Page 1
ii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
SISTEM KEMUDI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA XII TKR SMK N 1 PURING
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusum Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rahmadi Kuntoro
NIM 132170082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
Page 4
ii
MOTTO
“Kesabaran Bukan Hanya Sekedar Akhlak Saja, Tetapi Ia Adalah Kunci Dari
Alam Semesta”
“Selama kita masih punya Tekad yang terpelihara dalam Semangat, maka tidak ada
kata Terlambat untuk memulai sebuah Awal yang Baru untuk Bergerak Maju”
“Belajarlah Mengalah Sampai Tak Seorangpun Yang Mengalahkanmu.
Belajarlah Merendah Sampai Tak Seorangpun Yang Bias Merendahkanmu”
“Orang Yang Kuat Hatinya Bukan Orang Yang Tidak Pernah Menangis,
Melainkan Orang Yang Tetap Tegar Ketika Banyak Orang Menyakitinya”
Page 6
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Kemudi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK N 1 Puring Tahun Ajaran
2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di
lembaga pendidikan tinggi ini.
2. Yuli Widiyono, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
yang telah memberikan izin penelitian.
3. Dr. Suyitno, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
yang telah membantu prosedur perizinan penelitian serta memberikan
bimbingan, pengarahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi.
4. Arif Susanto, M.Pd., Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan, pengarahan serta koreksi dalam penyusunan skripsi.
Page 8
ii
ABSTRAK
Rahmadi.“Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Kemudi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII TKR SMK N 1 Puring Tahun Ajaran
2016/2017”. Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017
Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengembangkan media pembelajaran
worm steer menggunakan media stand worm steer. 2) Untuk mengetahui
kelayakan media pembelajaran worm steer menggunakan stand worm steer dan 3)
Pengaruh media pembelajaran worm steer menggunakan stand worm steer
terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode Reseach and Development (R &
D) menggunakan 8 langkah penelitian dengan subjek penelitian, yaitu kelas A
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 mahasiswa dan kelas B sebagai kelas
kontrol dengan jumlah 25 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode
kuesioner (angket) untuk mengetahui kelayakan media yang digunakan untuk
penelitian. Uji analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
t-test.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa media pembelajaran stand
worm steer yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran
pada kompetensi sistem kemudi, di SMK N 1 Puring. Hal ini dapat dibuktikan
dari hasil validasi yang dilakukan oleh dosen ahli media yang menunjukkan hasil
82.5% dari skor kriterium, validasi oleh dosen ahli materi yang menunjukkan
hasil 80.00% dari skor kriterium. Media pembelajaran worm steer juga telah
memenuhi kriteria kualitas media pembelajaran. Hal ini ditunjukkan melalui
respon mahasiswa yaitu meliputi uji coba kelompok kecil memperoleh 82.00%
yang meliputi 5 siswa dan uji coba kelompok besar memperoleh skor 79.00%
yang meliputi 25 siswa. Pada hasil belajar siswa menunjukkan hasil belajar siswa
yang tidak menggunakan media stand worm steer dan yang menggunakan media
stand worm steer. Setelah diuji prasyarat analisis data disimpulkan berdistribusi
normal dan homogen, melalui uji t-tes dengan taraf kesalahan 5%, hasilnya t
hitung lebih besar dari harga t-tabel yaitu 9,025 > 2.060. Dengan demikian terjadi
perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan media
pembelajaran stand worm steer.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Stand Worm Steer, Hasil Belajar
Page 9
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
MOTTO................................................................................................... iv
PERNYATAAN ...................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 3
C. Batasan Masalah ................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian.................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,
DAN PERTANYAAN PENELITI A. Kajian Teori.......................................................................... 6
1. Pengertian SMK .............................................................. 6
2. Pembelajaran .................................................................. 7
3. Media Pembelajaran ........................................................ 12
B. Tinjauan Pustaka .................................................................. 21
C. Kerangka Pikir...................................................................... 24
D. Pertanyaan Penelitian .......................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 27
B. Desain Penelitian .................................................................. 26
C. Subjek Penelitian .................................................................. 31
D. Pengumpulan Data ............................................................... 31
E. Instrumen Penelitian ............................................................. 32
F. Analisis Data ........................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................... 37
1. Data Validasi Ahli Media ............................................... 37
2. Data Validasi Hali Materi .............................................. 41
Page 10
ii
3. Data Uju Coba Kelompok Kecil .................................... 44
4. Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran 48
5. Hasil Belajar ................................................................... 51
B. Analisis Data ........................................................................ 53
1. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran 53
2. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................. 57
C. Pembatasan Hasil Penelitia .................................................. 59
1. Desain Media Pembelajaran ........................................... 59
2. Efektifitas Media dalam Meningkatkan Hasil Belajar ... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 11
ii
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Desain Penelitian.................................................................... 30
Tabel. 2 Kisi – Kisi Soal Materi Sistem Kemudi ................................. 32
Tabel. 3 Kisi – Kisi Tanggapan Ahli Media ........................................ 33
Tabel. 4 Kisi – Kisi Tanggapan Ahli Materi ........................................ 33
Tabel. 5 Kisi – Kisi Tanggapan Siswa SMK N 1 Puring ..................... 34
Tabel. 6 Kriteria Interprestasi Skor Berdasarkan Interval ................... 36
Tabel. 7 Konversi Tingkat Pencapaian ................................................ 38
Tabel 8 Hasil Validasi Ahli Media...................................................... 41
Tabel 9 Hasil Validasi Ahli Materi ..................................................... 45
Table 10 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ............................................ 49
Tabel 11 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ........................................... 51
Tabel 12 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................ 52
Tabel 13 Hasil Belajar Kelas Kontrol ................................................... 57
Tabel 14 Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................... 57
Tabel 15 Uji Homogenitas .................................................................... 58
Tabel 16 Hasil Uji t Terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kontrol ................................................................................... 58
Tabel 17 Perbandingan Hasil Belajar .................................................... 62
Page 12
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran .................. 8
Gambar. 2 Sistem Kemudi .................................................................... 17
Gambar. 3 Roda Kemudi....................................................................... 18
Gambar. 4 Steering Gear Tipe Recirculating Ball................................ 19
Gambar. 5 Steering Linkage .................................................................. 20
Gambar. 6 Langkah-langkah Metode Research and Development ....... 27
Gambar. 7 Histogram Hasil Validasi Ahli Media ................................. 40
Gambar. 8 Histogram Hasil Validasi Ahli Materi ................................ 44
Gambar. 9 Histogram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil........................ 48
Gambar. 10 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ......................................... 51
Gambar. 11 Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen ........................ 52
Gambar. 12 Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol .............................. 53
Gambar. 13 Media Pembelajaran Stand Sistem Kemudi ........................ 54
Page 13
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2. Surat Izin Obseravsi Dan Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi Ahli Materi
Lampiran 5. Silabus
Lampiran 6. Soal
Lampiran 7. Kunci Jawaban
Lampiran 8. Lembar Tanggapan Ahli Materi
Lampiran 9. Surat Keterangan Validasi Ahli Media
Lampiran 10. Gambar Media dan keterangan
Lampiran 11. Lembar Tanggapan Ahli Media
Lampiran 12. Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Kecil
Lampiran 13. Lembar Tanggapan Siswa Kelompok Kecil
Lampiran 14. Absensi Siswa Kelompok Kecil
Lampiran 15. Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Besar
Lampiran 16. Lembar Tanggapan Siswa Kelompok Besar
Lampiran 17. Daftar Skor Kelas Eksperimen Dan Control
Lampiran 18. Absensi Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 19. Absensi Siswa Kelas Control
Lampiran 20. Lembar Jawab Hasil Belajar Siswa
Lampiran 21. Uji Normalitas
Lampiran 22. Uji Homogenitas
Lampiran 23. Uji t
Lampiran 24. Tabel t
Lampiran 25. Tabel f
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 27. Kartu Bimbingan
Page 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk menyiapkan tenaga kerja,
bekal dimasa depan dan juga membentuk warga negara yang baik sehingga
pendidikan mengemban fungsi yang sangat penting dan luas karena menyangkut
segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk
meningkatkan pendidikan yaitu dengan belajar. Pada hakikatnya pendidikan
adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan
mempunyai dua subjek pokok yang saling berinteraksi yaitu pendidik dan subjek
didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau
alat-alat pendidikan, sehingga pada penddikan terjadi inetraksi antara pendidik dan
subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.
Didalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 1 dinyatakan
bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan dari kegiatan belajar adalah untuk memperoleh hasil yang optimal.
Tujuan ini akan tercapai jika siswa sebagai subjek pembelajaran ikut terlibat
secara aktif dalam proses belajar mengajar.Mahasiswa harus berpartisipasi
dalam pembelajaran dalam mencoba dan melakukan sendiri yang sedang
dipelajari. Fungsi guru sebagai pendidik untuk menciptakan suatu kondisi
Page 15
26
belajar yang memungkinkan siswa berkembang secara optimal. Prestasi
belajar siswa SMK N 1 Puring sering diindikasikan dengan permasalahan
belajar dari siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat disebabkan karena
faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri cenderung
tidak merasa termotifasi didalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas
dan menyebabkan siswa itu sendiri kurang atau tidak memahami materi yang
disampaikan oleh pendidik atau dosen. Kegiatan belajar mengajar didalam
kelas juga masih didominasi oleh guru sehingga siswa lebih terlihat pasif
serta kurang kreatif dalam mengembangkan dirinya. Hal lain yang tidak kalah
mempengaruhi adalah latar belakang setiap siswa berbeda.
Pada mata pelajaran sistem kemudi peneliti melihat adanya kekurangan
sarana dan prasana pendukung yang tersedia di SMK N 1 Puring, hal tersebut
tentunya menjadi faktor kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Selain faktor-
faktor yang telah peneliti sebutkan diatas media yang digunakan guru juga sangat
menentukan tercapai atau tidaknya kompetensi dari siswa. Media pembelajaran
berupa stand sistem kemudi yang seharusnya digunakan untuk pencapaian
kompetensi–kompetensi yang bersifat dasar bagi kompetensi lainnya. Ketidak-
tepatan dalam memilih media pembelajaran bisa menyebabkan waktu
pencapaian kompetensi lebih lama atau bahkan tidak tercapainya kompetensi
yang diinginkan. Media pembelajaran ternyata dapat memperjelas penyampaian
pesan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, memungkinkan interaksi belajar
mengajar yang lebih bervariasi dan bergairah. Dengan demikian pembelajaran
Page 16
26
tersebut akan membawa pengaruh terhadap pembaharuan tingkah laku siswa
sebagai hasil belajar dan dapat tercapainya tujuan pembelajaran.
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas peniliti tertarik untuk
melakuakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Sistem Kemudi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa XII TKR SMK N 1
Puring.
.
B. Identifikasi Masalah
Uraian yang telah diungkapkan dalam latar belakang masalah,
memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dapat didefinisikan
adalah sebagai berikut :
1. Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem kemudi cenderung masih
satu arah.
