Page 1
Chemistry Education Review (CER), Pend. Kimia PPs UNM, 2019 Vol.2, No.2 (1-15) ISSN (e): 2597-9361 dan ISSN (p): 2597-4068. Homepage: http://ojs.unm.ac.id/CER
1
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK SCIENCE FLASHBOOK MATA
PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP PADA MATERI POKOK PARTIKEL
Alim Al Ayubi Syam1, Muhammad Danial 2, Sudding3 1 Guru Kimia SMAN 1 Bambaira 2,3 Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menghasilkan bahan ajar elektronik Science
Flashbook mata pelajaran IPA. Penelitian pengembangan ini menggunakan model
pengembangan Plomp yang terdiri dari lima fase yaitu fase investigasi awal, fase desain, fase
realisasi/konstruksi, fase tes, evaluasi dan revisi, dan fase implementasi. Subjek uji coba
produk pengembangan ini adalah siswa kelas VIII SMPIT Al Biruni Makassar dengan jumlah
peserta didik 20 orang. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data untuk mengukur
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan yang digunakan adalah angket respon, lembar validasi,
lembar pengamatan, dan lembar tes belajar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan semua item dan aspek yang diukur yaitu
penilaian kevalidan media memperoleh kriteria valid dengan nilai rata-rata 3,83, penilaian
kepraktisan media adalah praktis dengan persentase 93,75% pada total kriteria “Sangat
Setuju” dan “Setuju”. Hasil belajar peserta didik adalah 80% dan 8 aktivitas yang diamati
terlaksana dengan baik. Hasil tersebut menujukkan bahwa bahan ajar elektronik Science
Flashbook mata pelajaran yang dikembangkan memiliki kategori valid, praktis dan efektif,
sehingga dapat disimpulkan bahan ajar elektronik Science Flashbook mata pelajaran IPA yang
dihasilkan layak dijadikan sebagai media dan sumber pembelajaran.
Kata kunci : pengembangan, bahan ajar elektronik, IPA, partikel, plomp
ABSTRACT
This research is about to develop and product the electronic teaching science book. The
development research using development model of Plomp which consist of five phases, they
are investigation, design, realization/construction, test, evaluation and revision, and
implementation. Subject test for development product is 8th Grade student of Islamic Junior
High School Al Biruni Makassar which consist of 20 students. Data were collected by
measuring validity, practices, and effectivity using questionnaire, validity sheet, observation
sheet, and evaluating sheet. Data were analyzed by using descriptive statistics analysis. The
results of the study reveal all of the items and the aspects measured are the assessment of
media validity obtained valid criteria with value 3,83, the assessment of media practicality
was practical with percentage 93,75 int total of “Very Agree” and “Agree”. The result of
student test was 80% and 8 activity that observed were achieved. The result indicates that
Science Flashbook conducted was valid, practical, and effective. The conclusion is the
development of Science Flashbook as electronic teaching science book is feasible as learning
media and learning sources.
Keywords: development, electronic learning material, science, particle, plomp.
Page 2
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
2
PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup (survival)
bangsa Indonesia di masa depan sangat
tergantung pada teknologi yang dimilikinya.
Selain itu, yang tampak tidak langsung tapi
sangat menentukan kelangsungan hidup
(survival) bangsa adalah pendidikan (Besari,
2008: 338-339). Hal ini berarti kebutuhan
paling dasar bangsa Indonesia ditinjau
berdasarkan alat survival adalah teknologi
dan pendidikan. Demi mengoptimalkan alat
survival tersebut, seyogianya teknologi dan
pendidikan dilaksanakan beriringan, saling
menopang satu sama lain dalam suatu wadah
yang dapat memaksimalkan potensi
kebermanfaatannya.
Memanfaatkan dan menggunakan
teknologi semaksimal mungkin pada
pelaksanaan proses-proses pendidikan
bertujuan untuk menopang pendidikan serta
mengikuti perkembangan zaman yang
semakin maju. Hal yang dimaksud ini
berlandaskan pada kebijakan yang diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada
pasal 31 ayat 5 yaitu pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.
Merujuk dari data implementasi
pendidikan di Indonesia berdasarkan Global
Education Monitoring Report (GEM Report)
yang diterbitkan oleh UNESCO tahun 2016
menunjukkan bahwa kualitas dan mutu
pendidikan di Indonesia tergolong rendah.
Hal tersebut berdasarkan pada data
Kemampuan Baca Tulis Skala Berkelanjutan
yang masih rendah dan data Environmental
Knowledge (Pengetahuan Lingkungan) yang
tergolong paling rendah yaitu berada pada
level-D dari beberapa negara di benua Asia.
Hal ini senada dengan data performa pelajar
Indonesia berdasarkan Program for
International Student Assessment (PISA)
2015 yang hasilnya dikeluarkan oleh The
Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD) pada Desember
2016 menunjukkan kemampuan
pengetahuan umum dari skala 1000 berada
pada rentang 403 (dibawah persentase 50%),
kemampuan membaca dari skala 600 pada
rentang 397, dan kemampuan matematika
pada rentang 386 dari skala 600. Torehan
nilai tersebut menempatkan Indonesia pada
peringkat 62 dari 70 negara, bahkan
tertinggal jauh dibanding negara bagian Asia
lainnya seperti Singapura pada peringkat
pertama, Jepang pada peringkat kedua, dan
Vietnam pada peringkat kedelapan. Belum
lagi jika ditambahkan dengan data analisis
peringkat oleh Best Countries for Education
dan dilaporkan oleh U.S News pada Maret
2017 yang menunjukkan bahwa Indonesia
berada pada peringkat 52 dari 80 negara
yang berpartisipasi. Peringkat ini juga
berada di bawah Malaysia yang menduduki
peringkat 43. Hasil ini dipengaruhi oleh
bagaimana dan seperti apa kurikulum yang
berlaku khususnya di Indonesia.
Perkembangan kurikulum tidak
terlepas dari usaha pemerintah, pelaksana
pendidikan, dan masyarakat demi
tercapainya tujuan bersama yang diinginkan.
Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi
awal dalam mengatasi rendahnya kualitas
proses dan hasil pendidikan di Indonesia
yang berakibat pada rendahnya rata-rata
kualitas sumber daya manusia Indonesia
dalam konteks persaingan global dan
regional (Asfiati, 2016: 24).
