i PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I SD TEMA 4 SUBTEMA 1 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Akta Setiya Budi NIM: 151134189 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Embed
PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN ...repository.usd.ac.id/35736/2/151134189_full.pdfi PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I SD TEMA 4 SUBTEMA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN
TRADISIONAL ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I
SD TEMA 4 SUBTEMA 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Akta Setiya Budi
NIM: 151134189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT. Taburan cinta dan
kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau
berikan akhirnya skripsi yang telah saya kerjakan dapat terselesaikan.
Kupersembahkan skripsi ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangai.
Ibu dan Ayah tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepersembahkan skripsi ini kepada Ibu (Sri Hayati) dan Ayah (Alm. Giyanto)
yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho. Dan cinta kasih
yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas dengan hanya selembar
kertas yang bertuliskan kata persembahan. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu
membuatku termotivasi dan selau menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku,
selalu menasihatiku. Terima kasih Ibu dan terima kasih Ayah.
Kakak
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk kakakku
(Tutri dan Tutut). Terima kasih telah memberikan semangat dan inspirasi dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa semua hal yang terbaik yang engkau
berikan menjadikan ku orang yang baik pula. Terima kasih kakak.
Sahabat
Terim kasih untuk sahabat saya Yola yang selalu memberi semangat, tempat
berkeluh kesah, dan pemberi motivasi dalam menyusun skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Teman-teman Payung Skripsi dan Kelas 8A
Buat kawan-kawanku payung skripsi permainan tradisional anak dan kelas 8A
yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dukungan moral yang membuatku
selalu semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kawan-kawanku
telah memberikan banyak hal yang tak terlupakan.
Almamater dan Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Terimakasih untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma dan Ibu Elisabeth
Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Pak Andreas Erwin Prasetya, M.Pd.selaku
dosen pembimbing saya, terima kasih banyak sudah membantu selama ini, sudah
dinasehati, sudah dibimbing, dan mengarahkan saya sampai skripsi ini selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Karena bila kau telah
selesai (mengerjakan lain) dan kepada Tuhan, berharaplah.
(Q.S Al-Insyirah:6-8)
Kita boleh saja kecewa dengan apa yang telah terjadi, tetapi jangan pernah
kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
(Bambang Pamungkas)
Selalu semangat, optimis, dan jangan menyerah.
(Penulis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Agutus 2019
Penulis
Akta Setiya Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Akta Setiya Budi
Nomor Mahasiswa : 151134189
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN TRADISIONAL
ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I SD TEMA 4 SUBTEMA 1”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 23 Agustus 2019
Yang menyatakan
Akta Setiya Budi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN TRADISIONAL ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I
SD TEMA 4 SUBTEMA 1
Akta Setiya Budi Universitas Sanata Dharma
2019
Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan modul pembelajaran permainan tradisional bagi guru. Masalah yang dijumpai adalah masih terpakunya guru pada satu sumber belajar yaitu buku tematik guru, sehingga pembelajaran yang dilakukan kurang tereksplor. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk menciptakan suatu pembelajaran yang di dalamnya terdapat unsur bermain. Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan prosedur pengembangan dan (2) mengetahui kualitas penggunaan modul permainan tradisional anak dalam pembelajaran tematik di kelas.
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2014: 409-427) yang terdiri dari tujuh tahapan utama, yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk. Modul pembelajaran divalidasi oleh tiga validator yang terdiri dari dua dosen ahli serta guru kelas 1 dan subjek penelitian siswa kelas I A SD N Kentungan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Sedangkan, teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif dengan skala Likert.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul pembelajaran permainan tradisional anak kelas I SD tema 4 subtema 1 termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan angket penilaian oleh para ahli. Hasil perhitungan rata-rata penilaian oleh tiga ahli diperoleh skor rata-rata yaitu 4,62 (dari rentang1-5) sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran permainan tradisional memiliki kualitas sangat baik dan dapat digunakan guru dalam pembelajaran tematik kelas I.
Kata kunci: Penelitian Pengembangan, Modul, Permainan Tradisional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF TRADITIONAL CHILDREN’S
GAMES METHOD MODULES FOR LEARNING IN CLASS I ELEMENTARY SCHOOL THEME 4 SUBTHEME 1
Akta Setiya Budi
Sanata Dharma University 2019
The background of this research is the need for traditional game learning
module for teachers. The problem that was encountered was that the teachers were still absorbed in one source, that is teacher's thematic book, so that the learning carried out was less explored. Therefore, researchers are pushed to created learning which there are elements of the game. The research aims to 1) explain the development procedure and 2) to find out the quality of the use of traditional childrens game modules in thematic learning in class.
This study uses the Research and Development (R&D) Borg and Gall (in Sugiyono, 2014: 409-427) method which consist of seven main stages, namely potential and problems, data collection, product design, design validation, design revision, product testing, and product revision. The learning module is validated by three validators consisting of two expert teachers and teachers class 1, and the subject of this IA students at SD N Kentungan. Data colection techniques using questionnaires. Mean while, the data analysis technique uses qualitative data analysis which converted into quantitative data which a Likert scale.
The results showed that the development of learning modules for traditional games of elementary school children in grade I theme 4 subtheme 1 was included in the excellent category based on the assesment questionnaire by experts. The results of the calculation of the avarage rating by three experts obtain an average score of 4.62 (from the range 1-5) excellent. This it can be concluded that the traditional game learning module has very good quality and can be used teachers in thematic class I learning. Keywords: Development Research, Modules, Traditional Games.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan tepat waktu. Peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGEMBANGAN MODUL METODE PERMAINAN TRADISIONAL
ANAK UNTUK PEMBELAJARAN KELAS I SD TEMA 4 SUBTEMA 1”
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini,
perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih dengan tulus hati kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan FKIP Universitas Sanata
produk, dan revisi produk. Peneliti menggunaan metode ini adalah karena
langkah yang harus ditempuh peneliti lebih sederhana, jelas, sistematis, mudah
dipelajari dan sudah banyak digunakan sebagai prosedur pengembangan bahan
ajar. Karena keterbatasan waktu dan banyaknya biaya yang harus peneliti
keluarkan, peneliti tidak menggunakan prosedur uji coba pemakaian, revisi
produk, dan produksi masal yang terdapat pada sepuluh langkah penelitian seperti
pada gambar 3.1. Pertama yang dilakukan peneliti adalah melihat potensi dan
masalah yang ada disekolah, pengumpulan data yang diperoleh dari observasi dan
wawancara, desain produk artinya peneliti merancang pembuatan produk awal
sesuai kebutuhan siswa, validasi desain yang dilakukan oleh satu guru kelas I dan
dua dosen sebagai ahli I dan ahli II, revisi desain yang bertujuan untuk
memperbaiki produk sesuai masukan dan saran para ahli, uji coba pemakaian
yang dilakukan guru terhadap siswa kelas I untuk mengetahui perbedaan setelah
menggunakan produk, dan yang terakhir adalah revisi produk yang dilihat dari
kekurangan pada saat guru melakukan uji coba terhadap siswa kelas I. Sugiyono
(2016: 409) menggambarkan langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 3.2 Bagan Prosedur Pengembangan Peneliti
Langkah I
Potensi dan Masalah
Observasi Wawancara
Langkah II
Pengumpulan Data
Hasil Observasi dan Wawancara
Langkah III
Desain Produk
Cover Modul Penyusunan isi modul
Langkah IV
Validasi Desain
Validasi Ahli I
Validasi Ahli II
Validasi Guru Kelas I
Langkah V
Revisi Desain
Revisi Ahli I dan II
Revisi Guru Kelas I
Langkah VI
Uji Coba Produk
Uji Coba Produk Guru
Langkah VII
Revisi Produk
Revisi Guru Kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
1. Potensi dan Masalah
Langkah pertama yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian
adalah melihat potensi dan masalah disekolah. Langkah yang dilakukan untuk
mengetahui potensi dan masalah adalah analisis data. Analisis data diperoleh dari
hasil observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan cara melihat kondisi
sekolah, penggunaan bahan ajar, proses kegiatan pembelajaran, dan aktivitas
siswa. Dalam hal ini, potensi yang dimiliki sekolah adalah memiliki buku
pelajaran tematik yang dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran
disekolah. Namun, dalam proses pembelajaran dikelas khususnya kelas I sebagian
besar siswa masih bermain dan berjalan-jalan dikelas saat proses pembelajaran
berlangsung. Pada saat peneliti melakukan observasi saat proses pembelajaran,
peneliti tidak melihat guru menggunakan media pembelajaran. Kemudian
langkah kedua yang dilakukan peneiti adalah melakukan wawancara terhadap
guru kelas I, hasil dari wawancara ditemukan masalah, yaitu kurangnya
pemanfaatan buku pelajaran yang dimiliki siswa sesuai dengan tingkatan umur
siswa yang cenderung masih ingin bermain dalam kelas dan belum ada
penggunaan media pembelajaran yang cocok untuk siswa kelas I. Sehingga
mengakibatkan kondisi kelas kurang kondusif dan mengakibatkan kesulitan
belajar siswa dalam memahami materi pelajaran.
2. Pengumpulan Data
Setelah menemukan potensi dan masalah yang ada, langkah selanjutnya
yang dilakukan peneliti adalah pengumpulan data yang factual dan up to date.
Peneliti menganalisis kegiatan siswa yang dilakukan pada saat jam istirahat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Aktivitas siswa yang sangat antusias saat bermain dilapangan sekolah dan lahan
sekolah yang luas dapat dijadikan sebagai sarana kegaiatan pembelajaran di luar
kelas. Siswa terlihat aktif saat bermain dibandingkan saat pembelajaran
berlangsung. Dalam hal ini, seharusnya guru menggunakan media pembelajaran
yang cocok untuk tingkatan usia kelas I. Hal ini juga dibatasi minimnya sumber
belajar yang membuat siswa tertarik untuk belajar. Dari data yang ada peneliti
akan mengembangkan sebuah bahan ajar yaitu modul pembelajaran tematik
menggunakan permainan tradisional.
3. Desain Produk
Setelah pengumpuln data, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti
adalah desain produk. Peneliti melakukan langkah awal berupa penyusunan
pemetaan tema pembelajaran yang disesuaikan penyusunan isi modul. Isi dari
modul yang dikembangkan memuat enam pembelajaran yang masing-masinng
terdiri dari satu permainan tradisional. Pemilihan jenis permainan tradisional
disesuaikan dengan kegiatan sesuai kompetensi dasar yang ditentukan.
Komponen-komponen yang ada dalam modul kemudian dikembangkan dengan
mencantumkan kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, dan biografi penulis.
Tampilan sampul modul dirancang dengan memuat gambar sebuah permainan
tradisional yang diambil dari isi modul. Modul dicetak menggunakan jenis kertas
ivory 80 gr.
4. Validasi Desain
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah memvalidasikan modul
yang dikembangkan kepada para ahli. Peneliti memilih satu guru kelas I SD dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dua dosen sebagai dosen ahli I dan dosen ahli II untuk memvalidasi produk.
Tujuan melakukan validasi desain adalah mengetahui tingkat kelayakan dan
kesesuain isi modul terhadap tujuan pembelajaran. Dari langkah validasi desain
peneliti akan mendapat masukan serta saran dari para ahli.
