Page 1
Pengelolaan sampahDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Tong sampah biru di Berkshire, Inggris
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau
pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau
keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah
bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing
masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga
antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah
industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg
digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
Daftar isi
Page 2
[sembunyikan]
1 Tujuan
2 Metode Pembuangan
o 2.1 Penimbunan darat
3 Metode Daur-ulang
o 3.1 Pengolahan kembali secara fisik
o 3.2 Pengolahan biologis
o 3.3 Pemulihan energi
4 Metode penghindaran dan pengurangan
5 Konsep pengelolaan sampah
6 Pendidikan dan Kesadaran
7 Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
8 lihat juga
9 Pranala luar
[sunting]Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan sampah), atau
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
[sunting]Metode Pembuangan
[sunting]Penimbunan darat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penimbunan darat
Penimbunan darat sampah di Hawaii.
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini
adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai , lubang
bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola
Page 3
dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan
darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan ,
diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek
samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung
kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah
menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan
dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah
mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul
akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
[sunting]Metode Daur-ulang
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai
daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi
atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur
ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
[sunting]Pengolahan kembali secara fisik
Page 4
Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste Management (Eropah).
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali
sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali.
Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah
khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman,
Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti
(PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau
mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
[sunting]Pengolahan biologis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengkomposan
Pengkomposan.
Material sampah ((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah
kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan
listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program
tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan
tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
[sunting]Pemulihan energi
Page 5
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)
Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment diJerman, 2007
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan
bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang
melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau
memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana
sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah
tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat ,
gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk
lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi
busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas
sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan
listrik dan uap.
[sunting]Metode penghindaran dan pengurangan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau
dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang
bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari
penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan
yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
[sunting]Konsep pengelolaan sampah
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-
negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:
Page 6
Diagram dari hirarki limbah.
Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah,menggunakan kembali
sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan
dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi
minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-
produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) adalah
suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan
produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam
pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan
akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan
yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka
berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar
membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya
merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan
[sunting]Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif
global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan
khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan
penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah
beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah
hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan
keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan
tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program
pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan
dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari
limbah.
Page 7
[sunting]Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
1. Longsor tumpukan sampah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan
4. Menyebabkan banjir
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
makalah sampah dan penanganannyaKATA PENGANTAR
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa
Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi BesarMuhammad SAW yang telah diutus kemuka
bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin.
Makalah ini disusun untuk mengetahui tentang masalah sampah dan bagaimana cara
penanggulangannya. Berhubung saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah
sembarangan dan tidak mengetahui dampak daripada sampah tersebut. Dimana dalam makalah
ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.
Wallahu Waliyyut Taufiq Wal - Hidayah
Page 8
Makassar, Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..................................................................................................
Daftar isi ...........................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang .......................................................................................
B. Rumusan masalah dan Tujuan ..…..........................................................
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Sampah ……….....................................................................
B. Penggolongan Sampah ………...............................................................
C. Dampak Sampah bagi Manusia dan Lingkungan ……...........................
D. Usaha Pengendalian Sampah ....………………………………...………
E. Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah …………………………..
F. Metode Penanganan Sampah .................................................................
Konsep Pengolahan Sampah ............................................................
Pendidikan dan Kesadaran …...........................................................
Manfaat dan Bencana akibat Sampah ..............................................
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan …………………..…………………………………………
B. Saran …………………..……………………………………………......
1
2
3
4
5
5
9
11
13
16
20
21
22
23
24
Page 9
Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 25
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini sampah telah banyak berubah, Setengah abad yang lalu masyarakat belum
banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di
masa lampau, orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan daun jati.
Sedangkan sekarang kita. berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya berbagai
jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-
bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya
berguna untuk berbagai aspek kehidupan.
Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai
bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium,
timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat
terurai atau terbakar.
Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain
yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian
masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik
menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah
satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan
Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di
Page 10
seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang
terkandung di dalam plastik.
B. PERUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN
1. Apakah yang di maksud dengan sampah?
2. Jenis - jenis sampah?
3. Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?
4. Bagaimana cara mengurangi sampah?
a. Beberapa metoda pengolahan sampah!
b. Konsep pengelolaan sampah!
c. Pendidikan dan kesadaran!
d. Manfaat pengelolaan sampah!
e. Bencana sampah jika tidak dikelola dengan baik!