2. Siswa kurang aktif dalam belajar dikelas hal ini dapat dilihat dari sikap
siswa ketika mengikuti pelajaran dikelas.
3. Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak mencukupi bagi
semua siswa.
4. Latar belakang setiap siswa yang berbeda-beda.
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak menyimpang dari tujuan
dan tidak terjadi penafsiran yang berbeda, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Dengan memperhatikan masalah yang dihadapi dan dengan
didasarkan atas pertimbangan peneliti, yang mana di SMK N 1 Puring kelas
Page 17
26
XII TKR, media pembelajaran yang ada belum bisa dimanfaatkan secara
optimal untuk seluruh siswa, maka dari itu peneliti ingin menggunakan media
berbasis Alat peraga sistem kemudi yang diharapkan mampu untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh media
berbasis alat peraga terhadap hasil belajar siswa kelas XII mata pelajaran
sistem kemudi di SMK N 1 Puring.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka penelitian
ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh hasil hasil belajar siswa
kelas XII mata pelajaran sistem kemudi di SMK N 1 Puring.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
Guru, untuk menggunakan media berbasis alat peraga secara maksimal
dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dikelas.
Page 18
26
2. Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
masukan dalam menerapkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam
pengadaan media pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Diharapkan dapat membuka wawasan sebagai bahan masukan bagi
penelitian – penelitian lebih lanjut.
Page 19
ii
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
BERPIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITI
A. Kajian Teori
1. Pengertian SMK
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan
menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap
bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat
dilihat suatu benang merahnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang
studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut
dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai
bekal memasuki dunia kerja.
Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional
dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja di bidang tertentu.
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Pengertian ini
mengandung pesan bahwa setiap institusi yang menyelenggarakan
pendidikan keJuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya mampu
bekerja dalam bidang tertentu.
Berdasarkan definisi di atas, maka sekolah menengah kejuruan
sebagai sub sistim pendidikan nasional seyogyanya mengutamakan
mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memilih karir, memasuki
Page 20
26
lapangan kerja, berkompetisi, dan mengembangkan dirinya dengan sukses
di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.
Tercapai tidaknya tujuan di atas sangat tergantung pada masukan
dan sejumlah variabel dalam proses pendidikan. Salah satu variabel dalam
proses pendidikan yang menentukan ketercapaian tujuan SMK adalah
kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan dunia pendidikan tingg.
Semakin erat hubungan antara SMK dengan dunia pendidikan tinggi,
logikanya semakin baik kualitas tamatannya, yang berarti kualitas tamatan
dapat ditingkatkan karena di dunia pendidikan tinggi, ilmu dan teknologi
akan berkembang.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut Azhar Arsyad (2009:1) belajar adalah suatu yang kompleks
yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya. Oleh karena
itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda
bahwa seseorang itu telah belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri
orang itu mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Menurut pandangan Skinner
(Dimyati, Mudjiono, 2015:9) belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar
maka responya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut :
1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar
2) Respons si pembelajar
Page 21
26
3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat
terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai
ilustrasi, perilaku respons siswa yang baik diberi hadiah. Sebaliknya,
perilaku respons yang tidak diberi teguran dan hukuman.
Sedangkan menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono
(2015:10) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat
stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas
baru. Lebih lanjut menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen
penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
Komponen tersebut dilukiskan sebagai berikut :
Gambar 1. Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran.
(Dimyati & Mudjiono 2015:11)
Keadaan internal dan
proses kognitif siswa
Stimulus dari lingkungan
Berinteraksi dengan
Kondisi ekternal belajar
Kondisi internal belajar
Informasi verbal
Keterampilan intelek
Keterampilan motorik
Sikap
Siasat kognitif
Acara pembelajaran
Page 22
26
Keterangan :
1. Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses
kognitif siswa” dengan “stimulus dari lingkungan”.
2. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil
belajar tersebut tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan
intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa.
Kapabilitas siswa tersebut adalah :
1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
Pemilikan informasi verbal memungkinkan individu berperan
dalam kehidupan.
2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk
berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi
jamak. Konsep konkret dan terdefinisi, dan prinsip.
3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik adalah kemapuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
Page 23
26
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek
berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan dari beberapa
pendapat, jadi dapat disimpulkan belajar adalah serangkainan kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku terjadi setelah siswa
mengikuti proses belajar mengajar dengan hasil belajar yang diperoleh
dalam bentuk penguasaan kemampuan atau keterampilan tertentu, dan
belajar adalah suatu usaha yang disengaja untuk mencapai perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap antara sebelum
belajar dan sesudah belajar sebagai hasil pengalaman dan interaksi
individu tersebut dengan lingkungannya.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata
yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (
product ) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena
adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi
Page 24
26
(finished good). Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi
istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil
belajar (Purwanto, 2016:44)
Hasil belajar dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti sikap
siswa, keaktifan siswa saat proses pembelajaran, dan hasil dari evaluasi
belajar yang dilakukan. Perubahan sikap dan perilaku kearah yang lebih
baik menunjukan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks sekolah, belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman siswa sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar
oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun
dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Selama berlangsungnya
kegiatan belajar, terjadi proses interaksi antara orang yang melakukan
kegiatan belajar yaitu siswa dengan sumber belajar, baik berupa
manusia yang berfungsi sebagai fasilitator yaitu guru maupun yang
berupa non manusia.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengertian diatas dapat
dijelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan
sikap dalam melakukan dan menyelesaikan suatu hal setelah ia
Page 25
26
menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai
siswa dengan criteria tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa objek
yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian luas mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotoris.
Dalam penilaian dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiensinya dalam
mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh
karena itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama
lain sebab hasil merupakan akibat dari proses. (Nana
Sudjana,2009:213).
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media adalah bagian yang sangat penting dan tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan
pembelajaran itu sendiri. Kata media berasal dari bahasa latin medius
yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2009:3). AECT
(1977) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Maka secara konseptual, media pembelajaran adalah sarana
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses
Page 26
26
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan dalam pengertian yang
lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran
di kelas.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Criticos dalam Daryanto (2016:4) media merupakan
salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan. Sedangkan menurut Daryanto
(2016:6) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan ( bahan pembelajaran), sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dari pengertian diatas media pembelajaran adalah sarana
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses
pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan dalam pengertian yang lebih
luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran
di kelas.
Page 27
26
c. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Sudjana & Revai dalam Azhar Arsyad (2013:28)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
peserta didik, yaitu :
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik
sehingga dapat menumbuhkan prestasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya lebih
menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata–mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata–kata pendidik
sehingga peserta didik tidak bosan dan pendidik juga tidak
kehabisan tenaga apalagi kalau pendidik mengajar pada setiap
jam pelajaran.
4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan dan lain–lain.
Sedangkan menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad (2013:19)
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam proses
Page 28
26
pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber kepada penerima. Sedangkan, metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
mencapai tujuan pembelajaran.
d. Fungsi Media
Menurut Daryanto (2016:5) secara umum dapat dikatakan
media mempunyai fungsi anatar lain:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,
guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,
siswa, (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Page 29
26
Sedangkan menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Azhar
Arsyad (2013:20) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi
adalah media visual adalah inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat
dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks
yang bergambar.Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual
atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari
hasil penelitian bahwa media visual yang menberikan konteks
untuk memahami teks untuk membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatkannya kembali.
e. Alat Peraga
Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan
segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi
pembelajaran. Alat peraga disini mengandung pengertian bahwa
segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan
Page 30
26
dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang
sederhana dan dapat dilihat, dipandang, dan dirasakan. Dengan
demikian, alat peraga lebih khusus dari media dan teknologi
pembelajaran karena berfungsi hanya untuk memperagakan materi
pelajaran yang bersifat abstrak (Arsyad, 2013: 9).
f. Sistem Kemudi
Sistem kemudi adalah suatu sistem pada kendaraan yang
berfungsi untuk mengatur arah kendaraan sesuai dengan keinginan
pengemudi. Tipe sistem kemudi pada tiap kendaraan tidak selalu
sama. Pemilihan tipe system kemudi tergantung dari model
kendaraan, sistem suspensi, sistem pemindah tenaga, berat
kendaraan dan masih banyak faktor lainnya. Menurut Wiranto A,
dan Osamu H (2006:81) system kemudi digambarkar sebagai
berikut:
Gambar 2. Sistem Kemudi
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/
Mobil Toyota Hiace menggunakan sistem kemudi dengan
steering gear tipe recirculating ball. Steering gear adalah salah
Page 31
26
satu komponen utama dalam sistem kemudi, masih terdapat
beberapa komponen utama lainnya. Komponen utama tersebut
adalah:
1. Roda Kemudi
Tenaga putar dari tangan pengemudi akan disalurkan
pertama kali ke roda kemudi. Roda kemudi harus dapat
dijangkau dan dipegang dengan mudah oleh pengemudi.
Diameter roda kemudi mempengaruhi tenaga yang akan
dikeluarkan oleh pengemudi. Jika semakin besar diameter roda
kemudi maka momennya akan semakin besar, tenaga yang
dikeluarkan pengemudi pun akan semakin kecil begitu juga
sebaliknya (Daryanto, 2005: 270).
Gambar 3. Roda Kemudi
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/
2. Steering Column
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan
putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang
mengikat main shaft ke bodi. Bagian bawah main shaft
dihubungkan pada steering gear melalui flexible joint atau
Page 32
26
universal joint yang berfungsi untuk memperkecil pengiriman
kejutan yang diakibatkan oleh keadaan jalan dari steering gear
ke roda kemudi (Anonim, 1995: 5-28).
3. Steering Gear
Selain berfungsi untuk mengarahkan roda depan
steering gear juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Biasanya
perbandingan steering gear antara 18 sampai 20 : 1 (Anonim,
1995: 5-30). Semakin besar perbandingan akan menyebabkan
kemudi menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putaran
akan semakin banyak untuk sudut belok yang sama. Gambar
berikut merupakan Steering Gear tipe Recirculating Ball,
William dan Donald,(1978: 41)
Gambar 4. Steering Gear Tipe Recirculating Ball
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/
Mobil Toyota Hiace menggunakan steering gear tipe
recirculating ball. Komponen-komponen yang terdapat di
dalam steering gear ini ditunjukkan oleh gambar 3. Cara kerja
Page 33
26
steering gear recirculating ball ini yaitu ketika roda kemudi
diputar maka worm shaft akan berputar. Hal ini menyebabkan
sector bergerak bergeser pada worm shaft. Bergesernya sector
membuat sector gear berputar menggerakkan pitman arm.
4. Steering Linkage
Fungsi utama dari steering linkage adalah meneruskan
gerakan dari steering gear ke roda depan dengan akurat setiap
saat walaupun mobil sedang bergerak (Anonim, 1995: 5-32).
Gambar 5. Steering Linkage.
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/
g. Steering linkage untuk suspensi independen seperti Toyota Hiace
ini terdiri dari pitman arm, drag link, bell crank, idle arm, relay
rod, sepasang tie rod dan knuckle arm. Pada tiap tie rod terdapat
sebuah pipa untuk menyetel panjang rod. Antara satu komponen
steering linkage dengan komponen lainnya dihubungkan melalui
ball joint.