5. Revisi Desain
Setelah melakukan validasi desain peneliti melakukan revisi desain sesuai
saran dan masukan dari para ahli. Tujuan dari revisi desain adalah untuk
memperbaiki agar modul menjadi lebih baik dari sebelumnya.
6. Uji Coba Produk
Langkah selanjutnya setelah modul selesai direvisi adalah uji coba produk.
Uji coba produk dilakukan oleh guru terhadap siswa kelas IA SD N Kentungan.
Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran menggunakan modul permainan
tradisional adalah dengan memberikan refleksi terhadap guru mengenai perbedaan
setelah menggunakan modul pembelajaran menggunakan permainan tradisonal.
7. Revisi Desain
Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah melakukan revisi produk
setelah melakukan uji coba produk. Revisi dilakukan jika peneliti mengetahui
kekurangan yang ada saat menerapkan modul pembelajaran secara langsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono,
2009: 137). Dalam penelitian ini teknik yang akan digunakan adalah teknik non
tes yaitu observasi, wawancara dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
1. Observasi
Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono 2012:145) observasi merupakan suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi
merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari
segala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan
pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini
menggunakan observasi non partisipasif dimana peneliti hanya mengamati
kegiatan guru dalam mengajar dan aktivitas siswa di dalam kelas.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dibahas makna dalam suatu
topik tertentu dari Esterberg (dalam Sugiyono, 2013:231). Wawancara dilakukan
dengan tujuan memperoleh data atau informasi secara langsung dan pasti. Peneliti
melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
dirancang sebagai acuan untuk mempermudah peneliti mendapat data atau
informasi yang jelas.
Wawancara dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan pihak yang
bersangkutan. Wawancara dilakukan dengan guru kelas I SD N Kentungan.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara untuk
mengetahui sumber belajar, metode dan media yang digunakan guru, serta
pengetahuan tentang permainan tradisional. Hasil yang diperoleh dari wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
terhadap guru adalah guru tidak menggunakan sumber belajar lain kecuali buku
tematik pegangan guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Namun, terkadang guru
menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga dalam menyampikan materi
jika alat peraga yang dibutuhkan tersedia dan relevan dengan materi yang
diajarkan. Hasil wawancara terkait permainan tradisional yaitu guru belum pernah
memperagakan permainan tradisonal yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Meskipun guru mengetahui jenis-jenis permainan tradisonal yang dimainkan sejak
jaman dahulu. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap beberapa siswa
mengenai pengetahuan permainan tradisional dan jenis permainan yang sering
dimainkan siswa. Hasil dari wawancara trhadap beberapa siswa kelas I adalah
sebagian besar dari mereka tidak mengetahui jeni-jenis permainan tradisional
yang sangat banyak. Mereka hanya menyebutkan rata-rata 5 jenis permainan
tradisonal saja. Selain pengetahuan tentang permainan tradisional, aktivitas
permainan yang dilakukan siswa adalah melakukan permainan berbasis online
melalui handphone. Hal ini lah yang mendasari siswa meninggalkan permainan
tradisional. Hasil dari wawancara yang dilakukan peneliti dapat dijadikan untuk
menganalisis kebutuhan siswa.
3. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2016: 199), “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Penggunaan angket atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kuesioner ini merupakan teknik yang efisien apabila peneliti bisa mengetahui
variabel yang akan diteliti dan mengetahui harapan dari responden.
Dalam penelitian ini, angket akan ditunjukkan kepada para ahli. Para ahli
menilai kualitas modul dengan memberi tanda checklist (√) sesuai dengan
pendapat penilaian modul. Pada kuisioner di sediakan kolom komentar untuk diisi
oleh para ahli untuk memberi masukan dan saran terhadap modulyang
dikembangkan. Serta dalam uji kelayakan ini, para ahli akan menilai kualitas
produk pembelajaran yang akan dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang telah
dibuat oleh peneliti berupa instrumen penilaian/angket. Hasil validasi digunakan
sebagai masukan untuk merevisi modul permainan tradisional yang
dikembangkan. Hasil uji coba digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan
penggunaan modul pembelajaran permainan tradisonal.
F. Instrumen Penelitian
Widoyoko (2012: 51) mengemukakan instrumen penelitian merupakan alat
bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan
cara melakukan pengukuran. Peneliti menggunakan teknik instrumen non tes.
Penelitian ini sangat tergantung pada jenis instrumen pengumpul data. Instrumen
penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan kuesioner.
1. Instrumen Pedoman Observasi
Observasi dilakukan guna mengumpulkan informasi tentang potensi dan
masalah di sekolah, khususnya pada proses pembelajaran disekolah. Data yang
diperoleh kemudian digunakan untuk analisis kebutuhan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pembelajaran dan penggunaan bahan ajar. Berikut kisi-kisi observasi analisis
kebutuhan.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi
Variabel Indikator No Item Modul Ketersediaan modul permainan
tradisional disekolah 1, 2
Penggunaan modul permainan tradisional dengan proses pembelajaran
3,4
Metode Pembelajaran Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
5
Media yang digunakan guru saat mengajar
6
Pembelajaran Tematik Pelaksanaan pembelajaran tematik diluar kelas
7
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tematik
8
Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada saat jam istirahat 9 Permainan Tradisional Pengetahuan siswa terkait permainan
tradisional 10
Berdasarkan tabel diatas, peneliti akan melakukan observasi dengan
beberapa pernyataan tentang ketersediaan buku atau modul yang ada disekolah.
Kemudian melakukan observasi terkait proses pembelajaran yang meliputi metode
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran
tematik dengan kebutuhan siswa. Peneliti juga melakukan observasi terhadap
pengetahuan siswa terkait permainan tradisonal yang diamati melalui jenis
aktivitas permainan yang diaminkan siswa pada jam istirahat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dari kisi-kisi observasi diatas, berikut daftar pernyataan yang digunakan
sebagai instrumen observasi.
Tabel 3.2 Pedoman Observasi
Variabel Indikator Pernyataan Modul Ketersediaan modul
permainan tradisional disekolah
1. Modul permainan tradisional tersedia disekolah
2. Modul permainan memuat materi pembelajaran.
Penggunaan modul permainan tradisional dengan proses pembelajaran
3. Siswa memiliki atau meminjam modul untuk dibaca
4. Guru menggunakan modul permaianan tradisional untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
5. Guru menggunakan lebih dari tiga metode pada saat mengajar
Media yang digunakan guru saat mengajar
6. Guru menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik diluar kelas
7. Guru sering atau pernah melakukan kegiatan pembelajaran tematik diluar kelas
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tematik
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada saat jam istirahat
9. Siswa melakukan suatu permainan bersama dengan temannya
Permainan Tradisional
Pengetahuan siswa terkait permainan tradisional
10. Siswa melakukan permainan tradisional ketika jam istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Instrumen Pedoman Wawancara
Metode pedoman wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan
siswa. Tujuan dilakukan wawancara yaitu untuk mengetahui ketersediaan bahan
ajar serta proses pembelajaran tematik. Peneliti juga ingin mengetahui terkait
penelitian pengembangan produk yaitu penerapan permainan tradisional yang
dikaitkan dengan pembelajaran tematik. Peneliti menggunakan pedoman
waawancara yang hanya menggunakan pokok dan garis besar pertanyaan untuk
mengetahui tentang data yang diperoleh.
Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
guru SD kelas I. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk analisis
kesulitan peserta didik dalam pembelajaran dan penggunaan bahan ajar. Berikut
kisi-kisi wawancara yang dilakukan oleh guru.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara dengan Guru Kelas I
Variabel Indikator No Item Modul Penggunaan bahan ajar yang berupa
modul pembelajaran 1
Metode Pembelajaran Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
3, 4, 5
Manfaat menggunakan metode yang digunakan guru.
6
Pembelajaran Tematik Kendala yang dirasakan guru dalam pembelajaran tematik
7
Media yang digunakan guru sebagai alat untuk menyampaikan materi pembelajaran tematik.
8
Aktivitas Siswa Aktivitas yang dilakukan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
9, 10
Permainan Tradisional Pengetahuan guru terkait permainan tradisional
11
Implementasi permaian tradisional yang dilakukan guru terhadap siswa
12, 13, 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
disekolah
3. Instrumen Pedoman Kuesioner
Menurut Sugiyono (2010: 199) angket atau kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini diberikan sebelum dan sesudah produk berupa
bahan ajar digunakan dikelas. Angket ini terdiri dari angket evaluasi untuk dosen
dan guru sebagai ahli materi dan ahli media yang diberikan sebelum produk awal
pengembangan bahan ajar berbentuk modul.
Pada lembar penilaian para ahli materi akan memberikan penilaian dengan
memberikan checklist (√) pada setiap butir penilaian yang sudah disajikan dengan
kriteria penilaian sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Lembar penilaian modul pembelajaran sebelum diberikan kepada para ahli sudah
tervalidasi. Selain itu penilaian modul akan disertai kolom kritik dan saran.
Pemberian masukan kritik dan saran betujuan untuk memperbaiki kualitas modul
yang dikembangkan. Setelah para ahli memberikan kritik dan saran, penulis
memperbaiki modul sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan para ahli,
selanjutnya modul telah siap untuk diujicobakan pada siswa. Pembuatan indikator
difokuskan pada modul, pembelajaran tematik untuk anak SD dengan
mengimplementasikan permainan tradisional, dan desain yang digunakan untuk
anak SD dan isi modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3.1 Kuesioner Validasi Produk
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi untuk Ahli dan Guru
3.2 Kuesioner Uji Coba Produk
Kuesioner uji coba produk dibuat berdasarkan isi pada modul pembelajaran
permainan tradisional yang diterapkan dalam pembelajaran. Kuesioner diisi oleh
guru kelas I pada saat melakukan uji coba.
Aspek Deskripsi Nomor
Isi modul dan bahasa Modifikasi permainan tradisional sesuai dengan materi pembelajaran yang terkait
1
Kelengkapan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar
2
Modul pembelajaran memuat kejelasan metri pembelajaran
3
Isi modul pembelajaran permainan tradisional runtut
4
Penggunaan bahasa indonesia yang baku
5
Bahasa mudah dipahami oleh guru 6 Langkah permainan tradisional runtut dan mudah dipahami
7
Desain Modul Tampilan cover menarik 8 Ilustrasi gambar mudah dipahami 9 Warna yang digunakan antara modul, tulisan, dan gambar kontras dan sesuai
10
Tampilan bentuk huruf dan ukuran pada modul sesuai
11
Ukuran modul praktis dibawa kemanapun
12
Tujuan pembuatan modul Sebagai bahan ajar guru saat pembelajaran
13
Modul dibuat sesuai dengan kebutuhan belajar siswa
14
Permainan tradisional dapat menjadi media penyampaian materi ajar
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Produk
Aspek yang diamati No Item Perbandingan Penggunaan Modul 1, 2, 3 Kemudahan Menyampaikan Materi 4, 5 Respon Siswa Terhadap Penerapan Modul 6, 7, 8, 9, 10
A. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menganalisis angket para ahli yang sudah dikuantitatifkan melalui tahapan berikut
ini:
Teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data untuk mengukur kevalidan modul. Data yang telah diperoleh dari
lembar validasi dan evaluasi modul untuk ahli dianalisis sebagai berikut.
a. Tabulasi data yang diperoleh dari lembar evaluasi modul untuk ahli materi dan
ahli media dengan mengelompokkan butir-butir pertanyaan sesuai dengan
aspek yang diamati. Penyekoran berdasarkan nilai aktual yang diberikan para
ahli yaitu 5, 4, 3, 2, 1.
b. Menghitung rata-rata skor masing-masing aspek yang diamati dengan rumus:
𝑋𝑋𝑖𝑖 = ∑ 𝑌𝑌𝑘𝑘𝑛𝑛𝑘𝑘=1𝑛𝑛
Keterangan :
𝑋𝑋𝑖𝑖 = Rata-rata skor butir instrumen ke-i
𝑌𝑌𝑘𝑘 = Skor yang diperoleh responden ke-k
n = Jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
c. Mengkonversikan skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif
berdasarkan klasifikasi penilaian skala 5 menurut Widoyoko (2009: 238)
sebagai berikut.
