Top Banner
PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK BAGI MAHASISWA Dr. Ninik Sudarwati, M.M., Lina Susilowati, Umi Nur Qomariyah* STKIP PGRI Jombang Abstrak: Penelitian pengmbangan ini dikerjakan selama dua tahun. Tahun pertama bertujuan untuk (1) mendeskripsikan situasi yang bermuatan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan, (2) men- deskripsikan situasi tentang kempetensi kewirausahaan yang diharapkan oleh tenaga pengajar dan mahasiswa, dan (3) menyusun draf rancangan materi modul kewirausahaan terpadu berbasis elektronik. Prosedur pengembangan meliputi (1) tahap eksplorasi pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan, (2) tahap analisis susunan modul kewirausahaan yang diharapkan, dan (3) tahap penyusunan draf modul kewirausahaan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada mahasiswa yang telah selesai menempuh matakuliah kewirausahaan. Hasil pengembangan tahap pertama menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan pada mahasiswa dilakukan secara teori dan praktik, waktu belajar hanya satu semester dengan jumlah pertemuan 150 menit per minggu. Hasil tahap kedua menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan materi kewirausaha-an yang mudah dipelajari, materi yang lengkap, dan susunan modul yang dapat dipelajari secara mandiri. Hasil tahap ketiga menunjuk-kan bahwa materi modul meliputi materi (1) membentuk mental kewirausahaan, (2) mengelola usaha dan merencanakan usaha, serta (3) mengembangkan usaha. Desain modul yaitu ditampilkan film pada masing- masing topik ditampilkan film dan materi tersebut di-dubbing dengan suara.
23

PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Jan 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

PENGEMBANGAN

MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

BAGI MAHASISWA

Dr. Ninik Sudarwati, M.M., Lina Susilowati, Umi Nur Qomariyah*

STKIP PGRI Jombang

Abstrak: Penelitian pengmbangan ini dikerjakanselama dua tahun. Tahun pertama bertujuan untuk(1) mendeskripsikan situasi yang bermuatanpelaksanaan pembelajaran kewirausahaan, (2) men-deskripsikan situasi tentang kempetensikewirausahaan yang diharapkan oleh tenaga pengajardan mahasiswa, dan (3) menyusun draf rancanganmateri modul kewirausahaan terpadu berbasiselektronik. Prosedur pengembangan meliputi (1)tahap eksplorasi pelaksanaan pembelajarankewirausahaan, (2) tahap analisis susunan modulkewirausahaan yang diharapkan, dan (3) tahappenyusunan draf modul kewirausahaan. Pengumpulandata dilakukan dengan wawancara pada mahasiswayang telah selesai menempuh matakuliahkewirausahaan. Hasil pengembangan tahap pertamamenunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan padamahasiswa dilakukan secara teori dan praktik,waktu belajar hanya satu semester dengan jumlahpertemuan 150 menit per minggu. Hasil tahap keduamenunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan materikewirausaha-an yang mudah dipelajari, materi yanglengkap, dan susunan modul yang dapat dipelajarisecara mandiri. Hasil tahap ketiga menunjuk-kanbahwa materi modul meliputi materi (1) membentukmental kewirausahaan, (2) mengelola usaha danmerencanakan usaha, serta (3) mengembangkan usaha.Desain modul yaitu ditampilkan film pada masing-masing topik ditampilkan film dan materi tersebutdi-dubbing dengan suara.

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Pendidikan kewirausahaan merupakan kegiatan atau prosespembentukan mental berwirusaha yang harus dilatih secara teoridan praktik sampai peserta didik terampil dalam mengelolausaha secara teori dan praktik. Oleh karena itu, pendidikankewirausahaan dapat meningkatkan keterampilan dalamberwirausaha. Apalagi jika pendidikan itu ditunjang denganmateri yang aplikatif dan menuntut adanya praktik. Hal inisesuai dengan pendapat Lumsdaine, dkk. (2003) yang menyatakanbahwa aktivitas pembelajaran dengan bahan materi yangaplikatif dan memberikan ruang kepada peserta didik untukberpraktik praktik dapat meningkatkan pembelajaran bisnis dandapat melatih peserta didik untuk menghasilkan rencana bisnis.

Salah satu bentuk penerapan pendidikan kewirausahaan diperguruan tinggi adalah diselenggarakannya matakuliahkewirausahaan. Matakuliah kewirausahaan merupakan matakuliahkhusus untuk beberapa program studi sebagai upaya membentukmental wirausaha sekaligus matakuliah yang dirancang untukberusaha melahirkan wirausahawan. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa matakuliah kewirausahaan merupakan salah satumatakuliah yang penting untuk diberikan kepada mahasiswa.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap matakuliahkewirausahaan pada beberapa perguruan tinggi, diperolehbeberapa informasi. Pertama, waktu pembelajaran kewirausahaanadalah satu semester sebanyak 2 sks atau senilai 2 X 75 menit.Kedua, dalam jangka waktu itu, bahan materi teori sangat banyak,meliputi materi membentuk mental wirausaha, mengelola usahadengan menerapkan strategi manajemen, dan praktik menyusunrencana usaha. Ketiga, kegiatan praktik berwirausaha dilakukansetelah melakukan studi banding pada usaha kecil dan magangpada usaha kecil. Hasil yang diperoleh dari perkuliahankewirausahaan tersebut telah disusun oleh Ninik Sudarwatidalam bentuk modul kewirausahaan terpadu yang ber-ISBN979495013-0. Modul tersebut digunakan sebagai bahan materiuntuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi di STKIP PGRIJombang. Meski demikian, masih diperlukan waktu yang banyakuntuk memberikan penjelasan dan pengarahan terhadap tiapmateri modul dari dosen pembina matakuliah.

