PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN BUKU SAKU PENGENALAN TEKNIK DASAR TENIS LAPANGAN PADA USIA DINI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan (S1) Oleh: Bangga Setiyanto NIM 12602241092 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
136
Embed
PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN BUKU SAKU ...lapangan atau kelompok besar kelayakan sebesar 86,37%. Secara keseluruhan media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN MEDIA LATIHAN BUKU SAKU PENGENALAN
TEKNIK DASAR TENIS LAPANGAN PADA USIA DINI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Menurut Bompa (1994: 29-48) prinsip latihan sebagai
berikut: (1) prinsip partisipasi aktif mengikuti latihan, (2) prinsip
perkembangan mennyeluruh, (3) spesialisasi, (4) prinsip individual,
(5) prinsip variasi, (6) model dalam proses latihan, (7) prinsip
peningkatan beban.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan
merupakan proses yang memiliki suatu program berkelanjutan untuk
meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan dari
yang mudah ke yang lebih sulit.
4. Hakikat Permainan Tenis Lapangan.
a. Pengertian Permainan Tenis Lapangan
Menurut Sukadiyanto (2005: 263) mengatakan, permainan
tenis lapangan termasuk dalam jenis ketrampilan yang terbuka
(open skill), artinya kondisi lingkungan bermain tenis lapangan
sulit diprediksi dan dikendalikan oleh petenis. Tenis lapangan
14
merupakan suatu permainan yang memerlukan kecepatan kaki,
ketepatan yang terkendali, stamina, antisipasi, ketetapan hati
(determination) dan kecerdikan (Lex Lardner 1996: 7).
Dapat disimpulkan bahwa permainan tenis lapangan
merupakan permainan yang tidak hanya tentang memukul bola
dengan raket tetapi permainan yang menggunakan seluruh anggota
tubuh untuk memukul bola dan memerlukan koordinasi yang
bagus.
b. Teknik Dasar Dalam Permainan Tenis Lapangan
Menurut sukadiyanto (2005: 263) mengatakan, berdasarkan
pengelompokan teknik dasar pukulan tenis tersebut, bila ditinjau
dari jenis gerak dasarnya, maka teknik-teknik dasar yang meliputi:
(1) teknik groundstrokes gerak dasarnya adalah gerakan mengayun
(swing), (2) voli gerak dasarnya adalah gerakan memblok (block
atau punch), serta (3) servis dan smes gerak dasarnya adalah
gerakan melempar (throwing), sedangkan untuk teknik lob gerak
dasarnya adalah gerakan mengangkat. Teknik dasar pukulan dalam
tenis meliputi drive (forehand-backhand), service, volley,
(forehand-backhand), overhead smash, dan lob (Hariono Awan
2010: 10).
Kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas yaitu teknik
dasar dalam permainan tenis lapangan terdiri atas beberapa
pukulan diantaranya drive atau groundstroke (forehand dan
15
backhand), servis, voli, smash, lob, dan variasi pukulan lainya, dan
itulah yang harus dipelajari untuk bisa bermain tenis lapangan
dengan maksimal.
a. Forehand
Untuk pegangan tangan kanan, pukulan stroke yang
dimainkan pada sisi kanan dari tubuh, untuk pegangan tangan
kiri,sebaliknya (MacCurdy Doug dan Miley Dave : 105).
Dengan demikian forehand adalah pukulan yang
dilakukan pada saat bola berada pada sisi kanan badan pemain,
jika pemukul menggunakan tangan kanan dalam memegang
raket dan untuk pemain kidal sebaliknya saat bola berada pada
sisi kiri badan pemain.
Gambar 1. Teknik forehand groundstroke
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
b. Backhand
Untuk pegangan tangan kanan, pukulan stroke yang
dimainkan pada sisi kiri dari tubuh pada saat bola telah
16
memantul dalam lapangan, untuk pegangan tangan kiri,
sebaliknya (MacCurdy Doug dan Miley Dave : 105).
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa pukulan
backhand adalah pukulan yang dilakukan di sisi kiri badan
pemain pada saat bola telah memantul dalam lapangan, jika
pemain menggunakan tangan kanan dalam memegang raket,
untuk pemain kidal sebaliknya yaitu pemain memukul bola
pada sisi kiri badan.
Gambar 2. Teknik backhand groundstroke
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
c. Volley
Menurut Brown Jim (2007: 69) menjelaskan pukulan
volley adalah pukulan tembakan sebelum bola jatuh memantul
di lapangan anda. Di dalam pukulan volley, pemain memukul
bola sebelum bola memantul, pemain biasanya melakukan
pukulan volley ketika pada posisi antara net dan mid court
(MacCurdy Doug dan Miley Dave: 46). Aksi dari permainan
17
sebelum bola memantul (MacCurdy Doug dan Miley Dave :
108). Pukulan volley dilakukan sebelum bola jatuh ke lapangan
(Sukintaka 1979: 208). Volley adalah suatu cara memukul
sebelum bola mental di lapangan, pada umumnya terjadi di
wilayah dekat net (Lex Lardner 1996: 62)
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas,
volley merupakan pukulan yang dilakukan sebelum bola
memantul dilapangan dan pada saat memukul pemain berada
dekat dengan net.
Gambar 3. Teknik volley
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
d. Overhead Smash
Menurut Brown Jim (2007: 97) menjelaskan smash-
overhead adalah pukulan yang kuat dan bersifat agresif,
menyerang dan biasanya dilakukan dari daerah forecourt
setelah lawan mencoba melakukan lob pada bola melambung
diatas kepala. Overhead smash adalah sebuah pukulan
18
dilakukan diatas kepala dengan aksi seperti servis, biasanya
dimainkan dekat net dan dalam respon dari sebuah lob
(MacCurdy Doug dan Miley Dave : 107). Menurut Sukintaka
(1979: 208) mengatakan, pukulan ini sebagai alat atau usaha
memantulkan bola-bola melambung (lob) yang biasanya
dilakukan dekat net. Overhead smash adalah pukulan yang
memberi angka kemenangan dan adalah jawaban bagi pukulan
lob (Lucas Loman 1993: 100)
Dapat disimpulkan bahwa pukulan overhead smash
yaitu pukulan yang dilakukan sebelum bola memantul ke
lapangan dan bola dipukul pada saat berada diatas kepala,
pukulan ini dilakukan untuk mengakhiri suatu permainan.
Gambar 4. Teknik overhead smash
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
e. Servis
Servis adalah pukulan sebagai tembakan pembuka dari
belakang baseline dan sesuai skor, dari kiri atau kanan center
mark (Rudiger Bomemann 1995: 103). Service adalah pukulan
19
bola yang paling penting dalam pertandingan tenis dan
merupakan satu-satunya pukulan bola yang harus dikuasai dan
dikendalikan oleh pemain yang melakukanya (Lucas Loman
1993: 81). Menurut Sukintaka (1979: 206) mengatakan, serve
merupakan pukulan yang penting dalam bermain tennis. Setiap
permainan akan dimulai dengan pukulan serve.
Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa pukulan
servis merupakan pukulan permulaan untuk memainkan
permainan tenis lapangan, yang dilakukan di belakang garis
baseline dan menyilang dari center mark.
Gambar 5. Teknik servis
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
20
f. Lob
Lob adalah tinggi, pukulan stroke lembut biasanya
sebagai tembakan bertahan untuk menarik lawan menjauh dari
net (MacCurdy Doug dan Miley Dave : 48). Pada umumnya
pukulan ini agak perlahan dan melambung melewati lawan dan
akan jatuh dekat garis belakang (Sukintaka 1979: 208)
Dapat disimpulkan pukulan lob adalah pukulan
melambung kebelakang yang biasanya dilakukan saat lawan
berada dekat dengan net, selain itu pukulan lob dilakukan
sebagai pukulan penyelamatan saat sedang tertekan. Pukulan
lob dapat dilakukan dengan menggunakan teknik forehand
ataupun backhand.
Gambar 6. Teknik lob
Sumber. Anne Pankhurst. 1990
5. Anak Usia Dini
Rusli Ibrahim (2001: 5), anak adalah sosok manusia yang
sedang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang
berlangsung secara bertahap, dan berkesinambungan, banyak ahli
21
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah usia Sekolah
Dasar. Pada masa ini anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan
intim dalam keluarga, dapat bekerja sama antar teman, dan sikap
sportif terhadap kerja dan belajar. Menurut Hibana S. Rahma (2005:
33) mengatakan, anak usia dini (0-8 tahun) adalah individu yang
sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat.
Awal masa anak-anak (usia 2-8 tahun) ditunjukkan oleh
pencapaian dan pengembangan yang cepat dari kemampuan gerak
yang semakin kompleks (Endang Rini Sukamti 2011: 47). Masa anak-
anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan,
yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual,
yakni kira-kira usia 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria
(Samsunuwiyati Mar‟at 2009: 127).
Sehingga pada masa anak-anak pemberian latihan harus
bertahap dari yang mudah ke yang lebih sulit agar anak dapat
menerima dengan maksimal. Pada masa anak-anak tersebut
pemeberian dasar dari suatu latihan memang sangat berpengaruh
untuk masa depan anak tersebut.
Masa atlet junior adalah masa rata-rata di mana atlet untuk
memulai pengembangan dan pembentukan ke arah olahraga prestasi
(Anung Probo Ismoko, Pramuji Sukoco 2013: 2). Oleh karena itu
22
harus ada pembinaan yang bertahap kepada anak untuk bisa
memaksimalkan potensi yang ada pada anak usia dini
Pada kelompok junior biasanya dibagi dalam kelompok umur,
yaitu: Under 10 (Bawah KU-10), KU-10, KU-12, KU-14, KU-16, dan
KU-18 (Adita Rian Pradana 2012: 33). Dapat disimpulkan bahwa
dalam pertandingan tenis lapangan pada kelas junior dibagi dalam
berbagai kelompok umur dari bawah 10 tahun, sampai kelompok
umur 18 tahun semuanya digolongkan sendiri-sendiri. Untuk usia
Under 10 (bawah 10 tahun) disana termasuk dalam kelompok anak-
anak. Menurut ITF dalam Adita Rian Pradana (2012:26) spesifikasi
standar bola tenis yang layak digunakan untuk turnamen Junior KU-
10 ke bawah, antara lain:
Bola tahap 3 (merah), direkomendasikan untuk permainan di
lapangan “merah” bagi pemain di usia sampai 8 tahun, yang
memakai raket dengan panjang maksimum sampai 23 inch
(58,4cm).
Bola tahap 2 (orange), direkomendasikan untuk permainan di
lapangan “orange” bagi pemain usia 8-10, yang memakai raket
dengan panjang antara 23 inch (58,4 cm) – 25 inch (63,5 cm).