B. Tinjauan Pustaka
Page 34
26
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan
dikemukakan hasil penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran.
1. Dari penelitian yang dilakukan Dimas Arcci yang berjudul “Rekondisi
Sistem Kemudi Dan Sistem Suspensi Mobil Toyota Hiace” Tujuan dari
Proyek Akhir ini adalah dapat mengidentifikasi kerusakan yang terjadi
pada sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace, dapat
memperbaiki sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace, serta
dapat mengetahui kinerja sistem kemudi dan sistem suspensi pada mobil
Toyota Hiace setelah diperbaiki. Proses rekondisi sistem kemudi dan
sistem suspensi mobil Toyota Hiace diawali dengan mengidentifikasi
kerusakannya. Proses identifikasi kerusakan dilakukan dengan cara
memeriksa kelengkapan komponen, memeriksa kondisi fisik komponen,
memeriksa kinerja komponen dan melakukan pengukuran. Kemudian
proses perbaikan sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace
ini dilakukan dengan mengganti atau memperbaiki komponen yang rusak,
melengkapi komponen yang belum ada dan memasang kembali
komponen-komponen dengan benar. Setelah itu dilakukan penyetelan dan
pengujian. Hasil identifikasi kerusakan yang terjadi pada sistem kemudi
yaitu rusaknya bushing karet idle arm dan ausnya ball joint pada drag link,
relay rod, tie rod dan tie rod end. Hasil identifikasi kerusakan yang terjadi
pada sistem suspensi yaitu disebabkan oleh kesalahan pemasangan pegas
spiral, dan shock absorber serta tidak adanya beberapa komponen seperti
mur, baut dan karet bushing. Hasil perbaikan sistem kemudi yaitu semua
Page 35
26
komponen yang rusak diganti yang baru kecuali untuk relay rod. Relay rod
diperbaiki dengan cara di rebuilt. Hasil perbaikan sistem suspensi yaitu
melengkapi komponen yang tidak ada dengan komponen yang baru dan
melakukan perbaikan pada lower ball joint. Berdasarkan hasil pengujian
yang telah dilakukan sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota
Hiace ini kembali berfungsi dengan baik setelah dilakukan rekondisi. Hal
ini terbukti dengan gerak bebas roda kemudi yang hanya 20 mm, front
wheel alignment sesuai dengan spesifikasi standar pabrik, grafik uji
peredaman kejutan menunjukan bahwa sistem suspensi mampu untuk
meredam kejutan, mobil mampu berjalan lurus tanpa ada gejala membuang
ke sisi kanan atau kiri, mobil mampu berbelok dengan mulus dan mudah
pada jalan yang datar tanpa terjadi gejala selip pada roda depan, roda
kemudi mampu kembali ke posisi lurus setelah berbelok, roda kemudi
dapat diputar dengan mudah, sistem suspensi mampu bekerja tanpa
menimbulkan suara.
2. Dari penelitian Hafiq Nurbiyanto yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Professional 8 Pada Standar
Kompetensi Perbaikan Sistem Kemudi Kelas XI Di Smk Muhammadiyah
1 Bantul” Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan media
pembelajaran yang berbasis menggunakan software Macromedia Flash
Professional 8 pada kompetensi sistem kemudi, 2) mengetahui kelayakan
media berbasis Macromedia Flash Professional 8 dalam penggunaannya
sebagai media pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Page 36
26
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model
yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan
langkah-langkah yang diadaptasi dari Sugiyono. Model ini memiliki 10
tahap, yaitu : 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain
produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi
produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, 10) produksi masal.
Instrumen yang digunakan menggunakan angket dengan subyek sebagai
responden adalah ahli media, ahli materi, guru, dan siswa. Produk akhir
media pembelajaran berbasis Macromedia Flash Professional 8 dikemas
dalam bentuk Compact Disc (CD) dengan ukuran file 185 MB. File media
pembelajaran berformat .swf, .fla, .flv, dan windows projector dan dapat di
jalankan pada komputer dengan Operating System (OS) Windows XP,
Windows 7, dan Windows 8. Hasil dari analisis data diperoleh rerata skor
keseluruhan (penilaian dari ahli materi, ahli media, penilaian guru,
penilaian respon siswa) adalah 3,35. Rerata skor keseluruhan tersebut
kemudian di konversi dengan tabel konversi data kriteria penilaian dan
memperoleh kriteria Layak. Dengan demikian secara keseluruhan produk
media berbasis Macromedia Flash Professional 8 Layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
3. Dari penelitian Bagus Prasetyo yang berjudul “Kesesuaian Alat Dan
Media Praktik Dengan Mata Kuliah Kemudi Rem Suspensi Dan Sistem
Pemindah Tenaga Jurusan Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: kesesuaian Alat
Page 37
26
dan media praktek yang ada di bengkel lab chassis yang digunakan pada
saat kegiatan belajar mengajar sesuai dengan job sheet dan silabus.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang
menyajikan fakta dan menganalisa secara sistematik sehingga mudah
dipahami dan disimpulkan. Metode observasi, dokumentasi dan
wawancara. Dalam hal ini subjek penelitiannya adalah petugas di bengkel
lab chassis (toolman), Mahasiswa, Dosen. Sedangkan objek yang termasuk
dalam penelitian ini adalah alat dan media praktik yang ada di bengkel lab
chassis Jurusan Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
yang meliputi kemudi, rem, suspensi dan sistem pemindah tenaga. Hasil
penelitian bahwa: (1) Alat yang ada di Bengkel Lab Chassis terdiri dari
Alat Tangan (Hand Tool), Alat Bertenaga (Power Tool), Special Service
Tool (SST) dan Alat Ukur, Mesin Ringan (Light Machinery) dan Mesin
Berat (Heavy Machinery) dapat disimpulkan sudah memenuhi dengan
kebutuhan praktikum sesuai dengan job sheet dan silabus. (2) Media
praktik di Bengkel Lab Chassis berdasarkan dari hasil observasi untuk
kategori media praktik mata kuliah SPT (Sistem Pemindah Tenaga) mata
kuliah KRS (Kemudi Rem Suspensi) dapat dikatakan sesuai.
C. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
antara pemberi materi dan penerima materi. Dimana belajar merupakan proses
memperoleh pengetahuan sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia,
sedangkan mengajar adalah proses penyampaian materi pengetahuan oleh
Page 38
26
pemberi materi dan penerima materi. Mata pelajaran Sistem Kemudi
merupakan mata pelajaran praktik. Proses pembelajaran di SMK N 1 Puring
pada mata pelajaran sistem kemudi khususnya pada kompetensi gear box
masih kurang dari penggunaan alat peraga. Hal ini menyebabkan keterbatasan
pemahaman siswa. Untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan siswa
diperlukan suatu media atau alat peraga yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran. Tujuan dari penggunaan alat peraga adalah memberikan materi
yang dapat diterima oleh siswa. Penggunaan alat peraga dalam proses
pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena alat
peraga akan memberikan ketertarikan dan kemudahan kepada siswa dalam
mempelajari materi yang diajarkan. Diharapkan pemberian materi dengan
menggunakan alat peraga, siswa akan lebih menguasi materi tentang system
kemudi pada kompetensi gear box. Alat peraga worm gear steering merupakan
alat peraga yang didesain untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran
system kemudi. Sehingga diharapkan alat peraga worm gear steering ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran system kemudi sehingga
hasil belajar siswa meningkat.
D. Pertanyaan Peneliti
Pertanyaan peneliti dijabarkan dari rumusan masalah. Oleh karena itu
pertanyaan peneliti dibagi menjadi pertanyaan tentang pengaruh media alat
peraga worm gear steering terhadap hasil belajar siswa kelas XII pada mata
pelajaran Sistem Kemudi dan kelayakan penggunaan media alat peraga dalam
kegitan pembelajaran.
Page 39
26
1. Bagaimanakah proses pembuatan media berbasis alat peraga untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi ?
2. Bagaimanakah kelayakan media berbasis alat peraga untuk pembelajaran
mata pelajaran Sistem Kemudi ?
3. Bagaimanakah pengaruh media berbasis alat peraga terhadap hasil
pembelajaran mata pelajaran Sistem Kemudi ?
4. Bagaimanakah prosedur penggunaan media berbasis alat peraga untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi ?
Page 40
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Sebagai tempat pengambilan data penelitian yang dilaksanakan di SMK
N 1 Puring yang beralamatkan Jalan Selatan-Selatan, Km 4, Puring
Kebumen. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei sampai dengan
Agustus 2017.
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and
Development). Research and development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2015 : 409). Adapun desain penelitian sebagai
berikut :
Gambar 6. Langkah-Langkah Metode Research and Development (R & D)
(Sumber : Sugiyono 2015:409)
Adapun langkah-langkah dari penelitian dan pengembangan adalah :
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Pengumpul
-an data
Revisi
Produk Uji Coba
Produk
Revisi
Desain
Validasi
Desain
Uji coba
Pemakaian
Page 41
36
1. Potensi dan masalah
Penelitian ini dapat di mulai dari adanya potensi atau masalah.
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
suatu nilai tambah pada produk yang diteliti. Masalah dalam penelitian ini
antara belum adanya media pembelajaran alat peraga yang digunakan.
SMK N 1 Puring sudah memiliki bengkel yang telah memenuhi standar
untuk dibutuhkan pada pembelajaran. Dengan adanya media alat peraga
worm gear steering diharapkan pembelajaran lebih berkualitas dan dapat
memaksimalkan penggunaan fasilitas dan sarana prasarana dengan
optimal.
2. Mengumpulkan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai data yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and
development bermacam-macam. Pada penelitian ini produk penelitian
berupa media Stand/Trainer yaitu media pembelajaran yang berisi sebuah
Alat Peraga worm gear steering. Media tersebut disusun menggunakan Alat
dan Bahan yang mudah didapatkan, yang diharapkan dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Page 42
36
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena
validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum fakta lapangan. Pada penelitian ini validasi berupa validasi desain
produk.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya. maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba Produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba
dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan
produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan
ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja
lama dengan yang baru.
7. Revisi Produk
Page 43
36
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan
bahwa kinerja sistem baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama.
Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat
diberlakukan.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa
sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup
yang luas.
Desain penelitian yang digunakan adalah Experimental Design,
dengan pola Control Group pretest post test desain tersebut sebagai
berikut :
Tabel 1
Desain Penelitian
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
A (kelas Kontrol) O1 X O2
B (kelas Eksperimen) O3 O4
(Sumber Sugiyono 2015:416)
Dalam desain ini pengambilan kelompok sesuai dengan kelas yang
asli, dan kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama
kemudian kelas B sebagai kelompok eksperimen diberikan perlakuan
khusus, sedangkan kelompok A diberi perlakuan seperti biasanya.
Selanjutnya kedua kelompok diberikan tes yang sama sebagai tes akhir
post test. Hasil dari kedua tes akhir dibandingkan (diuji pembedanya).
