1 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini Disusun Oleh : NOVITA SARI WARDOYO A520100075 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
13
Embed
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK …eprints.ums.ac.id/29814/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan ... surat kabar, majalah,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A
TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun Oleh :
NOVITA SARI WARDOYO
A520100075
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
2
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama : Novita Sari Wardoyo
NIM : A520100075
Fakultas/Jurusan : FKIP / Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Jenis : Skripsi
Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK
HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK
PADA KELOMPOK A TK KARANGPELEM 1
KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN
2013/2014
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya
Surakarta, 2 April 2014
Yang Menyatakan
Novita Sari Wardoyo
2
3
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK
MELALUI PERMAINAN BALOK PADA KELOMPOK A
TK KARANGPELEM 1 KEDAWUNG SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Novita Sari Wardoyo, A520100075, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2014, 69 Halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui permainan balok pada kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus setiap siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian kemampuan motorik halus. Subjek penelitian ini adalah anak didik dan guru. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam II siklus yaitu setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Hasil prosentase sebelum adanya tindakan sebesasar 38,19 % dan setelah adanya tindakan dalam siklusI meningkat menjadi 60,41% dari yang ditetapkan sebesar 80% sampai akhirnya siklus II mencapai 86,46%. Berdasarkan data tersebut anak mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I dan kesiklus II. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, melalui permainan balok pada Kelompok A TK Karangpelem 1 Kedawung Sragen dapat mengembangkan kemampuan motorik halus tahun pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci= kemampuan motorik halus, permainan balok
4
A. Pendahuluan
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal (Maimunah Hasan, 2011: 15).
Ada 5 ranah perkembangan yang dapat distimulasi supaya dapat
dikembangkan secara maksimal antara lain: Perkembangan Nilai Agama
Moral, Perkembangan Fisik Motorik, Perkembangan Kognitif,
Perkembangan Bahasa dan Perkembangan Sosial Emosional.
Perkembangan-perkembangan diatas saling terintegrasi satu sama lain.
Sehingga jika ada perkembangan yang tidak optimal maka dapat
mempengaruhi perkembangan yang lain.
Gerakaan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan bagian-
bagin tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan
tangan dengan tepat. Oleh karena itu kordinasi antara mata dengan tangan
sudah semakin baik maka anak sudah mengurus diri sendiri dengan
pengawasan orang yang lebih tua. Gerakan motorik halus yang terlihat di
TK, antara lain adalah anak mulai dapat menyikat gigi, menyisir, memakai
sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, serta makan sendiri dengan
menggunakan sendok dan garpu ( Bambang Sujiono, dkk, 2005: 1.14 )
Menurut Sujiono (2008: 1.15) menjelaskan bahwa motorik halus
adalah gerakan-gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot kecil pada tangan
dan jari-jari.Gerakan motorik halus yang melibatkan otot-otot tangan dan
jari-jari biasanya membutuhkan kecermatan tinggi, ketekunan dan
koordinasi antara mata dan otak kecil.
5
Menurut Sudono (2000: 1) menjelaskan bahwa permainan adalah
kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa paksaan menggunakan alat yang
menghasilkan pengertian atau informasi dan memberi rasa kesenangan
sehingga mampu mengembangkan imajinasi dan anak mampu
mengeksplorasi pada anak. Pemahaman tentang konsep-konsep secara
alamiah dan akan mendukung segala aspek perkembangan anak.
Balok adalah potongan-potongan kayu polos (tanpa dicat) sama
tebalnya panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit
balok. Balok juga terdiri dari berbagai bentuk meliputi bentuk segitiga,
segiempat, lingkaran dengan berbagai warna yang menarik dan juga bisa di
mainkan sendiri oleh anak maupun berkelompok (Departemen Pendidikan
Nasional, 2007: 1).
Menurut Andang Ismail (2006: 230) menjelaskan bahwa permainan
balok adalah alat permainan yang dibentuk seperti geometri dari balok-balok
kayu atau plastik, anak dapat menyusun bangunan yang sederhana seperti:
rumah, binatang,menara,dan lain sebagainya. Menggunakan balok dapat
mengasah imajinasi anak sehingga membuat anak lebih tertantang untuk
menyusun balok dapat melatih perkembangan kekuatan ototnya dan dapat
membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak.
Disaat anak usia 3 tahun dapat diperkenalkan pada permainan susun
balok agar anak pahamdengan konsep besar-kecil dan urutan, karena
kemampuan dalam permainanya sudah semakin baik. Dalam hal ini anak
sudah muncul ide akan dibuat apa balok-balok saat permainan anak sudah
menumpuk balok-balok yang ada sambil memerhatikan besar kecilnya,
kesamaan warna, dan kesimbangan bangunan. Ketika membangun balok-
balok anak melakukan peniruan terhadap apa yang dilihatnya dalam
kesehariannya ditambah imajinasi dan kreasinya sendiri Dan juga ada
banyak manfaat bagi anak dalam melakukan permainan balok yaitu:
6
1) Belajar mengenai konsep
Dalam bermain susun balok, akan ditemukan beragam konsep,
seperti warna, bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Orangtua bisa
mengenalkan konsep-konsep tersebut saat anak bermain susun balok.
2) Belajar mengembangkan imajinasi
Untuk membangun sesuatu tentunya diperlukan kemampuan anak
dalam berimajinasi. Imajinasi yang dituangkan dalam karya mengasah
kreativitas anak dalam mencipta beragam bentuk.
3) Melatih kesabaran
Dalam menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bangunan
seperti dalam imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti
anak melatih dirinya sendiri untuk melakukan proses dari awal sampai
akhir demi mencapai sesuatu. Anak berlatih untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
4) Secara sosial anak belajar berbagi
Ketika bermain balok bersama teman, anak terlatih untuk berbagi.
Misalnya, jika teman kekurangan balok tertentu, anak diminta untuk mau
membagi balok yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar
untuk tidak saling berebut saat bermain.
5) Mengembangkan rasa percaya diri anak
Ketika anak bermain balok tapi bisa membuat bangunan, tentu
anak akan merasa puas dan gembira. Pencapaian ini akan menumbuhkan
Aqib, Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradikma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
DepartemanPendidikanNasional. 2007. Bermain Balok. Jawa Tengah: Depdiknas Hasan, Maimun. 2009. PendidikanAnakUsiaDini .Yogyakarta: Diva Press. http://duniaanak9.blogspot.com/2013/04/bermain-balok-untuk-latih-
kemampuan.html di unduh 18 maret 2014 pukul 19:58 Ismail, Andang. 2010. Sentra Balok. Jakarta: Universitas Terbuka
Pratiwi, Silvia Dian Ani. 2009. “Pengembangan Motorik Halus Anak melalui
Bermain Konstruktif di Paud Sumber Pacung Malang”Skripsi. Surakarta: UMS.
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT
Grasindo
Sujiono, Bambang Dkk. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Kualitatif Dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sumiyem. 2011. “Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Permaian Balok Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Karangpelem 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen”Skripsi. Sragen: INSTITUT KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (IKIP) VETERAN SEMARANG.
Wardhani, IGAK dan Wihardhit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan kelas.