Bola tahap 1 (hijau), dirokemendasikan untuk permainan di
lapangan regular dengan ukuran penuh bagi pemain tingkat lanjut
usia 9-10 tahun, yang memakai raket dengan panjang antara 25
inch (63,5 cm) sampai 26 inch (66 cm).
23
Sehingga untuk mempersiapkan atlet menuju kompetisi
pembinaan atlet harus dimulai dari usia dini.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Giri Hendra Permana (2014) yang
bejudul Pengembangan Media Pembelajaran dan Latihan Pocket Book
“Bermain Bulutangkis yang Menyenangkan” Dalam Memperkenalkan
Teknik Dasar Permainan Bulutangkis Untuk Anak Usia Dini. Pada
skripsi ini memperkenalkan teknik dasar bulutangkis untuk usia dini.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran dan
latihan buku saku bulutangkis yang digunakan untuk pembelajaran dan
latihan pada anak usia dini dinyatakan layak digunakan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Dwi Mawarsih (2013) yang
berjudul Pengembangan Media Pembelajaran dan Latihan Kartu Cerdas
dengan tema Teknik Dasar Taekwondo. Skripsi ini memperkenalkan
teknik dasar taekwondo untuk anak usia dini. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Kartu Cerdas Digunakan untuk belajar dan
berlatih Taekwondo dinyatakan layak digunakan.
C. Kerangka Berfikir
Latihan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam
mendidik atlet yang didalamnya memuat tujuan yang jelas dan telah
ditetapkan untuk dicapai. Dalam proses latihan juga diperlukan media
latihan dan prosesnya mempunyai hubungan yang erat. Pengembangan
dan penggunaan media latihan sebagai media latihan bagi anak usia dini
24
yang akan membuat anak lebih bisa memahami latihan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Melihat dan mempertimbangkan karakteristik anak usia dini yaitu
salah satunya adalah gemar bermain, mengharuskan seorang pelatih yang
profesional harus ekstra dalam melatih. Pelatih harus dapat membuat
media pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menarik,
yaitu dengan menggunakan metode-metode atau strategi pelatihan yang
lebih bervariasi, tepat dan menarik agar atlet atau peserta didik mampu
memahami dan dapat melakukan suatu teknik dasar yang baik dan tepat
pula. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengembangkan suatu
metode dengan mengembangkan media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan pada usia dini sehingga diharapkan dapat
membantu proses dalam pembelajaran dan latihan.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Menurut Sugiyono ( 2014: 297 ) metode penelitian dan
pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan
produk yang didalamnya berupa materi-materi pembelajatan dalam bentuk
buku, ataupun alat lainya yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
pembalajaran, dalam hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada anak usia dini yang ingin bermain tenis lapangan dan bagi pelatih
dalam menerapkan latihan.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini
mengadopsi dari model menurut Sugiyono (2014: 299). Langkah yang
diambil dalam penelitian pengembangan ini juga akan disesuaikan dengan
keterbatasan waktu penelitian, berikut langkah yang dijabarkan dalam
penelitian ini:
1. Potensi dan Masalah
Tahap ini dimaksudkan untuk mencari sumber-sumber
pendahulu yang berupa pokok persoalan yang dihadapi serta analisis
kebutuhan pembelajaran dan latihan. Pada tahap ini penulis mencari
informasi di beberapa sumber yang berhubungan tentang teknik dasar
26
dalam tenis lapangan pada usia dini. Tahap ini dilakukan untuk analisis
produk yang akan dikembangkan.
Analisis produk dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
penting diperlukan suatu produk untuk mengatasi masalah yang ditemui
dalam kegiatan pembelajaran dan latihan. Tahap ini dimaksudkan untuk
mencari sumber-sumber pendahuluan yang berupa pokok persoalan
yang dihadapi secara analisis kebutuhan pembelajaran dengan
menggunakan angket analisis kebutuhan yang disebar ke 3 pelatih di
selabora tenis lapangan UNY.
Dari sini didapat hasil analisis berupa pengembangan media
latihan, yaitu media latihan yang berbentuk buku saku yang berisikan
materi mengenai pengenalan teknik dasar dalam permainan tenis
lapangan pada usia dini.
2. Pengumpulan Data
Analisis produk dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
penting diperlukan suatu produk untuk mengatasi masalah yang ditemui
dalam kegiatan pembelajaran dan latihan. Hal ini dapat dilakukan
melalui observasi dan angket. Dalam kegitan observasi, ditemukan
permasalan yaitu atlet usia dini mengalami kesulitan dalam hal
mempelajari gerakan yang baru diketahui sehingga perlu media
pendukung untuk memaksimalkan suatu latihan.
27
3. Desain Produk
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap sebelumnya,
peneliti merancang desain produk yang sesuai dengan potensi dan
masalah yang ada, peneliti juga melakukan analisis materi yang akan
dibahas. Analisis ini mencakup analisis struktur isi, materi yang dibahas
disesuaikan dengan kebutuhan atlet. Hasil analisis yang telah diperoleh
digunakan sebagai acuan untuk menentukan desain produk. Proses
pembuatan desain yang meliputi gambar, background, jenis dan warna
teks serta tampilan buku.
4. Validasi Desain
Setelah tahap penyusunan produk selesai maka dilanjutkan ke
tahap selanjutnya yaitu tahap validasi media dan materi mengenai
produk. Produk berupa buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan pada usia dini yang akan dikembangkan, dilakukan penilaian
kelayakan oleh penelaah untuk mendapatkan nilai dan masukan.
Penilaian kelayakan diperoleh dari dua ahli, yaitu:
a. Ahli materi
Ahli materi menilai aspek yang berupa kelayakan isi dari
buku saku untuk mengetahui kualitas materi.
b. Ahli media
Ahli media menilai beberapa aspek diantaranya aspek desain,
desain isi, gambar, warna, teks dan bentuk buku saku.
28
5. Revisi Desain
Berdasarkan validasi ahli, data yang masuk selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk. Hasil revisi produk
yang pertama selanjutnya digunakan dalam uji coba produk.
6. Uji Coba Produk
Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh berbagai masukan
maupun koreksi tentang produk yang telah dihasilkan. Subyek
penelitian ini sejumlah 10 orang atlet usia 8-10 tahun yang ada di
selabora tenis lapangan UNY.
7. Revisi Produk
Berdasarkan uji coba produk, data yang masuk selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk tersebut. Hasil revisi
produk yang kedua selanjutnya digunakan dalam uji coba pemakaian
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh penilaian,
masukan-masukan maupun koreksi tentang produk yang telah direvisi
sebelumnya. Uji coba pemakaian dilakukan dengan subyek penilaian
sejumlah 20 orang atlet usia 8-10 tahun yang ada di Klub Tenis Bantul.
9. Revisi Produk
Berdasarkan uji coba pemakaian, data yang masuk selanjutnya
digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk tersebut.
29
10. Produk akhir
Setelah pada tahap terakhir ini sudah tidak ada revisi, maka
produk akhir yang dihasilkan berupa buku saku pengenalan teknik dasar
tenis lapangan pada usia dini dalam bentuk buku saku.
Dari rangkaian penjelasan diatas dapat digambarkan rangkaian
penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada gambar berikut:
Gambar 7. Desain Penelitian Pengembangan
Sumber. Sugiyono (2014: 298).
C. Subyek Uji Coba
Penelitian ini menggolongkan subyek uji coba yang digunakan dalam
penelitian pengembangan menjadi dua, yaitu :
1. Subyek uji coba ahli
a. Ahli materi
Ahli materi yaitu dosen, pelatih atau pakar tenis lapangan yang
berperan untuk menentukan apakah materi tentang teknik dasar yang
dikemas dalam dalam media buku saku teknik dasar permainan tenis
Pengumpulan
Data
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji Coba
Produk
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produk Massal
30
lapangan untuk anak usia dini sudah sesuai dengan tingkat kedalaman
materi dan kebenaran materi atau belum. Dalam penelitian ini terdapat
1 ahli materi yaitu Drs. Bambang Priyonoadi, M.Kes. dosen FIK
Universitas Negeri Yogyakarta.
b. Ahli media
Ahli media yang dimaksud adalah dosen atau pakar yang biasa
menangani dalam hal media latihan. Dalam peneltian ini ahli media
yaitu Prof.Dr. Siswantoyo, M.Kes selaku dosen FIK Universitas
Negeri Yogyakarta.
2. Subyek uji coba kelompok kecil dan lapangan (kelompok besar)
Ada dua tahapan dalam uji coba tersebut, tahap pertama yaitu uji
coba kelompok kecil dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 10 anak
latih di klub selabora Universitas Negeri Yogyakarta, dan tahap
selanjutnya adalah uji coba lapangan (kelompok besar) dengan jumlah
subyek penelitian sebanyak 20 anak latih di Bantul Tenis Club.
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014: 124)
Purposive sampling adalah teknik pengambilan data sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2014: 102). Dalam
penelitian ini terdapat 3 teknik pengumpulan data:
31
1. Pengujian dan Pengamatan
Untuk memperoleh hasil kelayakan dari media pembelajaran Buku
Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan Pada Usia Dini maka
perlu dilakukan pengujian dan pengamatan. Hasil pengujian dipaparkan
dengan data berupa uji coba dan hasil pengamatan dilapangan secara
langsung.
2. Wawancara
Sugiyono (2014: 137) mengatakan, wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah responden sedikit/ kecil.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber data.
Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara terstruktur, pada
wawancara ini peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh sehingga daftar pertanyaan sudah dibuat secara
sistematis.
3. Kuesioner (angket)
Sugiyono (2014: 142) Kuesioner merupakan teknik pegumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Membedakan cara memberikan respon menjadi dua, yaitu :
32
a. Angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan
keadaan.
b. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check list (√) pada
kolom atau tempat yang sesuai.
Pengumpula data dalam penelitian pengembangan ini
menggunakan angket terbuka dan angket tertutup, dimana pada halaman
berikutnya disertai dengan kolom saran. Angket atau kuesioner tersebut
diberikan kepada dosen ahli media pembelajaran, ahli materi, dan peserta
didik atau anak latih.
Penelitian ini menggunakan angket check list (√) yang diisi dalam
kolom jawaban (tidak setuju/ kurang setuju/ setuju/ sangat setuju).