Page 11
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Definisi lain mengatakan Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah
Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan
sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi
sampah yang dihasilkan dari:
Rumah tangga :
kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel, restoran, tempat hiburan.
fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah sakit, klinik, puskesmas :
fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum, taman, jalan,
Industri :
hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau, pantai.
B. Penggolongan Sampah
Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu:
a. Sampah Organik (dapat diurai)
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering).
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam
atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
Page 12
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik,
misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran dll.
b. Sampah Anorganik (tidak dapat diurai)
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol, tas plsti. Dan botol kaleng
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran,
dan karton termasuk sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang
seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam
kelompok sampah anorganik.
Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.
Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah
cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan
lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
Page 13
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi
lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah
kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas.Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan denganpolusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnyapertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah
yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
Page 14
Berdasarkan sumbernya, sampah digolongkan menjadi:
a. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di
lingkungan pemukiman.
b. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya
serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit
yang disebabkan oleh Sampah Cair, Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan
tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
c. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah
yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh
lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
d. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi
untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar
laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
Page 15
C. Dampak Sampah bagi Manusia dan lingkungan
Makalah Sampah22:24 KUNCUP 1 COMMENT
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia,
energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan
cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan
manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada
hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi
kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan
atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius.
Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan
mendatangkan serangga (lalat, kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain)
yang membawa kuman penyakit. Untuk mengetahui lebih lanjut
tentang masalah sampah dan penanggulangannya maka
dibuatlah karya tulis ini.
Page 16
2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk :
a. Mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh sampah
FKIP Unila.
b. Mengetahui cara penanggulangan sampah FKIP Unila.
ISI
1. Definisi Sampah
Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika
mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak
adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk
yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang
ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
Page 17
proses alam tersebut berlangsung. Sampah dapat berada pada
setiap fase materi yitu fase padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas,
sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan
dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air,
ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun.
Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal
sebagai peristiwa pencemaran lingkungan. Akan tetapi karena
dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka
sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
2. Jenis-Jenis Sampah
Ada beberapa jenis-jenis sampah diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya maka sampah dapat dibagi menjadi :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
b. Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya maka sampah dapat dibagi menjadi :
Page 18
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
c. Berdasarkan bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak
dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah
dapat dibagi menjadi :
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Sampah ini dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik,
metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang
yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan
rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu
pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability),
maka dapat dibagi lagi menjadi:
a. Biodegradable : yaitu sampah yang dapat diuraikan secara
sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti:
sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
Page 19
perkebunan.
b. Non-biodegradable : yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan
oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik,
kertas, pakaian dan lain-lain.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon
paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
a. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
b. Limbah rumah tangga : sampah cair yang dihasilkan dari
dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen.
3. Sampah di Gedung G FKIP Unila
Sampah yang ada di gedung g FKIP Unila termasuk kedalam
jenis sampah organik dan sampah anorganik. Hal ini bisa dilihat
dari jenis-jenis sampah yang ada, contoh dari sampah organik
adalah sampah yang berupa daun-daun, rumput yang mudah
busuk, serta sisa-sisa sayuran, dan makanan dari kantin yang
Page 20
letaknya tidak jauh dari tempat pembuangan. Sedangkan yang
termasuk ke dalam sampah anorganik contohnya adalah sampah
yang berupa plastik jajanan, bekas aqua gelas / botol, kertas,
kayu, dan kaleng yang sulit untuk diuraikan. Sampah-sampah itu
berserakan di sekitar gedung g baik didalam maupun diluar.
Pada umumnya sampah-sampah yang berserakan di dalam
gedung g adalah akibat kurangnya kesadaran dari warga kampus
itu sendiri. Padahal, di dalam gedung sudah terfasilitasi tempat
sampah dan ada petugas kebersihan yang membersihkan setiap
ruangan. Lain halnya dengan keadaan sampah yang berada di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di belakang gedung g.
Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja semakin hari
semakin menumpuk dan semakin banyak. Selain itu juga
tumpukan sampah semakin meluas, sehingga menempati
sebagian kawasan belakang gedung g FKIP Unila. Namun,
sampah-sampah itu tidak hanya berasal dari lingkungan kampus
saja, tetapi ada pihak lain diluar kampus yang membuang
sampah disana setiap hari menggunakan gerobak motor.
Sedangkan belum diketahui sampah-sampah itu berasal
darimana. Apakah pihak tersebut memiliki wewenang untuk
membuang sampah disana atau tidak.
