Top Banner
PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH : 1. Rya Agustini (06081181419012) 2. Sahala Martua Ambarita (06081181419009) 3. Sherly Anggraini (06081181419005) PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAR SRIWIJAYA 2016
33

Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Jan 09, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

PENGELOLAAN

TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

OLEH :

1. Rya Agustini (06081181419012)

2. Sahala Martua Ambarita (06081181419009)

3. Sherly Anggraini (06081181419005)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAR SRIWIJAYA

2016

Page 2: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wrwb.

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan pendidikan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan ” . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yanag membangun.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari orang-orang yang selalu mendukung sehingga dapat terselesainya makalah ini. Maka dari itu, penyusun menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :

1. Ibu Dra. Nyimas Aisyah, M. Pd. , selaku dosen pengajar Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan.

2. Ibu Merya Sumayeka, S.Pd, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

3. Rekan- rekan Himpunan Mahasiswa Matematika FKIP UNSRI4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan

bantuan dan masukan dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya isi yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Palembang, Februari 2016

Penyusun

Page 3: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

2.1 DEFINISI PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN................5

A. Definisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan.................................................................5

B. Definisi Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan..............................................6

2.2. TUJUAN PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN..............................................6

2.3. TUGAS DAN FUNGSI TENAGA KEPENDIDIKAN......................................................7

2.4. JENIS-JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN....................................................................10

A. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan Dilihat dari jabatannya............................................10

B. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan Dilihat dari Jenisnya Tenaga Kependidikan...........11

C. Sedangkan apabila dilihat dari statusnya, tenaga kependidikan terdiri atas :................12

2.5. DIMENSI PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN...........................................14

A. Perencanaan Tenaga Kependidikan...............................................................................14

B. Perekrutan Tenaga Kependidikan..................................................................................15

C. Menetapkan Calon yang dapat Diterima.......................................................................16

D. Pembinaan / Pengembangan Tenaga Kependidikan.....................................................16

E. Penilaian Tenaga Kependidikan...................................................................................18

F. Kompensasi Bagi Tenaga Pendidik..............................................................................19

G. Pemberhentian Tenaga Kependidikan..........................................................................19

2.6. TANTANGAN-TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN....................................................................................................................20

BAB III PENUTUP.................................................................................................................22

3.1 SIMPULAN...................................................................................................................22

3.2 SARAN..........................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23

Page 4: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan

strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui pengembagan kepribadian dan

nilai nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam

masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam

proses pembelajaran berkembang amat pesat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-

dimensi proses pendidikan , atau lebih khusus lagi proses pembelajaran, yang diperankan

oleh pendidik yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa

seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun

dengan tenaga kependidikan, mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan

pada satuan pendidikan.

Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga pendidik dan

kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional.

Isu klasik yang selalu muncul selama ini ialah: usaha apa yang paling tepat untuk

meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan? Oleh karenanya penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana

mengelola pendidik dan tenaga kependidikan tersebut.

Perkembangan kemajuan teknologi sekarang ini memaksa seluruh pihak untuk dapat

mengikutinya, tak terkecuali lembangan pendidikan pun harus turut andil didalamnya. Agar

seluruh kegiatan yang terdapat didalam dunia pendidikan dapat terakses dengan baik dan up

to date salah satunya yang harus ditempuh adalah dengan meggunakan e-learning baik

secara online maupun off line.

Page 5: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PENGELOLAAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

A. Definisi Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat

yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang

sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat

dalam proses pendidikan, diantaranya:

1. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan

dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam

penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.

2. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi

instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat

menyurat dan pengarsipan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik,

Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris dan lain-lain.

3. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di

Laboratorium.

4. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas

kebersihan, dan lainnya.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan

dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003, PASAL 39 (2))

Page 6: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

1. Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong

belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20

tahun 2003 pasal 1

2. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat

untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 psl 1, BAB 1

Ketentuan umum)

3. Merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang

proses pendidikan pada satuan pendidikan.

(UU No.20 THN 2003, PASAL 39 (1).

B. Definisi Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Dalam organisasi pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan ini merupakan sumber

daya manusia potensial yang turut berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan

mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan

sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi,

penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan latihan atau

pengembangan dan pemberhentian.

2.2. TUJUAN PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Tenaga pendidik dibawah Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan

memiliki wewenang untuk mengatur, mengelola tenaga pendidik dan kependidikan.

Berdasarkan (Permendiknas No. 08 Tahun 2005) Tugas Ditjen PMPTK mempunyai tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi teknis dibidang peningkatan mutu

pendidikan dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan non formal.

Page 7: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Fungsi Ditjen PMPTK :

1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang peningkatan mutu

pendidikan dan tenaga kependidikan

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan

3. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang peningkatan

mutu pendidik dan tenaga kependidikan

4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan mutu, pendidik dan

tenaga kependidikan

5. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorak Jendral

Kesimpulan bahwa tujuan pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan secara

umum adalah :

1. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap,

dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi

2. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan

3. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan

dan seleksi yang ketat, sistem kompensasi dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja,

pengembangan pengelolaan serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan

organisasi dan individu

4. Mengembangkan praktik pengelolaan dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa

tenaga pendidik dan kependidikan merupakan stack holder internal yang berharga serta

membantu mengembangkan iklim kerja sama dan kepercayaan bersama

5. Menciptakan iklim kerja yang harmonis.,

2.3. TUGAS DAN FUNGSI TENAGA KEPENDIDIKANTugas dan Fungsi Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Berdasarkan Undang-Undang

No 20 Tahun 2003 Pasal 39:

(1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan

pada satuan pendidikan.

Page 8: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

(2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi.

Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada

Undang-Undang No 14 Tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta

pengabdi kepada masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa: Kedudukan guru dan dosen

sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tenaga pendidik dan kependidikan pun mempunyai hak dan kewajiban dalam

melaksanakan tugas yaitu :

Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

1. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial.

2. Penghargaan sesuai prestasinya.

3. Pembinaan karier sesuai dengan pengembangan kualitas.

4. Perlindungan hukum.

5. Kesempatan untuk memperoleh sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban :

1. Menciptakan suasana pendidikan yang sesuai.

2. Mempunyai komitmen secara professional

3. Memberi teladan dan nama baik lembaga, profesi dan kedudukan.

Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003

menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan.

Page 9: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Jabatan Deskripsi Tugas

Kepala Sekolah

Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan

penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke

dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan

segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi.

Wakil Kepala

Sekolah (Urusan

Kurikulum)

Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam

penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan

langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses

belajar mengajar

Wakil Kepala

Sekolah (Urusan

Kesiswaan)

Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam

penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler

Wakil Kepala

Sekolah (Urusan

Sarana dan

Prasarana)

Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris

pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

serta keuangan sekolah

Wakil Kepala

Sekolah (Urusan

Pelayanan Khusus)

Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam

penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti

hubungan masyarakat, bimbingan dan penyuluhan,

usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah.

Pengembang

Kurikulum dan

Teknologi

Pendidikan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-

program pengembangan kurikulum dan pengembangan

alat bantu pengajaran

Pengembang Tes

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-

program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi

kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik

Pustakawan

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program

kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah

Laboran Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program

Page 10: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

kegiatan pengelolaan laboratorium di sekolah

Teknisi Sumber

Belajar

Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian

bantuan teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan

belajar peserta didik dan pengajaran guru

Pelatih

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-

program kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian,

keterampilan yang diselenggarakan

Petugas Tata Usaha

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-

kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis

operasional pendidikan di sekolah

Tabel 1. Jabatan dan Deskripsi Jabatan Tenaga Kependidikan di Sekolah

2.4. JENIS-JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Jenis-jenis Tenaga Kependidikan Dilihat dari jabatannya

Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tenaga struktural,

tenaga fungsional dan tenaga teknis penyelenggara pendidikan.

Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-

jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak

langsung atas satuan pendidikan.

Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan

fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian

akademis kependidikan. Sedangkan

Tenaga teknis kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam

pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis

administratif.

Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu

sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang

pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat

bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.

B. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan Dilihat dari Jenisnya Tenaga Kependidikan

Page 11: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau

lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang

berpartisipasi dalam pendidikan (mencakup lembaga edukatif dan administrative). Dilihat

dari jenisnya tenaga kependidikan terdiri atas :

1.      Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan

diangkat untuk menunjang penyelanggaraan pendidikan. Tenaga kependidikan

terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas,

peneliti, dan pengembang dalam bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi

sumber belajar dan penguji. Pengelola satuan pendidikan bertugas dan mengelola

satuan pendidikan pada pendidikan formal dan non formal. Penilik satuan

pendidikan bertugas dan bertanggungjawab melakukan pembinaan,

pembimbingan dan penilaian pada satuan pendidikan. Pengawas bertugas dan

bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pendidikan terhadap pendidik

atau penyelenggara satuan pendidikan taman kanak-kanak, dasar, dan menengah

dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan teknis pendidikan. Pustakawan

bertugas melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan. Laboran

bertugas melaksankan pengelolaan sumber belajar di laboratorium. Teknisi

bertugas merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran pada satuan

pendidikan.

2.      Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator dsb yang sesuai

dengan kekhususannya dan berpasrtisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

3.      Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor,

pimpinan satuan pendidikan di luar sekolah. Termasuk pengelola sistem

pendidikan seperti kepala kantor dinas pendidikan di tingkat provinsi atau

kabupaten/kota.

Jadi, secara umum tenaga kependidikan dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu:

1.      Tenaga pendidik

Terdiri atas pembimbing, penguji, pengajar, dan pelatih.

2.      Tenaga fungsional kependidikan.

Terdiri atas penilik, pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan

dan pustakawan.

3.      Tenaga teknis kependidikan

Terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar.

Page 12: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

4.      Tenaga pengelola satuan pendidikan

Terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pemimpin satuan

pendidikan luar sekolah

C. Sedangkan apabila dilihat dari statusnya, tenaga kependidikan terdiri atas :

1)      Pegawai Negeri Sipil ( PNS )

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu jenis Kepegawaian Negeri di

samping anggota TNI dan Anggota POLRI (UU No 43 Th 1999). Pengertian

Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang

ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU 43/1999).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep profesionalisme

Pegawai Negeri Sipil harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menguasai pengetahuan dibidangnya selalu berusaha dengan sungguh

sungguh untuk mem-perdalam pengetahuannya dengan tujuan agar dapat

melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna.

b. Komitmen pada kualitas

c. Dedikasi

d. Keinginan untuk membantu

2)      Guru tidak tetap

a)      GTT (Guru Tidak Tetap) Sekolah Negeri adalah istilah yang lazim “dicapkan”

atau disebut oleh pihak sekolah untuk guru yang:

1. Diangkat berdasarkan kebutuhan pada satuan pendidikan (sekolah) dengan

disetujui kepala sekolah.

2. Kewenangan bertumpu kepada kepala sekolah, baik pengangkatan juga

pemberhentian.

3. Menandatangani kontak kerja selama jangka waktu tertentu, setahun atau

lebih sesuai dengan kebutuhan sekolah.

4. Dibiayai atau digaji berdasarkan sumbangan dari masyarakat dan

tunjangan fungsional Rp.200.00/bulan, khusus yang memenuhi kuota 24

Page 13: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

jam dengan berbagai pertimbangan, baik itu jam mengajar dari beberapa

sekolah, sebagai wali kelas, pembina ekskul, tim IT sekolah, staff, dan

jabatan lainnya dalam koridor pendidikan.

5. Tunjangan fungsional adalah “jasa baik” Pemda, walaupun legal, akan

tetapi tidak masuk dalam kategori dari “pembiayaan APBD”.

6. GTT adalah guru yang tidak masuk anggaran APBN dan APBD.

b)    GTT adalah bukan Guru PTT (Pegawai Tidak Tetap) yang seringkali disama

artikan atau tersamarkan sebagai guru honor. Dalam terminologi legal yang

berlaku di beberapa anggota DPR, surat kabar,  dan Pemda, guru honor untuk

menyebut Guru PTT. Dalam arti demikian, sekali lagi, GTT bukan Guru PTT.

c)    GTT sampai hari ini, belum memiliki payung hukum, baik dalam provinsi

maupun nasional. Sehingga, pihak-pihak yang miskin hati nuraninya, dapat

dengan mudah menyingkirkan GTT disatuan pendidikan, baik itu di sekolah

negeri ataupun swasta. Namun, GTT yang berani dan cerdas, akan bergabung ke

SGJ (Serikat Guru Jakarta) atau organisasi guru lainnya yang legal sebagai

forum untuk berjuang demi pengakuan legal serta faktual. SGJ bahkan pernah

dan tak akan berhenti membela GTT yang diberhentikan secara semena-mena,

apalagi diluar ketentuan yang berlaku.

d)     GTT memiliki gaji yang kecil bila dibandingkan dengan PNS, yang secara jelas

memiliki tanggungjawab sama. Kenyataan ini, seringkali memunculkan

kecemburuan yang rasional dan realistis. Pemegang kebijakan, provinsi dan

nasional, sedang mengusahakan perbaikan gaji, karena mereka menyadarinya.

Semoga bukan karena tekanan yang selama kurang lebih 3 tahun ini dilakukan

oleh SGJ.

e)    GTT termasuk guru yang kurang peduli, dan kurang semangat dalam

menyuarakan kepentingan mereka, kecuali kalau sudah terancam, baik itu

diberhentikan, dikurangi jam mengajar, atau dipersilahkan untuk keluar dari

sekolah negeri. Maka, GTT harus bersatu, kompak.

3)      Guru bantu

Page 14: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Guru Non PNS yang berkedudukan sebagai pegawai Departemen Pendidikan

Nasional Pusat, ditugaskan secara penuh di sekolah dan pengangkatannya

dilakukan melaui program pengadaan guru bantu, berdasarkan kontrak kerja selama

3 tahun. Masing-masing guru bantu mendapat upah sebesar Rp. 460.000,00 yang

diambil dari APBN.

4)      Tenaga sukarela

Merupakan tenaga kependidikan nonguru yang memiliki honor yang relative kecil.

Di tingkat sekolah menengah, pengelolaan secara admisintratif, personel

(kepegawaian) ada pada urusan tata usaha atas wewenang yang diberikan oleh

kepala sekolah, sedang di sekolah dasar, semua urusan dipegang oleh kepala

sekolah.

2.5. DIMENSI PENGELOLAAN TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Perencanaan Tenaga Kependidikan

Perencanaan tenaga kependidikan merupakan suatu proses yang sistematis dan

rasional untuk memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah dan kualitas tenaga

kependidikan dalam berbagai formasi dan dalam jangka waktu tertentu benar-benar

representatif dapat menuntaskan tugas-tugas organisasi pendidikan.

Beberapa metode untuk melakukan perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan, misalnya:

1) Expert estimate yaitu prediksi yang dilakukan oleh para ahli karena para ahli ini

dianggap lebih memahami tuntutan-tuntutan ketenagakerjaan

2) Historical comparison yaitu prediksi yang didasarkan atas kecenderungan yang terjadi

pada masa sebelumnya

3) Task analysis yaitu penentuan kebutuhan tenaga didasarkan atas tuntutan spesifikasi

pekerjaan yang ditetapkan

4) Correlation technique suatu penentuan kebutuhan didasarkan atas perhitungan-

perhitungan korelasi secara statistik, terutama kepentingan yang menyangkut

perubahan-perubahan yang terjadi dalam persyaratan-persyaratan ketenagakerjaan,

sumber-sumber keuangan dan program-program yang ditetapkan

5) Modelling yaitu penetapan kebutuhan tenaga tergantung pada model keputusan yang

biasa dibuat

Page 15: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

B. Perekrutan Tenaga Kependidikan

Perekrutan atau penarikan tenaga kependidikan merupakan usaha-usaha yang

dilakukan untuk memperoleh tenaga kependidikan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-

jabatan tertentu yang masih kosong. Perekrutan ini merupakan usaha-usaha mengatur

komponis tenaga kependidikan secara seimbang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas

kependidikan melalui penyeleksian yang dilakukan.

Langkah penting dalam proses perekrutan sebagai kelanjutan perencanaan tenaga

kependidikan:

1) Menyebarluaskan pengumuman tentang kebutuhan tenaga kependidikan dalam

berbagai jenis dan kualifikasi sebagaimana proses perencanaan yang telah

ditetapkan

2) Membuka pendaftaran bagi pelamar atau sesuai dengan persyaratan-persyaratan

yang ditetapkan baik persyaratan-persyaratan administratif maupun persyaratan

akademis

3) Menyelenggarakan pengujian berdasarkan standar seleksi dan dengan

menggunakan teknik-teknik seleksi atau cara-cara tertentu yang dibutuhkan.

Standar seleksi menyangkut:

a) Umurb) Kesehatan fisikc) Pendidikand) Pengalamane) Tujuan-tujuanf) Perangaig) Pengetahuan umumh) Keterampilan komunikasii) Motivasij) Minatk) Sikap dan nilai-nilail) Kesehatan mentalm) Kepantasan bekerja di dunia pendidikann) Faktor-faktor lain yang ditetapkan

Page 16: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Teknik-teknik seleksi yang dapat digunakan atau cara-cara yang dapat ditempuh melalui:

1) Pengumpulan informasi tentang calon-calon yang memberi harapan baik.

Informasi ini dapat mencakup “personal references” dan “employment references”.

Sejumlah infornasi ini dapat diperoleh melalui dokumen-dokumen atau berkas-

berkas lamaran yang  masuk dan dapat pula dilakukan melalui kontak-kontak

lainnya

2) Penyelenggaraan “testing” secara tertulis, misalnya penggunaaan tes-tes

psikologis, tes-tes pengetahuan, dan bentuk tes yang mengukur beberapa bagian

pekerjaan yang akan diemban

3) Penyelenggaraaan testing secara lisan dan wawancara seleksi, yaitu percakapan

formal yang dilakukan secara cukup mendalam untuk mengevaluasi calon

4) Pemeriksaan medis atau kesehatan calon, baik dengan menunjukkan informasi

kesehatan, maupun pemeriksaan yang dilakukan sacara langsung oleh tim yang

sengaja dibentuk

C. Menetapkan Calon yang dapat Diterima

Penetapan atas calon-calon yang diterima ini dapat diputuskan oleh atasan langsung

atau oleh bagian personalia/kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan

penyelenggaraan seleksi. Untuk mengantarkan tenaga-tenaga kependidikan diperlukan

kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi.

Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu

posisi atau jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada

tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuannya, yaitu kemampuan dalam melaksanakan

pekerjaan dengan mutu yang paling diharapkan. Orientasi merupakan upaya

memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi

pekerjaan atau jabatan.

D. Pembinaan / Pengembangan Tenaga Kependidikan

Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha

mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga

kependidikan yang ada di seluruh tingkatan pengelolaan organisasi dan jenjang pendidikan.

Page 17: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Tujuan dari kegiatan pembianaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga

kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuan, wawasan berpikir, sikap terhadap

pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas

kerja dapat ditingkatkan.

Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan teaga kependidikan,

yaitu:

1)      Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga stuktural, tenaga

fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan

2)      Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan

profesional dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya

masing-masing

3)      Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan tau

sistem sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejateraan dan insentif

sebagai imbalan guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan sosial ekonomis

maupun kebutuhan sosial-psikologi

4)      Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi

5)      Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan

profesi, pemecahan masalah, kegiatan remidial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan

organisasi pendidikan

6)      Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan kategori

masing-masing jenis kependidikan itu sendiri.

Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik dalam

rangka penyegaran  maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan.

Cara-cara lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-

sama (collaborative effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan; ore-service

training, on the job training, seminar, workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium,

konferensi dan sebagainya.

Page 18: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

E. Penilaian Tenaga Kependidikan

Penilaian tenaga kependidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa baik performa seseorang tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas

pekerjaannya dan seberapa besar potensinya untuk berkembang. Performa ini mencakup

prestasi kerja, cara kerja dan pribadi; sedangkan potensi untuk berkembang mencakup

kreativitas dan kemampuan mengembangkan karir.

Penilaian tenaga kependidikan bukan hanya dimaksudkan untuk kenaikan dalam

jabatan atau promosi, perpindahan jabatan atau mutasi bahkan turun jabatan atau demosi,

melainkan juga berguna untuk perbaikan prestasi kerja, penyesuaian gaji/tunjangan/insentif,

penyelenggaraan pendidikan dan latihan, pengembangan karir, perancang bangunan

pekerjaan, pengembangan dan perolehan kesempatan kerja secara adil an dalam rangka

menghadapi tantangan-tantangan eksternal keorganisasian. Penilaian diselenggarakan secara

kooperatif, komprehensif.

Sedangkan cara-cara yang ditempuh dapat menggunakan berbagai metode, seperti:

1) Rating scale, yaitu penilaian atas prestasi kerja personil yang didasarkan pada skala

tertentu misalnya sangat baik, baik, sedang, jelek, sangat jelek.

2) Weighted performance checklist, yaitu penilaian atas prestasi kerja personil yang

didasarkan pada kriteria tertentu dengan menggunakan bobot penilaian

3) Critical incident method, yaitu metode penilaian yang didasarkan atas perilaku-

perilaku sangat baik dari seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan

4) Test and observation, yaitu penilaian prestasi kerja didasarkan atas tes pengetahuan

dan keterampilan dan atau melalui observasi

5) Rank method, yaitu penilaian yang dilakukan untuk menentukan siapa yang lebih baik

dengan menempatkan setiap personil dalam urutan terbaik hingga terburuk

6) Forced distribution, yaitu penilaian atas personil yang kemudian dikategorikan dalam

kategori yang berbeda

7) Self appraisals yaitu penilaian oleh diri sendiri dimaksudkan untuk mempelajari

pengembangan diri dan sebagainya

Page 19: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

Dalam perkembangan organisasi yang sedemikian pesat, penilaian bukan hanya

dilakukan terhadap individu saja, tetapi penilaian dapat merupakan penilaian terhadap

performa suatu kelompok kerja atau bahkan terhadap organisasi.

F. Kompensasi Bagi Tenaga Pendidik

Kompensasi merujuk pada semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi suatu

pekerjaan. Secara umum kompensasi ini memiliki dua komponen, yaitu kompensasi

langsung berupa upah, gaji, insentif, komisi dan bonus; dan kompensasi tidak langsung,

misalnya berupa asuransi kesehatan, fasilitas untuk rekreasi dan sebagainya.

Bagi tenaga kependidikan di Indonesia terdapat perbedaan perhitungan kompensasi

langsung sesuai dengan pangkat, jabatan dan golongan. Tenaga kependidikan yang berstatus

Pegawai Negeri Sipil memiliki ketentuan khusus untuk pemberian kompensasi (UU No.8

Tahun 1974).

G. Pemberhentian Tenaga Kependidikan

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan proses yang membuat seseorang

tenaga kependidikan tidak dapat lagi melaksanakan tugas pekerjaan atau fungsi jabatannya

baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya.

Banyak alasan yang menyebabkan seorang tenaga kependidikan berhenti dari pekerjaannya,

yaitu:

1) Permintaan sendiri untuk berhenti

2) Mencapai batas usia pensiun menurut ketentuan yang berlaku

3) Penyederhanaan organisasi yang menyebabkan adanya penyederhanaan tugas di satu

pihak sedang di pihak lain diperoleh kelebihan tenaga kerja

4) Melakukan penyelewengan atau tindakan pidana

5) Tidak cukup jasmani atau rohani

6) Meninggalkan tugas dalam jangka waktu tertentu sebagai pelanggaran atas ketentuan

yang berlaku

7) Meninggal dunia atau karena hilang sebagaimana dinyatakan oleh pejabat yang

berwenang

Page 20: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

2.6. TANTANGAN-TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN TENAGA

KEPENDIDIKAN

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sedemikian pesat, sehingga

organisasi pendidikan sudah selayaknya untuk dapat mengantisipasi secara lebih pro aktif.

Eksistensi tenaga kependidikan yang berada di lingkungan organisasi pendidikan senantiasa

harus dapat menyesuaikan dengan tuntutan perubahan dan perkembangan yang terjadi di

sekitarnya, sesuai dengan dinamika dunia pendidikan yang sangat cepat. Seiring dengan

kondisi tersebut, maka usaha untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengelolaan tenaga

kependidikan akan sangat menantang dan perlu kerja keras serta partisipasi dari semua

pihak.

Gambaran tentang tantangan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan

tenaga kependidikan adalah :

1) Profesi dalam bidang kependidikan masih belum luas dikenal oleh masyarakat

sehingga kurang mendukung terhadap pengembangan profesi, karena salah satu

ukuran profesi adalah pengakuan dari masyarakat tentang eksistensi profesi

tersebut

2) Adanya perilaku tenaga kependidikan yang kurang menguntungkan, seperti :

perilaku yang paternalistik, kepatuhan semu, kekurangmandirian dalam bekerja

sama

3) Perilaku tenaga kependidikan yang cenderung primordialisme, yaitu enggan

meninggalkan tempat asalnya, sehingga pemerataan tenaga ahli di bidang

kependidikan sangat sulit dilaksanakan

4) Mutasi yang terjadi di lingkungan organisasi kadang berkonotasi buruk akibatnya

perpindahan tenaga kependidikan dari satu wilayah ke wilayah lain sangat jarang

dilakukan

5) Produktivitas kerja masih dianggap rendah yang diakibatkan oleh kecerobohan-

kecerobohan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengelolaan tenaga

kependidikan itu sendiri

6) Perubahan di luar sistem sekolah / sistem sekolah, yang diakibatkan oleh laju

pertumbuhan penduduk, kemajuan IPTEK dan perubahan-perubahan global,

regional, atau lokal yang terjadi dalam kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.

Page 21: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

7) UUPD No.22 Tahun 1999 dan PP No.25 Tahun 2000, maka pengadaan tenaga

kependidikan di tingkat makro akan beralih dari Pusat ke Daerah Tingkat I,

sehingga tidak mustahil daerah harus dapat merencanakan sendiri kebutuhan

tenaga kependidikan secara akurat

Dengan demikian pengelolaan tenaga kependidikan pada gilirannya merupakan

implementasi fungsi pengelolaan sumber daya manusia yang diupayakan untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan di tingkat lembaga maupun nasional melalui perolehan tenaga

kependidikan yang handal dan unggul.

Page 22: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,

pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat

untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Tujuan pengelolaan pendidik dan kependidikan lebih mengarah pada pembangunan

pendidikan yang bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif dan berprestasi.

Khusus tugas dan fungsi tenaga pendidik (guru dan dosen) didasarkan pada Undang-

Undang no 14 tahun 2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional, pengem-bang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi

kepada masyarakat

3.2 SARAN

Komponen tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu

komponen utama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, sebaiknya tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja sama sehingga, tujuan kegiatan pembelajaran

dapat berjalan dengan optimal, yang nantinya akan berdampak pada terwujudnya tujuan

pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 23: Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan

DAFTAR PUSTAKA

Adzelgar. Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia :

http://adzelgar.wordpress.com/2009/02/02/tenaga-kependidikan/ [2 Februari 2016]

Undang-Undang No. 43 tahu 1999 tentang Pokok Pokok Kepegawaian

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Elfalasy. Pengelolaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan . [Online] Tersedia :

http://elfalasy88.wordpress.com/2010/11/30/pengelolaan-tenaga-pendidik-dan-tenaga-

kependidikan/ [2 Februari 2016]

Henypita. Pengelolaan pendidikan: tenaga kependidikan. [Online] Tersedia:

http://henypita.wordpress.com/2011/04/01/manejemen-pendidikan-tenaga-

kependidikan/ [15 November 2013]

Tim Dosen AP.2011. PENGELOLAAN PENDIDIKAN. Yogyakarta: UNY Press.

Tim dosen ADM Pendidikan UPI .2009. Pengelolaan Pendidikan. Bandung:Alfabeta

Wakhinuddin. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan. [Online] Tersedia:

http://wakhinuddin.wordpress.com/2010/01/23/pengertian-pendidik-dan-tenaga-

kependidikan/ [2 Februari 2016]