Top Banner
Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan Berbasis Animasi 2 Dimensi Artikel Ilmiah Peneliti: Sartika Maharany Fuah (702011181) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs. Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2016
18

Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

Nov 23, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

1

Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk

Hidup Dengan Lingkungan Berbasis Animasi 2 Dimensi

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Sartika Maharany Fuah (702011181)

Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Desember 2016

Page 2: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

1

Page 3: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

2

Page 4: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

3

Page 5: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

4

Page 6: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

5

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat dampak pada

berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Sekarang ini, dunia

pendidikan sudah banyak memanfaatkan teknologi di berbagai bidang studi

dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Tentu saja peningkatan penggunaan

teknologi diikuti dengan perkembangan yang sangat cepat dan inovatif. Bukan

saja dimanfaatkan dalam pembelajaran eksakta tetapi pada pembelajaran non-

eksakta pun digunakan.

Pemanfaatan perkembangan teknologi ini bisa dilihat dari penggunaan

media sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu

alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan

pembelajaran [1]. Ada beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan antara

lain berupa media grafis, visual, audio, dan audio visual yang tentu saja masing-

masing memiliki ciri tersendiri. Penggunaan media pembelajaran juga bisa

bersifat offline dan online. Jenis-jenis media tersebut telah digunakan untuk

mendukung proses belajar mengajar, salah satunya pada bidang studi biologi.

Biologi memiliki banyak pengetahuan yang langsung berhubungan dengan

kehidupan makhluk hidup dengan lingkungannya. Dengan kata lain, biologi

menyampaikan kejadian alam yang jika diamati membutuhkan waktu lama.

Pembelajaran biologi dengan materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

di sekolah masih bersifat tradisional, yaitu ceramah dan observasi lingkungan

sekitar. Hal ini tentu saja dapat memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, guru

dan siswa membutuhkan alat bantu belajar agar bisa memvisualisasikan kejadian

alam yang membutuhkan waktu cukup lama. Salah satu bentuk untuk menjawab

permasalahan tersebut adalah dengan simulasi. Hal ini dikarenakan simulasi

bersifat manipulatif, dimana media simulasi dapat mentransformasikan suatu

kejadian atau objek ke dalam tanpa merubah kenyataan [2].

Simulasi lebih cocok digunakan sebagai media interaktif pada materi ini

agar siswa lebih memahami konsep daripada belajar fakta karena dengan simulasi

siswa dapat melakukan observasi (penelitian sederhana). Dengan kata lain,

penggunaan media simulasi merepresentasikan secara alami “learn by doing” [3].

Simulasi digunakan pada mata pelajaran biologi materi interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan bisa memberikan suasana belajar baru bagi siswa maupun

guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu

siswa melihat struktur fenomena dan proses yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa

diamati siswa secara langsung, seperti pola rantai makanan yang terjadi pada

ekosistem, dampak dari ketidakseimbangan interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan dan lain sebagainya.

Dalam membuat simulasi yang baik, hal mendasar yang harus diperhatikan

adalah desain, konteks, interaksi yang fun, dan animasi [4]. Animasi interaktif

membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena pembelajaran bersifat dua

arah. Siswa menjadi pembelajar yang aktif karena adanya animasi dan gambar-

Page 7: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

6

gambar menarik yang bisa lebih mudah memberi pemahaman kepada siswa.

Dengan demikian simulasi memberikan efek positif bagi siswa maupun guru.

Pembelajaran materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

terkendala oleh waktu pengamatan yang lama dan tempat pengamatan siswa

terbatas, sehingga diperlukan pengembangan sebuah media pembelajaran berupa

simulasi yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengenal materiraksi makhluk

hidup dengan lingkungan tanpa harus dibatasi oleh kendala yang ada. Penelitian

ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan media pembelajaran simulasi materi

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan untuk siswa kelas VII Sekolah

Menengah Pertama (SMP).

