PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA LINGKUNGAN KELAS IV (Tesis) Oleh APRIYANA PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2018
91
Embed
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA …digilib.unila.ac.id/56161/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-02-28 · PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL PADA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA
LINGKUNGAN KELAS IV
(Tesis)
Oleh
APRIYANA
PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2018
THE DEVELOPMENT OF SOCIAL ATTITUDE ASSESSMENTINSTRUMENT IN THEMATICAL LEARNING SUB-THEME“LET US LOVE OUR ENVIRONMENT” AT THE FOURTH
GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
ABSTRACT
by
Apriyana
The aim of this research is to produce the decent, valid and reliable social attitudeassesment’s instrument at the fourth grade of elementary school. This researchwas used Research and Development (R&D) method with Borg and Gall’sapproach. In collecting the data the researcher was used questionnaires.Population of this research are 24 teachers ini Anggrek’s Cluster. The sample thentaken by using purposive random sampling with 12 teachers as a total sample.Furthermore, 3 teachers is taken as limited testing subject, 7 teachers aspreliminary field testing testing subject, 12 teachers as field testing subject, with30 students as assesment’s object. The data was analyzed to measure theinstrument’s content validity with expert judgement. Gregory’s formula also usedto test the empirical validity then measure reliability by Cohen Kappa’s formula.Furthermore, result of this research shows that the social attitude assesment’sinstrument that developed is valid and reliable.
Key words: Instrument Development, Social Attitude Assessment, ThematicLearning
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIALPADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA
LINGKUNGAN KELAS IV
ABSTRAK
Oleh
Apriyana
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk instrumen penilaiansikap sosial di kelas IV SD yang layak, valid dan reliabel. Metode yang digunakanadalah penelitian dan pengembangan(Research & Development R&D), denganpendekatan Borg dan Gall.Alat pengumpul data menggunakan lembar angket.Populasi penilitian ini 24 guru yang tergabung dalam Gugus Anggrek.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive random sampling denganjumlah sampel 12 guru. Selanjutnya ditetapkan 3 siswa sebagai subjek ujiterbatas, 9 siswa sebagai subjek uji diperluas dan 12 guru untuk uji lapangan,dengan 30 siswa sebagai objek penilaian. Data dianalisis untuk mengukurkelayakan isi melalui persentase penilaian ahli. Selanjutnya pengukuran validitasempiris menggunakan rumus Gregory dan uji reliabilitas instrumen dengan rumusCohen Kappa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penilaian sikapsosial yang dikembangkan bersifat layak, valid dan reliabel.
Kata Kunci : Pengembangan Instrumen, Penilaian Sikap Sosial, PembelajaranTematik
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA AYO CINTA
LINGKUNGAN KELAS IV
Oleh
APRIYANA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Pasca Sarjana
Program Studi Magister Keguruan Guru SD
PASCA SARJANA MAGISTER KEGURUAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Apriyana lahir di Bandar Lampung,
pada tanggal 2 April 1991, anak kedua dari dua bersaudara dari
pasangan dari Hi. Zainuddin dan Ibu Hj. Hartini.
Adapun riwayat pendidikan yang telah ditempuh yaitu
menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1
Langkapura dan lulus pada tahun 2003, kemudian melanjutkan studi di SMP
Negeri 25 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2006, selanjutnya menempuh
Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 4 Bandar Lampung dan lulus pada
tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan kuliah S-1 di Universitas Lampung
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan lulus pada tahun 2013.
Melalui tes masuk program Pasca Sarjana Universitas Lampung selanjutnya
penulis mendaftar program Pasca Sarjana Universitas Lampung pada tahun 2014
semester genap, pada Program Studi Magister Keguruan Guru SD (MKGSD)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
MOTTO
If you have knowledge, let others light their candles at it
(Margaret Fuller )
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan
sang penuntun kita kejalan yang benar yakni Rosululah SAW. Serta terima kasih
kepada:
1. Orang tuaku tercinta Bapak H. Zainuddin dan Ibu Hj. Hartini yang telah
membesarkan dan mendidik dengan pengorbanan dan kasih sayang serta
selalu mendukungku. Do’a serta restumu adalah anugerah terindah dalam
hidupku, serta tiap tetesan keringatmu adalah semangat bagiku.
2. Suamiku, Raden Putra, S.T. terimakasih selalu mengingatkanku dan
memotivasi untuk menyelesaikan study magisterku
3. Kakakku Zohar Saputra S.T., dan Rismalia, S.Kep. Ners terimakasih selalu
memberikan motivasi, untaian do’a dan nasehatnya.
4. Orang-orang yang kusayangi dan semua rekan-rekan yang selalu memberikan
motivasi dan membantuku hingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik
viii
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan
rahmad, taufik, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini
yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sosial Pada
Pembelajaran Tematik Ayo Cinta Lingkungan Kelas IV SD” sebagai syarat
meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Keguruan Guru
Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada Tesis ini. Penyelesaian ini
tidak lepas dari bimbingan, dan petunjuk dari berbagi pihak, oleh sebab itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan
di Pascasarjana Universitas Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan
memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana
Universitas Lampung.
3. Bapak Prof. Drs. Mustofa, MA.,Ph.D., selaku Direktur Pasca Sarjana
Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan
untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana Universitas Lampung.
ix
4. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi
dan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Pascasarjana
Universitas Lampung.
5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister
Keguruan Guru Sekolah Dasar dan selaku penguji I yang telah telah
memberikan sumbang saran untuk penyempurnaan tesis ini.
6. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku dosen penguji II yang telah telah
memberikan saran dalam penyusunan tesis ini.
7. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dalam penyususnan tesis, serta saran dan motivasi
terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.
8. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dalam penyususnan tesis, serta saran dan motivasi
terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini
9. Bapak Dr. Edi Purnomo, M.Pd., selaku Tim Uji Ahli Evaluasi dan Materi atas
ketersediaannya dan keihklasannya meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran dan kritik membangun.
10. Bapak Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Tim Uji Ahli Bahasa atas
ketersediaannya dan keihklasannya meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, saran dan kritik membangun.
11. Bapak/Ibu dosen dan staf karyawan Pascasarjana Universitas Lampung, yang
telah membantu dan memfasilitasi sampai tesis ini selesai.
x
12. Bapak Nusyirwan Zakki, M.M., selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Palapa
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksakan penelitian.
13. Dewan guru SD Negeri 1 Palapa, SD Negeri 2 Palapa dan SD Negeri 2
Gotong Royong yang membantu dalam pelaksanaan penelitian.
14. Kepada keluargaku Program Studi MKGSD angkatan 2014 semester genap
terkhusus untuk Janie Irma Suryani, Vivin Nurul Huidayah, Metri Setyaning
Komala Sari, Rini Hartati, yang telah memberikan bantuan, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini.
15. Penulis mengucapakan banyak terimaksih kepada semua yang terlibat dalam
penyusunan tesis ini yang belum disebutkan di atas.
Penulis menyadari mungkin masih terdapat kekurangan dalam penulisan tesis ini,
maka penulis meminta maaf bila ada kata-kata yang kurang sesuai dengan
pembaca. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat
khususnya dalam dunia pendidikan.
Bandar Lampung, Januari 2019
Penulis
Apriyana
xi
xi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ...................................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 8D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10G. Spesifikasi Produk ................................................................................. 11
II. KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori .......................................................................................... 14
2. Sikap Sosial ..................................................................................... 202.1. Pengertian Sikap Sosial ............................................................ 202.2. Dimensi Sikap Sosial ................................................................ 232.3. Teknik dan Metode Penilaian Sikap Sosial............................... 28
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 40C. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................... 42D. Hipotesis Penelitian ........ ............................ ........................................ 45
III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .................................................. 47B. Prosedur Penelitian ………………………………………………….... 48C. Definisi Konseptual dan Operasional .................................................... 54
xii
xii
D. Subjek Penelitian.................................................................................... 56E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 57F. Instrumen Penelitian …………………….............................................. 58G. Teknik Analisis Data ………………………………………………… . 63
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ENELITIADAN ASANA. Hasil Penelitian ...................................................................................... 66
1. Hasil Penelitian Awal ...................................................................... 662. Hasil Perencanaan ………………………….. ................................. 673. Hasil Pengembangan Draf Produk ……………………………….. 694. Hasil Uji Coba Tahap Awal…………………………………….. ... 735. Revisi Produk…………………………………………………….. . 756. Hasil Uji Coba Empiris………………………………………….. .. 767. Hasil Uji Lapangan……………………………………………….. 778. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………..... 78
B. Pembahasan............................................................................................ 81C. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 87
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA. Kesimpulan ........................................................................................... 88B. Implikasi................................................................................................. 89C. Saran....................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92LAMPIRAN...................................................................................................... 97
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1.1 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap Sosial ............................................................................ .... 61.2 Perbandingan Spesifikasi Produk Instrumen Penilaian
Sikap Sosial yang Dikembangkan dengan InstrumenPenilaian Sikap Sosial Konvesional ............................................................ 13
3.1 Perhitungan Jumlah Subjek Analisis Kebutuhan.......................................... 563.2 Kisi-kisi Angket Kebutuhan......................................................................... 593.3 Kisi-kisi Validasi Ahli.......................................... ....................................... 603.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru.......................................... .......................... 613.5 Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Ahli Evaluasi, Ahli Media,
dan Ahli Praktisi.......................................................................................... 623.6 Kriteria Kelayakan Instrumen Penilaian Sikap Sosial.................................. 623.7 Indeks Keeratan Kesepakatan.................................... .................................. 654.1 Kelayakan Aspek Materi dan Evaluasi oleh Ahli.................................... .... 744.2 Kelayakan Aspek Bahasa dan Penyajian oleh Ahli.................................... . 754.3 Respon guru Terhadap instrumen Sikap sosial.................................... ........ 774.4 Cross matrix Tabulasi penilai 1 dan Penilai 2.............................................. 794.5 Cross Matrix Tabulasi Antar Raters............................................................. 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman2.1 Kerangka Berpikir Penelitian....................................................................... 443.1 Model desain R&D Borg and Gall (1983) ................................................... 483.2 Langkah Pengembangan Produk .................................................................. 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Angket Analisis Kebutuhan Penelitian Sikap SosialPada Pembelajaran Tematik Kelas IV SD ...................................... 96
2 Hasil Rekap Analisis Kebutuhan..................................................... 993 Lembar validasi Ahli Materi/Evaluasi ........................................... 1004 Lembar validasi Ahli Materi Bahasa.............................................. 1035 Angket Respon Guru...................................................................... 1066 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru pada uji kelompok
Kelompok terbatas menggunakan penilaian yangsudah dikembangkan...................................................................... 107
7 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokterbatas menggunakan penilaian yang konvensional .................... 108
8 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokdiperluas menggunakan penilaian yang dikembangkan ................ 109
9 Rekapitulasi hasil Angket Respon Guru Kelompokyang diperluas menggunakan penilaian konvensional…………… 110
Menurut Abdul (2015:165), “sikap sosial adalah kecenderungan
seseorang dalam bertindak secara efektif dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya”. Ahmadi (2014:152) berpendapat, “sikap sosial
adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata dan
berulang-ulang terhadap objek sosial”. Maksud dari penyataan ini
adalah sikap sosial membutuhkan penunjukkan yang secara
frekuensi berulang-ulang terhadap satu objek sosial. Sedangkan yang
22
dimaksud dengan objek sosial di sini meliputi setiap entitas sosial,
baik simbol interaksi, individu maupun kelompok masyarakat.
