Top Banner
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MENULIS UNTUK PERSERTA DIDIK SD KELAS RENDAH Disusun guna memenuhi tugas individu mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Disusun Oleh : Qonita Nuryanti 12.0305.0072 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014
21

Pengembangan menulis kelas kelas rendah

Feb 28, 2023

Download

Documents

Agus Miswanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MENULIS UNTUK

PERSERTA DIDIK SD KELAS RENDAH

Disusun guna memenuhi tugas individu mata kuliah

Pengembangan Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia

Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd

Disusun Oleh :

Qonita Nuryanti

12.0305.0072

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2014

Page 2: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

1

Page 3: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah upaya mengkreasi lingkungan dimana

struktur kognitif murid dapat muncul dan berubah.

Karakteristik anak usia SD yang telah mampu melakukan

koordinasi antara otak dan ototnya sehingga mereka selalu

aktif bergerak melakukan aktivitas baik permainan maupun

gerakan gerakan jasmaniah lainnya, seperti melompat, lari,

memegang pensil dan sebagainya.

Pembelajaran bahasa Indonesia SD kelas rendah mencakup :

perkembangan bahasa anak, pembelajaran membaca dan menulis

permulaan, pembelajaran sastra, pembelajaran terpadu

(pendekatan pembelajaran bahasa), evaluasi pembelajaran

membaca-menulis kelas rendah.

Menulis yang dipandang sebagai kegiatan seseorang

menempatkan sesuatu pada sebuah dimensi ruang yang kosong

adalah salah satu kemampuan seseorang dalam menggunakan

bahasa tulis. Kemampuan menulis itu tidaklah berdiri

sendiri, melainkan saling berhubungan dengan kemampuan lain.

Keterampilan menulis oleh para ahli pengajaran bahasa

ditempatkan pada tataran paling tinggi dalam proses

pemerolehan bahasa. Hal ini disebabkan keterampilan menulis

merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh

sesudah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Hal

ini pula yang menyebabkan keterampilan menulis merupakan

keterampilan berbahasa yang dianggap paling sulit.2

Page 4: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

Meskipun keterampilan menulis itu sulit, tetapi

perannannya dalam kehidupan manusia sangat penting dalam

masyarakat sepanjang zaman. Kegiatan menulis dapat ditemukan

dalam aktivitas manusia setiap hari, seperti menulis surat,

laporan, buku, artikel, dan sebagainya. Dapat dikatakan,

bahwa kehidupan manusia hampir tidak bisa dipisahkan dari

kegiatan menulis. Bahkan, Tarigan (1992:44) menyatakan bahwa

indikasi kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari maju-

tidaknya komunikasi tulis bangsa itu.

Kenyataan di atas mengharuskan pengajaran menulis

digalakkan sedini mungkin. Tidak mengherankan jika dalam

kurikulum sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi,

pengajaran menulis menjadi aspek pembelajaran Bahasa

Indonesia yang mendapat porsi lebih besar daripada

keterampilan berbahasa lainnya.

Berkaitan dengan latar belakang tersebut, saya membuat

makalah yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Menulis

Untuk Perserta Didik Sd Kelas Rendah” agar mengetahui cara

meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis untuk

peserta didik SD kelas rendah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakter peserta didik di SD kelas rendah?

2. Apa saja pengertian menulis dari beberapa ahli?

3. Apa saja tujuan dari menulis?

4. Apa saja fungsi dari menulis?

5. Apa saja teori dari menulis?

6. Bagaimana pendekatan pembelajaran menulis di SD?

7. Bagaimana ruang lingkup menulis di SD kelas rendah?

3

Page 5: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

8. Bagaimana cara manumbuhkembangkan ketrampilan menulis

anan SD?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah tugas Pengembangan

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjudul "

Pengembangan Pembelajaran Menulis Untuk Perserta Didik Sd Kelas Rendah",

yaitu:

1.Untuk dapat mengetahui bagaimana karakter peserta didik

di SD kelas rendah.

2.Untuk dapat mengetahui pengertian menulis dari beberapa

ahli.

3.Untuk dapat mengetahui tujuan dari menulis.

4.Untuk dapat mengetahui fungsi dari menulis.

5.Untuk dapat mengetahui teori dari menulis.

6.Untuk dapat mengetahui bagaimana pendekatan pembelajaran

menulis di SD.

7.Untuk dapat mengetahui ruang lingkup menulis di SD kelas

rendah.

