Page 1
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 3, No. 9, September 2019, hlm. 8857-8865 http://j-ptiik.ub.ac.id
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 8857
Pengembangan Aplikasi Web Otomatisasi Survei Kondisi Jalan
Menggunakan Sensor Ponsel Pintar (Studi Kasus PT. Hirfi Studio)
Yoga Saputra Hariyanto Kusumo1, Achmad Arwan2, Nurudin Santoso3
1,2,3Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: [email protected] , [email protected] ,[email protected]
Abstrak
Jalan merupakan infrastruktur yang memiliki peran penting untuk menunjang transportasi darat serta
mendukung pemerataan pembangunan di suatu daerah, oleh karena itu kondisi jalan harus selalu dalam
keadaan baik. Dalam melakukan pemantauan, diperlukan survei untuk mengetahui kelayakan kondisi
jalan. Salah satu metode survei yang digunakan adalah International Roughness Index (IRI). PT. Hirfi
studio merupakan perusahaan konsultan teknik di kota Malang yang menyediakan jasa survei
infrastruktur transportasi. PT. Hirfi Studio melakukan survei menggunakan metode pengamatan visual
secara langsung kemudian dicatat secara manual pada formulir survei untuk selanjutnya diolah dan
dikonversikan menjadi skala IRI. Alat utama yang digunakan dalam melakukan survei adalah GPS,
kamera, dan lembar kerja. Kelemahan dalam proses tersebut adalah data hasil survei berbentuk kertas
rentan hilang dan rusak, serta proses pengolahan data mulai dari digitalisasi data hingga pembuatan peta
memerlukan waktu yang panjang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan aplikasi web
otomatisasi survei kondisi jalan menggunakan sensor ponsel pintar untuk membantu dalam pelaksanaan
survei. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan model software development life cycle (SDLC)
waterfall dengan pendekatan berorientasi objek. Implementasi aplikasi menerapkan pola model-view-
controller (MVC) pada framework Codeigniter menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS,
dan Javascript serta menggunakan database management system (DBMS) MySQL. Pada tahap
pengujian didapatkan nilai pengujian unit sebesar 100% dari 12 kasus uji, pengujian validasi 100% dari
46 kasus uji, dan pengujian compatibility menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan pada seluruh web
browser desktop maupun ponsel pintar.
Kata kunci: survei kondisi jalan, IRI, sensor ponsel pintar, GPS, accelerometer, leaflet, geojson
Abstract
Roads are infrastructure that have an important role to support land transportation and support
equitable development in an area., therefore road conditions must always be in good condition. In
conducting monitoring, a survey is needed to determine the feasibility of road conditions. One survey
method used is the International Roughness Index (IRI). PT. Hirfi Studio is a technical consultant
company in Malang that provides transportation infrastructure survey services. PT. Hirfi Studio
conducts surveys using direct visual observation method and then recorded manually on a survey form
to be processed and converted into an IRI scale. The main tool used in conducting surveys are GPS,
cameras and worksheets. The weakness of that processes are survey data in the paper form vulnerable
to loss and damage, and processing data from the digitization of data to making maps takes a long time.
Therefore, it is necessary to develop an automation survey on road condition using smart phone sensors
to assist in conducting surveys. System development is done using software development life cycle
(SDLC) waterfall model with object-oriented approach. The implementation of the application applies
the model-view-controller (MVC) pattern in Codeigniter framework using HTML, PHP, CSS and
Javascript programming language and uses database management system (DBMS) MySQL. In the
testing phase, the unit testing value is 100% from 12 test cases, 100% validation of 46 test cases, and
compatibility testing shows that the application can run on all desktop and smartphone web browsers.
Keywords: road condition survey, IRI, smart phone sensors, GPS, accelerometer, leaflet, geojson
Page 2
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8858
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1. PENDAHULUAN
Jalan merupakan salah satu bentuk
infrastruktur prasarana yang memiliki peran
penting untuk menunjang transportasi darat serta
mendukung pemerataan pembangunan di suatu
daerah. Seiring meningkatnya moda transportasi
darat dari segi kuantitas maupun teknologi yang
digunakan, maka kondisi jalan juga harus selalu
dalam keadaan baik agar dapat menunjang
teknologi transportasi tersebut. Dalam
memantau kondisi jalan maka diperlukan sebuah
survei untuk mengetahui apakah kondisi jalan
yang ada masih layak atau perlu adanya
perbaikan. Menurut Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (2017:45)
menyatakan bahwa kondisi permukaan jalan
nasional pada tahun 2017 dengan kondisi baik
adalah 55.65%, sedang 33.53%, rusak ringan
6.25% dan rusak berat 4.37%. Pada tahun 2016
terdapat 69% jalan provinsi, 56.93% jalan
kabupaten dan 78% jalan kota dinyatakan
“mantap” dan selebihnya dinyatakan “tidak
mantap” (Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, 2017:50-53). Kondisi “jalan
mantap” yang dimaksud adalah kondisi stabil
dan selalu dapat diandalkan untuk dilalui
kendaraan roda 4 sepanjang tahun, sedangkan
kondisi “jalan tidak mantap” yang dimaksud
adalah kondisi tidak stabil dan tidak dapat
diandalkan untuk dilalui kendaraan roda 4
sepanjang tahun (Dirjen Bina Marga, 1990).
Survei secara berkala sangat diperlukan untuk
mengetahui kondisi terkini sebuah jalan untuk
selanjutnya dijadikan dasar dalam perencanaan
pemeliharaan maupun perbaikan pada jalan
tersebut.
Terdapat beberapa metode dalam
melakukan penilaian kondisi jalan, salah satu
diantaranya adalah menggunakan metode
International Roughness Index (Tingkat
kerataan jalan, IRI). IRI merupakan salah satu
faktor/fungsi pelayanan (functional
performance) dari suatu perkerasan jalan yang
sangat berpengaruh pada kenyamanan
pengemudi (riding quality) (Suwardo dan
Sugiharto, 2004). Selain metode IRI terdapat
juga metode RCI dimana penilaian kondisi jalan
dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
visual. Pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 13/ PRT/M/2011 tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan metode RCI
digunakan dalam menentukan kondisi jalan serta
pemeliharaan apa yang diperlukan untuk jalan
dengan nilai RCI tertentu.
PT. Hirfi studio merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak pada bidang
konsultan teknik di kota Malang. Salah satu
layanan jasa yang ditawarkan oleh PT. Hirfi
Studio adalah survei infrastruktur transportasi.
Dalam melakukan survei kondisi jalan PT. Hirfi
Studio menggunakan metode RCI (pengamatan
secara visual) yang selanjutnya data tersebut
dikonversikan menjadi skala IRI. Kegiatan
survei kondisi jalan PT. Hirfi Studio dilakukan
dengan melakukan survei pengamatan secara
langsung dan dicatat secara manual pada
formulir survei berbentuk kertas serta alat-alat
utama lain yaitu GPS dan kamera. Terdapat
beberapa kelemahan dalam metode survei yang
saat ini dilakukan diantaranya data hasil survei
berbentuk kertas rentan hilang dan rusak dan
proses pengolahan data yang panjang mulai dari
input ke dalam data digital hingga pembuatan
peta.
Dari uraian tersebut maka penulis memiliki
alternatif dengan melakukan pengembangan
Aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan
Menggunakan Sensor Ponsel Pintar agar dapat
membantu dalam melaksanakan survei kondisi
jalan.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1. Software Development Life Cycle Model
Waterfall
Rekayasa perangkat lunak merupakan
sebuah disiplin ilmu mengintegrasikan proses,
metode, tools dalam pengembangan perangkat
lunak (Pressman,2010). Model waterfall
merupakan salah satu model SDLC yang secara
luas digunakan. Model ini memberikan
penekanan pada proses perancangan awal untuk
memastikan tidak ada kecacatan desain
perancangan sebelum melakukan
pengembangan sistem (Sommerville, 2011).
Pada gambar 1 menunjukkan diagram waterfall
yang terdiri dari fase pendefinisian kebutuhan,
desain sistem dan perangkat lunak, implementasi
dan pengujian unit, pengujian sistem dan
integrasi, serta operasi dan perawatan.
Page 3
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8859
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 1. SDLC model waterfall
2.2. Internasional Roughness Indeks (IRI)
IRI merupakan sebuah properti dari suatu
profil jalan yang mempengaruhi kenyamanan
saat berkendara. Nilai masukan dari IRI adalah
sebuah urutan nilai elevasi pada sebuah sampel
profil jalan dimana nilai elevasi didapatkan dari
tempat yang berbeda pada profil yang sama
(Sayers, 1995).
Menurut Zang, et al. (2018) perhitungan IRI
dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh
perpindahan vertikal pada setiap sampel dan
membagi dengan total jarak perjalanan seperti
yang ditunjukkan pada persamaan (1) dimana 𝑖 adalah titik sampel 𝑛 adalah total sampel, ℎ
adalah perpindahan vertikal dan 𝑠 adalah total
jarak perjalanan.
𝐼𝑅𝐼 =∑ |ℎ𝑖−ℎ𝑖−1|𝑛𝑖=2
𝑠 (1)
2.3. Sensor
Sensor merupakan bagian dari suatu ponsel
pintar yang berfungsi sebagai indra untuk
mengetahui kondisi lingkungan yang
mempengaruhinya. Pada penelitian ini sensor
yang digunakan adalah GPS (global positioning
system) dan accelerometer.
GPS merupakan sensor lokasi yang dapat
meunjukkan lokasi perangkat secara akurat di
setiap lokasi di bumi. U.S. Department of
Defence (USDOD) pertama kali meluncurkan
satelit di navigasi orbit untuk keperluan militer,
hingga pada tahun 1980 dapat digunakan untuk
keperluan sipil (Garmin, 2018).
Accelerometer merupakan alat yang
digunakan mengukur percepatan, getaran, dan
percepatan akibat gravitasi. Prinsip dari
accelerometer adalah dengan menggunakan
gaya inersia. Pengukuran akselerasi dapat
diibaratkan dengan sebuah kubus yang
didalamnya terdapat sebuah bola. Bola tersebut
melayang karena tidak ada gaya yang
mempengaruhi. Akan tetapi jika kubus digeser
ke kanan, maka bola tersebut menghantam sisi
dalam kubus sebelah kiri kemudian diukur
akselerasi yang dihasilkan (Liu,2013).
3. METODOLOGI
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengambilan Kesimpulan
Pengujian
Studi Literatur
Perancangan Sistem
Implementasi
Selesai
Analisis Kebutuhan
Gambar 2. Diagram alir metodologi
Pada bagian ini dijelaskan langkah-langkah
dalam pengembangan aplikasi Otomatisasi
Survei Kondisi Jalan PT. Hirfi Studio. Tahapan
yang ada digunakan yaitu identifikasi masalah,
studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan
sistem, implementasi, pengujian dan
pengambilan kesimpulan. Metodologi yang
digunakan dapat dilihat pada gambar 2.
3.1. Identifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah adalah tahap
dilakukannya penggalian masalah dengan
melihat fakta sehingga membentuk suatu latar
belakang penelitian ini dilaksanakan.
3.2. Studi Literatur
Setelah melakukan identifikasi masalah
maka dilanjutkan dengan mempelajari literatur
yang berhubungan dengan permasalahan yang
diangkat guna mencari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah terebut.
Page 4
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8860
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3.3. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan
mencari seluruh kebutuhan sistem untuk yang
sesuai dengan prosedur survei kondisi jalan pada
PT. Hirfi Studio. Dalam analisis kebutuhan yang
pertama dilakukan adalah melakukan elisitasi
dengan teknik wawancara serta mempelajari
dokumen pendukung. Selanjutnya adalah
mengidentifikasi seluruh aktor dan membuat
daftar kebutuhan untuk mengakomodir seluruh
proses survei kondisi jalan.
3.4. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan proses
melakukan pemodelan perangkat lunak yang
akan dibangun sesuai dengan kebutuhan yang
telah dianalisis. Perancangan aplikasi
Otomatisasi Survei Kondisi Jalan menghasilkan
perancangan sequence diagram, class diagram,
database, komponen dan antarmuka.
3.5. Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap
penerapan dari hasil perancangan ke dalam kode
program. Aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi
Jalan diimplementasikan pada kerangka kerja
Codeigniter dengan bahasa pemrograman PHP,
HTML, CSS serta Javascript. Pola perancangan
yang digunakan pada pengembangan aplikasi ini
adalah dengan pola model-view-controller.
3.6. Pengujian
Tahap pengujian adalah tahap untuk
menguji aplikasi yang dibangun telah sesuai
dengan perancangan dan kebutuhan serta
menguji kebenaran algoritme yang digunakan.
Pengujian yang digunakan terhadap aplikasi
yang dikembangkan adalah pengujian unit,
pengujian validasi, dan pengujian
kompatibilitas.
3.7. Pengambilan Kesimpulan
Setelah melaksanakan seluruh tahapan
mulai dari identifikasi masalah hingga pengujian
maka dilakukan pengambilan kesimpulan serta
pemberian saran. Kesimpulan didapatkan dari
hasil tahap analisis kebutuhan hingga tahap
pengujian. Saran didapatkan dari kesimpulan
dengan tujuan untuk perbaikan apabila terjadi
kesalahan serta untuk penyempurnaan
pengembangan selanjutnya yang disertai dengan
pertimbangan.
4. REKAYASA KEBUTUHAN
4.1. Elisitasi Kebutuhan
Tahap elisitasi dilakukan penggalian
kebutuhan untuk mengetahui domain sistem dan
fungsi apa saja yang harus disediakan oleh
aplikasi yang dikembangkan. Proses elisitasi
kebutuhan dilakukan dengan melakukan
wawancara kepada direktur dan pegawai PT.
Hirfi Studio tentang proses survei dari awal
hingga menghasilkan data serta mempelajari
dokumen pendukung berupa formulir survei,
data hasil survei dan data hasil pengolahan.
4.2. Identifikasi Aktor
Pada tahap ini diperoleh aktor-aktor yang
berperan dalam melakukan survei kondisi jalan
sesuai dengan tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi aktor
Aktor Deskripsi
Guest Guest adalah aktor yang belum melakukan
proses login pada sistem. Guest dapat
melakukan login pada sistem.
Admin Admin adalah aktor yang bertugas
memonitor seluruh sistem. Admin dapat
melakukan logout, mengakses seluruh data, menambah, mengubah, mengelola seluruh
akun yang ada dalam sistem.
Project
manager
Project manager merupakan aktor yang
bertugas mengelola seluruh administrasi
dalam sebuah proyek survei kondisi jalan.
Project manager dapat membuat sebuah proyek baru, melihat data survei, mengubah
sebuah proyek, menghapus data proyek
serta menugaskan orang sebagai Engineer,
Surveyor, Operator, dan Drafter dalam sebuah proyek survei.
Engineer Engineer merupakan aktor yang bertugas mempersiapkan data sebelum melakukan
survei. Dalam sistem engineer dapat
melakukan membuat survei baru dan
mengunggah file *.geojson.
Surveyor Surveyor merupakan orang yang melakukan
survei kondisi jalan. Surveyor dapat melakukan melakukan survei.
Operator Operator merupakan orang yang melakukan pengolahan data hasil survei kedalam excel
Drafter Drafter merupakan orang yang melakukan pengolahan data peta.
Kebutuhan fungsional pada aplikasi yang
dikembangkan sejumlah 23 beberapa
diantaranya dapat dilihat pada tabel 2. Selain
Page 5
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8861
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
kebutuhan fungsional terdapat satu kebutuhan
non fungsional pada aspek kompatibilitas yaitu
aplikasi dapat berjalan pada web browser
desktop maupun ponsel pintar. Tabel 2. Daftar kebutuhan fungsional
Kode Nama Fungsi Deskripsi dan Spesifikasi
SKJ-03 Tambah
Proyek
Sistem menyediakan fungsi
untuk menambahkan proyek
survei oleh project manager.
SKJ-09 Tambah Ruas Sistem menyediakan fungsi bagi
engineer untuk menambahkan
rencana ruas jalan yang akan
disurvei.
SKJ-11 Tambah SDM Sistem menyediakan fungsi bagi
admin untuk menambahkan
SDM
SKJ-14 Mulai Survei
Ruas Jalan
Sistem menyediakan fungsi
untuk memulai survei kondisi
dari sebuah ruas jalan.
SKJ-19 Rekam Jalur Sistem menyediakan fungsi bagi
surveyor untuk merekam
koordinat jalur survei serta nilai
sensor accelerometer dari
perangkat survei.
SKJ-20 Tandai selesai Sistem menyediakan fungsi bagi
surveyor untuk menandai sebuah
ruas jalan telah selesai disurvei.
SKJ-21 Unduh Data
Survei Ruas
Jalan
Sistem menyediakan fungsi
untuk mengunduh data hasil
survei.
SKJ-22 Unduh Jalur
Ruas Jalan
Sistem menyediakan fungsi
untuk mengunduh file jalur hasil.
Gambar 3. Use Case Diagram
5. PERANCANGAN
5.1. Perancangan Sistem
Tahap selanjutnya setelah rekayasa
kebutuhan dilakukan perancangan sistem
dengan membuat pemodelan sequence diagram
dan class diagram. Pemodelan ini bertujuan
untuk mempermudah dalam membaca
rancangan sistem yang akan diimplementasikan.
Pemodelan sequence diagram bertujuan untuk
mengetahui perilaku suatu objek terhadap objek
lain pada saat melakukan operasi.
Page 6
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8862
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 4. Sequence diagram unggah jalur
Class diagram bertujuan untuk mengetahui
objek-objek yang terdapat pada sistem serta
mengetahui relasi antar objek tersebut. Pada
gambar 4 merupakan sequence diagram dari
proses pengunggahan jalur Gambar 5 merupakan
relasi antar kelas model dan controller pada
aplikasi Otomatisasi Survei Kondisi Jalan.
5.2. Perancangan Database
Dalam pengembangan aplikasi Otomatisasi
Survei Kondisi Jalan, dibuat suatu database
dengan beberapa tabel diantaranya user, tim,
proyek, survei, ruas_jalan, dan segmen. Relasi
setiap tabel dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 5. Class Diagram
User
Ruas Jalan
Proyek
Segmen
n
1
1
Mengerjakan
Mensurvei
Memiliki
Memiliki
n
n
n
n
n
ID_user nama
username
password
role
nama_proyekid_proyek
lokasi
custommer
keterangan
role
id_ruas
nomor_ruas
nama_ruas
panjang
track_ruas
id
trackfile
tanggal_mulai
tanggal_selesai
id km_awal
koordinat_awal
panjang
iri_segmen rci_segmen
kerusakan_dominan
Persen_kerusakan
keterangan
Gambar 6. Entity-relationship diagram database
5.3. Perancangan Komponen
Pada perancangan komponen dibuat
algoritme dan rancangan antarmuka dengan
aktor. Tampilan antarmuka dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan fungsi-fungsi untuk masing-
Page 7
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8863
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
masing aktor. Gambar 7 merupakan rancangan
antarmuka halaman peta survei.
Gambar 7. Rancangan antarmuka peta survei
6. IMPLEMENTASI
Pada tahap ini, seluruh perancangan
diterapkan dan menghasilkan sebuah aplikasi
yang siap untuk diuji. Implementasi kode
program dibuat dalam bahasa pemrograman
PHP pada framework Codeigniter, Implementasi
database dilakukan pada DBMS MySQL,
sedangkan antarmuka dibuat menggunakan
HTML, CSS, dan javascript pada template
Bootstrap. Pada gambar 8 dapat dilihat hasil
implementasi database sedangkan gambar 9
merupakan hasil implementasi antarmuka pada
halaman detail proyek untuk aktor project
manager.
7. PENGUJIAN
7.1. Pengujian Unit
Pada pengujian unit terdapat tiga method yang
diuji yaitu record, update_foto, dan upload_file.
Proses pengujian unit adalah dengan menghitung
jalur independen untuk digunakan sebagai
jumlah kasus uji pada setiap fungsi. Tabel 3
merupakan algoritme dari method update_foto
yang selanjutnya dibuat flow graph (gambar 10)
untuk menghitung kompleksitasnya dan
membuat jalur independen. Tabel 4
menunjukkan hasil pengujian unit dari method
update_foto. Dari ketiga method tersebut
dilakukan pengujian dan secara keseluruhan
menghasilkan 100% valid sesuai dengan
ekspektasi.
Gambar 8. Implementasi Database
Gambar 9. Implementasi Antarmuka peta survei
Tabel 3. Algoritme update_foto
Algoritme No Operasi
Begin Variabel dirpath = lokasi direktori aplikasi . '/data/ruas_jalan/' Variabel namaFile = 'dokumentasi' . id_ruas . '_' nama . surveyor . '.json' Variabel filepath = dirpath . namaFile Variabel textjson = '{"type":"Feature","geometry" :{"type":"Point" ,"coordinates":[' .koordinat. ']}, "properties":{ "Nama_Foto":"' . nama_foto . '", "Image":"' . lokasi direktori foto . '"}}' writeJSON(filepath, textjson) _FILES['userfile']['name'] = nama_foto
1
Page 8
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8864
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
config['upload_path']=direktori aplikasi. '/data/dokumentasi/' config['allowed_types'] = '*' if (tidak berhasil mengunggah ('userfile')) then 2 pesan error 3 else 4 pesan koordinat.','.direktori utama ('data/dokumentasi/') . nama_foto
5
endif end
6
1
4
5
2
3
Gambar 10. Flow graph method update_foto
Hasil penghitungan cyclomatic complexity adalah sebagai berikut:
𝑉(𝑔) = 𝐸 − 𝑁 + 2
𝑉(𝑔) = 5 − 5 + 2
𝑉(𝑔) = 2
Jalur independen yang diperoleh :
1. 1-2-3-5
2. 1-2-4-5
Tabel 4. Hasil pengujian unit method update_foto Test Case Expected
Result Actual Result Status
Mengunggah file dengan format selain jpg
Sistem tidak menyimpan data dokumentasi dan menampilkan pesan kesalahan format foto tidak diperbolehkan
Sistem tidak menyimpan data dokumentasi dan menampilkan pesan kesalahan format foto tidak diperbolehkan
Valid
Mengunggah file dengan format jpg
Sistem menyimpan data dokumentasi dan menampilkan marker pada lokasi foto
Sistem menyimpan data dokumentasi dan menampilkan marker pada lokasi foto
Valid
7.2. Pengujian Validasi
Pada pengujian validasi dilakukan terhadap
semua fungsi sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan Tabel 5 menunjukkan hasil
pengujian validasi terhadap method
unggah_jalur. Dari seluruh spesifikasi
kebutuhan yang telah ditentukan menghasilkan
100% valid sesuai dengan ekspektasi.
Tabel 5. Hasil pengujian validasi method unggah_jalur
Test case Input Expected Result
Aktor memilih file berekstensi geojson, dan menekan tombol simpan
File jalur = Sakri.geojson
Sistem menyimpan file jalur
Valid
Aktor memilih file dengan ekstensi selain geojson.
File jalur = test.txt
Sistem menampilkan pesan kesalahan “Pilih file dengan ekstensi geojson”
Valid
7.3. Pengujian Kompatibilitas
Pengujian kompatibilitas (compatibility
testing) dilakukan dengan bantuan aplikasi
SortSite (gambar 11). Hasil pengujian
menunjukkan bahwa Aplikasi yang dibuat dapat
berjalan dengan baik pada seluruh browser
desktop yang banyak dipakai serta seluruh
browser ponsel pintar dengan sistem operasi
Android, IOS, dan Windows.
Gambar 11. Hasil pengujian kompatibilitas
menggunakan SortSite
8. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. KESIMPULAN
Perancangan aplikasi Survei Kondisi Jalan
terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap analisis
kebutuhan yang menghasilkan 7 aktor, 23
kebutuhan fungsional, 1 kebutuhan non
fungsional, use case diagram dan 20 use case
scenario. Tahap perancangan yang meliputi
Page 9
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8865
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
perancangan sistem menghasilkan 4 kelas
controller, 4 kelas model, 7 tabel database,
algoritme, dan 3 rancangan antarmuka.
Aplikasi Survei Kondisi Jalan
diimplementasikan pada platform web dengan
pola perancangan MVC menggunakan
framework Codeigniter, tamplate Bootstrap
bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS dan
Javascript serta MySQL sebagai database
management system. Aplikasi survei kondisi
jalan juga menggunakan sensor GPS dan
Accelerometer.
Pengujian aplikasi terdiri dari tiga
pengujian yaitu pengujian unit yang merupakan
bentuk pengujian white box menunjukkan hasil
yang valid terhadap 3 algoritme dengan 12 kasus
uji. Pengujian validasi yang merupakan bentuk
pengujian black box menunjukkan hasil yang
valid dari 46 kasus uji berdasarkan scenario yang
ditetapkan. Pengujian compatibility
menggunakan aplikasi SortSite mengunjukkan
bahwa aplikasi Survei Kondisi Jalan dapat
dijalankan dengan baik pada beberapa browser
yang diujikan yaitu Internet Explorer, Microsoft
Edge, Mozilla Firefox, Safari, Opera, Chrome,
IOS dan Android.
8.2. SARAN
Menambahkan fitur untuk melakukan
survei secara offline dengan menyimpan data
survei pada perangkat survei untuk nantinya
dapat diunggah dan diolah oleh pada sistem. Hal
ini didasarkan pada kemungkinan survei jalan
dilakukan pada area yang tidak terjangkau sinyal
internet.
9. DAFTAR PUSTAKA
Garmin, 2018. About GPS. [online] Tersedia di:
<https://www8.garmin.com/aboutGPS>
[Diakses 30 Agustus 2018]
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, 2017. Buku Informasi Statistik
2017. Jakarta: Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
LIU, M., 2013. A Study of Mobile Sensing
Using Smartphones. International
Journal of Distributed Sensor Network,
[e-journal] 2013. Tersedia melalui: Sage
Journals
<http://journals.sagepub.com/doi/10.11
5 5/2013/272916> [diakses 30 Agustus
2018]
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 13/
PRT/M/2011 Tentang Tata Cara
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum
PRESSMAN, R. S., 2010. Software
Engineering: A Practitioner’s Approach.
New York McGraw-hill.
SAYERS, M. W., 1995. On the Calculation of
International Roughness Index From
Longitudinal Road Profile.
Transportation Research Record,
[ejournal] 1995. Tersedia melalui:
<http://onlinepubs.trb.org/Onlinepubs/t
r r/1995/1501/1501-001.pdf> [Diakses
30 Agustus 2018]
SOMMERVILLE, I., 2011. Software
engineering 9th edition. Boston:
Addison-Wesley.
SUWARDO & SUGIHARTO, 2004. Tingkat
kerataan jalan berdasarkan alat rolling
straight edge untuk mengestimasi
kondisi pelayanan jalan (PSI dan RCI).
Dalam: Simposium VII FSTPT.
Universitas Katolik Parahyangan, 11
September 2004.
ZANG, K., et al. 2018 Assessing and Mapping
of Road Surface Roughness based on
GPS and Accelerometer Sensors on
BicycleMounted Smartphones. Sensors,
[ejournal] 18. Tersedia melalui:
<https://www.mdpi.com/14248220/18/
3/914> [Diakses 31 September 2018]