Tabel 3.6 Konversi Skor Skala 5
Rumus Klasifikasi X >𝑋𝑋𝑖𝑖 + 1,8 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 Sangat Baik
𝑋𝑋𝑖𝑖 + 0,6 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖< X < 𝑋𝑋𝑖𝑖 + 1,8 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 Baik 𝑋𝑋𝑖𝑖 ‒ 0,6 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖< 𝑋𝑋 < 𝑋𝑋𝑖𝑖 + 0,6 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 Cukup 𝑋𝑋𝑙𝑙 ‒ 1,8 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖< X < 𝑋𝑋𝑙𝑙 ‒ 0,6 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 Kurang
𝑋𝑋�𝑙𝑙 < 𝑋𝑋 ‒ 1,8 × 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 Sangat Kurang Keterangan :
𝑆𝑆𝑆𝑆𝑖𝑖 (Simpangan Baku Ideal) = 16×(skor maksimum ideal ‒ skor
minimum ideal)
X= Skor empiris (rerata skor)
Untuk menganalisis kevalidan modul, peneliti mengembangkan Tabel
3.9 dengan skor maksimal 5 dan skor minimal 1. Berdasarkan Widoyoko
(2009: 243) tabel pengembangan sebagai berikut.
Tabel 3.7 Klasifikasi Rerata Skor Skala 5
Rerata Skor Klasifikasi X>4,2 Sangat Baik
3,4 < X<4,2 Baik 2,6<X<3,4 Cukup 1,8<X< 2,6 Kurang
X<1,8 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
d. Indikator Keberhasilan.
Setelah data dianalisis akan diketahui kelayakan modul yang dikembangkan.
Modul pembelajaran tematik menggunakan permainan tradisional yang
dikembangkan ini berhenti direvisi dan diuji cobakan serta dinyatakan layak jika
mencapai klasifikasi minimal cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan peneliti. Berikut akan dijelaskan hasil penelitian serta pembahasan.
A. Hasil Penelitian Pengembangan
Pada bab ini, peneliti akan membahas dua rumusan masalah yang menjadi
fokus peneliti. Pertama membahas prosedur penelitian pengembangan modul
metode permainan tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4
subtema 1. Rumusan masalah yang kedua membahas kualitas modul metode
permainan tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4 subtema 1.
1. Prosedur Pengembangan Modul Metode Permainan Tradisional Anak
Untuk Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1.
Prosedur penelitian merupakan urutan langkah-langkah penelitian yang
sudah ditetapkan. Peneliti mengambil tujuh langkah penelitian yang dikemukakan
Sugiyono. Dalam setiap langkah pengembangan modul metode permainan
tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4 subtema 1 yang dilakukan
di SD N Kentungan akan dijelaskan sebagai berikut.
1.1 Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian
pengembangan modul pembelajaran pembelajaran tematik untuk kelas I SD tema
4 subtema 1. Potensi dan masalah diperoleh dengan melakukan observasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
wawancara. Penelitian pengembangan modul permainan tradisional anak untuk
siswa kelas 1 pada tema 4 sub tema 1, langkah awal yang dilakukan adalah
analisis kebutuhan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan
observasi. Observasi dilakukan di SD N Kentungan pada tanggal 10 Agustus 2018
pada saat jam pelajaran dan jam istirahat. Peneliti melakukan observasi dan
wawancara meliputi beberapa aspek, yaitu ketersediaan ahan ajar disekolah,
metode dan media yang digunakan guru selama proses pembelajaran berlangsung,
dan pengetahuan guru maupun siswa terkait permainan tradisional. Setelah
melakukan observasi, peneliti kemudian melakukan wawancara terhadap guru
kelas I SD Kentungan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018.
Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta sesungguhnya apakah
ada pengimplementasian pembelajaran tematik dengan permainan tradisional anak
dalam pembelajaran tematik serta untuk mengetahui sejauh mana anak mengenal
jenis-jenis permainan tradisional. Disamping itu, melalui wawancara peneliti
dapat mengetahui metode dan media yang digunakan guru pada saat proses
pembelajaran. Hasil dari observasi dan wawancara akan dijadikan sebagai analisis
kebutuhan siswa. Berikut adalah hasil analisis kebutuhan yang telah peneliti
lakukan berdasarkan observasi dan wawancara.
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan sistematis dan meperhatikan
tujuan pembelajaran. Hal ini diketahui peneliti berdasarkan observasi dikelas I A
pada saat pembelajaran tematik. Dalam penyampaikan materi guru menggunakan
metode cermah, diskusi, dan tanya jawab. Ketika guru melakukan metode
ceramah, guru menjelaskan materi dengan suara lantang sehingga semua siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dapat mendengar materi yang disampaikan guru. Pada saat melakukan metode
diskusi, guru berkeliling untuk membantu kesulitan belajar siswa. Setelah itu guru
melakukan metode tanya jawab berupa soal mencongak yang diberikan kepada
siswa. Guru akan memberi nilai tambahan terhadap siswa yang menjawab
pertanyaan dengan benar. Dari observasi yang dilakukan terhadap guru, peneliti
menemukan potensi baik yang dimiliki guru.
Peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas I A ketika proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat bahwa siswa sangat antusias dalam
mengikikuti pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan bahwa ketika guru
menanyakan tugas yang diberikan, semua siswa mengmpulkan tugasnya secara
individu. Kenyataan yang lain dilihat ketika ada siswa yang bertanya kepada guru
terkait materi yang tidak dipahami. Observasi dilakukan peneliti terhadap siswa
ketika jam istirahat. Peneliti melihat bahwa beberapa siswa sangat aktif dalam
kegiatan permainan sepak bola. Mereka terlihat kompak dan bersosialisasi dengan
baik terhadap teman sebaya dan kakak kelas. Sosialisasi baik antar siswa dapat
dilihat pada saat mereka menuju kantin, siswa secara bersamaan berjalan sambil
menggandeng tangan dan bercerita satu sama lain. Peneliti mengambil kesimpulan
dari observasi yang dilakukan terhadap siswa bahwa siswa memiliki potensi
bersosialiasi baik dan lincah dalam melakukan aktivitas.
Observasi selanjutnya yang diamati peneliti adalah kondisi lingkungan
sekolah. Peneliti melihat bahwa sekolah memiliki lahan yang cukup luas untuk
dijadikan sarana kegiatan siswa. Dari hasil wawancara guru kelas I, sekolah
memiliki lingkungan yang baik untuk proses pembelajaran. Mulai dari banyaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
jenis tanaman, lapangan yang luas, dan letak sekolah yang tidak terlalu ramai.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru untuk melakukan proses
pembelajaran diluar kelas menggunakan permainan tradisional anak yang
berpedoman pada modul yang disusun peneliti, guru menanggapi dengan sangat
baik bahkan peneliti mendapat beberapa saran agar proses pembelajaran bejalan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Saran tersebut meliputi jenis permainan yang
digunakan sebagai media belajar adalah jenis permainan yang sebagian siswa
tahu, dan materi yang diaajarkan sesuai dengan buku guru dan siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti menemukan beberapa
masalah yang peneliti temukan. Setelah dilakukan observasi, peneliti mengetahui
bahwa bahan ajar yang digunakan guru adalah buku tematik pegangan guru. Serta
bahan ajar yang digunakan siswa hanya menggunakan buku pegangan siswa dan
Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti tidak melihat sumber belajar lain yang
digunakan guru maupun siswa. Metode yang digunakan guru dalam proses
mengajar adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawaab. Ketika proses
pembelajaran berlangsung, kondisi kelas terlihat ramai dan masih banyak siswa
yang berjalan-jalan dikelas. Pada saat jam istirahat peneliti mengamati aktivitas
yang dilakukan siswa, peneliti melihat hampir semua siswa ketika bel istirahat
berbunyi menuju ke kantin untuk membeli makanan atau minuman. Setelah itu
ada beberapa siswa yang bermain sepak bola dihalaman sekolah, duduk didepan
kelas, dan ada beberapa siswa bercerita diruang kelas dengan temannya. Langkah
yang diambil peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa tentang permainan
tradisional adalah dengan bertanya kepada beberapa siswa untuk menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
jenis-jenis permainan yang diketahui. Data yang diperoleh sebagian besar siswa
hanya menyebutkaan rata-rata lima permainan tradisional seperti: gobak sodor,
balap karung, bitet-bitean, petak umpet, dan dakon. Peneliti menemuka masalah
yang lain yaitu fasilitas sekolah berupa lapangan yang luas tidak dijadikan sebagai
sarana pembelajaran diluar kelas.
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa minimnya bahan ajar yang digunakan guru maupun siswa dan
kondisi kelas pada saat jam pelajaran terlihat belum kondusif sehingga
menyulitkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan mudah. Dari
masalah ini peneliti merumuskan bahawa diperlukannya bahan ajar baru yang
mampu memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membuat
siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga materi yang diberikan dapat
diterima siswa dengan mudah. Hal ini dilakukan agar dalam pengembangan
modul pembelajaran permainan tradisional dapat dibuat dengan tepat sasaran,
dapat membantu guru dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik dengan
permainan tradisional, serta sebagai inovasi bagi guru agar menjadi kreatif dan
membantu siswa memahami materi dengan bermain dan pengalaman belajar
sesuai tingkat perkembangannya.
1.2 Pengumpulan Data
Setelah peneliti mendapat informasi dari hasil observasi dan wawancara,
peneliti melakukan pengumpulan data yang didapat secara fakta dan uptodate.
Peneliti melakukan observasi dengan berpedoman pada kisi-kisi yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
peneliti susun. Terdapat lima variabel yang dikembangkan daengan sepuluh
pernyataan sesuai dengan kisi-kisi. Variabel pertama terdiri dari dua indikator dan
empat butir pernyataan tentang ketersediaan bahan ajar disekolah. Pada variabel
kedua terdiri dari dua indikator dan dua butir pernyataan tentang metode
pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Variabel ketiga terdiri dari
dua indikator dengan dua pernyataan tentang proses pembelajaran tematik.
Variabel keempat terdiri dari satu indikator dengan satu pernyataan tentang
aktifitas yang dilakukan siswa. Variabel kelima terdiri dari satu indikator dengan
satu pernyataan tentang pengetahuan permainan tradisional. Tujuan dilakukan
observasi yaitu untuk mengetahui kondisi yang ada disekolah, yang nantinya akan
dianalisis dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang kemudian dianalisis.