Hasil studi pendahuluan juga menunjukkan adanya masalahdalam menjalankan matakuliah kewirausahaan. Masalah yangpaling utama adalah keterbatasan waktu pembelajarankewirausahaan yang hanya berlangsung 150 menit per minggu.Dalam kurun waktu itu, pembina matakuliah dituntut untuk

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

menyampaikan materi sekaligus membentuk mental mahasiswasebagai seorang wirausahawan. Padahal, proses pembentukanmental wirausaha memerlukan proses dan waktu yang cukuppanjang. Apalagi, contoh nyata seorang wirausahawan sukses danwaktu yang disediakan untuk praktik berwirausahan denganmenerapkan strategi majamen cukup terbatas.

Berdasarkan latar belakang dan kondisi tersebut, diadakanpenelitian tentang pengembangan modul kewirausahaan terpaduberbasis modul elektronik, dengan tampilan bahan, materi,tulisan, dan suara dengan disertai contoh film. Penelitian inidikerjakan selama dua tahun dan artikel artikel ini merupakanhasil penelitian tahun pertama. Tujuan penelitian pengembanganmodul kewirausahaan berbasis elektronik tahun pertama inimeliputi (1) mendeskripsikan gambaran situasi alamiah yangbermuatan pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan, (2)mendeskripsikan situasi normatif tentang kempetensikewirausahaan yang diharapkan oleh tenaga pengajar danmahasiswa, dan (3) menyusun draf rancangan materi modulkewirausahaan terpadu berbasis elektronik.

KAJIAN PUSTAKAMateri Kewirausahaan yang Diterapkan di Perguruan Tinggi

Isaacs, & Visser (2007) mendefinisikan pendidikan danpelatihan kewirausahaan sebagai upaya untuk mengubah polakehidupan pelajar agar berperilaku kewirausahaan dan memilikiketerampilan untuk menghadapi tantangan dalam dunia bisnis.Pendapat Isaacs & Visser ini diperkuat oleh hasil penelitianLamsa, et al, (2008) yang menunjukkan bahwa siswa yangmengikuti pendidikan bisnis dapat memiliki sikap bertanggungjawab, berjiwa wirausahawan, mengutamakan kerjasama selamasekolah, mengutamakan pelanggan, memproduksi barang yangberkualitas, mematuhi aturan, dan berupaya meningkatkankesejahteraan karyawan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan dan pelatihankewirausahaan tersebut, diperlukan kurikulum yang tepat. Lebihlanjut tentang kurikulum kewirausahaan, Kee & Rodriques (2007)berpendapat bahwa kurikulum kewirausahaan harus melibatkanketerampilan bisnis serta mengembangkan perilakukewirausahaan. Susunan kurikulum pelatihan kewirausahaan yangmenggabungkan keterampilan binis dan perilaku kewirausahaandigambarkan dalam Gambar 1 berikut ini.

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Gambar 1 Materi Pelatihan Kewirausahaan

Selain materi, hal yang juga penting diperhatikan dalampendidikan dan pelatihan kewirausahaan adalah metode yangdigunakan. Metode yang sering digunakan dalam pendidikan danpelatihan kewirausahaan dalam rencana pelajaran berupa rencanasemi-terstruktur dengan cara menyelesaikan tugas kelompok atauproyek yang disimulasikan dalam situasi bisnis (Kee &Rodrique, 2007). Sementara itu, menurut Bolton & Thompson(2004) yang dikutip oleh Isaacs & Visser (2007), pendidikan danpelatihan kewirausahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu (1)kewirausahaan sebagai subjek yang meliputi bidang pembangunanekonomi untuk penyusunan rencana bisnis dengan fokus utamapada pengusaha; (2) kewirausahaan sebagai suatu kegiatandengan pendekatan tentang kewirausahaan dan juga untukpengusaha dengan fokus utama pada penyusunan rencana bisnisyang layak; (3) dan pengusaha memungkinkan, yang berkaitandengan potensi pengusaha dan cara agar bakat mereka dapatdiidentifikasi dan diaktifkan.

Secara umum, kurikulum kewirausahaan meliputi business skilldan entrepreneurship traits. Kedua materi tersebut tidak dapatterpisahkan untuk menciptakan perilaku dan sikap berwirausahaserta menciptakan keberanian mengaktualisasikan praktikberwirausaha secara nyata dengan perhitungan sebagai seorangusahawan. Oleh karena itu, belajar kewirausahaan dapatmemberikan peningkatan keterampilan keahlian bidang kerjatertentu, meningkatkan penghasilan keuangan, danmeningkatkan keberanian bewirausaha mandiri (Jehanzeb, 2013).

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Modul Kewirausahaan Terpadu Berbasis Modul Elektronik

Materi kewirausahaan terpadu secara pokok terdiri daridua pokok materi yaitu business skill dan entrepreneurial traits. Pokokbahasan business skill meliputi penelitian pasar, manajemenproduksi, manajemen pemasaran, organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, dan perencanaan usaha.Sementara itu, pokok bahasan entrepreneurial traits meliputikarakteristik kewirausahaan, kepemimpinan, menanggung risiko,pengambilan keputusan, kreativitas, negosiasi, menyusun businessplan sebagai pengukuran kemampuan terintegrasi dalam memulaibisnis dengan memadukan materi mengelola usaha tersebut.

Pokok bahasan materi kewirausahaan tersebut dituangkandalam modul. Harapannya, siswa dapat lebih mudah memahamipokok bahasan tersebut. oleh karena itu, modul harus memilikiciri-ciri tertentu agar dikatakan sebagai modul yang baik.

