PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM PADA REMAJA MASJID NURURROHIMAH MELALUI POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH KELURAHAN EKA JAYA KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh: JAKA SETIAWAN NIM : UK. 160144 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020 i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM PADA REMAJA
MASJID NURURROHIMAH MELALUI
POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH
KELURAHAN EKA JAYA
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) dalam Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
JAKA SETIAWAN
NIM : UK. 160144
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
MOTTO
Artinya : Seruhlah, (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui
siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.1
1 Al- Nahl Ayat 125,Departemen Agama R.I. Al-Qur‟an dan Terjemahannya, (Jakarta
Dapartemen Agama RI.,1985),23.
v
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Pengembangan pada Remaja Masjid.
Remaja Masjid adalah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja muslim dalam
memakmurkan Masjid. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif wadah
pembinaan remaja yang baik dan dibutuhkan umat. Dengan berorientasi aktivitas
kemasjidan, keislaman, keilmuan, keremajaan dan keterampilan, organisasi ini
dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya mengembangkan diri sesuai
bakat dan kreativitas mereka di bawah pembinaan Pengurus/Ta‟mir Masjid.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengembangan dakwah islam
pada remaja masjid melalui pola komunikasi multi arah, mengetahui faktor-faktor
kegiatan remaja masjid dan juga solusi dalam mengembangkan dakwah islam
pada remaja masjid. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Kualitatif)
dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini sehingga mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan.
Hasilnya penelitian menujukkan bahwa adanya pola komunikasi multi arah
remaja masjid dalam mengembangkan dakwah islam, sebagai pembinaan remaja
agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih, memiliki kedudukan dan peran
yang strategis dalam rangka memperdayakan remaja juga memakmurkan
memotivasi dan juga membantu generasi muda Islam untuk menggali potensinya
serta memotivasi mereka dengan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk
menampilkan kreatifitas mereka.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada ayahku (Karyono) dan Ibuku (Jumirah ) dan
Adik Laki-laki (Yogi Prastyio) yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta tiada terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya
dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia, karena diriku
menyadari belum mampu berbuat yang lebih. Untuk ayah, terimakasih atas jerih
payahmu menafkahiku, membesarkanku sehingga ke mampu menjadi anak kuat
seperti saat ini. Terimakasih atas semua keringat lelahnya ayah mencari nafkah
yang belum bisa akan balas. Untuk Ibu terimakasih atas do‟amu dan jerih
payahmu membesarkanku, menasehatiku untuk menjadi lebih baik, terima kasih
ibu.
Untuk itu Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orang tua tercinta.
Skripsi Ini saya persembahkan untuk Teman Seperjuangan Khususnya di Lokal
KPI B Dan juga pada Anak UIN Sts Jambi Sekian Banyak yang Mengenal saya
saja.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan Judul
“Pegembangan Dakwah Islam Pada Remaja Masid Nururrohimah Melalui
Pola Komunikasi Multi Arah Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi”. Kemudian
shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kealam yang terang benderang
dengan cahaya imam, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun
semua itu patut disyukuri karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang
penulis dapatkan.Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Bapak Muhammad Junaidi,S.Ag,M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu
Dra. Jamilah,M. Pd.I selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
membimbing dalam penyusunan skripsi
2. Bapak prof. Dr. H. Su‟aidi Asyari, M.A, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam
Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Muhammad Junaidi,S.Ag,M.Si selaku ketua prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam..
6. Seluruh dosen fakultas dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. .Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala
Perpustakaan Daerah Jambi.
8. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Ketua Remaja Masjid Nururrohimah sekaligus anggotanya di RT 16
Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI).
viii
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terima kasih yang tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya. Akhirnya
penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, 2 Juni 2020
Penulis
JAKA SETIAWAN
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. ......................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISIALITAS SKRIPSI. ..................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
MOTTO. ........................................................................................................... iv
ABSTRAK. ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI. .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. ................................................................ 3
C. Batasan Masalah. ................................................................... 3 D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian. ......................................... 4
E. Kerangka Teori. ..................................................................... 4
F. Metode Penelitian. ............................................................... 14
G. Pemeriksaan Keabsahan Data.............................................. 19
H. Studi Relevan....................................................................... 20
BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN
A. Letak Geografis Masjid Nururrohimah ............................... 23
B. Sejarah Remaja Masjid ........................................................ 23
C. Struktur Organisasi Remaja Masjid ..................................... 25
D. Visi Dan Misi Remaja Masjid ............................................. 28
BAB III BENTUK KEGIATAN-KEGIATAN REMAJA MASJID
NURURROHIMAH
A. Kegiatan Remaja Masjid Kel Eka jaya ................................ 31 B. Motivasi Remaja Masjid Nururrohimah Dalam
Mengembangkan Dakwah Islamiah ..................................... 41
C. Dampak Remaja Masjid Pada Masyrakat Eka Jaya ............ 47
x
BAB IV POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH REMAJA MASJID
DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH KELURAHAN EKA
JAYA
A. Pola Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid Dalam
Mengembangkan Dakwah Islamiah ........................................ 51
B. Faktor-Faktor Penghambat Dalam Mempererat Silahtuhrami
Remaja Masjid Dan Masyrakat. .............................................. 54
C. Solusi Dala Mengatasi Remaja Masjid Di Kelurahan
Model ini ditandai dengana danya unsur feedback, pada model sirkuler ini,
proses komunikasi berlangsung dua arah, melalui model ini dapat diketahui
efektif tidaknya suatu komunikasi kerana komunikasi dikatakan efektif
apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.
Pola komunikasi, Djamarah menyatakan sebagai bentuk atau pola hubungan
dua orang orang atau lebih proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan Puis menyatakan
pola komunikasi adalah model, contoh, pedoman (rancangan) yang
menggunakan komunikasi sebagai sarana komunikasi untuk saling bertukar
informasi dari komunikan kekomunikator. Dari pengertian tersebut maka
yang dimaksud pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang
dikaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi
langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang
merupakan bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi
antarmanusia atau kelompok dan organisasi.
Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang
atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat, sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dimensi pola komunikasi terdiri dari
dua macam, yaitu pola yang berorientasi pada konsep dan pola yang
berorientasi pada sosial yang mempunyai arah hubungan yang berlainan. Pola
komunikasi atau hubungan itu dapat diciptakan oleh komplementaris atau
simetri. Dalam hubungan komplementer, satu bentuk perilaku akan diikuti
oleh lawannya. Contohnya perilaku dominan dari satu partisipan
mendatangkan perilaku tunduk dan lainnya. Dalam simetri, tingkatan sejauh
mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu dengan
dominasi, atau kepatuhan dengan kepatuhan.7
7Tubbs, L Stewart dan Moss Sylvia. Human Comunication (konteks-konteks komunikasi).
Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000
6
Disini kita mulai melibatkan bagaimana proses interaksi menciptakan
struktur system.Bagaimana orang merespon satu sama lain menentukan jenis
hubungan yang mereka miliki. Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Pola Komunikasi diartikan
sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses
pengirimandan enerimaan cara yang tepatsehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.
Dari pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa suatu pola
komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih
dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang mengkaitkan dua
komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkah-langkah pada
suatu aktifitas dengan komponen-komponen yang merupakan bagian penting
atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau kelompok dan
organisasi. Pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua
orang atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran
atau rencana yang menjadi langkah-langkah pada suatu aktifitas dengan
komponen-komponen yang merupakan bagian penting atas terjadinya
hubungan antar organisasi ataupun juga manusia.
Sedangkan berdasarkan peran antara komunikator dan komunikan dalam
proses komunikasi membedakannya dalam tiga pola, yakni:
1. Pola Komunikasi Satu Arah Merupakan suatu proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan, baik menggunakan media maupun tanpa
media, tanpa adanya feedback dari komunikan, di mana dalam hal ini
komunikan berperan sebagai pendengar.
2. Pola Komunikasi Dua Arah Disebut juga dengan two way traffic
communication, yaitu ketika komunikator dan komunikan berperan aktif
dalam bertukar fungsi mereka dalam proses komunikasi. Pada hakikatnya,
komunikator utama berperan mengawali percakapan dan memiliki tujuan
tertentu melalui proses komunikasi tersebut. Pola ini bersifat dialogis, serta
terdapat feedback secara langsung.
7
3. Pola Komunikasi Multi Arah Yaitu proses komunikasi yang terjadi dalam
suatu kelompok dengan lebih banyak pelaku, di mana komunikator dan
komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis namun dengan jumlah
partisipan lebih dari dua orang.
2. Komunikasi Multi Arah
Kata komunikasi itu sendiri, berasal dari bahasa Inggris yaitu
communication yang bersumber dari bahasa latin, communication atau communis
yang berarti sama,atau kesamaan arti sama halnya dengan pengertian tersebut.8
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia komunikasi secara etimologi
memiliki arti sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita.9Komunikasi
berasal dari bahasa latin communicate yang berarti berbicara, menyampaikan
pesan, informasi, pikiran, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik
(feedback).10
Komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan
adanya berbagai model komunikasi dan bagian proses komunikasi akan dapat di
temukan pola yang cocok dan mudah di gunakan dalam berkomunikasi.
komunikasi indentik dengan proses komunikasi, karena pola komunikasi bagian
dari proses komunikasi.
Komunikasi multi arah proses komunikasi yang berlangsung beberapa
komunkator dan komunikan yang tingkat, keudukan, serta wewenangnya berbeda-
beda. Contohnya diskusi antar anggota rapat. Keuntungan dan kelemahan
komunikasi kesegala arah arah hampir sama dengan komunikasi dua arah, yang
membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah, komunitor dan
komunikannya lebih dari dua orang. 11
3. Pengetian Remaja Masjid
8Onong Uchjana Effendi, Spektrum Komunikasi (Bandung: Bandar maju, 1992), cet.ke-1,.4. 9Dept. Pendidikan, op cit, h.45 10A. Muis, Komunikasi Islam (Bandung: Pt RemajaRosdakarya, 2001) , 35. 11Mulyana,D (Ed), Ilmu komunikasi suatu pengantar (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 32
8
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar mereka menjadi generasi
muda yang baik; yaitu anak yang shalih, beriman, berilmu, berketerampilan
berakhlak mulia. Untuk membina remaja muslim bisa dilakukan dalam berbagai
Pendekatan, diantaranya melalui aktivitas Remaja Masjid.12
Remaja Masjid adalah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja muslim
dalam memakmurkan Masjid. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif
wadah pembinaan remaja yang baik dan dibutuhkan umat. Dengan berorientasi
aktivitas kemasjidan, keislaman, keilmuan, keremajaan dan keterampilan,
organisasi ini dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya mengembangkan
diri sesuai bakat dan kreativitas mereka di bawah pembinaan Pengurus/Ta‟mir
Masjid. Saat ini Remaja Masjid atau dengan sebutan lain telah menjadi wadah
lembaga kegiatan yang dilakukan para remaja muslim di lingkungan Masjid. kota-
kota maupun di desa-desa, dapat dijumpai dengan mudah.
Organisasi Remaja Masjid juga telah menjadi suatu fenomena bagi
kegairahan para remaja muslim dalam mengkaji dan mendawahkan Islam di
Indonesia. Masyarakat juga sudah semakin lebih bisa menerima kehadiran mereka
dalam memakmurkan Masjid. Disadari bahwa untuk memakmurkan Masjid
diperlukan organisasi yang mampu beraktivitas dengan baik.Organisasi Remaja
Masjid memerlukan para aktivis yang mumpuni dan profesional.Kehadiran
mereka tidak bisa serta merta, tetapi diupayakan secara terencana dan terarah
melalui sistim perkaderan, khususnya melalui pelatihan-pelatihan yang sangat
mendukung. Peran remaja masjid:
1. Pendidikan.
Remaja mesjid memegang peranan dalam penyebaran budaya
islam.Melalui remaja masjid sehingga dapat membentengi generasi islam
dalam pergaulannya. Sekarang ini seakan tiada batas pergaulan para
12Aslati,PEMBERDAYAAN REMAJA BERBASIS MASJID (Studi Terhadap Remaja Masjid
Di LabuhBaru Barat), JurnalVol 3, No 2, 2018.Hal. 6
9
pemuda, karena itu dengan remaja mesjid inilah kita bisa mengontrol dan
mencegah pergaulan bebas yang setiap saat memintai generasi islam kita.
2. Pembentukan Jati Diri.
Dengan pembinaan remaja mesjid kita bisa mengarahkan generasi muda
islam untuk mengenal jati diri mereka sebagai muslim.jika mereka sudah
mengenal jati diri nya maka mereka tidak akan terombang ambing dalam
menentukan jalan hidup mereka.
3. Pengembangan Potensi.
Melalui remaja mesjid kita bisa memotivasi dan membantu generasi muda
Islam untuk menggali potensinya mereka serta memotivasi mereka dengan
mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menampilkan kreatifitas
mereka.Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut
menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu,
berketerampilan dan berakhlak mulia.Anak yang shalih adalah dambaan
setiap orang tua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahualaihi
wasallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus,
kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih
yang mendoakannya. (HR. Muslim). Untuk membina remaja bisa
dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja
Masjid,yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim
yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid
merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik.Melalui
organisasi ini,mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat
mengembangkan kreatitivitas. Remaja Masjid membina para anggotanya
agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada
Allah subhanahu wa ta‟ala untuk mencapai keridhaan-Nya. Pembinaan
dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindak
lanjutin dengan berbagai aktivitas.Remaja Masjid yang telah mapan
biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka
menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang
10
berorientasipada: keislaman,kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan
Keilmuan
4. Pengembangan Dakwah
Pengembangan (Developing) merupakan salah satu perilaku manajerial
yang meliputi pelatihan (couching) yang digunakan sebagai sarana untuk
meningkatkan keterampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap
pekerjaannya dan kemajuan kariernya. Proses pengembangan ini didasarkan atas
usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian, serta
keterampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan
efisien. Pengembangan dan pembaruan adalah dua hal yang sangat diperlukan.