4. Instrumen Penilaian Kualitas Ahli
a. Penilaian ahli materi
Tabel 1. Penilaian Aspek Materi Oleh Ahli Materi No. Indikator
1. Materi pembelajaran yang dipilih sudah sesuai dengan anak
usia dini 2. Materi teknik dasar sudah dapat disampaikan melalui buku
saku 3. Buku saku teknik dasar yang dibuat memiliki tujuan
pembelajaran dan pengenalan yang jelas 4. Penulisan nama pada teknik dasar dalam buku saku sudah
benar 5. Penjelasan pelaksanaan teknik dalam buku saku sudah jelas 6. Gambar dalam buku saku sudah dapat menyampaiakn materi
pengenalan teknik dasar 7. Gambar dalam buku saku sudah terlihat jelas 8. Kemudahan pemahaman materi dengan media buku saku
pengenalan teknik dasar untuk anak usia dini
33
9. Teknik dasar dalam buku saku mudah didemostrasikan oleh
usia dini 10. Materi dalam buku saku mampu merangsang anak usia dini
untuk belajar secara aktif dan mandiri 11. Buku saku teknik dasar sudah sesuai dengan karakteristik anak
usia dini
b. Penilaian ahli media
Tabel 2. Penilaian Aspek Tampilan Oleh Ahli Media
Tabel 3. Penilaian Aspek Kegunaan Oleh Ahli Media
5. Instrumen Tanggapan Atlet/ Peserta Didik
Tabel 4. Penilaian Aspek Materi Oleh Atlet
No Indikator/ Pernyataan
1. Materi yang disajikan dalam buku saku teknik dasar tenis
lapangan, mudah dipahami anak usia 8-10 tahun
2. Materi yang ada dalam media buku saku teknik dasar sudah
sesuai untuk anak usia 8-10 tahun
3. Media latihan buku saku sudah sesuai untuk berlatih teknik dasar
tenis lapangan
4. Media latihan buku saku teknik dasar membuat kamu ingin
memperagakan teknik pukulan tenis lapangan
5. Gerakan dalam buku saku yang ditampilkan sudah tepat dan
jelas.
6. Kamu lebih bersemangat dalam berlatih setelah membaca buku
No Aaspek yang Dinilai 1. Ukuran dari buku saku 14 cm x 10 cm 2. Gambar pada cover buku saku 3. Media Jenis kertas dari buku saku 4. Pemilihan ukuran dan jenis tulisan dalam buku saku 5. Background yang mendukung buku saku 6. Tata letak tulisan dalam buku saku
7. Tata letak gambar dalam buku saku 8. Menarik untuk digunakan anak usia 8-10 tahun 9. Jumlah halaman dari buku saku
10. Penggunaan kalimat dalam buku saku
11. Format penulisan buku saku
1. Kejelasan gambar pada buku saku 2. Buku saku dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. 3. Petunjuk pelaksanaan jelas dan mudah dipahami. 4. Gambar isi buku saku teknik dasar tenis mudah diingat 5. Media buku saku dapat digunakan secara mandiri
34
saku tersebut
7. Penggunaan kalimat dan gambar dalam buku saku sudah baik
dan menarik.
Tabel 5. Penilaian Aspek Kegunaan Oleh Atlet
No Indikator/Pernyataan
1. Dengan melihat buku saku dapat membantu menguasai teknik
dasar permainan tenis.
2. Buku saku dapat digunakan kapanpun dan dimanapun.
3. Penjelasan gambar yang ada pada buku saku sudah jelas.
4. Petunjuk pelaksanaan jelas dan mudah dipahami.
5. Gambar isi buku saku teknik dasar tenis mudah diingat
6 Media buku saku dapat digunakan secara mandiri
7. Setelah membaca buku saku ingin menggunakan buku saku untuk
panduan berlatih teknik dasar tenis
Tabel 6. Penilaian Aspek Tampilan Oleh Atlet
No Indikator/Pernyataan
1. Gambar dan pada buku saku teknik dasar tenis lapangan sudah
menarik.
2. Warna pada buku saku teknik dasar sudah menarik
3. Background pada buku saku teknik dasar tenis lapangan sudah
menarik.
4. Penataan gambar dan tulisan dalam buku saku teknik dasar tenis
lapangan sudah menarik dan sesuai materi yang ditampilkan.
5. Ukuran, jenis dan warna huruf pada buku saku teknik dasar tenis
lapangan mudah dibaca.
6. Cover pada buku saku sudah menarik
E. Validitas Instrumen
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono
2014: 267). Dengan demikian yang disebut data yang valid adalah data yang
sesuai atau tidak berbeda antara data yang diteliti dengan data yang
dilaporkan oleh peneliti.
35
Validitas instrumen untuk ahli materi dan ahli media dilakukan
melalui konsultasi dan meminta penilaian kepada para ahli yang memiliki
keahlian tentang materi yang akan diuji dan kriteria media pembelajaran.
F. Reliabilitas Instrumen
Tujuan dilakukan uji validitas dan reliabilitas adalah untuk syarat
mutlak dalam penelitian untuk mendapatkan data dari instrumen yang telah
teruji dan mampu mengukur data yang hendak diukur.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui kegiatan uji coba diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang bersifat
kuantitatif berupa hasil angka, dihimpun melalui angket atau kuesioner.
Sedangkan data kualitatif berupa saran yang dikemukakan oleh ahli media
kemudian dihimpun untuk perbaikan buku saku ini.
Teknik analisis data kualtitatif dalam penelitian ini menggunakan
statistik deskriptif, yang berupa pernyataan tidak layak, kurang layak, cukup
layak, layak, yang diubah menjadi data kuantitatif dengan skala 4, yaitu
dengan penskoran dari angka 1 sampai dengan 4.
Tabel 7. Kategori Persentase Kelayakan.
No Skor dalam persentase Kategori Kelayakan
1 <40% Tidak Layak
2 40%-55% Kurang Layak
3 56%-75% Cukup Layak
4 76%-100% Layak
Sumber : Suharsini Arikunto (2010: 195)
36
Secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan
Persentase tingkat penilaian:
∑
∑
(Sugiyono 2009: 95)
37
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengembangan Produk Media latihan
1. Deskripsi Analisis Kebutuhan
Penelitian ini dimulai dari observasi ke beberapa pelatih di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada
beberapa pelatih Daerah Istimewa Yogyakarta, atlet megalami kesulitan
dalam mempelajari teknik dasar, atlet pada tingkat usia dini ini mengalami
kesulitan dalam memahami teknik pukulan dalam permainan tenis lapangan,
pelatih kesulitan dalam menyampaikan suatu materi teknik pukulan yang
diajarkan. Teknik dasar tenis lapangan merupakan suatu teknik yang harus
dikuasai atlet/ peserta didik dengan benar, seperti forehand, backhand,
service, overhead smash dan volley. Teknik dasar tenis lapangan sangatlah
susah untuk dipelajari karena gerakan yang dilakukan jarang sekali
dilakukan pada aktivitas sehari-hari.mayoritas atlet kurang maksimal dalam
mempraktekan gerakan teknik dasar.
Kasus seperti di atas disebabkan berbagai faktor diantaranya
olahraga tenis lapangan yang belum begitu populer, media pelatihan yang
masih terbatas, pelatih yang hanya memberikan arahan sesekali saja,
kurangnya media visual untuk memberikan contoh gerakan untuk dipelajari
sendiri. Oleh karena itu peneliti melakukan observasi kepada responden
(pelatih Daerah Istimewa Yogyakarta) dan berdiskusi dengan bapak Abdul
Alim seorang dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan program studi Pendidikan
38
Kepelatihan Olahraga, UNY kecabangan olahraga tenis lapangan, sehingga
ditemukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Perlu dikembangkannya media pelatihan untuk mengenalkan olahraga
tenis lapangan.
b. Media latihan yang dikembangkan juga bermaterikan teknik dasar
permainan tenis lapangan beserta contoh gambar gerakan, sehingga atlet
atau peserta didik dapat melakukan gerak dengan efektif dan efisien.
c. Media pelatihan dibuat dengan bentuk buku saku sehingga latihan
menyenangkan dan tidak membosankan.
Dari hasil observasi dan berdiskusi, diperoleh kesimpulan perlu
dikembangkan suatu media pelatihan baru yang dapat digunakan dalam
melatih dan berlatih yang menarik pada usia dini, yaitu dengan
pengembangan media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan pada usia dini.
2. Deskripsi Pengembangan Produk Awal
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis konsep berkaitan dengan:
1. Menetapkan materi
Pada tahap ini materi yang akan dikemukakan yaitu untuk
mengenalkan teknik dasar tenis lapangan. Mengenalkan teknik dasar
tenis lapangan dipilih karena anak usia dini mengalami kesulitan
dalam memahami teknik dasar dalam tenis lapangan.
39
2. Mengkaji yang diperlukan untuk mengenalkan teknik dasar tenis
lapangan.
Mengenalkan teknik dasar tenis lapangan dikaji sesuai dengan
panduan buku. Mengenalkan teknik dasar tenis lapangan dimulai dari
lempar tangkap bola, modifikasi peralatan tenis, tenis mini, kemudian
sampai pada gerakan teknik dasar tenis lapangan.
b. Pembuatan Produk Awal
Pada tahap ini dibuat desain produk sesuai format awal yang
sudah ditentukan. Desain disesuaikan dengan jenis buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan. Semua bahan telah dikumpulkan, seperti
gambar-gambar gerakan teknik dasar tenis lapangan dimasukkan ke
dalam produk.
Produk media latihan buku saku yang dikembangkan secara
keseluruhan membahas tentang mengenalkan teknik dasar tenis
lapangan, yang didalamnya memuat lempar tangkap bola, modifikasi
sarana dan prasarana seperti; lapangan, raket dan bola, aturan bermain
tenis lapangan dan tenis mini, serta gerakan dalam melakukan pukulan
teknik dasar dalam permainan tenis lapangan. Tampilan visual dari
komponen-komponen yang terdapat dalam produk media latihan buku
saku teknik dasar tenis lapangan pada usia dini dapat dilihat pada
lampiran.
40
Produk media latihan ini dikemas dalam bentuk buku saku
dengan berbagai gambar serata tahapan melakukannya. Gambar dan
tahapan melakukan teknik dasar tenis lapangan meliputi:
1. Sebuah buku saku yang didalamnya terdapat tahapan awal
mengenalkan tenis pada usia dini.
2. Gambar yang ditampilkan sesuai usia anak.
3. Terdapat gambar modifikasi sarana dan prasarana untuk latihan anak
usia dini.
4. Terdapat evaluasi dalam buku saku untuk mengetahui seberapa paham
mengenai isi buku saku.
3. Validasi Ahli
Pengembangan media latihan teknik dasar tenis lapangan pada usia
dini ini divalidasi oleh para ahli dibidangnya, yaitu seorang ahli media
latihan dan ahli materi olahraga tenis lapangan. Validasi produk dilakukan
untuk memperoleh masukan perbaikan dan selanjutnya memperoleh
pengakuan kelayakan produk yang dikembangkan.
a. Data Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Materi Tahap Pertama
Ahli materi yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah
Drs. Bambang Priyonoadi M.Kes. Ahli materi yang menjadi validator
produk dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
dan pelatih. Peneliti memilih beliau sebagai ahli materi karena
kompetensinya dibidang olahraga tenis lapangan sangat memadai.
