(Tesis) Oleh MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2019 DESSY PUSPITASARI RUSDIANA PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF DAN SELF-CONFIDENCE SISWA
94
Embed
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) …digilib.unila.ac.id/57815/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfthat (1) the PBL model with peer teaching approach had a valid and practical
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Low of reflective thinking ability and the students self-confidence, one of which
was caused by the implementation of inexact learning models. Students have
difficult to understand, resolve and build conclusions of mathematical problems
that are presented. Besides, one of the reasons students have difficulty working on
mathematic was that they are not confidence with this decision-making ability
about what to believe and what to do. These problems was the reason for this
research. The purpose of this study was to produce products in the form of
problem based learning (PBL) models sintaks/steps with peer teaching and
knowing their effectiveness to improve reflective thinking ability and the students
self-confidence. This research and development methods (research and
development) following the steps of Borg and Gall. Data collection techniques
used observation, interviews, questionnaires, and tests. The data acquired in this
study is quantitative and qualitative analysis. Quantitative data tested using the
Mann-Whitney U test. The research subjects were student of grade 8th
SMP
Negeri 2 Terbanggi Besar in the academic year of 2018/2019. The results showed
that (1) the PBL model with peer teaching approach had a valid and practical
category, and (2) the PBL model with peer teaching used on effective approach to
improve reflective thinking ability and the students self-confidence.
Key words: problem based learning, peer teaching, reflektif thinking, self-
confidence
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF
DAN SELF-CONFIDENCE SISWA
Oleh:
Dessy Puspitasari Rusdiana
Rendahnya kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence siswa, salah satunya
disebabkan oleh penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Siswa sulit
memahami, memecahkan masalah dan membuat kesimpulan dari permasalahan
matematika yang disajikan. Selain itu, salah satu alasan siswa sulit mengerjakan
soal matematika adalah siswa tidak percaya diri dengan kemampuannya dalam
mengambil keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan tindakan apa yang
akan dilakukan. Permasalahan tersebut merupakan alasan dilakukannya penelitian
ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa
sintaks/langkah model Problem Based Learning (PBL) dengan tutor sebaya untuk
meningkatkan kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence siswa. Penelitian
dan pengembangan (research and development) ini mengikuti langkah-langkah
Borg dan Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
angket, dan tes. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diuji menggunakan uji Mann
Whitney-U. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Terbanggi
Besar tahun pelajaran 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model
PBL dengan tutor sebaya memiliki kategori valid dan praktis, dan (2) model PBL
dengan tutor sebaya efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif dan
self-confidence siswa.
Kata kunci: berpikir reflektif, problem based learning, self-confidence, tutor
sebaya
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF
DAN SELF-CONFIDENCE SISWA
Oleh:
DESSY PUSPITASARI RUSDIANA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandarjaya Kabupaten Lampung
Tengah, pada tanggal 1 Desember 1995. Penulis adalah
anak pertama dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak
Sugarjito, M.Pd dan Ibu Eka Kartika Sari Rusdiana,
memiliki dua orang adik bernama Devvy Aprilia Putri
Rusdiana, A.Md. P dan Daffa Gardika Putra.
Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Pertiwi Bandarjaya
pada tahun 2001, pendidikan dasar di SD Negeri 3 Bandarjaya pada tahun 2007,
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar pada tahun
2010, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar pada
tahun 2013. Penulis menyelesaikan sarjana program studi Pendidikan Matematika
di Universitas Lampung pada tahun 2017. Penulis menjadi guru Matematika di
SMK Negeri 1 Terbanggi Besar pada tahun 2017-sekarang. Penulis melanjutkan
pendidikan pada program studi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas
Lampung tahun 2017.
MOTTO
(“Tidak ada sukses yang mudah, jadi
berjuanglah”)
~Dessy Puspitasari Rusdiana~
Persembahan
Alhamdulillahirobbil’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT, Sholawat serta salam selalu tercurah
kepada Uswatun Hasanah Rasulullah Muhammad SAW.
Dengan kerendahan hati dan rasa sayang yang tiada henti, kupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta, kasih sayang,
dan terimakasihku kepada:
Bapak (Sugarjito, M.Pd) & Ibu (Eka Kartika Sari Rusdiana) tercinta, yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta kasih dan pengorbanan yang tulus serta selalu mendoakan yang terbaik untuk
keberhasilan dan kebahagiaanku.
Kedua adikku tercinta (Devvy Aprilia Putri Rusdiana, A.Md. P & Daffa Gardika Putra) yang selalu mendoakan, memberikan dukungan,
dan semangat padaku.
Seluruh keluarga besar yang terus memberikan do’anya untukku, terima kasih.
Para pendidik yang telah mengajar dan mendidik dengan penuh
kesabaran.
Semua sahabat-sahabatku yang begitu tulus menyayangiku dengan segala kekuranganku, dan ikut mewarnai kehidupanku.
Almamater Universitas Lampung.
i
SANWACANA
Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah me-
limpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis yang berjudul “Pengembangan Model Problem Based Learning
(PBL) dengan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif
dan Self-Confidence Siswa” sebagai syarat untuk mencapai gelar Magister
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang tulus ikhlas kepada:
1. Kedua orang tuaku dan kedua adikku, serta seluruh keluarga besarku yang
selalu mendoakan, memberikan motivasi, dukungan, dan semangat kepadaku.
2. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah ber-
sedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan perhatian,
motivasi, semangat, serta kritik dan saran yang membangun kepada penulis
selama penulis menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan dalam pe-
nyusunan tesis sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.
3. Ibu Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan sumbangan
pemikiran, perhatian, motivasi, semangat, serta kritik dan saran yang
ii
membangun kepada penulis selama penyusunan tesis sehingga tesis ini
selesai dan menjadi lebih baik.
4. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Dosen pembahas yang telah
memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun kepada penulis
sehingga tesis ini selesai dan menjadi lebih baik.
5. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister
Pendidikan Matematika, Dosen Pembahas II dan validator Model, Silabus,
RPP dan LKPD dalam penelitian ini yang telah memberikan masukan, kritik,
dan saran yang membangun kepada penulis sehingga tesis ini selesai dan
menjadi lebih baik.
6. Bapak Dr. Joko Sutrisno AB, M.Pd., validator Model, Silabus, RPP dan
LKPD dalam penelitian ini yang telah memberikan masukan yang sangat
mendukung.
7. Ibu Mirra Septia Veranika, M.Psi., Psikolog, validator instrumen self-
confidence yang telah memberikan masukan yang sangat mendukung.
8. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung, beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
9. Bapak Prof. Mustofa, M.A., Ph.D. selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Lampung, beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan
perhatian dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis.
10. Bapak dan Ibu dosen Magister Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis.
iii
11. Ibu Dyah Endras Peni, S.Pd selaku guru mitra yang telah banyak membantu
dalam penelitian.
12. Siswa kelas VIII SMPN 2 Terbanggi Besar yang selalu semangat.
13. Sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam suka dan duka: Kinoy (Kinasih
Cahyono), Wayski (I Wayan Agus Sastrawan), Damcu (Adam Syuhada),
Udin (M. Khusnudin), Mae (Mayang Kencana Vindra Jaya), Ai (Saputra
Wijaya), dan Ki (Rizky Fitri Yanti) yang selalu memberi motivasi dan
semangat.
14. Teman-temanku tercinta: Meyronita Firja MKS, Diah Nur Hafifah, Monice
Putri Pangestu dan Rahayu Soraya yang selama ini memberiku semangat dan
kenangan yang indah selama menjadi mahasiswa.
15. Teman-teman seperjuangan, seluruh angkatan 2017 Magister Pendidikan
Matematika.
16. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis mendapat balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga tesis ini
bermanfaat. Aamiin ya Rabbal „Aalamiin.
Bandar Lampung, Juli 2019
Penulis
Dessy Puspitasari Rusdiana
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. ... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... ... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ ... 9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... ... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ..................................................................................... .. 10
1. Teori Belajar Konstruktivisme .................................................. ...10
2. Kemampuan Berpikir Reflektif ................................................. ...12
3. Hasil Validasi Ahli ................................................................... 73
4. Hasil Revisi Uji Ahli ................................................................ 79
5. Uji Coba Lapangan Awal ......................................................... 86
6. Revisi Hasil Uji Coba .............................................................. 87
7. Uji Coba Lapangan .................................................................. 88
B. Pembahasan .................................................................................... . 98
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... .103
B. Saran ............................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel 2.1 Indikator Self Confidence Siswa ................................................ 16 Tabel 2.2 Fase-Fase Model PBL ................................................................ 18 Tabel 3.1 Desain Uji Coba Produk Penelitian ............................................ 38 Tabel 3.2 Indikator Instrumen Validasi Model Pembelajaran ................... 40 Tabel 3.3 Indikator Instrumen Validasi Silabus ......................................... 40 Tabel 3.4 Indikator Instrumen Validasi RPP.............................................. 40 Tabel 3.5 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Materi............... 41 Tabel 3.6 Indikator Instrumen Validasi LKPD oleh Ahli Media ............... 41 Tabel 3.7 Indikator Instrumen Tanggapan Guru Matematika .................... 42 Tabel 3.8 Indikator Instrumen Tanggapan Siswa ....................................... 42 Tabel 3.9 Indikator Instrumen Respon Guru terhadap LKPD.................... 43 Tabel 3.10 Indikator Instrumen Respon Siswa terhadap LKPD .................. 43 Tabel 3.11 Indikator Self-Confidence .......................................................... 44 Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Skala Self Confidence Siswa ....................... 45 Tabel 3.13 Tabel Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Berpikir
Reflektif ...................................................................................... 46 Tabel 3.14 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Reflektif ................ 47 Tabel 3.15 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Reflektif .......... 49 Tabel 3.16 Interpretasi Indeks Daya Pembeda ............................................. 51 Tabel 3.17 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran ...................................... 52 Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba ................................................ 52
