah produsen terbesar di dunia volume dikendalikan

(metering) pompa yang menetapkan standar industri untuk kinerja, akurasi dan

daya tahan. Sejak tahun 1936, Milton Roy telah terkonsentrasi yang ilmiah, teknik

dan sumber daya produksi pada pengembangan dan pembuatan peralatan yang

akurat mengontrol cairan mulai dari air untuk polimer tinggi viskositas, bahan

kimia korosif atau abrasif, zat beracun, dan media memompa sulit lainnya. Selain

berbagai pompa, Milton Roy juga menyediakan peredam getaran, streaming

detektor saat ini, tank dan sistem kimia pakan.

Nuaire selama lebih dari 40 tahun nuaire telah diakui secara universal

sebagai pemimpin dalam menyediakan profesional laboratorium dengan produk

yang handal untuk lingkungan yang paling menuntut. nuaire memproduksi dan

menyediakan Biological Safety Cabinets , CO2 Water-Jacketed and Direct Heat

Incubators, Laminar Air Flow Equipment, Custom Biological Enclosures, Ultra

Low Temperature Freezers, Centrifuges, Small Research Animal Handling

Equipment, Pharmacy Barrier Isolators, Polypropylene Fume Hoods and

Casework, and variety of complementary products and system untuk melayani

kebutuhan masyarakat laboratorium dunia. Nuaire di tiga lokasi di Minnesota,

Amerika.

Semuanya dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu. Apa yang dimulai di

Hänigsen, Jerman sebagai produsen barang-barang rumah tangga dan sistem

pencahayaan sekarang sebuah perusahaan internasional yang memasarkan sistem

peralatan laboratorium di seluruh dunia. Sebagai pemimpin yang inovatif dalam

industri, Köttermann selalu mendorong perkembangan baru tapi tetap benar ke

27

Page 28: Pengenalan Alat dan Bahan

akar-akarnya dan nilai-nilai tradisional. Label "Made in Germany" bergengsi di

seluruh dunia.

Binder GmbH berada Tuttlingen, German. Produsen terbesar di dunia dari

seri-produksi ruang simulasi lingkungan untuk laboratorium ilmiah atau industri.

Binder adalah spesialis dalam simulasi yang sempurna dari kondisi lingkungan

fisik di ruang iklim atau inkubator biologi, dan kimia. Berbagai produknya

meliputi ruang simulasi lingkungan seperti inkubator CO₂ dan inkubator

pendingin, ruang iklim, ruang ujian materi dan oven pemanas. Untuk menjaga

standar kualitas tinggi, semua produk Binder diproduksi secara eksklusif di

negara-of-the-art pabrik di Jerman.

Fisher Scientific memiliki tempat manufaktur kimia bahan kimia

anorganik, reagen dan pelarut. Melalui empat merek utamanya, Thermo Scientific,

Life Technologies, Fisher Scientific dan Persatuan Lab Jasa menawarkan

kombinasi tak tertandingi dari teknologi inovatif, kenyamanan pembelian dan

dukungan yang komprehensif. Sebagai pemasok terkemuka Inggris dari bahan

kimia laboratorium dan peralatan, Fisher Scientific mendistribusikan label sendiri

dan produk bermerek untuk 40.000 pelanggan di Kepulauan Inggris dan pasar luar

negeri yang dipilih. Pabrik mepunyai kantor pusat di Loughborough dan

mempekerjakan 450 orang.

Selama lebih dari 60 tahun sebagai produsen peralatan ilmiah untuk

laboratorium, JP Selecta telah dicapai dalam mengkonsolidasikan posisi bergengsi

di pasaran, mendistribusikan ke lebih dari 100 negara. Produk produk yang

diciptakan selecta adalah pengaduk, pompa, autoclaves, low temperature, baths,

28

Page 29: Pengenalan Alat dan Bahan

termostat perendaman, dry blocks, sentrifugal, oven, incubator, furnaces

instrumen untuk biologi dan histologi, mantel pemanas dan kompor listrik, teknik

analisis, analisis gizi, mikroskop dan titik leleh, alat ukur kekentalan dan lain-lain.

Shimadzu menyediakan berbagai instrumen analitis diperlukan untuk

penelitian, pengembangan, dan kontrol kualitas di berbagai bidang. Shimadzu

menggunakan instrumen canggih termasuk kromatograf, spektrometer, dan sistem

analisis unsur dan permukaan. Shimadzu juga menyediakan berbagai presisi tinggi

pengujian fisik dan teknologi pengukuran yang sangat penting untuk

pengembangan produk dan jaminan kualitas. Shimadzu didirikan tahun 1875 di

Jepang oleh Genzo Shimadzu Jr. and Sr.

Derajat kemurnian bahan kimia ada 3 macam yaitu LG (laboratory

Reagent Grade) merupakan Derajat Kemurnian Laboratorium. Zat-zat dengan

kualitas LG itu cocok untuk kerja analitik umum dan kerja kuantitatif di SMA.