Pemanfaatan perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
dunia pendidikan Indonesia seringkali hanya
digunakan untuk membantu kegiatan
administrasi di sekolah saja, padahal
perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dapat dimanfaatkan lebih
jauh untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di ruang kelas dengan cara
mengintegrasikannya ke dalam kurikulum
yang ada (Gora dan Sunanto, 2010: 22).
Tenaga pendidik memegang peranan
penting sebagai ujung tombak implementasi
kurikulum. Merujuk pada kebijakan-
kebijakan pemerintah dalam UUD 1945
yang dikemukakan sebelumnya mengenai
penggunaan teknologi dalam pendidikan,
tenaga pendidik dituntut untuk mampu
menggunakan dan memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
Page 3
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
3
proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan
sebagai suatu upaya inovatif dalam
peningkatan kualitas SDM.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi dan
pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi
komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Salah satu
perangkat TIK yang dimaksudkan adalah
alat bantu seperti komputer yang di
dalamnya terdapat software, akses jaringan,
dan aplikasi-aplikasi dengan berbagai
macam fungsi praktis (Suryana, 2012: 8).
Materi IPA pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP) merupakan mata
pelajaran yang tidak sedikit siswa
menganggap materinya sulit dan
membutuhkan proses nalar yang lebih. Oleh
sebab itu, perlu dikembangkan suatu
integrasi inovasi TIK yang dapat membantu
dan memudahkan siswa dalam belajar IPA.
Hal ini merupakan tugas dan tantangan bagi
tenaga pendidik/guru dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dengan
mengintegrasikan TIK dalam kegiatan
pembelajaran. Berbagai perangkat
pembelajaran yang bersifat operasional
seperti RPP, buku paket dan media
merupakan keperluan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Integrasi teknologi dalam
kegiatan pembelajaran dianggap sangat
perlu agar dapat memudahkan siswa dalam
belajar serta menumbuh kembangkan minat
siswa terhadap Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Dengan teknologi,
siswa dapat belajar secara menyenangkan
dan efisien sebab akan banyak berinteraksi
dengan warna, gambar, suara, video, dan
program-program yang dapat membantu
proses pembelajaran.
Pada umumnya, guru di dalam kelas
berpedoman pada bahan ajar seperti buku
cetak di mana buku cetak IPA SMP adalah
suatu bahan ajar bersifat monoton berisikan
materi-materi IPA yang tertera dalam bentuk
halaman demi halaman sehingga siswa
menjadi malas membacanya. Masalah
serupa terbukti di Sekolah Menengah
Pertama Islam Terpadu Al Biruni Makassar,
di mana pada hasil observasi ditemukan
bahwa siswa cenderung malas membaca
buku paket IPA yang tampilannya monoton
dan tidak berwarna serta penyampaian
informasi yang kurang menarik. Siswa
hanya menunggu penjelasan dari guru dan
tidak bersemangat untuk mempelajarinya
sendiri melalui sumber-sumber bacaan. Oleh
karena itu, untuk mengatasi hal tersebut
penulis mengusulkan sebuah bahan ajar baru
berbasis media TIK yang lebih inovatif,
menarik, dan interaktif yang dikemas dalam
bentuk bahan ajar elektronik IPA.
Bahan ajar elektronik didefinisikan
sebagai materi pembelajaran yang dibuat
menggunakan alat bantu teknologi informasi
dan komunikasi sehingga menghasilkan
sebuah paket materi pembelajaran yang
meramu berbagai macam media, memiliki
interaktifitas, dan penyajiannya terintergrasi
dengan metode pembelajaran (Batubara,
2018: 17).
Beberapa hal yang menjadi manfaat
utama pada pengembangan bahan ajar
elektronik bagi siswa adalah (1) sebagai
alternatif media pembelajaran, (2)
menumbuhkan minat belajar siswa melalui
konten multimedia yang menarik, (3)
mempermudah proses memahami materi
pelajaran melalui konten suara, gambar, dan
video (4) ukurannya kecil dan dapat
disimpan dalam berbagai media
penyimpanan elektronik, (5) terdapat fitur
pencarian sehingga siswa dapat dengan
mudah menemukan kata atau istilah dengan
cepat yang mana fitur ini bermanfaat dalam
pengkajian literatur, (6) dapat dimanfaatkan
oleh siswa yang memiliki keterbatasan
pandangan dalam membaca dalam hal ini
huruf-huruf dalam bahan ajar elektronik
dapat diperbesar sesuai kebutuhan, (7)
bahkan dapat digunakan oleh penyandang
tunanetra dengan memanfaatkan fitur
komputer text to speech synthesizer. Dalam
hal ini riset masih dibutuhkan untuk
Page 4
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
4
membuat sistem pembacaan yang lebih
bagus (Basman, 2017: 6-7).
Penelitian terkait pengembangan
bahan ajar elektronik pernah dilakukan oleh
Wijayanto pada tahun 2016 terkait
Pengembangan Buku Sekolah Elektronik
berbasis Portable Document Format di
mana diperoleh rata-rata hasil belajar yang
lebih baik pada suatu kelas eksperimen
(83,44) yang menggunakan bahan ajar
berbentuk buku elektronik dibanding dengan
kelas kontrol (79,33).
Penelitian lain terkait bahan ajar
elektronik juga dilakukan oleh Rusnilawati
pada tahun 2017 tentang Pengembangan
bahan Ajar Elektronik (BAE) Berbantuan
Flipbook berbasis Keterampilan Pemecahan
Masalah Dengan Pendekatan CTL Pada
Pembelajaran Matematika Kelas V Sekolah
Dasar dan membuahkan hasil memuaskan
dalam kepraktisan yaitu pada kateogiru
“baik” oleh penilaian peserta didik dan
“sangat baik” oleh penilaian pendidik yang
berakibat pada ketuntasan hasil kemampuan
pemecahan masalah peserta didik mencapai
92,9 %.
Pengembangan media atau perangkat
pembelajaran, dalam hal ini bahan ajar
elektronik membutuhkan pedoman untuk
menghasilkan suatu pengembangan media
yang berkualitas dan membantu tercapainya
tujuan pembelajaran. Terdapat berbagai
macam model penelitian pengembangan
yang telah dikemukakan oleh ahli
pendidikan, salah satunya adalah model
pengembangan Plomp. Pemilihan model
pengembangan Plomp disebabkan karena
model ini dalam Rochmad (2012: 65)
dipandang lebih luwes dan fleksibel
dibandingkan dengan model pengembangan
lainnya, karena setiap langkahnya memuat
kegiatan pengembangan yang dapat
disesuaikan dengan karakteristik
penelitiannya.
