Top Banner
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI KELAS X SMA NEGERI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : RIZKI KOZANGGA PUTRA A610140040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020
17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

Aug 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG

GERHANA DI KELAS X SMA NEGERI COLOMADU

KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

RIZKI KOZANGGA PUTRA

A610140040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

i

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

ii

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

iii

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI

KELAS X SMA NEGERI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengembangkan media pembelajaran

analog gerhana pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan di kelas X

SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar (2) Mengetahui peningkatan

pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan dengan

menggunakan media analog gerhana. Penelitian ini merupakan penelitian R&D

(Research and Development) yang menggunakan model rancangan

pengembangan Dick & Carry yaitu ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, dan Evaluation). Desain yang digunakan pra eksperimen,

bentuknya One-Group Pretest-Postest Design. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes, dan angket. Uji prasyarat analisis

data menggunakan uji validitas, uji normalitas dan uji reliabilitas. Uji analisis

data menggunakan uji T (T-Test) untuk menjawab hipotesis. Hasil penelitian

menunjukan bahwa (1) Pengembangan media pembelajaran analog gerhana

melalui tahapan analisis uji kebutuhan guru dan peserta didik, melakukan desain

produk pembuatan media analog gerhana dengan membuat sketch pada bola

plastik yang digambar dan diwarnai serta diberi lampu pada bola mataharinya,

mengembangkan media analog dengan menyempurnakan produk yaitu media

analog gerhana serta diuji oleh ahli materi dan ahli media, implementasi media

analog ditujukan kepada peserta didik kelas X IPS 2 SMA N Colomadu dalam

bentuk penelitian eksperimen yaitu menilai produk yang dikembangkan, tahap

evaluasi dilakukan dengan menyebarkan angket penilaian produk kepada peserta

didik kelas X IPS 2 SMA N Colomadu (2) Hasil pengujian T-Test, Data pretest

dan posttest menunjukkan nilai signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal ini

dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran analog gerhana, ditunjukkan dengan rata-rata

nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

analog gerhana dapat meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata surya

dalam ruang kehidupan di SMA N Colomadu. Pembelajaran di kelas X IPS 2

mengalami peningkatan pembelajaran sebesar 18,17% setelah menggunakan

media pembelajaran analog gerhana.

Kata Kunci : media analog, gerhana, sistem tata surya

Abstract

The purpose of this study was to (1) Developing eclipse analog instructional

media on solar system material in class X SMA N Colomadu Karanganyar (2)

Knowing the increase of learning test on solar system material using eclipse

instructional media. This research was R&D (Research and Development) study

that used the Dick & Carry development design model, namely ADDIE

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

2

(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The design

was pre-experimental, in the form of One-Group Pretest-Postest Design. Data

collection techniques were documentation, observation, tests, and

questionnaires. The prerequisite test for data analysis uses validity, normality

and reliability test. The data analysis uses the T-test to answer the hypothesis.

The results showed that (1) Development of an eclipse analog instructional

media through the stages of test needs of teachers and students, designing eclipse

analog media product by making sketches on a drawn and colored plastic ball

and given a light on the sun ball, developing analog media with perfecting the

product that was eclipse analog media and tested by material experts and media

experts, the implementation of analog media was addressed to students of class

X IPS 2 SMA N Colomadu in the form of experimental research that was

assessing developed products, the evaluation stage was carried out by

distributing product assessment questionnaires to class students X IPS 2

Colomadu SMA N (2) T-Test, pretest and posttest results showed a significant

value of 0,000 which means <0.05. This decision could be taken that Ho was

rejected and Ha was accepted. The calculation results show that there are

significant differences before and after using an eclipse analog instructional

media, indicated by an average pretest value of 66.83 and an average posttest

value of 85.00. means that the eclipse analog instructional media can improve

learning on the material of the solar system in the life space at SMA N

Colomadu. Learning in class X IPS 2 had increased by 18.17% after using an

eclipse analog instructional media.

