Pengembangan Materi Pendidikan Pendahuluan Teknik untuk menciptakan pengalaman yang mengarah pada pembelajaran telah digunakan dan disempurnakan oleh generasi para pendidik. Memahami proses yang terlibat dapat membantu para rencana dokter gigi dan mengembangkan intervensi pendidikan kesehatan mulut yang lebih baik serta lebih sukses. Bab ini memperkenalkan proses pembelajaran. Materi pendidikan untuk pendidikan kesehatan mulut dibahas dan dijelaskan. Penerapan informasi dalam bab ini akan membantu dalam mengembangkan materi pendidikan baru dalam evaluasi materi yang ada. Rencana pembelajaran Sebuah pengalaman belajar yang bermakna adalah hasil dengan teliti dibuat dari proses yang disengaja dikenal sebagai rencana pembelajaran. Selain keahlian subjek materi pelajaran, rencana instruksional membutuhkan teknik pemahaman serta informasi tentang latar belakang dan tingkat belajar dari audiens yang dituju. Dalam pendidikan kesehatan mulut, tujuannya adalah untuk menghasilkan rencana pendidikan kesehatan mulut secara tepat yang disesuaikan untuk pelajar tertentu. Rencana pembelajaran merupakan rangkaian sistematis kejadian yang sama pentingnya dalam rancangan dan pengembangan rencana pendidikan. Tujuannya adalah, kegiatan berpusat pada peserta didik yang meliputi :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengembangan Materi Pendidikan
Pendahuluan
Teknik untuk menciptakan pengalaman yang mengarah pada pembelajaran telah digunakan dan
disempurnakan oleh generasi para pendidik. Memahami proses yang terlibat dapat membantu
para rencana dokter gigi dan mengembangkan intervensi pendidikan kesehatan mulut yang lebih
baik serta lebih sukses. Bab ini memperkenalkan proses pembelajaran. Materi pendidikan untuk
pendidikan kesehatan mulut dibahas dan dijelaskan. Penerapan informasi dalam bab ini akan
membantu dalam mengembangkan materi pendidikan baru dalam evaluasi materi yang ada.
Rencana pembelajaran
Sebuah pengalaman belajar yang bermakna adalah hasil dengan teliti dibuat dari proses yang
disengaja dikenal sebagai rencana pembelajaran. Selain keahlian subjek materi pelajaran,
rencana instruksional membutuhkan teknik pemahaman serta informasi tentang latar belakang
dan tingkat belajar dari audiens yang dituju. Dalam pendidikan kesehatan mulut, tujuannya
adalah untuk menghasilkan rencana pendidikan kesehatan mulut secara tepat yang disesuaikan
untuk pelajar tertentu.
Rencana pembelajaran merupakan rangkaian sistematis kejadian yang sama pentingnya dalam
rancangan dan pengembangan rencana pendidikan. Tujuannya adalah, kegiatan berpusat pada
peserta didik yang meliputi :
Analisa target audiens untuk kebutuhan khusus mereka belajar.
Identifikasi tujuan pembelajaran yang menentukan kualitas dan tingkat pembelajaran
yang akan dicapai.
Identifikasi isi subjek tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pemilihan metode untuk menyampaikan isi tersebut.
Pemilihan bahan dan kegiatan belajar untuk mendukung pengalaman belajar.
Kelompok sasaran
Perencanaan untuk program masyarakat membahas pentingnya penggunaan profil masyarakat
dalam perencanaan dan pengembangan program kesehatan masyarakat yang tercapai. Informasi
ini, yang dikumpulkan sebagai bagian dari penilaian masyarakat, aplikasi perencanaan instruksi
yang telah dimiliki. Demografi penduduk pertimbangan utama ketika merencanakan pengalaman
belajar. Usia, jenis kelamin, suku, latar belakang budaya, kedudukan sosial ekonomi, dan tingkat
pendidikan semua mempengaruhi sikap, nilai-nilai, dan kesiapan untuk belajar. Hal ini
diperlukan untuk memuat karakteristik agar membuat pengalaman belajar yang bermakna dan
motivasi bagi mereka yang telah menerimanya.
Mengabaikan pentingnya pengaruh budaya pada nilai-nilai, keyakinan, dan sikap dapat
menghasilkan pengalaman yang gagal. Beberapa pedoman umum untuk berkomunikasi secara
efektif di seluruh budaya dibahas pada akhir bab ini.
Kebutuhan belajar
Tipe dan jenis hasil belajar yang akan terkena dampak harus diidentifikasi pada awal proses
perencanaan. Metode pembelajaran dan materi yang dipilih dengan seberapa baik mereka
mendukung hasil pembelajaran yang diharapkan. Apakah peserta didik perlu tahu sesuatu yang
mereka tidak tahu sebelumnya (yaitu, fakta atau informatika kognitif?) Kuliah mungkin menjadi
metode yang tepat untuk memberikan pelajaran yang menempatkan penekanan pada fakta dan
penyampaian isi fakta tersebut.
Apakah peserta didik harus mampu melakukan sesuatu yang mereka tidak bisa lakukan
sebelumnya (yaitu, keterampilan, atau kemampuan psikomotor)? Sebuah demonstrasi yang
menunjukkan keterampilan yang dilakukan dengan benar oleh seseorang yang sudah ahli bahwa
keterampilan mungkin metode yang paling tepat dalam situasi ini.