2. Tinjauan Pustaka

Penggunaan simulasi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

memberikan dampak positif. Penggunaan simulasi dapat membantu pemahaman

siswa lebih baik serta dapat menyelesaikan permasalahan secara kreatif [5].

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Sugianto menyatakan bahwa media

pembelajaran yang paling dibutuhkan siswa adalah media pembelajaran biologi

berbasis teknologi informasi dan komunikasi [6]. Siswa dapat memahami konsep

secara mandiri tanpa bergantung kepada guru (student-centered). Pada penelitian

yang berjudul “Penerapan HTML5 pada Sistem Pembelajaran Bahasa Mandarin

untuk Pemula (Studi Kasus SD Xaverius 3 Bandar Lampung) menghasilkan

sebuah sistem media interaktif dengan tujuan membantu proses belajar siswa agar

dapat lebih meningkatkan minat belajar bahasa Mandarin. Aplikasi ini berisi

gambar dan suara untuk mendukung materi dasar bahasa Mandarin yang berupa

pelafalan Bopomofo, nada, dan huruf hanzi [7]. Kemudian penelitian berjudul

“Efektivitas Pembelajaran Modul untuk Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas X”

menjelaskan tentang perlunya media pendukung pembelajaran selain buku

pembelajaran. Penelitian tersebut diuji dan dihasilkan bahwa dengan

menggunakan modul pendukung pembelajaran, pemahaman siswa semakin

meningkat [8].

Simulasi materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan ini berbasis

animasi 2 dimensi dengan proses pembelajaran online yang diakses melalui

jaringan internet. Penggunaan simulasi online dalam pembelajaran merupakan

salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Menurut

Rusman, pembelajaran berbasis online (e-learning) dapat menerapkan system

pembelajaran Web Enhanced Course [9]. Artinya, pembelajaran menggunakan

internet dapat menunjang kualitas belajar siswa dan lebih efisien.

Dalam pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan, siswa

diharapkan dapat berinteraksi melalui simulasi dan dapat memanipulasi keadaan

tertentu. Pada simulasi ini juga memberikan gambaran kepada siswa kejadian-

kejadian seperti interaksi dalam suatu interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

Page 8: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

7

dengan grafis dan animasi yang baik sehingga pembelajaran terlihat lebih

menyenangkan. Oleh karena itu dalam membuat sebuah simulasi perlu

menerapkan beberapa faktor.

Model desain merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu

simulasi. Desain dengan animasi dan interaksi bisa menstimulasi siswa untuk

mengeksplor dan belajar, dan aplikasi yang menyenangkan seperti tampilan yang

menarik, warna-warni, dan lain sebagainya dapat mencapai sebuah tujuan dimana

siswa terlibat dalam mengeksplorasi materi. Namun perlu diperhatikan juga

bahwa dalam pengembangan media pembelajaran dengan tampilan yang warna-

warni dan animasi yang berlebihan juga dapat mengganggu aktivitas belajar

siswa. Untuk mengetahui simulasi tersebut sudah tepat atau belum diperlukan

evaluasi terhadap kualitas simulasi.

Evaluasi kualitas simulasi dilakukan berdasarkan pada Content quality,

Learning goal alignment, Motivation, Presentation design, dan Interaction

usability [10]. Pada content quality, dilihat verifikasi, akurasi, dan ide penentuan

isi simulasi. Kemudian learning goal alignment berisi tujuan pembelajaran dan

karakteristik siswa. Selanjutnya pada motivation dilihat kemampuan simulasi

memotivasi dan menarik perhatian siswa. Presentation design melihat desain

visual simulasi dan interaction usability berisi tentang fitur simulasi memudahkan

siswa menggunakannya.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research &

Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010 : 407) mengemukakan bahwa

Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [11].

Kelayakan media yang dikembangkan dilakukan dengan uji statistik deskriptif

kualitatif pada data hasil uji kelayakan. Uji kelayakan dilakukan oleh pakar

media, pakar materi, dan pengguna yaitu guru dan siswa.

Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan (R&D) ditunjukkan

dalam gambar berikut.

Gambar 1 Langkah-langkah R&D (Adaptasi Sugiyono 2010 : 409)

Tahap awal menentukan standar kompetensi pada mata pelajaran biologi

dengan mewawancarai guru mata pelajaran tersebut. Setelah itu dilakukan analisis

potensi dan masalah serta sekaligus analisis kebutuhan yang hasilnnya adalah

Standar

Kompetensi

Potensi dan

Masalah

Analisis

Kebutuhan

Desain

dan

Implement

asi

Produk

Validasi

Ahli

Revisi

Produk

Uji Coba Revisi Produk Produksi

Masal

Page 9: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

8

penggunaan media simulasi dalam pembelajaran biologi kurang sehingga guru

membutuhkan media seperti simulasi sebagai alat pembelajaran yang mendukung

proses belajar dan mengajar. Hasil analisis tersebut dituangkan dalam sebuah

desain/storyboard yang menjadi pedoman pembuatan simulasi sehingga ketika

simulasi selesai dibuat dapat di uji coba. Pembuatan simulasi ini menggunakan

HyperText Markup Language versi 5 (HTML5). HTML5 telah mendukung

teknologi multimedia terbaru sehingga dirasa tepat dalam pembuatan simulasi

animasi. Maka bersamaan dengan perkembangan internet sekarang ini, simulasi

diharapkan dapat diakses oleh siswa di kelas maupun di luar ruang kelas sehingga

siswa mampu belajar mandiri.

Kemudian simulasi divalidasi oleh pakar media dan pakar materi guna

mengetahui kualitas media dan ketepatan materi dalam simulasi. Simulasi direvisi

setelah kedua pakar memberikan saran untuk penyempurnaan simulasi. Setelah

direvisi, dilakukan uji coba pemakaian oleh guru mata pelajaran biologi dan siswa

yang berjumlah 26 orang. Dalam tahap ini simulasi tidak mengalami revisi lagi

maka disinilah tahap akhir penelitian.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara

dan angket, dengan tujuan untuk menentukan kelayakan simulasi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan. Wawancara dilaksanakan pada saat uji pakar

media, pakar materi, dan uji coba pada guru, sedangkan teknik pengumpulan data

dengan angket digunakan saat uji coba pada siswa. Indikator yang digunakan

untuk pengambilan data berdasarkan kebutuhan pengguna dan prinsip media

pembelajaran/simulasi yang baik [9]. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen

untuk masing-masing responden.

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Responden

No. Responden Aspek Tampilan

Media

Aspek

Interaktivitas

Aspek

Kemanfaatan

Aspek

Bahasa

Aspek Materi

1. Pakar

Media

Ukuran tulisan

Bentuk tulisan

Warna tulisan

Kualitas gambar

Komposisi warna

tampilan

Komposisi warna

tulisan terhadap

warna latar

Tata letak tombol

Susunan tampilan

Animasi

Kemudahan

Pengoperasian

secara mandiri

Fokus

perhatian

Kemudahan

proses belajar

2. Pakar

Materi

Kejelasan

informasi

Penggunaan

bahasa

Tingkat

kemudahan

pemahanman

materi

Sistematika

materi

Kesesuaian

Page 10: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

9

materi

3. Guru Kemenarikan Kemudahan

penggunaan

Motivasi

belajar

Bantuan dalam

pembelajaran

Bahasa Kesesuaian

materi

4. Siswa Kemenarikan Kemudahan

penggunaan

Motivasi

belajar

Bantuan dalam

pembelajaran

Bahasa Kesesuaian

materi

Hasil wawancara pakar media, pakar materi, dan guru akan dideskripsikan

secara kualitatif. Kemudian data angket siswa akan dianalisis menggunakan

teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil perhitungan dalam bentuk presentase

dengan rumus sebagai berikut.