vii
Tabel 3.19 Interval Nilai Tiap Kategori Penilaian Kepraktisan ................... 54 Tabel 3.20 Klasifikasi Gain (g) .................................................................... 55 Tabel 3.21 Uji Normalitas Skor Awal Kemampuan Berpikir Reflektif ....... 56 Tabel 3.22 Uji Normalitas Skor Akhir Kemampuan Berpikir Reflektif ...... 57 Tabel 3.23 Uji Homogenitas Populasi Skor Awal Kemampuan Berpikir
Reflektif ...................................................................................... 58 Tabel 3.24 Uji Normalitas Skor Awal Self-Confidence ............................... 61 Tabel 3.25 Uji Normalitas Skor Akhir Self-Confidence............................... 61 Tabel 4.1 Langkah-Langkah Model PBL dengan Tutor Sebaya ................ 67 Tabel 4.2 Rata-Rata Persentase Hasil Validasi Model ............................... 73 Tabel 4.3 Rata-Rata Persentase Hasil Validasi Silabus ............................. 74 Tabel 4.4 Rata-Rata Persentase Hasil Validasi RPP .................................. 74 Tabel 4.5 Rata-Rata Persentase Hasil Validasi LKPD ............................... 75 Tabel 4.6 Hasil Validasi Muka oleh Penimbang ........................................ 76 Tabel 4.7 Kategori Penilaian Validasi oleh Ahli Psikologi........................ 77 Tabel 4.8 Kategori Penilaian Tanggapan Guru Matematika terhadap
Model ......................................................................................... 77 Tabel 4.9 Kategori Penilaian Tanggapan Siswa terhadap Model .............. 78 Tabel 4.10 Kategori Penilaian Tanggapan Guru terhadap LKPD ................ 78 Tabel 4.11 Kategori Penilaian Tanggapan Siswa terhadap LKPD .............. 79 Tabel 4.12 Data Kemampuan Awal Berpikir Reflektif ................................ 88 Tabel 4.13 Hasil Uji t Skor Awal Kemampuan Berpikir Reflektif .............. 89 Tabel 4.14 Data Skor Akhir Kemampuan Berpikir Reflektif ...................... 90 Tabel 4.15 Hasil Uji Mann-Whitney U Skor Akhir Kemampuan Berpikir
Reflektif ...................................................................................... 90 Tabel 4.16 Data Pencapaian Indikator Berpikir Reflektif Setelah
Pembelajaran .............................................................................. 92 Tabel 4.17 Data Indeks Gain Kemampuan Berpikir Reflektif ..................... 93 Tabel 4.18 Data Self-Confidence Awal Siswa.............................................. 94
viii
Tabel 4.19 Hasil Uji Mann-Whitney U Skor Awal Self-Confidence ........... 94 Tabel 4.20 Data Skor Akhir Self-Confidence Siswa .................................... 95 Tabel 4.21 Hasil Uji Mann-Whitney U Skor Akhir Self-Confidence........... 96 Tabel 4.22 Pencapaian Indikator Self-Confidence Siswa Setelah
Pembelajaran .............................................................................. 97 Tabel 4.23 Data Indeks Gain Self-Confidence Siswa ................................... 97
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Gambar 3.1 Alur Desain Penelitian ............................................................. 31 Gambar 4.1 Langkah-Langkah Model PBL dengan Tutor Sebaya
Sebelum Revisi ........................................................................ 80 Gambar 4.2 Langkah-Langkah Model PBL dengan Tutor Sebaya
Sesudah Revisi ......................................................................... 81 Gambar 4.3 Masalah 1 Sebelum dan Setelah Revisi.................................... 82 Gambar 4.4 Kalimat Sebelum dan Setelah Revisi ....................................... 83 Gambar 4.5 Kalimat Sebelum dan Setelah Revisi ....................................... 83 Gambar 4.6 Kalimat Sebelum dan Setelah Revisi ....................................... 84 Gambar 4.7 Masalah 3 Sebelum dan Setelah Revisi.................................... 84 Gambar 4.8 Kotak Jawaban Sebelum dan Setelah Revisi............................ 85 Gambar 4.9 Kalimat Sebelum dan Setelah Revisi ....................................... 85
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. PERANGKAT PEMBELAJARAN
A.1 Model PBL Hasil Pengembangan ................................................ 112
A.2 Silabus PBL dengan Tutor Sebaya ............................................... 156
Angket yang telah divalidasi dijadikan patokan sebagai dasar untuk merevisi
LKPD. Indikator instrumen yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.10 secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran B.11 halaman 259.
i. Angket Skala Self-Confidence
Skala self-confidence pada penelitian ini mengukur lima aspek. Indikator self-
confidence yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.11.
Secara lengkap terdapat pada Lampiran B.5 halaman 247.
Tabel 3.11 Indikator Self-Confidence
No Aspek Indikator No. Pernyataan
1 Keyakinan kemampuan diri
(Sikap positif seseorang
tentang dirinya)
Kemampuan siswa
untuk menyelesaikan
sesuatu dengan
sungguh-sungguh.
1, 2, 3, 4
2 Optimis
(Sikap positif yang dimiliki
seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal)
Sikap dan perilaku
siswa yang selalu
berpandangan baik
tentang dirinya dan
kemampuannya.
5, 6, 7, 8, 9
3 Objektif
(Orang yang memandang
permasalahan bukan menurut
kebenaran pribadi)
Kemampuan siswa
menyelesaikan
permasalahan sesuai
dengan fakta.
10, 11, 12
4 Bertanggung jawab
(Kesediaan orang untuk
menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi
konsekuensinya)
Kemampuan siswa
untuk berani
menanggung segala
sesuatu yang telah
menjadi
konsekuensinya.
13, 14, 15, 16
5 Rasional dan realistis
(Analisis terhadap suatu
masalah, sesuatu hal, dan
suatu kejadian dengan
menggunakan pemikiran
yang dapat diterima oleh akal
dan sesuai dengan kenyataan)
Kemampuan siswa
untuk menganalisis
suatu masalah dengan
logis dan sesuai
dengan kenyataan.