Contoh dari pernyataan di atas adalah penghormatan sekelompok
orang terhadap bendera atau penghargaan individu atas jasa orang
lain terhadapnya.
Pendapat di atas juga didukung oleh Sarwono (2010:202), “sikap
sosial adalah sikap yang ada pada sekelompok orang yang
ditunjukkan pada suatu objek yang menjadi perhatian seluruh
anggota kelompok tersebut”. Menurutnya, objek tersebut bisa berupa
benda, kelompok orang, nilai-nilai sosial, pandangan hidup, hukum,
lembaga masyarakat, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, Menurut Chaplin dalam Kartini Kartono (2006: 469)
menjelaskan sikap sosial dalam tiga jenis:
(1) Satu predisposisi atau kecenderungan seseorang untukbertingkah laku dengan cara tertentu terhadap orang lain, (2)satu pendapat umum, dan, (3) satu sikap yang terarah padatujuan-tujuan sosial, sebagai lawan dari sikap yang terarah padatujuan-tujuan pribadi.
Berdasarkan penuturan Sudarsono (1997:216) diperoleh keterangan
bahwa sikap sosial dalam konsepsinya merupakan, “sikap atau
perbuatan yang tegas dari seseorang atau kelompok di dalam
keluarga atau masyarakat”.
Berdasarkan uraian di atas, sikap sosial sesungguhnya merupakan
kecenderungan individu dalam membentuk pendapat umum dan
perilaku sadarnya sebagai respons yang konsisten terhadap suatu
23
objek atau situasi sosial tertentu yang diekspresikan ke dalam fungsi
kognitif, afektif (emosi) dan perilaku.
2.2. Dimensi Sikap Sosial
Ridwan (2016:133) dimensi sikap sosial yang termuat dalam
kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
Aspek sikap yang perlu dinilai dalam implementasi kurikulum2013 mencakup komponen sebagai berikut: jujur, sopan santun,percaya diri, gotong royong, toleransi, tanggung jawab, dandisiplin. Namun, beberapa komponen sikap lain yang dianggappenting dapat dinilai, misalnya: kerja sama, peduli, ingin tahu,dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti mengambil beberapa dimensi
sikap sosial yang paling relevan dengan tema dan KD untuk
selanjutnya dikembangkan. Dimensi-dimensi siakap sosial tersebut
antara lain sebagai berikut:
Kompetensi Dimensi Penilaian
Sikap Sosial 1. Santun
2. Disiplin
3. Tanggung Jawab
4. Gotong Royong
5. Percaya Diri
6. Peduli
a. Santun
Sikap santun adalah sikap yang memiliki keterkaitan dengan
tradisi atau adat yang berkembang dalam suatu konteks sosial
tertentu. Sikap santun mencerminkan penafsiran atas nilai dan
24
norma yang berkembang. Menurut Taryati (1994:71) sopan
santun adalah:
Tata cara atau aturan yang turun menurun dan berkembangdalam suatu budaya masyarakat, yang bermanfaat dalampergaulan dengan orang lain agar terjalin hubungan yangakrab, saling pengertian, hormat menghormati, menurutadat yang telah ditentukan.
Menurut pengertian di atas, sikap santun sangat erat kaitannya
dengan norma dan tradisi yang dikembangkan oleh budaya dalam
masyarakat tertentu. Artinya, sikap santun selalu relatif terhadap
konteks sosial budaya dimana suatu norma ditradisikan dan
dilembagakan di dalamnya. Pendapat ini sesuai dengan
pemaparan Nengah (2013:105) yang menyatakan bahwa “santun
adalah, tata cara atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat”.
Selain dari pengertian di atas, santun juga dapat dipahami dalam
perspektif manusia sebagai subjek kesantunan. Pengertian
semacam ini melihat kesantunan sebagai sifat-sifat spesifik yang
melekat dan tampak dalam diri manusia. Yuni (2013:86),
misalnya, mendefinisikan santun sebagai “manusia yang baik
budi bahasanya, tingkah lakunya, sabar, tenang, dan sopan”. Pada
pengertian yang demikian, santun didekati sebagai sejumlah
karakteristik pribadi yang dapat memberi ketentraman dan
ketenangan terhadap orang lain.
b. Disiplin
Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai sikap taat dan patuh
terhadap tata tertib yang berlaku. Pendapat yang demikian
25
sebangun dengan apa yang disampaikan Yuni (2013:86), “disiplin
diartikan mengikuti tata tertib, ketatan, dan kepatuhan dalam
mengikuti peraturan”.
Secara lebih luas, disiplin didekati maknanya sebagai sebuah
sikap mental. Sudarsono (2008:32) mengatakan, “disiplin adalah
upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan
terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan
kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”. Berdasarkan
pengertian ini dapat dipahami bahwa disiplin bukan semata sikap
taat dan patuh terhadap peraturan, melainkan sebuah kesadaran
atau kehendak sadar individu untuk menaati peraturan tersebut
dengan alasan dan motif personal yang kuat.
Sebangun dengan pendapat di atas, Drever (1986: 245)
mengungkapkan bahwa, “disiplin adalah kemampuan
mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang
sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar norma yang
sudah ada”.
c. Tanggung Jawab
Menurut Sudarsono (2008:7) “tangung jawab berarti, “kewajiban
memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas semua
hal yang terjadi”. Lebih lanjut Wibowo (2012:106)
mengungkapkan “tanggung jawab merupakan suatu bentuk sikap
26
dan prilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan
kewajibanya baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkumgan
alam, lingkungan sosial, negara dan Tuhan”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa tangung jawab adalah sikap dan prilaku seseorang untuk
melakukuan tugas dan kewajiabnan yang seharusnya dilaksankan
terhadap dirisendiri, masyarakat, dan lingkungannya.
d. Gotong Royong
Gotong royong merupakan sikap kewargaan (citizenship).