Apakah peserta didik harus mampu untuk berpikir secara berbeda tentang sesuatu dari yang
mereka bisa sebelumnya (yaitu, mengembangkan, memodifikasi sikap, atau kondisi afektif)?
Diskusi telah terbukti menjadi Pengembangan strategi yang efektif untuk menangani sikap,
sehingga menjadi metode yang dipilih.
Rencana pendidikan
Rencana pendidikan, ketahui untuk pendidikan sebagai rencana pelajaran yang terorganisasi
dengan baik, panduan ditulis untuk menyajikan instruksi blok tertentu. Secara garis besar isi
yang akan disajikan juga menentukan prosedur yang harus diikuti selama presentasi. Rencana
pembelajaran memastikan bahwa semua informasi dan bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi
tujuan pembelajaran tertentu disajikan dalam urutan yang paling efektif dan didukung secara
efektif oleh bahan ajar yang dipilih dengan cermat.
Stabilitas dan standarisasi ulang merupakan kedua manfaat dari penggunaan rencana
pembelajaran. Ketika para pendidik mengikuti rencana pembelajaran yang sama setiap kali
mereka memberikan presentasi yang sama, hal ini beralasan untuk mengharapkan hasil waktu
yang konsisten. Hal ini juga beralasan untuk mengharapkan individu yang berbeda dapat
menggunakan rencana pembelajaran yang sama untuk dapat menyajikan topik yang sama dan
mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Sebagai gambaran akan butuhnya jenis standardisasi,
beberapa tim dari pengajar kesehatan mulut hadir dengan latar belakang kelompok pengajar yang
berbeda dari anak-anak kelas satu dan dua sebelum sealant mereka diterapkan untuk menberikan
program tersebut . Semua peserta program membutuhkan informasi yang sama dan nilai-nilai
mengenai sealant, tenaga pengajar harus mencapai tujuan pembelajaran yang sama. Salah satu
rencana pembelajaran standar yang digunakan oleh semua pengajar berkontribusi terhadap hasil
ini.
Komponen
Rencana pembelajaran dimulai dengan perintah umum secara luas yang menggambarkan tujuan
keseluruhan dari instruksi blok. Tujuan pendidikan ini adalah suatu pernyataan spesifik yang
berfungsi sebagai fondasi yang mengembangkan semua rencana selanjutnya. Sebagai contoh,
jika target audiens adalah sekelompok calon orang tua di kelas prenatal, dalam laporan tujuannya
mungkin "untuk meningkatkan kesadaran calon orang tua dari kebutuhan untuk perawatan
kesehatan mulut dan menerapkan kesehatan mulut yang baik bagi anak-anak mereka.
Tujuan instruksional merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan apa harapan peserta
didik dari yang dilakukannya, mengetahui atau berpikir secara berbeda tentang suatu isi
pelajaran yang telah disajikan dan dikuasai. Tujuan-tujuan ini jelas memberikan maksud dari
pengalaman belajar dengan menjelaskan pola perilaku (atau kinerja) bahwa pelajar harus mampu
menunjukkan ketika pengalaman belajar telah selesai dengan sukses.
Tujuan instruksional bermakna yang ditulis dalam hal perilaku memiliki beberapa komponen.
Mereka dibangun sesuai dengan mengikuti format kinerja, kondisi, kriteria.
1. Mengidentifikasi perilaku (yang akan diterima sebagai bukti belajar) dengan nama.
Gunakan kata kerja untuk menggambarkan apa yang peserta didik akan lakukan
(kinerja). Tindakan kata kerja yang berguna dalam menggambarkan perilaku yang
ditampilkan dalam kotak 1.
2. Sertakan kondisi tertentu di mana perilaku akan terjadi (kondisi) ini menjelaskan
setiap situasi penting atau relevan yang menyertai tindakan.
3. Spesifikasi standar terukur yang harus dipenuhi untuk dapat diterima (kriteria). Hal
ini menggambarkan seberapa baik perilaku harus dilakukan untuk memberikan bukti
bahwa belajar telah dilakukan.
Tabel 1 Kata kerja untuk tujuan perilaku
Pengetahuan (kognitif) Keterampilan(psikomotorik
)
Sikap (afektif)
Menganalisa Bertindak Menerima
Memilih Berkumpul Mengambil
Membandingkan Menyikat Menganjurkan
Menyelesaikan Membawa Meminta
Menyalin Menangkap Mengevaluasi
Menetapkan Memanjat Mempromosikan
Menjelaskan Memperagakan Bertanya
Menemukan Menggambar Menyarankan
Mengenali Menyesuaikan Berbagi
Label Benang gigi Sukarela / volunteer
Daftar Formulir
Mencocokan Memanipulasi
Nama Mengoprasikan
Tempat Melukis
Rencana Melakukan
Titik Mempersiapkan
Prediksi Menekan
Penarikan kembali Penyandang cacat
Memilih Menghapus
Jenis Membungkus
Tabel 2 Contoh tujuan instruksional dan komponen- komponennya
Tujuan instruksional Komponen
P-C-C
Menggunakan cermin, pencahayaan yang
memadai dan 2 x 2 kain kasa,
peserta didik harus mampu melakukan
ujian lisan merawat diri yang
memperlihatkan struktur mulut seluruh
yang ditentukan untuk observasi.