Presentase Respon Siswa (% ) = Total jawaban ya

x 100%

Jumlah siswa

4. Hasil

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa simulasi mata pelajaran

biologi dengan materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Setiap siswa

yang berjumlah 28 orang diberikan kesempatan menggunakan simulasi untuk

melihat animo mereka. Sebelum siswa mengoperasikan komputer, siswa diberikan

penjelasan mengenai maksud simulasi dan tujuan pembuatan simulasi. Simulasi

dirancang menggunakan HTML5 dengan menampilkan animasi memberikan

gambaran kepada siswa tentang materi. Animasi dapat dilihat pada simulasi

Global Warming dan Ekosistem (Rantai Makanan) di benua Antartika. Awal

penggunaan simulasi ini tidak mengalami error dan komputer sekolah sudah

cukup baik menunjang proses pembelajaran.

Page 11: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

10

Gambar 2 Tampilan Halaman Utama

Gambar 2 merupakan tampilan halaman utama yang terdiri dari tiga menu

utama yaitu Mengenal Lingkungan, Petunjuk, dan Credits. Pada menu Mengenal

Lingkungan memiliki tiga sub menu lagi, yaitu Global Warming, Cara Mengatasi

Global Warming, dan Ekosistem. Sub menu Global Warming memberikan

simulasi sebab akibat terjadinya global warming (Gambar 3), kemudian sub menu

Cara Mengatasi Global Warming berisi cara-cara sederhana yang dapat dilakukan

siswa untuk mencegah terjadinya global warming (Gambar 5), dan terakhir sub

menu Ekosistem menjelaskan tentang proses makan-memakan/rantai makanan

pada benua Antartika (Gambar 4). Kemudian pada latar belakang menu terdapat

gambar dunia yang menunjukkan letak daratan yang akan di-klik untuk memulai

simulasi.

Gambar 3 Tampilan Simulasi Global Warming

Gambar 3 merupakan tampilan halaman simulasi tentang global warming

yang berisi tombol Penebangan Pohon, Gedung Tidak Ramah Lingkungan, dan

Page 12: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

11

Polusi Asap. Jika tombol Penebangan Pohon diklik akan menampilkan animasi

pohon menghilang dan zat CO2 lebih banyak dibandingkan O2. Kemudian jika

tombol Gedung Tidak Ramah Lingkungan diklik akan menganimasikan sekitar

gedung terlihat panas dan CO2 meningkat. Pada tombol Polusi Asap jika diklik

akan menampilkan asap pabrik yang menimbulkan banyak zat berbahaya untuk

lingkungan sekitar. Selain itu, ada pula tambahan informasi mengenai keadaan

bumi sekarang ini terhadap efek global warming. Informasi-informasi tersebut

didapatkan dari sumber yang terpercaya. Dan ketika ketiga tombol tersebut aktif,

pada terjadi peningkatan suhu bumi.

Gambar 4 Tampilan Halaman Ekosistem

Pada gambar 4 merupakan tampilan ekosistem di benua Antartika.

Animasi pada halaman ini memperlihatkan proses makan-memakan antar hewan.

Ketika hewan diklik akan memunculkan pergerakan hewan tersebut memakan

hewan yang mana. Sehingga siswa dapat lebih mengerti tentang rantai makan di

benua Antartika. Ketika kursor diarahkan ke hewan juga akan menampilkan

informasi detail hewan tersebut. Hewan di Antartika pada simulasi ini yang paling

umum diketahui karena ekosistem Antartika yang begitu kompleks. Pemilihan

hewan antara lain paus pembunuh, penguin, anjing laut, krill, dan fitoplankton.

Selain simulasi global warming dan ekosistem, pada simulasi ini juga

terdapat informasi penjelasan cara-cara mengatasi global warming (gambar 5).

