2 1. Pendahuluan Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai lebih dari 90 milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15 juta US$ dengan posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional Indonesia akan terus berkembang, Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Menurut SK Menteri Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat 117 jenis tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Setiap jenis tanaman hias memiliki informasi dan aspek perawatan dasar seperti, klasifikasi umum, agroklimat, cara budidaya, cara perbanyakan, dan pengendalian organisme pengganggu. Namun demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia, masih belum banyak mengenal dan memahami jenis maupun varietas tanaman hias yang berkembang di Indonesia serta cara perawatannya[1]. Demikian juga halnya dengan sebagian besar pembeli tanaman hias di Taman Wisata Kopeng, yang menyediakan kios – kios tanaman hias bagi para penggemar tanaman hias dengan berbagai macam bunga. Masalah yang dihadapi, adalah keterbatasan informasi yang dimiliki penjual tanaman hias. Pada saat ini cara yang digunakan oleh pejual untuk memberikan informasi adalah dengan menerangkan langsung kepada pembeli apa yang mereka tahu, dengan cara ini sering membuat pembeli bingung membedakan cara perawatan tanaman yang berbeda - beda saat pembeli membeli tanaman dalam jumlah banyak dan jenis yang berbeda. Pelanggan mengeluh saat tanaman ditanam di rumah mereka tanaman langsung mati. Keterbatasan informasi tersebut akan dijawab dengan dibuatnya sebuah aplikasi yang berisi informasi perawatan tanaman hias seperti nama tanaman, klasifikasi umum, media yang baik digunakan sesuai dengan tanaman, hama yang kemungkinan menyerang, dan cara penanggulangan hama dan penyakit dalam satu website. Aplikasi ini dibuat dengan berbasis web, sehingga ketika pembeli membeli berbagai jenis tanaman dalam jumlah yang banyak, pembeli tidak harus mengingat satu per satu cara perawatan tanaman sehingga merawat secara asal karena pembeli dapat mengakses informasi melalui website. Bukan hanya pembeli namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau pecinta tanaman hias dapat memperoleh informasi melalui web ini. Aplikasi ensiklopedi bunga ini menggunakan semantic web, karena semantic web memiliki sebuah katalog yaitu ontology yang digunakan untuk schema matching. Banyaknya informasi jenis tanaman hias yang beragam dan di berbagai tempat, diperlukan sebuat teknologi yang mampu menggabungkan informasi-informasi tersebut, dan kemudian menyajikan kepada pecinta tanaman hias dalam bentuk yang saling relevan sesuai konteks yang dimaksud. Metode semantic web dengan pendekatan ontology tidak hanya mampu memahami
19
Embed
Pengembangan Sistem Ensiklopedi Bunga Dipegunungan Kopengrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8758/3/T1_672010190_Full...namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2
1. Pendahuluan
Permintaan akan tanaman hias cenderung terus meningkat baik untuk
kebutuhan domestik maupun ekspor, sehingga memposisikan tanaman hias
sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar
global. Hal ini tercermin dari nilai perdagangan florikultura dunia yang mencapai
lebih dari 90 milyar US$ pada tahun 2009, sedang Indonesia baru mencapai 15
juta US$ dengan posisi urutan ke 51 dunia. Industri florikultura nasional
Indonesia akan terus berkembang,
Indonesia terdapat ratusan jenis tanaman tanaman hias yang tumbuh dan
berkembang di daratan rendah hingga dataran tinggi. Menurut SK Menteri
Pertanian Nomor 511/Kpts/P.310/9/2006 tanggal 12 September 2006, terdapat
117 jenis tanaman hias yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura,
Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Setiap jenis tanaman hias memiliki
informasi dan aspek perawatan dasar seperti, klasifikasi umum, agroklimat, cara
budidaya, cara perbanyakan, dan pengendalian organisme pengganggu. Namun
demikian, sebagian besar masyarakat Indonesia, masih belum banyak mengenal
dan memahami jenis maupun varietas tanaman hias yang berkembang di
Indonesia serta cara perawatannya[1].