Menggunakan bentuk catatan harian
makanan, peserta didik harus mampu
mengembangkan 1 minggu rencana asupan
makanan pribadi yang 90% konsisten
dengan konsep diet yang sehat
kinerja
kondisi
kriteria
kinerja
kondisi
kriteria
• Lakukan ujian lisan mandiri
• Menggunakan cermin,
pencahayaan yang memadai dan 2
x 2 kain kasa
• Semua struktur mulut yang
ditentukan
• Mengembangkan rencana asupan
makanan pribadi
• Menggunakan bentuk catatan
harian makanan 90% konsisten
Berikut contoh isi masing-masing kinerja komponen kriteria kondisi. Mereka menjelaskan apa
yang pelajar diharapkan dapat melakukan dan seberapa baik pelajar diharapkan mampu
melakukannya setelah berhasil menyelesaikan pengalaman pendidikan. Misalnya (i)
"menggunakan cermin, pencahayaan yang memadai dan 2x2 kain kasa, pelajar harus mampu
melakukan ujian lisan mandiri yang memperlihatkan semua struktur lisan tertentu untuk
observasi" dan (ii) "menggunakan bentuk catatan harian makanan, pelajar harus mampu
mengembangkan 1 minggu rencana asupan makanan pribadi yang 90% konsisten dengan konsep
makanan sehat. Kotak 2 mengidentifikasi kriteria kondisi kinerja komponen setiap contoh.
Tujuan intervensi pendidikan kesehatan sering mengikuti pendekatan yang lebih umum, untuk
menentukan perilaku saja. Harapan yang diperlukan kondisi terpenuhi dan kompetensi yang
memuaskan dicapai . Misalnya, "Pelajar akan menunjukkan pengendalian penyakit mulut sendiri
melalui menyikat gigi setiap hari yang tepat dan membersihkan gigi dengan benang gigi untuk
kontrol plak" mungkin lebih tepat untuk rencana pendidikan kesehatan kemudian "memberikan
sikat gigi kualitas dan benang gigi, pelajar akan menunjukkan program pengendalian penyakit
dalam catatan oral sendiri melalui menyikat gigi dan menggunakan benang gigi setiap hari untuk
mencapai skor 100% permukaan bebas plak ".
Tujuan instruksional yang baik menyatakan petunjuk pemilihan isi pembelajaran dan strategi
presentasi yang sesuai. Tujuan instruksional juga panduan yang sederhana untuk evaluasi belajar
dan proses evaluasi. Sejauh mana peserta didik melakukan atau tidak mencapai hasil belajar yang
diharapkan dapat berfungsi sebagai dasar untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas
intervensi pendidikan.
Isi subjek adalah fokus utama dari rencana pembelajaran. Ini bagian dari rencana pembelajaran
baru dibahas, sikap, atau keterampilan yang perlu pelajar tahu. Hal ini merupakan informasi yang
telah dikumpulkan tentang topik, penelitian yang dipilih untuk presentasi. Ketika tahap penilaian
kebutuhan program perencanaan masyarakat mengenali kekurangan dalam informasi kesehatan
atau praktik, koreksi dan penyesuaian dapat dibangun ke bagian Isi subjek rencana intervensi
pembelajaran pendidikan.
Informasi isi pelajaran harus diatur secara efektif agar sesuai dengan waktu dan fasilitas yang
tersedia. Urutan kronologis adalah organisasi sederhana dan cocok untuk penjelasan proses,
prosedur, dan riwayat informasi. Secara logis mengatur informasi berdasarkan beberapa rencana.
Dari penyebab terhadap efek, dari pernyataan umum ke khusus, dan dari kecil sampai yang
paling penting adalah contoh dari urutan logis.
Strategi presentasi
Strategi pengajaran adalah metode yang menghubungkan isi kepada peserta didik. Mereka
biasanya diidentifikasi selama isi pengembangan dan dipilih berdasarkan tiga karakteristik
peserta didik, tujuan pembelajaran, dan jenis isi yang disampaikan. Sejumlah metode yang
tersedia. Beberapa jenis isi yang lebih baik dengan metode presentasi khusus.
Perkuliahan adalah presentasi ruang kelas dengan gaya menyajikan informasi secara langsung,
secara logis. Merupakan metode berpusat ahli, para ahli menguraikan poin penting dan
menyajikan bahan faktual untuk khalayak yang besar dalam waktu singkat. Haal ini adalah salah
satu cara komunikasi yang dikembangkan hampir seluruhnya oleh dosen. Peserta kuliah duduk
secara pasif dan mengambil catatan. Meskipun strategi presentasi umum, mungkin bukan pilihan
yang paling tepat untuk semua peserta didik dalam situasi belajar.
Diskusi melibatkan pendengar dan mendorong pengumpulan ide serta pengalaman mereka. Hal
ini adalah pemecahan masalah atau gaya strategi pengajaran seminar dan sering digunakan dalam
pendidikan kesehatan. Dalam diskusi, audiens menyumbangkan ide mereka untuk
mengembangkan informasi dan memperoleh kesimpulan. Ini merupakan proses aktif yang
memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi, tetapi dapat didominasi oleh beberapa orang
atau mengalihkan perhatian tanpa fasilitator kelompok yang berkompeten.
