Top Banner
ii PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA XII TKR SMK N 1 PURING TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Disusum Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Rahmadi Kuntoro NIM 132170082 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017
125

pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

Mar 23, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

SISTEM KEMUDI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA XII TKR SMK N 1 PURING

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Disusum Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Rahmadi Kuntoro

NIM 132170082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2017

Page 2: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

Page 3: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

Page 4: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

MOTTO

“Kesabaran Bukan Hanya Sekedar Akhlak Saja, Tetapi Ia Adalah Kunci Dari

Alam Semesta”

“Selama kita masih punya Tekad yang terpelihara dalam Semangat, maka tidak ada

kata Terlambat untuk memulai sebuah Awal yang Baru untuk Bergerak Maju”

“Belajarlah Mengalah Sampai Tak Seorangpun Yang Mengalahkanmu.

Belajarlah Merendah Sampai Tak Seorangpun Yang Bias Merendahkanmu”

“Orang Yang Kuat Hatinya Bukan Orang Yang Tidak Pernah Menangis,

Melainkan Orang Yang Tetap Tegar Ketika Banyak Orang Menyakitinya”

Page 5: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

Page 6: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Kemudi Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK N 1 Puring Tahun Ajaran

2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di

lembaga pendidikan tinggi ini.

2. Yuli Widiyono, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

yang telah memberikan izin penelitian.

3. Dr. Suyitno, M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

yang telah membantu prosedur perizinan penelitian serta memberikan

bimbingan, pengarahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi.

4. Arif Susanto, M.Pd., Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah

memberikan bimbingan, pengarahan serta koreksi dalam penyusunan skripsi.

Page 7: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

Page 8: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

ABSTRAK

Rahmadi.“Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Kemudi Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XII TKR SMK N 1 Puring Tahun Ajaran

2016/2017”. Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017

Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengembangkan media pembelajaran

worm steer menggunakan media stand worm steer. 2) Untuk mengetahui

kelayakan media pembelajaran worm steer menggunakan stand worm steer dan 3)

Pengaruh media pembelajaran worm steer menggunakan stand worm steer

terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode Reseach and Development (R &

D) menggunakan 8 langkah penelitian dengan subjek penelitian, yaitu kelas A

sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 25 mahasiswa dan kelas B sebagai kelas

kontrol dengan jumlah 25 siswa. Pengumpulan data menggunakan metode

kuesioner (angket) untuk mengetahui kelayakan media yang digunakan untuk

penelitian. Uji analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

t-test.

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa media pembelajaran stand

worm steer yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran

pada kompetensi sistem kemudi, di SMK N 1 Puring. Hal ini dapat dibuktikan

dari hasil validasi yang dilakukan oleh dosen ahli media yang menunjukkan hasil

82.5% dari skor kriterium, validasi oleh dosen ahli materi yang menunjukkan

hasil 80.00% dari skor kriterium. Media pembelajaran worm steer juga telah

memenuhi kriteria kualitas media pembelajaran. Hal ini ditunjukkan melalui

respon mahasiswa yaitu meliputi uji coba kelompok kecil memperoleh 82.00%

yang meliputi 5 siswa dan uji coba kelompok besar memperoleh skor 79.00%

yang meliputi 25 siswa. Pada hasil belajar siswa menunjukkan hasil belajar siswa

yang tidak menggunakan media stand worm steer dan yang menggunakan media

stand worm steer. Setelah diuji prasyarat analisis data disimpulkan berdistribusi

normal dan homogen, melalui uji t-tes dengan taraf kesalahan 5%, hasilnya t

hitung lebih besar dari harga t-tabel yaitu 9,025 > 2.060. Dengan demikian terjadi

perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan media

pembelajaran stand worm steer.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Stand Worm Steer, Hasil Belajar

Page 9: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

MOTTO................................................................................................... iv

PERNYATAAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

ABSTRAK .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. 3

C. Batasan Masalah ................................................................... 3

D. Rumusan Masalah ................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian.................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PERTANYAAN PENELITI A. Kajian Teori.......................................................................... 6

1. Pengertian SMK .............................................................. 6

2. Pembelajaran .................................................................. 7

3. Media Pembelajaran ........................................................ 12

B. Tinjauan Pustaka .................................................................. 21

C. Kerangka Pikir...................................................................... 24

D. Pertanyaan Penelitian .......................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 27

B. Desain Penelitian .................................................................. 26

C. Subjek Penelitian .................................................................. 31

D. Pengumpulan Data ............................................................... 31

E. Instrumen Penelitian ............................................................. 32

F. Analisis Data ........................................................................ 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ...................................................................... 37

1. Data Validasi Ahli Media ............................................... 37

2. Data Validasi Hali Materi .............................................. 41

Page 10: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

3. Data Uju Coba Kelompok Kecil .................................... 44

4. Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran 48

5. Hasil Belajar ................................................................... 51

B. Analisis Data ........................................................................ 53

1. Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran 53

2. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ................................................................. 57

C. Pembatasan Hasil Penelitia .................................................. 59

1. Desain Media Pembelajaran ........................................... 59

2. Efektifitas Media dalam Meningkatkan Hasil Belajar ... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................... 64

B. Saran ..................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Desain Penelitian.................................................................... 30

Tabel. 2 Kisi – Kisi Soal Materi Sistem Kemudi ................................. 32

Tabel. 3 Kisi – Kisi Tanggapan Ahli Media ........................................ 33

Tabel. 4 Kisi – Kisi Tanggapan Ahli Materi ........................................ 33

Tabel. 5 Kisi – Kisi Tanggapan Siswa SMK N 1 Puring ..................... 34

Tabel. 6 Kriteria Interprestasi Skor Berdasarkan Interval ................... 36

Tabel. 7 Konversi Tingkat Pencapaian ................................................ 38

Tabel 8 Hasil Validasi Ahli Media...................................................... 41

Tabel 9 Hasil Validasi Ahli Materi ..................................................... 45

Table 10 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ............................................ 49

Tabel 11 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ........................................... 51

Tabel 12 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................ 52

Tabel 13 Hasil Belajar Kelas Kontrol ................................................... 57

Tabel 14 Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .................................................................................... 57

Tabel 15 Uji Homogenitas .................................................................... 58

Tabel 16 Hasil Uji t Terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan

Kontrol ................................................................................... 58

Tabel 17 Perbandingan Hasil Belajar .................................................... 62

Page 12: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran .................. 8

Gambar. 2 Sistem Kemudi .................................................................... 17

Gambar. 3 Roda Kemudi....................................................................... 18

Gambar. 4 Steering Gear Tipe Recirculating Ball................................ 19

Gambar. 5 Steering Linkage .................................................................. 20

Gambar. 6 Langkah-langkah Metode Research and Development ....... 27

Gambar. 7 Histogram Hasil Validasi Ahli Media ................................. 40

Gambar. 8 Histogram Hasil Validasi Ahli Materi ................................ 44

Gambar. 9 Histogram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil........................ 48

Gambar. 10 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ......................................... 51

Gambar. 11 Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen ........................ 52

Gambar. 12 Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol .............................. 53

Gambar. 13 Media Pembelajaran Stand Sistem Kemudi ........................ 54

Page 13: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 2. Surat Izin Obseravsi Dan Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi Ahli Materi

Lampiran 5. Silabus

Lampiran 6. Soal

Lampiran 7. Kunci Jawaban

Lampiran 8. Lembar Tanggapan Ahli Materi

Lampiran 9. Surat Keterangan Validasi Ahli Media

Lampiran 10. Gambar Media dan keterangan

Lampiran 11. Lembar Tanggapan Ahli Media

Lampiran 12. Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Kecil

Lampiran 13. Lembar Tanggapan Siswa Kelompok Kecil

Lampiran 14. Absensi Siswa Kelompok Kecil

Lampiran 15. Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Besar

Lampiran 16. Lembar Tanggapan Siswa Kelompok Besar

Lampiran 17. Daftar Skor Kelas Eksperimen Dan Control

Lampiran 18. Absensi Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 19. Absensi Siswa Kelas Control

Lampiran 20. Lembar Jawab Hasil Belajar Siswa

Lampiran 21. Uji Normalitas

Lampiran 22. Uji Homogenitas

Lampiran 23. Uji t

Lampiran 24. Tabel t

Lampiran 25. Tabel f

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 27. Kartu Bimbingan

Page 14: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk menyiapkan tenaga kerja,

bekal dimasa depan dan juga membentuk warga negara yang baik sehingga

pendidikan mengemban fungsi yang sangat penting dan luas karena menyangkut

segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk

meningkatkan pendidikan yaitu dengan belajar. Pada hakikatnya pendidikan

adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan

mempunyai dua subjek pokok yang saling berinteraksi yaitu pendidik dan subjek

didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau

alat-alat pendidikan, sehingga pada penddikan terjadi inetraksi antara pendidik dan

subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan.

Didalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 1 dinyatakan

bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan dari kegiatan belajar adalah untuk memperoleh hasil yang optimal.

Tujuan ini akan tercapai jika siswa sebagai subjek pembelajaran ikut terlibat

secara aktif dalam proses belajar mengajar.Mahasiswa harus berpartisipasi

dalam pembelajaran dalam mencoba dan melakukan sendiri yang sedang

dipelajari. Fungsi guru sebagai pendidik untuk menciptakan suatu kondisi

Page 15: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

belajar yang memungkinkan siswa berkembang secara optimal. Prestasi

belajar siswa SMK N 1 Puring sering diindikasikan dengan permasalahan

belajar dari siswa dalam memahami materi. Hal ini dapat disebabkan karena

faktor belajar siswa yang kurang efektif, bahkan siswa sendiri cenderung

tidak merasa termotifasi didalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas

dan menyebabkan siswa itu sendiri kurang atau tidak memahami materi yang

disampaikan oleh pendidik atau dosen. Kegiatan belajar mengajar didalam

kelas juga masih didominasi oleh guru sehingga siswa lebih terlihat pasif

serta kurang kreatif dalam mengembangkan dirinya. Hal lain yang tidak kalah

mempengaruhi adalah latar belakang setiap siswa berbeda.

Pada mata pelajaran sistem kemudi peneliti melihat adanya kekurangan

sarana dan prasana pendukung yang tersedia di SMK N 1 Puring, hal tersebut

tentunya menjadi faktor kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Selain faktor-

faktor yang telah peneliti sebutkan diatas media yang digunakan guru juga sangat

menentukan tercapai atau tidaknya kompetensi dari siswa. Media pembelajaran

berupa stand sistem kemudi yang seharusnya digunakan untuk pencapaian

kompetensi–kompetensi yang bersifat dasar bagi kompetensi lainnya. Ketidak-

tepatan dalam memilih media pembelajaran bisa menyebabkan waktu

pencapaian kompetensi lebih lama atau bahkan tidak tercapainya kompetensi

yang diinginkan. Media pembelajaran ternyata dapat memperjelas penyampaian

pesan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, memungkinkan interaksi belajar

mengajar yang lebih bervariasi dan bergairah. Dengan demikian pembelajaran

Page 16: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

tersebut akan membawa pengaruh terhadap pembaharuan tingkah laku siswa

sebagai hasil belajar dan dapat tercapainya tujuan pembelajaran.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas peniliti tertarik untuk

melakuakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Sistem Kemudi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa XII TKR SMK N 1

Puring.

.

B. Identifikasi Masalah

Uraian yang telah diungkapkan dalam latar belakang masalah,

memberikan gambaran mengenai permasalahan yang dapat didefinisikan

adalah sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem kemudi cenderung masih

satu arah.