Salah satu ciri modul yang baik adalah modul harusbersifat praktis dan sesuai dengan ketentuan modul yangdipersyaratkan oleh Ditjen Peningkatan mutu (2008:8), yaitubahwa modul harus berguna sebagai bahan ajar dalampembelajaran yang lebih praktis dan fleksibel. Ciri modul yangbaik juga diungkapkan oleh Rahayu, et al (2011:155). MenurutRahayu, modul yang baik adalah modul yang siap pakai karenatelah memenuhi persyaratan efektif, efisien, layak,individualized, dan aplicable. Dengan demikian, keuntungan moduluntuk fasilitator meliputi (1) bimbingan kepada wargabelajar lebih personal dan dapat dilakukan di rumah maupun dipanti belajar, (2) remidi menjadi efektif karena dapatdiberikan secukupnya berdasarkan temuan warga belajar, (3)bebas dari pekerjaan rutin yang mungkin membosankan, (4) moduldapat digunakan kapan pun dan kepada siapa pun sehingga tugasfasilitator berkurang, (5) tugas profesi membaik karena wargabelajar lebih aktif bertanya tentang materi yang tidakdipahami, dan (6) refleksi pembelajaran dapat dilakukan denganefektif untuk setiap individu warga belajar.

Dalam perkembangannya, bentuk modul mengalamiperkembangan. Jika sebelumnya modul hanya disusun dalam bentuktercetak, saat ini sudah dapat ditemukan modul dalam bentukelektronik, baik itu disusun secara interaktif maupun tidak.Menurut Juanda (2011:439), media pembelajaran berbasismultimedia interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Susunan modul berbasis elektronik sesuai dengan pedomanpengembangan e- materi (2012:9). E-Materi dikembangkan denganberorientasi pada Objek Pembelajaran (OP). Untuk menjaminkonsistensi struktur lintas e-Matapelajaran, OP e-Matapelajaran secara umum dikelompokkan ke dalam tiga level,yaitu (1) matapelajaran, (2) pokok bahasan, dan (3) subpokokbahasan.

METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN

Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan pendidikan merupakan suatuproses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasiproduk pendidikan (Borg & Gall, 1989). Produk-produk hasilpenelitian pendidikan tersebut dapat digunakan sebagai materipembelajaran, media pembelajaran, dan manajemen pendidikan(Gay, 1981).

Dalam penelitian ini, model pengembangan yang digunakanadalah dengan melakukan uji coba, melakukan pengukuran tingkatkeberhasilan dan selanjutnya melakukan generalisasi hasilpengembangan. Penelitian ini dilakukan selama dua tahun: (a)tahun pertama dilaksanakan pada tahun 2014 dengan fokus kajianyaitu menyusun produk; dan (b) tahun kedua dilaksanakan padatahun 2015 dengan fokus kajian melakukan uji coba terbatasdan uji coba luas. Penelitian yang disajikan dalam artikelini merupakan penelitian tahun pertama yang bertujuanterbatas, yaitu menyusun produk.

Prosedur Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukandengan mengikuti serangkaian prosedur yang telah disusunsecara sistematis berdasarkan pola tertentu. Adapun dalampenelitian ini, prosedur pengembangan terdiri atas tiga tahap,yaitu tahap pertama, tahap kedua, dan tahap ketiga.

Tahap pertama diisi dengan kegiatan eksploratif dilapangan, yaitu menyelidiki peristiwa apa adanya sepertiterjadi secara alamiah. Tahap ini terdiri atas (1) studieksplorasi tentang fenomena kewirausahaan yang dibutuhkanmasyarakat, dunia usaha, dan yang diminati mahasiswa; (2)studi eksplorasi tentang situasi kompetensi pembelajarankewirausahaan yang diharapkan oleh tenaga pengajar dan

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

mahasiswa. Hasil kegiatan tahap pertama yaitu (1) deskripsipola-pola kewirausahaan yang dibutuhkan oleh masyarakat danyang diminati mahasiswa; dan (2) deskripsi pola-polakompetensi pembelajaran kewirausahaan yang diharapkan olehtenaga pengajar dan mahasiswa.

Tahap kedua dilakukan dengan melakukan kegiatan diagnosismasalah fenomena kewirausahaan yang dibutuhkan masyarakatdengan metode pembelajaran yang diharapkan oleh tenagapengajar dan mahasiswa. Kegiatan tahap kedua dapat dirincimenjadi dua hal. Pertama, dilakukan diagnosis tentang masalah-masalah (kesenjangan) antara deskripsi riil fenomenakewirausahaan yang dibutuhkan masyarakat dengan deskripsipembelajaran kewirausahaan mahasiswa dan tenaga pengajar.Kegiatan diagnosis dilakukan dengan cara berdiskusi bersamakelompok kolaborasi antara pengusaha, mahasiswa, dan dosen.Kedua, berdasarkan deskripsi masalah (kesenjangan) itu, kemudiandikembangkan suatu rekomendasi prototipe (rancang bangun) materidan metode pembelajaran kewirausahaan yang sesuai dengantuntutan normatif yang ditemukan. Hasil kegiatan tahap keduayaitu deskripsi tentang susunan modul yang diharapkan olehmahasiswa dan tenaga pengajar yang sesuai dengan tuntutanmasyarakat dan dunia usaha.

