LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN PENGENALAN ALAT DAN BAHAN OLEH: NAMA : NOVI HERVIANTI PUTRI NIM : A1E015047 ROMBONGAN : 10 PJ ASISTEN : ADRI HUDIANTO 1
LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA PERTANIAN
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
OLEH:
NAMA : NOVI HERVIANTI PUTRINIM : A1E015047ROMBONGAN : 10PJ ASISTEN : ADRI HUDIANTO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2015
1
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
Mengenal bermacam-macam alat dan bahan kimia yang sering dipakai dalam
analisis atau percobaan serta penggunaannya.
B. Latar Belakang
Bekerja dengan menggunakan alat-alat laboratorium tidaklah sama dengan
bekerja menggunakan alat-alat lain. Bekerja di laboratorium atau di lapangan
dengan menggunakan peralatan laboratorium memerlukan keterampilan,
kecermatan dan ketelitian. Peralatan sangat diperlukan dalam mengumpulkan data
atau informasi, terutama data kuantitatif. Dalam menggunakan peralatan
laboratorium praktikan harus memiliki keterampilan, kecermatan dan ketelitian
agar data yang diperoleh akurat. Oleh sebab itu, praktikan dituntut harus mengenal
setiap peralatan yang biasa digunakan di laboratorium. Pengenalan alat secara
umum mencakup spesifikasi alat, prinsip kerja dan kegunaan alat. Tujuan dari
pengenalan alat di laboratorium adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-
jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan
benar agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.
Prinsip pengenalan alat di laboratorium adalah berdasarkan identifikasi alat yang
biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat
tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi.
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium.
Alat yang kelihatan secara kasat mata belum tentu bersih, tergantung pada
pemahaman seorang analisis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas
piala atau Erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik.
Pipet, buret, dan labu volumetric mungkin memerlukan larutan deterjen panas
untuk bias bersih benar ( Day & Underwood, 1998 ).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat
ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat
kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun
atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).
3
Alat-alat kimia dibedakan menjadi: (a) Alat ukut yaitu alat yang digunakan
untuk mengukur atau mengetahui volume, kesamaan larutan, panas dan lain
sebagainya. Macam-macam alat ukur diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet
ukur, gelas ukur, pH universal dan timbangan analitik. (b) Alat pemanas yaitu alat
yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum diteliti. Yang
termasuk alat pemanas adalah lampu Bunsen dari hot plate. (c) Alat gelas yaitu
peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam percobaan
ilmiah. Beberapa alat gelas yang biasa digunakan adalah gelas arloji, corong, pipet
volume, tabung reaksi dan buret. (d) Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan
untuk menunjang alat lainnya seperti spatula, statif, kaki tiga dan bola karet
( Andi, 2007 ).
Bahan kimia digolongkan menjadi 6 golongan yaitu: (a) Harmful atau
berbaya yaitu bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir,
mengganggu sistem pernapasan. Semua bahan kimia mempunyai bahan seperti ini
(harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. (b) Toxic atau
beracun produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila bahan
kimia tersebut masuk ke dalam tubu meluli pernapasan, menghirup uap, bau, atau
debu atau menyerap melalui kulit. (c) Corrosive atau korosif, produk ini dapat
merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas.(d) Flammable atau mudah terbakar, senyawa ini
memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau membasahi
udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti misalnya
hidrogen) dari hidrida metal. (e) Eksplosive atau mudah meledak, produk ini dapat
4
meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau geseekan.
Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgung
dengan logam atau metal). (f) Oksidator (pengoksidasi) senyawa ini dapat
menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak dengan
bahan organic dan agen pereduksi (reduktor) (Wawan, 2010).
5
III. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat yang terbuat dari kaca
yaitu, buret, pipet seukuran, pipet tetes, labu ukuran, gelas ukur, labu erlenmeyer,
labu didih (labu kjedahl), labu destilasi, kuvet, eksikator, tabung reaksi, dan gelas
arloji. Alat yang terbuat dari porselen yaitu cawan porselen, sendok porselen, dan
mortir. Alat yang terbuat dari logam yaitu muffle furnace, water destilator,
timbangan analitik, spectofotometer, water bath, oven listrik analog, meja
destilator, autoclave, deep freezer, shaker, flame fotometer, oven, kompor listrik,
sentrifuge, shaker digital, spectofotometer digital, flame fotometer digital, AAS
(atomic absorption spectofotometer) dan bio safety cabinet. Bahan-bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah amonium nitrat, sukrosa, magnesium oksida,
natrium karbonat, kalium klorida, ammonium klorida, asam oksalat, natrium
hidroksida, amonia, asam asetat, asam sulfat dan asam klorida.