2. Siswa kurang aktif dalam belajar dikelas hal ini dapat dilihat dari sikap

siswa ketika mengikuti pelajaran dikelas.

3. Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak mencukupi bagi

semua siswa.

4. Latar belakang setiap siswa yang berbeda-beda.

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas tidak menyimpang dari tujuan

dan tidak terjadi penafsiran yang berbeda, maka perlu adanya pembatasan

masalah. Dengan memperhatikan masalah yang dihadapi dan dengan

didasarkan atas pertimbangan peneliti, yang mana di SMK N 1 Puring kelas

Page 17: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

XII TKR, media pembelajaran yang ada belum bisa dimanfaatkan secara

optimal untuk seluruh siswa, maka dari itu peneliti ingin menggunakan media

berbasis Alat peraga sistem kemudi yang diharapkan mampu untuk

mengoptimalkan hasil belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh media

berbasis alat peraga terhadap hasil belajar siswa kelas XII mata pelajaran

sistem kemudi di SMK N 1 Puring.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka penelitian

ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh hasil hasil belajar siswa

kelas XII mata pelajaran sistem kemudi di SMK N 1 Puring.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi Guru

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

Guru, untuk menggunakan media berbasis alat peraga secara maksimal

dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dikelas.

Page 18: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

2. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

masukan dalam menerapkan inovasi pembelajaran, khususnya dalam

pengadaan media pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Diharapkan dapat membuka wawasan sebagai bahan masukan bagi

penelitian – penelitian lebih lanjut.

Page 19: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

ii

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA

BERPIKIR, DAN PERTANYAAN PENELITI

A. Kajian Teori

1. Pengertian SMK

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan

menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap

bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat

dilihat suatu benang merahnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang

studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut

dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai

bekal memasuki dunia kerja.

Mengacu pada pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional

dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

terutama untuk bekerja di bidang tertentu.

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Pengertian ini

mengandung pesan bahwa setiap institusi yang menyelenggarakan

pendidikan keJuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya mampu

bekerja dalam bidang tertentu.

Berdasarkan definisi di atas, maka sekolah menengah kejuruan

sebagai sub sistim pendidikan nasional seyogyanya mengutamakan

mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memilih karir, memasuki

Page 20: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

lapangan kerja, berkompetisi, dan mengembangkan dirinya dengan sukses

di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.

Tercapai tidaknya tujuan di atas sangat tergantung pada masukan

dan sejumlah variabel dalam proses pendidikan. Salah satu variabel dalam

proses pendidikan yang menentukan ketercapaian tujuan SMK adalah

kerja sama antara SMK dengan dunia usaha dan dunia pendidikan tingg.

Semakin erat hubungan antara SMK dengan dunia pendidikan tinggi,

logikanya semakin baik kualitas tamatannya, yang berarti kualitas tamatan

dapat ditingkatkan karena di dunia pendidikan tinggi, ilmu dan teknologi

akan berkembang.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Menurut Azhar Arsyad (2009:1) belajar adalah suatu yang kompleks

yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi

karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya. Oleh karena

itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda

bahwa seseorang itu telah belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri

orang itu mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat

pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Menurut pandangan Skinner

(Dimyati, Mudjiono, 2015:9) belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang

belajar, maka responya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar

maka responya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut :

1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar

2) Respons si pembelajar

Page 21: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat

terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai

ilustrasi, perilaku respons siswa yang baik diberi hadiah. Sebaliknya,

perilaku respons yang tidak diberi teguran dan hukuman.

Sedangkan menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono

(2015:10) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat

stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas

baru. Lebih lanjut menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen

penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.

Komponen tersebut dilukiskan sebagai berikut :

Gambar 1. Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran.

(Dimyati & Mudjiono 2015:11)

Keadaan internal dan

proses kognitif siswa

Stimulus dari lingkungan

Berinteraksi dengan

Kondisi ekternal belajar

Kondisi internal belajar

Informasi verbal

Keterampilan intelek

Keterampilan motorik

Sikap

Siasat kognitif

Acara pembelajaran

Page 22: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

Keterangan :

1. Belajar merupakan interaksi antara “keadaan internal dan proses

kognitif siswa” dengan “stimulus dari lingkungan”.

2. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil

belajar tersebut tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan

intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.

Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa.

Kapabilitas siswa tersebut adalah :

1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

Pemilikan informasi verbal memungkinkan individu berperan

dalam kehidupan.

2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk

berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan

konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi

jamak. Konsep konkret dan terdefinisi, dan prinsip.

3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4. Keterampilan motorik adalah kemapuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

Page 23: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek

berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.

Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan dari beberapa

pendapat, jadi dapat disimpulkan belajar adalah serangkainan kegiatan

jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku terjadi setelah siswa

mengikuti proses belajar mengajar dengan hasil belajar yang diperoleh

dalam bentuk penguasaan kemampuan atau keterampilan tertentu, dan

belajar adalah suatu usaha yang disengaja untuk mencapai perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap antara sebelum

belajar dan sesudah belajar sebagai hasil pengalaman dan interaksi

individu tersebut dengan lingkungannya.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata

yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (

product ) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena

adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi

Page 24: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

(finished good). Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi

istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil

belajar (Purwanto, 2016:44)

Hasil belajar dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti sikap

siswa, keaktifan siswa saat proses pembelajaran, dan hasil dari evaluasi

belajar yang dilakukan. Perubahan sikap dan perilaku kearah yang lebih

baik menunjukan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks sekolah, belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman siswa sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar

oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri

sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun

dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Selama berlangsungnya

kegiatan belajar, terjadi proses interaksi antara orang yang melakukan

kegiatan belajar yaitu siswa dengan sumber belajar, baik berupa

manusia yang berfungsi sebagai fasilitator yaitu guru maupun yang

berupa non manusia.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pengertian diatas dapat

dijelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan

sikap dalam melakukan dan menyelesaikan suatu hal setelah ia

Page 25: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan penilaian hasil belajar

adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai

siswa dengan criteria tertentu. Hal ini mengindikasikan bahwa objek

yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian luas mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotoris.

Dalam penilaian dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiensinya dalam

mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh

karena itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama

lain sebab hasil merupakan akibat dari proses. (Nana

Sudjana,2009:213).

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Media adalah bagian yang sangat penting dan tidak

terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan

pembelajaran itu sendiri. Kata media berasal dari bahasa latin medius

yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam

bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad, 2009:3). AECT

(1977) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.

Maka secara konseptual, media pembelajaran adalah sarana

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses

Page 26: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam

mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan dalam pengertian yang

lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang

digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran

di kelas.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Criticos dalam Daryanto (2016:4) media merupakan

salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari

komunikator menuju komunikan. Sedangkan menurut Daryanto

(2016:6) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan ( bahan pembelajaran), sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dari pengertian diatas media pembelajaran adalah sarana

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses

pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam

mencapai tujuan pengajaran. Sedangkan dalam pengertian yang lebih

luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang

digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran

di kelas.

Page 27: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sudjana & Revai dalam Azhar Arsyad (2013:28)

mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar

peserta didik, yaitu :

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik

sehingga dapat menumbuhkan prestasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya lebih

menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata–mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata–kata pendidik

sehingga peserta didik tidak bosan dan pendidik juga tidak

kehabisan tenaga apalagi kalau pendidik mengajar pada setiap

jam pelajaran.

4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar

sebab tidak hanya mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga

juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan, memerankan dan lain–lain.

Sedangkan menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad (2013:19)

bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam proses

Page 28: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari

sumber kepada penerima. Sedangkan, metode adalah prosedur untuk

membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna

mencapai tujuan pembelajaran.

d. Fungsi Media

Menurut Daryanto (2016:5) secara umum dapat dikatakan

media mempunyai fungsi anatar lain:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya

5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama.

6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi,

guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,

siswa, (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat

merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Page 29: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

Sedangkan menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Azhar

Arsyad (2013:20) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi

afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi

adalah media visual adalah inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada pelajaran yang

berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai

teks materi pelajaran. Fungsi afektif media visual dapat terlihat

dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks

yang bergambar.Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-

temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual

atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami

dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam

gambar. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari

hasil penelitian bahwa media visual yang menberikan konteks

untuk memahami teks untuk membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatkannya kembali.

e. Alat Peraga

Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran, dan

segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi

pembelajaran. Alat peraga disini mengandung pengertian bahwa

segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, kemudian dikonkretkan

Page 30: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

dengan menggunakan alat agar dapat dijangkau dengan pikiran yang

sederhana dan dapat dilihat, dipandang, dan dirasakan. Dengan

demikian, alat peraga lebih khusus dari media dan teknologi

pembelajaran karena berfungsi hanya untuk memperagakan materi

pelajaran yang bersifat abstrak (Arsyad, 2013: 9).

f. Sistem Kemudi

Sistem kemudi adalah suatu sistem pada kendaraan yang

berfungsi untuk mengatur arah kendaraan sesuai dengan keinginan

pengemudi. Tipe sistem kemudi pada tiap kendaraan tidak selalu

sama. Pemilihan tipe system kemudi tergantung dari model

kendaraan, sistem suspensi, sistem pemindah tenaga, berat

kendaraan dan masih banyak faktor lainnya. Menurut Wiranto A,

dan Osamu H (2006:81) system kemudi digambarkar sebagai

berikut:

Gambar 2. Sistem Kemudi

Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/

Mobil Toyota Hiace menggunakan sistem kemudi dengan

steering gear tipe recirculating ball. Steering gear adalah salah

Page 31: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

satu komponen utama dalam sistem kemudi, masih terdapat

beberapa komponen utama lainnya. Komponen utama tersebut

adalah:

1. Roda Kemudi

Tenaga putar dari tangan pengemudi akan disalurkan

pertama kali ke roda kemudi. Roda kemudi harus dapat

dijangkau dan dipegang dengan mudah oleh pengemudi.

Diameter roda kemudi mempengaruhi tenaga yang akan

dikeluarkan oleh pengemudi. Jika semakin besar diameter roda

kemudi maka momennya akan semakin besar, tenaga yang

dikeluarkan pengemudi pun akan semakin kecil begitu juga

sebaliknya (Daryanto, 2005: 270).

Gambar 3. Roda Kemudi

Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/

2. Steering Column

Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan

putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang

mengikat main shaft ke bodi. Bagian bawah main shaft

dihubungkan pada steering gear melalui flexible joint atau

Page 32: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

universal joint yang berfungsi untuk memperkecil pengiriman

kejutan yang diakibatkan oleh keadaan jalan dari steering gear

ke roda kemudi (Anonim, 1995: 5-28).

3. Steering Gear

Selain berfungsi untuk mengarahkan roda depan

steering gear juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk

meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Biasanya

perbandingan steering gear antara 18 sampai 20 : 1 (Anonim,

1995: 5-30). Semakin besar perbandingan akan menyebabkan

kemudi menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putaran

akan semakin banyak untuk sudut belok yang sama. Gambar

berikut merupakan Steering Gear tipe Recirculating Ball,

William dan Donald,(1978: 41)

Gambar 4. Steering Gear Tipe Recirculating Ball

Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/

Mobil Toyota Hiace menggunakan steering gear tipe

recirculating ball. Komponen-komponen yang terdapat di

dalam steering gear ini ditunjukkan oleh gambar 3. Cara kerja

Page 33: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

steering gear recirculating ball ini yaitu ketika roda kemudi

diputar maka worm shaft akan berputar. Hal ini menyebabkan

sector bergerak bergeser pada worm shaft. Bergesernya sector

membuat sector gear berputar menggerakkan pitman arm.