Demonstrasi sangat efektif untuk rencana pembelajaran yang dibangun di sekitar prosedur dan
tugas manipulatif. Dalam demonstrasi, orang yang sudah bisa melakukan tugasnya menunjukkan
dan menjelaskan teknik, prosedur, atau urutan langkah-langkah dalam suatu proses. Mereka
sering digunakan sebagai strategi tindak lanjut untuk kuliah sebelumnya atau diskusi. Tabel 3
menggambarkan dan membandingkan beberapa metode pembelajaran umum.
Tabel 3 metode pembelajaran
Perkuliahan Bicara informatif Informal, disiapkan dan diatur sebelumnya
Berpusat kepemimpinan
Mudah digunakan, ekonomis
Baik untuk menciptakan kesadaran terhadap ide-ide baru
Dapat menyajikan banyak fakta dalam waktu singkat
Paling efektif dalam kelompok besar ketika waktu terbatas
Peserta didik tidak terlibat secara aktif, komunikasi satu arah
Kemampuan presentasi yang buruk mengurangi pembelajaran
Baik jika dilengkapi dengan metode lain
Diskusi Pemimpin dan peserta didik mendefinisikan masalah dan
berinteraksi untuk menemukan solusinya
Kegiatan kelompok, berpusat pada peserta didik
Sering digunakan dalam pendidikan kesehatan
Pemimpin menggunakan pertanyaan untuk merangsang partisipasi
dan interaksi
Komunikasi dua arah antara peserta dan dengan pemimpinnya
Berguna untuk pemecahan masalah, mendorong penalaran dan
berpikir kritis
Kepribadian yang kuat dapat mendominasi diskusi
Membutuhkan fasilitator yang kompeten untuk menjaga interaksi
pada topik
Demonstrasi Menunjukkan langkah dalam prosedur untuk memungkinkan
pelajar melihat tindakan yang dilakukan
Menggambarkan dan menegaskan isi teori
Dapat digunakan untuk diskusi kuliah
Pemimpin perlu keterampilan untuk melakukan tugas yang akan
ditunjukkan
Jika lebih dari satu demonstrator, harus dikalibrasi untuk
konsistensi
Mungkin sulit bagi kelompok yang lebih besar untuk melihatnya
Memerlukan persiapan yang cermat, peralatan dan fasilitas yang
memadai
Dramatisasi, role-play
dan storytelling
Dramatisasi:
Siswa memainkan bagian yang sudah ada di naskah, skit atau
puppet show
Efektif untuk siswa sekolah dasar atau anak-anak umur sekolah
Memerlukan persiapan dan fokus pada konsep pembelajaran
Role-play:
Siswa menerma informasi tertulis, asumsi dan acting di depan
kelompok-kelompok siswa
Pemimpin mendampingi follow-up diskusi pada topik yang
dimainkan
Efektif untuk anak-anak umur sekolah sampai dewasa
Berguna pada analisis masalah dan perkembangan solusi
Pengalaman pembelajaran menjadi buruk bila siswa tidak efekif
memainkan peran
Storytelling:
Pemimpin menjelaskan atau membaca cerita yang
mengilustrasikan konsep pembelajaran
Efektif untuk anak usia yang belum memulai sekolah hingga
anak-anak tingkat pertama pada sekolah dasar
Membantu untuk meningkatkan kepeduliaan terhadap ide, sikap
dan perilaku.
Pembelajaran
kolaboratif (atau
kooperatif)
Alias: pembelajaran
interaktif
Mereka yang bekerja pada kelompok kecil untuk
mengambangkan proyek pembelajaran
Berpusat pada siswa (learner-centered); pempimpin
memfasilitasi kelompok untuk berkembang dan memberi
umpan balik
Interaksi peer group kecil meningkatkan pembelajaran dan
meningkatkan daya ingat
Kemungkinan adanya masalah pada anggota kelompok belajar
dapat menurunkan efisiensi atau menghasilkan outcomes
proyek yang jelek
Problem-based
learning
Alias: penyelidikan
Penelitian narasi yang dilakukan siswa atau masalah sesungguhnya
untuk mempelajari informasi baru dan memecahkan masalah
Berpusat pada siswa (learner-centered); pemimpin memberi
pedoman pada proses dan melayani sebagai fasilitator
Menggunakan semua tingkatan pada pembelajaran (mengingat
melalui analisis dan sintesis)
Menghasilkan outcomes kognitif dan efektif
Menumbuhkan motivasi
Dapat menjadi superficial dan terorganisir jika tidak dilengkapi
dengan metode lain dan fasilitator yang memadai
Keuntungan yang terbatas dalam pengetahuan baru
Memerlukan waktu dan keterlibatan komitmen
Struktur persentasi
Persentasi yang baik sama dengan arahan pembicara yang baik seperti: “Beritahu mereka apa
yang ingin kamu beritahu—beritahu mereka—lalu, beritahu mereka apa yang ingin kamu
beritahu” ada 3 komponen dasar pada aspek ini untuk penyusunan rencana: intruksi, badan atau
isi dan penutupan
Instruksi merupakan puncak dari persentasi. Ini bertujuan untuk membuat pendengar peduli
dengan apa yang mereka pelajari dan menyebabkan mereka ingin untuk mempelajarinya.