41
Pengambilan data ahli materi tahap I dilakukan pada tanggal 15
juni 2016, diperoleh dengan cara memberikan produk awal media latihan
buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan beserta lembaran
penilaian yang berupa kuesioner atau angket.
Table 8. Hasil Penilaian Validasi Ahi Materi Tahap Pertama.
Data validasi ahli materi diperoleh dengan mengguakan kuesioner
jenis skala likert dengan 4 skala. Dalam pelaksanaanya, ahli media
mencoba membaca dan mencermati produk media kemudian
memberikan penilaian, komentar dan saran revisi yang berkaitan dengan
No. Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Materi pembelajaran yang dipilih sudah
sesuai dengan anak usia dini
√
2. Materi teknik dasar sudah dapat
disampaikan melalui buku saku
√
3. Buku saku teknik dasar yang dibuat
memiliki tujuan pembelajaran dan
pengenalan yang jelas
√
4. Penulisan nama pada teknik dasar dalam
buku saku sudah benar
√
5. Penjelasan pelaksanaan teknik dalam buku
saku sudah jelas
√
6. Gambar dalam buku saku sudah dapat
menyampaiakn materi pengenalan teknik
dasar
√
7. Gambar dalam buku saku sudah terlihat
jelas
√
8. Kemudahan pemahaman materi dengan
media buku saku pengenalan teknik dasar
untuk anak usia dini
√
9. Teknik dasar dalam buku saku mudah
didemostrasikan oleh usia dini
√
10. Materi dalam buku saku mampu
merangsang anak usia dini untuk belajar
secara aktif dan mandiri
√
11. Buku saku teknik dasar sudah sesuai
dengan karakteristik anak usia dini
√
42
media. Hasil penilaian kelayakan aspek rekayasa media oleh ahli materi
dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9. Data Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi Tahap Pertama.
No Aspek yang dinilai skor Skor
maksimal
persentase Kategori
1. Materi buku saku
pengenalan teknik
dasar tenis lapangan
29 44 65,90% Cukup
Layak
Total ahli materi 29 44 65,90% Cukup
Layak
Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan ditinjau dari kelayakan aspek
materi oleh ahli materi persentase yang diperoleh dari penilaian tahap
pertama yaitu sebesar 65,90%. Berdasarkan tabel 7, megenai
penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori, maka penilaian
ahli materi termasuk dalam kategori “cukup layak”. Untuk mencapai
hasil maksimal dibutuhkan persentase sebesar 34,10%, dari hasil validasi
terdapat beberapa kekurangan pada seluruh indikator aspek materi.
Selain melakuikan penilaian, ahli materi juga memberikan saran
dan komentar. Saran-saran tersebut dijadikan dasar untuk memperbaiki
atau merevisi terhadap produk media latihan yang dikembangkan.
Komentar dan saran revisi dari ahli materi sebagai berikut:
1. Buku saku dibuat tahapan awal pengenalan tenis lapangan yaitu
dengan berbagai macam lempar tangkap bola.
2. Petunjuk pelaksanaan pada setiap tahapan melakukan gerakan
diperjelas.
43
3. Tambahkan modifikasi peralatan, lapangan, dan aturan bermain tenis
lapangan.
4. Tambahkan pengenalan tentang mini tenis.
5. Di akhir materi tambahkan mengenai tenis lapangan sesungguhnya.
b. Data Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Materi Tahap Kedua
Ahli materi yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah
Dr. Bambang Priyonoadi M. Kes Ahli materi yang menjadi validator
produk dalam penelitian ini adalah dosen Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
dan pelatih. Peneliti memilih beliau sebagai ahli materi karena
kompetensinya dibidang olahraga tenis lapangan sangat memadai.
Pengambilan data ahli materi tahap II dilakukan pada tanggal 20
juni 2016, diperoleh dengan cara memberikan produk awal media latihan
buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan beserta lembaran
penilaian yang berupa kuesioner atau angket.
Tabel 10. Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi Tahap Kedua
No. Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4
1. Materi pembelajaran yang dipilih sudah
sesuai dengan anak usia dini
√
2. Materi teknik dasar sudah dapat
disampaikan melalui buku saku
√
3. Buku saku teknik dasar yang dibuat
memiliki tujuan pembelajaran dan
pengenalan yang jelas
√
4. Penulisan nama pada teknik dasar dalam
buku saku sudah benar
√
5. Penjelasan pelaksanaan teknik dalam
buku saku sudah jelas
√
6. Gambar dalam buku saku sudah dapat √
44
Data validasi ahli materi diperoleh dengan mengguakan kuesioner
jenis skala likert dengan 4 skala. Dalam pelaksanaanya, ahli media
mencoba membaca dan mencermati produk media kemudian
memberikan penilaian, komentar dan saran revisi yang berkaitan dengan
media. Hasil penilaian kelayakan aspek rekayasa media oleh ahli materi
dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
Tabel 11. Data Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi Tahap Kedua.
No Aspek yang dinilai skor Skor
maksimal
persentase Kategori
1. Materi buku saku
pengenalan teknik
dasar tenis lapangan
88 44 86,36% Layak
Total ahli materi 38 44 86,36% Layak
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan ditinjau dari kelayakan aspek
materi oleh ahli materi persentase yang diperoleh dari penilaian tahap
kedua yaitu sebesar 86,36%. Berdasarkan tabel 7, megenai penggolongan
kategori kelayakan dengan empat kategori, maka penilaian ahli materi
menyampaiakn materi pengenalan teknik
dasar 7. Gambar dalam buku saku sudah terlihat
jelas
√
8. Kemudahan pemahaman materi dengan
media buku saku pengenalan teknik dasar
untuk anak usia dini
√
9. Teknik dasar dalam buku saku mudah
didemostrasikan oleh usia dini
√
10. Materi dalam buku saku mampu
merangsang anak usia dini untuk belajar
secara aktif dan mandiri
√
11. Buku saku teknik dasar sudah sesuai
dengan karakteristik anak usia dini
√
45
termasuk kategori “layak”. Untuk mencapai hasil maksimal dibutuhkan
persentase sebesar 13,64%, dari hasil validasi terdapat beberapa
kekurangan pada; Materi pembelajaran yang dipilih sudah sesuai dengan
anak usia dini, Penulisan nama pada teknik dasar dalam buku saku sudah
benar, Penjelasan pelaksanaan teknik dalam buku saku sudah jelas,
Gambar dalam buku saku sudah terlihat jelas, Kemudahan pemahaman
materi dengan media buku saku pengenalan teknik dasar untuk anak usia
dini, Materi dalam buku saku mampu merangsang anak usia dini untuk
belajar secara aktif dan mandiri.
Selain melakuikan penilaian, ahli materi juga memberikan saran
dan komentar. Saran-saran tersebut dijadikan dasar untuk memperbaiki
atau merevisi terhadap produk media latihan yang dikembangkan.
Komentar dan saran revisi dari ahli materi sebagai berikut:
1. Sudah memenuhi untuk latihan pengenalan teknik dasar.
2. Perjelas bahasa yang digunakan
3. Penempatan posisi gambar agar mudah dipahami
c. Data Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Media
Ahli media yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah
Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes. yang memiliki keahlian pada bidang media
latihan dan sebagai dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Pengambilan data ahli materi tahap I dilakukan pada tanggal 5
agustus 2016 diperoleh dengan cara memberikan produk awal media
46
latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan beserta
lembaran penilaian yang berupa kuesioner atau angket.
Tabel 12. Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tahap Pertama.
D
a
t
a
v
a
l
i
dasi ahli media diperoleh dengan menggunakan kuesioner jenis skala
likert dengan 4 skala. Dalam pelaksanaannya, ahli media mencoba
membaca dan mencermati produk media kemudia memberikan
penilaian, komentar, dan saran revisi yang berkaitan dengan media.
Hasil penilaian kelayakan aspek rekayasa media oleh ahli media dapat
dilihat pada tabel 13 berikut ini.
No. Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4
Aspek Tampilan
1. Ukuran dari buku saku 14 cm x 10 cm √
2. Gambar pada cover buku saku √
3. Media Jenis kertas dari buku saku √
4. Pemilihan ukuran dan jenis tulisan dalam
buku saku
√
5. Background yang mendukung buku saku √
6. Tata letak tulisan dalam buku saku √
7. Tata letak gambar dalam buku saku √
8. Menarik untuk digunakan anak usia 8-10
tahun
√
9. Jumlah halaman dari buku saku √
10. Penggunaan kalimat dalam buku saku √
11. Format penulisan buku saku √
Aspek Kegunaan
12. Kejelasan gambar pada buku saku √
13 Buku saku dapat digunakan kapanpun dan
dimanapun.
√
14 Petunjuk pelaksanaan jelas dan mudah
dipahami.
√
15 Gambar isi buku saku teknik dasar tenis
mudah diingat
√
16 Media buku saku dapat digunakan secara
mandiri
√
47
Tabel 13. Data Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tahap Pertama
No. Aspek yang
dinilai
Skor Skor
maksimal
persentase kategori
1. Aspek Tampilan 32 44 72,72% Cukup
Layak
2. Aspek Kegunaan 12 20 60% Cukup
Layak
Total ahli media 44 64 68,75% Cukup
Layak
Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa media latihan buku saku
ditinjau dari kelayakan aspek tampilan buku saku mendapat persentase
72,72%, aspek kegunaan 60%, sehingga rerata persentase yang
diperoleh dari penilaian oleh ahli media yaitu 68,75%. Berdarakan tabel
7, mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori,
maka penilaian ahli media mendapat kategori “cukup layak”. Untuk
mencapai hasil maksimal dibutuhkan persentase sebesar 34,10%, dari
hasil validasi terdapat beberapa kekurangan pada; Gambar pada cover
buku saku, Pemilihan ukuran dan jenis tulisan dalam buku saku,
Background yang mendukung buku saku, Tata letak tulisan dalam buku
saku, Tata letak gambar dalam buku saku, Menarik untuk digunakan
anak usia 8-10 tahun, Penggunaan kalimat dalam buku saku, Format
penulisan buku saku, Kejelasan gambar pada buku saku, Buku saku
dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, Petunjuk pelaksanaan jelas
dan mudah dipahami, Gambar isi buku saku teknik dasar tenis mudah
diingat, Gambar isi buku saku teknik dasar tenis mudah diingat.
Selain melakukan penilaian ahli media juga memberikan saran
dan komentar. Saran-saran tersebut dijadikan dasar untuk memperbaiki
48
atau revisi terhadap produk media pelatihan yang dikembangkan.
Komentar dan saran dari ahli media sebagai berikut:
1. Secara umum sudah baik dan menarik.
2.Gambar pada macam-macam teknik dasar pukulan dalam tenis
lapangan dibuat anak usia dini dan menarik.