Rasulullah SAW mendorong umatnya supaya selalu meningkatkan kualitas, cara
kerja dan sarana hidup, serta memaksimalkan potensi sumber daya alam
semaksimal mungkin. Karena Allah telah menciptakan alam semesta ini untuk
memenuhi hajat hidup manusia sebagaimana firman-Nya dalam surat :
Arti: Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir. (QS. Al-Jatsiyah : 13)
Dalam dunia manajemen, proses pengembangan (organization development)
itu merupakan sebuah usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen
puncak untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan pembaruan organisasi,
terutama lewat diagnosis yang lebih efektif dan hasil kerja sama serta manajemen
budaya organisasi dengan menekankan khusus pada tim kerja formal, tim
sementara, dan budaya antar kelompok dengan bantuan seorang fasilitator
konsultan yang menggunakan teori dan teknologi mengenai penarapan ilmu
11
tingkah laku termasuk penelitian dan penerapan. Secara individual proses
pengembangan yang berorientasi kepada perilaku dai memiliki sejumlah
keuntungan potensial dalam proses pergerakan dakwah khususnya bagi para
pemimpin dakwah. Di antara keuntungan potensial tersebut adalah :
a. Terciptanya hubungan kerja sama yang bersifat mutualisme antara seorang
manajer atau pemimpin dakwah serta para anggota lainnya.
b. Dapat mengidentifikasi dan menyiapkan orang untuk mengisis posisi-posisi
tertentu dengan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam organisasi.
c. Dapat memberikan suatu rasa kepuasan karena membantu anggotanya unuk
tumbuh dan berkembang.13
Prinsip-Prinsip Pengembangan Dakwah
Dalam sebuah proses pengembangan terdapat beberapa prinsip yang akan
membawa ke arah pengembangan dakwah14.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
Proses pengembangan keterampilan dai bertujuan untuk menentukan
apa yang mereka ketahui dan apa yang harus mereka ketahui dalam
menyiapkan mereka terjun langsung ke objek dakwah atau sebuah
perubahan yang disebabkan oleh alih teknologi baru yang berimplikasi
pada perkembangan madu sebagai kansekuensinya membutuhkan sebuah
keterampilan yang khusus bagi para dai itu sendiri. Kebutuhan akan lebih
banyak pelatihan dapat diindentifikasi pada perbedaan antara keterampilan
yang dimiliki sekarang dengan keterampilan yang dibutuhkan, yaitu
dengan melakukan analisis terhadap kinerja pada dai.
b. Membantu rasa percaya diri dai
Melatih (coach) akan lebih berhasil jika dai merasa yakin bahwa ia
akan berhasil mempelajari suatu keterampilan. Pada fase ini dimulai dari
Pada tahun 2018 pengajian Remaja Masjid Nururrohimah mengalami suatu
perkembangan yang pesat, yaitu di mana Remaja Masjid Nurrohimah pada hari
selasa malam Rabu tanggal 29 Januari 2019 M bertetapan dengan tanggal 23
Jumadi Awal 1440 H. Saya ketua DPD BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda
Remaja Masjid Indonesia) Kota Jambi, dengan ini mengukuhkan dan melantik
ikhwan dan akhwat sebagau pengurus Remaja Masjid Nururrohimah Masa Bakti
2018-2020. Berdasarkan Surat Keputusan Pengurrus Masjid Nururrohimah
Nomor 04/NR/RT.16/2018 Tanggal 1 November 2018.30
Namun, semangatnya para remaja juga ada kendala-kendala yaitu contohnya
kekurangan dana. Akan tetapi para remaja antusias berusaha untuk
mengumpulkan dana tersebut. para remaja ini kadang semangatnya naik dan turun
namun tetap semangat setelah direkrut oleh BKPMRI para remaja menjadi remaja
masjid Nururrohimah itu di pertengahan tahun 2017.
Diakhir 2018, para remajanya juga tetap semangat untuk mengikuti
kegiatankegiatan yang ada di masjid dalam hal pengembangan dakwah di masjid
Nururrohimah. Para remajanya semangat untuk bekerja membantu serta banyak
ideide untuk membuat acara di masjid Nururrohimah. Akhirnya setelah di tahun
2019, para remajanya aktif kembali untuk melakukan kegiatan sampai dengan
sekarang ini. maka, remaja masjid Nururrohimah banyak yang tidak aktif seiring
berjalannya waktu dikarenakan kesibukan masing-masing.
Perkembangan Remaja Masjid Nururrohimah untuk saat ini, semakin maju
karena masyarakat sudah mempercayai sepenuhnya dengan remaja masjid pada
acara keislaman dan umumnya. Jadi, remaja masjid mudah sekali membuat acara-
acara yang dibutuhkan. Maka dari pada itu, remaja bisa memberi bantuan untuk
masyarakat yang tidak mampu dari usaha-usaha remaja yang menghasilkan uang
contohnya menyapu halaman, jualan, memasang teratak dan lain-lain yang
berhubungan dengan usaha para remaja masjid.
30Dokumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya,Kota Jambi
27
PELINDUNG/PENASEHAT
SEKRETARIS
RIKA SURYA RINAH,
S.pd
KETUA
SUHERMANO, S. SY
BENDAHARA
RAHMAWATI, SH
SEKSI AGAMA SEKSI HUMAS
SEKSI PERLENGKAPAN
SEKSI-SEKSI
C. Struktur Dan Nama Organisasi Remaja Masjid Nurrohimah
1. Tabel 02 Struktur Organisasi Remaja Masjid Nururrohimah Tahun
202031
31Dokumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi
BPK. KETUA MASJID NURUROHIMAH
BPK. KETUA RT 16 KEL EKA JAYA
1. M. RIDHO
2. BAMBANG S, S.Pd.I 1. TIAN
2. AGUS WANTORO
3. AKMAL 4. SENDI ARDANA
5. ALAM
6. SINTA DAMAYANTI
7. RANI
8. IPUL
1. ADIL
2. JAKA 3. EDI
4. AULIA FADIL
5. BENING ELISA
6. KHADIJAH
7. ALIYA
8. RENI AGUSTIN 9. INDAH
10. DIMAS
SEKSI KEBERSIHAN
SELURUH REMAJA MASJID NURURROHIMAH
28
2. Tabel 03 : Perserta Anggota Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
Tahun 2020.32
No Nama-Nama Remaja
Masjid Nururrohimah
Pekerjaan
1 Rika Guru
2 Rahma Mahasiswa
3 Surhermanto Pegawai
4 Bambang Guru
5 Reni Pegawai
6 Shinta Mahasiswa
7 Fadil Pelajar
8 Raka Pelajar
9 Atul Guru
10 Dimas s Scurity
11 Anggun Pelajar
12 Dika Pelajar
13 Ridho Mahasiswa
14 Khadijah Pelajar
15 Aliya Pelajar
16 Adil Mahasiswa
17 Alam Pelajar
18 Saiful Mahasiswa
19 Pandra Pelajar
20 Lala Pelajar
21 Akmal Pelajar
22 Arsa Pelajar
32Dolumentasi Remaja Masjid Nururrohimah 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya ,Kota Jambi
29
23 Ikal Pelajar
24 Jaka Mahasiswa
25 Wahyu Pelajar
26 Latif Pelajar
27 Yogi Pelajar
28 Sendi Pelajar
29 Rani Pelajar
30 Tian Mahasiswa
31 Abi Pelajar
32 Shella Pelajar
33 Bening Pelajar
34 Indah Pelajar
35 Oliv Pelajar
36 Agus B Wiraswasta
37 Riyan Pelajar
38 Fina Pelajar
39 Dimas L Wiraswasta
40 Adit Pelajar
41 Ibnu Pelajar
42 Rinal Pelajar
43 Fajar Pelajar
44 Malik Pelajar
45 Keyla Pelajar
Total keseluruhan yang mengikuti pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
pada tahun 2019-2020 berjumlah 45 orang.
30
D. Visi, misi, dan tujuan Remaja Masjid Nururrohimmah.
Adapun visi misi di pengajian Remaja Masjid Nururrohimah
kelurahan Eka Jaya kecamatan paal merah Kota Jambi
a. Visi remaja Masjid Nurrohimah membentuk remaja untuk terpaut
kepada Masjid.
b. Misi remaja Masjid: Sebagai penerus generasi, menjadi contoh untuk
masyarakat, untuk menjaga pengaruh lingkungan dan pengaruh hal-
hal negatif, mempunyai masa depan yang cerah dan punya prinsip
hidup, ingin menjadi contoh sebagai generasi yang bagus.
c. Tujuan Remaja Masjid Nururrohimah untuk membuat remaja menjadi
generasi penerus masjid Nururrohimah dan masyarakat.
BAB III
BENTUK KEGIATAN-KEGIATAN REMAJA MASJID
NURURROHIMAH KELURAHAN EKA JAYA
D. Kegiatan Remaja Masjid Nururohimah Kelurahan Eka Jaya
Dasar dari membangun para Remaja dengan keimanan apabila iman mantap
maka hubungan persaudaraan tetap terjaga. Hal yang demikian dijalankan oleh
Remaja Masjid Nururrohimah Kelurahan Eka Jaya yaitu dengan kegiatan yang
mereka kerjakan seperti membaca Al-Quran, seperti Yasin Tahlil mendengar
ceramah dan sebagainya.
Melihat hal yang demikian tentunya perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh Remaja Masjid perbuatan yang dicintai oleh Allah serta dapat selalu terjaga
hubungan persaudaraan sesama umat muslim. Jika dilihat dari kegiatan yang
dilakukan ini maka dapat merujuk kepada Al-Quran dan hadits yang menjadi
kesesuaian antara apa yang dikerjakan maupun yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Keberadaan Remaja Masjid dalam bermasyarakat dapat membawa manfaat
dan kemaslahatan bagi umat khususnya bagi kaum pemuda pemudi yang ada di
lingkungan RT 16 Kelurahan Eka Jaya. Peran yang diberikan Remaja Masjid
selama ini dalam membina jiwa dan mental rohaniah kaum Pemuda-pemudi
sehingga sudah sekian banyak diantara mereka yang telah memahami sedikit
banyak tentang ajaran-ajaran agama Islam
Kegiatan Pengajian Remaja Masjid secara garis besar berlangsung selama
satu hari satu minggu mengadakan pengajian yang bertempat Masjid
Nururrohimah pada hari selasa malam rabu, kemudian ada pula kegiatan
tambahan ceramah satu bulan sekali yang berlangsung dalam Masjid
Nururohimah Kelurahan Eka Jaya kecamatan Paal Merah.33
33Dokumentasi Kegiatan Remaja Masjid 25 mai 2020 Kelurahan Eka Jaya,Kota Jambi.
31
32
Kegiatan rutinitas Remja Masjid yang selalu berhubungan dengan masalah
agama, keimanan, ketaqwaan dan bermuamalah. Kemudian yang ditanamkan
melalui pengajian secara rutin dan berkelanjutan berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan pemuda-pemudi yang berada di Kelurahan Eka jaya.Kakak
Suhermanto selaku ketua Remaja Masjid Nururrohimah mengatakan tentang
kegiatan-kegiatan yang ada di Remaja Masjid Nururrohimah sebagai berikut:
[K]alau kegiatan kami di Pengajian Remaja Masjid ini banyak salah satunya
mendengar ceramah, belajar membaca Al-Quran, seperti tilawah Qur‟an membaca surat yasin, bermain Hadrah, merayakan hari-hari besar Islam seperti maulid Nabi, isra‟ mi‟raj, arisan, menjenguk kawan sakit, dan juga
kegiatan dari (BKPRMI)”.34
Remaja Masjid Nururrohimahjuga terdaftar dan masuk menjadi anggota
BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda0.dan Remaja Masjid Indonesia) Kota
Jambi. Kegiatan ini tambahan pemuda-pemudi dalam memperdalam ilmu
keagamaan maupun bermasyarakat karena terdapat seleruh Remaja Masjid ada di
kecamatan Paal Merah disinilah mereka juga dapat berinteraksi antar Remaja
Masjid lainya untuk mempererat silaturrahmi.
Hal ini ditanggapi oleh pemuda-pemudi Remaja Masjid mengenai kegiatan-
kegiatan yang ada di BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid
Indonesia) Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
[R] emaja Masjid ini itu sudah masuk kedalam BKPRMI (Badan Komunikasi
Pemuda Remaja Masjid Indonesi)a) dan sudah tergabung di dalam Kelurahan dan kegiatannya juga sama seperti Remaja Masjid lainya, hanya ada tambahan kegiatan yang tidak ada pada Remaja Masjid ini seperti belajar imam khotib, meghadiri seminar dan sosialisasi tentang kesehatan dan kamipun ada juga pernah diundang di Jambi TV mendengar tausiyah acara
Tilawah Qur‟an”.35
Melihat dari pernyataan dapat peneliti klasifikasikan bahwa kegiatan
Remaja Masjid banyak dan beragam yaitu terdiri dari aspek keagamaan dan
34Suhermanto, Ketua Remaja Masjid Nururrohiamah, Wawancara Dengan Peneliti, 25 mai
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Rekaman Audio. 35Suhermanto, Ketua Remaja Masjid Nururrohiama Wawancara Dengan Peneliti, 25 mai
2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, Rekaman Audio.
