1 PENGEMBANGAN KERAJINAN ALUMINIUM LAMINATED PLASTIC FILM UNTUK DESAIN TAS WANITA Putu Kartika Yudhasari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp. (031) 5931147 ABSTRAK Isu global warming merupakan salah satu permasalahan yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Salah satu yang dilakukan untuk mengurangi dampak global warming yaitu dengan memberi perhatian khusus terutama pada sampah plastik yang mencemari tanah. Perajin di Indonesia melirik hal tersebut sebagai peluang untuk sebuah usaha mandiri yang disertai dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk sampah pada tanah. Menggabungkan bekas kemasan plastik dengan fesyen wanita, jadilah tas wanita berbahan bekas kemasan aluminium laminated plastic film. ABSTRACT The global warming is one of the world’s crucial issue. Paying attention especially for the plastic waste on the ground will reduce the effect. The local artists in Indonesia see that case as a big chance to build an entrepreneurship challange and also reducing the negative effect of global warming. Combining an old plastic container and woman fashion, becoming a woman handbag from recycled aluminium laminated plastic film. KEYWORD eco, vibrant
12
Embed
PENGEMBANGAN KERAJINAN ALUMINIUM …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-14168-paperpdf.pdf · Pemanfaatan limbah bekas kemasan aluminium laminated plastic film untuk dijadikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGEMBANGAN KERAJINAN ALUMINIUM LAMINATED PLASTIC FILM UNTUK DESAIN TAS WANITA Putu Kartika Yudhasari Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS.
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp. (031) 5931147
ABSTRAK Isu global warming merupakan salah satu permasalahan yang tidak akan pernah habis
untuk dibahas. Salah satu yang dilakukan untuk mengurangi dampak global warming
yaitu dengan memberi perhatian khusus terutama pada sampah plastik yang
mencemari tanah. Perajin di Indonesia melirik hal tersebut sebagai peluang untuk
sebuah usaha mandiri yang disertai dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk
sampah pada tanah. Menggabungkan bekas kemasan plastik dengan fesyen wanita,
jadilah tas wanita berbahan bekas kemasan aluminium laminated plastic film.
ABSTRACT The global warming is one of the world’s crucial issue. Paying attention especially for
the plastic waste on the ground will reduce the effect. The local artists in Indonesia see
that case as a big chance to build an entrepreneurship challange and also reducing the
negative effect of global warming. Combining an old plastic container and woman
fashion, becoming a woman handbag from recycled aluminium laminated plastic film.
KEYWORD eco, vibrant
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Bahan baku yang dimanfaatkan perajin bukan semata-mata bahan yang berasal dari
alam saja. Dengan kejelian, maka sebenarnya bahan-bahan di luar bahan alam juga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan. Misalnya saja
memanfaatkan sampah rumah tangga yang banyak terbuang dan bertumpuk di
permukaan bumi.
Sampah rumah tangga berdasarkan sifatnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik (degardable) dan unorganik (undegardable)1. Sampah organik merupakan
jenis sampah yang dapat terurai dengan sendirinya, misal daun-daunan kering dan
sebagainya. Sedangkan sampah unorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai
dengan sendirinya dan apabila jumlahnya bertumpuk di bumi, maka akan
mengakibatkan berbagai permasalahan, mulai dari gangguan daerah resapan air
yang mengakibatkan banjir dan sebagainya. Contoh dari sampah unorganik misalnya
plastik bekas.
Oleh karena banyaknya isu mengenai lingkungan hidup maka tidak sedikit produk-
produk sekarang yang menjunjung tinggi nilai eco-friendly atau ramah lingkungannya.
Dapat berupa bahan yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau justru
mengubah benda-benda yang sudah tidak terpakai lagi menjadi suatu produk yang
lebih berguna dan unsur dari barang-barang bekas itu menjadi salah satu unsur
estetisnya.
Usaha ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi jumlah
sampah yang tidak mudah hancur oleh proses alami dengan cara mengubahnya
menjadi suatu produk kerajinan yang bersifat lebih ekonomis.
Dalam usaha peningkatan kualitas ekspor dalam bidang kerajinan ini, maka
dibentuklah sebuah organisasi yang di sebut dengan Dekranas2. Dekranas adalah
singkatan dari Dewan Kerajinan Nasional, merupakan organisasi non-profit yang
terdiri dari kumpulan masyarakat pencinta seni dan kerajinan, yang memiliki jiwa
pengabdian untuk membina dan mengembangkan kerajinan sebagai salah satu upaya
pelestarian budaya bangsa. Ide pendirian lembaga ini digulirkan di Jakarta, oleh
beberapa pakar kerajinan yang memiliki kesadaran akan pentingnya suatu wadah
yang dapat menfasilitasi pembinaan kerajinan di Indonesia sehingga dapat
meningkatkan derajat kemanusiaan, dimana kerajinan sebagai wahana pelestarian 1 http://id.wikipedia.org/wiki/sampah 2 Dekranas Majalah Dwibulanan, Kriya Indonesian Craft
3
dan peningkatan mutu seni budaya, kerajinan sebagai industri yang mampu memberi
lapangan kerja dan sumber penghidupan masyarakat dan kerajinan sebagai unsur
penghasil devisa negara. Para pendiri lembaga ini sangat menyadari bahwa niat baik
mereka tidak dapat terlaksana jika tidak didukung oleh pemerintah.
Dalam menyikapi isu ekologi ini penulis akan mengembangkan salah satu bahan yang
jumlahnya melimpah dan menjadi sampah tidak berguna, yaitu bekas kemasan
makanan ringan dengan material aluminium laminated plastic film. Sampah tersebut
bertumpuk di bumi tanpa bisa terurai kecuali memakan waktu hingga 500-1000
tahun3.
Sampah-sampah ini tentu penggunaannya banyak mendapat pro dan kontra. Disisi
lain kemasan ini memang sangat praktis dalam industri yang memproduksi makanan
ringan, di sisi lain sifat yang tidak dapat terurai tersebut dapat merusak kesuburan
tanah apabila tercecer di dalam tanah (menghambat peresapan air yang
menyebabkan banjir dan merusak kesuburan tanah).
Dalam pengembangan kerajinan daur ulang sampah kali ini, penulis akan mengambil
salah satu dari berbagai jenis sampah rumah tangga yaitu bekas kemasan aluminium
laminated plastic film yang kemudian akan dikembangkan lagi menjadi sebuah produk
kerajinan evening handbag untuk wanita.
Tujuan Pemanfaatan limbah bekas kemasan aluminium laminated plastic film untuk dijadikan
bahan kerajinan evening handbag untuk wanita, serta mengurangi timbunan sampah,
khususnya limbah bekas kemasan aluminium laminated plastic film.
Masalah Pemilihan grafis pada material bekas aluminium laminated plastic film terbatas oleh
jumlah produksi, kondisi material bekas kemasan aluminium laminated plastic film
yang tidak higienis dari tempat pembuangan, dan kondisi material bekas kemasan
aluminium laminated plastic film yang kusut dan banyak bagian yang robek dari
tempat pembuangan. Permasalahan tersebut memiliki tingkat kesulitan tersendiri
dalam kerajinan daur ulang dan perlu perhatian khusus.