Keywords: analog media, eclipse, solar system

1. PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup. Melalui

proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami arti dan hakikat hidup,

serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan secara

benar. Fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan kepribadian unggul

dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas logika, hati,

ketrampilan, akhlak, dan keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik

kesempurnaan kualitas hidup. Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah

proses menjadi, yakni menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang

tumbuh sejalan dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nurani secara utuh.

Pendidikan tidak dimaksudkan untuk mencetak karakter dan kemampuan

peserta didik sama seperti gurunya. Proses pendidikan diarahkan pada proses

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

3

berfungsinya semua potensi peserta didik secara manusiawi agar mereka

menjadi dirinya sendiri yang mempunyai kemampuan dan kepribadian unggul

(Malik, 2013:2).

Cara melaksanakan pendidikan Indonesia sudah tentu tidak bisa terlepas

dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang

dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di Bumi Indonesia untuk

kepentingan bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan bangsa Indonesia tertera

dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 sebagai berikut:

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, beraklak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (UURI, No. 20 tahun 2003, h.5). Dalam setiap jenjang

pendidikan di Indonesia, semuanya punya tujuan yang sama yaitu untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, agar terhindar dari jurang kebodohan. Dalam

melaksanakan pembelajaran,guru selalu menggunakan media yang dapat

membantu dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik dan

sampai ke peserta didik.

Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap peserta didik. Dalam pemakaian media pembelajaran, guru

diharapkan untuk lebih aktif agar materi yang disampaikan guru dipahami dan

dimengerti oleh peserta didik. Oleh karena itu, Guru sebagai fasilitator harus

lebih kreatif dalam mengembangkan media-media yang akan digunakan dalam

pembelajaran supaya peserta didik tidak bosan dalammenerima pembelajaran

yang diberikan oleh guru. Media yang digunakan guru harus sesuai dengan

materi yang akan diberikan kepada peserta didik agar materi bisa diserap

dengan maksimal dan lebih efisien. Dengan menggunakan media analog

tentang terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan diharapkan peserta

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

4

didik dapat menambah ilmu tentang proses gerhana yang terjadi secara alami di

alam semesta.

SMA Negeri Colomadu Kabupaten Karanganyar adalah sekolah

menengah atas negeri yang ada di Kecamatan Colomadu. Sekolah ini sudah

menggunakan kurikulum 2013 (kurtilas) untuk kelas X sampai kelas XII,

dimana pada kurikulum tersebut menuntut peserta didik untuk lebih aktif,

sehingga mata pelajaran geografi diperlukan bagi keberhasilan transisi peserta

didik yang membentuk karakter bangsa yang sesuai dengan prinsip dan

semangat kebangsaan. Semangat ini yang harus terus dijaga kepada siswa yang

menjadi penerus bangsa, agar semangat dalam menerima pembelajaran dan

bisa menambah pengetahuan, terlebih pengetahuan yang berhubungan dengan

ruang angkasa seperti peristiwa terjadinya gerhana.Pengetahuan peserta didik

terhadap ilmu tentang gerhana dirasa masih kurang, siswa hanya mengetahui

perbedaan antara gerhana bulan dan gerhana matahari saja tanpa mengetahui

proses yang terjadi di dalamnya maupun istilah-istilah yang berkaitan dengan

gerhana secara maksimal. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti,di SMA

Negeri Colomadu belum menggunakan media pembelajaran analog gerhana.

Oleh sebab itu dengan menggunakan media pembelajaran analog gerhana

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan uraian

masalah tersebut peneliti ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan dengan penelitian yang

berjudul: “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG

GERHANA DI KELAS X SMA N COLOMADU KABUPATEN

KARANGANYAR”

2. METODE

Penelitian ini mengunakan metode Research and Development (R&D) yaitu

suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya dan dapat

dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian dan pengembangan ini diadaptasi

dari langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh

Dick & Carry yang disebut ADDIE (Analysis, Design, Development or

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

5

production, Implementation or delivery, and Evaluations). Desain penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen dengan bentuk

desainnya One-Group Pretest-Posttest Design. Desain ini dinilai lebih akurat

dalam desain pra-eksperimen karena dapat membandingkan dengan keadaan

sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2017: 111).