C. Subjek Penelitian
Page 44
36
Subjek penelitian menurut Arikunto (2010:108) adalah orang, atau
benda, atau hal yang melekat pada variabel penelitian. Objek penelitian
adalah Sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan
objek penelitian yang diteliti disini adalah kelayakan dari pengembangan
video pembelajaran.
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa SMK N 1 Puring Jurusan
Teknik Kendaraan Ringan tahun ajaran 2016/2017 pada mata Pelajaran
Sistem Kemudi Kelas XII Jumlah 20 Siswa.
D. Pengumpulan Data
1. Tes
Menurut Webster collegiate dalam Purwanto (2016:64) tes adalah
serangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Tes yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah tes untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi.
2. Angket
Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data - data tersebut harus
benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner (angket) yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertayaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2015:199). Angket dalam penelitian terdiri dari angket untuk ahli
media, angket untuk ahli materi, angket siswa untuk memberikan penilaian
Page 45
36
terhadap media yang digunakan, dan angket untuk mengumpukan data
hasil belajar.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes yang diberikan adalah berupa soal yang berbentuk pilihan
ganda dengan lima alternative pilihan (a, b, c, d, dan e) yang berisi tentang
soal-soal materi sistem bahan bakar motor diesel. Jumlah soal untuk
masing-masing tes adalah 20 butir. kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 2
Kisi-Kisi Soal Materi Sistem Kemudi
No. Indikator No. Item Instrumen
Ranah Kognitif Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Memahami komponen utama.
1, 2, 3, 12 1, 2, 3
12 4
2. Memahami fungsi komponen utama.
5, 6, 7, 8, 9,10, 16, 15, 17, 18, 19, 20
5, 6, 7, 8
9, 10, 15, 16, 17
18, 19, 20
12
3. Memahami mekanisme kerja sistem kemudi.
4, 11 13, 14
4 11 13, 14
4
Jumlah Total Soal 20
Keterangan :
C1 : Pengetahuan.
C2 : Pemahaman.
C3 : Penerapan.
C4 : Analisis.
C5 : Evaluasi
C6 : Berkreasi
2. Angket
Page 46
36
a. Instrumen untuk ahli media
Pada instrument ahli media berisikan poin tentang aspek- aspek
yang berhubungan dengan media pembelajaran. Berikut kisi-kisi untuk
instrument ahli media pembelajaran.
Tabel 3
Kisi-Kisi Tanggapan Ahli Media
No Aspek No. Item Instrumen Jumlah
1. Materi 1, 2, 3 3
2. Keterpaduan 4 1
3. Kesederhanaan 5, 6 2
4. Bentuk dan warna 7, 8 2
5. Bahan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 7
Jumlah Total 15
b. Instrumen untuk ahli materi
Pada instrumen ahli materi berisikan poin tentang aspek-aspek
yang berhubungan dengan materi media pembelajaran meliputi dari
aspek pembelajaran, materi dan kebenaran isi. Berikut kisi-kisi untuk
instrument ahli media pembelajaran.
Tabel 4
Kisi-Kisi Tanggapan Ahli Materi.
No Indikator No. Item Jumlah
1. Kesesuaian media dengan materi 1, 2 2
2. Kemudahan siswa dalam mendalami
materi
3, 4 2
3. Efisiensi waktu merangkai jalur rangkaian
media alat peraga
5, 6 2
4. Kejelasan gambar materi pada alat peraga 7, 8 2
5. Kesesuaian media untuk mencapai tujuan
yang diharapkan
9, 10 2
Jumlah Total 10
c. Instrumen untuk Siswa SMK N 1 Puring
Page 47
36
Instrumen untuk pengguna ditinjau dari aspek pembelajaran,
materi, kemudahan penggunaan, daya tarik dan penambahan pengetahuan.
Berikut kisi-kisi instrument untuk siswa.
Tabel 5
Kisi-Kisi Tanggapan Siswa SMK N 1 Puring
No Indikator No. Butir Jumlah
1 Memahami materi dalam media
stand/ alat peraga
1, 2 2 item
2 Lay out gambar dalam stand/alat
Peraga
3, 4 2 item
3 Pengaruh media pembelajaran
terhadap hasil belajar
5, 6 2 item
4 Pengaruh warna gambar stand/alat
peraga dalam kejelasan materi
7, 8 2 item
5 Kejelasan gambar materi dalam
media stand/alat peraga
9, 10 2 item
Jumlah Total 10 Item
F. Analisis Data
Jenis data penelitian ini adalah menggunakan data kualitatif dan data
kuantitatif, kemudian data dianalisis secara statistik deskriptif. Menurut
Sugiyono (2015:207) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Dalam analisis ini data kuantitatif diperoleh dari skor angka dan
kemudian dimasukan dalam tabel statistik dari penilaian ahli materi, ahli
media, angket siswa. Analisis yang digunakan yaitu :
Page 48
36
a. Untuk mencari mean atau nilai rata-rata dengan cara menggunakan
rumus:
∑
X = Nilai rata-rata
X = Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah siswa
b. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis uji t maka perlu dilakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi atau
sebaran data penelitian. Pada penelitian untuk mengetahui normalitas
menggunakan uji Kolmogorof Smirnov. Kriteria pengujian adalah jika
nilai p (sig) >0,05 maka berdistribusi normal dan jika p (sig) < 0,05
maka berdistribusi tidak normal. Jika data berdistribusi tidak normal
uji beda digunakan teknik statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon
Rank Test.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan
varian dua buah kelompok data. Uji yang dipakai adalah Levene Test.
Kriteria pengujian adalah jika nilai p (sig) >0,05 maka kelompok data
memenuhi asumsi homogenitas dan jika p (sig) < 0,05 maka tidak
memenuhi asumsi homogenitas. Jika data tidak homogen maka uji
Page 49
36
beda digunakan teknik statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon
Rank Test.
3) Uji t
Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata minat belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus yang digunakan
rumus berikut:
√(∑ ∑
) (
)
M = nilai rata-rata hasil per kelompok
N = banyaknya subjek
X = deviasi setiap nilai dan
Y = deviasi setiap nilai dari mean
4) Untuk menghitung nilai tes pilihan ganda adalah sebagai berikut :
Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan sebagai
pedoman digunakan ketetapan sebagai berikut :
Tabel 6
Kriteria interprestasi skor berdasarkan interval:
No Indek % Klasifikasi kualitas
1 0% - 19,99% Kurang sekali
2 20% - 39,99% Kurang baik
3 40% - 59,99% Cukup
4 60% - 79,99% Baik
5 80% - 100% Sangat baik
Page 50
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pengembangan media pembelajaran dilakukan berdasarkan studi
pendahuluan. Proses pembuatannya dilakukan melalui pengumpulan materi
melalui referensi yang relevan. Pengembangan media pembelajaran ini melalui
tahap validasi yaitu validasi ahli materi dan validasi ahli media, agar
memperoleh masukan secara komprehensif untuk kelayakan media jika
diujicobakan. Setelah media pembelajaran mendapat rekomendasi dari
validator maka media pembelajaran diujikan ke lapangan melalui tiga tahapan
yaitu uji kelompok kecil, uji kelompok besar, dan uji operasional.
1. Data Validasi Ahli Media
Validasi media dilakukan untuk memperoleh masukan tentang
media yang dikembangkan. Hasil masukan tersebut digunakan untuk
merevisi media sebelum diujicobakan. Ahli media dalam pembuatan media
alat peraga ini adalah Widiyatmoko, M.Pd selaku validator pertama.
Validasi disetujui pada 10 Agustus 2017 bertempat di ruang Program Studi
Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Berdasarkan hasil skor penilaian oleh ahli media terhadap media yang
sedang dibuat termasuk memperoleh skor 32 dengan presentase 80,00%.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil validasi oleh ahli media
menunjukkan media pembelajaran alat peraga sistem kemudi termasuk
Page 51
112
kategori baik. Hasil validasi tiap item oleh ahli media adalah sebagai
berikut:
Tabel 7
Hasil Validasi Ahli Media
No Indikator Kriteria Skor %
1 Media pembelajaran Stand sesuai dengan SK
dan KD pada materi sistem kemudi A 4 100
2 Media pembelajaran Stand mempermudah
pemahaman siswa B 3 75
3 Media pembelajaran Stand mudah dibawa A 4 100
4 Bentuk media pembelajaran Stand sesuai
dengan alat peraga pada umumnya B 3 75
5 Dalam pembuatan media pembelajaran Stand,
tidak memerlukan waktu yang lama B 3 75
6 Media pembelajaran Stand menggunakan
warna yang menarik B 3 75
7 Media pembelajaran Stand dapat dioperasikan
dengan mudah B 3 75
8 Media pembelajaran Stand membantu dalam
menjelaskan materi ajar B 3 75
9 Tampilan desain media pembelajaran stand
presentatif B 3 75
10 Kelengkapan media stand pembelajaran sesuai
dengan materi sistem kemudi B 3 75
Jumlah Skor 32
SM 40
Persentase 80,00
Klasifikasi Baik
Berdasarkan analisis data terhadap 10 item yang di validasi oleh
ahli media, maka kriteria penilaian pada aspek media adalah sebagai
berikut:
1) Media pembelajaran Stand sesuai dengan SK dan KD pada materi sistem
kemudi, ahli media menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang
diperoleh 4 dengan persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi
data 100% termasuk kualifikasi sangat baik.
Page 52
112
2) Media pembelajaran Stand mempermudah pemahaman siswa, ahli media
menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase
75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi
baik.
3) Media pembelajaran Stand mudah dibawa, ahli media menjawab “A”
sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 100 % termasuk kualifikasi sangat
baik.
4) Bentuk media pembelajaran Stand sesuai dengan alat peraga pada
umumnya, ahli media menjawab “B” sangat baik, sehingga skor yang
diperoleh 3 dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data
75% termasuk kualifikasi baik.
5) Dalam pembuatan media pembelajaran Stand, tidak memerlukan waktu
yang lama, ahli media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh
3 dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75%
termasuk kualifikasi baik.
6) Media pembelajaran Stand menggunakan warna yang menarik, ahli
media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan
persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk
kualifikasi baik.
7) Media pembelajaran Stand dapat dioperasikan dengan mudah, ahli media
menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase
Page 53
112
75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi
baik.
8) Media pembelajaran Stand membantu dalam menjelaskan materi ajar,
ahli media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan
persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk
kualifikasi baik.
9) Tampilan desain media pembelajaran stand presentatif, ahli media
menjawab “B” baik sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase
75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi
baik.
10) Kelengkapan media stand pembelajaran sesui dengan materi sistem
kemudi, ahli media menjawab “B” baik sehingga skor yang diperoleh 3
dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75
termasuk kualifikasi baik.