Menurut konteks Bangsa Indonesia, gotong royong merupakan
tradisi, bahkan lebih jauh, ia merupakan instrumen terpenting dari
ideologi pembangunan nasional. Secara umum, gotong royong
memiliki keterkaitan erat dengan sikap dan perilaku bekerja sama
(kooperatif), yang tidak saja dilandasi oleh faktor materiil, namun
juga moril bahkan spirituil. Berdasarkan perspektif ini, gotong
royong bisa dikatakan lebih spesifik daripada konsep kerjasama.
merupakan sikap positf yang perlu dipertahankan sebagai suatu
perwujudan kebiasan melakukan kebiasan secara bersama- sama”.
Opini tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Yuni (2013:
86) yang meana mengatakan bahwa “gotong royong memilki arti
berkerja bersama– sama dalam menyelesaikan perkerjan dengan
cara berbagi tugas”.
27
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa gotong
royong adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong
secara ikhlas.
e. Percaya Diri
Menurut Yani (2016:86), “percaya diri adalah sikap percaya
terhadap kemampuan sendiri untuk mengerjakan suatu
perkerjaan”. Pernyataan tersebut senada dengan apa yang
disampaikan oleh Bafadal (2016:5) yang memberi pengertian
percaya diri sebagai, “keyakinan atas kemampuan sendiri untuk
melakukan kegiatan atau tindakan”. Sedangkan Abdul
(2015:168) mengatakan bahwa percaya diri adalah, “kondisi
mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat
untuk berbuat atau bertindak”.
f. Peduli
Peduli merupakan sikap keberpihakan individu untuk melibatkan
diri dalam persoalan, keadaan, atau kondisi yang terjadi di sekitar.
Menurut perspektif Antroposentris, kepedulian dan sikap peduli
timbul atas dasar minat atau ketertarikan untuk membantu
masalah orang lain. Selain penjelasan di atas, sikap peduli juga
bisa didekati sebagai sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
dalam menjaga kondisi dan keadaan di lingkungan sekitar.
28
2.3. Teknik dan Metode Penilaian Sikap Sosial
Penilaian sikap pada dasarnya merupakan penilaian yang dilakukan
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta
didik. Dalam kurikulum 2013, kompetensi sikap sosial masuk
menjadi kompetensi inti, yakni kompetensi inti 2 (KI 2). Menurut
Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 pengukuran sikap yang harus
dilakukan oleh guru adalah observasi perilaku, penilaian diri,
penilaian teman sejawat, dan laporan pribadi (Jurnal). Abdul
(2015:169) menjelaskan masing-masing teknik penilaian tersebut
sebagai berikut.
a. Observasi Perilaku
Pengamatan atau observasi(observation) adalah suatu teknik
yang dilakukandengancaramengadakanpengamatansecara
telitiserta pencatatan secara sistematis. Pengertian ini didukung
oleh pendapat Kunandar (2014:121) yang menyatakan bahwa:
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukansecara berkesinambungan dengan menggunakan indra,baik secara langsung maupun tidak langsung denganmemanfaatkan instrumen yang berisi sejumlah indikatorperilaku yang diamati.
Observasi dapat dilaksanakan secara efektif jika pengamat
betul-betul dapat mengikuti kegiatan kelompok sehingga dapat
menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan orang-
orang dalam kelompok yang diamati. Ada 3 jenis observasi
yang dijelaskan sebagai berikut:
29
1. Observasi Partisipan,yaitu observasi yang dilakukan oleh
pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat
betul-betul mengikuti kegiatan kelompok, bukan hanya
pura-pura. Dengan demikian ia dapat menghayati dan
merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang dalam ke
lompok yang diamati.
2. Observasi Sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor
yang diamati sudah didaftar secara sistematis,dan sudah
diatur menurut kategorinya. Berbeda dengan observasi
partisipan,maka dalam observasi sistematik ini pengamat
berada diluar kelompok. Dengan demikian maka pengamat
tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3. Observasi Eksperimental, yaitu observasi yang terjadi jika
pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal
ini ia dapat mengendalikan unsur-unsur penting dalam
situasi sedemikianrupa sehingga situasi itu dapat diatur
sesuai dengan tujuan evaluasi.
b. Penilaian diri
Menurut Ridwan (2016:159), “penilaian diri merupakan salah
satu strategi penilaian yang sangat diperlukan untuk melakukan
refleksi atas kompetensi yang dimiliki”. Abdul (2015)
menjelaskan bahwa, “penilaian diri merupakan teknik penilaian
30
dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks ketercapaian
kompetensi”. Penilaian diri meliputi tiga proses yang mencakup
peran peserta didik dalam mengamati dan menafsirkan perilaku
dirinya sendiri. Ketiga proses tersebut dapat dipaparkan sebagai
berikut:
1. Peserta didik menghasilkan pernyataan sendiri yang berfokus
pada aspek sikap yang dirasakan dan ditampilkannya sehari-
hari.
2. Peserta didik membuat pertimbangan sendiri dengan
menentukan bagaimana sikap yang seharusnya dapat tercapai.
