-
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR
UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI
PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Viligius Fitranada Ab Lonek
141424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR
UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA DALAM MEMPELAJARI
PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Viligius Fitranada Ab Lonek
141424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
“Setiap Orang adalah Produk dari Pikirannya sendiri,
berpikir ragu maka anda gagal
berpikir menang maka anda berhasil”
David J. Schwartz
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus sebagai Sumber
Kekuatanku.
Ku persembahkan Karya Sederhanaku ini Untuk Kedua Orang tua yang
Ku
sayangi
Kepada yang tercinta:
Ayahanda Petrus Suban Demon dan Ibunda Maria Kewa Puli
dan Kedua Saudaraku:
Valentinus Febrirama Ab Lonek
Victoria Friski Lestari Lonek
Terimakasih untuk semua dukungan, cinta dan kerja kerasnya
sehingga saya
dapat menikmati kehidupan yang layak sampai hari ini.
Dan Karya ini Kupersembahkan Untuk Semua Dosen dan Kawan-Kawan
yang
telah membantu hingga aku dapat menyelesaikan study S1 di
Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
Viligius Fitranada Ab Lonek. 2019. Pengembangan Video
Pembelajaran Sebagai
Media Belajar Untuk Membangun Pemahaman Siswa dalam
Mempelajari
Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar. Skripsi. Program Studi
Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan
untuk (1)
mengembangkan media berupa video pembelajaran dan (2) mengetahui
sejauh mana
video pembelajaran dapat membangun pemahaman siswa yang diukur
dari pre-test dan
post-test (3) mengetahui tanggapan siswa terhadap video dan
proses belajar
menggunakan video pembelajaran .
Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018 di
laboratorium
fisika untuk pembuatan video dan tanggal 29 Juni 2018 & 1
Juli 2018 untuk
pengambilan data di Desa Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur,
Fores Timur, Nusa
Tenggara Timur. Subyek penellitian ini adalah 8 orang siswa SMA
XII di kecamatan
Adonara Timur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah video
pembelajaran Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar sebagai media
belajar mandiri
yang dikembangkan oleh peneliti dan instrumen pengumpulan data
berupa soal pre-
test, post-test dan wawancara. Proses belajar yang dilakukan
dalam penelitian ini
menonton video, dan mengerjakan LKS sambil menonton video.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Video
pembelajaran yang
dikembangkan berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi cermin datar
(2) Tanggapan siswa sangat positif terhadap video pembelajaran
dan proses belajar
dengan video pembelajaran. Para siswa menilai video yang
dhasilkan cukup baik, dan
mereka tertarik belajar dengan media video pembelajaran.
Kata Kunci : video pembelajaran, pemantulan cahaya, cermin
datar, pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
Viligius Fitranada Ab Lonek. 2019. Learning Video Development As
A Learning Media To Build Students Understanding in Learning
reflection of ligt by Flat
Mirror. Physics Education program study, Departemen of
Mathematic, and
Natural Science Education, Faculty of Teacher Training and
Science
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study was a development research which aim to (1) develop
media in the
form of video learning (2) determined the extent to which the
video learning could
build understanding (3) Understand student response the video
and learning process
use learning videos.
The research begin was carried out from April to June 2018 in
physics
Laboratory for video learning making and 29 june and 1 july 2018
in Narasaosina
village, distric of east adonara, East Flores regency, east Nusa
Tenggarafor for data
collection. Subject of this research is 8 students in distric of
east Adonara. Instrument
in this study consisted of flat mirror as self learning media
developed by research and
data collection instrument in the form of pre test, post test
and interview. The learning
proscest carried out in study is watching video, do LKS, and
wathcing video again.
Results from this study show that (1) Video learning developed
succeeded to
student understanding of material reflection light on flat
mirror (2) response of student
very positive on video learning and the learning procest with
learning video. According
to the student participating in the research, the video was
relative good and half them
to more interested in learning by watching video.
Keywords: video learning, flat mirror , understanding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Video
Pembelajaran untuk Membangun Pemahaman Siswa Mempelajari Cermin
Datar”.
Penulis menyadari bahwa selama pengerjaan skripsi ada begitu
banyak pihak yang
turut mendukung penulis baik secara lansung maupun tidak
lansung. Oleh karena itu
di dalam kata pengantar ini penulis ingin berterimakasih kepada
orang-orang yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yakni:
1. Bapak T. Sarkim M. Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang
telah dengan
sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, motivasi serta
saran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program
studi
Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas segala
masukannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Drs. Severinus Domi M.Si. selaku kepala Lab
mickroteaching
Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenana
mengizinkan
penggunaan kamera dalam pembuatan video Pemantulan Cahaya
oleh
Cermin Datar.
4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku kepala
Laboratorium
Pendidikan Fisika Sanata Dharma yang telah berkenan mengizinkan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
menggunakan alat-alat Lab dan ruang Lab Fisika untuk proses
perekaman
video Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar
5. Bapak Agus yang sudah dengan sabar memberitahu dan melayani
dengan
baik selama peminjaman kamera.
6. Bapak Ngadiyono yang sudah dengan sabar membantu
menyiapkan
ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan video
Pemantulan
Cahaya oleh Cermin Datar.
7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang sudah
mendidik,
terkhususnya untuk Dosen Pembimbing Akademik, bapak Drs.
Aufridus
Atmadi, M.Si. yang membagikan ilmu dan memotivasi peneliti
selama
belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu dan
memperlancar
studi penulis di Program Studi Pendidikan Fisika.
9. Elsa, Febry, Melki, Ano, Melki, Jefry, Robert, Kristin dan
teman-teman
yang telah beredia untuk meluangkan waktu sebagai subyek
penelitian.
10. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang sudah berjalan
bersama selama
4 tahun terkhususnya Prims, Wisnu, Eter, dan kaka Lopes.
11. Untuk semua pihak yang sudah terlibat baik secara sengaja
maupun tidak
sengaja yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu dengan rendah hati menerima kritik
dan saran yang dapat
membangun. Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat
bermanfaat bagi
pembaca dan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih
baik.
Penulis
Viligius Fitranada Ab Lonek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
......................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN
......................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
..................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
.......................................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
....................................................................
vi
ABSTRAK
...................................................................................................................
vi
ABSTRACT
..................................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR
.................................................................................................
ix
DAFTAR ISI
...............................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
.......................................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR
................................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
.............................................................................................
1
A. Latar belakang
....................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
..............................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian
...............................................................................................
4
D. Batasan
Masalah.................................................................................................
4
E. Manfaat Penelitian
.............................................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI
.......................................................................................
5
A. Media Belajar/Pembelajaran dan
Video.............................................................
5
1. Pengertian Media Pembelajaran
.....................................................................
5
2. Fungsi Media
..................................................................................................
5
B. Video Pembelajaran
...........................................................................................
7
C. Belajar
................................................................................................................
8
1. Pengertian Belajar
..........................................................................................
8
2. Belajar dan Pemahaman
...............................................................................
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
3. Belajar Mandiri
.............................................................................................
10
D. Penelitian Sejenis
.............................................................................................
11
E. Materi Belajar dan Pembelajaran; Cermin Datar
............................................. 12
1. Cermin
..........................................................................................................
12
2. Hukum Pemantulan
......................................................................................
13
3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
................................................ 16
4. Pembentukan Bayangan Oleh Dua Cermin
.................................................. 19
BAB III METODE
PENELITIAN..............................................................................
21
A. Jenis Penelitian
.................................................................................................
21
B. Subyek Penelitian
.............................................................................................
21
C. Waktu dan Tempat Penelitian
..........................................................................
21
D. Desain Penelitian
..............................................................................................
21
E. Instrumen
Penelitian.........................................................................................
24
1. Instrumen Belajar Mandiri
...........................................................................
24
2. Instrumen Pengumpulan Data
......................................................................
28
F. Validasi Instrumen
...........................................................................................
32
G. Teknik Analisis Data
....................................................................................
33
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
................................................ 43
A. Pelaksanaan Penelitian
.....................................................................................
43
1. Pembuatan Video Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
......................... 43
2. Pembuatan Instrumen Pengambilan Data dan Lembar Kerja Siswa
............ 54
3. Uji Coba Instrumen Penelitian
.....................................................................
54
4. Pengambilan Data
.........................................................................................
54
B. Data, Analisis dan Pembahasan
.......................................................................
56
1. Data
..............................................................................................................
56
2. Analisis Data
................................................................................................
63
3. Pembahasan
................................................................................................
103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
....................................................................
107
A. Kesimpulan
....................................................................................................
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
B. Saran
...............................................................................................................
107
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................
108
LAMPIRAN
..............................................................................................................
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Prinsip-prinsip pembuatan video pembelajara fisika
.................................. 24
Tabel 3.2 Perencanaan isi video I pemantulan cahaya oleh cermin
datar ................ 25
Tabel 3.3 Perencanaan isi video II pemantulan cahaya oleh cermin
datar ................. 26
Tabel 3.4 Perencanaan isi video III pemantulan cahaya pada
cermin datar ............... 26
Tabel 3.5 Perencanaan kegiatan belajar dengan menggunakan video
pembelajaran
sebagai media belajar
..................................................................................................