Page 13: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

12

Gambar 5 Tampilan Cara Mengatasi Global Warming

Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa media simulasi yang dibuat

layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini bisa dilihat dari hasil

wawancara kepada tiga responden yaitu pakar materi, pakar media, dan guru, serta

hasil perhitungan data angket yang diberikan kepada siswa.

Data yang diperoleh dari hasil validasi pakar media berupa penilaian dari

aspek media. Adapun saran dan rekomendasi perbaikan yang diberikan pakar

media guna memperoleh media pembelajaran simulasi yang layak. Ada tiga aspek

yang menjadi inti pertanyaan wawancara yaitu aspek tampilan, aspek

interaktivitas, dan aspek kemanfaatan. Dari ketiga aspek tersebut, pakar

memberikan saran pada aspek tampilan untuk mengganti jenis huruf dan ukuran

huruf agar lebih jelas dibaca pengguna. Hal ini karena jenis huruf pada simulasi

yang diperuntukkan kepada siswa kelas VII harus jelas agar tidak membuat siswa

sulit membacanya.

Kemudian, data yang diperoleh dari hasil validasi pakar materi berupa

penilaian dari aspek materi. Adapun saran dan rekomendasi perbaikan yang

diberikan pakar materi guna memperoleh media pembelajaran simulasi yang

layak. Ada dua aspek yang menjadi inti pertanyaan wawancara yaitu isi materi

dan bahasa. Dari kedua aspek tersebut, pakar memberikan saran berupa informasi

tambahan pada beberapa bagian materi simulasi yaitu simulasi global warming

yang menurutnya terlalu baku bahasanya untuk siswa kelas VII. Kemudian

penulisan unsur zat yang salah harus dibenarkan karena akan membuat siswa

bingung. Namun, dari hasil wawancara diperoleh hasil bahwa media simulasi

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sudah layak digunakan sebagai media

pemnbelajaran yang tentunya dengan direvisi sesuai saran pakar.

Page 14: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

13

Selanjutnya, wawancara pada guru dilakukan untuk memperoleh validasi

kelayakan simulasi sebagai media pembelajaran biologi di sekolah. Wawancara

pada guru dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada penelitian awal dan penelitian

setelah media simulasi selesai dirancang. Ada tiga aspek yang menjadi inti

pertanyaan wawancara yaitu media pembelajaran, materi, dan kemanfaatan.

Simulasi awalnya mengalami revisi baik materi maupun animasi. Namun setelah

direvisi, guru menyatakan media simulasi sudah layak digunakan dalam

pembelajaran karena telah memenuhi ketiga aspek tersebut.

Uji coba simulasi dilakukan setelah simulasi direvisi dan dinyatakan layak

oleh pakar media, pakar materi, dan guru mata pelajaran. Data penilaian pada uji

simulasi ini menggunakan angket. Angket diberikan kepada 26 siswa. Aspek yang

dinilai yaitu meliputi aspek media pembelajaran, materi, dan kemanfaatan. Data

hasil uji coba simulasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Presentase Respon Siswa

Indikator Pernyataan Respon

Siswa

(%)

Kemenarikan P1 tampilan halaman

simulasi

92.3%

P2 warna tampilan baik 100%

P5 tertarik mengikuti

pembelajaran

100%

P6 tertarik mengakses materi 100%

P11 animasi menarik 100%

Kemudahan

penggunaan

P3 akses media simulasi

mudah

84.6%

P4 akses demo animasi

simulasi mudah/cara operasi

simulasi

100%

P17 instruksi dapat dipahami 100%

P14 memudahkan belajar

materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan

100%

P15 memudahkan

mengetahui gambaran-

gambaran fenomena dan

hewan

100%

Kesesuaian

materi

P7 materi sesuai kompetensi

dasar

100%

P8 materis esuai tujuan

pembelajaran

100%

Page 15: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

14

Bahasa P9 materi menggunakan

bahasa yang komunikatif

100%

P10 bahasa dapat dipahami 100%

Motivasi

belajar

P12 termotivasi belajar di

kelas maupun luar kelas

88.4%

P13 semangat belajar

mandiri

92.3%

Bantuan

dalam

pembelajaran

P16 terbantu belajar mandiri 100%

Berdasarkan hasil survey penggunaan simulasi materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan pada 26 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

