-
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun Oleh :
Adellinda Helena Tara
151434009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Adellinda Helena Tara
151434009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini peneliti persembahkan kepada :
1. Allah Tri Tunggal Mahakudus yang selalu melindungi,
memberikan
bimbingan dan berkat kepada peneliti
2. Orang tua terkasih Titus Tara dan Veronika Mada
3. Saudara tercinta Benediktus Benediktus Depri Batara,
Servasius Alviano
Tara, dan Atanasius Riwu Tara
4. Sahabat-sahabat peneliti yang terkasih
5. Program Studi Pendidikan Biologi tercinta
6. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat peneliti
menuntut
ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“God has not called me to be successful.
He called me to be Faithful
(Tuhan tidak memanggilku untuk menjadi sukses.
Ia memanggilku untuk percaya)”
-Mother Teresa-
“Even when I fall and hurt myself
I keep running toward my dream
(Bahkan saat aku terjatuh dan menyakiti diri sendiri
Aku terus berjalan menuju mimpiku)”
-BTS-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
Oleh
Adellinda Helena Tara
151434009
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya variasi media
pembelajaran
yang dikembangkan oleh guru IPA dan rendahnya minat baca peserta
didik kelas
VII terhadap buku teks berdasarkan hasil wawancara guru.
Penelitian ini bertujuan
untuk : (1) mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang
digunakan dan
dikembangkan oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP pada materi
pencemaran
lingkungan serta (2) mengetahui kualitas buku cerita bergambar
materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(R&D)
yang diadaptasi dari 10 langkah penelitian dan pengembangan oleh
Borg dan
Gall. Pada penelitian ini, tahapan penelitian dan pengembangan
disederhanakan
menjadi lima langkah yaitu : (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa media pembelajaran
yang
digunakan oleh guru IPA pada pembelajaran terdiri atas buku
paket, Lembar
Kerja Peserta Didik, PowerPoint, video pembelajaran, gambar,
torso, alat peraga,
pemodelan, lingkungan, handphone, dan media praktikum. Media
yang
dikembangkan oleh guru terdiri atas media permainan, Microsoft
PowerPoint, alat
peraga, dan Lembar Kerja Peserta Didik. Hasil penelitian yang
diperoleh dari
validasi oleh seorang ahli media, dua ahli materi dan dua guru
IPA kelas VII SMP
menunjukkan nilai rata-rata 3,63 dengan kriteria “Sangat baik”
sehingga produk
buku cerita bergambar yang dikembangkan layak untuk diujicobakan
dengan
perbaikan sesuai saran.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Pencemaran Lingkungan, Buku
Cerita
Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF STORYBOOK PICTURE SHAPED LEARNING
MEDIA IN ENVIRONMENTAL POLLUTION MATERIAL FOR VII CLASS
IN JUNIOR HIGH SCHOOL
By
Adellinda Helena Tara
151434009
This research motivated by the lack of variety of learning media
developed
by science teachers and the lack of interest in reading class
VII students towards
textbooks based on the result of teacher interviews. The purpose
of this study is :
(1) find out the types of learning media have been used and
developed by science
teachers in the environmental pollution material, (2) find out
the quality of
storybook picture media in the environmental pollution material
for the VII class
of junior high school developed.
This study uses a research and development (R&D) method
which was
adapted from the 10 steps of research and development by Borg
and Gall. In this
study, the research and development stage was simplified into
five steps, namely:
(1) potential and problems, (2) data collection, (3) product
design, (4) design
validation, and (5) design revision.
This study obtained the results that the learning media used by
science
teachers in learning consisted of textbooks, student worksheets,
Microsoft
PowerPoint, learning videos, pictures, torso, teaching aids,
modeling,
environment, handphone, and practicum media. The media developed
by the
teacher consists of game media, PowerPoint, teaching aids, and
student
worksheets. The results obtained from the validation by a media
expert, two
material experts and two class VII of junior high school science
teachers show an
average grade of 3.63 with the criteria of "Very good" so that
the storybook
picture products developed are worth testing with improvements
according to
suggestions.
Keywords: Learning Media, Environmental Pollution, Storybook
picture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengembangan
Media Pembelajaran Berbentuk Buku Cerita Bergambar Materi
Pencemaran
Lingkungan untuk Kelas VII SMP” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik atas
bantuan dan dukungan dari banyak pihak baik secara langsung
maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis
mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah Tri Tunggal Maha Kudus yang selalu memberikan berkat
dan
penyertaan pada setiap langkah dan usaha yang penulis lakukan
dalam
proses penyusunan skripsi sampai terciptanya karya ini.
2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program
Studi
Pendidikan Biologi yang selalu memberikan semangat dan
motivasi
kepada penulis sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini.
3. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd. selaku dosen pembimbing
skripsi yang
telah memberikan motivasi, dukungan, dampingan, arahan, dan
saran
dengan sabar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2, Kepala Sekolah SMP Negeri
2
Mlati, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Yogyakarta, Kepala
Sekolah
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk mengambil data berkaiatan dengan
analisis
kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN
.........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN
..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
......................................................................
iv
MOTTO
...........................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
.......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
............................................ vii
ABSTRAK
.......................................................................................................
viii
ABSTRACT
.......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR
.....................................................................................
x
DAFTAR ISI
....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR
.......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN
...................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................
1
A. Latar Belakang Permasalahan
................................................................. 1
B. Rumusan Masalah
......................................................................................
5 C. Batasan
Masalah......................................................................................
5 D. Tujuan Penelitian
....................................................................................
6 E. Manfaat Penelitian
..................................................................................
7 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
................................................ 8 G. Defenisi
Operasional
..................................................................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.......................................................................
10
A. Kajian Pustaka
..........................................................................................
10 B. Penelitian yang Relevan
...........................................................................
36 C. Kerangka Berpikir
....................................................................................
40
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN..........................................................
44
A. Jenis Penelitian
.........................................................................................
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
B. Prosedur
Penelitian...................................................................................
44 C. Teknik Pengumpulan Data
.......................................................................
49 D. Instrumen Penelitian
...............................................................................
52 E. Teknik Analisis Data
..............................................................................
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
......................................................... 63
A. Analisis Kebutuhan
.................................................................................
63 B. Deskripsi Produk Awal
...........................................................................
73 C. Data Hasil Validasi Produk dan Revisi Produk
...................................... 93 D. Penyempurnaan Produk
Akhir
................................................................
112 E. Pembahasan
.............................................................................................
130 F. Kendala/ Keterbatasan
............................................................................
141
BAB V PENUTUP
...........................................................................................
143
A. Kesimpulan
.............................................................................................
143 B. Saran
........................................................................................................
144
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
146
LAMPIRAN
....................................................................................................
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Topik Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
.............. 45
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis
Kebutuhan......................... 52
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Para
Ahli ................ 55
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Guru
IPA
Terpadu Kelas VII SMP
....................................................................
56
Tabel 3.5 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Validasi Produk
oleh
Ahli
.......................................................................................................
59
Tabel 3.6 Skor Penilaian Kelayakan dan Kualitas Media
Pembelajaran Buku
Cerita Bergambar pada Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli
.......... 60
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
............................................. 60
Tabel 3.8 Kategori Skor Rerata Hasil Validasi Produk Buku
Cerita
Bergambar …………………………………………..………………61
Tabel 4.1 Hasil wawancara survei kebutuhan
..................................................... 64
Tabel 4.2 Rekapitulasi data validasi oleh para ahli
............................................. 94
Tabel 4.3 Rekapitulasi data validasi oleh guru IPA Terpadu
…………………..99
Tabel 4.4 Rekapitulasi data validasi oleh ahli media, ahli
materi, dan guru
IPA Terpadu
....................................................................................
102
Tabel 4.5 Komentar/ saran dan revisi validator 1
............................................. 104
Tabel 4.6 Komentar/ saran dan revisi Validator 2
............................................ 107
Tabel 4.7 Komentar/saran dan revisi Validator 3
............................................. 109
Tabel 4.8 Komentar/saran dan revisi Validator 4
............................................. 111
Tabel 4.9 Komentar/saran dan revisi Validator 5
............................................. 111
Tabel 4.10 Tampilan produk hasil buku cerita bergambar sebelum
divalidasi
dan perbaikan setelah divalidasi .