3. Peserta didik melakukan refleksi diri, menafsirkan tingkat
pencapaian sikap dan perilaku, serta menghayati kepuasan
hasil refleksi dirinya.
c. Penilaian Antar Teman
Menurut Kunandar (2014:144) Penilaian antar teman merupakan
penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi sikap sosial dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai satu sama lain. Abdul
Berdasarkan respons pengguna terhadap penggunaan instrumen penilaian,
kerangka berpikir tersebut digambarkan dalam bentuk bagan sebagai
berikut:
44
Masalah Solusi
Fakta yang terjadi Dalam Kurikulum 2013
Dibuat melalui tahapan
Ditemukan Masalah
karenaDihasilkan
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Setiap penelitian berangkat dari permasalahan. Permasalahan dalam
penelitian ini terkait dengan munculnya paradigma baru pendidikan yang
menuntut perubahan pada system evaluasi pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran harus bersifat komprehensif meliputi seluruh aspek
kepribadian peserta didik baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Namun pada kenyataannya, aktivitas evaluasi masih didominasi oleh
penilaian aspek kognitif. Pada akhirnya, kegiatan penilaian dan evaluasi
Evaluasi pendidikan mengukurketercapaian tujuan pembelajaran pada 3aspek yakni : kognitif, psikomotor danafektif
Penilaian lebihdominan padaaspek kognitif
Pada pembelajaran tidaksesuai dengankarakteristik pembelajarantematik
Penilaian sikap sosial dalamkegiatan belajar belum efektif
Penilaian dilakukan pada akhirpembelajaran bukan pada prosesserta instrumen penilaian yangbersifat umum dan tidak tidakdibedakan antara satu sikap dengansikap lainnya
Dibutuhkan instrumenpenilaian aspek sikap sosial
Rubrik penilaian yangmemuat kriteria dalambentuk aspek sikapsosialyang akan dinilai
Pendefinisian
Perencanaan
Pengembangan
Instrumen penilaiansikap sosial padapembelajaran tematikyang memenuhipersyaratan layak, valid,dan reliabel
45
pendidikan tidak sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik.
Masalah paling substansial dari evaluasi pendidikan berpusat pada
penilaian sikap sosial yang belum efektif diterapkan dalam pembelajaran.
Selain itu, penilaian sikap sosial masih dilakukan di akhir proses
pembelajaran sebagaimana penilaian pada aspek kognitif. Tidak hanya itu,
instrumen penilaian sikap sosial masih bersifat umum dan tidak tidak dibedakan
antara satu sikap dengan sikap lainnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan satu
instrument penilaian sikap sosial. Pengembangan instrument ini didasari
atas criteria-kriteria instrument efektif yang dikembangkan oleh
Kemendikbud dan diuji secara langsung oleh ahli evaluasi dan ahli bahasa.
Pengembangan dilakukan dalam tiga tahap utama yakni pembatasan,
perencanaan dan pengembangan. Pengembangan instrument sikap sosial
ini berakhir pada tahap pengujian lapangan operasional untuk menguji
tingkat kelayakan, validitas, dan reliabilitasnya.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan masalah dan kajian teori yang telah dipaparkan, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah:
1. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada
pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan layak digunakan
oleh guru di kelas IV SD.
46
2. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada
pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD
memenuhi persyaratan valid.
3. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan pada
pembelajaran tematik subtema ayo cinta lingkungan di kelas IV SD
memenuhi persyaratan reliabel.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and
Development (R&D). Penelitian dan pengembangan ini merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang akan diuji valid
dan reliabel. Produk yang dikembangkan berupa Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap Sosial Pada Pembelajaran Tematik Subtema Ayo Cinta
Lingkungan Kelas IV. Metode dari penelitian ini yang paling tepat adalah
dengan metode penelitian dan pengembangan. Sejalan dengan apa yang
diungkapkan oleh Borg and Gall (1983:62) Penelitian dan pengembangan
pendidikan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk pendidikan. Maka setelah produk itu dibuat,
diujicobakan terhadap kelompok kecil dan kelompok besar. Hal ini
dilakukan untuk mengevaluasi valid dan reliabel dari produk pendidikan
yang akan digunakan. Rancangan pengembangan dengan desain Borg and
Gall yang digunakan mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk. Selain itu, tahap-tahap dianggap mudah untuk diikuti.
48
B. Prosedur Penelitian
Model dari pengembangan tersebut memiliki langkah-langkah sebagai
berikut : (1) pengumpulan informasi penelitian, (2) perencanaan, (3)
mengembangkan bentuk awal produk, (4) uji lapangan tahap awal, (5)
revisi produk utama, (6) uji lapangan utama, (7) revisi produk operasional,
(8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10)
diseminasi dan implementasi. Secara procedural, maka langkah-langkah
dalam model pengembangan Borg and Gall (183:775) dijabarkan dalam
bagan seperti di bawah ini.
Gambar 3.1. Model desain R&D Borg dan Gall (1983:775)
Desiminasi danimplementasi
(10)
Revisi produktahap akhir
(9)
Revisi produkoperasional
(7)
Uji lapanganoperasional
(8)
Uji lapangan tahapawal(4)
Revisi produkutama
(5)
Uji lapanganutama
(6)
Pengumpulaninformasipenelitian
(1)
Perencanaan(2)
Mengembangkanbentuk awal
produk(3)
49
Berdasarkan sepuluh langkah yang dikembangkan Borg dan Gall pada
penelitian ini peneliti membatasi penelitian ini hanya sampai pada tahap 8
yakni uji lapangan operasional dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga
serta biaya penelitian, berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan
pada penelitian ini:
PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN
HASIL PRODUK
Gambar 3.2 Langkah pengembangan produk
Perencanaan awalinstrumen penilaiansikap sosial
Studi pendahuluandan analisiskebutuhan
Pengembanganproduk awal
Uji Coba TahapAwal
ProdukUji Empiris Revisi produk
Revisi produk Produk
Uji lapanganRevisi tahap akhir
Instrumen penilaian sikap sosial(Produk Jadi)
Desain produk awal
50
Berdasarkan gambar diatas terdapat langkah-langkah dalam
mengembangkan instrumen penilaian sikap sosial dalam pembelajaran
tematik berikut adalah penjelasannya :
1. Studi Pendahuluan dan Analisis Kebutuhan
Pada tahapan ini, merupakan awal peneliti mencoba mengumpulkan
berbagai informasi tentang segala hal yang berhubungan dengan
penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik. Studi pendahuluan ini
terdiri dari dua jenis studi:
a. Studi Literatur
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan konsep-konsep yang
relevan dengan pengembangan instrumen penilaian sikap. Tahap ini
dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai teknik dan
instrumen penilaian yang ideal untuk mengukur dan menafsirkan
tingkat pencapaian kompetensi siswa di kelas IV SD khususnya yang
berkaitan dengan kompetensi sikap sosial. Berdasakan studi pustaka
akan diperoleh pengembangan instrumen penilaian sikap sosial yang
tepat digunakan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan menggunakan tiga jenis teknik
pengumpulan data yakni pengamatan, wawancara, dan angket
(kuesioner). Studi lapangan ini dilakukan pada SD yang berada di
wilayah Gugus Anggrek dan mulai dilakukan pada Januari 2017.