Dari hasil analisis dan pengolahan data peneliti dapat mengaitkan pembelajaran
tematik dengan permainan tradisonal sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga
peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran menggunakan permainan
tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam proses
pembelajaran. Berikut hasil rangkuman observasi yang dilakukan peneliti di SD N
Kentungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.1 Hasil Observasi Analisis Kebutuhan
Indikator Pernyataan Tanggapan Deskripsi Ya Tidak
Ketersediaan modul permainan tradisional disekolah
Modul permainan tradisional tersedia disekolah
√ Modul permainan tradisional belum tersedia disekolah. Terdapat beberapa modul dengan tema budaya yang ada di Indonesia
Modul permainan memuat materi pembelajaran
√ Belum ada modul permainan tradisional yang memuat materi pelajaran, di sekolah modul yang berisi permainan tradisional juga belum ada.
Penggunaan modul permainan tradisional dengan proses pembelajaran
Siswa memiliki atau meminjam modul untuk dibaca
√ Ada beberapa siswa yang meminjam modul ntuk dibaca dan dibawa pulang. Namun jenis modul yang dipinjam adalah modul tentang cerita rakyat.
Guru menggunakan modul permaianan tradisional untuk menyampaikan materi pembelajaran.
√ Dalam menyampaikan materi ajar, guru hanya menggunakan buku tematik pegangan guru dan siswa dari Kemendikbud.
Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
Guru menggunakan lebih dari tiga metode pada saat mengajar
√ Metode yang digunakan guru dalam mengajar adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demontrasi.
Media yang digunakan guru saat mengajar
Guru menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran.
√ Terkadang guru menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam menyampaikan materi ajar.
Pelaksanaan pembelajaran tematik diluar
Guru sering atau pernah melakukan
√ Guru melakukan kegiatan pelajaran tematik diluar kelas jika memuat tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kelas kegiatan pembelajaran tematik diluar kelas
dengan obyek yang terdapat diluar kelas.
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tematik
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
√ Beberapa siswa selalu menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Aktivitas siswa pada saat jam istirahat
Siswa melakukan suatu permainan bersama dengan temannya
√ Siswa melakukan permainan secara berkelompok ketika jam istirahat.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
belum ada modul permainan tradsional yang ada diskolah, koleksi modul
disekolah yang peneliti lihat adalah buku cerita rakyat, dongeng, dan novel. Isi
dari modul yang mengaitkarn materi pembelajaran juga belum tersedia. Beberapa
siswa meminjam modul cerita rakyat untuk dibaca ataupun dibawa pulang.
Sedangkan dalam menyampaikan materi ajar, guru hanya menggunakan buku
guru dan buku siswa kurikulum 2013. Untuk mengukur pemahan siswa, guru
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam pembelajaran tematik, peneliti
tidak melihat guru menggunakan media pembelajaran. Sedangkan jika dilihat dari
kemauan siswa dalam belajar, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari sebagian siswa mampu menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan guru. Namun, terdapat beberapa siswa yang masih
suka berjalan dikelas dan bermain dikelas. Hal ini dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pengetahuan siswa terhadap permainan
tradisional daerah belum terlihat. Hal ini dapat ditunjukan pada saat jam istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
tidak ada siswa yang melakukan permainan tradisonal. Pada saat peneliti
mengamati saat jam istirahat, siswa hanya melakukan permainan sepak bola
dihalaman sekolah.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disumpulkan bahwa untuk
memaksimalkan keberhasilan proses pembelajaran, guru membutuhkan suatu
bahan ajar baru yang inovatif serta media pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti akan mengembangkan
modul pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kriteria usia anak kelas I SD
dengan menggunakan permainan tradisonal pada tema 4 subtema 1. Dengan
adanya modul pembelajaran menggunakan permainan tradisonal diharapkan siswa
teratrik dan aktif dalam belajar melalui permainan tradisonal. Selain itu siswa
dapat membangun hubungan sosial dengan temannya dan menambah kreatifitas
siswa melalui permainan tradisional.
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas I dengan berpedoman
pada kisi-kisi yang sudah dibuat. Terdapat lima variabel yang akan diamati,
pertama ketersediaan bahan ajar disekolah, kedua metode yang digunakan guru
dalam pembelajaran, ketiga proses kegiatan pembelajaran tematik, keempat
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan kelima tentang
perancangan pengembangan modul permainan tradisional yang dikembangkan
sebagai media dalam menyampaikan materi pembelajaran tematik. Tujuan
dilakukan wawancara yaitu untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang ada
disekolah, yang nantinya akan dianalisis dan dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan yang diperlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Guru Kelas I
No Aspek Pertanyaan Rangkuman Jawaban 1 Penggunaan bahan
ajar yang berupa modul pembelajaran
Sumber belajar apa yang digunakan ibu dalam proses pembelajaran?
Sejauh ini penggunaan sumber belajar yang dipakai guru yaitu buku pegangan guru dan buku lain sebagai latihan soal, sedangkan siswa menggunakan sumber belajar buku tematik siswa serta lembar kerja siswa saja.
Apakah siswa juga mempunyai sumber belajar yang sama dengan sumber belajar yang digunakan ibu?
Tidak semua, sekarang ini siswa hanya menggunakan sumber belajar buku siswa dan LKS
2 Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
Apa metode pembelajaran yang digunakan ibu saat mengajar?
Sejauh ini metode pembelajaran yang saya terapkan adalah ceramah dan diskusi
Apakah ibu menggunakan metode selain yang ibu gunakan saat ini?
Kadang, tergantung materi yang akan disampaikan. Jika materi dirasa sudah disampaikan cukup dengan metode tanya jawab dan jika materi yang disampaikan membutuhkan praktek, saya menggunakan metode demonstrasi.
Mengapa ibu menggunakan metode yang dipakai saat ini?
Menurut saya metode yang saya gunakan dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.
3 Pembelajaran Tematik
Kendala-kendala apa saja yang ibu alami saat melaksanakan pembelajaran tematik?
Terkadang untuk menyampaikan materi tematik ada yang terlewat untuk disampaikan, contohnya ketika melakukan praktek percobaan.
Apakah ibu menggunakan alat bantu atau media yang memudahkan tercapainya keberhasilan dalam
Tidak semua materi yang saya sampaikan menggunakan media, terkadang saya menggunakan media alat peraga dalam menjelaskna materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
proses mengajar? 4 Aktivitas Siswa Bagaimana aktivitas
siswa saat ibu mengajar?
Karena saya mengampu kelas I, masih banyak siswa yang masing berkeliling kelas dengan berjalan-jalan bahkan lari ketika pembelajaran berlangsung.
Apakah siswa mudah diatur?
Sebenarnya mudah, namun saya memahami karena mereka masih dalam usia yang masih ingin bermain.
5 Permainan Tradisional
Apakah ibu mengetahui jenis-jenis permainan tradisional?
Ya saya mengetahui, karena itu permainan sejak dahulu secara terun temurun. Dulu saya sering memainkan seperti sonda manda, dakon, dan gobak sodor.
Bagaimana tanggapan ibu jika permainan tradisional digunakan sebagai media penyampaian materi pembelajaran tematik?
Saya setuju disisi lain memang usia siswa kelas I masih terbawa dimasa kanak-kanak yang suka bermain, menurut saya permainan tradsional bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Anak-anak nantinya juga bisa bekerja sama dengan temannya dan mungkin akan lebih tertarik dalam belajar.
Apakah kondisi sekolah memungkinkah untuk dilakukan pelaksanaan permainan tradisional?
Tergantung jenis permainan tradisional apa yang akan dimainkan. Jika membutuhkan lapangan besar mungkin harus keluar dari lingkungan sekolah.
Bagaimana tanggapan ibu mengenai pengembangan modul pembelajaran didalamnya memuat permainan tradisional yang dikaikatkan dengan pembelajaran tematik?
Ya bagus, silahkan dikembangkan. Namun tetap berpacu pada KD yang diberikan serta tujuan pembelajaran. Siswa nantinya lebih tertarik dan lebih aktif dalam belajar. Kalau bisa jenis permaian tradisonal yang digunakan bersifat umum atau permainan yang dimainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
diwilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas I SD N
Kentungan dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam
mengkondisikan ruang kelas karena siswa kelas I yang masih ingin bermain pada
saat belajar. Menurut pendapat guru, permainan tradsional bisa digunakan sebagai
media pembelajaran. Anak-anak nantinya juga bisa bekerja sama dengan
temannya dan mungkin akan lebih tertarik dalam belajar. Namun, guru akan
mengalami kesulitan jika akan mengimplementasikan pembelajaran kedalam
permainan karena guru tidak memiliki bahan ajar baru sebagai pedoman. Maka
dalam permasalahan ini, diperlukannya bahan ajar baru berupa modul permainan
tradisional yang mengaitkan dengan materi pembelajaran. Dari permasalahan
yang ada peneliti akan mengembangkan modul permainan tradisional anak pada
pembelajaran tematik tema 4 subtema 1.
1.3 Desain Produk
a) Sampul Modul Permainan Tradisional Anak
Desain sampul modul yang disusun peneliti yaitu menceritakan kegiatan
satu permainan tradisional dengan sketsa tokoh-tokoh permainan. Sampul modul
disusun menggunakan aplikasi Adobe Illustrtaor CC 2019 dengan jenis font
Spatch. Adapun ukuran font yang digunakan dalam penulisan adalah 53pt, 17pt,
dan 15pt. Sampul modul dicetak menggunakan jenis dan ukuran kertas ivory A5
80 gr. Berikut sampul modul yang disusun peneliti terlihat pada Gambar 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 4.1 Sampul Modul.
b) Bagian Isi Modul Pembelajaran
Bagian isi dari modul pembelajaran permainan tradisional terdiri dari kata
pengantar, daftar isi, bagian ini dari isi modul, daftar pustaka, dan biografi
penulis. Bagian inti isi modul pembelajaran permainan tradisional terdiri enam
pembelajaran. Setiap pembelajaran terdiri dari satu deskripsi permainan,
kompetensi dasar, tujuan permainan, materi pembelajaran, peralatan yang
dibutuhan, cara bermain, dan evaluasi. Penulisan isi modul menggunakan jenis
font mryad pro dan what the teacher wants dengan ukuran font 14pt. Bagian isi
modul dicetak menggunakan kertas ivory 80gr ukuran A5
c) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang informasi umum dari penulis tentang modul
dan penyampaian terimakasih kepada phak-pihak yang telah berjasa dalam
penulisan modul. Tampilan kata pengantar dapat dilihat pada Gambar 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4.2 Kata Pengantar Modul.
d) Daftar Isi
Daftar isi dibuat untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi yang
diinginkan. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Daftar Isi Modul.
e) Kompetensi Inti
Pada bagian ini berisi kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Kompetensi
buku ditulis sesuai dengan yang ada dibuku guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
f) Deskripsi Permainan
Pada deskripsi permainan berisi pengertian setiap permainan, dan asal usul
permainan tersebut pada setiap daerah.
g) Pemetaan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang digunakan dalam modul pembelajaran permainan
tradisional adalah kompetensi dasar kurikulum 2013 yang diambil dari buku guru
kelas 1 revisi 2017. Peneliti menggunakan buku guru kelas 1 tema 4 sub tema 1
pembelajaran satu sampai enam. Peneliti tidak mengambil semua mata pelajaran
pada setiap pembelajaran, pemilihan mata pelajaran disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan tujuan permainan agar materi yang disampaikan dapat tercapai
sesuai dengan tujuan.
h) Tujuan Permainan
Tujuan permainan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar. Peneliti
menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan materi pembelajaran yang dikaitkan
dengan permainan tradisional agar kemampuan siswa dalam memahami materi
dan melakukan ketrampilan dapat tercapai dengan baik.
i) Isi Modul
Bagian isi modul terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran. Materi yang disajikan
pada modul memuat materi pembelajaran tematik pada tema 4 subtema 1. Setiap
kegiatan belajar memuat komponen sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1) Uraian Materi
Uraian materi terdapat penjelasan tentang materi yang dipelajari. Materi yang
ada pada modul disusun berdasarkan referensi buku guru dan buku siswa
dengan menggunakan kurikulum yang berlaku. Dalam uraian materi disertai
dengan ilustrasi gambar yang berkaitan dengan materi, sehingga akan
membantu siswa memahami konsep dari materi yang dipelajari.
2) Langkah Permainan
Dalam setiap pembelajaran terdapat satu jenis permainan tradisonal disertai
dengan pengertian permainan dan langkah permainan dan peraturan permainan
yang sudah di modifikasi.
3) Evaluasi
Pada setiap akhir pembelajaran, terdapat evaluasi yang bertujuan untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
4) Refleksi
Setelah guru malakukan pembelajaran, terdapat refleksi untuk mengetahui
keberhasilan guru pada proses pembelajaran.
j) Daftar Pustaka
Daftar pustaka digunakan sebagai acuan atau sumber yang digunakan dalam
menyusun modul permainan tradisional anak kelas I SD pada tema 4 subetema 1.
berikut daftar pustaka yang digunakan penulis sebagai acuan penyusunan modul
dapat dilihat pada Gambar 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 4.4 Daftar Pustaka Modul.
k) Biografi Penulis
Di bagian akhir modul terdapat biografi penulis yang bertujuan untuk
mengetahui riwayat hidup penulis. Berikut disajikan biografi penulis yang dapat
dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Biografi Penulis Modul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
1.4 Validasi Produk dan Revisi Desain
Setelah selesai menyusun modul permainan tradisional anak kelas I SD pada
materi tematik tema 4 subtema 1 peneliti mengajukan validasi yang dilakukan
oleh dua dosen dan satu guru kelas I SD. Kemudian dilakukan revisi produk yang
bertujuan untuk menghasilkan modul permainan tradisonal anak sesuai dengan
yang diharapkan.
1.4.1 Data Validasi Ahli I
Penilaian modul permainan tradisional anak berdasarkan: 1) Isi modul dan
bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul dilakukan oleh ahli yaitu
EDM merupakan dosen pendidikan guru sekolah dasar Universitas Sanata
Dharma dan ahli pada bidang psikologi anak. Hasil perhitungan penilaian kualitas
modul dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Angket Ahli I.
No. Penilai Skor Klasifikasi 1. EDM. 4.6 Sangat Baik
1.4.2 Data Validasi Ahli II
Penilaian modul permainan tradisional anak berdasarkan: 1) Isi modul dan
bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul dilakukan oleh ahli yaitu
ADS merupakan dosen pendidikan guru sekolah dasar Universitas Sanata
Dharma, beliau merupakan ahli dalam bidang bahasa dan ilustrasi gambar. Hasil
perhitungan penilaian kualitas modul dapat dilihat pada Tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Angket Ahli II.
No. Penilai Skor Klasifikasi 1. ADS 4.8 Sangat Baik
1.4.3 Data Validasi Ahli Guru Kelas I Penilaian modul permainan tradisional anak berdasarkan: 1) Isi modul dan
bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul dilakukan oleh ahli yaitu
SM. merupakan guru kelas I SD N Kentungan. Beliau menilai produk dari aspek
desain produk dan isi modul pembelajaran tradisional anak Hasil perhitungan
penilaian kualitas modul dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Angket Oleh Guru
No. Penilai Skor Klasifikasi 1. SM 4.46 Sangat Baik
1.5 Revisi Desain
Revisi modul dilakukan sebelum modul diujicobakan pada siswa. Modul
permainan tradisional anak kelas I SD pada materi tematik tema 4 subtema yang
telah dinilai oleh para ahli materi kemudian direvisi sesuai dengan saran
perbaikan yang telah diberikan. Revisi dari para ahli dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6. Komentar Ahli dan Revisi
No Komentar Ahli Revisi 1 Ilustrasi permainan di cover
modul diganti dengan satu permainan yang ada di dalam modul. Judul modul diberi keterangan kelas, tema, dan sub tema. Letak nama penulis dipindah dibawah judul modul.
Mengganti ilustrasi permainan di cover modul menjadi permainan cina buta. Memberi keterangan kelas, tema dan subtema pada judul modul. Memindahkan letak nama penulis dibawah judul modul.
2 Sumber dituliskan pada kutipan deskripsi permainan.
Menambahkan nama penulis pada kutipan deskripsi permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3 Kata “da” diperbaiki yang seharusnya “dan”. Menghapus background rumah dibawah kata pengantar agar padu dengan background halaman modul yang lain.
Mengubah kata “da” menjadi “dan”. Mengubah background rumah menjadi tanaman.
4 Bahasa asing dan daerah ditulis dengan miring.
Mengubah tulisan bahasa asing dan bahasa daerah menjadi miring.
5 Pada langkah permainan diberi keterangan menyampaikan materi pelajaran.
Memberi keterangan materi yang disampaikan pada langkah permainan.
6 Kesalahan penulisan nama judul lagu “satu-satu aku sayang ibu”
Mengubah penulisan nama judul lagu “satu-satu aku sayang ibu” menjadi”sayang semuanya”
Berdasarkan tabel 4.6 diatas ditunjukkan saran atau masukan oleh para
ahli. Penulis kemudian memperbaiki kesalahan agar modul dapat lebih baik dari
sebelumnya. Perbaikan yang dilakukan penulis dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No Sebelum Revisi Sesudah Revis 1
Gambar 4.6. Revisi Modul Permainan Tradisional I.
Revisi yang dilakukan peniliti menurut saran dari ahli yaitu
mengubah gambar ilustrasi permainan pada cover menggunakan ilustrasi
anak-anak sedang bermain cina buta, menambahkan keterangan kelas,
tema, subtema pada judul modul, dan memindahkan nama penulis
dibawah judul modul. Pada gambar yang disebelah kiri adalah cover awal
peneliti, ilustrasi gambar pada cover awal menggunakan ilustrasi anak-
anak sedang bermain layang-layang, judul modul awal belum diberikan
keterangan kelas, dan letak nama penulis juga masih berada dia atas.
Setelah peneliti melakukan revisi sesuai saran dosen ahli, hasil revisi
dapat dilihat pada Gambar 4.6 sebelah kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 1
Gambar 4.7. Revisi Modul Permainan Tradisional II
Revisi kedua dari ahli yaitu penulisan sumber penulis pada
kutipan deskripsi permainan tradisional. Pada gambar 4.7 yang disebelah
kiri, peneliti belum menuliskan sumber penulis pada deskirpisi permainan
domikado. Kemudian peneliti memperbaiki sesuai saran dari ahli, hasil
perbaikan dapat dilihat pada gambar 4.7 yang disebelah kanan, peneliti
telah menambahkan sumber penulis pada deskripsi permainan domikado.
Peneliti melakukan perbaikan pada semua enam jenis permainan
tradisional pada halaman yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 3
Gambar 4.8. Revisi Modul Permainan Tradisional III
Revisi ketiga yang dilakukan oleh peniliti yaitu, dapat dilihat
pada gambar 4.8 yang sebelah kiri terdapat penulisan yang salah “da”
penulisan yang benar seharusnya “dan”, kemudian saran dari ahli berkata
gambar background rumah pada gambar disebelah kiri diganti menjadi
background tanaman agar padu dengan background halaman modul yang
lain. Kemudian peneliti perbaiki sesuai saran dapat dilihat pada gambar
4.8 yang disebelah kanan, disitu sudah diperbaiki sesuai saran ahli seperti
mengganti background dan memperbaiki kata yang salah tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 4
Gambar 4.9. Revisi Modul Permainan Tradisional IV
Pada revisi yang keempat ini ahli memberikan komentar untuk
mengubah penulisan bahasa asing dan daerah agar ditulis miring. Dapat
dilihat pada gambar 4.9 yang disebelah kiri terdapat penulisan yang
salah, bahasa asing “hopskotc dan zondag-maandag” dan bahasa daerah
”sunda manda, engklek, angkle, angkling, obak, dan sawah” ditulis
dengan huruf tegak. Sesuai dengan saran ahli penulisan bahasa asing dan
bahasa daerah telah diperbaiki peniliti, dapat dilihat pada gambar 4.9
yang disebelah kanan, bahasa asing dan bahasa daerah telah ditulis
dengan miring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 5
Gambar 4.10. Revisi Modul Permainan Tradisional V
Pada revisi kelima peneliti menambahkan keterangan mata
pelajaran pada cara bermain. Dapat dilihat pada gambar 4.10 yang
sebelah kiri, cara bermain pada modul awal tersebut peneliti belum
menambahkan materi pelajaran. Kemudian menurut saran dari ahli untuk
menambahkan keterangan materi pelajaran yang sedang disampaikan
supaya dapat mudah dipahami. Pada 4.10 disebelah kanan peneliti telah
memperbaiki dan menambahkan keterangan materi pelajaran pada cara
bermain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi 6
Gambar 4.11. Revisi Modul Permainan Tradisional VI
Pada revisi yang keenam ini penulis mengganti judul lagu “satu-satu
aku sayang ibu” pada cara bermain permainan domikado. Dapat dilihat di
gambar 4.11 sebelah kiri, gambar yang belum direvisi. Setelah
mendapatkan saran dari ahli bahwa judul lagu yang benar adalah “sayang
semuanya” maka penulis mengganti judul lagu tersebut. Gambar 4.11
sebelah kanan adalah gambar yang telah direvisi oleh penulis dengan
mengganti judul lagu yang semula “satu-satu aku sayang ibu” menjadi
“sayang semuanya”.
1.6 Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah peneliti merevisi produk berdasarkan
hasil validasi dari dosen ahli I dan dosen ahli II serta guru kelas I. Uji coba
dilakukan secara terbatas pada salah satu guru kelas SD N Kentungan pada kelas
IA. Peneliti melakukan uji coba produk pada tanggal 25 Mei 2019 pukul 07.00
dan dilakukan selama 60 menit. Pada tahap uji coba produk peneliti hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
melakukan pada kelas terbatas pada siswa kelas IA SD N Kentungan. Alasan
peneliti melakukan uji coba pada kelas terbatas adalah karena rekomendasi guru
kelas I yang lebih mengerti karakteristik siswa. Disamping itu, alasan yang lain
adalah guru yang digunakan sebagai ahli oleh peneliti hanya mengampu kelas IA.
Penggunaan modul pembelajaran permainan tradisional hanya digunakan
oleh guru, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru diminta untuk
memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi yang akan
disampaikan. Setelah siswa menjawab kemudian guru menjelaskan tujuan
pembelajaran dan mengenalkan modul pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran tersebut. Selanjutnya, pada inti pembelajaran guru melaksanakan
proses pembelajaran berpedoman pada materi dan langkah-langkah dari
modifikasi permainan yang terdapat pada modul. Setelah uji coba kelas terbatas
dilakukan, guru mengisi lembar kuesioner yang diberikan peneliti untuk menilai
modul yang telah diterapkan pada proses pembelajaran. Tujuan dari pengisian
kuesioner yaitu mengetahui keefektifan modul sebagai bahan ajar guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Adapun hasil dari perhitungan kuesioner
hasil uji coba kelas terbatas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Kuesioner Uji Coba Produk
No. Penilai Skor Klasifikasi 1. SM 4.6 Sangat Baik
Hasil dari perhitungan kuesioner pada uji coba produk menunjukkan
klasifikasi sangat baik. Dalam hal ini guru menilai bahwa modul pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
menggunakan permainan tradisional layak digunakan atau diterapkan dalam
proses pembelajaran.
Pada uji coba ini guru diminta untuk melakukan analisis perbedaan
penggunaan antara bahan ajar buku tematik guru dan siswa dan modul
menggunakan metode permainan tradisional pada hasil pembelajaran. Ada
perbedaan yang disampaikan guru kepada peneliti setelah menggunakan modul
dalam pembelajaran. Pertama, penjelasan materi pembelajaran dapat disampaikan
dengan mudah oleh guru. Menurut guru sebelum mengggunakan modul
pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional guru harus
memberikan penjelasan materi berulang kali kepada siswa. Namun, setelah guru
menggunakan modul pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional
penyampaian materi dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Penggunaan media
seperti kartu permainan dapat membantu siswa menyebutkan simbol pada
Pancasila serta bunyinya Dengan demikian materi pembelajaran dapat dengan
mudah diingat oleh siswa.
Perbedaan yang kedua adalah penyampaian materi ajar dengan metode yang
meanrik dapat membuat siswa antusias dan lebih aktif menemukan sendiri
pengetahuannya. Menurut guru sebelum menggunakan modul pembelajaran
menggunakan metode permainan tradisional tidak sedikit siswa yang mau diminta
untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas. Siswa malu untuk
mengungkapkan ide nya karena tidak terbiasa berbicara di depan kelas dan
diperhatikan teman satu kelas. Setelah digunakan modul pembelajaran
menggunakan metode permainan tradisional pada pembelajaran siswa lebih aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
dan lebih percaya diri mengungkapkan idenya. Pada langkah permainann Hantu
Buta semua siswa diminta untuk menjelaskan bagan silsilah keluarga yang
termasuk dalam materi bahasa Indonesia.
Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
modul pembelajaran menggunakan permainan tradisoanal dapat membantu guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini dapat menjadi langkah yang
baik untuk guru menjadi lebih kreatif dan menarik dalam mengembangkan sebuah
bahan ajar. Disamping manfaat dari modul pembelajaran menggunakan permainan
tradisional yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi adalah
meningkatkan interaksi siswa dengan guru maupun temannya. Selain itu siswa
dapat membangun sendiri pengetahuannya dan memudahkan siswa dalam
menyampaikan idenya. Sehingga materi pembelajaran dapat dipahami dengan
baik oleh siswa.
1.7 Revisi Produk
Setelah melakukan uji coba produk pada kelas terbatas, peneliti mendapat
masukan atau saran oleh guru kelas I. Saran tersebut berupa penambahan refleksi
yang ditujukan untuk guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Peneliti melakukan
revisi sesuai masukan dari guru. Hasil revisi yang telah dilakukan dapat dilihat
pada Gambar 4.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Revisi Penambahan Refleksi
Gambar 4.11 Penambahan Refleksi
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, peneliti menambahkan refleksi disetiap akhir
pembelajaran dan penambahan ini juga dilakukan disetiap pembelajaran yang lain
dengan pernyataan-pernyataan yang sama. Modul ini diberikan refleksi guru,
karena modul pembelajaran ini sebagai modul pegangan guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Peneliti memberikan penambahan refleksi ini, agar
guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam melakasanakan
pembelajaran. Peneliti memberikan tiga pernyataan, pernyataan yang pertama
tentang kelemahan guru selama pembelajaran, pernyataan tersebut agar guru
mengetahui apa yang harus menjadi evaluasi dalam jalannya pembelajaran.
Kedua, hal-hal yang mendorong keberhasilan guru dalam menjalankan
pembelajaran, pernyataan yang kedua ini agar guru dapat mempertahankan
keberhasilannya di pembelajaran selanjutnya. Ketiga hal-hal yang kurang efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
dan yang perlu ditingkatkan, hal tersebut dilakukan agar guru dapat meningkatkan
kelemahanya sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
2. Kualitas Modul Metode Permainan Tradisional Anak Untuk
Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1.
Setelah melakukan validasi kepada para ahli, selanjutnya peneliti
menghitung keseluruhan skor yang telah didapatkan. Berikut skor keseluruhan
yang didapatkan dari para ahli.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validator
No. Validator Rerata Kategori
1. Dosen Ahli I 4.6 Sangat Baik 2. Dosen Ahli II 4.8 Sangat Baik 3. Guru kelas I 4.46 Sangat Baik
Jumlah 13.86 Rata-rata 4.62 Sangat Baik
B. Kajian Produk Akhir
Modul pembelajaran permainan tradisional anak kelas I SD pada materi
tematik tema 4 subtema 1 yang dikembengkan telah direvisi mengalami
perubahan dari desain awal. Modul yang telah direvisi mempunyai susunan
sebagai berikut:
1. Sampul Modul Pembelajaran
Pada bagian sampul modul mendapat masukan dari ahli jika gambar yang
dicantumkan untuk sampul modul diambil dari bagian gambar permainan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
tradisional dari isi modul. Sampul akhir dari modul dapat dilihat pada gambar
4.12.
Gambar 4.12. Sampul Modul Akhir.
2. Isi Modul
a. Kata Pengantar
Pada bagian ini peneliti melakukan revisi berupa perubahan penulisan yang
salah “da” penulisan yang benar seharusnya “dan”, kemudian saran dari ahli
berkata gambar background rumah pada gambar disebelah kiri diganti menjadi
background tanaman agar padu dengan background halaman modul yang lain.
Kata pengantar dapat dilihat pada gambar 4.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Gambar 4.13. Perbaikan Kata Pengantar.
b. Daftar Isi
Pada bagian daftar isi tidak ada perubahan atau saran yang diberikan oleh
dosen maupun guru.
c. Kompetensi Inti
Kompetensi inti sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, dosen dan guru hanya
memberi saran bahwa kompetensi inti dicantumkan sebelum materi pembelajaran.
d. Deskrpsi Permainan
Pada bagian deskripsi permainan peneliti mendapat masukan dari salah satu
dosen ahli yaitu memberikan sumber kutipan deskripsi permainan yang
dijelaskan. Peneliti melakukan revisi dengan menambahkan nama penulis pada
penjelasan permainan tradisional di setiap pembelajaran. Hasil penambahan
sumber kutipan deskripsi dapat dilihat pada gambar 4.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Gambar 4.14. Perbaikan Sumber Kutipan.
e. Pemetaan Kompetensi Dasar
Pada bagian ini peneliti tidak mendapat revisi. Ahli pakar dan guru tidak
memberikan komentar pada bagian pemetaan kompetensi dasar.
f. Materi Pembelajaran
Pada bagian materi pelajaran tidak mendapat masukan dari para ahli. Materi
pelajaran disesuaikan dengan buku pegangan guru dan siswa.
g. Daftar Pustaka
Pada bagian ini tidak ada yang direvisi oleh peneliti. Ahli pakar dan guru
tidak memberikan komentar terhadap daftar pustaka.
h. Biografi Penulis
Peneliti tidak merevisi pada bagian ini. Ahli pakar dan guru tidak
memberikan komentar terhadap biografi penulis pada saat melakukan validasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
C. Pembahasan
1. Prosedur Pengembangan Modul Metode Permainan Tradisional Anak
Untuk Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1
Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan bahan ajar berupa modul
pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional anak kelas I pada tema
4 subetema 1 didasari pada hasil observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan
dengan guru kelas I SD N Kentungan mengenai bahan ajar berupa modul
pembelajaran. Menurut hasil wawancara oleh guru diperoleh bahwa penyusunan
modul pembelajaran dengan metode permainan tradisional akan membuat siswa
tertarik dalam belajar. Dengan begitu, guru ingin memberikan metode
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga guru membutuhkan
bahan ajar baru yang dapat membantu proses pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran yang dimaksud adalah memberikan penjelasan materi kepada siswa
sekaligus mengajak siswa belajar sambil bermain. Guru mendukung adanya
metode menggunakan permainan yang diimplementasikan dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan
modul pembelajaran menggunakan metode permainan tradisonal untuk siswa
kelas I SD. Hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti
merupakan langkah awal pada metode penelitian pengembangan R&D yaitu
potensi dan masalah.
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mengidentifikasi bahan
apa saja yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan produk
yang hendak dikembangkan. Produk yang dikembangkan diharapkan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
mengatasi masalah yang telah ditemukan. Pada tahap ini peneliti melakukan
observasi dan wawancara untuk mengumpulkan informasi yang mendukung
penelitian pengembangan ini. Tahap ini merupakan tahap kedua dalam penelitian
pengembangan yaitu pengumpulan data.
Penyusunan modul disusun semenarik mungkin agar siswa tertarik dalam
membaca. Penyusunan dimulai dari desain sampul modul, tata lay out , jenis huruf
pada penulisan, ilustrasi gambar, ukuran huruf, pengaturan warna, jenis kertas,
dan membuat latihan soal dan rubrik penilaian sebagai evaluasi siswa. Jenis
permainan yang dicantumkan pada modul disertakan dengan ilustrasi gambar
permainan yang sesuai dengan judul permainan. Tujuan dari pemberian ilustrasi
gambar adalah menarik siswa tertarik menggunakan modul yang dikembangkan
dan memudahkan siswa dan guru dalam melakukan prosedur permainan. Pada
tahap ini merupakan langkah ketiga dari penelitian pengembangan yaitu Desain.
Setelah modul selesai disusun, modul dicetak dan berikan kepada para ahli
untuk di validasi. Para ahli terdiri dari dua dosen dan guru kelas I SD. Tujuan dari
validasi ini adalah mengetahui kekurangan dari isi modul dan penambahan
masukan yang diberikan para ahli sebelum modul diuji cobakan. Untuk
mengetahui kualitas modul yang dikembangkan, peneliti memberikan modul
kepada para ahli. Sebelum modul divalidasi peneliti mendapat saran serta
masukan dari para ahli yang kemudian akan direvisi oleh peneliti. Peneliti
melakukan validasi terhadap produk yang dikembangkan setelah melakukan
desain produk, langkah ini merupakan tahap keempat penelitian pengembangan
yaitu validasi desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Langkah selanjutnya setelah produk direvisi adalah melakukan uji coba
modul yang diterapkan dalam proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan modul yang dikembangkan peneliti. Uji coba dilakukan
terbatas oleh guru kelas I SD kepada siswa kelas IA SD N Kentungan. Peneliti
melakukan uji coba pada kelas terbatas sesuai dengan rekomendasi yang diberikan
guru. Guru menyarankan bahwa uji coba modul dilakukan pada satu kelas saja
karena uji coba hanya dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan terhadap
modul yang dikembangkan. Disamping itu, guru yang dijadikan peneliti sebagai
ahli dalam penyusunan pengembangan modul menggunakan permainan
tradisional hanya mengampu pada kelas I A dan lebih mengatahui karakteristik
siswa.
Setelah pelaksaanaan uji coba produk, peneliti mengetahui kekurangan pada
modul pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional. Untuk itu,
dilaksanakan revisi produk guna menyempurnakan dan memperbaiki produk yang
dikembangkan. Dasar perbaikan maupun pernyempurnaan produk adalah kritik
dan saran yang diperoleh dari langkah uji coba produk, agar produk yang direvisi
menjadi lebih baik.
Dari beberapa penjelasan diatas, peneliti mengembangkan produk akhir
berupa modul pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional anak
berdasarkan prosedur dari penelitian pengembangan R&D. Berdasarkan
penjabaran tersebut, dapat dilihat bahwa penelitian pengembangan modul
pembelajaran menggunakan metode permainan tradisonal dalam pembelajaran
tematik pada tema 4 subtema 1 untuk kelas I sesuai dengan tujuh langkah model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
pengembangan Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2014: 409-427) yiatu: potensi dan
2. Kualitas Modul Metode Permainan Tradisional Anak Untuk
Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1
Modul yang disusun peneliti memuat materi kelas I SD pada tema 4
subtema 1 dengan memperhatikan standar kurikulum 2013. Isi dari modul yang
dikembangkan peneliti terdiri dari 6 pembelajaran dengan setiap pembelajaran
terdapat satu permainan tradisional. Dari setiap pembelajaran peneliti
mencantumkan langkah-langkah permainan dan aturan permainan. Hal ini
mendasari modul pembelajaran yang dikembangkan bersifat utuh dan terstruktur.
Sependapat dengan Sanjaya (2006: 265) bahwa karakteristik modul diantaranya
adalah berdiri sendiri, maksudnya dalam modul yang dikembangkan tidak
tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan
bahan ajar yang lain.
Pemilihan permainan tradisional yang digunakan peneliti disesuaikan
dengan materi pembelajaran dan dapat dimainkan oleh siswa. Untuk itu peneliti
melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara
terkait apa saja yang harus dicantumkan pada modul pembelajaran dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. Penyusunan materi berpedoman
pada buku tematik kemendikbud guru dan siswa. Setelah itu, peneliti dan guru
mendiskusikan jenis-jenis permainan yang akan digunakan dalam penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
modul. Untuk menentukan jenis permainan yang digunakan peneliti melakukan
observasi lingkungan disekitar sekolah. Hasil observasi diperoleh bahwa terdapat
potensi yang dimiliki sekolah untuk dijadikan sarana dalam pelaksanaan
permainan tradisional. Lahan di sekitar sekolah yang luas dan pohon-pohon
rindang sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran diluar kelas.
Pemilihan jenis permainan yang digunakan dalam penelitian yaitu: Domikado,
Petak Umpet, Dakon, Sonda, dan Hantu Buta. Peneliti memilih permainan
tradisional Domikado dan Dakon dengan alasan permainan dapat dilakukan
didalam ruang kelas dan tidak banyak membutuhkan alat yang digunakan.
Sedangkan pemilihan permainan tradisonal Petak Umpet, Sonda, dan Hantu Buta
adalah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan diluar kelas yang memiliki lahan
luas dan banyak terdapat pohon yang rindang.
Setelah produk modul pembelajaran menggunakan metode permainan
tradisonal selsesai, peneliti memberikan modul kepada para ahli. Para ahli terdiri
dari dua dosen dan guru kelas I SD. Hasil validasi produk awal secara keseluruhan
menunjukkan bahwa modul pembelajaran menggunakan metode permainan
tradisional termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan rekap skor akhir dari
hasil validasi dengan skor rata-rata yaitu 4,62. Dengan masing-masing perolehan
skor dari guru adalah 4.46, Ahli dosen I yaitu 4.60, dan Ahli dosen II yaitu 4,80.
Hal ini dapat dilihat pada tabel skala lima menurut Widoyoko (2012:106) yang
menyatakan interval 4,2–5 termasuk dalam kategori sangat baik. Dari hasil skor
rata-rata yang diperoleh dari para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
pengembangan modul dari aspek materi, bahasa, serta desain yang menarik sesuai
dengan prinsip-prinsip penyusunan modul.
Setelah selesai melakukan tahap validasi, peneliti melakukan revisi modul
pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional sesuai dengan saran
dan komentar yang diberikan para ahli. Revisi tersebut diantaranya, perubahan
background modul, perubahan sampul, kata-kata yang tidak baku, penambahan
evaluasi, penambahan refleksi guru, dan perbaikan penulisan. Langkah
selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah selesai melakukan revisi adalah
melakukan uji coba modul pada kelas terbatas.
Modul pembelajaran menggunakan permainan tradisional yang
dikembangkan peneliti diterapkan pada ujicoba kelas terbatas. Guru menggunakan
modul sesuai dengan langkah-langkah permainan yang disusun pada modul. Pada
saat melakukan pembelajaran menggunakan metode permainan, siswa terlihat
sangat senang dan aktif dalam bermain. Mereka sangat antusias dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika mereka menjawab pertanyaan dari
temannya serta dalam menjelaskan bagan silsilah keluarga dengan bahasa
Indonesia maupun bahasa daerah dengan tingkat pemahaman mereka sendiri.
Peneliti mengambil kesimpulan bahwa modul pembelajaran menggunakan metode
permainan tradional dapat membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran
khususnya pada pelajaran tematik. Hal ini dilihat dari hasil jawaban siswa yang
dipresentasikan diakhir permainan. Namun, ada juga kendala yang ditemukan
peneliti ketika melakukan uji coba terbatas. Kendala yang ditemukan yaitu ada
siswa yang tidak menaati peraturan permainan. Dari kendala yang ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
peneliti, kemudian peneliti menambahkan peraturan permainan pada modul.
Penambahan peraturan diantaranya jika siswa tidak melakukan permainan sesuai
dengan peraturan, maka siswa tersebut diberi hukuman berupa mengulangi
langkah permainan sesuai dengan prosedur yang benar sebanyak tiga kali.
Modul pembelajaran telah memiliki subjek yang jelas, terutama pada
langkah permainan yang mengaitkan materi pembelajaran. Hal ini peran guru
sudah jelas terhadap apa saja yang dilakukan terhadap siswa. Melalui permainan
tradisonal yang diajarkan dalam modul pembelajaran dapat digunakan sebagai
sarana pembelajaran tematik yang menyenangkan. Selain itu, nilai-nilai yang
terkandung pada permainan tradsional seperti nilai kebersamaan dan kekeluargaan
yang terjalin melalui penerapan modul yang dikembangkan dapat meningkatkan
nilai jiwa sosial pada siswa.
Dari hal ini modul dapat disebut dengan pengganti fungsi pendidik.
Maksudnya, modul dapat membuat siswa lebih aktif dan guru hanya berfungsi
sebagai pendamping dalam belajar. Hal ini sependapat dengan Prastowo (2010:
106) yang menyatakan fungsi modul adalah pengganti fungsi pendidik.
Maksudnya, modul sebagai bahan ajar yang harus mampu menjelaskan materi
pembelajaran dengan baik dan mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat
pemahaman dan usia mereka. Sementara, fungsi penjelas sesuatu tersebut juga
melekat pada pendidik. Maka dari itu, penggunaan modul bisa berfungsi sebagai
pengganti fungsi atau peran fasilitator/pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Berdasarkan pembahasan diatas, peneliti menyimpulkan produk akhir dari
penelitian pengembangan yaitu modul pembelajaran menggunakan permainan
tradisional untuk siswa kelas I SD tema 4 subtema 1. Modul pembelajaran
menggunakan metode permainan tradisonal mendapat repon positif dari guru dan
dapat dijadikan bahan ajar baru yang inovatif serta dapat menarik siswa untuk
belajar. Modul ini dapat memudahkan guru dalam menjalaskan materi melalui
pembelajaran yang menyenangkan. Selain pembelajaran yang menyenangkan,
peran siswa pada proses pembelajaran akan lebih aktif dan mendapat pengalaman
belajar. Melalui pengalaman siswa dapat mengingat dengan mudah terhadap
materi yang disampaikan. Produk model metode permainan tradisional anak
Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dengan skor rata-rata 4,62, sesuai
dengan tabel skala lima menurut Widoyoko (2012:106) yang menyatakan interval
4,2–5 termasuk dalam kategori sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian pengembangan modul permainan tradisional anak yang telah
dilakukan diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut.
1. Pengembangan modul pemainan tradsional anak untuk siswa kelas I SD
pada tema 4 subtema 1 dengan jenis penelitian Research and Development
(R&D) menggunakan tujuh langkah penelitian menurut Brog and Gall
(dalam Sugiyono 2015: 35-37) yaitu 1) potensi dan masalah yang dilakukan
melalui observasi dan wawancara, 2) pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan informasi fakta yang ada di sekolah, 3) desain produk
dilakukan dengan melakukan desain awal modul serta isi materi pada
modul, 4) validasi desain dengan memberikan kuesioner validasi kepada
guru kelas I SD serta dua dosen untuk memberikan masukan terhadap
modul dan menilai tingkat kualitas modul, 5) revisi desain dilakukan untuk
memperbaiki agar lebih lebih baik dari sebelumnya, 6) uji coba produk
dilakukan oleh guru kepada siswa untuk mengetahui kesesuaian modul yang
dikembangkan dengan kebutuhan siswa serta mengetahui tingkat
keberhasilan modul dengan menggunakan kuesioner uji coba, 7) revisi
produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk untuk melengkapi
kekurangan yang peneliti temukan secara langsung pada saat modul
diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
2. Tingkat kualitas modul permainan tradisional anak ditinjau dari aspek
materi dan tampilan tergolong dalam kategori sangat baik dengan hasil skor
rata-rata penilaian ahli guru kelas I adalah 4.46. Sedangkan tingkat kualitas
ditinjau dari dosen ahli I dan dosen ahli II tergolong dalam kategori sangat
baik dengan hasil masing-masing skor adalah 4.6 dan 4.8. Dari perhitungan
angket guru dan para ahli dapat disimpulkan bahwa produk layak untuk
diujikan. Pada tahap uji coba, peneliti meminta guru kelas I untuk
menerapkan salah satu jenis permainan pada pembelajaran selama dua jam
pelajaran. Peneliti menyediakan angket yang ditujukan kepada guru untuk
mengetahui perbedaan pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan
modul yang dikembangkan peneliti. Dari hasil perhitungan angket peneliti
mendapatkan total skor 4,6 yang termasuk dalam klasifikasi sangat baik.
Dari perhitungan angket para ahli, modul pembelajaran menggunakan
permainan tradsional anak untuk siswa kelas I SD tema 4 subtema 1
tergolong dalam klasifikasi sangat baik. Maka modul yang dikembangkan
memiliki kuaitas yang sangat baik dan modul layak digunakan dalam proses
pembelajaran.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya mengambil satu sekolah dalam menganalisis kebutuhan,
sehingga data analisis yang diperoleh terbatas.
2. Uji coba produk secara terbatas dilakukan hanya menerapkan satu
pembelajaran saja sedangkan di dalam modul ada enam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3. Uji coba produk secara terbatas dilakukan hanya menerapkan satu metode
permainan saja dari enam metode permainan.
4. Dalam satu pembelajaran hanya terdapat satu permainan tradisional.
C. Saran
Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya terkait dengan modul permainan
tradisional yang dimodifikasi dengan pembelajaran tematik kurikulum 2013 untuk
siswa kelas I SD adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran dengan model
pengembangan Research and Development (R&D) yang telah dihasilkan
diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Modul yang telah dikembangkan masih jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya kemampuan berpikir dalam proses penyusunan. Maka modul ini
perlu disempurnakan kembali agar menghasilkan produk yang lebih
berkualitas.
3. Perlu dikembangkan bahan ajar modul untuk siswa SD pada materi lain
yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta kondisi sekolah agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan.
4. Dalam penelitian selanjutnya peneliti dapat mengujicobakan seluruh metode
permainan tradisional anak yang telah dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
DAFTAR PUSTAKA
Abu, A. & Munawar, S. (2005). Psikologi perkembangan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ahmad, S. (2007). Strategi belajar mengajar micro teaching. Ciputat: Quantum Teaching.
Alhaddad, I. (2012). Penerapan teori perkembangan mental piaget pada konsep kekekalan panjang. Diakses tanggal 30 maret 2019 dari http://e-.journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/5.
Andriani, T. (2012).”Permainan tradisional dalam membentuk karakter anak usia dini”. Jurnal Sosial Budaya. Vol 9(1) Hal 121-126. Diunduh 12 Februari 2019.
Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Daryanto dan Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, rpp, phb, bahan ajar). Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2008). Panduan pengembangan materi pembelajaran dan standar sarana dan prasarana smk/ma/sma. Jakarta: BP Mitra Usaha Indonesia
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandug: PT Remaja
Rosdakarya.
Dhamarah, S. B. (2015). Psikologi belajar.Jakarta: Rineka Cipta
Dharmamulya, S. Dkk. (2005). Permainan tradisional jawa. Purwanggan: Kepel Press.
Fadillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ Media.
Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Harjanto, D. A. (2013). Pengembangan modul pembelajaran ipa berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas iiib di SDN perumnas condongcatur. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembang jilid. Jakarta: Erlangga.
Ismail, A. (2009). Metode pembelajaran dan permainan.[online]. Diakses tanggal
30 maret 2019 dari http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-
Komalasari, K. (2011). Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Kurniasih, I. dan Sani, B. (2014). Implementasi kurikulum 2013: konsep & penerapan.Surabaya: Kata Pena.
__________. (2014). Panduan membuat bahan ajar buku teks pelajaran. Surabaya: Kata Pena.
Kurniati, E. (2016). Permainan tradisional dan perannya dalam mengembangkan ketrampilan sosial anak. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.
Majid, A. (2005). Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar kompetensi guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mujib dan Rahmawati. 2011. Metode Permainan-Permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab. Yogyakarta: DIVA Press.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
__________. (2015). Guru dalam implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Nugroho, S. (2015). Manajemen warna dan desain.Yoyakarta: Penerbit Andi.
Prastowo, A. (2014). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press
__________. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoritis dan praktik. Jakarta: Kharisma Putra Utama
Sanjaya, W. (2006).Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kharisma Putra Utama
Shoba, D. C. (2009). Anak yang Bermain Anak yang Cerdas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sri, T. dan Sudarwi. (2012). Pengembangan paket dan strategi pembelajaran ipa melalui permainan tradisional untuk siswa kelas 3 sd di daeraha rawan bencana. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 18 No 4.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta
________. (2015). Metode penelitian & pengembangan research and development. Bandung: Alfa Beta.
________. (2016). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfa Beta.
Sujono, Y. N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini.
Sutikno, S. M. (2014). Pemimpin dan gaya kepemimpinan. Lombok: Holistica.
Toha, M. (2017). Pengembangan model permainan tradisional geprek kempung dan gobag sodor untuk pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 2(1) hal 60-68. Diunduh pada tanggal 11 Februari 2019.
Waspada, E. (2014). Perbedaan pengaruh permainan tradisional dan latihan kecerdasan kinestetik terhadap kemampuan motorik dan kecerdasan emosional. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Winataputra, U. (2008). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yusuf, S. (2011). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 1
Hasil Observasi Analisis Kebutuhan
Indikator Pernyataan Tanggapan Deskripsi Ya Tidak
Ketersediaan modul permainan tradisional disekolah
Modul permainan tradisional tersedia disekolah
√ Modul permainan tradisional belum tersedia disekolah. Terdapat beberapa modul dengan tema budaya yang ada di Indonesia
Modul permainan memuat materi pembelajaran
√ Belum ada modul permainan tradisional yang memuat materi pelajaran, di sekolah modul yang berisi permainan tradisional juga belum ada.
Penggunaan modul permainan tradisional dengan proses pembelajaran
Siswa memiliki atau meminjam modul untuk dibaca
√ Ada beberapa siswa yang meminjam modul ntuk dibaca dan dibawa pulang. Namun jenis modul yang dipinjam adalah modul tentang cerita rakyat.
Guru menggunakan modul permaianan tradisional untuk menyampaikan materi pembelajaran.
√ Dalam menyampaikan materi ajar, guru hanya menggunakan buku tematik pegangan guru dan siswa dari Kemendikbud.
Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
Guru menggunakan lebih dari tiga metode pada saat mengajar
√ Metode yang digunakan guru dalam mengajar adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demontrasi.
Media yang digunakan guru saat mengajar
Guru menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran.
√ Terkadang guru menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam menyampaikan materi ajar.
Pelaksanaan Guru sering atau √ Guru melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
pembelajaran tematik diluar kelas
pernah melakukan kegiatan pembelajaran tematik diluar kelas
pelajaran tematik diluar kelas jika memuat tema dengan obyek yang terdapat diluar kelas.
Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tematik
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
√ Beberapa siswa selalu menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
Aktivitas siswa pada saat jam istirahat
Siswa melakukan suatu permainan bersama dengan temannya
√ Siswa melakukan permainan secara berkelompok ketika jam istirahat.
Pengetahuan siswa terkait permainan tradisional
Siswa melakukan permainan tradisional ketika jam istirahat
√ Permainan yang dilakukan siswa pada jam istirahat adalah sepak bola. Sepak bola hanyalah dimainkan oleh siswa laki-laki. Sedangkan aktifitas siswa perempuan hanya duduk diruang kelas atau didepan kelas dengan temannya. Terkadang ada juga yang menggambar atau membaca buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 2
Rangkuman Hasil Wawancara Guru kelas I
No Aspek Pertanyaan Rangkuman Jawaban 1 Penggunaan bahan
ajar yang berupa modul pembelajaran
Sumber belajar apa yang digunakan ibu dalam proses pembelajaran?
Sejauh ini penggunaan sumber belajar yang dipakai guru yaitu buku pegangan guru dan buku lain sebagai latihan soal, sedangkan siswa menggunakan sumber belajar buku tematik siswa serta lembar kerja siswa saja.
Apakah siswa juga mempunyai sumber belajar yang sama dengan sumber belajar yang digunakan ibu?
Tidak semua, sekarang ini siswa hanya menggunakan sumber belajar buku siswa dan LKS
2 Metode yang digunakan guru pada saat mengajar
Apa metode pembelajaran yang digunakan ibu saat mengajar?
Sejauh ini metode pembelajaran yang saya terapkan adalah ceramah dan diskusi
Apakah ibu menggunakan metode selain yang ibu gunakan saat ini?
Kadang, tergantung materi yang akan disampaikan. Jika materi dirasa sudah disampaikan cukup dengan metode tanya jawab dan jika materi yang disampaikan membutuhkan praktek, saya menggunakan metode demonstrasi.
Mengapa ibu menggunakan metode yang dipakai saat ini?
Menurut saya metode yang saya gunakan dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.
3 Pembelajaran Tematik
Kendala-kendala apa saja yang ibu alami saat melaksanakan pembelajaran tematik?
Terkadang untuk menyampaikan materi tematik ada yang terlewat untuk disampaikan, contohnya ketika melakukan praktek percobaan.
Apakah ibu menggunakan alat bantu atau media yang memudahkan
Tidak semua materi yang saya sampaikan menggunakan media, terkadang saya menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
tercapainya keberhasilan dalam proses mengajar?
media alat peraga dalam menjelaskna materi.
4 Aktivitas Siswa Bagaimana aktivitas siswa saat ibu mengajar?
Karena saya mengampu kelas I, masih banyak siswa yang masing berkeliling kelas dengan berjalan-jalan bahkan lari ketika pembelajaran berlangsung.
Apakah siswa mudah diatur?
Sebenarnya mudah, namun saya memahami karena mereka masih dalam usia yang masih ingin bermain.
5 Permainan Tradisional
Apakah ibu mengetahui jenis-jenis permainan tradisional?
Ya saya mengetahui, karena itu permainan sejak dahulu secara terun temurun. Dulu saya sering memainkan seperti sonda manda, dakon, dan gobak sodor.
Bagaimana tanggapan ibu jika permainan tradisional digunakan sebagai media penyampaian materi pembelajaran tematik?
Saya setuju disisi lain memang usia siswa kelas I masih terbawa dimasa kanak-kanak yang suka bermain, menurut saya permainan tradsional bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Anak-anak nantinya juga bisa bekerja sama dengan temannya dan mungkin akan lebih tertarik dalam belajar.
Apakah kondisi sekolah memungkinkah untuk dilakukan pelaksanaan permainan tradisional?
Tergantung jenis permainan tradisional apa yang akan dimainkan. Jika membutuhkan lapangan besar mungkin harus keluar dari lingkungan sekolah.
Bagaimana tanggapan ibu mengenai pengembangan modul pembelajaran didalamnya memuat permainan tradisional yang dikaikatkan dengan
Ya bagus, silahkan dikembangkan. Namun tetap berpacu pada KD yang diberikan serta tujuan pembelajaran. Siswa nantinya lebih tertarik dan lebih aktif dalam belajar. Kalau bisa jenis permaian tradisonal yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
pembelajaran tematik?
bersifat umum atau permainan yang dimainkan diwilayah Jawa Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 3
Hasil Validasi Ahli 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 4
Hasil Validasi Ahli 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 5
Hasil Validasi Guru SD Kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 6
Hasil Uji Coba Terbatas Guru Kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 7
Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampirann 8
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 9
Foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 11
Biografi Peneliti
Akta Setiya Budi lahir di Sleman, 11 Oktober
1995. Peneliti menempuh jenjang pendidikan
formal di SD N Umbulwidodo Ngemplak, SMP N
1 Ngemplak, dan SMK N 2 Depok. Kemudian di
tahun 2015 peneliti melanjutkan studi S1 di
Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Program Studi Sekolah Dasar.
Peneliti memilih penelitian Research and Development (R&D) untuk
membuat skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Skripsi yang dibuat
peneliti berjudul.
“Pengembangan Modul Metode Permainan Tradisional Anak Untuk
Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1”
Selama menjadi mahasiswa di PGSD Universitas Sanata Dharma, peneliti
telah mengikuti berbagai macam kegiatan seperti : (1) kegiatan wajib INSADHA,
INFISA, INSIPRO, PPKM I dan KMD. (2) Mengikuti kegiatan wajib Prodi
PGSD seperti PPKM II, English Club for 4 Semesters. (3) Mengikuti kegiatan
kepanitiaan seperti Parade Gamelan Anka ke-9 dengan tema “Aku Dengar
Gamelam Aku Dengar Indonesia” pada tahun 2017 sebagai anggota seksi
perlengkapan pelepasan wisudawan/wisudawati PGSD. (4) Mengikuti kuliah
umum PGSD “Masa Depan Toleransi di Tangan Guru” 2016.