Penelitian dilaksanakan di SMAN Colomadu Kabupaten Karanganyar.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 2 SMAN

Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah

30 peserta didik. Sampel penelitian ini menggunakan sampel proporsional

artinya pengambilan sampel memperhatikan pertimbangan unsur – unsur atau

kategori dalam populasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka kelas X (30

peserta didik) dijadikan sampel karena mempertimbangkan materi yang

digunakan dalam penelitian yaitu sistem tata surya dalam ruang kehidupan.

Teknik dan instrumen pengumpulan data penelitian ini yaitu observasi, tes,

dokumentasi, dan angket. Uji prasyarat analisis data menggunakan uji validitas,

uji normalitas dan uji realibilitas. Kemudian uji analisis datanya menggunakan

uji T (T-Test) untuk menjawab hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Analisis Data

3.1.1 Analisis data uji kebutuhan

Uji kebutuhan ini menggunakan angket dengan 5 pertanyaan terkait

kebutuhan dan kriteria media pembelajaran analog. Angket tersebut

diberikan kepada peserta didik dan guru mata pelajaran Geografi

untuk mengetahui kebutuhan dan kriteria media yang akan

dikembangkan. Berdasarkan hasil angket dan wawancara yang telah

dilakukan dengan guru mata pelajaran Geografi yaitu ibu Tri Utami

Yuliarsih S,Pd, Beliau menjelaskan belum menggunakan media

pembelajaran analog. Proses belajar mengajar di kelas hanya

menggunakan metode konvensional seperti ceramah. Hal itu tentu

membuat peserta didik mudah bosan. Hasil analisis angket uji

kebutuhan peserta didik menunjukan bahwa peserta didik menyetujui

penggunaan media diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dan

memicu pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan

ditunjukkan dengan presentase 83%, kemudian 90% peserta didik

menyebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran akan

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

6

memudahkan dalam pembelajaran di kelas, 93% peserta didik belum

pernah menggunakan media analog dalam pembelajaran, dan 100%

peserta didik menyetujui jika dalam pembelajaran Geografi

khususnya pada materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan

mengembangkan media analog.

3.1.2 Hasil Penilaian/validasi media pembelajaran oleh ahli materi dan

media.

Penilain/validasi menggunakan angket dengan 5 pertanyaan terkait

kualitas media analog. Berikut adalah hasil penilaian/validasi media

analog.

Sumber : Peneliti (2019)

Gambar 1. Grafik hasil hasil validasi uji ahli materi dan ahli

media

Berdasarkan grafik di atas hasil validasi media analog memiliki

nilai 4,2 dari ahli materi dan 4,3 dari ahli media. Kemudian apabila

dihitung nilai rata-ratanya adalah 4,25. Penilaian media ini termasuk

dalam kategori baik dari skala 1-5. Oleh karena itu media analog

dinyatakan layak digunakan untuk penelitian.

Ahli Materi 4.2

Ahli Media 4.3

Rata - Rata 4.25

3.8

4

4.2

4.4

4.6

Ahli Materi Ahli Media Rata - Rata

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

7

3.1.3 Hasil validasi dan realibilitas instrumen

Validasi instrumen materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan

dilakukan untuk mengetahui tingkat ke validan butir soal yang telah

dibuat. Soal yang telah valid digunakan sedangkan soal yang tidak

valid tidak digunakan. Validitas instrumen dilakukan di MAN 3

Boyolali, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa

Tengah. Instrumen terdiri dari 30 butir soal yang telah disusun sesuai

indikator, dengan jumlah siswa sebanyak 25. Kriteria butir soal yang

valid adalah apabila nilai r hitung lebih tinggi atau sama dengan r

tabel. Berikut hasil dari uji instrumen soal di MAN 3 Boyolali.

Tabel 2 Hasil validasi instrumen penelitian No

Soal

r hitung Keterangan No

Soal

r hitung Keterangan

1 0,378 TIDAK VALID 16 0,147 TIDAK VALID

2 0.506 VALID 17 0,528 VALID

3 0,570 VALID 18 0,010 TIDAK VALID

4 0,613 VALID 19 0,425 VALID

5 0,414 VALID 20 0,368 TIDAK VALID

6 0,456 VALID 21 0,337 TIDAK VALID

7 0,456 VALID 22 0,290 TIDAK VALID

8 0,245 TIDAK VALID 23 0,457 VALID

9 0,606 VALID 24 0,447 VALID

10 0,605 VALID 25 0,189 TIDAK VALID

11 0,252 TIDAK VALID 26 0,319 TIDAK VALID

12 0,545 VALID 27 0,040 TIDAK VALID

13 0,678 VALID 28 0,365 TIDAK VALID

14 0,457 VALID 29 0,368 TIDAK VALID

15 0,033 TIDAK VALID 30 0,604 VALID

Sumber : Peneliti, 2019

3.1.4 Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan data hasil belajar antara pretest dan posttest,

peningkatan pembelajaran peserta didik sangat terlihat setelah

menggunakan media analog.

Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest 66,83 30 12,98562 2,37084

posttest

85,00 30 8,54602 1,56028

Sumber : Peneliti, 2019

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

8

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest adalah

66,83 dan rata-rata nilai posttest adalah 85,00. Berdasarkan data

hasil belajar antara pretest dan posttest, hasil belajar peserta didik

terlihat meningkat sebanyak 18,17% setelah menggunakan media

analog pada pembelajaran Geografi materi tata surya dalam ruang

kehidupan.

3.1.5 Uji Hipotesis

Hasil uji normalitas data menujukan data berdistribusi normal yaitu

nilai pretest dan posttest > 0,05. Langkah selanjutnya adalah

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T (t-test). Uji paired

samples T test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata rata dari

dua sample yaitu pretest dengan posttest. Pengambilan keputusan

pada uji ini berdasarkan nilai probabilitas atau nilai signifikansinya.

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak dan jika sig < 0,05

maka Ho ditolak, Ha diterima. Hasil uji hipotesis menggunakan uji T

dapat disajikan pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5 Hasil uji T

Sumber : Peneliti, 2019

Berdasarkan Tabel 5 mengenai hasil pengujian T-test data pretest

dan posttest menunjukkan nilai signifikan 0,000. Hal ini dapat

diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terjadi

peningkatan pembelajaran gerhana di SMA N Colomadu Kabupaten

Karanganyar setelah adanya penelitian dan pengembangan media

analog materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengembangan media pembelajaran analog di SMA N Colomadu .

Paired Samples Test

T Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 pretest – postest -8,302 29 .000

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

9

Proses awal pengembangan media analog, dilakukan analisis

angket kebutuhan peserta didik dan guru untuk mengetahui kriteria

media pembelajaran Geografi di SMAN Colomadu Kabupaten

Karanganyar. Hasil uji kebutuhan tersebut menunjukkan bahwa

mereka menyetujui adanya pengembangan media analog.

Selanjutnya peneliti menyusun rancangan desain produk,

merancang proses pembelajaran, dan membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Desain produk kemudian

direalisasikan mengunakan beberapa bahan yaitu bubur kertas,

triplek, sterofoam, lem “fox”, bola plastik, cat, jeruji bekas, besi

pada payung bekas dan lampu.

Tahap selanjutnya media analog ini dinilai oleh ahli materi dan

ahli media. Bapak Wahyu Widiyatmoko, S.Pd, M.Sc sebagai

validator ahli materi dan validator ahli media. Hasil validasi media

analog menunjukkan nilai 4,2 dari ahli materi dan 4,3 dari ahli

media. Kemudian apabila dihitung nilai rata-ratanya adalah 4,25.

Penilaian media ini termasuk dalam kategori baik dari skala 1-5.

Oleh karena itu media analog dinyatakan layak digunakan untuk

penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan validasi instrumen

materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan. Hal itu dilakukan

untuk mengetahui tingkat ke validan butir soal yang telah dibuat.