17, 18, 19, 20
45
Sebelum digunakan pada uji lapangan skala self-confidence ini divalidasi oleh
ahli, yaitu Mirra Septia Veranika, M.Psi., Psikolog. Beliau adalah seorang
counselor di Sekolah Darma Bangsa. Tujuan dari validasi ini adalah melihat
kesesuaian isi dengan indikator dan tujuan. Kriteria yang menjadi penilaian dari
ahli adalah: (1) Keterkaitan indikator dengan tujuan; (2) Kesesuaian pernyataan
dengan indikator yang diukur; (3) Kesesuaian antara pernyataan dengan tujuan;
(4) Penggunaan bahasa yang baik dan benar. Berdasarkan penilaian tiap kriteria
tersebut, skala self-confidence telah memenuhi kriteria sangat baik dan dinyatakan
layak untuk digunakan pada uji lapangan. Setelah dilakukan validasi, skala
tersebut diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas dan validitas secara empiris.
Uji coba dilakukan pada siswa kelas VIII C. Proses perhitungan menggunakan
software SPSS statistik versi 20. Hasil perhitungan validitas butir pernyataan
dapat dilihat pada Tabel 3.12, data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.5
halaman 268.
Tabel 3.12 Hasil Uji Coba Validitas Skala Self-Confidence Siswa
No
Pernyataan
rxy Kriteria No
Pernyataan
rxy Kriteria
1 0,714 Valid 11 0,664 Valid
2 0,517 Valid 12 0,630 Valid
3 0,666 Valid 13 0,467 Valid
4 0,551 Valid 14 0,671 Valid
5 0,570 Valid 15 0,671 Valid
6 0,664 Valid 16 0,714 Valid
7 0,517 Valid 17 0,467 Valid
8 0,666 Valid 18 0,783 Valid
9 0,609 Valid 19 0,664 Valid
10 0,783 Valid 20 0,589 Valid
Dari hasil perhitungan pada Lampiran C.5 halaman 268 menunjukkan bahwa
skala tersebut memiliki indeks koefisien korelasi lebih dari 0,3673 dan indeks
46
reliabilitas sebesar 0,919 (Lampiran C.6 halaman 270). Berdasarkan hasil uji
validitas semua butir pernyataan dapat digunakan.
2. Instrumen Tes
Intrumen tes yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir reflektif matematis.
Tes ini berupa soal-soal uraian yang diberikan secara individual bertujuan untuk
mengukur kemampuan berpikir reflektif matematis siswa. Soal tes yang
digunakan disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis.
Indikator soal tes kemampuan berpikir reflektif dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel. 3.13 Tabel Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Berpikir Reflektif
Indikator Soal Indikator KBR Skor Nomor
Soal
Menentukan luas permukaan
kubus dengan tepat.
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan kubus dengan tepat.
1. Reacting
2. Comparing
3. Contemplating
12 1
Menentukan volume balok
dengan tepat.
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan volume balok
dengan tepat.
1. Reacting
2. Comparing
3. Contemplating
12 2
Menentukan luas permukaan
prisma dengan tepat.
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan prisma dengan
tepat.
1. Reacting
2. Comparing
3. Contemplating
12 3
Menentukan luas permukaan
limas dengan tepat.
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan limas dengan tepat
1. Reacting
2. Comparing
3. Contemplating
12 4
47
Adapun pedoman penskoran kemampuan berpikir reflektif matematis menurut
Noer (2010) disajikan pada Tabel 3.14 sebagai berikut.
Tabel 3.14 Pedoman Penskoran Kemampuan Berpikir Reflektif
Skor Indikator
Reacting Comparing Contemplating
0 Tidak menjawab
1
Bereaksi dengan
perhatian pribadi
terhadap situasi
masalah dengan cara
langsung menjawab,
tetapi jawaban salah
Tidak melakukan
evaluasi terhadap
tindakan dan apa yang
diyakini
Menguraikan,
menginformasikan
jawaban berdasarkan
situasi masalah yang
dihadapi tetapi jawaban
salah
2
Bereaksi dengan
perhatian pribadi
terhadap situasi
masalah dengan cara
menuliskan sifat yang
dimiliki oleh situasi,
kemudian menjawab
permasalahan, tetapi
tidak selesai
Mengevaluasi tindakan
dan apa yang diyakini
dengan cara
membandingkan reaksi
dengan suatu prinsip
umum atau teori tetapi
tidak memberikan
alasan mengapa
memilih tindakan
tersebut
Menguraikan,
menginformasikan
jawaban berdasarkan
situasi masalah yang
dihadapi dan jawaban
benar
3
Bereaksi dengan
perhatian pribadi
terhadap situasi
masalah dengan cara
menuliskan sifat
yang dimiliki oleh
situasi, kemudian
menjawab
permasalahan, tetapi
jawaban salah
Mengevaluasi
tindakan dan apa yang
diyakini dengan cara
membandingkan
reaksi dengan suatu
prinsip umum atau
teori memberi alasan
mengapa memilih
tindakan tersebut
tetapi jawaban salah
Menguraikan,
menginformasikan
jawaban berdasarkan
situasi masalah yang
dihadapi,
mempertentangkan
jawaban dengan jawaban
lainnya
4
Bereaksi dengan
perhatian pribadi
terhadap situasi
masalah dengan cara
menuliskan sifat
yang dimiliki oleh
situasi, kemudian
menjawab
permasalahan dan
jawaban benar
Mengevaluasi
tindakan dan apa yang
diyakini dengan cara
membandingkan
reaksi dengan suatu
prinsip umum atau
teori, memberi alasan
mengapa memilih
tindakan tersebut dan
jawaban benar
Menguraikan,
menginformasikan
jawaban berdasarkan
situasi masalah yang
dihadapi,
mempertentangkan
jawaban dengan jawaban
lainnya, kemudian
merekonstruksi situasi-
situasi
48
Sebelum digunakan, instrumen ini diujicobakan terlebih dulu pada kelas VIII C
yang telah menempuh materi bangun ruang sisi datar untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Uji – uji tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
a. Uji Validitas
Validitas yang dilakukan terhadap instrumen tes berpikir reflektif matematis
didasarkan pada validitas empiris. Validitas isi dari tes kemampuan berpikir
reflektif matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang
terkandung dalam tes kemampuan berpikir reflektif matematika dengan indikator
pembelajaran yang telah ditentukan. Tes yang dikategorikan valid adalah yang
telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur.
Dengan asumsi bahwa guru sejawat yang mengajar matematika mengetahui
dengan benar kurikulum SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada
penilaian guru tersebut.
Teknik yang digunakan untuk menguji validitas empiris ini dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment (Widoyoko, 2012) sebagai berikut.
rxy = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√𝑁 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2) (𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah siswa ∑ 𝑋 : Jumlah skor siswa pada setiap butir soal ∑ 𝑌 : Jumlah total skor siswa ∑ 𝑋𝑌 : Jumlah hasil perkalian skor siswa pada setiap butir soal dengan total skor
siswa
49
Penafsiran harga korelasi dilakukan dengan membandingkan dengan harga rxy
kritik untuk validitas butir instrumen yaitu 0,3673. Artinya apabila rxy ≥ 0,3673,
nomor butir tersebut dikatakan valid dan memuaskan (Widoyoko, 2012). Tabel
3.15 menyajikan hasil validitas instrumen tes berpikir reflektif matematis.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran C.1 halaman 263.
Tabel 3.15 Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Reflektif
No Soal rxy Kriteria
1 0,56 Valid
2 0,85 Valid
3 0,80 Valid
4 0,74 Valid
b. Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam hasil
ukurnya sehingga dapat dipercaya, sehingga akan menghasilkan data yang dapat
reliabel atau apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama. Bentuk soal tes yang digunakan pada
penelitian ini adalah soal tes tipe uraian. Menurut Arikunto (2011) untuk mencari
koefisien reliabilitas (r11) menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
𝑟11 = [𝑘
𝑘−1] [1 −
∑ 𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
]
Keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah butir pertanyaan
𝑠𝑖2 = varians total
𝑠𝑡2 = jumlah butir pertanyaan
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen
50
Sudijono (2011) berpendapat bahwa suatu tes dikatakan baik apabila memiliki
nilai reliabilitas ≥ 0,70. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen
kemampuan berpikir reflektif, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,71.
Hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang diuji cobakan memiliki reliabilitas
yang tinggi sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemam-
puan berpikir reflektif siswa. Hasil perhitungan reliabilitas uji coba instrumen
dapat dilihat pada Lampiran C.2 halaman 264.
c. Daya Pembeda
Daya beda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk membedakan
antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Daya
beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya tingkat diskriminasi atau
angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda. Untuk menghitung daya
pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi
sampai siswa yang memeperoleh nilai terendah. Kemudian diambil 27% siswa
yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok atas) dan 27% siswa yang
memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah). Setelah itu baru dapat
ditentukan daya pembeda setiap butir soal. Sudijono (2008: 389-390)
mengungkapkan menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus sebagai
berikut.
𝐷𝑃 = 𝐵𝐴
𝐽𝐴 -
𝐵𝐵
𝐽𝐵
Keterangan:
DP : Indeks daya pembeda butir soal
BA : Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah
BB : Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah
JA : Jumlah skor maksimum butir soal yang diolah pada kelompok atas
51
JB : Jumlah skor maksimum butir soal yang diolah pada kelompok bawah
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera
dalam Tabel 3.16.
Tabel 3.16 Interpretasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Interpretasi
DP < 0,00 Sangat Buruk
0,00 ≤ DP < 0,20 Buruk
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan daya pembeda butir item soal yang telah
diujicobakan disajikan pada Tabel 3.18. Hasil perhitungan daya pembeda butir
item soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 265.
d. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran akan digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu
butir soal. Dalam Sudijono (2008: 372) untuk menghitung indeks tingkat
kesukaran pada masing-masing butir soal digunakan rumus:
𝑇𝐾 =𝐵
𝐽𝑆
Keterangan:
TK : Indeks tingkat kesukaran butir soal
B : Jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh
JS : Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal.
Kemudian untuk menginterpretasikan indeks tingkat kesukaran tiap butir soal
menurut Thorndike dan Hagen dalam Sudijono (2008: 372) dapat dilihat pada
Tabel 3.17.
52
Tabel 3.17 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi
TK < 0,30 Terlalu Sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
TK > 0,70 Terlalu Mudah
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan tingkat kesukaran butir soal yang
disajikan pada Tabel 3.18. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada di
Lampiran C.3 halaman 265. Setelah dilakukan analisis reliabilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis siswa
diperoleh rekapitulasi hasil tes uji coba dan kesimpulan yang disajikan pada Tabel
3.18.
Tabel 3.18 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba
No Soal Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Kesimpulan
1 0,71
(Reliabilitas
Tinggi)
0,5 (Baik) 0,51 (Sedang) Dipakai
2 0,6 (Baik) 0,59 (Sedang) Dipakai
3 0,64 (Baik) 0,64 (Sedang) Dipakai
4 0,75 (Sangat Baik) 0,65 (Sedang) Dipakai
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis kemudian digunakan untuk
merevisi model PBL dengan tutor sebaya yang dikembangkan, sehingga akan
menghasilkan model PBL dengan tutor sebaya yang layak sesuai dengan kriteria
yang ditentukan yaitu valid, praktis, dan efektif. Teknik analisis data pada
penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrumen yang digunakan dalam setiap
tahapan penelitian pengembangan, yaitu:
53
1. Analisis Data Pendahuluan
Data studi pendahuluan berupa hasil observasi dan wawancara dianalisis secara
deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya pengembangan model
pembelajaran. Observasi dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 2 Terbanggi
Besar. Wawancara dilakukan pada guru mata pelajaran matematika yang
mengajar kelas VIII dan siswa kelas VIII.
2. Analisis Angket Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu untuk
mengevaluasi/mengukur apa yang seharusnya dievaluasi (Sugiyono, 2013). Oleh
karena itu untuk menentukan validitas suatu alat evaluasi hendaknya dilihat dari
berbagai aspek diantaranya validitas muka dan validitas isi. Menurut Suherman
(2003) validitas muka dilakukan dengan melihat dari sisi muka atau tampilan dari
instrumen itu sendiri, sedangkan validitas isi berkenaan dengan keshahihan
instrumen tes dengan materi yang akan ditanyakan, baik tiap soal maupun soalnya
secara keseluruhan. Validitas muka dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat
apakah kalimat atau kata-kata dari instrumen yang digunakan sudah tepat dan
layak digunakan sehingga tidak menimbulkan tafsiran lain termasuk kejelasan
gambar. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat isi instrumen
dengan materi pelajaran yang diajarkan serta melihat kesesuaian indikator dengan
kemampuan yang diamati.
Validitas muka dan isi dalam penelitian ini dilakukan dengan meminta
pertimbangan ahli yang berkompeten. Untuk mendapatkan kesimpulan apakah
54
hasil timbangan para penimbang tersebut sama atau tidak, dianalisis menggunakan
statistik Uji Q-Cochran dengan bantuan software SPSS. Hipotesis yang diuji
adalah:
H0 : para penimbang memberikan pertimbangan yang seragam atau sama.
H1 : para penimbang memberikan pertimbangan yang tidak seragam atau berbeda.
Dengan kriteria keputusan yang digunakan, jika nilai asymp.sig > α (α = 0,05)
maka H0 diterima, pada kondisi lain H0 ditolak.
3. Analisis Kepraktisan Model dan Perangkat Pembelajaran
Data kepraktisan model dan perangkat pembelajaran hasil pengembangan akan
diperoleh dari penilaian guru bidang studi terhadap perangkat pembelajaran.
Analisis yang akan digunakan berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data
kualitatif berupa komentar dan saran dari guru dideskripsikan secara kualitatif
sebagai acuan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran. Data kuantitatif berupa skor penilaian, dideskripsikan secara
kuantitatif kemudian dijelaskan secara kualitatif. Kategori penilaian dan interval
menurut Khayati (2015) nilai untuk setiap kategori ditunjukkan pada Tabel 3.19.
Tabel 3.19 Interval Nilai Tiap Kategori Penilaian Kepraktisan
No Kriteria Validasi Interval Nilai
1 Sangat Baik (S min + 3p) < S ≤ S maks
2 Baik (S min + 2p) < S < (S min + 3p - 1)
3 Kurang (S min + p) < S < (S min + 2p - 1)
4 Sangat Kurang (S min) < S < (S min + p - 1)
Keterangan:
S : Skor responden
P : Panjang interval kelas
55
Smin : Skor terendah
Smax : Skor tertinggi
Langkah-langkah menyusun kriteria penilaian di atas adalah
a) Menentukan jumlah interval.
b) Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum.
c) Menghitung panjang kelas (p) yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas.
d) Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar .
4. Analisis Efektivitas Pembelajaran Menerapkan Model PBL dengan Tutor
Sebaya
Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest kemampuan berpikir reflektif
dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir reflektif
siswa pada kelas yang menggunakan PBL dengan tutor sebaya dan siswa yang
mengikuti PBL yang umum dilakukan. Menurut Meltzer (dalam Noer, 2010: 102)
besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized
gain) = g, yaitu:
g = 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒
𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑝𝑜𝑠𝑠𝑖𝑏𝑙𝑒 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒−𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒
Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifi-
kasi dari Hake (dalam Noer, 2010: 102) seperti berikut.
Tabel 3.20 Klasifikasi Gain (g)
Besarnya g Interpretasi
g > 0,70 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,70 Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
56
Pengolahan dan analisis data kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence
dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap peningkatan kemampuan
berpikir reflektif dan self-confidence siswa (indeks gain) kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Analisis Data Kemampuan Berpikir Reflektif
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang didapat berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov Z. Adapun hipotesis uji adalah sebagai berikut:
H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov Z (K-S Z) mengguna-
kan software SPPS versi 20.0 dengan kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas
(sig.) dari Z lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi,
2005). Setelah dilakukan pengujian normalitas pada skor awal (pretest) didapat
hasil yang disajikan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21 Uji Normalitas Skor Awal Kemampuan Berpikir Reflektif
Kelompok
Penelitian
Banyaknya Siswa K-S Z Probabilitas (Sig.)
Eksperimen 32 0,141 0,109
Kontrol 32 0,135 0,144
Pada Tabel 3.22 terlihat bahwa probabilitas (Sig.) untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol lebih dari 0,05, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti bahwa
data skor awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang
57
berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data kemampuan berpikir reflektif
awal dapat dilihat pada Lampiran C.17 halaman 288. Uji normalitas juga
dilakukan terhadap data skor posttest kemampuan berpikir reflektif, setelah
dilakukan perhitungan didapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 3.22.
Tabel 3.22 Uji Normalitas Skor Akhir Kemampuan Berpikir Reflektif
Kelompok
Penelitian
Banyaknya Siswa K-S Z Probabilitas (Sig.)
Eksperimen 32 0,168 0,022
Kontrol 32 0,134 0,149
Pada Tabel 3.22 terlihat bahwa probabilitas (Sig) pada salah satu kelas kurang dari
0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
data skor akhir (posttest) tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Perhitungan uji normalitas data posttest kemampuan berpikir reflektif dapat dilihat
pada Lampiran C.20 halaman 292.
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok responden berasal
dari populasi yang sama atau tidak. Dengan menggunakan SPSS, peneliti akan
melakukan perhitungan test of homogenity of variance melalui menu (tool)
(analyze-compare means-one way anova). Uji homogenitas ini akan menggunakan
statistik uji Levene, dengan mengambil taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian
adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari α = 0,05 maka hipotesis nol
diterima (Trihendradi, 2005: 145). Adapun hipotesis uji adalah sebagai berikut:
H0: 𝜎12 = 𝜎2
2 (kedua kelompok populasi memiliki varians yang sama)
H1: 𝜎12 𝜎2
2 (kedua kelompok populasi memiliki varians yang tidak sama)
58
Berdasarkan hasil uji normalitas pada data skor awal (pretest) kemampuan berpikir
reflektif matematis diketahui bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Sehingga selanjutnya dilakukan uji homogenitas terhadap
skor awal kemampuan berpikir reflektif matematis. Setelah dilakukan perhitungan
diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan pada Tabel 3.23.
Tabel 3.23 Uji Homogenitas Populasi Skor Awal Kemampuan Berpikir
Reflektif
Kelompok Penelitian Statistik Levene Probabilitas (sig.)
Eksperimen
0,860
0,357 Kontrol
Pada Tabel 3.23 terlihat bahwa nilai probabilitas (sig) lebih besar dari 0,05
sehingga hipotesis nol diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa data skor awal
(pretest) kemampuan berpikir reflektif matematis siswa dari kedua kelompok
populasi memiliki varians yang homogen atau sama. Perhitungan uji homogenitas
dapat dilihat pada Lampiran C.18 halaman 290. Sedangkan untuk data skor akhir
kemampuan berpikir reflektif matematis tidak dilakukan uji homogenitas karena
salah satu data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
c. Uji Prasyarat
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, diperoleh bahwa data
skor awal (pretest) berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Menurut
Sudjana (2005), apabila data dari kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki
varian yang sama maka analisis data dilakukan dengan menggunakan uji
kesamaan dua rata-rata, yaitu uji t dengan hipotesis uji sebagai berikut.
59
H0: Tidak ada perbedaan kemampuan awal berpikir reflektif siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan
kemampuan awal berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL biasa.
H1: Ada perbedaan kemampuan awal berpikir reflektif siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan
kemampuan awal berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL biasa.
Jika hipotesis nol ditolak maka perlu dianalisis lanjutan untuk mengetahui apakah
kemampuan berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
PBL dengan tutor sebaya lebih tinggi daripada kemampuan berpikir reflektif
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL biasa. Adapun
analisis lanjutan tersebut dengan melihat data sampel mana yang rata-ratanya
lebih tinggi.
d. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh bahwa data skor akhir dari salah satu
sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Menurut Russefendi
(1998) apabila data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji
hipotesis menggunakan uji non parametrik. Uji non parametrik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney U dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Tidak ada perbedaan kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan
60
kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL biasa.
H1: Ada perbedaan kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang mengikuti
pembelajaran menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan
kemampuan akhir berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL biasa.
Dalam penelitian ini, menggunakan SPSS versi 20.0. untuk melakukan uji Mann
Whitney U dengan kriteria uji adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari α
= 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005).
2. Analisis Data Self-Confidence Siswa
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data yang didapat berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov Z. Adapun hipotesis uji adalah sebagai berikut:
Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov Z (K-S Z) mengguna-
kan software SPPS versi 20.0 dengan kriteria pengujian yaitu jika nilai probabilitas
(sig.) dari Z lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi,
2005). Setelah dilakukan pengujian normalitas pada skor awal (pretest) didapat
hasil yang disajikan pada Tabel 3.24.
61
Tabel 3.24 Uji Normalitas Skor Awal Self-Confidence
Kelompok
Penelitian
Banyaknya Siswa K-S Z Probabilitas (Sig.)
Eksperimen 32 0,251 0,000
Kontrol 32 0,246 0,000
Pada Tabel 3.24 terlihat bahwa probabilitas (Sig.) untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol kurang dari 0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti
bahwa data self-confidence awal kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data self-
confidence awal dapat dilihat pada Lampiran C.22 halaman 295. Uji normalitas
juga dilakukan terhadap data skor posttest self-confidence, setelah dilakukan
perhitungan didapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 3.25.
Tabel 3.25 Uji Normalitas Skor Akhir Self-Confidence
Kelompok
Penelitian
Banyaknya Siswa K-S Z Probabilitas (Sig.)
Eksperimen 32 0,223 0,000
Kontrol 32 0,188 0,006
Pada Tabel 3.25 terlihat bahwa probabilitas (Sig) kelas eksperimen dan kontrol
kurang dari 0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa data skor akhir (posttest) tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data posttest self-confidence dapat
dilihat pada Lampiran C.24 halaman 298. Untuk data skor awal dan skor akhir
self-confidence tidak dilakukan uji homogenitas karena sampel tidak berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
62
b. Uji Prasyarat
Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh bahwa data sampel tidak berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Menurut Russefendi (1998) apabila data tidak
berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan
uji non parametrik. Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Mann-Whitney U dengan hipotesis sebagai berikut.
H0: Tidak ada perbedaan self-confidence awal siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan self-confidence awal
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL biasa.
H1: Ada perbedaan self-confidence awal siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan self-confidence awal
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL biasa.
Dalam penelitian ini, menggunakan SPSS versi 20.0. untuk melakukan uji Mann
Whitney U dengan kriteria uji adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari α
= 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005).
c. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas, diperoleh bahwa data sampel tidak berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Menurut Russefendi (1998) apabila data tidak
berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan
uji non parametrik. Uji non parametrik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji Mann-Whitney U dengan hipotesis sebagai berikut.
63
H0: Tidak ada perbedaan self-confidence akhir siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan self-confidence akhir
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL biasa.
H1: Ada perbedaan self-confidence akhir siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dengan self-confidence akhir
siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL biasa.
Dalam penelitian ini, menggunakan SPSS versi 20.0. untuk melakukan uji Mann
Whitney U dengan kriteria uji adalah jika nilai probabilitas (Sig.) lebih besar dari α
= 0,05, maka hipotesis nol diterima (Trihendradi, 2005).
103
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengembangan model PBL dengan tutor sebaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence siswa diawali dari studi
pendahuluan yang menunjukkan kebutuhan dikembangkannya model PBL.
Hasil validasi menunjukkan bahwa model PBL dengan tutor sebaya pada
materi bangun ruang sisi datar telah valid/layak digunakan dan termasuk dalam
kategori sangat baik. Hasil akhir dari penelitian pengembangan ini adalah
sintak/tahapan model PBL dengan tutor sebaya untuk meningkatkan
kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence siswa.
2. Model PBL dengan tutor sebaya praktis untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif dan self-confidence siswa. Kriteria praktis diambil
berdasarkan uji coba terhadap keterlaksanaan model pembelajaran yang
dikembangkan.
3. Model PBL dengan tutor sebaya efektif untuk meningkatkan kemampuan
berpikir reflektif siswa. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan berpikir reflektif
siswa yang menggunakan model PBL dengan tutor sebaya lebih tinggi daripada
kemampuan berpikir reflektif siswa yang mengikuti pembelajaran dengan
104
model PBL biasa. Selain itu, peningkatan kemampuan berpikir reflektif siswa
yang menggunakan model PBL dengan tutor sebaya dikategorikan tinggi.
4. Model PBL dengan tutor sebaya efektif untuk meningkatkan self-confidence
siswa. Hal ini dapat dilihat dari self-confidence siswa yang menggunakan
model PBL dengan tutor sebaya lebih tinggi daripada self-confidence siswa
yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL biasa. Selain itu, peningkatan
self-confidence siswa yang menggunakan model PBL dengan tutor sebaya
dikategorikan tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai
berikut:
1. Guru dapat menggunakan model PBL dengan tutor sebaya sebagai alternatif
untuk meningkatkan kemampuan berpikir reflektif dan self-confidence siswa
pada materi bangun ruang sisi datar.
2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan
mengenai model PBL dengan tutor sebaya hendaknya:
a. Mengembangkan model PBL dengan tutor sebaya pada materi yang lain.
b. Pendekatan atau metode atau model yang digunakan harus sesuai dengan
materi pembelajaran.
c. Memperhatikan karakteristik masing-masing siswa dalam pembentukan
kelompok diskusi. Selain memperhatikan tingkat kemampuan matematis
siswa, kemampuan interaksi sosial siswa juga harus diperhatikan agar
105
diskusi dapat berjalan secara aktif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan.
106
DAFTAR PUSTAKA
Agustan, 2016. Kemampuan Memformulasikan Mensitesis Masalah Aljabar
Calon Guru Matematika Sebagai Salah Satu Komponen dalam Berpikir
Reflektif. Prosiding Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah
Makasar Vol 2 No 1. [Online]. Tersedia: https://journal.uncp.ac.id/
index.php/proceding/article/view/372/332. Diakses pada tanggal 31 Agustus
2018.
Ahmadi, A, & Supriono, W. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: