Laporan Penelitian TPI/54/2015 BANTUAN PENELITIAN KOMPETITIF KOLEKTIF DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI CIPP (CONTEXT INPUT PROCESS AND PRODUCT) PADA PROGRAM MA’HAD ALY DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI Disusun Oleh: Ketua Tim: Dr. Imam Sutomo, M. Ag. (IAIN Salatiga) Anggota: 1. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. (IAIN Salatiga)
61
Embed
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI CIPP CONTEXT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3478/1/IV C - CIPP 2015.pdf · Pakar Dalam Teknik FGD Dan Uji Keterbacaan Instrumen Goodness
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Penelitian TPI/54/2015
BANTUAN PENELITIAN KOMPETITIF KOLEKTIF
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
TAHUN 2015
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI CIPP
(CONTEXT INPUT PROCESS AND PRODUCT) PADA
PROGRAM MA’HAD ALY DI PERGURUAN TINGGI
KEAGAMAAN ISLAM NEGERI
Disusun Oleh:
Ketua Tim: Dr. Imam Sutomo, M. Ag. (IAIN Salatiga)
Anggota: 1. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd. (IAIN Salatiga)
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan model pengembangan
evaluasi program pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN), (2) menghasilkan teknik pelaksanaan evaluasi program
pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN),
dan (3) menghasilkan struktur komponen dan indikator model evaluasi
pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D) dengan
menggunakan sembilan langkah dari 10 langkah model Borg dan Gall. Lokasi
penelitian di Mahad Aly UIN Malang, dan Mahad Aly IAIN Salatiga. Subjek uji
coba terdiri dari; pengelola, unsur pimpinan, dan mahasantri. Komponen model
evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi Stufflebeam (CIPP). Teknik
pengumpul data yang digunakan adalah Delphi, FGD, kuesioner, observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi.
Model evaluasi program ma‟had Aly agar dapat meningkatkan kualitas
program pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
(PTKIN) antara lain; Perbaikan sarana belajar, Perbaikan sarana, sarana, Perbaikan
Kinerja dan pendampingan. Teknik pelaksanaan evaluasi yang tepat pada program
pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
adalah; Teknik pemeliharaan hafalan, Teknik keberlangsungan alumni peserta
ma‟had, Kaderisasi – Regenerasi, Ilmuwan ulama dan ulama yang ilmuwan. Struktur
komponen dan indikator model evaluasi sebagai acuan penyusunan instrumen
evaluasi program pembelajaran pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yakni; Aspek Context terdiri atas kelengkapan
dan kejelasan visi ma‟had, kelengkapan dan kejelasan misi ma‟had, kelengkapan dan
kejelasan tujuan ma‟had, ketersambunagn antara materi ma‟had dengan tujuan
PTKIN, Saling mendukung antara materi ma‟had dengan program PTKIN. Aspek
konsentrasi terhadap materi ma‟had, Respon positif terhadap proses pembelajaran,
Kreatif dalam proses pembelajaran. Aspek Proses meliputi pelaksanaan kegiatan di
ma‟had, penggunaan dan keragaman model pembelelajaran, evaluasi berjalan dengan
efektif dan aktif, materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum. Aspek Product
meliputi; kemampuan yang diharapkan setelah mengikuti program ma‟had, ada
respon positif dari masyarakat, terlihat jelas hasil dari alumni ma‟had, materi ma‟had
menjadi model bagi pengembangan PTKIN, kemampuan bahasa asing meningkat
Kata kunci: Ma‟had Aly, model evaluasi CIPP,PTKIN
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ALHAMDULILLAH hanya peneliti haturkan kepada
Allah SWT (RABB) atas selesainya penyusunan laporan Akhir Penelitian dengan
judul Pengembangan Instrumen Evaluasi CIPP (Context Input Process and
Product) pada Program Ma’had Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri pada Program Bantuan Peningkatan Mutu Penelitian Kompetitif
Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2015 Berdasarkan SK Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor; 4692 Tahun 2015
Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Amsal Bakhtiar Selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI yang telah memberi dan menerbitkan Surat Keputusan
(SK) tentang Penerima Bantuan Peningkatan Mutu Penelitian tahun 2015
untuk penelitian ini sehingga penelitian ini bisa dilaksanakan.