Tujuan penelitian pengembangan
adalah mendukung pengembangan hasil
prototype (memasukkan fakta empiris untuk
mendukung efektivitasnya dan
menggunakan metodologi umum untuk
mendesain dan mengevaluasi produk. Model
pengembangan Plomp terdiri dari lima fase,
yaitu: (1) fase investigasi awal; (2) fase
perencanaan; (3) fase realisasi (konstruksi);
(4) fase evaluasi, tes, dan revisi; serta (5)
fase implementasi (Plomp, 2013: 11).
Dengan berpedoman pada model
pengembangan Plomp, guru dapat mengolah
informasi, materi, dan ilmu yang terdapat
pada buku paket IPA Kelas VIII SMP dalam
pengembangan ini, khususnya pada Materi
Pokok Partikel: Atom, Ion, dan Molekul,
menjadi suatu bahan ajar bernama Science
Flashbook yaitu pengembangan program
aplikasi bahan ajar elektronik. Science
Flashbook merupakan aplikasi inovatif,
komunikatif, dan interaktif yang
dikembangkan oleh penulis di mana
program aplikasi ini memiliki berbagai
kelebihan yang dapat meningkatkan minat
belajar siswa, menambah pengetahuan siswa
mengenai teknologi, melatih kecakapan
siswa dalam menggunakan teknologi, serta
memudahkan transfer ilmu IPA disebabkan
penyajian Materi Pokok Partikel yang
disajikan dalam bentuk animasi 2D (dua
dimensi) dan 3D (tiga dimensi) sehingga
materi dan gambar yang tadinya bersifat
monoton pada buku paket menjadi lebih
modern, menyenangkan, dan komunikatif.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis mengangkat judul penelitian
“Pengembangan Bahan Ajar Elektronik
Science Flashbook Mata Pelajaran IPA
Kelas VIII SMP Pada Materi Pokok
Partikel.”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
jenis pengembangan (Research and
Development) yang bertujuan untuk
mengembangkan bahan ajar elektronik
Science Flashbook mata pelajaran IPA kelas
VIII SMP pada Materi Pokok Partikel.
Penelitian ini diujicobakan pada
peserta didik kelas VIII SMPIT Al Biruni
Makassar pada semester ganjil tahun
pelajaran 2018/2019. Jumlah peserta didik
sebanyak 20 orang.
Page 5
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
5
Adapun prosedur penelitian ini
dilaksanakan berdasarkan pengembangan
bahan ajar elektronik Science Flashbook
mata pelajaran IPA Kelas VIII SMP yang
mengadaptasi model pengembangan Plomp
melalui beberapa tahapan.
Data yang akan dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen-instrumen berupa
lembar validasi, angket, lembar observasi,
dan tes hasil belajar selanjutnya akan
dianalisis secara kuantitatif untuk
mengetahui kualitas bahan ajar elektronik
Science Flashbook mata pelajaran IPA Kelas
VIII SMP yang dihasilkan. Teknik analisis
data terdiri dari: Kevalidan, Respon
Pendidik dan Peserta Didik, Aktivitas
Pendidik dan Peserta Didik, dan Tes Hasil
Belajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Proses Pengembangan Bahan Ajar
Elektronik Science Flashbook Mata
Pelajaran IPA
a. Fase Investigasi Awal
Hasil kegiatan investigasi awal
dideskripsikan dalam beberapa fase di bawah
ini.
Dari hasil observasi diperoleh
gambaran bahwa (1) guru dalam mengajar
masih sering menggunakan model dan
metode yang bersifat konvensional. (2)
Sarana dan prasarana yang ada masih kurang
dimanfaatkan sehingga kemampuan guru
dalam mengajar tidak maksimal yang
berdampak pada proses penerimaan
informasi oleh peserta didik yang juga tidak
maksimal. Metode mengajar yang monoton
membuat banyak peserta didik kurang
memerhatikan pembelajaran sehingga banyak
peserta didik memiliki capaian hasil belajar
yang rendah. Melihat fenomena yang ada dan
setelah melakukan wawancara singkat
dengan pendidik diperoleh informasi bahwa
keterbatasan waktu mempersiapkan media
dan bahan ajar membuat pendidik kesulitan
melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
Pendidik mengharapkan ada sebuah gagasan
dan media inovatif yang dapat membuat
pendidik mudah melaksanakan pembelajaran
tanpa harus kehilangan waktu
mempersiapkan bahan ajar yang rumit.
Di Sekolah Menengah Pertama Islam
Terpadu Al Biruni juga telah dilengkapi
dengan ruangan komputer dan terdapat lima
buah LCD yang disiapkan sekolah untuk
kebutuhan pembelajaran yang jarang
digunakan dan hanya sering digunakan untuk
kegiatan sekolah bersifat ekstrakurikuler.
Kurikulum yang digunakan di SMP
Islam Terpadu Al Biruni Makassar pada
kelas VIII adalah kurikulum KTSP ketika
penelitian ini dilaksanakan. Proses
pembelajaran dengan kurikulum ini tidak
seperti di kurikulum 2013 yang
mengepankan student center sehingga perlu
media atau model pembelajaran yang dapat
menunjang penyampaian informasi oleh
pendidik terhadap peserta didik. Berdasarkan
observasi lapangan, 70 % siswa kelas VIII
SMPIT Al Biruni Makassar telah memiliki
perangkat laptop sehingga perlu kesadaran
pendidik untuk memanfaatkan ketersediaan
sarana pribadi ini agar terwujud pembelajaran
yang lebih bermakna.
Adapun kompetensi dasar dan
indikator pembelajaran IPA materi partikel
disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Kompetensi Dasar dan Indikator
Materi Partikel Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menjelaskan
konsep atom,
ion, dan
molekul
• Mendefinisikan
pengertian partikel
materi (atom, ion,
dan molekul).
• Memberikan contoh
materi tertentu yang
terdiri atas ion-ion.
3.2
Menghubungk
an konsep
atom, ion, dan
molekul
• Menjelaskan
hubungan atom, ion
dan molekul
• Mendeskripsikan
komponen penyusun
Page 6
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
6
dengan
produk kimia
sehari-hari
salah satu produk
kimia
3.3
Membandingk
an molekul
unsur dan
molekul
senyawa
• Menjelaskan dengan
simbol perbedaan
antara molekul unsur.