..................................................... 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Bagan 2.1 Langkah-langkah penggunaan penelitian dan
pengembangan
(Research and Development) menurut Borg and Gall
.......................................... 33
Bagan 2.2 Literatur map penelitian yang relevan
................................................ 39
Bagan 2.3 Bagan kerangka berpikir penulis
........................................................ 43
Bagan 3.1 Prosedur penelitian buku cerita bergambar
......................................... 48
Gambar 4.1 Lembar kerja peserta didik oleh peneliti
........................................... 75
Gambar 4.2 Lembar kerja peserta didik yang didesain oleh
desainer gambar...... 76
Gambar 4.3 Sketsa tokoh cerita oleh peneliti (kiri) dan gambar
tokoh digital oleh
desianer
gambar..................................................................................
79
Gambar 4.4 Alur cerita oleh peneliti (atas) dan ilustrator
(bawah) ....................... 81
Gambar 4.5 Gambar fakta oleh peneliti (atas) dan desainer gambar
(bawah) ...... 82
Gambar 4.6 Pembuatan sketsa cerita
....................................................................
83
Gambar 4.7 Penintaan gambar
..............................................................................
84
Gambar 4.8 Pembuatan sketsa cerita
....................................................................
85
Gambar 4.9 Cover/ sampul depan buku cerita bergambar
.................................... 87
Gambar 4.10 Cover/ sampul belakang buku cerita bergambar
............................. 87
Gambar 4.11 Halaman judul buku
........................................................................
88
Gambar 4.12 Halaman catatan hak
cipta...............................................................
89
Gambar 4.13 Kata pengantar pada buku cerita bergambar
................................... 89
Gambar 4.14 Halaman KI, KD, dan Indikator
...................................................... 90
Gambar 4.15 Daftar Isi pada buku cerita bergambar
............................................ 91
Gambar 4.16 Halaman pengenalan tokoh cerita
................................................... 91
Gambar 4.17 Isi cerita dalam buku cerita bergambar
........................................... 92
Gambar 4.18 Daftar pustaka pada buku cerita bergambar
.................................... 93
Gambar 4.19 Cover/ sampul depan buku cerita bergambar
................................ 113
Gambar 4.20 Cover/ sampul belakang buku cerita bergambar
........................... 113
Gambar 4.21 Halaman judul buku
......................................................................
114
Gambar 4.22 Halaman catatan hak
cipta.............................................................
114
Gambar 4.23 Kata pengantar pada buku cerita bergambar
................................. 115
Gambar 4.24 Halaman KI, KD, dan Indikator
.................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
Gambar 4.25 Daftar Isi pada buku cerita bergambar
.......................................... 116
Gambar 4.26 Halaman pengenalan tokoh cerita
................................................. 117
Gambar 4.27 Isi cerita
.........................................................................................
118
Gambar 4.28 Isi cerita
.........................................................................................
119
Gambar 4.29 Isi cerita
.........................................................................................
120
Gambar 4.30 Isi cerita
.........................................................................................
121
Gambar 4.31 Daftar pustaka pada produk akhir
................................................. 122
Gambar 4.32 Pesan cerita pada buku cerita bergambar
...................................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus pembelajaran
......................................................................
150
Lampiran 2 RPP
.................................................................................................
154
Lampiran 3 Persuratan
.......................................................................................
206
Lampiran 4 Hasil analisis kebutuhan
.................................................................
212
Lampiran 5 Hasil validasi buku cerita bergambar
............................................. 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kurikulum yang berlaku dalam dunia pendidikan saat ini
adalah
kurikulum 2013 hasil revisi yang merupakan penyempurnaan
kurikulum 2013.
Dalam mencapai tujuan pendidikan pada kurikulum, siswa
berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran.
Lingkungan
belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, bahan
pengajaran,
metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran. Dalam
metodologi
pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode
mengajar dan
media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Sudjana dan Rivai,
2013).
Media pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi guru dan
siswa.
Menurut Sanjaya (2016), dalam proses belajar mengajar, media
diperlukan
siswa sebagai sumber belajar untuk memudahkan dalam mempelajari
pesan
pembelajaran, sedangkan bagi guru media merupakan alat bantu
dalam
memudahkan penyampaian pesan dan mendesain pembelajaran untuk
siswa.
Hamalik (1986) dalam Arsyad (2017) mengemukakan bahwa suatu
proses
belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran dapat :
(a)
membangkitkan keinginan dan minat baru, (b) memberi motivasi
dan
rangsangan dalam kegiatan belajar, (c) membawa
pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa, (d) membantu meningkatkan pemahaman,
(e)
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, (f) memudahkan
penafsiran
data, dan (g) memadatkan informasi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Saat ini, terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi
paradigma
pembelajaran. Istilah pengajaran mengacu pada peranan dominan
guru sebagai
pengajar, sedangkan istilah pembelajaran mengacu pada peranan
siswa yang
aktif (Dananjaya, 2010). Agar dapat mengaktifkan peserta didik
dalam
pembelajaran, guru ditantang untuk melakukan terobosan-terobosan
baru
dalam pembelajaran melalui strategi yang kreatif dan inovatif
(Kurniawan,
2018). Guru sebagai seorang desainer pembelajaran harus mampu
merancang
proses pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan
berbagai
media dan sumber belajar yang sesuai. Oleh karena itu, selain
mampu
menggunakan media yang tersedia, guru juga dituntut agar dapat
menyediakan
dan mengembangkan sendiri berbagai sumber belajar dan media yang
dapat
dipelajari sendiri oleh peserta didik, terutama pada proses
pembelajaran dalam
Kurikulum 2013.
Wawancara untuk memperoleh data analisis kebutuhan belajar
siswa
dilakukan oleh peneliti di SMP Stella Duce 2, SMP Negeri 2
Mlati, SMP
Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan.
Peneliti
melakukan wawancara kepada guru yang mengampu mata pelajaran
IPA
Terpadu kelas VII. Berdasarkan hasil wawancara, media yang
sering
digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA Terpadu terdiri atas
: (a) buku
paket anak dan guru, (b) lembar kerja peserta didik (LKPD), (c)
Microsoft
Powerpoint, (d) video pembelajaran, (e) gambar, (f) torso, (g)
alat peraga, (h)
pemodelan, (i) lingkungan sekolah, (j) Handphone, (k) media
praktikum.
Sedangkan media pembelajaran yang pernah dikembangkan oleh guru
terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
atas : (a) Microsoft Powerpoint, (b) kartu bergambar, (c) LKPD,
(d) alat
peraga.
Permasalahan yang ditemui oleh peneliti berdasarkan informasi
yang
diperoleh dari hasil wawancara adalah guru-guru hanya
menggunakan media
pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah. Media yang
dikembangkan
sendiri oleh guru masih terbatas (kurang bervariasi). Hal ini
disebabkan oleh
keterbatasan guru dalam berkreativitas sehingga terjadinya
penurunan kualitas
belajar siswa di sekolah-sekolah yang diteliti berdasarkan hasil
wawancara
guru IPA Terpadu. Penurunan kualitas belajar siswa ini ditandai
oleh kategori
membaca peserta didik kelas VII terhadap buku teks yang
tergolong rendah
hingga sedang.
Berdasarkan permasalahan yang ditemui melalui hasil
wawancara,
peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dan pengembangan
(Research
and Development) media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dapat
dikembangkan berdasarkan permasalahan tersebut terdiri atas
media komik,
buku cerita bergambar, dan media gambar. Peneliti memilih
melakukan
penelitian dan pengembangan media pembelajaran buku cerita
bergambar.
Alasan peneliti memilih media buku cerita bergambar adalah media
ini
belum pernah dikembangkan oleh guru-guru di sekolah menengah
pertama
yang diwawancara oleh peneliti. Guru-guru IPA Terpadu telah
mengenal
adanya buku-buku cerita seperti dongeng, komik, dan cerita
bergambar. Akan
tetapi, para guru belum mengetahui pengembangan buku-buku
tersebut sebagai
media pada materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik kelas
VII lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
menyukai buku yang memiliki banyak gambar dan warna daripada
buku yang
menampilkan banyak tulisan. Oleh karena itu, buku cerita
bergambar dapat
dikembangkan sebagai media pembelajaran untuk memudahkan
dalam
memahami dan menarik minat baca peserta didik terhadap materi
pembelajaran
IPA Terpadu. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik akan
memperoleh
imajinasi atau gambaran visual sehingga mudah dalam memahami
materi
melalui cerita dan gambar-gambar. Buku cerita bergambar dapat
digunakan
oleh siswa sebagai media pembelajaran pada berbagai tempat dan
waktu.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, materi IPA Terpadu yang
akan
dikembangkan dalam media buku cerita bergambar adalah
pencemaran
lingkungan untuk kelas VII sesuai dengan kompetensi dasar 3.8
Menganalisis
terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem
dan KD 4.8
Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran
di
lingkungan berdasarkan hasil pengamatan. Materi pencemaran
lingkungan
meliputi pencemaran air, udara dan tanah. Pencemaran lingkungan
dapat
disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia. Materi
tersebut
termasuk dalam ilmu Biologi. Materi tersebut dapat dihubungkan
oleh berbagai
fakta dan masalah pencemaran yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
peserta didik. Contoh-contoh kasus dan konteks dari
konsep-konsep yang
dipelajari dapat menggunakan peristiwa-peristiwa nyata yang ada
di sekitar
peserta didik.