27
Tabel 3.6 Kisi-kisi soal pre-test dan post test
.............................................................
28
Tabel 3.7 Rubrik penilaian pre test dan post test
........................................................ 33
Tabel 3.7 Skor pre test dan post test
...........................................................................
38
Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa
......................................................... 39
Tabel 3.10 Tingkat pemahamahan siswa
....................................................................
40
Tabel 3.11 Presentasi kenaikan skor total siswa
........................................................ 40
Tabel 3.12 Analisis butir
soal......................................................................................
41
Tabel 3.13 Analisis pemahaman awal dan akhir siswa
............................................... 41
Tabel 3.14 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir
soal .......................... 42
Tabel 4.1 Isi video pembelajaran hukum pemantulan cahaya
.................................... 44
Tabel 4.2 Isi video pembelajaran pembentukan bayangan pada
cermin datar dan sifat
–sifat
bayangan............................................................................................................
48
Tabel 4.3 Pembentukan bayangan benda pada dua cermin datar yang
berhadapan ... 52
Tabel 4.4 Rincian kegiatan belajar mandiri menggunakan video
.............................. 55
Tabel 4.5 Skor Pre-test siswa
......................................................................................
56
Tabel 4.6 Nilai pre test yang diperoleh siswa
............................................................ 56
Tabel 4.7 Skor post-test siswa
.....................................................................................
57
Tabel 4.8 Nilai post test yang diperoleh siswa
........................................................... 57
Tabel 4.9 Perbandingan tingkat pemahaman siswa sebelum dan
sesudah belajar
menggunakan video dari hasil pre test dan post test
................................................... 65
Tabel 4.10 Presentasi Kenaikan Pre-test dan Post-test
.............................................. 65
Tabel 4.11 Analisis butir soal peningkatan pemahaman siswa
berdasarkan hasil yang
diperoleh dari pre-test dan post-test
............................................................................
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
Tabel 4.12 Pemahaman siswa setelah belajar menggunakan video
pembelajaran ..... 95
Tabel 4.13 Pemahaman awal siswa berdasarkan hasil pre-test
................................... 97
Tabel 4.14 Pemahaman akhir siswa berdasarkan hasil
post-test................................. 99
Tabel 4.15 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir
soal ........................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Beberapa berkas cahaya dipantulkan oleh sebuah cermin
datar ............. 13
Gambar 2.2 Posisi gelombang rata AA’ stetlah dipantulkan dari
sebuah cermin datar
.....................................................................................................................................
13
Gambar 2.3 Permukaan-permukaan gelombang rata digambarkan
sebagai sinar ...... 14
Gambar 2.4
.................................................................................................................
15
Gambar 2.5 Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul yang diukur
dengan sebuah
busur derajat
................................................................................................................
16
Gambar 2.6 Sinar-sinar pantul mengenai mata mengakibatkan mata
dapat melihat
bayangan bayangan benda B yang diletakan di depan sebuah cermin
datar............... 17
Gambar 2.7 Hubungan jarak benda (s) dengan jarak bayangan (s’)
........................... 17
Gambar 2.8 Bayangan yang terbentuk pada cermin datar yang
berhadapan .............. 20
Gambar 3.1 Bagan tahap-tahap penelitian
..................................................................
22
Gambar 4.1 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir
soal ....................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 soal pre-test dan post-test
......................................................................
111
Lampiran 2 Jawaban pre-test dan post-test
...............................................................
114
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa
..............................................................................
119
Lampiran 4 Pedoman Penilaian
................................................................................
124
Lampiran 5 Contoh Pre-test
.....................................................................................
128
Lampiran 6 Contoh Post-test
.....................................................................................
133
Lampiran 7 Contoh Lembar Kerja Siswa
.................................................................
138
Lampiran 8 Pertanyaan
Wawancara..........................................................................
144
Lampiran 9 Contoh hasil Wawancara
......................................................................
145
Lampiran 10 Skenario Video
....................................................................................
147
Lampiran 11 Dokumentasi
.......................................................................................
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Mutu pendidikan bergantung pada proses belajar dan pembelajaran
yang
terjadi. Beberapa mata pelajaran di dalam kurikulum dianggap
momok bagi banyak
siswa. Hal ini terjadi karena terjadi masalah pada proses
belajar dan pembelajaran.
Ronald Gross dalam bukunya yang berjudul Peak Learning (1991),
dalam Suyono, dan
Hariyanto (2011: 11), telah mengidentifikasikan enam mitos
tentang belajar, sebagai
akibat praktik belajar yang kurang kondusif, tidak demokratis,
tidak memberikan
kesempatan untuk berkreasi dan belum mengembangkan seluruh
potensi anak didik
secara optimal :
1. Belajar itu membosankan, merupakan kegiatan yang tidak
menyenangkan;
2. Belajar hanya terkait dengan materi dan keterampilan yang
diberikan disekolah;
3. Pembelajaran harus pasif, menerima dan mengikuti apa yang
diberikan guru;
4. Di dalam belajar, si pembelajar di bawah perintah dan aturan
guru;
5. Belajar harus sistematis, logis dan terencana;
6. Belajar harus mengikuti seluruh program yang telah
ditentukan.
Enam mitos seperti yang diungkapkan Gross bukan hanya menjadi
mitos,
akan tetapi banyak terjadi di dalam proses belajar dan
pembelajaran di Indonesia. Hal
ini menunjukan bahwa model belajar dan pembelajaran di Indonesia
kurang efektif.
Sunarto dalam Mubair Agustin (2011 : 81) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa
80% guru di Jawa Tengah masih menggunakan metode konvensional.
Kebanyakan
guru-guru masih menggunakan metode seperti ceramah yang yang
merupakan metode
belajar di mana guru sebagai pusat. Padahal belajar tidak harus
dilakukan di kelas,
belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan media
belajar yang
bervariasi seperti media online, menonton video, dan
mendengarkan audio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Memasuki abad ke-21 pola kehidupan manusia mulai berubah, dari
analog ke
digital. Dunia pendidikan mau tidak mau juga berubah. Pola
belajar siswa-siswi mulai
bergeser ke arah digital. Buku tidak lagi menjadi satu-satunya
media belajar mandiri.
Peran buku lambat laun mulai digantikan dengan perangkat seperti
laptop, komputer,
telepon pintar, dan segala macam perangkat elektronik
lainya.
Permasalahan yang terkait penggunaan teknologi di Indonesia
seperti yang
dikemukakan oleh Mubair Agustin (2011: 106) adalah bahwa masih
ada anggapan
bahwa untuk belajar gurulah yang mendatangi rumah dan kantor.
Guru masuk ke
ruangan untuk menyajikan materi pelajaran, membagi pengalaman
atau
menginformasikan sesuatu. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar
karena belajar dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan berbagai cara,
misalnya menonton video
pembelajaran di youtube, televisi, atau membaca buku yang
tersedia secara online.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah menengah,
merupakan
salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh banyak siswa. Ada
beberapa faktor yang
mempengaruhi antara lain keaktifan siswa dalam belajar, metode
mengajar guru, media
pembelajaran yang digunakan, dan hubungan antara siswa dan guru.
Beberapa peneliti
menyoroti bahwa mata pelajaran fisika sulit untuk dipelajari dan
individu mengalami
kesulitan untuk memahami konsep abstrak. Tas, Kose dan Cepni
(2006) dalam Kotluk
(2016), menyatakan bahwa Konsep-konsep abstrak ini sangat
membingungkan peserta
didik sehingga penting untuk mengembangkan dan menggunakan
aktivitas belajar dan
pembelajaran yang dapat mendorong visualisasi peserta didik
dalam proses belajar dan
pembelajaran tersebut
Visualisasi konsep-konsep abstrak ini dapat dilakukan dengan
bantuan media
pembelajaran seperti video pembelajaran. Video pembelajaran
dapat mengatasi
masalah-masalah seperti yang diungkapkan di atas. Video
pembelajaran dapat
dijumpai dengan mudah lewat media online, dan media elektronik
lainnya. Miller
(2009) dalam Granito (2012) menyatakan bahwa di dunia yang lebih
digital, alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
pengajaran online lebih baik untuk memori siswa. Tidak hanya
alat online tapi alat
digital pada umumnya lebih baik untuk memori siswa, SMARTboards,
“clickers”
digital, dan komputer memacu ketertarikan pada seorang dan lebih
cenderung
memotivasi siswa untuk tampil di level tertinggi.
Dari analisis dan latar belakang di atas maka peneliti sangat
berminat untuk
melakukan penelitian berjudul “PENGEMBANGAN VIDEO
PEMBELAJARAN
SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN SISWA
DALAM MEMPELAJARI PEMANTULAN CAHAYA OLEH CERMIN DATAR”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sejauh mana video pembelajaran membangun pemahaman siswa
tentang materi
cermin datar?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar
dengan media
belajar video pembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengembangkang media berupa video pembelajaran tentang materi
pemantulan
cahaya oleh cermin datar..
2. Mengetahui sejauh mana video pembelajaran dapat membangun
pemahaman
siswa tentang materi pemantulan cahaya oleh cermin datar.
3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap video dan proses belajar
dengan media
belajar video pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
D. Batasan Masalah
Batasan masalah pada skripsi ini adalah :
1. Penelitian dilakukan untuk satu kelompok siswa-siswi SMA yang
berada di
Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
2. Pokok bahasan pada penelitian ini adalah pemantulan cahaya
oleh cermin datar.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru mata pelajaran Fisika, penelitian ini diharapkan
membantu dan
menginspirasi guru untuk berinovasi mengembangkan metode
pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi siswa.
2. Bagi siswa, penelitian dan video pembelajaran yang telah
dikembangkan ini
diharapkan dapat membantu siswa memahami materi pemantulan
cahaya oleh
cermin datar.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan peneliti
dalam mengembangkan metode pembelajaran terutama metode
pembelajaran
berbantuan video pada saat peneliti sudah masuk ke dalam dunia
kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media Belajar/Pembelajaran dan Video
1. Pengertian Media Pembelajaran
Rusman (2015: 60) menyatakan bahwa media berasal dari kata
“medius” yang
artinya tengah, perantara atau pengantar. Pembelajaran adalah
sebuah proses
komunikasi antara peserta didik, guru, dan bahan ajar. Sehingga
media yang
digunakan di dalam pembelajaran disebut media pembelajaran ,
yang mempunyai
fungsi sebagai perantara pesan-pesan dalam hal ini materi
pelajaran kepada peserta
didik.
Abdulhak, dan Darmawan (2013) dalam buku berjudul Teknologi
Pendidikan,
media pembelajaran dalam bentuk visual dalam bentuk gambar,
foto, audio dalam
bentuk rekaman suara, bunyi-bunyi tertentu, demikian juga dalam
bentuk gabungan
keduanya seperti rekaman video telah mengubah paradigma hasil
belajar.
Selanjutnya, Abdulhak dan Darmawan (2013: 90) juga menjelaskan
bahwa ada lima
sudut pandang yang menjadikan media berpengaruh pada
pembelajaran secara
optimal, yaitu: media sebagai teknologi, media sebagai tutor
atau guru, sebagai agen
sosialisasi, sebagai pemotivasi pembelajaran dan media sebagai
alat mental untuk
berpikir dan memecahkan masalah.
2. Fungsi Media
Beberapa pandangan para ahli mengenai fungsi media adalah
sebagai berikut;
Gegne dalam Rusman (2015: 64), menempatkan media sebagai
komponen sumber,
mendefinisikan media sebagai ”komponen sumber belajar di
lingkungan peserta
didik yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Briggs dalam
Rusman (2015: 64),
berpendapat bahwa media harus didukung untuk mengkomunikasikan
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
pelajaran supaya terjadi proses belajar yang mendefinisikan
media sebagai wahana
fisik yang mengandung materi instruksional.
Menurut Rusman (2015: 65) media mempunyai fungsi
memperjelas,
memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan
disampaikan
guru kepada peserta didik sehingga memotivasi belajarnya dan
mengefisienkan
proses belajarnya. Raharjo (1991) dalam Rusman (2015: 65)
menunjukan bahwa
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila
dibantu dengan sarana
visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indra
pendengaran, sedangkan
83% lewat indra penglihatan.
Rusman, dkk (2015: 176) mengungkapkan beberapa fungsi media
pembelajaran
1. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.
2. Sebagai komponen dari subsistem pembelajaran.
3. Sebagai pengarah dalam pembelajaran.
4. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi
siswa.
5. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran.
6. Mengurangi terjadimya verbalisme.
7. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya
indra.
Selanjutnya Rusman, dkk menjelaskan bahwa media pembelajaran
mempunyai nilai sebagai berikut:
1. Menjadikan konsep yang abstrak menjadi kongkret.
2. Tidak membawa objek yang berbahaya.
3. Memperjelas objek pesan.
4. Berintegrasi dengan lingkungan (kontekstual).
5. Menimbulkan motivasi, kreativitas, dan inovatif siswa.
6. Seragam pengamatan dan fokus pesan.
7. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
B. Video Pembelajaran
Menurut Situmorang (2006) dalam Warsita (2011:118) menjelaskan
bahwa
media video adalah media elektronik yang memanfaatkan kekuatan
gambar dan suara
dalam memengaruhi penontonya. Dengan kedua kekuatan tersebut
video mampu
memengaruhi emosi setiap penontonnya. Informasi yang disampaikan
lewat video
akan mudah dimengerti dengan jelas karena terdengar secara audio
dan terlihat secara
visual.
Bambang Warsita (2011: 121) menjelaskan keunggulan video sebagai
media
pembelajaran antara lain : (a) merupakan media yang populer,
hampir semua lapisan
masyarakat menggunakannya, (b) bersifat audiovisual dan gerak
sehingga pesan akan
lebih mudah dipahami, (c) menarik karena dapat menampilkan
realita dan visual live
serta memanipulasi/memberi penekanan tertentu, (d) aktual, yaitu
dapat menyajikan
informasi terbaru secara seketika, (e) dapat menghadirkan objek
yang jauh, terlalu
besar atau terlalu kecil, dan berbahaya, (f) menembus batas
ruang dan waktu, (g)
dapat menjangkau sasaran yang lebih luas dan serempak, (h)
pilihan format sajiannya
beragam dan bervariasi, sehingga mendorong kreativitas
pengembang program, dan
hampir semua mata pelajaran dapat disampaikan melalui media
video.
Bambang Warsita (2011: 126) menyatakan bahwa salah satu
prinsip
pengembangan bahan belajar termasuk program video adalah prinsip
relevansi. Video
yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Artinya,
program video
harus dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar atau
membelajarkan sehingga
dapat menguasai kompetensi pembelajaran sesuai standar
kompetensi yang
ditetapkan.
Bambang Warsita (2011: 126), menyatakan bahwa aspek-aspek yang
perlu
diperhatikan dalam pengembangan video adalah informasi yang
berkaitan dengan
kualitas teknis atau kemasan (presentation), seperti kualitas
suara (narasi, musik,
suara atmosfer), kualitas visual (gambar live, animasi,
caption), dan kemenarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
program video pembelajaran. Sedangkan menurut Suparno (2013:
124) ada beberapa
catatan yang harus diperhatikan saat membuat video fisika antara
lain sebagai berikut:
1. Sebaiknya program tidak terlalu panjang, karena dapat
membosankan kecuali
bila itu tentang suatu sejarah atau penemuan fisika.
2. Selalu diberi pertanyaan refleksi dan mengambil maknanya.
3. Program sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik; gambar
harus jelas
dan tidak kabur waktu ditayangkan.
4. Ada baiknya dalam satu program, memang hanya satu konsep yang
mau
ditekankan.
Kelebihan video pembelajaran menuru Rusman, dkk (2015: 220)
adalah
1. Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh
siswa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih realistis, dapat diulang dan dihentikan sesuai
kebutuhan.
5. Memberi kesan mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap
siswa.
Kelemahan media video menurut Rusman, dkk (2015: 221) adalah
1. Jangkauanya terbatas.
2. Sifat komunikasinya satu arah.
3. Gambarnya relatif kecil.
4. Kadang kala terjadi distorsi gambar dan warna akibat
kerusakan atau gangguan
magnetik.
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Gegne dalam Dahar (2011: 2), belajar merupakan suatu
proses di
mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman,. Menurut
Suyono dan Hariyanto (2011: 9) belajar adalah suatu aktivitas
atau proses untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap
dan mengokohkan kepribadian.
Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar menurut Sardirman
(1986)
adalah sebagai berikut:
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri
para siswa.
c. Belajar akan lebih mantap apabila di dorong dengan motivasi,
terutama motivasi
dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran atau intrinsic
motivation.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan
berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka
menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1) Diajar secara langsung.
2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung.
3) Pengenalan dan/atau peniruan.
g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan
lebih efektif
mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan
lain-lain, bila
dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi
kemampuan
belajar yang bersangkutan.
i. Bahan belajar yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik
untuk dipelajari,
dari pada bahan yang kurang bermakna.
j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan
siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam
tugas, sehingga
anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
2. Belajar dan Pemahaman
Winkel (2004: 59) menyatakan bahwa belajar pada manusia dapat
dirumuskan
sebagai “suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan-
pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif
konstan dan berbekas”.
Pemahaman atau comprehension menurut Sardirman (2007: 43)
dapat
diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran.
Comprehension/pemahaman tidak
sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat
memanfaatkan
bahan-bahan yang telah dipahami. Selanjutnya Sadirman
menjelaskan, “memahami
maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap
belajar. Apabila
subjek belajar atau siswa benar-benar memahaminya, maka akan
siap memberi
jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau berbagai
masalah dalam belajar”.
3. Belajar Mandiri
Menurut Warsita (2011) belajar mandiri merupakan suatu bentuk
belajar yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan
tujuan belajar,
sumber-sumber belajar, dan kegiatan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya
sendiri. Wademeyer (1983) dalam Rusman (2010: 353) menyatakan
bahwa dalam
belajar mandiri peserta didik yang belajar secara mandiri
mempunyai kebebasan
untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang diberikan
guru/pendidik di
kelas. Peserta didik dapat mempelajari pokok materi tertentu
dengan membaca modul
atau melihat dan mengakses tanpa bantuan atau dengan bantuan
terbatas orang lain.
Warsita (2011: 155) menjelaskan bahawa dalam belajar mandiri
seseorang
dapat belajar sendiri atau belajar secara berkelompok. Belajar
kelompok
dimaksudkan untuk memfasilitasi belajar mandiri dan kegiatan
tutorial, serta
membahas dan mendiskusikan materi sulit dan menyaksikan program
video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
Miarso (2004) dalam Warsita (2011: 148) menjelaskan bahwa
dalam
pelaksanaannya konsep belajar mandiri ini dikembangkan dengan
rambu-rambu
sebagai berikut:
1) Adanya pilihan materi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta
didik dan tersaji
dalam beraneka bentuk dan strategi.
2) Pengaturan waktu belajar yang luwes sesuai kebutuhan peserta
masing-masing
peserta didik.
3) Kemajuan belajar dipantau oleh berbagai pihak dan dapat
dilakukan kapan saja
peserta didik siap.
4) Lokasi belajar dipilih sendiri oleh peserta didik.
5) Dilakukan diagnosis kemampuan awal kebutuhan belajar peserta
didik, serta
remedial atau perbaikan jika kemampuan kurang atau pengecualian
jika
kemampuan sudah dikuasai.
6) Evaluasi belajar dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk,
sesuai kondisi
peserta didik.
7) Pilihan berbagai bentuk kegiatan belajar dan pembelajaran
sesuai dengan kondisi
dan karakteristik peserta didik maupun pelajaran.
D. Penelitian Sejenis
Ada beberapa penelitian sejenis yang terkait dengan pengembangan
video
pembelajaran. Ada penelitian yang dimuat di dalam jurnal, dan
ada yang merupakan
skripsi. Untuk skripsi yang mengembangkan video pembelajaran
adalah skripsi yang
berjudul “Pemanfaatan Video untuk Membangun Pemahaman tentang
Pemantulan
Cahaya oleh Cermin Cekung pada Siswa SMP dan SMA”, yang ditulis
oleh Bernadus
Danang Mahendra (2017). Hasil dari skripsi ini menunjukan bahwa
penggunaan
video dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pemantulan cahaya
oleh cermin cekung, dan siswa memberikan tanggapan positif
mengenai video yang
telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
Penelitian lain ditulis oleh Valerie Sharrits (Tanpa tahun),
dengan judul How
does video Clip tecnologi affect student motivation and
learning? Hasil penelitian
menunjukan bahwa penggunaan video klip dapat meningkatkan
motivasi dan
pembelajaran siswa. Sebagian besar siswa merasa bahwa video yang
dipelajari
membantu pemahaman mereka tentang materi dan telah
mengindikasikan bahwa
mereka ingin memiliki pilihan untuk melihat video itu dirumah
untuk
mengakomodasikan jadwal mereka.
Sedangkan Granito, Mark and Chernobilsky, Ellina (2012), dalam
penelitian
berjudul "The Effect of Technology on a Student's Motivation and
Knowledge
Retention" (2012). Menunjukan bahwa teknologi memiliki potensi
untuk menjadi alat
pendidikan yang hebat bagi mereka yang memiliki minat
terhadapnya. Bagi siswa
yang tidak berminat menggunakan teknologi, mereka tetap mendapat
manfaat
pendidikan dari metode tradisional
E. Materi Belajar dan Pembelajaran; Cermin Datar
Materi cermin datar diambil dari buku Bahan Ajar Persiapan
Menuju Olimpiade
Sains Nasional/Internasional SMA: OPTIKA oleh Surya (2010) dan
buku
Pendekatan Pembelajaran Saintifik oleh Daryanto (2014).
1. Cermin
Cermin merupakan suatu alat yang mampu memantulkan hampir
semua
cahaya yang datang padanya. Dahulu cermin dibuat dengan melapisi
kaca dengan
perak, karena perak mempunyai daya pantul yang sangat tinggi
untuk semua
gelombang cahaya tampak. Sekarang cermin banyak dibuat dengan
melapisi suatu
benda yang telah digosok halus dengan aluminium yang diuapkan
dalam ruang
hampa.
Cermin dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu cermin datar
dan cermin
lengkung. Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar
seperti yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
ditunjukan pada gambar 2.1, sedangkan cermin lengkung merupakan
cermin yang
permukaannya melengkung.
Gambar 2.1 Beberapa berkas cahaya dipantulkan oleh sebuah
cermin
datar
2. Hukum Pemantulan
Menurut prinsip Huygens setiap titik pada suatu muka gelombang,
dapat
dipandang sebagai pusat gelombang sekunder yang memancar ke
segalah arah dengan
kecepatan yang sama dengan cepat rambat gelombang. Muka
gelombang yang baru
dilukiskan dengan sebuah permukaan yang menyinggung
(menyelubungi)
gelombang-gelombang sekunder tersebut. Prinsip Huygens di atas
dapat diturunkan
menjadi hukum pemantulan.
Gambar 2.2 Posisi gelombang rata AA’ setelah dipantulkan dari
sebuah
cermin datar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Pada gambar 2.2 jalannya permukaan gelombang rata yang baru
saja
menyinggung bidang pantul MM’ sepanjang garis melalui A dan
tegak lurus bidang.
Posisi permukaan gelombang setelah jangka waktu t dapat dicari
dengan
menggunakan prinsip Huygens. Dengan titik AA’ sebagai pusat,
ditarik sejumlah
gelombang sekunder dengan radius vt ; disini v ialah kecepatan
rambat gelombang
dalam medium diatas permukaan. Gelombang sekunder yang timbul
bagian atas AA’
menyebar tanpa halangan dan selubunggnya membentuk gelombang
baru, yaitu OB’.
Tetapi gelombang sekunder yang timbul di bagian bawah AA’
tertumbuk pada bidang
pantul. Bidang pantul menyebabkan arah gelombang-gelombang yang
mengenainya
berubah sedemikian rupa, sehingga bagian gelombang yang
seharusnya masuk ke
bawah permukaan bidang pantul itu jadinya terletak di atasnya.
Selubung gelombang
yang dipantulkan ini lalu menjadi permukaan gelombang OB. Garis
tempuhan
seluruh permukaan gelombang pada saat ini adalah garis patah
BOB’. Seperti itu
pulalah bentuknya setelah jangka waktu berikutnya, yaitu garis
CPC’.
Gambar 2.3 Permukaan-permukaan gelombang digambarkan sebagai
sinar
Akan lebih mudah apabila prinsip Huygens ini ditinjau hanya
untuk beberapa
sinar yang dipantulkan. Permukaan-permukaan gelombang
digambarkan tegak lurus
sinar-sinar, dan garis yang tegak lurus bidang pantul merupakan
garis normal. Maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
sianar datang dan sinar pantul pada gambar 2.2 digambarkan
dengan garis XX’ dan
YY’. Sinar XX’ sejajar dengan garis CP dan BO sedangkan sinar
YY’ sejajar dengan
garis OB’ dan PC’. Permukaan-permukaan gelombang rata AA’
digambarkan sebagai
sinar ditunjukan oleh gambar 2.3, dipantulkan oleh bidang pantul
MM’. sinar datang
dan sinar pantul membentuk sudut datang (i) dan sudut pantul,(i)
di mana sudut
datang adalah sudut antara sinar datang dengan garis normal dan
sudut pantul adalah
sudut antara sinar pantul dengan garis normal. Untuk mengetahui
hubungan kedua
sudut ini gambar 2.3 dapat dianalisis pada gambar 2.4 yang
merupakan kelanjutan
dari gambar 2.3 dan gambar 2.2 yang disederhanakan.
Gambar 2.4
Sinar datang pada gambar 2.4 dilukiskan sebagai garis AO dan
sinar pantul
dilukiskan sebagai garis BO. Segitiga AOC dan BOC adalah sama
dan sebangun
(segitiga siku-siku dengan sisi OC berimpit san AC = BC). Oleh
karena itu sudut (i)
sama dengan sudut (r), sehingga kita mendapatkan hukum
pemantulan yang berbunyi:
Sebuah gelombang rata dipantulkan dari permukaan datar dengan
sudut pantul sama
dengan sudut datang.
Hukum pemantulan cahaya dapat dibuktikan melalui eksperimen.
Gambar 2.5
melukiskan suatu percobaan dengan cermin datar dan sinar laser.
Seberkas sinar laser
tipis diarahkan pada sudut datang 𝑖 ke suatu cermin datar yang
di letakan dekat suatu
busur derajat. Sinar laser akan dipantulkan pada sudut pantul
r’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Gambar 2.5 Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul yang
diukur
dengan sebuah busur derajat
Sudut datang didefinisikan sebagai sudut yang dibentuk oleh
berkas sinar
datang dengan garis normal. Sudut pantul didefinisikan sebagai
sudut yang di bentuk
oleh berkas sinar pantul dengan garis normal. Garis normal
adalah garis yang tegak
lurus dengan bidang pantul.
Hasil percobaan menunjukan bahwa :
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada
suatu bidang datar.
2) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul (𝑖 =
𝑟′).
Kedua kesimpulan ini dikenal sebagai hukum pemantulan
3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Suatu titik B ditempatkan di depan sebuah cermin datar CC’.
sinar BA dan BE
yang berasal dari B dipantulkan oleh cermin sesuai dengan hukum
pemantulan
sepanjang garis AD dan EF. Kedua sinar pantul ini akan mencapai
mata di M. mata
melihat kedua sinar seolah-olah berasal dari suatu sumber di B’.
titik B’ dinamakan
bayangan dari titik B. Titik ini terletak dibelakang cermin pada
perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantul AD dan EF.
Jarak B’ ke cermin dinamakan jarak bayangan, s’ dan jarak B ke
cermin dinamakan
jarak benda, s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Gambar 2.6 Sinar-sinar pantul mengenai mata mengakibatkan
mata
dapat melihat bayangan bayangan benda B yang diletakan di
depan
sebuah cermin datar
Hubungan antara s dan s’
Gambar 2.7 Hubungan jarak benda (s) dengan jarak bayangan
(s’)
Gambar 2.7 menunjukan geometri dari sinar datang BA dan sinar
pantul AD.
Garis AN merupakan garis normal di titik pantul A. jarak s dan
s’ menyatakan jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
benda dan jarak bayangan. Karena BC sejajar dengan AN, maka: ∠
CBA = ∠BAN
(sudut-sudut yang berseberangan) dan ∠CB’A = ∠NAD (sudut-sudut
sehadap).
Menurut rumus pemantulan : Sudut datang ∠BAN = sudut pantul ∠NAD
((𝑖 = 𝑟′).
Dari ketiga persamaan sudut di atas, diperoleh bahwa : ∠CBA =
∠CB’A dan ∠B’CA
= ∠BCA (tegak lurus).
Dari dua pernyataan terakhir, kita simpulkan bahwa ΔCB’A sama
dan
sebangun dengan ΔCBA, sehingga dapat disimpulakan bahwa CB’ = CB
atau s= s’.
Jadi, untuk cermin datar jarak banyangan sama dengan jarak
benda.
Catatan: walaupun banyangan B’ dapat dilihat oleh pengamat,
bayangan ini
tidak akan tampak pada layar yang ditempatkan di B’, karena
sesungguhnya sinar-
sinar yang datang ke pengamat bukan berasal dari B’. sinar-sinar
ini hanya terlihat
seolah-olah berasal dari B’. Bayangan yang tidak dapat
diproyeksikan pada suatu
layar dinamakan bayangan maya, sedangkan bayangan yang dapat
diproyeksikan
pada layar adalah bayangan sejati/nyata. Bayangan sejati dapat
dibentuk oleh cermin
lengkung atau lensa.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk cermin datar adalah sebagai
berikut:
1) Bayangan mempunyai ukuran yang sama dengan bendanya, terbalik
secara
menyamping (kiri menjadi kanan) dan sifatnya maya.
2) Jarak bayangan dibelakang cermin sama dengan jarak benda ke
permukaan
cermin.
3) Bayangan yang dihasilkan berkebalikan kanan dan kirinya
dengan benda
(inversi lateral)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
4. Pembentukan Bayangan Oleh Dua Cermin
Bagaimanakah bayangan yang dibentuk oleh lebih dari satu cermin?
Misalkan
sebuah benda O berada di depan dua cermin XY dan YZ yang saling
tegak lurus atau
membentuk sudut 90° (gambar 2.8). Dengan menganggap sinar yang
datang saling
tegak lurus, 𝐼1, dan , 𝐼2 adalah bayangan yang terbentuk di
dalam cermin XY dan YZ.
Selanjutnya bayangan 𝐼1 bertindak sebagai benda maya bagi
bayangan cermin
𝑋𝑍1, yang menghasikan bayangan , 𝐼3 begitu pula dengan , 𝐼2 yang
berlaku sebagai
benda maya bagi bayangan cermin X𝑌1 yang menghasilkan bayangan ,
𝐼4, bayangan
, 𝐼3 dan , 𝐼4 tumpang tindih sehingga membentuk bayangan yang
sangat terang jadi
secara keseluruhan hanya terdapat 3 bayangan.
Secara umum, jika 2 buah cermin datar diletakan sedemikian rupa
sehingga
membentuk sudut 𝜃, maka jumlah bayangan suatu benda di depan
susunan 2 cermin
itu dapat dihitung dengan persamaan :
𝑛 = 360
𝜃− 𝑚
Dengan : n = jumlah bayangan
𝜃= sudut yang terbentuk
jika 360
𝜃 = bilangan ganjil, dan benda terletak tidak di
tengah-tengan
keduacermin, maka m = 0
jika 360
𝜃 = bilangan ganjil, dan benda terletak di tengah-tengan
kedua
cermin, maka m = 1
jika 360
𝜃 = bilangan genap, di manapun benda diletakan di depan
kedua
cermin, m = 0
Jika 2 cermin sejajar dan saling berhadapan, maka bayangan objek
yang
berada diantaranya berjumlah tak terhingga. Namun, yang teramati
hanya beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
bayangan saja. Hal ini karena cahaya mengalami absorbsi sehingga
setelah sekian kali
terpantul kecerahannya (energinya) akan menyusut dan hilang,
selain itu, jarak
bayangan dari mata juga semakinn jauh sehingga semakin tidak
kelihatan.
Gambar 2.8 Bayangan yang terbentuk dari sebuah benda yang
diletakan di depan dua cermin datar yang saling berhadapan
membentuk sudut tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan
(research and
development). Menurut Sugiyono (2012: 407) metode penelitian dan
pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Kelas XII,
Jurusan IPA,
di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa
Tenggara Timur yang
berjumlah 8 orang.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Pembuatan Video
Pembuatan video dilakasanakan pada April sampai dengan Juni
2018, di
laboratorium Pendidikan Fisika, Universita Sanata Dharma.
2. Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 29 Juni dan 1 Juli 2018 di
Desa
Narasaosina, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur,
Nusa
Tenggara Timur.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan untuk
mengetahui
peningkatan pemahaman dan tanggapan siswa terhadap video dan
proses belajar.
Penelitian ini dirancang dalam memenuhi beberapa tahap yakni
perencanaan,
pembuatan instrumen, dan pelaksanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
1. Tahap perencanaan
a. Tahap perencanaan ini terdiri dari; studi literatur yaitu
mencari artikel
dan skripsi yang terkait dengan video sebagai media belajar.
b. Menentukan materi.
c. Menganalisis dan konsultasi materi ke dosen pembimbing.
2. Tahap pembuatan instrumen terdiri dari dua tahap yaitu:
a. Pembuatan video
i. Mendonload aplikasi windows video maker.
ii. Membuat skenario video pemantulan cahaya pada cermin
datar.
iii. Membuat video.
iv. Validasi video oleh dosen pembimbing.
v. Merevisi video.
vi. Implementasi video untuk penelitian.
b. Instrumen pengambilan data
i. Membuat kisi-kisi soal pre-test dan post-test.
ii. Membuat soal dan rubrik penilaian pre-test dan
post-test.
iii. Penilaian validasi isi dan bahasa.
iv. Implementasi instrumen pada penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari:
a. Melaksanaan pre-test.
b. Mengimplementasikan produk video kepada subyek
penelitian.
c. Melaksanakan post-test.
d. Melaksanakan Wawancara untuk melihat tanggapan siswa
terhadap
kegiatan belajar dengan media belajar video pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Gambar 3.1 Bagan tahap-tahap penelitian
Tahap- tahap Penelitian
Perencanaan
Studi literatur: mencari skripsi dan jurnal terkait
Menentukan materi
Menganalisis dan konsultasi materi oleh dosen
Pembuatan Instrumen
video
1. Mendownload aplikasi
2. Membuat skenario video
3. Membuat video
4. Validasi video oleh dosen pembimbing
5. Merevisi video
Pengumpulan Data
1. Membuat kisi-kisi soal
2. Membuat soal
3. Membuat rubrik penilaian
4. Penilaian validasi isi dan bahasa
Pelaksanaan
Pre-test (tes awal)
Belajar dengan video
Post-test (tes akhir)
Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah video
pembelajaran
sebagai media belajar mandiri. Untuk instrumen pengambilan data
peneliti
menggunakan pre-test dan post-test serta pertanyaan
wawancara.
1. Instrumen Belajar Mandiri
Pokok bahasan dalam video ini adalah cermin datar. Video ini
menggunakan
pertanyaan pembimbing, walaupun di dalam Lembar Kerja Siswa
telah disiapkan soal
– soal sebagai panduan untuk membantu siswa untuk
mengkonstruksikan
pengetahuannya mengenai cermin datar. Beberapa unsur dimasukan
kedalam video ini
seperti animasi, gambar pembentukan bayangan, dan audio yang
bertujuan
memberikan video yang menarik dan interaktif. Video dibuat akan
mengadaptasi
model pembelajaran doing science. Suparno (2013 : 56) menyatakan
bahwa Model
doing science ini sesuai dengan model konstruktivisme, di mana
fisika itu adalah
pengetahuan fisis yang bertolak dari kejadian nyata atau
pengalaman, lalu siswa diajak
mempertanyakannya, dan mencoba dengan mengukur, mencari data,
dan
menyimpulkannya. Dari model ini peneliti membuat beberapa unsur
yang harus
dipenuhi dalam pembuatan video ini.
Tabel 3.1 Unsur-unsur dalam pembuatan video pembelajaran
fisika
No Unsur-Unsur Pembuatan Video
1 Materi yang ditampilkan harus teratur, dari sederhana ke yang
lebih
kompleks.
2 Selalu awali dengan fenomena.
3 Terdapat pertanyaan-pertanyaan pemandu.
4 Urutan dalam menjelaskan suatu konsep adalah fenomena,
pertanyaan pemandu, penjelasan dan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Video ini terbagi dalam 3 bagian, bagian pertama berisi fenomena
fisika yang
berkaitan dengan cermin datar dilanjutkan dengan hukum
pemantulan cahaya. Bagian
kedua tentang pembentukan bayangan pada cermin datar dan
sifat-sifat bayangan yang
terbentuk, dan video yang ketiga tentang pembentukan bayangan
pada dua cermin datar
yang berhadapan. Berikut adalah gambaran isi video
pembelajaran:
Tabel 3.2 Perencanaan isi video I pemantulan cahaya oleh cermin
datar
Materi Keterangan Isi Video Waktu
Hukum
pemantulan
cahaya
Fenomena tentang pemantulan cahaya
pada cermin datar, yaitu inversi lateral,
invinity mirror, dan bayangan benda
yang terbentuk pada dua cermin
berhadapan, dan lain-lain.
60 detik
Penjelasan tentang garis normal, sinar
datang, sinar pantul,sudut sinar datang
dan sudut sinar pantul.
180 detik
Percobaan sinar laser yang ditembakan
pada cermin datar dan pemantulan bola
billiard pada permainan billiard untuk
merumuskan hukum pemantulan cahaya
yang pertama.
90 detik
Kesimpulan tentang bunyi hukum
pemantulan cahaya yang pertama.
10 detik
Percobaan sinar laser dengan berbagai
sudut sinar datang untuk merumuskan
hukum pemantulan cahayayang kedua.
90 detik
Kesimpulan bunyi hukum pemantulan
yang kedua.
10 detik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Tabel 3.3 Perencanaan isi video II pemantulan cahaya oleh cermin
datar
Materi Keterangan Isi Video Waktu
Pembentukan
bayangan pada
cermin datar
Menjelaskan bahwa sinar datang dari
sebuah benda memancar ke segala arah.
10 detik
Penjelasan bagaimana pembentukan
sebuah bayangan dari sebuah benda
yang diletakan di depan cermin datar
berdasarkan hukum pemantulan cahaya
yang telah dirumuskan.
120 detik
Sifat-sifat
cahaya
Merumuskan sifat-sifat bayangan yang
dibentuk cermin datar.
120 detik
Penjelasan bagaimana bayangan yang
dihasilkan bersifat maya.
90 detik
Kesimpulan tentang sifat-sifat
bayangan.
30 detik
Tabel 3.4 Perencanaan isi video III pemantulan cahaya oleh
cermin datar
Materi Keterangan Isi Video Waktu
Pembentukan
bayangan pada 2
cermin datar
yang saling
berhadapan
Percobaan tentang bayangan yang
dihasilkan dari dua cermin yang
berhadapan.
50 detik
Persamaan untuk mencari jumlah
bayangan dari sebuah benda diletakan
di depan dua cermin yang berhadapan.
10 detik
Penjelasan mengenai bayangan yang
dihasilkan dua cermin yang berhadapan
berdasarkan hukum pemantulan cahaya.
120 detik
Penutup. 10 detik
Produk akan diimplementasikan kepada subyek penelitian dalam
suatu proses
kegiatan belajar. Berikut perencanaan proses kegiatan belajar
yang akan dilakukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Tabel 3.5 Perencanaan kegiatan belajar dengan menggunakan video
pembelajaran
sebagai media belajar
No Kegiatan Waktu Keterangan
1 Pengantar dari peneliti 10 menit Peneliti menjelaskan
tentang
garis besar video, dan
rangkaian kegiatan belajar.
2 Pembagian file video
kepada subjek penelitian
10 menit Pembagian akan diatur sesuai
dengan jumlah perangkat
elektronik yang dibawa
3 Subjek penelitian
menonton video
30 menit Siswa bebas menonton sendir
Siswa bebas menonton
sendiri atau berkelompok
atau berkelompok.
4 Pembagian Lembar
Kerja Siswa Siswa
1 menit LKS dibagikan kepada setiap
siswa masing-masing satu,
5 Subjek mengerjakan
LKS sambil menonton
video
120
menit
Siswa bebas memilih
mengerjakan secara
berkelompok atau sendiri.
Peneliti menjadi fasilitator
dan mediator untuk setiap
kesulitan yang dialami subjek
penelitian.
Soal yang dikerjakan siswa
harus berurutan.
6 Subjek penelitian
menonton kembali
video pembelajaran
30 menit Siswa bebas menonton
sendiri atau berkelompok,
dan dilaksanakan sebelum
pelaksanaan post-test.
7 Penutup 20 menit Peneliti mengecek apakah
siswa sudah paham terhadap
materi pemantulan cahaya
pada cermin datar.
Lembar Kerja Siswa dibuat berdasarkan materi yang ada pada
video
pembelajaran yang diharapkan mampu mengarahkan siswa untuk
membangun
pengetahuannya tentang pemantulan cahaya oleh cermin datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
2. Instrumen Pengumpulan Data
a) Instrumen Berbentuk Test
Soal pre-test dan post-test disusun berdasarkan konsep tentang
materi cermin
datar yang telah diuraikan pada landasan teori. Soal pre-test
disusun untuk melihat
pengetahuan awal subyek penelitian terhadap materi cermin datar.
Setelah
dilaksanakan treatment maka soal post-test akan menguji
pemahaman subyek
penelitian sesudah belajar menggunakan media video pembelajaran.
Berikut
merupakan kisi-kisi instrument pre-test dan post-test:
Tabel 3.6 Kisi-kisi soal pre-test dan post test
No Indikator Materi Soal
1 Siswa dapat
merumuskan
hukum
pemantulan
cahaya
Hukum
pemantuan
cahaya
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. sudut pantul
b. sudut datang
c. garis normal
2. Suatu sinar diarahkan ke cermin 1 pada
susunan cermin 1, dan 2. Sinar datang
dari a ke b, akan dipantulkan sesuai
dengan hukum pemantulan cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
No Indikator Materi Soal
a. Sebutkan pernyataan hukum pemantulan
cahaya
b. Gambarkan arah sinar pantul oleh ketiga
cermin tersebut (lengkap dengan
keterangan sinar datang, sinar pantul,
garis normal, sudut sinar datang dan
sudut sinar pantul.
c. Dari pernyataan hukum pemantulan
pertama, arsir mengunakan pensil letak
bidang datar pada gambar diatas!
2 Siswa dapat
menggambar
pembentukan
bayangan
pada cermin
datar
Pembentukan
bayangan
pada cermin
datar
3. Seorang laki-laki berdiri di titik M yang
terletak di sisi cermin XY
a) Dapatkah orang tersebut melihat
bayangan dirinya sendiri? Jelaskan
alasan anda!
b) Tiga benda A, B, dan C ditempatkan
serperti pada gambar, dapatkah orang
pada M melihat bayangan ketiga
benda tersebut? Jelaskan alasan anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
No Indikator Materi Soal
4. Lukiskan proses pembentukan bayangan
dari sebuah benda yang diletakan di
depan sebuah cermin!
3 Siswa dapat
menjelaskan
sifat-sifat
bayangan
pada cermin
datar
Sifat-sifat
bayangan
pada cermin
datar
5. Dari hasil bayangan yang didapatkan pada soal no 4
a) sebutkan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
datar
b) jelaskan mengapa bayangan yang terbentuk bersifat maya?
c) jelaskan apa yang dimaksud dengan inversi lateral?
6. Pada sebuah kartu tertulis huruf-huruf
“FISIKA”. Tunjukan seperti apa
bayangan benda tersebut yang dibentuk
oleh sebuah cermin datar (tidak perlu
menggunakan diagram sinar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
No Indikator Materi Soal
7. Seekor serangga berada satu meter di
depan sebuah cermin datar.
a. Di manakah bayangan serangga
terbentuk?
b. Berapkah jarak antara serangga dan
bayangannya?
8. Seorang anak laki-laki berdiri 4 m di
depan sebuah cermin datar. Jika anak
tersebut bergerak 0,5 m ke depan,
berapa jarak dia terhadap bayangannya
sekarang? Berikan alasan untuk
jawabanmu!
4 Siswa dapat
menggambar
pembentukan
bayangan
dari 2 cermin
yang
berhadapan
Pembentukan
bayangan
pada 2
cermin datar
yang saling
berhadapan
9. Dua buah cermin berhadapan dan
membentuk sudut 120°.
a. Berapakah bayangan yang dihasilkan
oleh cermin tersebut apabila sebuah
benda berbentuk lingkaran kecil
diletakan di depan kedua cermin
tersebut?
b. Lukiskan diagram sinar proses
pembentukan bayangan dari benda ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
b) Instrumen Berbentuk Non-test
Instrument non-test yang digunakan adalah pertanyaan wawancara.
Pertanyaan
wawancara dibuat sebagai panduan untuk mewawancara subyek
penelitian. Tujuan
dari wawancara ini adalah melihat bagaimana tanggapan subyek
penelitian atas
proses belajar mandiri berbantuan video pembelajaran yang telah
mereka lakukan.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara bebas terpimpin,
beberapa
pertanyaan telah disiapkan sebagai panduan untuk mewancara
subyek penelitian.
Pertanyaan – pertanyaan wawancara yang disiapkan adalah sebagai
berikut :
i. Apakah anda pernah menggunakan video sebagai media belajar
mandiri atau
kelompok?
ii. Apakah di kelas pernah mendapatkan pembelajaran menggunakan
video?
iii. Bagaimana pendapatmu tentang video pembelajaran “pemantulan
cahaya pada
cermin datar” ini?
iv. Apakah belajar menggunakan video pembelajaran menarik bagi
anda?
v. Apakah video pembelajaran ini menggunakan video ini membuat
anda lebih
memahami materi pemantulan cahaya pada cermin datar?
vi. Apakah belajar menggunakan video ini membuat anda menyukai
fisika?
vii. Dibandingkan dengan cara belajar yang biasa anda lakukan,
apa kelebihan
belajar menggunakan video pembelajaran? Apa alasan anda!
viii. Dibandingkan dengan cara belajar yang biasa anda lakukan,
apa kekurangan
belajar menggunakan video pembelajaran? Apa alasan anda!
F. Validasi Instrumen
1. Uji validasi Produk
Uji validasi produk dilakukan oleh dosen untuk menguji kelayakan
produk
yaitu video pembelajaran dan lembar kerja siswa pembelajaran
sebelum diaplikasikan
dalam penelitian. Proses validasi ini juga melibatkan siswa
untuk mencoba menonton
video, sehingga bahan evaluasi dari siswa menjadi evaluasi bagi
peneliti terhadap video
yang telah dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
2. Uji validasi instrumen
Uji validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing. Validasi
yang
dilakukan meliputi validasi isi dan validitas Bahasa. Proses
validasi instrument ini
melibatkan siswa untuk mencoba instrument yang telah dibuat.
Proses dan hasil yang
diperoleh siswa kemudian dianalisis dan menjadi bahan evaluasi
yang disampaikan ke
dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data
1. Video Pembelajaran Sebagai Media Belajar untuk Membangun
Pemahaman Siswa
dalam Mempelajari Pemantulan oleh Cermin Datar
Terjadinya peningkatan pemahaman siswa dapat diketahui setelah
hasil pre-
test dan post-test dianalisis. Data hasil pre-test dan post-test
akan dianalisis secara
kuantitatif dengan uji T-Test dependen. Teknik analisis data
menggunakan program
SPSS statistic. Uji-t ini digunakan untuk mengetes dua kelompok
yang dependen,
atau satu kelompok yang ditest dua kali, yaitu pada pre-test dan
post-test (Suparno,
2014 : 87).
Dalam menentukan skor untuk pre-test dan post-test digunakan
rubrik sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Rubrik penilaian pre-test dan post-test
Sub Bahan Kemampuan
Berpikir
No
Soal
Jawaban yang Diharapkan Skor
Max
Hukum
pemantulan
cahaya
Mengingat
1a
Sudut pantul adalah sudut antara
sinar pantul dan garis normal.
2
Mengingat 1b
Sudut datang adalah sudut antara
sinar datang dan garis normal.
2
Mengingat
1c
Garis normal adalah garis yang
tegak lurus terhadap bidang pantul.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Sub bahan Kemampuan
berpikir
No
soal
Jawaban yang diharapkan Skor
Max
Mengingat
2a
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul berada
pada satu bidang datar
2. Sudut sinar datang selalu sama dengan sudut sinar
pantul
2
Penerapan
2b
5
Pemahaman
2c
Bidang datarnya adalah, alas kertas
itu.
2
Pembentukan
bayangan
pada cermin
datar
Penerapan
3a
Iya, karena sinar pantul sampai ke
mata pengamat pada titik M.
sehingga ia dapat melihat
bayangannya sendiri.
3
Penerapan
3b
Iya, karena sinar pantul yang
merupakan hasil pemantulan sinar
datang dari benda dari titik S, B,
dan C sampai ke mata pengamat
pada titik M
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Materi Kemampuan
berpikir
No
soal
Jawaban yang Diharapkan Skor
Max
penerapan
4
5
Sifat-sifat
bayangan
pada cermin
datar
Pengingat
5a
1. Maya
2. Tegak
3. Jarak antara benda dan bayangan ke cermin sama
4. Besar benda sama dengan besar bayangan
5. Mengalami inversi lateral
2
Pemahaman
5b
1. Karena titik bayangan yang terbentuk merupakan
perpotongan perpanjangan
sinar pantul
2. Berada di belakang cermin
3. Tidak dapat ditangkap layar
3
Mengingat
5c
Yang dimaksud dengan inversi
lateral adalah posisi bayangan
yang berkebalikan kanan dan
kirinya terhadap benda, posisi pada
benda kiri maka pada bayangan
berubah jadi kanan dan sebaliknya
posisi pada benda kanan maka
pada bayangan berubah menjadi
kiri.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Sub bahan Kemampuan
berpikir
No
soal
Jawaban yang Diharapkan Skor
Max
Penerapan
6
2
Pemahaman 7a
Bayangan serangga terbentuk di
belakang cermin 2
Penerapan 7b
Jarak antara serangga dan
bayangannya adalah 2 m 2
Penerapan
8
Jarak awal benda = 4 meter
Bergerak 0,5 meter ke depan maka
jarak benda sekarang 3,5 meter
Karena jarak benda sam dengan
jarak bayangan maka maka jarak
benda dengan bayangannya adalah
3,5 m + 3,5 m = 7 meter
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Sub bahan Kemampuan
berpikir
No
soal
Jawaban yang Diharapkan Skor
Max
Pembentukan
bayangan
pada 2
cermin
berhadapan
Penerapan
9a
jika 360
𝜃 = bilangan ganjil, dan
benda terletak tidak di tengah-
tengan kedua cermin, maka m =
0
𝑛 = 3 − 0 =3
jika 360
𝜃 = bilangan ganjil, dan
benda terletak di tengah-tengan
kedua cermin, maka
m =1
𝑛 = 3 − 0 = 2
3
Penerapan
9b
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Selanjutnya untuk merekap nilai pre-test dan post-test subyek
penelitian,
maka digunakan format tabel sebagai berikut:
Tabel 3.8 Skor pre-test dan post-test
Kode
Siswa
Nomor Soal
∑𝑆 ∑𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 1a
1
b
1
c
2
a
2
b
2
c
3
a
3
b
4 5
a
5
b
5
c
6 7
a
7
b
8 9
a
9
b
A 50
B 50
C 50
D 50
E 50
F 50
G 50
H 50
Rata-
rata
Keterangan:
∑S = jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa
∑Smaksimum = jumlah skor maksimal yang dapat diperoleh siswa
Sehingga untuk menentukan nilai pre-test atau nilai post-test
dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Nilai =∑S
∑Smaksimum 𝑥 100
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang
diperoleh kemudian
dianalisis.
Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa adalah 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
Skor terendah yang mungkin diperoleh siswa adalah 0
Penilaian menggunakan lima (5) kategori yaitu “sangat tinggi”,
“tinggi”,
“cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”Range = 50 – 0 = 50
Pembagian interval, range dibagi dalam 5 interval, maka lebar
interval 50 : 5 =
10.
Tabel 3.9 Klasifikasi tingkat pemahaman siswa
Interval Keterangan
41 – 50 Sangat tinggi
31 – 40 Tinggi
21 - 30 Cukup
11 – 20 Rendah
0 – 10 Sangat rendah
a. Membandingkan nilai akhir pre test dan post test menggunakan
statistika uji-T
untuk kelompok dependen. Persamaan umum yang digunakan pada
uji-T adalah:
Tobservasi = (𝑿̄ 𝟏−𝑿̄ 𝟐)
√[∑𝑫𝟐−
(∑𝑫)𝟐
𝑵 ]
𝑵(𝑵−𝟏)
Keterangan:
X1 = nilai rata-rata pre-test
X2 = nilai rat-rata post-test
D = perbedaan skor pre-test dan post-test
df = N-1 = derajat kebebasan
N = banyaknya data(kode siswa)
Dengan persamaan di atas akan diperoleh nilai Tobservasi.nilai
Tobservasi ini akan
dibandingkan dengan nilai Tcrit. Nilai Tcrit atau nilai T
critical merupakan nilai yang
diperoleh dari tabel statistika dengan level signifikan α =
0,05, untuk menentukan
besarnya nilai T critical di dalam tabel statistika, derajat
kebebasan atau degree of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
freedom (df) harus diketahui. Besarnya nilai df diperoleh dengan
menggunakan
persamaan:
df = N-1
Keterangan:
df = degree of freedom
N = Jumlah pasangan.
Jika dalam perbandingan kedua nilai T tersebut diperoleh hasil
Tobservasi > Tcrit,
maka signifikan, hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan
prestasi belajar siswa
setelah menggunakan metode video pembelajaran.
Untuk mengurangi adanya kesalahan dalam perhitungan data maka
peneliti
menggunakan program SPSS tipe 17.0. Menentukan signifikan dengan
SPSS dilakukan
dengan memandingkan nilai probabilitas ( p- value ) dan nilai α,
besar nilai α adalah
0,05. Jika diperoleh hasil p-value< α maka didapatkan hasil
yang signifikan.
Setelah dianalisis menggunakan SPSS, untuk mengetahui tingkat
pemahaman
setiap siswa dari hasil analisis skor total yang diperoleh dari
hasil pre-test dan post-test
digunakan tabel sebagai berikut.
Tabel 3.10 Tingkat pemahamahan siswa
No Kode
Siswa
Pre-test Tingkat
Pemahaman
Post-
test
Tingkat
Pemahaman
1
2
dst
Untuk mengetahui persentase kenaikan skor total setiap siswa
digunakan tabel
sebagai berikut
Tabel 3.11 Persentase kenaikan skor total siswa
No Kode Siswa Pre-test(%) Post-test(%) Kenaikan (%)
1
2
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa untuk tiap butir
soal maka
data dapat dianalisis dengan tabel berikut :
Tabel 3.12 Analisis butir soal
No
Soal
Kode
Siswa
Jawaban Pre-
test
Skor Jawaban Post-
test
Skor Peningkatan
1
2
Selanjutnya untuk merangkum data dari hasil analisis butir,
untuk setiap materi
dan butir soal, dapat dianalisis peningkatan pemahaman siswa
secara umum pada tabel
berikut:
Tabel 3.13 Analisis pemahaman awal dan akhir siswa
Materi Nomor
Soal
Pemahaman Awal Pemahaman Akhir
1a
1b
1c
dst
Dari analisis butir soal dapat dianalisis untuk melihat
rata-rata kenaikan skor
tiap butir soal melalui tabel dan akan diperjelas dengan grafik
perbandingan skor rata-
rata pre-test dan post-test.
Tabel 3.14 Perbandingan persentase skor rata-rata setiap butir
soal
Materi No
soal
pre test post test
Skor Persentase Skor Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
2. Tanggapan Siswa Terhadap Video dan Proses Belajar Berbantuan
Video
Pembelajaran
Data yang dihasilkan berupa hasil wawancara, maka data ini akan
dianalisis
secara kualitatif. Adapun tahapan-tahapan analisis data hasil
wawancara adalah
sebagai berikut (Suparno, 2014 : 105) :
a. Membuat transkrip data.
b. Kategorisasi/coding.
c. Menyusun menjadi sebuah konsep atau kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
BAB IV
DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri atas 4 bagian penting yaitu,
pembuatan video
pemantulan cahaya pada cermin datar, pembuatan instrumen
pengambilan data, uji
coba instrumen, dan pengambilan data.
1. Pembuatan Video Pemantulan Cahaya oleh Cermin Datar
Proses pembuatan video ini di laksanakan dengan 3 tahap yaitu
:
a) Analisis Materi
Analisis materi dilaksanakan pada bulan November 2017. Dari
beberapa
sumber yang digunakan seperti buku pelajaran, artikel, dan
youtube, peneliti
memutuskan membuat video pembelajaran tentang pemantulan cahaya
terkhususnya
materi cermin datar. Selanjutnya materi ini dianalisis sebagai
dasar pembuatan skenario
video pembelajaran.
b) Pembuatan Skenario
Dari hasil analisis materi peneliti membuat skenario video
pembelajaran
dengan materi pemantulan cahaya oleh cermin datar. Untuk materi
cermin datar ini,
video pembelajaran dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
i. Perumusan hukum pemantulan cahaya berdasarkan peristiwa
pemantulan
cahaya oleh cermin datar.
ii. Menggambar pembentukan bayangan benda yang diletakan di
depan cermin
datar, dan merumuskan sifat cahaya.
iii. Menggambar pembentukan bayangan benda dari sebuah benda
yang diletakan
di depan 2 cermin datar yang berhadapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
c) Pembuatan Video
Proses pembuatan video ini dimulai dari bulan April sampai Juni
tahun 2018.
Proses pembuatan video termasuk juga validasi isi video. Berikut
merupakan isi dari
video pembelajaran yang telah dibuat.
Tabel 4.1 Isi video pembelajaran hukum pemantulan cahaya
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
1 00.00 –
01.21
Fenomena tentang
pemantulan cahaya pada
cermin datar, yaitu
bayangan yang terbentuk
pada cermin datar.
Fenomena inversi lateral
lateral pada cermin datar.
Bayangan benda yang
terbentuk pada dua cermin
berhadapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Infinity mirrors
2 01.21 –
04.40
Penjelasan tentang garis
normal, sinar datang, sinar
pantul,sudut sinar datang
dan sudut sinar pantul,
lebih khusus membahas
bagaimana cara
menggambar garis normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Gambaran jalannya sinar
sampai ke mata.
3 04.40 –
06.07
Percobaan sinar laser yang
ditembakan pada cermin
datar dan pemantulan bola
billiard pada permainan
billiard untuk
merumuskan hukum
pemantulan cahaya yang
pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
4 06.07 –
06.18
Kesimpulan tentang bunyi
hukum pemantulan cahaya
yang pertama.
5 06.18 –
07.32
Percobaan sinar laser
dengan berbagai sudut
sinar datang untuk
merumuskan hukum
pemantulan cahayayang
kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
6 07.32 –
07.51
Kesimpulan bunyi hukum
pemantulan yang kedua.
Tabel 4.2 Isi video pembelajaran pembentukan bayangan pada
cermin datar dan sifat
–sifat bayangan
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Pembelajaran
1 00.00 –
00.13
Menjelaskan bahwa sinar
datang dari sebuah benda
memancar ke segala arah.
2 00.13 –
02.05
Penjelasan bagaimana
pembentukan sebuah
bayangan dari sebuah
benda yang diletakan di
depan cermin datar
berdasarkan hukum
pemantulan cahaya yang
telah dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Pembelajaran
Proses pembentukan
sebuah bayangan dari
sebuah benda yang
diletakan di depan cermin
datar berdasarkan hukum
pemantulan cahaya yang
telah dirumuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Pembelajaran
Kesimpulan cara
menggambar diagram
jalannya sinar sampai
membentuk bayangan
pada cermin datar.
3 02.05 –
03.40
Perumusan sifat-sifat
bayangan yang dibentuk
cermin datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Pembelajaran
02.05 –
03.40
Perumusan sifat-sifat
bayangan yang dibentuk
cermin datar.
4 03.40 –
04.20
Penjelasan bagaimana
bayangan yang dihasilkan
bersifat maya.
5 04.20 –
04.50
Kesimpulan tentanng
sifat-sifat bayangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
Tabel 4.3 Isi video pembentukan bayangan benda pada dua cermin
datar yang
berhadapan
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi Video Cuplikan Potongan Video
Pembelajaran
1 00.00 –
00.48
Percobaan tentang bayangan
yang dihasilkan dari dua cermin
yang berhadapan.
2 00.48 –
00.56
Persamaan untuk mencari
jumlah bayangan dari sebuah
benda diletakan di depan dua
cermin yang berhadapan.
3 00.56 –
02.42
Penjelasan mengenai bayangan
yang dihasilkan dua cermin
yang berhadapan berdasarkan
hukum pemantulan cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
No Waktu
(menit)
Keterangan Isi