8.Untuk dapat mengetahui bagaimana cara manumbuhkembangkan

ketrampilan menulis anak SD.

4

Page 6: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Peserta Didik di SD Kelas Rendah

Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua,

yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri

dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas-kelas tinggi

terdiri dari kelas empat, lima, dan enam (Supandi, 1992:

44). Di Indonesia, rentang usia peserta didik SD, yaitu

antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia peserta didik

pada kelompok kelas rendah, yaitu 6 atau 7 sampai 8 atau 9

tahun. Peserta didik yang berada pada kelompok ini termasuk

dalam rentangan anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan

masa yang pendek tetapi sangat penting bagi kehidupan

seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi

yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang

secara optimal.

Tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan

belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:

1.Konkrit

Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-

hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar,

dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan

pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil

belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab peserta

didik dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang

sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata,5

Page 7: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih

dapat dipertanggungjawabkan.

2.Integratif

Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang

dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu

memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini

melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal

umum ke bagian demi bagian.

3.Hierarkis

Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar

berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang

sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan

dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan mengenai

urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan

keluasan serta kedalaman materi .

B. Pengertian Menulis

Pengertian menulis menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut :

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca langsung

lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik itu ( Lado,1964).

Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau

pesan,Rusyana ( 1998:191).

6

Page 8: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

Menulis adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga

pesan yang disampaikan penulis dapat di pahami pembaca

(tarigan, 1986:21).

Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan

megkomunikasikan makna dalam tataran ganda bersifat

interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

dengan menggunakan suatu sistem tanda konvesional yang dapat

dilihat/dibaca (Tatkala, 1982).

Berdasarkan kosep di atas dapat dikatakan bahwa menulis

merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan

pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi,

struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan simbol-

simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh

simbol tersebut.

C. Tujuan Menulis

Hugo Hartig dalam tarigan (1986: 24-25) merumuskan tujuan

menulis di antaranya adalah :

1. Tujuan penugasan

Penulis sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang yang

menulis melakukannya karena tugas yang diberikan

kepadanya.

2. Tujuan altruistik

Penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca,

menghindarkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca

memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin

membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih

menyenangkan dengan karyanya itu.

7

Page 9: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

3. Tujuan persuasif

Penulis bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran

gagasan yang diutarakan.

4. Tujuan informasional

Penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan

kepada para pembaca.

5. Tujuan pernyataan diri

Penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya

kepada pembaca.

6. Tujuan kreatif penulis

Penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan

mencapai norma artistik,nilai-nilai kesenian.

7. Tujuan pemecahan masalah

Penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

D. Fungsi Menulis

Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat

komunikasi yang tidak langsung. Dengan menulis memudahkan

kita merasakan dan menikmati hubungan–hubungan, memperdalam

daya tanggap atau persepsi kita, memecahkam masalah-masalah

yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, dapat

menyumbangkan kecerdasan.

Bernard Percy secara rinci fungsi menulis adalah:

1. Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan

perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan amarah,

2. Menulis sebagai sarana pemahaman artinya dengan menulis

seseorang bisa mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan

(menancapkan pemahaman ) kedalam otaknya.

8

Page 10: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

3. Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan pribadi,

kebanggaan,perasaan harga diri artinya dengan menulis bisa

melejitkan perasaan harga diri yang semula rendah degan

menulis dapat meningkatkan kesadaran dan penyerapan

terhadap lingkungan artinya orang yang menulis selalu

dituntut untuk terus menerus belajar sehinnga

pengetahuannya menjadi luas.

4. Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat

bukannya penerimaan yang pasrah, artinya dengan menulis

seseorang akan menjadi peka terhadap apa yang tidak benar

disekitarnya sehingga ia menjadi seoarang yang kreatif.

5. Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan

menggunakan bahasa artinya dengan menulis seseorang akan

selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat dan

menggunakannya dengan tepat.

9

Page 11: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

E. Teori Menulis

Teori menulis yang berkembang saat ini adalah menulis

model proses. Dengan model ini menulis dilakukan dengan

pentahapan – pentahapan yaitu :

1. Pra menulis (prewriting)

Pada tahap ini kegiatannya berupa peserta didik memilih

topik, peserta didik mengumpulkan dan menyesuaikan ide-

ide, siswa mengidentifikasi pembacanya, peserta didik

mengidentifikasi tujuan menulis siswa memilih bentuk yang

sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis, dengan

aktifitas pengarang persiapan menulis cerita, menggambar,

membaca, memikirkan tulisan, menyusun gagasan dan

mengembangkan rencana.

2. Pengedrafan (drafting)

Pada tahap ini peserta didik menulis draf kasar, peserta

didik menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, peserta

didik lebih menekankan isi dari pada mekanik, dengan

aktifitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah

tulisan tanpa memperhatikan kerapian atau mekanik.

3. Merevisi (revising)

Pada tahap ini peserta didik membagi tulisanya kepada

kelompok, peserta didik mendiskusikan tulisanya kepada

temannya, peserta didik membuat perbaikan sesuai komentar

teman dan gurunya, peserta didik membuat perubahan

subtantif dan bukan sekedar perubahan minor antara draf

pertama dan kedua. setelah mendapat saran –saran dari

orang lain pengarang dapat membuat beberapa perubahan dan

perubahan itu dapat melibatkan orang lain.

10

Page 12: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

4. Mengedit (editing )

Pada tahap ini peserta didik mebaca ulang tulisanya, siswa

membantu baca ulang tulisan temannnya, peserta didik

mengidentifikasi kesalahan mekanisme dan membetulkannya.

5. Mempublikasikan (publishing)

Pada tahap ini peserta didik mempublikasikan tulisannya

dalam bentuk yang sesuai, peserta didik membagi tulisanya

yang sudah selesai kepada teman sekelasnya.

F. Pendekatan Pembelajaran Menulis Di SD

Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis

meliputi :

1.pendekatan komunikatif

pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan

peserta didik mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk

berkomunikasi) dalam pembelajaran, pendekatan komunikatif

tampak pada pembelajaran, misalnya: mendeskripsikan suatu

benda, menulis surat, dan membuat iklan.

2.Pendekatan integratif

Pendekatan integratif menekankan keterpaduan empat aspek

keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis) dalam pembelajaran. Pendekatan ini tampak pada

butir pembelajaran, misalnya: menceritakan pengalaman yang

menarik, menuliskan suatu peristiwa sederhana, membaca

bacaan kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas cerita

yang didengar

3.Pendekatan keterampilan proses

11

Page 13: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

Pendekatan keterampilan proses memfokuskan keterampilan

peserta didik dalam mengamati, mengklasifikasi,

menginterpretasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan

keterampilan proses ini tampak pada butir pembelajaran,

misalnya: melaporkan hasil kunjungan, menyusun laporan

pengamatan, membuat iklan, dan menyusun kalimat acak

menjadi paragraf yang padu.

4.Pendekatan tematis

Pendekatan tematis menekankan tema pembelajaran sebagai

payung/pemandu dalam pembelajaran.pendekatan tematis,

tampak pada butir pembelajaran, misatnya: menulis

pengalaman dalam bentuk puisi, dan menyusun naskah

sambutan.

Pendekatan-pendekatan tersebut pada hakikatnya mempunyai

karakteristik yang sama dengan pendekatan konstruktivisme,

yaitu memandang peserta didik di dalam pembelajaran

sebagai subjek pembelajaran bukan sebagat objek

pembelajaran. Dalam hal ini, peran guru sebagai motivator

dan fasilitator di dalam membangkitkan potensi peserta

didik dalam membangun/mengkonstruksi gagasan/ide masmg-

masing di dalam pembelajaran.

G. Ruang Lingkup Pembelajaran Menulis Di SD Kelas Rendah

Ruang lingkup pembelajaran menulis di kelas rendah antara

lain sebagai berikut :

1. Kelas I ( satu )

Menulis permulaan di kelas I ini menggunakan huruf-huruf

kecil, tujuannya peserta didik dapat memahami cara menulis

12

Page 14: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

permulaan dengan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan

ide/pesan secara tertulis, materi pelajaran menulis

permulaan dikelas I SD disajikan secara bertahap dengan

menggunakan pendekatan huruf, suku kata, kata-kata atau

kalimat.

2.Kelas II ( dua )

Menulis permulaan di kelas II ini menggunakan huruf –

huruf besar pada pada awal kalimat dan penggunaan tanda

baca, tujuannya peserta didik memahami cara menulis

permulaan dengan ejaan yang benar dan mengkomunikasikan

ide/pesan secara tertulis, untuk memperkenalkan cara

menulis huruf besar di kelas II SD mempergunakan

pendekatan spiral maksudnya huruf demi huruf diperkenalkan

secara berangsur-angsur sampai pada akhirnya semua huruf

dikuasai oleh para siswa.

3.Kelas III ( tiga )

Menulis di kelas III adalah agar peserta didik mampu

menuangkan pikiran dan perasaannya dengan bahasa tulis

secara teratur dan teliti. Teknik pembelajaran menulis

dikelompokkan menjadi dua, yakni menulis cerita dan

menulis untuk keperluan sehari-hari :

a. Menulis cerita

Menulis cerita Teknik ini terdiri atas 6 macam, yaitu

1). Menyusun kalimat, teknik menyusun cerita dapat

dilakukan dengan: menjawab pertanyaan, melengkapi

kalimat memperbaiki susunan kalimat, memperluas kalimat,

subtitusi, transfomtasi dan membuat kalimat, 2) Teknik

memperkenalkan cerita Meliputi : baca dan tulis, simak

13

Page 15: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

dan tulis, 3) Meniru model, 4) Menyusun paragaf, 5)

Menceritakan kembali dan 6) Membuat.

b. Menulis untuk keperluan sehari-hari

Menulis untuk keperluan sehari-hari meliputi ragam

menulis: menulis surat, menulis pengumuman, mengisi

formulir, menulis surat undangan, membuat iklan, dan

menyusun daftar riwayat hidup. Model pembelajaran

menulis cerita/cerpen di SD meliputi: menceritakan

gambar, melanjutkan cerita lain, menceritakan mimpi,

menceritakan pengalaman, dan menceritakan cita-cita

H. Cara Menumbuhkembangkan Keterampilan Menulis Anak Sekolah

Dasar

Salah satu cara menumbuhkembangkan keterampilan menulis

anak Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan pendekatan Writers

Workshop, yaitu:

1.Tujuan, membiarkan pengalaman anak berproses sendiri,

belajar menulis dengan menulis dan kegiatan menulis

berawal dari dirinya sendiri.

2.Topik, anak-anak memilih topik mereka sendiri dan anak-

anak sering memilih bahan tulisan tentang kejadian-

kejadian, sesuatu yang dialami dalam kehidupan sendiri,

hobi mereka dan hal-hal yang menarik bagi mereka.

3.Waktu, anak-anak memerlukan 60-90 menit setiap hari

dalam Writers Workshop.

4.Skedul (rencana pengajaran) menulis bagian skedul biasa

dan terus menerus pada hari-hari sekolah.

14

Page 16: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

5.Organisasi, Writers

Workshop meliputi minilesson (pengajaran mini), waktu

menulis bebas, dan sharing (diskusi).

Prosedur pengajaran dengan menggunakan pendekatan Writers

Workshop adalah sebagai berikut:

1. Pengajaran mini, selama 5-15 menit guru memberikan

pengajaran tentang konsep tulisan, rencana tulisan, dan

strategi dan keterampilan menulis.

Pelajaran mini adalah diskusi singkat atau

penyelenggaraan prosedur, konsep sastra, dan keterampilan

dan strategi menulis (Atwell, 1987). Tujuan pelajaran

mini untuk menentukan topik utama bukan memberikan drill

dan praktik (Crafton, 1991) (dalam Tompkins, 1994:61).

Langkah-langkah pengajaran mini adalah sebagai berikut:

a. Memperkenalkan prosedur Writers Workshop, konsep sastra

(konsep lain), strategi dan keterampilan menulis.

b. Diskusi tentang contoh-contoh topik tulisan anak-anak

atau buku-buku yang ditulis untuk anak-anak.

c. Memberikan informasi tentang topik dan membuat hubungan

pada sastra atau tulisan lainnya.

d. Anak-anak membuat catatan tentang topik yang akan

disampaikan dalam kelas.

e. Meminta anak merefleksi atau berspekulasi bagaimana

mereka dapat menggunakan informasi ini dalam tulisan

mereka (Murry, 1990) (dalam Tompkins, 1994:62).

2. Menulis bebas, selama 30-45 menit anak bekerja dalam

projek menulis.

15

Page 17: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

Pada tahap menulis bebas, anak diberi kebebasan

dalam menentukan topik. Dalam menentukan topik anak dapat

meminta bantuan teman sekelasnya atau dengan guru.

Langkah-langkah dalam penulisan sama dengan langkah dalam

proses menulis yakni, prewriting, drafting, revising, editing dan

publishing. Anak secara bebas mencari buku-buku atau bacaan

di pustaka atau pustaka kelasnya atau sumber-sumber lain

selain sumber tulisan.

Pada saat menulis bebas, guru berkeliling, memantau

anaknya yang mengalami jalan buntu. Guru ikut membantu

membuka kebuntuan itu dengan mengadakan konferensi atau

saran-saran. Siswa sendiri bisa meminta bantuan teman

sekelasnya untuk mengatasi kesulitan dan kebuntuan.

Setelah waktu yang disediakan dirasa sudah cukup, maka

anak membentuk kelompok kecil untuk mengadakan revisi.

Tulisan anak dapat ditukar dengan temannya. Pada waktu

sharing anak dapat menerima masukan dari temannya baik

isi maupun yang berkaitan dengan tanda baca. "Banyak guru

menemukan bahwa revisi dalam kelompok lebih efektif dari

seorang teman karena dalam kelompok umpan balik akan

lebih banyak dan beragam" (Tompkins, 1994:63).

Karangan yang sudah direvisi disalin kembali secara

lengkap pada kertas yang lain dan siap diedit. Dalam

editing anak dapat memperhalus bahasa, ejaan dan

memperkirakan audien yang akan membaca tulisannya. Hasil

tulisan dapat dipajang di papan pajangan atau dibacakan

di muka kelas. Pujian yang disertai tepuk tangan sangat

penting disamping saran-saran dan komentar.

16

Page 18: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

3. Diskusi (sharing) setelah menulis bebas peserta didik

mengadakan diskusi selama 10-15 menit dengan teman

sekelas.

17

Page 19: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

BAB III

PENUTUPA. Kesimpulan

Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua,

yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Tahapan perkembangan

berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia sekolah

dasar memiliki tiga ciri, yaitu konkrit, integratif dan

hierarkis. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola

bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan

atau pesan,Rusyana ( 1998:191).Tujuan menulis antara lain

tujuan penugasan, tujuan altruistik, tujuan persuasif,

tujuan informasional, tujuan pernyataan diri, tujuan kreatif

penulis dan tujuan pemecahan masalah.

Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi

yang tidak langsung. Dengan model ini menulis dilakukan

dengan pentahapan – pentahapan yaitu pra menulis

(prewriting), mengedrafan (drafting), merevisi (revising),

mengedit (editing ) dan mempublikasikan (publishing).

Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis

meliputi pendekatan komunikatif, pendekatan integratif,

pendekatan keterampilan proses dan pendekatan tematis Ruang

lingkup pembelajaran menulis di kelas rendah antara lain di

kelas I ( satu ), kelas II ( dua ) dan kelas III ( tiga ).

Salah satu cara menumbuhkembangkan keterampilan menulis anak

Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan pendekatan Writers

Workshop, yaitu tujuan, topik, waktu, skedul (rencana

pengajaran) dan organisasi.

18

Page 20: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

B. Saran

Pada tulisan ini saya ingin menyampaikan saran – saran

sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik hendaknya lebih giat dalam beljar

menulis.

2. Bagi orang tua hendaknya membibing anak-anaknya dalam

melatih ketrampilan menulis.

3. Bagi guru hendaknya selalu aktif dan kreatif dalam

membimbing peserta didiknya melatih ketrampilan menulis.

4. Selanjutnya karena saya hanyalah orang biasa dan tentunya

mempunyai banyak kesalahan, saya mengharap saran yang

konstruktif  untuk pengembangan selanjutnya.

19

Page 21: Pengembangan menulis kelas kelas rendah

DAFTAR PUSTAKA

Bakri, Umar. 2009.Keterampilan Berbahasa. (http://guru

umarbakri.blogspot.com) diakses pada 24-09-2014 pukul 13:23

WIB

http://akipeffendy.blogspot.com/2012/03/hak-i-kat-

keterampilan-menulis.html diakses pada tanggal 20

September 2014 pukul 15:43 WIB

http://prayitno-ut.blogspot.com/2012/09/menumbuhkembangkan-

keterampilan-dasar.html diakses tanggal 20 September 2014

pukul 15:15 WIB

http://wyw1d.wordpress.com/2009/10/26/pendalaman-materi-

menulis-di-sd/c diakses tanggal 20 September 2014 pukul

16:05 WIB

Sabarti, Akhadiah, Dr. Prof.1996/1997. Menulis. Jakarta :

Depdikbud

Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Depdiknas-UT

Tarigan, H.G. 1987. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tompkins, Gaile. 1990. Teaching Writing: Balancing Proses and

Product. New York: Maxwell Macmillan International

20