3. Gambar pada sampul diganti dengan gambar raket dan bola oranye
yang menunjukkan buku saku untuk anak usia dini.
4. Di akhir materi ditambahkan evaluasi yang berupa soal pilihan ganda
sebanya 10 butir.
5. Penempatan gambar dan tulisan dibuat lebih simetris, mudah
dipahami dan menarik.
Berdasarkan komentar dan saran revisi dari ahli media, maka
peneliti melakukan perbaikan pada media latihan.
d. Data Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Media Tahap Kedua
Ahli media yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah
Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., yang memiliki keahlian pada bidang
media latihan dan sebagai dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
Pengambilan data ahli materi tahap II dilakukan pada tanggal 25
Agustus 2016 diperoleh dengan cara memberikan produk awal media
latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan beserta
lembaran penilaian yang berupa kuesioner atau angket.
49
Tabel 14. Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tahap Kedua
No. Indikator Skala Penilaian
1 2 3 4
Aspek Tampilan
1. Ukuran dari buku saku 14 cm x 10 cm √
2. Gambar pada cover buku saku √
3. Media Jenis kertas dari buku saku √
4. Pemilihan ukuran dan jenis tulisan
dalam buku saku
√
5. Background yang mendukung buku
saku
√
6. Tata letak tulisan dalam buku saku √
7. Tata letak gambar dalam buku saku √
8. Menarik untuk digunakan anak usia 8-
10 tahun
√
9. Jumlah halaman dari buku saku √
10. Penggunaan kalimat dalam buku saku √
11. Format penulisan buku saku √
Aspek Kegunaan
12. Kejelasan gambar pada buku saku √
13 Buku saku dapat digunakan kapanpun
dan dimanapun.
√
14 Petunjuk pelaksanaan jelas dan mudah
dipahami.
√
15 Gambar isi buku saku teknik dasar tenis
mudah diingat
√
16 Media buku saku dapat digunakan
secara mandiri
√
Data validasi ahli media diperoleh dengan menggunakan
kuesioner jenis skala likert dengan 4 skala. Dalam pelaksanaannya, ahli
media mencoba membaca dan mencermati produk media kemudian
memberikan penilaian, komentar, dan saran revisi yang berkaitan dengan
media. Hasil penilaian kelayakan aspek rekayasa media oleh ahli media
dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.
50
Tabel 15. Data Hasil Penilaian Validasi Ahli Media Tahap Kedua.
No.
Aspek yang dinilai Skor Skor
maksimal
persentase Kategori
1 Aspek Tampilan 40 44 90,9% Layak
2 Aspek Kegunaan 19 20 95% Layak
Total ahli media 44 48 92,19% Layak
Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa media latihan buku saku
ditinjau dari kelayakan aspek tampilan buku saku mendapat persentase
90,9%, aspek kegunaan 95%, sehingga rerata persentase yang diperoleh
dari penilaian oleh ahli media yaitu 92,19%. Berdarakan tabel 7,
mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori,
maka penilaian ahli media termasuk kategori “layak”. Untuk mencapai
hasil maksimal dibutuhkan persentase sebesar 7,81%, dari hasil validasi
terdapat beberapa kekurangan pada; Gambar pada cover buku saku,
Tata letak tulisan dalam buku saku, Menarik untuk digunakan anak usia
8-10 tahun, Penggunaan kalimat dalam buku saku, Petunjuk
pelaksanaan jelas dan mudah dipahami.
Selain melakukan penilaian ahli media juga memberikan saran
dan komentar. Saran-saran tersebut dijadikan dasar untuk memperbaiki
atau revisi terhadap produk media pelatihan yang dikembangkan.
Komentar dan saran dari ahli media sebagai berikut:
1. Pembuatan buku saku lebih baik dengan teknik binding.
2. Warna background disesuaikan dengan warna gambar dan tulisan.
3. Dibuat lebih menarik untuk anak-anak.
4. Penggunaan bahasa disesuaikan dengan anak usia dini.
5. Ukuran font disesuaikan.
51
4. Revisi Produk
Revisi dilakukan setelah produk buku saku pengenalan teknik
dasar tenis lapangan diberi penilaian, saran, dan kritikan terhadap kualitas
materi dan media pada buku saku yang dikembangkan, akan dijadikan
pedoman dalam melakukan revisi.
a. Produk Awal
1). Sampul depan
Gambar 8. Sampul buku saku sebelum revisi
2). background
Gambar 9. Background buku saku sebelum revisi
52
3). Sesuai Usia Anak
Gambar 10. Gerakan teknik dasar sebelum revisi
4). Penempatan Gambar dan Tulisan
Gambar 11. Pukul Bola ke tembok sebelum revisi
53
5). Petunjuk pelaksanaan
Gambar 12.Pukul melewati net sebelum revisi
b. Hasil Revisi Produk
Revisi produk buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan
pada usia dini dilakukan setelah diberi penilaian, saran, dan kritikan
terhadap kualitas media serta materi pada buku saku yang
dikembangkan akan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
revisi. Tahapan buku saku ini mengalami validasi ahli 2 kali dan revisi
produk 1 kali, setelah melakukan perbaikan-perbaikan pada produk
kedua, buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan pada usia dini
dinyatakan layak oleh para ahli dan diijinkan melanjutkan pada tahap
uji coba. Kelayakan pada segi media dilihat dari beberapa unsur:
1). Tampilan Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan.
a. Ukuran dari buku saku 14 cm x 10 cm.
b. Gambar pada cover buku saku.
c. Media jenis kertas dari buku saku.
54
d. Background yang mendukung buku saku.
e. Tata letak tulisan dalam buku saku.
f. Tata letak gambar dalam buku saku.
2). Isi Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan.
a. Kejelasan gambar pada buku saku.
b. Menarik untuk digunakan anak usia 8-10 tahun.
c. jumlah halaman dari buku saku.
d. Penggunaan kalimat dalam buku saku.
e. Format penulisan buku saku.
Unsur-unsur penilaian tersebut diambil dari unsur-unsur
penilaian media pelatihan pada umumnya. Kemudia kelayakan pada
segi materi dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut:
1). Materi media latihan teknik dasar tenis lapangan.
2). Ketepatan strategi untuk membuat media pengenalan teknik dasar
tenis lapangan.
3). Bahasa pada media buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan.
4). Gambar media buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
5). Tujuan media buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
6). Aktualisasi media buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan.
7). Penumbuhan motivasi atlet/ peserta didik setelah adanya media buku
saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
55
8). Interaktivitas atlet/ peserta didik terhadap olahraga tenis lapangan.
c. Hasil Produk Setelah Revisi.
1). Sampul depan.
Gambar 13. Sampul buku saku setelah revisi
2). Background.
Gambar 14. Background buku saku setelah revisi
56
3). Sesuai Usia Anak.
Gambar 15. Teknik dasar setelah revisi
4). Penempatan Gambar dan Tulisan.
Gambar 16. Pukul bola ke tembok setelah revisi
57
5). Tambah lempar tangkap bola.
Gambar 17. Lempar tangkap bola Setelah revisi
6). Petunjuk pelaksanaan.
Gambar 18. Pukul melewati net setelah revisi
58
7). Tambahkan Modifikasi Peralatan, Lapangan, dan Aturan.
Gambar 19. Modifikasi peralatan, lapangan, aturan setelah
revisi.
7). Tambahkan pengenalan tentang Mini Tenis.
Gambar 20. Mini tenis setelah revisi.
59
8). Akhir materi tambahkan mengenai tenis lapangan sesungguhnya.
Gambar 21. Permainan tenis sesungguhnya setelah revisi.
9). Tambahkan Evaluasi mengenai isi buku saku.
Gambar 22. Evaluasi setelah revisi
5. Uji Coba Produk
a. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba yang pertama adalah uji coba kelompok kecil. Uji
coba kelompok kecil dilakukan kepada 10 atlet tenis lapangan usia
dini di selabora Universitas Negeri Yogyakarta. Uji coba kelompok
60
kecil dilakukan dalam satu sesi. Kondisi selama uji coba kelompok
kecil secara keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Atlet/peserta didik dikumpulkan oleh pelatih diberikan penjelasan
mengenai akan adanya penelitian.
b. Peneliti menjelaskan kepada atlet/ peserta didik tata cara pengisisan
angket.
c. Pembagian angket kepada atlet/ peserta didik, dan setiap 2 peserta
didik mendapatkan 1 sample buku saku yang akan dijadikan
sumber sebagai bahan untuk mengisi angket sesuai dengan
pernyataan dalam angket.
d. Bagi atlet yang belum paham atau mengalmi kesulitan dalam
menjawab kuesioner diharapkan atlet/ peserta didik untuk bertanya.
e. Setelah pengisian angket selesai atlet mnyerahkan angket kepada
peneliti.
Penilaian pada uji coba ini meliputi aspek materi, aspek
kegunaan, dan aspek desain media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan. Berikut hasil penilaian angket uji coba
kelompok kecil:
Tabel 16. Data Penilaian Aspek Materi Oleh Atlet/ Peserta Didik
pada Uji Coba Kelompok Kecil.
No Pernyataan persentase Kriteria
1.
Materi yang disajikan dalam buku saku
teknik dasar tenis lapangan, mudah
dipahami anak usia 8-10 tahun
87,5% Layak
2.
Materi yang ada dalam media buku saku
teknik dasar sudah sesuai untuk anak
usia 8-10 tahun
77,5% Layak
3. Media latihan buku saku sudah sesuai 90% Layak
61
untuk berlatih teknik dasar tenis lapangan
4.
Media latihan buku saku teknik dasar
membuat kamu ingin memperagakan
teknik pukulan tenis lapangan
90% Layak
5. Gerakan dalam buku saku yang
ditampilkan sudah tepat dan jelas.
92,5% Layak
6. Kamu lebih bersemangat dalam berlatih
setelah membaca buku saku tersebut
80% Layak
7. Penggunaan kalimat dan gambar dalam
buku saku sudah baik dan menarik.
80% Layak
Rerata Persentase 85,35% Layak
Penilaian aspek materi pada uji coba kelompok kecil diperoleh
rerata persentase 85,36%. Berdasarkan tabel 7, mengenai
penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori, maka
penilaian uji coba kelompok kecil oleh atlet/ peserta didik mendapat
kategori “layak”.
Pada tabel 16, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok kecil
dari tujuh indikator penilaian kelayakan aspek materi media terdapat
satu indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator dengan nilai
terendah. Indikator dengan perolehan nilai rerata persentase tertinggi
adalah gerakan dalam buku saku yang ditampilkan sudah tepat dan
jelas yang mendapat rerata persentase 92,55% yang termasuk dalam
kategori “layak”. Sedangkan indikator dengan rerata persentase
terendah adalah materi yang ada dalam media buku saku teknik dasar
sudah sesuai untuk anak usia 8-10 tahun mendapatkan rerata
persentase 77,5% yang termasuk kategori “layak”.