51
2. Perencanaan Awal Instrumen Penilaian Sikap Sosial
Rancangan awal produk instrumen penilaian sikap sosial ini dibuat
berdasarkan kriteria dan syarat-syarat penyusunan instrumen penilaian
sikap yang baik, yakni syarat didaktik, konstruktif dan syarat teknik.
Instrumen penilaian sikap sosial ini merupakan pengembangan dari
instrumen yang terdapat pada buku guru dengan perubahan berupa
penyesuaian indikator penilaian dengan sikap sosial yang ingin dicapai
dalam tema pembelajaran.
Pengembangan instrumen penilaian sikap sosial ini dibuat sesuai dengan
khas dari penilaian sikap, yang bertujuan untuk memberikan gambaran
terhadap berbagai aktifitas sosial siswa dalam lingkungan kelas secara
khusus dan lingkungan sekolah secara umum.
Pada tahap perencanaan ini peneliti mencoba untuk menganalisis tema
dan sub-tema pada buku guru, menganalisis instrumen dan teknik
penilaian yang digunakan oleh guru, dan menganalisis relevansi
instrumen penilaian dengan tema dan sub tema.
3. Pengembangan Produk Awal
Pengembangan produk awal melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Menentukan kompetensi dasar sikap sosial kurikulum 2013, secara
keseluruhan kompetensi sikap yang harus dimiliki siswa kelas IV
Tidak menggunakan kata /ungkapan yang bermakna ganda
3
Tidak menggunakan bahasa yangberlaku setempat / tabu
4
Tidak menggunakan kata /ungkapan sara
5
Menyampaikan ide / gagasansecara runtut
6
Jenis font memperjelas penulisan 7Alur petunjuk jelas 8Penggunaan tanda baca sesuaidengan tata bahasa yang baik danbenar
9
Penggunaan istilah sesuai denganKBBI dan YD
10
61
3. Lembar Angket Respon Guru
Lembar angket respon guru ini berupa daftar pernyataan. Dalam mengisi
lembar angket respon guru ini guru yang bersangkutan sebagai rater.
Daftar pernyataan yang digunakan dalam tahap uji instrumen bertujuan
untuk menghimpun pendapat apakah instrumen yang dikembangkan
dapat digunakan dengan baik atau masih ada hal lain yang perlu
dilakukan pembenahan dari sudut pandang pengguna dan guru. Kisi-kisi
angket respon guru dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Guru
Aspek yangDinilai
Indikator NomorSoal
Kemenarikan Tampilan halaman cover 1Judul yang ditampilkan jelassehingga dapat menggambarkan isi
2
Penempatan tata letak (judul,subjudul,teks, gambar dan nomorhalaman)
3
Kemudahan Pemilihan jenis huruf,ukuran sertaspasi yang digunakan sesuai.
4
Mudah diimplementasikan padapembelajaran.
5
Petunjuk kegiatan dalam instrumenjelas
6
Indikator sikap sesuai dengan KIdan kegiatan pembelajaran
7
Memiliki data identitas untukmempermudah administrasinya
8
Keterbacaan Bahasa yang digunakan jelas danlugas
9
Prosedur penilaian logis dansistematis
10
Kisi-kisi penilaian bahan ajar oleh ahli materi, media, dan pembelajaran
tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Dosen ahli evaluasi , ahli media, dan guru kelas dengan memberikan
62
penilaian melalui pedoman penilaian sebagai berikut.
Tabel 3.5 Pedoman Penskoran Lembar Penilaian Ahli Evaluasi,Ahli Media, dan Ahli Praktisi
Kategori SkorSangat Baik 5
Baik 4Cukup Baik 3Kurang Baik 2Tidak Baik 1
Sumber : Sugiyono (2013:135)
Hasil penilaian oleh para ahli dianalisis dengan rumus:
∑ skor hasil respon
X 100%Skor Maksimal
Sumber: Riduan dalam Pratiwi (2015:73)
Dari hasil analisis diperoleh persentase kelayakan sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Instrumen Penilaian Sikap Sosial
No Interval Skor Kategori1. 81 – 100 % Sangat Layak2. 60 – 80 % Layak3. 41 – 60 % Cukup Layak4. 21 – 40 % Tidak Layak5. 0 – 20 % Sangat Tidak Layak
Sumber : Riduan dalam Pratiwi (2015:74)
b. Nilai rata-rata dari para ahli dicocokkan dengan kriteria kelayakanproduk.
Data dari lembar penilaian yang berupa saran atau komentar
digunakan sebagai rujukan untuk merevisi produk yang
dikembangkan. Penghitungan dilakukan manual melalui program
microsoft excel 2010.
63
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Maka
instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Data hasil lembar validasi,
memberikan gambaran dan paparan kualitas dari instrumen penilaian
yang dikembangkan.