33
sosial. Kegiatan keagamaan yaitu mendengar ceramah agama, pengajian yasinan
tahlil, kemudian belajar membaca Tilawah Al-Quran, membaca shalawat
merayakan hari-hari besar Islam seperti maulid Nabi, isra‟ mi‟raj.
1. Kegiatan Ceramah Agama Sebulan Sekali
Ceramah merupakan jenis keterampilan lisan atau yang lebih dikenal
dengan istilah public speaking.Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan
sama,sama berbicara di depan umum untuk memaparkan, menjelaskan gagasan,
pikiran, atau informasi kepada pendengar yang bersifat persuasif.Ceramah
merupakan jenis keterampilan berkomunikasi lisan. Hal tersebut dapat dinyatakan
dengan keterbiasaan ceramah yang dilakukan dengan cara penyampaian
lisan.Namun bukan berarti informasi yang disampaikan dengan metode ceramah
hanya bisa disampaikan dengan lisan, terdapat juga ceramah yang dituangkan
dalam bentuk tulisan atau disebut dengan teks ceramah.
Melalui observasi yang peneliti lihat bahwa ceramah agama dilaksanakan
pada hari selesa malam rabu setiap pertemuan satu bulan sekaliCeramah agama
yang disampaikan oleh ustadz Samsul Bahri SQ.,M.Pd.I biasanya materi yang di
ajarkan untuk jamaah Remaja Masjid yaitu tentang kajian fiqih dalam Kehidupan
sehari-harinya.
Ustadz yang berceramah diberikan waktu selama satu jam untuk
memberikan tausiyahnya kepada pemuda pemudi dimulainya setelah selesai shalat
isa yaitu pukul 20:00 WIB sampai jam 21:00 WIB. Setelah ceramah ustadz
membuka sesi tanya jawab bagi Remaja yang mau bertanya atau masih belum
paham dengan apa yang disampaikan oleh ustadz tersebut.
Dapat dipahami bahwa ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz
berguna bagi bertambahnya ilmu-ilmu pengetahuan agama Islam baik itu menjalin
hubungan dengan Allah maupun menjalin hubungan dengan manusia serta
luasnya wawasan yang diberikan sehingga nantinya dapat diamalkan dengan baik
dan selalu istiqamah dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
34
2. Memperingati Hari Besar Islam (maulid Nabi/ Isra Miraj)
Definisi Isra‟ dan Mi‟raj Isra
Secara bahasa berasal dari kata „saro‟ (سرى) bermakna perjalanan di malam
hari. Sedangkan secara istilah, Isra bermakna perjalanan Rasulullah shallallahu
„alaihi wa „ala alihi wa sallam bersama Jibril dari Mekah ke Baitul Maqdis
(Palestina) pada malam hari dengan mengendarai Buraq.
Mi‟raj secara bahasa isim alat (kata yang menunjukkan alat/sarana untuk
melakukan sesuatu) dari kata „aroja‟ (عرج) yang berarti naik menuju ke atas.
Sehingga maknanya secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik, baik
berupa tangga maupun yang lainnya. Adapun secara istilah, mi‟raj bermakna
tangga khusus yang digunakan Nabi shallallahu „alaihi wa „ala alihi wa sallam
naik pada malam hari dari Baitul Maqdis ke langit.
Remaja Masjid Nururrohimah memperingati hari besar Islam seperti Isra‟
mi‟raj dan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yaitu maulid Nabi.
Berguna untuk menumbuhkan rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dan untuk
mengenang kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan merayakan hari besar Islam bertempat di Masjid Nururrohimah
menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama Islam dan mempererat hubungan
ukhuwah Islamiyah antar RT maupun antar Masyrakat yang ada di Kelurahan
Eka Jaya. Kegiatan tersebut apabila terus dilaksanakan maka persatuan dan
kesatuan yang ada di selalu terjaga dan pada akhirnya hubungan Solidaritas antar
sesama anggota dan juga masyarakat setempat.
3. Kegiatan Safari Silaturahmi
Safari silaturahmi merupakan kegiatan internal Remaja masjid yang di
laksanakan setiap seminggu sekali, kegiatan ini bertujuan untuk membangun
hubungan emosional antar pengurus Remaja masjid Nururrohimah, sekaligus juga
membangun tali persaudaraan antar sesama muslim. Pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada hari selasa malam Rabu setiap minggu sekali pada pukul 20:00
35
sampai 21:00 WIB, dimana seluruh pengurus Remaja masjid Nurrohimah
bersilaturahmi di Masjid Nururrohimah. Kemudian kegiatan tersebut di isi dengan
pengajian seperti tahlilan, yasinan, dan asmaul husna, setelah itu dilanjutkan
dengan ramah tamah dengan sohibul bait, dan biasanya juga membahas agenda
terdekat Remaja masjid Nururrohimah.
4. Pernikahan
Pernikahan adalah sebuah ikatan atau perjanjian, memiliki tata cara dan
proses. Ijab dan qabul diucapkan untuk menandakan pernikahan yang sah dan
pasangan siap untuk melangkah ke babak kehidupan baru. Pernikahan telah
dituntunkan oleh Rasulullah SAW sebagai ibadah apabila dilakukan berdasarkan
niat yang tulus dan ikhlas.
Ada beberapa pengertian pernikahan dari berbagai sudut pandang. Akan
tetapi seluruh pengertian pernikahan tersebut mengandung nilai yang sama
meskipun redaksionalnya berbeda. Kata nikah berasal dari bahasa Arab yakni
nikaahun yang merupakan masdar dari kata kerja nakaha. Sinonimnya tazawwaja
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai perkawinan. Kata
nikah sering kita gunakan sebab telah masuk ke dalam bahasa Indonesia.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pengertian perkawinan dalam ajaran
Islam mempunyai nilai ibadah, sehingga Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam
menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati
perintah Allah, dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Keluarga merupakan kesatuan sosial terkecil yang dibentuk atas dasar ikatan
pernikahan, yang unsur-unsurnya terdiri dari suami, isteri, dan anak-anaknya.
Sedangkan sifat-sifat keluarga sebagai suatu kesatuan sosial meliputi rasa cinta
36
dan kasih sayang, ikatan pernikahan, pemilikan harta benda bersama, maupun
tempat tinggal bagi seluruh anggota keluarganya.
Salah satu pergerakan Remaja Masjid Nurrohimah dengan mambantu
masyarakat kelurahan Eka Jaya adanya pernikahan. Seperti membantu memasang
taratak, bangku, dan alat-alat lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pernikahan
tersebut.
Dari pemaparan kegiatan-kegiatan tersebut atas, menurut pendapat penulis
bahwa pelaksanaan Remaja Masjid Nururrohimah memiliki kedudukan yang
strategis dalam melakukan kegiatan sosial dakwah di masyarakat. Sebagaimana
kita ketahui Remaja Masjid Nururrohimah adalah sebuah lembaga dakwah yang
tentunya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Remaja Masjid Nururrohimah
tidak hanya berkutat pada bidang keagamaan ataupun bidang keremajaan saja,
akan tetapi kegiatan Remaja Masjid Nururrohimah harus menyentuh aspek sosial
kemasyarakatan. Meskipun kegiatan tersebut kecil, akan tetapi nilai-nilai kegiatan
tersebut sangat berarti dalam hidup bermasyarakat, sekaligus kegiatan tersebut
merupakan bagian dari bentuk kepedulian Remaja Masjid Nururrohimah dalam
merespon kondisi masyarakat untuk berusaha mewujudkan Islam bagi
penganutnya agar mereka mampu hidup dalam kondisi yang adil dan sejahtera
dengan ikatan Islam sehingga terwujud umat yang baik (ummatan khiran).
Pada dasarnya setiap kegiatan yang bercorak sosial kemasyarakatan,
ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, serta peningkatan taraf hidup umat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lahir batin merupakan dakwah bil
hal atau dakwah pembangunan. Karna Islam adalah agama dakwah, yang di
dalamnya ada usaha menyebarluaskan kebenaran dan mengajak kepada umat
Islam dan umat manusia sebagai tugas suci sehingga kebenaran itu terwujud
dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Ini berarti dakwah merupakan aktivitas
mengajak manusia masuk ke dalam jalan Allah SWT. secara menyeluruh (kaffah)
untuk mewujudkan ajaran Islam menjadi kenyataan dalam kehidupan pribadi,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
37
5. Kegiatan Hadroh Sekali Seminggu
Hadrah adalah kesenian rebana yang mengakar pada kebudayaan islam yang
sering di sebut sebagai kegiatan syiar lewat syair. Di indonesia hadroh indetik
sebagai kesenian lingkungan pesantren khususnya di tanah jawa. Secara etimologi
kata dari hadroh yang berarti kehadiran. Di Pengajina Remaja Masjid
Nururrohimah Berkembangnya kegiatan ini pada tahun 2019 ketua Remaja
mengatakan bahwa kegiatan ini sangatlah baik karna membangkitkan remaja-
remaja khususnya yang ada di kelurahan eka jaya mempunyau prestasi di dalam
bidang agama salah satunya bersholawat dengan memainkan alat musik hadroh.
Jadwal latihan hadroh pada remaja masjid nururrohimah setiap minggu satu
kali pertemuan pada hari jumat malam sabtu yang bertetapan pada jam 21.00 Wib
sampai 22.00 Wib selama satu jamnya. kecenderungan kepada seni merupakan
salah satu kodrat manusia, dengan pengertian banyak di antara manusia yang
memiliki jiwa seni yang berkembang menurut bakat dan minat masing-masing.
Kesenian merupakan bagian yang sangat penting bagi pembentukan pibadi
manusia, karena kesenian berfungsi menghaluskan perasaan dan budi pekerti
manusia.
Pandangan umat Islam Indonesia terhadap seni secara umum dirumuskan
dalam musyawarah besar Seniman Budayawan Islam tahun 1961 sebagai berikut:
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi
(akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan
syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.36
Islam yang dibawa, sebagian, oleh orang Arab ke Nusantara juga dengan
membawa tradisi dan kebudayaan Arab itu sendiri termasuk bidang kesenian,
tidak ketinggalan instrumen-instrumennya, walaupun tentu tidak mudah untuk
memastikan kapan waktu kesenian ini pertama kali diperkenalkan di Nusantara.
Salah satu jenis kesenian yang sangat populer dan terpengaruh dari Arab adalah
hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang tua, maka generasi mendatang
mempunyai kekuatan mental menghadapi perubahan dalam masyarakat. Untuk
dapat berbuat demikian, tentu saja orang tua perlu meningkatkan ilmu dan
ketrampilannya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Kunci
pertama dalam mengarahkan pendidikan dan membentuk mental si anak terletak
pada peranan orang tuanya, sehingga baik buruknya budi pekerti anak itu
stergantung kepada budi pekerti orang tuanya. Sesungguhnya sejak lahir anak
dalam keadaan suci dan telah membawa fitrah beragama, maka orang tuanyalah
yang merupakan sumber untuk mengembang fitrah beragama bagi kehidupan
anak dimasa depan.Sebab cara pergaulan, aqidah dan tabiat adalah warisan
orang tua yang kuat untuk menentukan subur atau tidaknya arah pendidikan
terhadap anak.
Tokoh Masyarakat
Masyarakat terbentuk karena pada dasarnyamanusia memiliki keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lainnya. Keinginan tersebut diupayakan
dengan menggunakan pikiran (rasional), perasaan (feel) dan keinginan-
keinginannya (willingnees) dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya.
Selain itu, manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan sesamanya,
hubungan yang berkesinambungan tersebut menghasilkan sebuah pola pergaulan
yang dinamakan dengan pola interaksi sosial. Di dalam kehidupan masyarakat ada
peran tokoh tertentu yang menjadi penggerak. Tokoh masyarakat adalah orang-
orang yang memiliki pengaruh, dan ada yang bersifat formal dan informal. Tokoh
masyarakat yang bersifat formal adalah orang-orang yang diangkat dan dipilih
oleh lembaga negara dan bersifat struktural, seperti camat, lurah. Sedangkan
tokoh masyarakat yang bersifat informal adalah orang-orang yang diakui oleh
masyarakat karena di pandang pantas menjadi pemimpin yang disegani dan
berperan besar dalam memimpin dan mengayomi masyarakat.
Pengurus Masjid/Takmir Masjid
Takmir Masjid adalah seorang pengurus tentu semua orang sudah tahu,
namun apakah hanya sebatas megurus saja yang dikerjakan tentu tidak.
45
Contohnya takmir masjid banyak sekali pekerjaanya ada mengecek jadwal shalat
jamaah, siapa yang menjadi imam pada hari iumat. Atau ketika sahalat jumat
maka harus sudah tertata rapi siapa siap yang akan menjadi imam dan khutbah.
Tentu bukan hal yang mudah. Banyak yang harus diurusi dan tentunya menjadi
beban juga untuk takmir masjid, namun tentunya setiap takmir masjid yang sudah
diberi amanah untuk bertanggung jawab atas urusan masjid terasebut sudah
seharus menjalani kewajiban tugasnya untuk menjaga masjid tersebut tetap aman
dan juga nyaman.
Selain mengurus hal tersebut salah satunya takmir masjid juga membuat
rencana-rencana kegiatan Islam yahg akan diselenggarakan di masjid. Misalnya
perayaan tahun baru Islam, idul adha atau malam takbiran idul fitri. Tentu bukan
hal yang mudah. Maka dari itu banyak diantaranya yang menguikut sertakan
masyarakat sekitar dan juga remaja mudah lingkungan sekitar untuk membantu
proses lancar berjalannya acara. Selain itu juga membuat masyarakat sekitar
semakin peduli dengan kegiatan-kegiatan Islam dan juga acara-acara besar Islam.
Sebab salah satu takmir masjid juga menjadi pengawas masyarakat sekitar dalam
melakukan ibadah dan membuat masyarakatnya tetap percaya dan terus datang ke
masjid untuk berdiskusi tentang keislaman. Ini adalah awal yang baik dan
perencanaan yang baik sejak dini untuk lingkungan sekitar yang harmonis dengan
suasana Islami.
2. Dorongan Diri Sendiri
Motivasi instrinsik adalah hal yang menjadi landasan tiap individu untuk
melakukan sesuatu dalam mencapai keinginan atau tujuannya dan didasari berkat
adanya dorongan dari dalam dirinya, jenis motiviasi ini pada dasarnya terjadi
karena adanya gejolak dari dalam diri tiap individu tanpa menghiraukan hal-hal
yang bisa mempengaruhi gejolak tersebut dari luar dirinya seperti lingkungan dan
lai-lain.
Salah satu hal yang menyebabkan adanya dorongan dari dalam diri Remaja
Masjid Nururrohimah untuk mengikuti kegiatan pengajian ialah keinginan, karena
apabila keinginan di dalam diri mereka telah ada, maka nanti akan sendirinya
46
sesuatu yang ia kerjakan dapat berjalan dengan baik sehingga semua kegiatan
tersebut dapat ia realisasikan dengan baik.
2. Faktor Dari Luar/Lingkungan
Dorongan dari lingkungan merupakan motivasi bagi anggota Pengajian
Remaja Masjid untuk ikut serta di dalam pengajian terlebih faktor sahabat yang
selalu mengajak dan mempengaruhi tiap-tiap diri anggota Remaja Masjid agar
mereka mau ikut di dalam pengajian.
Wawancara bersama Rahmawati anggota Remaja Masjid Nururrohimah
tentang motivasi beliau untuk hadir di dalam kegiatan-kegiatan pengajian tersebut.
[S] aya baru setahun ikut di pengajian Remaja Masjid Nurrohimah, pertama-
pertama kawan saya ngajak terus biak datang ke pengajian cuman saya waktu itu belum serius nian ikut kegiatan ini, terus setiap minggu kawan sayo ngajak terus, akhirnya pegi terus saya, lamo-lamo tanpa diajak lagi saya datang sendiri mungkin karna lah kebiasaan itu jadi rasanya mau datang terus ke pengajian, malahan kadang-kadang kawan saya yang ngajak saya pengajian dulu, saya kadang-kadang yang manggil dio duluan untuk datang
ke pengajian.39
Lingkungan merupakan hal yang dapat menjadi penyemangat atau motivasi
bagi Remaja Masjid Nururrohi,ahuntuk ikut di setiap kegiatan-
kegiatannya.Lingkungan di sini tentunya orang-orang yang terdekat yang dapat
mempengaruhi dan merubah pendirian anggota Remaja Masjid Nurrrohimah
seperti pemuda-pemudi yang di kelurahan Eka jaya.
Motivasi yang demikian harus selalu disertai ketekunan yang ditanamkan ke
dalam diri tiap-anggota Remaja Masjid Nururrohimah, karena tanpa ada
kesadaran diri, kemauan dan tekun dalam mengikuti kegiatan tersebut,terlebih
bergantung kepada orang-orang yang selalu menyemangati dan
mempengaruhinya, maka diri mereka tersebut tidak bisa berubah dan tidak mau
untuk ikut serta di dalam pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
39Rahmawati, Bendahara Remaja Masjid Nururrohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 27
Mei 2020 Kelurahan Eka Jaya Kota Jambi, CatatanHasilWawancara.
47
C. Dampak Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat dalam
setiap keputusan yang diambil oleh seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan,
dan di dalam hal ini dampak yang dibahas mengenai orang-orang yang mengikuti
kegiatan-kegiatan di Pengajian Remaja Masjid, tentunya tiap diri anggota Remaja
Masjid mempunyai dampak yang ia terima atau manfaat selama ia mengikuti
kegiatan tersebut.
Banyakmanfaat di dalam kegiatan-kegiatan pengajian Remaja Masjid
mereka mau ikut masuk di dalam pengajian Remaja Masjid Kelurahan Eka Jaya,
terlebih bagi anggota yang selalu konsisten dalam mengikuti kegiatan pengajian
ini karena manfaat yang diberikan akan membuat jiwa tersebut menjadi tentram
dan damai karena selalu mamantapkan dan menjadikan iman sebagai landasan
atau pondasi untuk menjaga segala apa-apa yang diperbuat.
Hasil wawancara bersama Muhammad Ridho tentang dampak atau manfaat
selama beliau mengikuti kegiatan-kegiatan di Pengajian Remaja Masjid
Nururrohimah Kelurahan Eka Jaya.
[S]aya ikut di Pengajian Remaja Masjid karena ingin mendapatkan ilmu
agama dan pengalaman baru, namun tentu di balik itu semua ada dampaknya
selama mengikuti kegiatan tersebut, oleh kerena itu manfaatnya salah satunya
membuat saya tau mengenau syariat-syariat islam itu kemudian, kegiatan-
kegiatan tersebut memberikan kenyamanan dan kesenengan bagi diri saya
pribadi, karena saya ikut kegiatan ini hati saya terasa tentram serta merasakan
kebahagiaan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.40
Secara umum dampak yang biasanya dikenal atau dibagi menjadi dua yaitu
dampak positif dan negatif, namun tidak dengan dampak yang diikuti oleh
anggota Remaja Masjid Nururrohimah yang secara keseluruhan kegiatan tersebut
bersifat positif, karena kegiatan-kegiatan ini memberikan banyak manfaat untuk
menjalani kehidupan dunia serta menjadi bekal untuk hidup di akhirat.
40Muhammad Ridho, Anggota Remaja Masjid Nururrohimah, Wawancara DenganPeneliti,
29 Mei 2020 KelurahanEka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
48
Terlebih khusus bahwa dampak dalam mengikuti kegiatan ini menjadikan
orang-orang yang mengikuti kegiatansan Pengajian Remaja Masjid mendapatkan
ilmu yang bermanfaat serta pengalaman dan wawasan dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat.Dalam hal ini dampak yang diikuti di kegiatan Remaja
Masjid Nururrohimah bermanfaat bagi setiap diri masing-masing anggota.
Sebagaimana hasil wawancara peneliti bersama kakak Suhermanto selaku
ketua Remaja Masjid Nururrohimah, peneliti mewawancarai beliau sudah
mengikuti beberapa kegiatan Remaja Masjid dan tentunya beliau memiliki
pengalaman yang banyak.