62
Tabel 17. Data Penilaian Aspek Kegunaan Oleh Atlet/ Peserta
Didik pada Uji Coba Kelompok Kecil.
No Pernyataan persentase Kriteria
1.
Dengan melihat buku saku dapat
membantu menguasai teknik dasar
permainan tenis.
82,5%„ Layak
2 Buku saku dapat digunakan kapanpun
dan dimanapun.
90% Layak
3 Penjelasan gambar yang ada pada
buku saku sudah jelas.
80% Layak
4 Petunjuk pelaksanaan jelas dan mudah
dipahami.
87,5% Layak
5 Gambar isi buku saku teknik dasar
tenis mudah diingat
77,5% Layak
6 Media buku saku dapat digunakan
secara mandiri
85% Layak
7
Setelah membaca buku saku ingin
menggunakan buku saku untuk
panduan berlatih teknik dasar tenis
82,5% Layak
Rerata Persentase 83,57% Layak
Penilaian aspek kegunaan pada uji coba kelompok kecil
diperoleh rerata persentase 83,57%. berdasarkan tabel 7, mengenai
penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori, maka
penilaian uji coba kelompok kecil oleh atlet/ peserta didik termasuk
kategori “layak”.
Pada tabel 17, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok kecil
dari tujuh indikator penilaian kelayakan aspek kegunaan media
terdapat satu indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator dengan
nilai terendah. Indikator dengan perolehan nilai rerata persentase
tertinggi adalah buku saku dapat digunakan kapanpun dan dimanapun
yang mendapat rerata persentase 90% yang termasuk dalam kategori
“layak”. Sedangkan indikator dengan rerata persentase terendah
63
adalah indikator gambar isi buku saku teknik dasar tenis mudah
diingat yang mendapat rerata persentase 77,5% yang termasuk
kategori “layak”.
Tabel 18. Data Penilaian Aspek Desain Oleh Atlet/ Peserta Didik
pada Uji Coba Kelompok Kecil.
No Pernyataan Persentase Kriteria
1. Gambar dan pada buku saku teknik
dasar tenis lapangan sudah menarik.
90%„ Layak
2. Warna pada buku saku teknik dasar
sudah menarik
85% Layak
3. Background pada buku saku teknik
dasar tenis lapangan sudah menarik.
82,5% Layak
4.
Penataan gambar dan tulisan dalam
buku saku teknik dasar tenis
lapangan sudah menarik dan sesuai
materi yang ditampilkan.
80% Layak
5.
Ukuran, jenis dan warna huruf pada
buku saku teknik dasar tenis
lapangan mudah dibaca.
82,5% Layak
6. Cover pada buku saku sudah menarik
87,5% Layak
Rerata Persentase 84,58% Layak
Penilaian aspek desain buku saku pada uji coba kelompok
kecil diperoleh rerata persentase 84,58%. berdasarkan tabel 7,
mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori,
maka penilaian uji coba kelompok kecil oleh atlet/ peserta didik
mendapat kategori “layak”.
Pada tabel 18, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok kecil
dari lima indikator penilaian kelayakan aspek materi media terdapat
satu indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator dengan nilai
terendah. Indikator dengan perolehan nilai rerata persentase tertinggi
adalah gambar dan pada buku saku teknik dasar tenis lapangan sudah
64
menarik yang mendapat rerata persentase 90% yang termsuk kategori
“layak”. Sedangkan indikator yang mendapat rerata persentase
terendah adalah penataan gambar dan tulisan dalam buku saku teknik
dasar tenis lapangan sudah menarik dan sesuai materi yang
ditampilkan yang mendapat rerata 80% yang termasuk kategori
“layak”.
Hasil Penilaian dari atlet/ peserta didik pada uji coba dari tiga
aspek diatas mempunyai rerata persentase 84,25%%. Berdasarkan
tabel 1, mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan tiga
kategori, maka penilaian uji coba kelompok besar oleh atlet/ peserta
didik mendapat kategori “layak”. Untuk mencapai hasil maksimal
dibutuhkan persentase sebesar 15,75%.Berikut tabel dari tiga aspek uji
coba kelompok kecil:
Tabel 19. Data Penilaian dari Ketiga Aspek Uji Coba Kelompok
Kecil
No Aspek yang dinilai skor Skor
maksimal
Persentase Kategori
1. Aspek materi buku
saku
237 280 84,64% Layak
2. Aspek kegunaan
buku saku
234 280 83,57% Layak
3. Aspek desain buku
saku
203 240 84,58% Layak
Total uji coba
kelompok kecil
674 800 84,25% Layak
Selain melakukan penilaian, atlet/ peserta didik uji coba
kelompok kecil juga memberikan saran dan komentar. Peneliti juga
mengamati kejadian-kejadian selama uji coba kelompok kecil.
Saran-saran tersebut dijadikan dasar untuk memperbaiki atau revisi
65
terhadap produk media latihan yang dikembangkan. Komentar dan
saran dari atlet/ peserta didik sebagai berikut:
1. Tulisan buku saku masih ada yang kurang.
2. Gambarnya lucu dan jelas.
3. Jadi tambah semangat kalau ada buku saku saat berlatih.
4. Buku bisa dibawa kemana-mana, dan buat belajar sendiri.
b. Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba yang kedua adalah uji coba kelompok besar. Uji
coba kelompok besar merupakan tahap akhir dari prosedur
pengembangan media latihan buku saku pengenalan teknik dasar
tenis lapangan. Uji coba kelompok besar dilakukan kepada dua
puluh atlet/ peserta didik di klub tenis Bantul di komplek stadion
sultan agung Bantul DIY, uji coba kelompok besar dilakukan dalam
satu sesi dengan waktu 90 menit. Kondisi selama uji coba besar
secara keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Atlet/peserta didik dikumpulkan oleh pelatih diberikan penjelasan
mengenai akan adanya penelitian.
b. Peneliti menjelaskan kepada atlet/ peserta didik tata cara
pengisisan angket.
c. Pembagian angket kepada atlet/ peserta didik, dan setiap 2 peserta
didik mendapatkan 1 sample buku saku yang akan dijadikan
sumber sebagai bahan untuk mengisi angket sesuai dengan
pernyataan dalam angket.
66
d. Bagi atlet yang belum paham atau mengalmi kesulitan dalam
menjawab kuesioner diharapkan atlet/ peserta didik untuk
bertanya.
e. Setelah pengisian angket selesai atlet mnyerahkan angket kepada
peneliti.
Peniliaian pada uji coba ini meliputi aspek materi/ latihan,
aspek penggunaan, aspek desain buku saku. Beriktut hasil penilaian
angket uji coba kelompok besar.
Tabel 20. Data Penilaian Aspek Materi Oleh Atlet/ Peserta
Didik pada Uji Coba Kelompok Besar.
No Pernyataan persentase Kriteria
1.
Materi yang disajikan dalam buku
saku teknik dasar tenis lapangan,
mudah dipahami anak usia 8-10
tahun
90%„ Layak
2.
Materi yang ada dalam media buku
saku teknik dasar sudah sesuai
untuk anak usia 8-10 tahun
90% Layak
3.
Media latihan buku saku sudah
sesuai untuk berlatih teknik dasar
tenis lapangan
87,5% Layak
4.
Media latihan buku saku teknik
dasar membuat kamu ingin
memperagakan teknik pukulan
tenis lapangan
82,5% Layak
5. Gerakan dalam buku saku yang
ditampilkan sudah tepat dan jelas.
88,75% Layak
6.
Kamu lebih bersemangat dalam
berlatih setelah membaca buku
saku tersebut
86,25% Layak
7.
Penggunaan kalimat dan gambar
dalam buku saku sudah baik dan
menarik.
85% Layak
Rerata Persentase 87,14% Layak
Penilaian aspek materi pada uji coba kelompok besar
diperoleh rerata persentase 87,14%%. berdasarkan tabel 7,
67
mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan empat
kategori, maka penilaian uji coba kelompok besar oleh atlet/
peserta didik termasuk kategori “layak”.
Pada tabel 20, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok besar
dari tujuh indikator penilaian kelayakan aspek materi media
terdapat dua indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator
dengan nilai terendah. Indikator dengan perolehan nilai rerata
persentase tertinggi adalah materi yang disajikan dalam buku saku
teknik dasar tenis lapangan, mudah dipahami anak usia 8-10 tahun
dan materi yang ada dalam media buku saku teknik dasar sudah
sesuai untuk anak usia 8-10 tahun yang masing-masing mendapat
rerata persentase 90% yang termasuk kategori “layak”. Sedangkan
indikator dengan perolehan nilai rerata persentase terendah adalah
media latihan buku saku teknik dasar membuat kamu ingin
memperagakan teknik pukulan tenis lapangan yang mendapat
rerata persentase 82,5% yang termasuk kategori “layak”.
Tabel 21. Data Penilaian Aspek Kegunaan Oleh Atlet/ Peserta
Didik pada Uji Coba Kelompok Besar.
No Pernyataan persentase Kriteria
1.
Dengan melihat buku saku dapat
membantu menguasai teknik dasar
permainan tenis.
87,5%„ Layak
2. Buku saku dapat digunakan
kapanpun dan dimanapun.
88,75 Layak
3. Penjelasan gambar yang ada pada
buku saku sudah jelas.
85% Layak
4. Petunjuk pelaksanaan jelas dan
mudah dipahami.
82,5% Layak
5. Gambar isi buku saku teknik dasar
tenis mudah diingat
85% Layak
68
6. Media buku saku dapat digunakan
secara mandiri
83,75% Layak
7.
Setelah membaca buku saku ingin
menggunakan buku saku untuk
panduan berlatih teknik dasar tenis
83,73% Layak
Rerata Persentase 85,18% Layak
Penilaian aspek kegunaan pada uji coba kelompok besar
diperoleh rerata persentase 85,19%. Berdasarkan tabel 7, mengenai
penggolongan kategori kelayakan dengan empat kategori, maka
penilaian uji coba kelompok besar oleh atlet/ peserta didik
mendapat kategori “layak”.
Pada tabel 21, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok kecil
dari tujuh indikator penilaian kelayakan aspek kegunaan media
terdapat satu indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator
dengan nilai terendah. Indikkator dengan perolehan nilai rerata
persentase tertinggi adalah buku saku dapat digunakan kapanpun
dan dimanapun yang mendapat nilai rerata persentase 88,75% yang
termasuk kategori “layak”. Sedangkan indikator yang dengan
perolehan nilai rerata persentase terendah adalah petunjuk
pelaksanaan jelas dan mudah dipahami yang mendapat nilai rerata
persentase 82,5% yang termsuk kategori “layak”.