Buku cerita bergambar dikembangkan sebagai upaya memudahkan
peserta didik dalam memahami jenis-jenis pencemaran, faktor
penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
pencemaran, dampak pencemaran terhadap ekosistem, dan upaya
mengatasi
pencemaran lingkungan dalam kehidupan serta diharapkan dapat
membantu
peserta didik dalam menyadari pentingnya menjaga lingkungan
melalui
pengalaman membaca. Selain itu, buku cerita bergambar ini dapat
menjadi
contoh media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh setiap
guru IPA
agar dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih
kondusif dan
memperkaya kreativitas guru dalam membuat media dan sumber
belajar. Untuk
itu, peneliti mengambil judul: “Pengembangan Media
Pembelajaran
Berbentuk Buku Cerita Bergambar Materi Pencemaran Lingkungan
untuk SMP Kelas VII”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini mempunyai rumusan masalah yaitu :
1. Apa saja jenis media pembelajaran yang digunakan dan
dikembangkan
oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP dalam materi pembelajaran
selama
ini?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar materi pencemaran
lingkungan
untuk kelas VII SMP yang dikembangkan?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini menjadi terarah dan menghindari luasnya
permasalahan, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
1. Materi pokok yang ditulis pada buku cerita bergambar yang
dikembangkan
adalah materi Pencemaran Lingkungan sesuai kurikulum 2013 dengan
KD
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya
bagi
ekosistem dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
penyelesaian
masalah pencemaran di lingkungan berdasarkan hasil
pengamatan.
2. Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi materi
pencemaran air,
udara dan tanah. Bab 1 berisi cerita tentang pencemaran air, bab
2 tentang
pencemaran udara, dan bab 3 tentang pencemaran tanah. Materi
yang
dikembangkan dalam setiap bab pada buku terdiri atas
faktor-faktor
penyebab pencemaran, dampak pencemaran terhadap ekosistem,
dan
upaya-upaya mengatasi pencemaran. Buku cerita bergambar yang
dikembangkan ini menceritakan petualangan seorang anak
perempuan,
hewan, dan karakter oksigen dalam mencari tahu faktor
penyebab,
dampak, dan upaya mengatasi pencemaran lingkungan
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan
dan
dikembangkan oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP pada materi
pencemaran lingkungan.
2. Mengetahui kualitas buku cerita bergambar tentang
Pencemaran
Lingkungan untuk kelas VII SMP yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini dapat
dijabarkan
sebagai berikut :
1. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini memotivasi peneliti untuk mengembangkan media
pembelajaran yang baru dalam rangka meningkatkan motivasi
membaca
peserta didik.
2. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru untuk
menyampaikan
pengetahuan Biologi materi pencemaran lingkungan pada peserta
didik
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif/ tepat sasaran
dan menjadi
bahan masukan dalam mengembangkan variasi media pembelajaran
sehingga menambah keterampilan dan kreativitas setiap guru
IPA.
3. Manfaat bagi peserta didik
Penelitian ini dapat memudahkan peserta didik dalam memahami
jenis-
jenis, dampak, dan upaya pencemaran lingkungan. Selain itu
juga
diharapkan dapat memberikan dampak dan perubahan positif pada
diri
peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kesadaran untuk
menjaga
lingkungan, kritis, kreatif, dan aktif.
4. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk
mengembangkan
perangkat pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas
pembelajaran di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
5. Manfaat bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
sebagai
alternatif peningkatan kualitas pendidikan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini
dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Produk berupa buku cerita bergambar berjudul “Petualangan
Nina”
2. Buku cerita bergambar berisi cerita yang mudah dipahami dan
dilengkapi
oleh gambar berwarna yang menarik perhatian peserta didik untuk
melihat,
membaca, dan mendalami materi yang tersirat dalam cerita.
3. Buku cerita bergambar dilengkapi dengan gambar-gambar yang
relevan
dengan materi pembelajaran dan dilengkapi dengan narasi sebagai
jalan
cerita.
4. Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat menjadi sarana
belajar
mandiri peserta didik di sekolah dan di rumah.
5. Buku cerita bergambar yang dikembangkan merupakan jenis
buku
bergambar fiksi informasi.
6. Produk buku cerita bergambar dicetak menggunakan kertas art
paper 150
gram.
7. Sampul buku dicetak menggunakan hard cover.
8. Buku cerita berukuran Folio (F4) dengan orientasi
Landscape
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
G. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk
menyamakan
persepsi. Oleh karena itu, peneliti memberikan penjelasan dari
beberapa istilah
yang dipergunakan dalam penelitian ini.
1. Pengembangan
Pengembangan adalah salah satu usaha untuk mengembangkan
suatu
produk dengan cara membuat produk baru atau melengkapi produk
yang
telah ada agar dapat dipergunakan dalam pembelajaran dan
meningkatkan
mutu pembelajaran.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang memudahkan
proses
belajar mengajar karena dapat dijadikan sebagai perantara
untuk
menyalurkan informasi berupa isi pembelajaran dari guru ke
peserta didik
dengan tujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran.
3. Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang menampilkan teks
bacaan
dan gambar-gambar yang saling berkaitan untuk membentuk suatu
cerita.
Dalam buku cerita bergambar terdapat unsur-unsur cerita yang
terdiri atas
tokoh, latar, dan alur cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius berarti
„tengah‟,
„perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media
adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan
(Arsyad, 2017).
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan
media (Gerleach & Ely, 1971 dalam Arsyad, 2017). Menurut
Jalinus
dan Ambiyar (2016), segala sesuatu berupa software dan
hardware
yang digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari
sumber
belajar ke pebelajar yang dapat merangsang pikiran,
perasaan,
perhatian dan minatnya agar proses belajar di dalam maupun di
luar
kelas menjadi efektif disebut sebagai media pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang memudahkan proses belajar mengajar
karena
dapat dijadikan sebagai perantara untuk menyalurkan
informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
berupa isi pembelajaran dari guru ke peserta didik dengan
tujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2012), penggunaan media pembelajaran
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi komunikatif, yakni untuk memudahkan komunikasi
antara
penyampai pesan dan penerima pesan, khususnya pada materi-
materi yang bersifat abstrak tanpa adanya salah persepsi.
2) Fungsi motivasi, pengembangan media tidak hanya
mengandung
unsur atistik saja tetapi juga memudahkan siswa dalam
mempelajari materi sehingga meningkatkan gairah siswa dalam
belajar.
3) Fungsi kebermaknaan, yakni dapat meningkatkan kemampuan
kognitif tingkat tinggi seperti menganalisis dan mencipta,
bahkan
meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.
4) Fungsi penyamaan persepsi, yakni dapat membuat setiap
siswa
memiliki pandangan atau persepsi yang sama terhadap suatu
informasi.
5) Fungsi individualitas, yakni dapat melayani kebutuhan
setiap
individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
Menurut Kemp & Dayton (1985) dalam Arsyad (2017), media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar dalam
jumlah
besar, yaitu :
1) Memotivasi minat atau tindakan. Media pembelajaran
direalisasikan melalui teknik drama atau hiburan agar
melahirkan
minat para siswa untuk bertindak sehingga memengaruhi sikap,
nilai, dan emosi siswa.
2) Menyajikan informasi. Isi dan bentuk penyajian informasi
bersifat
umum serta dapat membuat siswa bersifat pasif agar
partisipasi
siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan
atau
terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau
senang.
3) Memberi instruksi. Agar pembelajaran dapat terjadi, maka
informasi dalam media harus melibatkan siswa secara benak,
mental, dan dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga siswa
memperoleh kebutuhannya dan pengalaman belajar yang
menyenangkan.
Berdasarkan beberapa uraian tentang fungsi media tersebut,
dapat disimpulkan bahwa media memiliki fungsi untuk
meningkatkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga setiap siswa
dapat
memperoleh kebutuhan belajarnya melalui pengalaman belajar
yang
menyenangkan.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa
alasan,
mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa.
Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran
dalam
proses belajar siswa antara lain :
1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga
dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai
tujuan pengajaran lebih baik;
3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain
(Sudjana dan Rivai, 2013).
Menurut Sanjaya (2012), dalam proses belajar mengajar, media
diperlukan siswa sebagai sumber belajar untuk memudahkan
dalam
mempelajari pesan pembelajaran, sedangkan bagi guru media
merupakan alat bantu dalam memudahkan penyampaian pesan dan
mendesain pembelajaran untuk siswa. Selain itu, media
pembelajaran
juga bermanfaat untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu
yang
langka. Media dapat mengabadikan dan menyimpan peristiwa-
peristiwa pembelajaran yang dapat digunakan bila diperlukan.
2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu yang
bersifat
abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan
menghilangkan verbalisme.
Hamalik (1986) dalam Arsyad (2017) mengemukakan bahwa
suatu proses belajar mengajar yang menggunakan media
pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi dan
rangsangan dalam kegiatan belajar, serta membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, penggunaan
media
pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi pembelajaran.
Berdasarkan uraian-uraian mengenai manfaat media tersebut,
dapat disimpulkan bahwa media memiliki banyak manfaat bagi
guru
dan siswa. Media bermanfaat untuk membantu guru dalam
menyampaikan pesan pembelajaran, sedangkan bagi siswa media
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman, minat dan motivasi
belajar siswa.
d. Jenis Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (2013) mengklasifikasikan media yang biasa
digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
1) Media grafis didefiniskan sebagai media yang
mengkombinasikan
fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu
kombinasi
pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Contohnya adalah
bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan komik.
2) Media fotografis adalah media gambar yang memiliki
beberapa
sifat yakni bersifat dua dimensi, diam (still picture),
rekaman
fakta, dan berkesan hidup (still life) sehingga memerlukan
sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, titik
perhatian,
pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
3) Media tiga dimensi, contohnya adalah model dan boneka.
4) Media proyeksi yang terdiri atas media OHP (overhead
projector)
yang mempertahankan komunikasi tatap muka guru dan siswa,
serta media slides dan strips yang bertujuan mengembangkan
konsep abstrak menjadi lebih kongkret.
5) Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk
auditif (pita atau piringan suara) yang dan digunakan dalam
melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh,
dan
paket belajar atau modul belajar mandiri.
6) Lingkungan sebagai media pengajaran dapat memperkaya
bahan
dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Tiga macam lingkungan
belajar (sosial, alam, dan buatan) dapat dijadikan sebagai
media
dan sumber belajar melalui beberapa cara seperti survey,
berkemah, field trip atau karyawisata pendidikan, praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
lapangan, pelayanan pada masyarakat, dan mengundang manusia
sumber atau Nara sumber pendidikan.
Menurut Sanjaya (2012), media dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu :
1) Berdasarkan sifat :
a) media auditif adalah media yang hanya memiliki unsur
suara
b) media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja
c) media audio visual adalah media yang mengandung unsur
gambar dan suara
2) Berdasarkan kemampuan jangkauan :
a) media berdaya liput luas seperti radio dan televisi
b) media berdaya liput terbatas seperti film, film slide dan
video
3) Berdasarkan teknik pemakaian :
a) media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe,
transparansi, komputer dan sebagainya
b) media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto,
lukisan,
radio dan sebagainya.
4) Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya :
a) kelompok satu : media grafis, bahan cetak dan gambar diam
b) kelompok dua : media proyeksi diam
c) kelompok tiga : media audio
d) kelompok empat : media audio visual diam
e) kelompok lima : film (motion picture)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
f) kelompok enam : media televisi yang menyampaikan pesan
audiovisual dan gerak
g) kelompok tujuh : multimedia
e. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Penggunaan media pada komunikasi pembelajaran harus
didasarkan pada beberapa prinsip. Menurut Sanjaya (2012),
prinsip-
prinsip penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut
:
1) Penggunaan media harus didasarkan pada kebutuhan siswa
dan
bukan untuk kepentingan guru sehingga penggunaan media
diarahkan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami
materi pelajaran.
2) Media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru
diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran, bukan semata-mata
sebagai
alat hiburan untuk mempermudah guru menyampaikan materi.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan kompleksitas
materi
pembelajaran.
4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan,
dan
kondisi siswa.
5) Media pembelajaran harus efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan efisiensi.
6) Media pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan guru
dalam
mengoperasikan media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
2. Cerita Bergambar
a. Pengertian Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang
menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai
gambar-gambar
ilustrasi yang saling berhubungan menjadi kesatuan cerita yang
baik
dan jelas (Nurgiyantoro, 2005). Sebagai sebuah media grafis,
menurut
Wahafimu (2018), cerita bergambar dapat dinikmati oleh indera
mata
dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi karena
memadukan gambar dan pengungkapan kata-kata yang dapat
memperjelas fakta-fakta dan gagasan-gagasan.
Menurut Petra (2007) dalam Handayaningrum (2010), cerita
bergambar menggabungkan aspek visual berupa gambar dan aspek
verbal berupa tulisan yang membentuk sebuah bacaan ringan
bagi
pembaca agar dapat memahami hal yang hendak disampaikan
penulis
melalui gambar yang menarik dan teks untuk mendukungnya.
Cerita
bergambar dan komik memiliki perbedaan pada komposisi gambar
dan tulisan. Komik memiliki bingkai-bingkai berjajar dengan
cerita
yang tersusun dalam balon suara/dialog, sedangkan cergam
memiliki
komposisi gambar dan tulisan yang berjajar maupun terpisah
pada
halaman tersendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerita
bergambar adalah sebuah media yang menampilkan cerita yang
dilengkapi oleh gambar-gambar untuk memperjelas jalan cerita
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
disajikan dengan komposisi gambar dan tulisan yang saling
berjajar
atau terpisah pada halaman tersendiri.
b. Fungsi Buku Cerita Bergambar
Menurut Mitchell dalam Nurgiyantoro (2005), buku cerita
bergambar memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1) membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan
emosi karena buku cergam dapat memfasilitasi anak dalam
mengekspresikan emosinya agar berjalan wajar dan terkontrol
sehingga anak dapat menerima keadaan diri dan orang lain.
2) membantu anak belajar tentang keberadaan dunia di tengah
masyarakat dan alam seperti kehidupan masyarakat, keadaan
geografi dan alam, serta keadaan flora dan fauna sehingga
menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan
dirinya.
3) membantu anak belajar tentang kehidupan sosial-budaya
masyarakat yang disajikan secara konkret melalui gambar
ilustrasi
dan kata-kata.
4) membantu anak memperoleh kesenangan dan kenikmatan
batiniah
5) membantu anak mengapresiasi keindahan cerita dan gambar
sehingga menunjang pengembangan sikap dan perilaku anak.
6) menstimulasi daya imajinasi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Jadi, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar memiliki
banyak fungsi terhadap perkembangan emosi, pengetahuan baru,
sikap, perilaku, pengetahuan dan kreativitas dalam diri
anak.
c. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar
Menurut McElmeel (2002) dalam Saputro (2017), jenis-jenis
buku cerita bergambar terdiri atas :
1) fiksi yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu yang
tidak
terjadi sungguh-sungguh karena berdasarkan imajinasi penulis
misalnya cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi.
2) historis yang mendasar pada fakta di masa lalu seperti
kejadian,
tempat atau karakter dari sebuah sejarah.
3) informasi yang memberikan informasi faktual berupa fakta
dan
data untuk menambah keterampilan, wawasan, dan bekal
teoritis
dalam batas tertentu.
4) biografi yang berisi kisah kehidupan seseorang.
5) cerita rakyat yang berisi kisah yang tumbuh dan
berkembang
dalam masyarakat di masa lampau.
6) kisah nyata yang berfokus pada peristiwa yang sebenarnya
dari
sebuah situasi atau peristiwa.
Buku cerita bergambar memiliki beberapa karakteristik.
Menurut Sutherland dalam Faizah (2009), karakteristik buku
cerita
bergambar terdiri atas :
1) Bersifat ringkas dan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
2) Berisi konsep yang berseri-seri
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak
4) Menggunakan gaya penulisan yang sederhana
5) Terdapat teks yang dilengkapi oleh ilustrasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis-
jenis buku cerita bergambar terdiri atas buku cerita bergambar
fiksi,
historis, informasi, biografi, cerita rakyat dan kisah nyata.
Sedangkan
karakteristik dari buku cerita bergambar adalah bersifat
ringkas, berisi
konsep yang berseri dan mudah dipahami, menggunakan gaya
penulisan sederhana, serta dilengkapi teks dan ilustrasi.
d. Komponen Buku Cerita Bergambar
Komponen dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan
oleh peneliti terdiri atas gambar dan teks yang dapat diuraikan
sebagai
berikut.
1) Gambar
Hamalik (1994) dalam Saputro (2017) menyatakan bahwa gambar
merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.
Kustiawan (2016) menyatakan bahwa gambar merupakan bahasa
bentuk/rupa yang melukiskan obyek tertentu yang dapat
dimengerti dan dinikmati secara visual”. Menurut Sanjaya
(2012),
terdapat beberapa pertimbangan agar gambar dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
a) Gambar yang digunakan tidak hanya memperhatikan unsur
seni, tetapi juga harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b) Gambar harus melukiskan benda aslinya (autentik).
c) Gambar harus menunjukkan bagian-bagian yang dianggap
penting agar siswa tidak mengalami kesalahan persepsi. Bila
dicantumkan gambar suatu benda yang belum pernah dilihat
maka siswa akan kesulitan membayangkan ukuran benda
tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, perlu diambil
unsur
lain sebagai perbandingan.
d) Gambar yang dibuat merupakan gambar hidup yang
memperlihatkan aktivitas tertentu untuk membangun
imajinasi siswa.
e) Gambar dibuat dengan sederhana agar siswa tidak
kebingungan.
2) Teks
Wiratno (2009) dalam Nurwardani, dkk (2016) menyatakan
bahwa teks dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang
dapat
dimediakan secara tulis atau lisan yang ditata menurut
struktur
teks tertentu yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Saputro
(2017), media teks memiliki empat unsur kelayakan dalam
berbagai komponen sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
a) Komponen isi yang terdiri atas kesesuaian dengan
kurikulum,
keakuratan materi, dan materi pendukung pembelajaran.
b) Komponen kebahasaan yang terdiri atas penggunaan bahasa
sesuai tingkat perkembangan anak, penggunaan bahasa yang
komunikatif, penggunaan bahasa yang runtut dan terpadu.
c) Komponen penyajian yang terdiri atas teknik penyajian,
penyajian pembelajaran, dan kelengkapan informasi.
d) Komponen grafis yang terdiri atas ukuran buku, desain
kulit
buku, dan desain isi buku.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku
cerita bergambar memiliki dua komponen yaitu gambar dan
teks.
Gambar yang baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran
memiliki
beberapa pertimbangan yaitu sesuai dengan tujuan, autentik,
dapat
menunjukkan bagian yang penting, mengandung aktivitas, dan
sederhana. Sedangkan penggunaan teks dalam buku cerita
bergambar
harus memperhatikan komponen isi, komponen kebahasaan,
komponen penyajian, dan komponen grafis.
e. Pilar-Pilar dalam Cerita Bergambar
Dalam sebuah cerita terdapat pilar-pilar yang membangun
cerita
tersebut menjadi satu kesatuan yang baik. Menurut Rampan
(2012),
pilar-pilar tersebut terdiri atas tema, tokoh, latar, alur dan
gaya cerita.
1) Tema adalah rancang bangun cerita yang dilandasi amanat
atau
pesan moral bagi pembaca. Amanat yang hendak disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
harus tersirat secara menarik dan menghibur agar pembaca
dapat
membangun pengertian dan menarik kesimpulan berisi pesan
yang hendak disampaikan penulis.
2) Tokoh, terdiri atas tokoh utama (protagonis) dan tokoh
lawan
(antagonis) serta tokoh-tokoh sampingan yang menjadi bagian
dalam cerita. Penokohan harus memperlihatkan perkembangan
karakter setiap tokoh dalam cerita.
3) Latar terdiri atas latar waktu dan tempat. Latar dapat
memperkuat
tokoh dan menghidupkan alur cerita. Penempatan latar yang
tepat
dan menarik dapat membangun sebuah cerita yang menarik pula.
Latar juga menunjukkan keunikan tersendiri dalam cerita
sehingga mampu membangun tokoh-tokoh spesifik yang memiliki
sifat-sifat tertentu pada suatu kaawasan tertentu.
4) Alur adalah jalan sederet peristiwa yang membangun jalan
cerita.
Alur yang dibuat harus mampu menarik minat pembaca. Alur
cerita harus dibangun secara kronologis yaitu memiliki
keterkaitan pada setiap peristiwa dalam cerita. Alur juga
dibangun
secara episodik dan pada setiap episode terdapat gawatan,
klimaks, serta leraian. Alur dapat dibangun dengan sorot
balik
atau maju. Alur sorot balik adalah paparan informasi yang
terjadi
di masa lampau yang dikisahkan kembali dalam masa kini.
Sedangkan alur maju merupakan wujud persiapan menerima
berbagai peristiwa yang akan terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
5) Gaya mampu menarik perhatian pembaca untuk terus membaca
cerita yang disajikan penulis. Gaya cerita yang membuat
pembaca
tertarik terdiri atas kalimat-kalimat yang enak untuk
dibaca,
ungkapan-ungkapan baru dan hidup, suspense yang menyimpan
kerahasiaan, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh
tantangan, pengalaman baru bernuansa kemanusiaan, dan
sebagainya.
Pilar-pilar yang telah diuraikan di atas merupakan dasar
atau
kerangka bagi penulis untuk menyusun cerita dalam buku
cerita
bergambar. Tema yang digunakan pada pembuatan buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh penulis adalah pencemaran
lingkungan. Dalam cerita terdapat tokoh utama seorang anak kecil
dan
tokoh-tokoh pendukung berupa hewan-hewan yang membuat cerita
lebih unik, menarik, dan cerita menjadi lebih hidup. Selain itu,
penulis
menggunakan latar cerita yang digemari oleh peserta didik. Alur
yang
digunakan dalam buku cerita adalah alur maju dan alur maju
mundur
yang dimulai dari adanya permasalahan, penyebab dan akibat
dari
masalah, serta solusi untuk mengatasi permasalahan
pencemaran
lingkungan. Penulis juga menggunakan gaya cerita yang unik
dan
disukai oleh para peserta didik kelas VII karena di dalam
cerita
menghadirkan pengalaman-pengalaman baru bagi peserta didik
dalam
mempelajari materi dan jalan cerita yang mudah dipahami.
Cerita
dengan gambar-gambar berwarna cerah dan teks cerita serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
menggunakan jenis cerita fiksi akan menarik minat membaca
peserta
didik terhadap materi pencemaran lingkungan.
f. Kriteria Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar yang baik bagi pembaca, terutama bagi
peserta didik kelas VII yang masih tergolong anak-anak
memiliki
beberapa kriteria tertentu. Menurut Effendy, dkk (2013),
kriteria buku
cerita yang baik bagi anak meliputi :
1) tampilan visual dirancang menggunakan tampilan full color
2) tampilan visual yang lebih dominan pada buku adalah
gambar
dibandingkan teks
3) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan
yang
baik bagi anak-anak
4) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan
menarik
minat anak untuk membaca lebih lanjut
5) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap
oleh indera penglihatan anak.
Menurut Anggara, dkk (2014), kriteria buku cerita yang baik
meliputi :
1) memberikan nilai-nilai moral melalui isi dan tema cerita
2) menyajikan gambar dan warna yang menarik dengan sedikit
tulisan
3) mampu memberikan perkembangan terhadap imajinasi dan
kreativitas anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
4) terdapat pesan moral yang jelas
5) penyampaian cerita dapat menimbulkan rasa ingin tahu dalam
diri
anak.
Menurut Nurgiyantoro (2005), terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi dalam membuat buku cerita meliputi :
1) materi dalam buku mudah dipahami oleh anak
2) penggunaan bahasa sederhana
3) terdapat pertimbangan kompleksitas kosakata dan strukur
4) mampu meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan
berbahasa yang baik.
Pada syarat ini, peneliti hanya menggunakan poin 1, 2, dan 4
sebagai
syarat yang harus dipenuhi dalam membuat buku cerita. Hal
ini
dikarenakan pada poin 3 kurang sesuai dengan kriteria buku
cerita
bergambar yang mementingkan penggunaan bahasa yang sederhana
pada poin 2.
Berdasarkan berbagai uraian di atas, penulis dapat
menyimpulkan kriteria buku cerita yang baik adalah buku yang
memperhatikan tampilan visual, isi buku yang berkaitan
dengan
materi, serta nilai tambah yang dapat diperoleh dari buku
bagi
pembaca. Tampilan visual yang harus diperhatikan meliputi :
(1)
cerita full color dengan tampilan warna yang mudah dilihat,
(2)
didominasi gambar daripada tulisan, dan (3) jenis huruf yang
dapat
dibaca. Isi buku yang perlu diperhatikan meliputi : (1) judul
menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
dan mewakili cerita, (2) materi dalam cerita mampu
menimbulkan
rasa ingin tahu, dan (3) materi mudah dipahami. Sedangkan
nilai
tambah yang perlu diperhatikan dalam membuat buku cerita
bergambar meliputi : (1) memberikan nilai moral, (2)
merangsang
imajinasi dan kreativitas, dan (3) meningkatkan kekayaan bahasa
dan
kemampuan berbahasa yang baik.
g. Prinsip Cerita Bergambar
Cerita bergambar yang dibuat harus dapat menyampaikan pesan
kepada pembaca. Menurut Tri Mulyono (2013), terdapat empat
prinsip
utama dalam membuat media cerita bergambar sebagai berikut.
1) Komunikatif, yaitu mampu mengajak pembaca memahami isi
cerita melalui gambar dan teks yang jelas.
2) Menarik, yang dapat dilakukan melalui penyajian visual
gambar
yang menarik perhatian pembaca.
3) Sederhana, yang dapat dilakukan dengan memperjelas
penyajian
ide cerita dan tampilan visualnya agar dapat dipahami oleh
pembaca.
4) Mempengaruhi pembaca untuk berpikir dan berdiskusi.
h. Pembuatan Cerita Bergambar
Menurut Tri Mulyono (2013), Cerita bergambar dapat dibuat
melalui beberapa proses yang terdiri atas :
1) Penentuan tema atau permasalahan
2) Pembuatan sinopsis atau ringkasan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
3) Pembuatan penafsiran ringkasan cerita dan perkenalan
karakter
tokoh
4) Pembuatan skenario atau naskah
i. Kelebihan dan Kelemahan Cerita Bergambar
Menurut Anonim (2009) dalam Wahafimu (2018), cerita
bergambar memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat
diuraikan
sebagai berikut :
1) Kelebihan
a) mampu memberikan informasi sekaligus menghibur pembaca
b) dapat meningkatkan minat baca dan dinikmati oleh kalangan
dari berbagai usia. Selain itu, cerita bergambar dapat
dibawa
kemana pun pembaca pergi.
c) tidak akan mengalami masa kadaluarsa
d) dapat dikoleksi karena memiliki tolak ukur dari sisi
jumlah
produksi dan perkembangan jaman
e) mampu dikembangkan menjadi media lain seperti animasi,
film, dan pernak-pernik
f) biaya produksi yang murah.
2) Kelemahan
a) cerita bergambar tidak dapat bergerak dan bersuara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
b) dipengaruhi oleh visual atau bentuk. Tanpa visual yang
menarik, cerita tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada
pembaca
c) proses pembuatannya yang tergolong mudah membuat cerita
bergambar menjadi media yang rawan ditiru oleh orang lain
d) pembaca menjadi malas membaca isi teks yang banyak
terutama yang menggunakan kosakata yang tinggi karena
sudah terbantu oleh visual cerita yang tersusun dengan baik
Pada bagian kelemahan cerita bergambar, peneliti hanya
menggunakan poin a-c. Poin d kurang sesuai dengan kriteria
buku
cerita bergambar. Kriteria cerita bergambar adalah
menggunakan
bahasa sederhana dan tampilan visual yang lebih dominan
adalah
gambar dibandingkan teks. Seharusnya pada cerita bergambar
tidak terdapat kosakata yang tinggi, melainkan penggunaan
kosakata dan bahasa yang sederhana. Selain itu, pada cerita
bergambar seharusnya isi teks dibuat sedikit.
3. Materi tentang Pencemaran Lingkungan
Salah satu materi pembelajaran IPA Terpadu kelas VII yang
dinilai
cukup sulit oleh siswa melalui hasil wawancara guru IPA adalah
materi
pencemaran lingkungan. Materi ini sesuai dengan kompetensi dasar
IPA
Terpadu 3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan
dan
dampaknya bagi ekosistem dan 4.8 Membuat tulisan tentang
gagasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
penyelesaian masalah pencemaran di lingkungan berdasarkan
hasil
pengamatan. Penyusunan materi pencemaran lingkungan pada
penelitian
dan pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar
meliputi
jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya, dampak-dampak
pencemaran
terhadap ekosistem, serta upaya-upaya menanggulangi
pencemaran
lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah salah satu dari beberapa faktor
yang
dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan
adalah
masuknya atau dimasukannya polutan ke dalam lingkungan hidup
oleh
kegiatan manusia sehingga menurunkan kualitasnya sampai ke
tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi
sesuai
dengan peruntukannya. Pencemaran terjadi akibat faktor alam
dan
kegiatan manusia (populasi). Jenis-jenis pencemaran lingkungan
meliputi
pencemaran air, udara, dan tanah. Pembahasan pada setiap
jenis
pencemaran meliputi faktor penyebab pencemaran, dampaknya
terhadap
ekosistem, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah
maupun
mengatasi pencemaran pada air, udara, maupun tanah.
Kelebihan media pembelajaran buku cerita bergambar ini
adalah
terdapat penjelasan yang lebih rinci tentang berbagai faktor
penyebab
pencemaran, terutama yang berasal dari kegiatan manusia. Selain
itu juga
terdapat penjelasan mengenai dampak pencemaran terhadap
ekosistem
yang dilengkapi dengan pengertian istilah-istilah dalam
pencemaran yang
mudah dipahami siswa dan tidak terdapat di dalam buku paket
(misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
istilah eutrofikasi) serta dilengkapi gambar berbagai upaya
dalam
menganggulangi pencemaran. Buku cerita bergambar juga dilengkapi
oleh
lembar kegiatan praktikum sederhana yang dapat dilakukan oleh
siswa dan
lembar soal evaluasi pada akhir setiap chapter dalam buku.
Dengan adanya
kelebihan-kelebihan tersebut diharapkan dapat membantu siswa
dalam
memahami materi pencemaran lingkungan.
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/
R&D)
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk
tersebut (Sugiyono, 2015). Sukmadinata (2007) menyatakan
“penelitian
Research and Development adalah suatu proses atau
langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk
yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan”. Borg dan Gall
(1988)
dalam Sugiyono (2015) menyatakan “penelitian dan
pengembangan
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
atau
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan
dan
pembelajaran”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah proses
yang
dilakukan untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan
produk
yang telah ada agar lebih baik dari produk sebelumnya, kemudian
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
dilakukan pengujian atau validasi terhadap keefektifan produk
yang telah
dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan prosedur atau langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall (dalam Sugiyono,
2015).
Langkah-langkah penggunaan metode R&D tersebut terdiri atas
10
langkah, yakni : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba
produk, (7) revisi
produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi
masal.
Berikut merupakan bagan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall.
Bagan 2.1 Langkah-langkah penggunaan penelitian dan
pengembangan (Research and Development) menurut Borg and
Gall
(Borg and Gall, 1988 dalam Sugiyono, 2015).
Pengumpulan
Data
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk Revisi
Produk Ujicoba
Pemakaian
Revisi Produk Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and
Gall (dalam Sugiyono, 2015) dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Potensi dan Masalah
potensi dan masalah merupakan langkah awal agar penelitian
dapat
dilakukan. Potensi adalah nilai tambah yang diperoleh apabila
segala
sesuatu didayagunakan, sedangkan masalah adalah segala sesuatu
yang
menyimpang antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi.
Masalah
dapat diatasi melalui cara penelitian sehingga ditemukan suatu
model,
pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif dalam
mengatasi
permasalahan tersebut melalui adanya R&D. Selain dapat
dicari sendiri,
potensi dan masalah dapat diperoleh dari laporan penelitian
orang lain,
atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi
yang
masih up to date.
b) Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah telah ditemukan, langkah
selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan data atau informasi
sebagai
bahan perencanaan pembuatan produk tertentu untuk mengatasi
masalah
tersebut. Metode pengumpulan informasi yang digunakan tergantung
pada
permasalahan dan ketilitian tujuan yang ingin dicapai.
c) Desain produk
Desain produk merupakan langkah untuk menghasilkan rancangan
atau produk baru. Produk yang dihasilkan melalui metode
R&D,
khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
produktivitas pendidikan yakni lulusan yang jumlahnya
banyak,
berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan.
d) Validasi desain
Validasi desain merupakan langkah penilaian keefektifan
rancangan
produk secara rasional (melalui pemikiran rasional, belum fakta
lapangan).
Penilaian produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli
yang
telah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang.
e) Revisi desain
Melalui hasil validasi, maka dapat diketahui kelemahan pada
produk
yang telah dirancang. Hasil validasi digunakan sebagai bahan
untuk
melakukan revisi produk atau perbaikan desain oleh peneliti.
f) Ujicoba produk
Ujicoba produk dilakukan untuk mengetahui keefektifan dan
kualitas
desain produk yang telah dikembangkan dan dihasilkan oleh
peneliti.
Ujicoba produk dapat dilakukan di lapangan pada subjek
penelitian.
g) Revisi produk
Setelah produk diujicobakan, maka peneliti dapat mengetahui
kelemahan
desain produk saat digunakan di lapangan sehingga dapat
diperbaiki dan
disempurnakan dan diujicobakan kembali pada tahap berikutnya.
Revisi
produk bertujuan agar semua aspek yang terdapat pada produk
baru
menjadi maksimal untuk diterapkan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
h) Ujicoba pemakaian
Setelah produk direvisi, selanjutnya dilakukan ujicoba pemakaian
atau
penerapan produk yang telah direvisi dalam lingkup lembaga
pendidikan
yang lebih luas.
i) Revisi produk lanjutan
Dalam ujicoba, sebaiknya peneliti selalu melakukan evaluasi
kinerja
produk. Oleh karena itu, kelemahan desain produk yang masih
ditemukan
pada tahap ujicoba pemakaian produk harus diperbaiki kembali
untuk
terakhir kalinya.
j) Produksi masal
Pembuatan produk masal dapat dilakukan apabila produk telah
dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian dan dapat
diterapkan
pada setiap lembaga pendidikan.
B. Penelitian yang Relevan
Wulandari, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul
“Kelayakan
Cerita Bergambar Struktur dan Fungsi Jaringan Daun di SMP”.
Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian
ini adalah untuk
mengetahui kelayakan cerita bergambar sebagai media pembelajaran
pada sub
materi struktur dan fungsi jaringan daun di kelas VIII SMP.
Rata-rata skor
hasil analisis kelayakan cerita bergambar adalah 3,33 dengan
kategori valid
sehingga cerita bergambar dinyatakan layak digunakan sebagai
media
pembelajaran sub materi struktur dan fungsi jaringan daun di
kelas VIII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan sama
dengan
penelitian pengembangan buku cerita bergambar materi
pencemaran
lingkungan untuk kelas VII SMP oleh peneliti yakni menggunakan
lembar
validasi untuk menilai kelayakan media pembelajaran. Penelitian
kelayakan
dilakukan oleh beberapa validator yakni para ahli dan guru IPA.
Selain itu,
terdapat beberapa cara pembuatan media buku cerita bergambar
yang sama
dengan cara yang dilakukan oleh peneliti yakni terdapat tahap
pembuatan
sinopsis dan naskah, pembuatan sketsa, pewarnaan, pemindaian
(scanning),
memasukan teks (lettering) dan pengeditan (editing).
Purnawati (2014) melakukan penelitian dengan judul “Media
Cerita
Bergambar Hasil Uji Potensi Antifungi Ekstrak Daun Cengkeh
terhadap
Corticium salmonicolor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
kelayakan cerita bergambar sebagai media pembelajaran pada
materi IPA sub
materi hama dan penyakit tumbuhan di kelas VIII SMP dan
menguji
konsentrasi ekstrak daun cengkeh yang efektif dalam
menghambat
pertumbuhan koloni jamur Corticium salmonicolor. Relevansi
penelitian ini
dengan penelitian pengembangan media pembelajaran buku cerita
bergambar
yang dilakukan oleh peneliti adalah keduanya melakukan uji
kelayakan media
cerita bergambar oleh validator. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa skor
rata-rata yang diperoleh dari hasil validasi media cerita
bergambar sebesar 3,5
(tergolong valid) dan layak digunakan dalam proses pembelajaran
pada sub
materi hama dan penyakit tumbuhan di kelas VIII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Handayaningrum (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan
Media Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Minat Baca Biologi
Siswa Kelas
VII E Semester Genap Pokok Bahasan Bahan Kimia dalam Makanan
SMP
Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”. Jenis penelitian
yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan
deskriptif
kualitatif. Peneliti mengambil penelitian jenis ini sebagai
penelitian yang
relevan dikarenakan keterbatasan informasi penelitian yang
relevan karena
tidak ada tambahan literatur lain tentang pengembangan media
pembelajaran
berbentuk buku cerita bergambar Biologi pada jenjang SMP. Tujuan
penelitian
adalah untuk mengetahui (1) keberhasilan media cerita bergambar
dalam
meningkatkan minat baca siswa pada materi pelajaran Biologi dan
(2)
keberhasilan penerapan media cerita bergambar dalam meningkatkan
nilai
ulangan siswa. Peningkatan minat baca diukur dari hasil
observasi, penyebaran
angket dan nilai ulangan siswa. Capaian rata-rata hasil
observasi menunjukan
bahwa siswa yang bersikap positif pada pra siklus sebesar 51,1%,
siklus I
sebesar 63,75% dan pada siklus II sebesar 82,50%. Capaian
rata-rata hasil
penyebaran angket pada pra siklus sebesar 51,4%, siklus I
sebesar 66,1% dan
pada siklus II sebesar 81,4%. Ulangan harian dengan siswa yang
mencapai
tuntas sebesar 95% pada siklus I dan 100% pada siklus II.
Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan media cerita
bergambar dapat
meningkatkan minat baca siswa kelas VIII E pada pokok bahasan
bahan kimia
dalam makanan SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.
Relevansi
penelitian ini dengan penelitian pengembangan buku cerita
bergambar materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP adalah keduanya
menggunakan
teknik pengumpulan data yang sama yakni menggunakan metode
wawancara
guru untuk memperoleh hasil analisis kebutuhan sehingga
menghasilkan media
cerita bergambar.
Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan tersebut, maka
peneliti
berinisiatif untuk melakukan penelitian berupa pengembangan buku
cerita
bergambar untuk pembelajaran IPA Terpadu kelas VII. Berikut ini
merupakan
literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
relevan dengan
penelitian.
Bagan 2.2 Literatur Map Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang Buku
Cerita Bergambar
Wulandari, dkk (2016)
“Kelayakan Cerita
Bergambar Struktur dan
Fungsi Jaringan Daun
di SMP”
Purnawati (2014)
“Media Cerita
Bergambar Hasil Uji
Potensi Antifungi
Ekstrak Daun Cengkeh
terhadap Corticium
salmonicolor”
Handayaningrum
(2010)
“Penerapan Media
Cerita Bergambar untuk
Meningkatkan Minat
Baca Biologi Siswa
Kelas VII E Semester
Genap Pokok Bahasan
Bahan Kimia dalam
Makanan SMP Negeri 7
Surakarta Tahun
Pelajaran 2008/2009”.