4. Dampak yang Ditimbulkan dari Sampah FKIP Unila
Sampah-sampah yang berserakan yang berada disekitaran
gedung FKIP Unila, terutama di Tumpukan sampah yang
Page 21
berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-
organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan
air. Sehingga dampak negatif yang ditimbulkan akan banyak
sekali. Misalnya menimbulkan bau yang tidak sedap dan akan
merusak keindahan lingkungan sekitarnya.
Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung
sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan
iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih
dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya
peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida
(CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O). Dari tumpukan
sampah ini akan dihasilkan ber ton-ton gas karbondioksida (CO2)
dan metana (CH4). Gas metana (CH4) dapat dirubah menjadi
sumber energi yang akhirnya bisa bermanfaat bagi manusia.
Sedangkan untuk gas karbondioksida (CO2), sampai saat ini
belum ada pemanfaatan yang signifikan.
Akan tetapi proses perubahan gas metana (CH4) menjadi energi
tetap saja menghadapi kendala diantaranya adalah kurangnya
prospek dari segi ekonomi, yang akhirnya membuat
perkembangannya masih tetap jalan ditempat dan entah kapan
akan maju. Akibatnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari
tumpukan sampah hanya dapat dibiarkan saja mengapung
keudara tanpa bisa dimanfaatkan.
Page 22
Gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan di TPA-TPA pun tidak
hanya berasal dari penumpukan sampah-sampah saja. Tetapi
berasal juga dari pembakaran-pembakaran sampah plastik.
Pembakaran ini akan sangat merugikan terutama bagi kesehatan
masyarakat disekitar tempat pembakaran. Besarnya gas
karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran tentu
saja akan semakin meningkatkan temperatur di permukaan bumi
ini. selain itu abu dari sisa pembakaran sampah akan
menimbulkan gangguan pernafasan pada masyarakat sekitar.
5. Cara Menanggulangi Sampah
Pengelolaan sampah merupakan salah satu proses yang
diperlukan dengan tujuan mengubah sampah menjadi material
yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar
menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
sekitar.
Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah, yaitu
dengan cara :
a. Kimiawi melalui pembakaran
Pada sistem ini perlu diketahui bahwa dalam dalam melakukan
pembakaran tidak dilakukan secara sembarangan, karena
sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman.
Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas,
sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas
Page 23
yang menimbulkan kanker bila dibakar. Hal ini bisa dihindari
dengan memisahkan sampah terlebih dahulu, selain itu harus
dipastikan bahwa ketika sampah organik yang dibakar, tidak
terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan
orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk
pembakaran. selain menghasilkan gas karbondioksida (CO2)
dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan
senyawa yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum
dipakai untuk salah satu keluarga bahan kimia beracun yang
mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan
yang sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh
Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas
Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas
Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun udara dioksin akan
berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker,
perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan
demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik
dihindari.
b. Cara biologis melalui proses composing
merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik,
misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan
lain-lain. Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur
hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium yang disebut kompos
atau humus yang baik untuk pupuk tanaman.
Page 24
c. daur ulang (pemanfaatan kembali)
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang
dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu di mulai dari kita
sendiri misalnya :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk
di daur ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di
daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang
lainnya hasil daur ulang.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dampak yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yang
berlebihan dapat mengundang lalat, pertumbuhan organisme-
organisme yang membahayakan, mencemari udara, tanah dan
air. Sehingga menjadi sumber penyakit dan pencemaran
lingkungan.
Selain dampak yang telah disebutkan tadi, secara tidak langsung
sampah yang menumpuk akan berpengaruh pada perubahan
iklim akibat adanya kenaikan temperatur bumi atau yang lebih
dikenal dengan istilah pemanasan global. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa pemanasan global terjadi akibat adanya
peningkatan gas-gas rumah kaca seperti uap air, karbondioksida
Page 25
(CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O).
Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya secara kimiawi melalui pembakaran, cara biologis
melalui proses composing, dan daur ulang (pemanfaatan
kembali).
2. Saran
Agar terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman
maka diharapkan kesadaran dari seluruh warga kampus untuk
menjaga kebersihan lingkungan kampus terutama di dalam
gedung g. Selain itu juga diharapkan agar sampah-sampah
tersebut diolah sehingga memberikan manfaat dan menghindari
pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/03/pemanfaatan-
sampah-sebagai
upaya-mengurangi-pemanasan-global/
http://www.wikimu.com/News/Iptek/Sampah-dan-
Pengelolaannya.aspx
http://www.esp.or.id/handwashing/media/sampah.pdfhttp://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/makalah-sampah.html