Tabel 22. Data Penilaian Aspek Desain Oleh Atlet/ Peserta
Didik pada Uji Coba Kelompok Besar.
No Pernyataan Persentase Kriteria
1 Gambar dan pada buku saku teknik
dasar tenis lapangan sudah menarik.
83,75% Layak
2 Warna pada buku saku teknik dasar
sudah menarik
87,5% Layak
3 Background pada buku saku teknik
dasar tenis lapangan sudah menarik.
81,25% Layak
69
4
Penataan gambar dan tulisan dalam
buku saku teknik dasar tenis
lapangan sudah menarik dan sesuai
materi yang ditampilkan.
90% Layak
5
Ukuran, jenis dan warna huruf pada
buku saku teknik dasar tenis
lapangan mudah dibaca.
92,5% Layak
6 Cover pada buku saku sudah
menarik
86,25% Layak
Rerata Persentase 86,87% Layak
Penilaian aspek desain buku saku pada uji coba kelompok
besar diperoleh rerata persentase 86,87%. Berdasarkan tabel 7,
mengenai penggolongan kategori kelayakan dengan empat
kategori, maka penilaian uji coba kelompok kecil oleh atlet/ peserta
didik mendapat kategori “layak”.
Pada tabel 22, dapat dilihat bahwa uji coba kelompok kecil
dari tujuh indikator penilaian kelayakan aspek desain media
terdapat satu indikator dengan nilai tertinggi dan satu indikator
dengan nilai terendah. Indikkator dengan perolehan nilai rerata
persentase tertinggi adalah ukuran, jenis dan warna huruf pada
buku saku teknik dasar tenis lapangan mudah dibaca yang
mendapat nilai rerata persentase 92,5% yang termasuk dalam
kategori “layak”. Sedangkan indikator dengan perolehan nilai
rerata persentase terendah adalah background pada buku saku
teknik dasar tenis lapangan sudah menarik yang mendapat nilai
rerata persentase 81,25% yang termasuk kategori “layak”.
Hasil Penilaian dari atlet/ peserta didik pada uji coba dari
tiga aspek diatas mempunyai rerata persentase 86,37%%.
70
Berdasarkan tabel 1, mengenai penggolongan kategori kelayakan
dengan tiga kategori, maka penilaian uji coba kelompok besar oleh
atlet/ peserta didik mendapat kategori “layak”. Untuk mencapai
hasil maksimal dibutuhkan persentase sebesar 13,63%.Berikut tabel
dari tiga aspek uji coba kelompok besar:
Tabel 23. Data Penilaian dari Ketiga Aspek Uji Coba
Kelompok Besar.
No Aspek yang
dinilai
skor Skor
maksimal
persentase Kategori
1. Aspek materi
buku saku
488 560 87,14% Layak
2. Aspek kegunaan
buku saku
477 560 85,18% Layak
3. Aspek desain
buku saku
417 480 86,87% Layak
Total uji coba
kelompok besar
1382 1600 86,37% Layak
Peneliti mengamati kejadian-kejadian selama pelaksanaan
uji coba lapangan, atlet/ peserta didik tampak antusias berlatih dan
belajar tenis lapangan melalui buku saku pengenalan teknik dasar
tenis lapangan. Komentar atlet / peserta didik sebagai berikut:
1). Buku Sakunya Menarik.
2). Gambar di buku saku mirip pemain sungguhan.
3). Gambarnya mudah dipahami.
4). Warna Bukunya cerah dan menarik.
Jika dianalisis lebih dalam lagi, dapat diketahui hasil
penilaian masing-masing aspek pada setiap tahapan uji coba.
Berikut perbandingan hasil penilaian ketiga aspek dari setiap uji
coba:
71
1). Aspek Materi Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis
Lapangan.
Berikut tabel dari perbandingan aspek materi Buku Saku
Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan.
Tabel 24. Perbandingan Aspek Materi dari Setiap Uji Coba.
No Uji Coba Rerata
Persentase
Kriteria
1. Kelompok kecil 85,35% Layak
2. Kelompok Besar 87,14 Layak
Dari tabel di atas dapat diketahui perbandingan rerata
persentase penilaian aspek materi buku saku pengenalan teknik
dasar tenis lapangan pada berbagai tahap uji coba. Pada tabel
menunjukkan bahwa rerata persentase pada tiap indikator pada
tahap uji coba kelompok besar mendapatkan penilaian tertinggi
dibandingkan penilaian tahap uji coba kelompok kecil.
2). Aspek Penggunaan Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis
Lapangan.
Berikut tabel dari perbandingan aspek penggunaan Buku
Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan.
Tabel 25. Perbandingan Aspek Kegunaan dari Setiap Uji Coba.
No Uji Coba Rerata
Persentase
Kriteria
1. Kelompok kecil 83,57% Layak
2. Kelompok Besar 85,18% Layak
Dari tabel di atas dapat diketahui perbandingan rerata
persentase penilaian aspek kegunaan buku saku pengenalan teknik
dasar tenis lapangan pada berbagai tahap uji coba. Pada tabel
72
menunjukkan bahwa rerata persentase pada tiap indikator pada
tahap uji coba kelompok besar mendapatkan penilaian tertinggi
dibandingkan penilaian tahap uji coba kelompok kecil.
3). Aspek Desain Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis
Lapangan.
Berikut tabel dari perbandingan aspek desain Buku Saku
Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan.
Tabel 26. Perbandingan Aspek Desain dari Setiap Uji Coba.
No Uji Coba Rerata
Persentase
Kriteria
1. Kelompok kecil 84,58% Layak
2. Kelompok Besar 86,87% Layak
Dari tabel di atas dapat diketahui perbandingan rerata
persentase penilaian aspek desain buku saku pengenalan teknik
dasar tenis lapangan pada berbagai tahap uji coba. Pada tabel
menunjukkan bahwa rerata persentase pada tiap indikator pada
tahap uji coba kelompok besar mendapatkan penilaian tertinggi
dibandingkan penilaian tahap uji coba kelompok kecil.
6. Produk Akhir
Hasil kahir produk akhir penelitian pengembangan ini adalah
media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan pada usia
dini. Pengembangan produk media buku saku pada penelitian ini telah
melalui tahap validasi ahli materi tahap pertama, revisi materi tahap
pertama, validasi ahli materi tahap dua, revisi materi tahap dua, tahap
validasi media tahap pertama, revisi media tahap pertama, validasi media
73
tahap kedua, revisi media tahap kedua, uji coba coba kelompok kecil, uji
coba kelompok besar. Tahapan tersebut dilakukan untuk memperoleh
saran, kritik, komentar, dan penilaian kelayakan produk yang telah
dikembangkan.
Kelayakan media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan ditinjau dari aspek materi buku saku pengenalan teknik dasar
tenis lapangan, aspek kegunaan buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan, aspek desain buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
Dari keseluruhan tahapan pengembangan sebagaimana telah diperoleh
hasil penilaian dengan kategori “layak” digunakan dalam latihan, latih
melatih, dan memperkenalkan teknik dasar tenis lapangan. Selain itu, ahli
materi dan ahli media telah menyatakan bahwa medai latihan yang
dikembangkan “layak” digunakan dalam latihan, latih melatih, dan
memperkenalkan teknik dasar tenis lapangan dengan revisi sesuai saran.
Media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan
yang dikembangkan pada penelitian ini secara keseluruhan mendapatkan
respon positif dari atlet/ peserta didik pada setiap uji coba. Jika dikaji lebih
dalam berdasarkan temuan uji coba, media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan
didesain untuk memperkenalkan olahraga tenis lapangan dan
mempelajari teknik dasar dengan tahapan yang sesuai, serta
memperbaiki gerakan teknik dasar yang kurang maksimal.
74
b. Media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan juga
meningkatkan kecerdasan, kecermatan dalam membaca, memahami
setiap gamabr yang ada untuk dipraktekkan dan atlet agar termotivasi
untuk mempelajari tenis lapangan labih baik lagi.
c. Media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan dapat
menjadi pendukung bagi pelatih dalam melatih atlet/ peserta didiknya.
Selain itu memiliki kelebihan, peneliti dan pengembangan produk
media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan tidak
terlepas dari adanya keterbatasan. Keterbatasan pengembangan media
latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan dalam penelitian
ini antara lain:
a. Kekurangan media ini adalah gambar dua dimensi yang tidak dapat
bergerak terkadang proses latihan gerakan teknik dasar tenis lapangan
perlu pengawasan dari pelatih.
b. Produk media ini hanya menjelaskan pengenalan bagaimana
mempelajari teknik dasar tenis lapangan, belum dapat membahas
tentang strategi bermain, peraturan bermain tenis lapangan, dan lain-
lain.
A. Kelayakan Media Latihan
Kelayakan media latihan diperoleh berdasarkan penilaian ahli
materi, ahli media, dan atlet/ peserta didik pada setiap uji coba penilaian
kelayakan meliputi tiga aspek yaitu, aspek materi, aspek kegunaan, dan
aspek desain buku saku. Hasil penilaian atlet/ peserta didik pada uji
75
coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar juga menekankan
kelayakan media latihan yang telah dikembangkan. Untuk itu, perlu
hasil penilaian yang masih berupa persentase tersebut perlu dikonversi
ke dalam tiga kategori menggunakan pedoman konversi pada tabel 26
berikut. Media latihan dikatakan layak jika hasil penilaian ahli materi,
ahli media, dan atlet/ peserta didik pada setiap uji coba minimal
termasuk ke dalam kategori “layak”.
Tabel 27. Pedoman Konversi Persentase Hasil Penilaian ke Dalam
Empat Kategori.
Aspek Interval Skor
Dalam persentase
Kategori
Aspek Materi Media
Oleh Ahli
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
Aspek Materi Media
Oleh atlet/ peserta didik
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
Aspek Kegunaan Media
Oleh Ahli
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
Aspek Kegunaan Media
Oleh atlet/ peserta didik
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
Aspek Tampilan Media
Oleh Ahli
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
Aspek Desain Media
Oleh atlet/ peserta didik
76%-100% Layak
51%-75% Cukup Layak
26%-50% Kurang layak
0%-25% Tidak layak
76
1. Kelayakan Aspek Materi
Data kelayakan aspek diperoleh dari ahli materi. Berdasarkan
tabel 11, diketahui bahwa media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan yang dikembangkan ditinjau dari
kelayakan aspek materi oleh ahli materi tahap kedua diperoleh rerata
persentase 86,36%. berdasarkan tabel 27, mengenai konversi rerata
persentse ke dalam empat kategori; penilaian ahli materi tahap kedua
pada kelayakan aspek materi mendapatkan kategori “layak”.
Kategori ini telah memenuhi syarat kelayakan media latihan buku
saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan dan hasil tersebut
diperkuat dengan pernyataan kelayakan media dan ahli materi.
Tabel 28, dibawah ini menyajikan total persentase hasil
penilaian ahli materi dan atlet/ peserta didik pada setiap tahapan uji
coba yang kemudian dikonversikan berdasarkan pada tabel 27.
Tabel 28. Rerata Persentase Kelayakan Aspek Materi pada
Setiap Penilaian.
No Tahapan penilaian Total Rerata
Persentase Kategori
1. Penilaian Ahli Materi 86,36% Layak
2. Uji Coba Kelompok Kecil 84,64% Layak
3. Uji Coba Kelompok Besar 87,14% Layak
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penilaian
kelayakan aspek materi pada tahap penilaian ahli materi, uji coba
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar termasuk dalam
kategori “layak”. Kategori ini sudah memenuhi syarat kelayakan
media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
77
2. Kelayakan Aspek Kegunaan
Data kelayakan aspek kegunaan media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan diperoleh dari ahli media
tahap kedua berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa media latihan
buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan yang
dikembangkan ditinjau dari kelayakan aspek kegunaan media latihan
buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan oleh ahli media
tahap kedua diperoleh rerata 95%%. Berdasarkan tabel 27, mengenai
konversi rerata persentase ke dalam 4 kategori, penilaian ahli media
tahap kedua pada kelayakan kegunaan media buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan mendapatkan kategori “layak”. Kategori
ini telah memenuhi syarat kelayakan media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan dan hasil tersebut diperkuat
dengan pernyataan kelayakan media dari ahli media.
Tabel 29, dibawah ini menyajikan rerata persentae hasil
penilaian ahli media dan atlet/ peserta didik pada setiap tahapan uji
coba yang kemudia dikonversikan berdasarkan pada tabel 27.
Tabel 29. Rerata Persentase Kelayakan Aspek Kegunaan pada
Setiap Penilaian.
No Tahapan penilaian Total Rerata
Persentase Kategori
1. Penilaian Ahli Media 95%% Layak
2. Uji Coba Kelompok Kecil 83,57% Layak
3. Uji Coba Kelompok Besar 85,18% Layak
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penilaian
kelayakan aspek kegunaan pada tahap penilaian ahli media, uji coba
78
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar termasuk dalam
kategori “layak”. Kategori ini sudah memenuhi syarat kelayakan
media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
3. Kelayakan Aspek Desain
Data kelayakan aspek desain media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan diperoleh dari ahli media.
Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa media latihan buku saku
pengenalan teknik dasar tenis lapangan yang dikembangkan ditinjau
dari kelayakan aspek desain media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan oleh ahli media tahap kedua diperoleh
rerata 90,9%. Berdasarkan tabel 27, mengenai konversi rerata
persentase ke dalam 3 kategori, penilaian ahli media tahap kedua
pada kelayakan materi media buku saku pengenalan teknik dasar
tenis lapangan mendapatkan kategroi “layak”. Kategori ini telah
memenuhi syarat kelayakan media latihan buku saku pengenalan
teknik dasar tenis lapangan dan hasil tersebut diperkuat dengan
pernyataan kelayakan media dari ahli media.
Tabel 30 di bawah ini menyajikan rerata persentase hasil
penilaian ahli media dan atlet/ peserta didik pada setiap tahapan uji
coba yang kemudia dikonversikan berdasarkan pada tabel 27.
79
Tabel 30. Rerata Persentase Kelayakan Aspek Desain Pada
Setiap Penilaian
No Tahapan penilaian Total Rerata
Persentase Kategori
1. Penilaian Ahli Media 90,9% Layak
2. Uji Coba Kelompok Kecil 84,58% Layak
3. Uji Coba Kelompok Besar 86,87% Layak
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penilaian
kelayakan aspek materi pada tahap penilaian ahli media, uji coba
kelompok kecil dan uji coba kelompok besar termasuk dalam
kategori “layak”. Kategori ini sudah memenuhi syarat kelayakan
media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
C. Analisis Prospektif Media Latihan
Media latihan buku saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan
didesain dengan konsep mengenalkan gerakan teknik dasar tenis lapangan dan
konsep membaca dan mempraktekkan sehingga atlet/ peserta didik tidak
merasakan kebosanan, meningkatkan kecerdasan, ketangkasan, interaktif, dan
dapat meningkatkan motivasi atlet/ peserta didik dalam belajar teknik dasar
tenis lapangan.
Dari hasil analisis produk media selama uji coba produk dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Atlet/ peseta didik:
a. Atlet/ peserta didik lebih termotivasi dan tidak mengalami kebosanan
dalam berlatih teknik dasar melalui media buku saku pengenalan teknik
dasar tenis lapangan, karena materi yang disampaikan dalam buku saku
80
diseuaikan dengan usia atlet/ peserta didik dan terdapat tahapan dari yang
sederhana ke yang lebih sulit.
b. Peserta didik lebih interaktif selama menggunakan media latihan buku
saku pengenalan teknik dasar tenis lapangan.
2. Pelatih:
a. Pelatih lebih efisien dalam menyampaikan materi latihan, media ini
didesain atlet/ peserta didik dapat mempelajari teknik dasar tenis
lapangan secara mandiri.
b. Pelatih lebih mudah mengelola atlet/ peserta didik dengan media ini,
sehingga suasana latihan lebih kondusif dan latihan dapat terkontrol.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disebutkan oleh Azhar
Arsyad (1997: 24) tentang salah satu manfaat praktis dari penggunaan media
latihan dalam proses belajar mengajar yaitu pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa, metode akan
lebih bervariasi, sehiingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan pelatihan sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang disebutkan oleh
Sukintaka (1992: 1) yaitu bahwa rasa senang pada peserta didik merupakan
modal utama untuk menimbulkan situasi yang kondusif untuk melaksanakan
pendidikan atau proses belajar gerak.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penelitian ini telah menghasilkan produk “ Buku Saku Pengenalan Teknik
Dasar Tenis Lapangan pada Usia Dini”. Penilaian kelayakan produk yang
disusun divalidasi oleh ahli materi dan ahli media melalui dua tahap. Pada
validasi tahap pertama, ahli materi dan ahli media memberikan penilaian
dengan kriteria “cukup layak”. Pada validasi tahap kedua, ahli materi dan
ahli media memberikan penilaian dengan kriteria “layak”. Setelah dianggap
layak untuk diuji cobakan, produk buku saku pengenalan teknik dasar tenis
lapangan pada usia dini ini mendapat penilaian dari atlet/ peserta didik
melalui dua uji coba yaitu uji coba kelompok kecil dan kelompok besar,
secara keseluruhan, penilaian kualitas produk ini adalah “Layak”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian ini telah menghasilkan “ Buku
Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan pada Usia Dini”. Dengan
Kriteria “layak” untuk digunakan.
2. Kelayakan Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan pada Usia
Dini diketahui berdasarkan penilaian dari satu ahli materi dan satu ahli
media pada aspek kelayakan materi, tampilan, dan kegunaan.
a. Penilaian kelayakan oleh ahli materi diperoleh persentase sebesar 86,36%
yang termasuk dalam kategori “layak”.
82
b. Penilaian kelayakan oleh ahli media diperoleh persentase sebesar 92,19%
yang termasuk dalam kategori “layak”.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini memiliki implikasi
sebagai beriku.
1. Membantu pelatih dalam menyampaikan materi latihan teknik dasar tenis
lapangan pada usia dini.
2. Mendorong atlet dalam berlatih tenis lapangan khususnya teknik dasar tenis
lapangan secara mandiri, seiring dengan kemajuan teknologi.
3. Mempermudah atlet dalam memahami berbagai teknik dasar dalam
permaianan tenis lapangan.
4. Memberikan motivasi kepada atlet untuk berlatih teknik dasar tenis
lapangan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya:
1. Produk media latihan buku saku ini memerlukan arahan dari pelatih untuk
bisa menunjukan gerakan secara langsung agar lebih jelas dan lebih mudah
dipahami anak usia dini.
2. Penelitian dan pengembangan ini hanya dilakukan untuk mengetahui apakah
media latihan ini layak untuk di uji cobakan pada uji coba- uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan bukan untuk mengetahui tentang
efektivitas latihan dengan produk media latihan yang dikembangkan.
83
3. Pada buku saku ini belum ada analisis gerakan yang detail seperti sudut kaki
berapa derajat, pada sudut pada saat mengayunkan raket. Hanya
memperlihatkan gambar garakan secara umum.
4. Pengenalan teknik dasar yang disajikan dalam buku saku ini hanya
bagaimana tahapan memulai memperkenalkan teknik dasar tenis lapangan
dengan tingkat kesulitan rendah.
5. Produk ini baru diujicobakan di dua klub tenis Daerah Istimewa Yogyakarta
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat disarankan
sebagai berikut:
1. Produk “Buku Saku Pengenalan Teknik Dasar Tenis Lapangan pada Usia
Dini” ini dapat digunakan sebagai media untuk memperkenalkan dan
menjelaskan materi teknik dasar tenis lapangan secara efektif dan efisien.
2. Perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan metode
mengajar dan metode melatih dengan konsep yang lebih baik dan
menyenangkan untuk anak usia dini.
84
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arief S. Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatanya. Jakarta: Pustekomdikbud & Raja Grafindo Persada.
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
________. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anne Pankhusrt. Tennis. Prepared for The Royal Navy in Association with The
Lawn Tennis. Association and Produced by Education & Youth Limited,
London: Education Director.
Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bomemann, Rudiger. Et al. 1995. Tennis Course Volume 1 Techniques and
Tactics. Munich: BLV Publishing, Inc.
Brown Jim. 2007. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bompa. 1994. Theory and Methodology of training. Toronto: Mozaic Press.
Ch. Ismaniati. 2001. Media Pembelajaran Berbantuan Komputer. Yogyakarta:
FIP UNY.
Hariono Awan. 2010. Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Terhadap Teknik
Dasar Petenis Pemula. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 6, No. 1, pp 10-22.
Harsono. 1993. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI Pusat.
Ibrahim, Rusli. 2001. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.
Departemen Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Tahun 2000.
Ismoko Anung Probo dan Sukoco Pramuji. 2013. Pengaruh Metode Latihan dan
Koordinasi Terhadap Power Tungkai Atlet Bola Voli Junior Putri. Jurnal
Keolahragaan, Volume 1- No 1.
Djoko Pekik Irianto. 2002. Dasar Kepelatihan.Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Ngeri Yogyakarta.
Lardner Lex. 1996. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Taktik yang Akurat.
Semarang: Dahara Prize Semarang.
Loman Lucas. 1993. Petunjuk Praktis Bermain Tenis. Bandung: Angkasa
Bandung.
85
MacCurdy, D dan Miley, D. ____. Coach Manual. Roehampton, London: ITF,