Yang diteliti :
Tara (2019)
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk
Buku Cerita Bergambar Materi Pencemaran
Lingkungan untuk Kelas VII SMP”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
C. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan
melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para
siswa
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum yang
berlaku
dalam dunia pendidikan saat ini adalah kurikulum 2013 hasil
revisi yang
merupakan penyempurnaan kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum
2013
disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang IPTEK dan
dikembangkan
sebagai upaya agar pendidik memiliki kompetensi dan
keterampilan. Dalam
kurikulum 2013 paradigma mengajar mengalami perubahan yakni
berorientasi
pada proses belajar yang menuntut siswa untuk mencari dan
menemukan
sendiri materi pelajaran dengan memanfaatkan fasiltas dan sumber
belajar yang
ada (student centered learning). Guru berperan sebagai seorang
desainer
pembelajaran yang dituntut agar dapat menjadikan proses
pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien dengan cara merancang
pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar yang sesuai,
serta
menyediakan dan mengembangkan berbagai sumber belajar dan media
yang
dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Hal ini bertujuan agar
siswa tidak hanya
memperoleh materi pembelajaran, tetapi juga mengalami perubahan
perilaku
berkat adanya pengalaman belajar baik pengalaman langsung yang
diperoleh
melalui aktivitas sendiri pada situasi sebenarnya maupun
pengalaman tidak
langsung.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di
empat SMP
wilayah Jogjakarta kepada guru IPA Terpadu kelas VII diperoleh
informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
bahwa media-media pembelajaran Biologi yang telah dikembangkan
oleh guru
sangat terbatas atau kurang bervariasi yang terdiri atas
Microsoft Powerpoint,
kartu bergambar, Lembar Kerja Peserta Didik, dan alat peraga
sederhana. Guru
hanya menggunakan media-media pembelajaran Biologi yang telah
disediakan
oleh sekolah meliputi buku paket siswa, buku paket guru, alat
peraga, Lembar
Kerja Peserta Didik, Torso, Microsoft Powerpoint, video
pembelajaran,
gambar, pemodelan, dan lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan
oleh
keterbatasan guru dalam berkreativitas sehingga mengakibatkan
terjadinya
penurunan kualitas belajar siswa yang ditandai oleh kurang
kondusifnya
suasana belajar mengajar dan rendahnya kategori siswa dalam
membaca buku
pelajaran IPA Terpadu bidang Biologi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berinisiatif mengembangkan
sebuah
media pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan minat
baca
peserta didik. Media pembelajaran yang dipilih harus sesuai
dengan tujuan
pembelajaran, efektivitas belajar peserta didik, materi
pelajaran, dan
karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, peneliti
mengembangkan sebuah
media pembelajaran bagi para peserta didik berupa buku cerita
bergambar
materi pencemaran lingkungan. Buku ini dikembangkan berdasarkan
materi
yang terdapat pada buku siswa. Selain dapat dijadikan sebagai
media
pembelajaran, buku ini juga dapat dijadikan sebagai sumber
belajar bagi
peserta didik. Melalui buku cerita bergambar ini, diharapkan
peserta didik
dapat memperoleh gambaran visual tentang jenis, penyebab,
dampak, dan
upaya menanggulangi pencemaran lingkungan sehingga peserta didik
akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
mudah dalam memahami materi pembelajaran IPA Terpadu bidang
Biologi
materi pencemaran lingkungan. Buku ini juga dapat membantu
peserta didik
dalam menyadari pentingnya menjaga lingkungan melalui
pengalaman
membaca. Selain itu, buku cerita bergambar ini juga diharapkan
dapat menjadi
contoh media yang dapat dikembangkan oleh setiap guru IPA agar
dapat
menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih kondusif dan
memperkaya
kreativitas guru dalam membuat media dan sumber belajar.
Berdasarkan berbagai uraian kerangka berpikir di atas,
berikut
merupakan bagan kerangka berpikir yang dibuat oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Bagan 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Penulis
Hal yang ideal :
Pada kurikulum 2013,
pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered
learning). Guru merupakan
desainer pembelajaran yang
dituntut mampu merancang
pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai media
dan sumber belajar, serta
menyediakan dan
mengembangkan berbagai
sumber belajar dan media yang
dapat dipelajari sendiri oleh
siswa
Fakta di sekolah berdasarkan hasil
wawancara guru IPA Terpadu kelas
VII SMP:
Media pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru terdiri atas
alat peraga sederhana, kartu
bergambar, Powerpoint, dan Lembar
Kerja Peserta Didik.
Media pembelajaran yang
dikembangkan guru masih terbatas/
kurang bervariasi
Guru sering menggunakan media
yang telah disediakan oleh sekolah.
Rendahnya minat baca peserta didik
terhadap buku teks
Solusi :
Melakukan pengembangan media buku cerita
bergambar materi pencemaran lingkungan untuk
membantu pemahaman akan materi dan kesadaran
siswa dalam menjaga lingkungan serta membantu
kreativitas guru dalam mengembangkan media
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
dan
pengembangan atau yang biasa dikenal sebagai R&D (Research
and
Development). Penelitian dan pengembangan adalah proses yang
dilakukan
untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan produk yang
telah ada
agar lebih baik dari produk sebelumnya, kemudian dapat dilakukan
pengujian
atau validasi terhadap keefektifan produk yang telah dihasilkan.
Penelitian ini
mengembangkan sebuah produk media pembelajaran berupa buku
cerita
bergambar tentang pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media
pembelajaran
berupa buku cerita bergambar tentang pencemaran lingkungan.
Pengembangan
dan penelitian menurut Borg and Gall terdiri atas 10 langkah.
Peneliti
melaksanakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
tersebut hingga
tahap kelima karena keterbatasan waktu dan biaya untuk
mengembangkan
produk. Jika penelitian dan pengembangan dilakukan hingga
sepuluh tahapan
maka akan memerlukan proses dan waktu yang lebih lama serta
biaya yang
besar. Melalui pelaksanaan lima tahapan ini diharapkan agar
penelitian dan
pengembangan ini dapat selesai dengan waktu yang lebih efisien
dan biaya
yang terjangkau tetapi tetap efektif pada proses dan
hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Kelima tahap penelitian dan pengembangan yang telah
disederhanakan
tersebut dapat diuraikan oleh peneliti sebagai beikut :
1. Potensi dan masalah
Potensi dan masalah dapat ditemukan oleh peneliti dengan
melakukan
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan melalui
wawancara
terhadap empat guru pengampuh mata pelajaran IPA Terpadu kelas
VII
pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di
Yogyakarta.
Masing-masing guru berasal dari empat SMP berbeda yaitu SMP
Stella
Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP
Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan. Sekolah yang dipilih terdiri atas dua
sekolah
negeri dan dua sekolah swasta. Alasan peneliti memilih keempat
sekolah
tersebut adalah untuk mendapatkan data penggunaan dan
pengembangan
media oleh guru yang lebih beragam. Langkah awal yang dilakukan
oleh
peneliti adalah menentukan topik yang akan digunakan untuk
membuat
kisi-kisi pedoman wawancara analisis kebutuhan. Berikut
merupakan topik
yang telah dibuat oleh peneliti sebagai pedoman pembuatan
kisi-kisi
pedoman wawancara guru.
Tabel 3.1 Topik Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis
Kebutuhan
No. Topik Jumlah butir
pertanyaan
1. Metode dan teknik yang digunakan dalam
pembelajaran
1
2. Penggunaan media pembelajaran 3
3. Pengembangan media pembelajaran oleh guru 2
4. Penggunaan media pada materi pencemaran
lingkungan
2
5. Langkah pembelajaran pada materi pencemaran
lingkungan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
No. Topik Jumlah butir
pertanyaan
6. Minat baca siswa pada materi pencemaran
lingkungan
2
7. Pengembangan media cerita bergambar pada
materi pencemaran lingkungan
4
8. Langkah-langkah pengembangan media cerita
bergambar pada materi pencemaran lingkungan
3
Potensi dan masalah dapat diketahui melalui hasil wawancara para
guru
IPA Terpadu kelas VII sesuai dengan lampiran 4 Hasil analisis
kebutuhan.
2. Pengumpulan data
Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah
mengumpulkan data dari hasil analisis kebutuhan. Pengumpulan
data
analisis kebutuhan dilakukan melalui teknik wawancara guru IPA
Terpadu
kelas VII SMP. Wawancara guru dilakukan di setiap sekolah yang
telah
ditentukan oleh peneliti. Data-data hasil wawancara diperoleh
berdasarkan
fakta pengalaman guru saat melaksanakan pembelajaran dan
pengamatan
guru terhadap peserta didik di sekolah. Data yang diperlukan
dalam
penelitian ini berupa ketersediaan dan pengembangan media
pembelajaran
dan sumber belajar di sekolah, minat baca peserta didik terhadap
buku
pelajaran, serta kebutuhan media pembelajaran oleh guru.
3. Desain produk
Hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti digunakan sebagai
bahan
pertimbangan dalam merencanakan pembuatan produk yang tepat.
Produk
yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah sebuah media
pembelajaran
yang dapat pula digunakan sebagai sumber belajar berupa buku
cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
bergambar materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP.
Buku
cerita bergambar yang dikembangkan terdiri atas cover buku,
halaman
judul, catatan hak cipta, kata pengantar, halaman KI, KD dan
indikator
pembelajaran, daftar isi, pengenalan tokoh cerita, isi cerita,
evaluasi pada
setiap akhir bab pada cerita, dan halaman daftar pustaka. Isi
cerita yang
dijadikan sebagai konsep dalam pembuatan buku terdiri atas
konsep buku,
jenis cerita, penggunaan kata dan kalimat dalam cerita, dan
unsur-unsur
cerita yang berkaitan dengan materi pencemaran lingkungan. Pada
buku
cerita bergambar terdapat dua komponen yaitu teks dan gambar.
Teks
cerita dibuat oleh peneliti. Gambar-gambar terkait alur cerita
dibuat oleh
peneliti menggunakan potongan