Data pada tabel 8 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :
Gambar 7. Histogram Hasil Validasi Ahli Media
100
75
100
75 75 75 75 75 75 75
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pre
sen
tase
Page 54
112
2. Data Validasi Ahli Materi
Validasi ahli materi dilakukan untuk memperoleh masukan tentang
materi yang dikembangkan. Hasil masukan tersebut digunakan untuk
merevisi angket dan tes sebelum diujicobakan. Ahli materi dalam
pembuatan media alat peraga ini adalah Aci Primartadi M.Pd selaku
validator kedua. Validasi disetujui pada 9 Agustus 2017 bertempat di ruang
Dosen Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Hasil Validitas ahli materi adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Validasi Ahli Materi
No Indikator Kriteria Skor % 1 Kesesuaian media dengan materi. B 3 75
2 Kesesuaian materi dengan menggunakan media stand.
A 4 100
3 Kemudahan siswa dalam memahami media.
B 3 75
4 Kemudahan siswa dalam mendalami materi dengan menggunakan media stand.
B 3 75
5 Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tingkat kebutuhan atau perkembangan siswa.
A 4 100
6 Efisiensi waktu merangkai rangkaian pompa sistem bahan bakar pada media stand terhadap tujuan yang ditetapkan.
B 3 75
7 Materi dalam bentuk media stand sesuai dengan peserta didik.
A 4 100
8 Kejelasan media stand yang digunakan. A 4 100
9 Kesesuaian media stand dengan topik yang disampaikan.
B 3 75
10 Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
B 3 100
Jumlah Skor 34 SM 40 Persentase 85,00 Klasifikasi Baik
Hasil validasi ahli materi diperoleh skor 34 dengan presentase
85,00%, sehingga media yang dikembangkan termasuk kategori baik.
Adapun penilaian masing - masing indikator adalah sebagai berikut:
Page 55
112
1) Kesesuaian media dengan materi, ahli materi menjawab “B” baik,
sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%. Berdasarkan
kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.
2) Kesesuaian materi dengan menggunakan media stand, ahli materi
menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan
persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk
kualifikasi sangat baik.
3) Kemudahan siswa dalam memahami media, ahli materi menjawab “B”
baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.
4) Kemudahan siswa dalam mendalami materi dengan menggunakan media
stand., ahli materi menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3
dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75%
termasuk kualifikasi baik.
5) Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tingkat kebutuhan atau
perkembangan siswa, ahli materi menjawab “A” sangat baik, sehingga
skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%. Berdasarkan kriteria
interpretasi data 100% termasuk kualifikasi sangat baik.
6) Efisiensi waktu merangkai rangkaian pompa sistem bahan bakar pada
media stand terhadap tujuan yang ditetapkan, ahli materi menjawab “B”
baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.
Page 56
112
7) Materi dalam bentuk media stand sesuai dengan peserta didik, ahli materi
menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan
persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk
kualifikasi sangat baik.
8) Kejelasan media stand yang digunakan, ahli materi menjawab “A” sangat
baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk kualifikasi sangat
baik.
9) Kesesuaian media stand dengan topik yang disampaikan, ahli materi
menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase
75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi
sangat baik.
10) Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ahli materi
menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase
75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi
baik.
Page 57
112
Data pada tabel 9 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :
Gambar 8. Histogram Hasil Validasi Ahli Materi
3. Data Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh tanggapan
terhadap kualitas media baik secara teknis, materi maupun pengaruhnya
terhadap hasil belajar mereka. Beberapa saran dari siswa bisa dijadikan
dasar untuk merevisi dan untuk diujicobakan pada tahap selanjutnya. Uji
coba kelompok kecil dengan jumlah siswa 5 orang dilaksanakan pada
tanggal 14 Agustus 2017 bertempat di ruang kelas SMK N 1 Puring.
75
100
75 75
100
75
100 100
75 75
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pre
sen
tase
Page 58
112
Tabel 9
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
No Pertanyaan Skor % Kriteria
1. Memahami materi sistem kemudi yang di
sampaikan melalui media stand.
18 90 Sangat
Baik
2. Memahami cara kerja sistem kemudi
melalui media stand.
17 85 Sangat
Baik
3. Mendapatkan pengetahuan baru dari media
stand.
17 85 Sangat
Baik
4. Kejelasan detail sistem kemudi setelah
melihat demonstrasi media stand.
16 80 Sangat
Baik
5. Kejelasan materi dalam media stand.
16 80 Sangat
Baik
6. Tempo merangkai rangkaian worm steering. 15 75 Baik
7. Perasaan setelah belajar dengan media
stand.
18 90 Sangat
Baik
8. Pengaruh media stand terhadap kesenangan
untuk belajar.
15 75 Baik
9. Ketertarikan belajar menggunakan media
stand.
16 80 Sangat
Baik
10. Kejelasan rangkaian worm steering yang
lebih mudah dipahami.
16 80 Sangat
Baik
Jumlah 164
SM 200
Persentase 82
Kriteria Sagat
Baik
Page 59
112
Uji coba kelompok kecil yang melibatkan 5 siswa SMK N 1 Puring
Kelas XII TKR maka hasil belajar yang diperoleh jumlah skor penilaian 164
sehingga persentase penilaian adalah 82,00%. Berdasarkan analisis hasil uji
coba kelompok kecil diatas sudah menunjukkan skor termasuk sangat baik
sehingga pengembangan media dapat dilanjutkan pada tahap uji coba
produk akhir. Adapun penilaian masing - masing indikator pada uji coba
kelompok kecil adalah sebagai berikut :
1) Memahami materi sistem kemudi yang di sampaikan melalui media
stand., 3 siswa menyatakan “A” sangat baik dan 2 siswa menyatakan “B”
baik, sehingga skor yang diperoleh 18 dengan persentase 90%.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 90% termasuk kualifikasi sangat
baik.
2) Memahami cara kerja sistem worm steering melalui media stand, 2
siswa menyatakan “A” sangat baik dan 3 siswa menyatakan “B” baik,
sehingga skor yang diperoleh 17 dengan persentase 85%. Berdasarkan
kriteria interpretasi data 85% termasuk kualifikasi sangat baik.
3) Mendapatkan pengetahuan baru dari media stand, 2 siswa menyatakan
“A” sangat baik dan 3 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang
diperoleh 17 dengan persentase 85%. Berdasarkan kriteria interpretasi
data 85% termasuk kualifikasi sangat baik.
4) Kejelasan detail sistem worm steering setelah melihat demonstrasi
media stand, 1 siswa menyatakan “A” sangat baik dan 4 siswa
Page 60
112
menyatakan “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 16 dengan
persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80% termasuk
kualifikasi sangat baik.
5) Kejelasan materi dalam media stand, 1 siswa menyatakan menyatakan
“A” sangat baik dan 4 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang
diperoleh 16 dengan persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi
data 80% termasuk kualifikasi sangat baik.
6) Tempo merangkai rangkaian worm steering, 1 siswa menyatakan “A”
sangat baik, 3 siswa menyatakan “B” baik dan 1 siswa menyatakan “C”
cukup, sehingga skor yang diperoleh 15 dengan persentase 75 %.
Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.
7) Perasaan setelah belajar dengan media stand, 3 siswa menyatakan “A”
sangat baik dan 2 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang
diperoleh 16 dengan persentase 90%. Berdasarkan kriteria interpretasi
data 90% termasuk kualifikasi sangat baik.
8) Pengaruh media stand terhadap kesenangan untuk belajar, 1 siswa
menyatakan “A” sangat baik, 3 siswa menyatakan “B” baik, 1 siswa
menyatakan “C” cukup, sehingga skor yang diperoleh 15 dengan
persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk
kualifikasi baik.
9) Ketertarikan belajar menggunakan media stand, 1 siswa menyatakan
“A” sangat baik dan 4 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang
Page 61
112
diperoleh 16 dengan persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi
data 80% termasuk kualifikasi sangat baik.
10) Kejelasan rangkaian worm steering pada sistem kemudi yang lebih
mudah dipahami, 1 siswa menyatakan “A” sangat baik, 4 siswa
menyatakan “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 16 dengan
persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80% termasuk
kualifikasi sangat baik.
Data pada tabel 10 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :
Gambar 9. Histogram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
4. Hasil Tanggapan siswa terhadap Media Pembelajaran
Hasil tanggapan siswa terhadap media diperoleh skor total 790.
Skor maksimal yang dapat tercapai 1000 sehingga diperoleh persentase
sebesar 79%. Hal ini menunjukkan tanggapan msiswa terhadap media
90
85 85
80 80
75
90
75
80 80
65
70
75
80
85
90
95
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pre
sen
tase
Page 62
112
pembelajaran termasuk kategori baik. Hasil tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran pada masing - masing indikator adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Coba Kelompok Besar
No Pertanyaan Skor % Kriteria
1. Memahami materi sistem kemudi yang di
sampaikan melalui media stand.
83 83 Sangat
Baik
2. Memahami cara kerja sistem worm steering
melalui media stand.
87 87 Sangat
Baik
3. Mendapatkan pengetahuan baru dari media
stand.
84 84 Sangat
Baik
4.
Kejelasan detail sistem worm steering
sistem kemudi setelah melihat demonstrasi
media stand.
75 75 Baik
5. Kejelasan materi dalam media stand. 76 76 Baik
6. Tempo merangkai rangkaian worm steering. 80 80 Baik
7. Perasaan setelah belajar dengan media
stand.
71 71 Baik
8. Pengaruh media stand terhadap kesenangan
untuk belajar.
79 79 Baik
9. Ketertarikan belajar menggunakan media
stand.
81 81 Sangat
Baik
10. Kejelasan rangkaian worm steering sistem
kemudi yang lebih mudah dipahami.
74 74 Baik
Jumlah 790
Sm 1000
% 79
Kriteria Baik
Berdasarkan tabel diatas tanggapan siswa terhadap media
pembelajaran yang dibuat adalah sebagai berikut :
1) Memahami materi sistem kemudi yang di sampaikan melalui media
stand, diperoleh skor 83 dengan persentase 83,00%. Berdasarkan kriteria
interpretasi data 83,00% termasuk kualifikasi sangat baik.
Page 63
112
2) Memahami cara kerja sistem worm steering melalui media stand,
diperoleh skor 87 dengan persentase 87,00%. Berdasarkan kriteria
interpretasi data 87,00% termasuk kualifikasi sangat baik.
3) Mendapatkan pengetahuan baru dari media stand, diperoleh skor 84
dengan persentase 84,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 84,00%
termasuk kualifikasi sanngat baik.
4) Kejelasan detail sistem worm steering setelah melihat demonstrasi media
stand, diperoleh skor 75 dengan persentase 75,00%. Berdasarkan kriteria
interpretasi data 75,00% termasuk kualifikasi sangat baik.
5) Kejelasan materi dalam media stand, diperoleh skor 76 dengan
persentase 76,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 76,00%
termasuk kualifikasi baik.
6) Tempo merangkai rangkaian worm steering, diperoleh skor 80 dengan
persentase 80,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80,00%
termasuk kualifikasi baik.
7) Perasaan setelah belajar dengan media stand, diperoleh skor 71 dengan
persentase 71,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 71,00%
termasuk kualifikasi baik.
8) Pengaruh media stand terhadap kesenangan untuk belajar, diperoleh skor
79 dengan persentase 79,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data
79,00% termasuk kualifikasi baik.
Page 64
112
9) Ketertarikan belajar menggunakan media stand, diperoleh skor 81
dengan persentase 81,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 81,00%
termasuk kualifikasi sangat baik.
10) Kejelasan rangkaian worm steering yang lebih mudah dipahami,
diperoleh skor 74 dengan persentase 74,00%. Berdasarkan kriteria
interpretasi data 74,00% termasuk kualifikasi baik.
Data pada tabel 11 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :
Gambar 10. Hasil Uji Coba Kelompok Besar
5. Hasil Belajar
a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Data hasil belajar diperoleh menggunakan soal tes hasil belajar .
Distribusi frekuensi hasil belajar kelompok eksperimen dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
83 87 84
75 76 80
71
79 81 74
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pre
sen
tase
Page 65
112
Tabel 11
Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi Presentase
50-57 0 0
60-67 0 0
70-77 0 0
80-87 18 72%
90-97 7 28%
100 0 0
Jumlah 25 100%
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen.
Distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat ke dalam sebuah grafik sebagai
berikut :
Gambar 11. Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen
b. Hasil Belajar Kelas Kontrol
Data hasil belajar diperoleh menggunakan soal tes hasil belajar.
Distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
0 0 0
72
28
0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
50-57 60-67 70-77 80-87 90-97 100
Pre
sen
tase
Page 66
112
Tabel 12
Hasil Belajar Kelas Kontrol
Nilai Frekuensi Presentase
50-57 0 0
60-67 0 0
70-77 21 84%
80-87 4 16%
90-97 0 0
100 0 0
Jumlah 25 100%
Berdasarkan tabel 12 menunjukkan hasil belajar kelas kontrol.
Distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat ke dalam sebuah grafik sebagai
berikut :
Gambar 12. Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol
B. Analisis Data
1. Langkah - Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Berdasarkan prosedur pengembangan yang sudah dikemukakan
dalam pengembangan media alat peraga sistem kemudi di kelas XII SMK N
1 Puring, pengembangan ini dilakukan dalam beberapa tahapan langkah
pengembangan, yaitu :
0 0
84
16
0 0 0
20
40
60
80
100
50-57 60-67 70-77 80-87 90-97 100
Pre
sen
tase
Page 67
112
a. Potensi dan Masalah
Pada tahap ini potensi dan masalah dapat diambil dari
pengamatan persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan proses
pembelajaran sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui
beberapa potensi dan permasalahan sebagai berikut :
5. Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem kemudi cenderung
masih satu arah.
6. Siswa kurang aktif dalam belajar dikelas hal ini dapat dilihat dari
sikap siswa ketika mengikuti pelajaran dikelas.
7. Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak mencukupi
bagi semua siswa.
8. Latar belakang setiap siswa yang berbeda-beda.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebagai sumber informasi berupa
bahan perencanaan produk untuk membuat media alat peraga sistem
kemudi yang diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang tersedia
dan mengatasi masalah yang ada. Penelitian melakukan observasi
pengumpulan data pada bulan Agustus 2017, sedangkan materi yang
dipilih adalah pada mata pelajaran Sistem Kemudi.
c. Desain Produk
Dalam proses perencanaan desain pengembangan media
pembelajaran perlu adanya rancangan desain sebagai gambaran proses
pembuatan media pembelajaran yang kemudian diimpletasikan menjadi
desain yang sebenarnya.
Page 68
112
Gambar 13. Media Pembelajaran Stand Sistem Kemudi
d. Validasi Desain
Hasil penilaian ahli materi diperoleh skor 34. Skor maksimal
yang dapat diperoleh adalah 40 sehingga hasil persentase skor validasi
ahli materi adalah 85,00%. Berdasarkan hasil penilaian tersebut diketahui
bahwa media pembelajaran yang dikembangkan termasuk kriteria baik
dan dapat digunakan pada proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis hasil uji coba validasi diatas, validator
memberikan beberapa saran terhadap media alat peraga sistem kemudi
yang sedang dikembangkan agar media pembelajaran dibuat lebih
menarik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi maka peneliti
merevisi produk.
Berdasarkan hasil tersebut skor penilaian oleh ahli media
terhadap media alat peraga sistem kemudi yang sedang dibuat
memperoleh skor 32 dengan presentase 80,00%. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa hasil validasi oleh ahli media menunjukkan media alat
Page 69
112
peraga sistem kemudi pada mata pelajaran Sistem Kemudi termasuk
ketegori baik.
Walaupun berdasarkan validasi oleh ahli media maupun ahli
materi media alat peraga sistem kemudi yang dikembangkan termasuk
kategori baik, tetapi penyempurnaan peneliti lakukan pada beberapa
aspek agar media pembelajaran menjadi lebih baik.
e. Revisi Desain
Setelah dilakukan validasi oleh dua pakar yang telah
berpengalaman dalam bidangnya, hasil validasi ahli materi sudah
dilakukan perbaikan, sedangkan hasil validasi oleh ahli media terdapat
beberapa kekurangan yang harus direvisi dan saran perbaikan. Saran
perbaikan dari ahli media yang diberikan sudah dilakukan dan diperbaiki.
f. Uji Coba Produk
Uji coba kelompok kecil yang melibatkan 5 siswa kelas XII
TKR SMK N 1 Puring skor penilaian terhadap media sebesar 82,00%.
Berdasarkan analisis hasil uji coba kelompok kecil di atas sudah
menunjukkan skor termasuk kategori baik sehingga pengembangan
media dapat dilanjutkan pada tahap uji coba produk akhir.
g. Revisi Produk
Revisi produk digunakan untuk mengetahui kelemahan sebuah
produk yang akan diuji cobakan, selanjutnya kelemahan tersebut di
kurangi dengan cara memperbaiki produk. Pada revisi desain yang
Page 70
112
dilakukan oleh ahli media terdapat beberapa kekurangan yang harus
diperbaiki.
h. Pemakaian Produk
Pemakaian produk merupakan proses setelah produk yang
berupa media pembelajaran berbasis alat peraga telah selesai melalui
tahap validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk.
Pada tahap ini produk yang berupa media pembelajaran ini telah siap
digunakan menjadi sebuah cara untuk mempermudah proses
pembelajaran. Pemakaian produk ini dilakukan pada siswa kelas XII
TKR SMK N 1 Puring. Pada pemakaian produk diperoleh hasil penilaian
siswa terhadap media sebesar 79,00%.
2. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berikut perbandingan analisis data hasil belajar kelas eksperimen
dibandingkan kelas kontrol :
Tabel 13
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Indikator Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Jumlah 1850.00 2130.00
Rata-rata 74.00 85.20
Skor Tertinggi 85.00 95.00
Skor Terendah 70.00 80.00
Standar Deviasi 4.20 4.56
Modus 70.00 85.00
Median 75.00 85.00
N 25 25
Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen sebesar 85.20 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar
74.00 Untuk menguji perbedaan rata–rata hasil belajar kelas eksperimen dan
kelas kontrol digunakan uji normalitas dan uji t, dengan hasil sebagai
berikut :
Page 71
112
Tabel 14
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai eksperimen .239 25 .169 .859 25 .127
Control .253 25 .172 .781 25 .149
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil keluaran program SPSS pada tests of normality diperoleh pada
bagian Kolmogorof Smirnov diperoleh p = 0,172, karena p > 0,05
menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal.
Tabel 15
Uji homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.298 1 48 .588
Uji homongenitas varian diperoleh F hitung = 0.150 dengan p = 0,701,
Karena p > 0,05 menunjukkan kedua kelompok memiliki varian homogeny
Tabel 16
Hasil Uji t terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
Independent Samples Test
Hasil Belajar
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F .298
Sig. .588 t-test for Equality of Means
T 9.025 9.025
Df 48 47.677
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 11.20000 11.20000
Std. Error Difference 1.24097 1.24097
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower 8.70487 8.70443
Upper 13.69513 13.69557
Page 72
112
Hasil keluaran program SPSS pada independent sample t test hasil uji
t menggunakan teknik indepedence sample t test diperoleh t hitung sebesar
3.422 dengan p = 0,001 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan hasil belajar
kelas eksperimen dan kelas kontrol, artinya rata - rata hasil belajar kelas
eksperimen secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Desain Media Pembelajaran
Media pembelajaran ini didesain mengacu pada konsep metode
Research and Development oleh Sugiyono (2015), hasil dari langkah –
langkah :
a. Potensi dan Masalah
Pada tahap ini potensi dan masalah dapat diambil dari
pengamatan persoalan - persoalan yang muncul dalam kegiatan proses
pembelajaran sehari - hari. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui
permasalahan yaitu: 1) Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem
kemudi cenderung masih satu arah. 2) Siswa kurang aktif dalam belajar
dikelas hal ini dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti pelajaran
dikelas. 3) Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak
mencukupi bagi semua siswa. 4) Latar belakang setiap siswa yang
berbeda-beda.
Page 73
112
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebagai sumber informasi berupa
bahan perencanaan produk untuk digunakan peneliti dalam membuat
media pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi dan meningkatkan
potensi dan masalah yang ada. Peneliti dalam pengumpulan data
menggunakan observasi yang dilakukan pada bulan Juli 2017, sedangkan
materi yang dipilih adalah pada mata pelajaran Sistem Kemudi.
c. Desain Produk
Secara umum desain produk media alat peraga ini menggunakan
prinsip - prinsip desain pengembangan media pembelajaran. Alat Peraga
yang digunakan adalah alat peraga sistem kemudi. Dengan pemilihan
media yang tepat untuk mengembangkan media alat peraga sistem
kemudi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Evaluasi Formatif Produk Awal
Evaluasi formatif produk awal meliputi beberapa langkah :
1) Validasi ahli media oleh Widiyatmoko, M.Pd dosen Pedidikan Teknik
Otomotif. Menilai kelayakan media sebelum diuji ke lapangan. Dari
hasil validasi ahli media, media pembelajaran termasuk kategori baik
dan layak digunakan untuk penelitian ke tahap berikutnya.
2) Tanggapan ahli materi oleh Aci Primartadi, M.Pd dosen Pendidikan
Teknik Otomotif. Menilai kualitas materi sebelum diuji coba. Dari
hasil validasi ahli materi, materi yang ada termasuk baik dan layak
digunakan ke tahap berikutnya.
Page 74
112
3) Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 5 orang siswa kelas XII TKR
SMK N 1 Puring, Dari hasil uji coba kelompok kecil, media
pembelajaran termasuk ketegori baik dapat digunakan ke tahap
berikutnya.
Page 75
112
e. Implementasi Produk Akhir
Kegiatan ini dilakukan setelah proses uji coba kelompok kecil
telah selesai dan media pembelajaran telah direvisi. Dilakukan dalam
satu kali pertemuan sekaligus dilaksanakan evaluasi oleh 25 orang siswa
kelas XII TKR SMK N 1 Puring. Media alat peraga sistem kemudi yang
dikembangkan berdasarkan studi pendahuluan yang mendasarkan pada
analisis kebutuhan yang telah dijabarkan pada sub perencanaan. Proses
pembuatannya secara teknis, dengan mengumpulkan referensi yang relevan
untuk pengembangan materinya.
Validasi produk melalui beberapa tahap yaitu validasi materi dan
validasi media, dengan memilih validator yang berkompeten secara
akademik maupun profesional di bidangnya, sehingga diperoleh masukan
secara komprehensif untuk kelayakan media ketika diuji cobakan. Setelah
mendapat rekomendasi maka media di uji ke lapangan melalui tiga tahapan
yaitu uji lapangan terbatas, uji lapangan lebih luas, dan uji operasional.
Beberapa kelebihan media pembalajaran ini ialah dapat dijadikan salah satu
alternatif sumber belajar mandiri untuk mengatasi kelemahan pembelajaran
secara klasikal. Pada penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dan juga
terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan media
pembelajaran.
2. Efektivitas Media dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Page 76
112
Media pembelajaran alat peraga sistem kemudi ini sebelum
digunakan kepada siswa, harus melalui tahap uji ahli terlebih dahulu. Uji
ahli dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang masing–masing
berkompeten dibidangnya. Berdasarkan penilaian ahli media menunjukkan
angka 80% dan ahli materi sebesar 85% hal ini menunjukkan bahwa media
pembelajaran alat peraga sistem kemudi ini valid dan layak untuk digunakan
walaupun terdapat saran beberapa ahli.
Media pembelajaran ini digunakan pada uji kelompok kecil dan uji
kelompok besar. Uji kelompok kecil menunjukkan angka 81.00% dan uji
kelompok besar menunjukkan angka 79.05%. Dari data uji kelompok kecil
dan uji kelompok besar menunjukkan bahwa media pembelajaran alat
peraga sistem kemudi layak dan siap digunakan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, bisa kita lihat hasil belajar
siswa kelas XII TKR SMK N 1 Puring dengan pemberian media
pembelajaran alat peraga sistem kemudi pada kelompok eksperimen dan
pembelajaran secara konvensional untuk kelas kontrol.
Tabel 17
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata - Rata
Eksperimen 25 siswa 81.00
Kontrol 25 siswa 75.20
Berdasarkan data pada tabel 18 perbandingan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai rata – rata kelas
eksperimen 81.00 dan nilai rata – rata kelas kontrol 75.20. Dari data tersebut
maka hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
Page 77
112
Hasil uji normalitas perbandingan minat belajar kelas eksperimen
dan kelas kontrol diperoleh p = 0,261, karena p > 0,05 menunjukkan kedua
kelompok berdistribusi normal. Pada bagian uji homogenitas varian, diperoleh F
hitung = 0,661 dan F tabel 2.014. karena F hitung < F tabel maka disimpulkan
kedua kelompok memiliki varian homogen. Hasil uji T perbandingan hasil
belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh T hitung sebesar 2,352
dengan p = 0,000 < 0,05 atau T hitung sebesar 2,352 dan T tabel 1,708
menunnjukkan ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksprimen dan kelas
kontrol, artinya rata - rata hasil belajar kelas eksperimen secara signifikan lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Berdasarkan perhitungan statistik diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media pembelajaran audio video pada mata diklat motor
4 langkah berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas X SMK Puspajati
Kebumen.
Page 78
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Proses pembuatan media pembelajaran sistem kemudi berupa alat peraga
(stand) dan berdasarkan analisis masalah dan disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga diharapkan membentuk suatu media yang siap pakai. Tahap
pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar motor diesel tipe
distributor pada Siswa SMK N 1 Puring telah meliputi pencarian potensi
masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan
desain, uji coba produk, pengujian produk, uji coba pemakaian dan revisi
produk.
2. Hasil validasi produk oleh ahli materi maupun ahli media, uji coba
kelompok kecil dan uji coba pemakaian produk menunjukkan produk layak
digunakan sebagai media pembelajaran.
3. Hasil uji t membuktikan bahwa media pembelajaran yang dibuat efektif
untuk meningkatkan hasil belajar (thitung = 3.422 dan p = 0,000) siswa SMK
N 1 Puring. Media pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran
sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar karena dalam ujicoba
kelompok besar dengan jumlah siswa 25 orang berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa.
Page 79
112
B. Saran
Agar produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara maksimal
dalam kegiatan pembelajaran, maka ada beberapa saran yang terkait dengan
media pembelajaran antara lain :
1. Bagi dosen
Dosen dalam menggunakan metode yang bervariatif didukung dengan
pemakaian media pembelajaran sehingga akan meningkatkan minat,
motivasi dan prestasi belajarnya. Disisi lain dosen juga harus lebih
mendorong mahasiswanya untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Pihak Sekolah sebaiknya lebih melengkapi sarana dan prasarana yang ada di
laboratorium Sekolah secara umum, khususnya untuk Laboratorium Teknik
Kendaraan Ringan, karena dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang
ada pencapaian hasil belajar akan lebih mudah tercapai.
3. Bagi peneliti berikutnya
Harapan untuk peneliti berikutnya agar lebih kreatif serta dapat
memunculkan ide-ide baru dalam pembuatan media pembelajaran yang
tentunya berguna bagi mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar serta
memajukan nama universitas
Page 80
112
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Azhar Arsyad. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta : PT. Gava Media.
Daryanto. 2007. Dasar-dasar Teknik Mesin. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2015. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta
UU Sisdik. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 – 11. Diunduh dari
www.sindikker.dikti.go.id/dok/UU/ UU20-2003- Sisdiknas.pdf. pada
tanggal 8 Maret 2017.
Dimas Arcci 2011. Rekondisi Sistem Kemudi dan Sistem Suspensi Mobil Toyota
Hiace. Diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/2885/1/.pdf pada tanggal 18
Mei 2017.
Hafiq Nurbiyanto 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Macromedia Flash Professional 8 Pada Standar Kompetensi Perbaikan
Sistem Kemudi Kelas XI Di Smk Muhammadiyah 1 Bantul. Diunduh dari
http://eprints.ac.id/44650/.pdf pada tanggal 23 Mei 2017.
Bagus Prasetyo 2016. Kesesuaian Alat dan Media Praktik dengan Mata Kuliah
Kemudi Rem Suspensi dan Sistem Pemindah Tenaga Jurusan Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh dari
http://eprints.uny.ac.id/48737/pdf pada tanggal 23 Mei 2017.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian hasil dan proses Hasil Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pengertian SMK. 2015. http://ayoraihsemua.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-
smk.html
Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfabeta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Page 86
112
SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 1 Puring. MATA PELAJARAN : Produktif teknik Kendaraan Ringan KELAS/SEMESTER : XII / 1
STANDAR KOMPETENSI : Memperbaiki Sistem Kemudi KODE KOMPETENSI : 020.KK.25 ALOKASI WAKTU : 10 Jam
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER BELAJAR
KARAKTER BANGSA
TM
PS PI
Page 87
112
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI WAKTU SUMBER
BELAJAR KARAKTER
BANGSA TM
PS PI
1. Mengidentifi
kasi
berbagai
jenis
system
kemudi
2. Memeriksa
kondisi
system/kom
ponen
kemudi
3. Memperbaik
i berbagai
jenis
system
kemudi.
Konsep sistem kemudi dijelaskan dengan
benar
Jenis-jenis sistem kemudi dijelaskan
dengan benar
Komponen-komponen sistem kemudi
dijelaskan dengan benar
Fungsi masing-masing komponen sistem
kemudi dijelaskan dengan benar
Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan
tanpa menyebabkan kerusakan terhadap
komponen/ sistem lainnya.
Alat perbaikan sitem kemudi dijelaskan
dengan benar
Komponen yang memerlukan perbaikan
secara berkala disebutkan dengan benar
Prosedur perbaikan system kemudi
dijelaskan dengan benar
Konstruksi dan prinsip
kerja sistem kemudi.
Komponen dan fungsi
system kemudi
Konstruksi dan prinsip
kerja geometri roda.
Metoda pembongkaran
dan perbaikan.
Pengujian dan penyetelan
Standar prosedur
keselamatan kerja.
Mencari informasi secara
berkelompok menggunakan media
internet tentang system kemudi
Diskusi dan presentasi tentang system
kemudi
Menjelaskan macam macam jenis
sistem kemudi melalui penggalian
informasi pada buku manual.
Menjelaskan prosedur pengidentifikasi
peralatan perbaikan sistem kemudi
sesuai spesifikasi pabrik
Mempelajarii prinsip kerja sistem
kemudi melalui penggalian infomasi
pada buku manual.
Menjelaskan konstruksi sistem kemudi
melalui penggalian infomasi pada
buku manual.
Melakukan pemeriksaan minyak
pelumas pada roda gigi sistem
kemudi manual dan sistem kemudi
tenaga sesuai SOP.
Melakukan pemeriksaan pada
komponen-komponen roda gigi
sistem kemudi manual dan roda gigi
sistem kemudi tenaga sesuai SOP.
Menjelaskan prosedur perbaikan
sistem kemudi melalui buku manual.
Melakukan pembongkaran sistem
kemudi dan komponennya sesuai
SOP.
Observasi keterlibatan proses
Tes praktik
Test tertulis
Tes praktik
Tes tertulis
Tes praktik
10
8
2
Modul
sistem
kemudi
Buku
manual
Unit
kendaraa
n
Alat
tangan
Spesial
tools
- Religius - Jujur - Disiplin
- Kreatif - Mandiri - Demokratif - Cinta Tanah
Air - Komukatif - Tanggung
Jawab
Page 88
112
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI WAKTU SUMBER
BELAJAR KARAKTER
BANGSA TM
PS PI
perbaikan system kemudi dan komponen-
komponennya dilaksanakan dengan benar
dengan memperhtikan unsure K3
Melakukan penyetelan pre load
bantalan dan kebebasan roda gigi
kemudi sesuai SOP.
Melakukan pemeriksaan keausan
batang penghubung kemudi/ujung
tie rod dan ball join sesuai SOP.
Melakukan perbaikan dan
penggantian komponen yang rusak
pada sistem kemudi manual dan
sistem kemudi tenaga sesuai data
spesifikasi pabrik.
Test praktik
Modul
sistem
kemudi
Buku
manual
Unit
kendaraa
n
Alat
tangan
Spesial
tools
Page 89
112
SOAL TES MATA PELAJARAN SISTEM KEMUDI
Petunjuk umum :
a. Tulis identitas anda pada lembar jawaban dengan benar.
b. Jumlah soal seluruhnya 20 butir soal pilihan ganda.
c. Berdo’a sesuai kepercayaan sebelum mengerjakan soal.
d. Pilih salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda X pada huruf
pilihan jawaban.