4. Steering Linkage

Fungsi utama dari steering linkage adalah meneruskan

gerakan dari steering gear ke roda depan dengan akurat setiap

saat walaupun mobil sedang bergerak (Anonim, 1995: 5-32).

Gambar 5. Steering Linkage.

Sumber: http://eprints.uny.ac.id/2885/1/

g. Steering linkage untuk suspensi independen seperti Toyota Hiace

ini terdiri dari pitman arm, drag link, bell crank, idle arm, relay

rod, sepasang tie rod dan knuckle arm. Pada tiap tie rod terdapat

sebuah pipa untuk menyetel panjang rod. Antara satu komponen

steering linkage dengan komponen lainnya dihubungkan melalui

ball joint.

B. Tinjauan Pustaka

Page 34: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan

dikemukakan hasil penelitian yang berkaitan dengan media pembelajaran.

1. Dari penelitian yang dilakukan Dimas Arcci yang berjudul “Rekondisi

Sistem Kemudi Dan Sistem Suspensi Mobil Toyota Hiace” Tujuan dari

Proyek Akhir ini adalah dapat mengidentifikasi kerusakan yang terjadi

pada sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace, dapat

memperbaiki sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace, serta

dapat mengetahui kinerja sistem kemudi dan sistem suspensi pada mobil

Toyota Hiace setelah diperbaiki. Proses rekondisi sistem kemudi dan

sistem suspensi mobil Toyota Hiace diawali dengan mengidentifikasi

kerusakannya. Proses identifikasi kerusakan dilakukan dengan cara

memeriksa kelengkapan komponen, memeriksa kondisi fisik komponen,

memeriksa kinerja komponen dan melakukan pengukuran. Kemudian

proses perbaikan sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota Hiace

ini dilakukan dengan mengganti atau memperbaiki komponen yang rusak,

melengkapi komponen yang belum ada dan memasang kembali

komponen-komponen dengan benar. Setelah itu dilakukan penyetelan dan

pengujian. Hasil identifikasi kerusakan yang terjadi pada sistem kemudi

yaitu rusaknya bushing karet idle arm dan ausnya ball joint pada drag link,

relay rod, tie rod dan tie rod end. Hasil identifikasi kerusakan yang terjadi

pada sistem suspensi yaitu disebabkan oleh kesalahan pemasangan pegas

spiral, dan shock absorber serta tidak adanya beberapa komponen seperti

mur, baut dan karet bushing. Hasil perbaikan sistem kemudi yaitu semua

Page 35: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

komponen yang rusak diganti yang baru kecuali untuk relay rod. Relay rod

diperbaiki dengan cara di rebuilt. Hasil perbaikan sistem suspensi yaitu

melengkapi komponen yang tidak ada dengan komponen yang baru dan

melakukan perbaikan pada lower ball joint. Berdasarkan hasil pengujian

yang telah dilakukan sistem kemudi dan sistem suspensi mobil Toyota

Hiace ini kembali berfungsi dengan baik setelah dilakukan rekondisi. Hal

ini terbukti dengan gerak bebas roda kemudi yang hanya 20 mm, front

wheel alignment sesuai dengan spesifikasi standar pabrik, grafik uji

peredaman kejutan menunjukan bahwa sistem suspensi mampu untuk

meredam kejutan, mobil mampu berjalan lurus tanpa ada gejala membuang

ke sisi kanan atau kiri, mobil mampu berbelok dengan mulus dan mudah

pada jalan yang datar tanpa terjadi gejala selip pada roda depan, roda

kemudi mampu kembali ke posisi lurus setelah berbelok, roda kemudi

dapat diputar dengan mudah, sistem suspensi mampu bekerja tanpa

menimbulkan suara.

2. Dari penelitian Hafiq Nurbiyanto yang berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Professional 8 Pada Standar

Kompetensi Perbaikan Sistem Kemudi Kelas XI Di Smk Muhammadiyah

1 Bantul” Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan media

pembelajaran yang berbasis menggunakan software Macromedia Flash

Professional 8 pada kompetensi sistem kemudi, 2) mengetahui kelayakan

media berbasis Macromedia Flash Professional 8 dalam penggunaannya

sebagai media pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah

Page 36: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model

yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan

langkah-langkah yang diadaptasi dari Sugiyono. Model ini memiliki 10

tahap, yaitu : 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain

produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi

produk, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, 10) produksi masal.

Instrumen yang digunakan menggunakan angket dengan subyek sebagai

responden adalah ahli media, ahli materi, guru, dan siswa. Produk akhir

media pembelajaran berbasis Macromedia Flash Professional 8 dikemas

dalam bentuk Compact Disc (CD) dengan ukuran file 185 MB. File media

pembelajaran berformat .swf, .fla, .flv, dan windows projector dan dapat di

jalankan pada komputer dengan Operating System (OS) Windows XP,

Windows 7, dan Windows 8. Hasil dari analisis data diperoleh rerata skor

keseluruhan (penilaian dari ahli materi, ahli media, penilaian guru,

penilaian respon siswa) adalah 3,35. Rerata skor keseluruhan tersebut

kemudian di konversi dengan tabel konversi data kriteria penilaian dan

memperoleh kriteria Layak. Dengan demikian secara keseluruhan produk

media berbasis Macromedia Flash Professional 8 Layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

3. Dari penelitian Bagus Prasetyo yang berjudul “Kesesuaian Alat Dan

Media Praktik Dengan Mata Kuliah Kemudi Rem Suspensi Dan Sistem

Pemindah Tenaga Jurusan Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: kesesuaian Alat

Page 37: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

dan media praktek yang ada di bengkel lab chassis yang digunakan pada

saat kegiatan belajar mengajar sesuai dengan job sheet dan silabus.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian yang

menyajikan fakta dan menganalisa secara sistematik sehingga mudah

dipahami dan disimpulkan. Metode observasi, dokumentasi dan

wawancara. Dalam hal ini subjek penelitiannya adalah petugas di bengkel

lab chassis (toolman), Mahasiswa, Dosen. Sedangkan objek yang termasuk

dalam penelitian ini adalah alat dan media praktik yang ada di bengkel lab

chassis Jurusan Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

yang meliputi kemudi, rem, suspensi dan sistem pemindah tenaga. Hasil

penelitian bahwa: (1) Alat yang ada di Bengkel Lab Chassis terdiri dari

Alat Tangan (Hand Tool), Alat Bertenaga (Power Tool), Special Service

Tool (SST) dan Alat Ukur, Mesin Ringan (Light Machinery) dan Mesin

Berat (Heavy Machinery) dapat disimpulkan sudah memenuhi dengan

kebutuhan praktikum sesuai dengan job sheet dan silabus. (2) Media

praktik di Bengkel Lab Chassis berdasarkan dari hasil observasi untuk

kategori media praktik mata kuliah SPT (Sistem Pemindah Tenaga) mata

kuliah KRS (Kemudi Rem Suspensi) dapat dikatakan sesuai.

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan

antara pemberi materi dan penerima materi. Dimana belajar merupakan proses

memperoleh pengetahuan sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia,

sedangkan mengajar adalah proses penyampaian materi pengetahuan oleh

Page 38: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

pemberi materi dan penerima materi. Mata pelajaran Sistem Kemudi

merupakan mata pelajaran praktik. Proses pembelajaran di SMK N 1 Puring

pada mata pelajaran sistem kemudi khususnya pada kompetensi gear box

masih kurang dari penggunaan alat peraga. Hal ini menyebabkan keterbatasan

pemahaman siswa. Untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan siswa

diperlukan suatu media atau alat peraga yang dapat menunjang kegiatan

pembelajaran. Tujuan dari penggunaan alat peraga adalah memberikan materi

yang dapat diterima oleh siswa. Penggunaan alat peraga dalam proses

pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena alat

peraga akan memberikan ketertarikan dan kemudahan kepada siswa dalam

mempelajari materi yang diajarkan. Diharapkan pemberian materi dengan

menggunakan alat peraga, siswa akan lebih menguasi materi tentang system

kemudi pada kompetensi gear box. Alat peraga worm gear steering merupakan

alat peraga yang didesain untuk mempermudah siswa dalam pembelajaran

system kemudi. Sehingga diharapkan alat peraga worm gear steering ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran system kemudi sehingga

hasil belajar siswa meningkat.

D. Pertanyaan Peneliti

Pertanyaan peneliti dijabarkan dari rumusan masalah. Oleh karena itu

pertanyaan peneliti dibagi menjadi pertanyaan tentang pengaruh media alat

peraga worm gear steering terhadap hasil belajar siswa kelas XII pada mata

pelajaran Sistem Kemudi dan kelayakan penggunaan media alat peraga dalam

kegitan pembelajaran.

Page 39: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

26

1. Bagaimanakah proses pembuatan media berbasis alat peraga untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi ?

2. Bagaimanakah kelayakan media berbasis alat peraga untuk pembelajaran

mata pelajaran Sistem Kemudi ?

3. Bagaimanakah pengaruh media berbasis alat peraga terhadap hasil

pembelajaran mata pelajaran Sistem Kemudi ?

4. Bagaimanakah prosedur penggunaan media berbasis alat peraga untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi ?

Page 40: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sebagai tempat pengambilan data penelitian yang dilaksanakan di SMK

N 1 Puring yang beralamatkan Jalan Selatan-Selatan, Km 4, Puring

Kebumen. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei sampai dengan

Agustus 2017.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Research and development adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono, 2015 : 409). Adapun desain penelitian sebagai

berikut :

Gambar 6. Langkah-Langkah Metode Research and Development (R & D)

(Sumber : Sugiyono 2015:409)

Adapun langkah-langkah dari penelitian dan pengembangan adalah :

Potensi dan

Masalah

Desain

Produk

Pengumpul

-an data

Revisi

Produk Uji Coba

Produk

Revisi

Desain

Validasi

Desain

Uji coba

Pemakaian

Page 41: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

1. Potensi dan masalah

Penelitian ini dapat di mulai dari adanya potensi atau masalah.

Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki

suatu nilai tambah pada produk yang diteliti. Masalah dalam penelitian ini

antara belum adanya media pembelajaran alat peraga yang digunakan.

SMK N 1 Puring sudah memiliki bengkel yang telah memenuhi standar

untuk dibutuhkan pada pembelajaran. Dengan adanya media alat peraga

worm gear steering diharapkan pembelajaran lebih berkualitas dan dapat

memaksimalkan penggunaan fasilitas dan sarana prasarana dengan

optimal.

2. Mengumpulkan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual, maka

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai data yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat

mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and

development bermacam-macam. Pada penelitian ini produk penelitian

berupa media Stand/Trainer yaitu media pembelajaran yang berisi sebuah

Alat Peraga worm gear steering. Media tersebut disusun menggunakan Alat

dan Bahan yang mudah didapatkan, yang diharapkan dapat digunakan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 42: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah

rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan

lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena

validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,

belum fakta lapangan. Pada penelitian ini validasi berupa validasi desain

produk.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan

para ahli lainnya. maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan

tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki

desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau

menghasilkan produk tersebut.

6. Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba

dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan

produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan

ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja

lama dengan yang baru.

7. Revisi Produk

Page 43: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan

bahwa kinerja sistem baru ternyata yang lebih baik dari sistem lama.

Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat

diberlakukan.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada

revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa

sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup

yang luas.