2. Bapak Dr. Mamat S. Burhanuddin, M. Ag., Bapak Anis Masykur, MA dan
segenap jajaran Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Ditjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI yang telah membantu spirituil dan materiil dalam
penelitian ini sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan baik dan selesai tepat
pada waktunya dengan hasil yang memuaskan.
3. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M. Ag. Sebagai segenap jajaran LP2M IAIN
Salatiga dan jajaran pengurus yang telah membantu mengeluarkan surat
pengantar penelitian ke lembaga Ma‟had yang digunakan sebagai lokasi
penelitian sehingga penelitian ini bisa berjalan sesuai rencana dan berjalan
dengan baik
4. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd, Selaku anggota tim penelitian yang telah bekerja keras
sehingga penelitian ini selesai tepat waktu
5. Para pakar FGD yang telah membantu dalam membuat instrumen penelitian yang
menjadi tujuan utama penelitian ini
6. Segenap pengelola, pengurus serta mahasantri ma‟had UIN Malang dan ma‟had
IAIN Salatiga yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian ini
7. Fahroni, Budi Ani Fatmawati, dan Nailul Muna sebagai Mahasiswa S2 IPDI
selaku petugas lapangan penelitian.
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu
menyelesaikan laporan penelitian ini.
Semoga berbagai amal kebaikan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah
S.W.T.
Hormat kami
An. Ketua Tim
TTD
Dr. Winarno, S. Si, M. Pd NIP . 19580827 198303 1 002
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
LEMBAR PERNYATAAN iii
LEMBAR PENGESAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 3
BAB II KAJIAN TEORI 4
A. Pengembangan Instrumen
B. Evaluasi Program
C. Model CIPP
1. Pengertian Model Evaluasi CIPP
2. Kelebihan dan Kekurangan Evaluasi Program Model CIPP
D. Ma‟had Aly
4
4
5
5
5
6
BAB III METODE PENELITIAN 7
A. Jenis dan Pendekatan penelitian
B. Prosedur Pengembangan
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Metode Pengumpulan Data Penelitian
E. Analisis Data Dan Pembahasan
7
7
9
10
10
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 14
A. Data Hasil Penelitian
1. Ma‟had Aly IAIN Salatiga
2. Ma‟had Aly UIN Malang
B. Analisis Data dan Pembahasan
C. Analisis Data dan Pembahasan Instrumen
D.
14
14
29
33
39
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 48
A. Kesimpulan …………………………………………………
B. Saran ..............................................................
48
48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 49
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Pakar Dalam Teknik FGD Dan Uji Keterbacaan Instrumen
Goodness of Fit Index
Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Waktu kegiatan di ma‟had
Kegiatan rutin ma‟had tiap minggu
Jadwal Harian Msaa
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian hasil uji coba lapangan utama
Instrumen penelitian pada uji coba lapangan operasional
Rata-Rata Hasil Penelitian
8
11
12
26
26
30
32
32
33
34
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Langkah –langkah penelitian R & D pengembangan
instrumen evaluasi CIPP (Context Input Process and
Product) pada Program Ma‟had Aly di Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri
Sturuktur Organisasi dan Tugas Pokok pengelola ma‟had
7
18
Laporan - 1
1
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 pasa 20 ayat 1
menyatakan bahwa pendidikan diniyah pada jenjang pendidikan tinggi dapat
menyelenggarakan program akademik, vokasi, dan profesi berbentuk universitas,
institut , atau sekolah tinggi. Adapun penjelasan dari pasal 20 ayat 1 adalah
pendidikan diniyah jenjang pendidikan tinggi antara lain Ma‟had Aly. Ma‟had
Aly menjadi salah satu fenomena penting karena Ma‟had Aly di perguruan tinggi
memadukan kajian keislaman di pesantren yang secara khusus mengkaji
khazanah keislaman klasik dengan diperkaya materi keilmuan kontemporer.
Ma‟had Aly dibentuk dalam rangka mempersiapkan kader-kader ulama
yang memiliki integritas ilmiah, amaliah dan khuluqiyah yang berkualitas dan
memiliki nilai strategis dengan berorientasi keadilan, kesetaraan, keterbukaan,
kejujuran, kepercayaan, dan kerakyatan. Ma‟had Aly berdasarkan Ahlus Sunah
Wal Jamaa‟ah dengan dasar Islam dimaksudkan bahwa Ma‟had Aly diadakan,
diselenggarakan, dan dikembangkan berangkat (point of depture) dari ajaran
Islam, proses pengelolaannya secara islami dan menuju apa yang diidealkan oleh
pendidikan yang islami1
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan IAIN Salatiga adalah dua
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri PTKIN yang sudah melengkapi
sarana pendidikan dengan program Ma‟had al Aly sebagai upaya sarana
pendidikan berupa ma‟had tersebut dimaksudkan agar mahasiswa berhasil
membangun kultur akademik dan kehidupan Islami. Melalui ma‟had itu,
para mahasiswa secara bersama-sama membiasakan kegiatan yang bernuansa
akademik, seperti berdiskusi, membaca, menulis, dan bahkan juga belajar
berorganisasi selama bertempat tinggal di tempat itu. Selain itu, dengan
ma‟had, agar mereka membiasakan shalat berjama‟ah, tadarrus al Qur‟an,
shalat malam dan seterusnya
Dalam evaluasi apabila sebuah program sudah dilaksanakan maka perlu
dilakukan evaluasi program. Evaluasi program adalah proses penetapan secara
sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan
kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan
keputusan itu didasarkan atas perbandingan secara hati-hati terhadap data yang
diobservasi dengan menggunakan standard tertentu yang telah dibakukan.2
Tujuan Evaluasi program adalah “untuk meninjau kembali atas
pencapaian tujuan dan untuk membantu memberikan alternatif berikutnya
dalam pengambilan keputusan. Dengan melakukan evaluasi maka teridentifikasi
semua hambatan, hasil evaluasi dijadikan alat rekomendasi untuk melakukan
perbaikan, setelah perbaikan dari berbagai sektor maka hambatan telah dapat
diselesaikan, jika hambatan telah dapat diselesaikan.
1 http;//www.nuruljadid,net/ndex.php co=f2034. Diakses 15 April 2015 2 Suharsimi Arikunto & Abdul Jabar. (2009). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 14
BAB I
Laporan - 2
2
Dalam evaluasi program terdapat beberapa model evaluasi program, salah
satu diantaranya adalah model CIPP (Context, Input, Process and Product).
Model CIPP oleh Stufflebeam disusun berdasarkan pada empat dimensi yakni:
context, input, process, dan product. Evaluasi konteks dilakukan untuk menjawab
pertanyaan: a) kebutuhan apa yang belum dipenuhi oleh kegiatan program; b)
tujuan pengembangan mana yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan; c)
tujuan mana yang paling mudah dicapai. Evaluasi masukan membantu mengatur
keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa
rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaiman prosedur kerja untuk
mencapainya.3 Evaluasi proses menekankan tujuan dan evaluasi produk
digunakan untuk membantu membuat keputusan, baik mengenai hasil yang telah
dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan.4
Survey awal telah peneliti lakukan dengan hasil sebagai berikut; 1.
Kondisi keuangan dalam pengelolaan di ma‟had Aly UIN Malang muncul
permasalahan serius, 2. Kondisi lingkungan di ma‟had Aly IAIN Salatiga terdapat
perselisihan dengan warga kampung karena bau dan limbah.
Berdasar pada latar belakang di atas maka sangat penting dilakukan
penelitian dengan judul Pengembangan instrumen evaluasi CIPP (Context
Input Process and Product) pada Program Ma’had Aly di Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana model evaluasi program ma‟had Aly agar dapat meningkatkan
kualitas program pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri (PTKIN) ?
2. Bagaimana teknik pelaksanaan evaluasi program pengelolaan Mahad Aly
di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)?
3. Bagaimana struktur komponen dan indikator model evaluasi pengelolaan
Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menghasilkan model evaluasi program ma‟had Aly agar dapat
meningkatkan kualitas program pengelolaan Mahad Aly di Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
2. Menghasilkan teknik pelaksanaan evaluasi yang tepat pada program
pengelolaan Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
(PTKIN)
3. Menghasilkan struktur komponen dan indikator model evaluasi sebagai
acuan penyusunan instrumen evaluasi program pembelajaran pengelolaan
Mahad Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
3 Suharsimi Arikunto. (1988). Penilaian program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 39 4 Worthen, B.R. & Sanders, J.R. (1973). Educational evaluation: theory and Practice. California: wadsworth Publishing Company, Inc, 137
Laporan - 3
3
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat :
1. Manfaat teoritis
Menambah perbendaharaan hasil penelitian tentang Pengembangan
instrumen evaluasi CIPP (Context Input Process and Product) pada
Program Ma‟had Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam
mengelola Ma‟had Aly agar lebih bermanfaat dalam membentuk
karakter bangsa yang saat ini menjadi pekerjaan rumah dunia
pendidikan di Indonesia
b. Bagi Direktorat Pendidikan Tinggi Agama Islam DIKTIS
Hasil penelitian ini bisa menjadi rujukan dala membuat kebijakan
mengenai Ma‟had Aly untuk PTKIN agar pengelolaan Ma‟had Aly
lebih baik di Indonesia
BAB II
KAJIAN TEORI
Laporan - 4
4
A. Pengembangan Instrumen
Instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya.5 Sedangkan Instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik
variabel secara bjektif.6 Sedangkan pendapat lain menyatakan instrumen adalah
alat yang digunakan untuk merekam pada umumnya secara kuantitatif keadaan
dan aktivitas atribut-atribut psikologis. Atibut-atribut psikologis itu secara teknis
biasanya digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Pada
atribut kognitif, perangsangnya adalah pertanyaan. Sedangkan untuk atribut non-
kognitif, perangsangnya adalah pernyataan 7.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti.
B. Evaluasi Program
Evaluasi adalah measurement, assesment and evaluation are
hierarchical. The comparison of observation with the criterion is a measurement
the interpretation and description of the evidence is an assessment and the
judgment of the value of implication of the behavior is an evaluation. Sedangkan
menurut Joint Committe on Standar Evaluation menyatakan bahwa evaluation is
the systematic assesment of the worth or merit of some object.8
Menurut Kufman and Thomas menyatakan bahwa evaluasi adalah proses
yang digunakan untuk menilai. Pendapat lain mendefinisikan evaluasi dapat
diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau standar
objektif yang dievaluasi9.
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan
kualitas, kinerja atau produktivitas suatu suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang
terjadi dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi
tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum.10
Evaluasi memberikan
informasi bagi kelas dan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar. Evaluasi sebagai komponen pengajaran adalah proses untuk
mengetahui keberhasilan program pengajaran dan merupakan proses penilaian
yang bertujuan untuk mengetahui kesukaran-kesukaran yang melekat pada
proses belajar 11
.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi
adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan
terhadap implementasi dan efektifitas suatu program.
5 Suharsimi Arikunto. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 134 6 Ibnu Hadjar.(1996).Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan.Jakarta:RajaGrafindo Persada, 160 7 Sumadi Suryabrata. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 52 8 Stufflebeam, D.L. (1971). Evaluation as enlightment for decisión making. Columbus, Ohio: Ohio State University, 3 9 Djaali, Puji Mulyono dan Ramly. (2000). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta PPs UNJ, 3 10 Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press, 19 11 Murshel, J.L. (1954). Successfull teaching, its psychological principles. New York: Mc. Graw Hill Book Company Inc, 373
Laporan - 5
5
Ralp Tyler,1950 mendefinisikan bahwa evaluasi program adalah proses
untuk mengetahui apakah tujuan program sudah dapat terealisasi. Pendapat lain
menyatakan Evaluasi program adalah proses penetapan secara sistematis
tentang nilai, tujuan, efektifitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria
dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses penetapan keputusan itu
didasarkan atas perbandingan secara hati-hati terhadap data yang diobservasi
dengan menggunakan standard tertentu yang telah dibakukan12
. Dari berbagai
definisi tersebut di atas, dapat diintisarikan bahwa yang dimaksud dengan
evaluasi program adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu program pemerintah, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif atau pilihan yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
C. Model CIPP
Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat oleh para
ahli/pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya. Model
ini dianggap model standar. Disamping itu ahli evaluasi yang membagi evaluasi
sesuai dengan misi yang akan dibawakanya serta kepentingan atau penekannya
atau dapat juga disebut sesuai dengan paham yang dianut yang disebut
pendekatan atau approach.