B. Prosedur Kerja
1. Alat-alat dan bahan kimia yang ada di laboratorium diamati.
2. Nama alat dan kegunaannya ditulis sesuai dengan nomor yang tertera.
3. Nama bahan kimia, rumus kimia, bobot molekul, derajat kemurnian, dan
keterang lain yang ada pada label kemasan ditulis.
4. Hasil pengamatan ditulis dalam bentuk tabel.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Alat
No.
Nama Alat Merek Kegunaan Gambar
Alat yang terbuat dari gelas1. Buret Assistent Untuk mengukur dan
menampung volume cairan
yang akan dikeluarkan atau
dipindahkan sesuai
keinginan. Biasanya dalam
proses titrasi.
2. Pipet
seukuran
Assistent Memindahkan larutan atau
zat cair dalam satu ukuran
volume tertentu.
7
3. Pipet tetes Untuk memindahkan larutan
atau zat cair dengan cara
meneteskan larutan tanpa
memperhatikan volumenya.
4. Labu ukur pyrex a. Mengencerkan larutan
b. Menampung larutan atau
zat cair dengan volume
yang tepat
c. Membuat larutan standar
dengan tepat dan teliti.
5. Gelas ukur nerma Untuk mengukur volume
larutan atau zat cair dengan
tepat.
6. Labu
erlenmeyer
pyrex Untuk menampung larutan
pada saat titrasi atau
menampung larutan hasil
destilasi
8
7. Labu didih
(labu
kjedahl)
pyrex Untuk mendidihkan larutan
8. Labu
destilasi
pyrex Untuk penyulingan
(destilasi)
9. Kuvet pyrex Untuk menampung larutan
yang akan diukur dengan
spektrofotometer
10. Eksikator Untuk menyimpanan bahan
atau benda supaya tetap
kering, terutama untuk
bahan higroskopis.
11. Tabung
reaksi
pyrex Untuk mereaksikan zat
9
12. Gelas arloji Sebagai alas untuk
penguapan atau pengeringan
zat yang terlarut.
Alat-alat yang terbuat dari porselen
1. Cawan
porselen
Cawan bercucuk yang
dipakai untuk penguapan
atau pengeringan padatan
dalam bentuk tepung
2. Mortar Untuk mengancurkan zat
dalam bentuk padatan
3. Sendok
porselen
Untuk mengaduk dan
mengambil bahan kimia
berbentuk tepung dan
padatan
10
Alat-alat yang terbuat dari karet1. Filler Meyedot atau mengeluarkan
larutan
2. Prop Tutup botol yang terbuat
dari karet
Alat-alat yang terbuat dari besi1. Muffle
furnace
Foteks Pengabuan, mematikan
jaringan
2. Water
destilator
Boeco Pendestilasi atau
penyulingan air
11
3. Timbangan
analitik
Mettle
Toledo
Mengetahui massa suatu
bahan secara akurat
4. Spectofoto
meter
Miltoroy
company
Mengetahui absorbansi
dari suatu bahan kimia
5. Water bath Nuonhai Memanaskan suatu bahan
tanpa mengenai sumber
panasnya secara langsung
6. Oven listrik
analog
Memert Mengeringkan suatu bahan
7. Meja
destilator
Menyuling suatu bahan
kimia
12
8. Autoclave Mensterilkan alat
praktikum
9. Deep
freezer
Nuaire Untuk mendinginkan atau
membekukan suatu bahan
10. Shaker Kotterman Menghomogenkan suatu
larutan
11. Flame
fotometer
Jenway Mengetahui emisi suatu
logam
12. Oven
Digital
Binder Mengeringkan suatu bahan
13
13. Kompor
listrik
Gerhadt Memanaskan suatu bahan
dengan kontak langsung
dengan sumber bahan
14. Sentrifuge Fisher
scientific
Memecahkan suatu ikatan
dalam suatu larutan
dengan gaya sentrifugal
15. Shaker
digital
Selecta Mengocok suatu bahan
atau larutan
16. Spectrofoto
meter
digital
shimadzu Mengetahui absorbansi
dari suatu bahan kimia
14
17. Flame fotometer digital
Mengetahui emisi suatu logam
18. AAS
(atomic
absorption
spectofotom
eter)
Hitachi Gabungan flamefotometer
dan spectrofotometer
19. Bio safety
cabinet
Nuaire Menyimpan suatu benda
agar tetap steril
20. PH meter HANNA Mengukur derajat keasaman.
15
2. Bahan kimia
No.
Nama
bahan
kimia
Rumus
kimia
Bobot
molekul
(gr/mol)
Derajat
kemurnianKeterangan lain
1. Amonium
nitrat
NH4NO3 80,04 Pro analisis Bentuk serbuk,
warna putih,
higroskopis
2. Sukrosa C12H22O11 342,30 Dibentuk oleh
tumbuhan,
struktur
mengandung
cincin glukosa,
bentuk serbuk,
warna putih.
3. Magnesium
oksida
MgO 40,30 Bentuk serbuk,
warna putih,
higroskopis
4. Natrium
karbonat
Na2CO3 105,99 Pro analisis Tidak berbau,
tidak larut dalam
etanol, larut
dalam gliserol.
5. Kalium KCl 14,55 Pro analisis Tidak berbau,
16
klorida penampilan
hablur kaca tanpa
warna
6. Ammonium
klorida
NH4Cl 53,49 Pro analisis Berbentuk Kristal
padat warna putih
7. Asam
oksalat
C2H2O4.2H2O 126,07 Pro analisis Dapat ditukan
dalam bentuk
bebas dan garam
8. Natrium
hidroksida
NaOH 40,50 Pro analisis Terbentuk dari
oksidasi basa,
berbentuk putih
padat
9. Amonia NH3 17,03 Pro analisis Gas tak berwarna,
berbau tajam
10. Asam asetat CH3COOH 60,05 Pro analisis
96%
Cairan tidak
berwana atau
Kristal
11. Asam sulfat H2SO4 98,07 Cairan bening, tak
berwarna dan tak
berbau
12. Asam
klorida
HCl 36,09 Cair, bersifat
korosif.
B. Pembahasan
17
Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca dalam praktikum ini diantaranya
buret, pipet seukuran, pipet tetes, labu ukuran, gelas ukur, labu erlenmeyer, labu
didih (labu kjedahl), labu destilasi, kuvet, eksikator, tabung reaksi, dan gelas
arloji. Berikut ini adalah uraian lengkapya:
1. Buret
Tabung kaca bergaris dam memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai
dari 5 ml dan 10 ml (mikroburet) dengan skala 0.01 ml, dan 25 ml dan 50
ml dengan skala 0.05 ml. Biasa digunakan untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
2. Pipet seukuran
Terbuat dari kaca dan bagian tengahnya menggelembung. Biasa digunakan
untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat. Cara
menggunakannya adalah dengan memasangkan filler pada bagian
ujungnya.
3. Pipet tetes
Pipa kecil yang terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta pada bagian ujung atasnya ditutupi karet. Biasa digunakan
untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Cara menggunakannya
adalah dengan memasukkan pipet kedalam gelas kimia yang berisi laritan,
lalu memencet dan melepaskan bagian karetnya agar larutan tersebut
masuk ke dalam pipet. Lalu teteskan sesuai kebutuhan.
4. Labu ukur
18
Terbuat dari gelas dengan bentuk membulat seperti labu dan mendatar
pada bagian bawahnya juga memiliki leher yang cukup panjang. Labu ini
memiliki tutup dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Biasa
digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu ataupun
untuk mengencerkan larutan.
5. Gelas ukur
Gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau
plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2 L.
Biasa digunakan untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan
tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
6. Labu Erlenmeyer
Gelas yang diameternya semakin atas semakin kecil dengan skala di
sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 ml sampai 2L. Biasa
digunakan untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat
hasil penyaringan, dan menampung titran pada proses titrasi. Cara
menggunakannya adalah dengan membersihkannya terlebih dahulu lalu
memasukkan larutan, kemudian dapat dengan menggoyangkan memutar
labu erlenmeyer tersebut.
7. Labu didih (labu kjedahl)
abu didih adalah perangkat laboratorium seperti labu yang memiliki jenis
leher single neck, double neck dan triple neck. Pada umumnya labu didih
berdasar bundar dan berukuran 250 ml hingga 2000 ml. Karena labu didih
terbuat dari kaca yang tahan panas pada suhu 1200 – 3000 C, maka labu
19
didih sering digunakan untuk memanaskan larutan. Selain unutk
memanaskan larutan, labu didih juga dapat digunakan untuk menyimpan
larutan. Labu didih juga sering disebut sebagai labu lemak karena sering
digunakan pada pemanasan bahan berlemak.
8. Labu destilasi
Untuk penyulingan (destilasi).
9. Kuvet
Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil.
Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer.
Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena
atau polimetakrilat.
10. Eksikator
Eksikator adalah sebuah wadah dari kaca tertutup yang didalamnya berisi
silica gel. Fungsi eksikator adalah untuk mendinginkan bahan atau wadah
sebelum dilakukan penimbangan serta untuk menyimpan bahan agar tetap
dalam kondisi kering.
11. Tabung reaksi
Tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca
borosilikat tahan panas, terdiri dalam berbagai ukuran. Biasa digunakan
sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia ataupun melakukian reaksi
kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya adalah dengan
membersihkannya terlebih dahulu lalu memasukkan bahan kimia yang
akan direaksikan, kemudian menggoyangkannya memutar.
20
12. Gelas arloji
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang
bahan kimia, tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
Sedangkan alat-alat yang terbuat dari porselen adalah cawan porselen, mortir,
dan sendok porselen. Berikut ini adalah uraian lengkapya:
1. Cawan porselen
Cawan Porselen atau Evaporating Basin atau Evaporating Dish adalah
cawan yang terbuat dari porselen. Cawan ini fungsinya hampir sama
dengan Krus (Crucible). Fungsinya yaitu dapat digunakan sebagai wadah
pada saat pemanasan, biasanya digunakan ketika akan menguapkan larutan
dari beberapa bahan kimia untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi,
mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetric
sehingga menjadi bentuk stabil, dan lain sebagainya.
2. Mortar
Berupa mangkuk dan tongkat tumbuk. Terbuat dari porselen, kaca, atau
batu granit. Biasa digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan
padatan. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan padatan yang
akan ditumbuk ke dalam mangkuk (mortar) lalu tumbuk dengan
menggunakan pastle.
3. Sendok porselen
Untuk mengambil zat padat yang bereaksi dengan atau merusak zat
organik, misal: KMNO4, I2.
21
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah amonium nitrat,
sukrosa, magnesium oksida, natrium karbonat, kalium klorida, ammonium
klorida, asam oksalat, natrium hidroksida, amonia, asam asetat, asam sulfat dan
asam klorida. Bahan-bahan tersebut masing-masing memiliki kegunaan untuk
pertanian. Berikut adalah masing-masing kegunaan dari bahan kimia tersebut:
1. Ammonium Nitrat
Amonium nitrat dapat mengalami reaksi perombakan berganda dengan
sejumlah garam-garam, termasuk KCl. Sifat ini dimanfaatkan untuk
membuat pupuk-pupuk majemuk ataupupuk lengkap. Dengan bahan alkali
amonium nitrat akan membebaskan amonia. Pupuk amonium nitrat
dikelompokkan sebagai bahan yang "berbahaya". Di dalam perdagangan
biasanya mengandung sekitar 1% hidrokarbon-minyak dan 5 % kaolin
untuk menjaga agar buti-butir kristalnya tidak melekat satu sama lain.
Amonium nitrat mumi tidak disarankan untuk pertanian. Dalam
perdagangan terdapat pupuk amonium nitrat yang telah "diolah" sehingga
tidak berbahaya dengan berbagai nama, antara lain "nitram" dan
"nitrochalk", dengan N antara 20-30 %.
2. Sukrosa
Sukrosa adalah salah satu komponen organik yang terdiri dari glukosa dan
fruktosa. Sehingga sukrosa merupakan sumber energi bagi tanaman dan
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan. Sebenarnya
fungsi peranan sukrosa pada tanaman bukan hanya sebatas sebagai sumber
22
energi. Beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai karbon skeleton atau
kerangka karbon, osmoprotectan, dan ekspresi gen.
3. Magnesium oksida
Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion magnesium (Mg++). Di
dalam tanah magnesium bersumber dari pelapukan batuan yang
mengandung mineral, seperti biotit, terpentin, klorit, dan olivin. Karena
bermutan fositif, ion magnesium dapat terikat pada koloid tanah atau tetap
berada dalam larutan tanah. Salah satu bentuk magnesium yaitu
magnesium oksida ( magnesia ). Perannannya yaitu sebagai pembentuk warna
hijau pada daun ( klorofil ), Pengaturan dalam penyerapan unsur hara lain seperti
P dan K, Merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, Membantu
translokasi pati dan distribusi phosphor di dalam tanaman, dan sebagai aktifator
berbagai jenis enzim tanaman, Mg merupakan salah satu enzim yang disebut
organic pyrophosphate dan carboxy pestisida.
4. Natrium karbonat
Natrium karbonat (juga dikenal sebagai soda cuci dan soda abu), Na2CO3,
adalah garam natrium dari asam karbonat yang mudah larut dalam air.
Natrium karbonat murni berwarna putih, bubuk tanpa warna yang
menyerap embun dari udara, punya rasa alkalin/pahit, dan membentuk
larutan alkali yang kuat. Sejauh ini, belum ada penelitian yang
membuktikan adanya manfaat natrium karbonat untuk tanaman.
5. Kalium klorida
23
Pupuk kalium yang saat ini cukup langka ditemukan dipasaran, karena
harganya tergolong cukup mahal. Kendatipun demikian, pupuk kalium
klorida yang lebih terkenal dengan sebutan pupuk KCl ini tetap dicari dan
digunakan oleh petani untuk mencukupi kebutuhan hara K pada tanaman
budidayanya. Seperti halnya pupuk ZK, pupuk KCl juga dapat
ditemukandalam 2 macam, yakni KCl 80 yang memiliki kandungan K2O
sebesar 53% dan KCl 90 yang memiliki kandungan K2O sebesar 58%.
6. Anomium klorida
Amonium klorida dapat digunakan sebagai pupuk. Pupuk ammonium
klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.. Nitrogen
diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau amonium. Kemudian, di
dalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino,
selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsur yang paling
banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari
nitrogen.
7. Asam oksalat
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam oksalat merupakan salah satu
bahan baku yang dibutuhkan pada industry sebagai bahan pelapis yang
melindungi logam dari kerak, Menetralkan kelebihan alkali pada
pencucian dan sebagai bleching, dan lain-lain.
8. Natrium hidroksida
24
Natrium hidroksida digunakan untuk menetralkan tanah pertanian yang
kelebihan asam.
9. Ammonia
Ammonia didapatkan melalui melalui beberapa tahapan. Proses alami
pengambilan gas nitrogen dan konversinya menjadi senyawa-senyawa
yang bermanfaat dikenal sebagai fiksasi nitrogen, dan dilakukan oleh
bakteri pengikat-nitrogen. Bakteri ini “mengikat” nitrogen menjadi
senyawa yang mengandung nitrogen lainnya: amonia (NH3). Amonia lebih
terjangkau secara biologis dibanding gas nitrogen dan digunakan oleh
bakteri penitrifikasi untuk membentuk nitrit (NO2) dan kemudian nitrat
(NO3). Nitrat-nitrat ini adalah bentuk nitrogen yang bisa diolah tanaman,
sehingga merupakan bentuk yang menyalurkan nitrogen ke dalam rantai
makanan. Tetapi jika semua nitrogen atmosfer pada akhirnya mengakhiri
perjalanan pada tanaman atau hewan, maka akan segera terjadi
kekurangan. Untungnya ada bakteri denitrifikasi yang melengkapi siklus
tersebut dan mengonversi nitrat kembali menjadi N2 yang lembam.
10. Asam asetat
Asam asetat dapat diolah menjadi bio vinegar atau cuka kayu. Kandungan
asam asetat pada cuka kayu dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan
mencegah serangan penyakit pada tanaman. (Mitsuyoshi, 2002)
11. Asam sulfat
H2SO4 di gunakan sebagai pereaksi dalam pembuatan pupuk superfosfat,
dengan reaksi Ca3(PO4)2 + 2H2SO4→ Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4.
25
Senyawa amonium sulfat sebagai jenis pupuk yang di kenal dengan pupuk
ZA (zwavelvur amonium). Pupuk ini dibuat dengan mereaksikan asam
sulfat dan Amonia 2NH3+ H2SO4→ (NH4)2SO4
Asam sulfat cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Konsentrasi
asam sulfat pada puk yang dibuat biasanya sekitar 62%.
12. Asam klorida
Larutan asam klorida atau yang biasa kita kenal dengan larutan HCl dalam
air, adalah cairan kimia yang sangat korosif dan berbau menyengat. HCl
termasuk bahan kimia berbahaya atau B3. Sejauh ini, belum ada penelitian
yang membuktikan adanya manfaat natrium karbonat untuk tanaman.
Semua alat-alat yang ada di laboratorium dibuat oleh pabrik dan mempunyai
merek merek tertentu. Yang pertama yaitu pyrex. Pyrex merupakan sebuah merk
yang diperkenalkan oleh perusahaan Corning Incorporated pada tahun 1915 yang
memproduksi bahan gelas borosilikat dan digunakan untuk peralatan laboratorium
dan dapur. Pyrex yang banyak digunakan di Amerika Serikat terbuat dari gelas
tempered, sedangkan di luar Amerika Utara masih banyak menggunakan bahan
borosilikat. Pada perkembangannya Corning tidak lagi memproduksi brand Pyrex
namun merknya masih diproduksi oleh berbagai perusahaan dengan lisensi.
Mettler toledo adalah manufacture alat-alat laboratorium dari Switzerland.
Produk Mettler Toledo antara lain timbangan, atu timbang, pengukur kadar air,
Meter Kadar Air ( MKA), pH meter, conductivity meter, pengukur kadar oksigen
( DO-meter), titrator ( General & Karl Fischer).
26
Milton Roy adalah produsen terbesar di dunia volume dikendalikan
(metering) pompa yang menetapkan standar industri untuk kinerja, akurasi dan
daya tahan. Sejak tahun 1936, Milton Roy telah terkonsentrasi yang ilmiah, teknik
dan sumber daya produksi pada pengembangan dan pembuatan peralatan yang
akurat mengontrol cairan mulai dari air untuk polimer tinggi viskositas, bahan
kimia korosif atau abrasif, zat beracun, dan media memompa sulit lainnya. Selain
berbagai pompa, Milton Roy juga menyediakan peredam getaran, streaming
detektor saat ini, tank dan sistem kimia pakan.
Nuaire selama lebih dari 40 tahun nuaire telah diakui secara universal
sebagai pemimpin dalam menyediakan profesional laboratorium dengan produk
yang handal untuk lingkungan yang paling menuntut. nuaire memproduksi dan
menyediakan Biological Safety Cabinets , CO2 Water-Jacketed and Direct Heat
Incubators, Laminar Air Flow Equipment, Custom Biological Enclosures, Ultra
Low Temperature Freezers, Centrifuges, Small Research Animal Handling
Equipment, Pharmacy Barrier Isolators, Polypropylene Fume Hoods and
Casework, and variety of complementary products and system untuk melayani
kebutuhan masyarakat laboratorium dunia. Nuaire di tiga lokasi di Minnesota,
Amerika.
Semuanya dimulai lebih dari 60 tahun yang lalu. Apa yang dimulai di
Hänigsen, Jerman sebagai produsen barang-barang rumah tangga dan sistem
pencahayaan sekarang sebuah perusahaan internasional yang memasarkan sistem
peralatan laboratorium di seluruh dunia. Sebagai pemimpin yang inovatif dalam
industri, Köttermann selalu mendorong perkembangan baru tapi tetap benar ke
27
akar-akarnya dan nilai-nilai tradisional. Label "Made in Germany" bergengsi di
seluruh dunia.
Binder GmbH berada Tuttlingen, German. Produsen terbesar di dunia dari
seri-produksi ruang simulasi lingkungan untuk laboratorium ilmiah atau industri.
Binder adalah spesialis dalam simulasi yang sempurna dari kondisi lingkungan
fisik di ruang iklim atau inkubator biologi, dan kimia. Berbagai produknya
meliputi ruang simulasi lingkungan seperti inkubator CO₂ dan inkubator
pendingin, ruang iklim, ruang ujian materi dan oven pemanas. Untuk menjaga
standar kualitas tinggi, semua produk Binder diproduksi secara eksklusif di
negara-of-the-art pabrik di Jerman.
Fisher Scientific memiliki tempat manufaktur kimia bahan kimia
anorganik, reagen dan pelarut. Melalui empat merek utamanya, Thermo Scientific,
Life Technologies, Fisher Scientific dan Persatuan Lab Jasa menawarkan
kombinasi tak tertandingi dari teknologi inovatif, kenyamanan pembelian dan
dukungan yang komprehensif. Sebagai pemasok terkemuka Inggris dari bahan
kimia laboratorium dan peralatan, Fisher Scientific mendistribusikan label sendiri
dan produk bermerek untuk 40.000 pelanggan di Kepulauan Inggris dan pasar luar
negeri yang dipilih. Pabrik mepunyai kantor pusat di Loughborough dan
mempekerjakan 450 orang.
Selama lebih dari 60 tahun sebagai produsen peralatan ilmiah untuk
laboratorium, JP Selecta telah dicapai dalam mengkonsolidasikan posisi bergengsi
di pasaran, mendistribusikan ke lebih dari 100 negara. Produk produk yang
diciptakan selecta adalah pengaduk, pompa, autoclaves, low temperature, baths,
28
termostat perendaman, dry blocks, sentrifugal, oven, incubator, furnaces
instrumen untuk biologi dan histologi, mantel pemanas dan kompor listrik, teknik
analisis, analisis gizi, mikroskop dan titik leleh, alat ukur kekentalan dan lain-lain.
Shimadzu menyediakan berbagai instrumen analitis diperlukan untuk
penelitian, pengembangan, dan kontrol kualitas di berbagai bidang. Shimadzu
menggunakan instrumen canggih termasuk kromatograf, spektrometer, dan sistem
analisis unsur dan permukaan. Shimadzu juga menyediakan berbagai presisi tinggi
pengujian fisik dan teknologi pengukuran yang sangat penting untuk
pengembangan produk dan jaminan kualitas. Shimadzu didirikan tahun 1875 di
Jepang oleh Genzo Shimadzu Jr. and Sr.
Derajat kemurnian bahan kimia ada 3 macam yaitu LG (laboratory
Reagent Grade) merupakan Derajat Kemurnian Laboratorium. Zat-zat dengan
kualitas LG itu cocok untuk kerja analitik umum dan kerja kuantitatif di SMA.
BG (Bench Reagent Grade) merupakan Kemurnian yang pantas untuk
penggunaan percobaan biasa di laboratorium. TG disingkat T (Technical Grade)
merupakan Derajat Kemurnian Teknik Standar kemurnian yang dapat diterima
secara komersial dianggap tidak mengandung kotoran-kotoran yang akan
berpengaruh pada penggunaan umum zat itu dalam eksperimen. (Sariyanto 2001:
15)
Bahan kimia berdasarkan kemurniannya dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu Pro Analise (PA) atau Garanteed Reagent (GR) atau Analar (AR). Zat kimia
yang termasuk kelompok ini kemurniannya tinggi (99%). Label pada wadah zat
kimia mencantumkan kadar kemurniannya zat itu dan kotoran-kotoran yang
29
dikandungnya. Zat kimia yang termasuk kelompok ini digunakan untuk analisis
dalam penelitian yang cermat dan banyak digunakan dalam laboratorium analitik.
Chemical Pure (CP), General Purpose Reagents (GPRS), zat kimia yang termasuk
kelompok ini kemurniannya lebih rendah (90% -95%). Pada label wadah zat
kimia ini tidak selalu dicantumkan kemurnian dan kadar maksimum kotoran yang
terdapat di dalamnya. Kemurnian Teknik (Technical Grade), zat kimia yang
termasuk kelompok ini mempunyai kemurnian paling rendah. Pada label wadah
zat kimia ini tidak tercantum jenis kotoran yang terdapat dalam zat ini.
(Depdikbud, 1999: 26)
Bahan kimia berdasarkan bahayanya dibedakan menjadi 6 kelompok, yaitu
Lambang F (Flammable), artinya zat kimia dengan lambang ini mudah menyala
(terbakar). Contohnya fosfor, karbon disulfida, dan senyawa organik yang mudah
menguap. Lambang X (harmful iritasi) artinya zat yang mengiritasi. Contoh pada
zat padat yaitu NaOH, KOH, CaCl2, asam sitrat, fenol. Contoh pada zat cair yaitu
H2SO4, Br2. Contoh pada zat gas yaitu Cl2, NO2. Lambang T (toxic) artinya zat
yang bersifat racun. Contohnya anilin, benzena, uap bromin, uap raksa, toluena,
nitrobenzena, dan uap klorin. Lambang E (Explosive) artinya zat yang dapat
meledak. Contohnya hidrogen peroksida (pekat), asam perklorat dan logam
natrium bila bereaksi dengan air. Lambang O (Oxidizing substance) artinya zat
yang dapat mengoksidasi. Contohnya KMnO4, KClO3, K2CrO4, K2Cr2O7, HNO3,
HNO2, H2O2 encer. Lambang C (Corrosive) artinya zat yang bersifat korosif
(merusak jaringan atau peralatan). Contohnya NaOH, KOH, HCl, H2SO4, fenol,
cuka glacial dan asam sitrat.
30
V. KESIMPULAN DAN SARAN
31
A. Kesimpulan
1. Semua alat dilaboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing-
masing. Sehingga dalam penggunaan alat memiliki ketelitian yangberbeda-
beda.
2. Bahan-bahan kimia memiliki sifat-sifat tersendiri yang dapat dilihat dari
simbol-simbol yang ada dikemasan dan karakteristiknya masing-masing.
B. Saran
Saat keliling untuk pengenalan alat, sebaiknya praktikan lebih berhati-hati
dalam melakukan gerakan untuk mencegah rusaknya alat-alat yang ada di
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
32
Astuti, Hartiwi. 2008. Laboratorium Kimia. Depdikbud: Bandung.
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Revisi
Terjemahan R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta
Hermawan, Wawan. 2010. Bahan Kimia Berbahaya. Kawan Pustaka: Bandung.
Hudayani, Rahma. Pengertian Kimia. Wahyu Media: Jakarta.
Luthfi, Wahid, dkk. 2013. Sistem Informasi Perawatan Dan Inventaris
Laboratorium pada Smk Negeri 1 Rembang Berbasis Web. Indonesian
Jurnal on Computer Science. Vol 10 No 1.
Pawirosemadi, Marsadi. 2011. Dasar-Dasar Teknologi Budidayat Tebu dan
Pengolahan Hasilnya. UNM: Malang.
Rizal, Ardi. 2007. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Depdikbud: Jakarta.
Saifullah. 2013. Peran Ammonium Klorida (NH4Cl) Dan Sodium Nitrit (NaNO2)
Dalam Menambah Bakteri Nitrifikasi. Jurnal Ilmu Pertanian dan
Perikanan. Vol. 2 No. 2 Hal : 171-177.
Setiawati. 2002. Prosedur Alat-alat Laboratorium. Depdikbud: Yogyakarta.
Susilo, Joko. 2011. Biokimia. Agung Media: Bandung.
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar.
Bandung: Universitas Pasundan
http://balittra.litbang.pertanian.go.id/ diakses 23 November 2015 19.29
http://www.binder-world.com/en/
https://www.fishersci.com
http://www.grupo-selecta.com/en
http://id.mt.com/
http://www.jenway.com/
www.koettermann.com
http://www.shimadzu.com/
33