Demikian juga halnya dengan sebagian besar pembeli tanaman hias di
Taman Wisata Kopeng, yang menyediakan kios – kios tanaman hias bagi para
penggemar tanaman hias dengan berbagai macam bunga. Masalah yang dihadapi,
adalah keterbatasan informasi yang dimiliki penjual tanaman hias. Pada saat ini
cara yang digunakan oleh pejual untuk memberikan informasi adalah dengan
menerangkan langsung kepada pembeli apa yang mereka tahu, dengan cara ini
sering membuat pembeli bingung membedakan cara perawatan tanaman yang
berbeda - beda saat pembeli membeli tanaman dalam jumlah banyak dan jenis
yang berbeda. Pelanggan mengeluh saat tanaman ditanam di rumah mereka
tanaman langsung mati.
Keterbatasan informasi tersebut akan dijawab dengan dibuatnya sebuah
aplikasi yang berisi informasi perawatan tanaman hias seperti nama tanaman,
klasifikasi umum, media yang baik digunakan sesuai dengan tanaman, hama yang
kemungkinan menyerang, dan cara penanggulangan hama dan penyakit dalam
satu website. Aplikasi ini dibuat dengan berbasis web, sehingga ketika pembeli
membeli berbagai jenis tanaman dalam jumlah yang banyak, pembeli tidak harus
mengingat satu per satu cara perawatan tanaman sehingga merawat secara asal
karena pembeli dapat mengakses informasi melalui website. Bukan hanya pembeli
namun seluruh masyarakat yang memiliki tanaman hias atau pecinta tanaman hias
dapat memperoleh informasi melalui web ini.
Aplikasi ensiklopedi bunga ini menggunakan semantic web, karena
semantic web memiliki sebuah katalog yaitu ontology yang digunakan untuk
schema matching. Banyaknya informasi jenis tanaman hias yang beragam dan di
berbagai tempat, diperlukan sebuat teknologi yang mampu menggabungkan
informasi-informasi tersebut, dan kemudian menyajikan kepada pecinta tanaman
hias dalam bentuk yang saling relevan sesuai konteks yang dimaksud. Metode
semantic web dengan pendekatan ontology tidak hanya mampu memahami
3
makna dari sebuah kata dan konsep, tetapi juga hubungan logis antara keduanya.
Berbeda dengan web konvensional yang hanya mampu mencari data yang
memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi pencarian, semantic web dapat
melakukan pencarian dengan lebih terstruktur dengan pertanyaan yang
spesifik(selama hal tersebut di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin).
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi semantic web pada
aplikasi ensiklopedia bunga. Aplikasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan
masyarakat yang memiliki akses internet dan tertarik pada budidaya tanaman hias
yang menyediakan informasi mengenai macam-macam tanaman hias,
nomenklatur atau susunan taksonomi sederhana, agroklimat sebagai syarat
tumbuh, perbanyakan, dan sedikit pengenalan budidaya serta dilengkapi dengan
gambar berwarna sehingga akan mudah dikenali oleh pecinta tanaman hias.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian berjudul Penerapan Teknologi Semantic Web pada Aplikasi
Pencarian Koleksi Perpustakaan juga sebelumnya telah menerapkan teknologi
Semantic Web pada aplikasinya untuk proses pencarian koleksi buku di
perpustakaan UPN “Veteran” Yogyakarta hanya berdasarkan kategori yang sudah
disediakan sebelumnya[2]. Perbedaan penelitian ini dengan yang dirancang,
adalah system pencarian yang dikembangkan. Penelitian sebelumnya
menggunakan system pencarian hanya sebatas dengan kategori yang telah
ditetapkan, namun penelitian ini menggunakan system pencarian menggunakan
kata kunci, kemudian pencarian sederhana menggunakan kategori yang telah
ditentukan sebelumnya dan pencarian yang lebih kompleks, yaitu pecinta tanaman
hias memasukkan informasi melalui form input yang kemudian akan diolah dan
menghasilkan informasi yang lebih akurat.
Penelitian kedua berjudul Model Ontologi untuk Informasi Jadwal Kereta
Api Menggunakan Protégé [3] dan penelitian ini memiliki persamaan yaitu
menggunakan teknologi semantic. Namun yang membedakan keduanya adalah
penelitian sebelumnya hanya membangun system sampai tahap pembangunan
ontology dan penelitian ini akan dibangun sebuah aplikasi untuk menerapkan
konsep semantic.
Prinsip-prinsip semantic web diimplementasikan dalam lapisan teknologi
web standar seperti pada gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1 Arsitektur Semantik Web[4]
4
Gambar 1 menunjukan lapisan unicode dan URI (Uniform Resource
Identifier) yang menyediakan sarana untuk mengidentifikasi objek dalam
semantic web. Lapisan XML dengan definisi skema namespace memastikan
untuk mengintegrasikan definisi semantic web dengan standar berbasis XML
lainnya. RDF dan RDFSchema memungkinkan untuk membuat pernyataan
tentang objek dengan URI dan menentukan apakah kosakata tersebut dapat
disebut dengan URI. Lapisan ini merupakan lapisan dimana diberikannya jenis
sumber daya dan link. Lapisan Ontologi mendukung evolusi kosakata karena
dapat menentukan hubungan antara konsep-konsep yang berbeda. Lapisan Digital
Signature digunakan untuk mendeteksi perubahan pada dokumen. Lapisan
Logic, Proof dan Trust, sekarang ini sedang diteliti dengan demonstrasi
aplikasi sederhana sedang dibangun. Lapisan Logic memungkinkan penulisan
aturan, lapisan Proof mengeksekusi aturan dan mengevaluasi bersama-sama
dengan mekanisme, sedangkan lapisan Trust untuk mempercayai bukti yang
diberikan pada aplikasi atau tidak[4].
Semantic web pertama kali dicetuskan oleh Tim Berners-Lee, penemu
World Wide Web. Semantic Web merupakan visi masa depan web, dan informasi
diberi arti eksplisit, sehingga lebih mudah diproses oleh mesin secara otomatis
dan lebihmudah menyatukan informasi yang tersedia di web. Semantic Web
adalah perluasan dari web yang mendukung database dalam bentuk yang dapat
dibaca oleh mesin [5].
Semantic web dapat dibangun menggunakan sebuah kerangka kerja pada
sebuah aplikasi java dengan menggunakan library jena. Jena dikembangkan
secara open source oleh HP Labs Semantic Web Programmer untuk
memanipulasi metadata dalam aplikasi java. Framework jena menyediakan
lingkungan pemrograman untuk RDF, RDF Schema, OWL, dan SPARQL serta
memiliki mesin inferensi berbasis aturan (rule-based inference engine). Jena
memiliki kelas ModelFactory yang dapat digunakan untuk membuat berbagai
model. Melalui model inilah dibuat sebuah resource yang merepresentasikan
setiap subjek yang ada. Setelah semua resource dibuat, selanjutnya dapat
ditambahkan statement kepada resource tersebut. Pada jena, subjek setiap
statement selalu berupa sebuah resource, sedangkan predikat direpresentasikan
oleh property, dan objek bisa direpresentasikan oleh sebuah resource lain
maupun sebuah nilai literal[6].
Web ontology language (OWL) adalah sebuah bahasa ontologi berbasis
Web yang memang dirancang untuk keperluan integrasi yang berkaitan dengan
dokumen-dokumen di Web. Dalam hal ini OWL dapat menjelaskan atau
mendeskripsikan sisi semantic dari property dan class sebuah dokumen, serta
bagaimana keterkaitannya. Sebagai sebuah format bahasa, OWL dapat
menggunakan XML dan dapat digunakan sesuai skema RDF. Di sini XML
menjadi semacam sintaks bagi dokumen, sementara RDF menjadi model yang
menggambarkan semua objek digital serta keterkaitan di antara objek tersebut.
Saat ini OWL memiliki tiga kategori bahasa, yaitu OWL Lite, OWL DL, dan
OWL Full. Sebagai sebuah bahasa ontologi, OWL digunakan untuk berbagai
keperluan, mulai dari untuk pendefinisian class dalam pembuatan program
5
komputer, pembuatan aplikasi e-commerce, sampai pembuatan sarana pencarian
[7].