Desain penelitian yang digunakan adalah Experimental Design,

dengan pola Control Group pretest post test desain tersebut sebagai

berikut :

Tabel 1

Desain Penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

A (kelas Kontrol) O1 X O2

B (kelas Eksperimen) O3 O4

(Sumber Sugiyono 2015:416)

Dalam desain ini pengambilan kelompok sesuai dengan kelas yang

asli, dan kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama

kemudian kelas B sebagai kelompok eksperimen diberikan perlakuan

khusus, sedangkan kelompok A diberi perlakuan seperti biasanya.

Selanjutnya kedua kelompok diberikan tes yang sama sebagai tes akhir

post test. Hasil dari kedua tes akhir dibandingkan (diuji pembedanya).

C. Subjek Penelitian

Page 44: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

Subjek penelitian menurut Arikunto (2010:108) adalah orang, atau

benda, atau hal yang melekat pada variabel penelitian. Objek penelitian

adalah Sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan

objek penelitian yang diteliti disini adalah kelayakan dari pengembangan

video pembelajaran.

Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa SMK N 1 Puring Jurusan

Teknik Kendaraan Ringan tahun ajaran 2016/2017 pada mata Pelajaran

Sistem Kemudi Kelas XII Jumlah 20 Siswa.

D. Pengumpulan Data

1. Tes

Menurut Webster collegiate dalam Purwanto (2016:64) tes adalah

serangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok. Tes yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah tes untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Sistem Kemudi.

2. Angket

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan

untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data - data tersebut harus

benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner (angket) yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertayaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2015:199). Angket dalam penelitian terdiri dari angket untuk ahli

media, angket untuk ahli materi, angket siswa untuk memberikan penilaian

Page 45: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

terhadap media yang digunakan, dan angket untuk mengumpukan data

hasil belajar.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Tes yang diberikan adalah berupa soal yang berbentuk pilihan

ganda dengan lima alternative pilihan (a, b, c, d, dan e) yang berisi tentang

soal-soal materi sistem bahan bakar motor diesel. Jumlah soal untuk

masing-masing tes adalah 20 butir. kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 2

Kisi-Kisi Soal Materi Sistem Kemudi

No. Indikator No. Item Instrumen

Ranah Kognitif Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6

1. Memahami komponen utama.

1, 2, 3, 12 1, 2, 3

12 4

2. Memahami fungsi komponen utama.

5, 6, 7, 8, 9,10, 16, 15, 17, 18, 19, 20

5, 6, 7, 8

9, 10, 15, 16, 17

18, 19, 20

12

3. Memahami mekanisme kerja sistem kemudi.

4, 11 13, 14

4 11 13, 14

4

Jumlah Total Soal 20

Keterangan :

C1 : Pengetahuan.

C2 : Pemahaman.

C3 : Penerapan.

C4 : Analisis.

C5 : Evaluasi

C6 : Berkreasi

2. Angket

Page 46: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

a. Instrumen untuk ahli media

Pada instrument ahli media berisikan poin tentang aspek- aspek

yang berhubungan dengan media pembelajaran. Berikut kisi-kisi untuk

instrument ahli media pembelajaran.

Tabel 3

Kisi-Kisi Tanggapan Ahli Media

No Aspek No. Item Instrumen Jumlah

1. Materi 1, 2, 3 3

2. Keterpaduan 4 1

3. Kesederhanaan 5, 6 2

4. Bentuk dan warna 7, 8 2

5. Bahan 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 7

Jumlah Total 15

b. Instrumen untuk ahli materi

Pada instrumen ahli materi berisikan poin tentang aspek-aspek

yang berhubungan dengan materi media pembelajaran meliputi dari

aspek pembelajaran, materi dan kebenaran isi. Berikut kisi-kisi untuk

instrument ahli media pembelajaran.

Tabel 4

Kisi-Kisi Tanggapan Ahli Materi.

No Indikator No. Item Jumlah

1. Kesesuaian media dengan materi 1, 2 2

2. Kemudahan siswa dalam mendalami

materi

3, 4 2

3. Efisiensi waktu merangkai jalur rangkaian

media alat peraga

5, 6 2

4. Kejelasan gambar materi pada alat peraga 7, 8 2

5. Kesesuaian media untuk mencapai tujuan

yang diharapkan

9, 10 2

Jumlah Total 10

c. Instrumen untuk Siswa SMK N 1 Puring

Page 47: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

Instrumen untuk pengguna ditinjau dari aspek pembelajaran,

materi, kemudahan penggunaan, daya tarik dan penambahan pengetahuan.

Berikut kisi-kisi instrument untuk siswa.

Tabel 5

Kisi-Kisi Tanggapan Siswa SMK N 1 Puring

No Indikator No. Butir Jumlah

1 Memahami materi dalam media

stand/ alat peraga

1, 2 2 item

2 Lay out gambar dalam stand/alat

Peraga

3, 4 2 item

3 Pengaruh media pembelajaran

terhadap hasil belajar

5, 6 2 item

4 Pengaruh warna gambar stand/alat

peraga dalam kejelasan materi

7, 8 2 item

5 Kejelasan gambar materi dalam

media stand/alat peraga

9, 10 2 item

Jumlah Total 10 Item

F. Analisis Data

Jenis data penelitian ini adalah menggunakan data kualitatif dan data

kuantitatif, kemudian data dianalisis secara statistik deskriptif. Menurut

Sugiyono (2015:207) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Dalam analisis ini data kuantitatif diperoleh dari skor angka dan

kemudian dimasukan dalam tabel statistik dari penilaian ahli materi, ahli

media, angket siswa. Analisis yang digunakan yaitu :

Page 48: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

a. Untuk mencari mean atau nilai rata-rata dengan cara menggunakan

rumus:

X = Nilai rata-rata

X = Jumlah seluruh nilai

N = Jumlah siswa

b. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis uji t maka perlu dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi atau

sebaran data penelitian. Pada penelitian untuk mengetahui normalitas

menggunakan uji Kolmogorof Smirnov. Kriteria pengujian adalah jika

nilai p (sig) >0,05 maka berdistribusi normal dan jika p (sig) < 0,05

maka berdistribusi tidak normal. Jika data berdistribusi tidak normal

uji beda digunakan teknik statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon

Rank Test.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan

varian dua buah kelompok data. Uji yang dipakai adalah Levene Test.

Kriteria pengujian adalah jika nilai p (sig) >0,05 maka kelompok data

memenuhi asumsi homogenitas dan jika p (sig) < 0,05 maka tidak

memenuhi asumsi homogenitas. Jika data tidak homogen maka uji

Page 49: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

36

beda digunakan teknik statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon

Rank Test.

3) Uji t

Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata minat belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Rumus yang digunakan

rumus berikut:

√(∑ ∑

) (

)

M = nilai rata-rata hasil per kelompok

N = banyaknya subjek

X = deviasi setiap nilai dan

Y = deviasi setiap nilai dari mean

4) Untuk menghitung nilai tes pilihan ganda adalah sebagai berikut :

Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan sebagai

pedoman digunakan ketetapan sebagai berikut :

Tabel 6

Kriteria interprestasi skor berdasarkan interval:

No Indek % Klasifikasi kualitas

1 0% - 19,99% Kurang sekali

2 20% - 39,99% Kurang baik

3 40% - 59,99% Cukup

4 60% - 79,99% Baik

5 80% - 100% Sangat baik

Page 50: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pengembangan media pembelajaran dilakukan berdasarkan studi

pendahuluan. Proses pembuatannya dilakukan melalui pengumpulan materi

melalui referensi yang relevan. Pengembangan media pembelajaran ini melalui

tahap validasi yaitu validasi ahli materi dan validasi ahli media, agar

memperoleh masukan secara komprehensif untuk kelayakan media jika

diujicobakan. Setelah media pembelajaran mendapat rekomendasi dari

validator maka media pembelajaran diujikan ke lapangan melalui tiga tahapan

yaitu uji kelompok kecil, uji kelompok besar, dan uji operasional.

1. Data Validasi Ahli Media

Validasi media dilakukan untuk memperoleh masukan tentang

media yang dikembangkan. Hasil masukan tersebut digunakan untuk

merevisi media sebelum diujicobakan. Ahli media dalam pembuatan media

alat peraga ini adalah Widiyatmoko, M.Pd selaku validator pertama.

Validasi disetujui pada 10 Agustus 2017 bertempat di ruang Program Studi

Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Berdasarkan hasil skor penilaian oleh ahli media terhadap media yang

sedang dibuat termasuk memperoleh skor 32 dengan presentase 80,00%.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil validasi oleh ahli media

menunjukkan media pembelajaran alat peraga sistem kemudi termasuk

Page 51: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

kategori baik. Hasil validasi tiap item oleh ahli media adalah sebagai

berikut:

Tabel 7

Hasil Validasi Ahli Media

No Indikator Kriteria Skor %

1 Media pembelajaran Stand sesuai dengan SK

dan KD pada materi sistem kemudi A 4 100

2 Media pembelajaran Stand mempermudah

pemahaman siswa B 3 75

3 Media pembelajaran Stand mudah dibawa A 4 100

4 Bentuk media pembelajaran Stand sesuai

dengan alat peraga pada umumnya B 3 75

5 Dalam pembuatan media pembelajaran Stand,

tidak memerlukan waktu yang lama B 3 75

6 Media pembelajaran Stand menggunakan

warna yang menarik B 3 75

7 Media pembelajaran Stand dapat dioperasikan

dengan mudah B 3 75

8 Media pembelajaran Stand membantu dalam

menjelaskan materi ajar B 3 75

9 Tampilan desain media pembelajaran stand

presentatif B 3 75

10 Kelengkapan media stand pembelajaran sesuai

dengan materi sistem kemudi B 3 75

Jumlah Skor 32

SM 40

Persentase 80,00

Klasifikasi Baik

Berdasarkan analisis data terhadap 10 item yang di validasi oleh

ahli media, maka kriteria penilaian pada aspek media adalah sebagai

berikut:

1) Media pembelajaran Stand sesuai dengan SK dan KD pada materi sistem

kemudi, ahli media menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang

diperoleh 4 dengan persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi

data 100% termasuk kualifikasi sangat baik.

Page 52: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

2) Media pembelajaran Stand mempermudah pemahaman siswa, ahli media

menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase

75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi

baik.

3) Media pembelajaran Stand mudah dibawa, ahli media menjawab “A”

sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 100 % termasuk kualifikasi sangat

baik.

4) Bentuk media pembelajaran Stand sesuai dengan alat peraga pada

umumnya, ahli media menjawab “B” sangat baik, sehingga skor yang

diperoleh 3 dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data

75% termasuk kualifikasi baik.

5) Dalam pembuatan media pembelajaran Stand, tidak memerlukan waktu

yang lama, ahli media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh

3 dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75%

termasuk kualifikasi baik.

6) Media pembelajaran Stand menggunakan warna yang menarik, ahli

media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan

persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk

kualifikasi baik.

7) Media pembelajaran Stand dapat dioperasikan dengan mudah, ahli media

menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase

Page 53: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi

baik.

8) Media pembelajaran Stand membantu dalam menjelaskan materi ajar,

ahli media menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan

persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk

kualifikasi baik.

9) Tampilan desain media pembelajaran stand presentatif, ahli media

menjawab “B” baik sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase

75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi

baik.

10) Kelengkapan media stand pembelajaran sesui dengan materi sistem

kemudi, ahli media menjawab “B” baik sehingga skor yang diperoleh 3

dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75

termasuk kualifikasi baik.