• Menunjukkan
beberapa contoh
molekul sederhana
dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Fase Desain
Adapun media pembelajaran berupa
bahan ajar elektronik yang dihasilkan
menggunakan Adobe Indesign CS6. Bahan
ajar elektronik yang dirancang diberi nama
Science Flashbook.
1) Penyempurnaan Konsep (Concept)
Berdasarkan teori Luther dalam
pengembangan media, hal pertama yang
dilakukan adalah menyempurnakan konsep
media dalam hal ini bahan ajar elektronik
yang diberi nama Science Flashbook sebuah
bahan ajar elektronik mata pelajaran IPA
kelas VIII SMP. Pembuatan Science
Flashbook menggunakan Adobe Indesign
CS6 dengan tampilan awal yang dilengkapi
dengan alat yang lengkap mulai dari wadah
membuat halaman buku elektronik, membuat
teks, memasukkan dan menggabungkan
gambar, video, dan musik serta berbagai alat
lain yang dapat digunakan untuk
mempercantik tampilan Science Flashbook
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Adobe
Indesign CS6
2) Menyusun Desain (Design) dan
Penyatuan Bahan (Material Collecting)
Bagian pertama yang dihasilkan pada
pembuatan Science Flashbook adalah desain
sampul buku. Di desain sampul terdapat
video terkait alam, keterangan kurikulum,
subjek buku, kelas, serta terdapat tombol
navigasi yang memudahkan untuk menuju ke
halaman selanjutnya. Terdapat pula tombol
untuk menjalankan audio, tombol jeda, dan
tombol memberhentikannya (Gambar 4.2).
Gambar 4.2 Tampilan Awal Desain (Cover)
Science Flashbook
Pada halaman setelah sampul
terdapat halaman yang digunakan untuk
mendesain kata pengantar, daftar isi,
sampul bab, kemudian isi materi
Pada tampilan materi terdapat
konsep yang ditampilkan dengan gambar
yang meriah dan menarik siswa untuk
termotivasi membaca. Terdapat pula video
yang melengkapi teori dan konsep pada
materi yang ditampilkan. Tombol navigasi
berada pada bagian bawah yang dapat
membantu pengoperasian aplikasi. Selain
itu, buku elektronik ini akan sangat efektif
jika digunakan pada perangkat layer sentuh
karena dapat bertindak sebagaimana buku
pada umumnya yang halamannya dapat
dibuka menggunakan jari.
Pada akhir bab di Science Flashbook
terdapat soal evaluasi bab berupa pilihan
ganda yang cara menjawabnya cukup
dengan mengklik jawaban yang menurut
peserta didik benar.
Pada tahap ini Prototipe 1: bahan
ajar elektronik Science Flashbook mata
pelajaran IPA kelas VIII SMP.
Page 7
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
7
c. Fase Ralisasi/Konstruksi
Aplikasi Science Flashbook
diletakkan di dalam sebuah folder bersama
buku petunjuk penggunaannya dengan format
pdf. Secara keseluruhan, hasil rancangan
buku elektronik Science Flashbook disajikan
dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Rancangan Bahan ajar
Elektronik Science Flashbook N
o. Bagian Tampilan Hasil
1 Sampul
buku
2 Kata
Pengant
ar dan
Daftar
Isi
5 Sampul
Bab
6 Isi
Materi
7 Soal
Evaluas
i Hasil
Belajar
N
o. Bagian Tampilan Hasil
8 Daftar
Pustaka
Page 8
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
8
Pada tahap ini dilakukan testing
alpha yaitu pengujian dari sisi pengembang
bersama validator dengan melakukan
validasi tahap 1 sehingga diperoleh
Prototipe 2: bahan ajar elektronik Science
Flashbook mata pelajaran IPA kelas VIII
SMP.
d. Fase Tes, Evaluasi, Revisi
Pada fase ini dilakukan validasi
tahap 2 terhadap bahan ajar elektronik yang
telah dibuat. Proses validasi yang dilakukan
terdiri dari dua jenis validasi yaitu validasi
ahli materi dan validasi ahli media.
Hasil validasi yang dilakukan oleh
masing-masing validator ahli dirangkum dari
keseluruhan revisi dan disajikan pada Tabel
4.3.
Tabel 4.3 Saran Perbaikan oleh Masing-
masing Validator dalam Validasi tahap 2
NO. NAMA SARAN
1
Dr. Sugiarti,
M. Si.
(Dosen
Jurusan
Kimia
UNM)
Sebagai ahli materi:
Latar belakang
buku tidak usah
terlalu ramai
Tinjau kembali
Indikator pada
setiap aspek
yang dinilai
2
Dr.
Nurhikmah
H., S.Pd.,
M. Si.
(Ketua
Program
Studi
Teknologi
Pendidikan
Program
Pascasarjana
UNM)
Sebagai ahli media:
Jangan
menggunakan
tulisan warna
merah ganti
dengan biru atau
hitam tebal
Berikan variasi
tombol navigasi
Tambahkan
petunjuk
penggunaan
Cantumkan SK-
KD
Tambahkan tata
suara
Pada fase ini dilakukan beragam
revisi dan evaluasi serta testing beta
menurut pengembangan media Luther yaitu
uji coba pertama skala kecil dari sisi
pengguna atau pemakai aplikasi bahan ajar
elektronik yang terdiri dari 10 orang peserta
didik.
Setelahnya, kembali dilakukan
validasi demi penyempurnaan bahan ajar
elektronik sehingga diperoleh Prototipe 3:
bahan ajar elektronik Science Flashbook
mata pelajaran IPA kelas VIII SMP.
e. Fase Implementasi
Pembelajaran dilakukan sebanyak 3x
pertemuan yang diakhiri dengan post-test
hasil belajar serta pengisian angket oleh
masing-masing peserta didik.
1) Hasil Respon Peserta Didik
Hasil analisis deskriptif respon
peserta didik terhadap Science Flashbook
pada materi Partikel disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Angket Respon Peserta
Didik terhadap Science Flashbook
No Nilai Kategori
Fre
kue
nsi
Persent
ase (%)
1 85 – 100 Sangat
Baik 3 15
2 65 – 84 Baik 14 70
3 55 – 64 Kurang
Baik 2 10
4 35 – 54 Tidak
Baik 1 5
5 0 – 34
Sangat
Tidak
Baik
0 0
Hasil angket respon peserta didik
menunjukkan bahwa peserta didik yang
merespon Science Flashbook dengan
kategori baik sebesar 70% dan peserta didik
yang merespon dengan kategori sangat baik
sebesar 15%.