1. Pengertian Model Evaluasi CIPP
Model ini menggunakan pendekatan yang berorientasi pada pemegang
keputusan (a decision oriented evaluation approach structured) untuk menolong
administrator dalam membuat keputusan. Merumuskan evaluasi sebagai suatu
proses menggambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi yang berguna
untuk menilai alternatif keputusan. Membuat pedoman kerja untuk melayani
para manajer dan administrator menghadapi empat macam keputusan
pendidikan, membagi evaluasi menjadi empat macam, yaitu :
a. Contect evaluation to serve planning desicion, konteks evaluasi ini
membantu merencanakaan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan
dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program.
b. Input evaluation, structuring desicion, evaluasi ini menolong mengatur
keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif yang diambil,
apa rencana dan strategi untuk mencapai kebutuhan, bagaimana prosedur
kerja untuk mencapainya.
c. Process evaluation, to serve implementing desicion, evaluasi proses untuk
membantu mengimplementasikan keputusan sampai sejauhmana rencana
telah dapat diterapkan? apa yang harus direvisi? Begitu pertanyaan tersebut
terjawab prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki.
d. Product evaluation, to serve recycling desicion, evaluasi produk untuk
menolong keputusan selanjutnya, apa hasil yang telah dicapai? apa yang
dilakukan setelah program berjalan.13
2. Kelebihan dan Kekurangan Evaluasi Program Model CIPP
12 Suharsimi Arikunto. (1988). Penilaian program Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 25 13 Stufflebeam, D.L. (1971). Evaluation as enlightment for decisión making. Columbus, Ohio: Ohio State University, 25
Laporan - 6
6
Dibandingkan dengan model-model evaluasi program yang lain, model
CIPP memiliki kelebihan antara lain lebih komprehensif atau lengkap
menjaring informasi karena obyek evaluasi tidak hanya hasil semata tetapi
mencakup: konteks, masukan (input), proses, maupun hasil. Kelengkapan
informasi yang dihasilkan oleh model CIPP akan mampu memberikan dasar
yang lebih baik dalam mengambil keputusan, kebijakan maupun penyusunan
program selanjutnya. Keterbatasan model CIPP antara lain: penerapan model
in dalam program mempunyai tingkat keterlaksanaan yang kurang tinggi jika
tanpa kombinasi dari keempat komponen14
.
D. Ma’had Aly
Kata Ma‟had Aly secara etimologi berarti pesantren tinggi atau dengan
kata lain setingkat dengan perguruan tinggi. Penamaan ma‟had untuk
bangunan tempat tinggal mahasiswa dikarenakan ingin memberikan kesan
yang berbeda. Menurut Imam Suprayoga, “asrama” berkonotasi hanya sebagai
tempat pindah tidur bagi mahasiswanya. Tidak juga dinamakan dengan
“pondok pesantren (ponpes)”. Walaupun secara budaya, term “ma‟had”
dapat mengacu pada “ponpes”. Penamaan istilah ini lebih ditekankan
bahwa “ma‟had” itu bukan hanya sekedar “ponpes”, tempat mengaji kitab
klasik. Namun lebih dari itu, yaitu kolaborasi antara sistem salafi dengan
sistem modern.15
Munculnya Ma‟had Aly dilatarbelakangi oleh langkanya pendidikan
formal yang secara khusus mencetak ulama dalam masyarakat yang sedang
mengalami perubahan, meskipun banyak perguruan tinggi Islam. Seperti
diketahui seiring dengan perubahan modernisasi, kehidupan masyarakat dan
bangsa Indonesia terus berubah dan berdampak pada pola keberagaman yang
lebih rasional dan fungsional. Sebagai implikasi dari hal tersebut, adalah otoritas
keulamaan harus berhadapan dengan aneka tuntutan masyarakat pada sebuah
perikehidupan yang cenderung pragmatis. 16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan penelitian
14 Eko Putro W. (2008). Model Evaluasi Program Pembelajaran IPS Di SMP. Disertasi Doktor, tidak iterbitkan,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 3 15 Taufiqurrochman, 2010, Narasi Indah Perjalanan Hidup dan Pemikiran Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, Malang: UIN
Maliki Press, 82 16 Bagian Proyek Peningkatan Ma‟had Aly, Naskah Kurikulum Ma‟had Aly, Direktorat Pendidikan Keagamaan Dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI 2004, 4
Laporan - 7
7
Jenis penelitian ini adalah penelitian menggunakan pendekatan Research
and Development (R&D) Penelitian pengembangan memiliki karakteristik
sebagai berikut: 1). Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang
berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran
sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap kualitas
pembelajaran. 2). Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran
serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi
mahasiswa. 3). Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji
ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran dideskripsikan
secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik. 4). Proses
pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan
kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
B. Prosedur Pengembangan
Langkah-langkah prosedur pengembangan instrumen evaluasi program
pengembangan instrumen evaluasi CIPP (Context Input Process and Product)
pada program Ma‟had Aly di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
menggunakan 9 langkah dari 10 langkah model Borg & Gall seperti Gambar
1 berikut ini. Research and information
collecting (Mencari referensi
instrumen evaluasi CIPP)
Planning. (Merancang produk
menggunakan flowchart)
mination and implementation.
(mempublikasi hasil product
akhir ke kalayak umum)
Develop preliminary form
of product
(Membuat produk sesuai
kebutuhan)
Final product revision
(membuat produk akhir
setelah diperbaiki)
Preliminary field testing
(melakukan uji coba
product pakar)
Operatioanl field testing (melakukan ujicoba skala
besar)
Main product revision (memperbaiki
produk setelah ujicoba pakar)
Operational product revision
(memperbaiki sesuai masukan uji
coba)
main field testing (melakukan
uji coba produk skala kecil)
Gambar 1. Langkah –langkah penelitian R & D pengembangan instrumen
evaluasi CIPP (Context Input Process and Product) pada Program Ma‟had Aly di
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
Berdasar pada Gambar 1 di atas, langkah-langkah penelitian dijabarkan
sebagai berikut.
1. Penelitian dan pengumpulan informasi. Pengumpulan informasi dalam
penelitian ini dituntut untuk mulai mengumpulkan informasi secara
rinci dan mengumpulkan sejumlah permasalahan yang ditemukan dalam
Laporan - 8
8
penelitian di lapangan. Pengumpulan informasi dengan melakukan
tinjauan literatur, mengkaji beberapa konsep penelitian dan
pengembangan (R&D), melakukan penelitian pendahuluan di dua
Ma‟had Aly;
2. Perencanaan meliputi merencanakan produk yang akan dihasilkan,
waktu penelitian, penulisan draf awal;
3. Pengembangan bentuk produk awal berupa bentuk penyusunan instrumen,
bentuk model evaluasi, dan panduan penggunaan model evaluasi, dengan
subjek uji coba sebanyak 4 orang uji subjek yang terdiri atas 2 orang
pakar evaluasi, 2 orang pakar pengelolaan Ma‟had.
Kegiatan dilakukan pada Kamis, hari dan tanggal yakni; Kamis, 12
Nopember 2015, waktu ; 09.00 – 12.00, tempat ; Gedung Pascasarjana
IAIN Salatiga dengan personal seperti tabel berikut;
Tabel 1.
