Page 1
i
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
Oleh:
NUR HIDAYATI
NIM. 12020170044
Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan
Untuk gelar magister pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
Page 3
iii
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
Oleh:
NUR HIDAYATI
NIM. 12020170044
Tesis ini diajukan sebagai pelengkap persyaratan
Untuk gelar magister pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
Page 8
viii
MOTTO
“Barang siapa yang bersungguh – sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut
untuk kebaikan dirinya sendiri “ (Qs. Al-Ankabut : 6)
Page 9
ix
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku (Bapak Chasbullah & Ibu Cholisoh) yang senantiasa
lirih berdoa serta mencurahkan kasihsayangnya. Tanpa pamrih dan
takterbatas. Nasehat-nasehat yang beliau berikan adalah dorongan mental
dan spiritual bagi penulis dalam menyelesaikan studi ini.
2. Teruntuk Suamiku tercinta (Achmad Murofik) atas kebersamaan,
pengertian, serta motivasi yang engkau berikan.
3. Anakku-anakku (Nadya Renata Maharani & Aleta faisa Ainnurrofik)
buah hatiku tersayang sebagai dorongan semangat semoga menjadi anak
yang cerdas, cendekiawan yang sholichah, berilmu dan mengamalkan
ilmunya.
4. Semua dosen Pascasarjana IAIN Salatiga.
5. Seluruh saudara – saudaraku special adikku Iin Latoiful Isyaroh yang telah
membantu terselesaikannya studi ini.
6. Sahabat-sahabat teman kuliah angkatan 2017, teman mengajar di MIN 7
Magelang
Page 10
x
PRAKATA
Tiada kata yang terindah selain Puji Syukur penulis kehadlirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Modul tentang
perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif”. Shalawat dan salam Allah semoga
senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga, para sahabat, tabi’iin, tabi’ittabi’iin, dan orang-orang yang cinta
menghidupkan sunnah-sunnahnya. Tesis ini secara akademis disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pendidikan
di IAIN Salatiga.
Penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik atas bantuan, bimbingan,
dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis sampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor IAIN
Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. selaku Direktur Program
Pascasarjana IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGMI Pasca
sarjana IAIN Salatiga, dan selaku dosen pembimbing akademik;
4. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan bimbingan,
saran, dan motivasi dalam penulisan tesis ini hingga selesai.
5. Seluruh Dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal
ilmu dan pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.
6. Ibu Dr. Erna Risfaula K., S.Si., S.Pd., M.Si., Bapak Eko Prasetyo, S,Pd.I,
MSi, dan Ibu Masyithoh Aini, S.Pd.I. MSI. selaku Validator.
7. Ibu MasyithahAini, S.Pd.I., MSI. Selaku Kepala MIN 7 Magelang yang
telah memberikan ijin kepeda penulis untuk melaksanakan penelitian.
Page 11
xi
8. Seluruh Guru MIN 7 Magelang yang bersedia menjadi narasumber dan
memberikan berbagai informasi yang berguna dalam penulisan tesis ini.
9. Kedua orang tuaku, Suami dan anak-anakku yang senantiasa memberikan
doa, motivasi dan semangat sejak awal studi hingga selesainya penulisan
tesis ini.
10. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tidak saya sebut satu
persatu yang telah banyak membantu dalam proses penulisan tesis ini.
Tiada yang pantas kami haturkan kepada mereka, selain ucapan terima
kasih yang tidak terhingga dan doa Semoga Allah SWT melipat gandakan
pahala dan memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
penulisan di masa yang akan mendatang. Penulis berharap tesis ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 2020
Penulis,
Nur Hidayati
NIM. 12020170044
Page 12
xii
ABSTRAK
Hidayati, Nur. 2019. Pengembangan Modul tentang Perubahan Lingkungan Berbasis Konstruktivisme untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif. Tesis. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pasca Sarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr.
Rahmat Haryadi, M..Pd.
Kata Kunci: Pengembangan Modul, Konstruktivisme. Keterampilan
Berpikir kritis
dan kreatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengembangan
modul tentang perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, mengetahui
kelayakan dan keefektifan modul yang dikembangkan, serta
kemenarikan modul dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan yang menggunakan prosedur
pengembangan ADDIE. Analysis dilakukan untuk menganalisis
kebutuhan pengembangan Modul; Design merupakan perancangan
produk berupa modul; Development merupakan pengembangan modul
yang selanjutnya dinilai kelayakannya oleh ahli materi dan media;
Implementation penerapan modul sebagai bahan ajar pembelajaran;
dan Evaluation merupakan hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa
Modul tentang perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk
meningkatkan katerampilan berpikir kritis dan kreatif layak digunakan.
Jumlah subjek penelitian adalah 25 peserta didik sebagai kelas ujicoba
dan 24 peserta didik sebagai kelas kontrol. Analisis data menggunakan
teknik deskripsi kualitatif dan kuantitatif. Jenis instrumen yang
digunakan adalah angket untuk menilai kelayakan modul, dan soal
pretest dan posttest untuk pengumpulan data nilai peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan informasi sebagai berikut, (1)
modul tentang perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif dibutuhkan guru
dalam pembelajaran; (2) Modul yang dikembangkan layak
diujicobakan dalam pembelajaran; (3) modul yang dikembangkan
terbukti terbukti efektif dan menarik digunakan dalam pembelajaran
serta menunjukkan adanya perbedaan antara hasil belajar pada
pembelajaran menggunakan modul dengan pembelajaran tidak
menggunakan modul (hasil uji independent samples T Test p = 0,140 <
0,05)
Page 13
xiii
ABSTRACT
Hidayati, Nur. 2019. Development of Learning Modules on
Constructivism-Based Environmental Change to Improve Critical and Creative Thinking Skills. Thesis. Teacer
education program of elementary school. Postgraduate program of State Institute of Islamic Studies of Salatiga.
Advisor Dr. Rahmad Haryadi, M. Pd.
Kata Kunci : Module development, Constructivism, Critical and
Creative Thinking Skills.
The research is aimed to produce module development regarding
environment change based on constructivism to improve critical and
creative thinking skills, knowing the suitability and the effectiveness of
the module which developed, also an interesting module in the learning
process. The research is a research and development using the
development procedure of ADDIE. The analysis is done to analyze
module development needs; The design is product design of modules;
The development is module development that is next measured its
eligibility by material and media expert. The implementation is module
applications as teaching material, and evaluation is the result of the
evaluation showing that module regarding environment change based on
constructivism to improve critical and creative thinking skills are proper
to be used. The total of the subject of the research is 25 students as a trial
class and 24 students as a control class. The data analysis is qualitative
descriptive and quantitative. The instrument used in the research is a
questionnaire to measure module eligibility, and question in the pretest
and post-test are used to gain the data of students.
The result of the research indicates; (1)the module development
regarding environment change based on constructivism to improve
critical and creative thinking skills is needed by the teacher in the
learning.(2) the module which developed is proper to be tried in the
learning process. (3) The module which developed is proven effective
and interesting to be used in the learning and shows the difference
between the result of learning with and without module (the result of
independents sample test p=0,140<0,05)
Page 14
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi
MOTTO .............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
ABSTRAK xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Signifikansi Masalah ........................................................... 4
D. Kajian Pustaka 6
E. Metode Penelitian ............................................................... 14
F. Sistematika Penulisan 18
BAB II : KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODUL PERUBAHAN
LINGKUNGAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME
A. Hasil Penelitian Kebutuhan Modul Pembelajaran .............. 20
B. Pembahasan Kebutuhan Pengembangan Modul 23
BAB III : PENGEMBANGAN MODUL TENTANG PERUBAHAN
LINGKUNGAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME
A. Proses Pengembangan Modul ............................................. 24
B. Pembahasan Pengembangan Modul 34
Page 15
xv
BAB IV : KEEFEKTIFAN MODUL TENTANG PERUBAHAN
LINGKUNGAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME
A. Hasil Keefektifan Modul ................................................... 37
B. Pembahasan Keefektifan Modul 38
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................ 39
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41
LAMPIRAN – LAMPIRAN 44
Page 16
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Konversi dan Klasifikasi Skor Modul Skala 5 ................................... 17
Tabel 2. Klasifikasi Keuntungan Belajar .......................................................... 17
Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Modul oleh Ahli Materi .................................... 29
Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Modul oleh Ahli Media .................................... 29
Tabel 5. Hasil Uji Kepraktisan Modul oleh Guru ............................................ 33
Tabel 6. Hasil Tanggapan Kemenarikan Modul oleh Peserta Didik ................ 33
Page 17
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Penilaian Modul oleh Ahli Materi
Lampiran 2. Penilaian Modul oleh Ahli Media
Lampiran 3. Angket Tanggapan Guru
Lampiran 4. Angket Tanggapan PesertaDidik
Lampiran 5. Analisis Hasil Penilaian Modul oleh Ahli Materi
Lampiran 6. Analisis Hasil Penilaian Modul oleh Ahli Media
Lampiran 7. Analisis Kepraktisan Modul oleh Guru
Lampiran 8. Analisis Kemenarikan Modul oleh Peserta Didik
Lampiran 9. Instrumen Pretest
Lampiran 10. Instrumen Posttest
Lampiran 11. Contoh Pekerjaan Peserta Didik pada Pretest
Lampiran 12. Contoh Pekerjaan Peserta Didik padaPosttest
Lampiran 13. Analisis Hasil Pretest
Lampiran 14. Analisis Hasil Posttest
Lampiran 15. Dokumentasi
Lampiran 16. Lembar Bimbingan Tesis
Lampiran 17. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
Lampiran 18. Produk: Modul Perubahan Lingkungan
Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Page 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi ingin mengubah
paradigma pola pendidikan dari orientasi hasil ke pendidikan sebagai proses
melalui pendekatan tematik terintegratif. Kurikulum 2013 melanjutkan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis tahun 2004
dengan mencakup tiga ranah yaitu afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan
psikomotorik (keterampilan) secara terpadu.1
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan
memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.2 Belajar bukanlah konsekuensi
otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.3 Dalam proses pembelajaran ada
tiga komponen penting yang saling terkait satu sama lain yaitu Materi yang
diajarkan, proses mengajarkan materi dan hasil dari proses pembelajaran
tersebut. Kesenjangan yang selama ini dirasakan dan dialami kurangnya
pendekatan yang benar dan efektiv dalam menjalankan proses pembelajaran.4
1Fadlillah M, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, &
SMA/MA, Yogjakarta: ar-ruzz Media, 2014, 31.
2Susilana Rudi, Riyana Cepi, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilauan., Bandung: Wacana Karya. 2008. 1.
3Melvin L. siberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nuansa
Cendekia. 2017. 9.
4Hamruni, Pembelajaran Berbasis Endutainment Landasan Teori dan Metode-Metode
Pembelajran Aktif-Menyenagkan (PAIKEM), Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013, 2.
Page 19
2
Dalam proses pembelajaran guru harus membuat perencanaan
pembelajaran diantaranya Silabus, program tahunan, program semester,
rencana pelaksanaan pembelajaran dan bahan ajar. Bahan ajar ada bermacam-
macam, diantaranya: bahan ajar pandang dengar (audio visual), bahan ajar
dengar (audio), dan bahan ajar cetak.5 Modul merupakan salah satu jenis
bahan ajar. Modul merupakan paket belajar yang berkenaan dengan satu unit
bahan pelajaran. Dengan modul siswa dapat mencapai dan menyelesaikan
bahan belajarnya dengan belajar secara individual.6
Dalam modul terdapat kegiatan atau pertanyaan yang membangun
pengetahuan peserta didik dalam memahami konsep atau materi, sehingga
perlu dilaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan peserta didik
untuk bisa berpikir, mencari, membangun dan mengembangkan
pengetahuanya secara aktif, kritis, kreatif dan produktif dalam proses
pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menerapkan
pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran,yang dipercaya dapat
meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Teori ini menekankan pengalaman
siswa berinteraksi dengan lingkungan, memecahkan masalah, belajar
kelompok sehingga diharapkan pemahaman akan tertanam melalui interaksi
tersebut. Peran guru sebagai fasilitator yang menyediakan sumber belajar dan
pemandu dalam pembelajaran.7
5Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, bandung: Pustaka Setia, 2011, 219.
6Sungkono, Pengembangan Instrumen Evaluasi Media Modul Pembelajaran, Universitas
Negeri Yogyakarta, 2003.
7Laila Nursafitri,” Pengembangan Model Blended Learning Berbasis Kontruktivistik
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif pada Mata Kuliah Tekhnologi
Pendidikan”, Disertasi, UNY, 2018, 5.
Page 20
3
Menurut Beres et al dalam artikelnya “Towards a personalized, learning
style based collaborative blended learning model withindividual assesment”,
mengidentifikasi beberapa keterampilan individu yang harus dikuasai, yaitu
(1) Keterampilan Komunikasi (2) Keterampilan belajar Kontekstual (3)
Keterampilan berkolaborasi (4) Keterampilan literasi media dan Informasi
Keterampilan inovasi dan kreativitas, Dan (5) Keterampilan berpikir kritis
dan pemecahan masalah. 8
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di MI Negeri 7 Magelang
diketahui bahwa siswa hanya menerima dan mempelajari konsep pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Kemampuan berpikir kirtis dan kreatif siswa
tidak dikembangkan dan diasah secara optimal. Keterbatasan waktu menjadi
kendala bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi.
Pemerintah melalui kurikulum 2013 sudah menyiapkan buku pegangan untuk
siswa maupun buku pegangan guru. Faktanya masih terjadi permasalahan
yang berkaitan dengan buku pegangan siswa diantaranya, buku pegangan
siswa tidak selalu sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan siswa.
Dangkalnya materi ajar juga berdampak pada sempitnya pengetahuan siswa.
Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan pengembangan bahan ajar,
salah satunya berupa modul. Modul yang dikembangkan pada materi
perubahan lingkungan dipilih karena fenomena-fenomena mengenai materi ini
dapat di temui peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
8Beres et al, “ Towards a Personalized, Learning sSyle Based Collaborative Blended
Learning Model with Individual Assesment, Informatic in Education,Vol. II, No. 2, (2012), 1-28.
Page 21
4
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara
mengembangkan modul pembelajaran berbasis konstruktivisme, menguji
kevalitan modul, serta menguji keefektivan modul untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebutuhan pengembangan modul pembelajaran tentang
perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan
keterampilan kritis dan kreatif di MIN 7 Magelang?
2. Bagaimana pengembangan modul pembelajaran tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan
kritis dan kreatif di MIN 7 Magelang?
3. Bagaimana efektivitas pengembangan modul pembelajaran tentang
perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan
keterampilan kritis dan kreatif di MIN 7 Magelang?
C. Signifikansi Masalah
1. Tujuan Penelitian
a. Menghasilkan rencana pembelajaran tentang perubahan lingkungan
menggunakan modul pembelajaran berbasis konstruktivisme untuk
meningkatkan keterampilan kritis dan kreatif di MIN 7 Magelang;
Page 22
5
b. Menghasilkan modul pembelajaran tentang perubahan lingkungan
berbasis konstruktivisme yang layak untuk meningkatkan keterampilan
kritis dan kreatif di MIN 7 Magelang; dan
c. Mengetahui efektivitas pengembangan modul pembelajaran berbasis
konstruktivisme terhadap peningkatkan keterampilan kritis dan kreatif
tema perubahan lingkungan di MIN 7 Magelang.
2. Hipotesis pengembangan
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran tentang perubahan lingkungan
berbantu media modul pembelajaran berbasis konstruktivisme dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif;
b. Modul pembelajaran berbasis konstruktivisme yang dikembangkan
mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif; dan
c. Instrumen penilaian pengembangan modul berbasis konstruktivisme
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan khasanah
keilmuan dan pengetahuan tentang pengembangan modul
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif.
Page 23
6
b. Manfaat Praksis
1) Bagi siswa: hasil pengembangan modul pembelajaran berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan kemampuan keterampilan
kritis dan kreatif bagi siswa;
2) Bagi guru: hasil pengembangan modul pembelajaran berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan kreatif dapat digunakan oleh guru sebagai acuan
pembelajaran;
3) Bagi peneliti: peneliti dapat mengetahui pengaruh pengembangan
modul Pembelajaran berbasis konstruktivisme untuk
meningkatkan keterampilan kritis dan kreatif tema perubahan
lingkungan di MIN 7 Magelang.
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Tia Sekar Arum Wahyudi, (2016). Dengan Judul Pengembangan modul
pembelajaran tematik integratif subtema hubungan makhluk hidup dalam
ekosistem pendekatan saintifik untuk kelas V SD. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui bagaimana cara pengembangan modul pembelajaran
tematik integratif pendekatan saintifik, menguji kevalitan modul
pembelajaran, serta menguji keefektivan pembelajaran.Modul terbukti
valid berdasarkan uji pakar yang dilakukan. Penilaian aspek validataor
aspek materi diperoleh rata-rata 3,96 dengan presentase 79,17%.
Page 24
7
Validator aspek media mendapatkan rata-rata 4 dengan presentase 80%.
Modul terbukti efektiv berdasarkan perbedaan pretest dan posttest sebesar
74,05. keefektivan terlihat dari peningkatan jumlah nilai siswa yang
mencapai diatas KKM. Sebanyak 75,61% siswa dinyatakan tuntas pada
Posttest sedangkan pada pretest jumlah siswa yang tuntas sebesar
34,15%.9
Persamaan dengan peneliti sama-sama media yang digunakan
menggunakan modul. Perbedaan yang mendasar dengan penelitian
peneliti mengembankan modul berbasis konstuktivisme, serta lokus
peneliti disini lebih menitikberatkan pada kemampuan berpikir kritis dan
kreatif pada siswa. Perbedaan juga terletak pada sub materi yang dibahas.
Idhes Sara Andrieta Maharani, dengan judul Pengembangan Modul
Tematik Cita-Citaku Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Pacar Sewon Bantul
Pada penelitian ini dihasilkan produk akhir berupa modul tematik „‟Cita-
Citaku‟‟ yang layak untuk digunakan, hal ini dibuktikan dari hasil
penilaian produk oleh ahli materi dinyatakan sangat baik (4,38), hasil
penilaian produk oleh ahli media dinyatakan baik (3,83). Hasil uji coba
lapangan awal dinyatakan layak (0,89), hasil uji coba lapangan dinyatakan
103 layak (0,96) dan hasil uji coba pelaksanaan lapangan dinyatakan
layak (0,98).10
9Tia Sekar Arum Wahyudi, Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Integratif
Subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem Pendekatan Saintifik untuk Kelas V SD,
Scholaria, Vol. 6, No. 3, (2016) 239-250
10
Idhes Sara Andrieta maharani,“Pengembangan Modul Tematik Cita-Citaku Bagi Siswa
Kelas IV SD Negeri Pacar Sewon Bantul”, Skripsi, UNY, 2016, 102-103.
Page 25
8
Persamaan penelitan ini dengan penelitian Sdr Idhes Sara Andrieta
Maharani masih dalam lingkup pengembangan modul dengan mengambil
sub tema dari pembelajaran. Perbedaan sangat menonjol pada subtema
yang dikembangkan dan penelian peneliti lebih menitikberatkan pada
peningkatan ketrampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif pada siswa
tidak hanya pada produk/ modul nya saja.
2. Kerangka Teori
a. Pengertian Modul
Modul adalah materi pembelajaran meliputi serangkaian pengalaman
belajar yang disususn secara sistematis sesuai dengan kurikulum
tertentu, dikemas dalam unit pembelajaran terkecil dan
memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dalam waktu tertentu dan
membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.11
“Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode,atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang
secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuaiu dengan tingkat komplesitasnya”.12
Sistem Belajar dengan menggunakan modul telah dikembangkan di
luar dan di dalam negeri yang dikenal dengan Sistem Belajar
11Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006, 44.
Depdiknas, Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran dan standart sarana dan Prasarana
SMK/SMA/MA, Jakarta: BP Mitra Usaha Indonesia, 2008. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar
Mengajar, Bandung, Sinar Baru algesindo, 2002, 205. Yakin Niat Telaumbanua et
al.,”Development of Mathematics Module Best on Metacognitive Strategy in Improving Student‟
Mathematcal Problem Solving ability at high School”, Jurnal of Education Practice, Vol 8, no. 9, (
2017), 73-80.
12
Yuliawati, Rokhimawan dkk, Pengembangan Modul Pembelajaran Sains Berbasis
Integrasi Sains-Islam untuk Peserta dDdik Difabel MI/SD Kelas V Semester 2 Materi Pokok
Bumi dan Alam Semesta, Pendidikan IPA indonesia, Vol 2, No 2,( 2013), 169-177. Depdiknas,
Standart Penilaian Buku Pelajaran sains, jakarta: Pusat Pembukuan, 2003.
Page 26
9
Bermodul ( SBB). SBB telah dikembangkan dalam berbagai bentuk
dengan berbagai macam-macam nama seperti, Individualizad Study
System, Self-Pased study course, dan keller Plan.13
Ciri-ciri Modul
sebagai berikut; didahului oleh pernyataan sasaran belajar,
pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menggiring
partisipasi siswa secara aktif, memuat sistem penilaian berdasarkan
penguasaan, memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas
pelajaran, memberi peluang bagi perbedaan antar individu, dan
mengarah tujuan belajar tuntas.14
Modul yang efektiv bila mudah dipahami untuk mencapai
kompetensi tertentu. Selain itu, efisiensi modul berdasarkan biaya
penggandaan yang terjangkau, sedangkan layak ditentukan dari
sistematika penulisan modul mudah dipahami, materi relevan dengan
kompetensi yang diukur dan rujukan yang digunakan mutakhir.15
b. Pembelajaran Berbasis konstruktivisme
Teory konstruktivistik melahirkan dua teori yaitu: (1) Jean Piaget‟s
Personal Construktivism; (2) Lev Vygotsky‟s Social
Construktivism.16
13Utomo, T. dan Rujiter, K. Sistem Belajar Bermodul, Jakarta: Pelita, 2003. Parmin,
Peniati, E. Pengembangan Modul Mata kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil
Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 1, No. 1 ( 2012), 8-15).
14
Parmin, dan Aminah, S. Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran IPA meleui
Lesson Study, Jurnal Varia Pendidikan, Vol. 21, No. 1 (2009), 1-11.
15
Wening dan Sudarmiatin, Pengembangan Modul Kewirausahaan, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol. 17, No. 2, (2010), 153-157.
16
Amineh, R.J. dan Asl, H.D. Riview of Contruktivism and Social Contruktivism, JSSLL
Journal, Vol. 1, No, 1 (2015), 9-16.
Page 27
10
Menurut Piaget teori konstruktivisme berkaitan dengan kesiapan
mental individu dalam belajar. Konsep mental yang ditekankan pada
teori ini adalah skemata, proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi.
Skemata merupakan potensi inividu untuk bertindak dengan cara
tertentu. Asimilasi merupakan proses awal atau penggabungan atau
penintergrasian lingkungan atu informasi baru dengan struktur
kognitif. Proses akomodasi dapat dipahami sebagai proses
memodifikasi struktur kognitif dengan informasi baru yag diterima
pada tahap asimilasi.17
Vygotsky berkesimpulan bahwa semua belajar
dibangun secara sosial. Belajar membangkitkan berbagai proses
perkembangan internal yang beroperasi hanya ketika anak
berinteraksi dengan lingkungan dan bekerjasama dengan teman-
temanya.18
Pendekatan konstruktivisme yaitu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pentingnya proses pembentukan pengetahuan oleh
peserta didik itu sendiri secara aktif, kreatif dan produktif berdasarkan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.19
Ciri-ciri belajar
konstruktivistik dikemukankan oleh Driver dan Oldham dalam Skripsi
Dwi kundayatin sebagai berikut: (1) Orientasi, Yaitu adanya
kesempatan siswa mengembangkan motivasi mempelajari tema
17Piaged, J. The Psychologi of Intelegensi, New York: Published in Tylor & Francis
librar, 2005, 7.
18
Vygotsky, L.S. Mint in Society: The Development of Higher
PsycologicalProsesses,USA, 1978,90.
19
Rahmi Fitri, Pengembangan Perangkat pembelajaran Berbasis Pendekatan
Konstruktivisme untuk Meningkatkan Kemepuan Pemahaman Konsep pada Materi persamaan
Lingkaran, jurnal JNPM, Vol. 1, No. 2, ( 2019), 241-257.
Page 28
11
tertentu dengan diberi kesempatan untuk observasi, (2) Elisitasi yaitu
pengungkapan ide siswa dalam bentuk tertulis, diskusi, poster dll (3)
Rekonstruksitasi Ide merupakan pengumpulan ide-ide anggota
kelompok, merumuskan ide baru dan mengevaluasi ide baru tersebut,
(4) Penggunaan ide baru dan mengaplikasinya dalam berbagai situasi,
(5) Review, dalam menerapkan ide, pengetahuan, gagasan perlu
adanya revisi dengan mengubah atau menambah.20
c. Kemampuan berpikir kritis.
Menurut Eggen & Kauchak berifikir kritis adalah sebagai kemampuan
dan kecenderungan untuk membuat dan melakukan assesment
terhadap kesimpulan berdasarkan bukti.21
Sedangkan menurut Paul & Elder berpikir kritis adalah seni berpikir
mengenai berpikir yang sedemikian rupa untuk: (1) Mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan, dan (2) menyusun kembali dalam bentuk
yang telah meningkat.22
Abad-21 dunia kerja membutuhkan keterampilan, kreativitas,
komunikasi, informasi, kerjasama tim, berpikir kritis, dan kemandirian
belajar.23
Keterampilan berpikir kritis diperlukan siswa untuk
20Dwi Kundayatin, “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis konstruktivisme pada Tema
Peduli Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV di SD
Karangbesuki 3 Sukun Kota malang” Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahin Malang, 2016, 13-14.
21
Eggen, P. & kauchak, D,Strategie and Model for Teacher: Teaching Content and
Thingking Skill, Boston: Pearson Education Inc, 2012, 119.
22
Paul, R & Elder, L,The Nature and Function of Critical of Creative Thingking, The
foundation for critical thingking, 2007, 19-20.
23
Kivunja, Chaeles, Teachung Student to Learn and to Work Well with 21 Century Skill:
Unpacing the Career and Life Skills Domain of New Learning Paradidm, Journal of Highher
Education, Vol. 4, No. 1, (2015), 2-11.
Page 29
12
mengatasi masalah ilmiah, sosial, efektiv dan praktis.24
Peran berpikir
kritis sangatlah penting bagi siswa untuk membuat penilaian informasi,
menjelaskan alasan, dan memecahkan masalah.25
Sistem Pendidkan
sekarang mewajibkan siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran yang bermakna dan membangun berpikir kritis.26
Ciri-ciri berpikir kritis: (1) Adanya tujuan tertentu dalam mnyelesaikan
masalah, (2) Membuat analisa, mengeneralisasi, dan
mengorganisasikan ide atas dasar fakta dan data, dan (3) Membuat
kesimpulan suatu masalah secara sistemik menggunakan
alasan/argumen yang benar.27
“Pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa membutuhkan
perubahan dalam metode, model maupun media pembelajaran di
sekolah. Guru mampu merancang pembelajaran yang mampu
memotivasi siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan berpikir kritis. Peran
guru sangat penting dalam menciptakan tujuan pembelajaran yang
efektiv dan efisien terutama dalam pengembangan kurikulum . salah satu
pengembangan sumber belajar adalah penggunaan modul
pemebalajaran.”28
d. Kemampuan berpikir kreatif
Menurut Erdogan dan Akkaya (2009) dalam Liza Nola Sari Berpikir
kreatif adalah gaya berfikir seseorang yang memungkinkan
24Synder, L.G. dan Synder, M.J. Teching Critical Thinking and Problem Solving Skill,
Journal The Delta Epsilon, vol. 1, No. 2, ( 2008), 90-99.
25
Cheong, C.M. dan Cheung, W.S. Online Discussion and Critical Thingking skill: Acase
Study in a Singapore Secondary School, Australian Journal of educational Technology, Vol. 24.
No. 5, (2008), 556-557.
26
Chuen, T.W, Majid, O. Rahman, Z.A. Dahlan, S.F. & Atan, H. G “Generative Learning
Objects for Collaborative Learning and Critical Thingking: A proposed Conceptual Framework”,
Malaysian Journal od distance education, Vol. 10, No. 1, (2008), 129-141.
27
Budi Cahyono, “Korelasi Pemecahan Masalah dan indikator Berpikir
Kritis”,Phenomenon jurnal Pendidikan IPA, Vol. 5, No. 1, (2015), 15-24.
28
Desi Nurul Agnafia, Sutarno dan Baskoro adi Prayitno” Pengembangan Modul Berbasis
Generative Learning pada Materi Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar Ngawi.” Jurnal inkuiri Vol 6, No 2,
(2017), 67-82.
Page 30
13
menghasilkan produk baru dan autentik, menemukan solusi baru, dan
mencapai sebuah sisntesis.29
“Berpikir kreatif merupakan proses yang digunakan ketika kita
mendatangkan atau memunculkan ide baru, menentukan hubungan-
hubungan baru antara berbagai hal, dan menemukan pemecahan baru dari
suatu soal. Siswa akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif
dengan bentuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif merupakan cara berpikir
yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan,
karya seni”.30
Tahapan proses berpikir kreatif menurut teori Wallas, Yaitu; (1)
Persiapan untuk memecahkan masalah dengan bertanya, berpikir,
mencari jawaban dll, (2) Inkubasi yaitu individu seolah-olah
melepaskan diri dari masalah semetara waktu, ( 3) Iluminasi adalah
saat munculnya gagasan baru /ide, (4)Verifikasi merupakan tahap
pengujian reabililitas pada ide/kreasi baru tersebut.31
Sedangkan ciri-
ciri berpikir kreatif menurut Munandar dalam jurnal primadi, Yaitu:
(1) Kelancaran munculnya ide sehingga ada peningkatan solusi/karya,
(2) Kelenturan yaitu kemampuan menghasilkan ide atau produk yang
variatif terhadap suatu masalah, (3) Elaborasi merupakan kemampuan
mengembangkan sebuah ide/karya, (4) Orisinalitas yaitu menciptakan
ide/hasil karya baru, (5) Kompleksitas merupakan kemampuan
memasukkan ide/gagasan/hasil karya yang sulit dari berbagai segi, (6)
Keberanian mengambil resiko, (7) Imajinasi kemampuan menciptakan
29Liza Nola Sari, “Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah
Matematika nonrutin Ditinjau dari Kemampuan Matematika”, Jurnal Kreano, Vol. 7, No. 2,
(2016), 163-167.
30
M.R.Primadi, Sarwanto dan Suparmi, “Pengembangan Modul Fisika Berbasis Inkuiri
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Listrik
Dinamis.”JRKPF UAD, Vol 5, No 1, ( 2018), 1-9.
31
Liza Nola Sari, Proses Berpikir Kreatif Sisiwa......165.
Page 31
14
barang-barang baru melelui percobaan, (8) Rasa ingin tahu yaitu
kemampuan mencari, mendalami, meneliti dan ingin tahu lebih jauh
tentang suatu hal.32
e. Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan
Ketrampilan Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif
Berdasarkan prinsip-prinsip konstruktivistik, pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, maka
pembelajaran berbasis konstruktifistik untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam penelitian ini adalah:
1. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran ;
2. Memberikan tujuan pembelajaran yang jelas;
3. Memberi kesempatan dan memotivasi siswa melakukan
eksplorasi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif;
4. Melibatkan siswa dalam kegiatan refleksi terhadap proses
pembelajaran; dan
5. Memberi respon/umpan balik terhadap proses pembelajaran.33
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan
pengembangan. Penelitian dan pengembangan (Research and
32M.R. Primadi, Sarwanto dan Suparmi, “ Pengembangan Modul Fisika.....4
33
Laila Nursafitri, “Pengembangan Model Blendeed Learning...., 53.
Page 32
15
development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan produk tersebut.34
Desain penelitian yang digunakan mengacu pada model desain
pembelajaran ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry yang
meliputi tahapan sebagai berikut: (1) analysis, design, development,
implementation, dan evaluation.35
Teknik pengumpulan data
menggunakan uji pakar, tes, dan non tes. Uji pakar dalam penelitian ini
adalah uji pakar media (tampilan). Uji pakar menilai kevalitan modul
pembelajaran. Penilai efektivitas penggunaan tekhnik tes yang berbentuk
tes uraian yang instrumen soalnya diuji kepada ahi (Expert judgement).
Sedangkan tekhnik non test menggunakan wawancara, angket dan
observasi.
Keefektivan modul pembelajaran dapat diketahui hasilnya dari angket
respon guru dan respon siswa serta perbedaan pretest dan postest. Untuk
menganalisis data angket dilakukan konversi data kuantitatif ke data
kualitatif. Konversi data tersebut dilakukan pada data skala 5 karena
angket yang digunakan merupakan angket berdasarkan skala Likert
dengan penilaian mulai dari 1 sampai 5. Hasil pretest dan posttest siswa
diuji dengan uji t sampel berpasangan (Paired- Samples T Test). Sebelum
dilakukan uji t sampel berpasangan harus dilakukan uji normalitas. Jika
data terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2017,
297.
35
Mulyatiningsih Endang, Riset Terapan Bidang Pendidkan dan Tekhnik, Yogyakart:
UNY Press. (2011), 184-185.
Page 33
16
berpasangan (Paired-Samples T Test). Namun, jika data berdistribusi
tidak normal, uji yang dilakukan adalah uji nonparametris yakni dengan
uji Wilcoxon.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas V MIN 7 Magelang yang berjumlah
49 siswa, yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas VA 25 peserta didik
sebagai kelas ujicoba dan kelas VB 24 peserta didik sebagai kelas kontrol.
3. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah ahli materi, ahli desain, siswa, Guru
dan buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan analisis data kualititatif dan analisis data
kuantitatif. Data kualitatif didapat dari wawancara kepala madrasah dan
guru MIN 7 Magelang dibuat deskriptif, kemudian dibuat kesimpulan.
Data kuantitatif untuk melihat kelayakan modul menurut ahli media dan
materi dengan menghitung rata-rata skor tiap aspek yang dinilai
kemudian skor rata-rata dikonversi menjadi nilai kualitatif setelah itu
menganalisis kelayakan modul yang dibuat dengan klasifikasi seperti
dibawah ini:
Page 34
17
Tabel 1. Konversi dan Klasifikasi Skor Modul Skala 5
Rumus Rerata
Skor
Klasifikasi
X > iX + 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 > 4,2 Sangat Baik
iX + 0,6 × 𝑠𝑏𝑖< X ≤ iX + 1,8 ×
𝑠𝑏𝑖
3,4 < X ≤
4,2
Baik
iX – 0,6 × 𝑠𝑏𝑖< X ≤ iX + 0,6 ×
𝑠𝑏𝑖
2,6 < X ≤
3,4
Cukup
iX – 1,8 × 𝑠𝑏𝑖< X ≤ iX – 0,6 ×
𝑠𝑏𝑖
1,8 < X ≤
2,6
Kurang
X ≤ iX – 1,8 × 𝑠𝑏𝑖 ≤ 1,8 Sangat
Kurang
Sumber: S. Eko Putro Widoyoko (2017: 238)
Keterangan:
iX = Rerata ideal = 2
1(skor maksimum ideal+skor minimum
ideal)
𝑠𝑏𝑖 = Simpangan baku ideal= 6
1(skor maksimum ideal–
skor minimum ideal)
X = Skor Empiris36
Modul dinyatakan layak digunakan jika tingkat kevalidan yang dicapai
minimal klasifikasi baik, sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 2. Klasifikasi Ketuntasan Belajar
Persentase Ketuntasan Klasifikasi
K> 80% Sangat Baik
60% <K ≤ 80% Baik
40% <K ≤ 60% Cukup
20% <K ≤ 40% Kurang
K ≤ 20% Sangat Kurang
Sumber: S. Eko Putro Widoyoko (2017: 242)
K=n
T x 100%
36
S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017, 238.
Page 35
18
Keterangan:
K = Ketuntasan belajar klasikal
T = Jumlah siswa yang tuntas
n = Jumlah seluruh siswa37
Tuntas klasikal dinyatakan apabila klasifikasi baik terpenuhi, dan
modul yang efektiv apabila persentase hasil belajar peserta didik mencapai
ketuntasan klasikal.
Independent samples T Test ( analisis uji-t ) dengan bantuan SPSS
pada hasil akhir posttest kelas ujicoba dan hasil akhir kelas kontrol untuk
mengukur signifikansi perbedaan antara pembelajaran dengan
menggunakan modul di kelas ujicoba dengan pembelajaran tanpa modul di
kelas kontrol.
F. Sistematika Penulisan
a. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari: sampul; lembar berlogo; halaman judul;
persetujuan pembimbing; pengesahan kelulusan; pernyataan keaslian
tulisan; motto; persembahan; kata pengantar; abstrak; daftar isi; daftar
tabel; daftar gambar; dan daftar lampiran
b. Bagian Inti
Bab I Pendahuluan, Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah;
identifikasi masalah; batasan masalah; rumusan masalah; signifikansi
37
Widoyoko, S. Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2017.
Page 36
19
penelitian; manfaat penelitian; kajian pustaka; metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Kebutuhan pengembangan modul pembelajaran dan
Pengembangan modul pembelajaran tentang perubahan lingkungan yang
terdiri dari: hasil penelitian dan pembahasan.
Bab III Pengembangan modul pembelajaran tentang perubahan
lingkungan yang terdiri dari: hasil penelitian dan pembahasan.
Bab IV Efektivitas modul pembelajaran tentang perubahan lingkungan
yang terdiri dari penerapan modul; hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang
disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil
penelitian.
c. Bagian Akhir
Bagian ini meliputi daftar pustaka; lampiran-lampiran; dan riwayat hidup
peneliti.
Page 37
20
BAB II
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS
DAN KREATIF
A. Hasil Penelitian tentang Kebutuhan Pengembangan Modul
Pembelajaran tentang Perubahan Lingkungan Berbasis
Konstruktivisme.
Langkah pertama yang dialkukan penelitian pengembangan ini yaitu
analisis kebutuhan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan. Penelitian
analisis kebutuhan dengan cara melakukan studi pendahuluan dan
menganalisis segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pengembangan modul
dengan observasi terhadap dokumen kurikulum, observasi pembelajaran dan
wawancara terhadap guru dan kepala madrasah.
Berdasar pengamatan yang dilakukan peneliti pada proses
pembelajaran di kelas VA dan VB memeroleh temuan bahwa kegiatan
pembelajaran berjalan dengan lancar tetapi masih lebih sering berpusat pada
guru (teacher centered) dan masih menitikberatkan pada penyelesaian
materi pembelajaran dengan sistem tatap muka, bahan ajar yang digunakan
berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) buatan penerbit yang masih kurang
menggali proses berpikir kritis dan kreatif siswa.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru tentang
permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran. Hasil wawancara terhadap
Bpk Umar Seno Aji selaku guru kelas VA MIN 7 Magelang pada tanggal 2
Februari 2019, beliau mengemukakan : “Kurikulum 2013 berpusat pada
pada pembelajaran dengan peserta didik menjadi pusatnya, tetapi karena
Page 38
21
keterbatasan bahan ajar yang tersedia menyebabkan saya belum
sepenuhnya melakukan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan
sementara ini pembelajaran masih berpusat pada guru.” Terkait dengan
kemampuan peserta didik memahami materi pelajaran beliau
mengungkapkan: “Peserta didik yang satu dengan yang lainnya memiliki
kecepatan pemahaman terhadap materi pelajaran yang berbeda-beda. Hasil
belajar juga masih belum memuaskan, hasil penilaian harian terakhir masih
ada 20 dari 49 peserta didik yang belum tuntas memenuhi kriteria
ketuntasan minimal.”
Berdasar pada daftar nilai penilaian harian muatan materi perubahan
lingkungan sebelum perbaikan sebagaimana yang disampiakan Bpk Agus
Fatoni, S.Ag. diperoleh informasi nilai rata-ratanya sebesar 44,10 dan
persentase peserta didik yang tuntas sebesar 55,90%. Berdasar data tersebut
persentase ketuntasan kelas belum memenuhi kriteria baik dan belum
memenuhi ketuntasan klasikal, karena untuk kriteria baik adalah lebih dari
60% sampai dengan 80% .
Berdasar hasil wawancara dengan Ibu Karyati, S.Pd.I, M.Si. guru
kelas VB tentang kebutuhan bahan ajar, beliau mengemukanan:
“Keterbatasan bahan ajar menjadi salah satu kendala yang tidak dapat
dipungkiri, dalam pembelajaran peserta didik mengandalkan materi yang di
berikan guru dan menggunakan LKS buatan penerbit, karena LKS
harganya yang lebih murah meski kadang isinya kurang sesuai. Saya
sebenarnya membutuhkan bahan ajar berupa modul yang dapat digunakan
Page 39
22
peserta didik untuk belajar secara mandiri, tetapi saya belum sempat untuk
menyusunnya sendiri.” Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Madrasah
Ibu Masyithah aini, S.Pd.I. M..Si. “Selama ini belum ada guru di MIN 7
Magelang yang menyusun modul pembelajaran yang dapat menggali
kemempuan berpikir kritis dan kreatif siswa”
Menurut keterangan dari Bapak Ichsan Shofi, S.Pd.I guru kelas VI,
beliau mengemukakan: “Selama ini KBM berlangsung mengejar materi
yang cukup banyak dengan alokasi waktu yang tdk memadai,sehingga untuk
menggali kemampuan kritis dan kreatif belum terlaksana. Seandainya ada
modul yang dapat digunakan peserta didik belajar di rumah yang sekaligus
dapat menggali potensi berpikir kritis dan kreatif peserta didik itu akan
sangat Kami harapkan.”
Hasil observasi terhadap dokumen kurikulum diperoleh informasi
bahwa kurikulum yang dilaksanakan di MIN 7 Magelang kurikulum 2013
dengan struktur kurikulum yang mengacu pada Lampiran Permendikbud No.
67 tahun 2013 disebutkan bahwa alokasi waktu untuk pembelajaran dalam
satu minggu adalah 3 jam pelajaran. Alokasi waktu tersebut kuran
g mencukupi untuk mencapai sejumlah kompetensi dasar melalui
pembelajaran tatap muka, sehingga dibutuhkan bahan ajar berupa modul
berisi muatan materi IPA dengan pendekatan konstruktivisme yang dapat
digunakan peserta didik belajar secara mandiri.
Page 40
23
B. Pembahasan Kebutuhan Pengembangan Modul Tentang Perubahan
Lingkungan Berbasis Konstruktivisme
Beberapa permasalahan dalam pembelajaran diantaranya keterbatasan
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan, pembelajaran yang masih terpusat
pada guru, belum tergalinya kemempuan berpikir kritis dan kreatif siswa,
keterbatasan alokasi waktu pada pembelajaran tatap muka, perlu segera
diatasi. Salah satu solusinya adalah dengan pengembangan bahan ajar untuk
mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Bahan ajar yang dibutuhkan
adalah bahan ajar yang mampu mendukung kegiatan belajar baik secara
klasikal maupun secara mandiri. Utamanya untuk belajar secara mandiri,
pengembangan bahan ajar yang sangat dibutuhkan berupa modul.
Berdasarka data-data diatas, untuk menanggulangi maslah-masalah
tersebut perlu adanya pengembangan modul pembelajaran melalui
pendekatan konstruktivisme pada untuk Kelas V. Modul tersebut diharapkan
efektif digunakan dalam pembelajaran IPA untuk menggali kemempuan
berpikir kritis dan kreatif peserta didik dan mencapai ketuntasan klasikal.
Page 41
24
BAB III
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
A. Proses Pengembangan dan Kelayakan Modul Pembelajaran
pembelajaran tentang perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme
untuk meningkatkan keterampilan kritis dan kreatif
Pengembangan modul pembelajaran tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme adalah sebagai berikut.
1. Tahap Analisis (Analysis)
Pengembangan modul menggunakan prosedur ADDIE yaitu analisis.
yaitu menganalisis kebutuhan dengan megumpulkan data-data yang
dibutuhkan untuk dijadikan dasar pengembangan modul pembelajaran
tentang perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme. Analisis dan
pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan observasi atau
wawancara.
2. Tahap Desain/Perancangan (Design)
Tahapan berikutnya yaitu design atau merancang modul dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menetapkan Kerangka Modul
Kerangka modul meliputi garis besar modul dan sistematika
penyusunan materi
Page 42
25
b. Menyusun Tampilan Modul
Rancangan tampilan modul meliputi tampilan sampul, jenis huruf,
ukuran huruf, spasi, dan pewarnaan.
c. Membuat Instrumen Penilaian dalam penyusunan Modul
Instrumen yang dibuat untuk penilaian modul antara lain lembar
penilaian untuk pakar media dan lembar penilaian untuk pakar
materi. Lembar penilaian ahli materi berisi kelayakan penyajian,
kelayakan isi , serta kelayakan dengan pendekatan konstruktivisme.
Lembar penilaian pakar media meliputi kelayakan penyajian,
kelayakan bahasaserta kelayakan kegrafisan.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Hal yang dilakukan dalam tahap pengembangan ini yaitu penyusunan
draft modul, penilaian kelayakan dari pakar materi dan pakar media,
serta revisi produk yaitu modul pembelajaran. Rancangan modul sebagai
berikut:
a. Halaman sampul
Halaman sampul terdiri atas judul, gambar, penyusun, dan pengguna
modul.
b. Kata pengantar
Kata pengantar merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah swt.
Ucapan terimakasih kepada pihak-pihak terkait, tujuan pembuatan
modul dan harapan manfaat penggunaan modul oleh peserta didik.
Page 43
26
c. Daftar isi
Daftar isi berisi materi dan nomor halaman modul yang berguna
agar memudahkan peserta didik mencari materi yang akan dipelajari.
d. Pendahuluan
Pendahuluan berupa prakata yang memuat tentang deskripsi singkat
modul, petunjuk penggunaan bagi tutor atau peserta didik, KI, KD
dan prosedur evaluasi.
e. Kegiatan belajar
1) Judul kegiatan belajar
Bagian ini mencakup judul bab, materi , dan kompetensi dasar
serta indikator kompetensi.
2) Identitas kegiatan pembelajaran ( Ayo cari tahu )
Bagian ini memuat identitas kegiatan pembelajaran dilengkapi
tujuan pembelajaran.
3) Uraian materi ( Ayo membaca)
Uraian materi yaitu penjelasan materi berfungsi penyampaian
informasi tentang materi atau sub materi dalam kegiatan
pemelajaran.
4) Kegiatan peserta didik ( ayo diskusi )
Kolom kegiatan ini dirancang dengan maksud agar peserta didik
dapat melaksanakan pembelajaran, mempelajari isi materi dengan
diskusi kemudian menuliskan hasil diskusi dilembar kerja yang
telah disediakan.
Page 44
27
5) Latihan soal (Ayo mencoba )
Latihan soal berupa soal uraian disajikan diakhir setiap kegiatan
pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana
pengetahuan peserta didik tentang materi pembelajaran. Latihan
Soal ini disertai kunci jawaban dengan maksud supaya peserta
didik bisa mengukur secara mandiri tentang materi yang telah
dikuasai.
6) Rangkuman ( refleksi )
Rangkuman dipaparkan untuk menbahas materi esensial yang
dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan untuk menuliskan
catatan mengenai kesimpulan rangkuman dengan menggunakan
bahasanya sendiri dalam ruang catatan.
7) Tes formatif ( latihan soal )
Berisi soal-soal yang berbentuk soal uraian dengan maksud
mengetahui tingkat penguasaan materi peserta didik dan menggali
potensi berpikir kritis dan kreatif dari jawaban peserta didik.
8) Kunci jawaban tes formatif
Bagian berisi lembar kunci jawaban dari tes formatif yang
sertakan dalam modul bertujuan supaya peserta didik dapat
menilai kemampuan materi yang telah dikuasai.
Page 45
28
f. Glosarium
Glosarium memuat daftar istilah sulit atau kata-kata dilengkapi
dengan artinya berguna memudahkan peserta didik mempelajari
materi
g. Daftar pustaka
Daftar pustaka berfungsi menyampaikan informasi untuk pembaca
yang berkeinginan untuk melanjutkan pengembangan modul tersebut
atau mengkaji ulang isi pengembangan modul tersebut.
h. Sampul belakang
Sampul belakang didesign sedemikian rupa disesuaikan dengan
sampul depan.
Tahap pengujian kelayakan modul pembelajaran tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme kelas V Madrasah Ibtidaiyah
disesuaikan dengan rancangan pengembangan bahan ajar dengan berbasis
cetak. Hasil validasi modul oleh pakar materi dan pakar media adalah
sebagai berikut:
a. Hasil Uji Kelayakan Ahli Materi
Pengujian kelayakan pakar materi bertujuan menilai aspek: (1)
kelayakan penyajian, (2) kelayakan isi, dan (3) kesesuaian dengan
pendekatan konstruktivisme pada modul yang dikembangkan. Data
hasil pengujian dari pakar materi adalah sebagai berikut.
Page 46
29
Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Modul oleh Ahli Materi
No. Aspek Rerata Skor Klasifikasi
1 Kelayakan isi 4,60 Sangat Baik
2 Kelayakan penyajian 4,53 Sangat Baik
3 Kesesuaian dengan
pendekatan kontekstual 4,88 Sangat Baik
Rata-rata 4,67 Sangat Baik
Sumber dokumen peneliti
Dilihat dari hasil pengujian oleh pakar materi, berdasarkan
rata-rata penilaian aspek kelayakan penyajian, kelayakan isi, dan
kesesuaian dengan pendekatan konstruktivisme bahwa modul
tentang perubahan lingkungan yang dikembangkan layak
diujicobakan berdasarkan tabel 4 mencapai klasifikasi sangat baik.
Skor penilaian kelayakan pakar materi lengkap tertera dalam
lampiran.
b. Hasil Uji Kelayakan Ahli Media
Pengujian kelayakan pakar media bertujuan menilai aspek: (1)
kelayakan penyajian, (2) kelayakan kegrafisan, dan (3) kelayakan
bahasa dalam modul yang dikembangkan. Data hasil pengujian yang
didapat dari pakar media adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Uji Kelayakan Modul oleh Ahli Media
No. Aspek Rerata Skor Klasifikasi
1 Kelayakan kegrafisan 4,35 Sangat Baik
2 Kelayakan penyajian 4,29 Sangat Baik
3 Kesesuaian bahasa 4,33 Sangat Baik
Rata-rata 4,33 Sangat Baik
Sumber dokumen peneliti
Page 47
30
Dilihat dari hasil pengujian pakar media, rata-rata penilaian
pada aspek penyajian, kegrafisan, dan bahasa bahwa pengembangan
modul tentang perubahan lingkungan layak diujicobakan,
berdasarkan tabel 5 telah mencapai klasifikasi sangat baik. Skor
penilaian kelayakan pakar media secara lengkap terdapat dalam
lampiran.
c. Komentar dan Saran Perbaikan dari pakar Materi dan pakar Media
1) Komentar dan saran pakar materi:
a) Perlu diperhatikan penngunaan bentuk huruf dan
ukurannya.
b) Daftar pustaka perlu ditambah
2) Komentar dan saran ahli media:
a) Istilah atau bahasa asing diketik miring.
b) Penulisan disesuaikan dengan (EYD).
d. Kesimpulan Hasil Pengujian
menurut hasil pengujian pakar materi dan pakar media diperoleh
kesimpulan bahwa pengembangan modul tyentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme layak untuk diujicobakan
dengan revisi sesuai saran.
Revisi terhadap modul sesuai yang saran validator adalah
sebagai berikut.
a. Penggantian gambar ilustrasi dengan foto yang kontekstual dan
penambahan atau pencantuman sumber gambar.
Page 48
31
Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi
Gambar Revisi Penggantian dan pencantuman Sumber Gambar
Sumber : Dokumen Peneliti
b. Penyesuaian dengan ejaan yang disempurnakan
Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi
Gambar 12. Revisi Penyesuaian EYD
Sumber : Dokumen Peneliti
c. Penulisan miring untuk istilah asing
Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi
Gambar . Revisi Penulisan Miring untuk Istilah Asing
Sumber : Dokumen Peneliti
Page 49
32
.Modul yang sudah selesai direvisi, pada tahapan
pengembangan ini dilakukan pencetakan atau produksi modul untuk
diterapkan dalam pembelajaran pada kelas ujicoba.
4. Tahap Penerapan (Implementation)
Tahap penerapan dilasanakan jika produk modul tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme dinyatakan layak oleh validator
pakar materi dan pakar media. Tahap ini modul digunakan sebagai bahan
ajar kegiatan pembelajaran di MIN 7 Magelang kelas V dengan jumlah
25 peserta didik kelas VA sebagai kelas ujicoba. Modul
diimplementasikan pada pembelajaran untuk mengumpulkan data yang
untuk mengetahui tingkat keefektifan pengembangan modul.
Tahap awal pembelajaran, peserta didik kelas ujicoba dibagikan
modul. Peserta didik membaca petunjuk penggunaan modul sebelum
modul digunakan. Kemudian, peserta didik memulai proses pembelajaran
dengan menggunakan modul. Memahami uraian materi dan mengerjakan
soal-soal latihan.
Pada tahap ini, peneliti berfungsi sebagai pendamping guru kelas.
Materi tidak dijelaskan keseluruhan, memberikan kesempatan bagi
peserta didik belajar mandiri. Pada akhir pembelajaran peserta didik
mengerjakan soal latihan dan tes formatif.
Pada penghujung pembelajaran, peserta didik diminta mengerjakan
soal posttest untuk mengukur keefektifan pengembangan modul tersebut.
Page 50
33
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Dalam tahap ini, peneliti menganalisis hasil data penelitian dari hasil
posttest peserta didik di kelas uji coba. Dari data hasil posttest
pembelajaran menggunakan modul diperoleh sebanyak 19 dari 25 peserta
didik memenuhi ketuntasan belajar. Persentase ketuntasan mencapai 76
% sudah memenuhi klasifikasi baik dan ketuntasan klasikal juga
tercapai.
Analisis tanggapan guru yang diperoleh dari angket tentang
kepraktisan modul adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil Tanggapan Kepraktisan Modul
No. Aspek Rerata Skor Klasifikasi
1 Isi/Materi Modul 4,60 Sangat Baik
2 Penyajian Modul 4,25 Sangat Baik
3 Keterlaksanaan 4,40 Sangat Baik
Rata-rata 4,41 Sangat Baik
Dokumen Peneliti
Analisis tanggapan peserta didik tentang kemenarikan modul
diperoleh dari data angket adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Tanggapan Kemenarikan Modul
No. Aspek Rerata Skor Klasifikasi
1 Isi/Materi Modul 4,19 Baik
2 Penyajian Modul 4,65 Sangat Baik
3 Bahasa 4,17 Baik
4 Kemenarikan 4,33 Sangat Baik
5 Kemanfaatan 4,38 Sangat Baik
Rata-rata 4,34 Sangat Baik
Dokumen Peneliti
Page 51
34
B. Pembahasan Pengembangan Modul tentang perubahan lingkungan
berbasis konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir
kritis dan kreatif
Pembahasan pengembangan modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
adalah sebagai berikut:
1. Analisis (Analysis)
Pelaksanaan analisis kebutuhan pengembangan modul tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme berjalan dengan lancar sehingga
memperoleh kesimpulan bahwa pengembangan modul tersebut sanagt
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar peserta didik untuk
belajar mandiri.
2. Perancangan (Design)
Pembuatan rancangan pengembangan modul berbasis konstruktivisme
dapat dilaksanakan dengan baik.
3. Pengembangan (Development)
a. Penyusunan draft modul berbasis konstruktivisme terlaksana sesuai
rancangan modul yang disusun.
b. Proses bimbingan dan konsultasi kepada pakar materi dan pakar
media, sampai tahap mendapat penilaian menggunakan lembar
validasi dapat dilakasanakan dengan baik.
c. Revisi atau perbaikan modul sesuai saran dari pakar materi dan
pakar media.
Page 52
35
d. Produksi modul disesuaikan dengan kebutuhan ujicoba berjalan
dengan lancar.
4. Penerapan (Implementation)
Berdasarkan hasil observasi Penerapan modul tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme pada kelas ujicoba, memperoleh
kesimpulan bahwa proses pembelajaran menggunakan modul tentang
perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme dapat terlaksana dengan
baik.
5. Evaluasi (Evaluation)
Menurut tabel 2 Persentase ketuntasan peserta didik mencapai klasifikasi
baik apabila mencapai lebih dari 60% sampai dengan 80%. Persentase
ketuntasan yang dicapai adalah sebesar 76 % telah mencapai klasifiksasi
baik. Berdasarkan data pencapaian tersebut maka kelas dinyatakan
memenuhi ketuntasan klasikal, dan penerapan modul tentang perubahan
lingkungan dinyatakan efektif sebab peserta didik seudah memenuhi
ketuntasan secara klasikal.
Berdasarkan hasil analisis tanggapan guru tentang kepraktisan modul
seperti pada tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata sebesar 4,41.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa modul yang
dikembangkan terkait dengan kepraktisan dalam klasifikasi sangat baik,
sehingga dapat disimpulkan modul tersebut praktis digunakan dalam
pembelajaran.
Page 53
36
Hasil analisis dari tanggapan peserta didik perihal kemenarikan
modul sebagaimana dalam tabel di atas diperoleh data skor rata-rata
sebesar 4,34. Dari data tersebut terbukti bahwa modul yang dikembangkan
terkait tentang kemenarikan menurut peserta didik masuk dalam klasifikasi
sangat baik, sehingg disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan
menarik ketika digunakan dalam proses pembelajaran.
Page 54
37
BAB IV
KEEFEKTIFAN MODUL TENTANG PERUBAHAN
LINGKUNGAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
DAN KREATIF
A. Hasil Penelitian Keefektifan Modul Tentang Perubahan Lingkungan
Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Katerampilan BerPikir
Kritis Dan Kreatif
Hasil posttest peserta didik pada kelas uji coba dan kelas kontrol dianalisis
menggunakan uji t (independent samples T Test) dengan aplikasi SPSS. Hasil
Uji t diperoleh nilai signifikansi pada Sig.(2-tailed) sebesar 0,140
sebagaimana tampak pada gambar berikut.
Dokumen peneliti
Page 55
38
B. Pembahasan Kefektifan Modul Tentang Perubahan Lingkungan
Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Katerampilan
Berpikir Kritis Dan Kreatif
Dari hasil posttest peserta didik dengan pembelajaran menggunakan modul
diperoleh nilai rata-rata 75,76, sebanyak 19 dari 25 peserta didik atau
sebesar 76% mencapai ketuntasan belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh
kelas kontrol sebesar 71,33 dengan jumlah siswa yang tuntas 17 dari 24
orang atau 66,7 % mencapai ketuntasan belajar.
Hasil uji t (independent samples T Test) nilai signifikansi pada Sig.(2-
tailed) diperoleh 0,140 < 0,05, hal tersebut membuktikan bahwa dalam
penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan terhadap hasil belajar
peserta didik yang menggunakan modul dan tidak menggunakan modul.
Page 56
39
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasar pada hasil penelitian dan pengembangan serta pembahasan
sebagaimana tersebut di atas, diperoleh kesimpulan:
1. Berdasarkan observasi bahwa pengembangan bahan ajar berbentuk modul
pembelajaran dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan ajar tentang
perubahan lingkungan berbasis konstruktivisme di MIN 7 Magelang.
2. Berdasarkan hasil validasi ahli materi dan ahli media modul tentang
perubahan lingkungan yang dikembangkan diperoleh hasil klasifikasi
sangat baik serta layak untuk digunakan dan dimanfaatkan dalam
membantu proses belajar dan pembelajaran kelas V di MI Negeri 7
Magelang untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Hasil penelitian menunjukkan persentase ketuntasan klasikal memenuhi
klasifikasi baik, modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif dinyatakan efektif diterapkan dalam pembelajaran. Berdasarkan
hasil uji t dengan nilai sigifikansi pada Sig.(2-tailed) sebesar 0,140 <
0,05, menunjjukan bahwa dalam penelitian tersebut ada perubahan
terhadap hasil peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan modul.
Page 57
40
B. Saran
1. Bagi Guru
Peneliti menyarankan kepada guru agar penggunaan modul berbasis
konstruktivisme untuk memfasilitasi pemahaman tentang perubahan
lingkungan dengan metode pembelajaran yang menarik lainnya agar
pembelajaran menjadi lebih bervariatif.
2. Bagi Kepala Madrasah
Hasil penelitian ini perlu disosialisasikan oleh kepala madrasah kepada
guru-guru di madrasah agar modul pembelajaran tentang perubahan
lingkungan berbasis konstruktivisme yang dihasilkan dapat diterima dan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, serta memberikan motivasi bagi
guru agar mengembangkan modul sejenis secara mandiri untuk
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Peneliti yang Akan Datang
Karena keterbatasan tempat uji coba, peneliti menyarankan untuk
menguji coba modul secara luas di sekolah lain agar dapat diketahui
kepraktisan dan keefektifan modul secara lebih luas
Page 58
41
DAFTAR PUSTAKA
Amineh, R.J. dan Asl, H.D. Riview of Contruktivism and Social Contruktivism,
JSSLL Journal, Vol. 1, No, 1 (2015): 9-16.
Beres et al, 2012. “ Towards a Personalized, Learning Style Based Collaborative
blended Learning Model with Individual Assesment. Informatic in
Education.Vol ll, No 1 (2012): 1-28
Budi Cahyono, “Korelasi Pemecahan Masalah dan indikator Berpikir Kritis”,
Phenomenon jurnal Pendidikan IPA, Vol. 5, No. 1, (2015): 15-24.
Cheong, C.M. dan Cheung, W.S. Online Discussion and Critical Thingking skill:
Acase Study in a Singapore Secondary School, Australian Journal of
Educational Technology, Vol. 24. No. 5, (2008): 556-557.
Chuen, T.W, Majid, O. Rahman, Z.A. Dahlan, S.F. & Atan, H. G “Generative
Learning Objects for Collaborative Learning and Critical Thingking: A
Proposed Conceptual Framework”, Malaysian Journal od Distance
Education, Vol. 10, No. 1, (2008): 129-141.
Desi Nurul Agnafia, Sutarno dan Baskoro Adi Prayitno.” Pengembangan Modul
Berbasis Generative Learning pada Materi Keanekaragaman
Hayati untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA
Negeri 1 Kedunggalar Ngawi.” Jurnal inkuiri Vol 6, No 2,( 2017):
67-82.
Depdiknas, Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran dan standart Sarana dan
Prasarana SMK/SMA/MA. Jakarta: Mitra Usaha Indonesia, 2008.
Dwi Kundayatin, “ Pengembangan Bahan Ajar Berbasis kontruktivisme pada
Tema Peduli Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada
Siswa Kelas IV di SD Karangbesuki 3 Sukun Kota malang” Skripsi, UIN
Maulana Malik Ibrahin Malang, 2016.
Eggen, P. & kauchak, D. Strategie and model for Teacher: Teaching Content and
thingking Skill. Boston: Pearson Education Inc. 2012.
Facione, P. Critical Thingking:A tatement of expert Consensus for purposes of
Educational Assesment and Intruction: “ The Delphi Repoert” The
california academic. Press. 1990.
Fadlillah M, Implementasi Kurikulum 3013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/
MTs, & SMA/MA, Yogjakarta. Ar-Ruzz media. 2014.
Page 59
42
Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru algesindo,
2002
Hamruni, Pembelajaran Berbasis Endutainment Landasan Teori dan Metode-
Metode pembelajrana Aktif- Menyenagkan (PAIKEM)”.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 2013.
Idhes Sara Andrieta maharani. Pengembangan Modul Tematik Cita-Citaku
Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Pacar Sewon Bantul.Skripsi , UNY, 2016
Kivunja, Chaeles, Teachung Student to Learn and to Work Well with 21 Century
Skill: Unpacing the Career and Life Skills Domain of New Learning
Paradidm, Journal of Highher Education, Vol. 4, No. 1, (2015): 2-11.
Laila Nursafitri,” Pengembangan Model Blended Learning Berbasis
Kontruktivistik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan
Kreatif pada Mata Kuliah Tekhnologi Pendidikan”, Disetasi, UNY,
2018.
Liza Nola Sari, “Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah
Matematika nonrutin Ditinjau dari Kemampuan Matematika”, Jurnal
Kreano, Vol. 7, No. 2, (2016): 163-167
Melvin L. Siberman. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif”. Terjemahan
Raisul Mutaqien. Bandung: Nuansa Cendekia. 2017.
M.R.Primadi dan sarwanto, “Pengembangan modul fisika berbasis inkuiri
terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada
materi listrik dinamis.”JRKPF UAD, Vol 5, No 1,( 2018): 1-9
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung remaja Rosdakarya, 2006.
Mulyatiningsih Endang, Riset Terapan Bidang Pendidkan dan Tekhnik,
Yogyakart: UNY Press, 2011.
Parmin, Peniati, E, “Pengembangan Modul Mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran”, Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 1, No. 1 ( 2012): ( 8-15).
Paul, R & Elder, L. The Nature and Function of Critical of Creative thingking.
The foundation for critical thingking. Amazon:Foundation for Critical
Thingking , 2014
Page 60
43
Piaged, J. The Psychologi of Intelegensi. New York. Published in Tylor & Francis
library. 2005.
Rahmi Fitri, Pengembangan Perangkat pembelajaran Berbasis Pendekatan
Kontruktivisme untuk Meningkatkan Kemepuan Pemahaman Konsep
pada Materi persamaan Lingkaran, Jurnal JNPM, Vol. 1, No. 2, ( 2019):
241-257
S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2017.
Susila Rudi, Riyana Cepi. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2008.
Synder, L.G. dan Synder, M.J. Teching Critical Thinking and Problem Solving
Skill, Journal The Delta Epsilon, vol. 1, No. 2, ( 2008): 90-99.
Telaumbanua, Yakin Niat, Bornok sinaga, Mukhtar, & Edy Surya. “ Development
of study Mathematics Module Based of Metacognitive Strategy in
Improving students’ Mathematical Problem solving at Hight school”,
journal of Education and Practice, Vol. 8, no. 9 ( 2017): 73-80.
Tia Sekar Arum Wahyudi.Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik
Integratif Subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Pendekatan Saintifik untuk kelas V SD.Jurnal Scholaria, Vol 6, No 3
(2016): 239-250.
Utomo, T. dan Rujiter, K. Sistem Belajar Bermodul. Jakarta: Pelita, 2003.
Vygotsky, L.S. Mint in Society: The Development of Higher
PsycologicalProsesses. USA: The Presiden and Belows of Harvard
College, 1978.
Wening dan Sudarmiatin, Pengembangan Modul Kewirausahaan, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol. 17, No. 2, (2010): 153-157.
Widoyoko, S. Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2017.
Yuliawati, Rokhimawan dan Suprihatiningrum. ”Pengembangan Modul
Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Sains-Islam untuk Peserta Didik
Difabel MI/SD kelas V Semester 2 Materi Pokok Bumi dan Alam
Semesta” Journal Pendidikan IPA indonesia, Vol 2, No 2,
(2013): 169-177.
Page 61
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Page 62
44
KISI-KISI ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Kelayakan Isi a. Keseuaian Materi dengan
Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD)
1 – 3
b. Keakuratan Materi 4 – 8
c. Kemutakhiran Materi 9 – 10
2. Kelayakan
Penyajian
a. Teknik Penyajian 11 – 12
b. Pendukung penyajian 13 – 17
c. Penyajian Pembelajaran 18 – 25
3. Kesesuaian dengan
Konstruktivisme
a. Hakekat Konstruktivisme 26 – 27
b. Komponen Konstruktivisme 28 – 34
Jumlah Butir 34
Page 63
45
ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK AHLI MATERI
Mata Pelajaran : Tematik
Sasaran : Siswa MI Kelas V
Judul Tesis : Pengembangan modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif
Penyusun : Nur Hidayati
Validator : Dr. Erna Risfaula K, S.Si, S.Pd, M.Si.
A. Petunjuk Pengisian
1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
kevalidan modul yang sedang dikembangkan berdasarkan komponen yang telah
terlampir.
2. Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda check (√) pada kolom yang telah
disediakan.
Keterangan:
skor 5 = sangat baik
skor 4 = baik
skor 3 = cukup
skor 2 = kurang
skor 1 = sangat kurang
3. Catatan dan saran perbaikan mohon diberikan secara singkat dan jelas pada point C.
Page 66
48
KISI-KISI ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK AHLI MEDIA
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Kelayakan
kegrafisan
Konsistensi penyusunan tata letak pada modul 1 – 3
Kesesuaian ilustrasi dan gambar 4 – 8
Pengaturan tipografi 9 – 12
Pengaturan desain cover/ sampul dan ukuran
kertas
13 – 20
Pengaturan desain layout halaman isi 21 – 27
2. Kelayakan
penyajian
Penyusunan modul 28 – 29
Kelengkapan komponen modul 30 – 39
3. Kelayakan Bahasa Bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
40 – 41
Komunikatif dan Interaktif 42 – 43
Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia 44 – 45
Jumlah Butir 45
Page 67
49
ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK AHLI MEDIA
Mata Pelajaran : Tematik
Sasaran : Siswa MI Kelas V
Judul Tesis : Pengembangan Modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif
Penyusun : Nur Hidayati
Validator : Masyithah Aini, S.Pd.I. MSI.
A. Petunjuk Pengisian
1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
kevalidan modul yang sedang dikembangkan berdasarkan komponen yang telah
terlampir.
2. Penilaian dilakukan dengan memberikantanda check (√) pada kolom yangt elah
disediakan.
Keterangan:
skor 5 = sangat baik
skor 4 = baik
skor 3 = cukup
skor 2 = kurang
skor 1 = sangat kurang
3. Catatan dan saran perbaikan mohon diberikan secara singkat dan jelaspada point C.
Page 71
53
KISI-KISI ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK AHLI MEDIA
No. Aspek Indikator Nomor Butir
1. Kelayakan
kegrafisan
Konsistensi penyusunan tata letak pada modul 1 – 3
Kesesuaian ilustrasi dan gambar 4 – 8
Pengaturan tipografi 9 – 12
Pengaturan desain cover/ sampul dan ukuran
kertas
13 – 20
Pengaturan desain layout halaman isi 21 – 27
2. Kelayakan
penyajian
Penyusunan modul 28 – 29
Kelengkapan komponen modul 30 – 39
3. Kelayakan Bahasa Bahasa sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
40 – 41
Komunikatif dan Interaktif 42 – 43
Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa Indonesia 44 – 45
Jumlah Butir 45
Page 72
54
ANGKET PENILAIAN
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK AHLI MEDIA
Mata Pelajaran : Tematik
Sasaran : Siswa MI Kelas V
Judul Tesis : Pengembangan Modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan
kreatif
Penyusun : Nur Hidayati
Validator : Eko Prasetyo, S.Pd. M.S.I.
A. Petunjuk Pengisian
1. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
kevalidan modul yang sedang dikembangkan berdasarkan komponen yang telah
terlampir.
2. Penilaian dilakukan dengan memberikantanda check (√) pada kolom yangt elah
disediakan.
Keterangan:
skor 5 = sangat baik
skor 4 = baik
skor 3 = cukup
skor 2 = kurang
skor 1 = sangat kurang
3. Catatan dan saran perbaikan mohon diberikan secara singkat dan jelaspada point C.
Page 76
58
ANGKET TANGGAPAN GURU
MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK GURU
Mata Pelajaran : IPA
Sasaran : Peserta Didik MI Kelas V
Judul Tesis : Pengembangan Modul tentang perubahan lingkungan berbasis
konstruktivisme
Untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
Penyusun : Nur Hidayati
Responden : Umar Seno Aji, S.Pd.I.
A. Petunjuk Pengisian
1. Lembar angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
kepraktisan modul yang dikembangkan berdasark komponen terlampir.
2. Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda check (√) pada kolom yang telah
disediakan.
Keterangan:
skor 5 = sangat baik
skor 4 = baik
skor 3 = cukup
skor 2 = kurang
skor 1 = sangat kurang
3. Catatan atau komentar singkat dan jelas pada point C.
Page 78
60
ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK
TERHADAP MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran : Tematik
Nama Responden : Anis Indana Zulfa
Dalam rangka pengembangan pembelajaran IPA di kelas, kami mohon tanggapan anak-anak
terhadap proses pembelajaran menggunakan modul pada materi pengumpulan dan penyajian
data yang telah dilakukan. Jawaban anak-anak akan kami rahasiakan. Oleh karena itu,
jawablah sejujurnya karena hal ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai matematika anak-
anak.
Petunjuk Pengisian
1. Angket ini terdiri dari 25 pernyataan. Perhatikan dengan baik setiap pernyataan terkait
dengan modul yang sudah kamu gunakan untuk belajar. Berikanjawaban yang sesuai
dengan pilihanmu.
2. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihanmu untuk setiap pernyataan
yang disampaikan.
Keterangan:
SS = sangat setuju
S = setuju
R = ragu-ragu
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
Page 81
63
ANGKET TANGGAPAN PESERTA DIDIK
TERHADAP MODUL TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN BERBASIS
KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KRITIS DAN KREATIF
UNTUK PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran : Tematik
Nama Responden : Anugrah Muh Hardiaji
Dalam rangka pengembangan pembelajaran IPA di kelas, kami mohon tanggapan anak-anak
terhadap proses pembelajaran menggunakan modul pada materi pengumpulan dan penyajian
data yang telah dilakukan. Jawaban anak-anak akan kami rahasiakan. Oleh karena itu,
jawablah sejujurnya karena hal ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai matematika anak-
anak.
Petunjuk Pengisian
1. Angket ini terdiri dari 25 pernyataan. Perhatikan dengan baik setiap pernyataan terkait
dengan modul yang sudah kamu gunakan untuk belajar. Berikanjawaban yang sesuai
dengan pilihanmu.
2. Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihanmu untuk setiap pernyataan
yang disampaikan.
Keterangan:
SS = sangat setuju
S = setuju
R = ragu-ragu
TS = tidak setuju
STS = sangat tidak setuju
Page 84
66
SOAL PRETEST
Mata Pelajaran : Tematik Materi : PerubahanLingkungan Waktu : 90 menit
Nama :
Nomor :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Cara menghargai budaya dari daerah lain adalah ....
a. Tidak mencela pertunjukan kesenian daerah lain
b. Biasa saja terhadap budaya daerah lain
c. Tetap menganggap budaya sendiri yang paling hebat
d. Menonjolkan budaya daerah sendiri
2. Keragaman budaya yang kita miliki merupakan satu-kesatuan untuk ....
a. Berselisih
b. Beradu
c. Bersatu
d. Bertengkar
3. Pakaian daerah “ulos” di daerah Indonesia berasal dari daerah....
a. Sumatra Barat
b. Sumatra Utara
c. Jawa Barat
d. Jawa Timur
4. Teks yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata disebut ....
a. Fiksi
b. Nonfiksi
c. Naratif
d. Deskripsi
5. Teks bacaan dibedakan menjadi teks fiksi dan nonfiksi. Teks nonfiksi dibuat
berdasarkan ....
a. Cerita
b. Logika
c. Fantasi
d. Fakta
6. Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ....
a. Mendirikan cagar alam
b. Memburu hewan di hutan
c. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan
d. Mengadakan penelitian di hutan
7. Proses mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri disebut ....
Page 85
67
a. Respirasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
8. Kegiatan di bawah ini yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga ketersediaan air
tanah adalah ....
a. Menghindari menanam pohon di depan rumah
b. Membuat lubang resapan biopori di halaman
c. Menampung air hujan di atap rumah
d. Melapisi halaman rumah dengan keramik
9. Usaha yang dikelola secara sendiri dinamakan usaha ...
a. Industri
b. Perseroan
c. Perorangan
d. Produksi
10. Ayah rudi adalah seorang pemilik toko kelontong. Di tokonya banyak menjual aneka
sembako dengan harga murah. Usaha yang dijalankan oleh ayah rudi tersebut
termasuk bergerak dalam bidang ....
a. Industri
b. Perdagangan
c. Jasa
d. Pertanian
11. Usaha bersama yang didirikan paling sedikit dua orang dimana setiap anggotanya
punya hak dan tanggung jawab penuh atas usaha yang dijalankan dinamakan ....
a. Firma
b. Persekutuan komanditer
c. Koperasi
d. Perseroan terbatas
12. Pola lantai pada tari daerah digunakan untuk membuat ....
a. Permainan garis
b. Formasi kelompok
c. Tatanan yang rumit
d. Iringan musik yang cepat
13. Tari jaran kepang dari yogyakarta mempunyai pola lantai gabungan yaitu ....
a. Miring dan lurus
b. Lurus dan lengkung
c. Melingkar, lurus horisontal dan lengkung
d. Miring dan lengkung
14. Tangga nada yang memiliki urutan nada 1 - 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ adalah jenis tangga
nada ...
a. Diatonis minor
b. Diatonis mayor
c. Diatonis mimora
d. Diatonis mayorka
Page 86
68
15. Yang termasuk ciri – ciri lagu dengan tangga nada diatonis minor adalah ....
a. Lagunya terdengar bersemangat
b. Umumnya diawali dan diakhiri dengan nada do = c
c. Lagunya bersifat bergembira
d. Lagunya bersifat sedih
B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Kebudayaan dibagi menjadi .... macam
2. Contoh kebudayaan rohani adalah ....
3. Kelangkaan air bersih terjadi ketika musim ....
4. Dalam peristiwa siklus air, terjadi proses penguapan yang disebut ....
5. Orang yang diwawancarai untuk di mintai keterangan disebut ....
6. Cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan disebut ....
7. Tulisan atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar
terjadi dalam kehidupan sehari-hari disebut teks ...
8. Tukang potong rambut bekerja dibidang ...
9. Badan usaha yang usahanya dijalankan bersama-sama dengan tujuan kesejahteraan
amggota adalah ...
10. Tari soreng berasal dari daerah ...
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Bagaimana cara kita menghormati budaya bangsa ?
2. Sebutkan ciri-ciri teks nonfiksi !
3. Sebutkan kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi siklus air ?
4. Sebutkan bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia ?
5. Sebutkan perbedaan tangga nada minor dengan tangga nada mayor ?
Page 87
69
LEMBAR JAWAB PRETEST
Mata Pelajaran : Tematik Nilai
Materi : PerubahanLingkungan
Waktu : 90 menit
Nama :
Nomor :
I. Pilihan Ganda
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
a a a a a a a a a a a a a a a
b b b b b b b b b b b b b b b
c c c c c c c c c c c c c c c
d d d d d d d d d d d d d d d
II. Isian
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
III. Uraian (jika halaman ini tidak cukup jawaban boleh ditulis pada halaman belakang)
Page 88
70
KUNCI JAWABAN PRETEST
A. Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. B
4. B
5. D
6. C
7. D
8. D
9. C
10. B
11. A
12. B
13. A
14. B
15. D
B. Isian
1. Dua (2)
2. Kepercayaan dan ideologi
3. Kemarau
4. Evaporasi
5. Narasumber
6. Fiksi
7. Nonfiksi
8. Jasa
9. Koperasi
10. Magelang
C. Essay
1. a. bangga dengan kebudayaan daerah ataupun kebudayaan nasional
b. melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada
c. menghormati kebudayaan daerah bangsa Indonesia
2. a. berisi fakta
b. Gaya bahasa formal
c. Biasanya berbentuk tulisan ilmiah
d. Menceritakan kejadian yang sebenarnya
3. a. Pembakaran hutan menyebabkan tanah menjadi tandus
b. Penebangan hutan liar menyebabkan penurunan peresapan air oleh tanah
c. Pembangunan jalan dengan aspal dan beton menghalangi air meresap ke tanah
4. Koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa dan
koperasi serba usaha
5. Tangga nada mayor :
- Bersifat menggembirakan
- Bernada dasar C = do
- Memiliki jarak tert besar yaitu 2
- Berpola 1 – 1 – 1 1 1
- Nada terakhir do
- Bersifat sedih
- Bernada dasar A = la
- Memiliki jarak tert kecil yaitu 1 ½
- Berpola 1 – 1 1 1 1
Nada terakhir la
Page 89
71
SOAL POSTTEST
Mata Pelajaran : Tematik Materi : PerubahanLingkungan Waktu : 90 menit
Nama :
Nomor :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Cara menghargai budaya dari daerah lain adalah ....
a. Tidak mencela pertunjukan kesenian daerah lain
b. Biasa saja terhadap budaya daerah lain
c. Tetap menganggap budaya sendiri yang paling hebat
d. Menonjolkan budaya daerah sendiri
2. Keragaman budaya yang kita miliki merupakan satu-kesatuan untuk ....
a. Berselisih
b. Beradu
c. Bersatu
d. Bertengkar
3. Pakaian daerah “ulos” di daerah Indonesia berasal dari daerah....
a. Sumatra Barat
b. Sumatra Utara
c. Jawa Barat
d. Jawa Timur
4. Teks yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata disebut ....
a. Fiksi
b. Nonfiksi
c. Naratif
d. Deskripsi
5. Teks bacaan dibedakan menjadi teks fiksi dan nonfiksi. Teks nonfiksi dibuat
berdasarkan ....
a. Cerita
b. Logika
c. Fantasi
d. Fakta
6. Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ....
a. Mendirikan cagar alam
b. Memburu hewan di hutan
c. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan
d. Mengadakan penelitian di hutan
7. Proses mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri disebut ....
Page 90
72
a. Respirasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
8. Kegiatan di bawah ini yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga ketersediaan air
tanah adalah ....
a. Menghindari menanam pohon di depan rumah
b. Membuat lubang resapan biopori di halaman
c. Menampung air hujan di atap rumah
d. Melapisi halaman rumah dengan keramik
9. Usaha yang dikelola secara sendiri dinamakan usaha ...
a. Industri
b. Perseroan
c. Perorangan
d. Produksi
10. Ayah rudi adalah seorang pemilik toko kelontong. Di tokonya banyak menjual aneka
sembako dengan harga murah. Usaha yang dijalankan oleh ayah rudi tersebut
termasuk bergerak dalam bidang ....
a. Industri
b. Perdagangan
c. Jasa
d. Pertanian
11. Usaha bersama yang didirikan paling sedikit dua orang dimana setiap anggotanya
punya hak dan tanggung jawab penuh atas usaha yang dijalankan dinamakan ....
a. Firma
b. Persekutuan komanditer
c. Koperasi
d. Perseroan terbatas
12. Pola lantai pada tari daerah digunakan untuk membuat ....
a. Permainan garis
b. Formasi kelompok
c. Tatanan yang rumit
d. Iringan musik yang cepat
13. Tari jaran kepang dari yogyakarta mempunyai pola lantai gabungan yaitu ....
a. Miring dan lurus
b. Lurus dan lengkung
c. Melingkar, lurus horisontal dan lengkung
d. Miring dan lengkung
14. Tangga nada yang memiliki urutan nada 1 - 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ adalah jenis tangga
nada ...
a. Diatonis minor
b. Diatonis mayor
c. Diatonis mimora
d. Diatonis mayorka
Page 91
73
15. Yang termasuk ciri – ciri lagu dengan tangga nada diatonis minor adalah ....
a. Lagunya terdengar bersemangat
b. Umumnya diawali dan diakhiri dengan nada do = c
c. Lagunya bersifat bergembira
d. Lagunya bersifat sedih
B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Kebudayaan dibagi menjadi .... macam
2. Contoh kebudayaan rohani adalah ....
3. Kelangkaan air bersih terjadi ketika musim ....
4. Dalam peristiwa siklus air, terjadi proses penguapan yang disebut ....
5. Orang yang diwawancarai untuk di mintai keterangan disebut ....
6. Cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan disebut ....
7. Tulisan atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar
terjadi dalam kehidupan sehari-hari disebut teks ...
8. Tukang potong rambut bekerja dibidang ...
9. Badan usaha yang usahanya dijalankan bersama-sama dengan tujuan kesejahteraan
amggota adalah ...
10. Tari soreng berasal dari daerah ...
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Bagaimana cara kita menghormati budaya bangsa ?
2. Sebutkan ciri-ciri teks nonfiksi !
3. Sebutkan kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi siklus air ?
4. Sebutkan bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia ?
5. Sebutkan perbedaan tangga nada minor dengan tangga nada mayor ?
Page 92
74
LEMBAR JAWAB POSTTEST
Mata Pelajaran : Tematik Nilai
Materi : PerubahanLingkungan
Waktu : 90 menit
Nama :
Nomor :
I. Pilihan Ganda
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
a a a a a a a a a a a a a a a
b b b b b b b b b b b b b b b
c c c c c c c c c c c c c c c
d d d d d d d d d d d d d d d
II. Isian
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
III. Uraian (jika halaman ini tidak cukup jawaban boleh ditulis pada halaman belakang)
Page 93
75
KUNCI JAWABAN POSTTEST
A. Pilihan Ganda
1. A
2. C
3. B
4. B
5. D
6. C
7. D
8. D
9. C
10. B
11. A
12. B
13. A
14. B
15. D
B. Isian
1. Dua (2)
2. Kepercayaan dan ideologi
3. Kemarau
4. Evaporasi
5. Narasumber
6. Fiksi
7. Nonfiksi
8. Jasa
9. Koperasi
10. Magelang
C. Essay
1. a. bangga dengan kebudayaan daerah ataupun kebudayaan nasional
b. melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada
c. menghormati kebudayaan daerah bangsa Indonesia
2. a. berisi fakta
b. Gaya bahasa formal
c. Biasanya berbentuk tulisan ilmiah
d. Menceritakan kejadian yang sebenarnya
3. a. Pembakaran hutan menyebabkan tanah menjadi tandus
d. Penebangan hutan liar menyebabkan penurunan peresapan air oleh tanah
e. Pembangunan jalan dengan aspal dan beton menghalangi air meresap ke tanah
4. Koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa dan
koperasi serba usaha
5. Tangga nada mayor :
- Bersifat menggembirakan
- Bernada dasar C = do
- Memiliki jarak tert besar yaitu 2
- Berpola 1 – 1 – 1 1 1
- Nada terakhir do
- Bersifat sedih
- Bernada dasar A = la
- Memiliki jarak tert kecil yaitu 1 ½
- Berpola 1 – 1 1 1 1
Nada terakhir la
Page 98
80
DAFTAR NILAI PRETEST
KELAS UJICOBA KELAS KONTROL
NO NAMA NILAI KETUNTASA
N
NAMA NILAI KETUNTASA
N
1 UCO1 70 Tuntas KN1 46 BelumTuntas
2 UCO2 72 Tuntas KN2 76 Tuntas
3 UCO3 56 BelumTuntas KN3 72 Tuntas
4 UCO4 68 Tuntas KN4 68 Tuntas
5 UCO5 64 BelumTuntas KN5 36 BelumTuntas
6 UCO6 68 Tuntas KN6 80 Tuntas
7 UCO7 40 BelumTuntas KN7 52 BelumTuntas
8 UCO8 80 Tuntas KN8 64 BelumTuntas
9 UCO9 68 Tuntas KN9 68 Tuntas
10 UCO10 60 BelumTuntas KN10 64 BelumTuntas
11 UCO11 64 BelumTuntas KN11 64 BelumTuntas
12 UCO12 68 Tuntas KN12 68 Tuntas
13 UCO13 72 Tuntas KN13 60 BelumTuntas
14 UCO14 56 BelumTuntas KN14 60 BelumTuntas
15 UCO15 64 BelumTuntas KN15 68 Tuntas
16 UCO16 60 BelumTuntas KN16 80 Tuntas
17 UCO17 60 BelumTuntas KN17 60 BelumTuntas
18 UCO18 72 Tuntas KN18 76 Tuntas
19 UCO19 66 BelumTuntas KN19 64 BelumTuntas
20 UCO20 76 Tuntas KN20 80 Tuntas
21 UCO21 66 BelumTuntas KN21 76 Tuntas
22 UCO22 46 BelumTuntas KN22 52 BelumTuntas
23 UCO23 72 Tuntas KN23 52 BelumTuntas
24 UCO24 82 Tuntas KN24 56 BelumTuntas
25 UCO25 80 Tuntas
Rata - Rata 66 Rata - Rata 64,25
Tuntas 13 Tuntas 11
BelumTuntas 12 BelumTuntas 13
ProsentaseKetuntasan 52 % ProsentaseKetuntasan 45 %
Keterangan :
KKM : 68
UCO : Nama Siswa Kelas Ujicoba
KN : Nama Siswa Kelas Kontrol
Page 99
81
DAFTAR NILAI POSTTEST
KELAS UJICOBA KELAS KONTROL
NO NAMA NILAI KETUNTASA
N
NAMA NILAI KETUNTASA
N
1 UCO1 76 Tuntas KN1 66 BelumTuntas
2 UCO2 78 Tuntas KN2 80 Tuntas
3 UCO3 64 BelumTuntas KN3 76 Tuntas
4 UCO4 74 Tuntas KN4 74 Tuntas
5 UCO5 72 Tuntas KN5 50 BelumTuntas
6 UCO6 76 Tuntas KN6 60 BelumTuntas
7 UCO7 52 BelumTuntas KN7 68 Tuntas
8 UCO8 88 Tuntas KN8 72 Tuntas
9 UCO9 76 Tuntas KN9 68 Tuntas
10 UCO10 60 BelumTuntas KN10 64 BelumTuntas
11 UCO11 70 Tuntas KN11 76 Tuntas
12 UCO12 78 Tuntas KN12 64 BelumTuntas
13 UCO13 82 Tuntas KN13 64 BelumTuntas
14 UCO14 64 BelumTuntas KN14 84 Tuntas
15 UCO15 76 Tuntas KN15 84 Tuntas
16 UCO16 60 BelumTuntas KN16 72 Tuntas
17 UCO17 76 Tuntas KN17 76 Tuntas
18 UCO18 86 Tuntas KN18 72 Tuntas
19 UCO19 86 Tuntas KN19 88 Tuntas
20 UCO20 90 Tuntas KN20 80 Tuntas
21 UCO21 74 Tuntas KN21 80 Tuntas
22 UCO22 60 BelumTuntas KN22 56 BelumTuntas
23 UCO23 88 Tuntas KN23 68 Tuntas
24 UCO24 96 Tuntas KN24 70 Tuntas
25 UCO25 92 Tuntas
Rata - Rata 75,76 Rata - Rata 71,33
Tuntas 19 Tuntas 16
BelumTuntas 6 BelumTuntas 8
ProsentaseKetuntasan 76 % ProsentaseKetuntasan 66,7 %
Keterangan :
KKM : 68
UCO : Nama Siswa Kelas Ujicoba
KN : Nama Siswa Kelas Kontrol
Page 100
82
DOKUMENTASI
Lokasi Penelitian MIN 7 Magelang
Page 101
83
Mushola MIN 7 Magelang
Wawancara dengan Guru kelas VA MIN 7 Magelang
Page 102
84
Wawancara dengan guru Kelas VB MIN 7 Magelang
Kegiatan Pretest
Page 103
85
Kegiatan Pembelajran dengan menggunakan Modul
Kegiatan Pembelajran dengan menggunakan Modul
Page 104
86
Kegiatan diskusi kelompok
Kegiatan Presentasi hasil diskusi kelompok
Page 105
87
Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Modul
Kegiatan Posttest
Page 107
89
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Nama : NUR HDAYATI
Tempat/tanggallahir : Magelang, 4 Mei 1981
Agama : Islam
Alamat : Kembaran RT 03/RW 03,Sidomulyo, Kec. Salaman,
Kab. Magelang, Jawa Tengah Kode Pos 56162.
HP. 082183700100
Email : [email protected]
PENDIDIKAN 1. MI Ma‟arif Sidomulyo Salaman Magelang Jawa Tengah : 1987-1993
2. MTs P.Diponegoro Salaman Magelang Jawa Tengah : 1993-1996
3. SMK Muhammadiyah Salaman Magelang Jawa Tengah : 1996-1999
4. STAIN Salatiga (D-2) : 1992-2004
5. UIN Jogjakarta (S-1) : 2009-2011
6. IAIN Salatiga (S-2) : 2017-2019
PENGALAMAN KERJA
1. Guru MI Ma‟arif Al-Huda Kalisari Tempuran Magelang : 2004-2005
2. Guru MI Hidayatul Mubtadiin Tempuran Magelang : 2005-2019
3. Guru MI Negeri 7 Magelang : 2019-
ORANG TUA
1. Ayah : Chasbullah tanggallahir : 31-12-1950
2. Ibu : Cholisoh tanggallahir : 31-12-1952
KELUARGA
1. Suami : Achmad Murofik tanggallahir : 14-08-1977
2. Anak : 1. Nadya Renata M. tanggallahir : 07-05-2006
2. Aleta Faisa Ainurrofik. Tanggallahir : 01-01-2013
Page 108
90
Nur Hidayati
SUBTEMA 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
KELAS V SD/MI
Page 109
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
91
Modul Tematik
Tentang Perubahan Lingkungan
Berbasis Konstruktivisme
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir kritis dan Kreatif
Penulis : Nur Hidayati
Desain Sampul : I‟in Latoiful Isyaroh, S.Pd.
Pembimbing : Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd.
Penyunting : Dr. Erna Risfaula Kusumawati, S.Si, S.Pd, M.Si.
Eko Prasetyo, S,Pd, M.S.I.
Masyithoh Aini, S.Pd.I, MSI.
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI YOGYAKARTA
Page 110
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
92
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi hidayah-Nya sehingga
Modul Tematik kelas 5 untuk SD/MI dengan judul “Perubahan Lingkungan” ini dapat terwujud.
Modul ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pada tema 8 sub
tema 2 yaitu “Perubahan Lingkungan” .
Modul tematik yang memuat tema 8 sub tema 2 ini terdiri dari 5 mata pelajaran, yaitu
PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya. Pada sub tema 2 ini membahas tentang
perubahan lingkungan yang dikaitkan dengan budaya sekitar. Topik tersebut kemudian diuraikan ke
dalam 5 mata pelajaran. Materi yang disajikan dengan visualisasi menarik serta memuat beberapa
kasus sesuai dengan kompetensi yang akan dikembangkan untuk merangsang keterampilan berpikir
kritis dan kreatif peserta didik. Dengan demikian, peserta didik mudah untuk memahami materi yang
disajikan dan mampu mencapai tujuan dari pembelajaran yang ingin dicapai pada sub tema tersebut.
Perkembangan dunia pendidikan yang terus mengalami peningkatan mengikuti
perkembangan zaman, saya mengundang para pembaca untuk memberikan masukan, kritik, serta
saran agar bahan ajar ini menjadi lebih baik. Bersama-sama membangun dunia pendidikan dengan
menyiapkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter.
Salatiga, Oktober 2019
Penulis
Page 111
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
93
Untuk mempermudah siswa dan guru tentang tata cara penggunaan buku modul ini, maka
perhatikanlah petunjuk penggunaan berikut ini :
1. Bacalah petunjuk umum penggunaan modul ini dengan seksama. 2. Modul ini dapat dipelajari secara mandiri atau kelompok baik disekolah maupun di luar
sekolah. 3. Modul ini terdiri dari subtema yaitu “Perubahan Lingkungan”. 4. Disarankan siswa telah mencari informasi dari buku yang lainnya yang berhubungan dengan
materi “Perubahan Lingkungan”.
5. Pahami tahapan kompetensi dalam modul ini, yaitu sebagai berikut :
Tahapan
Kompetensi
Penjelasan
Ayo membaca Berisi tentang materi yang perlu diketahui dan dibaca oleh siswa
Ayo cari tahu… Berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus dicari tahu
jawabannya
Tahukah kamu Berisi tentang info-info menarik
Ayo mencoba Berisi tentang kegiatan yang harus dilakukan
Ayo diskusi Berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus didiskusikan Bersama
temanmu
Refleksi Berisi koreksi diri tentang pelajaran yang telah dipelajari
Review Berisi latihan soal untuk mereview materi yang telah dipelajari
6. Baca dan pahami kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari di dalam
Lembar Kerja Siswa.
PETUNJUK UMUM
Page 112
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
94
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
Sebelum ke materi subtema 2 “Perubahan Lingkungan”, terlebih dahulu kita pahami Kompetensi
Dasar dan Tujuan Pembelajaran.
PPKn
1.3 Mensyukuri keragaman social masyarakat sebagai Anugerah
Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
2.3 Bersikap toleran dalam keragaman social budaya masyarakat
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika.
3.3 Menelaah keragaman social budaya masyarakat.
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keragman
social budaya masyarakat.
Bahasa Indonesia
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat
pada teks non fiksi.
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan
memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi.
Page 113
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
95
IPA
3.8 Menganalisi siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi
serta kelangsungan makhluk hidup
4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan
informasi dari berbagai sumber
IPS
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam upaya mensejahterakan
kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia serta
hubungannya dengan karakteristik ruang.
4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dalam
upaya mensejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial
dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
SBdP
3.2 Memahami tangga nada.
4.2 Menyanyikan lagu-lagu dalam berbagai tanda nada dengan
iringan music.
Page 114
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
96
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i
IDENTITAS MODUL .................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... iii
PETUNJUK MODUL ................................................................................................................... iv
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR ............................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... vii
RENCANA PEMBELAJARAN ........................................................................................................ ix
PEMBELAJARAN 1 : ....................................................................................................................... 1
A. Keragaman Sosial Budaya Indonesia .............................................................................. 2
B. Teks Nonfiksi ................................................................................................................. 6
C. Manfaat Air Bagi Makhluk Hidup ................................................................................... 9
D. Rangkuman ................................................................................................................... 12
E. Soal Latihan Pembelajaran 1 ......................................................................................... 13
F. Umpan Balik ................................................................................................................. 14
PEMBELAJARAN 2 : ...................................................................................................................... 15
A. Siklus Air ...................................................................................................................... 16
B. Usaha Ekonomi Perorangan .......................................................................................... 19
C. Tangga Nada Diatonis ................................................................................................... 22
D. Rangkuman .................................................................................................................. 26
E. Latihan Soal Pembelajaran 2 ........................................................................................ 27
F. Umpan Balik ................................................................................................................. 28
PEMBELAJARAN 3 : ...................................................................................................................... 29
A. Keberagaman Sosial Budaya ......................................................................................... 30
B. Gerak tari, Lagu dan Iringan Musik ................................................................................ 32
C. Rangkuman .................................................................................................................. 34
D. Latihan Soal Pembelajaran 3 ........................................................................................ 35
E. Umpan Balik ................................................................................................................. 35
Page 115
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
97
SOAL EVALUASI...................................................................................................... 36
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN… 39
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI 42
GLOSARIUM .................................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 45
BIODATA PENULIS ........................................................................................................46
Page 116
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
98
RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana belajar peserta didik ini bertujuan untuk mengetahui target dan kompetensi belajar
yang akan dicapai. Isilah tabel berikut ini untuk setiap kegiatan yang kamu lakukan. Setelah
itu mintalah paraf kepada guru sebagai bukti bahwa kamu telah melakukan kegiatan –
kegiatan pada modul ini.
No. Jenis Kegiatan Tanggal waktu Paraf
Page 117
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
99
Perubahan lingkungan terjadi karena
faktor alam dan kegiatan manusia.
Perubahan lingkungan yang terjadi ada
yang menguntungkan dan ada juga yang
merugikan. Perubahan lingkungan yang
terjadi juga mempengaruhi sosial dan
kebudayaan.
Petunjuk Khusus :
Dalam Pembelajaran 1 kamu harus mampu menguasai materi Keragaman Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, maka perhatikanlah
petunjuk pelaksanaan Pembelajaran 1.
1. Untuk mengetahui kemampuan dasarmu, tuliskan apa yang kamu ketahui tentang
Keragaman Budaya di Indonesia pada kolom yang sudah disediakan pada tahap “ Ayo
Cari Tahu.. “
2. Supaya pengetahuan kamu semakin luas, bacalah teks yang berjudul Keragaman Budaya
Indonesia pada tahapan “ Ayo Membaca “
3. Untuk menguji kemampuan kamu, sebutkanlah keragaman sosial budaya di Indonesia
yang kamu ketahui dan tuliskan pada kolom dalam tahapan “ Ayo Mencoba “
4. Untuk mengasah kreatifitas kamu, deskripsikanlah atau ceritakan kebudayaan dan adat
istiadat dari daerahmu pada tahapan “ Ayo Mengamati “
5. Rangkumlah makna yang kamu peroleh dari pembelajaran 1, sejauh mana materi yang
kamu kuasai, tuliskan dalam tahapan “ Refleksi “
Page 118
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
100
Ayo Membaca
1. Apakah kamu telah mengenal keragaman kebudayaan di Indonesia ?
2. Bisakah kamu sebutkan keragaman budaya yang ada di Indonesia ?
3. Apa pentingnya kita mengenal keragaman sosial dan budaya Indonesia ?
Isilah jawaban kamu di kolom berikut !
Kolom pengetahuanmu
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
Keragaman Budaya Indonesia
Kita sebagai warga Negara Indonesia patut bangga dengan keragaman sosial dan budaya
yang kita miliki, dari Sabang sampai Merauke beragam kebudayaan, suku, bangsa, Bahasa, adat
istiadat, agama dan banyak lagi kekayaan serta hasil karya manusia Indonesia. Keragman sosial
dan budaya inilah yang berpotensi sebagai sumber daya yang dapat membawa manusia Indonesia
dikenal dunia dengan keunikan dan corak warna-warni kebudayaan.
Ayo Cari Tahu....
Page 119
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
101
Indonesia memiliki banyak pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke, banyak
kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan sistem sosial masyarakat yang unik.
Bahkan dalam satu pulau kita memiliki perbedaan yang menjadi ciri-ciri masing-masing
daerah. Hal ini tentu dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan tersebut harus tetap ada sebagai corak bangsa Indonesia yang
kebudayaannya terkenal sebagai kebudayaan yang beradab dan adiluhung. Oleh karena itu
kita butuh mengenal satu sama lain demi terciptanya nilai-nilai toleransi dan saling
menghargai sama lain sebagai satu masyarakat hukum dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta, Budhayah yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan jasmani dan kebudayaan rohani. Kebudayaan
jasmani adalah kebudayaan yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat secara nyata.
Contohnya, alat-alat tradisional, pakaian adat, kesenian, adat istiadat, dan lainnya.
Kebudayaan rohani adalah kebudayaan yang hanya dapat dirasakan, namun tidak dapat
dilihat atau diraba. Contohnya, kepercayaan dan ideologi.
Keragaman sosial dan budaya yang terdapat di Indonesia dapat dipengaruhi dari
daerah asal yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia. Terdapat perbedaan suku antar pulau.
Setiap suku memiliki kebiasaan hidup yang berbeda sehingga menjadi ciri khas suku masing-
masing hingga membentuk suatu keragaman budaya. Selain terdapat keragaman budaya, suku
bangsa, Indonesia juga memiliki keragaman Agama. Saat ini terdapat enam agama resmi di
Indonesia, yaitu : Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu
Chu. Selain itu terdapat juga keragaman Bahasa di Indonesia. Suku bangsa di Indonesia
memiliki Bahasa daerah yang digunakan untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Keragaman sosial dan budaya menjadi ciri khas dalam bangsa Indonesia. Keragaman
budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia, menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun dalam satu negara yang terdiri
dari berbagai budaya. Manfaat dari keragaman sosial dan budaya bagi bangsa Indonesia
adalah :
1. Menumbuhkan sikap nasionalisme.
2. Identitas bangsa di mata internasional.
3. Alat pemersatu bangsa
4. Sebagai ikon pariwisata
5. Menambah pendapatan nasional
6. Memupuk sikap toleransi
7. Sumber pengetahuan bagi dunia
Page 120
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
102
Ayo Mangamati
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Bagaimana keragaman budaya di Indonesia ?
2. Apa saja yang dapat mempengaruhi keragaman sosial dan budaya bangsa ?
3. Sebutkan dampak dari keragaman sosial dan budaya !
4. Apa saja manfaat dari keragaman sosial dan budaya bagi bangsa Indonesia ?
5. Sebutkan jenis keragaman budaya di Indonesia , isilah pada tabel berikut :
Daerah Suku Bahasa Budaya Adat
Istiadat
Sumatera
Kalimantan
Jawa
Papua
Sulawesi
Lihatlah keragaman budaya di daerahmu dan adat istiadat yang berlaku di daerah asal kamu.
Diskusikan Bersama Orang tua, Saudara, atau teman-temanmu dan deskripsikanlah
kebudayaan dan adat istiadat dari daerahmu dalam kolom berikut.
Ayo Mencoba
Page 121
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
103
Ayo Membaca
Nama Tradisi : ………………………………………………………………………………………………………………………
Peristiwa dan rangkaian acara :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Makna :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Teks Narasi Ekspositori (Nonfiksi)
Teks atau paragraf naratif adalah bentuk teks yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-
jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi dalam waktu tertentu.
Berdasarkan sifatnya, teks narasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu teks narasi sugestif (
imajinatif/fiksi) dan teks narasi ekspositoris (faktual/nonfiksi). Teks narasi fiksi adalah teks yang
menggambarkan rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan menumbuhkan daya
imajinasi/khayal dari pembaca. Contohnya, cerpen, novel dan roman. Sedangkan, Teks Nonfiksi
adalah teks yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi
pengetahuan. Contohnya, berita, penemuan, dan laporan perjalanan.
Teks Nonfiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukan merupakan imajinasi ataupun rekaan
penulisnya. Teks Nonfiksi merupakan karya seni yang sifatnya berdasarkan fakta dan
kenyataan dimana ada kebenaran di dalamnya. Teks nonfiksi memiliki unsur bahasa yang
umumnya baku dalam penggunaannya.
Ciri-ciri teks nonfiksi adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan Bahasa yang formal
2. Sifat kata yang digunakan dengan makna yang sebenarnya
Page 122
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
104
3. Berdasarkan fakta/kenyataan
4. Dituliskan berdasarkan pengamatan
5. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah
Page 123
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
105
Bacalah contoh teks Non Fiksi di bawah ini.
CANDI BOROBUDUR
Megahnya Candi Borobudur tak lepas dari kehebatan Indonesia di masa lampau.
Seperti ucapan Bung Karno, agar kita mempelajari api sejarah kita sepatutnya kita tahu
bagaimana Candi Borobudur tersebut megah berdiri hingga kini. Berikut ini merupakan
sejarah singkat Candi Borobudur yang megah tersebut.
Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada
abad ke-9 yang mana saat itu wilayah Magelang saat ini dikuasai oleh Dinasti Syailendra
yang dipimpin oleh Raja Samaratungga. Raja bertitah untuk membangun sebuah
pembangunan Candi yang kala itu dipimpin oleh seorang arsitek bernama Gunadharma.
Tanpa bantuan kecanggihan teknologi masa kini, Gunadharma menggambar Candi
Borobudur yang luasnya mencapai ratusan meter persegi itu. Dari pembangunan
tersebut, Borobudur dapat diselesaikan dalam waktu 50-70 tahun kemudian. Yang mana
konon Gunadharma sendiri tidak melihat hasil akhirnya.
Nama Borobudur sendiri berarti ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berasal dari bahasa
Sansekerta dan berarti Biara Buddha di bukit. Memang saat itu, Borobudur terletak di
sebuah bukit. itulah sejarah singkat Candi Borobudur sebelum pembangunannya. Namun,
setelahnya Borobudur juga menjadi saksi bagi sejarah Indonesia lainnya. Karena pada
masa itu agama Budha menjadi mayoritas agama di tanah Jawa, maka Candi Borobudur
pun tak lepas dari kegiatan keagamaan. Candi Borobudur menjadi pusat kegiatan
keagamaan terbesar baik di tanah air maupun dari berbagai kerajaan di sekitar nusantara.
Namun lambat laun perkembangan Islam mulai masuk ke Nusantara. Masuknya pengaruh
Islam ke Indonesia pada abad ke-15 membuat candi Borobudur mulai ditinggalkan oleh
masyarakat yang berpindah ke agama Islam. Sempat ada beberapa waktu Borobudur
terlupakan serta beberapa kali Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan
Gunung Merapi yang mengakibatkannya terkubur abu vulkanik.
Hingga pada akhirnya ditemukan dan dilakukan pemugaran serta berbagai usaha
rekontstruksi candi yang dimulai sejak saat penjajahan Inggris dan juga Belanda.
Pemugaran semenjak Indonesia merdeka pun terhitung dalam sejarah singkat Candi
Borobudur baik dari usaha dalam negeri hingga dari berbagai belahan dunia.
Meskipun kini Candi Borobudur tidak lagi masuk dalam 7 keajaiban dunia, namun
Borobudur tetap masuk dalam Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991
setelah restorasi panjang terhadap candi Buddha terbesar di dunia ini. Borobudur juga
masuk dalam daftar memori dunia, diusulkan bersama Cerita Panji, Gerakan Non-Blok,
dan Tsunami Aceh. Sedangkan 4 dokumen yang telah masuk dalam daftar Memori Dunia
milik UNESCO dari Indonesia adalah I La Galigo dari Sulawesi, Negarakertagama, Babad
Diponegoro, serta Konferensi Asia-Afrika. Dokumen-dokumen yang telah masuk dalam
daftar Memori Dunia milik UNESCO tersebut menunjukkan betapa kayanya sejarah dan
budaya Indonesia pada dunia.
Page 124
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
106
Ayo Cari Tahu....
Kamu telah membaca teks “CANDI BOROBUDUR”. Apakah teks tersebut termasuk teks nonfiksi ?
jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini.
1. Sebutkan ciri – ciri teks nonfiksi ?
2. Identifikasikanlah urutan peristiwa pada teks “CANDI BOROBUDUR” berdasarkan ciri-ciri teks
nonfiksi.
Sumber : makassar.tribunnews.com
sumber : tanahkaya.com
Sumber : news.detik.com
Gambar A Gambar B Gambar C
1. Apa yang terjadi pada gambar di atas ?
2. Gambar manakah yang lebih indah ?
3. Adakah lingkungan seperti pada gambar di atas di daerah tempat tinggalmu ?
4. Apa pendapatmu melihat ketiga gambar tersebut ?
5. Mungkinkah peristiwa pada gambar A terjadi di daerahmu ? apa yang
menyebabkannya ?
6. Mungkinkah peristiwa pada gambar C terjadi di daerahmu ? apa yang
menyebabkannya ?
7. Bagaimana cara kamu menjaga lingkungan rumah dan sekolahmu ?
Ayo Mencoba
Page 125
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
107
Pentingnya Air Untuk Kesehatan Diri dan Lingkungan
Manusia dan lingkungan tentu membutuhkan air. Mengapa air penting bagi kehidupan manusia
dan lingkungan? Air merupakan salah satu kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Tidak hanya
manusia yang membutuhkan air. Hewan dan tumbuhan pun membutuhkan air. Tanpa air, tidak ada
kehidupan di dunia ini. Semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup tanpa air.
Sumber : nidokna.com/manfaat_air.gif
Setelah mengamati gambar-gambar di atas, tentu kamu mengetahui pentingnya air bagi
kehidupan makhluk hidup.
Manfaat air bagi manusia
Manfaat air bagi hewan
1. Untuk keperluan rumah tangga, seperti minum, masak, mandi, mencuci dan, lain-lain 2. Untuk keperluan umum, seperti untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah,
hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
3. Untuk keperluan industri, misalnya pabrik dan bangunan serta pembangkit tenaga listrik.
4. Untuk keperluan irigasi
5. Peternakan
6. Pelayaran dan lain sebagainya.
Ayo Membaca
Page 126
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
108
Manfaat air bagi tanaman
1. Penyusun utama protoplasma seperti protein, karbohidrat, peptin dan lain sebagainya, 2. Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan,
3. Menjadi alat transpor untuk memindahkan unsur hara
4. Menjadi media berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia.
5. Sebagai sistem hidrolik
6. Sebagai alat gerak.
Sekarang kita tahu bahwa air sangat pentignya bagi kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan. Air merupakan sumber kehidupan, dapat kita bayangkan jika ingin minum ternyata tidak
ada air untuk di minum dan apa jadinya jika tanaman tidak pernah disiram air ?
Ayo Mencoba
Perhatikan gambar di bawah ini!
Lengkapilah skema di bawah ini dengan gambar yang tepat!
1. Sebagai tempat hidup bagi ikan 2. Pengaturan suhu tubuh
3. Membantu proses pencernaan
4. Pengaturan tekanan osmosis darah
5. Produksi susu, dan lain sebagainya.
Page 127
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
109
Rangkuman
2
A B
C D
E F
3
Sumber makanan
berkurang
1 Air Berkurang
Page 128
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
110
Indonesia banyak kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri
dengan sistem sosial masyarakat yang unik. Bahkan dalam satu
pulau kita memiliki perbedaan kebudayaan yang menjadi ciri
khas masing-masing daerah. Perbedaan tersebut harus tetap ada
sebagai corak bangsa yang terkenal sebagai kebudayaan yang
beradab dan adiluhung.
Manfaat dari keragaman sosial dan budaya bagi bangsa
Indonesia adalah menumbuhkan sikap nasionalisme, menjadi
identitas bangsa, alat pemersatu bangsa, sebagai pariwisata,
menambah pendapatan, dan menjadi sumber pengetahuan bagi
dunia.
Teks Fiksi adalah teks yang menggambarkan rangkaian perbuatan
sedemikian rupa dengan tujuan menumbuhkan daya imajinasi
atau khayal dari pembaca. Contohnya : cerpen, novel, dan
roman. Teks nonfiksi adalah teks yang menggambarkan
rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi
pengetahuan. Contohnya : berita, penemuan, dan laporan
perjalanan.
Teks nonfiksi merupakan karya seni yang sifatnya berdasarkan
fakta dan memiliki unsur bahasa yang baku/formal.
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok semua makhluk
hidup. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Air sangat
mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup, manfaat air
diantaranya adalah seperti : untuk keperluan makan, minum,
kebersihan, irigasi, dan lain sebagainya.
RANGKUMAN
Page 129
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
111
Soal Latihan
Pengetahuan apa yang aku dapat hari ini ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Sikap apa yang bisa aku kembangkan hari ini ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bagaimana cara kamu menanggapi perbedaan budaya ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Budaya di Indoensia sangat beragam, bagaimana cara kamu menanggapi perbedaan budaya
dan sosial di Indonesia ?
2. Sebutkan manfaat dari keragaman budaya di Indonesia !
3. Sebutkan ciri-ciri teks nonfiksi beserta contohnya !
4. Bagaimana cara kita menjaga kelestarian air ?
5. Sebutkan manfaat air bagi kehidupan makhluk hidup !
Refleksi
Page 130
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
112
Tingkat Penguasaan Materi = ( Jumlah Jawaban yang benar / Jumlah Soal ) x 100%
Tahukah Kamu??
UMPAN BALIK
Periksalah jawabanmu dengan kunci jawaban soal latihan pembelajaran 1, yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kamu terhadap materi modul ini.
Keterangan :
90 % – 100 % = baik sekali
80 % – 89 % = baik
70 % – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila mencapai tingkat 80 % atau lebih, kamu dapat meneruskan materi pembelajaran
modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80 %, kamu harus mengulangi materi dalam modul
ini,
Indonesia termasuk negara Kepulauan terbesar di dunia karena Indonesia mempunyai
pulau berjumlah 13.466 pulau besar dan pulau kecil. Jika kamu ingin mengunjungi setiap
pulau dan bermalam 1 hari di setiap pulaunya, maka kamu membutuhkan 37 tahun untuk
berkeliling ke seluruh pulau di Indonesia. Luas negara Indonesia sama dengan 10 negara di
Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, Austria, Kroasia, Romania, Serbia, Bulgaria, Turki dan
Irak.
Keragaman budaya Indonesia tidak hanya karena Indonesia memiliki banyak pulau.
Indonesia juga terdiri dari 1.128 suku bangsa dengan memiliki 746 bahasa.
Page 131
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
113
Perbedaaan suku, budaya, dan adat
istiadat di berbagai daerah di Indonesia
menjadikan suatu keragaman sosial dan
budaya bangsa. Keragaman budaya ini
menjadi ciri khas dan keunikan dari
setiap daerah serta menjadikan ciri khas
bangsa Indonesia untuk lebih dikenal
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Petunjuk Khusus :
Dalam Pembelajaran 2 kamu harus mampu menguasai materi Teks Bacaan Nonfiksi. Untuk
mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, maka perhatikanlah petunjuk pelaksanaan
Pembelajaran 2.
1. Untuk melatih kemampuan dasarmu, carilah teks berita/ penemuan di koran harian.
Salinlah teks tersebut dalam kolom “Ayo Cari Tahu … “
2. Supaya pengetahuan kamu semakin luas, baca dan pahami materi yang di sampaikan
pada tahapan “ Ayo Membaca “
3. Untuk menguji kemampuan kamu, identifikasikan peristiwa yang terjadi dalam teks
nonfiksi yang telah kamu cari dan tuliskan pada kolom dalam tahapan “ Ayo Mencoba “
4. Rangkumlah makna yang kamu peroleh dari pembelajaran 1, sejauh mana materi yang
kamu kuasai, tuliskan dalam tahapan “ Refleksi “
Page 132
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
114
Ayo Membaca
1. Amatilah gambar siklus air berikut !
Sumber : https://damaruta.com/siklus.air.jpg
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan gambar di atas !
…………………… menguapkan ....................... dari danau dan laut. Ketika terjadi pendinginan, uap
air …………………… menjadi titik – titik air dalam bentuk ......................... Titik – titik air berkumpul
dan jatuh dalam bentuk …………………… . Sebagian air mengalir dan berkumpul di ....................... ,
sebagian air yang lain meresap, dan menjadi …………………… .
2. Menurut kamu, faktor apa saja yang mempengaruhi siklus air ?
Daur Air (Siklus Air)
Sumber : https//:gurupendidikan.com/siklushidrologi/skema.png
Air merupakan kebutuhan pokok
yang sangat dibutuhkan makhluk hidup
untuk bertahan hidup. Jumlah air di dunia
ini sangat banyak, bahkan permukaan
bumi sebagian besar tertutupi oleh air.
Namun meski jumlahnya banyak,
penggunaan air juga sangat banyak.
Bisa kita bayangkan berapa banyak air
yang digunakan untuk kehidupan
sehari-hari ? Namun pernahkan kita
berfikir tentang cadangan air di dunia ?
Mengapa tidak habis padahal
Ayo Cari Tahu....
Page 133
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
115
digunakan setiap hari ? Bahkan setelah kemarau dan kekeringan bagaimana air bisa mengalir
kembali ? Nah hal ini terjadi karena adanya siklus air atau daur air.
Siklus air merupakan perputaran air dari asalnya, air bergerak meninggalkan tanah ke
udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah dalam bentuk hujan. Air yang turun ke tanah ini
ada yang masuk ke sungai. Aliran air di sungai ini akan berkumpul kembali ke laut. Selain
masuk ke sungai dan mengalir ke laut, ada juga air yang tergenang membentuk danau. Air
yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan
pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke tanah ini yang kemudian menjadi air
cadangan (sumber air). Hal ini yang menyebabkan mengapa air selalu cukup untuk digunakan
sehari-hari.
Air cadangan akan selalu ada apabila tersedia daerah peresapan air. Daerah resapan
air terdapat di hutan-hutan atau daerah yang banyak ditanami pohon-pohon. Tumbuhan hutan
mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air akan terserap dan tersimpan di
dalam tanah. Air yang tersimpan di dalam tanah disebut air tanah. Air akan mudah meresap
jika terdapat banyak tumbuhan. Air akan diserap oleh akar tumbuhan. Adanya air dan akar di
dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor.
Tumbuhan di dalam hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus
senantiasa menjaga kelestarian hutan. Saat ini banyak hutan gundul dan rusak akibat
pembakaran hutan serta penebangan liar yang dilakukan untuk membuka lahan pertanian,
perumahan atau industri. Kegiatan penebangan liar ini dapat mengurangi kemampuan tanah
dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan bisa terjadi banjir dan tanah longsor.
Banjir juga bisa disebabkan karena banyaknya pembangunan jalan yang menggunakan aspal
atau beton yang dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah.
Banyaknya pembangunan jalan yang menggunakan aspal atau beton menyebabkan
berkurangnya daerah resapan air. Apa akibatnya jika daerah resapan air semakin berkurang ?
Apabila daerah resapan air berkurang, cadangan air di bumi akan semakin menipis dan akan
habis pada saat musim kemarau. Hal ini dapat mengakibatkan sungai dan danau menjadi
kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun.
Akibatnya, pengendapan titik-titik air di awan akan berkurang dan mengurangi terjadinya
hujan. Selain itu, kekeringan juga bisa terjadi karena faktor alam yaitu kondisi tanah dan
iklim. Kondisi tanah berbatu akan menyebabkan tanah tidak dapat menyimpan air.
Perputaran air atau siklus air terjadi melalui beberapa tahapan yang saling berkaitan
satu sama lain dan prosesnya berputar. Tahapan siklus air ini meliputi : evaporasi, transpirasi,
kondensasi, presipitasi dan infiltrasi. Proses evaporasi adalah proses perubahan zat cair
menjadi uap air. Contohnya adalah evaporasi yang berasal dari air sungan, laut, dan danau.
Transpirasi adalah proses penguapan air oleh tumbuh-tumbuhan lewat pori-pori daun atau
stomata. Proses kondensasi adalah proses perubahan wujud yang berasal dari bentuk uap air
menjadi titik-titik air. Sedangkan infiltrasi adalah peresapan air di dalam tanah lewat pori-
pori tanah.
Page 134
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
116
Ayo Mencoba
Kamu telah membaca teks “Daur Air (Siklus Air). Saatnya kamu diskusikan bersama teman
kelompokmu. Tuliskan hasil diskusi dalam kolom yang sudah disediakan ya…
1. Peristiwa apa saja yang terdapat pada teks “Daur Air (Siklus Air)”? Tuliskan secara
berurutan !
2. Kegiatan apa yang dapat kita lakukan untuk menjamin ketersediaan air ?
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompokmu
Alat dan Bahan :
1. Toples atau gelas berukuran besar
2. Plat ringan dari bahan logam, bisa diganti dengan piring alumunium
3. Air panas
4. Es batu
Langkah kegiatan :
1. Isilah toples dengan air panas sampai kira-kira setengah toples
2. Letakkan plat logam atau piring alumunium untuk menutup permukaan toples lalu
diamkan selama 5 – 10 menit.
Ayo Diskusi
Page 135
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
117
Ayo Cari Tahu....
Ayo Membaca
3. Letakkan beberapa kotak es batu di atas piring alumunium
4. Amati peristiwa yang terjadi
Dari hasil percobaan kamu di atas, apa yang kamu amati dan kamu peroleh ?
1. Tuliskan hasil pengamatan dan analisis kamu beserta temanmu, ceritakan diskusi
kelompokmu pada kelompok lain.
2. Dari hasil percobaan tersebut, jelaskan terjadinya hujan dan siklus air.
Amatilah lingkungan sekitar tempat tinggalmu. Identifikasikanlah jenis-jenis usaha ekonomi yang
dikelola perorangan oleh warga sekitar tempat tinggalmu berdasarkan jenisnya. Buatlah laporan
dalam bentuk tabel seperti contoh berikut.
No. Jenis Usaha Macam Usaha Banyaknya Usaha
1. Pertanian Pertanian padi, petani sayur, 15 Orang
2. …………………………………… …………………………………………………………………. ………………….
3. …………………………………. ………………………………………………………………….. …………………………
4. …………………………………. ………………………………………………………………… ……………………………
Jenis Usaha Ekonomi Perorangan
Jenis-jenis usaha perekonomian yang ada di masyarakat Indonesia beraneka ragam,
diantaranya adalah pertanian, perdagangan, perikanan, peternakan, industri kerajinan, dan jasa.
Amatilah lingkungan sekitarmu, apa saja usaha ekonomi yang ada di lingkungan sekitar tempat
tinggalmu ? Bagaimana pengelolaan kegiatan ekonomi tersebut ? Jika kita cermati, kegiatan
ekonomi tersebut ada yang dikelola sendiri, ada pula yang dikelola secara kelompok.
Usaha yang dikelola sendiri disebut usaha perorangan. Usaha ekonomi perorangan ini
memiliki modal terbatas dan biasanya dikelola secara sederhana. Contoh usaha ekonomi perorangan
sebagai berikut :
Page 136
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
118
1. Usaha Pertanian
Sebagian besar usaha pertanian dikelola
secara perorangan. Lahan yang digarap
petani biasanya terbatas, yaitu lahan
persawahan atau ladang. Usaha
pertanian banyak terdapat di daerah
pedesaan atau pegunungan. Usaha
pertanian memiliki modal terbatas.
Usaha pertanian adalah usaha yang
menghasilkan bahan pangan, di
antaranya padi, jagung, kacang-
kacangan, buah-buahan dan sayur-
sayuran. Namun, ada juga usaha
pertanian yang dilakukan secara
kelompok seperti perkebunan, yaitu
usaha pertanian yang mengolah lahan
luas untuk tanaman perkebunan. Usaha
ini biasanya dilakukan secara kelompok.
Sumber : Dokumen Penulis
2. Usaha Perdagangan
Jenis usaha perdagangan biasanya
dikelola secara perorangan dalam jumlah
kecil sampai menengah. Adapun
beberapa contoh usaha perdagangan
perorangan seperti warung kelontong,
warung nasi, pedagang kaki lima, dan
pedagang lapak di pasar.
Sumber : Dokumen Penulis
Page 137
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
119
Ayo Diskusi
3. Usaha Kerajinan
Usaha kerajinan bisa disebut juga
sebagai usaha industri kecil. Usaha
industri kecil umumnya berupa industri
rumah tangga dan biasanya dikelola
secara perseorangan atau pribadi.
Contoh usaha industri kecil antara lain
usaha kerajinan tangan berupa souvenir,
anyaman, mebel, industri keramik, dan
tembikar.
Sumber :
https://instagram.com/gerabah.klipohborobudur
4. Usaha Jasa
Jenis usaha jasa sangat banyak yang
dikelola secara perseorangan. Beberapa
contoh usaha jasa yang dikelola
perorangan antara lain usaha salon,
laundry, tukang cukur, bengkel, tukang
pijat, dan lain-lain.
Sumber : Dokumen Penulis
Bentuklah kelompok belajar, Carilah gambar mengenai jenis-jenis usaha perorangan dari buku, surat
kabar atau majalah lama. Gunting gambar dengan rapi, lalu tempelkan pada kertas Manila. Berilah
keterangan nama jenis usaha dan cantumkan nama tetanggamu dalam daftar usaha ekonomi
perorangan berdasarkan data pengamatan kalian.
Page 138
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
120
Tangga Nada
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya 1 2 3 4 5 6 7 1. Dalam
seni musik, tangga nada dibagi menjadi dua yaitu tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri atas tujuh nada. Tangga nada diatonis terdiri
atas beberapa jenis, yaitu :
a. Tangga nada diatonis mayor
Tangga nada diatonis mayor adalah tangga nada yang nadanya berjarak 1 – 1 – 1 1 1
. Contoh tangga nada mayor sebagai berikut.
b. Tangga nada diatonis minor
Tangga nada minor adalah tangga nada diatonis yang susunan nadanya 1 – 1 1 1
1 . Tangga nada minor dibedakan menjadi tiga jenis yaitu minor asli, minor harmonis, dan
minor melodis.
1. Tangga nada minor asli masih merupakan nada-nada pokok, belum mendapat nada sisipan.
Berikut contoh tangga nada minor asli.
Ayo Membaca
Page 139
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
121
2. Tangga nada minor harmonis adalah tangga nada dengan nada ketujuh dinaikkan setengah
laras. Pada saat turun jaraknya tetap sama. Berikut contoh tangga nada minor harmonis.
3. Tangga nada minor melodis adalah tangga nada minor asli dengan nada ke – 6 dan ke – 7
dinaikkan setengah laras. Pada saat turun nada ke – 6 dan ke – 7 diturunkan setengah laras.
Tangga nada mayor dan minor akan terdengar perbedaannya jika dimainkan dengan alat
musik. Lagu dengan tanda mayor jika dimainkan akan terdengar ceria. Berbeda dengan lagu
dengan tangga nada minor jika dimainkan akan terdengar sedih. Walaupun demikian, lagu
minor yang syairnya lucu dengan tempo cepat, akan terkesan gembira. Kecepatan sangat
mempengaruhi kesan.
Lagu yang berjudul “Berkibarlah Benderaku” adalah contoh lagu yang menggunakan tangga
nada mayor. Adapun lagu yang menggunakan tangga nada minor, contohnya lagu “Gugur
Bunga” ciptaan Ismail Marzuki.
Page 140
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
122
Page 141
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
123
Buatlah kelompok belajar yang terdiri dari 3 – 4 siswa !
1. Carilah contoh lagu yang memiliki tangga nada diatonic mayor dan diatonis minor !
2. Carilah informasi tentang lagu tersebut meliputi judul lagu, pencipta lagu, nada dasar yang
digunakan, dan tempo lagu tersebut !
3. Ceritakanlah isi syair lagu tersebut !
Ayo Diskusi
Page 142
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
124
RANGKUMAN
Siklus air merupakan perputaran atau sirkulasi air dari atmosfer
menuju bumi lali kembali lagi ke atmosfer. Artinya, air yang ada
dipermukaan laut terserap matahari sehingga menguap dan
membentuk awan yang kemudian menjadi hujan. Dan
selanjutnya air hujan turun ke bumi kemudian terserap oleh
tanah.
Siklus air berlangsung melalui beberapa proses atau tahapan,
yaitu : evaporasi (menguap), transpirasi (penguapan air oleh
tumbuhan), sublimasi (proses perubahan air menjadi uap air),
kondensasi (proses perubahan uap air menjadi hujan), dan
infiltrasi (penyerapan air ke tanah).
Usaha perorangan adalah jenis usaha ekonomi yang dikelola
secara sendiri/perorangan, dan biasanya dikelola secara
sederhana. Contoh usaha perorangan, seperti : usaha pertanian,
perdagangan, usaha kerajinan, dan usaha jasa misalnya, tukang
cukur, bengkel, pijat, dan lain-lain.
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang.
Tangga nada terdiri dari tanda nada pentatonis dan diatonis.
Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua yaitu diatonis mayor
dan diatonis minor. Yang perbedaaan antara keduanya terletak
pada jarak nada dan tempo serta karakter/sifat dari lagu
tersebut.
Refleksi
Adakah pengetahuan dan keterampilan yang dapat kamu berikan untuk lingkungan
sekitarmu ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Rangkuman
Page 143
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
125
Soal Latihan
Tingkat Penguasaan Materi = ( Jumlah Jawaban yang benar / Jumlah Soal ) x 100%
Sikap baik apa yang dapat menjadikan kehidupanmu dan lingkungan sekitarmu menjadi
lebih baik ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan pengertian siklus air !
2. Sebutkan tahapan atau proses yang terjadi pada siklus air !
3. Bagaimana pengelolaan usaha pertanian ?
4. Apa yang dimaksud dengan tangga nada ?
5. Sebutkan perbedaan tangga nada minor dan mayor !
UMPAN BALIK
Periksalah jawabanmu dengan kunci jawaban soal latihan pembelajaran 2, yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kamu terhadap materi modul ini.
Keterangan :
90 % – 100 % = baik sekali
80 % – 89 % = baik
70 % – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila mencapai tingkat 80 % atau lebih, kamu dapat meneruskan materi pembelajaran
modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80 %, kamu harus mengulangi materi dalam modul
ini,
Page 144
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
126
Ternyata 80% jaringan otak kita terbuat dari air. Karena itu,
air sangat penting untuk menjaga kandungan air bagi otak
kita. Uji klinis telah membuktikan bahwa dehidrasi atau
kekurangan cairan menyebabkan berkurangnya kinerja otak
kita untuk menyimpan memori jangka pendek dan
mengganggu konsentrasi kita.
Jadi, temen-temen harus banyak minum ya supaya otak kita
bekerja dengan baik sehingga kita bisa konsentrasi dalam
belajar dan tidak mudah lupa yaa….
Tahukah Kamu??
Page 145
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
127
Petunjuk Khusus :
Dalam Pembelajaran 3 kamu harus mampu menguasai materi Siklus Air. Untuk mencapai hasil
pembelajaran yang maksimal, maka perhatikanlah petunjuk pelaksanaan Pembelajaran 3.
1. Untuk melatih kemampuan dasarmu, amatilah gambar A, gambar B dan gambar C,
jawablah pertanyaan dengan tepat dalam tahapan “Ayo Cari Tahu … “
2. Supaya pengetahuan kamu semakin luas, baca dan pahami materi yang di sampaikan
pada tahapan “ Ayo Membaca “
3. Untuk menguji pengetahuan kamu, jawablah pertanyaan dan tuliskan dalam kolom pada
tahapan “ Ayo Diskusi “
4. Uji kreatifitasmu dengan melakukan kegiatan dalam tahapan “ Ayo Mencoba “
5. Uji kemampuan analisis kamu dengan melakukan pengamatan dalam tahapan “ Soal
Latihan “
6. Rangkumlah makna yang kamu peroleh dari pembelajaran 1, sejauh mana materi yang
kamu kuasai, tuliskan dalam tahapan “ Refleksi “
Keragaman budaya masyarakat
Indonesia berkaitan erat dengan
lingkungan disetiap daerah. Salah
satu budaya tersebut adalah
tarian. Setiap daerah memiliki ciri
khas tersendiri termasuk ciri khas
tarian dari setiap daerah.
Page 146
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
128
Balai Ekonomi Desa (BALKONDES) Borobudur
Sumber : Dokumen Penulis Sumber : Dokumen Penulis
Borobudur merupakan tempat wisata yang sangat terkenal baik dalam negeri maupun luar
negeri. Borobudur dikenal dengan adanya wisata Candi Borobudur. Wisata Borobudur semakin
menarik perhatian para wisatawan dengan adanya tempat wisata yang menyajikan pemandangan
menarik. Salah satu daya tarik wisata Borobudur adalah adanya BALKONDES (Balai Ekonomi Desa).
Apa itu Balkondes? Apa keunikan dari Balkondes?
Balkondes merupakan program kementerian BUMN yang diharapkan menumbuhkan
ekonomi masyarakat desa khususnya di Kecamatan Borobudur. Balkondes Borobudur dibangun
untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Selain untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar borobudur, Balkondes juga
bertujuan untuk memberdayakan dan
megembangkan Sumber Daya Manusia
berbasis pariwisata.
Saat ini, sudah ada sekitar 20
Balkondes yang tersebar di Kecamatan
Borobudur yang bisa dikunjungi untuk wisata.
Diantaranya adalah Balkondes Borobudur,
Balkondes Wanurejo, Balkondes Candirejo,
Balkondes Tegalarum, Balkondes Ngadiharjo,
Balkondes Kembanglimus, Balkondes
Tuksongo
Di setiap Balkondes memiliki ciri khas
yang berbeda-beda. Salah satu contohnya
adalah Balkondes Tegalarum yang merupakan
Balkondes ke 18. Balkondes Tegalarum
Ayo Membaca
Sumber : https://instagram.com/balkondessakapitu
Page 147
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
129
Ayo Diskusi
Ayo Membaca
direncanakan akan menjadi kompleks desa wisata berteknologi digital dengan dipadukan suasana
pedesaan serta berbagai kesenian, budaya, pendidikan, UMKM dan agro wisata yang ada.
Konsep dari Balkondes Tegalarum ini adalah “Sakapitu” dimana bangunan dan filosofi yang
serba pitu (tujuh), dengan luas wilayah sekitar 6.500 meter persegi. Diantaranya adalah Pitutur
(perkataan), Pituwas (nasihat), Pituduh (petunjuk), Pituhu (perilaku), Pitungan (perhitungan) dan
Pitulungan (pertolongan).
Selain konsep yang serba tujuh itu, wisatawan juga akan diberikan pendidikan tentang
kegiatan sehari hari warga sekitar. Dari mengolah makanan khas setempat, kegiatan yang berkaitan
dengan ekonomi maupun pertanian sebagai sentra bunga dan buah. Modal tersebut diharapkan
mampu menjadi potensi banyaknya pengunjung yang datang di Balkondes Tegalarum ini. Harapan
dari Menteri Pariwisata bahwa dengan adanya Balkondes untuk memberdayakan masyarakat ini,
program ini nantinya akan bisa dijadikan role model di Indonesia bahkan di dunia.
Tips untuk Kamu yang akan berkunjung ke Balkondes, jangan lupa untuk menyiapkan
kamera demi bisa mengambil gambar pemandangan yang indah dan tentunya diri Kamu sendiri.
Selain itu, siapkan juga uang saku yang cukup untuk bisa menikmati fasilitas seperti makan dan guest
house.
Nah itulah informasi mengenai apa itu Balkondes. Menarik ya, dimana tempat ini dibuat
untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa dan yang pasti dengan adanya program dari
BUMN akan memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat. Bagai kamu yang masih penasaran,
yuk ajak orang terdekatmu untuk datang langsung ke Balkondes yang tersebar di beberapa wilayah
di Magelang ini.
Diskusikan Bersama kelompok belajarmu ! adakah tari budaya di daerahmu ?
Lihatlah peragaan tari daerahmu, baik secara langsung maupun melalui rekaman video.
1. Terdapat tari budaya apa saja yang ada di daerahmu ?
2. Buatlah cerita tentang tari budaya di daerahmu !
TARI SORENG
Kesenian tari Soreng merupakan kesenian asli masyarakat Jawa yang konon merupakan
pengejawantahan babad atau cerita rakyat. Kesenian tersebut dimainkan dalam upacara adat atau
hajatan besar yang terjadi. Kesenian Soreng yang merupakan kesenian yang diadopsi dari kisah Aryo
Penangsang dan para prajuritnya.
Kesenian tradisionla Soreng, dulu popular dengan nama Prajuritan, bentuk pertunjukan yaitu
tari kelompok. Kesenian ini konon peninggalan dari nenek moyang yang hidup dan berkembang di
antara lereng Gunung Merbabu dan Gunung Andong, tepatnya di Dusun Bandungrejo, Kecamatan
Ngablak, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Dalam perjalanannya pertunjukan kesenian Prajuritan
Page 148
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
130
Ayo Mencoba
atau Soreng pada tahun 1960-an dilengkapi dengan mengambil cerita dari Kadipaten Jipang Panulan
yang dipimpin seorang Hadipati bernama Hayo Penangsang dengan segenap prajuritnya antara lain :
Soreng Rono, Soreng Pati, Soreng Rungkut, Patih Ronggo Metahun dan Pekatik sehingga kesenian ini
dinamakan Soreng.
Pada tahun 1980-an kesenian sedikit ditata lebih baik alur cerita, penempatan penari tokoh,
tata rias busana maupun iringan oleh Seksi Kebudayaan Depdikbud Kabupaten Magelang. Kesenian
Soreng masuk dalam adegan Karya Besar Sendratari Mahakarya Borobudur yang spektakuler di
produksi oleh ISI Surakarta dan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
dalam 1 tahun kurang lebih 4 kali pertunjukan di panggung Aksobya Borobudur. Penambahan peran
penari tokoh dalam kesenian ini menjadikan kesenian tari Soreng lebih menarik dan atraktif sehingga
sangat digemari oleh masyarakat pendukungnya.
Gerak Soreng yang menjadi ciri khas adalah bahwa geraknya masih sederhana, mudah, dan
spontan. Gerak tari soreng ini mudah sehingga mayoritas orang mudah mempelajarinya. Meskipun
sederhana, namun gerak-gerak tari ini memiliki susunan gerak yang pasti dan diulang-ulang. Salah
satu ciri khas dari Tari Soreng adalah bentuk badan yang condong ke depan. Salah satu ragam gerak
Soreng adalah gerak mbanteng, merupakan salah satu ragam gerak yang diambil dari gerak tranjal
yang berasal dari gerak prajuritan disertai gerak lontang dengan dominasi gerak kaki.
Gerak tari yang digunakan dalam tari Soreng adalah gerak murni dan gerak maknawi. Gerak
murni yaitu gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu. Contohnya gerak jurus dan
peprangan berkuda yang merupakan gerak tiruan dari gerak prajurit yang berlatih beladiri. Tari
Soreng berjumlah 10 penari serta satu prajurit. Alat musik yang digunakan adalah kendhang,
bonang, kethuk, kempul, bendhe yang berjumlah empat buah. Iringan yang dilakukan menggunakan
sinden untuk mengatur pertunjukan.
Pola lantai kesenian Soreng terbilang cukup sederhana. Hanya membentuk pola garis lurus
dua bagian dan prajuritnya berada paling depan serta pola lingkaran. Pola lantai adalah garis-garis
atau lintasan gerak yang dilalui atau dibuat oleh penari, bisa berupa garis lurus ataupun garis
lengkung. Dari kedua garis itu dapat dibuat berbagai macam bentuk garis dalam area pentas, seperti
zig-zag, diagonal, lengkung, dan lain sebagainya.
Berdasarkan teks “TARI SORENG” tuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Dari mana asal Tari Soreng ?
2. Kapan Tari Soreng dipertunjukkan ?
3. Siapa saja pemeran Tari Soreng ?
4. Berapa jumlah pemain Tari Soreng ?
5. Bagaimana gerak Tari Soreng ?
6. Bagaimana pola lantai Tari Soreng ?
7. Alat musik apa saja yang dipakai pada saat pertunjukan Tari Soreng ?
8. Adakah kesenian tari di daerahmu ?
Page 149
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
131
Carilah informasi budaya tarian dari 20 daerah di Indonesia.
No. Daerah Tarian
1 Aceh Tari Sedati, Tari Saman Meusekat
2 Sumatra Barat ………………………………………………………………………………………………..
3 Riau ………………………………………………………………………………………………..
4 Lampung ………………………………………………………………………………………………..
5 Jawa Barat ………………………………………………………………………………………………..
6 DKI Jakarta ………………………………………………………………………………………………..
7 Jawa Tengah ………………………………………………………………………………………………..
8 Jawa Timur ………………………………………………………………………………………………..
9 Yogyakarta ………………………………………………………………………………………………..
10 Bali ………………………………………………………………………………………………..
11 ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………..
12 ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………..
13 ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………..
14 ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………..
15 ………………………………….. ………………………………………………………………………………………………..
Ayo Cari Tahu....
Page 150
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
132
RANGKUMAN
Usaha ekonomi teriri dari dua jenis yaitu usaha perorangan dan
usaha bersama. Peran usaha ekonomi sangat penting bagi tingkat
kemajuan sosial dan budaya Indonesia. Salah satunya yaitu di
daerah Borobudur. Peran usaha ekonomi bersama ini di
kembangkan dalam bentuk Balai Ekonomi Desa (BALKONDES) yang
bertujuan untuk mewujudkan perekonomian warga setempat
menjadi lebih baik dan untuk mendukung pariwisata budaya
Borobudur.
Keragaman sosial dan budaya di Indonesia yang menjadi corak atau
ciri khas dari setiap masing-masing daerah menunjukkan bahwa
Indonesia kaya akan budaya. Perbedaan kebudayaan di Indonesia
harus dijaga dengan menumbuhkan rasa toleransi antar daerah dan
saling menjunjung bersama kebudayaan yang dimiliki.
Kesenian tari merupakan salah satu corak budaya yang dimiliki
daerah Magelang Jawa Tengah. Kesenian tari soreng merupakan
kesenian asli masyarakat Jawa yang menggambarkan cerita rakyat.
Kesenian tari Soreng dimainkan dalam upacara adat atau hajatan
besar yang terjadi. Kesenian ini memiliki bentuk pertunjukan tari
kelompok yang menceritakan raja dan prajurit-prajuritnya.
Soal Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan Balkondes Borobudur ?
2. Apa yang dimaksud dengan tari Soreng ?
3. Kapan pertunjukan tari Soreng ?
Rangkuman
Page 151
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
133
Tingkat Penguasaan Materi = ( Jumlah Jawaban yang benar / Jumlah Soal ) x 100%
UMPAN BALIK
Periksalah jawabanmu dengan kunci jawaban soal latihan pembelajaran 3, yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan kamu terhadap materi modul ini.
Keterangan :
90 % – 100 % = baik sekali
80 % – 89 % = baik
70 % – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila mencapai tingkat 80 % atau lebih, kamu dapat meneruskan materi pembelajaran
modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80 %, kamu harus mengulangi materi dalam modul
ini,
Page 152
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
134
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Cara menghargai budaya dari daerah lain adalah ....
a. Tidak mencela pertunjukan kesenian daerah lain
b. Biasa saja terhadap budaya daerah lain
c. Tetap menganggap budaya sendiri yang paling hebat
d. Menonjolkan budaya daerah sendiri
2. Keragaman budaya yang kita miliki merupakan satu-kesatuan untuk ....
a. Berselisih
b. Beradu
c. Bersatu
d. Bertengkar
3. Pakaian daerah “ulos” di daerah Indonesia berasal dari daerah....
a. Sumatra Barat
b. Sumatra Utara
c. Jawa Barat
d. Jawa Timur
4. Teks yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata disebut ....
a. Fiksi
b. Nonfiksi
c. Naratif
d. Deskripsi
5. Teks bacaan dibedakan menjadi teks fiksi dan nonfiksi. Teks nonfiksi dibuat
berdasarkan ....
a. Cerita
b. Logika
c. Fantasi
d. Fakta
6. Salah satu kegiatan manusia yang bisa merusak hutan adalah ....
a. Mendirikan cagar alam
b. Memburu hewan di hutan
c. Melakukan pembakaran untuk membuka lahan
d. Mengadakan penelitian di hutan
7. Proses mengalirnya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri disebut ....
a. Respirasi
b. Kondensasi
c. Presipitasi
d. Infiltrasi
SOAL EVALUASI
Page 153
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
135
8. Kegiatan di bawah ini yang bisa dilakukan di rumah untuk menjaga ketersediaan air
tanah adalah ....
a. Menghindari menanam pohon di depan rumah
b. Membuat lubang resapan biopori di halaman
c. Menampung air hujan di atap rumah
d. Melapisi halaman rumah dengan keramik
9. Usaha yang dikelola secara sendiri dinamakan usaha ...
a. Industri
b. Perseroan
c. Perorangan
d. Produksi
10. Ayah rudi adalah seorang pemilik toko kelontong. Di tokonya banyak menjual aneka
sembako dengan harga murah. Usaha yang dijalankan oleh ayah rudi tersebut
termasuk bergerak dalam bidang ....
a. Industri
b. Perdagangan
c. Jasa
d. Pertanian
11. Usaha bersama yang didirikan paling sedikit dua orang dimana setiap anggotanya
punya hak dan tanggung jawab penuh atas usaha yang dijalankan dinamakan ....
a. Firma
b. Persekutuan komanditer
c. Koperasi
d. Perseroan terbatas
12. Pola lantai pada tari daerah digunakan untuk membuat ....
a. Permainan garis
b. Formasi kelompok
c. Tatanan yang rumit
d. Iringan musik yang cepat
13. Tari jaran kepang dari yogyakarta mempunyai pola lantai gabungan yaitu ....
a. Miring dan lurus
b. Lurus dan lengkung
c. Melingkar, lurus horisontal dan lengkung
d. Miring dan lengkung
14. Tangga nada yang memiliki urutan nada 1 - 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ adalah jenis tangga
nada ...
a. Diatonis minor
b. Diatonis mayor
c. Diatonis mimora
d. Diatonis mayorka
15. Yang termasuk ciri – ciri lagu dengan tangga nada diatonis minor adalah ....
a. Lagunya terdengar bersemangat
b. Umumnya diawali dan diakhiri dengan nada do = c
Page 154
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
136
Tingkat Penguasaan Materi = ( Jumlah Jawaban yang benar / Jumlah Soal ) x 100%
c. Lagunya bersifat bergembira
d. Lagunya bersifat sedih
B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Kebudayaan dibagi menjadi ..... macam
2. Contoh kebudayaan rohani adalah ....
3. Kelangkaan air bersih terjadi ketika musim ....
4. Dalam peristiwa siklus air, terjadi proses penguapan yang disebut ....
5. Orang yang diwawancarai untuk di mintai keterangan disebut ....
6. Cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan disebut ....
7. Tulisan atau karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar
terjadi dalam kehidupan sehari-hari disebut teks ...
8. Tukang potong rambut bekerja dibidang ...
9. Badan usaha yang usahanya dijalankan bersama-sama dengan tujuan kesejahteraan
amggota adalah ...
10. Tari soreng berasal dari daerah ...
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Bagaimana cara kita menghormati budaya bangsa ?
2. Sebutkan ciri-ciri teks nonfiksi !
3. Sebutkan kegiatan manusia yang bisa mempengaruhi siklus air ?
4. Sebutkan bentuk koperasi yang berkembang di Indonesia ?
5. Sebutkan perbedaan tangga nada minor dengan tangga nada mayor ?
UMPAN BALIK
Periksalah jawabanmu dengan kunci jawaban soal evaluasi modul tema 8 subtema 2, yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus
berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan kamu terhadap materi modul ini.
Keterangan :
90 % – 100 % = baik sekali
80 % – 89 % = baik
70 % – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila mencapai tingkat 80 % atau lebih, kamu dapat meneruskan materi pembelajaran
modul selanjutnya. Jika masih di bawah 80 %, kamu harus mengulangi materi dalam modul
ini,
Page 155
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
137
Kunci Jawaban Soal Latihan Pembelajaran 1
1. Cara menanggapi perbedaan sosial dan budaya adalah : a. Menghormati setiap orang yang berbeda keyakinan b. Bersikap toleransi c. Tidak membeda-bedakan keyakinan, cara beribadah, suku, bahasa dan budaya d. Hidup saling berdampingan dan tolong menolong e. Saling menjunjung keragaman budaya untuk Indonesia
2. Manfaat keragaman sosial dan budaya : a. Menumbuhkan sikap nasionalisme b. Menjadi identitas bangsa dimata Internasional c. Sebagai alat pemersatu bangsa d. Sebagai ikon pariwisata e. Menambah pendapatan nasional f. Memupuk sikap toleransi g. Sumber pengetahuan dunia
3. Teks nonfiksai adalah karya seni yang sifatnya berdasarkan fakta, contohnya berita, penemuan,
dan laporan perjalanan. Ciri-ciri teks nonfiksi adalah : - Menggunakan bahasa formal - Sifat kata yang digunakan dengan makna yang sebenarnya - Berdasarkan fakta/kenyataan - Ditulis berdasarkan pengamatan - Tulisan berbentuk tulisan ilmiah
4. Cara menjaga kelestarian air : - Menjaga lingkungan - Mengurangi penggunaan air berlebih - Membuang sampah pada tempatnya - Mengurangi penggunaan bahan kimia - Mencegah adanya penebangan pohon secara liar - Mengadakan reboisasi
5. Manfaat air a. Untuk kebutuhan rumah tangga seperti makan, minum, mencuci, dan mandi b. Untuk irigasi bagi petani c. Untuk pembangkit listrik tenaga air d. Untuk kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan e. Sebagai pengatur suhu untuk hewan f. Untuk alat transportasi bagi tumbuhan
Page 156
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
138
Kunci Jawaban Soal Latihan Pembelajaran 2
1. Siklus air adalah proses sirkulasi air yang tidak berhenti dari tanah yang diserap oleh
matahari menguap menjadi uap air yang kemudian turun ke bumi berbentuk hujan dan
diserap kembali oleh tanah.
2. Evaporasi yaitu penguapan air yang ada di permukaan bumi oleh matahari, mengubah
bentuk air menjadi gas. Transpirasi yaitu penguapan air melalui jaringan hewan dan tumbuhan. Transpirasi
mengubah air menjadi uap air
Kondensasi yaitu proses berubahnya uap air menjadi partikel-partikel es
Sublimasi yaitu proses naiknya uap air ke atas atmosfer bumi yang membentuk titik-titik air
dan menjadi awan
Infiltrasi yaitu proses pergerakan air ke tanah melalui pori-pori.
3. Sebagian besar usaha pertanian dikelola secara perorangan. Lahan yang digarap petani
biasanya terbatas.
4. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang, misalnya 1 2 3 4 5 6 7 1. 5. Tanga nada mayor :
- Bersifat menggembirakan
- Bernada dasar C = do
- Memiliki jarak tert besar yaitu 2
- Berpola 1 – 1 – 1 1 1
- Nada terakhir do
Tangga nada minor :
- Bersifat sedih
- Bernada dasar A = la
- Memiliki jarak tert kecil yaitu 1 ½
- Berpola 1 – 1 1 1 1
- Nada terakhir la
Page 157
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
139
Kunci Jawaban Soal Latihan Pembelajaran 3
1. Balkondesa merupakan balai ekonomi desa program kementerian BUMN yang diharapkan
menumbuhkan ekonomi masyarakat Borobudur. 2. Tari soreng merupakan salah satu corak budaya yang dimiliki daerah Magelang Jawa Tengah.
Kesenian tari soreng merupakan kesenian asli masyarakat Jawa yang menggambarkan cerita
rakyat. 3. Kesenian tari Soreng dimainkan dalam upacara adat atau hajatan besar yang terjadi.
Kesenian ini memiliki bentuk pertunjukan tari kelompok yang menceritakan raja dan prajurit-
prajuritnya.
Page 158
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
140
Kunci jawaban Soal Evaluasi
A.
1. A
2. C
3. B
4. B
5. D
B.
1. Dua (2)
2. Kepercayaan dan ideologi
3. Kemarau
4. Evaporasi
5. Narasumber
C.
6. C
7. D
8. D
9. C
10. B
6. Fiksi
7. Nonfiksi
8. Jasa
9. Koperasi
10. Magelang
11. A
12. B
13. A
14. B
15. D
1. a. bangga dengan kebudayaan daerah ataupun kebudayaan nasional
b. melestarikan nilai-nilai budaya yang telah ada
c. menghormati kebudayaan daerah bangsa indonesia
2. – berisi fakta
- Gaya bahasa formal
- Biasanya berbentuk tulisan ilmiah
- Menceritakan kejadian yang sebenarnya
3. Pembakaran hutan menyebabkan tanah menjadi tandus
Penebangan hutan liar menyebabkan penurunan peresapan air oleh tanah
Pembangunan jalan dengan aspal dan beton menghalangi air meresap ke tanah
4. Koperasi simpan pinjam, koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa dan
koperasi serba usaha
5. Tanga nada mayor :
- Bersifat menggembirakan
- Bernada dasar C = do
- Memiliki jarak tert besar yaitu 2
- Berpola 1 – 1 – 1 1 1
- Nada terakhir do
Tangga nada minor :
- Bersifat sedih
- Bernada dasar A = la
- Memiliki jarak tert kecil yaitu 1 ½
- Berpola 1 – 1 1 1 1
- Nada terakhir la
Page 159
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
141
UNESCO : Organisasi internasional di bawah PPB yang mengurusi
Evaporasi : Penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti
Transpirasi : Penguapan melalui tanaman, dimana air tanah diserap
Kondensasi : Proses uap air berubah menjadi partikel es yang
Persipitasi : Peristiwa jatuhnya air baik dlam bentuk cair ataupun beku dari
Infiltrasi : Aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri
GLOSARIUM
Deskripsi : Mengutarakan atau menjelaskan secara jelas agar dapat
dimengerti orang lain
Fiksi : Cerita tidak berdasarkan fakta atau sejarah
Formal : Resmi
Ideologi : Suatu kumpulan gagasan, ide-ide, keyakinan dan kepercayaan
yang hendak dicapai
Nasionalisme : Sikap politik masyarakat yang memiliki kesamaan
kebudayaan dan kesamaan cita-cita terhadap bangsa.
Non Fiksi : Cerita yang berdasarkan fakta atau sejarah
Roman : karya sastra dalam bentuk prosa yang menjelaskan watak atau
jiwa pelakunya
atmosfer ke permukaan bumi
yang rendah berukuran sangat kecil disebabkan oleh pengaruh suhu udara
sampai ke permukaan daun dan menguap menuju atmosfer.
oleh akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang
tanaman. laut, danau, dan sungai), permukaan tanah, dan permukaan
bidangpendidikan, sains, serta kebudayaan.
Page 160
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
142
Lembar langit Indonesia
Kelas V SD/MI. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Buku siswa Kelas V SD/MI. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pengembangan Desa Wisata yang Berkelanjutan, Jurnal komunikasi dan Kajian
Daftar Pustaka
https://www.ebookanak.com/worksheet/brain-games-fun-sains/apa-saja-manfaat-air-bagi-
manusia-dan-makhluk-hidup-di-bumi/. Diakses tanggal 20 April 2019.
https://www.gambarhewan.com/2011/10/66-gambar-manfaat-air-bagi-hewan-dan.html.
Diakses tanggal 20 April 2019.
https://www.kompasiana.com/muksonraka/5c74de03aeebe1642c440ff6/keanekaragaman-
budaya-bangsa-indonesia?page=all. Diakses tanggal 20 April 2019
https://www.gurupendidikan.co.id/daur-air/. Diakses tanggal 20 April 2019
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180910155730-269-329201/balai-ekonomi-
desa-dukung-pariwisata-di-area-borobudur. Diakses tanggal 28 April 2019
https://biz.kompas.com/read/2017/04/24/154041228/bumn.tingkatkan.ekonomi.masyarakat.d
esa.melalui.balkondes?page=all. Diakses tanggal 28 April 2019
https://visitmagelang.id/tahukah-kamu-apa-itu-kesenian-tari-soreng.html. Diakses tanggal 28
April 2019
https://Dosen.Pendidikan.Com/34-Nama-Tarian-Tradisional-Di-Indonesia-Menurut-Daerah-
Asalnya. Diakses tanggal 19 Nopember 2019
Irene, dkk. 2015.Bupena Tema Lingkungan Sahabat Kita, Kelas V SD/MI. Jakarta : Erlangga
Kirana, Dilla Chandra. 2015. 120 Koleksi lagu Wajib Nasional INDONESIA. Jakarta:
Kurniawan, Dedy, Sigrak Ing Prajurit,Tugas Akhir, ISI, 2018
Kusumawati, Heni. 2014. Lingkungan Sahabat Kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Kusumawati, Heni. 2014. Lingkungan Sahabat Kita, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Nurul Hidayah, Ariska, Agustinah, Rina, Balkondes Candirejo Magelang Sebagai Bentuk
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Media, Vol.3 No. 1, 2019, 70-89.
Edisi Revisi 2017
Page 161
Tema 8 | Subtema 2
PERUBAHAN LINGKUNGAN MODUL TEMATIK
Nur Hidayati | 12020170044
143
Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud
SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
Subekti, Ari. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Pusat Kurikulum dan
Subekti, Ari. Rantinah. Supriyantiningtyas. 2010. Seni Budaya dan Keterampilan Kelas VI
Page 162
NUR HIDAYATI
Pengalaman Kerja
2019 - Sekarang
Guru MI Negeri 7 Magelang
2005 - 2019
Guru MI Hidayatul Mubtadiin Tempuran Magelang
2004 - 2005
Magelang, 04 Mei 1981
Kembaran RT 002 RW
003, Sidomulyo,
Salaman
MAgelang, Jawa Tengah
nadyarenatamaharani@g
mail.com
Guru MI Ma‟arif Al-Huda Kalisari Tempuran Magelang
Pendidikan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga
S2 – PGMI (2017 – 2019)
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta
S1 – PGMI (2009 – 2011)
STAIN Salatiga, Salatiga
D2 – PGMI (2002 – 2004)
SMK Muhammadiyah Salaman, Magelang
1996 – 1999
MTs P. Diponegoro Salaman, Magelang
1993 – 1996
MI Ma’arif Sidomulyo Salaman, Magelang
19987 – 1993
Keluarga
Suami : Achmad Murofik 14 – 08 – 1977
Anak : 1. Nadya Renata Maharani 07 – 05 – 2006 2. Aleta Faisa Ainurrofik 01 – 01 – 2013
Page 163
Subtema 2 PERUBAHAN LINGKUNGAN
MODUL TEMATIK untuk Kelas V SD/MI
Modul ini merupakan bahan ajar yang berisi materi
perubahan lingkungan subtema 2 materi Tematik
Kurikulum 2013. Modul ini disajikan dengan pendekatan
Kontruktivisme.
Pendekatan Kontruktivisme yaitu pendekatan pembelajaran
yang menekankan pentingnya proses pembentukan pengetahuan
oleh peserta didik secara aktif, kreatif, dan produktif
berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya
Nur Hidayati
Page 164
146
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)
Sub Tema : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : PPKn No Kompetensi Indikator
1.3 Mensyukuri manfaat
persatuan dan kesatuan
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa.
1.3.1 Menerima keragaman sosial
budaya masyarakat sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.3.2 Menjaga keragaman sosial budaya
masyarakat
2.3 Menampilkan sikap jujur
pada penerapan nilai-nilai
persatuan dan kesatuan untuk
membangun kerukunan di
bidang sosial budaya.
2.3.1 Menerapkan sikap toleran dalam
keberagaman sosial masyarakat.
2.3.2 Mengikuti keberagaman sosial
budaya masyarakat.
Page 165
147
Muatan : Bahasa Indonesia
No Kompetensi Indikator
3.8 Menguraikan urutan peristiwa
atau tindakan yang terdapat
pada teks nonfiksi
3.8.1 Menjelaskan ciri-ciri teks nonfiksi.
3.8.2 Mengidentifikasi peristiwa yang
terdapat pada teks nonfiksi.
Muatan : IPA
No Kompetensi Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan
dampaknya pada peristiwa di
bumi serta kelangsungan
makhluk hidup.
3.8.2 Mengetahui manfaat air bagi
manusia, hewan dan tumbuhan.
3.8.3 Mengidentifikasi manfaat air bagi
manusia, hewan dan tumbuhan.
C. TUJUAN
1. Dengan kegiatan membaca, siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial dan
budaya di Indonesia.
2. Dengan kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi jenis
bacaan serta ciri-ciri teks dari bacaan.
3. Dengan kegiatan cari tahu, siswa dapat mengidentifikasi urutan peristiwa dalam
bacaan teks non fiksi.
4. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi manfaat air untuk
makhluk hidup.
D. MATERI 1. Keragaman sosial dan budaya masyarakat Indonesia.
2. Teks Non Fiksi.
3. Manfaat air bagi makhluk hidup
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Konstruktivisme
Strategi : Problem Based Learning
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
Page 166
148
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari
ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/
mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit
materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman
sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum
membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku.
Kira-kira ini menceritakan tentang apa.
Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini.
5 menit
Page 167
149
Inti Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan
siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan
ilustrasi keragaman sosial budaya di
lingkungan sekitar.
Guru menstimulus pengetahuan dan daya
analisa siswa dengan mengajukan pertanyaan
yang ada dalam modul siswa.
Biarkan siswa mengembangkan jawabannya
secara mandiri dan mampu menjadikan benda-
benda atau peristiwa-peristiwa yang ada dan
terjadi di sekitarnya sebagai sumber inspirasi.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pra-test dan
merangsang keingintahuan siswa untuk belajar
lebih jauh lagi. Dengan demikian kegiatan
awal pembelajaran ini dilakukan secara
menarik dan interaktif.
Hasil yang Diharapkan
Siswa terangsang untuk ingin tahu dan
mempelajari lebih lanjut tentang
keragaman sosial dan budaya masyarakat
Indonesia.
Siswa memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap organ gerak manusia.
A. Ayo Cari Tahu
Siswa mengerjakan soal dalam tahap “Ayo
Cari Tahu” sebagai stimulus merangsang
keingintahuan siswa dan sebagai pra-test.
B. Ayo Membaca
Siswa membaca bacaan berjudul "Keragaman
Budaya Indonesia".
100
menit
Page 168
150
C. Ayo Mencoba
Selesai membaca dan memahami isi bacaan,
siswa menganalisis bacaan dengan menjawab
pertanyaan.
Siswa mengerjakan secara mandiri.
Guru berkeliling membantu siswa yang
mengalami kesulitan.
Hasil yang diharapkan
Siswa gemar membaca.
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali
informasi dari sebuah bacaan.Memiliki
keterampilan menemukan dan menganalisis
jawaban.
D. Ayo Mengamati
Secara mandiri siswa mencoba membuat
paragraf berdasarkan analisis dan hasil diskusi
mengenai kebudayaan dan adat istiadat
lingkungan sekitarnya.
Page 169
151
Alternatif jawaban:
1. Peristiwa dan rangkaian acara : cerita atau
kronologi rangkaian acara adat istiadat atau
kebudayaan dari daerah sekitarnya.
2. Makna : makna dari rangkaian acara, makna
simbolis dan tujuan dari adat tersebut.
Hasil yang diharapkan
Siswa memiliki keterampilan
mengembangkan ide pokok menjadi sebuah
paragraf.
Siswa dapat mandiri, bertanggung jawab,
serta tekun dalam mengerjakan tugas.
Siswa dapat menerima keberagaman sosial
dan budaya serta mampu menumbuhkan
toleransi keragaman sosial dan budaya.
E. Refleksi
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi
yang sudah dipelajari, berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran.
Hasil yang diharapkan
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai
dengan tingkat pencapaian yang dicapainya.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan 3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya
dan menambahkan informasi dari siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
Dengan bantuan orang tuanya, siswa
berdiskusi tentang keragaman social budaya
15
menit
Page 170
152
dan adat istiadat di lingkungan sekitarnya.
5. Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu
siswa.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin 2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis 3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
a. Disiplin
b. Tanggung jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
Page 171
153
Format Penilaian
3. Keterampilan
Penilaian Uji Unjuk Kerja
a. Rubrik Membuat Bacaan
Page 172
154
b. Mencari Ide Pokok Bacaan
c. Menuliskan Ide Pokok dari
Bacaan
Page 173
155
Refleksi Guru
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku bacaan tentangperubahan lingkungan.
2. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 8 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
3. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
4. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 2 dari JGC/SCi Media.
5. Video/slide/gambar tentang ragam budaya Indonesia.kebudayaan Indonesia.
Catatan Guru
1. Masalah :……….....
2. Ide Baru :………..... 3. Momen Spesial :………….
Mengetahui
Kepala Sekolah,
………………………………
NIP. …………………………
…………………, ...............
Guru Kelas 5 ,
………………………………
NIP………………………….
Page 174
156
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)
Sub Tema : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : IPA
Muatan : IPS
No Kompetensi Indikator
3.3 Menganalisis peran ekonomi 3.3.1 Menjelaskan macam-macam
No Kompetensi Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan
dampaknya pada peristiwa di
bumi serta kelangsungan
makhluk hidup.
3.8.1 Menjelaskan siklus air yang
terjadi di bumi.
4.8 Membuat karya tentang skema
siklus air berdasarkan
informasi dari berbagai
sumber.
4.8.1 Menyajikan skema siklus air
berdasarkan informasi dan
sumber yang tepat.
Page 175
157
dalam upaya mensejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa
Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
peran ekonomi dalam
kehidupan masyarakat.
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dalam
upaya mensejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya
untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa.
4.3.1 Menyebutkan jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi
masyarakat Indonesia.
Muatan : SBdP
No Kompetensi Indikator
3.2 Memahami tangga nada. 3.2.1 Menjelaskan pengertian
tangga nada.
3.2.2
Mengetahui macam-macam
tangga nada yang terdapat
pada sebuah lagu.
C. TUJUAN
1. Dengan kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi proses
terjadinya siklus air.
2. Dengan kegiatan ayo mencoba, siswa dapat menganalisis jenis-jenis usaha
ekonomi di Indonesia.
3. Dengan berdiskusi, siswa dapat menganalisis perekonomian masyarakat
Indonesia.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menjelaskan tentang tangga nada.
5. Dengan kegiatan mencari tahu siswa dapat mengetahui macam-macam tangga
nada yang terdapat pada sebuah lagu.
D. MATERI
1. Perekonomian masyarakat Indonesia.
2. Jenis usaha.
3. Tangga Nada
Page 176
158
E. PENDEKATAN & METODE Pendekatan : Konstruktivisme
Strategi : Problem Based Learning
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini
datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/
berbicara selama 15-20 menit materi non
pelajaran seperti tokoh dunia, kesehatan,
kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita
inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan
buku guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi
dan mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku.
Kira-kira ini menceritakan tentang apa.
Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini.
15 menit
Page 177
159
Inti Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan
siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan
ilustrasi beragam usaha yang ada di sekitar
kita.
Guru menstimulus pengetahuan dan daya
analisa siswa dengan mengajukan pertanyaan
yang ada dalam modul siswa.
Biarkan siswa mengembangkan jawabannya
secara mandiri dan mampu menjadikan benda-
benda atau peristiwa-peristiwa yang ada dan
terjadi di sekitarnya sebagai sumber inspirasi.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pra-test dan
merangsang keingintahuan siswa untuk belajar
lebih jauh lagi. Dengan demikian kegiatan
awal pembelajaran ini dilakukan secara
menarik dan interaktif.
Hasil yang Diharapkan
Siswa terangsang untuk ingin tahu dan
mempelajari lebih lanjut tentang
perekonomian masyarakat Indonesia.
Siswa memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap perekonomian yang ada disekitar
mereka.
A. Ayo Cari Tahu
Siswa mengerjakan soal dalam tahap “Ayo
Cari Tahu” sebagai stimulus merangsang
keingintahuan siswa dan sebagai pra-test.
B. Ayo Membaca
Siswa membaca bacaan berjudul " Jenis
Usaha Ekonomi Perorangan".
140 menit
Page 178
160
“Balkondes Borobudur”
C. Ayo Mencoba
Selesai membaca dan memahami isi bacaan,
siswa menganalisis bacaan dengan menjawab
pertanyaan.
Siswa mengerjakan secara mandiri.
Guru berkeliling membantu siswa yang
mengalami kesulitan.
Hasil yang diharapkan
Siswa gemar membaca.
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali
informasi dari sebuah bacaan.Memiliki
keterampilan menemukan dan menganalisis
jawaban.
D. Ayo Mengamati
Secara mandiri siswa mencoba membaca
Page 179
161
tangga nada dari lagu yang disajikan.
Hasil yang diharapkan
Siswa memiliki keterampilan membaca
berbagai tangga nada.
Siswa dapat mandiri, bertanggung jawab,
serta tekun dalam mengerjakan tugas.
Siswa dapat menyanyikan lagu dengan
tangga nada yang tepat.
E. Refleksi
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi
yang sudah dipelajari, berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran.
Hasil yang diharapkan
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya sesuai
dengan tingkat pencapaian yang dicapainya.
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari
ini
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara
/bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
4. Penugasan dirumah
Dengan bantuan orang tuanya, siswa mencari
tahu dan mencoba tangga nada pada beberapa
lagu bertema air lainnya.
5. Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
15 menit
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian 1. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin 2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis 3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
Page 180
162
a. Disiplin
b. Tanggung jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
Format Penilaian
Page 181
163
3. Keterampilan
Penilaian Uji Unjuk Kerja
a. Rubrik Membuat Bacaan
b. Mencari Ide Pokok Bacaan
c. Menuliskan Ide Pokok dari Bacaan
Page 182
164
Refleksi Guru
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku bacaan tentang perubahan lingkungan
2. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 8 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
3. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
4. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 2 dari JGC/SCi Media.
5. Video/slide/gambar tentang perekonomian masyarakat Indonesia.
6. Buku, teks bacaan, gambar tentang perekonomian masyarakat Indonesia.
Catatan Guru
1. Masalah :………. 2. Ide Baru :……….. 3. Momen Spesial :………….
Mengetahui
Kepala Sekolah,
………………………………
NIP. …………………………
…………………, ...............
Guru Kelas 5 ,
………………………………
NIP………………………….
Page 183
165
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 5 /2
Tema : Lingkungan Sahabat Kita (Tema 8)
Sub Tema : Perubahan Lingkungan
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : PPKn No Kompetensi Indikator
3.3 Menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat.
3.3.1 Mengidentifikasi
keanekaragaman adat
istiadat dalam masyarakat.
3.3.2 Mengetahui
keanekaragaman adat
istiadat dalam masyarakat.
4.3 Menyelenggarakan kegiatan
yang mendukung keberagaman
sosial budaya masyarakat.
4.3.1 Menyebutkan
keanekaragaman adat
istiadat dalam masyarakat.
4.3.2 Melakukan kegiatan adat
istiadat yang ada dalam
masyarakat.
Page 184
166
Muatan : IPS
No Kompetensi Indikator
3.3 Menganalisis peran ekonomi
dalam upaya mensejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia
serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
3.3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi
masyarakat Indonesia.
4.3 Menyajikan hasil analisis
tentang peran ekonomi dalam
upaya mensejahterakan
kehidupan masyarakat di
bidang sosial dan budaya untuk
memperkuat kesatuan dan
persatuan bangsa.
4.3.2 Mendemonstrasikan jenis-
jenis usaha dan kegiatan
ekonomi msyarakat
Indonesia.
C. TUJUAN
1. Dengan kegiatan membaca, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa yang
terdapat pada teks nonfiksi.
2. Dengan kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa dapat menganalisis proses
siklus air melalui skema.
3. Dengan kegiatan cari tahu, siswa dapat mengidentifikasi cara terjadinya hujan.
4. Dengan kegiatan ayo mencoba, siswa dapat menyanyikan sebuah lagu sesuai
dengan tangga nada yang tepat.
5. Dengan berdiskusi, siswa dapat mendemonstrasikan berbagai lagu dengan
iringan musik.
D. MATERI 1. Sosia Budaya
2. Peran Ekonomi
3. Tari Daerah
4. Pola Lantai Gerakan Tari
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Konstruktivisme
Strategi : Problem Based Learning
Metode : Penugasan, pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
Page 185
167
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh
salah seorang siswa. Siswa yang diminta
membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari
ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya cita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau
lagu nasional lainnya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/
mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit
materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman
sehat , cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum
membacakan buku guru menjelaskan tujuan
kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku.
Kira-kira ini menceritakan tentang apa.
Pernahkan kamu membaca judul buku
seperti ini.
15 menit
Page 186
168
Inti Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pada awal pembelajaran, guru
mengkondisikan siswa secara klasikal
dengan mendeskripsikan ilustrasi keragaman
sosial budaya di lingkungan sekitar.
Guru menstimulus pengetahuan dan daya
analisa siswa dengan mengajukan pertanyaan
yang ada dalam modul siswa.
Biarkan siswa mengembangkan jawabannya
secara mandiri dan mampu menjadikan
benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang
ada dan terjadi di sekitarnya sebagai sumber
inspirasi.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai pra-test
dan merangsang keingintahuan siswa untuk
belajar lebih jauh lagi. Dengan demikian
kegiatan awal pembelajaran ini dilakukan
secara menarik dan interaktif.
Hasil yang Diharapkan
Siswa terangsang untuk ingin tahu dan
mempelajari lebih lanjut tentang
keragaman sosial dan budaya masyarakat
Indonesia.
Siswa memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap organ gerak manusia.
A. Ayo Cari Tahu
Siswa mengerjakan soal dalam tahap “Ayo
Cari Tahu” sebagai stimulus merangsang
keingintahuan siswa dan sebagai pra-test.
B. Ayo Membaca
Siswa membaca bacaan berjudul "Tari
Soreng".
140 menit
Page 187
169
“Pola Lantai Dalam Tari Kreasi Dan
Tari Daerah”
C. Ayo Mencoba
Selesai membaca dan memahami isi bacaan,
siswa menganalisis bacaan dengan menjawab
pertanyaan.
Siswa mengerjakan secara mandiri.
Guru berkeliling membantu siswa yang
mengalami kesulitan.
Page 188
170
Hasil yang diharapkan
Siswa gemar membaca.
Siswa memiliki keterampilan untuk menggali
informasi dari sebuah bacaan. Memiliki
keterampilan menemukan dan menganalisis
jawaban.
Siswa dapat mengidentifikasi tentang tari
soreng.
Siswa dapat menemukan berbagai tarian dari
berbagai daerah.
D. Ayo Mengamati
Secara mandiri siswa mencoba menganalisis
bentuk pola lantai yang terdapat pada gambar
yang disajikan.
Hasil yang diharapkan
Siswa memiliki keterampilan dalam
menganalisis berbagai bentuk pola lantai.
Siswa dapat mandiri, bertanggung jawab,
serta tekun dalam mengerjakan tugas.
Siswa dapat memperagakan beberapa pola
lantai.
E. Refleksi
Siswa mengisi tabel mengenai kompetensi
yang sudah dipelajari, berkaitan dengan
aktivitas pembelajaran.
Hasil yang diharapkan
Siswa meningkatkan kegiatan belajarnya
sesuai dengan tingkat pencapaian yang
dicapainya.
Page 189
171
Penutup 1. Siswa mampu mengemukakan hasil belajar
hari inGuru memberikan penguatan dan
kesimpulan
2. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
3. Penugasan dirumah
Dengan bantuan orang tuanya, siswa dapat
memperagakan beberapa bentuk pola lantai
dan mencari pola lantai beberapa tarian di
daerah masing-masing.
4. Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.
15 menit
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
a) Teknik Penilaian
1. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin 2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis 3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
b) Bentuk Instrumen Penilaian
1. Sikap
a. Disiplin
b. Tanggung jawab
c. Peduli
d. Percaya Diri
2. Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan
pada buku siswa.
Page 190
172
Format Penilaian
3. Keterampilan
Penilaian Uji Unjuk Kerja
a. Rubrik Membuat Bacaan
Page 191
173
b. Mencari Ide Pokok Bacaan
c. Menuliskan Ide Pokok dari Bacaan
Page 192
174
Refleksi Guru
H. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku bacaan tentang perubahan lingkungan
2. Buku Pedoman Guru Tema 8 Kelas 5 dan Buku Siswa Tema 8 Kelas 5 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
3. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
4. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 5 semester 2 dari JGC/SCi Media.
5. Video/slide/gambar tentang siklus air.
6. Buku, teks bacaan, gambar tentang silkus air dan lagu berjudul ”AIR”.
7. Alat Musik keyboard.
Catatan Guru
1. Masalah :………. 2. Ide Baru :……….. 3. Momen Spesial :………….
Mengetahui
Kepala Sekolah,
………………………………
NIP. …………………………
…………………, ...............
Guru Kelas 5 ,
………………………………
NIP………………………….