Hasil respon peserta didik diperkuat
pula dengan analisis deskriptif respon
Page 9
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
9
pendidik terhadap Science Flashbook
dengan hasil penilaian positif sebesar 87%
yang berada pada kategori sangat baik.
2) Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil analisis belajar IPA peserta
didik kelas VIII SMPIT Al Biruni pada
materi Partikel diperoleh dengan
memberikan soal evaluasi berupa pilihan
ganda di akhir pembelajaran. Data statistik
secara lengkap disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Analisis Hasil Belajar Peserta
Didik
Data Nilai Statistik
Jumlah Sampel 20
Skor Total 100
Skor Terendah 52
Skor Tertinggi 100
Skor Rata-Rata 81,4
Sampel Tuntas 16
Sampel Tidak Tuntas 4
Ketuntasan (%) 80%
Analisis hasil belajar peserta didik
setelah kegiatan pembelajaran menggunakan
Science Flashbook secara keseluruhan
menunjukkan bahwa telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal dengan skor
rata-rata peserta didik 81,4 dan perentase
ketuntasan 80%. Data tersebut juga
menunjukkan bahwa bahan ajar elektronik
yang dikembangkan memenuhi kriteria
efektif sebab lebih besar dari atau sama
dengan 80% (≥80%) siswa mencapai
ketuntasan.
Pada fase ini telah diperoleh
rancangan akhir bahan ajar elektronik yang
telah dapat memasuki tahap distribution
pada teori pengembangan media oleh Luther
dan sehingga dihasilkan Prototipe Final:
bahan ajar elektronik Science Flashbook
mata pelajaran IPA kelas VIII SMP.
Kualitas Bahan Ajar Elektronik Science
Flashbook Mata Pelajaran IPA
Validitas bahan ajar elektronik
divalidasi oleh dua ahli yang terdiri dari ahli
materi dan ahli media. Validitas akan
ditentukan dengan mencocokkan rata-rata
total validitas seluruh butir penilaian dengan
hasil peniliaian seperti tertera pada Tabel
4.6.
Tabel 4.6 Validasi Buku Elektronik oleh
Para Ahli
No Bidang Telaah V Keterangan
1 Kualitas
Tampilan
4,16 SV
2 Daya Tarik 3,87 SV
3 Pokok Bahasan 3,40 V
4 Kebahasaan 4,75 SV
5 Penyajian 3,00 V
Rata-rata 3,83 SV
Penilaian yang dilakukan oleh ahli media
dan ahli materi menunjukkan bahwa buku
elektronik Science Flashbook termasuk
dalam kategori “Sangat Valid” dengan
rentang 3,5 ≤ V ≤ 4.
Hasil analisis deskriptif respon
peserta didik terhadap Science Flashbook
pada materi Partikel seperti disajikan pada
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa
peserta didik yang merespon Science
Flashbook dengan kategori baik sebesar
70% dan peserta didik yang merespon
dengan kategori sangat baik sebesar 15%.
Keefektifan produk dilihat dari
keterlaksanaan aktivitas dalam kegiatan
pembelajarans serta hasil belajar yang
diperoleh peserta didik setelah proses
pembelajaran. Berdasarkan analisis data
terhadap aktivitas peserta didik, keseluruhan
kategori terpenuhi dan terlaksana dengan
baik seperti yang terlihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Keterlaksanaan Aktivitas Peserta
Didik
No Aktivitas Keterlaksanaan
1
Memperhatikan
informasi dan
mencatat seperlunya
√
Page 10
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
10
2 Mengakses/ membaca
materi pelajaran √
3 Aktif terlibat dalam
tugas √
4 Aktif berdiskusi
dengan teman √
5
Mencatat apa yang
disampaikan
teman/guru
√
6
Mengajukan
pertanyaan kepada
teman/guru
√
7
Menjawab/
menanggapi
pertanyaan
teman/guru
√
8
Memberi bantuan
penjelasan kepada
teman yang
membutuhkan
√
Terlaksananya seluruh akivitas
peserta didik dalam pembelajaran
menunjukkan produk bahan ajar elektronik
yang dihasilkan memenuhi kriteria efektif
karena aktivitas peserta didik telah
memenuhi kategori minimal 70% aspek
yang diamati.
Selanjutnya, hasil belajar peserta
didik secara individu dianalisis
menggunakan analisis persentase skor benar
dari seluruh butir tes. Penentuan ketuntasan
belajar siswa akan didasarkan pada Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditetapkan oleh pendidik pada mata
pelajaran IPA yaitu 75. Media pembelajaran
yang dikembangkan telah memenuhi kriteria
efektif karena lebih besar dari atau sama
dengan 80% (≥80%) peserta didik mencapai
ketuntasan.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Proses Pengembangan Bahan Ajar
Elektronik Science Flashbook Mata
Pelajaran IPA
Investigasi awal bertujuan untuk
mengumpulkan informasi dan
mengidentifikasi masalah melalui observasi
dan analisis konsep. Pengumpulan informasi
dilakukan dengan wawancara sehingga
diperoleh hasil di mana pendidik masih
jarang menggunakan sarana dan prasarana
yang tersedia di sekolah karena kurangnya
waktu mempersiapkan. Hal ini
menyebabkan peserta didik kurang
termotivasi dan kurang aktif dalam belajar
IPA meskipun dalam proses pembelajaran
pendidik telah melakukan berbagai variasi
model pembelajaran namun masih dianggap
perlu inovasi yang baru agar peserta didik
tertarik untuk membaca buku paket dan
terlibat aktif dalam kelas. Berdasarkan
analisis tersebut, gagasan pengembangan
sebuah bahan ajar elektronik diharapkan
menjadi solusi.
Pada fase Desain dilakukan desain
terhadap ide dan gagasan yang telah dibuat
sehingga dihasilkan rancangan media ajar
atau bahan ajar dalam hal ini bahan ajar
elektronik yang diberi nama Science
Flashbook dengan jabaran Science
menandakan jenis materi ajar dalam buku
tersebut Flashbook terdiri dari dua kata
Flash yang berarti “Cahaya” atau “Kilatan”
atau sederhananya menandakan suatu objek
yang bergerak cepat dan Book berarti buku,
dengan harapan buku elekronik ini menjadi
buku sains yang dapat memberi informasi
dengan cepat dan mudah diserap oleh siswa.
Di tahap ini dilakukan pengolahan konsep
(Concept) sesuai tahapan pengembangan
media oleh Luther menjadi sebuah desain
bahan ajar yang dapat dikembangkan di
dalam aplikasi Adobe Indesign CS6 mulai
dari eksistensi aplikasi, platform yang dapat
menjalankan aplikasi, komponen-komponen
bahan ajar elektronik mulai dari desain
sampul, bagian pengantar dan daftar isi, latar
gambar, media pendukung, materi-materi
yang relevan, serta komponen penting
lainnya yang diperlukan untuk mengatasi
masalah dan memenuhi kebutuhan peserta
didik. Setelah dilakukan penyempurnaan
konsep selanjutnya adalah tahapan
penyempurnaan desain (Design). Selama
perancangan desain diperlukan keputusan
yang matang terkait basis aplikasi yang
digunakan untuk mewujudkan bahan ajar
elektronik sesuai harapan. Adobe Inc. serta
berbagai pengembang aplikasi media editing
menyediakan ragam software yang dapat
Page 11
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
11
mendukung perancangan dan pembuatan
buku elektronik sampai akhirnya dipilihlah
Adobe Indesign CS6 sebagai basis
pembuatan bahan ajar elektronik Science
Flashbook. Alasan dipilihnya Adobe
Indesign CS6 adalah karena aplikasi ini telah
menyediakan alat (tools) yang lengkap yang
dasarnya memang diperuntukkan dan
banyak digunakan untuk pembuatan majalah
online sehingga untuk membuat sebuah
buku elektronik dinilai tidak akan sulit dan
tidak sampai melakukan proses coding
perintah dan hal-hal lain untuk
menghasilkan fungsi-fungsi yang
dibutuhkan oleh sebuah bahan ajar
elektronik. Pada fase realisasi/konstruksi
dilakukan eksekusi terhadap rancangan
desain yang telah dibuat di fase sebelumnya.
Selama proses konstruksi, tidak sedikit dari
konsep desain awal yang dirancang berubah
dan berkembang sesuai kebutuhan. Di fase
ini digunakan aplikasi editing tambahan
untuk mendukung desain bahan ajar
elektronik seperti Corel Draw X7 sebagai
alat editing gambar latar dan berbagai
gambar yang dibutuhkan, Vegas Pro 14
sebagai alat editing video dan audio serta
berbagai aplikasi bawaan Windows yang
keseluruhan hasilnya dipadukan dan
dieksekusi kembali di basis aplikasi Adobe
Indesgin CS6. Pada fase konstruksi ini telah
dilakukan tahapan assembly pada proses
pengembangan media sehingga dihasilkan
sebuah aplikasi bahan ajar elektronik yang
dapat dijalankan di perangkat komputer,
laptop, dan tablet yang menggunakan sistem
operasi Windows. Sifat eksistensi dari bahan
ajar elektronik yang dihasilkan adalah swf
yang dapat dijalankan menggunakan Adobe
Flash Player yang telah tersedia di setiap
perangkat dan dapat diperbarui sesuai
kebutuhan aplikasi. Fase konstruksi bahan
ajar elektronik tak lepas dari peran validator
ahli media dan ahli materi yang memberikan
berbagai saran dan masukan demi
kesempurnaan produk yang dihasilkan.
Pada tahap ini dilakukan testing versi
alpha, yaitu pengujian aplikasi bahan ajar
elektronik dari lingkungan pengembang
dibantu oleh validator ahli untuk menguji
penerapan media pada alat elektronik dan
melihat bagian-bagian yang masih perlu
direvisi.
Pada fase Tes, Evalusi, Revisi, produk
yang telah dihasilkan secara konsisten terus
dilakukan pengujian pengperasian aplikasi
seperti cara menjalankan aplikasi, proses
perpindahan setiap halaman, pengoperasian
video, dan kemampuan bahan ajar elektronik
untuk berjalan di berbagai perangkat.
Selama fase ini pula diperoleh berbagai
masukan dari validator dalam validasi tahap
2 terkait bahan ajar elektronik yang telah
dikembangkan seperti menambahkan atau
mengganti warna huruf yang digunakan
pada nama tokoh dan istilah penting,
menambahkan tombol navigasi yang dapat
memudahkan pengguna untuk berpindah
dari satu bagian ke bagian lainnya,
menambahkan audio yang dapat
memberikan kenyamanan belajar bagi
peserta didik, serta membuat buku petunjuk
penggunaan aplikasi. Saran-saran tersebut
membuat bahan ajar elektronik tampil lebih
menjanjikan setelah proses revisi. Hasil
rancangan final untuk bahan ajar elektronik
Science Flashbook mata pelajaran IPA
diperoleh setelah melewati ragam revisi dan
dianggap valid oleh validator ahli serta
disetujui untul melanjutkan proses
pengembangan tahapan berikutnya. Sejalan
dengan proses pengembangan media oleh
Luther, maka pada tahap ini dilakukan
testing beta yaitu uji coba pada sisi pemakai
atau pengguna aplikasi dalam hal ini
dilakukan uji coba skala kecil. Diperoleh
hasil yang memuaskan di mana peserta didik
memberikan respon baik terhadap bahan ajar
elektronik yang dikembangkan. Selanjutnya
dilakukan revisi dan validasi kembali terkait
kendala-kendala yang diperoleh selama
testing beta demi penyempurnaan bahan ajar
elektronik.
Fase Implementasi adalah tahap akhir
dari seluruh tahapan dalam model
pengembangan Plomp. Bahan ajar elektronik
yang telah dievaluasi dan direvisi kemudian
diproduksi dalam bentuk perangkat lunak
Page 12
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
12
(software) untuk diuji coba. Uji coba
dilakukan untuk menuntaskan penilaian
terhadap bahan ajar elektronik yang
dikembangkan yaitu melihat kualitas media
dari segi kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan. Uji coba produk dalam hal ini
bahan ajar elektronik bernama Science
Flashbook dilakukan pada peserta didik
kelas VIII SMPIT Al Biruni Makassar.
Berdasarkan data investigasi awal
pembelajaran yang dilakukan di SMPIT Al
Biruni yang dilengkapi berbagai fasilitas
masih kurang diintegrasikan dengan sarana
yang ada yang menyebabkan beberapa
peserta didik memiliki semangat belajar
yang rendah. Motivasi membaca buku
pelajaran oleh peserta didik juga tergolong
sangat rendah sehingga pengembangan
bahan ajar elektronik dinilai tepat untuk
diterapkan pada kasus ini. Bahan ajar
elektronik yang telah diuji kemudian dinilai
dengan mengacu pada penilaian patokan
terhadap standar kualitas yang telah
ditentukan berdasarkan oleh data statistik.