[S]aya mengikuti kegiatan Pengajian Remaja Masjid ini sangatlah
berpeengaruh baik bagi saya karana sesuatu yang tidak tahu maenjadi tahu
salah satu contohnya pengalaman saya seorang imam khotib shalat jum‟at dan
ini sangat berpengaruh baik bagi saya untuk memotivasikan para Remaja
Masjid untuk bisa Seperti saya.41
Pengajian Remaja Masjid sebagai wadah dalam membentuk jiwa dan
kepribadian yang agamis bagi jamaahnya dan berfungsi sebagai stabilisator dalam
seluruh gerak aktivitas dalam menjalankan kehidupan di dunia maupun akhirat,
maka sudah selayaknya kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami mendapat
perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan-insan yang
memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mental spiritual dalam
upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.
Pengajian Remaja Masjid membuat kegiatan-kegiatan keagamaan dan
kegiatan sosial, tentunya bagi orang-orang yang mau mengikuti kegiatan tersebut
mempunyai dorongan tersendiri dan semangat dalam mengikuti kegiatan tersebut,
sehingga nantinya berujung kepada hasil, manfaat, atau dampak yang dirasakan
selama mengikuti kegiatan tersebut.
Hasil wawancara bersama Agus Munadi sebagai wakil ketua Remaja Masjid
Nururrohimahtentang dampak atau manfaat selama ini mengikuti kegiatan-
kegiatan di Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
41Suhermanto, Ketua Remaja Masjid, Wawancara Dengan Peneliti, 29 Mei 2020 Kelurahan
Eka Jaya Kota Jambi, Catatan Hasil Wawancara.
49
[J]adi saya ikutnya seseorang terhadap suatu kegiatan apapun itu kegiatannya
tentu memiliki dampak atau hasil yang ia terima selama ia mengikuti kegiatan tersebut, begitu pula yang saya rasa selama ini, saya merasa bahwa kegiatan di Pengajian Remaja Masjid memberikan hal-hal atau dampak yang baik bagi jamaahnya khususnya bagi saya pribadi telah banyak mendapatkan ilmu pengetahuan agama Islam kemudian banyaknya teman bergaul saling tukar pengalaman dan memberikan nasihat sehingga tali silaturrahmi dapat dengan
erat terjaga seiring berjalannya kegiatan-kegiatan tersebut.42
Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa terlihat dari perubahan atau
dampak positif bagi yang ikut pengajian Remaja Masjid, kerena di dalam
pengajian tersebutmenjadikan Remaja Masjid Berprilaku baik di luar maupun di
dalam.
Apabila dari Pengajian Remaja Masjid benar-benar harus konsisten untuk
terus datang ke pengajian dan kemudian menerapkannya atau merealisasikannya
di dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan ketentuan syariat agama
Islam.Maka orang tersebut telah berhasil menjaga persatuan dan kesatuan
hubungan solidaritas semakin kuat.
Hasil wawancara bersama Muhammad Ridho sebagai anggota Remaja
Masjid Nururrohimah yang dalam hal ini membicarakan tentang dampak beliau
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di Pengajian Remaja Masjid Nururrohimah.
[D]ampak saya selama ini dalam mengikuti kegiatan di Pengajian Masjid Nururrohimah banyak mendapatkan pelajaran-pelajaran yang di ambil terutama dari mendengarkan ceramah agama, seperti membahas tentang
akidah maupun tentang hal-hal yang bersifat ibadah, kemudian dapat banyak wawasan serta pengalaman yang diberikan oleh sahabat-sahabat yang
memang telah berpengalaman dalam soal agama.43
Dampak mengikuti kegiatan-kegiatan Pengajian Remaja Masjid
Nururrohimah yang dirasakan oleh orang-orang yang ikut di dalam kegiatan
tersebut tergantung kepada diri seseorang masing-masing, karena apabila ia selalu
42AgusMunadi, Wakil Ketua Remaja Masjid Nurrrohimah, Wawancara Dengan Peneliti, 29
Mai 2020 KelurahanPayoLebar Kota Jambi, CatatanHasilWawancara. 43Muhammad Ridho, Anggota Remaja Masjid Nururhimah, Wawancara Dengan Penelitian,
29 Desember 2017, KelurahanEka Jaya Kota Jambi. Catatan Hasil Wawancara.
50
mengikuti kegiatan tersebut dan dengan ikhlas maka ia akan menerima hasil yang
baik dan bermanfaat dalam menjalankan kehidupan di dunia maupun di akhirat.
BAB IV
POLA KOMUNIKASI MULTI ARAH REMAJA MASJID DALAM
MENGEMBANGKAN DAKWAH ISLAMIYAH KELURAHAN EKA JAYA
A. Pola Komunikasi Multi Arah Remaja Masjid Dalam Mengembangkan
Dakwah Islamiyah Kelurahan Eka Jaya
Komunikasi adalah salah satu bagian dari hubungan antar manusia baik
individu maupun kelompok dalam kehidupan. Setiap komunikasi yang dilakukan
oleh manusia memiliki pola komunikasi tersendiri termasuk pada pola komunikasi
antara Pembina dan siswa. Pola Komunikasi adalah proses yang dirancang untuk
mewakili kenyataan keterpautanya, unsur-unsur yang di cakup beserta
keberlangsungannya agar memudahkan pemikiran secara sistematis dan logis.
Pola komunikasi multi arah ini menekankan dinamika komunikasi antar
pribadi dan peran ganda oleh orang yang terlibat dalam proses tersebut. Dalam
model pola komunikasi multi arah ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis
antara ketua dan amggota, tetapi juga antaranggota. Proses belajar mengarah pada
proses pembelajaran yang mengembangkan kegiatan anggota yang optimal,
sehingga mendorng anggota aktif. Model multi arah ini juga menjelaskan bahwa
komunikasi terjadi dalam sistem yang mempengaruhi apa dan bagaimana orang
berkomunikasi dan apa makna yang diciptakan. Komunikasi sebagai transaksi
atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya terjadi antara ketua dan
anggota. Anggota Remaja Masjid dituntut lebih aktif daripada Pembina, seperti
halnya Pembina, dapat berfungsi sebagai sumber belajar dalam mengembangkan
dakwah islamiayah di masyarakat.
Remaja Masjid adalah sebuah organisasi yang mewadahi aktivitas remaja
muslim dalam memakmurkan masjid. Sedangkan pengembangan dakwah
islamiyah sebuah meningkatkan keterampilan seseorang dan mengajak orang
untuk menyakini dan mengamalkan aqidah dan syariah islamiyah yang terlebih
dahulu telah di yakinin oleh pendakwah sendiri.
51
52
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak
yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan
berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang
taat. Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga:
shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang
mendoakannya. (HR. Muslim) 44
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah
satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan
remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid
merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui
organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat
mengembangkan kreatitivitas.
Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal
shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta‟ala untuk mencapai
keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang
selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah
mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka
menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang
berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan
Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan
organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja
dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan
Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya: