PENGELOLAAN KARAKTER KEDISIPLINAN DI SD AL-ISLAM 3 GEBANG SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi salah satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh : SUMANTO NIM. Q 100 130 103 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
19
Embed
PENGELOLAAN KARAKTER KEDISIPLINAN DI SD AL-ISLAM 3 ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
0
PENGELOLAAN KARAKTER KEDISIPLINAN DI SD
AL-ISLAM 3 GEBANG SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Dasar
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk memenuhi salah satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan
Oleh :
SUMANTO
NIM. Q 100 130 103
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
1
2
3
4
Abstrak
Sumanto (Q 100 130 103). 2016. Pengelolaan Karakter Kedisiplinan di SD Al-Islam
3 Gebang Surakarta. Program Magister Administrasi Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan konsep Disiplin manajemen
(manajemen) Karakter di SD Al Islam 3 Gebang Surakarta saat ini 2) Upaya
meningkatkan belajar siswa di sekolah dasar Disiplin Al Islam 3 Gebang Surakarta. 3)
Faktor pendukung dan penghambat faktor Karakter siswa Disiplin di SD Al Islam 3
Gebang Surakarta.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Al Islam 3 Surakarta di Jl.Bromo No.02 Desa
Kadipiro Banjarsari Surakarta Kabupaten kota Solo terletak di bagian utara, sementara
penelitian dilakukan di Januari 2015.
Hasil penelitian Secara umum pelaksanaan kode disiplin menjalankan secara tertib dan
teratur, dapat dilihat dari antusiasme dan keaktifan siswa dalam praktek. Meskipun ada
beberapa siswa yang tidak begitu peduli dengan disiplin. Upaya untuk meningkatkan
Disiplin Siswa di SD Al Islam 3 Gebang Surakarta. Pelaksanaan manajemen bisnis
sebagai internalisasi karakter disiplin ajaran Islam di SD Al-Islam Surakarta 3 penanaman
nilai-nilai agama meliputi: doa disiplin apel pagi disiplin, dan disiplin tadarus Al-Qur'an.
Sedangkan budidaya nilai-nilai moral termasuk hal disiplin dan Salim, pemutaran murotal
dan asmaul husna, disiplin Jumat bersih dan disiplin infaq / sedekah. Nilai-nilai Islam
yang dapat diinternalisasikan ke pelajar dengan karakter yang ada dari disiplin nilai
ibadah dan nilai-nilai moral. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
meningkatkan belajar siswa di sekolah dasar Disiplin Al Islam 3 Gebang Surakarta
Faktor-faktor yang mendukung karakter disiplin siswa pendidikan adalah) Nilai
kejujuran, b) Nilai tanggung jawab dan c) penilaian Model pada setiap subjek
menggunakan penilaian kognitif (pengetahuan) , afektif (sikap), juga psikomotor
(keterampilan). Faktor penghambat adalah lingkungan yang tidak baik.
Kata kunci: disiplin, pendidikan karakter, Sekolah Dasar
5
Abstract
Sumanto (Q 100 130 103). 2016. Character Management Discipline in SD Al-Islam 3
Gebang Surakarta. Master Program in Educational Administration. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
The purpose of this research is:1) To describe the concept of management (management)
Character Discipline in SD Al Islam 3 Gebang Surakarta this time 2) Efforts to improve
student learning in elementary school Discipline Al Islam 3 Gebang Surakarta. 3)
Factors supporting and inhibiting factors Character Discipline students in elementary Al
Islam 3 Gebang Surakarta.
This research was conducted at the Primary School Al Islam 3 No.02 Jl.Bromo Surakarta
in Surakarta Regency Village Kadipiro Banjarsari city of Solo is located in the northern
part, while research conducted in January 2015
The result of the study In general the implementation of the discipline code running in an
orderly and organized, it can be seen from the enthusiasm and activeness of students into
practice. Although there are some students who are not so concerned with the discipline.
Efforts to improve Discipline Students in elementary Al Islam 3 Gebang Surakarta.
Implementation of business management as a discipline character internalization of
Islamic teaching in elementary Al-Islam 3 Surakarta the planting of religious values
include: discipline apple morning prayers discipline, and discipline tadarus Qur'an.
While the cultivation of moral values include regards discipline and Salim, playback
murotal and asmaul husna, discipline clean Friday and discipline infaq / alms. The
values of Islam which can be internalized to the learner with the existing character of a
value discipline of worship and moral values. Factors supporting and inhibiting factors
in improving student learning in elementary school Discipline Al Islam 3 Gebang
Surakarta Factors that support character education student discipline is a) Value
honesty, b) Value of responsibility and c) Model assessment on each subject using
cognitive assessment (knowledge), affective (attitude), also psychomotor (skills).
Inhibiting factor is the environment that is not good.
Keyword : discipline, character education, elementary school
6
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter dalam konteks kekinian sangat relevan dan penting
untuk mengantasi krisis moral yang terjadi di Indonesia. Diakui atau tidak diakui
saat ini terjadi krisis nyata dan mengkhawatirkan karena telah berimbas kepada
anak-anak dan remaja usia sekolah. Krisis tersebut berupa tawuran antar pelajar,
menurunnya kejujuran, kehilangan daya kreatif (kreatifitas), tanggungjawab, dan
sebagainya yang sudah menjadi masalah sosial dan ikut memberi andil terjadinya
konflik ditingkat rakyat bawah.
Pendidikan sebagai suatu upaya sadar mengembangkan potensi peserta
didik, tidak dapat dilepaskan dari lingkungan mereka berada, utamanya
lingkungan budaya, karena pendidikan yang tidak dilandasi prinsip budaya
menyebabkan peserta didik tercabut dari akar budayanya, dan ketika hal itu terjadi
maka mereka tidak akan mengenal budayanya dan akan menjadi asing dalam
lingkungan budaya masyarakatnya, kondisi demikian menjadikan siswa cepat
terpangaruh oleh budaya luar. Kecenderungan itu terjadi karena ia tidak memiliki
norma dan nilai budaya yang dapat digunakan untuk melakukan pertimbangan
(Kemendiknas, 2010:5).
Pendidikan karakter menjadi amat penting karena melalui kegiatan
tersebut nilai-nilai kebangsaan akan tersosialisasi sistimatis dan diterima semua
kalangan utamanya peserta didik sebagai generasi muda bangsa; pendidikan
karakter sebagai wujud implementasi sosialisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa,
adalah format penguatan yang sistematis dan terencana. Semakin kuat seseorang
memiliki dasar pertimbangan nilai kebangsaan, semakin kuat pula kecenderungan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi warga masyarakat yang baik, dan pada
titik kulminasinya secara individual maupun kolektif akan memegang teguh nilai
budaya. Hal tersebut sesuai dengan fungsi utama pendidikan yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, yaitu “mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam angka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, aturan dasar yang
mengatur pendidikan nasional (UUD 1945 dan Undang-Undang Sisdiknas Nomor
7
20 Tahun 2003) sudah memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan
keseluruhan potensi diri seseorang sebagai anggota masyarakat dan bangsa.
Proses pengembangan nilai-nilai yang menjadi landasan dari karakter itu
menghendaki suatu proses yang berkelanjutan, dilakukan melalui berbagai mata
pelajaran yang ada dalam kurikulum. Dalam mengembangkan pendidikan karakter
bangsa, kesadaran akan siapa dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat
penting, kesadaan tersebut hanya dapat terbangun dengan baik melalui pencerahan
masa lalu, masa kini dan akan datang tentang bangsanya. (Kemendiknas, 2010: 6)
Pendidikan karakter sejatinya merupakan bagian esensial tugas sekolah
dalam hal ini sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur
dalam lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Zubaedi (2011: 17) menyatakan pendidikan karakter adalah: Upaya
penanaman kecerdasan dalam berfikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan
pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai luhur yang menjadi
jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri,
antarsesama, dan lingkungannya. Nilai luhur tersebut antara lain kejujuran,