Tahap ketiga dilakukan dengan menyusun draf modulkewirausahaan terpadu berbasis modul elektronik berdasarkanhasil diagnosis analisis gap. Kegiatan tahap ketiga dapatdirinci menjadi dua hal. Pertama, penyusunan draf awal modulmateri dan metode pembelajaran kewirausahaan yang telahdirekomendasikan dari hasil diskusi kelompok kolaborasi sertadengan perbandingan pendekatan library research. Kedua, uji validasimodul materi dan metode pembelajaran kewirausahaan ataskelayakan dan kelengkapan serta keandalan rancangan modulkewirausahaan dengan diskusi bersama akademisi, praktisi,wirausahawan, dan mahasiswa. Hasil kegiatan tahap ketiga yaitumodul kewirausahaan berisi materi pelatihan berbasiselektronik yang telah dilakukan uji validasi.

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Subjek dan Tempat Penelitian

Kegiatan eksplorasi pembelajaran dilakukan denganwawancara pada satu kelas mahasiswa Program Studi PendidikanEkonomi STKIP PGRI Jombang yang berjumlah 60 mahasiswa. Selainitu, dilakukan pula wawancara dengan 10 orang dosen ProgramStudi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Jombang dan 10 pengusahadi wilayah Jombang.

Teknik Analisis Penelitian tahun pertama

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian iniada dua macam. Pertama, pengumpulan data dilakukan dengan teknikdiskusi bersama kelompok kolaborasi antara mahasiswa, dosenkewirausahaan, dan pengusaha. Kedua, penyusunan modul dilakukandengan teknik diskusi bersama kelompok kolaborasi dandilakukan uji validasi bersama dosen kewirausahaan (akademisi)dan pengusaha (praktisi).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Tahap Eksplorasi

Studi pendahuluan tentang pembelajaran kewirausahaan diProgram Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Jombangmenunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kewirausahaan denganmuatan 4 sks yang telah diterapkan di Program Studi PendidikanEkonomi STKIP PGRI Jombang dilakukan secara teori dan secarapraktik. Pada awal perkuliahan, diberikan materi tentangmental kewirausahaan, mengelola usaha dengan beberapa aspekmanajemen, serta menyusun rencana usaha.

Untuk penyampaian materi membentuk mental wirausaha,digunakan metode pembelajaran ceramah, diskusi bersama,demontrasi contoh mental wirausaha, dan latihan membentukmental wirausaha. Pembelajaran materi ini dilakukan denganalokasi waktu 4 pertemuan perkuliahan. Materi mentalkewirausahaan yang disampaikan sesuai dengan hasil penelitianPratikto (2011:451), yaitu strategi implementasi perilakukewirausahaan dengan nilai-nilai kewirausahaan yangterinternalisasi dalam budaya sekolah meliputi motivasiberprestasi (keunggulan, orientasi standar nasional daninternasional), kemandirian, kreativitas, pengambilan risiko,proaktif dan keuletan, orientasi masa depan, komunikatif dan

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

reflektif, kepemimpinan, perilaku instrumental, danpenghargaan terhadap uang.

Untuk penyampaian materi mengelola usaha, diperlukanwaktu 5 pertemuan perkuliahan. Masing-masing topik disampaikanselama 1 (satu) pertemuan dengan rincian (1) menggali ide danmenciptakaan produk baru, (2) manajemen produksi, (3)manajemen pemasaran, (4) manajemen keuangan, dan (5) analisisperdagangan dan break even point (BEP). Metode pembelajaran yangditerapkan saat membelajarkan materi mengelola usaha yaitumetode ceramah, metode latihan, metode diskusi, dan diakhiridengan metode studi lapangan untuk mengobservasi danmempelajari pengelolaan usaha kecil secara nyata, hambatan,serta keunggulan usaha, dan selanjutnya didiskusikan bersama.

Setelah menguasai cara mengelola usaha, materidilanjutkan dengan menyusun rencana usaha. Materi inikemudian dijadikan sebagai tugas akhir individu, yaitumenyusun sebuah rencana usaha dengan jenis usaha yang sesuaidengan minat dan keterampilan mahasiswa. Bahan menyusunrencana usaha yaitu hasil pembahasan materi mengelola usahadan hasil studi lapangan pada usaha kecil. Susunan materitersebut sesuai dengan hasil penelitian Murtini (2011:401)tentang pendidikan kewirausahaan dengan permodelan wirausahadi perguruan tinggi. Berdasarkan temuan penelitian yangdilakukan Murtini, dapat diketahui bahwa untuk pengarahan danpenyaluran ide bisnis mahasiswa dapat dilakukan denganmengadakan kompetisi menyusun business plan. Rencana usaha sangatpenting bagi seorang wirausaha dan calon wirausaha dalammengembangkan usaha (Richbell, 2006).

Hasil yang diperoleh dari perkuliahan kewirausahaantersebut telah terbentuk modul kewirausahaan terpadu yang ber-ISBN 979495013-0 yang ditulis Sudarwati. Modul tersebutdigunakan bahan materi untuk mahasiswa Program StudiPendidikan Ekonomi di STKIP PGRI Jombang dan masih perlumendapatkan penjelasan dan pengarahan dari dosen matakuliah.Susunan modul tersebut dapat dicermati pada Gambar 2.

Tujuan akhir pembelajaran kewirausahaan adalah diharapkanagar mahasiswa mampu menyusun rencana usaha secara sederhanauntuk mendirikan usaha kecil di sektor informal. Sebagaicontoh, setelah mengikuti matakuliah kewirausahaan, diharapkanagar mahasiswa dapat menyusun rencana usaha memproduksi tahu,memproduksi tempe, dan lainnya.

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK
Page 11: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Bagian Awal

Label Kemasan

Modul kewirausahaan bagi warga belajar kursus keterampilan jasa

Label KemasanBab I: Entrepreneurship Skill

Judul: MembentukJiwaKewirausahaan

Label Kemasan

Bab II : Bussiness SkillJudul : Mengelola Usaha

Label Kemasan

Bab III: Rencana Usaha danPengembangan Usaha

Bagian Inti

Bagian Akhir

Susunan tiap topik:TopikTujuan pembelajaranKegiatanPembahasanRangkumanEvaluasiKunci Jawaban.Kriteria PenilaianDaftar Pustaka

Penutup

PendahuluanKata PengantarDaftar isiLatar BelakangPrasyarat Penggunaan ModulTujuan umum pelatihanPetunjuk Penggunaan ModulEvaluasi pelatihan

Gambar 2 Susunan Modul Kewirausahaan Terpadu

Sumber: Sudarwati, 2012

Pola-pola kewirausahaan yang diajarkan sebaiknyadisesuaikan dengan pola deskripsi kewirausahaan yangdibutuhkan oleh masyarakat dan yang diminati oleh mahasiswa.Pola kewirausahaan yang dibutuhkan oleh masyarakat antara lain(1) pembelajaran kewirausahaan sebaiknya bertujuan untukmembentuk calon tenaga kerja siap pakai; (2) pembelajarankewirausahaan sebaiknya menerapkan berbagai keterampilan untuksiap kerja; (3) pembelajaran kewirausahaan untuk membentukmental yang tangguh dan siap tantangan; (4) pembelajarankewirausahaan sebaiknya yang mudah dimengerti; (5) materikewirausahaan harus praktis dan sesuai dengan kenyataan.

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Sementara itu, pola kewirausahaan yang dibutuhkan olehmahasiswa antara lain (1) pembelajaran kewirausahaan mudahdipelajari; (2) materi kewirausahaan berisikan cara mengelolausaha dan mengembangkan usaha secara lengkap dan terperinci;(3) materi kewirausahaan sebaiknya praktis dan lengkap; dan(4) tampilan film menggambarkan secara nyata seorangpengusaha.

Pola kompetensi pembelajaran kewirausahaan yangdiharapkan tenaga pengajar antara lain (1) materikewirausahaan berisikan materi mental kewirausahaan, mengelolausaha, dan mengembangkan usaha; (2) materi kewirausahaanbersifat mudah dimengerti dan menggunakan kalimat sederhana;(3) tampilan modul didesain secara gabungan antara audiovisual; (4) isi film kewirausahaan mudah dimengerti, yaituberisi tampilan film seorang bekerja dan berwirausaha; (5)bahasa film tidak singkat, padat, dan jelas; dan (6) tampilanmodul tidak membosankan dan durasi waktu tidak terlalu lama.

Hasil Tahap Analisis Gap

Kegiatan diagnosis dilakukan dengan cara diskusi bersamaantara pengusaha, mahasiswa, dan dosen. Hal-hal yangdidiskusikan antara lain (1) pembelajaran kewirausahaan denganmenggunakan e-modul dengan tampilan yang menarik; (2) materimodul kewirausahaan memuat materi membentuk mentalkewirausahaan, mengelola usaha, dan merencanakan usaha; dan(3) tampilan e-modul kewirausahaan berisikan teks materi modulyang di-dubbing dengan suara dan untuk masing-masing topikdiberikan contoh film.

Sementara itu, deskripsi susunan modul yang diharapkanoleh mahasiswa dan tenaga pengajar yang sesuai dengan tuntutanmasyarakat dan dunia usaha, antara lain (1) materi modulkewirausahaan memuat materi membentuk mental kewirausahaan,mengelola usaha, dan merencanakan usaha serta pengembanganusaha; (2) tampilan e-modul kewirausahaan berisi teks materimodul yang di-dubbing dengan suara dan untuk masing-masingtopik diberikan contoh film singkat; (3) tampilan filmmasing-masing topik menggambarkan seorang berusaha danbekerja; dan (4) tampilan film menggambarkan seorangberwirausaha keterampilan jasa.

Tahap Menyusun Produk

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Materi modul dan desain e-modul kewirausahaan terpadumerupakan hasil informasi dari hasil analisis gap antaraharapan masyarakat tentang materi pembelajaran kewirausahaandi perguruan tinggi, kebutuhan mahasiswa tentang materi dandesain pembelajaran kewirusahaan, serta harapan pengusahatentang materi dan desain modul kewirausahaan bagi mahasiswa.Kelompok kolaborasi antara peneliti, mahasiswa, dan dosenkewirausahaan secara bersama-sama merancang susunan materi dandesain e-modul kewirausahaan. Hasil diskusi kolaborasitersebut menghasilkan susunan materi dan desain e-modulkewirausahaan terpadu.

Isi modul yaitu Bab 1 tentang materi Membentuk MentalUsaha yang berisi lima topik. Isi modul Bab 1 diuraikanberikut ini.

Topik 1: Karakteristik Kewirausahaan. Isi film meliputi(1) semangat kerja dengan tampilan film seorang pengusahamengatur ruangan, karyawan semangat berangkat kerja, danseorang pengusaha bernegosiasi pekerjaan; (2) kreatif daninovatif, dengan tampilan film bermacam-macam produk kerudung;dan (3) orientasi masa depan, dengan tampilan film seorangpengusaha berusaha meningkatkan pelanggan dengan biaya jasalebih murah.

Topik 2: Wirausahawan sebagai Pemimpin. Isi film meliputi(1) percaya diri, dengan tampilan film seorang pekerjamelakukan kreativitas hasil kerja; (2) kemampuan diri, dengantampilan film seorang pekerja dites oleh pengusaha danditerima bekerja; (3) fisik sehat, dengan tampilan filmseorang pekerja berangkat naik sepeda dan seseorang menatamesin jahit; (4) simpati/menyenangkan, dengan tampilan filmseorang pengusaha memberikan pujian pada karyawan yang telahbekerja dengan baik; dan (5) mengatur waktu, dengan tampilanfilm pengusaha menjadwal penyelesaian kerja dan pengusahamenyerahkan pekerjaan pada pegawai.

Topik 3: Mengambil Risiko dan Mengambil Keputusan. Desaintopik ini yaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2)contoh risiko dan mengambil keputusan, berupa tampilan filmkegiatan melayani pelanggan, menambah peralatan, dan membagikerja dengan orang lain.

Topik 4: Inovatif dan Kreatif. Desain topik ini yaitu (1)semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2) contoh inovasi dankreasi, berupa tampilan film aneka produk busana dan kerudung.

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Topik 5: Negosiasi. Desain topik ini yaitu (1) semua teksdi-dubbing dengan audio; dan (2) contoh negosiasi, berupa fotodiplomasi dengan penampilan busana dan penampilan fisik yangmeyakinkan.

Isi modul yaitu Bab 2 tentang materi Mengelola Usaha yangberisi lima topik. Isi modul Bab 2 diuraikan berikut ini.

Topik 1: Menentukan Produk Baru dan Perencanaan Produksi.Desain topik ini yaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio;dan (2) tampilan film menerima jasa jahitan dalam jumlahpesanan jahitan yang banyak.

Topik 2: Pemasaran dan Rencana Penjualan. Desain topikini yaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2)tampilan film seorang pengusaha jasa menjahit melayanikonsumen sesuai dengan permintaan dan memberikan kepuasanpelanggan dengan cara memberikan garansi pelayanan dantampilan film promosi dengan menyebarkan brosur pada calonkonsumen secara langsung dan menawarkan produk secara langsungpada konsumen.

Topik 3: Break Even Point/Titik Impas. Desain topik iniyaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2) tidak adatampilan film.

Topik 4: Menyusun Laporan Keuangan. Desain topik iniyaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2) tidak adatampilan film.

Topik 5: Manajemen Sumber Daya Manusia. Desain topik iniyaitu (1) semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2) tampilanfilm seorang calon tenaga kerja melamar kerja sebagai tenagamenjahit, seorang pengusaha memberikan kriteria tenaga kerjamenjahit, serta seorang pengusaha mengetes langsung kerja danmembandingkan dengan kriteria kualitas kerja.

Isi modul Bab 3 tentang materi Menyusun Rencana Usaha danMengembangkan Usaha. Isi modul Bab 3 diuraikan sebagaiberikut.

Topik 1: Rencana Usaha. Desain topik ini yaitu (1) semuateks di-dubbing dengan audio; dan (2) tampilan film seorangpengusaha menyusun rencana usaha untuk 3 tahun ke depan.

Topik 2: Pengembangan Usaha. Desain topik ini yaitu (1)semua teks di-dubbing dengan audio; dan (2) tampilan film

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

seorang pengusaha jasa menjahit dan mengembangkan usaha denganmenjual baju.

Paparan tersebut adalah gambaran e-modul kewirausahaan.Dari paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajarankewirausahaan telah dilakukan dengan menggabungkan antarateori dengan praktik. Sesuai dengan pendapat Dodescu, dkk,(2009), metode pengajaran kewirausahaan action learning dilakukandengan menciptakan pembelajaran terpadu antara teori danpraktik.

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Teks DiaudiokanLatihan Soal

Mengelola Usaha

Ide dan Peluang Bisnis

Pemasaran

Sumber Daya Manusia

Produksi / Break Event Point

Teks DiaudiokanCerita Kasus Dinarasikan Audio Visual

Teks DiaudiokanLatihan Soal

Teks DiaudiokanLatihanSoal

LaporanKeuangan

Teks DiaudiokanLatihan Soal

Ide Baru dan KreativitasWirausahawan

sebagai Pemimpin

Pembuatan Keputusan dan

Pengambilan RisikoNegosiasi

Teks DiaudiokanCerita Kasus Dinarasikan Audio Visual

Teks diaudiokanLatihan Soal

Latihan SoalTeks Diaudiokan

Cerita Kasus Dinarasikan Audio Visual

TUJUAN PEMBELAJARAN Menerapkan karakteristik kewirausahaan, mengelola usaha dengan aspek manajerial, menyusun rencana usaha, dan merancang mengembangkan usaha.

Karakteristik Wirausahawan

Rencana Usaha

Pengembangan Usaha

Rencana Usaha

Susunan Rencana Usaha

Teks DiaudiokanCerita Kasus Dinarasikan Audio Visual

Teks DiaudiokanLatihan Soal

Mengembangkan Usaha Susunan

MengembangkanUsaha

Teks DiaudiokanCerita Kasus Dinarasikan Audio Visual

Teks diaudiokanLatihanSoal

Teks Diaudiokan

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

Susunan modul berbasis elektronik sesuai dengan pedomanpengembangan e materi (2012:9). E-Materi dikembangkanberorientasi objek pembelajaran (OP). Untuk menjaminkonsistensi struktur lintas e-Matapelajaran, OP e-Matapelajaran secara umum dikelompokkan ke dalam tiga levelOP, yaitu (1) Matapelajaran, (2) Pokok bahasan, dan (3)Subpokok bahasan. Gambar 3 merupakan susunan modulkewirausahaan terpadu berbasis modul elektronik.

Uji Validasi Ahli

Uji validasi dilakukan kepada dua orang ahli, yaitu kepada Prof. Dr. Bambang Suratman dan kepada Prof. Dr. BambangBanu Siswoyo. Berikut ini adalah rinciannya.

Uji validasi dengan Prof. Dr. Bambang Suratman, dosenProgram Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Surabaya yang berkompetensi di bidang pendidikanekonomi, memberikan beberapa masukan. Pertama, materi sudahcukup lengkap karena terdiri dari karakter kewirausahaan,mengelola usaha, merencanakan usaha, dan mengembangkan usaha.Materi karakter kewirausahaan meliputi karakteristikkewirausahaan, wirausaha sebagai pemimpin, pembuatan keputusandan pengambilan risiko, kreativitas, dan membangun kerjasamadengan keterampilan negosiasi. Materi mengelola usaha meliputipenentuan produk baru dan merencanakan produksi, pemasaran,serta rencana penjualan; BEP/titik impas, penyusunan laporankeuangan, dan manajemen sumber daya manusia. Masukan lainnyayaitu di dalam modul tidak perlu lagi diberi materi analisisbisnis karena sudah ada dalam materi penentuan produk barudan perencanaan produksi. Materi rencana usaha danpengembangan usaha saja dirasa sudah cukup. Kedua, pada tampilanfilm Bab 1 topik 5: Negosiasi, perlu ditambahkan film sikapdan ucapan waktu bernegosiasi. Ketiga, pada tampilan film Bab 2Topik 1: Menentukan Produk Baru dan Perencanaan Produksi,tampilan film kurang sesuai dengan topik.

Sementara itu, hasil uji uji validasi dengan Dr. ImamBaidhowi, MM, dosen Kewirausahaan STKIP PGRI Jombang,memberikan beberapa masukan. Pertama, contoh tampilan film padaBab 1 topik 3 perlu diberi penjelasan dengan audio sesuai

Gambar 3 Susunan Materi dalam E-Modul Kewirausahaan Terpadu Sumber:Sudarwanti, dkk., 2014

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

dengan judul topik. Kedua, contoh tampilan film pada Bab 1 topik4, sebaiknya diberi penjelasan dengan audio sesuai denganjudul topik.

Pembahasan Susunan Produk

Produk berupa modul kewirausahaan terpadu berbasiselektronik dari hasil kesepakatan dengan kelompok kolaborasiantara mahasiswa, dosen, peneliti dan pengusaha adalahsebagai berikut.

Pertama, modul terdiri atas tiga materi. Materi yangpertama yaitu membangun jiwa kewirausahaan, yang meliputi (1)karakteristik kewirausahaan, (2) wirausaha sebagai pemimpin,(3) pembuatan keputusan dan pengambilan risiko, (4)kreativitas, dan (5) membangun kerjasama dengan keterampilannegosiasi. Materi tersebut sesuai dengan pendapat Crea (2010)yang menyatakan bahwa materi kewirausahaan meliputi semangatkerja, kreativitas mengembangkan bisnis, cara memulai usaha,mengelola usaha secara sederhana, dan pemasaran. Materi yangkedua yaitu mengelola usaha, yang meliputi (1) menentukanproduk baru dan perencanaan produksi, (2) pemasaran danperencanaan penjualan, (3) Break Even Point/titik impas, (4)laporan keuangan, dan (5) manajemen sumber daya manusia.Materi yang ketiga yaitu praktik menyusun rencana usaha danmengembangkan usaha. Secara garis besar materi kewirausahaanmeliputi mental berwirausaha dan mengelola usaha sederhana.Hal ini sesuai dengan pendapat Buchholz, et al (2005) yangmenyebutkan bahwa inti kewirausahaan adalah imajinasi,kreativitas, kebaharuan dan sensitivitas untuk mengembangkanproduk atau jasa baru.

Kedua, desain modul yang telah disepakati oleh kelompokkolaborasi antara mahasiswa, dosen, peneliti, dan pengusahaadalah membangun mental kewirausahaan, mengelola usaha,menyusun rencana usaha, dan mengembangkan usaha. Hal inisesuai dengan pendapat Kee (2007) dan Lumsdaine (2003) bahwamateri kewirausahaan dengan materi mental kewirausahaan danketerampilan mengelola usaha dengan pembelajaran secara teoridan praktik akan menjadikan siswa mampu menyusun rencanausaha.

Hasil uji validasi produk oleh praktisi dan akademisimenunjukkan bahwa terdapat beberapa revisi berupa tambahantampilan film. Meski demikian, secara umum modul sudah

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

dinyatakan layak digunakan untuk uji coba maupun untukditerapkan di perguruan tinggi pada matakuliah kewirausahaan.

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

PENUTUP

Kesimpulan

Pada pelaksanaan penelitian pengembangan di tahunpertama, terdapat empat tahap, yaitu tahap eksplorasi, tahapanalisis gap, tahap menyusun modul kewirausahaan berbasiselektronik, dan uji validasi. Secara umum materi modulkewirausahaan terpadu terdiri dari tiga bab, yaitu Bab 1:Membentuk Mental Kewirausahaan; Bab 2, Mengelola Usaha; danBab 3, Menyusun Rencana Usaha dan Mengembangkan Usaha. Desainmodul kewirausahaan berbasis elektronik dicirikan (1) materidi-dubbing dengan suara, dan (2) masing-masing topikditambahkan dengan film.

Saran dan Penelitian Tindak Lanjut

Bagi dosen disarankan agar mendalami dan menguasai isimateri modul secara intensif. Hal ini karena kualitas dosenyang tinggi sangat diperlukan agar dapat membimbing mahasiswabelajar lebih intensif (Likoko, 2013), apabila terdapatmahasiswa yang masih kurang memahami modul.