1. Fungsi sistem kemudi yang paling tepat di bawah ini adalah.....
A. Mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan.
B. Memposisikan sudut belok roda dengan baik.
C. Menahan gaya yang bekerja pada roda depan.
D. Sebagai bagian dari sistem suspensi kendaraan.
E. Menentukan gerakan roda depan dan belakang.
2. Berikut ini bagian-bagian utama sistem kemudi yang benar, kecuali......
A. Steering Column D. Steering Gear
B. Steering Linkage E. Steering Knuckle
C. Steering Wheel
3. Bila roda kemudi di putar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya
ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga
menghasilkan.....
A. Putaran roda yang cukup
B. Momen yang lebih besar
C. Momen yang cukup kuat
D. Sudut putar roda yang diinginkan
E. Gaya dorong yang besar
4. Tipe yang digunakan pada sistem kemudi pada mobil off road sekarang ini
adalah.....
A. Tipe Tilt D. Tipe Rack
B. Tipe Telescopic E. Tipe Pinion
C. Tipe Recirculating Ball
5. Perbedaan antara kemudi tipe rack and pinion dan tipe bola yang bersirkulasi
adalah pada tipe rack and pinion tidak terdapatnya.....
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Relay rod
C. Steering Gear
Lampiran 6
Page 90
112
6. Bagian utama sistem kemudi ini merupakan mekanisme penyerap energi yang
menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan. Bagian
ini disebut......
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Control Valve
C. Steering Gear
7. Pada steering column, terdapat sistem kontrol kemudi diantaranya sebagai
berikut, kecuali.....
A. Tilt Steering
B. Steering Wheel
C. Telescopic Steering
D. Mekanisme Steering Lock
E. Jawaban A,B&D benar
8. Selain berfungsi mengarahkan roda depan,dalam waktu bersamaan juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Bagian pada sistem kemudi ini disebut.....
A. Steering Column D. Steering Linkage
B. Steering Wheel E. Tie Rod
C. Steering Gear
9. Recirculating Ball adalah tipe steering gear yang banyak digunakan pada
mobil......
A. Penumpang ukuran kecil D. Balap
B. Penumpang ukuran besar E. Mobil komersil
C. Truk
10. Pada steering gear tipe rack and pinion, tidak terdapat komponen yang
disebut....
A. Rack end D. Worm Shaft
B. Pinion E. Rack
C. Jawaban A,B&E benar
11. Meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan adalah fungsi
dari.....
A. Steering Wheel D. Steering Linkage
B. Steering Column E. Steering Main Shaft
C. Steering Gear
Page 91
112
12. Steering linkage untuk suspensi rigid memiliki komponen yang tidak dimiliki
oleh suspensi independen yaitu....
A. Pitman arm C. Knuckle arm E. Adjusting tube
B. Drag link D. Relay rod
13. Keuntungan yang dimiliki oleh steering linkage untuk suspensi independen
dibandingkan suspensi rigid adalah, kecuali.....
A. Keseimbangan roda kiri dan kanan terjaga dengan baik.
B. Memungkinkan kerusakan hanya terjadi pada komponen tertentu saja
sehingga tidak berpengaruh kepada komponen yang lain.
C. Kedua roda terhubung oleh satu poros dengan baik.
D. Kedua roda bekerja sendiri-sendiri dan tidak terhubung pada satu poros.
E. Perpindahan tenaga dari steering wheel sampai roda bisadengan lembut
tersalurkan.
14. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian
bila kendaraan bergerak pada putaran....
A. Rendah D. Yang sangat lama
B. Tinggi E. Besar
C. Sedang
15. Tipe power steering pada kendaraan dibawah ini yang benar yaitu.....
A. Tipe rack and pinion D. Tipe recirculating ball
B. Tipe telescopic E. Jawaban A&C benar
C. Tipe integral
16. Pernyataan nama komponen sitem kemudi pada gambar dibawah ini adalah:
1
2
3 4
Page 92
112
A. Steerering wheel (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3); pitman
arm (4)
B. Steerering wheel (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3); Idle
arm (4)
C. Steering coloumb (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3)Idle
arm (4)
D. Steerering wheel (1); bracket (2); steering gear box (3); Idle arm (4)
E. Steering coloumb (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3)steering
wheel (4)
17. Untuk mengendalikan arah kendaraan no..; penghubung dari main steering
shaft ke pinion gear no...
A. 2; 4 C. 1; 2 E. 1; 3
B. 3; 4 D. 2; 3
18. Yang sering terjadi keausan/kerusakan pada gear bok adalah komponen:
1
4 3
2
1 2 3
3
4
5 6
7
Page 93
112
A. 7; 3; 5; C. 4; 5; 6 E. 2, 5, 7
B. 1; 2; 3 D. 2; 4; 7
Page 94
112
19. Perlakuan pemeriksaan gerak bebas roda kemudi (steering wheel) sebagai
berikut kecuali:
A. Luruskan roda depan
B. Goyangkan roda kemudi sedikit arah kekiri dan kekanan
C. Gerak bebas harus tidak melampaui limit 30 mm (10 -15 derajat )
D. Goyangkan roda kemudi sedikit kearah atas dan kearah bawah.
E. Roda kiri dan kanan mempunyai gerak bebas yang sama derajat putarnya.
20. Penyebab gangguan pada steering gear adalah keausan terlalu besar
disebabkan oleh kecuali:
A. Steering knucle aus
B. Sector gear aus
C. Worm bearing aus
D. Back lash pada steering worm dan sector gear terlalu besar
E. Nut dan steel ball aus
Page 95
112
KUNCI JAWABAN
No JAWABAN
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E
9 A B C D E
10 A B C D E
No JAWABAN
11 A B C D E
12 A B C D E
13 A B C D E
14 A B C D E
15 A B C D E
16 A B C D E
17 A B C D E
18 A B C D E
19 A B C D E
20 A B C D E
Lampiran 7
Page 98
112
Gambar Media
Lampiran 10
Page 99
112
STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi
yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18
sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin
ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang
sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
Page 100
112
Gambar Recirculating ball
Gambar Rack and pinion.
Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai
besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil
penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Page 101
112
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector
dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke
kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut
putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat
membelok kemudi menjadi ringan.
Page 102
112
Lampiran 11
Lampiran 11
Page 103
112
Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Kecil
UJI COBA KELOMPOK KECIL
NO ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4
3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3
JUMLAH 18 17 17 16 16 15 18 15 16 16
SM 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
% 90 85 85 80 80 75 90 75 80 80
KR
ITE
RIA
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
San
gat
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
San
gat
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Bai
k
Lampiran 12
Page 108
112
Daftar Absensi Kelompok Kecil SMK N 1 Puring
No NIS Nama Siswa Paraf
1. 2601 AHMAD IRFANGI 1.
2. 2603 ALFIANTI KHARISMA 2.
3. 2604 ANGGARA FEBRANU RIFANI 3.
4. 2621 NUNIK MARTIANA 4.
5. 2633 ZAHROTUL KHIKMAWATI 5.
Lampiran 14
Page 114
112
Daftar Skor Kelas Eksperimen Dan Control
NO
KELAS
EKSPERIMEN KONTROL
1 90 75
2 85 70
3 85 80
4 80 75
5 95 85
6 90 80
7 90 75
8 80 70
9 85 70
10 80 70
11 85 75
12 85 75
13 85 70
14 90 75
15 90 75
16 85 75
17 80 70
18 85 70
19 80 75
20 85 75
21 90 70
22 80 70
23 85 70
24 85 70
25 80 85
JUMLAH 2130 1850
RERATA 85.2 74
NILAI TERTINGGI 95 85
NILAI TERENDAH 80 70
STANDAR DEVIASI 4.20 4.56
MEDIAN 85 75
MODUS 85 70
Lampiran 17
Page 115
112
DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS EKSPERIMEN SMKN 1 PURING
XII TKR 3
No NIS Nama Paraf
1. 2634 AGUS TRIYONO 1.
2. 2635 AKHMAD ARWANI KAMALUDIN 2.
3. 2636 AL FATH HERDAWAN 3.
4. 2637 ALIENK PRADANA 4.
5. 2638 ALIFIA RAHMADITA 5.
6. 2639 ARIS MUHAFIDIN 6.
7. 2640 BRIYANI SAFITRININGSIH 7.
8. 2641 DWI PRASETIYONO 8.
9. 2642 DWI PRI ASTUTI 9.
10. 2643 DWI RAHAYU 10.
11. 2644 EKA KHAEDZATUN HASANAH 11.
12. 2645 EKO YULIANTO 12.
13. 2646 ELIN NURLIYANTI AGUSTINA 13.
14. 2647 FIFI ELI MUNAWAROH 14.
15. 2648 FIRMAN FATONI 15.
16. 2649 HENGKI SETIAWAN 16.
17. 2650 JARKO SISWOYO 17.
18. 2652 MELIA NUR ANISA 18.
19. 2653 MILVAN WIDIYANTO HADI 19.
20. 2654 MUGI RIANTO 20.
21. 2655 MUJIB YUSRONI 21.
22. 2656 NAFIS AKBAR RAMADAN 22
23. 2657 NUR SODIK 23.
24. 2658 OKTAVIAN RIZA TRIAWANSYAH 24.
25. 2659 PEBRA ANA PAMUNGKAS 25.
Lampiran 18
Page 116
112
DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS KONTROL SMKN 1 PURING
XII TKR 4
No NIS Nama Paraf
1. 2670 ADI SETIAWAN 1.
2. 2671 ANAFI CANDRA 2.
3. 2672 BAYU PRATAMA PUTRA 3.
4. 2673 DECKA DEVANGGA SUMPENA 4.
5. 2674 DIAN NOVITASARI 5.
6. 2675 EKA SAPUTRI 6.
7. 2676 EKO LISGIYANTO 7.
8. 2677 EKO PURWANTO 8.
9. 2678 ERIK APRIANTO 9.
10. 2679 ESTI HARYANINGSIH 10.
11. 2680 FATHURROHMAN 11.
12. 2681 FENDI SETIAWAN 12.
13. 2682 IBNU MAULANA AZIZ 13.
14. 2683 IQBAL RIDHO SAPUTRA 14.
15. 2684 IRCHAM VAHROZIARJU 15.
16. 2685 IRYANTI 16.
17. 2686 KHOLID SETIAWAN 17.
18. 2687 KHUSNUL BARIYAH 18.
19. 2688 LUTFI ARYANA ROULITA 19.
20. 2689 MAFTUH IKHSAN 20.
21. 2690 MAHMUD FAUZI 21.
22. 2691 MARDIAH TUSSAKINAH 22
23. 2692 MITA YULIATUN 23.
24. 2693 NATAN 24.
25. 2694 NENI WIJAYANTI 25.
Lampiran 19
Page 120
112
Uji Normalitas
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
nilai eksperimen .239 25 .169 .859 25 .127
kontrol .253 25 .172 .781 25 .149
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 21
Page 121
112
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.298 1 48 .588
Lampiran 22
Page 122
112
Uji t
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
nilai Equal variances
assumed .298 .588 9.025 48 .000 11.20000 1.24097 8.70487 13.69513
Equal variances not
assumed 9.025 47.677 .000 11.20000 1.24097 8.70443 13.69557
Lam
pir
an
23
Page 125
112
Dokumentasi Penelitian
Lampiran 26