Top Banner
Pengelolaan sampah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris . Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya . Lihat panduan penerjemahan Wikipedia. Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel . Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. Tong sampah biru di Berkshire , Inggris Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur- ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
32

Pengelolaan sampah

Dec 11, 2014

Download

Documents

Recca Tilda

cara golah sampah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengelolaan sampah

Pengelolaan sampahDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Tong sampah biru di Berkshire, Inggris

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau

pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari

kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau

keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah

bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing

masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga

antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah

industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri

biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg

digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Daftar isi

Page 2: Pengelolaan sampah

  [sembunyikan] 

1 Tujuan

2 Metode Pembuangan

o 2.1 Penimbunan darat

3 Metode Daur-ulang

o 3.1 Pengolahan kembali secara fisik

o 3.2 Pengolahan biologis

o 3.3 Pemulihan energi

4 Metode penghindaran dan pengurangan

5 Konsep pengelolaan sampah

6 Pendidikan dan Kesadaran

7 Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

8 lihat juga

9 Pranala luar

[sunting]Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau

mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

[sunting]Metode Pembuangan

[sunting]Penimbunan darat

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini

adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang

bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola

Page 3: Pengelolaan sampah

dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan

darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan ,

diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek

samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung

kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah

menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan

dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah

mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul

akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin

berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

[sunting]Metode Daur-ulang

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai

daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi

atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur

ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

[sunting]Pengolahan kembali secara fisik

Page 4: Pengelolaan sampah

Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste Management (Eropah).

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali

sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.

Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah

khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman,

Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti

(PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau

mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

[sunting]Pengolahan biologis

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengkomposan

Pengkomposan.

Material sampah ((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan

menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah

kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan

listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program

tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan

tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

[sunting]Pemulihan energi

Page 5: Pengelolaan sampah

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment  diJerman, 2007

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan

bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang

melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau

memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari

turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana

sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah

tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat ,

gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk

lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi

busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas

sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan

listrik dan uap.

[sunting]Metode penghindaran dan pengurangan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau

dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang

bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan

kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari

penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan

yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

[sunting]Konsep pengelolaan sampah

Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-

negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:

Page 6: Pengelolaan sampah

Diagram dari hirarki limbah.

Hirarki Sampah  - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,menggunakan kembali

sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan

dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi

minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-

produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.

Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) adalah

suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan

produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam

pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan

akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan

yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka

berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.

prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar

membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya

merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan

[sunting]Pendidikan dan Kesadaran

Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif

global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan

khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan

penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah

beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah

hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan

keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan

tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program

pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan

dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari

limbah.

Page 7: Pengelolaan sampah

[sunting]Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik

1. Longsor tumpukan sampah

2. Sumber penyakit

3. Pencemaran lingkungan

4. Menyebabkan banjir

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah

makalah sampah dan penanganannyaKATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

            Puji dan syukur kami panjatkan  kehadirat Allah SWT  karena atas berkat rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan  makalah ini.                       Tak lupa

Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi BesarMuhammad SAW yang telah diutus kemuka

bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin.

            Makalah ini disusun untuk mengetahui tentang masalah sampah dan bagaimana cara

penanggulangannya. Berhubung saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah

sembarangan dan tidak mengetahui dampak daripada sampah tersebut. Dimana dalam makalah

ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.

            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

            Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pengetahuan.

Wallahu Waliyyut Taufiq Wal - Hidayah

               

Page 8: Pengelolaan sampah

                                                                                              Makassar, Desember 2011

                                                                                                           

                                                                                                            Penyusun

DAFTAR ISI

                                         

Kata pengantar  ..................................................................................................

Daftar isi  ...........................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan

       A. Latar belakang  .......................................................................................

       B. Rumusan masalah dan Tujuan ..…..........................................................

    Bab 2 Pembahasan

       A. Pengertian Sampah ……….....................................................................

       B. Penggolongan Sampah ………...............................................................

       C. Dampak Sampah bagi Manusia dan Lingkungan ……...........................

       D. Usaha Pengendalian Sampah ....………………………………...………

       E. Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah …………………………..

       F. Metode  Penanganan Sampah .................................................................

  Konsep Pengolahan Sampah ............................................................

  Pendidikan dan Kesadaran …...........................................................            

  Manfaat dan Bencana akibat Sampah ..............................................

    Bab 3 Penutup

       A. Kesimpulan …………………..…………………………………………

       B. Saran …………………..……………………………………………......

1

2

3

4

5

5

9

11

13

16

20

21

22

23

24

Page 9: Pengelolaan sampah

    Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 25

BAB IPENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Saat ini sampah telah banyak berubah, Setengah abad yang lalu masyarakat belum

banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di

masa lampau, orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan daun jati.

Sedangkan sekarang kita. berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya berbagai

jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-

bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya

berguna untuk berbagai aspek kehidupan.

Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai

bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium,

timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat

terurai atau terbakar.

Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain

yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian

masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik

menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah

satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan

Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di

Page 10: Pengelolaan sampah

seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang

terkandung di dalam plastik.

B.  PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN

1. Apakah yang di maksud dengan sampah?

2. Jenis - jenis sampah?

3. Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?

4. Bagaimana cara mengurangi sampah?

a. Beberapa metoda pengolahan sampah!

b. Konsep pengelolaan sampah!

c. Pendidikan dan kesadaran!

d. Manfaat pengelolaan sampah!

e. Bencana sampah jika tidak dikelola dengan baik!

Page 11: Pengelolaan sampah

BAB IIPEMBAHASAN

A.  Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Definisi lain mengatakan Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber

hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah

Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).

Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan

sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi

sampah yang dihasilkan dari:

Rumah tangga :

kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.

fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas :

fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,

Industri :

       hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.

B.  Penggolongan Sampah

  Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu:

a.      Sampah Organik (dapat diurai)

           Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering).

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam

atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah

Page 12: Pengelolaan sampah

diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik,

misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll.

b.      Sampah Anorganik (tidak dapat diurai)

           Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak

bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan

aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang

sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada

tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng

           Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran,

dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang

seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam

kelompok sampah anorganik.

  Berdasarkan bentuknya

           Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.

Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

a.      Sampah Padat

           Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah

cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan

lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah

anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung

bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari

peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan

sebagainya.

           Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi

menjadi:

Page 13: Pengelolaan sampah

1.      Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik

aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2.      Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi

lagi menjadi:

  Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara

ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

  Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah

kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b.   Sampah Cair

           Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan

dibuang ke tempat pembuangan sampah.

      Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang

berbahaya.

      Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.

Sampah ini mungkin mengandung patogen.

           Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.Ketika dilepaskan

dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.

Emisi biasa dikaitkan denganpolusi.

           Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri

(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnyapertambangan, manufaktur, dan konsumsi.

Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah

yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Page 14: Pengelolaan sampah

  Berdasarkan sumbernya, sampah digolongkan menjadi:

a.      Sampah alam

           Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,

seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,

sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di

lingkungan pemukiman.

b.      Sampah manusia

           Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap

hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya

serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit

yang disebabkan oleh Sampah Cair, Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan

tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

c.    Sampah Konsumsi

           Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,

dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah

yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh

lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

d.   Limbah radioaktif

           Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga

manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi

untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar

laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Page 15: Pengelolaan sampah

C.  Dampak Sampah bagi Manusia dan lingkungan

Makalah Sampah22:24  KUNCUP  1 COMMENT

PENDAHULUAN

1.    Latar belakang

Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan

setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia,

energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan

cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan

manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada

hanya produk-produk yang tak bergerak.

Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi

kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan

atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan

menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius.

Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan

mendatangkan serangga (lalat, kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain)

yang membawa kuman penyakit. Untuk mengetahui lebih lanjut

tentang masalah sampah dan penanggulangannya maka

dibuatlah karya tulis ini.

Page 16: Pengelolaan sampah

2.    Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk :

a.    Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah

FKIP Unila.

b.    Mengetahui cara penanggulangan sampah FKIP Unila.

ISI

1.    Definisi Sampah

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika

mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak

adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk

yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa

yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam

proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang

ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama

Page 17: Pengelolaan sampah

proses alam tersebut berlangsung. Sampah dapat berada pada

setiap fase materi yitu fase padat, cair, atau gas. Ketika

dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas,

sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan

dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air,

ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun.

Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal

sebagai peristiwa pencemaran lingkungan.  Akan tetapi karena

dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka

sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

2.    Jenis-Jenis Sampah

Ada beberapa jenis-jenis sampah diantaranya adalah sebagai

berikut :

a.    Berdasarkan sumbernya

Berdasarkan sumbernya maka sampah dapat dibagi menjadi :

1.    Sampah alam

2.    Sampah manusia

3.    Sampah konsumsi

4.    Sampah nuklir 

5.    Sampah industri

6.    Sampah pertambangan

b.    Berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya maka sampah dapat dibagi menjadi :

Page 18: Pengelolaan sampah

1.    Sampah organik - dapat diurai (degradable)

2.    Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

c.    Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak

dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah

dapat dibagi menjadi :

1.    Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran

manusia, urine dan sampah cair. Sampah ini dapat berupa

sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,

metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini

dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang

yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa

sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan

rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu

pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability),

maka dapat dibagi lagi menjadi:

a.    Biodegradable : yaitu sampah yang dapat diuraikan secara

sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:

sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan

Page 19: Pengelolaan sampah

perkebunan.

b.    Non-biodegradable : yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan

oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

    Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan

kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik,

kertas, pakaian dan lain-lain.

    Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan

tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon

paper, thermo coal dan lain-lain.

2.    Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak

diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

a.    Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.

Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

b.    Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan dari

dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin

mengandung patogen.

3.    Sampah di Gedung G FKIP Unila

Sampah yang ada di gedung g FKIP Unila termasuk kedalam

jenis sampah organik dan sampah anorganik. Hal ini bisa dilihat

dari jenis-jenis sampah yang ada, contoh dari sampah organik

adalah sampah yang berupa daun-daun, rumput yang mudah

busuk, serta sisa-sisa sayuran, dan makanan dari kantin yang

Page 20: Pengelolaan sampah

letaknya tidak jauh dari tempat pembuangan. Sedangkan yang

termasuk ke dalam sampah anorganik contohnya adalah sampah

yang berupa plastik jajanan, bekas aqua gelas / botol, kertas,

kayu, dan kaleng yang sulit untuk diuraikan. Sampah-sampah itu

berserakan di sekitar gedung g baik didalam maupun diluar.

Pada umumnya sampah-sampah yang berserakan di dalam

gedung g adalah akibat kurangnya kesadaran dari warga kampus

itu sendiri. Padahal, di dalam gedung sudah terfasilitasi tempat

sampah dan ada petugas kebersihan yang membersihkan setiap

ruangan. Lain halnya dengan keadaan sampah yang berada di

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di belakang gedung g.

Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja semakin hari

semakin menumpuk dan semakin banyak. Selain itu juga

tumpukan sampah semakin meluas, sehingga menempati

sebagian kawasan belakang gedung g FKIP Unila. Namun,

sampah-sampah itu tidak hanya berasal dari lingkungan kampus

saja, tetapi ada pihak lain diluar kampus yang membuang

sampah disana setiap hari menggunakan gerobak motor.

Sedangkan belum diketahui sampah-sampah itu berasal

darimana. Apakah pihak tersebut memiliki wewenang untuk

membuang sampah disana atau tidak.

4.    Dampak yang Ditimbulkan dari  Sampah FKIP Unila

Sampah-sampah yang berserakan yang berada disekitaran

gedung FKIP Unila, terutama di Tumpukan sampah yang

Page 21: Pengelolaan sampah

berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-

organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan

air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan akan banyak

sekali. Misalnya menimbulkan bau yang tidak sedap dan akan

merusak keindahan lingkungan sekitarnya.

Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung

sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan

iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih

dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita

ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya

peningkatan gas-gas  rumah kaca seperti uap air, karbondioksida

(CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O). Dari tumpukan

sampah ini akan dihasilkan ber ton-ton gas karbondioksida (CO2)

dan metana (CH4). Gas metana (CH4) dapat dirubah menjadi

sumber energi yang akhirnya bisa bermanfaat bagi manusia.

Sedangkan untuk gas karbondioksida (CO2), sampai saat ini

belum ada pemanfaatan yang signifikan. 

Akan tetapi proses perubahan gas metana (CH4) menjadi energi

tetap saja menghadapi kendala diantaranya adalah kurangnya

prospek dari segi ekonomi, yang akhirnya membuat

perkembangannya masih tetap jalan ditempat dan entah kapan

akan maju. Akibatnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari

tumpukan sampah hanya dapat dibiarkan saja mengapung

keudara tanpa bisa dimanfaatkan. 

Page 22: Pengelolaan sampah

Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di TPA-TPA pun tidak

hanya berasal dari penumpukan sampah-sampah saja. Tetapi

berasal juga dari pembakaran-pembakaran sampah plastik.

Pembakaran ini akan sangat merugikan terutama bagi kesehatan

masyarakat disekitar tempat pembakaran. Besarnya gas

karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran tentu

saja akan semakin meningkatkan temperatur di permukaan bumi

ini. selain itu abu dari sisa pembakaran sampah akan

menimbulkan gangguan pernafasan pada masyarakat sekitar.

5.    Cara Menanggulangi Sampah 

Pengelolaan sampah merupakan salah satu proses yang

diperlukan dengan tujuan mengubah sampah menjadi material

yang memiliki nilai ekonomis  atau mengolah sampah agar

menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan

sekitar.

Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah, yaitu

dengan cara :

a.    Kimiawi melalui pembakaran

Pada sistem ini perlu diketahui bahwa dalam dalam melakukan

pembakaran tidak dilakukan secara sembarangan, karena

sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman.

Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas,

sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas

Page 23: Pengelolaan sampah

yang menimbulkan kanker bila dibakar. Hal ini bisa dihindari

dengan memisahkan sampah terlebih dahulu, selain itu harus

dipastikan bahwa ketika sampah organik yang dibakar, tidak

terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan

orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk

pembakaran. selain menghasilkan gas karbondioksida (CO2)

dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan

senyawa yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum

dipakai untuk salah satu keluarga bahan kimia beracun yang

mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan

yang sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh

Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas

Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas

Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun udara dioksin akan

berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker,

perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan

demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik

dihindari.

b.    Cara biologis melalui proses composing

merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik,

misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan

lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur

hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos

atau humus yang baik untuk pupuk tanaman.

Page 24: Pengelolaan sampah

c.    daur ulang (pemanfaatan kembali)

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang

dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi dapat

dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu di mulai dari kita

sendiri misalnya : 

1.    Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk

di daur ulang.

2.    Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di

daur ulang.

3.    Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang

lainnya hasil daur ulang.

KESIMPULAN DAN SARAN

1.    Kesimpulan

Dampak yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yang

berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-

organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan

air. Sehingga menjadi sumber penyakit dan pencemaran

lingkungan.

Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung

sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan

iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih

dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita

ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya

peningkatan gas-gas  rumah kaca seperti uap air, karbondioksida

Page 25: Pengelolaan sampah

(CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O).

Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara,

misalnya secara kimiawi melalui pembakaran, cara biologis

melalui proses composing, dan daur ulang (pemanfaatan

kembali).

2.    Saran

Agar terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman

maka diharapkan kesadaran dari seluruh warga kampus untuk

menjaga kebersihan lingkungan kampus terutama di dalam

gedung g. Selain itu juga diharapkan agar sampah-sampah

tersebut diolah sehingga memberikan manfaat dan menghindari

pencemaran lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah

http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah

http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/03/pemanfaatan-

sampah-sebagai

upaya-mengurangi-pemanasan-global/

http://www.wikimu.com/News/Iptek/Sampah-dan-

Pengelolaannya.aspx

http://www.esp.or.id/handwashing/media/sampah.pdfhttp://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-sampah.html