disimpulkan bahwa simulasi dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena

dapat membantu siswa belajar di kelas maupun di luar kelas, memotivasi siswa

untuk belajar, meningkatkan semangat, dan siswa dapat lebih memahami materi

dengan adanya animasi yang menyenangkan.

5. Diskusi

Rata-rata presentase yang diperoleh berdasarkan Tabel 2 menunjukkan

bahwa simulasi sudah baik, hanya saja pada beberapa indikator masih belum

mencapai 100%. Pada indikator kemenarikan, presentase 100% menunjukkan

bahwa total 26 siswa menyatakan warna tampilan menarik, pembelajaran menjadi

lebih menarik dan bervariasi, siswa tertarik untuk mengakses materi lebih detail,

dan animasi simulasi sudah baik. Namun pada tampilan halaman simulasi

mendapat presentase 92.3% siswa yang setuju halaman terlihat menarik. Hal ini

dikarenakan pada halaman utama hanya terdiri dari gambar-gambar saja, sehingga

beberapa siswa mengharapkan adanya animasi agar tampilan lebih terlihat

menarik dan interaktif. Demikian dalam penelitian terdahulu menjelaskan bahwa

pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi dapat

membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan

penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi

statis dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta

penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama

proses pembelajaran [12][13].

Kemudian pada indikator kemudahan penggunaan, presentase 100%

didapat dari siswa menjawab operasi simulasi mudah, intstruksi dapat dipahami,

dan simulasi memudahkan siswa belajar materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan. Pada hal mengakses simulasi hanya 84.6% yang menjawab mudah,

hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data, simulasi belum bersifat online

Page 16: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

15

sehingga siswa harus membuka beberapa folder agar bisa mengakses simulasi.

Namun indikator aspek kemudahan dalam penggunaan simulasi termasuk kategori

praktis.

Pada indikator materi dan bahasa sudah mencapai 100%. Artinya, simulasi

yang dibuat sudah sesuai dengan materi belajar dan tujuan pembelajaran sehingga

memudahkan siswa lebih memahami materi dengan animasi dan gambar-gambar

yang ada, serta penggunaan bahasa pada simulasi mudah dipahami dan

komunikatif. Untuk aspek motivasi belajar, 88.4% menyatakan termotivasi belajar

di kelas maupun di luar kelas, serta 92.3% merasa termotivasi untuk belajar

mandiri menggunakan simulasi. Dalam kedua aspek tersebut belum mencapai

100% dikarenakan siswa masih belum terbiasa menggunakan simulasi. Dan

terakhir, pada aspek bantuan dalam pembelajaran menghasilkan presentase 100%

dimana siswa setuju bahwa dengan simulasi ini pembelajaran mereka lebih

menyenangkan dan bervariasi.

Maka sejalan dengan tujuan penelitian ini, simulasi dapat menjadi media

penyalur materi berupa animasi 2 dimensi yang bersifat manipulatif. Penggunaan

simulasi komputer dalam proses pembelajaran memiliki banyak manfaat, terutama

untuk menggambarkan dan memperjelas suatu keadaan atau fenomena yang

abstrak dan sulit untuk digambarkan. Konsep “learn by doing” dapat dirasakan

oleh siswa dan guru. Guru dapat memberikan gambaran kepada siswa bagaimana

terjadinya suatu proses di lingkungan. Siswa dapat memanipulasi keadaan

bagaimana terjadinya pemanasan global, interaksi makhluk hidup di Antartika,

dan lainnya dengan adanya gambar dan animasi pada simulasi. Simulasi memiliki

daya tarik sebagai media pembelajaran bagi siswa SMP kelas VII, sekaligus

mendukung proses penyampaian materi dengan baik. Selain itu, simulasi ini juga

dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam proses belajar.