Soal yang telah valid digunakan sedangkan soal yang tidak valid

tidak digunakan. Validitas instrumen dilakukan di MAN 3

Boyolali, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa

Tengah. Instrumen terdiri dari 30 butir soal yang telah disusun

sesuai indikator, dengan jumlah siswa sebanyak 25. Hasil uji

validasi instrumen yang dihitung menggunakan SPSS

menunjukkan bahwa soal yang valid berjumlah 16 soal. Uji

realibilitas juga dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan

stabilitas data yang digunakan. Hasil uji realibilitas instrumen

menunjukkan bahwa butir soal reliable atau layak digunakan.

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

10

Kemudian tahap Implementasi media analog ditujukan kepada

peserta didik kelas X IPS 2 SMAN Colomadu. Peserta didik

berjumlah 30 anak. Implementasi media analog di SMAN

Colomadu dilakukan pada saat jam ke 3 - 4 mata pelajaran

Geografi. Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 40 menit. Jam

pertama hanya perkenalan dan melakukan pretest.

Selanjutnya untuk jam kedua dilakukan pembelajaran

menggunakan media analog dengan metode cooperative learning

menggunakan strategi Group Investigation yang ditulis oleh Isjoni

pada tahun 2007. Implementasi dilakukan dalam bentuk penelitian

eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan dengan mengukur

tingkat pemahaman peserta didik terhadap media pembelajaran

materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan .Kemudian dari

hasil penelitian eksperimen dilakukan uji T (t-test) untuk

mengetahui signifikansi perbedaan tingkat pemahaman peserta

didik sebelum media analog di tampilkan (pretest) dan sesudah

media analog ditampilkan (posttest). Apabila terdapat perbedaan

yang signifikan maka media analog dianggap dapat meningkatkan

pemahaman anak tentang materi sistem tata surya dalam ruang

kehidupan. Selanjutnya Evaluasi merupakan langkah terakhir dari

penelitian dan pengembangan ini. Evalusi ini dilakukan dengan

menyebarkan angket penilaian kepada sebagian responden atau

peserta didik kelas X SMAN Colomadu. Hal tersebut untuk data

evaluasi penyempurnaan produk akhir.

3.2.2 Peningkatan Pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang

kehidupan Menggunakan media pembelajaran Analog

Peningkatan pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam ruang

kehidupan menggunakan media pembelajaran analog pada penelitian

dan pengembangan ini dapat ditunjukkan berdasarkan hasil belajar

dan Uji T. Hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan rata – rata

antara pretest dan posttest. Rata-rata nilai pretest adalah 66,83 dan

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

11

rata-rata nilai posttest adalah 85,00. Hal tersebut menunjukkan

bahwa penggunaan media pembelajaran analog dapat meningkatkan

hasil belajar yang positif. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian dari Rusdiyanto (2017), pada penelitiannya yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Analog Tentang Patahan Pada

Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana Di SMP Negeri 1

Klaten”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan

media analog tentang patahan terbukti dapat meningkatkan kualitas

hasil pembelajaran pada ekstrakurikuler sekolah siaga bencana. Hal

ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa

yang cukup signifikan yaitu sebelum menggunakan media

pembelajaran nilai rata-rata siswa 72,1 dan setelah menggunakan

media pembelajaran menjadi 91,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa

media analog mampu mempengaruhi tingkat belajar siswa.

Pembelajaran Geografi dengan menggunakan media

pembelajaran analog dapat meningkatkan keseriusan dalam

pembelajaran sehingga siswa tidak mudah jenuh. Hal tersebut

dikarenakan pembelajaran konvensional atau dengan metode

ceramah tanpa adanya media pembelajaran lebih menekankan pada

komunikasi satu arah atau pembelajaran hanya berpusat pada guru

saja. Penggunan media pembelajaran analog menuntut peserta didik

untuk aktif memahami proses terjadinya suatu fenomena yang

langka di ruang angkasa. Peserta didik akan mengetahui bagaimana

suatu gerhana dpt terbentuk, macam macam gerhana, dampak dari

gerhana bagi kehidupan dan sebagainya.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini sudah dilakukan uji

normalitas dan uji T dengan program SPSS. Hasil analisis data

tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media

pembelajaran analog pada mata pelajaran Geografi dapat

meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata surya dalam

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

12

ruang kehidupan. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan Uji T

menggunakan metode Uji paired samples T test. Uji ini digunakan

untuk mengetahui perbedaan rata rata dari dua sample yaitu pretest

dengan posttest. Hasil pengujian T-test data pretest dan posttest

tersebut menunjukkan nilai signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal

ini dapat diambil keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya terjadi peningkatan pembelajaran pada materi sistem tata

surya dalam ruang kehidupan di SMAN Colomadu Kabupaten

Karanganyar setelah adanya penelitian dan pengembangan media

analog materi sistem tata surya dalam ruang kehidupan. Hasil

penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnu

Mohamad (2015) pada penelitiannya yang berjudul “Efektifitas

Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi

Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IS SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta”. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-

rata post tes pada kelas eksperimen satu sebanyak80.65 ,kelas

eksperimen dua sebanyak 80.65, kelas eksperimen tiga sebanyak

80.87. Sedangkan rata-rata nilai kelas control yang menggunakan

metode konvensional adalah 73.84, dari hasil tersebut dapat dilihat

bahwa peningkatan hasil post tes kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas control.

4. PENUTUP

a) Pengembangan media pembelajaran analog gerhana pada materi sistem tata

surya menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation) yang dikembangkan oleh Dick

& Carry. Langkah-langkah pengembangan melalui tahapan analisis uji

kebutuhan guru dan peserta didik, melakukan desain produk pembuatan

media analog gerhana dengan membuat sketch pada bola plastik yang

digambar dan diwarnai serta diberi lampu pada bola mataharinya,

mengembangkan media analog dengan menyempurnakan produk yaitu

media analog gerhana serta diuji oleh ahli materi dan ahli

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANALOG GERHANA DI …eprints.ums.ac.id/80089/11/Naskah Publikasi.pdf · nilai pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

13

media,implementasi media analog ditujukan kepada peserta didik kelas X

IPS 2 SMAN Colomadu dalam bentuk penelitian eksperimen yaitu menilai

produk yang dikembangkan, tahap evaluasi dilakukan dengan menyebarkan

angket penilaian produk kepada peserta didik kelas X IPS 2 SMAN

Colomadu. Hasil uji validasi ahli materi dan ahli media memiliki nilai rata-

rata sebesar 4,25 yang termasuk dalam kategori baik.

b) Hasil belajar dengan memakai media pembelajaran analog gerhana

diperoleh dari soal pretest dan posttest yang terdiri dari 15 butir soal pilihan

ganda. Hasil pengujian T-Test, Data pretest dan posttest menunjukkan nilai

signifikan 0,000 yang berarti < 0,05. Hal ini dapat diambil keputusan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan

media pembelajaran analog gerhana, ditunjukkan dengan rata-rata nilai

pretest 66,83 dan rata-rata nilai posttest 85,00. artinya media pembelajaran

analog gerhana dapat meningkatkan pembelajaran pada materi sistem tata

surya dalam ruang kehidupan di SMAN Colomadu. Pembelajaran di kelas

X IPS 2 mengalami peningkatan pembelajaran sebesar 18,17% setelah

menggunakan media pembelajaran analog gerhana.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Malik, Herman. 2013. Fajar Kebangkitan Pendidikan Daerah Tertinggal.

Jakarta: LP3ES.

Mohamad, Wisnu. 2015. Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada

Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi

Kehidupan Di Kelas X IS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

skripsi. (tidak dipublikasikan) Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Rusdiyanto. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Analog Tentang

Patahan Pada Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Ekstrakurikuler Sekolah Siaga Bencana Di

SMP Negeri 1 Klaten. skripsi. (tidak dipublikasikan) Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.