SPARQL merupakan bahasa query untuk RDF/OWL. W3C menuliskan
SPARQL menyediakan fasilitas untuk mengekstrak informasi dalam bentuk URI,
blank node dan literal, mengekstrak subgraph RDF, dan membangun graph RDF
baru berdasar pada informasi dari graph yang di-query. Query SPARQL
didasarkan pada pencocokan pola graph. Pola graph yang paling sederhana
adalah triple pattern yang mirip dengan RDF triple, hanya saja pola pada query
dimungkinkan pemberian nama diluar terminologi RDF pada posisi subyek,
predikat dan obyek. Klausa yang digunakan dalam query SPARQL, diantaranya:
PREFIX, SELECT, OPTIONAL, dan WHERE[8].
3. Metode dan Perancangan Sistem
Metode dan perancangan system pada penelitian ini menggunakan metode
RAD. Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu alternatif dari
System Development Life Cycle digunakan untuk mengatasi keterlambatan dalam
proses development. Keunggulan metode ini menggabungkan teknik SDLC,
Prototyping teknik joint application development (JAD) dan computer aided
software engineering (CASE Tools) yang bertujuan untuk membuat system dalam
waktu singkat. RAD melibatkan user pada proses desain menyebabkan
kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis kepuasan user
sebagai pengguna system semakin meningkat. RAD melibatkan user dalam
proses testing sehingga dapat memangkas proses development yang panjang
untuk dapatdeliver on schedule[9]. Terdapat 5 tahap dalap perancangan model
menggunakan RAD, yaitu: bussiness modeling, data modeling, process modeling,
application generation, testing and turnover. Berikut adalah penjelasan dari detiap
tahapan yang terdapat pada metode RAD:
Gambar 2. Struktur Metode RAD [9]
6
Pecinta Tanaman Hias
Mengakses Galeri Bunga
Mengakses Media Tanam
Mengakses Hama
Mengakses Obat
Mengakses Keyword Searhing
Mengakses Simple Searching
Mengakses Advance Searching
Hasil Cari
Melihat Gleri Bunga
Melihat Data Media
Melihat Data Hama
Melihat Data Obat
Melihat Home
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Memilih kategori dan masukkan kata kunci
Memilih kategori dan masukkan kata kunci
<<include>>
<<include>>
Memasukkan kata kunci
<<include>>
Gambar 2 menunjukan tahapan penelitian, yaitu tahapan pada metode
RAD. Metode pengembangan system informasi pada penelitian ini adalah
menggunakan metode RAD, dimana metode RAD tersebut memiliki tahapan yang
dilakukan. Tahap pertama : bussiness modeling, pada tahapan business modeling
pekerjaan yang dilakukan adalah analisis proses bisnis dari ensiklopedi bunga,
informasi apa saja yang dikelola, sumber informasi yang didapat dan pengguna
dari ensiklopedi bunga ini. Tahap kedua : data modeling, pada tahapan ini
pekerjaan yang dilakukan adalah mendefinisikan dari fase business disaring ke
dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut.
Pemodelan data yang dibuat adalah berdasarkan informasi mengenai perawatan
tanaman hias. Tahap ketiga : process modeling, pada tahapan process modeling
pekerjaan yang dilakukan adalah membuat alur proses dari aplikasi ensiklopedi
bunga. Alur proses yang dibuat tersebut mencakup proses pencarian tanaman hias.
Tahap keempat : application generation, tahapan application generation
pekerjaan yang dilakukan adalah melakukan penulisan kode program atau
implementasi dari process modeling dan data modeling. Tahap kelima : testing
and turnover, pada tahapan testing, pekerjaan yang dilakukan adalah melakukan
pengujian system pencarian dari ensiklopedi bunga. Pengujian dilakukan
menggunakan metode blackbox testing.
Perancangan Sistem
Perancangan system pada penelitian ini dibagi menjadi dua perancangan,
yaitu perancangan proses dan perancangan struktur ontology. Dalam penelitian
ini pecinta tanaman hias yang menggunakan aplikasi ini adalah pengguna internet
dan pecinta tanaman hias.
Perancangan penelitian ini UML digunakan untuk membuat perancangan
proses, diagram UML yang digunakan adalah use case diagram, use case diagram
adalah gambaran dari fungsi fungsionalitas dari suatu system, sehingga user atau
pengguna dapat memahami dan mengerti dari system yang akan dibangun[10].
Gambar 3. Use Case Diagram Pecinta Tanaman Hias
Gambar 3 menunjukan use case diagram aplikasi. User merupakan
pengguna internet khususnya pecinta tanaman hias yang ingin mendapatkan
informasi perawatan tanaman hias. Aplikasi ini juga memberikan akses pencarian
7
kepada pecinta tanaman hias. Akses pencarian itu berupa pencarian menggunakan
kata kunci, pencarian sederhana yaitu pecinta tanaman hias memilih kategori dan
subkategori yang disediakan, kemudian menuliskan kata kunci sesuai kategori
yang dipilih sebelumnya, dan akses pencarian kompleks, pada pencarian ini
pecinta tanaman hias mengisikan informasi yang diketahui pada form yang
disediakan pada halaman web, maka pecinta tanaman hias mendapatkan hasilnya.
Perancangan ontology dikelompokan menjadi lima tahapan, yaitu : 1)
menentukan domain, 2) tahap penggunaan ulang ontologi yang sudah tersedia, 3)
pembuatan istilah-istilan dalam ontologi, 4) pendefinisian class dan hirarki class,
5) pendefinisian properti, 6) pendefinisian konstrain dan slot, 7) pembuatan
instant [11]. Tahap pertama : domain dari bunga, media tanam, hama, dan
pestisida merupakan informasi dari semua data yang berhubungan dengan bunga,
media tanam, hama, dan pestisida. Tahap kedua : Pada penelitian semua hal
mengenai ontology tanaman hias dikembangkan dari awal, karena belum
ditemukan sebuah ontology sebelumnya yang dapat digunakan dalam penelitian
ini. Tahap ketiga : Pada tahap ini istilah-istilah penting yang pada tahap
selanjutnya adak digunakan untuk membuat statements atau untuk menjelaskan
sesuatu hal yang penting dalam pengembangan ontology. Tahap keempat : yaitu :
class bunga yang menyimpan semua data bunga, class media tanam yang
menyimpan informasi mengenai media tanam, class hama yang menyimpan
informasi mengenai hama dan penyakit yang mengganggu tanaman, dan class
obat yang menyimpan informasi mengenai obat dan cara penanggulangan suatu
hama atau penyakit. Tahap kelima : Tahap ini merupakan pendefinisian property
dari masing-masing class yang telah didefinisikan pada tahap sebelumnya.
Pendefinisian class berupa datatype property dengan instance berupa literal dan
object property dengan instance berupa resource / class. Tahap keenam :
Beberapa domain pengetahuan dapat memiliki slot bersyarat kardinalitas tunggal
(satu nilai) atau dengan kardinalitas banyak (memiliki sejumlah nilai). Suatu slot
juga dapat berupa string, Boolean, enimerasi, serta instant. Semua slot pada
penelitian ini berupa string. Tahap ketujuh : Pendefinisian sebuah instance dari
class dapat meliputi pemilihan class, pembuatan individu instance dari class, dan
pengisian nilai slot.
Gambar 4. Rancangan Pendefinisian Class
Gambar 4 menunjukan perancangan class yang dalam penulisan kode
program akan menyimpan property dan value dari masing-masing data.
8
Terdapat 4 class, yaitu: class Bunga, class Media, class Hama, dan class Obat,
dan masing-masing class saling berhubungan inverse property.
Tabel 1. Rancangan Slot Pada Class Bunga
Property Range Allowed Value Type
Nama Bunga Single String Instance Object Property
Nama Latin Single String Instance Datatype Property
Family Single String Instance Object Property
Ordo Single String Instance Object Property
Ketinggian Tempat Single String Instance Datatype Property
Sinar Matahari Single String Instance Datatype Property
Intensitas Cahaya Single String Instance Datatype Property
Kelembaban Udara Single String Instance Datatype Property
Temperatur Single String Instance Datatype Property
Media Single String
Media 1, Media 2,
Media 3, Media 4,
Media 5
Object Property
Keterangan Media Single String Instance Datatype Property
Penanaman Single String Instance Datatype Property
Bibit Single String Instance Datatype Property
Penyiraman Single String Instance Datatype Property
Pemupukan Single String Instance Datatype Property
Repotting Single String Instance Datatype Property
Vegetativ Single String Instance Datatype Property
Generativ Single String Instance Datatype Property
Pembungaan Single String Instance Datatype Property
Hama Single String Hama 1, Hama 2 Object Property
Manfaat Single String Instance Datatype Property
Tabel 1 menjelaskan rancangan slot pada class Bunga, pada class Bunga
terdapat beberapa property dengan masing-masing range. Setiap property
memiliki nilai instance dan propery media dan hama memiliki nilai dari
masukkan pada class media dan hama. Perancangan slot pada class Bunga
9
terdapat beberapa data berupa object property, yaitu : nama bunga, ordo, family,
media, dan hama. Tabel 2. Rancangan Slot Pada Class Media
Property Range Allowed Value Type
Nama Media Single String Instance Object Property
Fungsi Single String Instance Datatype Property
Cara Buat Single String Instance Datatype Property
Kategori Media Single String Input Langsung, Input
Tidak Langsung Object Property
Tabel 2 menjelaskan rancangan slot pada class Media, pada class Media
terdapat 4 property dengan range single string dan pada property kategori media
tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung.
Tabel 3. Rancangan Slot Pada Class Hama
Property Range Allowed Value Type
Nama Hama Single String Instance Object Property
Ordo Single String Instance Object Property
Family Single String Instance Object Property
Bagian Serangan Single String Instance Datatype Property
Ciri Serangan Single String Instance Datatype Property
Obat Single String Obat 1, Obat 2 Object Property
Keterangan Obat Single String Instance Datatype Property
Kategori Media Single String Input Langsung, Input
Tidak Langsung Object Property
Tabel 3 menjelaskan rancangan slot pada class Hama, pada class Hama
terdapat beberapa property dengan range single string dan pada property kategori
hama tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung. Pada
property obat memiliki pilihan nilai obat 1 dan obat 2 dari masukkan data pada
class obat. Tabel 4. Rancangan Slot Pada Class Obat
Property Range Allowed Value Type
Nama Obat Single String Instance Object Property
Nama Latin Single String Instance Datatype
Property
10
Bahan Single String Instance Datatype Property
Cara Buat Single String Instance Datatype Property
Kategori Media Single String
Input Langsung,
Input Tidak
Langsung
Object Property
Tabel 4 menjelaskan rancangan slot pada class Obat, pada class Obat
terdapat beberapa property dengan range single string dan pada property kategori
Obat tersedia pilihan nilai input langsung atau input tidak langsung. Perancangan
class dan slot pada gambar 2, 3 dan 4 menunjukan juga hubungan antar class.
Class Bunga mengambil nilai media yang dapat digunakan untuk bunga tersebut
dari class media dan mengambil nilai hama yang kemungkinan menyerang bunga
tersebut dari class hama. Class hama mengambil nilai obat dari class Obat yang
memungkinkan obat dapat menanggulangi hama.
Rancangan class dan slot diatas akan digunakan untuk membuat rancangan
slot integrasi yang terbentuk dari keempat class yang sudah didefinisikan pada
gambar 5.
Gambar 5 Perancangan Struktur Ontology
11
mulai
Pilih kategori
Pilih sub kategoriSub Kategori
ada
Tidak
Ya
Input kata
kunci
Kata kunci
kosong
Baca file
TA.RDF
Ambid dolain PREFIX &
namespace PREFIX
Ambil PREFIX dari
elemen PREFIX
Proses query
SPARQL
Format hasil query
XML
Parsing dokumen
hasil query
Menampilkan data
Selesai
Ya
Tidak
TidakPesan Error
Pencarian
Keyword searching
Input kata
kunci
Kata kunci
kosong
Ya
Tidak
Simple Searching
Input kata
kunci 1
Advance searching
Input kata
kunci 2
Input kata
kunci 3
Input kata
kunci n
Gambar 5 merupakan perancangan struktur ontology. Struktur tersebut
menunjukan integrasi class dan slot pada masing-masing class yang telah
digambarkan pada gambar 5. Class-class yang tersedia memiliki hubungan antara
satu dan lainnya. Terdapat 4 class, yaitu : class bunga, class media, class hama,
dan class obat. Masing-masing class memiliki property. Property yang dimiliki
dapat berupa datatype property dan object property. Datatype property berupa
literal, sedangkan object property berupa data resource. Masing-masing property
memiliki range dan domain seperti pada gambar 5.
Proses pencarian pada perancangan aplikasi ini terdiri dari 3 pencarian.
Proses pencarian tersebut adalah pencarian kata kunci, pencarian sederhana dan
pencarian kompleks. Proses pencarian pada aplikasi untuk menerapkan teknologi
semantic web dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6. Flowchart Perancangan Penerapan Semantic Web
Gambar 6. Menunjukan proses yang terjadi pada aplikasi ensiklopedia
bunga di pegunungan kopeng. Terdapat 3 system pencarian yang disediakan.
12
System pencarian tersebut adalah system pencarian menggunakan kaya kunci atau
keyword searching, system pencarian sederhana atau simple searching dan system
pencarian kompleks atau advance searching. Pencari informasi tanaman hias,
ketika membuka aplikasi akan diberikan 3 pilihan pencarian tersebut, ketika
memilih pencarian menggunakan kata kunci, maka akan di pastikan dalu kata
kunci tersedia. Kata kunci yang menjadi pencarian tersedia pada data RDF, maka
system akan mengambil domain PREFIX dan namespace URI PREFIX, setelah
itu akan diproses untuk mengambil elemen dari PREFIX tersebut. Query
SPARQL digunakan untuk memproses data berupa XML. Data XML/RDF
tersebut akan di-parsing untuk menghasilkan nilai yang dicari dan akan
menghasilkan sebuah pencarian. Seperti halnya dengan pencarian sederhana dan
pencarian kompleks. pencarian sederhana akan memastikan kata kunci yang
dimasukkan sesuai dengan kategori dan sub kategori yang disediakan, ketika
tersedia makan proses selanjutnya sama dengan pencarian dengan kata kunci yaitu
membuka data RDF. Pencarian kompleks juga akan memproses data hasil dari
kata kunci-kata kunci yang dimasukkan oleh pecinta tanaman hias, dan tahap
selanjutkan kembali pada proses membuka file RDF.
4. Hasil dan Pembahasan
Implementasi program terdiri dari implementasi ontology dan
implementasi aplikasi. Implementasi ontology termasuk didalamnya adalah
implementasi class, property, dan pembuatan instance. Pertama yang harus
dilakukan adalam membuat default namespace, http://www.bunga.com/bunga#,
namespace untuk bunga, http://www.bunga.com/hama#, namespace untuk hama
dan penyakit yang bisa menyerang bunga, http://www.bunga.com/media#,
merupakan namespace untuk media tanam, dan http://www.bunga.com/obat#,
namespace untuk obat atau pestisida yang digunakan untuk membasmi hama.
Implementasi aplikasi berbasis semantic web menjelaskan tentang
gambaran umum aplikasi dan analisis system. Hasil dari perancangan ontology
akan tersimpan dalam dokumen OWL yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan data bunga. SPARQL sebagai bahasa query RDF/OWL dan jena
API sebagai framework yang berfungsi sebagai penghubung antara ontology dan
bahasa java digunakan untuk menemukan informasi dari perancangan ontology
tersebut. Implementasi class digambarkan sebagai berikut:
Kode Program 1. Kode Program Implementasi Class
Kode program 1 menunjukan implementasi class yang terdiri dari 4 class,
yaitu class hama, media, bunga, dan obat. Kode program 1 menjelaskan semisal
akan membuat sebuah class bunga, kemudian system akan memerintah library
jena akan membuat sebuah model ontology berupa class menggunakan