Untuk mengukur validitas angket menggunakan rumus Gregory
dengan rumus:
= ( + + + )Keterangan:
vc : Validitas konten
A: Sel yang menunjukkan ketidaksetujuan antara dua penilai
B dan C: sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai
D: Sel yang menunjukkan persetujuan yang valid antara dua penilai
Adapun kriteria tingkat validitas konten yang ditunjukkan oleh r
perhitungan rumus di atas adalah sebagai berikut:
0,80 - 1,00 = Sangat tinggi
0,60 - 0,79 = Tinggi
0,40 - 0,59 = Sedang
0,20 - 0,39 = Rendah
0,00 - 0,19 = Sangat rendah
64
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan
bahwa instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah cukup baik.
Untuk menentukan relibilitas instrument penilaian sikap sosial maka
digunakan rumus Koefisien Cohen’s Kappa, sebagai berikut:
Dimana:
Pr(a) = Persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar rater
Pr(e) = Persentase jumlah perubahan pengukuran antar rater
Koefisien Cohen’s Kappa di atas merupakan ukuran yang menyatakan
konsistensi pengukuran yang dilakukan dua orang penilai (Rater) atau
mengukur konsistensi antar dua alat pengukuran. Koefiseien Cohen's
kappa hanya diterapkan pada hasil pengukuran data kualitatif (Kategorik).
Jika kedua alat tersebut memiliki sensitifitas yang relatif sama maka nilai
koefisien Cohen’s Kappa akan menunjukan nilai mendekati angka satu,
namun jika sensitifitas kedua alat tersebut berbeda maka akan mendekati
nol.
65
Tabel 3.7 Indeks Keeratan Kesepakatan
Indeks Kesukaran Soal Keterangan< 0,20 Rendah
0,21 – 0,40 Kurang0,41 – 0,60 Cukup0,61- 0,80 Kuat0,81 - 1,00 Sangat kuat
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan validasi ahli tentang produk instrumen
penilaian sikap sosial kelas IV SD sebagaimana yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya didapat beberapa keimpulan di antaranya sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian sikap sosial layak digunakan oleh guru kelas IV SD.
Kesimpulan ini didapat dari serangkaian uji coba yang telah dilakukan.
Pada uji validasi ahli dinyatakan bahwa produk layak digunakan. Pada uji
coba empiris dan lapangan diperoleh kesimpulan bahwa instrumen
penilaian sikap sosial yang dikembangkan lebih diterima secara positif
oleh para guru daripada instrumen penilaian sikap sosial. Pernyataan ini
mengacu pada beberapa aspek yang diujikan yakni kemenarikan,
kemudahan, dan kejelasan instrumen penilaian yang dikembangkan.
2. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti valid.
Pernyataan ini dibuktikan dengan uji validitas berdasarkan kriteria yang
ditetapkan oleh Gregory. Pada uji validitas tersebut diperoleh Koefisien
Validias Isi (KVI) sebesar 0,8 dengan kategori tingkat validitas sangat
tinggi. Artinya, instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan
terbukti valid digunakan oleh guru untuk mengukur sikap sosial siswa
sesuai kenyataan yang ada.
89
3. Instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti reliabel.
Pernyataan ini didukung dengan hasil uji reliabilitas berdasarkan kriteria
yang ditetapkan oleh Cohen Kappa. Pada hasil uji reliabilitas tersebut
diperoleh nilai koefisien Kappa sebesar K=0,75 dengan kriteria sangat
tinggi. Artinya, instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan
terbukti konsistensinya sehingga dapat dipakai oleh guru dalam berbagai
waktu dan keadaan.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa
instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan terbukti valid dan
reliabel, maka implikasi hasil penelitian ini dapat diarahkan pada upaya
penilaian sikap sosial yang objektif.
Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo
Cinta Lingkungan Kelas IV SD” bersifat layak. Kelayakan ini berimplikasi
pada efektivitas penggunaannya oleh guru. Guru dapat menggunakan
instrument tersebut selama proses pembelajaran berlangsung dan berdampak
pada pengembangan sikap sosial peserta didik.
Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo
Cinta Lingkungan Kelas IV SD” bersifat valid. Artinya, instrument penilaian
sikap sosial dapat digunakan untuk memotret dimensi-dimensi sikap sosial
selama proses pembelajaran meliputi sikap santun, disiplin, tanggung jawab,
gotong royong, percaya diri, dan peduli sesuai dengan kenyataan yang ada
90
pada diri siswa. Validitas ini dapat membantu guru untuk mengevaluasi
keunggulan dan kelemahan sikap sosial yang ada dalam diri peserta didik.
Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo
Cinta Lingkungan Kelas IV SD” yang telah dikembangkan bersifat reliabel.
Artinya, instrument sikap sosial bernilai konsisten. Hasil penilaian ini dapat
digunakan oleh guru untuk mempertimbangkan penilaian dan tindak lanjut
yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial peserta didik.
Instrumen penilaian sikap sosial pada pembelajaran tematik subtema “Ayo
Cinta Lingkungan Kelas IV SD” yang dikembangkan dapat digunakan oleh
guru sebagai alat untuk menilai ketercapaian sikap sosial pada siswa.
Instrumen penilaian sikap sosial yang telah dikembangkan dapat digunakan
sebagai sumber informasi tentang perkembangan sikap sosial siswa.
C. Saran
1. Bagi Peserta Didik
Siswa hendaknya juga memberi perhatian dan mempelajari secara seksama
sikap sosial yang diinternalisasikan dan ditunjukkan selama proses
pembelajaran karena pada paradigma baru dalam pembelajaran
menunjukkan pencapaian pembelajaran/ hasil belajar tidak hanya semata
berkenaan dengan penguasaan konsep yang serba kognitif melainkan juga
pembentukan dan pengembangan sikap positif yang ada dalam diri siswa.