Hasil penilaian pada bahan ajar elektronik
ini adalah valid, sehingga Science Flashbook
telah merupakan produk akhir pada
penelitian ini dan dapat digunakan serta
dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
b. Kualitas Bahan Ajar Elektronik
Science Flashbook Mata Pelajaran
IPA
Kualitas produk bahan ajar
elektronik Science Flashbook mata pelajaran
IPA kelas VIII SMP dibahas lebih rinci
dengan mengacu pada kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifannya.
Proses validasi dilakukan untuk
memperoleh masukan dan saran perbaikan
selama pengembangan aplikasi hingga
mendapatkan pengakuan “Valid” oleh
masing-masing validator ahli terhadap
produk yang dikembangkan. Penilaian
kevalidan dilakukan menggunakan
instrument angket dengan skala 1-5.
Berdasarkan hasil uji kevalidan yang telah
dilakukan dengan mengacu pada nilai
statistik rata-rata 3,83; maka dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik
yang dikembangkan adalah valid dan dapat
digunakan sebagai media atau bahan ajar
bagi pendidik dan peserta didik pada proses
pembelajaran.
Respon positif berdasarkan angket
yang telah diisi oleh siswa menunjukkan
persentase yang sangat baik sebesar 15%
dan persentase baik sebesar 70%, artinya
persentase secara keseluruhan menunjukkan
hasil yang positif sehingga dapat dinyatakan
bahwa pengembangan bahan ajar elektronik
Science Flashbook mata pelajaran IPA
dalam hal ini pada materi Partikel (Atom,
Ion, dan Molekul) telah memenuhi kategori
praktis. Sejalan dengan respon peserta didik,
pendidik juga memberikan respon positif
terhadap Science Flashbook dengan
persentase sebesar 87% pada kategori sangat
baik. Pendidik beranggapan bahwa
terobosan ini bisa menjadi salah satu solusi
untuk menarik minat membaca peserta didik
terhadap buku pelajaran. Pernyataan pada
penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Elis Siti Solihat yang
mengembangkan buku elektronik jenis
flipbook mengatakan bahwa terdapat respon
positif dari peserta didik di mana hasil
respon yang diperoleh yaitu sebesar 88%
sehingga pengembangan buku elektronik
layak untuk digunakan.
Berdasarkan analisis hasil belajar
peserta didik kelas VIII SMPIT Al Biruni
Makassar yang bertindak sebagai sampel
penelitian diperoleh ketuntasan belajar
sebesar 80% dari jumlah peserta didik
sebanyak 20 orang bahkan dua orang peserta
didik berhasil meraih nilai maksimal.
Tingginya minat belajar peserta didik selama
proses pembelajaran menjadi pemicu
keberhasilan pencapaian ini. Hal ini
menunjukkan bahwa bahan ajar yang
dikembangkan memenuhi kriteria
keefektifan. Acuan nilai keefektifan
selanjutnya adalah keterlaksanaan aktivitas
peserta didik harus minimal terhadap 70%
aspek yang diamati. Terdapat 8 aktivitas
peserta didik yang diamati, hal ini berarti 6
diantaranya harus terlaksana. Berdasarkan
analisis data terhadap aktivitas peserta didik,
Page 13
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
13
keseluruhana kategori terpenuhi dan
terlaksana dengan baik. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa Science Flashbook
sebagai bahan ajar elektronik dinilai efektif
mengoptimalkan peserta didik dalam
pembelajaran IPA terkhusus materi Partikel.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan bahan ajar elektronik
Science Flashbook IPA kelas VIII SMP
pada Materi Pokok Partikel
menggunakan model pengembangan
Plomp yang terdiri dari lima fase yaitu
fase investigasi awal mencakup
observasi awal di sekolah; fase desain
mencakup rancangan bahan ajar
elektronik Science Flashbook; tahap
reaslisasi/kontruksi mencakup realisasi
rancangan bahan ajar elektronik Science
Flashbook ke dalam aplikasi Adobe
Indesign CS6; fase tes, evaluasi dan
revisi mencakup validasi oleh validator
ahli media dan ahli materi; dan fase
implementasi mencakup uji coba bahan
ajar elektronik Science Flashbook
dalam proses pembelajaran.
2. Bahan ajar elektronik Science
Flashbook yang dikembangkan
memenuhi kategori “valid” dengan nilai
rata-rata 3,83; memenuhi kategori
“praktis” dengan persentase penilaian
pendidik “sangat setuju” sebesar 85%
dan untuk peserta didik “sangat setuju”
sebesar 25,00% dan “setuju” sebesar
68,75%; dan memenuhi kategori
“efektif” di mana ketuntasan hasil
belajar peserta didik adalah 80%
didukung pula dengan data aktivitas
peserta didik di mana keseluruhan
kategori aktivitas terlaksana dengan
baik. Berdasarkan hasil kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa
pengembangan bahan ajar elektronik
Science Flashbook dalam pembelajaran
IPA kelas VIII SMP terkhusus materi
Partikel layak digunakan sebagai media
serta buku ajar dalam pembelajaran.
Adapun saran:
1. Science Flashbook yang dikembangkan
ini merupakan langkah awal untuk
pengembangan sebuah bahan ajar
elektronik IPA sehingga dipandang
sangat perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut serta pengembangan ke arah yang
lebih unggul seperti penambahan mata
pelajaran lain seperti Fisika dan Biologi,
kemudian dilakukan uji coba untuk
subyek yang lebih luas.
2. Pengembangan bahan ajar elektronik
Science Flashbook ke depannya agar
melibatkan berbagai teknisi yang ahli di
bidangnya sehingga bahan ajar
elektronik Science Flashbook sebagai
media pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Akker & Plomp, 2013. Educational Design
Research. Netherlands: SLO
Netherlands Institute
Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian
Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish.
Anggraini, Widya Dwi, dkk. 2017.
Pengembangan Perangkat Penilaian
Kinerja Dan Sikap Pada Praktikum
Titrimetri Dan Gravimetri SMK-
SMTI Makassar. Jurnal Chemistry
Education Review (CER) Pendidikan
Kimia PPs UNM, Vol. 1 No. 1 Hal.
35-44, September 2017.
Arifin, Syamsul dan Adi Kusrianto. 2009.
Sukses Menulis Buku Ajar &
Referensi. Jakarta: Grasindo.
Asfiati. 2016. Pendekatan Humanis Dalam
Pengembangan Kurikulum. Medan:
Perdana Publishing.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. 2010. Bahan Pelatihan
Pengembangan Pendidikan Budaya
Page 14
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2019, Vol.2, No.2 (1-15)
14
dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.
Batubara, Hamdan Husein. 2018.
Pembelajaran Berbasis Web dengan
Moodle Versi 3.4. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish.
Benny, A.P. 2010. Model Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Besari, Sahara M. 2008. Teknologi di
Nusantara: 40 Abad Hambatan
Inovasi. Jakarta: Penerbit Salemba
Teknika.
Gora, Winastwan dan Sunarto. 2010.
PAKEMATIK Strategi Pembelajaran
Berbasis TIK. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Hakim, Rachmad S. 2010. Buku Pintar
Windows 7. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian
Pengembangan (Developmental
Research), Aplikasi pada Penelitian
Pendidikan Matematika. Jember:
Proyek DIA-BERMUTU Program
Pendidikan Matematika FKIP
Universitas Jember.
Hidayat, Ahmad, dkk. Pengembangan Buku
Elektronik Interaktif Pada Materi
Fisika Kuantum Kelas XII SMA.
Jurnal Pendidikan Fisika (JPF)
Universitas Muhammadiyah Metro.
Vol. 5, No. 2, September 2017.
Ichwan. 2015. Membuat Metode
Pembelajaran Dengan Adobe Flash
CS6. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Jodie, Putri. 2018. E-Book Kamu; Cara
Membuat dan Menerbitkan E-Book
Sendiri. Jakarta: JSP Book.
Kadir. Abdul. 1999. Konsep & Tuntunan
Praktis Basis Data. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Republik Indonesia. 2006.
Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Bidang Sumber Energi
Baru dan Terbarukan. Jakarta:
Kemenristekdikti.
Krisno, Agus Moch, dkk. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs
Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
OECD. 2015. PISA 2015 Result in Focus.
Prancis: Secretary-General of the
OECD.
Prabawanti, dkk. 2010. Panduan Praktis
Mudah Beralih ke Windows 7.
Semarang: Penerbit Andi dan
Wahana Komputer.
Prihantini, Wahyu dkk. 2009. IPA Terpadu
SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
Rochmad. 2012. Desain Model
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika. Jurnal
KREANO Vol. 3, No. 1, Juni 2012.
Jurusan Matematika FMIPA
UNNES.
Rusnilawati. 2017. Pengembanganbahan
Ajar Elektronik (BAE) Berbantuan
Flipbook berbasis Keterampilan
Pemecahan Masalah Dengan
Pendekatan CTL Pada Pembelajaran
Matematika Kelas V Sekolah Dasar.
Jurnal Profesi Pendidikan Dasar Vol.
4, No. 2, Desember 2017. UMS.
Rydberg, Terry. 2013. Exploring Adobe
InDesign CS6. Canada: Delmar
Engage Learning.
Saefullah, Ibnu. 2017. Membuat Buku
Digital Mandiri. Jawa Barat: Kainoe
Books.
Script, Island. 2008. Panduan Mudah
Membuat Animasi. Jakarta Selatan:
Mediakita.
Setyaningsih, dkk. 2008. Seri Profesional:
Teknik Membuat Animasi dengan
Adobe Flash CS3. Jakarta: Penerbit
Salemba Infotek.
Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan & Pengembangan.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Solihat, Elis Siti. Pengembangan Modul
Elektronik (Flipbook) IPA Tipe
Integrated Untuk Siswa Kelas VII
Smp/Mts Dengan Tema Kalor Dalam
Kehidupan. Online. http://digilib.uin-
suka.ac.id/27998/. Publikasi Nasional
Digital Library UIN Sunan Kalijaga.
Diakses 02 Desember 2018.
Page 15
Alim Al Ayubi Syam, Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Science Flashbook ….
15
Sumar, Warni Tune dan Intan Abdul Razak.
2016. Strategi Pembelajaran dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis
Soft Skill. Yogyakarta: Deepublish.
Sunyoto, Andi. 2010. Adobe Flash + XML =
Rich Multimedia Application.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Suparman, A. 1991. Desain Instruksional.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Suryana, Dayat. 2012. Mengenal Teknologi.
Yogyakarta: Cratespace
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009.
Media Pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima.
Sutatri, Tatik dan Edi Irawan. 2017. Kiat
Sukses Meraih Hibah Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta:
Deepublish Publisher.
Tompo, Basman. 2016. Cara Cepat
Membuat Buku Digital Android.
Malang: Matsnuepa Publishing.
Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: Kencana.
UNESCO. 2016. Global Education
Monitoring Report Education for
People and Planet: Creating
Sustainable Futures for All. Prancis:
United Nation, Educational,
Scientific and Cultural (UNESCO)
Publishing.
Upu, H. 2010. Developing Mathematics
Instructional Packages Using Stad
Type Of Cooperative Model Of
Grade Viii-2 Junior High School 30
Makassar. Online.
(http://blog.unm.ac.id/hamzahupu/20
10/09/21/developing- mathema tics-
instructional-packages-using-stad-
type-of-coopera tive-model-of-grade-
viii-2-junior-high-school-30-
makassar/) Diakses 01 April 2017.
Vandestra, Muhammad. 2018. Panduan
Cara Menginstall Windows 10 Untuk
Pemula Lengkap Dengan Gambar.
Jakarta: Xenohikari D.
Wijayanto, dkk. 2016. Pengembangan Buku
Sekoah Elektronik (BSE) Dilengkapi
Media Evaluasi Mandiri Siswa
Berbasis Portable Document
Format. Jurnal Informatika UPGRIS
Vol. 2, No. 2, Hal 83-89, Desember
2016.
Wulandari, Ika dkk. 2015. Pengembangan
Buku Elektronik Trigonometri
dengan Mengintegrasikan Penalaran
Matematis, Teknologi, Sejarah, dan
Aplikasi Trigonometri. Jurnal
Elektronik Pembelajaran Matematika
Vol. 3, No. 4, Hal 359-369, Juni
2015.
Zaki, Ali dan Smitdev Community. Cara
Mudah Merakit PC. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.