Komentar yang membangkitkan minat dalam penggunaan dan nilai dari informasi yang baru
dibuat digunakan untuk memotivasi peserta didik dan membuatnya nyata bagi mereka. Banyak
informasi yang diberikan pada isi atau konten badan. Pembelajaran kesehatan mulut yng
diberikan seharusnya di dapat dari penelitian yang cukup untuk akhirnya diberikan pada saat
persentasi.
Penutupan saat persentasi merupakan rangkuman dari materi yang telah dipresentasikan. Hal-hal
inti atau penting dibahas kembali untuk memberi nilai kesatuan dengan seluruh bahan persentasi.
Bila waktu masih tersisa, maka sebaiknya diadakan tanya jawab dengan peserta didik. Ungkapan
penutup meruapakan kesimpulan secara formal yag juga meruapakan instruksi.
Bahan ajar dan kegiatan belajar
Bahan ajar dan kegiatan belajar mendukung rencana pembelajaran. Ini dapat meramaikan
persentadi dan membantu peserta didik membuat konsep dan internalisasi informasi. Hanya
kegiatan dan bahan ajar pembelajaran yang dapat menkontribusi hasil dari pembelajaran tersebut.
Ini juga dapat digunakan untuk memotivasi dan meningkatkan ketertarikan, memperkuat konten,
untuk mendukung informasi secara verbal, atau untuk memberikan kesempatan untuk peserta
didik dalam memperkuat ingatan. Menggunakan kegiatandan penilaian belajar secara multiple
pada renacan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif untuk mengevaluasi hasil
pembalajaran. “sinyal” yang menunjukkan oral health educator untuk memulai aktivitas belajar
atau untuk mengenalkan materi tertentu pada titik yang telah ditentukan harus dicata pada outline
pembelajaran.
Kotak 1. Rencana pembelajaran sederhana: A
Judul : “Being a Good Dental Parent”
Perkiraan waktu : 50 menit, sore hari
Tujuan pembelajaran : Untuk meningkatkan prospektiv orang tua tentang kepeduliaan
dalam kebutuhan perawatan gigi dan kebersihan gigi yang baik untuk anak-anak mereka.
Target : Kelas prenatal untuk calon orang tua
Metode instruksional : Diskusi
Instruksional objektiv :
1. Menyatakan jumlah gigi sulung pada gigi geligi primer dan gigi geligi permanen
2. Mengidentifikasi umur kapan dimulainya formasi gigi sulung dimulai, erupsi, dan tanggalnya
gigi susu serta erupsi kembali gigi permanen
3. Mendiskusikan metode pembersihan gusi pada balita
4. Menjelaskan teknik menyikat gigi dan menggunakan benang gigi yang efektif
5. Mendiskusikan nutrisi yang diperlukan selama hamil untuk perkembangan gigi yang baik
6. Membantah mitos-mitos tentang gigi seperti “Kamu akan kehilangan satu gigi untuk setiap
bayi yang kamu punya”
Instruksional materi : Diagram erupsi dan tanggalnya gigi, brosur yang menggambarkan teknik
menyikat gigi dan mengguanakan benang gigi, handsout: “Mitos Gigi” dan kuis yang
bertemakan “Being a Good Dental Parent”
Kegiatan belajar : Kuis—“Being a Good Dental Parent” dengan pertanyaan pilihan
berganda tentang waktu saat perkembangan gigi di janin, erupsi dan tanggalnya gigi, flor,
etiologi gigi dan teknik kebersihan gigi.
Instruksional set : kita semua bersemangat dengan hadirnya anggota baru didalam keluarga
dan datang dalam acara sore ini untuk mengetahui cara yang membantu mereka untuk hidup
sehat.
Isi :
1. Mendistribusikan kuis dan handsout “Mitos Gigi” untuk satu persatu pada setiap pasangan.
Memberikan 8 menit untuk partisipan mengisi kuis dan artikel menganai mitos gigi.
2. Membaca pertanyaan dnegan jelas dan keras dan memberikan respon yang spontan dari
pendengar. Mendiskusikan dan menjelaskan:
Dasar embriologi gigi
Dasar erupsi dan tanggalnya gigi
Kebersihan gigi unutk balita
Hubungan plak-gula-asam-gigi bolong
Teknik dasar menyikat gigi dan menggunakan benang gigi
Penutup :
Kita sudah banyak membicarakan tentang “gigi sulung” dan bagaimana menjaganya… untuk
kepentingan anak kita berhubungan dengan kesehatan gigi dan kesehatan secara menyuluruh.
Kita sudah melihat banyak mitos tentang gigi yang selama ini berkembang yang tidak memiliki
fakta berdasar. Bila ada yang memiliki pertanyaan yang munkin saya akan membantu menjawab,
silahkan hubungi saya di Pusat Kesehatan Masyarakat!
Kotak 2. Rencana pembelajaran sederhana: B
Judul : Gula Q dan A
Perkiraan waktu : 45 menit
Tujuan pembelajaran : Untuk meningkatkan kepeduliaan siswa tentang dampak buruk
konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dan menganjurkan memilih makanan yang baik
untuk kesehatan gigi
Target : Anak kelas 4 sekolah dasar
Metode instruksional : Diskusi
Instruksional objektiv :
1. Menjelaskan rantai hubungan “plak-gula-asam-gigi bolong”
2. Mengidentifikasi label makanan bungkusan sebagai sumber informasi konsumen mengenai
konten bahan dan nutrisi.