BG (Bench Reagent Grade) merupakan Kemurnian yang pantas untuk

penggunaan percobaan biasa di laboratorium. TG disingkat T (Technical Grade)

merupakan Derajat Kemurnian Teknik Standar kemurnian yang dapat diterima

secara komersial dianggap tidak mengandung kotoran-kotoran yang akan

berpengaruh pada penggunaan umum zat itu dalam eksperimen. (Sariyanto 2001:

15)

Bahan kimia berdasarkan kemurniannya dibedakan menjadi 3 kelompok,

yaitu Pro Analise (PA) atau Garanteed Reagent (GR) atau Analar (AR). Zat kimia

yang termasuk kelompok ini kemurniannya tinggi (99%). Label pada wadah zat

kimia mencantumkan kadar kemurniannya zat itu dan kotoran-kotoran yang

29

Page 30: Pengenalan Alat dan Bahan

dikandungnya. Zat kimia yang termasuk kelompok ini digunakan untuk analisis

dalam penelitian yang cermat dan banyak digunakan dalam laboratorium analitik.

Chemical Pure (CP), General Purpose Reagents (GPRS), zat kimia yang termasuk

kelompok ini kemurniannya lebih rendah (90% -95%). Pada label wadah zat

kimia ini tidak selalu dicantumkan kemurnian dan kadar maksimum kotoran yang

terdapat di dalamnya. Kemurnian Teknik (Technical Grade), zat kimia yang

termasuk kelompok ini mempunyai kemurnian paling rendah. Pada label wadah

zat kimia ini tidak tercantum jenis kotoran yang terdapat dalam zat ini.

(Depdikbud, 1999: 26)

Bahan kimia berdasarkan bahayanya dibedakan menjadi 6 kelompok, yaitu

Lambang F (Flammable), artinya zat kimia dengan lambang ini mudah menyala

(terbakar). Contohnya fosfor, karbon disulfida, dan senyawa organik yang mudah

menguap. Lambang X (harmful iritasi) artinya zat yang mengiritasi. Contoh pada

zat padat yaitu NaOH, KOH, CaCl2, asam sitrat, fenol. Contoh pada zat cair yaitu

H2SO4, Br2. Contoh pada zat gas yaitu Cl2, NO2. Lambang T (toxic) artinya zat

yang bersifat racun. Contohnya anilin, benzena, uap bromin, uap raksa, toluena,

nitrobenzena, dan uap klorin. Lambang E (Explosive) artinya zat yang dapat

meledak. Contohnya hidrogen peroksida (pekat), asam perklorat dan logam

natrium bila bereaksi dengan air. Lambang O (Oxidizing substance) artinya zat

yang dapat mengoksidasi. Contohnya KMnO4, KClO3, K2CrO4, K2Cr2O7, HNO3,

HNO2, H2O2 encer. Lambang C (Corrosive) artinya zat yang bersifat korosif

(merusak jaringan atau peralatan). Contohnya NaOH, KOH, HCl, H2SO4, fenol,

cuka glacial dan asam sitrat.

30

Page 31: Pengenalan Alat dan Bahan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

31

Page 32: Pengenalan Alat dan Bahan

A. Kesimpulan

1. Semua alat dilaboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing-

masing. Sehingga dalam penggunaan alat memiliki ketelitian yangberbeda-

beda.

2. Bahan-bahan kimia memiliki sifat-sifat tersendiri yang dapat dilihat dari

simbol-simbol yang ada dikemasan dan karakteristiknya masing-masing.

B. Saran

Saat keliling untuk pengenalan alat, sebaiknya praktikan lebih berhati-hati

dalam melakukan gerakan untuk mencegah rusaknya alat-alat yang ada di

laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

32

Page 33: Pengenalan Alat dan Bahan

Astuti, Hartiwi. 2008. Laboratorium Kimia. Depdikbud: Bandung.

Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit

Erlangga: Jakarta.

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Revisi

Terjemahan R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta

Hermawan, Wawan. 2010. Bahan Kimia Berbahaya. Kawan Pustaka: Bandung.

Hudayani, Rahma. Pengertian Kimia. Wahyu Media: Jakarta.

Luthfi, Wahid, dkk. 2013. Sistem Informasi Perawatan Dan Inventaris

Laboratorium pada Smk Negeri 1 Rembang Berbasis Web. Indonesian

Jurnal on Computer Science. Vol 10 No 1.

Pawirosemadi, Marsadi. 2011. Dasar-Dasar Teknologi Budidayat Tebu dan

Pengolahan Hasilnya. UNM: Malang.

Rizal, Ardi. 2007. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Depdikbud: Jakarta.

Saifullah. 2013. Peran Ammonium Klorida (NH4Cl) Dan Sodium Nitrit (NaNO2)

Dalam Menambah Bakteri Nitrifikasi. Jurnal Ilmu Pertanian dan

Perikanan. Vol. 2 No. 2 Hal : 171-177.

Setiawati. 2002. Prosedur Alat-alat Laboratorium. Depdikbud: Yogyakarta.

Susilo, Joko. 2011. Biokimia. Agung Media: Bandung.

Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar.

Bandung: Universitas Pasundan

http://balittra.litbang.pertanian.go.id/ diakses 23 November 2015 19.29

http://www.binder-world.com/en/

https://www.fishersci.com

http://www.grupo-selecta.com/en

http://id.mt.com/

http://www.jenway.com/

www.koettermann.com

http://www.shimadzu.com/

33