Hal ini sesuai dengan tujuan pengembangan media pembelajaran simulasi

untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran biologi, serta memberikan

pengalaman belajar melalui simulasi dengan desain dan animasi yang menarik.

Selain itu dengan melihat saran siswa agar membuat simulasi pada materi biologi

yang lainnya menunjukkan bahwa media simulasi seperti ini dibutuhkan siswa

dalam belajar biologi. Guru pun sangat dibantu dengan adanya simulasi karena

pembelajaran di kelas akan terlihat lebih bervariasi dan tidak konvensional.

Sehingga berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, pengujian dan analisis

yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Pengembangan media simulasi materi interaksi makhluk hidup dan

lingkungan dengan menggunakan HTML5 layak digunakan

sebagai media pembelajaran;

2) Guru memiliki media pembelajaran yang bervariasi dan

menyenangkan sehingga membantu guru menjelaskan kejadian-

kejadian yang berkaitan dengan materi;

Page 17: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

16

3) Penggunaan animasi dan gambar-gambar yang menarik membuat

siswa termotivasi belajar, meningkatkan semangat belajar, dan

siswa lebih memahami materi yang disampaikan.

Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah

sebagai berikut:

1) Animasi simulasi perlu ditambahkan lagi pada beberapa bagian materi;

2) Pengembangan simulasi ini diharapkan bisa diterapkan juga pada materi

biologi lainnya.

6. Daftar Pustaka

[1] Rusman. (2013). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan

Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada

[2] Arsyad, Azar. 2009. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grafindo Persada

[3] Cole, R. and Tooker, S. (1996). Physics to Go: Web based tutorials for

CoLoS physics simulations, Proceedings of Frontiers in Education ‘ 96, IEEE,

681-683

[4] Adams, W.K., Reid, S., LeMaster, R., McKagan, S.B., Perkins, K.K.,

Dubson, M., and Wieman, C.E. (2008). A Study of Educational Simulations Part I

– Engagement and Learning. Journal of Interactive Learning Research, 397-419

[5] PFEFFEROVÁ, M.S. (2015). Computer Simulations and their Influence on

Students’ Understanding of Oscillatory Motion. Journal Informatics in Education,

14(2), 279-289

[6] Sugianto. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbasis

Teknologi dan Informasi Melalui Model Joyful Learning. Gema Wiralodra, VI

I(1)

(Diakses 28 Agustus 2016)

[7] Effendi, L. 2012. Penerapan HTML5 pada Sistem Pembelajaran Bahasa

Mandarin untuk Pemulaa (Studi Kasus SD Xaverius 3 Bandar Lampung).

[8] Emiliya, R. 2012. Efektivitas Pembelajaran Modul Untuk Meningkatkan

Prestasi Siswa di Ajaran Struktur Atom dan Tabel Periodik Untuk SMA (SHS)

Siswa Kelas X. UNIMED Digital Repository

Page 18: Pengembangan Media Pembelajaran Simulasi Interaksi Makhluk ... · guru. Dengan memvisualisasikan materi tersebut dalam simulasi dapat membantu siswa melihat struktur fenomena dan

17

[9] Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung :

Alfabeta.

[10] Leacock, T. L., & Nesbit, J. C. (2007). A Framework for Evaluating the

Quality of Multimedia Learning Resources. Educational Technology & Society,

10 (2), 44-59

[11] Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND,

Bandung: Alfabeta

[12] Yarden, A., 2006. “Supporting Learning Biotechnological Methods using

Interactive and Task Included Animations”. Department of Science Teaching,

Weizmann Institute of Science. Hal. 131-134

[13] Danton, 2007. The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of

Long-Term Memory Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal

217–223