Data pada tabel 8 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :

Gambar 7. Histogram Hasil Validasi Ahli Media

100

75

100

75 75 75 75 75 75 75

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre

sen

tase

Page 54: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

2. Data Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi dilakukan untuk memperoleh masukan tentang

materi yang dikembangkan. Hasil masukan tersebut digunakan untuk

merevisi angket dan tes sebelum diujicobakan. Ahli materi dalam

pembuatan media alat peraga ini adalah Aci Primartadi M.Pd selaku

validator kedua. Validasi disetujui pada 9 Agustus 2017 bertempat di ruang

Dosen Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Hasil Validitas ahli materi adalah sebagai berikut :

Tabel 8

Hasil Validasi Ahli Materi

No Indikator Kriteria Skor % 1 Kesesuaian media dengan materi. B 3 75

2 Kesesuaian materi dengan menggunakan media stand.

A 4 100

3 Kemudahan siswa dalam memahami media.

B 3 75

4 Kemudahan siswa dalam mendalami materi dengan menggunakan media stand.

B 3 75

5 Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tingkat kebutuhan atau perkembangan siswa.

A 4 100

6 Efisiensi waktu merangkai rangkaian pompa sistem bahan bakar pada media stand terhadap tujuan yang ditetapkan.

B 3 75

7 Materi dalam bentuk media stand sesuai dengan peserta didik.

A 4 100

8 Kejelasan media stand yang digunakan. A 4 100

9 Kesesuaian media stand dengan topik yang disampaikan.

B 3 75

10 Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

B 3 100

Jumlah Skor 34 SM 40 Persentase 85,00 Klasifikasi Baik

Hasil validasi ahli materi diperoleh skor 34 dengan presentase

85,00%, sehingga media yang dikembangkan termasuk kategori baik.

Adapun penilaian masing - masing indikator adalah sebagai berikut:

Page 55: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

1) Kesesuaian media dengan materi, ahli materi menjawab “B” baik,

sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%. Berdasarkan

kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.

2) Kesesuaian materi dengan menggunakan media stand, ahli materi

menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan

persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk

kualifikasi sangat baik.

3) Kemudahan siswa dalam memahami media, ahli materi menjawab “B”

baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.

4) Kemudahan siswa dalam mendalami materi dengan menggunakan media

stand., ahli materi menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3

dengan persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75%

termasuk kualifikasi baik.

5) Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tingkat kebutuhan atau

perkembangan siswa, ahli materi menjawab “A” sangat baik, sehingga

skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%. Berdasarkan kriteria

interpretasi data 100% termasuk kualifikasi sangat baik.

6) Efisiensi waktu merangkai rangkaian pompa sistem bahan bakar pada

media stand terhadap tujuan yang ditetapkan, ahli materi menjawab “B”

baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase 75%.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.

Page 56: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

7) Materi dalam bentuk media stand sesuai dengan peserta didik, ahli materi

menjawab “A” sangat baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan

persentase 100%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk

kualifikasi sangat baik.

8) Kejelasan media stand yang digunakan, ahli materi menjawab “A” sangat

baik, sehingga skor yang diperoleh 4 dengan persentase 100%.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 100% termasuk kualifikasi sangat

baik.

9) Kesesuaian media stand dengan topik yang disampaikan, ahli materi

menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase

75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi

sangat baik.

10) Kesesuaian media untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ahli materi

menjawab “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 3 dengan persentase

75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi

baik.

Page 57: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Data pada tabel 9 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :

Gambar 8. Histogram Hasil Validasi Ahli Materi

3. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil dilakukan untuk memperoleh tanggapan

terhadap kualitas media baik secara teknis, materi maupun pengaruhnya

terhadap hasil belajar mereka. Beberapa saran dari siswa bisa dijadikan

dasar untuk merevisi dan untuk diujicobakan pada tahap selanjutnya. Uji

coba kelompok kecil dengan jumlah siswa 5 orang dilaksanakan pada

tanggal 14 Agustus 2017 bertempat di ruang kelas SMK N 1 Puring.

75

100

75 75

100

75

100 100

75 75

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre

sen

tase

Page 58: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Tabel 9

Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

No Pertanyaan Skor % Kriteria

1. Memahami materi sistem kemudi yang di

sampaikan melalui media stand.

18 90 Sangat

Baik

2. Memahami cara kerja sistem kemudi

melalui media stand.

17 85 Sangat

Baik

3. Mendapatkan pengetahuan baru dari media

stand.

17 85 Sangat

Baik

4. Kejelasan detail sistem kemudi setelah

melihat demonstrasi media stand.

16 80 Sangat

Baik

5. Kejelasan materi dalam media stand.

16 80 Sangat

Baik

6. Tempo merangkai rangkaian worm steering. 15 75 Baik

7. Perasaan setelah belajar dengan media

stand.

18 90 Sangat

Baik

8. Pengaruh media stand terhadap kesenangan

untuk belajar.

15 75 Baik

9. Ketertarikan belajar menggunakan media

stand.

16 80 Sangat

Baik

10. Kejelasan rangkaian worm steering yang

lebih mudah dipahami.

16 80 Sangat

Baik

Jumlah 164

SM 200

Persentase 82

Kriteria Sagat

Baik

Page 59: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Uji coba kelompok kecil yang melibatkan 5 siswa SMK N 1 Puring

Kelas XII TKR maka hasil belajar yang diperoleh jumlah skor penilaian 164

sehingga persentase penilaian adalah 82,00%. Berdasarkan analisis hasil uji

coba kelompok kecil diatas sudah menunjukkan skor termasuk sangat baik

sehingga pengembangan media dapat dilanjutkan pada tahap uji coba

produk akhir. Adapun penilaian masing - masing indikator pada uji coba

kelompok kecil adalah sebagai berikut :

1) Memahami materi sistem kemudi yang di sampaikan melalui media

stand., 3 siswa menyatakan “A” sangat baik dan 2 siswa menyatakan “B”

baik, sehingga skor yang diperoleh 18 dengan persentase 90%.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 90% termasuk kualifikasi sangat

baik.

2) Memahami cara kerja sistem worm steering melalui media stand, 2

siswa menyatakan “A” sangat baik dan 3 siswa menyatakan “B” baik,

sehingga skor yang diperoleh 17 dengan persentase 85%. Berdasarkan

kriteria interpretasi data 85% termasuk kualifikasi sangat baik.

3) Mendapatkan pengetahuan baru dari media stand, 2 siswa menyatakan

“A” sangat baik dan 3 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang

diperoleh 17 dengan persentase 85%. Berdasarkan kriteria interpretasi

data 85% termasuk kualifikasi sangat baik.

4) Kejelasan detail sistem worm steering setelah melihat demonstrasi

media stand, 1 siswa menyatakan “A” sangat baik dan 4 siswa

Page 60: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

menyatakan “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 16 dengan

persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80% termasuk

kualifikasi sangat baik.

5) Kejelasan materi dalam media stand, 1 siswa menyatakan menyatakan

“A” sangat baik dan 4 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang

diperoleh 16 dengan persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi

data 80% termasuk kualifikasi sangat baik.

6) Tempo merangkai rangkaian worm steering, 1 siswa menyatakan “A”

sangat baik, 3 siswa menyatakan “B” baik dan 1 siswa menyatakan “C”

cukup, sehingga skor yang diperoleh 15 dengan persentase 75 %.

Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk kualifikasi baik.

7) Perasaan setelah belajar dengan media stand, 3 siswa menyatakan “A”

sangat baik dan 2 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang

diperoleh 16 dengan persentase 90%. Berdasarkan kriteria interpretasi

data 90% termasuk kualifikasi sangat baik.

8) Pengaruh media stand terhadap kesenangan untuk belajar, 1 siswa

menyatakan “A” sangat baik, 3 siswa menyatakan “B” baik, 1 siswa

menyatakan “C” cukup, sehingga skor yang diperoleh 15 dengan

persentase 75%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 75% termasuk

kualifikasi baik.

9) Ketertarikan belajar menggunakan media stand, 1 siswa menyatakan

“A” sangat baik dan 4 siswa menyatakan “B” baik, sehingga skor yang

Page 61: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

diperoleh 16 dengan persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi

data 80% termasuk kualifikasi sangat baik.

10) Kejelasan rangkaian worm steering pada sistem kemudi yang lebih

mudah dipahami, 1 siswa menyatakan “A” sangat baik, 4 siswa

menyatakan “B” baik, sehingga skor yang diperoleh 16 dengan

persentase 80%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80% termasuk

kualifikasi sangat baik.

Data pada tabel 10 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :

Gambar 9. Histogram Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

4. Hasil Tanggapan siswa terhadap Media Pembelajaran

Hasil tanggapan siswa terhadap media diperoleh skor total 790.

Skor maksimal yang dapat tercapai 1000 sehingga diperoleh persentase

sebesar 79%. Hal ini menunjukkan tanggapan msiswa terhadap media

90

85 85

80 80

75

90

75

80 80

65

70

75

80

85

90

95

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre

sen

tase

Page 62: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

pembelajaran termasuk kategori baik. Hasil tanggapan siswa terhadap media

pembelajaran pada masing - masing indikator adalah sebagai berikut :

Tabel 10

Hasil Uji Coba Kelompok Besar

No Pertanyaan Skor % Kriteria

1. Memahami materi sistem kemudi yang di

sampaikan melalui media stand.

83 83 Sangat

Baik

2. Memahami cara kerja sistem worm steering

melalui media stand.

87 87 Sangat

Baik

3. Mendapatkan pengetahuan baru dari media

stand.

84 84 Sangat

Baik

4.

Kejelasan detail sistem worm steering

sistem kemudi setelah melihat demonstrasi

media stand.

75 75 Baik

5. Kejelasan materi dalam media stand. 76 76 Baik

6. Tempo merangkai rangkaian worm steering. 80 80 Baik

7. Perasaan setelah belajar dengan media

stand.

71 71 Baik

8. Pengaruh media stand terhadap kesenangan

untuk belajar.

79 79 Baik

9. Ketertarikan belajar menggunakan media

stand.

81 81 Sangat

Baik

10. Kejelasan rangkaian worm steering sistem

kemudi yang lebih mudah dipahami.

74 74 Baik

Jumlah 790

Sm 1000

% 79

Kriteria Baik

Berdasarkan tabel diatas tanggapan siswa terhadap media

pembelajaran yang dibuat adalah sebagai berikut :

1) Memahami materi sistem kemudi yang di sampaikan melalui media

stand, diperoleh skor 83 dengan persentase 83,00%. Berdasarkan kriteria

interpretasi data 83,00% termasuk kualifikasi sangat baik.

Page 63: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

2) Memahami cara kerja sistem worm steering melalui media stand,

diperoleh skor 87 dengan persentase 87,00%. Berdasarkan kriteria

interpretasi data 87,00% termasuk kualifikasi sangat baik.

3) Mendapatkan pengetahuan baru dari media stand, diperoleh skor 84

dengan persentase 84,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 84,00%

termasuk kualifikasi sanngat baik.

4) Kejelasan detail sistem worm steering setelah melihat demonstrasi media

stand, diperoleh skor 75 dengan persentase 75,00%. Berdasarkan kriteria

interpretasi data 75,00% termasuk kualifikasi sangat baik.

5) Kejelasan materi dalam media stand, diperoleh skor 76 dengan

persentase 76,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 76,00%

termasuk kualifikasi baik.

6) Tempo merangkai rangkaian worm steering, diperoleh skor 80 dengan

persentase 80,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 80,00%

termasuk kualifikasi baik.

7) Perasaan setelah belajar dengan media stand, diperoleh skor 71 dengan

persentase 71,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 71,00%

termasuk kualifikasi baik.