Pakar Dalam Teknik FGD Dan Uji Keterbacaan Instrumen
NO NAMA KEAHLIAN
1. Peni Susapti, M. Si Pengukuran
2. Fatkhurrohman, M. Pd Metodologi
3. Imam Masarum, M. Pd. Bahasa Indonesia
4. Revisi produk, dilakukan perbaikan sebagaimana yang telah
diusulkan oleh hasil uji lapangan pendahuluan;
5. Uji coba lapangan utama/diperluas dilakukan di satu Ma‟had Aly yaitu
yang terdiri atas 2 orang pimpinan ma‟had, 4 orang dosen pembimbing
ma‟had, dan 10 orang santri ma‟had.;
Kegiatan ini telah dilakukan pada hari, tanggal yakni; Kamis, 19
Nopember 2015, waktu ; 09.00 – 12.00, tempat ; Gedung Pascasarjana
IAIN Salatiga dan Ma‟had Al Jami‟ah UIN Malang dengan teknik Delphi.
6. Revisi produk, melakukan perbaikan instrumen berdasarkan masukan
dan saran sebagaimana diusulkan oleh hasil uji lapangan utama;
7. Uji coba lapangan operasional dilakukan di 2 Ma‟had Aly yaitu Ma‟had
Aly UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Ma‟had Aly IAIN Salatiga.
Subjek uji coba terdiri atas pimpinan dan pengelola ma‟had sebanyak 4
orang, 6 dosen pembimbing Ma‟had Aly, dan santri 20 orang.
Kegiatan ini sudah dilakukan pada hari, tanggal yakni; Sabtu, 21
Nopember 2015, waktu ; 09.00 – 12.00, tempat ; Gedung Pascasarjana
IAIN Salatiga dan Ma‟had Al Jami‟ah UIN Malang dengan teknik Delphi
8. Revisi produk akhir, melakukan perbaikan sebagaimana yang diusulkan
dalam uji lapangan operasional, yaitu melakukan perbaikan dan
penyempurnaan akhir pada instrumen model yang dikembangkan
sehingga menjadi produk akhir hasil dari pengembangan (final product).
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Data tersebut memberi gambaran tentang pengembangan instrumen
evaluasi CIPP (Context Input Process and Product) pada program Ma‟had Aly
di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri meliputi konteks, input, proses,
dan produk pelaksanaan program yang dicapai. Data kuantitatif diperoleh dari
Laporan - 9
9
instrumen angket/kuesioner teknik Delphi merupakan pendapat dari para
pakar dan para praktisi untuk membuat judgement berupa hasil kesepakatan
tentang konseptualisasi pengembangan instrumen evaluasi CIPP (Context Input
Process and Product) pada Program Ma‟had Aly di Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri. Kuesioner juga digunakan untuk menjaring data
tentang perencanaan program, pelaksanaan program, dan hasil dari pelaksaan
program melalui pimpinan ma‟had, dosen dan santri. Data kualitatif diperoleh
dari hasil data dokumentasi ma‟had, studi observasi, wawancara, penilaian
pengamatan langsung di ruang dan kelas ma‟had. Seluruh data yang berhasil
dihimpun akan diolah guna untuk membuat keputusan tentang status program
apakah akan diputuskan program tetap berjalan, dihentikan atau dimodifikasi
dan juga untuk menentukan rekomendasi untuk Ma‟had Aly.
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpul data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui beberapa
teknik diantaranya:
1. Teknik Delphi, teknik ini merupakan sebuah peramalan secara
interaktif dan sistematik berdasarkan feedback secara individu dari
nilai-nilai yang dipilih sebanyak satu putaran atau lebih. Bukti
validitas isi tes atau instrumen dilakukan oleh panel pakar sesuai
bidang yang diukur dan pakar bidang pengukuran 17
. Teknik ini
dilakukan dengan mengedarkan draf awal instrumen menggunakan
skala likert dengan pilihan jawaban sangat cocok, cocok, cukup cocok,
kurang cocok, dan tidak cocok. Selain menggunakan pilihan jawaban
tersebut para pakar juga diminta usulan, saran, dan pendapat pada
lembar asulan, saran, dan pendapat;
2. Teknik FGD, teknik ini merupakan metode partisipasi dalam
pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan dan kebutuhan
tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi secara kelompok dan
untuk mendapatkan kesepakatan bersama. FGD dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data atau merupakan strategi penelitian;
3. Uji keterbacaan instrumen hasil pengembangan instrumen evaluasi CIPP
(Context Input Process and Product) pada program Ma‟had Aly di
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri difokuskan pada penilaian: