PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MAJAKERTA KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh ALFIAN NURDIN NIM. 6102909072 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
132
Embed
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ... - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/10943/1/12246.pdfpengembangan model pembelajaran kelincahan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KELINCAHAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERKEBUNAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 MAJAKERTA KECAMATAN WATUKUMPUL
KABUPATEN PEMALANG
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ALFIAN NURDIN NIM. 6102909072
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
SARI
Alfian Nurdin. 2011. “Pengembangan Model Pembelajaran Kelincahan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Perkebunan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang” Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd., Pembimbing Pendamping Dra. Anirotul Qori'ah, M.Pd.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah model
pembelajaran kelincahan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan perkebunan pada siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011?” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah model pembelajaran kelincahan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan perkebunan pada siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Model pengembangan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran kelincahan gerak melalui pendekatan lingkungan perkebunan. Ujicoba kelompok kecil dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 10 anak. Ujicoba dilaksanakan di perkebunan. Ujicoba kelompok besar dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 anak. Ujicoba dilaksanakan di perkebunan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kelincahan gerak dan angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelincahan gerak dan analisa statistik deskriptif presentase maka didapat hasil penelitian “Tingkat kelincahan gerak siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam kategori”Baik Sekali”.
Saran dalam penelitian ini 1) Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SD se-Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, hendaknya mengetahui teori tentang model pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar, dan dapat memberikan tuntunan dalam mempraktekkan, membiasakan hidup sehat serta membiasakan sikap gerakan tubuh yang baik; 2) Bagi orang tua hendaknya mempertimbangkan pertumbuhan /perkembangan anaknya, sehingga dapat mengarahkan anak untuk memiliki keterampilan gerak tertentu khusus dalam bidang olahraga.
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2011
ALFIAN NURDIN
iv
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada,
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua Panitia, Sekretaris,
Drs. H. Harry Pramono, M.Si. Drs. Tri Rustiadi, M.Kes. NIP. 19591019 198503 1 001 NIP. 19641023 199002 1 001
faktor belajar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu :
1. Faktor Individual
a. Kematangan atau pertumbuhan
Untuk mengajarkan sesuatu kepada anak diperlukan kematangan
potensi-potensi jasmaniah maupun rohaniah. Seorang anak tidak dapat
diajarkan suatu ilmu jika pertumbuhan mentalnya belum matang untuk
menerima pelajaran tersebut. Proses belajar akan berhasil jika taraf
pertumbuhan anak telah memungkinkan, potensi-potensi jasmani dan
33
rohaninya telah matang untuk mempelajari ilmu tersebut.
b. Kecerdasan atau Intelijensi
Keberhasilan anak dalam belajar juga dipengaruhi oleh tingkat
kecerdasan, dengan demikian disamping kematangan tingkat
kecerdasan atau intelegensi juga ikut mempengaruhi perkembangan
anak dalam belajar.
c. Latihan dan Ulangan
Seringnya anak berlatih maka kecakapan dan pengetahuan yang
dimiliki juga akan bertambah mendalam, sebaliknya tanpa latihan
pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki dapat hilang atau
berkurang. Dengan demikian makin besar minat seseorang maka
mkain besar pula perhatiannya sehingga memperbesar hasrat untuk
mempelajarinya.
d. Motivasi
Motivasi merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu, karena tidak
mungkin seseorang berusaha mempelajari sesuatu jika tidak
mengetahui betapa penting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari
belajar itu sendiri.
e. Sifat-Sifat Pribadi
Sifat-sifat pribadi yang ada pada seseorang sedikit banyak akan
mempengaruhi hasil belajar yang dapat dicapai.
34
2. Faktor Sosial
a. Keadaan Keluarga
1) Cara mendidik,
2) Hubungan orang tua dengan anak,
3) Keadaan ekonomi keluarga,
4) Suasana rumah,
5) Teladan dari orang tua.
b. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah tempat terjadinya proses belajar mengajar.
Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar anak antara lain :
1) Pengaruh guru terhadap proses belajar mengajar,
2) Hubungan guru dengan anak didik,
3) Pengaruh teman sekelas,
4) Pengaruh alat media terhadap proses belajar mengajar.
c. Motivasi Sosial
Lingkungan masyarakat merupakan tempat seseorang mengadakan
hubungan dengan individu yang lain. Sehingga hal inipun dapat
mempengaruhi proses belajar seseorang yang meliputi :
1) Pengaruh lingkungan tetangga,
2) Pengaruh teman bergaul,
3) Kegiatan-kegiatan dalam masyarakat,
4) Pengaruh mass media.
5) Lingkungan dan Kesempatan
35
Berdasarkan pembagian berbagai faktor tersebut di atas dapatlah
ditarik suatu kesimpulan bahwa proses belajar seseorang tidak hanya
dipengaruhi oleh satu faktor saja tetapi oleh beberapa faktor, dimana antara
faktor yang satu dengan faktor yang lain saling berhubungan karena sifatnya
yang kompleks. Seseorang akan mencapai hasil yang optimal dalam belajar
apabila faktor-faktor tersebut mendukung atau memberi pengaruh yang positif
pada diri pribadi orang atau anak tersebut.
Dalam penelitian ini faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar
adalah pengaruh lingkungan sekolah, khususnya adalah pengaruh lingkungan
sekolah dalam proses belajar mengajar.
2.2 Kerangka Berpikir
Modifikasi pembelajaran membekali siswa memperoleh pemahaman
diri, wawasan, bertindak kreatif, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai
bahan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Bila prestasi belajar
dapat ditimbulkan dari luar, dalam hal ini guru dapat meningkatkan prestasi
belajar dengan modifikasi pembelajaran kelincahan gerak melalui pendekatan
lingkungan perkebunan. Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan
dalam bentuk paradigma adalah sebagai berikut:
Bagan. 1 Bagan Kerangka Berpikir
Modifikasi Pembelajaran Kelincahan Gerak di
Perkebunan
Prestasi Belajar Meningkat
36
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
3.1 Metodologi Pengembangan
Penelitian pengembangan biasanya disebut penelitian berbasisi
pengembangan (research-based development) merupakan jenis penelitian yang
tujuan penggunaannya untuk pemecahan masalah praktis. Penelitian
pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk, dan
diharapkan dapat menjembatani kesenjangan penelitian yang lebih banyak
menguji teori ke arah menghasilkan produk-produk yang langsung dapat
digunakan oleh pengguna.
Menurut Borg dan Gall (1983) penelitian pengembangan adalah suatu
proses yang banyak digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran, yang pada
dasarnya prosedur penelitian pengembangan terdiri dari dua tujuan utama, yaitu:
(1) mengembangkan produk dan, (2) menguji keefektifan produk untuk mencapai
tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan, sedangkan tujuan
kedua disebut sebagai fungsi validasi.
Dalam hal pengembangan produk salah satunya adalah menghasilkan
produk model pembelajaran penjasorkes di sekolah, adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk
observasi lapangan dan kajian pustaka. Langkah awal ini dilakukan untuk
37
analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan apakah model
pembelajaran yang dibuat memang dibutuhkan atau tidak.
2. Mengembangkan bentuk produk awal (dalam hal ini model pembelajaran
penjasorkes dengan memanfaatkan lingkungan fisik di luar sekolah).
Berdasarkan analisis kebutuhan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan
produk model pembelajaran penjasorkes sesuai materi yang dikembangkan
yang didasarkan pada kajian teori.
3. Evaluasi produk awal yang sudah dibuat oleh para ahli, dengan
menggunakan seorang ahli pendidikan jasmani dan olahraga (gunakan dosen
yang relevan dengan materi yang diteliti atau bisa menggunakan salah satu
pembimbing yang ekspert dibidangnya), dan dua orang ahli pembelajaran
(gunakan guru penjasorkes yang memiliki pengalaman mengajar yang
cukup). Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli selanjutnya lakukan uji coba
skala kecil (gunakan siswa dengan jumlah secukupnya sesuai kebutuhan
materi), dengan menggunakan lembar evaluasi dan kuesioner dan konsultasi
yang selanjutnya hasilnya dianalisis secara mendalam.
4. Lakukan revisi produk pertama dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala
kecil yang dilakukan sebelumnya.
5. Uji coba skala besar di lapangan dengan menggunakan model pembelajaran
yang sudah direvisi atau hasil uji coba skala kecil yang dilakukan
sebelumnya.
38
6. Revisi produk akhir, dilakukan berdasarkan evaluasi dan analisis uji coba
lapangan (melalui pengamatan dan diperlukan instrumen baik pengamatan
maupun melalui angket untuk siswa dan pengamat).
7. Hasil akhir model pembelajaran penjasorkes yang dihasilkan melalui revisi
setelah dilakukan uji coba lapangan skala besar.
3.2 Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini
adalah model pembelajaran kelincahan gerak melalui pendekatan
lingkungan perkebunan.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam pembelajaran kelincahan gerak
melalui pendekatan lingkungan perkebunan, meliputi:
3.3.1 Pemanasan
3.3.2 Pelajaran Inti tentang kelicahan
3.3.3 Pendinginan
3.3.4 Anak mengisi angket
3.4 Uji Coba Produk
3.4.1 Desain Uji Coba
1. Ujicoba Kelompok Kecil
Ujicoba kelompok kecil dilaksanakan pada siswa kelas IV
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten
39
Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 10 anak.
Ujicoba dilaksanakan di perkebunan.
2. Ujicoba Kelompok Besar
Ujicoba kelompok besar dilaksanakan pada siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten
Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 anak.
Ujicoba dilaksanakan di perkebunan.
3.4.2 Subyek Uji Coba
Subyek penelitian yang terlibat dalam uji coba model
pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti
2. Dua orang teman sejawat (guru penjasorkes)
3. Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 yang
berjumlah 40 anak.
3.5 Cetak Biru Produk
3.5.1 Pemanasan
Pemanasan dimulai dengan permainan kelincahan memasukkan ban
bekas, anak disuruh baris empat berbanjar kemudian lari sambil
membawa ban bekas, selanjutnya anak bergandengan tangan
memasukkan ban satu persatu hingga barisan paling akhir kemudian
barisan yang tiba dahulu adalah yang menang.
40
3.5.2 Pelajaran Inti
1. Berlari zig-zag dari titik A (start) memukul bola yang digantung di
titik B dan kembali lari zig-zag ke titik A.
2. Berlari zig-zag dengan melompati rintangan setinggi 30 cm
kemudian memukul bola dan kembali melompati rintangan ke titik
A.
3. Berlari zig-zag dengan menyusup rintangan setinggi 60 cm
kemudian memukul bola dan kembali menyusup rintangan ke titik
A.
3.5.3 Pendinginan
1. Dengan penguluran serta dilanjutkan saling pijit bergantian
2. Penjelasan / evaluasi pelajaran.
3.6 Jenis Data
Jenis datanya merupakan data kuantitatif yang berupa data hasil tes
kelincahan gerak yang meliputi:
1. Berlari zig-zag memukul bola yang digantung.
2. Berlari zig-zag dengan melompati rintangan memukul bola
3. Berlari zig-zag dengan menyusup rintangan dan memukul bola
3.7 Instrumen Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hexagonal
Suttle Run.
41
3.8 Analisis Data
Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dengan prosedur dari
kegiatan-kegiatan berikut:
1. Data reduction, dalam bentuk seleksi, pemfokusan, dan abstraksi data
yang ada di field note dan rekaman lain.
2. Data Display, yaitu sajian rakitan data yang sistematis dalam bentuk tabel,
matriks, gambar / skema, atau jaringan kerja.
3. Conclusion drawing, yaitu penyimpulan hasil analisis data.
Adapun penjelasan analisis di atas adalah sebagai berikut:
1. Membandingkan kelincahan gerak siswa sebelum dan sesudah
mendapatkan treatment.
2. Menyimpulkan hasil analisis.
Untuk menjawab permasalahan penelitian yang dirumuskan, data yang
terkumpul perlu dianalisis secara kuantitatif dengan teknik statistik. Dengan
demikian akan diperoleh hasil penelitian yang berupa hasil analisis persentase
perubahan, hasil pengujian hipotesis, dan simpulan hasil penelitian.
Untuk menghitung persentase perubahan hasil belajar yang diukur
berdasarkan data hasil baserate dan postrate menggunakan formasi
perhitungan persentase perubahan sebagaimana dikemukakan Zainal Aqib
(2008: 53) yaitu dengan rumus:
ChangePercentagexBase rate
e- Base ratPost rate %100 =
Postrate = hasil sesudah treatment
Baserate = Sebelum treatment
42
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN
Dalam pengambilan data penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 anak.
Beberapa analisis data hasil penelitian yang akan dijelaskan dalam
penelitian ini meliputi 3 item tes kelincahan gerak. Hasil data dari ketiga item tes
tersebut diperoleh dari siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba I
4.1.1 Pertemuan I
Uji coba I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 25 April
2011, dilaksanakan pada 10 siswa kelas IV SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.
4.1.1.1 Gerakan Berlari Zig-Zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba I pertemuan I dapat dilihat pada
tabel berikut:
43
Tabel 4.1 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 6 60,00% 2. 3 Baik 2 20.00% 3. 2 Sedang 1 10,00% 4. 1 Kurang 1 10,00% ∑ F = 10 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori kelincahan gerak untuk
gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start pada ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali adalah 60,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik adalah 20,00%.
3. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang adalah 10,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang adalah 10,00%.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik kelincahan gerak untuk
44
gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start pada ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I.
4.1.1.2 Gerakan Lari Zig-Zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start pada ujicoba I
pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 5 50,00% 2. 3 Baik 5 50,00% 3. 2 Sedang - - 4. 1 Kurang - - ∑ F = 10 100%
0
10
20
30
40
50
60
Baik Sekali Baik Sedang Kurang
Frekuensi
Persentase
45
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik
sekali adalah 50,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik
adalah 50,00%.
3. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang
tidak ada.
4. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang
tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
46
Gambar 4.2 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I.
4.1.1.3 Gerakan Lari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start pada ujicoba
I pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 5 50,00% 2. 3 Baik 5 50,00% 3. 2 Sedang - - 4. 1 Kurang - - ∑ F = 10 100%
05
101520253035404550
Baik Sekali Baik
Frekuensi
P ersentase
47
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik sekali adalah 50,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik adalah 50,00%.
3. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori sedang tidak ada.
4. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba I
pertemuan I sebagai berikut:
48
Gambar 4.3 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan berlari zig-zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan I.
4.1.2 Pertemuan II
Uji coba I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 13 Mei 2011,
kegiatan dilaksanakan pada 10 siswa kelas IV SD Negeri 01 Majakerta
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.
4.1.2.1 Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start pada ujicoba I pertemuan II dapat dilihat
pada tabel berikut:
05
101520253035404550
Baik Sekali Baik
Frekuensi
P ersentase
49
Tabel 4.4 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 7 70,00% 2. 3 Baik 3 30,00% 3. 2 Sedang - - 4. 1 Kurang - - ∑ F = 10 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten PemalangTahun
Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali adalah 70,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik adalah 30,00%.
3. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang tidak ada.
4. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas V
SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
50
Gambar 4.4 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II.
4.1.2.2 Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start Ujicoba I
pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 7 70,00% 2. 3 Baik 3 30,00% 3. 2 Sedang - - 4. 1 Kurang - - ∑ F = 10 100%
0
10
20
30
40
50
60
70
Baik Sekali Baik
Frekuensi
Persentase
51
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik
start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali
adalah 67,50%.
2. Berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik
start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik
adalah 22,50%.
3. Berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik
start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang
adalah 10,00%.
4. Berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik
start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang
tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
52
Gambar 4.5 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II.
4.1.2.3 Gerakan berlari zig-zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start Ujicoba I
pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 7 70,00% 2. 3 Baik 3 30,00% 3. 2 Sedang - - 4. 1 Kurang - - ∑ F = 10 100%
0
10
20
30
40
50
60
70
Baik Sekali Baik
Frekuensi
P ersentase
53
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik sekali adalah 67,50%.
2. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik adalah 22,50%.
3. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori sedang adalah 10,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
54
Gambar 4.6 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba I Pertemuan II.
4.2 Hasil Analisis Data Uji Coba I
Setelah dilaksanakan uji coba I, teman sejawat memberikan masukan
model pembelajaran kelincahan gerak di lingkungan perkebunan ini sangat baik,
sebab mendorong siswa lebih senang bergerak dan tidak membosankan bagi anak
dan layak untuk dilanjutkan pada uji coba II.
4.3 Revisi Produk
Masukan dari teman sejawat pada pelaksanaan uji coba I adalah agar
pada kegiatan pemanasan lebih bervariasi, namun demikian secara keseluruhan
pelaksanaan kegiatan sudah bagus akan tetapi sekali lagi harus dilakukan revisi
atau perbaikan pada ujicoba II.
0
10
20
30
40
50
60
70
Baik Sekali Baik
Frekuensi
P ersentase
55
4.4 Penyajian Data Hasil Uji Coba II
4.4.1 Pertemuan I
Pelaksanaan ujicoba II pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 16 Mei
2011. Hasil penelitian kelincahan gerak siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011
adalah sebagai berikut:
4.4.1.1 Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II pertemuan I dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.7 Analisis Deskripsi Hasil Tes Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 23 57,50% 2. 3 Baik 13 32.50% 3. 2 Sedang 2 5,00% 4. 1 Kurang 2 5,00% ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten
PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali adalah
57,50%.
56
2. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik adalah 32,50%.
3. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang adalah 5,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang adalah 5,00%.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
Gambar 4.7 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Kelincahan Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan I.
0
10
20
30
40
50
60
Baik Sekali Baik Sedang Kurang
Frekuensi
P ersentase
57
4.4.1.2 Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II
pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Analisis Deskripsi Hasil Tes Kelincahan Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 18 45,00% 2. 3 Baik 21 52,50% 3. 2 Sedang 1 2,50% 4. 1 Kurang - - ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali
adalah 45,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik adalah
52,50%.
58
3. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang
adalah 2,50%.
4. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang
tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
Gambar 4.8 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan I.
0
10
20
30
40
50
60
Baik Sekali Baik Sedang
Frekuensi
P ersentase
59
4.4.1.3 Gerakan berlari zig-zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II
pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Analisis Deskripsi Hasil Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Pertemuan I
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 18 45,00% 2. 3 Baik 21 52,50% 3. 2 Sedang 1 2,50% 4. 1 Kurang - - ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik sekali adalah 45,00%.
2. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik adalah 52,50%.
60
3. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori sedang adalah 2,50%.
4. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
Gambar 4.9 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan I.
0
10
20
30
40
50
60
Baik Sekali Baik Sedang
Frekuensi
P ersentase
61
4.4.2 Pertemuan II
Pelaksanaan ujicoba II pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 30
Mei 2011. Hasil penelitian kelincahan gerak siswa kelas V SD Negeri 01
Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran
2010/2011 adalah sebagai berikut:
4.4.2.1 Gerakan berlari zig-zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II pertemuan II dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.10 Analisis Deskripsi Hasil Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 24 60,00% 2. 3 Baik 12 30,00% 3. 2 Sedang 4 10,00% 4. 1 Kurang - - ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten
PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali adalah
60,00%.
62
2. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik adalah 30,00%.
3. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang adalah 10,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start siswa kelas
V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
Gambar 4.10 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II.
0
10
20
30
40
50
60
Baik Sekali Baik Sedang
Frekuensi
P ersentase
63
4.4.2.2 Gerakan berlari zig-zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II
pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Analisis Deskripsi Hasil Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 27 67,50% 2. 3 Baik 9 22,50% 3. 2 Sedang 4 10,00% 4. 1 Kurang - - ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik sekali
adalah 67,50%.
2. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori baik
adalah 22,50%.
64
3. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori sedang
adalah 10,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag melompati dua rintangan memukul bola dan kembali
ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan kategori kurang
tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
melompati dua rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai berikut:
Gambar 4.11 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Melompati Dua Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II.
0
10
20
30
40
50
60
70
Baik Sekali Baik Sedang
Frekuensi
P ersentase
65
4.4.2.3 Gerakan berlari zig-zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan
Kembali ke Titik Start
Hasil tes kelincahan gerak untuk kegiatan gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start ujicoba II
pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Analisis Deskripsi Hasil Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II
No Nilai Kategori Frekuensi Persentase 1. 4 Baik Sekali 27 67,50% 2. 3 Baik 9 22,50% 3. 2 Sedang 4 10,00% 4. 1 Kurang - - ∑ F = 40 100%
Berdasarkan hasil di atas didapatkan kategori gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
1. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten PemalangTahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik sekali adalah 67,50%.
2. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori baik adalah 22,50%.
66
3. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori sedang adalah 10,00%.
4. Gerakan berlari zig-zag menyusup empat rintangan memukul bola dan
kembali ke titik start siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
kategori kurang tidak ada.
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat grafik gerakan berlari zig-zag
menyusup empat rintangan memukul bola dan kembali ke titik start sebagai
berikut:
Gambar 4.12 Grafik Analisis Deskripsi Persentase Tes Kelincahan Gerakan Berlari Zig-Zag Menyusup Empat Rintangan Memukul Bola dan Kembali ke Titik Start Siswa Kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 Ujicoba II Pertemuan II.
0
10
20
30
40
50
60
70
Baik Sekali Baik Sedang
Frekuensi
P ersentase
67
4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba II
Berdasarkan hasil belajar kelincahan gerak di lingkungan perkebunan,
diketahui gerakan berlari zig-zag memukul bola dan kembali ke titik start pada
siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten
Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 ada 24 siswa yang memperoleh hasil “Baik
Sekali”, atau 60,00% dari keseluruhan sampel siswa. Kemudian ada 12 siswa
yang memperoleh hasil “Baik” atau setara dengan 30,00% dan 4 siswa yang
memperoleh hasil “Sedang” atau setara dengan 10,00% dari jumlah keseluruhan
sampel siswa.
Kemudian untuk hasil belajar gerakan berlari zig-zag melompati dua
rintangan memukul bola dan kembali ke titik start, kelas V SD Negeri 01
Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran
2010/2011 untuk kategori “Baik Sekali” ada 27 anak atau sejumlah 67,50%,
untuk kategori “Baik” 9 anak atau sejumlah 22,50% dan kategori “Sedang” 4 anak
atau sejumlah 10,00% dari total keseluruhan siswa yang berjumlah 40 anak.
Selanjutnya hasil belajar gerakan berlari zig-zag menyusup empat
rintangan memukul bola dan kembali ke titik start, kelas V SD Negeri 01
Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran
2010/2011 untuk kategori “Baik Sekali” ada 27 anak atau sejumlah 67,50%,
untuk kategori “Baik” 9 anak atau sejumlah 22,50% dan kategori “Sedang” 4 anak
atau sejumlah 10,00% dari total keseluruhan siswa yang berjumlah 40 anak.
68
4.6 Prototipe Produk
Mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan
salah satu mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan belajar gerak, dimana
dasar gerak yang baik akan meningkatkan fungsi organ tubuh menjadi baik artinya
anak mengalami perkembangan dalam melakukan tugas-tugas gerak. Fungsi organ
tubuh yang baik menunjukkan anak mengalami perkembangan motorik sehingga
membutuhkan usaha untuk mengembangkan keterampilan gerak atau
meningkatkan kemampuan teknik yang telah dimilikinya.
Kelincahan gerak yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, berjalan,
melompat, lari dan lempar adalah kelincahan gerak manusia. Kelincahan gerak
yang dimiliki oleh anak-anak siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan
Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011 juga berbeda
dengan yang lain.
Siswa merupakan bagian anak sekolah, pada jam pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan serta pada waktu istirahat selalu melakukan kegiatan fisik.
Berupa permainan yang melibatkan aktifitas otot besar. Dengan melakukan
permainan-permainan tersebut diharapkan anak dapat melakukan gerak yang
bebas dan dapat berpengaruh terhadap tingkat kelincahan geraknya (Depdikbud,
1982:48).
Dengan demikian, dari tes kelincahan gerak yang dilakukan dapat
diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas V SD Negeri 01 Majakerta
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang memiliki kelincahan gerak yang
baik. Hal ini dimungkinkan karena faktor yang mempengaruhinya, misalkan
69
aktivitas fisik ataupun olahraga serta aktivitas sehari-hari yang melibatkan fungsi
anatomis dan fisiologis tubuh yang dilaksanakan secara baik. Selain itu
dimungkinkan dengan pemberian materi olahraga yang baik dengan
mengkhususkan untuk pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada
satu hari yaitu setiap hari Senin pagi. Akan tetapi beberapa faktor tersebut belum
diketahui sejauh mana signifikansi pengaruhnya terhadap kelincahan gerak siswa
dengan hasil yang baik.
70
BAB V
KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe Produk
Berdasarkan hasil penelitian kelincahan gerak dan analisa statistik
deskriptif presentase maka didapat kesimpulan “Tingkat kelincahan gerak siswa
kelas V SD Negeri 01 Majakerta Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang
Tahun Pelajaran 2010/2011 dalam kategori”Baik Sekali” dengan rata-rata sebesar
65,00% yang meliputi berlari zig-zag memukul bola yang digantung, berlari zig-
zag dengan melompati rintangan memukul bola dan berlari zig-zag dengan
menyusup rintangan dan memukul bola.
5.2 Saran Pemanfaatan
Berdasarkan kajian prototipe produk di atas, maka peneliti memberikan
saran pemanfaatan bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan SD se-
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, hendaknya mengetahui model
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar.
Selanjutnya dapat mempraktekkannya, sehingga prestasi belajar siswa dalam
cabang penjasorkes dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran yang
dipraktekkannya.
Bagi peneliti lain dapat melaksanakan penelitian yang sama dengan
menggunakan subyek penelitian yang lebih besar dan produk yang bervariasi,
sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.
71
DAFTAR PUSTAKA
Baley, James A. 1986. Pedoman Atlet Teknik Peningkatan Ketangkasan dan
Stamina, Semarang: Bahasa Press. Bambang Suharmantri, 1998. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP
Veteran Semarang. Borg and Gall dalam http://repository.upi.edu/operator/upload/s pkn 0808831
chapter3.pdf tanggal 23 8 2011 3.40. Dangsina Moeloek dan Arjadino Tjokro. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dendy Sugono, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Harsono. 1993. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta : KONI Pusat. Ismaryati dan Sarwono. 2009. Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret Press. M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti PPLPTK. Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru
Rosdakarya. Nasution. 1996. Didaktik Asas Asas Mengajar, Bandung : Jemmars. Nossek Jossef. 1982. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press ltd. Rusli Lutan. 2003. Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak
di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
72
Sardiman, A.M., 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Singer, Robert N. 1980. Motor Learning And Human Performance. London : The
Macmillan Company. Dikutip dari tesis Wismo. Soegiyanto dan Sudjarwo, 1993. Perkembangan dan Belajar Gerak. Modul 1-6.
Jakarta: Dekdikbud.
Suharno HP. 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta. Syaiful Bahri Djamarah. 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Winkel, WS. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo. Yanuar Kiram.1992. Belajar Motorik. Jakarta: Dirjen Dikti. Zainal Aqib, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
Lampiran 1
MELAKUKAN GERAKAN ZIG-ZAG KEMUDIAN MEMUKUL
BOLA DAN KEMBALI LARI ZIG-ZAG KE TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan I
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
99
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 2 2 13 23
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan
kembali lari zig-zag ke titik start dengan benar. Nilai 3 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan
kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak menyentuh pohon.
Nilai 2 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak menyentuh pohon dan terjatuh.
Nilai 1 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak sempat terjatuh.
Watukumpul, ...............................
(.................................) Penilai
100
MELAKUKAN GERAKAN LARI ZIG-ZAG MELOMPATI EMPAT RINTANGAN KEMUDIAN MEMUKUL BOLA DAN
KEMBALI LARI ZIG-ZAG DENGAN MELEWATI EMPAT RINTANGAN TERSEBUT KE
TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan I Kegiatan ke 2
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
101
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 1 21 18
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan kemudian memukul
bola dengan melewati empat rintangan ke titik star dengan benar. Nilai 3 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan tanpa memukul bola
dengan melewati empat rintangan ke titik star. Nilai 2 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan kemudian memukul
bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Nilai 1 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Watukumpul, ...............................
(.................................) Penilai
102
MELAKUKAN GERAKAN LARI ZIG-ZAG MENYUSUP EMPAT RINTANGAN KEMUDIAN MEMUKUL BOLA DAN
KEMBALI LARI ZIG-ZAG DENGAN MELEWATI EMPAT RINTANGAN TERSEBUT KE
TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan I Kegiatan ke 3
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
103
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 1 21 18
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan kemudian
memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star dengan benar.
Nilai 3 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star.
Nilai 2 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan kemudian memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Nilai 1 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Watukumpul, ...............................
(.................................) Penilai
104
Lampiran 1
MELAKUKAN GERAKAN ZIG-ZAG KEMUDIAN MEMUKUL
BOLA DAN KEMBALI LARI ZIG-ZAG KE TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan II Kegiatan Ke 1
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
105
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 4 12 24
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan
kembali lari zig-zag ke titik start dengan benar. Nilai 3 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan
kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak menyentuh pohon.
Nilai 2 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak menyentuh pohon dan terjatuh.
Nilai 1 : Anak melakukan gerakan lari zig-zag kemudian memukul bola dan kembali lari zig-zag ke titik start, tetapi saat berlari anak sempat terjatuh.
Watukumpul, ...............................
(.................................) Penilai
106
MELAKUKAN GERAKAN LARI ZIG-ZAG MELOMPATI EMPAT RINTANGAN KEMUDIAN MEMUKUL BOLA DAN
KEMBALI LARI ZIG-ZAG DENGAN MELEWATI EMPAT RINTANGAN TERSEBUT KE
TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan II Kegiatan ke 2
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
107
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 4 9 27
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan kemudian memukul
bola dengan melewati empat rintangan ke titik star dengan benar. Nilai 3 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan tanpa memukul bola
dengan melewati empat rintangan ke titik star. Nilai 2 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan kemudian memukul
bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Nilai 1 : Anak berlari zig-zag melompati dua rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Watukumpul, ...............................
(.................................) Penilai
108
MELAKUKAN GERAKAN LARI ZIG-ZAG MENYUSUP EMPAT RINTANGAN KEMUDIAN MEMUKUL BOLA DAN
KEMBALI LARI ZIG-ZAG DENGAN MELEWATI EMPAT RINTANGAN TERSEBUT KE
TITIK START
SKALA BESAR
Pertemuan II Kegiatan ke 3
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai nilai yang akan diberikan.
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4 1. Septiawan Abdilah √
2. Ali Junaedi √
3. Tasori √
4. Wiarsih √
5. Wiarti √
6. Asriyatun √
7. Sukur √
8. Fathur Rohman √
9. Rezkiyani Setiti √
10. Hartati √
11. Yusuf Widodo √
12. Aryo Wiguna √
13. Nurtomo Imam Saputro √
14. Eni Heryani √
15. Liya Erlina √
16. Fikri Hilman M. √
17. Subur √
18. Indah Lestari √
19. Siti Fadilatunisah √
20. Narni Arti √
21. Fathur Rizal √
22. Ali Imron √
109
Nilai No. Nama Siswa 1 2 3 4
23. Darto √
24. Devi Arimbi √
25. Murti √
26. Sulistiawati √
27. Sulistio √
28. Iwan Fauzi √
29. Kristina √
30. Ria Aggraeni √
31. Aris Setiawan √
32. Kurnanto √
33. Dedi Junaedi √
34. Tri Nurhayati √
35. Eka Fatma Wati √
36. Umi Setyaningsih √
37. Khafid Huzain √
38. Waluyo √
39. Liana Indrikasari √
40. Nia Dwi Jayanti √
Jumlah 4 9 27
Kriteria Penilaian: Nilai 4 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan kemudian
memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star dengan benar.
Nilai 3 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star.
Nilai 2 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan kemudian memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.
Nilai 1 : Anak berlari zig-zag menyusup empat rintangan tanpa memukul bola dengan melewati empat rintangan ke titik star, tetapi saat berlari menjatuhkan galah.