Artinya, siswa perlu menyadari bahwa dalam paradigma baru
pembelajaran, siswa berprestasi bukanlah siswa yang cemerlang secara
91
akademis melainkan juga siswa yang secara simultan mampu
menginternalisasi dan mengaktualisasikan pengembangan siskap positif
yang ada dalam dirinya.
2. Bagi Pendidik
Para guru disarankan untuk menggunakan produk instrumen penilaian
sikap sosial yang dikembangkan sehingga dapat memaksimalkan penilaian
dalam pembelajaran tematik sebagai wujud nyata implementasi kurikulum
2013 di sekolah dasar.
3. Bagi Pengelola Sekolah
Produk pengembangan instrumen penilaian sikap sosial ini dapat dijadikan
salah satu instrumen penilaian yang dapat mendukung kolom penilaian
dalam buku kurikulum 2013. Sebagai institusi pendidikan sekolah
disarankan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap
instrumen penilaian sikap sosial di sekolahnya masing-masing sesuai
dengan kemampuan guru dan siswa.
4. Bagi peneliti
Keterbatasan peneliti merupakan faktor utama yang menyebabkan produk
belum dapat digandakan secara lebih luas meskipun telah melalui
sejumlah rangkaian pengujian oleh sebab itu disarankan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan membantu dan mendukung proses penyebarluasan
instrumen penilaian sikap sosial yang dikembangkan peneliti, kepada
sasaran yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2015. Penilaian Sikap Sosial. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Abdul Majid. 2015. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Remaja RosdaKarya. Bandung.
Ahmadi, Iif Khoiru, Amri, Sofan. 2014. Pengembangan & Model PembalajaranTematik Integratif. Prestasi Pustaka. Jakarta.
Ahmad Yani. 2016. Maindset Kurikulum 2013. Alfabeta. Bandung.
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Direktorat Jenderal PendidikanIslam. Jakarta.
Bafadal, Ibrahim. 2016. Panduan Teknis: Pembelajaran dan Penilaian di SekolahDasar. Kementrian Pendididkan dan Kebudayaan. Jakarta.
Bhisma Murti. 2013. Faliditas dan Reliabilitas Pengukuran. UNS. Semarang.
Bordoh, A., Eshun, et.al. 2015. Social Studies Teachers Knowledge Base inAuthentic Assessment in Selected Senior High Schools in The CentralRegion of Ghana. Journal of Social Science and Humanities. Vol 1. No. 3.Hal 249-257..
Borg, W.R., & Gall, M.D. 1983. Educational research: An introduction.. FourthEdition. New York & London. Longman.
Darmansyah. 2014. Teknik Penilaian Sikap Spritual dan Sosial dalam PendidikanKarakter di Sekolah Dasar 08 Surau Gadang Nanggalo. Jurnal Al-Ta’limUniversitas Negeri Padang. Vol. 21. No. 1. Hal 10-11.
Davies,M. 2014 . Developing Social Skills of Students With Additional NeedsWithin the Context of the Australian Curriculum. Australasian Journal ofSpecial Education. Vol 9 No .1 Pp 1-19.
93
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dikmenum.Depdiknas. Jakarta.
Drever,J. 1986. Kamus Psikologi. Alih Bahasa : Simanjuntak. Bina AksaraJakarta.
Eko, Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. PustakaPelajar. Yogyakarta.
Farida, Tayibnapis. 2008. Evaluasi program dan Instrumen Evaluasi. RinekaCipta. Jakarta.
Gulikers, Judith T.M. 2015. The Five Dimensional Framework for AuthenticAssessment, Educational Technology Research and Development.
Guners, Yildrim, dan Yilmaz. 2018. Development of The Rubric Self EfficacyScale. International Journal of Assessment Tools in Education. Vol. 5. No.1. Hal 187-200.
Harun Rasyid dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Wacana Prima.Bandung.
Johnson, Daid W., dan Johnson, Robert T. 2002. Meaningfull Assessment, AManageable and Cooperative Process. Boston: Allyn and Bacon.
Kankam, Boadu dan Bernard Yaw. 2015. Training Needs Assessment of CollegeEducation Tutors in the Central Region Ghana. International Journal ofHumanities and Social Science. Vol. 3. No. 10. Hal 247-254.
Kartini, Kartono. 2006. Peran Keluarga Memendu Anak. CV. Rajawali. Jakarta.
Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta.
Kemdikbud. 2015. Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta DidikBerdasarkan Kurikulim 2013. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kusnadi. 2006. Penilaian dan Evaluasi Pendidikan Universitas NegeriYogyakarta: Yogyakarta.
Mardapi, Djemari. 2004, Penyusunan Tes Hasil Belajar. UNY. Yogyakarta.
94
Nengah Suandi, Nyoman Sudiana, I Gede Nurjaya. 2013. KeterampilanBerbahasa Indonesia Berorientasi Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial.Raja Gravindo. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta.
Owen, Nathaniel. 2014. The Development of Small-Scale Survey Instrument ofUK Teacher to Study Profesional Use of and Attitude to Social Media.International Journal of Research and Method in Education. Vol. 39. No. 2.Hal 170-193.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Retnawati, Heri. 2016. Vocational High School Teachers’ Difficulties inImplementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Provinceof Indonesia. International Journal of Instruction. Vol 9 no.1 pp 35-44.
Ridwan, Abdullah Sani. 2016. Penilaian Autentik. Bumi Aksara. Jakarta.
Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta. Raja Grafindo Pesada.
Sarwono, S.W. 2010. Psikologi Pembelajaran, Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo.Jakarta.
Sudarsono. 1997. Kamus Konseling. Rineka Cipta. Jakarta.
Zsolnai, Anikó. 2014. Functioning of Social Skills from Middle Childhood toEarly Adolescence in Hungary.The Internasional Journal of EmotionalEducational. Vol 6 no.2 pp 54-68.