8) Pengaruh media stand terhadap kesenangan untuk belajar, diperoleh skor

79 dengan persentase 79,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data

79,00% termasuk kualifikasi baik.

Page 64: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

9) Ketertarikan belajar menggunakan media stand, diperoleh skor 81

dengan persentase 81,00%. Berdasarkan kriteria interpretasi data 81,00%

termasuk kualifikasi sangat baik.

10) Kejelasan rangkaian worm steering yang lebih mudah dipahami,

diperoleh skor 74 dengan persentase 74,00%. Berdasarkan kriteria

interpretasi data 74,00% termasuk kualifikasi baik.

Data pada tabel 11 dapat dibuat ke dalam diagram batang sebagai berikut :

Gambar 10. Hasil Uji Coba Kelompok Besar

5. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Data hasil belajar diperoleh menggunakan soal tes hasil belajar .

Distribusi frekuensi hasil belajar kelompok eksperimen dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

83 87 84

75 76 80

71

79 81 74

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pre

sen

tase

Page 65: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Tabel 11

Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Presentase

50-57 0 0

60-67 0 0

70-77 0 0

80-87 18 72%

90-97 7 28%

100 0 0

Jumlah 25 100%

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen.

Distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat ke dalam sebuah grafik sebagai

berikut :

Gambar 11. Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen

b. Hasil Belajar Kelas Kontrol

Data hasil belajar diperoleh menggunakan soal tes hasil belajar.

Distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

0 0 0

72

28

0 0

10

20

30

40

50

60

70

80

50-57 60-67 70-77 80-87 90-97 100

Pre

sen

tase

Page 66: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Tabel 12

Hasil Belajar Kelas Kontrol

Nilai Frekuensi Presentase

50-57 0 0

60-67 0 0

70-77 21 84%

80-87 4 16%

90-97 0 0

100 0 0

Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel 12 menunjukkan hasil belajar kelas kontrol.

Distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat ke dalam sebuah grafik sebagai

berikut :

Gambar 12. Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol

B. Analisis Data

1. Langkah - Langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Berdasarkan prosedur pengembangan yang sudah dikemukakan

dalam pengembangan media alat peraga sistem kemudi di kelas XII SMK N

1 Puring, pengembangan ini dilakukan dalam beberapa tahapan langkah

pengembangan, yaitu :

0 0

84

16

0 0 0

20

40

60

80

100

50-57 60-67 70-77 80-87 90-97 100

Pre

sen

tase

Page 67: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

a. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini potensi dan masalah dapat diambil dari

pengamatan persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan proses

pembelajaran sehari-hari. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui

beberapa potensi dan permasalahan sebagai berikut :

5. Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem kemudi cenderung

masih satu arah.

6. Siswa kurang aktif dalam belajar dikelas hal ini dapat dilihat dari

sikap siswa ketika mengikuti pelajaran dikelas.

7. Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak mencukupi

bagi semua siswa.

8. Latar belakang setiap siswa yang berbeda-beda.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebagai sumber informasi berupa

bahan perencanaan produk untuk membuat media alat peraga sistem

kemudi yang diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang tersedia

dan mengatasi masalah yang ada. Penelitian melakukan observasi

pengumpulan data pada bulan Agustus 2017, sedangkan materi yang

dipilih adalah pada mata pelajaran Sistem Kemudi.

c. Desain Produk

Dalam proses perencanaan desain pengembangan media

pembelajaran perlu adanya rancangan desain sebagai gambaran proses

pembuatan media pembelajaran yang kemudian diimpletasikan menjadi

desain yang sebenarnya.

Page 68: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Gambar 13. Media Pembelajaran Stand Sistem Kemudi

d. Validasi Desain

Hasil penilaian ahli materi diperoleh skor 34. Skor maksimal

yang dapat diperoleh adalah 40 sehingga hasil persentase skor validasi

ahli materi adalah 85,00%. Berdasarkan hasil penilaian tersebut diketahui

bahwa media pembelajaran yang dikembangkan termasuk kriteria baik

dan dapat digunakan pada proses pembelajaran.

Berdasarkan analisis hasil uji coba validasi diatas, validator

memberikan beberapa saran terhadap media alat peraga sistem kemudi

yang sedang dikembangkan agar media pembelajaran dibuat lebih

menarik. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi maka peneliti

merevisi produk.

Berdasarkan hasil tersebut skor penilaian oleh ahli media

terhadap media alat peraga sistem kemudi yang sedang dibuat

memperoleh skor 32 dengan presentase 80,00%. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa hasil validasi oleh ahli media menunjukkan media alat

Page 69: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

peraga sistem kemudi pada mata pelajaran Sistem Kemudi termasuk

ketegori baik.

Walaupun berdasarkan validasi oleh ahli media maupun ahli

materi media alat peraga sistem kemudi yang dikembangkan termasuk

kategori baik, tetapi penyempurnaan peneliti lakukan pada beberapa

aspek agar media pembelajaran menjadi lebih baik.

e. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi oleh dua pakar yang telah

berpengalaman dalam bidangnya, hasil validasi ahli materi sudah

dilakukan perbaikan, sedangkan hasil validasi oleh ahli media terdapat

beberapa kekurangan yang harus direvisi dan saran perbaikan. Saran

perbaikan dari ahli media yang diberikan sudah dilakukan dan diperbaiki.

f. Uji Coba Produk

Uji coba kelompok kecil yang melibatkan 5 siswa kelas XII

TKR SMK N 1 Puring skor penilaian terhadap media sebesar 82,00%.

Berdasarkan analisis hasil uji coba kelompok kecil di atas sudah

menunjukkan skor termasuk kategori baik sehingga pengembangan

media dapat dilanjutkan pada tahap uji coba produk akhir.

g. Revisi Produk

Revisi produk digunakan untuk mengetahui kelemahan sebuah

produk yang akan diuji cobakan, selanjutnya kelemahan tersebut di

kurangi dengan cara memperbaiki produk. Pada revisi desain yang

Page 70: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

dilakukan oleh ahli media terdapat beberapa kekurangan yang harus

diperbaiki.

h. Pemakaian Produk

Pemakaian produk merupakan proses setelah produk yang

berupa media pembelajaran berbasis alat peraga telah selesai melalui

tahap validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk.

Pada tahap ini produk yang berupa media pembelajaran ini telah siap

digunakan menjadi sebuah cara untuk mempermudah proses

pembelajaran. Pemakaian produk ini dilakukan pada siswa kelas XII

TKR SMK N 1 Puring. Pada pemakaian produk diperoleh hasil penilaian

siswa terhadap media sebesar 79,00%.

2. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berikut perbandingan analisis data hasil belajar kelas eksperimen

dibandingkan kelas kontrol :

Tabel 13

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Indikator Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah 1850.00 2130.00

Rata-rata 74.00 85.20

Skor Tertinggi 85.00 95.00

Skor Terendah 70.00 80.00

Standar Deviasi 4.20 4.56

Modus 70.00 85.00

Median 75.00 85.00

N 25 25

Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen sebesar 85.20 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar

74.00 Untuk menguji perbedaan rata–rata hasil belajar kelas eksperimen dan

kelas kontrol digunakan uji normalitas dan uji t, dengan hasil sebagai

berikut :

Page 71: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Tabel 14

Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai eksperimen .239 25 .169 .859 25 .127

Control .253 25 .172 .781 25 .149

a. Lilliefors Significance Correction

Hasil keluaran program SPSS pada tests of normality diperoleh pada

bagian Kolmogorof Smirnov diperoleh p = 0,172, karena p > 0,05

menunjukkan kedua kelompok berdistribusi normal.

Tabel 15

Uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.298 1 48 .588

Uji homongenitas varian diperoleh F hitung = 0.150 dengan p = 0,701,

Karena p > 0,05 menunjukkan kedua kelompok memiliki varian homogeny

Tabel 16

Hasil Uji t terhadap Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Independent Samples Test

Hasil Belajar

Equal

variances

assumed

Equal

variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .298

Sig. .588 t-test for Equality of Means

T 9.025 9.025

Df 48 47.677

Sig. (2-tailed) .000 .000

Mean Difference 11.20000 11.20000

Std. Error Difference 1.24097 1.24097

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower 8.70487 8.70443

Upper 13.69513 13.69557

Page 72: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Hasil keluaran program SPSS pada independent sample t test hasil uji

t menggunakan teknik indepedence sample t test diperoleh t hitung sebesar

3.422 dengan p = 0,001 < 0,05 menunjukkan ada perbedaan hasil belajar

kelas eksperimen dan kelas kontrol, artinya rata - rata hasil belajar kelas

eksperimen secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Desain Media Pembelajaran

Media pembelajaran ini didesain mengacu pada konsep metode

Research and Development oleh Sugiyono (2015), hasil dari langkah –

langkah :

a. Potensi dan Masalah

Pada tahap ini potensi dan masalah dapat diambil dari

pengamatan persoalan - persoalan yang muncul dalam kegiatan proses

pembelajaran sehari - hari. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui

permasalahan yaitu: 1) Proses belajar mengajar mata pelajaran sistem

kemudi cenderung masih satu arah. 2) Siswa kurang aktif dalam belajar

dikelas hal ini dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti pelajaran

dikelas. 3) Ketersediaan media pembelajaran yang digunakan tidak

mencukupi bagi semua siswa. 4) Latar belakang setiap siswa yang

berbeda-beda.

Page 73: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebagai sumber informasi berupa

bahan perencanaan produk untuk digunakan peneliti dalam membuat

media pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi dan meningkatkan

potensi dan masalah yang ada. Peneliti dalam pengumpulan data

menggunakan observasi yang dilakukan pada bulan Juli 2017, sedangkan

materi yang dipilih adalah pada mata pelajaran Sistem Kemudi.

c. Desain Produk

Secara umum desain produk media alat peraga ini menggunakan

prinsip - prinsip desain pengembangan media pembelajaran. Alat Peraga

yang digunakan adalah alat peraga sistem kemudi. Dengan pemilihan

media yang tepat untuk mengembangkan media alat peraga sistem

kemudi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Evaluasi Formatif Produk Awal

Evaluasi formatif produk awal meliputi beberapa langkah :

1) Validasi ahli media oleh Widiyatmoko, M.Pd dosen Pedidikan Teknik

Otomotif. Menilai kelayakan media sebelum diuji ke lapangan. Dari

hasil validasi ahli media, media pembelajaran termasuk kategori baik

dan layak digunakan untuk penelitian ke tahap berikutnya.

2) Tanggapan ahli materi oleh Aci Primartadi, M.Pd dosen Pendidikan

Teknik Otomotif. Menilai kualitas materi sebelum diuji coba. Dari

hasil validasi ahli materi, materi yang ada termasuk baik dan layak

digunakan ke tahap berikutnya.

Page 74: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

3) Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 5 orang siswa kelas XII TKR

SMK N 1 Puring, Dari hasil uji coba kelompok kecil, media

pembelajaran termasuk ketegori baik dapat digunakan ke tahap

berikutnya.

Page 75: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

e. Implementasi Produk Akhir

Kegiatan ini dilakukan setelah proses uji coba kelompok kecil

telah selesai dan media pembelajaran telah direvisi. Dilakukan dalam

satu kali pertemuan sekaligus dilaksanakan evaluasi oleh 25 orang siswa

kelas XII TKR SMK N 1 Puring. Media alat peraga sistem kemudi yang

dikembangkan berdasarkan studi pendahuluan yang mendasarkan pada

analisis kebutuhan yang telah dijabarkan pada sub perencanaan. Proses

pembuatannya secara teknis, dengan mengumpulkan referensi yang relevan

untuk pengembangan materinya.