3. Menjelaskan perbedaan antara makanan yang baik untuk “gigi sehat” dan makanan yang
membuat gigi berlubang
Instruksional materi : rantai plak; contoh label makanan dari gambar kartun, bungkusan dan
kaleng; penutup makanan yang sehat, tas dan kemasan; gambar makanan dengan gula tinggi dari
majalah
Kegiatan belajar : Permainan “Makanan ringan OK” (variasi permainan di tas dari
pembelian sayuran”
Instruksional set : Pikirkan dalam beberapa menit tentang semua yang sudah kamu makan
kemarin. Apakah ada gula didalamnya? Hari ini kami akan meilhat secara jelas mengenai
makanan yang mengandung gula dan dampak yang dapat terjadi pada gigi.
Isi :
1. Menjelaskan regulasi makanan berlabel dan apa saja bahan-bahan yang dipakai memberikan
contoh dan mendiskusikannya.
CATATAN: Buat siswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang. Berikan setiap
kelompok tiga label makanan (Satu menunjukkan gula paling banyak, satu tanpa gula, dan
satu lagi diantaranya)
2. Jelaskan apa itu plak dan etiologinya dalam gigi berlubang menggunakan konsep “Rantai
plak”
3. Mengulas kembali dan memperkuat dengan permainan “makanan ringan OK”
Penutup : Sekarang kita sudah melihat secara dekat beberapa makanan yang kita makan
setiap hari, kita sudah mengetahu bahwa kita memakana banyak makanan yang mengandung
banyak gula. Ini penting untuk kita dalam merusak “Rantai plak”
Kotak 3. Contoh permainan sederhana
Permainan
katung
plastik
sayuran
Kumpukan gambar atau kartun, plastik dan kaleng dari berbagai
makanan. Pilih sesuai budaya dan makanan yang biasa menjadi target
pendengar. Taruh sebagian pada kantung plastik sayuran da setengah nya
lagi di kantung plastik lainnya. Taruh potongan label atau konstruksi
dengan nama-nama kategori makanan tersebut dan tempatkan pada lantai
yang jelas. Tempatkan katung plastik sayuran di satu tempat. Berikan
satu plastik di setiap kelompok. Setiap kelompok menugaskan satu orang
untuk menempatkan satu bungkus makanan ke kantung sesuai dengan
label makanan tersebut dengan benar. Kelompok pertama yang pertama
selesai akan menang. Lalu diikuti dengan diskusi mengenai makanan dan
kategori nya.
Teka-teki:
“Saya
memikirkan
tentang….”
Saya memikirkan tentang sesuatu….
Kita seharusnya melakukan setelah kita makan dan sebelum kita tidur
(menyikat gigi)
Sesuatu yang panjang dan kecil serta digunakan dianata gigi-gigi kita
(benang gigi)
Menempel pada gigi kita, tidak terlihat, dan menyebabkan gigi
berlubang (plak)
Bakteri dan gula dapat meecahkan enamel gigi (Asam)
Terdapat pada pasta gigi dan air minum untuk membuat gigi kuat
(fluoride)
Aktivitas
Kegiatan belajar merupakan pengalaman yang bermanfaat dalam belajar. Percobaan,
mengumpulkan, interview, meulis, disuksi, observasi dan demostrasi merupakan contohnya.
Permainan dan puzzle dapat menambah kesenangan dalam pengalaman pembelajaran dan
berguna untuk mengulas kembali dan mendorong isi dari pembelajaran tersebut. Pemberi materi
sering mengembangkan topik mereka sendiri dalam sebuah permainan. Permainan “Kantung
plastik sayuran” seperti yang dijelaskan pada kotak 10-5 merupakan permainan klasik yang
dibuat secara spontan yang membuat anak-anak untuk memanipulasi arti dari objek yang
mendukung topik kesehatan. Program software yang tidak mahal juga tersedia dan mudah
digunakan untuk mengembangkan subjek yang berhubungan dengan puzzle dan permainan kata.
Instruksional Media
Instruksional media merupakan elemen esensial dari instruksi yang efektif dan pengalaman
pembelajaran kontemporer. Ini meliputi seua maeri dan format yang mungkin digunakan untuk
meningkatkan instruski dan membantu pencapaian suatu pembelajaran. Format media terdapat
dari material tradisional seperti kapur tulis, handsout,diagram, slide, overheads, objek nyata, dan
film atau rekaman video, sampai material-material baru seperti komputer, CD, DVD, CD-ROM,
internet, podcast dan video konferens interaktif. Kemajuan teknologi telah mengubah dari
“membantu pengajaran” dan menjadi dunia digital. Menggunakan instuksional media untuk
menambah dan konten subjek yang memiliki dampak positif pada ligkungan pembelajaran.
Banyak format yang tersedia mengikuti kesehatan gigi untuk membuat persentasi yang
menstimulasi pendengar.
Seorang professional meyiapkan materi yang tersedia dari banyak sumber sepeeti American
Dental Association, American Dental Hygienists Association, National Dairy Council dan
perusahaan-perusahaan komersil. Banyak perusahaan kesehatan gigi yang juga menghasilkan
material untuk edukasi. Brosur, pamflet, buku dan selembaran yang berdasrkan fakta merupakan
contoh umumnya. Banyak diantara nya gratis atau dapat dipinjam atau membayarnya dngan
harga yang murah dan masuk akal.
Kotak 4. Memilih media instruksional
Pilih materi yang:
Akurat dan konsisten dengan informasi ilimiah terbaru
Sesuai dengan tingkatan pembelajaran kata-kata dengan populasi, kesulitan dalam konsep
dan struktur kalimat.
Memiliki ilustrasi yang berhubungan dengan konten bacaan, tidak melulu “mendapatkan-
pehatian” dengan sedikit atau tidak adanya hubungan dengan subjek
Menunjukkan kedua sisi isu controversial
Tidak menyesatkan dengan kepercayaan yang sedikit atau infromasi yang tidak lengkap atau
kesalahan klaim
Tidak mengandung klaim yang berlebihan untuk produk atau situasi
Gunakan materi:
Berhubungan dengan tingkat edukasi dan bacaan sesuai dengan target pendengar
Membuat kontribusi konstruktif untuk program edukasai untuk pasien, sekolah atau
kelompok
Mendukung informasi yang sudah diberikan sebelumnya
Gunakan warna yang efektif
Tampilan rancangan media
Warna dan judul halaman
Warna dapat digunakan untuk menarik perhatian, memuat mood, dan menunjukkan area-area
yang penting. Peraturan umum yang biasa digunakan yaitu menggunakan warna yang sederhana
dengan membatasi jenis warna yang digunakan. Tetap gunakan warna utama atau dua warna
saja. Kontras warna seperti gelap dan terang atau kenalikannya meruapakan hal yang efektif
untuk menekankan area-area yang penting.
Ada dua jenis warna yaitu panasa dan dingin. Warna yang dingin yaitu biru, hijau dan ungu. Ini
merupuakan warna yang tentram dan membuat mood menjadi relax. Ini berhubungan dengan
menurunkan sirkulasi dan temperatur badan. Ini bagus untuk elemen-elemen bagian depan
seperti symbol dan rancangan depan atau untuk background. Sedangkan warna panas digunakan
untuk mengambil perhatian yang merupakan hal-hal penting dalam persentasi.
Layout
Susunana atau layout merupakan komposisi dasar dalam media visual. Rancangan layout
membuat mata pembaca tertuju pada hal-hal penting atau yang ditekankan pada persentasi. Ada
tiga dasar layout yaitu radial balance, simetris atau forma dan asimetris balance.
Karatrisktik lainnya yang penting dalam lauout yang baik yaitu penekanan, harmoni dan kontras.
Penekanan : ide utama yang membawa kesan ekeftif pada teknik penulisan, dominan warna
dan white space
Harmoni: semua elemen-elemen visual (penulisan, warna, materi) yang muncul bersamaan
dan dibuat satu kesatuan
Kontras: teknik yang menggambarkan titik pusat untuk menunjukkan bagian utama yang
digunakan (kontras pada warn ayang gelap dan terang, menggunakan warna kertas yang
gelap untuk menunjukkan gambar yang berwarna terang)
Typografi
Tipe font yang digunakan melenhkapi karakter dari gaya tulisan, jumlah, fungsi dan symbol yang
digunakan pada teks yang sudah dicetak.
Ukuran font seharusnya disesuaikan dengan terget pendengar atau pembaca. Aturan secara
umum yaitu 12 digunakan untuk dewasa hingga umur 65 tahun, lebih besar digunakan 14-18
untuk pembaca yang lebih tua dan 14 digunakan untuk anak kecil atau pembaca pemula.
Pembacaan
Pembacaan adalah faktor penting dalam literasi dan perhatian yang terus menerus untuk
pendidikan. Kesehatan literasi data menunjukan bahwa masalah bagi kesehatan professional.
Pembacaan mengacu pada kemudahan dengan yang mana bahan tertulis adalah membaca dan
memahami.
Alat untuk mengevaluasi keterbacaan telah tersedia sejak tahun 1920-an. Jumlah dari
suku kata, dan jumlah kata dalam kalimat yang diambil dan digunakan untuk membuat kolerasi
dengan membaca pemahaman yang mudah.
Beberaapa rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Flesch Reading Score: Mudah dan secara luas digunakan. Laporan nilai dalam skala
kesulitan 0 hingga 100. Semakin tinggi skor, semakin mudah bahan adalah untuk
membaca; 90 sampai 100 sesuai untuk tingkat kelas 5 =, 0 – 30 adalah tingkat pasarjana
kolase. Bahasa sederhana target skor 65 pada skala ini, bahan pendidikan pasien yang
skornya 60 sampai 70 pada tes ini adalah pilihan yang bagus.
2. SMOG (Simple Measure of Gobbledhygook): Jumlah nilai laporan tahun pendidikan yang
diperlukan untuk membaca dokumen.
3. Fry Readability Graph : Sering digunakan dengan bahan-bahan perawatan kesehatan.
Laporan nilai sebagai titik pada grafik yang berkorelasi dengan tingkat level membaca.
4. Flesch-Kincaid Grade Level Score: Untuk membaca tingkat level tinggi. Laporan nilai
tahun pendidikan yang diperlukan untuk membaca teks.
5. Dale-Chall : Kosa kata berdasarkan formula. Pertandingan tes terhadap daftar kata-kata.
Laporan nilai atau score mengenai tingkat kelas.
Kemajuan teknologi komputer telah menyebabkan pengembangan perangkat lunak yang
melakukan perhitunghan matematika dan telah dibuat unruk mulas yang lebih mudah digunakan,
situs web yang memungkinkan anda untuk meng-upload dokumen, memotong dan paste teks
untuk meng-upload, ata memasukan URL situs web lain tersedia tanpa biaya di internet. Situs
yang menawarkan ini gratis layanan online, juga sebagai yang memberikan informasi secara
detail perhitungan matematika berbagai formula atau rusmus yaitu lima di sumber daya di bagian
pada akhir bab.
Format Media
Pendidikan kesehatan yaitu mampu memilih perusahaan berbagai format media. Rencana
pelajaran dapat didukung dan disempurnakan oleh sesuatu yang sederhana seperti poster atau
presentasi elektronik yang rumit. Pilihan harus didasarkan pada karakteristik target audiens,
mana persontasi atau menyiaplan media pembelajarn.
Gambaran dasar media format dan penggunaanya sebagai berikut:
1. Media Massa
Pendidikan kesehatan mulut dapat mengambil keuntungan dari banyak alat komunikasi
yang tersedia yang mencapai jumlah besar dengan pesan umum. Contoh, majalah , surat
kabar , pamphlet, iklan radio dan televise. Beberapa aplikasi untuk pendidikan kesehatan
gigi dan mulut yaitu:
Berkomukasi saat ini, infiormasi ilmiah yang akurat untuk masyarakat luas.
Publikasi secara khusus dan membawa proyek perhatian publik.
Menyajikan topik kesehatan gigi dan mulut dan menarik perhatian publik
Banyak berita = kertas dan majalah menemukan jalan mereka ke ruang kelas sekolah dan
pengaturan kesehatan masyarakat. Mereka dapat memberikan:
Informasi-informasi baru yang mungkin belum tersedia dalam buku-buku acuan
Topik diskusi panel maslaah kontroversial
Peluang untuk tambahan atau khusus yang ingin membaca dan dapat mengelola
informasi rinci yang dihasilkan
Bahan untuk mengajar
Bahan sebagai panduan
Radio dan televisi bisa berdampak kesadaran akan kesehatan, kesehatan pendidik harus
mengambil keuntungan dari keduanya. Suara-suara manusia menyampaikan perasaan dan sikap
yang dapat memiliki dampak motivasi pada perilaku kesehatan.Televisi dan stasiun radio untuk
pendidikan kesehatan dan program promosi seperti American Dental Associations Dental
Minute.
Menetapkan kredibilitas dimulai dengan mengidentifikasi sumber, melakukan verifikasi
terhadap fakta-fakta, menentukan jenis dan motif menjadi sebuah pernyataan. Dasar
pertimbangan antara lain ialah:
Siapa bilang itu? Mereka diakui otoritas atau dapat diandalkan ahli mengenai
topik ini?
Pernyataan yang dapat diverifikasi fakta-fakta atau hanya sebuah banding
terhadap emosi?
Perilaku atau produk diperlukan untuk menjadi dan tetap sehat?
Apa alasan untuk membuat pernyataan?
2. Tidak ada media Teknologi
Pendidikan telah diterima dan diadopsi teknologi dengan cara mengajar menggunakan
alat, dana dan fasilitas memungkinkan. Akan selalu ada tempat untuk mengajar alat untuk
melengkapi atau memberikan pendidikan kesehatan. Saran yang masuk akal untuk papan
tulis dan efektif menggunakan papan tulis adalah:
1. Menulis dengan jelas.
Membuat kapur atau garis penanda bill cukup untuk dilihat di belakang
ruangan
Mencetak semuanya untuk anak-anak di kelas tiga atau di bawah.
Blok huruf, antara 3 dan 4 inci tinggi, yang termudah untuk membaca dari
jarak jauh.
Memilih kapur berwarna atau penanda warna yang cukup kontras
Untuk menghapus penanda tinta, dengan menggunakan alkohol
2. Ketika anda berdiri pada satu sisi. Jangan membelakangi penonton atau pembaca
3. Ulangi dengan suara yang lantang apa yang anda tulis untuk membantu mereka yang
memiliki masalah penglihatan
4. Berbicara pada penonton, jangan berbicara menghadap papan tulis
5. Pola yang baik untuk digunakan adalah pertama yang terpilih ialah ketika
menghadapi penonton, berbalik dan menulis di papan tulis dan kembali kepada
penonton untuk mendiskusikan topic.
6. Pastikan tak ada orang yang menghalangi pandangan
7. Mengatur informasi
8. Memberikan contoh untuk ilustrasi anda menggambar, seperti gigi atau sikat gigi
Tampilan papan. Pendidik kesehatan gigi dan mulut selalu memberikan informasi.
Tampilan papan membantu untuk membangun sebuah lingkungan belajar yang kondusif.
Keterangan sangat penting. Bekerja sama dengan stensil, surat dan surat membutuhkan
waktu yang cukup lama. Kata-kata dan frase yang dihasilkan bisa cepat dengan sebuah program
pengolah kata dan melekat pada papan.
Ilustrasi yang mengkomunikasikan ide-ide tampilan foto, gambar, kartun atau objek yang
sebenarnya. Banyak bahan yang dapat digunakan untuk menciptakan dan mempertahankan