Penelitian ini masih terbatas pada penyusunan produkberupa modul kewirausahaan terpadu berbasis elektronik danrevisi produk dilakukan pada waktu setelah uji coba terbatasdan uji coba luas. Penelitian tindak lanjut untuk tahun keduadengan kegiatan penelitian uji coba terbatas dan uji coba luasdan perlu dilakukan dengan diadakan pengukuran tingkatefektivitas produk dalam pembelajaran kewirausahaan terlebihdulu.

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

DAFTAR PUSTAKA

Borg, W.R., & Gall, M.D., (1989), Education Research: An Introduction (Fifth ed.).New York: Longman.

Buchholz, R. A., et al, 2005, The Spirit of Entrepreneurship and TheQualities of Moral Decision Making: Toward A Unifying Framework,Journal of Business Ethics, 60:307—315, DOI 10.1007/s10551-005-0137-0.

Crea, E., A., Mc., 2010, Integrating Service-Learning Into anIntroduction to Entrepreneurship Course, Journal of ManagementEducation, Vol. 34, Iss.1, pp. 39—61.

Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen peningkatan Mutu, 2008, PenulisanModul, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen PendidikanNasional, Jakarta.

Dodescu, A., & Badulescu, A., 2009, Entrepreneurship Education and Training.Study-case: The Antr ES programme on Women Entrepreneurship in Western Romania,(Online) (http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=Entrepreneurship+education+and+training.+Study c ase %3A+in+western+romania.pdf&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=cbbda01b5db5fed0 atau www.wseas.us/e-library/conferences/ 2010/TimisoaraW/.../EMT2-07.pdf),(diakses 19 Januari 2011).

Gay, L.R., 1981, Educational Research: Competencies for Analysis and Application.Colombus, OH: Charles E. Merill.

Juanda, E.A., 2011, Media Pembelajaran Berbasis Multimedia InteraktifMeningkatkan Pemahaman Dasar-Dasar Mikrokontroler, Jurnal IlmuPendidikan, Jilid 17, No. 6, Oktober 2011, hal. 439—444.

Jehanzeb, 2013, Training and Development Program and Its Benefits toEmployee and Organization: A Conceptual Study, European Journal ofBusiness and Management, Vol. 5, no. 2, pp. 243—252.

Kee, J., et al, 2007, Entrepreneurship Curriculum, (Online)(http://www.google.co.id#hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=entrepreneurship+curiculum.pdf/),(diakses 19 Januari 2011).

Kemendikbud Ditjen Pendidikan Tinggi, 2012, Pedoman Pengembangan E-materi2012, Pendidikan Tinggi, Jakarta, (Online)(http://www.dikti.go.id/ attachments/article/2919/Lampiran%204.%20Pedoman%20Pengembangan%20e-Materi%202012.pdf).

Lomsdaine, E. & Bink, M., (2003), Teaching Entrepreneurship to Engineers,(Online)(http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=Teaching+en

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK

trepreneurship+to+engineers.pdf&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=cbbda01b5db5fed0 atau www.innovationtoday. biz/pubs/2003-3554-Final-ASEE.pdf), (diakses19 Januari 2011).

Lamsa, A.M., et al, 2008, Effect of Business Education on Women andMen Students’ Attitudes on Corporate Responsibility in Society,Journal of Business Ethics, 82, pp. 45—56, DOI 10.1007/s10551-007-9561-7.

Likoko, S., et al, 2013, Tutor Competence and its Effect on Quality ofTeacher Preparation in Emerging Private Primary Teacher TrainingColleges in Bungoma County-Kenya, Journal of Education and Practice,vol. 4, number.2, pp. 95—102.

Murtini, W., 2011, Pendidikan Kewirausahaan dengan PermodelanWirausaha, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, No. 5, Juni 2011, hal.401—410.

Sudarwati, N., 2012, Developing Integrated Module on Entrepreneurshipto Improve Ability in Making Business Plans, International JournalBusiness, Humanistic, and Tecnology, USA: Center for Promoting Ideas.

Sudarwati, N., Susilowati, L., & Qomariyah, U.N., 2014, LaporanPenelitian Pengembangan Modul Kewirausahaan Terpadu BerbasisElektronik bagi Mahasiswa, Laporan Hibah PenelitianDesentralisasi 2014, STKIP PGRI Jombang.

Pratikto, H., 2011, Strategi Implementasi Kewirausahaan Pusat SumberBelajar Bersama dalam Meningkatkan Kompetensi TenagaKependidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, No. 6, Oktober 2011,hal. 445—453.

Rahayu, W.P., et al., 2011, Pengembangan Modul Kewirausahaan di SMK,Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, No. 2, Juni 2010, hal. 153—157.

Richbell, S.M., et al, 2006, Owner–Managers and Business Planning inThe Small Firm, International Small Business Journal, vol. 24 (5), pp. 496—514.

Rohmad, Z., & Dayati, U., 1992, Ke Arah Penelitian dan Pengembangan PendidikanLuar Sekolah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, InstitutKeguruan dan Ilmu Pendidikan Malang, Proyek Operasi danPerawatan Fasilitas.

Isaacs, E., Visser, K., Friedrich, C., & Brijlal, P., 2007,Entrepreneurship Education and Training at The Further Educationand Training (FET) level in South Africa. South African Journal ofEducation Vol. 27:613—629, (Online) (http://www.ajol.info/index.php/saje/article/viewFile/25136/4335).

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS ELEKTRONIK