Validasi produk melalui beberapa tahap yaitu validasi materi dan

validasi media, dengan memilih validator yang berkompeten secara

akademik maupun profesional di bidangnya, sehingga diperoleh masukan

secara komprehensif untuk kelayakan media ketika diuji cobakan. Setelah

mendapat rekomendasi maka media di uji ke lapangan melalui tiga tahapan

yaitu uji lapangan terbatas, uji lapangan lebih luas, dan uji operasional.

Beberapa kelebihan media pembalajaran ini ialah dapat dijadikan salah satu

alternatif sumber belajar mandiri untuk mengatasi kelemahan pembelajaran

secara klasikal. Pada penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media

pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dan juga

terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan media

pembelajaran.

2. Efektivitas Media dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Page 76: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Media pembelajaran alat peraga sistem kemudi ini sebelum

digunakan kepada siswa, harus melalui tahap uji ahli terlebih dahulu. Uji

ahli dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang masing–masing

berkompeten dibidangnya. Berdasarkan penilaian ahli media menunjukkan

angka 80% dan ahli materi sebesar 85% hal ini menunjukkan bahwa media

pembelajaran alat peraga sistem kemudi ini valid dan layak untuk digunakan

walaupun terdapat saran beberapa ahli.

Media pembelajaran ini digunakan pada uji kelompok kecil dan uji

kelompok besar. Uji kelompok kecil menunjukkan angka 81.00% dan uji

kelompok besar menunjukkan angka 79.05%. Dari data uji kelompok kecil

dan uji kelompok besar menunjukkan bahwa media pembelajaran alat

peraga sistem kemudi layak dan siap digunakan.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, bisa kita lihat hasil belajar

siswa kelas XII TKR SMK N 1 Puring dengan pemberian media

pembelajaran alat peraga sistem kemudi pada kelompok eksperimen dan

pembelajaran secara konvensional untuk kelas kontrol.

Tabel 17

Perbandingan Hasil Belajar Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata - Rata

Eksperimen 25 siswa 81.00

Kontrol 25 siswa 75.20

Berdasarkan data pada tabel 18 perbandingan hasil belajar siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai rata – rata kelas

eksperimen 81.00 dan nilai rata – rata kelas kontrol 75.20. Dari data tersebut

maka hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Page 77: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Hasil uji normalitas perbandingan minat belajar kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh p = 0,261, karena p > 0,05 menunjukkan kedua

kelompok berdistribusi normal. Pada bagian uji homogenitas varian, diperoleh F

hitung = 0,661 dan F tabel 2.014. karena F hitung < F tabel maka disimpulkan

kedua kelompok memiliki varian homogen. Hasil uji T perbandingan hasil

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh T hitung sebesar 2,352

dengan p = 0,000 < 0,05 atau T hitung sebesar 2,352 dan T tabel 1,708

menunnjukkan ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksprimen dan kelas

kontrol, artinya rata - rata hasil belajar kelas eksperimen secara signifikan lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan statistik diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media pembelajaran audio video pada mata diklat motor

4 langkah berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas X SMK Puspajati

Kebumen.

Page 78: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Proses pembuatan media pembelajaran sistem kemudi berupa alat peraga

(stand) dan berdasarkan analisis masalah dan disesuaikan dengan kebutuhan

sehingga diharapkan membentuk suatu media yang siap pakai. Tahap

pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar motor diesel tipe

distributor pada Siswa SMK N 1 Puring telah meliputi pencarian potensi

masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, perbaikan

desain, uji coba produk, pengujian produk, uji coba pemakaian dan revisi

produk.

2. Hasil validasi produk oleh ahli materi maupun ahli media, uji coba

kelompok kecil dan uji coba pemakaian produk menunjukkan produk layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

3. Hasil uji t membuktikan bahwa media pembelajaran yang dibuat efektif

untuk meningkatkan hasil belajar (thitung = 3.422 dan p = 0,000) siswa SMK

N 1 Puring. Media pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran

sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar karena dalam ujicoba

kelompok besar dengan jumlah siswa 25 orang berhasil meningkatkan hasil

belajar siswa.

Page 79: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

B. Saran

Agar produk yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara maksimal

dalam kegiatan pembelajaran, maka ada beberapa saran yang terkait dengan

media pembelajaran antara lain :

1. Bagi dosen

Dosen dalam menggunakan metode yang bervariatif didukung dengan

pemakaian media pembelajaran sehingga akan meningkatkan minat,

motivasi dan prestasi belajarnya. Disisi lain dosen juga harus lebih

mendorong mahasiswanya untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Sekolah

Pihak Sekolah sebaiknya lebih melengkapi sarana dan prasarana yang ada di

laboratorium Sekolah secara umum, khususnya untuk Laboratorium Teknik

Kendaraan Ringan, karena dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang

ada pencapaian hasil belajar akan lebih mudah tercapai.

3. Bagi peneliti berikutnya

Harapan untuk peneliti berikutnya agar lebih kreatif serta dapat

memunculkan ide-ide baru dalam pembuatan media pembelajaran yang

tentunya berguna bagi mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar serta

memajukan nama universitas

Page 80: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Azhar Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Azhar Arsyad. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta : PT. Gava Media.

Daryanto. 2007. Dasar-dasar Teknik Mesin. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. 2015. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta

UU Sisdik. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 – 11. Diunduh dari

www.sindikker.dikti.go.id/dok/UU/ UU20-2003- Sisdiknas.pdf. pada

tanggal 8 Maret 2017.

Dimas Arcci 2011. Rekondisi Sistem Kemudi dan Sistem Suspensi Mobil Toyota

Hiace. Diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/2885/1/.pdf pada tanggal 18

Mei 2017.

Hafiq Nurbiyanto 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis

Macromedia Flash Professional 8 Pada Standar Kompetensi Perbaikan

Sistem Kemudi Kelas XI Di Smk Muhammadiyah 1 Bantul. Diunduh dari

http://eprints.ac.id/44650/.pdf pada tanggal 23 Mei 2017.

Bagus Prasetyo 2016. Kesesuaian Alat dan Media Praktik dengan Mata Kuliah

Kemudi Rem Suspensi dan Sistem Pemindah Tenaga Jurusan Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diunduh dari

http://eprints.uny.ac.id/48737/pdf pada tanggal 23 Mei 2017.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian hasil dan proses Hasil Belajar Mengajar.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pengertian SMK. 2015. http://ayoraihsemua.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-

smk.html

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfabeta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Page 81: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

LAMPIRAN

Page 82: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 1

Page 83: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 2

Page 84: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 3

Page 85: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 4

Page 86: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 1 Puring. MATA PELAJARAN : Produktif teknik Kendaraan Ringan KELAS/SEMESTER : XII / 1

STANDAR KOMPETENSI : Memperbaiki Sistem Kemudi KODE KOMPETENSI : 020.KK.25 ALOKASI WAKTU : 10 Jam

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU SUMBER BELAJAR

KARAKTER BANGSA

TM

PS PI

Page 87: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR KARAKTER

BANGSA TM

PS PI

1. Mengidentifi

kasi

berbagai

jenis

system

kemudi

2. Memeriksa

kondisi

system/kom

ponen

kemudi

3. Memperbaik

i berbagai

jenis

system

kemudi.

Konsep sistem kemudi dijelaskan dengan

benar

Jenis-jenis sistem kemudi dijelaskan

dengan benar

Komponen-komponen sistem kemudi

dijelaskan dengan benar

Fungsi masing-masing komponen sistem

kemudi dijelaskan dengan benar

Pemeriksaan sistem kemudi dilaksanakan

tanpa menyebabkan kerusakan terhadap

komponen/ sistem lainnya.

Alat perbaikan sitem kemudi dijelaskan

dengan benar

Komponen yang memerlukan perbaikan

secara berkala disebutkan dengan benar

Prosedur perbaikan system kemudi

dijelaskan dengan benar

Konstruksi dan prinsip

kerja sistem kemudi.

Komponen dan fungsi

system kemudi

Konstruksi dan prinsip

kerja geometri roda.

Metoda pembongkaran

dan perbaikan.

Pengujian dan penyetelan

Standar prosedur

keselamatan kerja.

Mencari informasi secara

berkelompok menggunakan media

internet tentang system kemudi

Diskusi dan presentasi tentang system

kemudi

Menjelaskan macam macam jenis

sistem kemudi melalui penggalian

informasi pada buku manual.

Menjelaskan prosedur pengidentifikasi

peralatan perbaikan sistem kemudi

sesuai spesifikasi pabrik

Mempelajarii prinsip kerja sistem

kemudi melalui penggalian infomasi

pada buku manual.

Menjelaskan konstruksi sistem kemudi

melalui penggalian infomasi pada

buku manual.

Melakukan pemeriksaan minyak

pelumas pada roda gigi sistem

kemudi manual dan sistem kemudi

tenaga sesuai SOP.

Melakukan pemeriksaan pada

komponen-komponen roda gigi

sistem kemudi manual dan roda gigi

sistem kemudi tenaga sesuai SOP.

Menjelaskan prosedur perbaikan

sistem kemudi melalui buku manual.

Melakukan pembongkaran sistem

kemudi dan komponennya sesuai

SOP.

Observasi keterlibatan proses

Tes praktik

Test tertulis

Tes praktik

Tes tertulis

Tes praktik

10

8

2

Modul

sistem

kemudi

Buku

manual

Unit

kendaraa

n

Alat

tangan

Spesial

tools

- Religius - Jujur - Disiplin

- Kreatif - Mandiri - Demokratif - Cinta Tanah

Air - Komukatif - Tanggung

Jawab

Page 88: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJAR KARAKTER

BANGSA TM

PS PI

perbaikan system kemudi dan komponen-

komponennya dilaksanakan dengan benar

dengan memperhtikan unsure K3

Melakukan penyetelan pre load

bantalan dan kebebasan roda gigi

kemudi sesuai SOP.

Melakukan pemeriksaan keausan

batang penghubung kemudi/ujung

tie rod dan ball join sesuai SOP.

Melakukan perbaikan dan

penggantian komponen yang rusak

pada sistem kemudi manual dan

sistem kemudi tenaga sesuai data

spesifikasi pabrik.

Test praktik

Modul

sistem

kemudi

Buku

manual

Unit

kendaraa

n

Alat

tangan

Spesial

tools

Page 89: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

SOAL TES MATA PELAJARAN SISTEM KEMUDI

Petunjuk umum :

a. Tulis identitas anda pada lembar jawaban dengan benar.

b. Jumlah soal seluruhnya 20 butir soal pilihan ganda.

c. Berdo’a sesuai kepercayaan sebelum mengerjakan soal.

d. Pilih salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda X pada huruf

pilihan jawaban.

1. Fungsi sistem kemudi yang paling tepat di bawah ini adalah.....

A. Mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan.

B. Memposisikan sudut belok roda dengan baik.

C. Menahan gaya yang bekerja pada roda depan.

D. Sebagai bagian dari sistem suspensi kendaraan.

E. Menentukan gerakan roda depan dan belakang.

2. Berikut ini bagian-bagian utama sistem kemudi yang benar, kecuali......

A. Steering Column D. Steering Gear

B. Steering Linkage E. Steering Knuckle

C. Steering Wheel

3. Bila roda kemudi di putar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya

ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga

menghasilkan.....

A. Putaran roda yang cukup

B. Momen yang lebih besar

C. Momen yang cukup kuat

D. Sudut putar roda yang diinginkan

E. Gaya dorong yang besar

4. Tipe yang digunakan pada sistem kemudi pada mobil off road sekarang ini

adalah.....

A. Tipe Tilt D. Tipe Rack

B. Tipe Telescopic E. Tipe Pinion

C. Tipe Recirculating Ball

5. Perbedaan antara kemudi tipe rack and pinion dan tipe bola yang bersirkulasi

adalah pada tipe rack and pinion tidak terdapatnya.....

A. Steering Column D. Steering Linkage

B. Steering Wheel E. Relay rod

C. Steering Gear

Lampiran 6

Page 90: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

6. Bagian utama sistem kemudi ini merupakan mekanisme penyerap energi yang

menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan. Bagian

ini disebut......

A. Steering Column D. Steering Linkage

B. Steering Wheel E. Control Valve

C. Steering Gear

7. Pada steering column, terdapat sistem kontrol kemudi diantaranya sebagai

berikut, kecuali.....

A. Tilt Steering

B. Steering Wheel

C. Telescopic Steering

D. Mekanisme Steering Lock

E. Jawaban A,B&D benar

8. Selain berfungsi mengarahkan roda depan,dalam waktu bersamaan juga

berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi

menjadi ringan. Bagian pada sistem kemudi ini disebut.....

A. Steering Column D. Steering Linkage

B. Steering Wheel E. Tie Rod

C. Steering Gear

9. Recirculating Ball adalah tipe steering gear yang banyak digunakan pada

mobil......

A. Penumpang ukuran kecil D. Balap

B. Penumpang ukuran besar E. Mobil komersil

C. Truk

10. Pada steering gear tipe rack and pinion, tidak terdapat komponen yang

disebut....

A. Rack end D. Worm Shaft

B. Pinion E. Rack

C. Jawaban A,B&E benar

11. Meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda depan adalah fungsi

dari.....

A. Steering Wheel D. Steering Linkage

B. Steering Column E. Steering Main Shaft

C. Steering Gear

Page 91: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

12. Steering linkage untuk suspensi rigid memiliki komponen yang tidak dimiliki

oleh suspensi independen yaitu....

A. Pitman arm C. Knuckle arm E. Adjusting tube

B. Drag link D. Relay rod

13. Keuntungan yang dimiliki oleh steering linkage untuk suspensi independen

dibandingkan suspensi rigid adalah, kecuali.....

A. Keseimbangan roda kiri dan kanan terjaga dengan baik.

B. Memungkinkan kerusakan hanya terjadi pada komponen tertentu saja

sehingga tidak berpengaruh kepada komponen yang lain.

C. Kedua roda terhubung oleh satu poros dengan baik.

D. Kedua roda bekerja sendiri-sendiri dan tidak terhubung pada satu poros.

E. Perpindahan tenaga dari steering wheel sampai roda bisadengan lembut

tersalurkan.

14. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian

bila kendaraan bergerak pada putaran....

A. Rendah D. Yang sangat lama

B. Tinggi E. Besar

C. Sedang

15. Tipe power steering pada kendaraan dibawah ini yang benar yaitu.....

A. Tipe rack and pinion D. Tipe recirculating ball

B. Tipe telescopic E. Jawaban A&C benar

C. Tipe integral

16. Pernyataan nama komponen sitem kemudi pada gambar dibawah ini adalah:

1

2

3 4

Page 92: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

A. Steerering wheel (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3); pitman

arm (4)

B. Steerering wheel (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3); Idle

arm (4)

C. Steering coloumb (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3)Idle

arm (4)

D. Steerering wheel (1); bracket (2); steering gear box (3); Idle arm (4)

E. Steering coloumb (1); Stereering Shaft (2); steering gear box (3)steering

wheel (4)

17. Untuk mengendalikan arah kendaraan no..; penghubung dari main steering

shaft ke pinion gear no...

A. 2; 4 C. 1; 2 E. 1; 3

B. 3; 4 D. 2; 3

18. Yang sering terjadi keausan/kerusakan pada gear bok adalah komponen:

1

4 3

2

1 2 3

3

4

5 6

7

Page 93: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

A. 7; 3; 5; C. 4; 5; 6 E. 2, 5, 7

B. 1; 2; 3 D. 2; 4; 7

Page 94: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

19. Perlakuan pemeriksaan gerak bebas roda kemudi (steering wheel) sebagai

berikut kecuali:

A. Luruskan roda depan

B. Goyangkan roda kemudi sedikit arah kekiri dan kekanan

C. Gerak bebas harus tidak melampaui limit 30 mm (10 -15 derajat )

D. Goyangkan roda kemudi sedikit kearah atas dan kearah bawah.

E. Roda kiri dan kanan mempunyai gerak bebas yang sama derajat putarnya.

20. Penyebab gangguan pada steering gear adalah keausan terlalu besar

disebabkan oleh kecuali:

A. Steering knucle aus

B. Sector gear aus

C. Worm bearing aus

D. Back lash pada steering worm dan sector gear terlalu besar

E. Nut dan steel ball aus

Page 95: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

KUNCI JAWABAN

No JAWABAN

1 A B C D E

2 A B C D E

3 A B C D E

4 A B C D E

5 A B C D E

6 A B C D E

7 A B C D E

8 A B C D E

9 A B C D E

10 A B C D E

No JAWABAN

11 A B C D E

12 A B C D E

13 A B C D E

14 A B C D E

15 A B C D E

16 A B C D E

17 A B C D E

18 A B C D E

19 A B C D E

20 A B C D E

Lampiran 7

Page 96: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 8

Page 97: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 9

Page 98: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Gambar Media

Lampiran 10

Page 99: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

STEERING GEAR

Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam

waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan

momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi

yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18

sampai dengan 20 : 1.

Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin

ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang

sama.

Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah

Page 100: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Gambar Recirculating ball

Gambar Rack and pinion.

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai

besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil

penumpang ukuran kecil sampai sedang.

Page 101: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector

dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke

kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut

putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat

membelok kemudi menjadi ringan.

Page 102: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 11

Lampiran 11

Page 103: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Hasil Tanggapan Siswa Kelompok Kecil

UJI COBA KELOMPOK KECIL

NO ITEM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4

3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3

JUMLAH 18 17 17 16 16 15 18 15 16 16

SM 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

% 90 85 85 80 80 75 90 75 80 80

KR

ITE

RIA

San

gat

Bai

k

San

gat

Bai

k

San

gat

Bai

k

Bai

k

Bai

k

Bai

k

San

gat

Bai

k

Bai

k

Bai

k

Bai

k

Lampiran 12

Page 104: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 13

Page 105: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 106: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 107: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 108: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Daftar Absensi Kelompok Kecil SMK N 1 Puring

No NIS Nama Siswa Paraf

1. 2601 AHMAD IRFANGI 1.

2. 2603 ALFIANTI KHARISMA 2.

3. 2604 ANGGARA FEBRANU RIFANI 3.

4. 2621 NUNIK MARTIANA 4.

5. 2633 ZAHROTUL KHIKMAWATI 5.

Lampiran 14

Page 109: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 15

Page 110: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 16

Page 111: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 112: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 113: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 114: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Daftar Skor Kelas Eksperimen Dan Control

NO

KELAS

EKSPERIMEN KONTROL

1 90 75

2 85 70

3 85 80

4 80 75

5 95 85

6 90 80

7 90 75

8 80 70

9 85 70

10 80 70

11 85 75

12 85 75

13 85 70

14 90 75

15 90 75

16 85 75

17 80 70

18 85 70

19 80 75

20 85 75

21 90 70

22 80 70

23 85 70

24 85 70

25 80 85

JUMLAH 2130 1850

RERATA 85.2 74

NILAI TERTINGGI 95 85

NILAI TERENDAH 80 70

STANDAR DEVIASI 4.20 4.56

MEDIAN 85 75

MODUS 85 70

Lampiran 17

Page 115: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS EKSPERIMEN SMKN 1 PURING

XII TKR 3

No NIS Nama Paraf

1. 2634 AGUS TRIYONO 1.

2. 2635 AKHMAD ARWANI KAMALUDIN 2.

3. 2636 AL FATH HERDAWAN 3.

4. 2637 ALIENK PRADANA 4.

5. 2638 ALIFIA RAHMADITA 5.

6. 2639 ARIS MUHAFIDIN 6.

7. 2640 BRIYANI SAFITRININGSIH 7.

8. 2641 DWI PRASETIYONO 8.

9. 2642 DWI PRI ASTUTI 9.

10. 2643 DWI RAHAYU 10.

11. 2644 EKA KHAEDZATUN HASANAH 11.

12. 2645 EKO YULIANTO 12.

13. 2646 ELIN NURLIYANTI AGUSTINA 13.

14. 2647 FIFI ELI MUNAWAROH 14.

15. 2648 FIRMAN FATONI 15.

16. 2649 HENGKI SETIAWAN 16.

17. 2650 JARKO SISWOYO 17.

18. 2652 MELIA NUR ANISA 18.

19. 2653 MILVAN WIDIYANTO HADI 19.

20. 2654 MUGI RIANTO 20.

21. 2655 MUJIB YUSRONI 21.

22. 2656 NAFIS AKBAR RAMADAN 22

23. 2657 NUR SODIK 23.

24. 2658 OKTAVIAN RIZA TRIAWANSYAH 24.

25. 2659 PEBRA ANA PAMUNGKAS 25.

Lampiran 18

Page 116: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS KONTROL SMKN 1 PURING

XII TKR 4

No NIS Nama Paraf

1. 2670 ADI SETIAWAN 1.

2. 2671 ANAFI CANDRA 2.

3. 2672 BAYU PRATAMA PUTRA 3.

4. 2673 DECKA DEVANGGA SUMPENA 4.

5. 2674 DIAN NOVITASARI 5.

6. 2675 EKA SAPUTRI 6.

7. 2676 EKO LISGIYANTO 7.

8. 2677 EKO PURWANTO 8.

9. 2678 ERIK APRIANTO 9.

10. 2679 ESTI HARYANINGSIH 10.

11. 2680 FATHURROHMAN 11.

12. 2681 FENDI SETIAWAN 12.

13. 2682 IBNU MAULANA AZIZ 13.

14. 2683 IQBAL RIDHO SAPUTRA 14.

15. 2684 IRCHAM VAHROZIARJU 15.

16. 2685 IRYANTI 16.

17. 2686 KHOLID SETIAWAN 17.

18. 2687 KHUSNUL BARIYAH 18.

19. 2688 LUTFI ARYANA ROULITA 19.

20. 2689 MAFTUH IKHSAN 20.

21. 2690 MAHMUD FAUZI 21.

22. 2691 MARDIAH TUSSAKINAH 22

23. 2692 MITA YULIATUN 23.

24. 2693 NATAN 24.

25. 2694 NENI WIJAYANTI 25.

Lampiran 19

Page 117: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 20

Page 118: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 119: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Page 120: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Uji Normalitas

Tests of Normality

kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai eksperimen .239 25 .169 .859 25 .127

kontrol .253 25 .172 .781 25 .149

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 21

Page 121: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.298 1 48 .588

Lampiran 22

Page 122: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Uji t

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

nilai Equal variances

assumed .298 .588 9.025 48 .000 11.20000 1.24097 8.70487 13.69513

Equal variances not

assumed 9.025 47.677 .000 11.20000 1.24097 8.70443 13.69557

Lam

pir

an

23

Page 123: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

37

Lampiran 24

Page 124: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Lampiran 25

Page 125: pengembangan media pembelajaran sistem kemudi untuk ...

112

Dokumentasi Penelitian

Lampiran 26